26
Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk Mata Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMP Negeri 1 Ampel Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti: Jatu Kusuma Dewi (702010120) Dra. Lina Sinatra Wijaya, M.A Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana November 2014

Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk Mata

Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMP Negeri 1

Ampel

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti:

Jatu Kusuma Dewi (702010120)

Dra. Lina Sinatra Wijaya, M.A

Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

November 2014

Page 2: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara
Page 3: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara
Page 4: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara
Page 5: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara
Page 6: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara
Page 7: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

1

Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk Mata

Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

(Studi Kasus kelas VIII E dan VIII F SMP Negeri 1 Ampel)

1)Jatu Kusuma Dewi

2)Lina Sinatra Wijaya

3)Anthony YM. Tumimomor

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected],2)

[email protected], 3)

[email protected]

Abstract

The results of observation showed that a social studies teacher at SMP Negeri 1

Ampel considered less in utilizing existing the equipment for teaching and learning in the

classroom. Most teachers do not use the equipment as a medium for student learning. In

the learning process, the teachers have been using cooperative learning methods because

they have implemented the 2013 curriculum, but in this learning process, they have not

used multimedia, so it does not fit with the applied curriculum. Research on the design of

multimedia - Audio -visual based learning using audio visual is conducted. This research

was carried out by using the experimental method. The results showed that the use of

audio-visual media learning can improve student learning outcomes 87.50 % for the

social studies subject in SMP N 1 Ampel.

Keywords : learning Media , Audio Visual , Social Subjects , Cooperative , Learning

Result .

Hasil observasi penelitian, guru pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Ampel

dinilai kurang memanfaatkan peralatan yang sudah ada untuk proses belajar mengajar

dikelas. Sebagian besar guru belum memanfaatkan peralatan untuk media belajar siswa.

Proses pembelajarannya guru telah menggunakan metode pembelajaran kooperatif

karena sudah menerapkan kurikulum 2013 akan tetapi dalam penggunaan media

pembelajarannya belum berbasis multimedia sehingga belum sesuai dengan kurikulum

yang diterapkan saat ini. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang perancangan media

belajar yang berbasis multimedia berupa audio visual. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media

belajar audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 87.50 % pada mata

pelajaran IPS di SMP N 1 Ampel.

Kata Kunci : Media belajar, Audio visual, Mata Pelajaran IPS, Kooperatif, Hasil

belajar.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 3) Staff Pengajar Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 8: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

2

1. Pendahuluan

Perkembangan Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (TIK) sangatlah

cepat sehingga mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Sebagai dampak

dari globalisasi mengakibatkan terjadinya persaingan yang sangatlah bebas baik

dalam dunia kerja, perdagangan bahkan pendidikan. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia

yang berkualitas dan mampu bersaing didalam era reformasi dan komunikasi saat

ini. Kemajuan Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya dalam

bidang pendidikan berdampak pada bagaimana cara memanfaatkan Teknologi dan

Informasi dan Komunikasi (TIK) pada pemanfaatan arus informasi seefektif

mungkin sebagai sumber belajar dan meningkatkan mutu pendidikan [1].

Dari hasil observasi, SMP Negeri 1 Ampel memiliki peralatan yang

memadahi seperti LCD, Laptop , Sound system, tetapi belum dimanfaatkan secara

maksimal oleh guru dikarenakan belum ada media belajar yang pernah digunakan

guru sebagai alat bantu mengajar dalam proses pembelajaran. Dari hasil

wawancara dengan guru mata pelajaran IPS secara langsung di SMP Negeri 1

Ampel pada tanggal 5 Mei 2014 , diperoleh data jumlah siswa yang memperoleh

≥ 75 ( Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal) pada ulangan harian mata pelajaran

IPS hanya 55% dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan wawancara tersebut

juga diperoleh keterangan dari guru mata pelajaran IPS kelas VIII, bahwa dalam

proses pembelajarannya guru telah menggunakan metode pembelajaran kooperatif

karena sudah menerapkan kurikulum 2013. Akan tetapi dalam penggunaan media

pembelajaran ini belum berbasis multimedia sehingga belum sesuai dengan

kurikulum yang diterapkan saat ini. Dimana pada kurikulum 2013 untuk

menyempurnakan pola pembelajaran alat tunggal diubah menjadi pembelajaran

yang berbasis alat multimedia [2]. Pembelajaran yang ada di SMP Negeri 1 Ampel

hanya menggunakan papan tulis dan buku pedoman siswa yang tidak dapat

menggambarkan sacara nyata tentang penjelasan pada materi yang sedang

diajarkan, sehingga membuat beberapa siswa tidak mengerti dan tidak memahami

materi tersebut secara rinci dan jelas. Selain itu guru tidak mempunyai

keterampilan dalam membuat materi pembelajaran berbasis multimedia. Hal

tersebut dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan.

Materi Pengaruh Keunggulan Lokasi Terhadap Kegiatan Transportasi Udara

dipilih karena materi ini kurang begitu jelas jika diberikan hanya dengan

menggunakan media papan tulis dan buku pedoman siswa saja, seperti jenis –jenis

transportasi udara, sejarah transportasi udara pada masa lalu, etika dan prosedur

menaiki transportasi udara, pengaruh keunggulan lokasi suatu wilayah terhadap

bandar udara yang ada diwilayah jawa. Media papan tulis dan buku juga memiliki

keterbatasan, diantaranya tidak dapat menggambarkan gambaran yang nyata

kepada siswa, sehingga memerlukan media yang lain untuk membantu

menggambarkan dan menjelaskan materi pada siswa. Gambar dan video menjadi

alternatif yang dapat dipilih untuk membantu menyampaikan materi tersebut.

Page 9: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

3

Salah satu bantuan yang dapat digunakan adalah dengan dihadirkannya audio

visual pembelajaran yang didalamnya termuat gambar diam, gerak dan suara.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan media audio

visual dalam pembelajaran IPS pada materi Pengaruh Keunggulan Lokasi

Terhadap Kegiatan Transportasi Udara di SMP Negeri 1 Ampel untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

1. Kajian Pustaka

Penelitian terkait dengan pembelajaran menggunakan media audio visual

sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Nila Arista [3] yaitu “Pengaruh

Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V SDN Tlogosari Kulon 02 Semarang “.

Dalam penelitiannya hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa dapat

ditingkatkan dengan penerapan dan penggunaan media pembelajaran secara tepat

dalam hal ini dengan menggunakan media audio visual yang disesuaikan dengan

materi yang disampaikan. Dengan diterapkan media Audio visual dapat melatih

siswa belajar kreatif, disiplin dan meningkatkan berpikir siswa. Hasil belajar dapat

optimal apabila pemilihan media yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai

aspek yang terdapat dalam diri siswa serta dengan adanya motivasi belajar yang

tinggi dari siswa.

Penelitian terkait dengan pembelajaran menggunakan media audio visual juga

dilakukan oleh Febrian Eko [4] yang berjudul “Pengembangan Media Audio-

Visual Berbasis Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA “. Pada

penelitian ini menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan media audio visual

membuat hasil belajar siswa meningkat, ini dikarenakan siswa sangat antusias dan

rajin dalam mengerjakan tugas- tugas yang diberikan guru dan siswa tidak malu

bertanya. Media audio visual juga lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

melalui pendekatan lainnya, ini menunjukkan bahwa perlu ada perubahan

paradigma dalam proses pengajaran. Di samping itu di temuan penelitiannya

menunjukkan bahwa variasi model pengajaran sangat cocok diterapkan pada

pembelajaran yang sifatnya sulit di pahami oleh siswa.

Hubungan dua penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan ini

adalah sama – sama menggunakan media audio visual untuk dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal yang membedakan adalah pada penelitian pertama yang

dilakukan oleh Nila Arista [3] yaitu penyampaian media audio visual berbantu

dengan power point dan video yang digunakan hanya berupa slide- slide gambar.

Pada penelitian yang kedua tidak menggunakan kelas pembanding untuk

membandingkan hasil belajar siswa. Sedangkan pada penelitian ini terdapat kelas

pembanding yang membandingkan hasil penggunaan media belajar tersebut.

Media belajar yang dibuat pada penelitian ini memiliki keunggulan diantaranya

menggunakan media yang dapat digunakan untuk import video dan dapat

digunakan untuk membuat animasi – animasi yang dapat membantu untuk

pembuatan media belajar. Video belajar yang dibuat tidak hanya berupa slide –

slide gambar saja akan tetapi dilengkapi penjelasan berupa text, suara dan juga

back sound yang digunakan untuk memberi effect pada video tersebut. Tidak

hanya itu, media belajar yang dibuat terdapat kuis yang digunakan untuk

Page 10: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

4

mengasah kemampuan siswa selesai pelajaran, juga video dan desain interfacenya

sangat menarik.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan [5]. Sedangkan

media dalam proses belajar mengajar cenderung sebagai alat- alat grafis,

photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual dan verbal [6].

Kriteria media pembelajaran yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan

media antara lain sebagai berikut a) Ketepatan dengan tujuan pengajaran; b)

Dukungan terhadap isi dan bahan pelajaran; c) keterampilan guru dalam

menggunakan; d) Tersedia waktu untuk menggunakan [7]. Media pembelajaran

dalam bentuk visual berupa gambar, foto, audio dalam bentuk rekaman suara,

bunyi- bunyi tertentu, demikian juga dalam bentuk gabungan keduanya seperti

rekaman video yang mengandung unsur audio dan video telah mengubah

paradigma hasil belajar. Metode audio visual dikenal dengan keharusan

penggunaan audio visual aids atau audio visual material. Ketiga istilah (baik

audio visual aids, audio visual material, maupun audio visual method) sama-sama

menekankan kepada pemberian pengalaman secara nyata kepada anak didik.

Dengan melihat langsung, mendengar, meraba, mencium jika perlu, tentang hal-

hal yang dipelajari itu [8].

Menurut sifatnya Video pembelajaran yang digunakan sebagai penelitian

termasuk jenis video dokumentasi, dimana video ini merupakan sebuah video non-

fiksi. Video dokumentasi biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak

menggunakan actor dan temanya terfokus pada subyek–subyek seperti sejarah,

ilmu pengetahuan, social atau lingkungan. Tujuan dasarnya adalah untuk memberi

pencerahan, member informasi, pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan

wawasan tentang dunia yang kita tinggali [9].

Ada berbagai macam / fungsi media dalam pembelajaran, antara lain sebagai

berikut: a) Memperjelas penjelasan pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitistis (

dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka), b) Mengatasi keterbatasan

ruang, waktu dan daya indra, c) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih

langsung antara siswa dengan sumber belajar, d) Memungkinkan anak belajar

mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan minatnya [5].

Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau

perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur

kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih

dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota

kelompok itu sendiri [10].

Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan

memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran

kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran

yang berincikan: a) “ memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”; b)

pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten

menilai [11].

Page 11: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

5

Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan ilmu-ilmu sosial, ideology

Negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan

pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa IPS adalah perpaduan cabang-cabang ilmu sosial dan

humaniora termasuk di dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan, bahkan juga

menyangkut aspek-aspek ilmu kealaman dan teknologi [12].

Dalam kepustakan asing mengenai pendidikan IPS dikenal dengan berbagai

istilah seperti social science education, social studies, and social education.

Dengan perkembangan selanjutnya, nama IPS ini beranjak menjadi pengertian

"suatu mata pelajaran yang menggunakan pendekatan integrasi dari beberapa mata

pelajaran, agar pelajaran itu lebih mempunyai arti bagi peserta didik serta untuk

mencegah tumpang tindih [12].

Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,

menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil

pengukuran. Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil

penilaian [13]. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Ampel, hasil

belajar dibedakan atas dua ranah yaitu : a) Ranah kognitif, Ranah kognitif adalah

kemampuan yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan memecahkan

masalah, seperti pengetahuan/ hafalan/ ingatan (knowledge), pemahaman

(comprehension), penerapan (application), Analisis (Analysis), sistesis (Synthesis)

dan penilaian (evaluation) yang diukur menggunakan pretest dan post test; b)

Aspek psikomotorik, Kawasan psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan

dengan ketrampilan (skill) bersifat manual atau motorik yang diukur pada saat

siswa melakukan kegiatan keterampilan berdiskusi dan presentasi.

2. Metode Penelitian Metode penyelesaian masalah dalam penelitian ini menggunakan penelitian

ekperiment. Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu merancang

proses penelitian pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 1 Ampel sesuai

dengan gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 Proses Penelitian

Keterangan :

Pengumpulan data

Siswa

Guru

Observasi

Analisa Kebutuhan

Mengumpulkan bahan

Perancangan Aplikasi

Pengujian aplikasi

Identifikasi masalah

Wawancara

Merumuskan materi

pembelajaran

Video Pembelajaran

Gambar

Page 12: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

6

Membangun,

memperbaiki

prototype (Build/

revise mock- up)

Pelanggan menguji

coba prototype

(Customer test- drives

mock – up)

Mendengarkan

pelanggan

(Listen to Customer)

a) Identifikasi masalah : Sebelum melakukan penelitian maka perlu terlebih dahulu

mengidentifikasi masalah yang ada. Dilihat dari hasil wawancara dan observasi

dengan guru mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Ampel menunjukkan nilai siswa

yang kurang dari standar KKM dan juga penggunaan media belajar yang belum

pernah digunakan guru sebagai alat bantu mengajar dalam proses pembelajaran

yang berbasis multimedia berupa audio visual merupakan masalah yang ada pada

mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Ampel.

b) Observasi : Setelah mengetahui masalah yang ada selanjutnya observasi langsung

di SMP Negeri 1 Ampel dengan cara melakukan wawancara dengan bapak Yanto

Hardoyo S.Pd selaku guru mata pelajaran IPS dan juga beberapa siswa terutama

kelas VIII. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS dan juga siswa

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan saat ini belum

menggunakan media lain selain buku dan juga papan tulis.

c) Analisa kebutuhan : Setelah melakukan observasi berupa wawancara dengan guru

dan siswa kelas VIII, langkah selanjutnya yaitu menganalisa kebutuhan yang

sesuai dengan karakteristik siswa. Yang dibutuhkan guru dan siswa berupa media

belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan

fasilitas yang ada disekolah.

d) Mengumpulkan bahan: Setelah menganalisa kebutuhan selanjutnya yaitu

mengumpulkan bahan untuk membuat aplikasi berupa materi – materi

pembelajaran, video dan gambar yang dibutuhkan yang bersumber dari guru dan

buku pegangan guru.

e) Perancangan aplikasi: Setelah semua bahan yang dibutuhkan terkumpul langkah

selanjutnya yaitu perancangan aplikasi pembelajaran yang sesuai dengan analisa

kebutuhan dan juga karakteristik siswa.

f) Pengujian aplikasi: Pengujian aplikasi dilakukan setelah pembuatan aplikasi

pembelajaran selesai yang sesuai dengan analisa kebutuhan dan karakteristik

siswa.

Selanjutnya untuk mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak

menggunakan metode pengembangan system prototype paradigma yang

ditunjukkan pada gambar 2 dibawah ini [14].

Gambar 2 Prototype Paradigma [14]

a. Tahap yang pertama adalah tahapan mendengarkan pelanggan (Listen to

Customer), pada tahapan ini proses menganalisa kasus yang ada di SMP

Page 13: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

7

Negeri 1 Ampel pada mata pelajaran IPS dengan cara observasi dan

wawancara pada guru yang bersangkutan dan siswa kelas VIII. Berikut

merupakan tabel daftar pertanyaan wawancara guru dan siswa.

Tabel 1 Daftar pertanyaan wawancara guru dan siswa

Nara

Sumber

Pertanyaan

Guru 1. Menurut bapak bagaimana pembelajaran IPS saat ini?Apakah sudah sesuai

dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah?

2. Media apa yang bapak gunakan saat ini? Apakah sudah sesuai dengan kurikulum

yang diterapkan di sekolah?

3. Bagaimana keadaan siswa didalam kelas saat bapak menyampaikan materi?

4. Bagaimanakah dengan hasil nilai yang diperoleh terhadap siswa?

5. Menurut anda bagaimanakah media yang tepat untuk meningkatkan nilai siswa

terutama pada materi pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan transportasi

udara?

Siswa 1. Menurut anda apakah anda menyenangi penyampaian materi menggunakan

media buku dan papan tulis?

2. Menurut anda apakah penyampaian materi menggunakan media buku dan papan

tulis dapat mempengaruhi minat belajar anda?

3. Menurut anda apakah penyampaian materi menggunakan media buku dan papan

tulis dapat membuat anda mengerti dan memahami materi yang telah

disampaikan?

4. Menurut anda apakah tugas berupa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

secara tidak langsung membuat kamu belajar hal lain yang bermanfaat diluar

materi pelajaran?

b. Tahapan yang kedua berupa tahapan membuat dan memperbaiki (Build/

revise mock- up) pada tahapan ini berusaha mendesain secara cepat dan

kemudian membuat aplikasi yang sesuai dengan analisis kebutuhan yang

sudah dilakukan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut merupakan

tabel perbaikaan aplikasi.

