Upload
dwitantri-rezkiandini
View
1.832
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA KERJA TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN
DI PROVINSI BANTEN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509)
Dosen Pembimbing:
Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS Novida Waskitaningsih, ST, MSc, MT
Dikerjakan Oleh :
Kelompok 1A Fadhillah Azhar NIM 21040112120001 Dwi Laras Lukitaningrum NIM 21040112130069 Dwitantri Rezkiandini Lestari NIM 21040112130071 Dapot Andri Agustinus NIM 21040112140025 Abdul Salam Akbar NIM L2D009015
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2013
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 17
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………..………………………………………ii
DAFTAR TABEL………………………………………….…………………………………….iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………….iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Sasaran ....................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.3.2 Sasaran ................................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup................................................................................................ 2
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ........................................................................... 2
1.4.2 Ruang Lingkup Materi .............................................................................. 2
1.5 Sistematika Pembahasan ............................................................................... 3
BAB 2 SKEMA PERMASALAHAN ............................................................................. 4
BAB 3 DATA-DATA ................................................................................................... 7
BAB 4 KESIMPULAN............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16
ii
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 18
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten
2004-2011 (Jiwa)…………………………………………………….. 7
Tabel 3.2 Jumlah Migrasi Risen Masuk dan Keluar di Provinsi Banten
2005 dan 2010 (Jiwa)……………………………………………….. 7
Tabel 3.3 Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi
Banten 2004-2007 (Jiwa)…………………………………………… 8
Tabel 3.4 Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi
Banten 2008-2011 (Jiwa)…………………………………………… 9
Tabel 3.5 Jumlah Lowongan dan Pencari Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan di Provinsi Banten2010 dan 2011 (Jiwa)……………. 11
Tabel 3.6 Jumlah Lowongan Kerja Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi
Banten2010 dan 2011 (Jiwa)……………………………………….. 12
Tabel 3.7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Kelompok Umur
di Provinsi Banten 2009-2011 (Persen)……………………………. 12
Tabel 3.8 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Tingkat
Pendidikan di Provinsi Banten 2009-2011 (Persen)……………… 13
Tabel 3.9 Grafik Perbandingan antara Jumlah Pengangguran dan Migrasi
Risen Masukdi Provinsi Banten Tahun 2005 dan 2010
(Jiwa)…………………………………………………………………… 13
iii
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Permasalahan Pengangguran di Provinsi Banten………. 4
Gambar 3.1 Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi
Banten 2004-2007 (Jiwa)…………………………………………… 9
Gambar 3.2 Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi
Banten 2008-2011 (Jiwa)…………………………………………… 10
Gambar 3.3 Grafik Perbandingan antara Jumlah Pengangguran dan Migrasi
Risen Masukdi Provinsi Banten Tahun 2005 dan 2010 (Jiwa)….. 14
iv
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Banten dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat,
namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang. Jadi, dapat
dikatakan bahwa Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang baru
terbentuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu permasalahan yang paling disoroti di Provinsi Banten adalah
pengangguran. Angka pengangguran (TPT) di wilayah Provinsi Banten mencapai
14,13 persen. Angka pengangguran sebesar itu merupakan tertinggi di Indonesia
bahkan dua kali lebih besar angka pengangguran secara nasional yang hanya
mencapai 7,41 persen. Para ahli berpendapat bahwa hal tersebut terjadi karena
faktor pertumbuhan penduduk dan faktor ketersediaan tenaga kerja yang tidak
sesuai, urbanisasi, dan meningkatnya jumlah pendatang yang masuk ke Banten
untuk mencari kerja (Suara Pembaruan, 2010).
