23
I. Perencanaan lokasi pabrik Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam perancanagan pabrik yang memproduksi barang maupun jasa. Dengan demikian strategi lokasi adalah hal yang tidak dapat diabaikan dalam proses perancangan. Alasan yang mendasarinya diantaranya yaitu sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan produk barang tersebut atau tempat memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa memerlukan tempat untuk dapat memberikan pelayanan bagikonsumen. Pertimbangan lain dalam perencanaan dan pemilihan lokasi pabrik yaitu faktor sumber bahan baku, area pemasaran, dan tersedianya tenaga kerja. Setiap pabrik akan berusaha menjaga agar penyaluran bahan baku dapat berkesinambungan dengan harga layak dan transportasi rendah. Berbagai industri memilih tempat fasilitas produksinya di dekat area pemasaran dengan tujuan untuk memperpendek jaringan distribusi produk sehinggacepat sampai di tangan konsumen. Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang ekonomis, karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi letak fasilitas/mesin-mesin dalam pabrik, dan yang lebih penting lagi karena lokasi tersebut akan memengaruhi besarnya biaya operasi ataupun biaya kapital. Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan

Perencanaan-lokasi-pabrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perencanaan

Citation preview

Page 1: Perencanaan-lokasi-pabrik

I. Perencanaan lokasi pabrik

Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam perancanagan

pabrik yang memproduksi barang maupun jasa. Dengan demikian strategi lokasi adalah hal

yang tidak dapat diabaikan dalam proses perancangan. Alasan yang mendasarinya

diantaranya yaitu sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan

produk barang tersebut atau tempat memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa

memerlukan tempat untuk dapat memberikan pelayanan bagikonsumen.

Pertimbangan lain dalam perencanaan dan pemilihan lokasi pabrik yaitu faktor sumber

bahan baku, area pemasaran, dan tersedianya tenaga kerja. Setiap pabrik akan berusaha

menjaga agar penyaluran bahan baku dapat berkesinambungan dengan harga layak dan

transportasi rendah. Berbagai industri memilih tempat fasilitas produksinya di dekat area

pemasaran dengan tujuan untuk memperpendek jaringan distribusi produk sehinggacepat

sampai di tangan konsumen.

Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang

ekonomis, karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi letak fasilitas/mesin-mesin

dalam pabrik, dan yang lebih penting lagi karena lokasi tersebut akan memengaruhi

besarnya biaya operasi ataupun biaya kapital.

Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional

sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat

mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan strategi

lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan lokasi perusahaan. Pilihan-pilihan yang

ada dalam lokasi meliputi :

- Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada

- Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat

lain

- Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain

A. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

Lokasi pabrik yang baik dengan sendirinya akan menyumbang banyak dalam

usaha-usaha meminimumkan biaya. Lokasi pabrik yang baik akan menghasilkan biaya

transport, biaya produksi, dan biaya distribusi barang jadi yang relatif kecil. Sehubungan

dengan masalah pemilihan lokasi pabrik, sebenarnya akan terdapat sekian banyak faktor

yang akan mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik. Secara teoritis seluruh faktor yang

mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik dapat dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu:

Page 2: Perencanaan-lokasi-pabrik

1. Faktor Utama dalam Pemilihan Lokasi Pabrik

Yang dimaksud dengan faktor utama dalam kontek ini adalah faktor-faktor yang pasti

diperlukan oleh semua jenis industri. Adapun yang termasuk dalam faktor utama adalah:

a. Kedekatan dengan Lokasi Sumber Bahan Baku

b. Kedekatan dengan Lokasi Pasar Produk Perusahaan

c. Ketersediaan Fasilitas Transportasi

d. Ketersediaan Tenaga Kerja

e. Ketersediaan Pembangkit Tenaga

2. Faktor Bukan Utama

Yang dimaksud dengan faktor bukan utama dalam pemilihan lokasi pabrik adalah

faktor-faktor yang sangat diperlukan untuk suatu jenis industri tertentu, namun belum tentu

