23
  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, semua hal atau kegiatan dituntut selesai lebih cepat dengan hasil yang maksimal serta tidak membutuhkan tenaga yang berlebih untuk menyelesaikannya. Untuk itu diperlukan peningkatan sarana- sarana atau peralatan yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan. Dalam bidang pertanian atau perkebunan, gerobak tangan/dorong merupakan salah satu alat yang memegang peran yang cukup penting. Sebagai contoh dalam bidang perkebunan kelapa sawit, gerobak tangan/dorong digunakan untuk mengangkut atau memindahkan sawit yang telah dipanen dari tempat iya  jatuh ke tempat pengumpulan sawit, ata u langsung memindahkannya ke truk-truk  pengangkut. Dengan adanya gerobak dorong/tangan, kegiatan untuk memindahkan sawit lebih cepat dan efisien. Namun ada beberapa permasalahan yang masih timbul pada penggunaan gerobak dorong/tangan ini, diantaranya  bentuk ban yang tidak proporsional, ban yang mudah bocor, masih dibutuhkannya tenaga yang cukup besar untuk mendorong gerobak serta menjungkirkan atau menggulingkan gerobak agar sawit yang diangkut jatuh pada tempat y ang dituju. Selain dalam bidang pertanian, gerobak tangan/sorong ini banyak digunakan dalam bidang kontruksi serta dalam kegiatan sehari-hari.

perancangan kontruksi 123

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Seiring dengan berkembangnya zaman, semua hal atau kegiatan dituntut

    selesai lebih cepat dengan hasil yang maksimal serta tidak membutuhkan tenaga

    yang berlebih untuk menyelesaikannya. Untuk itu diperlukan peningkatan sarana-

    sarana atau peralatan yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan.

    Dalam bidang pertanian atau perkebunan, gerobak tangan/dorong

    merupakan salah satu alat yang memegang peran yang cukup penting. Sebagai

    contoh dalam bidang perkebunan kelapa sawit, gerobak tangan/dorong digunakan

    untuk mengangkut atau memindahkan sawit yang telah dipanen dari tempat iya

    jatuh ke tempat pengumpulan sawit, atau langsung memindahkannya ke truk-truk

    pengangkut. Dengan adanya gerobak dorong/tangan, kegiatan untuk

    memindahkan sawit lebih cepat dan efisien. Namun ada beberapa permasalahan

    yang masih timbul pada penggunaan gerobak dorong/tangan ini, diantaranya

    bentuk ban yang tidak proporsional, ban yang mudah bocor, masih dibutuhkannya

    tenaga yang cukup besar untuk mendorong gerobak serta menjungkirkan atau

    menggulingkan gerobak agar sawit yang diangkut jatuh pada tempat yang dituju.

    Selain dalam bidang pertanian, gerobak tangan/sorong ini banyak digunakan

    dalam bidang kontruksi serta dalam kegiatan sehari-hari.

  • Dari perihal diatas, penulis terdorong untuk merancang sebuah alat yang

    merupakan modifikasi dari gerobak tangan/dorong yang biasa digunakan dalam

    kehidupan sehari-hari. Alat ini menggunakan motor sebagai penggerak utama

    serta dilengkapi suatu sistem hidroulik untuk menjungkirkan gerobak, sehingga

    tenaga manusia yang digunakan semakin sedikit dan manusia hanya sebagai

    operator pengendali.

    Diharapkan dengan rancangan alat ini pekerjaan memindahkan atau

    mengangkut sesuatu terutama yang memiliki beban berat dapat dilakukan dengan

    lebih cepat dan lebih efisien.

    1.2 Tujuan

    Adapun tujuan perancangan ini adalah :

    1. Menentukan dimensi dan desain yang tepat untuk perancangan gerobak

    tangan/dorong.

