Upload
duongkhanh
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KOMIK
BIMA 2010
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir
Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya
D3 Desain Komunikasi Visual
Oleh :
DODI SETIAWAN
C9506029
PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Hari Ini Harus Lebih Baik dari Hari Kemarin”
“Seperti Padi, Semakin Berisi Semakin Merunduk”
( Penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan:
“Orang Tuaku Yang Selalu Memberikan Yang Terbaik Kepadaku, dan Seluruh
Keluarga Tercinta”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir dengan judul “Perancangan komik Bima 2010 “. Adapun Tugas Akhir ini
disusun guna meraih gelar Ahli Madya program D3 Desain Komunikasi Visual.
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan, dorongan
dan bimbingan serta motivasi dari semua pihak yang telah membantu penulis. Maka
ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi pantas penulis sampaikan
kepada :
1. Drs. Sudarno, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret.
2. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku Ketua Program D3 Desain Komunikasi
Visual, dan selaku pembimbing II Tugas Akhir.
3. Jazuli Abdin Munib, S.Sn, selaku pembimbing I Tugas Akhir.
4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku pembimbing Akademik.
5. Drs. Ahmad Kurnia W selaku ketua sidang ujian Tugas Akhir.
6. Anugrah Irfan Ismail, S.Sn selaku sekretaris sidang ujian Tugas Akhir.
7. Segenap petugas TU D3 DKV.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis sehingga Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
9. Titan Enzo dan Marsya Dewani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
10. Wanita yang selalu menyemangatiku.
Disadari sepenuhnya bahwa konsep Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, maka dari
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritiknya. Supaya untuk maju kedepannya
bisa lebih diterima dan bermanfaat bagi kita semua, amin.
Surakarta, Agustus 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTO ............................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II IDENTIFIKASI DATA ............................................................................. 4
A. Data Produk .................................................................................................. 4
B. Target Audiance ............................................................................................. 7
C. Komparasi ..................................................................................................... 8
BAB III KONSEP PERANCANGAN .................................................................. 12
A. Konsep Karya ............................................................................................... 12
B. Konsep Perancangan ..................................................................................... 13
1. Konsep Perancangan Buku Komik ........................................................... 13
2. Konsep Perancangan Media Promosi Buku Komik ................................. 33
C. Unique Selling Preposition ............................................................................ 35
D. Teknik Pelaksanaan ...................................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
1. Desain Logo Judul .................................................................................. 36
2. Desain Cover dan Back Cover ................................................................. 37
3. Perancangan Visual Halaman Komik ...................................................... 38
BAB IV VISUALISASI KARYA .......................................................................... 40
A. Sket Kasar ..................................................................................................... 40
B. Desain Jadi Komik ....................................................................................... 40
C. Visualisasi Media Promosi .......................................................................... 48
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 52
A. Kesimpulan ................................................................................................... 52
B. Saran ............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia komik di Indonesia sekarang ini sedang dalam tahap berkembang.
Sebelumnya telah banyak komik – komik yang sudah bermunculan, diantaranya
Si Buta Dari Goa Hantu. Si Buta Dari Goa Hantu merupakan komik Indonesia
yang sangat terkenal pada masanya, komik ini bisa dikatakan sebagai komik
Indonesia yang sukses. Bahkan komik Si Buta Dari Goa Hantu ini pernah
dituangkan dalam versi serial film maupun film layar lebarnya.
Seiring berkembangya jaman, sekarang sudah banyak ditemui komik –
komik impor yang menguasai pasar komik di Indonesia. Komik seperti Si Buta
Dari Goa Hantu pun mulai ditinggalkan. Masyarakat Indonesia lebih memilih
komik – komik impor daripada komik lokal, dikarenakan komik – komik impor
ini mempunyai gambar dan visualisasi yang bagus. Tetapi di Indonesia sendiri
tidak sedikit seniman komik yang bisa menciptakan komik – komik yang serupa
dengan komik – komik impor. Di sini dikarenakan minat masyarakat yang sudah
terlanjur mengkonsumsi komik – komik impor. Sekarang hanya bagaimana para
seniman komik ini bisa merebut hati masyarakat.
Dalam komik “BIMA 2010” ini, diceritakan bahwa tokoh pewayangan
yang bernama Bima disajikan dengan seting jaman sekarang. Pada komik ini
diceritakan bahwa Bima masih menjadi seorang remaja yang sedang melakukan
studi kuliahnya di sebuah universitas. Penciptaan komik “BIMA 2010” ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
termasuk berlatar budaya Indonesia. Selain untuk menunjukkan kepada
masyarakat Indonesia bahwa komik “BIMA 2010” ini mampu bersaing dengan
komik – komik impor, komik ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya
Indonesia kepada masyarakat dunia, apabila komik ini dapat menembus pasar
dunia. Secara tidak langsun komik “BIMA 2010” ini menjadikan masyarakat
Indonesia lebih mencintai karya dalam negeri dan mengetahui seperti bagaimana
kebudayaan Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan - permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan komik di
Indonesia, yaitu :
1. Bagaimana menciptakan komik yang memiliki karakter Indonesia
secara visual?
2. Bagaimana mengkolaborasikan karakter visual etnik dan modern
dalam penciptaan tokoh Bima?
C. Tujuan Perancangan
Tujuan yang ingin dicapai supaya hasil karya yang diciptakan digemari banyak
masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1. Menciptakan komik yang memiliki karakter Indonesia secara visual, yaitu
dengan lebih mengembangkan karakter dalam komik “BIMA 2010” ini
sesuai imajinasi yang didapat. Dalam pengembanganany, karakter dalam
komik ini tetap mempertahankan cirri dari tokoh dalam komik ini.
2. Mengkolaborasikan karakter visual etnik dan modern dalam penciptaan
tokoh Bima, yaitu tanpa merubah ciri khusus yang ada dalam tokoh Bima,
dengan tujuan supaya masih terlihat bagaimana ciri karakter Bima secara
etnik. Dimaksudkan agar masyarakat dengan melihatnya saja sudah bias
menilai kalau itu karakter Bima yang divisualisasikan modern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk
Pengertian komik mempunyai banyak perkembangan. Dimulai dari
peradaban suku Indian kuno Meksiko. Sebuah epik berupa naskah bergambar
yaitu Kuku Orselot berupa gambar berwarna sepanjang 12 meter yang
menceritakan kepahlawanan negeri tersebut. Peninggalan Mesir kuno berupa
hierogliph merupakan lambang dari bunyi, tapi lain halnya yang terdapat pada
dinding piramid, beberapa likisan menggambarkan lokasi, peristiwa, tokoh –
tokoh yang berbeda. Peninggalan kedua peradaban kuno tersebut memiliki
kesamaan dalam cara membaca yaitu dari kiri bawah ke atas secara zig – zag.