Tabel 2 Daftar tabel perbaikan aplikasi

Pertemuan Yang harus diperbaiki

I Tampilan pada menu background harus disesuaikan dengan materi

II Keterangan tulisan dan tampilan Video terlalu kecil, perlu diperbesar dan

disesuiakan

III Tombol navigasi disesuaikan

c. Tahap mencoba aplikasi dan menguji coba aplikasi dengan cara menguji

dengan studi kasus yang sudah dianalisis bersama-sama dengan pakar. Jika

Page 14: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

8

pada tahapan customer test - drive pakar merasa aplikasi belum sesuai dengan

yang diinginkan dapat dilakukan perbaikan aplikasi dengan kembali ke

tahapan yang pertama.

Flowchart adalah bagan –bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah – langkah penyelesaian suatu masalah [15]. Dalam perancangan sistem

dijelaskan alur jalannya program dengan flowchart. Berikut merupakan desain

alur rancangan media belajar yang dibuat dari awal hingga akhir agar

memudahkan dalam pembuatan aplikasi yang akan dibuat.

Tidak Tidak

Ya Ya

Gambar 3 Flow chart aplikasi pembelajaran audio visual

Keterangan: User yang dimaksud merupakan guru ataupun siswa, untuk

guru ataupun siswa membuka aplikasi akan muncul halaman utama

selanjutnya akan menentukan pilihan menu yang ada di menu utama.

Menu yang ada di menu utama berupa kompetensi inti dan kompetensi

dasar dan juga materi yang dapat di pilih oleh guru maupun siswa. Jika

guru ataupun siswa tidak memilih menu pada menu utama siswa akan

tetap berada di halaman utama dan bisa keluar dari aplikasi. Begitu juga

dengan guru untuk menjelaskan didepan kelas kepada siswa nya.

Untuk menunjukkan hubungan antara proses perancangan media belajar,

berikut merupakan bagan menu untuk menjelaskan alur media belajar audio visual

yang telah dibuat.

Menu Utama

Materi

Selesai

Kompetensi inti dan Kompetensi

dasar

Mulai

Halaman utama

Pilihan menu

Page 15: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

9

1

2

B A C

C1

a b c

C2

a b c d

C3 C4

a a

Gambar 4 Bagan menu alur media belajar audio visual

Dari gambar 4, berikut keterangan menu alur media belajar audio visual : 1:

Intro: Merupakan bagian awal tampilan pada aplikasi; 2: Menu utama: Merupakan

halaman awal sebelum mengoprasikan aplikasi. Pada menu utama terdapat sub

menu di antaranya: A: Kompetensi inti, pada kompetensi inti ini menjelaskan

tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus di

miliki oleh peserta didik pada setiap kelas; B: Kompetensi dasar, pada kompetensi

dasar menjelaskan tentang kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang

harus diperoleh peserta didik; dan C: Materi, pada menu materi ini terdapat C1:

Menu pengertian transportasi udara, pada menu ini terdapat sub menu (a) :

Pengertian transportasi udara: pada sub menu ini menjelaskan tentang pengertian

transportasi udara; (b) : Etika dan prosedur menggunakan transportasi udara: Pada

sub menu ini terdapat Video yang menjelaskan tentang etika dan prosedur

menggunakan transportasi udara; (c): Bandar udara didaerah jawa: Pada sub menu

ini menjelaskan tentang Bandar udara internasional didaerah jawa ; C2: Jenis

transportasi udara, pada menu ini terdapat sub menu (a): Pesawat penumpang

(Airlines): Pada sub menu ini terdapat Video yang menjelaskan tentang pengertian

pesawat penumpang beserta contohnya; (b): Pesawat kargo: Pada sub menu ini

terdapat Video yang menjelaskan tentang pengertian pesawat barang beserta

contohnya; (c): Pesawat tempur: Pada sub menu ini terdapat Video yang

menjelaskan tentang pengertian pesawat tempur beserta contohnya; (d): Pesawat

luar ruang angkasa: Pada sub menu ini terdapat Video yang menjelaskan tentang

pengertian pesawat luar ruang angkasa beserta contohnya; C3: Sejarah

transportasi udara: Pada sub menu ini terdapat Video yang menjelaskan tentang

sejarah transportasi udara; C4: Kuis: Pada sub menu ini terdapat Kuis yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa selesai pembelajaran.

Page 16: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

10

1 3 2

4

5

6 7

Merancang desain interface. Desain interface ini digunakan untuk

mendukung dialog latar belakang atau penerapan yang diperlukan dalam aplikasi

multimedia. Desain yang ditampilkan disesuaikan dengan tema dasar dari aplikasi

multimedia yang dirancang, sehingga tampilan interface dapat benar-benar

mendukung aplikasi. Untuk mempermudah dalam proses pembuatan aplikasi

multimedia ini, terlebih dahulu dibuat sketsa aplikasinya. Berikut merupakan

sketsa dari beberapa menu aplikasi:

a. Desain interface pada menu utama (home)

Gambar 5 Desain interface pada intro

Keterangan:

1 Image 1 : Logo Tut Wuri Handayani

2 Label 2 : Judul MEDIA BELAJAR; ILMU PENGETAHUAN SOSIAL; SMP N 1

AMPEL, BOYOLALI (font Century Gothic warna biru dan putih ukuran 24

dan 20 pt)

3 Image 3 : Logo Diknas Kabupaten Boyolali

4 Button 4 : Tombol navigasi kehalaman kompetensi inti. Halaman kompetensi inti

berfungsi untuk menjelaskan tingkat kemampuan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan yang harus di miliki oleh peserta didik pada setiap kelas

5 Button 5 : Tombol navigasi kehalaman kompetensi dasar. Halaman kompetensi dasar

berfungsi untuk menjelaskan kemampuan untuk mencapai kompetensi inti

yang harus diperoleh peserta didik

6 Button 6 : Tombol navigasi kehalaman materi. Halaman materi berfungsi untuk

menjelasakan materi yang akan dipelajari

7 Label 7 : Nama pembuat

b. Desain interface pada menu kompetensi inti

1 3 2

4

4

5

Page 17: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

11

Gambar 6 Desain Interface pada menu kompetensi inti

Keterangan:

