Upload
dodan
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KELURAHAN WONOBOYO KECAMATAN JOGONALAN
KABUPATEN KLATEN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Angga Nur Pratama
09.12.3924
kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
DESIGNING INFORMATION SYSTEM OF POPULATION WONOBOYO JOGONALAN
KLATEN DISTRICT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KELURAHAN
WONOBOYO KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN
Anggal Nur Pratama
Krisnawati Jurusan Sistem Informasi
STMIK Amikom Yogyakarta
ABSTRACT
Along with the development of technology and science as it is today, will ease the process of community needs in all areas of work is increasing. The computer is one of the means wich have advantages such as speed, accuracy and efficiency in the processing of data than manual systems. Processing data into information is to be used as one of the advantages of the computer. The result of computer-based information system will have more value than a system that processed manually which has a lot of data that require secial handling.
Wonoboyo Urban Village is a government agency that handles all population data within the village which has a sub Wonoboyo information on population data needed by internal Wonoboyo village residents, as well as higher government agencies. Currently Wonoboyo handles all administrative population data by hand to serve the needs of the population will be information. This system still has many weaknesses that were less accurate information storage.
By looking at the problems, population information system with JAVA can provide solutions for managing data on urban population Wonoboyo to produce quality information services to all parties who need for the to progress development in the village Wonoboyo.
Keywords: Information System, Population System, java
1
1. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti saat ini,
kebutuhan masyarakat akan kemudahan proses pada segala bidang kerja semakin
meningkat. Komputer merupakan salah satu sarana yang memiliki banyak kelebihan
diantaranya kecepatan dan efisiensi dalam pengolahan data dibandingkan sistem
manual. Pengolahan data menjadi informasi secara cepat adalah salah satu kelebihan
dari komputer.
Dalam setiap instansi selalu membutuhkan sistem untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, melihat kembali dan menyalurkan informasi. Informasi yang
didapat dari sistem informasi berdasarkan komputer akan mempunyai nilai lebih dari
pada sistem yang diolah secara manual. Dengan kemampuan menyimpan data dalam
jumlah besar, kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan hasil proses yang lebih
akurat dan tingkat ketelitian lebih tinggi diharapkan mampu menyajikan informasi yang
jelas, tepat, dan bermanfaat.
Kantor Kelurahan Wonoboyo merupakan sebuah kantor pemerintahan tingkat
desa yang mengurusi masalah kependudukan. Meskipun sudah tersedia perangkat
komputer di Kantor Kelurahan Wonoboyo, namun penggunaan komputer tersebut masih
belum maksimal dan tepat guna karena hanya sebatas untuk mengetik. Hal ini dibuktikan
dengan pengolahan data kependudukan masih menggunakan cara manual sehingga
informasi yang dihasilkan terkadang masih mengalami kekeliruan dan keterlambatan
pembuatan laporan. Hal ini disebabkan terbatasnya sumber daya manusia dan
banyaknya data yang dikelola tidak sesuai dengan perangkat desa yang menangani data
tersebut. Dalam hal ini tentunya proses pengolahan data harus diolah secara efektif,
efisien, dan proses pengolahan data yang dijalankan harus mudah dalam pengisian
data, pemrosesan data, dan pelaporannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil topik untuk menyusun
skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Kependudukan pada Kelurahan
Wonoboyo Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten” .
2. Landasan Teori
2.1 Pengenalan Sistem Secara Umum
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berelasi
dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang
dirancang untuk mencapai satu tujuan.
2
2.2 Konsep Dasar Informasi
Menturut Davis (1995) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk
yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau mendatang. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah berupa suatu
objek nyata dari tempat, orang, benda yang betul-betul ada dan terjadi.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan bagian yang sangat penting bagi manajemen didalam
pengambilan keputusan. Informasi di peroleh dari sistem informasi.
Menurut Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis :
“Sistem informasi adalah sistem didalam organisasi yang menemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menajerial, dan kegiatan
strategi dari organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.”