Dalam merencanankan suatu wilayah dan kota, pengangguran merupakan
hal yang perlu diperhatikan mengingat bahwa kota merupakan wadah
perekonomian masyarakat yang berada di dalamnya. Tingginya angka
pengangguran menandakan bahwa keadaan perekonomian di wilayah tersebut
buruk. Perencana sangat perlu memperhatikan aspek ini untuk memperbaiki
perekonomian di suatu wilayah.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, diperlukan suatu kajian lebih lanjut
mengenai faktor penyebab masalah pengangguran di Provinsi Banten. Salah
satunya adalah dengan meneliti atau menganalisis data-data yang menunjang
terhadap masalah pengangguran di Provinsi Banten. Selain itu, diperlukan pula
pembuatan skema permasalahan pengangguran di Provinsi Banten agar dapat
memahami sebab dan akibat dari masalah pengangguran di Provinsi Banten.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi fokus utama dalam penulisan laporan ini adalah
mengenai faktor-faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Provinsi
Banten berdasarkan analisis skema permasalahan dan data-data meliputi data
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 2
pertambahan penduduk, jumlah angkatan kerja, jumlah pengangguran, jumlah
migrasi risen, jumlah lowongan kerja, dan jumlah pencari kerja.
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menganalisis penyebab
pengangguran di Provinsi Banten sehingga mampu memberikan
kesimpulan yang tepat berdasarkan analisis skema permasalahan dan
data-data yang berhubungan dengan masalah pengangguran di Provinsi
Banten.
1.3.2 Sasaran
1. Menganalisis masalah pengangguran di Provinsi Banten secara umum.
2. Menganalisis permasalahan pengangguran di Provinsi Banten
berdasarkan skema permasalahan dan data-data yang berhubungan
dengan pengangguran di Provinsi Banten.
3. Memberikan kesimpulan berdasarkan analisis skema permasalahan dan
data-data yang berhubungan dengan pengangguran di Provinsi Banten.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan
105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km².
Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262
kelurahan, dan 1.273 desa. Secara geografis batas-batas wilayah Provinsi
Banten adalah sebagai berikut.
Utara : Laut Jawa
Barat : Selat Sunda
Timur : Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat
Selatan : Samudera Hindia
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Untuk menganalisis penyebab masalah pengangguran di Provinsi Banten,
maka materi atau hal-hal yang perlu dibahas dalam laporan ini adalah
sebagai berikut.
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 3
Pertumbuhan jumlah penduduk
Jumlah pengangguran
Jumlah angkatan kerja
Jumlah migrasi risen
Jumlah lowongan kerja
Jumlah pencari kerja
1.5 Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup materi, dan sistematika pembahasan laporan.
BAB II SKEMA PERMASALAHAN
Berisi bagan sebab-akibat masalah pengangguran di Provinsi Banten beserta
analisis dan pembahasannya.
BAB III DATA-DATA
Berisi tabel dan grafik dari data-data yang berhubungan dengan masalah
pengangguran di Provinsi Banten untuk memberikan pembenaran yang akurat.
BAB IV KESIMPULAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data dan analisis data.
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 4
BAB 2
SKEMA PERMASALAHAN
Sumber: Analisis Kelompok Kependudukan, 2013 Gambar 2.1
Skema Permasalahan Pengangguran di Provinsi Banten
Penjelasan permasalahan
1. Banten dianggap sebagai wilayah yang menjanjikan pekerjaan
Banten merupakan salah satu provinsi tujuan urbanisasi dari berbagai
daerah, hal ini disebabkan karena Banten dianggap sebagai wilayah yang
menjanjikan pekerjaan bagi para pencari kerja. Banten memiliki sektor utama
berupa industri yang berkembang dengan pesat Hal ini bisa dilihat dari
peningkatan PDRB setiap tahunnya dari sektor industri pengolahan. Selain itu,
sektor industri pengolahan juga menyumbang angka terbesar terhadap PDRB
di Provinsi Banten.
Banten dianggap sebagai wilayah yang menjanjikan pekerjaan
Terjadi migrasi masuk dan urbanisasi di Provinsi Banten
Pertumbuhan penduduk pesat
Jumlah angkatan kerja bertambah
Lowongan pekerjaan sedikit
Kriteria tenaga kerja tidak sesuai dengan
lowongan kerja
PENGANGGURAN
1
2
3
5 6
4
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 5
2. Terjadi migrasi masuk dan urbanisasi di Banten
Dengan meningkatnya perkembangan sektor industri yang menyerap
tenaga kerja cukup banyak, hal ini menyebabkan banyak pencari kerja yang
datang dari luar Banten. Perkembangan sektor industri manarik para pencari
kerja untuk bermigrasi ke Provinsi Banten karena menurut mereka dengan
perkembangan sektor industri terjadi pula penambahan lowongan kerja.