    2. Memilih material yang tepat untuk perancanagan gerobak tangan/dorong.

    1.3 Manfaat

    Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan ini adalah:

    1. Bagi mahasiswa

    a. Sebagai penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat

    dibangku perkuliahan.

    b. Mengembangkan ide pembuatan alat yang tepat guna.

  • c. Sebagai model belajar aktif mengenai cara inovasi teknologi

    bidang teknik mesin.

    2. Bagi dunia pendidikan

    a. Menambah perbendaharaan dari modifikasi perancangan kontruksi

    gerobak pengangkut.

    b. Membangun kerja sama dalam bidang pendidikan antara pihak

    Universitas dengan Lembaga/Industri yang membutuhkan

    rancangan alat gerobak pengangkut.

    3. Bagi masyarakat

    a. Membantu mempercepat penyelesaian pekerjaan mengangkut suatu

    benda.

    b. Mengurangi tenaga atau energi yang dibutuhkan pada saat

    mengangkut benda dengan beban yang cukup berat

    4. Bagi dunia industri

    Merupakan suatu rancangan alat yang memiliki potensial yang

    tinggi untuk diproduksi dan dipasarkan.

    1.4 Batasan Masalah

    Pada perancanagan ini, terbatas pada perancangan kontruksi mesin yang

    meliputi desain alat secara umum serta detail desain komponen-komponen pada

    alat, perhitungan elemen mesin, serta pemilihan material komponen alat.

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Gerobak Tangan/Sorong

    Gerobak tangan/ kereta sorong adalah wahana kecil untuk membawa

    barang yang biasanya mempunyai satu roda saja. Gerobak didesain untuk

    didorong dan dikendalikan oleh seseorang menggunakan dua pegangan dibagian

    belakang gerobak. Pada masa lalu Gerobak juga dibantu dorongan angin yang

    ditangkap oleh sebuah layar yang dipasang dibagian atas gerobak. Gerobak ini

    membagi beban bawaan antara roda dengan penggunanya, sehingga

    memungkinkan seseorang membawa barang yang lebih berat dan lebih besar

    dibanding dia membawanya langsung tanpa gerobak tangan (mirip cara

    kerja pengungkit kelas dua) .Gerobak tangan tradisional cina mempunyai satu

    roda besar ditengah yang menyangga seluruh beban. Penggunaan gerobak tangan

    sangat umum di bidang Konstruksi dan Perkebunan. Kapasitas yang umum dari

    gerobak tangan adalah sekitar 170 liter.

    Gerobak tangan beroda dua lebih stabil pada permukaan tanah, sedangkan

    gerobak tangan beroda tunggal mampu bermanuver lebih lincah di tempat yang

    terbatas atau pada tanah miring. Penggunaan gerobak roda satu juga memudahkan

    pengguna untuk mengosongkan isi muatan.

  • 5

    2.2 Hidrolik

    A. Pengertian

    Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau

    minyak. Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya

    oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja

    berdasarkan prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan

    merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya

    Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi).

    Komponen pembangkit aliran fluida bertekanan disebut pompa, dan komponen

    pengubah tekanan hidrolik menjadi gerak mekanik (lurus/rotasi) disebut elemen

    kerja (silinder/motor hidroulik).

    B. Prinsip Kerja

    Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair

    yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan

    dilanjutnya ke segala arah dengan sama besar.

    Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak

    mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika

    fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu.

    a) Hidrostatik

    Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan

    kondisi dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian

    lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.

  • 6

    b) Hidrodinamik

    Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang

    mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan

    energi. Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan

    tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas

    adalah keadaan fluida itu sendiri.

    Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat

    zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang

    ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang

    ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam

    berbagai ukuran dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentransferkan

    tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan

    pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang

    digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli.

    Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan

    (viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak

    berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.

    C. Manfaat/keuntungan

    Adapun sistem hidrolik adalah sebagai sumber kekuatan untuk banyak

    variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:

    1. Ringan

    2. Mudah dalam pemasangan

    3. Sedikit perawatan

    4. Sistem hidrolik hampir 100% efisien, bukan berarti mengabaikan

    terjadinya gesekan fluida.

