Perluasan Infeksi Odontogenik Ke Spasium Fasial

Embed Size (px)

Citation preview

PERLUASAN INFEKSI ODONTOGENIK KE SPASIUM FASIAL

OLEH: HERI HERLIANA ANGEI LAURA DANIEL HARFINDO NISMAL GATOT SUBROTO CONNY DIANAWATISlide 001

PENDAHULUAN Infeksi menurut topazian merupakan proses masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut mengadakan penetrasi dan menghancurkan host secara perlahan-lahan sehingga berkembang biak. Penyebaran infeksi ini dapat terjadi karena ruangan (spasia) di daerah kepala dan leher satu sama lainnya hanya dipisahkan oleh jaringan ikat longgar

SPASIUM WAJAH YANG TERLIBAT DALAM INFEKSI ODONTOGENIK (PETERSON, 2003)1. Spasium primer maksila a. Spasium kaninus b. Spasium bukal c. Spasium infratemporal 2. Spasium primer mandibula a. Spasium submental b. Spasium bukal c. Spasium submandubular d. Spasium sublingal 3. Spasium sekunder wajah a. Spasium maseter b. Spasium pterigomandibular c. Spasium temporal superfisial dan dalam d. Spasium faringeal lateral e. Spasium retrofaringeal f. Spasium prevertebra Slide 003

Abses Spasium KaninusSpasium kaninus Otot levator anguli oris - Levator labii superioris Gejala infeksi spasium primer : Pembengkakan daerah alar Sembab dibawah mata Kulit tampak kemerahan dan edema Nyeri tekan disekitar kaninus

Abses Spasium BukalSpasium bukalPenyebab

Otot businator Kulit superfisial fasialgigi maksila, namun infeksi pada molar mandibula-pun dapat mengenai spasium ini

Abses Spasium InfratemporalTerletak di posterior maksila Batas medial: lempeng lateral proc ptregoideus & tlg sfenoid Penyebab: infeksi gigi posterior maksila

Abses Spasium submentalspasium submental simfisis dan tlg hyoid

E/ Gigi anterior mandibula

Abses Spasium SublingualSpasium sublingual atap:dasar mulut dan lidah Klinis pembengkakan ekstra oral yg kecil Tampak pada dasar mulut pd sisi yg terkena Infeksi bilateral Lidah terangkat

Abses Spasium Submandibula Batas anteromedial: m. Digastrikus ant. Batas posteromedial: m. Digastrikus post.+ stylohyoid Dasar: m. Mylohyoid + m. Hyoglosus E/ infeksi gigi P & M mandibula

Abses Spasium Masseter Spasium masseter, terletak antara bagian lateral mandibula dan medial muskulus masseter. Masuknya infeksi ke spasium ini karena penyebaran dari spasium bukal atau infeksi dari molar ketiga mandibula. Infeksi pada spasia ini berasal dari gigi molar tiga mandibula

Abses Spasium Pterigomandibular Spasium pterigomandibular, terletak di sebelah lateral muskulus pterigomandibula medialis dan medial mandibula. Merupakan tempat injeksi anestesi lokal untuk blok saraf alveolaris inferior. Penyebaran infeksi terutama berasal dari spasium submandibula dan sublingual.

Spasium Temporal Superfisial dan Dalam Spasium temporal superfisial dan dalam, terletak posterior dan superior spasium pterigomandibula dan lateral muskulus pterigomandibula. Spasium ini membelah muskulus temporalis menjadi dua bagian, bagian superfisialis yang meluas ke fasia temporal dan bagian dalam yang berhubungan dengan spasium infratemporal.

Abses Spasium Faringeal Lateral Spasium faringeal lateral, merupakan bagian spasium fasial servikal dan dapat mengancam nyawa dengan adanya obstruksi saluran nafas.

Abses Spasium Retrofaringeal & Prevertebra Spasium retrofaringeal, terletak di belakang faring, antara muskulus konstriktor faringeal superior dan lapisan alar fasia servikal dan berawal dari dasar tengkorak meluas ke inferior setinggi servikalis 7 atau torakalis. Spasium prevertebra, spasium ini meluas dari tuberkel faringeal pada dasar tengkorak sampai diafragma. Infeksi pada spasium ini dapat meluas ke inferior setinggi diafragma mencakup torak dan mediastinum.

PATOFISIOLOGI INFEKSI ODONTOGENIK

TAHAP TAHAP INFEKSIKarakteristik

Inokulasi

Sellulitis

AbsesAbses .> 5 hari sedang-berat dan lokal

Durasi

0-3 hariInokulasi ringan-sedang

3-7 hari menyeluruh berat dan 3-7 hari besar Sellulitis berat

.> 5 hari

Rasa sakit

Ukuran Lokalisasi Palpasi Warna

Karakteristik Durasi Rasa sakit Ukuran

Lokalisasi Palpasi Warna

0-3 hari ringan-sedang kecil kecil menyebar menyebar lunak,lengket,agak halus lunak,lengket,halus

dan

sedang-berat danlokal kecil terbatas fluktuasi, halus merah pada daerah sekitarnya membulat dan mengkilap

menyeluruh besar

Kualitas kulit

Temperaturpermukaan

Functio laesa Cairan jaringan Kualitas kulit Tingkat malaise Keparahan Bakteri Temperatur permukaan

Functio laesa Cairan jaringan Tingkat malaise Keparahan Bakteri perkutaneus

perkutaneus

normal Normal normal panas ringan minimal atau tidak Normal ada edema ringan ringan panas ringan aerobik minimal / tidak ada

kecil menyebar menyebar terbatas keras, sangat fluktuasi, halus keras, sangat halus halus merah pada kemerahan kemerahan daerah menebal panas sekitarnya

bercak

membulat mengkilap

dan

berat Menebal serous,

edema ringan ringan Aerobik

panas sedang pus berat sedang pus berat panas berat sedang-berat gabungan berat sedang-berat anaerobik serous, bercak pus

panas sedangberat sedang pus sedang-berat sedang-berat anaerobik

berat berat Gabungan

PERAWATAN Menurut Topazian dan Goldberg (2004), perawatan pada infeksi odontogenik meliputi : Pemberian obat : Analgesik dan antibiotik Tindakan operasi : Pencabutan gigi, insisi dan drainase Perawatan gigi : Perawatan saluran akar Kombinasi dari ketiganya

INSISI DRAINASE ABSES

KESIMPULAN Penyebab utama infeksi pd daerah KL bersifat odontogenik/berasal dr infeksi gigi Prinsip perawatan pada infeksi spasium wajah pada dasarnya meliputi : pemberian obat ( Analgesik dan antibiotik), tindakan operasi (Pencabutan gigi, insisi dan drainase), perawatan gigi (Perawatan saluran akar), dan kombinasi dari ketiganya