Upload
herisuko
View
179
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ICRA KONTRUKSI
Citation preview
Tempat & tgl Lahir : Pati, 28AprilJabatan sekarang :• Ka Bidang Diklat KARS 2011
– 2014• Ka Divisi Mutu PERSI 2012 –
2015Pendidikan• SI FK Unair• SII Pasca Sarjana UI
Pengalaman Kerjao Assesor & Pembimbing
Akreditasi RS mulai tahun1995 sd sekarang
o Direktur RSK SitanalaTangerang 2007 – 2010
o Ka Sub Dit RS Pendidikan2005 – 2007
o Ka Sub Dit RS Swasta 2001 –2005
o Ka Sub Dit Akreditasi RS 1995- 2001
Tempat & tgl Lahir : Pati, 28AprilJabatan sekarang :• Ka Bidang Diklat KARS 2011
– 2014• Ka Divisi Mutu PERSI 2012 –
2015Pendidikan• SI FK Unair• SII Pasca Sarjana UI
Pengalaman Kerjao Assesor & Pembimbing
Akreditasi RS mulai tahun1995 sd sekarang
o Direktur RSK SitanalaTangerang 2007 – 2010
o Ka Sub Dit RS Pendidikan2005 – 2007
o Ka Sub Dit RS Swasta 2001 –2005
o Ka Sub Dit Akreditasi RS 1995- 2001
LUWI-21 FEB 2014
• Standar PPI 7.5.
•Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama
demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.
• Elemen Penilaian PPI 7.5.
1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai
dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas
udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
dinilai dan dikelola. ICRA =INFECTION CONTROL RISK
ASSESMEN
• Standar PPI 7.5.
•Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama
demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.
• Elemen Penilaian PPI 7.5.
1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai
dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas
udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
dinilai dan dikelola. ICRA =INFECTION CONTROL RISK
ASSESMEN LUWI-PPI 2062013
SISTEMATIKA
1. LATAR BELAKANG
2. DEFINISI
3. TUJUAN
4. SIAPA TERLIBAT
5. ICRA
6. KESIMPULAN
1. LATAR BELAKANG
2. DEFINISI
3. TUJUAN
4. SIAPA TERLIBAT
5. ICRA
6. KESIMPULAN
luwi icra 12062013
LATAR BELAKANG Pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi RS
(HAI) adalah sulit untuk di evaluasi
Melakukan identifikasi kontribusi dari lingkungan untuk
menaksir angka risiko, seperti ILO/IDO, merupakan
tantangan tersendiri karena banyak berhubungan
dengan pasien dan praktik para dokter dan praktisi
kesehatan lainnya.
Kedua variabel seperti jumlah microbial di udara atau
air adalah sering kali digunakan untuk bench marking
Pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi RS
(HAI) adalah sulit untuk di evaluasi
Melakukan identifikasi kontribusi dari lingkungan untuk
menaksir angka risiko, seperti ILO/IDO, merupakan
tantangan tersendiri karena banyak berhubungan
dengan pasien dan praktik para dokter dan praktisi
kesehatan lainnya.
Kedua variabel seperti jumlah microbial di udara atau
air adalah sering kali digunakan untuk bench marking
luwi icra 12062013
LATAR BELAKANG
Risiko yang berhubungan dng pekerjaan
kontruksi/renovasi pada awalnya dihubungkan
dng mutu udara yg terlalu turun dan kontaminasi
lingkungan dari jamur. (e.g., Aspergillus spp.) or
with contaminated water (e.g., Legionella spp.).
Karena itu, pada saat ini area kontruksi dan
renovasi perlu dibersihkan secara menyeluruh
sebelum pasien diizinkan tinggal di tempat tsb
Risiko yang berhubungan dng pekerjaan
kontruksi/renovasi pada awalnya dihubungkan
dng mutu udara yg terlalu turun dan kontaminasi
lingkungan dari jamur. (e.g., Aspergillus spp.) or
with contaminated water (e.g., Legionella spp.).