Di Indonesia juga mempunyai sejarah perkembangan komik. Pada dinding –
dinding candi terdapat pahatan – pahatan atau relief yang mempunyai cerita
Ramayana dan Mahabarata yang tersusun berurutan. Komik adalah suatu bentuk
seni yang menggunakan gambar- gambar tidak bergerak, pada biasanya
dilengkapi teks yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah cerita.
Di Indonesia, perkembangan komik pada tahun 1930an dibagi menjadi dua
kategori besar, yaitu komik strip dan buku komik. Masuk ke tahun 1940an, pada
jaman pendudukan Jepang, komik terus mengalami perkembangan. Pada saat itu
muncul komik Amerika yang mempunyai unsur heroik. Pada saat itu R.A.
Kosasih yang juga menjadi bapak komik Indonesia mengimitasi komik – komik
Amerika. Komik Amerika mempunyai pengaruh yang sangat kuat, hingga hampir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
semua komik kita bercerita tentang sosok jagoan yang mempunyai kekuatan sakti
untuk membela keadilan dan membela yang lemah.
Beberapa macam tema komik meliputi:
1. Fiksi Ilmiah
Merupakan tema yang diambil dari ilmu pengetahuan dan logika
yang direkayasa sesuai dengan fantasi.
2. Komedi
Merupakan tema cerita yang menonjolkan unsur humor dan
derusaha menghibur dengan banyolan – banyolan serta kelakuan
aneh tokohnya.
3. Fabel
Merupakan cerita yang mengangkat kisah hewan sebagai tokohnya
4. Satire
Merupakan tema tang menampilkan parodi kelakuan masyarakat
sosial sekitarnya. Biasanya bersifat sindiran.
5. Horor atau Misteri
Merupakan tema yang menampilkan ketegangan sisi gelap yang
menakutkan dan penuh misteri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
6. Laga atau Heroik
Merupakan tema cerita yang mengutamakan unsur kontak fisik
seperti silat dan action.
7. Drama Romantika
Merupakan tema cerita remaja dimana impian anak muda yang
didera keresahan diungkapkan dalam berbagai kisah mengharukan.
8. Fantasi atau Petualangan
Merupakan khayalan alam pikiran fantasi manusia yang hendak
mencari pelarian dari keterbatasan kehidupan nyata. Biasanya tokoh
dalam komik ini mempunyai kelebihan dan keajaiban.
9. Olahraga
Merupakan tema cerita yang diambil dari berbagai kehidupan
olahraga yang sangat digemari olah publik.
10. Detektif
Merupakan tema cerita yang mengisahkan kehidupan seorang
detektif dalam menangani kasus yang belum terungkap.
11. Musik
Merupakan tema cerita alternatif yang mengangkat kisah perjuangan
dalam dunia musik yang kontroversial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
B. Target Audience
Sebelum membuat sebuah komik, terlebih dahulu harus mengetahui
siapakah calon konsumen yang akan dijadikan target atau sasaran. Komik di
Indonesia sekarang pada tahap berkembang dengan adanya minat masyarakat dari
semua kalangan. Sekarang komik bisa juga dijadikan menjadi sarana edukasi,
mulai dari anak–anak sampai dewasa dari laki–laki maupun perempuan.
Visualisasi yang banyak digemari adalah mainstream gaya manga ( Jepang ) dan
gaya seni realis ( Amerika ). Teknik yang banyak dipakai adalah teknik blok,
arsir, tone, dan pewarnaan melalui komputer.
Agar dapat menentukan sasaran dengan tepat,terlebih dahulu menentukan
klasifikasi dari masyarakat. Klasifikasi dari masyarakat yang menjadi target
market komik Indonesia antara lain :
1. Demografi
Komik pada dasarnya bisa dikonsumsi oleh semua kalangan. Tetapi komik
Bima 2010 ini mempunyai standar konsumen untuk menikmati komik ini,
antara lain :
a. Usia : 17 th – 50 th
b. Jenis kelamin : Pria
c. Pendidikan : SD – perguruan tinggi
Oleh karena itu, komik Bima 2010 dicantumkan huruf “D” ( dewasa) yang
sebagai tanda peringatan yang ada di bagian cover. Ditujukan supaya
masyarakat mengerti jenis komik ini. Terlebih para orang tua yang anak–
anaknya yang dibawah umur tidak mengkonsumsi komik Bima 2010 ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Soal jenis aliran komik semuanya tergantung oleh selera atau minat
masyarakat sendiri. Laki–laki maupun permpuan bisa menikmati komik,
mungkin yang membedakan hanya aliran komik yang dipilih. Tapi semuanya
kembali ke selera masing–masing individu.
2. Geografi
Dalam komik Bima 2010 ini mempunyai target yang tidak menuntut untuk
menjadi terkenal di kalangan masyarakat, karena masyarakat sendiri masih
sangat terpengaruh oleh komik–komik impor. Jadi kalau komik ini bisa
mencapai pasar dalam provinsi, itu sudah merupakan prestasi yang cukup
baik, mengingat komik Bima 2010 ini komik pendatang daru. Jadi target
pemasaran komik Bima 2010 menitik beratkan pada pasar pulau Jawa saja
dulu.
3. Psikografi
Para penikmat atau pembaca komik, terutama komik action.
C. Komparasi
Komparasi merupakan pesaing utama yang memiliki kesamaan dalam
bidang yang sama, baik secara visual maupun pendistribusian. Kompetitor komik
buku yang menjadi acuan dalam perancangan adalah komik Long Hu Men.
Komik ini merupakan komik dari China yang bertemakan action. Gambar dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
detil setiap gerakan sangat diperhitungkan. Oleh karena itu, komik Bima 2010
mengilhami komik tersebut. Judul – judul komik yang lainnya karya Tony Wong
juga menjadi inspirasi komik Bima 2010 ini.
Salah satu gambar komik Bima 2010
1. Long Hu Men
Kelebihan komik Long Hu Men ini adalah dari segi cerita yang seru.
Tiap episode menyajikan cerita–cerita yang menegangkan namun
berkesinambungan, sehingga apabila tidak mengikuti satu episode pun
pembaca akan merasa ketinggalan cerita. Komik ini selain bertemakan action,
juga berunsurkan politik, drama, dan humor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dalam komik ini juga member pesan–pesan kepada pembaca bahwa
kejahatan tidak akan mengalahkan kebaikan dan mangajarkan saling
menghargai saudara, sahabat, orang lain bahkan musuh sekalipun.
Komik komik Long Hu Men sangat menonjolkan karakter visualnya
dengan menciptakan ciri khas komik China pada setiap karakternya. Ini
membuat semakin kuat image komik China.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Gundala Putera Petir
Gundala Putera Petir adalah salah satu dari sekian banyak komik
Indonesia yang telah mengangkat komik Indonesia. Gundala Putera Petir
merupakan komik ciptaan R.A. Kosasih yang diadaptasi dari komik Amerika,
yaitu The Flash. Karena pada jaman itu komik impor sangat mampengaruhi
masyarakat. Oleh karena itu, R.A. Kosasih menciptakan tokoh komik yang
diadaptasi dari komik impor dengan gaya visual lokal.