3. Pertumbuhan penduduk pesat
Tingginya angka migrasi ini menyebabkan peningkatan jumlah
penduduk dan jumlah pencari kerja di Banten. Pertumbuhan penduduk yang
pesat lebih disebabkan karena faktor migrasi, bukan kelahiran. Dengan
meningkatnya jumlah orang yang bermigrasi ke Provinsi Banten, hal ini
menyebabkan jumlah penduduk dengan umur di atas 15 tahun semakin
bertambah.
4. Jumlah angkatan kerja bertambah
Meningkatnya jumlah penduduk yang berusia di atas 15 tahun
menyebabkan meningkatnya jumlah angkatan kerja di Provinsi Banten.
Akhirnya, jumlah angkatan kerja di Provinsi Banten semakin bertambah. Jumlah
angkatan kerja pada penduduk lokal Provinsi Banten sudah cukup banyak.
Dengan ditambahnya angkatan kerja yang berasal dari luar Provinsi Banten, hal
ini menyebabkan jumlah angkatan kerja yang sangat banyak.
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64
tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja,
maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja adalah
mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah,
mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah
anak sekolah, mahasiswa, para ibu rumah tangga, orang cacat dan
sebagainya.
5. Lowongan pekerjaan sedikit
Di sisi lain, meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan
meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan. Ketersediaan tenaga kerja tidak
sesuai dengan kebutuhan sektor industri, sebagai sektor yang paling banyak
menyerap tenaga kerja.
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 6
6. Kriteria tenaga kerja tidak sesuai dengan lowongan kerja
Kriteria tingkat pendidikan lowongan pekerjaan yang ditentukan oleh
para pembuka lowongan kerja tidak sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia.
Kualitas pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan lowongan kerja yang
tersedia juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya untuk
mendapatkan pekerjaan. Rata-rata lowongan pekerjaan yang tersedia di
Provinsi Banten adalah untuk lulusan SLTA/sederajat, Namun pencari kerja
lulusan SLTA yang tersedia jumlahnya melebihi kapasitas lowongan kerja yang
ada.
Itulah penjelasan skema permasalahan pengangguran di Provinsi Banten.
Bermula dari persepsi masyarakat luar Banten yang berpikir bahwa Provinsi Banten
merupakan provinsi yang menjanjikan pekerjaan. Namun, pada kenyataannya hal
tersebut tidak berlangsung demikian. Pengangguran di Banten bisa terjadi pada
penduduk lokal Provinsi Banten dan penduduk pendatang tergantung pada
kemampuan masing-masing individu.
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 7
BAB 3
DATA-DATA
1. Pertumbuhan penduduk dan jumlah migrasi risen
Banten merupakan salah satu provinsi yang dinilai memiliki daya tarik tinggi
sebagai provinsi tujuan para pencari pekerjaan. Hal ini terlihat dari perkembangan
jumlah penduduk yang setiap tahunnya bertambah di Banten. Mulai dari tahun
2004 penduduk Banten yaitu sudah mencapai angka 9 jutaan dan pada tahun 2011
naik mencapai angka 11 jutaan.