    5. Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak

    diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.

    6. Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang

    dibandingkan dengan sistem pneumatik.

    7. Tidak berisik.

  • 7

    D. Macam-macam alat yang menggunakan sistem hidrolik

    Adapun macam-macam alat angkat yang banyak digunakan adalah:

    1. Dongkrak

    Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah

    pekerjaan reparasi dibagian bawah kendaraan

    Jenis jenis dongkrak :

    a) Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-

    bengkel maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil

    sehingga dapat dibawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack

    dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena

    gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan, disamping itu

    waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan

    aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan

    berputar diatas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya

    digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk

    mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang

    pengangkat kira-kira 20 : 1

    b) Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena

    bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack,

    yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat

    melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah

    penggunaan bottle jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagai

    perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti

    roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah

    kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak

    pengangkatnya supaya jangan sampai bengkok.

    2. Car Lift

    Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan

    keleluasan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara

  • 8

    leluasa dibawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang

    ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah

    kendaraan sehingga perbaikan lebih mudah dilakukan.

    3. Safety Stand

    Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan

    yang sudah diangkat dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety

    stand mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat menjamin

    keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak dengan titik tumpu pada

    kendaraan, terutama jika Cranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan

    transmisi yang akan diperbaiki dan sekaligus untuk memasangkannya setelah

    perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi dengan roda agar bisa memindahkan

    engine ke tempat perbaikan.

    2.3 Mesin Motor

    2.4 Transmisi

    2.4.1 Rantai Rol (Roller Chain)

    Roller Chain adalah rantai yang dapat digunakan langsung dan dengan cara

    yang efisien untuk mentransmisikan daya antara poros poros yang paralel.

    A. Rantai rol dan Komposisinya

    Dari sekian banyak jenis rantai, yang paling umum dipakai adalah Roller

    Chain dimana rol-rol pada tiap pin menghasilkan gesekan yang kecil antara

    rantai dan sproket. Rantai jenis rol ini diklasifikasikan menurut jarak pitchnya,

    yaitu jarak antara link terdekat. Biasanya, pitch diilustrasikan sebagai jarak antara

    dua pusat pin terdekat. Untuk berbagai ukuran, standar dari rantai jenis rol

    disajikan dalam tabel 2.1 dibawah ini (yang dipakai adalah nomor 40 hingga 240).

  • 9

    Tabel 2.1. Berbagai ukuran standar rantai rol nomor 40 hingga 240.

    Nomor Rantai Pitch (in) Nomor Rantai Pitch (in)

    25 100 1,25

    35 3/8 120 1,5

    41 140 1,75

    40 160 2

    50 5/8 180 2,25

    60 0,75 200 2,5

    80 1 240 3

    ( Sumber: Spott,M.F.Design of Mechine Element )

    Digit nomor rantai (selain angka nol terakhir) menyatakan pitch rantai bila

    dibagi 8 (dalam inchi). Sebagai contoh rantai nomor 100 memiliki pitch 10/8 =

    1,25 in. Rantai dengan nomor 25, 35, dan 41 merupakan jenis rantai lebih kecil

    dan lebih ringan. (Lit. 2 hal 327)

    Adapun bagian-bagian dari rantai roller yang terdapat pada gambar 2.5

    yakni:

    Roller

    Inner plate

    Bus

    Outer plate

    Bearing pin

  • 10

    Gambar 2.5 Komponen rantai rol

    (Sumber: Sumber:

    http://motorplus.otomotifnet.com/read/2011/03/23/317332/213/27/Ganti-Rantai-

    Perhatikan-Tipe-Bentuk-dan-Lubang-Gir )

    Dimana nanti apabila kelima bagian itu digabungkkan maka akan

    menghasilkan rantai rol seperti pada gambar 2.6.