1 Image 1 : Logo Tut Wuri Handayani

2 Label 2 : Judul MEDIA BELAJAR; ILMU PENGETAHUAN SOSIAL; SMP N 1

AMPEL, BOYOLALI (font Century Gothic warna biru dan putih ukuran 24

dan 20 pt)

3 Image 3 : Logo Diknas Kabupaten Boyolali

4 Label 4 : Penjelasan kompetensi inti. Halaman kompetensi inti berfungsi untuk

menjelaskan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan

yang harus di miliki oleh peserta didik pada setiap kelas

5 Button 5 : Tombol navigasi kembali kehalaman utama (Home)

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana

keadaan sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Keadaan sekolah di SMP Negeri 1 Ampel memiliki

fasilitas dan peralatan yang memadahi disetiap kelasnya seperti LCD, Laptop dan

Sound System yang dapat digunakan untuk media pembelajaran.

Proses pembelajaran berlangsung guru telah menerapkan pembelajaran

cooperative, dimana pembelajaran cooperative ini merupakan suatu sikap atau

perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur

kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih

dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota

kelompok itu sendiri.

Kegiatan pembelajaran dikelas kontrol yaitu kelas VIII E guru menerapkan

pembelajaran cooperative tanpa menggunakan media audio visual. Sedangkan

pada pembelajaran dikelas eksperiment yaitu kelas VIII F guru juga menerapkan

pembelajaran cooperative dengan menggunakan media belajar audio visual.

Selanjutnya untuk mengukur kemampuan siswa diberikan soal tes. Soal tes

dibagi menjadi dua tahapan yaitu, pretest dan post test yang mencakup materi

keunggulan lokasi dan kehidupan masyarakat indonesia, pokok bahasan Pengaruh

keunggulan lokasi terhadap kegiatan transportasi udara yang berisi 10 soal pilihan

ganda. Setiap soal yang benar nilainya 1(satu) dan yang salah atau tidak dijawab

bernilai 0 (nol), penilaian ini berlaku pada semua kelas baik kelas kontrol maupun

kelas eksperimen. Selanjutnya wawancara juga ditujukan kepada guru mapel dan

siswa kelas VIII untuk mengetahui bagaimana media belajar menggunakan audio

visual dibandingkan pembelajaran yang dilakukan menggunakan media papan

tulis dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Ampel.

Page 18: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

12

Penilaian hasil belajar dari Pretest-Post test siswa antara kelas eksperimen

class dengan control class pada mata pelajaran IPS menggunakan analisis

pengujian dalam mengukur validitas nilai rata-rata dari evaluasi belajar peserta

didik kemudaian hasil nilai dianalisis. Hipotesis yang digunakan adalah: H0 :

Tidak ada pengaruh pembelajaran menggunakan media belajar audio visual pada

mata pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa. H1: Ada pengaruh

pembelajaran menggunakan media belajar audio visual pada mata pelajaran IPS

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hasil dan Pembahasan

Sebelum user menggunakan aplikasi, terlebih dahulu user mengakses

tampilan awal atau menu utama (menu home) pada aplikasi. Berikut tampilan

menu utama (menu home):

Gambar 7 Tampilan Menu Home

Pada tampilan menu utama (menu home) terdiri dari beberapa menu yaitu

kompetensi inti, kompetensi dasar, dan materi. Pada menu Kompetensi Inti berisi

tentang penjelasan kompetensi yang harus dicapai siswa.

Gambar 8 Tampilan Kompetensi Inti

Tampilan kompetensi inti ini menjelaskan tentang tingkat kemampuan untuk

mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik

pada setiap kelas. Tombol nafigasi pada kompetensi inti berfungsi untuk kembali

ke menu utama dan pilihan menu selanjutnya yaitu kompetensi dasar. Pada

tampilan Kompetensi Dasar ini menjelaskan tentang kemampuan untuk mencapai

kompetensi inti yang harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran.

Tombol navigasi pada kompetensi dasar berfungsi untuk kembali ke menu utama

dan pilihan menu selanjutnya yaitu menu materi. Berikut merupakan tampilan

menu materi:

Page 19: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

13

Gambar 9 Tampilan Menu Materi

Menu materi terdiri dari beberapa sub menu, diantaranya berupa Pengertian

transportasi udara, Jenis transportasi udara, Sejarah transportasi udara dan menu

Kuis. Dalam menu pengertian transportasi udara terdapat penjelasan mengenai

pengertian transportasi udara itu sendiri, menu etika dan prosedur menggunakan

transportasi udara dan juga menu bandar udara di daerah jawa, sedangkan pada

tombol navigasi berfungsi untuk kembali ke menu materi. Pada menu pengertian

transportasi udara terdapat menu video etika dan prosedur menggunakan

transportasi udara, berikut tampilannya:

Gambar 10 Tampilan Etika dan Prosedur Transportasi Udara

Pada aplikasi ini terdapat beberapa video penunjang belajar mengajar di kelas

diantaranya terdapat Video tentang etika dan prosedur menggunakan transportasi

udara, video jenis transportasi udara dan juga video sejarah transportasi udara.

Untuk tombol navigasi berfungsi untuk kembali ke menu pengertian transportasi

udara. Pada menu ini terdapat pula menu bandar udara internasional di jawa. Pada

menu ini menjelaskan tentang bandara internasional yang ada didaerah jawa.

Sedangkan untuk menu pada tampilan materi terdapat sub menu jenis transportasi

udara, berikut tampilannya.

