25
PERANAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAHKELOMPOK Disusun untuk memenuhi tugas Dari dosen mata kuliyah Pengembangan Kurikulum Dosen Pembimbing: Drs. Harsunu Joko Susilo Disusun oleh: Zainal Abidin Metha Novita Ridlyatul R N SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULA NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK JURUSAN TARBIYAH

Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

PERANAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAHKELOMPOK

Disusun untuk memenuhi tugas

Dari dosen mata kuliyah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pembimbing:

Drs. Harsunu Joko Susilo

Disusun oleh:

Zainal Abidin

Metha Novita

Ridlyatul R N

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULA

NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

JURUSAN TARBIYAH

PRODI S1 PAI

Nopember, 2010

Page 2: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

BAB I

PENDAHULUAN

PERANAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran

penting dalam system pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya

dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah

pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman

belajar yang harus dimiliki siswa. Selain hal tersebut, peranan seorang guru

sangatlah penting dalam pengembangan kurikulum sehingga mudah diterima

oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Seperti halnya diketahui bahwa setiap

kurikulumberisikan sesuatu yang dicita-citakan dalam pendidikan, artinya hasil

belajar yang di inginkan dapat dimiliki oleh anak didik.

Oleh karena hal tersebut, maka peranan seorang guru sangatlah

penting dalam pengembangan kurikulum, serta dalam mengambil keputusan,

apa yang akan di ajarkan, dan bagaimana mengajarkannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan yang akan dikupas

dalam makalah ini adalah:

1. Apakah peranan guru dalam pengembangan kurikulum ?

2. Apa saja model peranan guru dalam pengembangan kurikulum ?

3. Apakah peranan guru dalam segi pengelolaan ?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diinginkan adalah:

1. Mengrtahui peranan guru dalam pengembangan kurikulum

2. Mengetahui model peranan guru dalam pengembangan kurikulum

3. Memahami peranan guru dalam segi pengellaan

Page 3: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

BAB II

PERANAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dalam pelaksanaan kurikulum disekolah selalu melibatkan para guru.

Karena guru memegang peranan penting dalam mengambil keputusan, apa yang

akan diajarkan, dan bagaimana mengajarkannya. Guru memegang peranan yang

sentral sebagaipelaksana kurikulum, terutama menjabarkan kurikulum potensial

menjadi menjadi kurikulum actual dalam proses belajar mengajar atau

mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam buku kurikulumsesuai dengan

petunjuknya kepada siswa dengan proses belajar mengajar. Itulah sebabnya berhasil

tidaknya kurikulumbanyak bergantung padaperanan guru dan termasuk

pengembangannya.

Peranan guru dalam pengembangan kurikulum tersebut adalah:

1. Guru sebagai perencana pengajaran. Artinya ia harus membuat perencanaan

pengajaran dan persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Guru sebagai pengelola pengajaran harus dapat menciptakan situasi belajar

yang memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

3. Guru sebagai evaluator,artinya ia melakukan pengukuran untuk mengetahui

apakah anak didik telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.

Dalam melaksanakan peranan-peranan di atas, guru dituntut untuk

mampu mengembangkan sikap professional dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab pendidikan. Guru professional dalam hubungan ini adalahguru yang

memiliki keahlian sebagai guru. Artinya, guru itu harus memiliki keahlian sebagai

guru. Selain hal tersebut, guru harus mempunyai kompetensi dasar sebagai syarat

untuk memangku profesi tersebut.

Kompetensi guru seperti dikemukakan Gleser ada 4 hal,yakni:

1. Menguasai bahan pelajaran.

2. Kemampuan mendiaknosis tingkah laku siswa

3. Kemampuan melakukan proses pengajaran

Page 4: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

4. Kemampuan mengukur hasil belajar siswa

Dalam hal lain, Guru adalah titik sentral suatu kurikulum berkat usaha

guru, maka timbul kegairahan belajar siswa. Sehingga memacu belajar lebih keras

untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum,

untuk itu guru perlu memiliki ketrampilan belajar mengajar. Penguasaan ketrampilan

tersebut bergantung pada bahan yang dimilikinya dan latihan keguruan yang telah

dialaminya.

Keberhasilan belajar mengajar antara lain ditentukan oleh kemampuan

kepribadiannya.