    Gambar 2.6 Rantai rol

    (Sumber:

    http://motorplus.otomotifnet.com/read/2011/03/23/317332/213/27/Ganti-Rantai-

    Perhatikan-Tipe-Bentuk-dan-Lubang-Gir )

  • 11

    B. Kelebihan dari Rantai Rol

    Sebagai transmisi rantai memiliki keuntungan yang jauh lebih baik dari

    pada sabuk. Adapun beberapa keuntungan dari pada rantai yaitu:

    Tidak ada slip selama rantai digerakan sebab itu memperoleh rasio

    kecepatan yang baik

    Rantai tidak selebar sabuk

    Rantai dapat dipakai 2 buah sama panjang dengan jarak yang pendek

    Memiliki kemampuan untuk mentransmisikan gerakan kebeberapa poros

    oleh hanya 1 rantai

    Dapat mentransmisikan daya yang jauh lebih besar dari pada sabuk

    Dapat memberikan kecepatan yang tinggi

    Dapat dioperasikan pada temperatur dan atmosfer yang bebas

    Dapat memberikan efesiensi transmisi yang tinggi

    Dipakai bila diperlukan transmisi positif dan kecepatan sampai 600 m/min.

    C. Kekurangan dari Penggunaan Rantai rol

    Sekalipun rantai memilki keuntungan yang banyak sebagai suatu elemen

    transmisi tetapi rantai rol juga memilki kekurangan. Adapun kekurangan

    dari pada rantai rol yaitu:

    Harganya lebih mahal dari pada sabuk

    Rantai memerlukan pemasangan yang akurat dan hati-hati

    Memilki kecepatan yang tidak konstan saat rantai kendor

    Variasi kecepatan yang tidak dapat dihindari karena lintasan busur pada

    sproket yang mengait mata rantai

    Suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi

    sproket

  • 12

    Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bushing yang diakibatkan

    oleh gesekan dengan sprocket.

    D. Cara Kerja Rantai Rol

    Secara singkat kinerja rantai roller dapat dideskripsikan sebagai berikut:

    Rol akan memutar bushing yang terpasang ketat pada bagian dalam pelat

    penghubung

    Pin akan mencegah plat penghubung bagian luar berputar dengan

    pemasangan yang sangat ketat

    Rantai akan mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip dan

    menjamin perbandingan putaran yang tetap. (Lit. 2 hal 329)

    2.5.2 Sproket

    Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan rantai, track, atau

    benda panjang yang bergerigi lainnya. Sproket berbeda dengan roda gigi, sproket

    tidak pernah bersinggungan dengan sproket lainnya dan tidak pernah cocok.

    Sproket juga berbeda dengan puli di mana sproket memiliki gigi sedangkan puli

    pada umumnya tidak memiliki gigi. Sproket yang digunakan pada sepeda, sepeda

    motor, mobil, kendaraan roda rantai, dan mesin lainnya digunakan untuk

    mentransmisikan gaya putar antara dua poros di mana roda gigi tidak mampu

    menjangkaunya seperti gambar 2.13.

  • 13

    Gambar 2.13 Derailleur gear pada sepeda

    (Sumber: http://sepedaku.com/forum/showthread.php?20678-dirt-cheap-

    singlespeed-conversion!)

    Pada sepeda, pengubahan rasio kecepatan putar secara keseluruhan

    dilakukan dengan memvariasikan diameter dari sproket. Perubahan diameter

    sproket akan mengubah jumlah gigi dari sproket. Ini adalah dasar dari derailleur

    gear. Misal, sepeda dengan 10 speed bisa didapatkan dengan menggunakan dua

    sproket pada poros penggerak dan 5 sproket pada poros roda. Rasio kecepatan

    yang rendah menguntungkan pengguna sepeda di jalan yang menanjak, sedangkan

    rasio kecepatan yang tinggi memudahkan untuk bergerak cepat di jalan yang

    datar. Pada sepeda motor, tidak ada pengubahan diameter sproket ketika bergerak.