Karena komik Gundala Putera Petir mengadaptasi dari komik luar,
maka komik ini berkesan tidak ada ide yang baru untuk bersaing dengan
komik impor. Tetapi walaupun begitu, masyarakat menyukai komik Gundala
Putera Petir. Bahkan sampai komik Gundala Putera Petir ini dituangkan
dalam bentuk film.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
Karya Tugas Akhir yang dirancang terdiri buku komik dan media
promosinya. Gagasan visual komik Bima 2010 yang akan menjadi proritas utama
adalah perancangan seluruh materi dengan mengutamakan desain karakter,
visualisasi dan ide cerita yang bersumber dari kisah pewayangan di Jawa.
Komik Bima 2010 ini walaupun alur ceritanya sangatlah berbeda dengan
cerita yang sebenarnya, tetapi komik ini ingin menyajikan sebuah cerita yang
berunsur kebudayaan. Sehingga terciptalah komik lokal dalam kemasan cerita
yang berbeda tetapi mempunyai cerita baru. Walaupun dalam kemasan yang
berbeda, tetapi komik ini diharapkan bisa diterima para penikmat komik di
Indonesia yang sudah terbiasa dengan komik–komik impor.
Sedangkan untuk media pendukung penunjang komik ataupun desain
sekunder dari komik Bima 2010, dengan melihat berkembangnya studio komik
dan komikus lokal baru dengan berbagai macam kemampuan dan tema cerita
komik yang variatif, maka diperlukan perancanaan media yang tepat dan efektif.
Sehingga diharapkan dapat menjangkau sasaran atau target yang sudah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
B. Konsep Perancangan
1. Konsep Perancangan Buku Komik
Karya Tugas Akhir ini adalah buku komik. Komik pada saat ini sangat
digemari oleh semua kalangan sebaga media hiburan dan edukasi di Indonesia,
mulai dari anak-anak sampai dewasa/orang tua, baik laki-laki maupun
perempuan. Buku komik Bima 2010 diharapkan dapat ikut meramaikan
suasana perkomikan di Indonesia dan berkompetisi dengan komik-komik
impor yang telah menjamur dan lebih digemari.
Berdasarkan tinjauan umum pada buku komik yang beredar di
Indonesia serta analisa bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka
komik Bima 2010 dibuat sebagai berikut:
a. Fungsi
Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media hiburan
dan sebagai media penyampaian gagasan perancang untuk para pembaca.
b. Format Komik
Komik 40 halaman. Format komik Bima 2010 adalah komik buku
ukuran 20 cm x 27 cm. Dengan tampilan cover dan back cover full color,
dengan halaman hitam putih.
c. Tema Cerita
Komik ini mengangkat tema cerita tentang laki-laki titisan Bima
Sakti. Dia dilahirkan oleh pasangan suami istri yang mendapatkan mimpi
bahwa anak mereka kelak akan menjadi seorang pembela kebenaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Mengambil seting dunia jaman sekarang. Gaya perancangan
komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti
pembaca melalui perjalanan hidup setiap karakter tokoh. Alur cerita
sebagian besar merupakan alur cerita lurus untuk membawa pikiran
pembaca memahami isi cerita dengan baik dan ada juga menggunakan alur
balik yang digunakan untuk menjelaskan keberadaan karakter tokoh
komik.
d. Sinopsis Cerita
Diawali prolog tentang kehebatan Tri Murti. Dari pertentangan tiga
dewa itu, mulailah tugas Bima untuk mengawali pertarungan melawam
kejahatan. Pada awalnya Bima tidak mau untuk mengemban tugas penting
itu (menyelamatkan dunia dari kehancuran yang dibuat oleh Rahwana).
e. Story Line
Hal 1 : Halaman judul dan pengarang
Hal 2 : Panel 1 : Menampilkan Tri Murti secara keseluruhan. Brahma,
Shiwa, dan Wisnu. Dikisahkan Wisnu ingin menggenapi
tapa brata-nya untuk menyempurnakan ilmunya. Dia
menyerahkan kuasanya kepada dua dewa lainnya. Tetapi
masalah muncul, karena tidak ada kestabilan dalam
kehidupan di dunia.
Panel 2 : Wisnu bertapa.
Hal 3 : Tapa Wisnu.
Hal 4 : Karena kehidupan di dunia tidak stabil, Shiwa sang dewa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
penghancur menjalankan tugasnya untuk memberi bencana-
bencana kepada manusia. Tetapi tugas itu dilarang oleh Brahma,
karena Brahma sang dewa pencipta tidak ingin ciptaan-ciptaannya
di bumi dihancurkan begitu saja, mengingat Wisnu sang dewa
yang membawa kebaikan sedang melakukan tapa brata. Kalau
ciptaannya dihancurkan, lalu siapa yang akan memperbaiki. Lalu
dimulailah pertempuran dahsyat antara Shiwa dan Brahma.
Panel 1 : Shiwa hendak menjalankan tugas, tetapi dihadang oleh
Brahma.
Panel 2 : Brahma : aku tidak akan membiarkanmu merusak alam
yang telah kuciptakan.
Panel 3 : Shiwa : Aku hanya menjalankan tugas, sebaiknya kau
menyingkir saja dari hadapanku.
Panel 4 : Brahma : Tidak!!
Hal 5 : Panel 1 : Shiwa : baiklah kalau begitu. Jangan salahkan aku
kalau aku melukaimu.
Panel 2 : Brahma : Sambil melepas jubahnya Brahma pun siap
mengambil kuda-kuda.
Panel 3 : Suasana gunung Para Dewa.
Hal 6 : Panel 1 : Shiwa bersiap menyerang dengan mengeluarkan dua
lengan sakti yang berwujud aura sakti lengan dewa.
Panel 2 : Shiwa langsung mengambil ancang-ancang.
Panel 3 : Shiwa siap menyerang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Panel 4 : Brahma juga bersiap menyerang
Panel 5 : Brahma : “Majulah”
Hal 7 : Panel 1 : Shiwa : Rasakan kehebatan jurus pukulanku ini.
Panel 2 : Brahma juga maju melancarkan serangannya
Panel3 : Shiwa HHIIIAAATT,,!!! jurus pukulan penghancur
Nirwana tingkat 4
Panel 4 : Brahma : ….
Hal 8 : Panel 1 : Serangan tinju penghancur Nirwana tingkat 4 tertuju
tepat di dada Brahma, tetapi dengan cepat Brahma
mencengkeram lengan Shiwa.
Panel 2 : Merasa tinju Nirwana tingkat 4 sanggup ditahan, Shiwa
mengerahkan aura lengannya untuk menambahkan
kekuatan ditinjunya.
Panel 3 : Brahma merasa sangat kesulitan, untuk menambahkan
kekuatan dicakarnya sudah terlambat. Akirnya dengan
keras tinju itu masuk mengenai dadanya.