Karena itu, pada saat ini area kontruksi dan
renovasi perlu dibersihkan secara menyeluruh
sebelum pasien diizinkan tinggal di tempat tsb
luwi icra 12062013
LATAR BELAKANG
Peran PPI dalam hubungannya dengan
pekerjaan konstruksi/renovasi belum
optimal
RS mempersyaratkan untuk
menggabungkan issue risk assesment dng
Komite PPI dalam setiap melaksanakan
kontruksi/renovasi bangunan
Peran PPI dalam hubungannya dengan
pekerjaan konstruksi/renovasi belum
optimal
RS mempersyaratkan untuk
menggabungkan issue risk assesment dng
Komite PPI dalam setiap melaksanakan
kontruksi/renovasi bangunan
luwi icra 12062013
proses menetapkan risiko potensial dari transmisi
udara yg bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor
dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan
kegiatan maintenance.
kegiatan tsb merupakan multidisiplin, proses
kolaborasi yg mengevaluasi jenis/macam kegiatan
kontruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi
penetapan tingkat
proses menetapkan risiko potensial dari transmisi
udara yg bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor
dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan
kegiatan maintenance.
kegiatan tsb merupakan multidisiplin, proses
kolaborasi yg mengevaluasi jenis/macam kegiatan
kontruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi
penetapan tingkatluwi icra 12062013
Tujuan Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS (HAIs) pada
pasien yg mungkin bisa terjadi ketika ada
penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan
debu atau aerosol atau air selama kontruksi dan
renovasi di RS
Mengontrol penyebaran debu dari komponen
bangunan selama renovasi di RS
Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS (HAIs) pada
pasien yg mungkin bisa terjadi ketika ada
penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan
debu atau aerosol atau air selama kontruksi dan
renovasi di RS
Mengontrol penyebaran debu dari komponen
bangunan selama renovasi di RS
luwi icra 12062013
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT ? Komite PPI membuat ICRA dan memberikan pendidikan
dan pelatihan
Bagian teknik memfasilitasi dengan memberikan peraturan
perundangan dan perijinan.
Sanitasi lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah
(baku mutu limbah)
Tim K-3 RS melakukan edukasi dan supervisi tentang
keamanan dan keselamatan
Bagian keamanan penjagaan keamanan
Pimpinan Proyek
Komite PPI membuat ICRA dan memberikan pendidikan
dan pelatihan
Bagian teknik memfasilitasi dengan memberikan peraturan
perundangan dan perijinan.
Sanitasi lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah
(baku mutu limbah)
Tim K-3 RS melakukan edukasi dan supervisi tentang
keamanan dan keselamatan
Bagian keamanan penjagaan keamanan
Pimpinan Proyek
luwi icra 12062013
PERAN DARIKOMITE/PANITIA/TIM PPI ?
Membuat Infection Control Risk Assessment
(ICRA) dampak dari renovasi
Mengembangkan ijin renovasi yang
ditandatangani oleh Ketua Komite PPI,
pimpinan departemen/unit kerja dan
pimpinan proyek.
Membuat Infection Control Risk Assessment
(ICRA) dampak dari renovasi
Mengembangkan ijin renovasi yang
ditandatangani oleh Ketua Komite PPI,
pimpinan departemen/unit kerja dan
pimpinan proyek.
luwi icra 12062013
PERAN DARI KOMITE PPI ?
Memberikan edukasi sebelum memulai
pekerjaan pada penggunaan Personal
Protective Equipment (PPE/APD)
Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi
dengan menggunakan check list
Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses
renovasi dengan seluruh Tim.
Memberikan edukasi sebelum memulai
pekerjaan pada penggunaan Personal
Protective Equipment (PPE/APD)
Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi
dengan menggunakan check list
Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses
renovasi dengan seluruh Tim.
luwi icra 12062013
TYPE KRITERIA
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau
akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan
luwi icra 12062013
Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau
akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan
14
TYPE KRITERIA
B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan
debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi
debu dapat di kontrol
luwi icra 12062013
Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan
debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi
debu dapat di kontrol
15
TYPE KRITERIA
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi
atau memerlukan pembongkaran atau pemindahan/penghapusan &
pembersihan komponen bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding
• pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon
langit-2 dan pekerjaan khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.
luwi icra 12062013
Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi
atau memerlukan pembongkaran atau pemindahan/penghapusan &
pembersihan komponen bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding
• pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon
langit-2 dan pekerjaan khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.
16
TYPE KRITERIA
D Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
• Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
• Kontruksi baru..
luwi icra 12062013
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
• Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
• Kontruksi baru..