    Namun perubahan diameter sproket secara manual mampu mengubah tingkat

    akselerasi dan kecepatan tertinggi dari sepeda motor.

    Sproket juga digunakan pada kendaraan roda rantai. Pada kendaraan jenis

    ini, jumlah sproket yang terlibat banyak, namun sproket yang menggerakan hanya

    satu, dua, atau tiga. Sproket yang menggerakan, jika jumlahnya satu, biasanya

    berada di depan atau belakang kendaraan. Dengan dua sproket penggerak, posisi

    sproket ada di depan dan belakang. Sproket penggerak ketiga bisa terletak di mana

    saja dan biasanya posisinya lebih tinggi dari sproket penggerak yang lain.

    Untuk sepeda motor saat ini sebagian besar, daya dari mesin dan transmisi

    diteruskan ke roda belakang melalui rantai. Memang masih ada beberapa model

  • 14

    menggunakan driveshafts (BMW dan beberapa tipe Honda), dan lainnya

    menggunakan sabuk bukan rantai (Harley). Kembali ke rantai, untuk pengguna

    rantai dan sprocket, jumlah gigi di sprocket depan dan belakang menghasilkan

    sebuah rasio final drive. Rasio ini dengan mudah dapat diubah dengan mengubah

    sprocket dengan penggantian yang memiliki jumlah gigi yang berbeda.

    Mengapa kita melakukan ini? Karena dengan penggantian rasio kita bisa

    mendapatkan tenaga (horse power) akhir yang efektif, torsi bawah yang efektif

    (memberikan akselerasi lebih cepat walau ada pengorbanan pada kecepatan

    akhir). Hal ini yang dapat diperoleh adalah kita dapat menghitung RPM tertentu

    yang diinginkan pada pada kecepatan jelajah sesuai pilihan kita.

    Misalnya, jika sepeda motor saat ini berjalan 5200 RPM pada 100 km/jam,

    dengan mengubah jumlah gigi, kita dapat bisa meningkatkan RPM lebih cepat

    (power-band lebih baik) atau menurunkan RPM lebih rendah (untuk mengurangi

    getaran dan meningkatkan efisiensi bahan bakar jarak tempuh).

    Saat ini, berbagai jenis rantai dijual dalam berbagai ukuran dan spesifik.

    Jika kita menggunakan rantai dengan tipe #520, maka gunakan sprocket yang juga

    dirancang untuk bekerja dengan rantai #520 seperti pada gambar dibawah ini.

    Gambar 2.14 Rantai dan gir sproket

    (Sumber: http://jualmotor.info/tag/gir )

  • 15

    Perbedaan utama antara sprocket-sproket yang ada adalah lebar (seperti di

    atas), jumlah mata gigi, dan material dari sproket itu sendiri. Hampir semua

    produsen sepeda motor memproduksi sprocket dengan bahan baja sebagai

    sprockets standar (OEM). Kenapa ? karena bahan baja relatif murah dan tahan

    lama. Kelemahan ini ditangkap oleh produsen sproket aftermarket dengan

    memproduksi sproket yang terbuat dari aluminum bermutu tinggi, berlapis

    pengerasan (hardening coating). Keuntungan dari bahan aluminium ini adalah

    ringan. Namun disamping keuntungan juga ada kelemahannya yaitu lebih

    mahal dan lebih cepat aus. Untuk mengurangi kelemahan ini produsen

    mengawinkan sproket ring (berbahan baja) dengan hub aluminium

    2.6 Poros

    Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang

    bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel,

    engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban

    lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-

    sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983).