Hal 9 : Panel 1 : Brahma terseret mundur akibat serangan dahsyat.
Panel 2 : Tanpa memberi kesempatan sedikitpun Shiwa langsung
menyerang dengan tendangan keras. Tapi Brahma
dengan sigap menghindari tendangan itu.
Panel 3 : Tangan Brahma menebak kebelakang menjadi tumpuan
tubuhnya yang menghindari serangan,
Hal 10 : Panel 1: Brahma meluncurkan tendangan akrobat yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
diduga oleh Shiwa.
Panel 2: Tendangan akrobat melintang ke bagian belakang Shiwa
dan itu sangat mengecoh perhatiannya.
Hal 11 : Panel 1 : Tiba-tiba tendangan Brahma masuk dari samping kanan.
Panel 2 : Pipi kanan Shiwa terkena tendangan
Panel 3 : Brahma menjauh
Panel 4 : Shiwa pun menjauh dengan salto.
Panel 5 :Brahma pun menjauh untuk menarik napas dan
mengambil kuda-kuda.
Hal 12 : Panel1 : Shiwa memegang pipi kanannya yang telah terkena
serangan.
Panel 2 : Dengan sekuat tenaga Shiwa melancarkan serangan lagi
Panel 3 : Brahma siap mengadu kekuatan
Panel 4 : Shiwa melancarkan serangan, jurus tapak penghancur
Panel 5 : Brahma terbang mengambil kuda-kuda untuk
menendang
Hal 13 : Panel 1 : Kedua Dewa melancarkan serangan dahsyat.
Panel 2 : Shiwa mengerahkan tenaga dalam
Panel 3 : Brahma mengerahkan tenaga dalam
Hal 14 : Pertarungan sangat dahsyat, pertarungan sudah berlangsung 7
hari. Hingga pada akhirnya mereka mengeluarkan jurus
pamungkas masing-masing.
Hal 15 : Panel1 : Shiwa melancarkan jurus membelah bumi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menghancurkan alam
Panel 2 : Brahma menghindari jurus itu.
Panel 3 : shiwa bersiap melancarkan serangan keduanya
Panel 4 : Sebelum Shiwa menyerang, Brahma bersiap
menyerang.
Hal 16 : Panel 1 : Saat Shiwa menghimpun tenaga, secara mengejutkan
dan cepat, Brahma yang melompat sudah ada tepat
dihadapannya.
Panel 2 : Shiwa terkejut, dia serasa sudah mati langkah.
Panel 3 : Brahma tidak mau melewatkan kesempatan ini. Dia
langsung mengerahkan jurus Stempel Naga.
Panel 4 : Dari kedua tangannya muncul pusaran angin yang
sangat dahsyat
Hal 17 : Tiba-tiba sosok seekor naga yang sangat besar muncul, bersiap
untuk melahap Shiwa.
Hal 18 :Panel 1 : Shiwa masuk kedalam perut naga sakti utusan Brahma.
Mereka lalu berbicara sangat serius. Naga sakti bisa
saja menelan Shiwa, tapi itu tidak akan lama, karena
Shiwa adalah dewa yang ditakdirkan untuk
menghancurkan bumi. Dan mengutus naga sakti untuk
menelan Shiwa merupakan kesalahan besar meskipun
demi kebaikan dan keselamatan di bumi, keputusan
Brahma ini tetap saja menyalahi aturan takdir manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dan bumi. Semua kehidupan di bumi sudah digariskan,
ada yang lahir dan ada yang mati, ada yang diciptakan
dan ada yang dihancurkan.
Panel 2 : Naga sakti : suatu ketika nanti, pasti ada seseorang
yang akan menyelamatkannya (Shiwa)
dariku.
Panel 3 : Brahma : Apakah suatu hari nanti juga akan ada
kehancuran lagi di bumi? Geraman Naga
sakti : semua sudah takdir
Panel 4 : Brahma merenungi nasib manusia di bumi nantinya.
Hal 19 : Panel 1 : Tiba-tiba saja angin berpusar sangat kencang, Naga
Sakti menghilang.
Panel 2 : Dalam ujung pusaran tadi terbentuklah kepingan
stempel naga sakti yang telah mengurung Shiwa.
Stempel itu lalu diambil oleh Brahna.
Panel 3 : Brahma berpikir sejenak. Dia memutuskan untuk
membuang stempel itu ke kawah gunung Api Tiada
Tara.
Hal 20 : Panel1 : Brahma akhirnya terbang meninggalkan gunung Para
Dewa.
Panel 2 : Kawah gunung Api Tiada Tara.
Panel 3 : Suasana gunung Api Tiada Tara.
Panel 4 : Brahma sampai ditujuannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Hal 21 : Panel 1 : Brahma melempar stempel naga ke kawah api.
Panel 2 : Stempel naga tercelup ke dalam kawah api.
Panel 3 : Brahma pun bertujuan untuk memulihkan tenaga yang
telah terkuras saat dia bertarung dengan Shiwa.
Hal 22 : Panel 1 : Brahma melakukan semedi.
Panel 2 : Bangunan istana yang sangat megah yang dihuni oleh
raksasa jahat, Rahwana. Istana Ngalengka.
Hal 23 : Panel 1 : Tangan yang sangat kuat, dengan susunan tulang yang
sangat keras membentuk gerakan yang lemah gemulai
tapi mempunyai tenaga yang sangat dahsyat.
Panel 2 : Sosok yang sangat menyerankan, tegap, mempunyai
ilmu sakti. Dialah Rahwana. Kekuatannya menyamai
dewa.
Panel 3 : Menghela napas dari tenaga dalamnya.
Hal 24 : Panel 1 : Rahwana selesai latihan, seorang pelayan menyediakan
handuk setelah latihannya.
Panel 2 : Tiba-tiba utusan kiri datang menghadap, dia adalah
Tengkorak Merah. Sepertinya dia membawa sebuah
kabar untuk Rahwana.
Hal 25 : Panel 1 : Rahwana duduk sambil mendengarkan kabar yang
dibawa oleh Tengkorak Merah.
Panel 2 : Tengkorak Merah mengetahui bahwa Brahma telah
bertarung dengan Shiwa. Pada akirnya Shiwa dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dikalahkan dan dikurung dalam stempel naga.
Tengkorak Merah menyarankan Rahwana untuk
mengambil stempel naga itu supaya bisa menjadi lebih
sakti dengan memanfaatkan kekuatan dari Shiwa yang
berasal dari stempel itu.
Tengkorak Merah : “Shiwa telah dikalahkan Brahma.
Sekarang Shiwa telah dikurung dalam stempel naga.
Jika tuan berkenan, stempel itu segera diambil untuk
memanfaatkan kekuatan dalam stempel itu.”