Page 20: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

14

Gambar 11 Tampilan Menu Jenis- jenis Transportasi Udara

Tampilan sub menu jenis – jenis transportasi udara terdapat menu jenis

transportasi udara Airlines (Pesawat penumpang), Pesawat Kargo, Pesawat

Tempur dan Pesawat Luar Ruang Angkasa, dimana pada masing – masing menu

menjelasan tentang jenis transportasi udara yang berupa video. Untuk tombol

navigasi yang ada di tampilan menu jenis- jenis transportasi udara digunakan

untuk kembali kemenu materi. Pada tampilan menu materi terdapat sub menu

kuis, berikut tampilannya.

Gambar 12 Tampilan Menu Kuis

Pada tampilan sub menu kuis menunjukkan petunjuk mengerjakan soal yang

digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang telah

diberikan. Untuk tombol navigasi digunakan untuk memulai soal yang pertama

hingga soal yang terakhir. Terdapat 10 (Sepuluh) soal yang harus dikerjakan

setelah selesai materi yang diberikan. Soal yang dibuat digunakan untuk

mengukur pemahaman siswa sesuai dengan indikator.

Dari hasil wawancara dan observasi yang merupakan salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi

tentang penilaian hasil pembelajaran yang diterapkan guru pada mata pelajaran

IPS di SMP Negeri 1 Ampel. Menurut guru pengampu, pemilihan media yang

tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil pengamatan yang dilakukan

adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kedua kelompok, pengamatan ini

berjalan secara alami seperti pembelajaran biasa, jadi guru dan siswa tetap

melakukan aktifitas pembelajaran seperti pada hari-hari biasa. Dalam penilaian

keaktifan dikelas sudah dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa aktif dalam

mengikuti perintah yang diberikan guru akan tetapi ada juga beberapa siswa yang

kurang memerhatikan perintah guru. Hal ini yang menuntut guru untuk lebih

memerhatikan siswa baik yang aktif maupun yang pasif. Aktif yang dimaksud

dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa tersebut trampil dalam menunjukkan

adanya usaha untuk memecahkan masalah yang relevan, dan berkaitan dengan

pokok pembelajaran, dalam kerja kelompok siswa dapat menunjukkan sudah

mengambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok, serta usaha bekerjasama

dan bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda.

Sedangkan menurut guru media audio visual juga dapat membantu guru dalam

menyampaikan materi dan membuat hasil belajar siswapun meningkat.

Page 21: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

15

Observasi dari proses pembelajaran yang berlangsung, terdapat perubahan

penilaian. Dilihat dari kelas kontrol yaitu kelas VIII E yang tidak diberikan media

belajar berupa audio visual. Hal yang pertama dilakukan berada di kelas kontrol

berupa kegiatan pendahuluan dimana pada kegiatan ini guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam dan berdo’a bersama. Guru menyampaikan materi

yang akan diajarkan. Guru memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui

keadaan awal siswa sebelum diberikan materi. Setelah itu pada kegiatan inti guru

menjelaskan materi pembelajaran dengan pokok bahasan “Pengaruh Keunggulan

Lokasi Terhadap Kegiatan Transportasi Udara” dengan menggunakan media

papan tulis dan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Guru membagi

kelompok menjadi 8 kelompok, yang disetiap kelompoknya terdiri dari 4 orang

siswa. Guru memberikan soal yang harus didiskusikan bersama kelompok dan

selanjutnya dipresentasikan didepan kelas. Pada kegiatan ini observer melakukan

penilaian terhadap keterampilan setiap kelompok pada saat mereka melakukan

diskusi maupun presentasi. Hasil yang diperoleh siswa kurang aktif saat

pembelajaran hingga saat proses presentasi, siswa kurang antusias untuk

mengikutinya. Jika semua kelompok telah presentasi guru memberikan soal post

test yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak materi yang diperoleh

oleh siswa selesai kegiatan pembelajaran.

Hasil selanjutnya dilihat dari kelas eksperiment yaitu kelas VIII F dengan

materi pembelajaran dan model pembelajaran yang sama akan tetapi media yang

digunakan berbeda, yaitu dengan menggunakan media belajar audio visual. Hal

yang pertama dilakukan berada di kelas eksperiment berupa kegiatan pendahuluan

dimana pada kegiatan ini guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dan berdo’a. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. Guru memberikan

pretest kepada siswa untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum diberikan

materi. Kegiatan inti guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan

media Audio Visual dan membagi kelompok menjadi 8 kelompok yang disetiap

kelompoknya terdiri dari 4 orang siswa. Guru memberikan soal yang harus

didiskusikan bersama kelompok dan selanjutnya dipresentasikan didepan kelas.

Pada kegiatan ini observer melakukan penilaian terhadap keterampilan setiap

kelompok pada saat mereka melakukan diskusi maupun presentasi. Jika semua

kelompok telah presentasi, guru memberikan soal post test yang digunakan untuk

mengetahui seberapa banyak materi yang diperoleh oleh siswa selesai kegiatan

pembelajaran. Dari pengamatan yang dilakukan siswa terlihat antusias dan fokus

saat guru memutar video sebagai media belajar. Setelah semua siswa

memperhatikan video pembelajaran yang telah diputar, guru menginstruksikan

untuk mengerjakan soal yang dikerjakan dengan diskusi kelompok dan hasilnya

akan dipresentasikan di depan kelas. Saat melakukan presentasi, siswa sangat

antusias mulai dari mengerjakan soal hingga melakukan tanya jawab saat

presentasi. Jika semua kelompok telah presentasi guru memberikan soal post test

yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak materi yang diserap oleh

siswa selesai kegiatan pembelajaran. Soal post test ini dilakukan dengan cara soal

yang diberikan ditayangkan menggunakan media belajar tersebut, lalu siswa

mengerjakan soal dilembar yang telah disediakan oleh guru. Waktu pengerjaan

Page 22: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

16

soal 15 menit dengan jumlah soal 10 soal. Media audio visual ini juga dapat

membantu guru dalam menyampaikan materi selain itu juga dapat miningkatkan

hasil belajar siswa.