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten 2004-2011 (Jiwa)
Kelompok Umur
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0-4 871,900 850,889 754,333 876,276 982,797 987,403 1,050,311 1,120,654
5-9 1,084,800 1,041,360 1,009,049 992,225 976,898 973,703 1,067,992 1,036,369
10-14 1,025,400 1,037,159 1,002,060 1,046,394 989,698 1,006,702 1,064,054 1,075,679
15-19 946,100 969,324 971,936 985,487 937,497 936,603 1,019,215 1,047,267
20-24 878,100 849,900 902,733 902,870 928,496 935,503 1,029,916 1,063,577
25-29 830,600 895,869 850,138 839,623 899,149 913,153 1,075,461 1,081,708
30-34 763,100 776,825 770,575 751,149 844,798 857,803 976,786 1,024,015
35-39 729,700 809,185 751,948 772,837 769,499 787,704 877,584 915,737
40-44 611,400 599,400 627,693 640,370 653,100 681,003 726,509 768,869
45-49 430,400 486,430 534,108 485,939 506,701 533,104 560,838 601,523
50-54 329,000 354,438 386,804 398,318 371,500 395,703 422,667 451,926
55-59 185,700 225,871 230,715 228,328 255,702 272,702 272,608 300,757
60-64 181,000 181,554 190,826 199,546 168,402 179,604 189,470 204,977
65-69 99,600 105,489 105,968 122,297 118,203 322,089 (65+)
128,193 135,506
70-74 70,000 72,338 77,408 100,383 88,502 89,056 90,950
75+ 46,300 52,913 57,556 81,325 111,503 81,506 86,004
Banten 9,083,100 9,308,944 9,223,850 9,423,367 9,602,445 9,782,779 10,632,166 11,005,518
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2004-2012
Tabel 3.2
Jumlah Migrasi Risen Masuk dan Keluar di Provinsi Banten 2005 dan 2010 (Jiwa)
2005 2010
Jumlah Migrasi Risen Masuk 290,876 465,080
Jumlah Migrasi Risen Keluar 132,867 192,983 Sumber: BPS Indonesia, 2011
Pertumbuhan penduduk yang terjadi di Provinsi Banten bukan hanya
disebabkan oleh pertambahan penduduk dari kelahiran, melainkan mendapat
masukan juga dari migrasi yang terjadi di daerah Banten terutama pada 2010 yang
memiliki migrasi risen masuk mencapai 465.080 penduduk. Angka ini lebih besar
dibandingkan dengan angka kelahiran di Provinsi Banten. Hal ini menyebabkan
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 8
jumlah penduduk dengan umur di atas 15 tahun meningkat pesat. Banyaknya
migran yang masuk dikarenakan Provinsi Banten dianggap sebagai wilayah yang
menjanjikan pekerjaan.
2. Jumlah angkatan kerja
Meningkatnya jumlah penduduk khususnya usia di atas 15 tahun yang sangat
pesat baik karena pertambahan jumlah penduduk asli maupun karena adanya
penduduk pendatang, sangat berpengaruh terhadap ketersediaan angkatan kerja di
Provinsi Banten. Hal ini dikarenakan usia 15 tahun keatas tersebut merupakan usia
produktif kerja.
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang
aktif mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 15
tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan
sebagainya. Contoh kelompok ini adalah anak sekolah, mahasiswa, para ibu rumah
tangga, orang cacat dan sebagainya.
Angkatan kerja terdiri dari penduduk dengan umur lebih dari 15 tahun yang
bekerja dan menganggur. Berikut ini adalah data penduduk yang bekerja dan
menganggur di Provinsi Banten tahun 2004-2011. Penyusun memisahkan tahun
2004-2007 dan 2008-2011 karena tahun-tahun tersebut memiliki kriteria berbeda
dalam menentukan jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2004-2007, jumlah
angkatan kerja didapatkan dari penduduk dengan usia di atas 10 tahun. Pada
tahun 2008-2011, jumlah angkatan kerja didapatkan dari penduduk dengan usia di
atas 15 tahun.
Tabel 3.3
Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi Banten 2004-2007 (Jiwa)
2004 2005 2006 2007
Pddk >10 thn 7,126,446 7,416,695 7,460,468 6,522,900
Angkatan Kerja
Bekerja 3,161,970 3,461,508 3,333,495 3,383,661
Pengangguran 765,747 661,618 890,489 632,762
Bukan Angkatan Kerja 3,198,729 3,293,569 3,236,484 2,506,477
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2004-2007
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 9
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2004-2007
Gambar 3.1
Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi Banten 2004-2007 (Jiwa)
Dari tabel dan grafik tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut ini:
Pada tahun 2005, terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja sehingga
jumlah pengangguran berkurang. Selain itu, hal tersbut disebabkan karena
peningkatan jumlah bukan angkatan kerja sehingga jumlah angkatan kerja
mengalami penurunan.
Pada tahun 2006, terjadi penurunan jumlah orang yang bekerja sehingga
jumlah pengangguran meningkat. Selain itu, peningkatan pengangguran juga
disebabkan karena berkurangnya jumlah bukan angkatan kerja sehingga
jumlah angkatan kerja bertambah.