17
Low Risk Medium Risk High Risk Highest RiskOfficeareas
• Cardiology• Echocardiography• Endoscopy• Nuclear Medicine• Physical Therapy• Radiology/MRI• Respiratory
Therapy
• CCU• Emergency
Room• Labor & Delivery• Laboratories
(specimen)• Medical Units• Newborn
Nursery• Outpatient
Surgery• Pediatrics• Pharmacy• Post Anesthesia
Care Unit• Surgical Units
• Any area caring forimmunocompromised patients
• Burn Unit• Cardiac Cath Lab• Central Sterile
Supply• Intensive Care Units• Negative pressure
isolation rooms• Oncology• Operating rooms
including C-sectionrooms
luwi icra 12062013
• Cardiology• Echocardiography• Endoscopy• Nuclear Medicine• Physical Therapy• Radiology/MRI• Respiratory
Therapy
• CCU• Emergency
Room• Labor & Delivery• Laboratories
(specimen)• Medical Units• Newborn
Nursery• Outpatient
Surgery• Pediatrics• Pharmacy• Post Anesthesia
Care Unit• Surgical Units
• Any area caring forimmunocompromised patients
• Burn Unit• Cardiac Cath Lab• Central Sterile
Supply• Intensive Care Units• Negative pressure
isolation rooms• Oncology• Operating rooms
including C-sectionrooms
LANGKAH KETIGA :IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient
Risk
Patient Risk Group Construction Project Type
Type A Type B Type C Type D
Low Risk Group I II II III/IV
Medium Risk Group I II III IV
luwi icra 12062013
Medium Risk Group I II III IV
High Risk Group I II III/IV IV
Highest Risk Group II III/IV III/V IV
Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dantingkat risiko menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur
pengendalian diperlukan19
LANGKAH KEEMPAT :DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI
BERDASARKAN KELAS
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
I 1. Laksanakan pekerjaan
dengan metode
meminimalisasi timbulnya
debu dari pelaksanaan
kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon atap
yg diganti.
1. Bersihkan area kerja setelah
menyelesaikan tugas.
luwi icra 12062013
1. Laksanakan pekerjaan
dengan metode
meminimalisasi timbulnya
debu dari pelaksanaan
kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon atap
yg diganti.
1. Bersihkan area kerja setelah
menyelesaikan tugas.
CLASS Selama pembangunanproyek
Setelah penyelesaian proyek
II 1. Menyediakan sarana aktif utkmencegah debu udara daripenyebaran ke atmosfer.
2. Semprot dng air padapermukaan kerja utkmengendalikan debu padawaktu pemotongan..
3. Seal pintu yang tidak terpakaidengan lakban.
4. Blokir dan tutup ventilasiudara.
5. Tempatkan tirai debu di pintumasuk dan keluar area kerja.
6. Hilangkan atau isolasi sistemHVAC ("heating, ventilation, danair-conditioning) yang sedangdilaksanakan.
1. Lap permukaan kerja denganpembersih/desinfektan.
2. Wadah yg berisi limbahkontruksi sebelum ditransportasi harus tertutuprapat.
3. Pel basah dan/atau vakumdengan HEPA filter, vakumsebelum meninggalkan areakerja.
4. Setelah selesai,mengembalikan sistem HVAC dimana pekerjaan dilakukan.
luwi icra 12062013
1. Menyediakan sarana aktif utkmencegah debu udara daripenyebaran ke atmosfer.
2. Semprot dng air padapermukaan kerja utkmengendalikan debu padawaktu pemotongan..
3. Seal pintu yang tidak terpakaidengan lakban.
4. Blokir dan tutup ventilasiudara.
5. Tempatkan tirai debu di pintumasuk dan keluar area kerja.
6. Hilangkan atau isolasi sistemHVAC ("heating, ventilation, danair-conditioning) yang sedangdilaksanakan.
1. Lap permukaan kerja denganpembersih/desinfektan.
2. Wadah yg berisi limbahkontruksi sebelum ditransportasi harus tertutuprapat.
3. Pel basah dan/atau vakumdengan HEPA filter, vakumsebelum meninggalkan areakerja.
4. Setelah selesai,mengembalikan sistem HVAC dimana pekerjaan dilakukan.
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
III 1. Untuk mencegah kontaminasidari sistem saluran makahilangkan/lepaskan atauisolasi sistem HVAC di area,dimana pekerjaan sedangdilakukan..
2. Lengkapi semua barier pentingyaitu sheetrock, plywood,plastic untuk menutup areadari area yg tdk untuk kerjaatau menerapkan metodepengendalian kubus (gerobakdng penutup plastik & koneksidisegel ke tempat bekerja dngHEPA vakum utk menyedotdebu sebelum keluar)sebelum kontruksi dimulai.
1. Jangan menghilangkan barierdari area kerja sampai proyekselesai diperiksa oleh KomitePIRS dan Dibersihkan olehbagin kebersihan RS..
2. Hilangkan barier materialdengan hati-2 untukmeminimalisasi penyebarandari kotoran dan puing-2 ygterkait dng kontruksi.
luwi icra 12062013
1. Untuk mencegah kontaminasidari sistem saluran makahilangkan/lepaskan atauisolasi sistem HVAC di area,dimana pekerjaan sedangdilakukan..
2. Lengkapi semua barier pentingyaitu sheetrock, plywood,plastic untuk menutup areadari area yg tdk untuk kerjaatau menerapkan metodepengendalian kubus (gerobakdng penutup plastik & koneksidisegel ke tempat bekerja dngHEPA vakum utk menyedotdebu sebelum keluar)sebelum kontruksi dimulai.
1. Jangan menghilangkan barierdari area kerja sampai proyekselesai diperiksa oleh KomitePIRS dan Dibersihkan olehbagin kebersihan RS..
2. Hilangkan barier materialdengan hati-2 untukmeminimalisasi penyebarandari kotoran dan puing-2 ygterkait dng kontruksi.
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
III 3. Menjaga tekanan udara
negatif di dalam tempat kerja
dengan menggunakan HEPA
unit yang dilengkapi dengan
penyaringan udara.
4. Wadah tempat limbah
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak. Pita penutup jika
tidak tutup yang kuat..
3. Vacuum area kerja area dng
HEPA filtered vacuums.
4. Area untuk lap basah dng
pembersih/disinfeksi/cleaner
5. Setelah selesai, mengembalikan
sistem HVAC)..
luwi icra 12062013
3. Menjaga tekanan udara
negatif di dalam tempat kerja
dengan menggunakan HEPA
unit yang dilengkapi dengan
penyaringan udara.
4. Wadah tempat limbah
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak. Pita penutup jika
tidak tutup yang kuat..
3. Vacuum area kerja area dng
HEPA filtered vacuums.
4. Area untuk lap basah dng
pembersih/disinfeksi/cleaner
5. Setelah selesai, mengembalikan
sistem HVAC)..
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV 1. Untuk mencegah kontaminasisistem saluran maka isolasisistem HVAC di area, dimanapekerjaan sedang dilakukan..
2. Lengkapi semua barierpenting yaitu sheetrock,plywood, plastic untukmenutup area dari area yg tdkuntuk kerja atau menerapkanmetode pengendalian kubus(gerobak dng penutup plastik& koneksi disegel ke tempatbekerja dng HEPA vakum utkmenyedot debu sebelumkeluar) sebelum kontruksidimulai.
1. Jangan menghilangkan barierdari area kerja sampai proyekselesai diperiksa olehKomite/Panitia PPIRS.Dibersihkan oleh baginkebersihan RS..
2. Hilangkan barier materialdengan hati-2 untukmeminimalisasi penyebarandari kotoran dan puing-2 ygterkait dng kontruksi.
luwi icra 12062013
1. Untuk mencegah kontaminasisistem saluran maka isolasisistem HVAC di area, dimanapekerjaan sedang dilakukan..
2. Lengkapi semua barierpenting yaitu sheetrock,plywood, plastic untukmenutup area dari area yg tdkuntuk kerja atau menerapkanmetode pengendalian kubus(gerobak dng penutup plastik& koneksi disegel ke tempatbekerja dng HEPA vakum utkmenyedot debu sebelumkeluar) sebelum kontruksidimulai.
1. Jangan menghilangkan barierdari area kerja sampai proyekselesai diperiksa olehKomite/Panitia PPIRS.Dibersihkan oleh baginkebersihan RS..
2. Hilangkan barier materialdengan hati-2 untukmeminimalisasi penyebarandari kotoran dan puing-2 ygterkait dng kontruksi.
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyekIV 3. Menjaga tekanan udara
negatif di dalam tempat
kerja dengan
menggunakan HEPA unit
yang dilengkapi dengan
penyaringan udara.
4. Segel lubang, pipa,
saluran & lubang-2 kecil
yg bisa menyebabkan
kebocoran
3. Wadah untuk limbah
kontruksi harus ditutup
rapat sebelum kontruksi.