diperlukan oleh jenis industri yang lain. Beberapa faktor yang termasuk dalam faktor

bukan utama antara lain:

a. Rencana masa depan pabrik

b. Kemungkinan perluasan perusahaan

c. Kemungkinan perluasan kota

d. Fasilitas pelayanan mesin dan peralatan produksi

e. Fasilitas pembelanjaan perusahaan

f. Terdapat Persediaan air

g. Perumahan dan fasilitas-fasilitas lain

h. Biaya tanah dan gedung

i. Peraturan pemerintah daerah setempat

j. Sikap masyarakat setempat

k. Iklim

l. Keadaan tanah

m. Keadaan lingkungan

Faktor-faktor yang Memengaruhi Dalam Pemilihan Lokasi

a. Perencanaan jangka panjang perusahaan

Manajemen perlu mempertimbangkan kemungkinan perluasan areal  jika di masa yang

akan datang itu perusahaan yang akan datang itu perusahaan akan melakukan ekspansi

atau peningkatan kapasitas. Demikian pula jika di masa mendatang, perusahaan akan

melakukan kebijakan diversifikasi atas produk yang dihasilkan, maka di lokasi yang

telah dipilih terdapat peluang yang cukup untuk menunjang kebutuhan pemasangan

Page 3: Perencanaan-lokasi-pabrik

mesin baru. Di samping itu, lokasi menjamin kelancaran aliran pemasukan bahan

baku, dan aliran penyaluran keluaran yang dihasilkan.

b. Kedekatan dengan sumber bahan

Pabrik yang memerlukan bahan baku dalam volume besar, bahan itu sulit diangkut,

akan susut beratnya dalam proses pengolahan tetepi angkutan hasilnya lebih mudah,

harga bahan baku relatif murah, dan tersedianya secara melimpah hanya pada tempat

tertentu. Pabrik jenis ini akan lebih efisien jika memilih lokasi dekat sumber

bahan (raw materials orientation). Misalnya pabrik semen, pabrik peleburan besi,

pabrik gula, dan sebagainya.

c. Kedekatan dengan pasar

Pabrik yang memerlukan bahan baku dalam volume yang besar, tetepi bahan itu

mudah diangkut, beratnya ditambah dalam proses pengolahan tetapi angkutan hasinya

lebig sulit, maka pabrik seperti ini akan memilih lokasi yang dekat dengan pasar

(market orientation industry). Misalnya pabrik minuman dalam kemasan botol, pabrik

pengalengan ikan, dan sebagainya.

d. Iklim bisnis

Suatu iklim bisnis yang baik dapat meliputi hadirnya bisnis yang serupa ukurannya,

hadirnya perusahaan yang baru dalam industri yang sama, hadirnya perusahaan asing

lainnya karena adanya kebijakan perusahaan multi nasional dalam pemilihan lokasi

internasional. Di dunia nyata pemerintah suatu negara juga menerbitkan peraturan

yang berhubungan dengan kegiatan bisnis termasuk pengaturan lokasi industri.

Intervensi pemerintah lokal atau daerah juga sering dijumpai, yaitu untuk melokasikan

indusrti disuatu areal agar memudahkan mengatur kegiatan industri di daerahnya.

Dikawasan itu perusahaan industri diberikan subsidi tertentu, insentif pengurangan

pajak, dan penyediaan fasilitas pendukung lain untuk mendorong perusahaan industri

masuk ke lokasi yang ditunjuk.

e. Biaya total produksi

Tujuan kriteria ini adalah mendorong usaha industri ataupun jasa untuk memilih lokasi

yang akan meminimumkan biaya operasi. Dalam biaya total tersebut tercakup biaya

pemasukan bahan, biaya pendistribusian dan pemasaran keluara, upah buruh harga

tanah, biaya knstruksi,beban pajak, biaya energi, dan biaya pengolahan lainnya.