2.4 Konsep Sistem Basis Data
Pengertian basis data ini diperjelas oleh Kusrini (2007) yaitu sebagai berikut.
“Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan sevara
bersama semikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan.”
Prinsip utama dalam basis data atau database adalah pengaturan (pemilihan,
pengelompokan, pengorganisasian) data atau arsip yang akan disimpan sesuai dengan
fungsi dan jenisnya dengan tujuan utama flesibilitas dan kecepatan dalam mengambil
data kembali.
2.5 Alat Bantu Analisis Sistem
2.5.1 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi
perkembangan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular
sekarang ini karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur
den jelas.
3
2.5.2 Flowchart System
Bagan alir sistem (flowchart system) merupakan suatu bagian alir dari sebuah
sistem yang menunjukkan bagaimana sebuah sistem secara fisik akan di tampilkan.
2.6 Perangkat Lunak dan Bahasa Pemrograman yang Digunakan
2.6.1 JAVA
Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) yang dapat
dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan java tidak hanya
terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi
dan bersifat open source.
2.6.2 NetBeans 6.8
NetBeans merupakan Integrated Development Environment atau IDE. Suatu IDE
adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam suatu aplikasi perangkat lunak
yang menyediakan pengembangan GUI, suatu text atau kode editor, suatu compiler atau
interpreter dan suatu debugger.
2.6.3 MySQL
MySQL merupakan software open source. Open source berarti semua orang
diijinkan untuk menggunakan dan memodifikasinya. Semua orang dapat
menggunakannya secara gratis dan tidak perlu membayar.
3. Analisis
3.1 Analisis Masalah
Alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yaitu analisis
PIECES (Perfomance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).
3.1.1 Performance
Analisis kinerja adalah kemampuan atau penigkatan terhadap (hasil kerja) sistem
yang baru sehingga menjadi efektif. Kinerja dapat diukur dari troughput dan response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan oleh suatu sistem
tertentu. Response time yaitu waktu yang dibutuhkan sistem untuk memberi jawaban
dan untuk menyediakan perpindahan pekerjaan. Tabel analisis kinerja (performance) di
kantor Kelurahan Wonoboyo Jogonalan Klaten adalah sebagai berikut.
4
3.1.2 Information
Dalam penyajian informasi sering terjadi keterlambatan dan bahkan kesalahan
sehingga infomasi yang dihasilkan terkadang tidak bisa langsung dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Dengan sistem baru ini diharapkan peningkatan pada infomasi
yang akurat, tepat waktu dan relevan. Akurat berarti informasi yang di hasilkan harus
jelas, benar, tepat dan mudah dimengerti. Tepat waktu berarti informasi yang datang
pada penerima tidak boleh terlambat. Relevan berarti informasi yang dihasilkan
mempunyai manfaat untuk pemakainya. Berikut tabel analisis informasi pada kantor
Kelurahan Wonoboyo Jogonalan Klaten.
Parameter Hasil Analisis
Akurat
Tingkat kemungkinan terjadi kesalahan cukup
besar, sehingga informasi yang dihasilkan kurang
akurat.
Tepat Waktu
Karena pengolahan data yang lama maka
informasi yang dihasilkan terkadang terlambat,
sehingga informasi sudah usang dan tidak dapat
digunakan.
Relevan Informasi yang dihasilkan kurang relevan dengan
kebutuhan instansi terkait karena arsip-arsip yang
Parameter Hasil Analisis
Troughput
Beban kerja perangakat desa lebih berat karena
hampir semua perkerjaan dilakukan dengan cara
menulis dengan tangan, atau mesin ketik, mulai
dari input data, pengolahan data sampai
pembuatan laporan, sehingga membutuhkan
waktu yang lama.
Response
time
Pembuatan laporan kependudukan
membutuhkan waktu yang lama kurang lebih 1
jam.
5
ada masih berbentuk hardcopy.