Pada kelas eksperimen VIII F dengan jumlah siswa 32 orang melakukan

pembelajaran dengan media belajar audio visual pada materi pengaruh

keunggulan lokasi terhadap kegiatan transportasi udara. Sedangkan sebagai

kelompok pembanding kelas kontrol VIII E dengan jumlah siswa 32 orang

diberikan perlakuan dengan menggunakan media papan tulis saat pelajaran IPS

dengan materi yang sama. Penelitian terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilakukan selama dua kali pertemuan untuk 1 kompetensi dasar. Pertemuan ini

disesuaikan dengan silabus dan RPP yang ada di SMP Negeri 1 Ampel.

Pembahasan tentang data hasil penelitian yang digunakan dalam bentuk skor

pretest, dan skor post test. Dalam menyelesaiakan data perhitungan, pengujian

hipotesis penelitian pada pelajaran IPS akan dianalisis nilai rata-rata siswa, yang

diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum menentukan

perhitungan analisis data maka, menentukan valid atau tidaknya butir soal terlebih

dahulu dengan membandingkan hasil rhitung dengan rtabel Product Moment. Dengan

jumlah responden 32 menurut rtabel N-2=30 dan taraf signifikansi = 5% maka 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,349. Berdasarkan hasil dari 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tiap butir soal jika dibandingkan dengan

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir soal yang tidak valid adalah jika rhitung <rtabel, yaitu sebanyak

lima butir soal yaitu soal ke- 4, 7, 8, 14 dan 15. Dengan jumlah soal 15 dan yang

tidak valid 5 maka soal yang dipergunakan untuk uji pretest dan post test

sejumlah 10 soal. Untuk memperoleh analisis data hasil belajar siswa diperoleh

dari penilaian skor pada pretest dan post test. Perlunya melihat hasil belajar siswa

sebelum dan sesudah diberi perlakuan (treatment), dalam kelas eksperimen dan

kelas kontrol maka dilakukan pengolahan dan analisis data terhadap skor pretest

dan post test. Rekapitulasi data ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Rata-rata skor tes hasil belajar siswa

Dapat diketahui bahwa rata-rata skor pretest dan post test pada kelas

eksperimen adalah 60.31 dan 87.50. Sedangkan pada kelas kontrol diketahui rata-

rata skor pretest dan post test adalah sebesar 63.44 dan 73.44. Dari data tersebut

dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Data skor pretest dihitung dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa

sebelum menerima pembelajaran atau dengan kata lain mengukur kemampuan

awal siswa sebelum diberikannya perlakuan atau treatment. Data berikut ini

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

PretestEksperimen 32 50 80 60.31

PosttestEksperimen 32 70 100 87.50

PretestKontrol 32 50 80 63.44

PosttestKontrol 32 60 90 73.44

Page 23: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

17

adalah analisis statistik deskriptif skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan perhitungan menggunakan SPSS 16.

Terlihat pada Tabel 3 bahwa rata-rata skor pretest kelas eksperimen adalah

60.31 dengan skor minimum 50 dan skor maksimum 80 sedangkan rata-rata skor

pretest kelas kontrol adalah 63.44 dengan skor minimum 50 dan skor maksimal

80. Berikut merupakan grafik rata- rata skor pretest.

Gambar 13 Grafik rata-rata skor pretest

Untuk rata – rata skor posttest kelas kontrol adalah 73.44 dengan skor

minimum 70 dan skor maksimum 100 sedangkan rata- rata skor posttest kelas

kontrol adalah 87.50.

Berdasarkan deskripsi data tersebut memperhatikan grafik gambar 15, dapat

dilihat bahwa rata-rata skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

perbedaannya tidak terlalu jauh, namun untuk melihat apakah perbedaan tersebut

cukup berarti atau tidak maka akan dilakukan uji statistic dengan uji homogenitas

dan normalitas.

Setelah dilakukan pretest dan post test pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol, diperoleh rata- rata kelas kontrol yang dilaksanakan pengambilan nilai

pretes diperoleh sebesar 63.44 dan setelah diberikan materi lalu diuji dengan post

test diperoleh rata - rata sebesar 73.44. Sedangkan perolehan rata- rata kelas

eksperimen sebesar 60.31 dan setelah diberikan materi lalu diuji dengan post test

diperoleh rata- rata nya sebesar 87.50. Dengan perolehan nilai minimal pada saat

pretest 50 dan pada saat post test 70, sedangkan untuk perolehan nilai maksimal

pada saat pre test 80 dan pada saat post test 100. Berikut merupakan grafik rata-

rata skor tes hasil belajar siswa.

Gambar 14 Grafik rata-rata hasil belajar siswa

Page 24: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

18

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data dari hasil post test

diketahui bahwa penyebaran skor post test kelas eksperimen dan kontrol

berdistribusi normal sehingga untuk menguji perbedaan dua rata-rata post test

digunakan uji statistik parametrik uji t. Uji t (Independent Samples T Test) dengan

taraf signifikansi 5%.

Tabel 4 Uji Independent Samples T Test

Kelas Df Sig(P) ∂ thitung ttabel

Eksperimen 62 .000 0.05 5.661 .802

Kontrol

Tabel 4 menunjukkan bahwa signifikansi (P) adalah 0,000. Karena

signifikansi P (0,000) < (0,05), maka 𝐻1 diterima. Artinya dapat disimpulkan

bahwa hasil penilaian dari pembelajaran menggunakan media belajar audio visual

lebih tinggi dari pada menggunakan media papan tulis.