Permasalahan yang harus dijawab dalam pemilihan lokasi berbasis biaya total yang

minimum ialah adanya kemungkinan perusahaan kehilangan respon dari pelanggan

karena lokasinya sulit dijangkau serta jauh dari konsentrasi konsumennya, atauadanya

Page 4: Perencanaan-lokasi-pabrik

perpindahan bahan preproduksi yang berlebihan diantara lokasi-lokasi sebelum

menyerahkan produk akhir kepada pelanggan.

f. Kesediaan infrastruktur

Perusahaan industri ataupun jasa sangat memerlukan dukungan berbagai macam

prasarana, seperti jalan raya, rel kereta api, hubungan udara pasokan listrik, air, sarana

komunikasi, dan energi. Pemerintah suatu negara, dan juda pemerintah daerah harus

mampu menyediakan prasarana demikian yang memenuhi persyaratan yang diminta

oleh usahawan industri dan jasa. Sarana dan prasarana seperti itu akan menjadi

insentif  dalam pemilihan lokasi.

g. Ketersediaan tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja

Di lokasi harus tersedia pasokan tenaga kerja yang diperlukan oleh usahawan pabrik

dan jasa, baik dari sisi jumlahnya maupun dari sisi mutunya. Bahkan pasokan tenaga

kerja yang memadai dan upah yang relatif murah akan menjadi salah satu dari

beberapa insentif utama dalam pemilihan lokasi.

h. Ketersediaan pembekal (presence of supplier)

Pembekal adalah mitra usahawan dalam mengelola bisnisnya. Dengan demikian,

tersedianya pembekal, baik berupa leveransir bahan kenbutuhan maupun penyedia

komponen produk yang dibutuhkan oleh usaha industri, akan menjadi daya tarik dalam

pemilihan lokasi.

i. Kebijaksanaan pemerintah dan risiko politik

Beberapa negara memberikan pembatasan dalam menempatkan usaha industri asing di

negaranya. Pembatasan itu dapat berupa keharusan mempergunakan bahan lokal,

memanfaatkan tenaga kerja lokal, dan kewajiban untuk melakukan alih teknologi.

Pembatasan demikian dapat menjadi salah satu hambatan dalam pembuatan keputusan

pemilihan lokasi. 

j. Zona perdagangan bebas

Beberapa negara menunjukkan wilayah tertentu di negaranya sebagai kawasan

perdagangan bebas dengan berbagai insentif pajak didalamnya. Hal itu dimaksudkan

untuk mendorong pemodal asing memilih lokasi diwilayah itu. Di Indonesia dikenal

kawasan perdagangan bebas Sabang di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan pulau

Batam di Riau. Selanjutnya, sejak 1 Januari 2003 kawasan ASEAN telah memasuki

suatu era baru, yaitu era perdagangan bebas sehingga semua negara di kawasan

ASEAN harus meminimalkan pembatas menuju perdagangan bebas.

Page 5: Perencanaan-lokasi-pabrik

k. Blok perdagangan

Belakangan ini dijumpai pula kolaborasi beberapa negara dikawasan tertentu untuk

membentuk blok perdagangan. Misalnya, Benelux (Belgia, Netherland, dan

Luxemburg) di Eropa barat talah membuat kesepakatan untuk saling membantu dalam

usaha memulihkan perekonomian masing-masing negara setelah perang dunia II.

Negara peserta perjanjian akan berusaha memilih lokasi di kawasan itu dalam upaya

mendapatkan insentif sebagai negara peserta dan mendapatkan peluang pasar yang

baru.

l. Keamanan

Faktor keamanan merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan oleh pengusaha

dalam pemilihan lokasi. Tanpa jaminan keamanan, usahawan akan ragu-ragu

menanamkan modalnya di daerah yang bersangkutan. Demikian pula pada perusahaan

multi nasional, soal keamanan suatu negara akan sangat penting.