Guru harus bersikap terbuka dan menyentuh kepribadian siswa. Guru

perlu mengembangkan gagasan secaa kreatif, memiliki hasrat dan keinginan serta

wawasan intelektual yang luas. Guru harus yakin terhadap potensi belajar yang

dimiliki oleh siswa.

Hal-hal yang perlu dikuasai guru; guru perlu memahami dan menguasai banyak hal

agar pelaksanaan pengajaran berhasil, guru juga harus mau dan mampu menilai diri

sendiri secara terus menerus dalam kaitannya dengan tingkat keberhasilan dan

pelaksanaan pengajarannya.

Guru harus menguasai bahan pengajaran sesuai jenjang kelas yang

diajarnya, menguasai strategi pembelajaran yang berguna untuk menyampaikan

pengetahuan kepada siswa dan guru juga harus menjadi suri tauladan bagi siswanya

dan memberikan hal-hal yang bermakna bagi perkembangannya kelak.

Pengembangan kurikulum dari segi pengelolaannya dibedakan antara yang bersifat

sentralisasi dan desentralisasi.

1. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi

Disini guru tidak mempunyai peranan dalam perancangan, dan evaluasi yang

bersifat makro, mereka berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum makro

disusun oleh tim khusus, guru menyusun kurikulum dalam jangka waktu 1 tahun,

atau 1 semester. Menjadi tugas guru untuk menyusun dan merumuskan tujuan

yang tepat memilih dan menyusun bahan pelajaran sesuai kebutuhan, minat dan

tahap perkembangan anak, memiliki metode dan media mengajar yang

Page 5: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

bervariasi, kurikulum yang tersusun sistematis dan rinci akan memudahka guru

dalam implementasinya.

2. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum desentralisasi

Kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah

tertentu dalam suatu wilayah. Pengembangan kurikulum ini didasarkan atas

karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah

tersebut. Jadi kurikulum terutama isinya sangat beragam, tiap sekolah punya

kurikulum sendiri. Peranan guru lebih besar daripada dikelola secara sentralisasi,

guru-guru turut berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaran dalam program

tahunan/semester/satuan pengajaran, tetapi did alam menyusun kurikulum

yang menyeluruh untuk sekolahnya. Di dini guru juga bukan hanya berperan

sebagai pengguna, tetapi perencana, pemikir, penyusun, pengembang dan juga

pelaksana dan evaluator kurikulum.

Page 6: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Guru adalah titik sentral suatu kurikulum berkat usaha guru, maka timbul

kegairahan belajar siswa. Sehingga memacu belajar lebih keras untuk mencapai

tujuan belajar mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum, untuk itu guru perlu

memiliki ketrampilan belajar mengajar. Penguasaan ketrampilan tersebut

bergantung pada bahan yang dimilikinya dan latihan keguruan yang telah

dialaminya.

Peranan guru dalam pengembangan kurikulum tersebut adalah:

4. Guru sebagai perencana pengajaran. Artinya ia harus membuat perencanaan

pengajaran dan persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.

5. Guru sebagai pengelola pengajaran harus dapat menciptakan situasi belajar

yang memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

6. Guru sebagai evaluator,artinya ia melakukan pengukuran untuk mengetahui

apakah anak didik telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.

Page 7: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Dr. Oemar, 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung: Mandar Maju.Syaodih, Nana, 2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.Ali, Muhammad. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru.

Page 8: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum
Page 9: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

PROFESIONALISME GURU

MAKALAH KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi tugas semester V

mata pelajaran Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing

Drs.M Arif AM,M.A

Disusun oleh:

Nurul Hidayatul Fajriyah

Ridlyatul Rif’atun Ni’amah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULA

NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PAI/S1

Page 10: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Desember, 2010

BAB 1

PENDAHULUAN

PROFESIONALISME GURU

A. LATAR BELAKANG

Istilah professional pada umumnya adalah orang yang mendapat

upah atau gaji dari apa yang dikerjakan, baik dikerjakan secara sempurna maupun

Page 11: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

tidak. Dalam hal ini adalah seorang guru yang dikatakan professional. Pekerjaan

professional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya

mungkin diperoleh dari lembaga pendidikan yang sesuai sehingga kinerjanya

didasarkan kepada keilmuan yang dimiliknya dapat dipertanggung jawabkan

secara ilmiah. Dengan demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus,

kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru.