Pada tahun 2007, terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja sehingga
jumlah pengangguran menurun. Selain itu, hal tersebut disebabkan karena
peningkatan jumlah bukan angkatan kerja sehingga jumlah angkatan kerja
mengalami penurunan.
Tabel 3.4
Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi Banten 2008-2011 (Jiwa)
2008 2009 2010 2011
Pddk >15 thn 6,674,895 7,681,739 8,126,410 7,686,359
Angkatan Kerja
Bekerja 3,668,895 3,704,778 4,583,085 4,529,660
Pengangguran 656,560 652,462 726,377 680,564
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
2004 2005 2006 2007
Pddk >10 thn
Bekerja
Pengangguran
Bukan Angkatan Kerja
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 10
2008 2009 2010 2011
Bukan Angkatan Kerja 2,349,440 3,324,499 2,816,948 2,476,135
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2008-2011
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2008-2011
Gambar 3.2
Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi Banten 2008-2011 (Jiwa)
Dari tabel dan grafik tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut ini:
Pada tahun 2009, terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja sehingga
jumlah pengangguran berkurang. Selain itu, hal tersbut disebabkan karena
peningkatan jumlah bukan angkatan kerja sehingga jumlah angkatan kerja
mengalami penurunan.
Pada tahun 2010, terjadi penurunan jumlah orang yang bekerja sehingga
jumlah pengangguran meningkat. Jumlah pengangguran meningkat tajam.
Selain itu, peningkatan pengangguran juga disebabkan karena berkurangnya
jumlah bukan angkatan kerja sehingga jumlah angkatan kerja bertambah, tetapi
tidak diiringi kesesuaian dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia.
Pada tahun 2011, terjadi penurunan jumlah orang yang bekerja dan jumlah
pengangguran. Jumlah pengangguran menurun drastis. Selain itu, terjadi
penurunan jumlah bukan angkatan kerja dan jumlah angkatan kerja juga
berkurang. Hal ini disebabkan kerana pemerintah Provinsi Banten cukup
berhasil dalam mengurangi atau menekan jumlah angkatan kerja sehingga
pengangguran juga berkurang.
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
9,000,000
2008 2009 2010 2011
Pddk >15 thn
Bekerja
Pengangguran
Bukan Angkatan Kerja
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 11
Dari tahun 2004 hingga tahun 2011 terjadi fluktuasi jumlah pengangguran. Hal
ini disebabkan karena perubahan komposisi penduduk yang bekerja dan penduduk
yang bukan angkatan kerja. Pada tahun 2010 terjadi pertumbuhan jumlah
penduduk diatas 15 tahun yang mendadak tinggi. Hal ini mungkin terjadi karena
terjadinya penurunan jumlah penggangguran di Banten pada tahun 2009. Hal
tersebut menyebabkan banyak pencari kerja yang bermigrasi ke Provinsi Banten
pada tahun 2010. Namun karena terjadinya pertumbuhan jumlah penduduk yang
tidak diprediksi sebelumnya maka jumlah pengangguran di provinsi ini menjadi
meningkat tajam.
3. Lowongan pekerjaan dan pencari kerja
Ketersediaan lapangan pekerjaan tidak beriringan dengan peningkatan jumlah
penduduk usia produktif atau angkatan kerja, sehingga berdampak pada
meningkatnya jumlah pengangguran di Provinsi Banten. Jumlah pengangguran
mengalami pertambahan yang sangat signifikan per tahunnya, dan mencapai
hingga 680.564 penduduk pada tahun 2011. Berikut ini adalah tabel jumlah
lowongan kerja dan pencari kerja menurut tingkat pendidikan dan sektor ekonomi.