    Salah satu jenis poros yang digunakan untuk memindahkan daya mekanik

    dari satu elemen mesin ke elemen mesin lainnya adalah poros transmisi. Bentuk

    dari poros transmisi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

  • 16

    Gambar 2.1 Poros Transmisi (no name)

    A. Jenis-jenis Poros

    Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut perbedaannya, yaitu

    sebagai berikut:

    1) Poros transmisi

    Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami

    beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft,

    daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.Poros ini

    mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur, daya yang ditransmisikan

    keporos ini melalui kopling, roda gigi, puli, dan sabuk.Poros transmisi dapat

    dilihat pada gambar 2.4 berikut.

    2) Poros spindel

    Poros ini relatif pendek dibandingkan dengan poros transmisi, beban utama

    poros ini berada pada puntiran.Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah

    deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti. Poros spindel

    dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut.

    Gambar 2.2Poros Transmisi [7]

  • 17

    Gambar 2.3Poros Spindel [7]

    3) Poros gandar

    Poros gandar merupakan salah satu jenis poros yang dipasang diantara roda-

    roda, dimana tidak mendapat beban puntir. Poros gandar tidak menerima beban

    puntir dan hanya mendapat beban lentur. Bahkan kadang-kadang tidak boleh

    berputar. Poros gandar dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut.

    B. Pembebanan Poros

    Pada prinsipnya, pembebanan pada poros ada 2 macam, yaitu puntiran

    karena beban torsi dan bending karena beban transversal pada roda gigi, puli atau

    sproket. Beban yang terjadi juga bisa merupakan kombinasi dari keduanya.

    Karakter pembebanan yang terjadi bisa konstan, bervariasi terhadap waktu,

    maupun kombinasi dari keduanya. Perbedaan antara poros dan as (axle) adalah

    poros meneruskan momen torsi (berputar), sedangkan as tidak. Pada pembebanan

    konstan terhadap waktu, tegangan yang terjadi pada as dengan roda gigi atau puli

    yang berputar pada bantalan terhadap as tersebut adalah tegangan statik. Pada

    poros yang dibebani dengan bending steady akan terjadi tegangan fully reversed

    seperti pada gambar 2.4 (a). Tegangan yang terjadi karena beban bending maupun

    torsi biasa fully reversed, (b) repeated ataupun (c) fluctuating.

    Gambar 2.4 Poros Gandar [7]

  • 18

    2.7 Bantalan

    Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga

    putaran atau gerak bolak-balik dapat bekerja dengan aman, halus dan panjang

    umur. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros atau elemen mesin

    lainnya dapat bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak bekerja dengan baik, maka

    prestasi kerja seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya.

    Pada bantalan Gelinding terjadi gesekan antara bagian yang berputar

    dengan yang diam melalui elemen gelinding bola (peluru). Bantalan gelinding

    pada umumnya cocok untuk beban kecil daripada bantalan luncur, tergantung

    pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya

    sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut. Bantalan gelinding

    diproduksi menurut standar dalam berbagai ukuran dan bentuk. Keunggulan

    bantalan ini adalah pada gesekannya yang sangat rendah. Pelumasannya pun

    sangat sedeerhana, yaitu cukup dengan gemuk, bahkan pada jenis yang memakai

    sil sendiri tidak perlu pelumasan lagi.

    Gambar 2.5(a). Tegangan yang terjadi karena beban bending maupun

    torsibisa fully reversed, repeated ataupun fluctuating.[8]

  • 19

    Gambar 2.6 Bantalan gelinding bola (no name)

    A. Klasifikasi Bantalan

    Pada dasarnya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu

    berdasarkan arah beban terhadap poros, dan berdasarkan Gerakan Bantalan

    Terhadap Poros [7]

    1) Berdasarkan Arah Beban Terhadap Poros

    a. Bantalan radial (Beban Putar)

    Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah sejajar dengan sumbu poros.

    Untuk lebih jelasnya dapat melihat Gambar 2.9.

    Gambar 2.7 Bantalan Radial / Beban Putar [7]

    b. Bantalan aksial (Beban Tekan)

    Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus dengan sumbu

    poros. Untuk lebih jelasnya dapat melihat Gambar 2.10.