m. Aturan lingkungan

Semakin sadar masyarakat akan kelestarian lingkungan, maka isu lingkungan menjadi

penting dalam pemilihan lokasi. Bahkan soal lingkungan sudah diatur dalam konvensi

internasional. Pemerintah semua negara telah melakukan pembatasan terhadap emisi

CO2 ke udara dan larangan pemakaian CFC. Dengan demikian, pemilihan lokasi

menjadi semakin sulit, sebab selain harus mempertimbangkan aspek ekonomi juga

harus mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, politik, dan keamanan.

n. Penerimaan masyarakat lokal

Penerimaan masyarakat lokal terhadap kehadiran industri atau perushaan di suatu

daerah juga penting untuk diperhatikan. Aspek sosial, budaya, keyakinan, tata nilai

masyarakat, dan adat istiadat setempat harus diperhjitungkan. Di suatu daerah tempat

hukum adat dan pengaruh kepala suku masih kuat, maka soal pemilikan atas tanah,

sekalipun sudah di proses menurut hukum formal, tetap masih harus mendapatkan

pengakuan dari pemangku adat. Penerimaan masyarakat akan menjadi jaminan

terhadap keamanan dan kestabilan bisnis di masa datang.

o. Keunggulan bersaing

Suatu keputusan penting untuk perusahaan multi nasional ialah pemilihan atas negara

yang menjadi tempat kedudukan (home base) dari masing-masing bisnis yang berbeda.

Potret menyatakan bahwa suatu perusahaan mempunyai tempat kedudukan yang

berbeda untuk segmen atau bisnis yang  juga berbeda. Keunggulan bersaing diciptakan

pada suatu home base dengan disertai rumusan strategi tertentu, produk inti dan

Page 6: Perencanaan-lokasi-pabrik

teknologi proses diciptakan, dan suatu kebijakan produksi massa penting

dipertimbangkan. Dewasa ini, terlihat beberapa perusahaan multinasional cenderung

bergerak memilih lokasi ke kawasan Asia Tenggara dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan dari iklim bisnis kawasan itu yang cukup kondusif serta memiliki potensi

permintaan yang cukup besar, dan berpotensi untul membantu perkembangan inovasi

dan produksi berbiaya rendah.

B. Metode penentuan lokasi pabrik

1. Metode Beban Skor

Adalah penentuan lokasi pabrik secara kualitatif. metode ini sangat mudah digunakan

tetapi penilaiannya sangat subyektif, sehingga jarang digunakan, langkah-langkahnya:

a. menentukan faktor-faktor yang akan dinilai

b. memberikan skor untuk setiap faktor yang dinilai

c. memberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing faktor.

d. mengalikan skor x bobot setiap faktor

e. menentukan lokasi dengan mendasarkan pada nilai beban skor tertinggi

Contoh:

Seorang investor merencanakan akan mendirikan perusahaan berupa rumah pemotongan

ayam (rpa). dari survey awal telah ditentukan 3 alternatif lokasi yaitu wilayah sleman,

bantul dan kota yogyakarta. sedangkan faktor-faktor yang akan dinilai terkait dengan

rencana pendirian rpa tersebut meliputi:

- sumber bahan baku,

- sewa tempat,

- sarana transportasi,

- ketersediaan tenaga kerja,

- aspek lingkungan terkait dengan dampak lingkungan

Penyelesaian

Menentukan skor faktor yang dinilai

Keterangan Skor:

1 = Kurang

2 = Sedang

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Menentukan bobot faktor yang dinilai:

Page 7: Perencanaan-lokasi-pabrik

- Sumber bahan baku = 20

- Sewa Tempat = 25

- Sarana transportasi = 10

- Tenaga Kerja = 15

- Limbah = 30

Hasil skoring yang dibuat oleh investor sebagai berikut:

FAKTOR YANG

DINILAI

LOKASI POTENSIAL

SLEMAN BANTUL KOTA

Sumber Bahan Baku 3 4 3

Sewa Tempat 2 4 1

Sarana Transportasi 4 3 4

Tenaga Kerja 3 4 2

Limbah 3 4 1

Langkah berikut adalah menghitung beban skor setiap lokasi:

FAKTOR

YANG

DINILAI

BOBOT SKOR BOBOT X SKOR

SLEMA

N

BAN

TUL

KOTA SLEMAN BANTU

L

KOTA

Sumber

Bahan

Baku

20 3 4 3 60 80 60

Sewa

Tempat

25 2 4 1 50 100 25

Sarana

Transporta

si

10 4 3 4 40 30 40

Tenaga

Kerja

15 3 4 2 45 60 30

Limbah 30 3 4 1 90 120 30

Jumlah Beban Skor 285 390 185

Dari hasil analisis tersebut alternatif lokasi yang dipilih adalah lokasi yang memberikan

nilai bobot skor yang tertinggi yaitu bantul

Page 8: Perencanaan-lokasi-pabrik

2. Metode perbandingan biaya

Metode ini dilakukan dengan membandingkan total biaya masing-masing alternatif

lokasi.

Contoh:

Sebuah perusahaan sedang menilai pendirian pabrik baru. terdapat 3 alternatif lokasi

yang tersedia (sleman, bantul, kota yogyakarta). perhitungan besarnya biaya tetap dan

variabel pada masing-masing lokasi tampak pada tabel berikut:

Faktor yang Dinilai Lokasi

Sleman Bantul Kota

Biaya tetap (fc) Rp 600.000 Rp 900.000 Rp 1.200.000

Biaya variabel

(vc)/unit

Rp 1.600 Rp 1.200 Rp 800

Harga jual/unit Rp 3.200 Rp 3.200 Rp 3.200

- rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1.200 unit untuk setiap lokasi.

- permasalahan: tentukan lokasi yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan total

biayanya.

Penyelesaian:

a. Menentukan fungsi biaya pada masing-masing lokasi

tc = a + bx

a = biaya tetap

b = biaya variabel per unit

x = rencana unit produksi

b. Fungsi biaya pada masing-masing lokasi:

Sleman = 600.000 + 1.600 x

Bantul = 900.000 + 1.200x

Kota = 1.200.000 + 800 x

Total biaya pada kapasitas produksi 500 unit:

Sleman = 600.000 + 1.600 ( 500) = 1.400.000

Bantul = 900.000 + 1.200 (500) = 1.500.000

kota = 1.200.000 + 800 ( 500 ) = 1.600.000

Total biaya pada kapasitas produksi 1.200 unit:

Sleman = 600.000 + 1.600 ( 1.200 ) = 2.520.000

Page 9: Perencanaan-lokasi-pabrik

Bantul = 900.000 + 1.200 ( 1.200 ) = 2.340.000

Kota = 1.200.000 + 800 ( 1.200 ) = 2.160.000

Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah unit produksi yang menghasilkan total

biaya yang sama untuk setiap lokasi.

600.000 + 1.600 x = 900.000 + 1.200 x

1.600 x – 1.200 x = 900.000 – 600.000

400 x = 300.000

x = 750 unit

600.000 + 1.600 x = 1.200.000 + 800 x

1.600 x – 800 x = 1.200.000 – 600.000

800 x = 600.000

x = 750 unit

900.000 + 1.200 x = 1.200.000 + 800 x

1.200 x – 800 x = 1.200.000 – 900.000

400 x = 300.000

x = 750 unit.

Kesimpulan:

- Jika kapasitas produksi antara 500 – 750 unit, maka alternatif sleman yang terbaik

(total biaya terendah)

- Jika kapasitas produksi diperkirakan antara 750 – 1.200 unit, maka lokasi kota yang

dipilih

- Jika kapasitas produksi sebesar 750 unit, maka ketiga alternatif lokasi sama baiknya

(indeference)

3. Metode break even point (BEP)

Page 10: Perencanaan-lokasi-pabrik

BEP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa alternatif

pemilihan lokasi pabrik yang optimum. bep adalah titik dimana total pendapatan = total

biaya. secara matematik rumusan bep adalah:

- BEP = FC = marginal income

- BEP = FC/marginal income per unit

- BEP = FC

P−VC

- BEP = FC

1−VCR

- BEP = FC

1−VC /S

Dari contoh di atas, maka dapat dihitung besarnya bep pada masing-masing lokasi

KETERANGAN LOKASI

SLEMAN BANTUL KOTA

FIXED COST 600.000 900.000 1.200.000

HARGA

JUAL/UNIT

3.200 3.200 3.200

BIAYA

VARIABEL/UNIT

1.600 1.200 800

MARGINAL

INCOME/UNIT (P-

VC)

1.600 2.000 2.400

- BEP lokasi Sleman = 600.0001.600 = 375 unit

- BEP lokasi Bantul =900.0002.000 = 450 unit

- BEP lokasi Kota = 1.200.000

2.400 = 500 unit

Jika kapasitas produksi yang direncanakan diatas 750 unit, maka berdasarkan perhitungan

bep tersebut lokasi yang terbaik adalah kota (karena dapat menghasilkan keuntungan yang

terbesar).

4. Metode transportasi

Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur

distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat

yang membutuhkan secara optimal.

Page 11: Perencanaan-lokasi-pabrik

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan metode transportasi

adalah:

- Kapasitas pabrik sebagai sumber

- Kapasitas permintaan di wilayah pemasaran atau gudang sebagai tujuan

- Biaya produksi masing-masing pabrik

- Biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan.

Beberapa metode transportasi yang dapat digunakan:

- Metode stepping-stone

- Metode modi

- Metode vogel’s

Contoh:

Suatu perusahaan akan mendirikan pabrik yang akan melayani 3 daerah pemasaran.

Gudang penjualan terletak di X,Y dan Z. Kota-kota yang memenuhi syarat untuk didirikan

pabrik adalah: A,B,C dan D. Akan dipilih dua diantara keempat kota yang ada untuk lokasi

pabrik. Biaya produksi setiap barang di A Rp231,- di B Rp234,- di C Rp229,- dan di D

Rp227,- Biaya distribusi dari setiap pabrik ke gudang-gudang pemasaran seperti pada

tabel:

Dari

Ke

X Y Z

A 5 15 7

B 7 6 13

C 11 10 9

D 14 12 8

Langkah-langkah:

a. Tambahkan biaya produksi pada setiap biaya transportasi. Biaya ini akan digunakan

sebagai biaya transportasi pada kotak biaya dalam tabel transportasi

b. Tentukan alternatif lokasi pabrik. Setiap alternatif merupakan kombinasi yang terdiri

atas tiga pabrik diantara empat yang ada. Disini ada 4 alternatif (kombinasi 3 anggota

dari 4 obyek yang ada). Alternatif-alternatif itu adalah: A,B,C; A,B,D; A,C,D dan

B,C,D

c. Buat tabel transportasi untuk setiap alternatif. Isikan jumlah biaya produksi dan

transportasi (dalam langkah 1) dalam kotak biaya

Page 12: Perencanaan-lokasi-pabrik

d. Setiap alternatif dialokasikan secara optimal dengan metode transportasi

e. Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang menghasilkan biaya transportasi yang paling

murah.

5. Metode load distance

Metode Load Distance adalah metode yang mempertimbangkan beban pekerja (load)

serta jarak (distance). Lokasi yang dipilih adalah tempat yang meminimumkan jumlah

perkalian antara load dan distance. Apabila load distance terkecil berarti dapat

mendekatkan tempat-tempat yang loadnya besar.

Perhtungan metode load distance:

Perhitungan Jarak (Distance)

a. Jarak Rectiliner

Adalah jumlah dari harga mutlak selisih koordinat X dengan harga mutlak selisih

koordinat Y

dr = │XA – XB │ + │YA – YB │

b. Jarak Euclideance

Adalah akar dari jumlah selisih koordinat X dikuadratkan dan selisih koordinat Y

dikuadratkan

de = (XA – XB)2 + (YA – YB)2

c. Jarak Riil

Jarak diukur dari jumlah jalan yang menghubungkan letak antara dua buah titik.