3.1.3 Economy
Kantor Kelurahan Wonoboyo dalam pengolahan data penduduk membutuhkan
waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasional. Dengan
ini diharapkan pengembang sistem yang dapat memberi banyak manfaat. Serta dapat
meminimalkan biaya operasional yang dikeluarkan. Berikut tabel analisis ekonomi di
Kantor Kelurahan Wonoboyo Jogonalan.
Parameter Hasil Analisis
Pemanfaatan
peralatan dan
biaya
Penggunaan kertas dan alat tulis lainya
memakan biaya yang banyak.
3.1.4 Control
Pengendalian dalam sistem informasi kependudukan pada Kantor Kelurahan
Desa Wonoboyo dibutuhkan guna mendeteksi kesalahan pencatatan atau
penyalahgunaan oleh oknum. Berikut tabel analisis kendali di Kantor Kelurahan Desa
Wonoboyo.
Parameter Hasil Analisis
Pengendalian
Pengendalian pada sistem lama di Kantor
Kelurahan Desa Wonoboyo kurang mumpuni.
Karena masih banyak kesalahan pencatatan
yang terjadi dan kesalahan itu sulit untuk
dideteksi.
6
3.1.5 Efficiency
Kantor Kelurahan Desa Wonoboyo mengharapkan efisiensi penggunaan biaya
operasional, waktu dan juga tenaga para perangkat desa. Efisiensi ini erat hubungannya
dengan sumber daya yang ada guna meminimalkan pemborosan. Berikut adalah table
analisis efisiensi pada Kantor Kelurahan Desa Wonoboyo.
Parameter Hasil Analisis
Pemanfaatan
biaya
operasional
Penghematan terhadap kertas dan alat tulis
lainya belum bisa dilakukan karena semua
pencatatan maupun laporan masih tergantung
dengan penggunaan kertas.
Penggunaan
sumberdaya
manusia
Pencatatatan yang masih menggunakan
sistem manual sangat banyak memakan
waktu, juga tenaga dari para perangkat desa.
3.1.6 Service
Peningkatan pelayanan yang baik pada Kantor Kelurahan Wonoboyo
dimaksudkan memberikan pelayanan yang terbaik serta meningkatkan kepuasan
masyarakat terhadap kinerja para perangkat desa. Kualitas pelayanan sebuah instansi
bisa di nilai dari seberapa cepat masyarakat terlayani dengan baik. Berikut adalah tabel
analisis pelayanan pada Kantor Kelurahan Wonoboyo.
Parameter Hasil Analisis
Waktu
Pelayanan
Pelayanan pada Kantor Kelurahan Wonoboyo
sudah cukup baik hanya saja waktu yang
dibutuhkan untuk melayani masyarakat cukup
lama. Contoh bila ada masyarakat yang ingin
membuat surat kelahiran, perangkat desa harus
menulis rangkap tiga untuk sebuah surat
kelahiran.
7
3.2 Analisis Kebutuhan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dari sistem baru dan
apakah sistem baru yang akan diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum.
Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara
lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis yaitu kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja
yang nantinya dilakukan olah sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-
informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Dalam sistem informasi
kependudukan Desa Wonoboyo kebutuhan fungsionalnya antara lain: a. Sistem harus
dapat melakukan proses olah data penduduk, olah data kelahiran, olah data kematian,
olah data pindah, olah data datang, olah data pegawai, olah data surat pengantar, olah
data pengguna, olah data agama, olah data hubungan keluarga, olah data pendidikan,
olah data pekerjaan, olah data status nikah, olah data dusun, olah data kartu keluarga.
b.Sistem harus dapat mencetak laporan data kelahiran, laporan data kematian, laporan
data pindah, laporan data datang, laporan data penduduk, laporan data surat pengantar,
laporan data pegawai, laporan data kartu keluarga, laporan data agama, laporan data
pekerjaan, laporan data pendidikan, laporan data dusun, laporan data kependudukan.
3.2.2 Kebutuhan Nonfungsional
a. Perangkat keras
b. Perangkat lunak
c. Perangkat manusia
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
Sistem yang baru yang akan digunakan harus diuji kelayakannya terlebih dahulu
apakah sistem yang baru akan lebih baik dari pada sistem yang lama atau sebaliknya.
