8
METODE PEMECAHAN MASALAH

Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perancangan Undang-Undang

Citation preview

Page 1: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

METODE PEMECAHAN MASALAH

Page 2: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

De minimis non curat lex(Hukum tidak mengurusi hal-hal yang sepele/remeh)

Corruptissima re publica plurimae leges(Semakin korup sebuah republik, semakin banyak undang-undang)

Page 3: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

METODE PEMECAHAN MASALAH

• Metodologi ROCCIPI, yaitu suatu metode denganmelalui pendekatan fakta-fakta yang ada dandikembangkan berdasarkan pengalaman (factual approach base on experience)

• Metode RIA (Regulatory Impact Analysis), yaitu suatu metode kerangka analisis mendalam terhadap dampak ekonomi dan sosial dari suatu regulasi dan konsultasi dengan para stakeholder.

Page 4: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

4

METODE ROCCIPI

• FAKTOR-FAKTOR SUBYEKTIF Faktor-faktor yang ada pada diri (internal) pemegang peran : interest (kepentingan); ideologi (nilai dan sikap)

• FAKTOR-FAKTOR OBYEKTIF faktor-faktor yang ada diluar diri pemegang peran : Rule (aturan); Opportunity (kesempatan); Capacity(Kemampuan); Communication (Komunikasi); Process (proses).

Page 5: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

Rules (Aturan) mengapa orang berperilaku sedemikian rupa di hadapan hukum. Fokus dari kategori ini tidak hanya

soal moral mengapa orang mematuhi atau tidak mematuhi suatu UU. Tetapi lebih karena kekurangan UU itu sendiri.

rumusan ketentuan: jelas-kabur, tegas-ambigu, substansi: perintah, larangan, anjuran, dsb.Opportunity (Kesempatan) apakah keadaan memungkinkan orang untuk berperilaku sebagaimana diperintahkan oleh UU? Atau

apakah UU memungkinkan mencegah orang berperilaku menurut UU?. Kesempatan atau peluang yang tersedia seandainya aturan dilaksanakan.

Capacity (Kemampuan)

apakah masyarakat memiliki keahlian, kemampuan dan sumber daya yang memadai untuk berperilaku sebagaimana diperintahkan oleh UU?

Kemampuan yang dimiliki untuk dapat melakukan perbuatan yang diatur.

Communication (Komunikasi-networking)

apakah pihak-pihak yang berwenang telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk mengkomunikasikan UU yang ada yang mengatur perilaku?

Kemampuan memperoleh informasi melalui alat komunikasi, media massa, sistem jaringan informasi, dsb.Interest (Kepentingan) apakah imbalannya atau hukumannya dalam suatu UU mendorong atau tidak mendorong perilaku

sebagaimana yang ditentukan oleh UU itu? orang berperilaku sedemikian ini apakah karena ada persepsi mereka terhadap manfaat pribadi dari UU tersebut.

Persepsi terhadap pertimbangan cost-benefit (untung-rugi), reward-punishment (ganjaran-hukuman)Process (Proses-peran serta) langkah-langkah apa yang telah dilalui orang-orang atau institusi dalam memutuskan bagaimana

perilaku sebagaimana yang ditentukan dalam UU. Melihat signifikansi perilaku kelompok berproses, misalnya intensitas partisipasi dalam penyusunan

peraturan.Ideology (Ideologi)

sampai sejauhmanakah kepercayaan seseorang menyebabkan seseorang melanggar ketentuan dalam UU.

Nilai-nilai, sikap dan rasa, kepercayaan, ideologi politik, sosial, dan ekonomi

Page 6: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

Tujuan Metode RIA

• menilai efektivitas kebijakan;

• memastikan bahwa perumusan kebijakantelah mempertimbangkan semua alternatiftindakan;

• meneliti berbagai manfaat dan biaya, memastikan bahwa dalam semua tahapanrumusan kebijakan telah dikoordinasikandan dikonsultasikan dengan stakeholders; dan

• menilai strategis implementasi

Page 7: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

Prinsip Dasar RIA • Regulasi efektif minimum

– Pemerintah hanya mengeluarkan regulasi untuk mengatasi masalah yang tidak dapat diselesaikan selain melalui penerbitan regulasi. Jika harus dengan regulasi, maka regulasi yang diterbitkan adalah yang tidak memiliki dampak negatif/biaya yang paling sedikit.

• Netralitas terhadap kompetisi

– regulasi harus menciptakan peluang yang sama bagi semua pelaku usaha. Regulasi yang dikeluarkan tidak diskriminatif terhadap pihak atau golongan tertentu, sehingga ada pihak yang dirugikan

• Transparansi dan aspiratif

– perumusan regulasi dilakukan secara terbuka dan memperhatikan aspirasi stakeholder dan masyarakat

• Cost-Benefit (Cost Effectiveness)

– Setiap regulasi harus mempunyai manfaat yang lebih besardaripada biayanya. Jika benefit tidak dapat ditentukan, gunakanukuran cost yang terkecil.

Page 8: Perancangan - Metode Pemecahan Masalah

7 Langkah RIA1. Perumusan masalah;2. Identifikasi tujuan;3. Alternatif penyelesaian

masalah;4. Analisis manfaat dan

biaya setiap alternatif;5. Penentuan alternatif

terbaik dalammenyelesaikanmasalah;

6. Perumusan strategisimplementasi;

7. Penyusunan Regulatory Impact Analysis Statement.