Oleh karena itu, peranan dan fungsi guru sangatlah penting dalam

pembelajaran. Terlebih lagi keprofesionalan seorang guru dalam mengembang

amanahnya dalam mentransfer ilmu yang dimilikinya, ksesuai dengan bidangnya.

Sehingga dildapatlah produk yang bermutu yang sesuai dengan tujuan dari

kurikulum yang digunakan. Terlebih lagi, seorang guru agama, yang dimohon

tampil lebih dalam keprofesionalannya dalam menstransfer ilmu, karena tidak

hanya membentuk watak yang cerdas akan tetapi juga berbudi luhur dan

beraklakul karimah.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dianggkat

adalah:

1. Apa yang dimaksud Guru Profesional?

2. Apa saja komponen dalam membentuk Keprofesinalan seorang guru?

3. Seberapa pentingnya keprofesionalan seorang pendidik?

C. TUJUANBerdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Mampu memahami tentang keprofesionalan pendidik

2. Mampu memehami komponen pembentuk keprofesionalan

3. Mampu mewujutkan seberapa pentingnya professional seorang guru

Page 12: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

BAB II

PROFESIONALISME GURU

A. PENGERTIAN PROFESIONALISME

Profesional adalah orang yang mendapat upah dari apa yang

dikerjakan secara sempurna atau tidak. Sedangkan guru dalah seorang pendidik

yang mentransferkan ilmunya untuk membentuk pesertya didik yang sesuai

dengan tuntutan zaman. Profesinalisme guru adalah kemampuan guru untuk

melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik atau pengajar meliputi kemempuan

merencanakan, malakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.

Pada prinsipnya guru harus disupervisi secara periodic dalam

melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak maka kepala sekolah

dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk melakukan supervise.

Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukkan oleh

meningkatnya kinerja guru yang ditandai dengan kesadaran dan ketrampilan

melaksanakan tugas secara bertanggung jawab.

Page 13: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

B. KOMPONEN PEMBENTUK PROFESIONAL

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Dari pengertian di atas, seorang

guru yang professional harus memenuhi empat kompetensi guru yang telah

ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen yaitu:

1. Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang meliputi:

a. Konsep, struktur, dan metode keilmuan, teknologi, seni yang menaungi,

koheren dengan meteri ajar.

b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

c. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.

d. Penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Kompetisi secara professional dalam konstek global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional.

2. Kompetensi Kepribadian, yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, beraklak mulia,

menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja

sendiri dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi Profesional, yaitu merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam.

4. Kompetensi Sosial, yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk:

a. Berkomunikasi lisan dan tulisan

b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua murid dan bergaul secara santun dengan

masyarakat sekitar.

Page 14: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Menurut Surya Suebroto (2002) tugas guru dalam proses

pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam tiga kegiatan, yaitu:

1. Menyusun program pengajaran seperti program tahunan pelaksanaan

kurikulum, program semester, program satuan pelajaran.

2. Menyajikan/melaksanakan pengajaran seperti menyampekan materi,

menggunakan metode mengajar, menggunakan media/sumber, mengelola

kelas/mengelola interaksi belajar mengajar.

3. Melaksakan evaluasi belajar, menganalisis hasil evaluasi belajar, melaporkan

hasil evaluasi belajar dan melaksanakan program perbaikan dan pongayaan.

Secara umum, baik sebagai pekerjaan ataupun sebagai profesi,

guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang amat

penting. (Suparlan,2006).

Guru,siswa dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam

system pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan itu merupakan

condition sine quanon atau syarat mutlak dalam proses pendidikan di sekolah.

Melaui mediator guru atau pendidik, siswa dapt memperoleh menu

sajian bahan ajar yang diolah dalam kurikulum nasional ataupun dalam kurikulum

muatan local. Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fdasilitator agar

siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya

secara optimal melalui lembaga pendidikan disekolah, baik yang didirikan

pemerintah atau masyarakat atau swasta.

Kedepan tuntutan meningkatkan kualitas guru professional lagi

hangat dibicarakan dan diupayakan oleh pemerintah sekarang. Guru professional

bukan lagi merupakan sosok yang berfungsi sebagai robot, tetapi merupakan

dinamisator yang mengantar potensi-potensi peserta didik ke daerah kreatifitas.