Ada empat parameter yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan, antara lain
sebagai berikut.
1. Kelayakan Teknologi
Kelayakan teknologi berhubugan dengan penerapan sistem tegnologi yang ada.
Dari segi hardware, Kantor Kelurahan Desa Wonoboyo sudah memiliki sebuah komputer
sehingga hanya dibutuhkan sebuah printer untuk melengkapi kebutuhan hardware sistem
8
yang baru. Dari segi software Kantor Kelurahan Desa Wonoboyo belum menggunakan
aplikasi khusus untuk mengolah data penduduk. Dari segi brainware, sudah ada
beberapa perangkat desa yang bisa mengoperasikan komputer. Jadi sistem baru
dikatakan layak untuk dioperasikan dan tidak ada hambatan pada segi teknologi.
2. Kelayakan Hukum
Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari
karena melanggar dari segi hukum yang berlaku terutama masalah legalitas dari software
yang digunakan untuk pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan
harus resmi sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak menyimpang dari
ketentuan hukum yang berlaku dan tidak akan menimbulkan masalah hukum baik pada
saat sekarang maupun yang akan datang. Untuk kelayakan hukum, sistem baru layak
dipakai karena tidak melanggar aturan hukum yang berlaku.
3. Kelayakan Operasional
Sistem informasi kependudukan harus bisa menyelesaikan masalah-masalah
yang dialami oleh Kelurahan Wonoboyo dibidang kependudukan. Dengan adanya sistem
ini informasi yang dibutuhkan akan didapatkan dengan cepat dan tepat waktu. Laporan
bulanan kependudukan yang biasanya pembuatannya lama dan merupakan pemborosan
waktu pegawai, tidak akan terjadi lagi. Pencarian data penduduk yang biasanya pegawai
kelurahan tidak sanggup, dengan adanya sistem ini maka pencarian data penduduk akan
lebih mudah.
Analisis operasional berkaitan dengan sumber daya manusia yang menggunakan
sistem baru. Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan. Selain itu, nantinya juga
akan ada pelatihan kepada para perangkat desa tentang bagaimana menggunakan
sistem baru. Sehingga sistem baru yang akan diterapkan dapat dikatakan layak untuk
digunakan.
4. Kelayakan Ekonomi
Aspek yang paling dominan dari aspek kelayakan yang lain adalah kelayakan
ekonomi. Tak dapat dipungkiri bahwa motif instansi membangun sebuah sistem adalah
demi keuntungan. Dengan demikian aspek untung rugi menjadi pertimbangan utama
dalam pengambangan sistem.
9
Definisi Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2
Biaya
a. Pengadaan Proyek
- Printer Canon IP 2770 530.000 0 0
- Tinta Acaciana - 25.000 27.000
b. Pelatihan 300.000 0 0
c. Pemeliharaan 0 0 200.000
d. Biaya Overhead Listrik 0 5.148 5.400
Total Biaya 880.000 30.148 232.400
Manfaat
a. Berwujud
- Pengurangan Biaya
Operasional 0 135.000 135.000
b. Tak Berwujud
- Peningkatan Pelayanan 0 600.000 627.000
Total Manfaat 0 735.000 762.000
Selisih Antara Total Manfaat & Total
Biaya (Procced) (880.000) 704.852 529.600
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan proses adalah tahap selanjutnya setelah analisis sistem.
Perancangan proses bertujuan untuk memberikan ketentuan bentuk dan proses dari
perangkat lunak yang akan dibuat supaya tidak menyimpang dari aturan dari hasil
analisis yang telah ditentukan.
3.4.1 Flowchart
10
11
3.4.2 DFD Level 0
Data Flow Diagram (DFD) adalah logical model dari sistem informasi yang
menjelaskan kepada pemakai bagaimana fungsi-fungsi dalam sebuah sistem secara
logika akan bekerja. DFD yang diusulkan dalam pembuatan sistem informasi
pendudukan ini adalah sebagai berikut.