Perhitungan Beban (Load)

Beban atau load yang digunakan dalam metode ini dapat dipilih variabel yang

sesuai dengan aktivitas lembaga yang akan didirikan

Contoh:

Suatu perusahaan memiliki pabrik di empat tempat, yaitu Gresik (G), Sidoarjo (Sd),

Mojokerto (M) dan Lamongan (L). Untuk melayani keempat pabrik itu akan dibangun

suatu laboratorium yang akan diletakkan di salah satu kota diantara ke empat letak pabrik

itu. Koordinat serta jumlah hasil produksi tahunan setiap pabrik terlihat pada tabel berikut:

Koordinat Hasil Produksi

Kota X Y Per tahun

Gresik (G) 69 68 1.600

Sidoarjo (Sd) 76 38 1.800

Mojokerto (M) 44 37 1.400

Page 13: Perencanaan-lokasi-pabrik

Lamongan (L) 42 75 1.200

6. METODE CENTRE OF GRAVITY

- Dalam metode center of gravity akan dicari koordinat X dan Y dari lokasi

pabrik/perusahaan yang direncanakan dengan menggunakan rata-rata hitung.

- Koordinat X sebesar rata-rata tertimbang dari koordinat X semua titik. Timbangan

menggunakan load atau beban kerja masing-masing tempat pabrik/perusahaan.

- Rumus:

X* = X 1 xL 1+ X 2xL 2+…+ XnxLn

L 1+ L2+…+ ln

Y* =Y 1 xL1+Y 2 xL2+…+YnxLn

L1+L 2+…+ ln

C. Penentuan Lokasi

Setelah lokasi dipilih, maka perusahaan harus menentukan bagaimana pabrik akan

didirikan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan untuk pemilihan tempat antaralain:

a. Tanah harus kering dan kuat untuk menyangga bangunan

b. Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik

c. Bila pabrik mengeluarkan asap, maka harus cukup banyak angin yang membawaasap

keluar daerah pemukiman

d. Dekat dengan transportasi masyarakat

e. Cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang, ekspansi, dan parker

kendaraankaryawan.

Metode Kualitatif-Kuantitatif

Untuk menilai secara kualitatif baik atau buruk suatu daerah untuk tempat

pabriksehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat dalam daerah yang disurvei

sehinggakeadaan daerah dapat dibandingkan satu sama lain.

Contoh:

Penilaian kualitatif suatu daerah untuk tempat pabrik sebagai berikut:

Faktor Daerah

A B C D

Masyarakat B B S K

Faktor produksi:

- Bahan baku

- Tenaga kerja

K

B

K

S

B

K

S

B

Transportasi S K B B

Page 14: Perencanaan-lokasi-pabrik

Pasar S K S K

Keterangan:

B = Baik

S = Sedang

K = Kurang

Jika dihitung dari tabel tersebut, maka akan didapat data sebagai berikut:

A = 4B, 2S, 1K

B = 2B, 2S, 3K

C = 3B, 3S, 1K

D = 3B, 1S, 2K

Jika kita gunakan kuantifikasi sederhana (angka ditimbang) dimana B bernilai 10, Sbernilai

5, dan K bernilai 1, maka:

A = 40 + 10 + 1 = 51

B = 20 + 10 + 3 = 33

C = 30 + 15 + 1 = 46

D = 30 + 5 + 2 = 37

Dengan menggunakan metode kualitatif, maka A dan C yang dipertimbangkan

sebagailokasi pabrik, dan secara kualitatif A yang dipilih.

II. Tata Letak/Layout 

Pabrik Tata letak atau layout pabrik meliputi pengaturan letak mesin, material,

personalia, fasilitas pelayanan, dan lain-lain. Penentuan letak fasilitas fisik hendaknya

mengacu pada tercapainya situasi minimal seperti berikut:

a. Minimalisasi biaya pengendalian bahan

b. Kecelakaan karyawan berkurang

c. Terciptanya keseimbangan dalam proses produksi

d. Gangguan oleh mesin berkurang

e. Ruang yang tersedia dimanfaatkan dengan baik

Dengan situasi seperti di atas, hendaknya kemampuan karyawan meningkat sehingga

dapat bekerja secara efektif dan efisien. Selain itu perlu dijaga adanya keluwesan supaya

pengaturan kembali letak fasilitas fisik dalam pabrik menjadi lebih mudah.