Tabel 3.5
Jumlah Lowongan dan Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan di Provinsi Banten2010 dan 2011 (Jiwa)
Tingkat Pendidikan 2010 2011
Lowongan Pencari Lowongan Pencari
Tidak/Belum Tamat SD/Sederajat
38 384 49 1,004
SD/Sederajat 2,958 2,652 770 1,344
SLTP/Sederajat 17,637 27,848 8,924 17,398
SLTA/Sederajat 50,420 104,847 36,444 67,795
DI/II 791 1,728 428 400
Diploma III 1,417 6,507 2,511 2,921
Strata I/Diploma IV 1,911 15,064 2,570 5,092
Strata II/Strata III 2 183 4 80
75,174 159,213 51,700 96,034
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2012
Dari tabel datas terlihat bahwa adanya persaingan yang sangat ketat dalam
mencari pekerjaan di Provinsi Banten. Dapat dilihat dari jumlah lowongan kerja
yang sangat minim namun pencari pekerjaan yang sangat tinggi dan bahkan
peluang untuk mendapat pekerjaan sendiri tidak sampai 20%. Selain dari itu yang
lebih mencengangkan adalah adanya pencari pekerjaan dari beberapa tingkat
pendidikan dengan jumlah yang cukup banyak namun ternyata tidak adanya
lowongan untuk kelompok tingkat penduduk tertentu. Dari beberapa kejadian diatas
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 12
dapat disimpulkan bahwa di Provinsi Banten selain terjadi pertumbuhan penduduk
di usia produktif dan keterbatasan ketersediaan lapangan pekerjaan juga pencari
pekerjaan yang tidak sesuainya modal pendidikan yang dimiliki masyarakat dengan
lowongan pekerjaan yang dibuka di Banten.
Tabel 3.6
Jumlah Lowongan Kerja Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Banten 2010 dan 2011 (Jiwa)
Sektor Ekonomi Lowongan Kerja
2010 2011
Pertanian 21 32
Pertambangan dan Penggalian 74 64
Industri Pengolahan 17,969 18,418
Listrik, Gas, dan Air Bersih 72 71
Bangunan 135 139
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 873 5,663
Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi 424 262
Keuangan, Persewaan, dan Jasa 523 666
Jasa-jasa 82 1,253
TOTAL 20,173 26,568
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2012
Dari data diatas dapat diketahui bahwa, pemasukan tertinggi di Provinsi Banten
mengenai penyerapan tenaga kerja di provinsi Banten sesuai yaitu berada pada
sektor industri pengolahan yang mencapai 85%. Namun, belum mampu menyerap
semua pengangguran yang ada di Provinsi Banten.
4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tabel 3.7
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten 2009-2011 (Persen)
Golongan Umur
TPT
2009 2010 2011
15-19 42.32 41.72 52.23
20-24 28.68 22.86 21.47
25-29 14.64 14.90 10.77
30-34 10.01 9.53 8.15
35-39 7.70 7.68 4.25
40-44 6.98 6.68 3.00
45-49 8.93 6.07 3.61
50-54 6.42 5.84 4.10
>55 6.37 8.52 11.24
Banten 14.97 14.13 13.06
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2012
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup
banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal.
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 13
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memberikan indikasi tentang penduduk
usia kerja yang termasuk dalam kelompok penganggur. TPT diukur sebagai
persentase jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja.
Pada tabel Tingkat Pengangguran Terbuka menurut kelompok umur di Provinsi
Banten mengalami penurunan sejak dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010.
Walaupun tingkat pengagguran terbuka tersebut semakin mengecil di Provinsi
Banten, namun masih merupakan prosentase tertinggi di Indonesia.
Tabel 3.8
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Tingkat Pendidikan di Provinsi Banten 2009-2011 (Persen)
Tingkat Pendidikan Tingkat Pengangguran Terbuka
2009 2010 2011
Tidak/Belum Tamat SD/Sederajat 7.98 11.27 10.19
SD/Sederajat 14.21 12.79 10.32
SLTP/Sederajat 15.32 14.32 18.93
SLTA/Sederajat 18.7 14.14 14.64
Universitas/Sederajat 20.67 17.04 6.61
Jumlah 14.94 14.13 13.06
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2012
Selain tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut kelompok umur, ada juga
tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut tingkat pendidikan di Provinsi
Banten. Tingkat pengangguran terbuka menurut tingkat pendidikan mengalami
penurunan di setiap tahunnya, mulai dari 2009 sampai dengan 2010. Dengan rata-
rata pengangguran terbesar berada di tingkat pendidikan SLTA/Sederajat.