4. Wadah transportasi atau
gerobak agar ditutup
rapat.
luwi icra 12062013
3. Menjaga tekanan udara
negatif di dalam tempat
kerja dengan
menggunakan HEPA unit
yang dilengkapi dengan
penyaringan udara.
4. Segel lubang, pipa,
saluran & lubang-2 kecil
yg bisa menyebabkan
kebocoran
3. Wadah untuk limbah
kontruksi harus ditutup
rapat sebelum kontruksi.
4. Wadah transportasi atau
gerobak agar ditutup
rapat.
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyekIV 5. Membangun
serambi/ruangan dan semuapersonil melewati ruangan inisehingga dapat disedotdebunya dengan vakumcleaner HEPA sebelummeninggalkan tempat kerjaatau mereka bisa memakaikain atau baju kertas yg dilepas setiap kali merekameninggalkan tempat kerja
6. Semua personil memasukitempat kerja diwajibkan untukmengenakan penutup sepatu.Penutup sepatu harus digantisetiap kali pekerja keluar dariarea kerja
5. Vakum area kerja dengan
vakum HEPA filter.
6. Area di pel dengan pel basah
dengan
pembersih/desinfektan.
7. Setelah selesai
mengembalikan sistem HVAC
dimana pekerjaan dilakukan.
luwi icra 12062013
5. Membangunserambi/ruangan dan semuapersonil melewati ruangan inisehingga dapat disedotdebunya dengan vakumcleaner HEPA sebelummeninggalkan tempat kerjaatau mereka bisa memakaikain atau baju kertas yg dilepas setiap kali merekameninggalkan tempat kerja
6. Semua personil memasukitempat kerja diwajibkan untukmengenakan penutup sepatu.Penutup sepatu harus digantisetiap kali pekerja keluar dariarea kerja
5. Vakum area kerja dengan
vakum HEPA filter.
6. Area di pel dengan pel basah
dengan
pembersih/desinfektan.
7. Setelah selesai
mengembalikan sistem HVAC
dimana pekerjaan dilakukan.
LANGKAH KE 4.IdentiFIKASI DAERAH SEKITAR AREA PROYEK, MENILAI
DAMPAK POTENSIAL
Unit Below Unit Above Lateral Lateral Behind Front
luwi icra 12062013
Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group
•LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnyaruang perawatan, ruang farmasi/obat dst•__________________________________________________________________•LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi,pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.•__________________________________________________________________•LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakanpenilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernyadinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan.?•_________________________________________________________________•(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area yang direnovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakandan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya.)•LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air.Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding,atap, plafon)•LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukanselama bukan jam pelayanan pasien.
luwi icra 12062013
•LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnyaruang perawatan, ruang farmasi/obat dst•__________________________________________________________________•LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi,pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.•__________________________________________________________________•LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakanpenilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernyadinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan.?•_________________________________________________________________•(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area yang direnovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakandan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya.)•LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air.Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding,atap, plafon)•LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukanselama bukan jam pelayanan pasien.
•LANGKAH KE 10. Buat rencana yang memungkinkan untukjumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai•LANGKAH KE 11. Buat rencana yang memungkinkan untukjumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.•LANGKAH KE 12. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlahminimum bak/tempat cuci tangan tersebut.•LANGKAH KE 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencanarelatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor•LANGKAH KE 14. Rencanakan untuk membahas masalahpencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalulintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dankapan)_________________________________________________________________•_________________________________________________________________ luwi icra 12062013
•LANGKAH KE 10. Buat rencana yang memungkinkan untukjumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai•LANGKAH KE 11. Buat rencana yang memungkinkan untukjumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.•LANGKAH KE 12. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlahminimum bak/tempat cuci tangan tersebut.•LANGKAH KE 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencanarelatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor•LANGKAH KE 14. Rencanakan untuk membahas masalahpencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalulintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dankapan)_________________________________________________________________•_________________________________________________________________
KESIMPULAN
Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.
Setiap RS yang melakukan renovasi maka Komite PPI
harus membuat ICRA
Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari
Komite PPI
Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA
untuk kontruksi bangunan.
Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.
Setiap RS yang melakukan renovasi maka Komite PPI
harus membuat ICRA
Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari
Komite PPI
Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA
untuk kontruksi bangunan.