Tujuan penyusunan layout yaitu agar peralatan dapat ditemukan sesuai dengan

fungsinya sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancer, efektif, ekonomis,aman,

Page 15: Perencanaan-lokasi-pabrik

dan nyaman. Sebelum menyusun layout, perlu dilakukan analisis produk, proses produksi,

dan peralatan sehingga jenis produk dan kapasitas produksi dari setiap peralatan dapat

diketahui dengan pasti. Hal ini diperlukan dalam penentuan kebutuhan ruangan dan tata

letak peralatan. Peralatan ditata secara keseluruhan mengikuti aliranproses produksi.

Layout yang baik akan menghemat penggunaan ruangan, mengurangi waktutunggu,

menghindari antrian (bottle neck), serta memperlancar distribusi bahan danpergerakan

tenaga kerja selama proses produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga

kerja. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalampenyusunan layout pabrik yaitu,

efisiensi penggunaan alat, aliran proses produksi,tenaga kerja, dan keamanan.

Ruangan yang diperlukan untuk usaha pengolahan pangan meliputi ruangpenyimpanan

bahan baku, ruang persiapan, ruang produksi, ruang pengemasan, ruangpenyimpanan

produk, dan ruang administrasi.

a. Ruang Penyimpanan Bahan

Bahan baku yang digunakan harus diperhatikan dengan baik penyimpanannya, jika

tidak maka bahan tersebut akan mengalami kerusakan. Ruang penyimpananharus

bersih dan kering, kedap udara dan air, lantai mudah dibersihkan, sertabebas binatang

perusak, seperti tikus dan kecoa.

b. Ruang Produksi

Ruang produksi merupakan ruang utama tempat peralatan pengolahan

pangandiletakkan. Selain bersih, ruangan ini juga dilengkapi dengan sarana air

bersihuntuk mencuci peralatan dan menjaga kebersihan pekerja. Penerangan diruangan

ini harus mencukupi agar memudahkan para pekerja dalammelaksanakan tugasnya.

Proses persiapan juga dapat dilakukan di ruangan ini.

c. Ruang Pengemasan

Ruang pengemasan digunakan untuk mengemas dan memberikan label padaproduk.

Oleh karena itu, peralatan pengemasan dan pelabelan diletakkan diruangan ini.

Ruangan ini harus bersih dan kering.

d. Ruang Penyimpanan Produk

Produk yang sudah dikemas dan siap dipasarkan disimpan dalam ruangpenyimpanan

produk dalam ruang penyimpanan produk sampai waktupengiriman. Ruangan ini

harus bersih, lantai kering, memiliki ventilasi yangcukup, tidak terkena sinar matahari

secara langsung, dan bebas dari binatangperusak.

e. Ruang Administrasi

Page 16: Perencanaan-lokasi-pabrik

Ruang ini digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan administrasi industry,seperti

pencatatan barang yang masuk dan keluar, pemesanan, perencanaankerja, dan

lain-lain.

Pertimbangan Penentuan Layout

Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat

menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk, proses,

sumber daya manusia, dan lokasi. Untuk memperoleh layout yang baik, perusahaan perlu

menentukan hal-hal berikut:

1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan

Mengetahui jumlah pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan memudahkan

kita mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan layout dan penyediaan

tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.

2. Peralatan untuk menangani material atau bahan

Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang digunakan

dalam operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis material atau

bahan yang dipakai, misalnya derek dan kereta otomatis untuk memindahkan bahan.

3. Lingkungan dan estetika

Keputusan layout juga didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah

agar ada keleluasan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan

sirkulasi udara ruangan.

4. Arus informasi

Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap cara

untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik

mungkin.

5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda

Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan

bahan