Panel 3 : Sebelum Rahwana menanggapi, seseorang dengan
wajah menyeramkan mendahului pemikiran Rahwana,
dia adalah penasehat Rahwana, Tuan Singa Emas
Selatan. Tuan Singa Emas Selatan membenarkan niat
Tengkorak Merah untuk mengambil stempel tersebut.
Tuan Singa Emas Selatan : “Benar tuan, sebaiknya
stempel itu segera diambil sebelum terlambat.”
Panel 4 : Rahwana setuju untuk mengambil stempel itu. Dan
segera mengutus Tengkorak Merah mencari informasi
di mana stempel itu berada.
Rahwana : “Baiklah, segera kamu cari tau di mana letak
stempel itu. Kita akan segera berangkat.”
Hal 26 : Rahwana, Tuan Singa Emas Selatan, Tengkorak Merah, Pendeta
Sesat aliran sekte iblis dari Tibet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Hal 27 : Panel 1 : Disaat yang sama, suasana di luar kampus.
Panel 2 : Di salah satu lorong kampus. Suasana begitu hangat,
damai.
Panel 3 : Tapi ada seseorang yang selalu menyendiri. Dia adalah
Bima.
Hal 28 : Panel 1 : Sore hari Bima selalu pulang dari kampus.
Panel 2 : Pandangan matanya sangat tegas dan serius.
Panel 3 : Tiba-tiba Nampak senuah bayangan dalam semak-
semak. “kresek-kresek”
Panel 4 : Karena Bima bukan orang sembarangan, dia bisa
merasakan bahwa ada seseorang yang mengawasinya
dari dalam semak-semak. “Keluar!”
Panel 5 : Dengan wajah seperti monyet sambil tersenyum tipis
dan berkata, “ini sahabatmu Bima, aku Hanoman.”
Hak 29 : Panel 1 : Hanoman pun memperlihatkan dirinya. “lama tak
jumpa”.
Panel 2 : “Ya, lama tak jumpa kawan. Ada apa tiba-tiba saja kau
muncul di sini? Kalau kau ingin menyampaikan
sesuatu, lebih baik kita cari tempat lain. Di sini
mungkin ada seseorang yang mengetahuimu”
Panel 3 : Akhirnya mereka bertemu di sebuah tempat. Hanoman,
“Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu, aku kemari
atas utusan Brahma. Brahma telah mengalahkan Shiwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
atas dasar untuk melindungi dunia dari kehancuran, tapi
cara itu salah sebab tidak aka ada keseimbangan di
dunia. Sekarang Shiwa telah dikurung dalam stempel
naga, akan banyak orang jahat yang ingin memiliki
stempel itu untuk memamfaatkan kekuatan Shiwa.
Brahma ingin kau menjaga stempel itu untuknya.”
Tetapi Bima tidak ingin terlibat.
Panel 4 : Bima pergi begitu saja. Bima : “aku tidak mau terlibat,
kau saja yang pergi.”
Panel 5 : Hanoman “semoga saja kamu nanti akan berubah
pikiran.”
Hal 30 : Panel 1 : Beberapa hari kemudian. Keadaan perkembangan
informasi Rahwana sangat cepat, dia punya banyak
anak buah sehingga dengan mudah mendapatkan
informasi. Hingga akhirnya Rahwana bersiap untuk
memulai pencarian stempel. Rahwana berpamitan
dengan Dewi Sekar.
Rahwana : “Aku akan berangkat mencari stempel Naga.
Kamu baik-baik di sini.
Dewi Sekar : “Berhati-hatilah”
Panel 2 : Tengkorak Merah: “Semua persiapan telah siap, lokasi
pencarian sudah ditemukan, yaitu di Gunung Api Tiada
Tara. Helikopter siap untuk mengantar ketujuan.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Panel 3 : Rahwana, “Bagus, kita berangkat serkarang.”
Hal 31 : Panel 1 : Mereka berdua pun langsung menuju ke helipad.
Panel 2 : Helikopter siap berangkat.
Hal 32 : Panel 1 : Pilot, “heli siap take off tuan”
Panel 2 : Dalam perjalanan, Rahwana hanya termenung seolah-
olah dia memikirkan sesuatu. Ternyata benar,
perjalanan menuju Gunung Api Tiada Tara dengan
mudah sampai ketujuan, jangan-jangan ini hanya
informasi salah.
Panel 3 : Tengkorak Merah pun mengamati tuan-nya yang
sedang gelisah.
Panel 4 : Helikopter tampak luar saat terbang di udara.
Hal 33 : Panel 1 : Beberapa jam berlalu, tibalah mereka di Gunung Api
Tiada Tara.
Panel 2 : Rahwana mengamati suasana gunung dari dalam
helikopter.
Panel 3 : Suasana dalam helikopter saat landing. Tampak
Tengkorak Merah sedang meregangkan tubuhnya
karena terlalu lama duduk.
Hal 34 : Gunung Api Tiada Tara
Hal 35 : Panel 1 : Pintu helikopter terbuka, Tengkorak Merah melihat
sekeliling.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Panel 2 : Tengkorak Merah, “Aman tuan”
Panel 3 : Sepasang kaki turun dengan mantapnya. Rahwana telah
sampai ke Gunung Api Tiada Tara. Niat untuk
mendapatkan kekuatan Shiwa pun akan segera tercapai.
Perasaan senang ini membuat kegelisahannya tadi
hilang.
Hal 36 : Panel 1 : Rahwana menghirup napas dalam-dalam merasakan
suasana hangat dengan kekuatan yang ada dalam
gunung ini. Stempel naga yang berada di dasar lava pun
juga bisa dirasakannya.
Panel 2 : Rahwana, “ayo kita selesaikan misi ini”
Panel 3 : Tengkorak Merah, “siap tuan, silakan”
Hal 37 : Panel 1 : Mereka pun mulai berjalan.
Panel 2 : Nampak sosok seseorang di bawah lereng gunung dan
orang itu bukan orang sembarangan. Dia Bima! Entah
kenapa tiba-tiba saja dia di sana, padahal sebelumnya
dia menolak untuk mengemban misi melindungi
stempel naga dari tangan orang jahat.
Panel 3 : Bima, “akhirnya yang kutunggu datang juga.’
Hal 38 : Panel 1 : Setelah lama menunggu, akirnya kalian datang juga.
Panel 2 : Rahwana, “Ternyata apa yang aku kwatirkan benar,
pasti Brahma tidak akan tinggal diam.”
Panel3 : Tengkorak Merah, “biarkan hamba yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
menghadapinya tuan.”
Panel 4 : Rahwana, “Baiklah, aku akan mengambil stempel itu.
Kamu berhati-hatilah, dia bukan orang sembarangan.
Dia utusan Brahma, dia juga bisa bertahan di gunung
ini dengan suhu yang panas seperti ini, dia orang sakti.
Panel 5 : Tengkorak Merah, “Baik tuan.”
Hal 39 : Pertemuan mereka tidak bisa dihindari, pertarungan pun akan
segera dimulai.