Setelah perhitungan maka, hasil analisis data penelitian yang dibantu dengan

analisis uji statistik menunjukkan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen adalah sama (homogen) dan dapat dilihat dari nilai rata-rata pre

test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dibuktikan dengan uji t untuk

melihat persamaan rata-rata dan dari hasil menunjukkan tidak adanya perbedaan

kemampuan awal kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data perhitungan ini

terjadi karena pada kedua kelas tersebut belum mendapatkan perlakuan

pembelajaran menggunakan media audio visual terhadap penilaian hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan media papan tulis

pada kelas kontrol.

Usai proses pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan perlakuan

pada masing-masing kelas yaitu dengan post test pada kelas eksperimen dan post

test pada kelas kontrol, menunjukkan bahwa hasil belajar dari kedua kelompok

tersebut mengalami perbedaan. Perbedaan hasil belajar ditunjukkan dengan nilai

rata-rata kelas kontrol 63.43 menjadi 73.44 sedangkan pada kelas eksperimen

60.31 menjadi 87.50. Dari hasil rata-rata nilai post test terlihat bahwa hasil belajar

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Dari analisis data akhir dengan uji t terdapat signifikansi (P) 0,000. Karena

signifikansi P (0,000) < (0,05), maka 𝐻1 diterima dan H0 ditolak. Artinya dapat

disimpulkan bahwa media belajar berupa audio visual dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mata IPS di SMP Negeri 1 Ampel.

Didalam penelitian ini prestasi siswa dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai

hasil belajar. Hasil belajar siswa dengan media belajar berupa audio visual sudah

memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal. Hasil uji t tersebut menunjukkan

bahwa thitung bernilai positif yang berarti rata-rata dengan menggunakan media

belajar berupa audio visual lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan

menggunkan media belajar papan tulis.

Penilaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SMP Negeri 1 Ampel

adalah 75 dari hasil belajar kelas eksperimen pada saat pre test diperoleh rata –

rata sebesar 60.31, kemudian penilian post test diperoleh rata – rata 87.50.

Page 25: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

19

Hasil belajar kelas kontrol pada saat pre test diperoleh rata – rata sebesar

63.43, kemudian penilian post test diperoleh rata – rata 73.43.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan

media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

IPS di SMP Negeri 1 Ampel.

4. Simpulan dan Saran

Berdasarkan pengujian dan analisis perancangan media belajar menggunakan

Audio Visual di SMP Negeri 1 Ampel, maka dapat disimpulkan bahwa:

Penggunaan media belajar Audio Visual di SMP Negeri 1 Ampel dapat dikatakan

meningkatkan hasil karena setelah dilakukan penelitian dan hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan antara kelas yang menggunakan media belajar

Audio Visual dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media belajar

Audio Visual; Sesuai dengan analisis deskriptif tetang hasil belajar siswa

menggunakan penerapan media belajaran audio visual terbukti dapat

meningkatkan penilaian hasil belajar siswa yang lebih baik pada mata pelajaran

IPS di SMP Negeri 1 Ampel. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar

siswa kategori sedang menjadi tinggi.

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka disarankan: 1) Perlunya

memanfaatkan media belajar yang ada terutama menggunakan audio visual pada

semua kelas di SMP N 1 Ampel, karena menggunakan audio visual terbukti

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa; 2) Guru harus memanfaatkan

fasilitas yang telah ada disekolah sebagai media belajar yang menarik, praktis dan

efisien untuk digunakan; 3) Guru dituntut untuk menguasai berbagai teknologi

pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Saat

dilakukan pelatihan maka guru yang belum begitu menguasai perlu dilatih dan

diuji coba diterapkan dalam pembelajaran, pelatihan juga bertujuan untuk

meningkatkan kompetensi guru sebagai pendukung tercapainya tujuan

pembelajaran.

5. Daftar Pustaka

[1] Junaedi, Edy. 2013. Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile

Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen

Trhadap Siswa Kelas X SMA Laboraturium UPI Bandung). Diakses

Pada 20 November 2013, dari: http: //repository.upi.edu/ 1869/4/

S_KTP_0806368_chapter1.pdf

[2] Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2013. Peraturan Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 68 Tahun 2013

Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Diakses pada 15 Mei 2014, dari

www.google.com/url?sa=biologi.fkip.uns.ac.id.FPDK-2013-68-

Kerangka-Dasar-Kurikulum-Kompetensi-SMP.pdf

Page 26: Perancangan Media Belajar Menggunakan Audio Visual Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13989/2/T1_702010120_Full... · transportasi udara, sejarah transportasi udara

20

[3] Arista, 2013, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap

Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V Sdn

Tlogosari Kulon 02 Semarang, http://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/

fulltext/9773df1b080abf6f .pdf. Diakses pada 17 Februari 2014

[4] Eko, 2009, Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual

Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA, http://library.unej.ac.id/ client

/en_US /default/search/ asset/ 528?dt=list. Diakses pada 17 Februari

2014

[5] Sadiman, Arief S., Rahardjo, R., Haryono, Anung, dkk., 2008, Media

Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

[6] Arsyad, A., 2002, Media Pembelajaran, Jakarta: Bumi Perkasa

[7] H. Simamora, Roymond, 2009, Buku Ajar Pendidikan Dalam

Keperawatan, Jakarta: EGC

[8] Ishak, Abdulhak, 2013, Teknologi Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya

[9] Numan Somantri. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS .

Bandung: Remaja Rosdakarya Offset 200171

[10] Solihatin, Etin., dan Raharjo, 2009, Cooperative Learning Analisis

Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara

[11] Suprijono, Agus., 2009, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

[12] BSNP, 2007, Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No 20

Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta

[13] Sudijono Anas, 1996, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:

PT.RajaGrafindo Persada

[14] Pressman. Roger,1997, Software Enginering: A Practitioner’s

Approach. Mc- Graw- Hill Inc

[15] Bin Ladjamudin Al-Bahra, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,

Yogyakarta: Graha Ilmu