  • 20

    Gambar 2.8 Bantalan Aksial / Beban Tekan [7]

    2) Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros

    Bantalan luncur (Sliding Contact Bearing)

    Untuk jenis yang bantalan luncur mendapat gesekan yang besar dan

    biasanya dipasang pada poros engkol dan mampu memikul beban yang besar.

    B. Jenis dan fungsi dari bantalan luncur:

    1) Bantalan luncur silinder penuh, digunakan untuk poros-poros yang ukuran

    kecil berputar lambat dan beban ringan.

    2) Bantalan inside, digunakan untuk poros dengan beban yang sering berubah,

    misalkan bantalan poros engkol dari poros-poros presisi.

    3) Bantalan luncur sebagian, digunakan untuk poros yang berputar lambat,

    beban berat tetapi tidak berubah-ubah. Misalkan bantalan pada mesin-mesin

    perkakas kepala cekam.

    4) Bantalan bukan logam, digunakan untuk leher-leher poros yang memerlukan

    pendingin zat cair dan tidak mendapat beban berat. Pada lapisan juga

    berfungsi sebagai pelumas, bahan lapisan yang digunakan yaitu karet,

    plastik dan ebonit.

    5) Bantalan luncur tranlasi, digunakan untuk blok-blok luncur gerak lurus,

    seperti blok luncur pada batang torak mesin uap dan blok luncur pada mesin

    produksi.

    6) Bantalan gelinding (Rolling Contact Bearing/Anti Frictiont)

  • 21

    Pada bantalan ini, terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dan

    bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.

    Bantalan gelinding mendapat gesekan yang kecil dan biasanya dipasang

    pada poros lurus dan tidak untuk beban yang besar.

    Jenis-jenis bantalan gelinding adalah sebagai berikut ini [6]:

    a. bantalan bola radial alur dalam garis tunggal,

    b. bantalan bola radial magneto,

    c. bantalan bola kontak sudut baris tunggal,

    d. bantalan roda radial alur dalam garis ganda,

    e. bantalan rol silinder baris tunggal,

    f. bantalan rol kerucut baris tunggal,

    g. bantalan rol bulat,

    h. bantalan rol jarum,

    i. bantalan bola aksial satu arah,

    j. bantalan bola aksial dua arah dengan dudukan berbidang bola,

    k. bantalan rol bulat aksial baris tunggal,

    Keseluruhannya dapat dilihat pada Gambar 2.11[6].

    Gambar 2.9 Jenis-jenis Bantalan Gelinding

  • 22

    Untuk menghitung beban ekivalen yang terjadi pada bantalan radial dapat

    dihitung dengan Persamaan 2.9[6].

    P = XVFr+ YFa (2.9)

    Pembebanan cincin luar yang berputar.Nilai-nilai X dan Y terdapat pada

    Tabel 2.4[6]

    Umur nominal L (90% dari jumlah sampel, setelah berputar 1 juta putaran,

    tidak akan memperlihatkan kerusakan karena kelelahan gelinding) dapat

    ditentukan melaului Persamaan 2.10 sampai Persamaan 2.11.

    Jika C menyatakan beban nominal dinamis spesifik (Tabel 2.5) dan P beban

    ekivalen dinamis, maka faktor kecepatan fn untuk bantalan bola dapat dihitung

    menggunakan Persamaan 2.12[6].

    Tabel 2.4 Faktor-faktor V, X, Y, dan X0, Y0

    Tabel 2.5 Pemilihan Bantalan Radial

  • 23

    fn =3

    1

    3,33

    n (2.10)

    Selanjutnya dapat dihitung juga faktor umur dan umur nominal bantalan

    bola dengan menggunakan Persamaan 2.28 dan Persamaan 2.29 (Sularso, 1997).

    fh = fnP

    C (2.11)

    Lh= 500 (fh)3 (2.12)