Bagaimanakah pertarungan mereka berlangsung, dan mengapa
tiba-tiba Bima datang ke Gunung Tiada Tara yang pada awalnya
dia menolak untuk misi ini?
Hal 40 : Hak cipta Bima 2010.
f. Konsep Karakter
Karakter dalam komik Bima 2010 ini mempunyai konsep realis,
dari jenis karakter dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Karakter Protagonis
a) Bima
Bima adalah tokoh utama dalam komik ini. Bima merupakan
titisan Bima Sakti dalam pewayangan Mahabaratha. Dia lahir
sebagai orang sakti dengan takdir melindungi dunia dari
kejahatan. Tokoh Bima diciptakan dengan ciri berambut lurus,
tampan, berpenampilan tegap, sorot mata tajam, tinggi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
proporsional srperti pada umumnya karakter utama dalam komik-
komik action. Konsep dari pembuatan karakter Bima ini adalah
terinspirasi dari kreativitas pribadi.
b) Hanoman
Hanoman pada cerita ini merupakan sahabat Bima. Dalam komik
ini, Hanoman bersama Bima melawan kekuatan jahat yang ingin
menghancurkan dunia. Dalam komik ini Hanoman merupakan
utusan Brahma. Karena sebuah misi, Hanoman mengajak Bima
untuk menjalankan misi ini. Tokoh Hanoman ini mempunyai ciri
mempunyai rambut berwarna putih, bertubuh kekar tapi sedikit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
bungkuk, dan mempunyai rasa humor. Karakter Hanoman ini
mengilhami dari sosok Hanoman yang sebenarnya dalam
Mahabaratha berupa seekor kera putih. Konsep dari pembuatan
karakter Hanoman ini adalah terinspirasai dari kreativitas pribadi.
c) Brahma
Brahma merupakan salah satu dari Tri Murti. Dalam komik Bima
2010 ini, Brahma membuat keputusan yang mengakibatkan
keseimbangan di dunia menjadi kacau. Karena perbuatannya,
Brahma mengutus Hanoman untuk mengemban misi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
menyeimbangkan dunia. Karakter Brahma mempunyai ciri
berbadan tegap proporsional, rambut panjang terurai ke atas, dan
terlihat sangat berwibawa. Konsep dari pembuatan karakter
Brahma ini adalah kreativitas pribadi.
2) Karakter Antagonis
a) Dasamuka
Dasamuka merupakan raja para raksasa. Kekuatanya sangat luar
biasa, sama seperti dewa. Tujua hidupnnya untuk menguasai
seluruh kerajaan di seluruh penjuru bumi untuk dijadikan sekutu
di bawah kekuasaannya. Dasamuka akan menjadi lebih kuat satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
tingkat setelah dia berubah wajah. Begitu seterusnya sampai
sepuluh pergantian wajah. Wajah yang terakhir dari Dasamuka
mempunyai kekuatan maha dahsyat, bahkan melebihi para dewa.
Dasamuka mempunyai ciri berbadan besar, tegap, bermata tajam,
senyumnya kejam, berambut panjang hingga pinggang. Konsep
dari pembuatan karakter Dasamuka ini adalah kreativitas pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Tengkorak Merah
Tengkorak Merah adalah salah satu tangan kanan Dasamuka, dia
pusat dari segala informasi yang dibutuhkan Dasamuka.
Tengkorak Merah mempunyai ilmu yang sangat sakti setelah
Dursasana penasehat Rahwana. Tengkorak Merah memiliki
kemampuan memanfaatkan tulang sebagai senjata. Susunan
tulangnya berbeda dari semua jenis raksasa atau siluman lainnya.
Mempunyai ciri berambut lurus diikat, mata tanpa pupil terlihat
seperti orang buta, berbadan tegap. Konsep pembuatan dari
karakter Tengkorak Merah ini adalah kreativitas pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
g. Visualisasi gambar
Tehnik gambar menggunakan tehnik garis, blok, dan arsir secara
manual. Gaya gambar lebih cenderung gaya komik-komik China. Alasan
utama menggunakan gaya seperti ini karena gaya komik China lebih
cenderung ke arah realis.
Desain asesoris dan kostum sesuai dengan imajinasi yang
menyesuaikan cirri karakter tokoh. Desain lingkungan berupa gunung,
hutan, kampus, dan sebagainya yang sesuai dengan tema komik.
Sedangkan peradaban masyarakat sama dengan keadaan jaman sekarang.
Untuk pemilihan bingkai dalam komik ini mayoritas menggunakan panel
berbentuk segi empat, namun juga mempertimbangkan desain panel yang
variatif. Dalam hal ini disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam cerita
komik. Sudut pandang yang digunakan adalah long shot, close up, close
shot, medium shot, bird’s eye, frog’s eye, zoom in untuk menggambarkan
adegan percakapan, perkelahian, dramatisasi, suasana, dan sebagainya.
Balon kata dan special effect berpedoman pada aturan yang berlaku pada
buku komik.
Pilihan citra yang dipilih pada komik ini adalah gaya China realis,
untuk memudahkan identifikasi pembaca pada karakter. Pada komik ini
dirancang menggunakan beberapa gabungan kata/gambar antara lain kata-
spesifik, gambar-spesifik, duo-spesifik, berpotongan dan independen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
(saling bergantung). Yang bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan,
percakapan dan suara secara jelas.
Pemilihan alur komik ini adalah dari kiri ke kanan dan atas ke
bawah. Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang
lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
Halaman dimulai dari halaman judul dan pengarang, dan berakhir satu
halaman sebelum cover. Tidak ada penomoran halaman di setiap
halamannya.
Dalam perancangan komik ini mengandung berbagai pesan yang
berkaitan dengan kehidupan seperti keberanian, pertanggung jawaban,
kesetiakawanan, kesetiaan yang berakar pada budaya.
2. Konsep Perancangan Media Promosi Buku Komik
Sebuah komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik
dimana tema, gambar, penyajian dan pesan moral yang ada pada komik dapat
disampaikan secara langsung kepada para pembaca.
Maka dari itu untuk memuaskan selera pembaca komik Bima 2010 yang
ditargetkan pada usia remaja-dewasa, penulis membuat media penunjang
komik ataupun desain sekunder dari komik Bima 2010. Adapun media
tersebut meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a. Poster
Media ini memuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai
pelengkap utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas
pesan yang disampaikan.
Penekanan unsur visual yang lebih besar disbanding unsure verbal
adalah sebagai point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat
dengan format portrait dengan ukuran 60 cm x 40 cm dengan visualisasi
karakter utama komik beserta logo. Font judul adalah Aksara Java dan
OCR A Extended. Poster memiliki kelebihan sebagai media promosi yang
efektif, antara lain :
1) Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya.
2) Penekanan pada unsur visual sebagai point of view dapat
menyampaikan pesan secara langsung.
3) Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatian masyarakat.
b. Stiker
Media ini merupakan sarana komunikasi yang relatif murah dan
efektif. Karena diberikan secara Cuma-Cuma dan ditambah dengan
visualisasi yang menarik, maka konsumen tidak akan keberatan untuk
menempelkan stiker tersebut pada tempat yang dinginkanya. Stiker dibuat
dengan ukuran 15 cm x 7 cm. Kelebihan media ini :
1) Meningkatkan kedekatan komik kepada para pembacanya.
2) Murah dan efektif karena dapat ditempel dimana saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Book Mark
Media ini merupakan media yang relatif murah. Book mark dibuat
dngan format portrait dan landscape ukuran gambar 5 cm x 20 cm. Dengan
visualisasi logo judul. Kelebihannya :
1) Murah, efektif karena tidak memakan tempat yang besar.
2) Digunakan sebagai pembatas halaman buku, komik, novel atau
majalah.
d. Pin
Media ini mungkin merupakan media yang paling trend saat ini.
Cukup murah dan dapat digunakan sebagai asesoris. Pin dibuat dengan
diameter 5,8 cm dengan visualisasi logo judul. Kelebihannya :
1) Sangat fleksibel dan dapat digunakan sebagai pelengkap
penampilan
2) Desain yang menarik dapat menarik perhatian konsumen pelajar
maupun mahasiswa, laki-laki dam perempuan.
C. Unique Selling Preposition
Unique Selling Point dari komik Bima 2010 ini adalah unsur
budaya yang terinspirasi dari kisah wayang Jawa. Pemilihan cerita Bima
2010 ini karena Bima merupakan salah satu dari tokoh pewayangan yang
sangat sakti dan banyak orang Indonesia mengetahuinya. Mengapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
karakter yang dipilih Bima, karena komik-komik yang mengangkat tokoh
pewayangan Jawa sudah banyak, seperti Gatotkaca, Arjuna, dan
sebagainya. Mungkin karakter Bima sudah diikut sertakan atau dilibatkan
dalam komik-komik pewayangan lainnya. Tapi dalam komik Bima 2010
ini benar-benar melibatkan tokoh Bima sebagai pemeran utamanya dengan
banyak modifikasi dalam bentuk fisik maupun visual dengan tokoh aslinya
dalam pewayangan.
2010 merupakan tahun dimana komik ini dibuat, disamping itu,
komik ini diceritakan dengan seting jaman sekarang. Penggunaan gaya
comics karena sudah banyak sekali komikus–komikus Indonesia
menggunakan gaya manga dengan alasan banyak pembaca komik yang
lebih cenderung menyukai gaya manga.
Dengan finishing hitam putih dengan tidak hanya menggunakan
tehnik blok, tetapi juga tehnik arsir, komik Bima 2010 ini mempunyai ciri
khas tersendiri dibanding komik-komik hitam putih yang hanya
menggunakan tehnik blok.
D. Teknik Pelaksanaan
1. Desain Logo Judul
Font yang digunakan untuk logo Bima 2010 adalah Aksara Java dan OCR
A Extended. Alasan memilih font ini karena pada Aksara Java
melambangkan bahwa komik ini merupakan komik budaya Jawa. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
mengantisipasi kesulitan dalam mengartikan font Aksara Java, maka
digunakan terjemahannya yang menggunakan font OCR A Extended.
Contoh :
Aksara Java
ancrk = Ha Na Ca Ra Ka
dtswl = Da Ta Sa Wa La
pdjy v = Pa Da Ja Ya Nya
m g b q z = Ma Ga Ba Tha Nga
0123456789 = 0123456789
OCR A Extended
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQqRrSsTtUuVv
WwXxYyZz
0123456789
2. Desain Cover dan Back Cover
a. Ukuran komik adalah 20cm x 27cm.
b. Format cover dan back cover adalah portrait atau vertical
c. Cover dan back cover full color
d. Font adalah Aksara Java dan OCR A Extended
e. Teknik visualisasi untuk cover dengan Adobe Photoshop CS.
f. Ilustrasi berupa tampilan karakter komik.
g. Media/bahan cover dan back cover berupa kertas glossy 100 gr.
3. Perancangan Visual Halaman Komik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
a. Jumlah halaman
1) 1 halaman judul dan pengarang
2) 38 halaman komik
3) 1 halaman hak cipta
b. Ukuran komik adalah 21,5 cm x 29,5 cm.
c. Format halaman komik berupa portrait atau vertical.
d. Arah baca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
e. Pewarnaan dengan teknik manual arsir dan blok.
f. Font
1) Font pengisi balon teks dan juga sebagai sound effect. Bentuknya
sederhana, mudah dibaca, tidak kaku, ramping dan lentur. Sering
digunakan dalam penulisan teks komik. Komik Bima 2010
menggunakan font sebagai teks Comic Sans MS.
Contoh :
Comic Sans MS
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQqRrSsTt
UuVvWwXxYyZz
0123456789
2) Komik yang digunakan sebagai sound effect bentuknya unik serta
tidak terlalu formal. Dalam komik Bima 2010 menggunakan font
sound effect Forte.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Contoh :
Forte
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQqRrSsTtUuV
vWwXxYyZz
0123456789
3) Teknik Visualisai dengan menggunakan teknik manual sket pensil
arsir dan blok.
4) Media/bahan menggunakan kertas HVS 80 gr.
5) Teknik jilid dengan hard cover.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
40
BAB IV
VISUALISASI KARYA
A. Sket Kasar
Thumbnail atau sket kasar digambarkan dengan pensil, diarsir kemudian
ditebalkan dengan pensil. Dalam pewarnaan komik Bima 2010 ini menggunakan
hitam putih. Berikut contoh sket kasar dari komik Bima 2010 :
B. Desain Jadi Komik
1. Halaman Komik
Desain jadi merupakan penyempurnaan dari sket kasar. Untuk halaman komik,
menggunakan tehnik arsir dengan penebalan dengan pensil, lalu penebalan
dengan drawing pen menggunakan tehnik manual. Dalam komik Bima 2010 ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
tidak memakai penomoran halaman. Ukuran yang digunakan adalah 20cm x
27cm. Media yang digunakan adalah kertas hvs quarto 80gr.
2. Cover Depan dan Cover Belakang
Untuk halaman cover depan dan cover belakang menggunakan program Photo
Shop dan Corel Draw. Ukuran cover depan dan cover belakang adalah 20cm x
27cm. Media yang digunakan adalah kertas glossy 100gr. Berikut contoh
desain jadi dari komik Bima 2010 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Hasil jadi cover depan dan cover belakang komik Bima 2010 dari tunbnail
atau sket kasar yang telah melalui proses finishing melalui photo shop.
3. Desain Logo Judul
Untuk logo judul, komik Bima 2010 menggunakan dua jenis font, yaitu
Aksara Java dan OCR Extended. Karena komik Bima 2010 ini merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
komik berdasarkan kebudayaan, maka digunakan font Aksara Java untuk
memperkuat kesan kebudayaannya. Untuk font OCR Extended digunakan
untuk penerjemahan dari font Aksara Java.