5. Hubungan migrasi risen masuk dengan pengangguran
Tabel 3.9
Jumlah Pengangguran dan Migrasi Risen Masuk di Provinsi Banten2005 dan 2010 (Jiwa)
2005 2010
Jumlah Pengangguran 661,618 726,377
Jumlah Migrasi Risen Masuk 290,876 465,080 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011 dan BPS Indonesia, 2011
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 14
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011 dan BPS Indonesia, 2011
Gambar 3.3 Grafik Perbandingan antara Jumlah Pengangguran dan
Migrasi Risen Masukdi Provinsi Banten Tahun 2005 dan 2010 (Jiwa)
Kenaikan jumlah pengangguran yang ada di Provinsi Banten dari tahun 2005
sampai dengan 2010 ternyata senada dengan kenaikan jumlah migrasi risen
masuk yang ada di Provinsi Banten. Keterkaitan hubungan antara jumlah
pengangguran dengan jumlah migrasi risen masuk dapat dibuktikan dengan data
jumlah pengangguran tahun 2005 sebesar 661.618 jiwa, dan pada periode yang
samajumlah migrasi risen masuk sebesar 290.876 jiwa. Pada tahun 2010 data
yang ada mengatakan bahwa jumlah pengangguran dan jumlah migrasi risen
masuk mengalami kenaikan yaitu masing-masing 726.377 jiwa dan 465.080 jiwa.
Maka dari data tersebut, menunjukkan bahwa salah satu penyebab
peningkatan jumlah pengangguran di hampir setiap tahunnya, selain karena jumlah
penduduk produktif kerja yang semakin meningkat dan keterbatasan lapangan
pekerjaan, serta juga disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah penduduk
pendatang (jumlah penduduk migrasi risen).
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
2005 2010
Jumlah Pengangguran
Jumlah Migrasi RisenMasuk
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 15
BAB 4
KESIMPULAN
1. Provinsi Banten memiliki luas sebesar 9.160,70 km², terdiri dari 4 kota, 4
kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa, merupakan
provinsi yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia yaitu
sebesar 14,13 persen.
2. Kenaikan laju pertambahan penduduk yang bekerja lebih besar dibandingkan
kenaikan laju pertambahan penduduk yang bukan angkatan kerja, sehingga
mendorong perubahan angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahunnya
3. Jumlah pengangguran mengalami pertambahan yang signifikan per tahunnya
dan mencapai hingga 680.564 penduduk pada tahun 2011.
4. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas dengan jumlah pencari kerja
yang terus meningkat, serta peningkatan jumlah penduduk pada usia produktif
menjadi faktor pemicu terjadinya peningkatan jumlah pengangguran.
5. Selain itu, pengangguran di Provinsi Banten juga disebabkan karena terjadinya
proses urbanisasi, dan meningkatnya jumlah pendatang yang masuk ke
Banten untuk mencari kerja.
Mata Kuliah Kependudukan (TKP 509) 2013
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Ketersediaan Tenaga Kerja terhadap
Jumlah Pengangguran di Provinsi Banten 16
DAFTAR PUSTAKA
Suara Pembaruan (2010) Angka Pengangguran di Banten Tertinggi di Indonesia
[online]. Didapatkan dari: http://www.suarapembaruan.com/home/angka-pengangguran-di-banten-tertinggi-di-indonesia/1216. (Diakses pada 10 Juli 2013)
BPS Indonesia (2011) Migrasi Risen (Recent Migration) Tahun 1980, 1985, 1990 , 1995, 2000, 2005, dan 2010. BPS Indonesia.
BPS Provinsi Banten (2004) Banten dalam Angka 2004. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2005) Banten dalam Angka 2005. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2006) Banten dalam Angka 2006. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2007) Banten dalam Angka 2007. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2008) Banten dalam Angka 2008. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2009) Banten dalam Angka 2009. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2010) Banten dalam Angka 2010. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2011) Banten dalam Angka 2011. BPS Provinsi Banten.
BPS Provinsi Banten (2012) Banten dalam Angka 2012. BPS Provinsi Banten.