3.4.3 DFD Level 1
Proses-proses dalam sistem informasi kependudukan akan lebih dijabarkan lagi
dalam DFD level 1 yang dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
12
13
4. Pembahasan
4.1 Pembahasan Listing Program
Implementasi yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan tidak adanya
kesalahan kode program yang ditemukan. Program berjalan lancar disertai validasi-
validasi yang memudahkan pengguna untuk menjalankan program, seperti peringatan
jika data belum lengkap, penyimpanan berhasil, dan peringatan jika akan dilakukan
penghapusan data.
4.2 Pembahasan Basis Data
Perancangan basis data yang telah ada membuat data yang ada menjadi
fleksibel. Misalkan tabel agama, dulu agama cuma ada lima, tetapi seiring perkembangan
zaman dan peraturan dari pemerintah, jumlah agama bisa bertambah. Hal ini telah
diantisipasi dengan adanya tabel agama, jika ada penambahan agama, maka pengguna
tinggal menambahkan data agama melalui form agama. Selain agama, data yang bisa
berubah seperti dusun, status nikah, hubungan keluarga, pekerjaan, dan pendidikan juga
dibuat tabel sendiri untuk mengantisipasi perubahan berdasarkan peraturan pemerintah.
4.3 Pembahasan Antarmuka
Antarmuka aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang untuk
memudahkan dalam penggunaannya. Misalnya untuk memasukkan data penduduk,
pengguna tinggal memilih data agama, status nikah, hubungan keluarga, pekerjaan dan
pendidikan, tidak perlu mengetikkan satu persatu. Sedangkan untuk mencari data
penduduk atau umur penduduk, pengguna juga tinggal memasukkan nilai yang
diinginkan.
5 Kesimpulan
Penerapan Sistem Informasi Kependudukan pada Kantor Kelurahan Wonoboyo
yang berbasis komputer mempunyai beberapa keuntungan yang dapat mengatasi
rumusan masalah yang ada. Keuntungan dari sistem baru ini antara lain adalah :
1. Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman java, sedangkan basis
datanya menggunakan MySql.
2. Pengolahan data penduduk akan lebih mudah dilakukan dengan sistem informasi
kependudukan yang berbasis komputer.
14
3. Pencarian data penduduk mudah dilakukan karena tinggal memasukkan nilai
yang dicari maka sistem akan mencarinya dengan cepat.
4. Jumlah penduduk dari laporan yang dihasilkan akurat, karena setiap ada
penambahan atau pengurangan jumlah penduduk, sistem akan langsung
memperbaharui database.
5. Pembuatan laporan kependudukan yang cepat dan bisa dibuat sewaktu-waktu
dibutuhkan.
6. Pencarian umur jika akan ada pemilihan umum lebih mudah dan cepat, tinggal
memasukkan umur minimal yang dicari, maka sistem akan mencarinya.
7. Penulisan laporan dan pembuatan surat-surat tidak menggunakan tangan lagi,
melainkan sudah menggunakan printer sehingga bisa lebih cepat dan rapi.
8. Mampu mengendalikan adanya data ganda, karena sistem informasi
kependudukan akan memberikan peringatan jika data sudah ada.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern.Yogyakarta : Andi Offset.
Jogiyanto, HM .1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta : AndiOffset. Kristanto, Harianto. 1994. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta : AndiOffset. Kusrini.2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta :
AndiOffset. Peter, Jerry. 2007. XAMPP:Paket Apache. PHP dan MySQL Instant.http://
ilmukomputer.org/2007/11/27/xampppaket-apache-php-dan-mysqlinstant/. diakses tanggal 24 September 2012.
Riris. 2011. Sistem Informasi Kependudukan .http://www.scribd.com/doc
/47871868/Sistem-Informasi-Kependudukan-Bab3. diakses tanggal 22 September 2012.
Syihab, Imam Nur .2012. Kualitas Informasi. http://www.slideshare.net/imamnurs
yihab/kualitas-informasi. diakses tanggal 21 September 2012.