4. Halaman Judul
Dalam halaman judul disertakan juga sedikit potongan gambar pada salah
satu halaman komik. Untuk judul, tetap menggunakan Aksara Java dengan font
untuk terjemahannya dengan OCR Extended. Media yang digunakan adalah
hvs quarto 80gr dengan ukuran 20cm x 27cm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
5. Halaman Hak Cipta
Pada halaman ini melampirkan undang-undang yang menjelaskan hukum
kepada seseorang yang berusaha untuk menjiplak atau menggandakan komik
Bima 2010. Media yang digunakan adalah hvs quarto 80gr dengan ukuran
20cm x 27cm.
Bima 2010Karya & gambar Dodi Setiawan
Hak cipta dlindungu UUDiterbitkan pertama di Indonesia tahun 2010
Dilarang memfoto copy atau memperbanyak sebagianatau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit
Cetakan pertama : 2010
Sanksi pelanggaran pasal 72UU No 19 tahun 2002tentang hak cipta
1. Barang siapa dengan sengaja & tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 (1) & ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling sedikit 1 (satu) bulan & atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun & atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja me nyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun & atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupia h)
6. Desain Karakter
a. Bima
Bima merupakan tokoh utama dari komik Bima 2010. Cuek, tapi
sebenarnya baik hati. Di kampus dia tidak mempunyai teman, dia suka
menyendiri dan sekali-sekali dia membantu orang yang sedang dalam
masalah. BIma merupakan titisan dari Bima Sakti. Jadi, Bima mempunyai
semua kekuatan yang dimiliki Bima Sakti. Bima merupakan anak orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
kaya yang mempunyai kedudukan di pemerintahan. Namun dia memilih
untuk hidup mengembara, daripada hidup bergelimang harta.
b. Brahma
Brahma adalah salah satu dewa dari tiga dewa, yaitu Tri Murti. Dia
memilih untuk bertarung dengan Shiwa daripada mempertahankan
kestabilan hidup di dunia, dengan alasan jika Shiwa ingin menjalankan
tugas menghancurkan dunia, maka siapa yang menjalankan tugas untuk
membenah-benahkan kehancuran itu. Keputusannya itu (bertarung dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Shiwa) kini membuatnya dalam masalah, sebab di berhasil mengalahkan
Shiwa dengan mengurung Shiwa dengan stempel naga. Hal itu menjadi
bahan pembicaraan para siluman atau para buto yang ingin memperebutkan
dan memanfaatkan kekuatan Shiwa tersebut\
c. Rahwana
Rahwana adalah raja dari semua siluman atau buto. Dia mempunyai
kekuatan yang menyamai dewa. Dia mempunyai banyak prajurit,
kerajaannya pun sangat megah.Rahwana pun tidak ketinggalan kabar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
tentang stempel naga yang telah mengurung Shiwa. Dia pun juga
berambisi untuk mendapatkan stempel itu.
d. Tengkorak Merah
Tengkorak Merah merupakan anak b Rahwana. Dia bertugas sebagai pusat
informasi dari Rahwana. Dia mengabdi kepada Rahwana sudah sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
lama. Semua ilmu yang dimilikinya merupakan pemberian dari Rahwana.
Sehingga di sangat patuh terhadap Rahwana.
C. Visualisasi Media Promosi
1. Poster
Media ini memuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai pelengkap
utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas pesan yang
disampaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Penekanan unsur visual yang lebih besar disbanding unsure verbal adalah sebagai
point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat dengan format portrait
dengan ukuran 54 cm x 40 cm dengan visualisasi karakter utama komik beserta
logo. Font judul adalah Aksara Java dan OCR A Extended. Poster memiliki
kelebihan sebagai media promosi yang efektif.
2. Stiker
Media ini merupakan sarana komunikasi yang relatif murah dan efektif. Karena
diberikan secara cuma-cuma dan ditambah dengan visualisasi yang menarik, maka
konsumen tidak akan keberatan untuk menempelkan stiker tersebut pada tempat
yang dinginkanya. Stiker dibuat dengan ukuran 15 cm x 7 cm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3. Pin
Media ini mungkin merupakan media yang paling trend saat ini. Cukup murah
dan dapat digunakan sebagai asesoris. Pin dibuat dengan diameter 5,8 cm dengan
visualisasi logo judul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4. Book Mark
Media ini merupakan media yang relatif murah. Book mark dibuat dngan format
portrait dan landscape ukuran gambar 5 cm x 20 cm. Dengan visualisasi logo
judul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah diuraikan pada beberapa bab sebelumnya, dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Komik Indonesia yang pernah memudar, sekarang mulai berkembang
kembali dengan wajah yang baru.
2. Komik selain sebagai media hiburan, juga dapat digunakan sebagai
media penyampaian gagasan, edukasi dan pesan moral yang positif,
namun berlaku pula untuk sebaliknya.
3. Sebuah komik adalah cerminan imajinasi dan mimpi dari si pembuat.
4. Komik tidak hanya ditujukan untuk anak-anak,melainkan untuk semua
kalangan usia, baik tua maupun muda dan memiliki segmentasi pasar
yang berbeda-beda.
5. Komik akan lebih menarik apabila dikemas dengan visualisasi yang
baik, namun juga harus didukung dengan cerita yang menarik. Dengan
begitu baik pembuat komik atau konsumen akan merasa puas dengan
karya komik tersebut. Begitu pula sebaliknya
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
B. Saran-saran
Setelah menilik semua uraian pada karya Tugas Akhir juga kesimpulan-
kesimpulan di atas serta realitas perkembangan komik Indonesia, maka penulis
ingin memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Komik Indonesia jangan dinilai baik buruknya dari sudut pandang
tehnik gambar saja, namun juga pada alur cerita, karakter dan ide
gagasan serta pesan yang ada di dalamnya.
2. Bagi komikus amatir atau yang ingin menjadi komikus, buatlah komik
dengan karakter, gambar/visualisasi dan cerita yang menarik serta
pemahaman dalam pembuatan komik. Keinginan para konsumen juga
perlu diperhatikan.
3. Jangan pernah meniru karya orang lain, tetapi ciptakan karya yang
nantinya akan ditiru orang lain.
4. Jangan pernah lelah untuk belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
DAFTAR PUSTAKA
Tony Wong, 2008, Long Hu Men, Jakarta: K,P Gramedia
Tony Wong, 2008, Dagon Tiger Gates, Jakarta: K,P Gramedia
Bayu Nugroho, 2004, Timun Perak ( Tugas Akhir ) Universitas Sebelas Maret
http://indiecomic.endonesa.net, Minggu/16Juli 2006/22:00
http://id.wikipedia.org/wiki/Komik_Indonesia, 13 Oktober 2007/22.22
http://www.indicomic.com/inteview, Minggu/15 Oktober 2006/23.30