Tugas seorang guru professional meliputi tiga bidang utama, yaitu:

1. Bidang profesi

Page 15: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

2. Bidang Kemanusiaan

3. Bidang Kemasyrakatan.

C. SEBERAPA PENTINGNYA PROFESIONAL

TERKEJUT dan KAGET…. Ungkapan inilah yang tepat untuk

menggambarkan berap terhentaknya kita semua mendegar laporan Sekretaris

Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) yang disampaikan pada acara

Konferensi Nasional Matemarika XIII dan Kongres Himnpunan Matematika

Indonesia yang diselenggarakan Unnes Semarang. Saat itu Sekretasis BNSP

mengatakan bahwa secara nasional jumlah guru SD yang tidak layak mengajar

mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 % dari tenaga pendidik yang ada di

Indonesia. Setelah direfleksi mendalam, kita temukan berbagai persoalan muncul

silih berganti melanda dunia pendidikan nasional kita baik yang berskala mikro

maupun yang makro.

Selain tantangn yang amat beat utamanya dalm upaya menyiapkan

sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global juga masih dihadapkan

pada dampak buruk dari krisis dalam berbagai bidang kehidupan dan kenaikan

harga BBM yang ber implikasi pada meningkatnya biaya pendidikan di segal jalur

jenis dan jenjang pendidikan.

Salah satu permasalahan esensial pendidikan yang sampai saat ini

masih dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap

jenis, jenjang, jalur, dan satuan pendidikan. Bahkan kalau kita amati lebih cermat

kondisi pendidikan dinegeri ini dari hari ke hari semakin menuruun kualitasnya.

Berdasarkan hasil penelitian tentang Humas Development Index (HDI) yang

dikeluarkan oleh UNDP 2005 saat ini kita berada pada tingkat 110 dari 174 negara

yang diteliti.

Jika dibandingkan dengan Negara tetangga seperti Malaysia,

Singapura kita jauh tertinggal. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya daya saing

SDM Indonesia untuk memperoleh posisi kerja yang baik ditengah persaingan

global yang kompetitif.

Page 16: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional, antara lain melalui penyempurnaan kurikulum, pengadaan

buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan

dan peningkatan kompetensi guru, menejemen mutu pendidikan sekolah, system

SKS, dan menyiapkan sekolah unggul.

Bahkan untuk yang terakhir ini menurut Dirjen Mendiknas

pemerintah menyediakan dana blockgrant Rp 500 juta pertahun selama lima

tahun. Namun demikian sampai saat ini tanda-tanda bahwa dunia pendidikan kita

semakin membaik tidak kunjung muncul indikasinya.

Pertanyaannya, mengapa sampai saat ini mutu pendidikan nasional

kita masih memprihatinkan dan apa akar persoalannya semua itu

terjadi?????????????

Guru: Pihak yang tertuduh

Asumsi tersebut tentunya tidak semuanya benar mengingat

banyaknya komponen mikrosistem pendidikan yang ikut menentukan kualitas

pendidikan. Namun begitu, guru memang merupakan salah satu komponen

mikrosistem pendidikan yang sangat srategis dan banyakj mengambil peran

didalam proses pendidikan secara luas, khususnya dalam pendidikan

persekolahan.

Dampak kualitas kemampuan professional dan kinerja guru bukan

hanya akan berkontribusi terhadap kualitas lulusan yang dihasilkan (output)

melainkan juga akan berlanjut pada kualitas kinerja dan jasa para lulusan tersebut

dalam pembangunan, yang pada gilirannya kemudian akan Nampak pengaruhnya

terhadap kualitas peradapan dan martabat hidup manusia.

Begitu srategis dan pentingnya posisi guru dalam pendidikan, maka

tuntutan guru yang berkualitas dan professional merupakan suatu keniscayaan

yang tidak bias dihindari. Terlebih setelah dilahirkan UU No 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, tuntutan profesionalisme itu semakin kuat.

Persoalannya untuk mendapatkan guru yang professional dan berkualitas –sudah

barang tentu-mustahil dapat terjadi dengan sendirinya melainkan harus

Page 17: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

diupayakan penyiapan dan pengembangannya secara terus-menerus terencana

dan berkesinambungan.

Upaya pengembangan itu memang merupakan suatu keharusan,

mengingat tuntutan standaar kualitas serta kebutuhan dilapangan juga terus

menerus mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan pesatnya laju

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi di era global ini.

Page 18: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

PENUTUP

Kesimpulan

Page 19: Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum