113
1 PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DI PT.WETECH CIKARANG Oleh: ENDAH FAJARWATI 009200700027 Skripsi ini ditujukan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi President University untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Maret 2012

PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

1

PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI

KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA DI PT.WETECH

CIKARANG

Oleh:

ENDAH FAJARWATI

009200700027

Skripsi ini ditujukan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi

President University untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana

Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Maret 2012

Page 2: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

2

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

Penguji menyatakan bahwa tesis berjudul “Peranan Gaya dan

Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan

(studi kasus PT.Wetech)” yang diajukan oleh Endah Fajarwati

sebagai syarat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Komunikasi

President dinilai telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk

mengikuti ujian lisan pada tanggal 06 Maret 2012

M. Raudy Gathmyr, S.sos, Msi

Dosen Penguji dan Pembimbing

Dindin Dimyati, S.Sos, M.M

Dosen Penguji 1

Dra. Baby Poernomo, M.A

Dosen Penguji 2

Page 3: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

3

PEMBIMBING SKRIPSI

SURAT REKOMENDASI JUDUL

Skripsi dengan judul “Peranan Gaya dan Komunikasi kepemimpinan

Dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja Karyawan PT.Wetech”

dipersiapkan oleh Endah Fajarwati sebagai syarat untuk memperoleh

gelar S1 Fakultas Komunikasi Program Studi Public Relation

President University, telah direvisi dan dapat diujikan. Saya

merekomendasikan skripsi ini untuk sidang lisan.

Cikarang, 06 Maret 2012

M. Raudy Gathmyr, S.sos, M.si Purwanto, ST,MM

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Page 4: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

4

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa keaslian skripsi yang berjudul “Peranan

Gaya Dan Komunikasi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan

Produktivitas Kerja karyawan PT.Wetech” adalah murni hasil karya

pribadi, yang disusun berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah saya

peroleh selama ini.

Cikarang, 06 Maret 2012

Endah Fajarwati

Page 5: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

5

ABSTRAK

PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN

DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN DI PT. WETECH

PT.Wetech merupakan perusahaan Korea yang berdiri pada tahun 2001,

perusahaan ini memiliki modal awal sebesar US$ 1.500.000, memiliki visi dan

misi “More than the best, Better than the most”. Merupakan perusahaan yang

memproduksi komponen elektronik yang mengutamakan kualitas sehingga dapat

bersaing di dalam maupun luar negeri.

Penelitian ini fokus kepada gaya kepemimpinan, komunikasi

kepemimpinan, dan dampaknya terhadap produktivitas kerja. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan wawancara

mendalam. Peneliti mewawancarai 3 orang informan yang merupakan key

informan di PT.Wetech.

Menurut teori gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan

pimpinan/pemimpin dalam mempengaruhi bawahan atau orang lain, agar tercapai

apa yang diinginkan oleh pimpinan atau pemimpin. Sedangkan poduktivitas kerja

merupakan hasil kerja yang nyata diperoleh oleh tenaga kerja yang menganggap

bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Oleh karena itu gaya

kepemimpinan dan komunikasi kepemimpinan sangat menentukan dalam

peningkatan produktivitas di PT.Wetech. Atas dasar inilah penelitian dilakukan

untuk mengetahui peranan gaya dan komunikasi kepemimpinan dalam

meningkatkan produktivitas kerja.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan gaya kepemimpinan yang

digunakan manajer di PT.Wetech adalah gaya kepemimpinan situasional, gaya

kepemimpinan ini menggunakan teknik komunikasi dua arah yang mempunyai

peranan penting dalam membimbing atau memberikan pengarahan kepada

karyawan, sehingga karyawan dapat melakukan tugasnya dengan baik sehingga

berdampak positif terhadap produktivitas kerja.

Page 6: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

6

ABSTRACS

THE ROLE OF COMMUNICATION STYLES AND

LEADERSHIP IN IMPROVING THE PRODUCTIVITY OF

LABOR IN PT.WETECH

PT.Wetech is a Korean company that was established in 2001, the

company has an initial capital of U.S. $ 1,500,000, has the vision and mission

“More than the best, Better than the most”. Is a company that manufactures

electronic components so that the quality can compete at home and abroad.

This study focuses on leadership style, leadership communication, and it’s

impact on labor productivity. In this study the researcher used qualitative research

methods by using in-depth interviews. Researcher interviewed three informants

who are key informants in PT.Wetech.

According to the theory of leadership style is the way the leader in

influencing subordinates or other persons, in order to achieve the goals of the

leader. And labor productivity is the result of real work is obtained by assuming

that labor should be better today than yesterday. Therefore, leadership and

communication style of leadership is crucial for increasing productivity in

PT.Wetech. So that, this research is to research about the role of communication

styles and leadership in improving the productivity of labor.

From these results we can conclude that the leadership style used in

PT.Wetech manager is situational leadership style, this leadership style uses two

way communication technique with an important role in guiding or providing

guidance to employees, so employees can do their job well so that it can give

positive impact on the productivity of labor.

Page 7: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir yang berjudul

“Peranan Gaya dan Komunikasi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan

Produktivitas Kerja PT.Wetech Cikarang “ . Karya akhir ini disusun untuk

memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar Strata Satu (S1).

Penulis menyadari bahwa karya akhir ini dapat diselesaikan dengan baik

berkat dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang tulus atas bantuan yang telah

diberikan, kepada :

1. Bapak Vincentius Winarto, PhD selaku Dekan Fakultas Komunikasi

President University

2. Bapak Mohammad Raudy Gathmyr, S.Sos,M.si dan Bapak Purwanto,

ST,MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan

kepada penulis.

3. Bapak Mohammad Raudy Gathmyr, S.Sos,Msi selaku Ketua Program

Studi Ilmu Komunikasi President University.

4. Bapak Ir.B.M.A.S Anaconda Bangkara MT, selaku Direktur S1 Ekstensi

President University.

5. Seluruh dosen dan staf fakultas Komunikasi President University atas

bimbingan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

6. Ibunda tercinta yang telah memberikan kesabaran, kasih

sayang,dukungan, do’a dan pelajaran berharganya, Do’a dan restu ibunda

senantiasa selalu ananda harapkan.

7. Ayahanda tercinta (Alm), Saudara-saudaraku, Ari Gunawan (Dang), Fery

Dian (Abang), Yulis Triani (Ayuk) dan Zumi Kurniawan ( adik), bantuan

moril dan materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Ananda tercinta Kenichi Dian Adienesha

Page 8: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

8

8. Seluruh rekan-rekan Public Relation 2007, Afrieska, Priska Papilaya,

Restiti, Citra, Ade, terima kasih atas dukungan dan doanya

9. Mbak Widy, Bu Rani, mbak Putri, mbak Yati mbak Ayu, mbak Nana di

PT.Wetech terima kasih atas dukungannya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya dibidang ilmu komunikasi.

Cikarang, 06 Maret 2012

Penulis

Page 9: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

9

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI …………………………………………………………………1

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI …………………………………………..2

SURAT REKOMENDASI ……………………………………………………….3

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……………………………………...…4

ABSTRAK…..………………………………………………………………….5-6

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...….7-8

DAFTAR ISI ……...……………………………………………………………...9

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang….……………………………………….……………….12-14

1.2 Rumusan Masalah...……………...………………………………………….15

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….15

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………….15-16

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Sifat Kepemimpinan (Trait Leadership)..........................................17-18

2.2 Teori Gaya Kepemimpinan (Leadership Style)………………..…….…..19-21

2.3 Teori Kepemimpinan Situasional…………...……………………………22-24

2.4 Teori Kepemimpinan Transformasional………...………….…...……….24-27

2.5 Teori Kepemimpinan Diskursif………..……………………………….. 27-28

2.6 Teori Budaya Organisasi…………………………………………………28-30

2.7 Asumsi Teori Budaya Organisasi………………………………………...30-32

2.8 Teori Komunikasi Organisasi…………………………………………….32-33

Page 10: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

10

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi & Waktu Penelitian……………………………………………….….34

3.2 Jenispenelitian…………………………………………………………….…34

3.3 Subyek Penelitian

3.3.1 SejarahPerusahaan………………………………………...………35

3.3.2 Visi &Misi……..……………………………………………...…..35

3.3.3 Lokasi & Tata Letak…….....………………………………...……35

3.3.4 Media Komunikasi……...………….………………………..........36

3.3.5 Struktur Organisasi…………………………………………..……36

3.3.6 Informan…………………………………………………………..36

3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………..37

3.5 Instrumen Penelitian…………………………………………………….37-40

3.6 Teknik Analisa Data…………………………………………………….40-42

3.7 Validitas dan Reliabilitas……………………………………………………42

3.8 Isu Berkaitan dengan Etika………………………………………………….42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil & Pembahasan…………………………………………………………43

4.1.1 Gaya Kepemimpinan…………………………………………….44

4.1.2 Komunikasi Kepemimpinan……………………………………..45

4.1.3 Peranan Gaya dan Komunikasi …………...…………………46-47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….........49

5.2 Saran………………………………………………………………………...50

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..51-52

LAMPIRAN………………………………………………………………..53-109

Page 11: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambar Struktur Organisasi ………………………………………….. 36

2. Data Coding & Distilation …………………………………………… .61

3. Pedoman In-depth Interview …………………………………………. .67

4. Formulir Persetujuan & Transkrip Informan 1 ……………………. .69

5. Formulir Persetujuan & Transkrip Informan 2…..……………………. 90

6. Formulir Persetujuan & Transkrip Informan 3 …………………... ….110

Page 12: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan di bidang teknologi sangat pesat sekali

perkembangannya, sehingga dapat menjadikan menurunnya penggunaan

tenaga manusia dalam bidang industri. Banyaknya peralatan dan mesin-

mesin yang canggih turut meramaikan lajunya proses produksi di sebuah

perusahaan, hal ini sangat mempengaruhi fungsi dari tenaga manusia di

dalam dunia kerja. Namun demikian tenaga manusia tetap memegang

peranan penting . Betapapun canggihnya peralatan yang dimiliki suatu

perusahaan tetap tenaga manusia diperlukan guna mencapai tujuan

perusahaan.

Sumber daya alam dan sumber daya modal merupakan sumber

daya organisasi, selain sumber daya manusia. Sumber daya manusia juga

turut diperhitungkan untuk itu seharusnya sumber daya manusia dapat

dikelola dengan hati-hati, karena masing-masing manusia mempunyai

cipta, rasa dan karsa yang membentuk sikap, sikap inilah yang kemudian

mendasari manusia dalam bertingkah laku dan perbuatan manusia sehari-

harinya. Maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa faktor sumber daya

manusia ternyata cukup berperanan dalam mencapai hasil sesuai dengan

tujuan perusahaan, dimana tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan

fungsinya akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan.

Dewasa ini di Indonesia banyak bermunculan usaha baru dengan

berbagai jenis usaha. Munculnya perusahaan-perusahaan ini diharapkan

akan menambah luasnya lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Di

sisi yang lain perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya

tanpa adanya manusia, karena faktor tenaga kerja manusia memegang

Page 13: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

13

peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Setiap

manusia memiliki perilaku dan watak yang berbeda-beda, hal itu

disebabkan oleh beberapa hal, misalnya latar belakang pendidikan,

keterampilan, watak dasar maupun faktor-faktor lainnya dari tenaga kerja

itu sendiri. Manusia memiliki keanekaragaman perilaku dimana perilaku

tersebut akan sangat mempengaruhi hasil yang akan dicapai oleh sebuah

perusahaan.

Kepemimpinan merupakan suatu proses dimana

pimpinan/pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya/orang lain agar

bersedia melakukan apa yang diinginkan oleh pemimpinnya. Di dalam

suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan dengan

pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Hal ini menjadi

bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Setiap pemimpin

memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dengan pemimpin yang

satu dengan pemimpin yang lainnya, sedangkan gaya kepemimpinan

merupakan cara yang digunakan oleh pemimpin dalam mempengaruhi

bawahan/orang lain, agar tercapai apa yang diinginkan.

Selayaknya seorang pemimpin dapat bertanggung jawab terhadap

pekerjaaan yang dilakukan oleh bawahannya, terhadap kegiatan yang akan

bersangkutan langsung dalam kepemimpinan melalui semua tahap

manajemen, antara lain penentuan kebijaksanaan, perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Seorang

pemimpin harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif agar

kepemimpinan dapat berjalan dengan baik. Artinya seorang pemimpin

dapat membuat para karyawan melaksanakan tugas-tugasnya dengan

penuh kesadaran dan penuh semangat, sehingga dapat memberikan hasil

yang baik.

Dalam setiap kepemimpinan, masing-masing pemimpin

mempunyai gaya kepemimpinan sendiri, dan seorang pemimpin yang

berhasil di lingkungan kerja, dengan adanya kepemimpinan belum tentu

Page 14: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

14

cocok bila diaplikasikan pada perusahaan lain karena keberhasilan gaya

kepemimpinan sangat tergantung pada situasi perusahaan yang

dipimpinnya itu. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan pada suatu

perusahaan belum tentu berupa satu gaya saja tetapi dapat dilakukan

dengan penggabungan dari gaya-gaya kepemimpinan yang ada. Oleh

karena itu tidak ada gaya kepemimpinan yang lebih baik, semua

tergantung pada situasi, kondisi atau lingkungannya..

Komunikasi kepemimpinan juga merupakan faktor yang secara

tidak langsung berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Komunikasi

kepemimpinan yang meliputi teknik komunikasi kepemimpinan seperti

teknik pemberian instruksi yang tepat, membangun komunikasi yang

sukses, cara memotivasi orang, cara merubah pikiran orang tanpa

menimbulkan rasa kecewa dan cara meyakinkan orang lain, tidak

dirasakan oleh bawahan sehingga bisa saja mempengaruhi produktivitas

kerja, dengan ini menunjukkan bahwa teknik komunikasi kepemimpinan

yang dua arah secara timbal balik mempunyai peranan yang sangat

penting, sehingga komunikasi kepemimpinan akan memberikan dampak

positif yang besar. Jika komunikasi kepemimpinan berjalan secara efektif

dalam suatu organisasi, maka produktivitas kerja akan dapat terwujud.

PT.Wetech memiliki gaya kepemimpinan dan komunikasi

kepemimpinan yang baik, dimana manajer mampu mempengaruhi

karyawan untuk melakukan tugas sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

manajer tersebut.

Berdasarkan penjelasan atau dasar pemikiran di atas penulis

tertarik untuk melakukan penelitian di PT.Wetech agar peneliti

mengetahui gaya kepemimpinan dan teknik komunikasi yang diterapkan

oleh manajer di PT.Wetech. Untuk itu penulis melakukan penelitian

dengan mengangkat judul yaitu ” Peranan Gaya dan Komunikasi

Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan

di PT.Wetech Cikarang”.

Page 15: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

15

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah mengenai kepemimpinan di

atas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan di PT.Wetech ?

2. Teknik komunikasi apa yang diterapkan oleh pimpinan atau

manager di PT.Wetech ?

3. Bagaimana dampak komunikasi dan gaya kepemimpinan

terhadap produktivitas kerja karyawan di PT.Wetech ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan di

PT.Wetech.

2. Untuk mengetahui teknik komunikasi yang diterapkan oleh

pimpinan atau manager di PT.Wetech.

3. Untuk mengetahui dampak dari komunikasi dan gaya

kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan di

PT.Wetech.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan hasil-hasil yang didapat akan ada

manfaatnya antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam literatur ilmu

komunikasi secara umum dan komunikasi organisasi secara khusus.

Page 16: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

16

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

manajemen PT Wetech secara khusus tentang nilai penting

komunikasi organisasi dalam perusahaan.

Page 17: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sifat Kepemimpinan (Trait Leadership)

Teori Trait merupakan salah satu upaya awal untuk fashion teori

kepemimpinan. Hal ini difokuskan sepenuhnya pada atribut individu fisik

dan sosial. Dari sejarah lisan dari Perang Peloponnesia (sekitar abad

kedelapan SM) yang mencatat prestasi prajurit dan dewi melalui profiling

politik kontemporer lebih ikon (misalnya, berbagai presiden AS dan para

pemimpin dunia), beberapa agama yang diakui pemimpin, dan pahlawan

olahraga, ada terus menjadi daya tarik manusia dengan fisik dan perilaku

karakteristik mereka yang mencapai kebesaran atau ketenaran. Untuk

alasan ini, seharusnya tidak mengejutkan bahwa manajemen peneliti dan

teori dari tahun 1930-an melalui pertengahan 1950-an menarik berat pada

model sifat untuk merumuskan profil pertama para pemimpin bisnis yang

besar.

Sebaliknya secara tidak kritis, ini upaya pertama mencerminkan

bias dari budaya Eropa yang dihasilkan mereka, sehingga ciri-ciri

pemimpin yang diakui cenderung dipegang oleh tinggi, pirang, pria kulit

putih darikelas atas atau atas keluarga kelas menengah. Pasca kenaikan

Hitler untuk kekuasaan di pra-Perang Dunia II Jerman (yang menekankan

keunggulan diakui bangsa Arya putih), pendekatan sifat kehilangan

banyak daya tariknya. Meskipun demikian, karakter terkait dengan

pemimpin besar (dan besar pahlawan olahraga) masih menangkap banyak

keputusan dan pengaruh imajinasi publik. Calon presiden Amerika

Serikat, misalnya, masih diharapkan untuk "terlihat seperti pemimpin,"

yang pada minimum, berarti menjadi makmur, sehat, tinggi, rapi, dan

menarik secara fisik. Untuk sarjana yang memahami daya tarik budaya

visual dan ketergantungan pada berbasis komoditas bentuk kapitalisme

Page 18: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

18

untuk mempertahankan itu, daya tarik teori sifat dari kepemimpinan

transfer lebih mudah untuk karakter terkait dengan selebriti dan budaya

populer bintang.

Dalam kritik mencolok, kolumnis New York Times Maureen

Dowd (2005) - putus asa dengan kenyataan bahwa begitu banyak wanita

yang lebih muda ia datang dalam 250 Bagian III: Konteks Komunikasi

Organisasi kontak dengan tampilan sama, memiliki gaya rambut yang

sama, memakai busana yang sama, dan mengungkapkan diri mereka

sendiri dengan cara selebriti-berbicara sangat mirip - berkomentar bahwa

kemenangan kesamaan feminin juga kematian yang ideal feminis. Tapi ini

onesize- cocok untuk semua "gambar dari kesempurnaan" tidak berhenti

dengan fashion atau bahkan dengan plastik operasi. Dalam sebuah

penelitian terhadap pramugari, organisasi sarjana Alexandra Murphy

(1998) menunjukkan bahwa sifat-sifat fisik yang masih digunakan dalam

promosi, seleksi, dan retensi pekerja di industri penerbangan, karyawan

khususnya perempuan.

Studi lain yang terkenal, Angela Trethewey (1999) membahas

"mendisiplinkan" dari tubuh perempuan di tempat kerja dan memberikan

analisis tentang bagaimana penampilan di bekerja adalah tanda-tanda

kekuasaan, otoritas hak istimewa, dan. Salah satu wawasan kita dapat

memperoleh dari pendekatan sifat kepemimpinan adalah fundamental ide

bahwa daya tarik fisik adalah komponen kunci - dan salah satu yang

abadi-kepemimpinan yang efektif. Kenyataan ini menggarisbawahi

beberapa dekade yang lalu ketika orang-orang yang mendengarkan

Kennedy-Nixon debat presiden di radio rate Nixon banyak lebih tinggi

daripada mereka yang melihat perdebatan di televisi, banyak yang ditulis

tentang Nixon "bayangan pukul lima" dan "mata licik," yang kontras

dengan JFK "Baik terlihat kekanak-kanakan." Meskipun logika

demokratis meragukan dan jelas cacat yang menggarisbawahi itu, kita

adalah dunia yang lebih sering daripada tidak memberikan kompetitif tepi

Page 19: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

19

untuk mereka yang paling dekat menyerupai apa pun yang fisik dan

perilaku model tarik budaya kebetulan saat ini.

2.2 Gaya kepemimpinan (Leadership Style)

Teori kepemimpinan juga lama dikaitkan dengan isu-isu

kekuasaan dan otoritas. Beberapa tahun yang lalu, ilmuwan sosial Ralph

White dan Ronald Lippitt (1960) mengusulkan bahwa :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya kepemimpinan harus dipahami sebagai sebuah kontinum

dari otokratis, dimana seorang pemimpin diberikan tingkat tertinggi dalam

memegang kekuasaan dan otoritas

2. Gaya Kepemimpinan Laissez Fair

Gaya kepemimpinan ini berpusat kepada bawahan, bawahan

bertindak mengambil keputusan. Pemimpin hanya sebagai symbol dan

tidak memiliki keterampilan teknik.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pemimpin demokratis adalah yang sangat ideal dan disukai.

Pemimpin mengikut sertakan bawahan dalam pengambilan keputusan dan

memperlakukan bawahan sebagai mitra kerja serta menjaga keseimbangan

antara hubungan formal dan informal.

Pendekatan antara peneliti Utara pasca perang Amerika dan

Eropa. Demokrasi telah menang atas diktator, dan pemimpin yang terpilih

secara demokratis juga disimpan negara-negara yang pemimpin sendiri

telah mengecewakan mereka. Kenapa tidak pendekatan ini diterapkan

dengan baik untuk tempat kerja?sejak awal, salah satu masalah yang

berkaitan dengan gaya pendekatan kepemimpinan adalah kekakuan. Apa

yang muncul sebagai tiga gaya yang berbeda muncul sebagai set tumpang

Page 20: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

20

tindih perilaku dalam praktek. Para pemimpin yang efektif sering

ditampilkan gaya dominan tetapi biasanya mampu berperilaku dengan

cara lain ketika situasi dibenarkan. Selain itu, efektivitas dari setiap gaya

yang diberikan tergantung pada persetujuan dari pengikut, yang bervariasi

dalam toleransi mereka untuk gaya kepemimpinan yang berbeda (ini tetap

sangat benar hari ini, di mana gaya yang sesuai untuk pekerjaan

manufaktur tidak bermain juga dengan, misalnya, dokter atau profesor).

Sama seperti presiden jarang tetap di kantor jika mereka melanggar

kepercayaan atau harapan pemilih, demikian juga melakukan peningkatan

para pemimpin dan jatuh dengan keberhasilan dan kepuasan relatif yang

dialami oleh bawahannya.

Meskipun masalah ini, gaya pendekatan kepemimpinan terus

menarik akademik penganut dan manfaat dari berbagai perbaikan teoritis

yang tajam. Untuk Misalnya, Robert Blake dan Jane Mouton

menciptakan The Blake dan Mouton Managerial Grid (1964, 1985)

sebagai produk-oleh dari hubungan-hubungan manusia dan gerakan

sumber daya manusia .

Menurut Grid Managerial, ada dua utama dimensi yang

menentukan pilihan yang sesuai gaya kepemimpinan:

1. Kepedulian terhadap hubungan (orang)

2. Kepedulian terhadap tugas (produksi).

Pada gambar 2.1 menggambarkan bagaimana dua dimensi kunci

memungkinkan untuk lima gaya pilihan berbasis. Seperti dengan teori

sifat dan pendekatan gaya, model ini erat sesuai dengan yang berlaku

budaya dan politik iklim pada masanya. Manajemen digambarkan sebagai

sederhana soal menyeimbangkan tujuan bersaing melalui keputusan

rasional tentang orang dan tugas. Faktor rumit seperti ras, jenis kelamin

kelas, dan etnis semua absen dari model ini. Di pusat grid adalah tampilan

menguap dari kelas menengah 1950 'pinggiran kota nilai, keasyikan

dengan menghindari konflik, dan tidak ada peran yang jelas untuk

Page 21: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

21

komunikasi proses dalam menciptakan hubungan yang produktif baik atau

tugas selesai.

Lima kategori yang menginformasikan grid mengatakan banyak

tentang preferensi yang berlaku untuk sistem berbasis kelas untuk

mengatur seperti yang mereka lakukan setiap organisasi abadi realitas

(yakni, mereka adalah partisan). Bagian atas urutan kekuasaan dibagi

menjadi "Country Club Management" (bagi para pemimpin lebih

berorientasi pada "hubungan yang memuaskan") dan "Tim Manajemen"

(bagi mereka yang kepemimpinannya peran didefinisikan oleh prestasi

kelompok tugas karena "kepercayaan dan rasa hormat"). Di bagian bawah

urutan kekuasaan kita menemukan dua pilihan juga: "Manajemen yang

miskin," yang bahasanya tampaknya diambil dari pandangan

mengkarikaturkan negara kesejahteraan, diadu terhadap pemimpin fasis

"Otoritas-Ketaatan", dengan sedikit perhatian atau tidak untuk nilai

kehidupan manusia.

Antara ekstrem kita memiliki "Manajemen Organisasi Manusia"

konsep kepemimpinan yang menyeimbangkan perhatian untuk orang lain

dengan kepedulian penyelesaian tugas. Konsep "Organisasi Manusia"

referensi ke terlaris buku oleh William H. Whyte Jr yang menggambarkan

sebuah budaya dominan Amerika Utara rasa puas dalam organisasi besar

dipromosikan oleh pemimpin yang lebih peduli dengan yang disukai

dibandingkan dengan yang dianggap bisnis yang baik untuk mereka. Di

(1956) Studi klasik Whyte itu, "komunikasi yang baik" adalah tiket yang

bermanfaat ke karir karena "etika sosial" (dengan penekanan pada pas

dalam, tidak berdiri, dan pada yang disukai) telah menelantarkan etika

kerja Protestan individualisme kasar mampu penilaian independen dan

perhatian tunggal dengan nilai kerja keras dan efek positif pada karakter.

Page 22: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

22

Gambar 2.1

2.3 Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan Situasional menunjukkan bahwa kepemimpinan

yang sesuai muncul dari kebiasaan yang responsif terhadap berbagai

situasi. Literatur tentang kepemimpinan menjadi lebih bernuansa sebagai

sistem teori mulai menunjukkan bahwa perilaku yang sesuai dalam situasi

apa pun adalah lebih masalah membaca dan menanggapi kontinjensi

daripada kondisi tetap sifat dan gaya.

Pada tahun 1977 ahli teori manajemen, Paul Hersey dan Kenneth

Blanchard ditentukan bahwa efektivitas pemimpin ada hubungannya

dengan kematangan kelompok. Mereka dikategorikan empat gaya yang

berbeda Kepemimpinan Situasional berdasarkan kematangan suatu

kelompok: mengatakan, menjual, berpartisipasi, dan mendelegasikan.

Berdasarkan penelitian berkelanjutan Kepemimpinan Situasional Model

berkembang jauh dari konsep kedewasaan dan pengertian tentang

Page 23: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

23

mencapai sepenuhnya dikembangkan negara untuk satu terkait dengan

kesiapan individu atau kelompok untuk melakukan spesifik tugas.

Kesiapan, dalam konteks ini, kurang fungsi waktu daripada tentang

kemampuan dan kemauan. Sekelompok pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan menentukan kemampuannya untuk melakukan tugas.

Apakah anggota kelompok mengetahui bagaimana untuk melakukan apa

yang diminta dari mereka? Memiliki mereka melakukan tugas itu

sebelumnya? Apakah mereka sudah melakukannya? Jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan adalah indikator yang baik dari kemampuan, tetapi

mereka menjawab hanya setengah dari kesiapan pertanyaan. Hal-hal

seperti kepercayaan, komitmen motivasi, dan mempengaruhi kemauan

kelompok untuk melakukan tugas. "Saya bisa. Aku akan. Saya ingin

"Laporan seperti ini menunjukkan kemauan untuk melakukan tugas.

Mempertimbangkan baik kemampuan dan kemauan membantu

menunjukkan kesiapan orang lain untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Pada gambar 2.2 menampilkan konsep. Semakin tinggi tingkat

kinerja kesiapan kelompok tertentu untuk tugas, wewenang kurang

langsung (jitu) atau persuasi (jual) diperlukan untuk berhasil dan efektif

menyelesaikan tugas. Pengawasan tidak langsung juga diperlukan.

Sebagai kelompok berubah dalam kesiapan mereka, pemimpin efektif

sesuai dengan gaya kepemimpinan mereka dan kebutuhan kelompok.

Misalnya, kelompok yang tidak melakukan apa-apa lagi, benar-benar

tidak tahu bagaimana, dan kurang percaya diri dalam kemampuan mereka

untuk melakukannya, rendah kesiapan. Mereka membutuhkan pemimpin

untuk menyediakan struktur, untuk memberitahu mereka langkah

selanjutnya. Kelompok A yang mulai melakukan dan gembira tentang

pekerjaan perlu struktur kedua dan hubungan perilaku. Mereka tidak tahu

apa yang mereka tidak tahu, begitu memegang tangan mereka dan

membimbing mereka sambil menjelaskan mengapa di belakang sesuatu

(selling) adalah apa yang mereka butuhkan dari pemimpin mereka.

Sebuah kelompok yang memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan

Page 24: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

24

dan melakukan pekerjaan tetapi mungkin merasa tidak aman sedikit

tentang pemimpin tidak cukup begitu terlibat lagi membutuhkan perilaku

mendukung dari pemimpin mereka, bukan arah di bagaimana melakukan

pekerjaan mereka sudah melakukan cukup baik. Mereka hanya perlu

diyakinkan bahwa mereka baik-baik saja. Sebuah kelompok yang

melakukan pekerjaan dengan baik dan yakin, berkomitmen, dan

termotivasi untuk terus melakukannya membutuhkan sangat sedikit dari

pemimpin mereka.

Efektif pemimpin dalam hal ini dapat mendelegasikan

pengambilan keputusan tanggung jawab kepada anggota kelompok dan

memberdayakan mereka untuk menciptakan cara-cara alternatif dan untuk

melaksanakan tugas-tugas dan mengevaluasi kinerja (perhatikan

hubungan antara tingkat tim pemberdayaan bab sebelumnya). Seperti

menarik sebagai pendekatan situasional terhadap suara kepemimpinan,

pendekatan ini mengabaikan tiga hal. Pertama, tidak menyediakan cara

bagi organisasi untuk mengidentifikasi orang untuk kepemimpinan yang

fleksibel dan adaptif dalam orientasi mereka kepada orang lain. Tambahan

alat-alat seperti 360-evaluasi harus dimanfaatkan untuk tujuan ini. Yang

lebih penting, model menghilangkan metode untuk mengidentifikasi

orang-orang yang berkomunikasi secara efektif dan berbeda dalam

berbagai pengaturan dan dengan orang lain yang beragam. Akhirnya,

model ini untuk kepemimpinan menghilangkan keterampilan kunci,

kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain, tidak hanya

untuk lebih tinggi tingkat kinerja tetapi juga untuk perilaku moral dan

etika yang lebih tinggi.

Page 25: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

25

Gambar 2.2

2.4 Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional kedepan organisasi alasan

perubahan dan transformasi sebagai tugas penting dari pemimpin yang

efektif. Warren Bennis (1998), sebuah organisasi sarjana dan pelopor

dalam bidang studi kepemimpinan, karakteristik diidentifikasi pemimpin

yang efektif tersebut untuk pasar global. Ini "tipe baru pemimpin" adalah

agen perubahan, orang yang berusaha untuk memimpin organisasi melalui

lingkungan bisnis global yang semakin bergolak melalui penggunaan

strategis komunikasi.

Dunia akhir 1980-an dan awal 1990 mengalami banyak politik,

sosial, dan ekonomi perubahan. Perang Dingin, yang telah mendominasi

global panggung politik sejak akhir Perang Dunia II, berakhir dengan

turun robeknya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan pengunduran diri Uni

Soviet Mikhail Gorbachev pada hari Natal 1991. Ekonomi AS berada di

fluks, begitu banyak sehingga presiden kepala strategi calon Bill Clinton,

James Carville, membuat mantra "Ini ekonomi, bodoh "dasar visi Clinton

Page 26: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

26

untuk perubahan, visi yang menyebabkan mengejutkan kemenangan pada

tahun 1992. Organisasi sudah rebound dari restrukturisasi besar-besaran

yang terjadi setelah krisis minyak pertama Arab dan tiba-tiba dan tidak

diperkirakan dominasi Jepang di pasar dunia manufaktur pada 1970-an

dan 1980-an sedang belajar betapa dahsyatnya teknologi informasi baru

khususnya desktop komputer - bisa, juga datang dengan sangat cepat

untuk memahami bagaimana Internet telah mengubah cara bisnis

dilakukan. Dan setelah bertahun-tahun menciptakan kampanye kesadaran

lingkungan, gerakan Hijau di Eropa dan lingkungan pendukung di

Amerika Utara akhirnya mulai melihat kemajuan sebagai pemerintah

dunia mulai menganggap serius dampak negatif emisi karbon, polusi,

runtuhnya hutan hujan, dan potensi yang tak menyenangkan untuk

pemanasan global. Waktu, budaya, dan ekonomi semua tampak matang

untuk perubahan. Bennis, tentu saja, bukanlah satu-satunya penulis yang

mendukung kebutuhan untuk transformasional kepemimpinan.

Penulis populer seperti Tom Peters (1994a; 1994b) adalah

mengajar untuk dikemas khalayak tentang kekuatan bisnis melalui

transformasi terinspirasi kepemimpinan, pemberdayaan karyawan, dan

penggunaan strategis teknologi baru. Di akademi, peneliti dan ahli teori

dari berbagai bidang yang membuat kasus cara berpikir baru tentang

pengorganisasian. Salah satunya teori, Margaret Wheatley (1992),

perkembangan terakhir digunakan dalam teori fisika untuk menentukan

beberapa menarik parameter untuk apa yang disebut "ilmu baru dari

kepemimpinan." Dalam perpanjangan berani dari dorongan demokratis,

parameter Wheatley itu mendorong para pemimpin untuk berpikir diri

mereka sebagai pelayan dan karyawan didorong di semua tingkatan untuk

melihat diri mereka sebagai stakeholder. Dia menggambarkan pentingnya

berpikir relasional daripada hierarkis dan untuk hamil konteks sebagai

terwujud melalui hubungan dihargai bukan sebagai sesuatu yang ada di

beberapa, kaku organisasi impersonal "Struktur." Terus Karyanya untuk

menginspirasi para pemimpin untuk melihat melampaui sifat, gaya, dan

Page 27: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

27

situasi untuk sepenuhnya mengakui dan merangkul koneksi abadi mereka

untuk mereka karyawan, masyarakat, dan dunia.

Satu kepemimpinan kompetensi bahwa semua penulis dapat

menyetujui adalah pentingnya pemimpin visi. Baik di politik, agama

aktivisme, sosial, pendidikan, atau manajemen bisnis global, penting bagi

para pemimpin untuk kerajinan yang kredibel dan menarik melihat masa

depan, atau visi, serta menumbuhkan kemampuan untuk berkomunikasi

bahwa masa depan jelas dan kreatif kepada orang lain yang berbeda. Jim

Collins dan Jerry Porras (2002) menawarkan definisi visi yang baik:

Sebuah visi Baik disusun terdiri dari dua komponen utama - ideologi inti

dan membayangkan masa depan. . .Sebuah visi yang baik dibangun di atas

interaksi antara kedua yin komplementer dan yang kekuatan: Ini

mendefinisikan "apa yang kita perjuangkan dan mengapa kita ada" dan. . .

"Apa yang kita cita-citakan menjadi, untuk mencapai, [dan] untuk

menciptakan "(hal. 221).

Untuk menginspirasi sebuah visi untuk perubahan membutuhkan

menciptakan bahasa untuk visi tersebut. Mengubah cara kita berpikir

membutuhkan perubahan bagaimana kita berbicara karena, seperti yang

kita pelajari dari diskusi kita tentang Max Weber dalam Bab 3, manusia

"tersuspensi dalam web dari makna bahwa kita sendiri telah memintal

"(dikutip dalam Geertz, 1973 hal. 434). Mereka jaring yang dibuat dari

bahasa, dan praktek-praktek pengorganisasian kita membangun yang

berputar di dalamnya. Kepemimpinan transformasional menuntut para

pemimpin untuk memiliki tunggal kemampuan untuk

mengkomunikasikan visi dengan cara yang mengilhami orang lain. Untuk

alasan ini, cara baru berpikir tentang kepemimpinan yang benar-benar

dimulai dengan suatu cara baru dalam menilai komunikasi sebagai

komponen penting dari inspirasi dan perubahan.

Page 28: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

28

2.5 Diskursif Kepemimpinan

Penelitian terbaru pada komunikasi kepemimpinan terlihat lebih

langsung pada rakyat kemampuan untuk mempengaruhi pasang surut dan

aliran percakapan kerja dan makna-makna yang muncul dari wacana ini.

Para sarjana (Cooren, Taylor, & Van Setiap, 2006; Fairhurst, 2007)

berfokus pada apa yang mereka sebut kepemimpinan diskursif, atau sosial,

bahasa, dan aspek budaya kepemimpinan yang tercermin dalam proses

interaksi beton.

Mereka memanfaatkan teori konstruksi sosial realitas dan

beresonansi dengan kami pandang komunikasi organisasi sebagai

balancing saat-demi-saat kreativitas dan kendala. Gail Fairhurst (2007)

mengidentifikasi dua pengertian tentang "wacana" yang dapat diterapkan

untuk analisis kepemimpinan. Yang pertama, yang dia sebut "kecil d

wacana," mengacu pada saat-demi-saat orang membuat pilihan dalam

percakapan sehari-hari. Yang kedua, "Besar wacana D," meneliti

bagaimana narasi budaya yang lebih luas pengetahuan dan kekuasaan

datang akan tercermin dalam pembicaraan sehari-hari.

Perbedaan antara pendekatan satu lagi dari tingkat analisis dari

subject: Keduanya bertujuan untuk mengekspos bagaimana makna akan

dibangun dalam percakapan antara pemimpin dan pengikut potensial.

Sedikit wacana d, misalnya, mungkin memeriksa bergiliran, interupsi, dan

penggunaan kata ganti strategis, sedangkan besar wacana D mungkin

fokus pada bagaimana umum konsep kebudayaan seperti kepuasan

pelanggan atau keseimbangan kehidupan kerja yang digunakan secara

lokal untuk mendorong makna tertentu dan tindakan. Dari perspektif

praktis, diskursif kepemimpinan menyoroti citra pemimpin sebagai

pendongeng dan menegaskan kembali nilai bagi para pemimpin dalam

memperluas fasilitas mereka dalam penafsiran karyawan membimbing

organisasi realitas. Salah satu fitur dari teori kepemimpinan diskursif

adalah unik cukup untuk menjamin menyebutkan. Siswa dari pendekatan

Page 29: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

29

ini tidak membatasi pemahaman mereka tentang wacana untuk bahasa

sendiri, atau bahkan untuk manusia. Sebaliknya, mereka sama-sama

tertarik cara-cara di mana objek (misalnya, sudut kantor, anggaran dasar,

komputer sistem, dan bilik kantor) semua ada dengan built-in sifat yang

mencerminkan mengorganisir terakhir. Jika Anda memeriksa wacana

kepemimpinan dari sudut ini, Anda dapat melihat langsung bagaimana

entitas bukan manusia tampaknya memiliki kehidupan mereka sendiri

karena mereka dipanggil dalam percakapan. Objek, seperti teks pendiri

organisasi (misalnya, visi, misi, konstitusi, kredo), memiliki badan yang

signifikan dalam membentuk bicara organisasi dan tindakan.

Tetapi memahami peran komunikasi dalam kepemimpinan yang

efektif bukan sama mengetahui bagaimana melakukannya atau

melakukannya secara konsisten dari waktu ke waktu dalam berbagai

menantang pengaturan. Tahap berikutnya dalam studi kepemimpinan

pindah dari penekanan pada mengartikulasikan sebuah visi yang menarik

untuk membangun kebiasaan perilaku yang memberlakukan dan

memperkuat bahwa visi (yaitu, "berjalan pembicaraan"). Banyak dari

kebiasaan juga komunikatif di alam.

2.6 Teori Budaya Organisasi

Anda lulus dari perguruan tinggi, kemungkinan bahwa banyak dari

anda akan bekerja untuk organisasi. Kehidupan organisasi ditandai oleh

perubahan yang dikarenakan dengan banyak hal lain. Perubahan ini sering

ditandai dengan kegembiraan, kecemasan,ketidakpastian, frustrasi, dan tak

percaya. Emosi ini sangat akut selama stress , misalnya, ketika perusahaan

memberhentikan karyawan mereka. Pergi ke toko buku manapun di

kampus atau di mal dan Anda yakin untuk melihat sejumlah buku tentang

kehidupan organisasi. Pendekatan budaya pop kedunia perusahaan

Amerika di mana-mana. Beberapa penulis mengatakan bahwa ada

10 cara mudah untuk mendapatkan kenaikan gaji atau ada 8 langkah aman

untuk dipromosikan. Penulis lain telah membuat jutaan menggembar-

Page 30: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

30

gemborkan pentingnya berkomunikasi dengan orang Sulit dan bekerja

untuk hidup dan hidup untuk bekerja. Sebagian besar buku berpusat pada

apa yang orang dapat lakukan untuk membuat hidup mereka lebih mudah

di tempat kerja. Masalahnya, bagaimanapun, adalah bahwa kehidupan

organisasi sangat kompleks. Ini aman untuk mengatakan bahwa ada

beberapa "cara mudah" untuk apa pun di organisasi.Untuk memahami

kehidupan organisasi melampaui budaya pop-termasuk nilai-nilai

organisasi, cerita, tujuan, praktik, dan filosofi-Michael Pacanowsky dan

Nick O'Donnell Trujillo (1982, 1983, 1990) dikonseptualisasikan Teori

Budaya Organisasi (Oktober).

Pacanowsky dan O'Donnell Trujillo merasa bahwa organisasi

dapat dipahami menggunakan lensa budaya, ide awalnya diusulkan oleh

antropolog Clifford Geertz. Mereka percaya peneliti terbatas dalam

pemahaman mereka terhadap organisasi ketika mereka mengikuti ilmiah

metode, proses yang kita diuraikan dalam Bab 4. Menurut Pacanowsky

danO'Donnell Trujillo, metode ilmiah dibatasi oleh tugasnya untuk

mengukur,daripada menemukan. Pacanowsky dan O'Donnell Trujillo

(1982) berpendapat bahwa Teori Budaya Organisasi mengundang semua

peneliti "untuk mengamati, merekam dan memahami perilaku komunikatif

dari anggota organisasi "(Hal. 129). Mereka menganut "totalitas atau

pengalaman hidup dalam organisasi" (Pacanowsky, 1989, hal. 250). Para

ahli teori melukis stroke luas dalam mereka pemahaman organisasi

dengan menyatakan bahwa budaya "bukanlah sesuatu yang organisasi

miliki; budaya adalah suatu organisasi "(Pacanowsky &O'Donnell

Trujillo, 1982, hal. 146).

Budaya komunikatif dibangun oleh praktik organisasi, dan budaya

berbeda untuk setiap organisasi. Untuk teori, pemahaman organisasi

individu lebih penting daripada generalisasi dari satu set perilaku atau

nilai-nilai di seluruh organisasi. Ini pikiran membentuk latar belakang

teori. Pikirkan tentang jenis organisasi yang Anda sekarang berada.

Mereka mungkin berbeda dalam lingkup dan ukuran dan dapat berisi

Page 31: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

31

sejumlah praktek-praktek yang unik untuk organisasi. Misalnya, satu

organisasi yang kita semua miliki umum adalah satu-satu akademik

perguruan tinggi atau universitas. Anda pernah mendengar dan mungkin

cerita bersama tentang profesor tertentu dan kelas untuk mengambil atau

menghindari. Ada ritual berbagai bagian di perguruan tinggi, seperti

mahasiswa, persaudaraan orientasi atau mahasiswi sibuk, dan makanan

cafetaria. Praktek seperti menasihati dan magang juga ciri kebanyakan

lembaga pendidikan tinggi. Jelaslah bahwa inti dari kehidupan organisasi

ditemukan dalam budayanya. Dimana budaya tidak mengacu pada

berbagai ras, etnis, dan latar belakang individu, dan perspektif.

Sebaliknya, menurut Pacanowsky dan O'Donnell Trujillo (1983), budaya

adalah cara hidup dalam organisasi.

Budaya organisasi mencakup emosional dan psikologis iklim atau

suasana. Ini mungkin melibatkan karyawan, moral , sikap, dan tingkat

produktivitas (Belasen, 2008). Organisasi budaya juga mencakup semua

simbol (tindakan, rutinitas, percakapan, dan sebagainya sebagainya) dan

makna bahwa orang melampirkan simbol-simbol. Makna budaya dan

pemahaman yang dicapai melalui interaksi karyawan dan manajemen

memiliki satu sama lain. Joann Keyton (2005) menyatakan sebagai berikut

tentang budaya organisasi: "Meskipun sulit untuk menjelaskan, sebagai

karyawan kita tahu bagaimana rasanya dalam organisasi kita "(hal. 1).

Kita mulai pembahasan kita tentang Teori Budaya Organisasi dengan

budaya menafsirkan pertama dan kemudian menyajikan tiga asumsi dari

teori.

2.7 Asumsi Teori Budaya Organisasi

Menurut Richard West dan Lynn H.Turner (2010) tiga asumsi

panduan teori budaya organisasi ketika bekerja melalui asumsi-asumsi ini

dan perlu diingat keragaman dan kompleksitas kehidupan organisasi juga

memahami bahwa asumsi-asumsi ini menekankan pandangan proses

organisasi yaitu :

Page 32: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

32

1. Anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan rasa berbagi

dari realisasi organisasi. Sehingga menimbulkan pemahaman yang

lebih baik dari nilai sebuah organisasi.

2. Penggunaan dan interpretasi symbol sangat penting bagi suatu

organisasi

3. Budaya organisasi bervariasi di organisasi dan interpretasi dari

kebudayaan yang beragam

Asumsi pertama menyinggung pentingnya orang dikehidupan

organisasi, secara khusus individu berbagi dalam menciptakan dan

mempertahankan realitas mereka. Individu ini mencakup karyawan,

supervisor, dan pengusaha. Inti dari asumsi ini adalah nilai-nilai

organisasi. Nilai adalah standard dan prinsip-prinsip dalam suatu budaya

yang memiliki nilai instrik suatu budaya. Nilai menginformasikan kepada

anggota organisasi tentang apa yang penting. Pacanowsky (1989)

mencatat bahwa nilai-nilai berasal dari “pengetahuan moral” dan orang

menampilkan pengetahuan moral mereka melalui narasi, atau cerita.

Tabel 2.7.1 Simbol of Organizational Culture

General

Category

Specifik Types/Examples

Physical

Symbol

Art/design/logo/buildings/décordress/appearance/material

object

Behavioral

Symbols

Ceremonies/rituals/tradition/customs reward/punishment

Verbal

Symbols

Anecdotes/jokes/jargin/namesnickname/explanation/stories

myths/history/metaphors

Page 33: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

33

Orang berbagi dalam proses menemukan nilai-nilai organisasi.

Mejadi sebuah anggota organisasi membutuhkan partisipasi aktif dalam

organisasi itu.Arti simbol tertentu misalnya, mengapa perusahaan yang terus

mewawancarai calon karyawan baru saat pemutusan hubungan kerj (PHK

besar-besaran sedang terjadi, apakah sudah dikomunikasikan oleh karyawan

dan manajemen. Makna simbol mempekerjakan orang baru ketika orang lain

sedang dipecat tidak akan lepas dari makna pekerja cerdas. Mengapa

mendedikasikan uang untuk personil baru ketika orang lain kehilangan

pekerjaan mereka? Pacanowsky dan O’Donnel Trujillo percaya bahwa

karyawan berkontribusi dalam membentuk budaya organisasi. Perilaku

mereka adalah instrumental dalam menciptakan dan memelihara adalah akhir

dari realitas organisasi.

Realitas dan budaya organisasi juga ditentukan oleh sebagian simbol,

asumsi kedua teori ini sebelumnya kita mencatat bahwa Pacanowsky dan

O’Donnel Trujillo mengadopsi interpretasi simbol perspektif dari Geertz.

Perspektif ini menegaskan penggunaan simbol dalam organisasi. Simbol

adalah representasi untuk makna. Anggota organisasi menciptakan,

menggunakan, dan menginterpretasikan simbol setiap hari, simbol-simbol ini

sangat penting untuk budaya perusahaan, Maria Jo Hatch (2006) memperluas

konsep simbol dalam diskusinya lihat tabel 2.5. Simbol-simbol termasuk

komunikasi verbal dan non verbal dalam organisasi (Hatch, 2006). Sering,

simbol-simbol ini dikomunikasikan dalam nilai organisasi.

2.8 Komunikasi Organisasi (Organizational

Communication)

2.8.1 Organisasi

Menurut Samson (2005) “organization is a means to an end to

achieve its goals, which are to create value for its stakeholders

(stockholders, employees, customers, suppliers, community).”

“organsisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan, yang berarti

untuk menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan (pemegang saham,

karyawan, pelanggan, pemasok, masyarakat”.

Page 34: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

34

Menurut Redding dan Sanborn organisasi adalah unit sosial yang

dikoordinasikan dengan sengaja yang terdiri dari dua orang atau lebih

yang berfungsi secara terus menerus untuk mencapai tujuan umum atau

beberapa tujuan.

Satuan-satuan organisasi dan jabatan itu saling berhubungan

sehingga merupakan susunan hubungan-hubungan antar satuan organisasi,

jabatan-jabatan, tugas-tugas, wewenang dan pertanggungjawaban.

Susunan satuan-satuan organisasi dan jabatan-jabatan itu saling terikat

oleh peraturan. Peraturan yang mengatur hal itu dapat berbentuk peraturan

dan norma-norma teknis. Hal ini berarti setiap karyawan yang

tingkatannya lebih rendah harus memberikan pertanggungjawaban kepada

karyawan yang lebih tinggi tingkatannya baik secara langsung maupun

tidak langsung. Dilihat dari segi pengendalian, jabatan yang lebih rendah

selalu berada di bawah rentang kendali dari jabatan yang lebih tinggi.

2.8.2 Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Gerald M. Goldhaber dalam bukunya organizational

communication menyatakan “Organizational Communication is the

process of creating and exchanging messages within a network of

interdependent relationships to cope with environmental

uncertainty.”(komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan

pertukaran pesan dalam jaringan hubungan saling tergantung untuk

mengatasi ketidakpastian lingkungan). Keputusan-keputusan yang diambil

oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif,

untuk bersikap jujur kepada organisasi, untuk meraih semangat dalam

organisasi untuk melaksankan tugas secara kreatif dan untuk menawarkan

gagasan-gagasan yang inovatif bagi penyempurnaan organisasinya adalah

dipengaruhi oleh sebuah komunikasi (Pace & Faules, 2002).

Page 35: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi & Waktu Penelitian

Dalam hal ini peneliti mengambil PT.Wetech sebagai lokasi

penelitian yang letaknya cukup strategis, yaitu di Jl.Industrial Estate

Jababeka Blok C-16 AC. Disebut strategis karena tempatnya mudah

dijangkau. Lokasi ini dipilih untuk mengetahui peranan komunikasi

kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan di PT.Wetech. Penelitian ini dilakukan

selama 5 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2011.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Menurut Creswell (2008) penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan

atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala

sentral. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala

sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Sedangkan

penelitian ini lebih memfokuskan pada studi kasus yang merupakan

penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu

tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Menurut Bill Gillham

(2000) studi kasus adalah salah satu cara menyelidiki individu, kelompok,

institusi, komunitas untuk menjawab pertanyaan yang spesifik dan

mencari berbagai macam bukti, bukti yang ada dalam kasus yang abstrak

dan disusun untuk mendapatkan jawaban terbaik dalam pertanyaan

penelitian.

Page 36: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

36

3.3 Subyek Penelitian

3.3.1 Sejarah Perusahaan

PT.Wetech merupakan bagian dari We Corporation Technology , sebuah

perusahaan yang cukup berkembang di Korea Selatan dan sekarang telah

melebarkan sayapnya di beberapa negara terutama di Indonesia. Wetech

didirikan oleh Tae Ho Park dan saat ini dipimpin oleh Jae Hyoung Lee.

PT Wetech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang elektronik

cabang dari perusahaan We corporation yang berpusat di Korea Selatan. PT

Wetech dipimpin oleh seorang direktur dan seorang manager.

PT Wetech berdiri pada tahun 2001 memiliki luas area 864 M2 dengan

biaya investasi US$1.500.000,00. Memiliki 67 orang karyawan yang merupakan

orang Indonesia dan ditambah 2 orang yang berasal dari Korea

3.3.2 Visi dan misi

PT. Wetech memiliki visi dan misi , yaitu

“More Than The Best, Better Than The Best”

3.3.3 Lokasi dan Tata Letak

Lokasi kantor PT. Wetech di Indonesia adalah sebagai berikut :

Alamat Cikarang : Jl. Industrial Estate Jababeka Blok C-16 AC

Cikarang-Bekasi

Telepon : 021-89833244

Fax : 021-89832353

Email : [email protected]

Page 37: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

37

3.3.4 Media Komunikasi

Media komunikasi ialah perantara dalam penyampaian informasi

dari komunikator kepada komunikate yang bertujuan untuk efisiensi

penyebaran informasi atau pesan tersebut. (Burgon & Huffner, 2002). PT

Wetech memiliki 2 media komunikasi yaitu media komunikasi internal

dan eksternal.

PT. Wetech menggunakan dua media komunikasi internal, yaitu

lisan dan tulisan. Media komunikasi lisan berupa meeting dan training,

sedangkan media komunikasi tulisan berupa memo, laporan, surat

pengumuman, serta peraturan perusahaan.

Dalam komunikasi eksternalnya, PT. Wetech menggunakan email,

telepon, dan faximile. Media tersebut digunakan untuk mempermudah

melakukan kerjasama dengan pihak luar, dalam hal ini yaitu customer dan

supplier.

3.3.5 Struktur organisasi

Terlampir (Gambar 3.1)

3.3.6 Informan

Definisi informan adalah orang yang dianggap mengetahui dengan

baik terhadap masalah yang diteliti dan bersedia memberikan informasi

kepada peneliti.

Penelitian ini melibatkan tiga informan. Informan ini merupakan

key informan yang sehari-harinya bertugas di purchasing, administrasi

marketing dan produksi. Populasi adalah sekelompok orang, kejadian

segala sesuatu yang memiliki karakteristik. Populasi dapat diartikan

jumlah dari seluruh karyawan yang akan dijadikan subjek penelitian.

Sampel metode kualitatif tidak menekankan pada jumlah atau

keterwakilan, tetapi lebih kepada kualitas informasi, kredibilitas dan

kekayaan informasi yang dimiliki oleh informan atau partisipan. Untuk itu

Page 38: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

38

pada penelitian ini penulis mewawancarai 3 (tiga) orang informan yang

memiliki posisi diantaranya sebagai staf purchasing, staf administrasi

marketing, dan produksi. Populasi dalam penelitian ini adalah para

pegawai yang bekerja di PT. Wetech yang berjumlah 67 orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulam data

dengan wawancara mendalam (in depth interview). Wawancara

dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi menyangkut

masalah yang diajukan dalam penelitian yang tidak dapat diperolah

melalui observasi. Pelaksanaan wawancara disini dilakukan kepada

beberapa informan yaitu 3 (tiga) orang partisipan pegawai, dari total

jumlah pegawai 67 (enam puluh tujuh) orang pegawai di PT. Wetech

yang dianggap sebagai orang kepercayaan dan memiliki banyak

informasi, memahami tentang informasi apa yang disampaikan dari

atasan kepada pegawai.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih

lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer. Data sekunder

ini meliputi company profile, struktur organisasi, sejarah singkat

perusahaan, Data-data tersebut diperoleh dari bagian Human

Resources Department PT Wetech.

Page 39: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

39

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk mengumpulkan, data, instrumen yang ada pada

penelitian ini berupa wawancara mendalam (in-depth interview). Menurut

Boyce dan Neale (2006), wawancara mendalam adalah teknik penelitian

kualitatif yang melibatkan wawancara individu intensif dengan sejumlah

kecil responden untuk mengeksplorasi perspektif mereka tentang, program

situasi ide tertentu, atau. Sebagai contoh, kita mungkin bertanya peserta,

staf, dan lain-lain yang terkait dengan program tentang pengalaman

mereka dan harapan terkait dengan program ini, pikiran-pikiran mereka

tentang operasi program, proses, dan hasil, dan tentang perubahan apapun

yang mereka anggap dalam diri mereka sendiri sebagai hasilnya

keterlibatan mereka dalam program ini.

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti mengikuti teknik

yang dikembangkan oleh Cresswell (2002) yaitu :

Tabel 3.1 Teknik analisis data

Description of data analysis

Initial Data Analysis

Themes 1 Themes 2 Themes 4 Themes 3

Stage 1 data collection

and display reflection

Stage 2 data coding

and distillation

Stage 3 Generation of

key themes

Stage 4 Story report and

conclusions

Major and Minor Topic

Final Interpretation

Page 40: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

40

Selanjutnya, data mentah (raw data) berupa transkrip wawancara

mendalamakan ditransformasikan kedalam bentuk kategori-kategori

dalam coding. Untuk mendapatkan tema dari peneltian peneliti melakukan

coding dari teks, coding dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :

Tabel 3.2 Coding Process

Read text divide text into Code reduce Collapse code

Data text information Segment code into themes

Many pages many segment of 30-40 code Code reduce

Of text text Codes reduce to 20 to 5-7 themes

Cara pengkodean menurut Creswell adalah sebagai berikut.

Pertama cari arti keseluruhan, pilih yang paling penting dan paling

singkat. Kedua, tanyakan apa yang disampaikan oleh data tersebut dan

cari arti yang terkandung dalam informasi itu. Ketiga, buatlah catatan pada

setiap statement, koding juga dapat dibuat dengan memilah-milah topic

sesuai dengan setting dan konteks, perspektif partisipan, cara berpikir

partisipan, proses, aktifitas, strategi, hubungan dan struktur social.

Keempat, sesudah pengkodean dilanjutkan dengan membuat daftar dari

kode yang telah dibuat. Caranya, sendirikan kode yang memiliki arti yang

sama. Hilangkan yang redundant. Koding nantinya akan makin kecil dan

kecil. Koding-koding ini nantinya akan membentuk tema-tema atau pola-

pola. Fungsi kode adalah membuat ide utama. Kelima, tentukan lima

hingga tujuh tema atau pola. Ada beberapa tipe tema, ada tema biasa yaitu

tema yang sudah diduga oleh peneliti. Ada tema yang muncul diluar

dugaan sebelumnya yaitu yang muncul saat analisis data atau saat

penelitian dibuat. Ada juga tema yang sulit diklasifikasikan.

Coding Process

Page 41: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

41

Menurut Carl F. Averbarch & Louise B. Silverstein (2003, p.43)

ada enam langkah yang dilakukan untuk mengkonstruksi narasi teoritis

dari teks yaitu :

Membuat teks yang dikelola

1. Secara eksplisit menyatakan fokus dan kerangka teoritis penelitian.

2. Pilih teks yang relevan untuk analisis lebih lanjut: lakukan ini

dengan membaca teks mentah yang telah dibuat dan lebih

memprioritaskan teks yang relevan.

Mendengarkan apa yang telah dikatakan :

1. Rekam dan ulangi ide-ide dengan mengelompokan bagian-bagian

terkait dari teks yang relevan.

2. Mengatur tema dengan mengulangi mengelompokan ide-ide kedalam

kategori yang koheren.

Mengembangkan teori

1. Mengembangkan teoritis konstruk dengan mengelompokan tema

kedalam konsep yang lebih abstrak konsisten dengan kerangka teoritis.

2. Membuat narasi teoritis dengan menceritakan kembali cerita dari

informan

3.7 Validitas dan Reliabilitas

Untuk menjaga data penelitian valid dan reliable, pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara harus dapat dimengerti

oleh yang diwawancarai, mengandung nilai kebenaran dan hasil

wawancara ini dapat dicek kebenarannya dengan mendengarkan kembali

wawancara yang sudah dilakukan selama minimal 45 menit.

Page 42: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

42

3.8 Isu Berkaitan dengan Etika

Demi menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh

informan dan juga atas permintaan informan, nama-nama informan dalam

penelitian ini menggunakan nama samaran.

Page 43: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diorganisasikan yang pertama mengumpulkan semua

data dari 3 orang partisipan dari 67 orang keseluruhan karyawan,

pemilihan 3 orang informan karena menurut peneliti 3 orang partisipan ini

dianggap rich informan. Kemudian setelah data terkumpul maka

dilakukan pembacaan secara menyeluruh serta dibuat data coding.

Kemudian peneliti melakukan data coding dengan menggunakan selective

data seperti yang di ungkapkan oleh Ansem L. Strauss dalam bukunya

Qualitative Analysis For Social Scients (2003) the researcher has decided

which category is (or category are) central to the research project. when

they are decided upon, whatever. Then the researcher moves into selective

coding, when all othersubordinate categories and subcategories become

systematically linked with the core. yang berarti “Peneliti telah

memutuskan kategori mana adalah (atau kategori yang) pusat untuk

proyek penelitian. ketika mereka diputuskan, apa pun. Kemudian peneliti

bergerak ke pengkodean selektif, ketika kategori bawahan dan subkategori

menjadi sistematis terkait dengan inti.” Peneliti memilah pernyataan yang

relevan dan sesuai dengan topik, peneliti buat tabel data dari 2 orang

informan kemudian membaginya menjadi dua yaitu major statemen dan

minor statement. Major statement artinya jawaban dari informan benar-

benar sesuai dengan topic pembahasan, dan minor statemen artinya

hampir sesuai dengan topik pembahasan.

Sebagaimana umum terjadi pada penelitian kualitatif, aspek

generalizability (generalisasi) dari temuan adalah terbatas/kecil mengingat

ukuran sampel data yang kecil. Meskipun demikian, dengan

mengeksplorasi pengalaman individu secara mendalam seringkali dapat

memunculkan temuan dan perspektif baru yang akan sangat sukar didapat

dengan menggunakan metode riset yang lain. Temuan riset ini bukanlah

Page 44: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

44

pengecualian, sejumlah temuan menarik dan bahkan yang tidak terduga,

muncul sepanjang wawancara dilakukan. Temuan penelitian ini diringkas

dan disusun dengan menyebutkan kutipan-kutipan wawancara partisisipan

dalam format temuan umum. (Raudy, 2010).

4.1 Hasil & Pembahasan

Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan hasil dan pembahasan

bertujuan untuk mengetahui tentang gaya kepemimpinan, teknik

komunikasi kepemimpinan, peranan gaya dan komunikasi kepemimpinan

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT.Wetech.

4.1.1 Gaya Kepemimpinan

Menurut informan, sikap atasan kepada bawahan tergantung pada

bawahan itu sendiri dimana apabila bawahan yang tidak mampu tetapi

mempunyai kemauan maka atasan akan memberikan pengarahan kepada

bawahan tersebut. Selanjutnya, bawahan yang mampu tetapi tidak mau

melaksanakan tugasnya, atasan akan mendengarkan apa yang diinginkan

oleh bawahannya.

Informan 1 : Tindakan yang diambil oleh Mr.Ra terhadap pekerjaan

bawahannya itu tergantung dari kemampuan atau kemauan dari

bawahannya dimana bawahan yang belum mengerti akan diberikan

pengarahan sebaliknya karyawan yang menguasai tapi mempunyai

kemauan yang kurang maka atasan akan melakukan pendekatan dengan

menanyakan kepada bawahannya maunya seperti apa?

Informan 2 :Atasan suka terjun langsung untuk melihat pekerjaan

bawahannya dan memberikan pengarahan,dalam memberikan

pengarahan atasan juga akan memastikan bahwa kita sudah mengerti

atau belum.

Page 45: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

45

Sedangkan untuk karyawan yang memiliki kemauan dan seimbang

dengan kemampuannya maka atasan cukup dengan memberikan perhatian

kepada bawahan tersebut.

Informan 1 : atasan memberikan perhatian kepada bawahan dengan

cara memberikan pujian, memberikan uang bagi yang berulang tahun

untuk maka-makan bersama

Informan 2 : atasan melihat bawahan yang lagi bekerja setelah selesai

melakukan pekerjaannya atasan akan menanyakan ada masalah dalam

pekerjaan kita atau tidak.

4.1.2 Komunikasi Kepemimpinan

4.1.2.1 Teknik Komunikasi kepemimpinan

Keberhasilan komunikasi dapat dilihat dari kesamaan pemahaman

antara atasan dan bawahan, kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh

kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan

situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Disini karyawan sudah

memberikan pesan-pesan yang jelas, sehingga tercapai titik temu.

Informan 1 : bahwa atasan memberikan instruksi yang jelas dengan

memberikan informasi secara berulang sehingga bisa dimengerti oleh

bawahannya

Informan 2 : bawahan merasakan kalau komunikasi mereka dan

atasan berjalan lancar hal ini ditegaskan dengan atasan yang tidak segan

untuk menerangkan atau memberikan penjelasan kepada bawahannya,

dan diharapkan bertanya apa bila tidak mengerti.

Selain itu komunikasi juga dilakukan dimana

kesepakatan/kesepahaman dalam suatu “problem atau case” yang menjadi

pusat perhatian bersama. Sehingga akan terhindar dari kendala berupa

“miss-everything”.

Page 46: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

46

Informan 1 : harus selalu menjaga komunikasi antara atasan dan

bawahan untuk saling mengkonfirmasi pekerjaan apabila ada perubahan

secara mendadak sehingga kesalahan dapat terhindari dimana setiap

email yang masuk dari customer harus di CC ke semua pihak yang

berhubungan

Informan 2 : dalam menghadapi komplainan dari customer, atasan

akan mengajak bawahannya untuk mendiskusikan atau musyawarah

mencari tahu dimana letak kesalahan

Komunikasi juga pada dasarnya bisa dikatakan sebagai upaya

seorang atasan dalam meraih perhatian, minat, kepedulian, simpati,

empati, maupun respon positif dari orang lain.

Informan 1 : atasan tahu karakter bawahannya yang agak melo, jadi

kalau bawahannya lagi banyak masalah atasan tidak berani untuk

bertanya karena melihat situasi kondisi. ikut merasakan kesedihan yang

dirasakan oleh bawahannya atasan mencoba untuk menghibur bawahan

yang sedang sedih dengan melontarkan kata-kata “ ya Widy nya ada

masalah” lalu dijawab iya

Informan 2 : atasan akan mentolerir bawahan untuk memberikan izin

apabila bawahannya mau minta izin, dan tidak akan dipersulit

4.1.3 Peranan Gaya dan Komunikasi Kepemimpinan Meningkatkan

Produktivitas Kerja Karyawan di PT.Wetech

Gaya kepemimpinan merupakan suatu proses dimana seseorang

mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok dalam usahanya untuk

mencapai tujuan tertentu. Setiap pemimpin mempunyai gaya

kepemimpinan masing-masing, tergantung pada pemimpin tersebut dalam

menyesuaikan gaya kepemimpinannya pada situasi kerja yang dihadapi.

Dalam komunikasi kepemimpinan selayaknya harus terjalin komunikasi

Page 47: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

47

yang baik antara atasan dan bawahan . Disamping mengkritik para

“bawahan” jika melakukan kesalahan, pemimpin sebaiknya juga

membantu memecahkan masalahnya dan merencanakan bagaimana

menghindarkan kesalahan-kesalahan yang sama untuk kedepannya.

Informan(1&3):atasan tidak menyukai dan akan menegur bawahannya

yang suka datang terlambat apalagi kalau rumahnya dekat, maka

bawahan itu akan disuruh menghadap dan diberikan pengarahan,

hasilnya keesokan hari bawahan tersebut bisa datang lebih awal.

Informan (1,2&3):atasan tidak suka melihat ruangan yang kotor pagi-

pagi bawahan harus membersihkan meja, sebelum pulang harus

dirapihkan kembali, membiasakan bawahan menjadi rapih dan bersih.

Seorang pemimpin harus mencitrakan dirinya sebagai seorang

pemimpin yang merakyat , mau mendengarkan suara bawahannya ,

mendengarkan keluh-kesah akibat penderitaan yang selama ini disuarakan

langsung kepada pemimpinnya, memberikan kebebasan yang bertanggung

jawab kepada bawahannya, menciptakan suasana yang nyaman

dilingkungan kerja sehingga tanpa disadari produktivitas kerja atau

semangat kerja karyawan dapat meningkat.

Informan 1 : Bawahan merasa betah bekerja diperusahaan walaupun

memikul beban cukup berat karena harus bertanggung jawab pada

bagian exim, purchasing, admin marketing jika membuat kesalahan,

atasan memotivasi mempercayakan kepada bawahannya kalau dia bisa

melakukan tugas tersebut, atasan tidak bersikap acuh tak acuh melainkan

atasan dapat diajak untuk berkomunikasi dengan baik, atasan

menciptakan lingkungan yang kekeluargaan karena antar bawahan tidak

merasakan adanya persaingan, atasan meyakinkan kalau bawahannya

mempunyai perannya masing-masing, sehingga bawahan termotivasi

untuk selalu melakukan yang terbaik dari hari ke hari

Page 48: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

48

Informan 2 : bawahan merasakan beban dalam menjalankan

pekerjaannya, tetapi dengan kepemimpinan atasan yang begitu banyak

memberikan toleransi kepada bawahannya sehingga bawahan merasa

nyaman dalam bekerja

Page 49: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Gaya kepemimpinan pada PT.Wetech dapat dikategorikan pada gaya

kepemimpinan situasional. Dimana kepemimpinan situasional menekankan

kepada kemampuan pemimpin untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain,

yang dihubungkan dengan tingkat kematangan dan kesiapan bawahannya.

Kematangan atau (maturity) dalam hal ini diartikan sebagai kemauan dan

kemampuan dari bawahan (followers) untuk bertanggung jawab dalam

mengarahkan perilaku sendiri.

2. Komunikasi yang dibangun oleh pemimpin adalah komunikasi dua arah (two

way communication), hal ini dapat dilihat adanya feedback antara pelaku

komunikasi yaitu antara atasan dan bawahan.

3. Komunikasi dan gaya kepemimpinan tersebut berdampak positif pada

produktivitas kerja karyawan PT.Wetech, dimana karyawan di PT.Wetech dapat

merasakan kenyamanan dan sepenuh hati dalam bekerja sehingga mereka dapat

bekerja lebih baik dari hari ke hari.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan uraian diatas dengan segala keterbatasan

pengetahuan juga pengalaman penulis mencoba memberikan saran-saran bagi

perusahaan maupun bagi karyawan dalam menyikapi permasalahan yang ada.

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut:

Page 50: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

50

1. Walaupun tidak ada satu cara terbaik untuk memimpin bawahan. Ini tergantung

pada pemimpinnya, bawahan, dan situasi yang ada. Setiap pemimpin bisa

mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain,

dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada

gaya kepemimpinan yang lainnya. Dan dikarenakan gaya kepemimpinan yang

diterapkan perusahaan ini adalah situasional, maka sebaiknya pemimpin tidak

hanya menerapkan satu gaya kepemimpinan saja melainkan kombinasi dari ketiga

kepemimpinan yang ada sehingga pemimpin dapat meningkatkan kemampuannya

dalam memimpin bawahannya.

2. Pemimpin harus tetap mempertahankan teknik komunikasi dua arah sehingga

terus tercipta suasana yang kondusif.

3. Dengan mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan perusahaan adalah

situasional maka karyawan sebaiknya terus meningkatkan kemampuan diri dalam

berkarya sehingga tercapai keberhasilan untuk kesejahteraan bersama.

Page 51: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

51

DAFTAR PUSTAKA

Auerbach, Carl F. dan Silerstein, Luouise B. (2003). Qualitative Data: An Introduction to

Coding and Analysis. New York: University Press..

Bedford, St. Martin (2009). Organizational Communication Balancing Creativity 6th

Edition

Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. . (1998). Qualitative inquiry and research design: choosing

among five traditions. SAGE Publications.

Strauss, Anselm L. Qualitative Analysis For Social Scientists. San Francisco:

Cambridge University, 2003..

Carolyn Boyce,MA and Neale, Palena, Phd. (2006). Conducting In-Depth Interviews :

A Guide for Designing and Conducting In-Depth Interviews for Evaluation Input

Denscombe, Martyn. (2010). The Good Research Guide, Fourth Edition. New

York: McGraw-Hill Open University Press.

Gathmyr, Raudy, dkk. (2010). Penelitian, penulisan, dan publikasi : Dampak Penggunaan

Smartphone Terhadap Prestasi Akademis Mahasiswa. Jakarta: Universitas

Multimedia Nusantara.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. (2006). Komunika Vol. 9 No. 1.

Moleong, Lexy J. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Morris, Trevor and Goldsworthy, Simon. (2008). Public Relations for Asia.

NewYork: Palgrave Macmillan.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 52: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

52

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta..

Yin, Robert K. (2011). Qualitative Research from Start to Finish. New York: The

Guilford Press.

Gillham, Bill. Case Study Research Methods. London & New York: TJ

International Ltd, 2000.

Samson, D., Daft, R. Management: second Pacific Rim edition. Melbourne:

Victoria Thomson, 2005.

Yin, Robert K. (2011). Qualitative Research from Start to Finish. New York: The

Guilford Press.

Robbins, Stephen P. (2003) Perilaku Organisasi Edisi 9 Jilid 1 dan 2, Terjemahan

Tim Indeks, Jakarta: PT. Indeks

Dr.J.R.Raco,M.E.,M.Sc. (2010) Metode Penelitian kualitatif : Jenis, Karakteristik

dan Keunggulannya

Page 53: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

53

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Page 54: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

54

DATA CODING & DISTILATION

No Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3

1

Jelaskan

identitas/posisi?

Purchsing dept,

Pengadaan

material

Admin sales Produksi

2 Jelaskan

aktivitas

pekerjaan?

Request lewat email,

buat harga bahan

baku, dipercaya

untuk

mengawasi(Exim,

admin sales)

Terima request

dari customer,

Cek harga

material

impor/lokal, buat

quotation

Merakit

komponen

elektronik

3 Jelaskan

identitas,

keseharian

atasan/manajer?

Manager, baik, suka

becanda, rapi,

disiplin pekerjaan &

waktu (loyalitas)

Manager, baik,

disiplin, bersih

Manager

4 Apakah

bawahan sudah

melakukan

pekerjaan yang

sesuai dengan

kemauan atasan?

Sudah

(terkecuali ada

request tambahan

dari customer, tapi

proses produksi

sudah berlangsung)

Sudah Baik, ramah, suka

bercanda,

perhatian

5 Apakah atasan

sudah

memberikan

instruksi-

instruksi yang

jelas?

Sudah Sudah Sudah

6 Apakah tindakan

atasan terhadap

pekerjaan

bawahan?

Mengamati,

memberikan

pengarahan,melakuk

an pendekatan

kepada karyawan

Menjelaskan

kepada karyawan

yang tidak

mengerti,

mengamati

karyawannya,

Memberikan

pengarahan.

Page 55: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

55

menegur terlebih

dahulu atasannya

7 Apa hal-hal yang

disukai oleh

atasan & hal-hal

yang di benci?

Disiplin waktu,

pekerjaan, bersih,

rapih, cekatan, (hal-

hal yang tidak

disukai merupakan

kebalikkannya)

Disiplin, bersih,

rapi.(yang tidak

disukai

kebalikkannya &

Songong, suka

browsing internet)

Ruangan bersih,

(yang tidak

disukai dengan

terlambat, lelet)

8 Apakah atasan

memahami

karakter

bawahan?

Ya Ya Ya (dilihat dari

ekspresi wajah)

9 Apakah atasan

memberikan

perhatian kepada

bawahan?

Ya, memberikan

uang pada saat ulang

tahun sebagai hadiah

Perhatian yang

diberikandengan

berbeda-beda cara

disesuaikan dengan

kondisinya

Ya,memberikan

sesuatu kue dll,

Ya

10 Komunikasi

seperti apa yang

dilakukan

atasan?

Baik dan lancar

Komunikasi dua

arah,

Timbal balik, ada

feedback (dua

arah)

Dua arah

11 Bagaimana

dampak yang

ditimbulkan dari

modelepemimpi

nan dan

komunikasi

kepemimpinan

Karyawan bekerja

lebih baik, Enjoy,

comfort

Kekeluargaan

semakin erat,

enjoy,nyaman,

bekerja tidak

terbebani

Enjoy, comfort

Page 56: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

56

Pedoman In-Depth Interview

PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

Nama Informan :

Nama Peneliti :

Jurusan :

Hari/ Tanggal :

"Selamat pagi/ siang/ sore. Nama saya ________ (memperkenalkan diri).

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui peranan gaya dan komunikasi

kepemimpinan dalam meningkatkan produktivitas kerja di PT.Wetech

"Jika Bapak/ Ibu tidak keberatan, saya akan merekam wawancara ini dengan

tujuan agar saya bisa mendapatkan semua detail, dan pada saat yang sama dapat

melakukan wawancara yang terfokus. Saya yakinkan Bapak/ Ibu bahwa semua isi

wawancara merupakan data yang dikhususkan hanya untuk kepentingan

penelitian ini. Oleh karena itu saya akan mengajukan beberapa pertanyaan,

mohon dapat dijawab sebagaimana adanya.”

“Bisa jelaskan identitas/posisi pekerjaan anda”?

“Jelaskan deskripsi pekerjaan anda”?

“Jelaskan identitas,keseharian atasan/manajer anda”?

“Apakah atasan sudah memberikan instruksi-instruksi sudah jelas”?

Page 57: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

57

“Apakah bawahan sudah melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemauan

atasan”?

“Apa tindakan atasan terhadap pekerjaan bawahan”?

“Hal-hal apa yang disukai oleh atasan & hal-hal yang dibenci”?

“Apakah atasan memahami karakter setiap bawahan”?

“Apakah atasan memberikan perhatian kepada bawahan”?

“Komunikasi seperti apa yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahannya”?

“Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari model kepemimpinan dan

komunikasi kepemimpinan”?

Page 58: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

58

Fakultas Ilmu Komunikasi

Formulir Persetujuan untuk Informan

Silakan mempertimbangkan informasi ini dengan seksama sebelum memutuskan

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian:

1. Teknik komunikasi apa yan diterapkan oleh pimpinan atau manager di

PT.Wetech?

2. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan di PT.Wetech

3. Bagaimana dampak komunikasi dan gaya kepemimpinan terhadap

produktivitas kerja karyawan di PT.Wetech

Yang akan Bapak/ Ibu lakukan dalam penelitian ini

Jika Bapak/ Ibu memutuskan untuk menjadi sukarelawan, Bapak/ Ibu akan

diminta untuk berpartisipasi dalam satu wawancara. Bapak/ Ibu akan ditanya

beberapa pertanyaan, seputar topic penelitian, dan dengan izin dari Bapak/ Ibu,

saya akan merekam rekaman wawancara sehingga saya bisa mendapatkan semua

detail, dan pada saat yang sama dapat melakukan wawancara yang terfokus.

Bapak/ Ibu tidak akan diharuskan untuk menyatakan nama Bapak/ Ibu pada

rekaman.

Waktu

Wawancara akan memakan waktu sekitar 1 jam.

Resiko

Beberapa pertanyaan yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau malu.

ATAU Tidak ada risiko yang diantisipasi.

Manfaat

Ini adalah kesempatan bagi Bapak/ Ibu untuk menceritakan pengalaman Bapak/

Ibu terkait dengan topik penelitian.

Kerahasiaan

Page 59: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

59

Bilamana Bapak/ Ibu tidak ingin mengungkapkan identitas Bapak/ Ibu yang

sebenarnya, Bapak/ Ibu akan diberi kode nomor acak. Siapapun yang membantu

saya menuliskan tanggapan hanya akan mengetahui kode ini.Tanggapan Bapak/

Ibu atas pertanyaan wawancara akan dirahasiakan. Rekaman wawancara akan

dihapus setelah tugas akhir saya diterima dan transkrip wawancara akan disimpan

sampai penelitian selesai.

Data yang saya dapat dari wawancara dengan Bapak/ Ibu dapat digunakan untuk

penelitian ini dan dapat digunakan sebagai dasar untuk artikel atau presentasi di

masa depan. Saya tidak akan menggunakan nama Bapak/ Ibu atau informasi yang

akan mengidentifikasi Bapak/ Ibu dalam setiap publikasi atau presentasi.

Partisipasi

Partisipasi Bapak/ Ibu benar-benar sukarela dan Bapak/ Ibu dapat berhenti

berpartisipasi dari penelitian kapan pun tanpa kewajiban apapun. Bapak/ Ibu juga

dapat mengabaikan pertanyaan selama wawancara, tapi dapat tetap berpartisipasi

dalam seluruh penelitian.

Untuk Menghubungi Peneliti

Jika Bapak/ Ibu memiliki pertanyaan, kritik dan saran terkait dengan penelitian

ini, Bapak/ Ibu dapat menghubungi:

Nama : Endah Fajarwati

Alamat : Jababeka Education Park,

Jl. Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka

Cikarang Baru, Bekasi

17550

Email : [email protected]

Atau dapat juga menghubungi pihak fakultas yang mengawasi jalannya penelitian

ini:

Nama : M. Raudy Gathmyr, S.Sos, M.Si

Telepon : 021-8910 9762 ext.322

Email : [email protected]

Perjanjian:

Sifat dan tujuan dari penelitian ini telah cukup dijelaskan dan saya setuju untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya memahami bahwa saya bebas

menghentikan keterlibatan saya dalam penelitian ini kapan saja, tanpa

menimbulkan kewajiban apapun.

Tanda tangan : ______________________________

Tanggal:______________

Nama : ______________________________

Page 60: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

60

TRANSKRIP WAWANCARA MBAK WIDI

Pewawancara : Selamat sore mbak

Informan : Sore juga mbak

Pewawancara : Nama saya Endah, sebelumnya terima kasih sudah

menyempatkan waktu untuk saya wawancara, wawancara ini

merupakan salah satu kelengkapan bahan penelitian saya

(skripsi), sebagai syarat kelulusan S1 komunikasi di President

University

Informan : Iya sama-sama kok, saya juga senang hati bisa bantu mbak

Pewawancara : Langsung aja kali ya ,bisa cerita gak mbak mungkin sedikit

banyaklah tentang mbak Widi ?

Informan : oo…bisa, mbak kan udah tahu nama saya widi, saya bekerja di

PT.Wetech sebagai Purchasing, ya kurang lebih tuh hampir 10

tahun kalo sampe sekarang mbak, ya bisa dibilang saya termasuk

karyawan yang cukup lama di Wetech itu

Pewawancara : Ehmmm pekerjaannya mencakup apa aja?

Informan : Hampir semua ya, gak semuanya juga tapi hasil report akhir

ehmm report akhirnya itu dipercayakan ke saya, termasuk saya

juga orang yang dipercaya sama manajernya

Pewawancara : Maksudnya gimana ya mbak?

Informan : Begini loh maksudnya ya mbak, di office itukan ada purchasing,

administrasi sales, ekspor-impor ituloh kayak exim, kegiatan

masing-masing staf pasti akan ditanyakan nah, yang suka

ditanyakan tuh kesayanya jadi manajernya lebih dominan ke saya

nanyanya kesaya. Manajernya saya kan orang Korea jadi logat-

logatnya kurang bisa bahasa Indonesia juga.

Page 61: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

61

Pewawancara : Tapi lancarkan bahasa indonesianya?

Informan : Iya kalau dibilang lancar sih enggak mbak, dibilang gak lancar

sih gak juga. Mungkin kosakatanya ajanya aja yang masih belum

ngerti.

Pewawancara : Oooo gitu ya mbak ya..bisa dijelaskan lebih detail lagi gak mbak?

Informan : Ehmmm maksudnya gimana mbak?

Pewawancara : Untuk pekerjaannya ?

Informan : Purchasing?

Pewawancara : Iya.

Informan : Iya, misalnya begini dibagian purchasing kalau ada order lokal

nih, purchasing kan pasti nyariin tuh barangnya, kan gak selalu

mulus cari langsung ada gitu ya pasti terkadang barangnya susah

dicari dari kualitas barangnya yang sesuai atau harganya, itukan

sering ditanyakan ke manajer apa memenuhi segala macem,

contohnya lagi tuh untuk penawaran ke customer, customer

pastikan mencoba untuk melakukan penawaran, karena saya balik-

baliknyaaaa ke saya.

Pewawancara : Balik-baliknya ke mbak juga

Informan : Saya juga, trus misalkan impor ke Korea segala macem…

Pewawancara : Ooo untuk materialnya gitu, menyiapkan barang materialnya?

Informan : Iya, kalau Korea kan lebih dominan ke Korea ya, jadi juga

impornya ke Korea, trus kalo penawaran udah siap untuk

diedarkan….

Pewawancara : Setelah penawaran siap untuk diedarkan?

Page 62: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

62

Informan : Kemudian kayak ada harga, mengenai kesepakatan harga,

pengirimannya sudah ada dipenawarannya, tadi saya kecepetan ya

ngomongnya mbak?

Pewawancara : oooo gak…mungkin langsung ke intinya ya mbak

Informan : Intinya tuh gini, kan penawaran itu dari customernya semua

media ya dari email, telpon atau langsung dari Koreanya

Pewawancara : Korea antar Korea?

Informan : Iya terus admin salesnya itu nanti dia kayak bikin pewarannya

gitu kayak modelnya apa gitu. Tapi nanti dia juga Tanya ke saya

soalnya harga impornya saya ngatur, jadi untuk menaikkan, atau

untuk membuat penawaran itukan harga bakunya dulu yang

dipertanyakan gitu yang diolah, habis itu juga gak dikirim

langsung ke customer, soalnya kan biasanya kayak gitukan harus

ada kesepakatan Koreanya pokoknya kayak gimana ya mbak,

modelnya intinya tuh kayak Koreanya oke dengan harga segitu

baru dikirim.

Pewawancara : Ooo jadi selain kesepakatan bersama dari atasan trus acc….

Pewawancara : Iya tapi kalau tidak sesuai biasanya Koreanya tanya langsung ke

saya

Pewawancara : Sebentar mbak, memangnya administrasi marketingnya tidak bisa

menjawab pertanyaan- pertanyaan dari manajer gitu?

Informan : Bukannya gak bisa ya mbak ya, mereka masih baru kadang-

kadang aja mereka belum beranilah untuk mengambil keputusan

atau tindakan apa, kebanyakan mereka akan menanyakan kembali

hal yang serupa, dari situ atasan saya lebih condong menanyakan

langsung ke saya dibandingkan dia harus melakukannya dua kali.

Page 63: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

63

Pewawancara : Begitu ya mbak, kayak misalnya bawahannya itu staf admin ya

dia ada melakukan halhal yang lain kan dia masih tahap belajar ya

Informan : Iya

Pewawancara : Gimana?

Informasi : Mereka juga sering memberikan masukan juga kepada manajer

Pewawancar : Maksudnya?seperti apa?

Informan : Ketika customer meminta discount harga untuk materialnya, kan

kita sudah punya harga tetap tuh, namanya juga customer ya mbak

pasti ya ditawar lagi, modelnya kayak penawaran ya kayak jual

beli gitu nah mereka akan memberikan masukan kepada manajer

untuk menaikkan harga diproses milling atau proses apa gitu , tapi

harga bakunya gak dinaikkan jadi customer jadi memberikan

penawaran ke kita dipikir mereka harganya sudah turun

Pewawancara : Pada hal proses produksinya di naikkin

Informan : Iya gitu

Pewawancara : Ok, reaksi mereka bagus juga ya mbak ya….. Sebenarnya

perusahaan ini bergerak dibidang apa ya mbak?produksinya apa

saja?

Informan : Perusahaan Wetech itu bergerak di bidang elektronik,

produksinya lumayan cukup banyak sih, disini kita bisa buat jig,

rak jig , heat sink terus ada solder pallet banyak lagi deh mbak,

pokoknya yang berkaitan dengan komponen elektronik.

Pewawancara : ooo gitu ya mbak, terus customernya siapa aja ?

Informan : Lumayan sih, wah customer sebenarnya banyak sih yak an ada

ekspor segala macem tapi untuk daerah sekitar jababeka sini

Page 64: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

64

kayak modelnya Samsung, LG, Toshiba,Sanken, Hibex, Yamaha

music juga, banyak lagi deh mbak.

Pewawancara :Banyak juga ya mbak?

Informan : Iya mbak, karena untuk vendor jig itu sendiri, kebetulan sedikit

ya, jadi tidak begitu banyak pilihan. Untuk daerah Cikarang aja

ada sekitar 2 perusahaan saja sih yang saya tahu, karena itu

customer tidak mempunyai banyak pilihan, lagi pula mereka

terkadang suka deadline sih mbak, ya suka-suka customer ini

schedule pengirimannya.

Pewawancara : OO jadi kayak kejar tayang?

Informan : Iya, order pagi sorenya udah minta dikirim, he….he….

Pewawancara : Mbak bisa gak diceritain aktifitas di perusahaan?

Informan : Maksudnya aktivitas gimana?

Pewawancara : Maksud saya, proses ketika perusahaan mbak menerima orderan

dari customer.

Informan : Bisa sih, mungkin saya akan menceritakan dari proses pertama

pada saat kita menerima request dari customer.

Sebenarnya hubungan yang terjalin dari customer ke kita pintunya

selain sudah ada hubungan dari atasan kita ke atasan mereka

(hubungan antar korea) juga melalui administrasi marketing, yaitu

melalui email, telpon atau ya sms juga mungkin ada ya mbak ya.

Customer akan kirim email melalui request permintaan itu sesuai

dengan kebutuhan mereka kayak apa jig, solder pallet kemudian

penawaran diproses dengan mengolah data yang sudah saya

sajikan setelah ada kesepakatan harga (deal) barulah proses

produksi berlangsung. Ya kurang lebih seperti itu mbak

Page 65: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

65

Pewawancara : Mbak, bisa cerita lagi gak tentang sikap/keseharian manajer

mbak kalau dikantor? Terus hal-hal apa aja sih yang disukai atau

dibenci sama beliau?

Informan : Bisa mbak, manajer saya itu orang Korea, dia orangnya baik kok,

kadang-kadang suka bercanda sama karyawannya walaupun

terkadang kita gak ngerti ya ketawa-ketawa gimana aja, ketawa

tuh karena mendengar bahasa indonesianya yang gak jelas, lucu

aja mbak dengernya.Menjaga suasananya gak begitu kaku stres

juga kalau kerja serius kan agak gimana mbak ya

Pewawancara : iya juga sih.

Informan :Namanya manajer saya Kyung Yeul Ra, biasa kita panggil Mr.Ra.

Dia orangnya bersih malah dibilang bersihan banget, dia gak suka

tuh lihat meja yang berantakan, pasti dia akan tegur karyawannya,

dari gesture nya pun kelihatan kalau dia lincah ya dan ternyata dia

itu gak suka kalau lihat karyawannya yang lemah gemulai gitu

mbak lembek-lembek gitu kelihatan males katanya . Mr Ra suka

datang lebih awal, sangat disiplin dari waktu, pekerjaan,

penampilan selalu rapi nah itu juga yang buat kita jadi malu , mau

gak mau kan kita harus datang lebih awal dari dia, harus aktif,

disiplin, berpenampilan rapi. Ada untungnya sih kayak saya kan

suka terlambat karena saya tinggalnya di Jakarta jadi benar-benar

harus bangun pagi-pagi sekali biar gak terlambat datangnya.

Sebenarnya secara gak langsung dia sudah kasih contoh yang baik

sih sama kita.

Pewawancara :Mbak, kembali ke hal-hal yang tidak disukai,bisa lebih detail gak

kasih beberapa contohnya?

Informan :Ada sih pernah ada salah satu karyawan susah sekali untuk datang

lebih awal padahal rumahnya dekat, akhirnya dipanggil juga

karyawan itu menghadap ke Mr Ra kan, sempet marah sih, tetapi

Page 66: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

66

hanya sebatas itu saja. Habis itu ya sudah gak marah lagi.

Keesokkannya karyawan itu ya datangnya jadi lebih awal, katanya

sih gak enak sama malu sama Mr Ra.

Pewawancara : Hebat juga ya mbak, oh iya mbak beda ruangan ya sama Mr.Ra

nya?

Informan : Kebetulan kita berada dalam ruangan yang sama ya, jadi bukan

hal sulit untuk bertemu dengan Mr.Ra karena setiap hari saya

berhadapan dengan dia. Sering juga kalaupun urgent banget Mr Ra

langsung dari rumah ke customernya kayak LG, tapi pasti dia akan

kembali sorenya untuk cek report dari saya.

Pewawancara : Kenapa reportnya harus sore ya, bukannya setiap pagi meeting?

Informan : kalau setiap pagi meeting sama Mr Ra, gak kali ya soalnya dia

lebih menyarankan meeting pagi harinya, lebih baik dilakukan

sesama staf aja, karena yang pernah dia sampaikan, di office tuh

kita saling berhubungan, terus kita buat perencanaan terlebih

dahulu untuk setiap pekerjaan, saya tetap memberikan report

kecuali kalau ada hal-hal yang memang tidak bisa kami pecahkan

nah itu wajib mbak sesegera mungkin dilaporkan,supaya kita dapet

solusinya

Pewawancara : Menurut mbak kalau atasan mbak memberikan instruksi-instruksi

sudah jelas belum sih?

Informan : sudah cukup jelas sih mbak, karena Mr.Ra menjelaskannya

sampai berkali-kali walaupun bahasanya agak sulit dimengerti,

tapi gak masalah sih. Hanya saja terkadang, biasanya kan customer

suka ada tambahan requestnya dan informasi yang diberikan

customer sering hanya lewat Mr ra saja, tapi Mr.Ra pasti akan

kasih tahu ke kita lagi sih paling nanya barangnya sudah diproses

belum kalau belum diproses ada penambahan lagi modelnya kayak

gitu…

Page 67: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

67

Pewawancara : Pernah gak atasan mbak merasa kalau pekerjaan yang mbak

lakukan itu tidak sesuai dengan kemauannya beliau?

Informan : Pernah sih mbak, kayak kejadian baru-baru ini mbak

keterlambatan datang materialnya, karena proses dokumen impor

agak sedikit sulit ada masalah diforwardernya gitu mbak

Pewawancara : Mbak kalau proses dokumen ekspor impor itu ada masalah gak?

Informan : Maksudnya?

Pewawancara : Dokumennya suka ada masalah gak?

Informan : Kalau misalnya dokumen kan sama forwarder ya mbak kan kita

gak mungkin ngambil langsung barangnya dari bandara ada

forwarder. Pertama kita ganti forwarder dari fierstindo jadi Life

karena baru ya jadinya agak susah jadi komunikasi kitanya

kedianya jadi harus ada penyesuaian yang baru.

Pewawancara : Komunikasi maksudnya?

Informan : Kita menjelaskan sama forwardernya kayak gini, karena kita

urgent ya kebanyakan barang-barang yang dibutuhkan tuh emang

bener-bener barang-barang yang kita butuhkan jadinya kan

kadang-kadang kan susah, tapi kita juga memaklumi mereka kok ,

soalnya kayak gimana ya kan juga gak mungkin cuma satu

forwarder aja yang urus gitu jadi banyak juga kan dikejar-kejar

gitu.

Pewawancara : Bisa kasih tahu gak mbak Widi contoh lainnya apa?

Informan : Yang kayak tadi itu Endah, kalau misalnya ada perubahan dari

customer kan mungkin hanya pemberitahuan sesama orang

Koreanya saja, nah disini pernah Mr Ra nya lupa buat konfirmasi

ke kita lagi, so far bisa di handle sih. Semenjak itu kesana-

sananya bener-bener komunikasi antar atasan dan bawahan biar

Page 68: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

68

tetap berjalan ini kayak apa schedule pengiriman lewat E-mail

yang masuk harus di CC ke semua pihak yang berhubungan, agar

setiap informasi yang masuk dapat dipertanggung jawabkan

jadinya gak satu pintu kalau ada kesalahan kan lebih cepet

ketahuannya.

Pewawancara : Mbak, sebenarnya mbak Widi betah gak sih bekerja di

PT.Wetech ini?

Informan : Ya betah gak betah sih…

Pewawancara : Maksudnya gimana mbak?

Informan : Dibilang gak betah mungkin karena pekerjaannya bisa dibilang

memikul beban cukup berat, masalahnya kalau setiap pagi kayak

(exim, purchasing,administrasi marketing) membuat kesalahan,

saya juga ikutlah kayak ikut menanggungnya juga kayak harus

mengawasi kerjaan mereka semua agar mereka melakukan

pekerjaannya dengan baik stress juga ya mbak. Jujur sih mbak

banyak orang gak betah dengan pekerjaan mereka pasti

dikarenakan banyak faktor seperti sikap pemimpin yang acuh tak

acuh, kaku dll, atasan/ teman sekerja kan juga tidak bisa diajak

berkomunikasi dengan baik itukan juga salah satu alasannya ya

tapi Alhamdulillahn sih saya sendiri sudah cukup nyaman dengan

situasi yang ada di kantor saya.

Pewawancara : Mbak hubungan mbak Widy sama rekan kerja seperti apa ya?

Informan : Alhamdulillah……eeee Alhamdulillah ya sesuatu baik-baik saja

sih, bisa dibilang kekeluargaan. Kita juga memulai pekerjaan kan

tanpa ada kekeluargaan kan susah juga ya gak selalu mengerjakan

tugas masing-masing doing , dan didalam pekerjaan pun kita terus

berkarya pada masing-masing divisi untuk selalu menjadi lebih

baik setiap harinya jadinya gak kayak mengulang kesalahan lah

Page 69: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

69

Pewawancara : Ada gak sih persaingan-persaingan dalam mendapatkan perhatian

dari atasan?

Informan : Kayaknya sih gak ada deh mbak, soalnya masing-masing ya

unggul pada bidangnya masing-masing karena semuanya

merupakan satu-kesatuan ya memang benar-benar dibutuhkan oleh

perusahaan. Jadi kalau menurut saya sih ya gak usahlah seperti itu.

Pewawancara : Mbak Mr Ra suka terjun langsung gak sih dalam mengecek

pekerjaan karyawan-karyawannya?

Informan : Wah iya mbak Mr Ra itu orang nya gimana sih apa namanya dia

kalau kerja itu saya acungin jempol Iah bagus . Jadi dia suka terjun

banget tuh , maksudnya itu terjun langsung jadinya dia mengecek

gitu kalau misalnya berdasarkan reportnya juga jadi saya yang

gimana gitu jadi dia yang evaluasi karyawannya.

Pewawancara : Oooo jadi selain dapet report dari mbak Widi juga gak percaya

langsung evaluasi juga ya?

Informasi : Iya percaya sih percaya tapikan kalau menurut penilaian orang

kan berbeda ya mbak ya, mungkin aja saya ngomongnya ooo baik

–baik gini tapi kan kalau misalnya pendapat Mr Ra nya sendiri

kurang bagus ya gimana ya, jadi Mr Ra cek langsung pekerjaan

bawahannya

Pewawancara : Tindakan apa yang diambil oleh Mr Ra terhadap bawahannya?

Pewawancara : Berarti setiap karyawan ya mbak?

Informan : Iya, kayaknya diawasi satu persatu deh soalnya Mr Ra kalau lagi

dikantor bener-bener mengamati para pekerjaan bawahannya.

Pewawancara : Tindakan apa yang diambil oleh Mr Ra terhadap pekerjaan

bawahannya?

Informan : Tergantung sih

Page 70: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

70

Pewawancara : Maksudnya tergantung dari apa mbak?

Informan : Ya tergantung pada kemampuan atau kemauan dari bawahannya

lah.

Pewawancara : Bisa gak dijelaskan mbak?

Informan : Begini loh Endah, terkadang kan ada karyawan yang belum

mengerti atau menguasai pekerjaannya nah disitu Mr Ra akan

lihat kemauannya untuk belajar, ya yang pasti kan pasti diajarin

kayak karyawan yang di office itu loh Endah. Sebaliknya

karyawannya pinter (menguasai) tapi males ya itu sama aja

percuma. Paling juga ditanyain maunya bagaimana?gitu

Pewawancara : Berarti Mr Ra jadi tahu persis dong sifat, karakter anak buahnya?

Informan : Ya pastilah Endah, orang dia tau kok kalau aku agak melo

gitulah, jadi terkadang kalau aku lagi banyak masalah dia gak

berani Tanya-tanya atau gimana gitu

Pewawancara : Loh kok, memangnya kenapa mbak?

Informan : Gimana gak sedih ya, lagi banyak masalah dikerjaan, Mr Ra nya

apa-apa Widy ya Widy ya, memangnya kita gak punya masalah

apa dirumah yang diurusinnya kerjaan melulu , tapi untungnya Mr

Ra bisa lihat sikon ya, jadi paling gak Mr Ra tanya “ ya Widynya

ada masalah?” ya paling saya jawab iya habis tuh dia gak nanya-

nanya lagi sih mungkin dia tahu karyawannya ada batasnya lah

gitu

Pewawancara : Perhatian ya Mr ra nya mbak, menurut mbak Widy sikap

perhatiannya itu merata kesemua karyawan gak sih?

Informan : Kalau menurut saya sih sama lah perhatiannya sama ya , tapi dari

cara penyampaiannya beda. Iya Mr Ra perhatian, tapi perhatiannya

karena ada maunya, biar kita jadi tersanjung atau gimana kan mau

Page 71: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

71

gak mau kita harus memperlihatkan kalau kerja kita bagus atau

lebih gitulah modelnya

Pewawancara : Maksudnya beda apa perhatian caranya beda, bisa kasih contoh?

Informan : Begini, waktu saya ulang tahun kan saya dikasih uang ya kayak

buat makan-makan ama office, ya anak-anaknya rame lah

Pewawancara : Baik banget ya Mr Ra nya…..O iya Mr Ra membebani

karyawannya gak mbak, maksud saya kita dituntut kerja bagus,

biar perusahaan mencapai keberhasilan?

Informan : Kalo menurut …..gimana ya mbak ya…. Kalo membebani sih

kayaknya enggak, karena masing-masing kita sangat sadar akan

keberhasilan perusahaan tuh karena kita-kita juga gitu karena

keberhasilannya perusahaan kita juga yang buat untuk memajukan

PT itu juga dan hasilnya buat kita juga gitu

Pewawancara : Mumet juga ya mbak?

Informasi : Iyalah

ewawancara : Mbak, bagaimana komunikasi yang sebenarnya antara manajer

dengan mbak Widy atau rekan kerja lainnya ya mungkin mbak

Widy bisa cerita gitu?

Informan : ehmmm, komunikasi nya sih kayaknya baik-baik

aja…..maksudnya gimana ya Endah, saya kan bukan orang

komunikasi…….jadinya kurang mengerti

Pewawancara : Oooo maaf maksudnya gini mbak, hubungan mbak atau rekan

kerja lainnya pasti kan selalu berhubungan baik lisan atau tulisan

kan sama Mr Ra nya?

Informan : Oooo, iya saya mengerti alhamduillah komunikasi berjalan cukup

lancar ya, karena masing-masing dari kita ada feedback nya

maksudnya …..ya gitu dech ya setiap komunikasi kan kita perlu

Page 72: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

72

mengerti ya setiap omongan, tidak terlalu banyak kesalahan atau

gimana dari pengucapan segala macem kan dimengerti juga kan

jadi ya lebih enak kalau seperti itu.

Pewawancara : Ehmmm kira-kira dampak apa sih yang mbak rasakan, atau

mungkin yang mbak lihat sesama karyawan maksud saya dengan

sikap Mr Ra yang seperti itu dengan semuanya ?

Informan : Pokoknya sih dampaknya lumayan bagus, ya kita rasakan, kalau

produksi kita bagus, berarti kan jualannya Wetech laku keras ya

mbak ya, kadang-kadang manajer seneng apalagi waktu atasan

ngeliat laporannya akhirnya , emang sih Wetech itu ada targetnya

ya mbak ya Alhamdulillah sih melampaui batas.

Pewawancara : Trus mbak kalau misalnya dampak lainnya gitu yang mbak

rasakan dalam pekerjaan mbak, misalnya mbak bekerja jadi kayak

gimana?

Informan : Gimana ya mbak maksudnya?

Pewawancara : Mbak kerjaan tuh terpaksa menjalani atau mbak enjoy?

Informan : Kalau terpaksa gak ya mbak, soalnya saya kan kerja sudah 10

tahun di Wetech enjoy ya mungkin ada saatnya kita gak kan, ya

10 tahun juga waktu yang lama mbak ya jadi ada kejenuhan lah,

kejenuhan yang meliputi kalau misalnya udah lewat ya , kalau kita

lagi ngumpul sama anak office ya ngakak-ngakak ketawa. Jadi

awalnya jenuh sama bosen jadinya kita happy happy gitu, trus kita

juga kerja serius ya.

Pewawancara : Berarti kan kekeluargaan antar sesama karyawan tetap terjaga

terus bagaimana peran karyawan lain mendapatkan suatu masalah?

Informan : Contoh masalahnya seperti apa ya mbak ya?

Page 73: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

73

Pewawancara : Saya juga mungkin kurang tahu persis ya mbak ya mungkin, ada

gak masalah yang terjadi di office gitu?

Informan : Kalau di office itu gini ya kan lingkupnya kita belajar untuk bisa,

kayak saya, saya kan purchasing ya mbak saya berusaha untuk

exim juga, quotation juga, ada saatnya mungkin orang itu gak

masuk kan terlalu susah juga kayak exim kan mungkin

dokumennya gak terlalu banyak tapi suka pergi-pergi ke Cibitung

segala macem kan banyak ya keluar-keluar kantor gitu nah pas ada

urgent-urgent barang yang harus dikirim kita nih fungsinya kita

bisa seperti itu jadinya kita bantulah dokumen segala macem

seperti itu

Pewawancara : jadi harus multifunction ya?

Informan : Bisa juga seperti itu mbak.

Pewawancara : Berarti kan tidak semua karyawan atau bawahan tuh yang bisa

menjadi serba bisa gitu mbak, apa sih caranya yang bisa….mbak

kan berhubungan terus sama Mr Ra ya mbak ya, apa sih siasatnya

atau apa yang dilakukan Mr Ra ini kepada bawahannya? Dia

mungkin kurang apa ya, yang kurang bisa handle semuanya?

Informan : Ehmm… sebetulnya dari sikap Mr Ra ya , orang nya asyik dan

gampang ya ngeliat dari sikapnya kita kalau kitanya berusaha

untuk bisa, kayak saya kan dulu kan dipurchasing, pas ke exim-

eximnya resign ya saya nya juga ini berusaha untuk bisa ngerjain

jadi juga saya kan ingin belajar ilmu kan kita dapet dari mana aja

mbak ya tapi kan yang penting kita bisa dan mau untuk bisa.

Seperti itu misal Mr Ra lebih suka seperti itu menghargai lah dia

juga tahu sikon pas kayak ngeliat banyak yang sibuk gitu lebih

baik diem gitu dianya. Trus kalau Mr ranya ngeliat kita diem

gimana tapi gak ngerjain apa-apa gimana ya, jadi dia gak suka

Page 74: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

74

sama orang-orang kayak gitu. Dia lebih dominasi sama orang-

orang yang belum tahu tapi dia mau belajar, seperti itu

Pewawancara : Mbak saya nangkepnya wawancara kita tadi itu kayaknya mbak

ada ngomong dari bawahan itu kayak ada misalnya mereka lagi

gak ada dikantor yang lainnya handle gitu ya

Informan : Iya seperti itu, kayak modelnya Mr Ra tuh gini dia itu kayaknya

melatih ya melatih untuk kita bisa jadi gak hanya mengandalkan

orang satu, kerjaan kita mah cuma ini aja jadi kita gak mau kerjaan

yang lain gitu gak jadi gini mbak ya Mr Ra tuh kayak bener-bener

ngelatih kita tuh juga kayak ibaratnya jangan selalu berfikir

kerjaan kita tuh ini kerjain ini kerjaan yang lain masa bodoh gak,

Mr Ra itu modelnya melatih kita untuk bisa semuanya lah

ibaratnya seperti itu karena kan biar kita tidak terlalu focus sama

satu orang jadinya kalo misalnya ada satu yang pergi atau keluar

kantor atau tidak masuk ya itu kita bisa menghandle, meskipun

tidak semuanya, tapi kita dilatih buat kayak jadinya kayak kita

susah kan dokumen ya mbak yang tadi saya ceritakan ya mbak ya

kalo exim kan orangnya sering ini sering bolak-balik keluar kantor

ya nah seperti itu mbak jadinya nah misalnya kalau dia gak ada

trus ada barang masuk dikirim secara urgent kan kita tidak harus

nungguin sampe dia datang atau kita suruh orang itu pulang nggak

seperti itu kita yang ngerjain atau gimana tapi kita juga gak boleh

ya yang ngelupain kerjaan kita sendiri Mr Ra juga sebenarnya

melatih kita. Meskipun pas lagi banyak kerjaan jadi harus ngerjain

kerjaan orang lain tuh agak berat ya kayak gimana mungkin

kadang-kadang malah kerjaan kita malam tambah ribet tapi kalau

melihat kedepannya atau hasilnya wahhh ternyata kita juga bisa,

kita bisa untuk ngerjain kerjaan yang lain gitu.

Pewawancara : Mbak mungkin ehmm saya mau nanya, ada yang mau saya

tanyakan kayak perannya Mr Ra kalau misalnya mbak atau

Page 75: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

75

karyawan yang lainnya misalnya ya yang di office itu ada masalah

kan mbak tadi cerita pernah bilang kalau buat report setiap hari

kan, dalam buat report itu misalnya ada masalah gimana sih Mr Ra

itu dia apa ada maksudnya ikut memecahkan masalah itu kan ya,

bisa gak mbak certain?

Informan : Gini ya kan kita mungkin dari acara kumpul ya itu bukan dari

office sendiri atau Wetech ya bukan Mr Ra suka terjun langsung

dia mau lihat keadaan karyawannya bagaimana kalau misalnya

ada yang gimana gitu pasti kan keliatan ya mbak ya, ada yang

kurang belum ada dari sikonnya atau segala macem nanti Mr Ra

pasti bantu mbak kayak gituan, trus kalo masalah office sendiri ya

jadi saya kan setiap pagi kadang-kadang saya email ya,messenger

lah ibaratnya seperti itu saya cerita katanya kan tau Mr Ra nanya

ke saya bagaimana ini ya jadi kita meeting lah mungkin biar gak

ketahuan karena rahasia atau gimana jadi kita sharingnya jadi

lebih…ya kita kumpul ya dimana gak hanya antar ini aja Cuma

tapi pokoknya Mr Ra itu ini ya saya binggung jelasinnya, tapi

bagus dari Mr Ra sendirinya itu dia welcome sama kita mbak,

apapun masalahnya karena mungkin Mr Ra lebih tua dari pada

kita jadi ibaratnya sudah makan asam garamnya, jadinya kalau kita

mau tahu tentang ini juga biar kerjaan kita lebih bagus atau lebih

ini dia mau bantu masalahnya “wah Mr Ra nya saya kurang ini…”

dia pasti berfikir pasti kita dikasih solusi yang bener-bener tokcer

lah ibaratnya seperti itu

Pewawancara : Berarti maksud mbak solusi yang Mr Ra kasih ke mbak atau

karyawan lainnya itu bener-bener kayak apa sih….bener-bener

bisa dipertanggung jawabkan gitu ya?

Informan : Iya

Pewawancara : Tapi terpikir gak sama mbak atau karyawan lainnya?

Page 76: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

76

Informan : Dia sebenernya diem ya tapi di diemnya itu dia berpikir, jadi

setiap ada masalah jadi lebih dulu memberikan solusi kita dan kita

udah butek mungkin mungkin kita udah mikir dan gak kepikiran

sampe disitu, permasalahannya dibilang enteng, enteng ya tapi

ternyata kita tuh gak memikirkan sampe kesitu mungkin Mr Ra

ehmmm cara menyingkapinya tenang-tenang kalau kita mungkin

ada masalah ribet-ribet gitu ya kan, tapi dia tuh memberikan

solusi dan kita tuh kaget kenapa gak kepikiran seperti itu

solusinya, Wehh Endah dari tadi kita ngobrol gitu nih judul

skripsinya apa nih sebetulnya?

Pewawancara : Ohh…he…iya mbak Endah kan ngambil komunikasi ya jadi

skripsi Endah itu judulnya “Peranan Gaya Dan Komunikasi

Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja

Karyawan Di PT.Wetech”

Informan : Mungkin gini ya Endah karena ee….saya kurang mengerti

tentang komunikasi tapi sosok Mr Ra itu sebagai pemimpin yang

pasti tuh dia bisa memposisikan untuk dirinya sendiri itu di setiap

keadaan apapun, dia bisa lebih mengarahkan kita untuk lebih baik

lebih bisa untuk belajar dalam menghadapi menyelesaikan

masalah apapun, dia itu pokoknya kayak iya kalo ibaratnya

suskses untuk sebagai pemimpin kita yang dibawahannya pertama

karena kita kaget tapi kita lihat hasilnya memuaskan bagus juga,

jadi kita tahu belajar e….punya ilmu tuh ibaratnya dengan

gampanglah gitu

Pewawancara : Berarti kan semua PT jiga gitu ya, bukan hanya PT Wetech aja ya

kalau kayak gituan

Informan : Ya makanya kita sebisa mungkin untuk memajukan PT Wetech

kan kan hasilnya kekita-kita juga jadinya ibaratnya dari kita untuk

kita gitu aja

Page 77: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

77

Pewawancara : Jadi intinya mbak target tercapai bonus keluar, tepat waktu gak

sih?

Informan : Ee….kerja sama antara acc nya gini kan…..

Pewawancara : Maksudnya gini bonus itu kan ada……misalnya setahun sekali

Informan : He…eh…

Pewawancara : Kalo bonus itu sendiri keluar..?

Informan : Akhir tahun ya soalnya hasil….kan kayak kita ka nada

persentasenya segala macem kan ada naik turunnya pendapatan

Wetech, jadi kan akhir tahun kita tahu yang mana hasilnya

bagaimana kan kita tahu makanya bonus segala macem akhir

tahun, tapi kebetulan kita juga adalah buat apa gitu saya lupa ya

mbak ya kalau gak bulan nanti di juni ini ada ini kayak…..setiap

bulan ada setiap bulan dalam satu tahun tuh Wetech tuh ngadain

acara ulang tahun karena itu trus juga acara keluarga jadi kayak

darmawisata gitu mbak

Pewawancara : modelnya kayak family day gitu kali ya mbak

Informan : Ada juga hari khusus buat apa namanya….ehmmm karyawan aja

sama family juga ikut seperti itu kalo paling ee….yang wetech aja

paling daerah-daerah mana itu ngumpul nah disitu kita sharing

kebanyakan lebih banyak keterbukaanlah biar antara pemimpin

dan karyawan itu gak ada ibaratnya gak ada masalah lah, apapun

itu emang gak boleh marah kita ngeluarin uneg-uneg lah gitu trus

juga jalin kekeluargaan lenih ini lebih apa namanya lebih maju lah

gitu trus bersatu deh, ibaratnya kita disitu untuk jadi satu gitu

Pewawancara : Mbak misalnya lagi pas lagi itu kan pas mbak bercanda lah pasti

ada becanda kan? Nah ada gak sih uneg-uneg mbak, mbak tadi kan

Page 78: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

78

udah bilang ya sosok pemimpin mbak itukan bisa dikatakan baik

ya, tapi kan munafik banget ya kalo gak ada uneg-uneg …mbak

bisa gak cerita, mungkin saran juga buat perusahaan, uneg-uneg

apa sih atau dipikiran karyawan lainnya?Eeee….buat Mr Ra atau

buat perusahaan gitu loh.

Informan : Kalau masalah kita ada uneg-uneg itu pasti ya apalagi Mr Ra

itukan bukan …manusia jugalah dia ada saatnya sebel atau gimana

apalagi pas dia jengkel atau gimana, itu juga mungkin pas marah-

marah apalagi yang ini nih sampe apa sih dia bentak-bentak

padahal sebenernya itusih udah mungkin dah habis karena salah kit

juga sih ada juga kan yang masih baru kayak miss communication

gitu mbak kita pas gak sempet memberitahu tapi dianya ngeyel

jadinya dianya gakini meledak-ledak karena Mr Ra itu kan bener-

bener menjunjung customer itu raja, disini Mr Ra memang melatih

untuk ketelitian saya juga pun dilatih sama Mr Ra kita tuh ya

emang harus teliti gak hanya ngawur-ngawur gitu nah mungkin

disaat kita tidak teliti itulah Mr Ra marah, Mr Ra jarang marah ya

sebenarnya eee….jadinya pas marah dia kita kesel sama dia tuh

karena kita gak melakukan kesalahan itu

Pewawancara : Kesel ya mbak ya?

Informan : Ya iyalah kesel, ibaratnya ya kan misalnya ini saya kan yang

bertanggung jawab ya jadinya siapa yang salah saya yang kena.

Ibaratnya seperti itu jadi Mr Ra juga memberitahu saya untuk lebih

kayak ngomong sama orang itu jadi biar lebih inilah kerjaannya

dia itu okelah. Mungkin kadang-kadang susah kan untuk menegor

komunikasinya juga, kalau lagi marah-marah juga cuma saya yang

tahu kan karena orang lama nah yang orang baru mungkin bukan

maksudnya marah kekita tapi keorang lain tapi kita juga

menyampaikan marah ke orang yang melakukan kesalahan itu

Page 79: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

79

Pewawancara : Okelah mbak walaupun saya juga gak begitu ngerti juga ya

he…he…gak begitu merasakan kekesalan mbak gitu, tapi anyway

ini untuk penutup ya mbak ya eeee…apa ya apa harapan mbak

untuk apa sih untuk next nya menurut mbak harapannya apa gitu?

Informan : Ya kalau harapan ya mbak ya eeee…mungkin kan untuk

memajukan karena saya orang lama dibilang ikut andil juga tidak

ya tapi saya ikut disitu kan udah cukup lama jadi tahu seluk

beluknya Wetech kayak gimana eeee…..saya pengennya sih

Wetech lebih maju emang udah maju saya tapi lebih maju lagi lah

sekarang juga kami juga ekspor-ekspor juga sudah meluas, pt-pt

lain juga sudah banyak sudah maju jadikan kita dapat ini bonus-

banus gitu deh

Pewawancara : Maksudnya bonus lebih gede gitu?

Informan : Ya siapa yang gak mau ya mbak ya seperti itu tidak diherankan,

tidak ada yang menolaklah kalau seperti itu trus masalah

kepemimpinan Mr Ra itu sudah bagus ya saya pengennya tuh Mr

Ra lebih lah, jangan berubah ya sudah seperti itu saja kalau

memang tidak bisa kesana bukan tidak bisa mugkin bisa ya lebih

baik seperti itu saja lebih banyak komunikasi atau sesame

karyawan juga okelah terus dari saran-sarannya juga banyak

jadinya kita gak saling gimana gitu mbak…

Pewawancara : Ya sedikit banyak saya sudah ngerti arah seperti apa gitu mbak,

jadi say bisa mengucapkan terima kasih banyak sekali lagi karena

eeeee…informasi yang mbak berikan kepada saya alhamdulillah

mungkin mudah-mudahan ini cukup untuk bahan penelitian saya

ya mbak ya, jadi terima kasih banyak ya mbak Widy.

Informan : Kalau memang kurang nanti mbak Endah bisa hubungi saya nanti

kita cari waktu lagi waktu luang kali ya soalnya susah juga kalo

kayak gini ya mbak ya.

Page 80: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

80

Pewawancara : Iya makasih banyak ya mbak ya…kita tutup aja ya mbak, terima

kasih banyak

Page 81: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

81

Fakultas Ilmu Komunikasi

Formulir Persetujuan untuk Informan

Silakan mempertimbangkan informasi ini dengan seksama sebelum memutuskan

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian:

4. Teknik komunikasi apa yan diterapkan oleh pimpinan atau manager di

PT.Wetech?

5. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan di PT.Wetech

6. Bagaimana dampak komunikasi dan gaya kepemimpinan terhadap

produktivitas kerja karyawan di PT.Wetech

Yang akan Bapak/ Ibu lakukan dalam penelitian ini

Jika Bapak/ Ibu memutuskan untuk menjadi sukarelawan, Bapak/ Ibu akan

diminta untuk berpartisipasi dalam satu wawancara. Bapak/ Ibu akan ditanya

beberapa pertanyaan, seputar topic penelitian, dan dengan izin dari Bapak/ Ibu,

saya akan merekam rekaman wawancara sehingga saya bisa mendapatkan semua

detail, dan pada saat yang sama dapat melakukan wawancara yang terfokus.

Bapak/ Ibu tidak akan diharuskan untuk menyatakan nama Bapak/ Ibu pada

rekaman.

Waktu

Wawancara akan memakan waktu sekitar 1 jam.

Resiko

Beberapa pertanyaan yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau malu.

ATAU Tidak ada risiko yang diantisipasi.

Manfaat

Ini adalah kesempatan bagi Bapak/ Ibu untuk menceritakan pengalaman Bapak/

Ibu terkait dengan topik penelitian.

Kerahasiaan

Page 82: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

82

Bilamana Bapak/ Ibu tidak ingin mengungkapkan identitas Bapak/ Ibu yang

sebenarnya, Bapak/ Ibu akan diberi kode nomor acak. Siapapun yang membantu

saya menuliskan tanggapan hanya akan mengetahui kode ini.Tanggapan Bapak/

Ibu atas pertanyaan wawancara akan dirahasiakan. Rekaman wawancara akan

dihapus setelah tugas akhir saya diterima dan transkrip wawancara akan disimpan

sampai penelitian selesai.

Data yang saya dapat dari wawancara dengan Bapak/ Ibu dapat digunakan untuk

penelitian ini dan dapat digunakan sebagai dasar untuk artikel atau presentasi di

masa depan. Saya tidak akan menggunakan nama Bapak/ Ibu atau informasi yang

akan mengidentifikasi Bapak/ Ibu dalam setiap publikasi atau presentasi.

Partisipasi

Partisipasi Bapak/ Ibu benar-benar sukarela dan Bapak/ Ibu dapat berhenti

berpartisipasi dari penelitian kapan pun tanpa kewajiban apapun. Bapak/ Ibu juga

dapat mengabaikan pertanyaan selama wawancara, tapi dapat tetap berpartisipasi

dalam seluruh penelitian.

Untuk Menghubungi Peneliti

Jika Bapak/ Ibu memiliki pertanyaan, kritik dan saran terkait dengan penelitian

ini, Bapak/ Ibu dapat menghubungi:

Nama : Endah Fajarwati

Alamat : Jababeka Education Park,

Jl. Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka

Cikarang Baru, Bekasi

17550

Email : [email protected]

Atau dapat juga menghubungi pihak fakultas yang mengawasi jalannya penelitian

ini:

Nama : M. Raudy Gathmyr, S.Sos, M.Si

Telepon : 021-8910 9762 ext.322

Email : [email protected]

Perjanjian:

Sifat dan tujuan dari penelitian ini telah cukup dijelaskan dan saya setuju untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya memahami bahwa saya bebas

menghentikan keterlibatan saya dalam penelitian ini kapan saja, tanpa

menimbulkan kewajiban apapun.

Tanda tangan : ______________________________

Tanggal:______________

Nama : ______________________________

Page 83: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

83

TRANSKRIP WAWANCARA MBAK PUTRI

Pewawancara :Malam mbak

Informan : Halo, malam juga Endah

Pewawancara :Iya mbak makasih ya waktunya bisa apa menyempatkan

waktunya sedikit buat saya wawancara. Ehmmm saya berharap

wawancara ini dapat sebagai kelengkapan untuk bahan penelitian

saya (skripsi) ya mbak ya sehingga saya bisa lulus untuk S1

komunikasi ya di President University

Informan : Amin semoga ya

Pewawancara :Mbak,kita langsung aja ya, mbak bisa cerita gak sih tentang mbak,

trus jabatan dikantor sebagai apa?

lebih hampir 2 tahun sih.

Pewawancara : Sebelumnya sudah pernah kerja mbak Putrinya?

Informan : Emm belum sih mbak, lulus SMA saya coba-coba ngelamar di

PT. WETECH, Alhamdulillah saya dipanggil terus ngga lama

kemudian saya kerja deh di WETECH ini…

Pewawancara : Ooo… gitu, mbak kan apa ya walaupun sudah 2 tahun termasuk

apa ya masih terhitung baru ya mbak ya, betah ngga sih mbak di

WETECH mbak

Informan : Alhamdulillah sih sangat betah ya disini orangnya sangat

welcome sekali jadi orang-orangnya tu e… berkomunikasinya

sangat baik gitu

Pewawancara : Ooo…. gitu ya, trus mbak bisa ini nggak lebih detail nggak

betahnya itu kenapa?

Informan : betahnya disini tu orangya nggak sebanyak di PT-PT lain

karyawanya ada ribuan kalau di WETECH kan cuman ada 65 gitu

Page 84: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

84

deh sedikit jadi orang-orangnya tu lebih dekat terasa bersatu nggak

ada bedanya gitu terasa kekeluargaannya tu berasa banget gitu

mbak jadi nyaman aja disitu gitu

Pewawancara : Terus emm kalau atasannya mbak putri sikap kesehariannya itu

seperti apa?

Informan : Atasan saya itu manajer, orangnya baik juga, tapi kadang

tergantung sama moodnya juga sih…terus kalau datang

nyampenya duluan dibanding saya apalagi disiplin banget

orangnya tu perfect banget pokoknya sangat-sangat perfec lah

orangnya tuh udah gitu pulang itu juga nggak langsung pulang dia

masih muter-muterin keproduksi dia ngecek-ngecek mana yang

kurang ya dia pasti terjun langsung gitu nggak cuman diem duduk

dimejanya dia tu nggak dia pasti liat kondisi suasana di PT itu

seperti apa pasti langsung terjun kesana langsung ngga mau diem

merhatiin semua apa dia perhatiin meja juga semua semua harus

beres nggak boleh ada yang terlihat berantakan nggak boleh heeh

orang nya harus perfect banget lah gitu

Pewawancara : suka becanda ya?

Informan : suka juga sih becanda tapi kalau moodnya lagi baik aja

Pewawancara : Oooo gitu mbak ya…kira-kira kalau apa sih yang buat Mr Ra. Mr

Ra pasti pernah marah ya mbak ya?

Informan : Wah pernah ya pasti, kalau kita sukanya ngeyel, gimana ya

misalnya dimarahin banyaklah banyak jawab gitu males gitu

kelihatannya, gak rajin lelet gitulah, kan empet juga ya kalau

misalnya kerja kelihatan lelet gitu itukan ngeselin juga

Pewawancara : Mbak kalau saya boleh Tanya, mbak kalau menurut mbak, mbak

termasuk yang mana nih?ha..ha..

Page 85: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

85

Informan : Kalo saya termasuk yang mana sih, saya gak bisa menilai diri

saya kembali ke mereka-mereka saja kalau saya sih ngikut arus

aja, ngikutin arus gimana mereka gitu.

Pewawancara : Ooo…He…Eh…He..eh trus kalo hal, tadi kan hal yang tidak

disukai kalo hal-hal yang disukai, yang disukai atasan mbak?

Informan : Ya kalo misalnya kita tuh kerjanya rinci teliti gitu ya gak

sembarangan istilahnya gak sembarangan itu ya gak apa ya yang

apa istilahnya itu yang teliti lah, jadi semua kerjaan itu beres,

karyawan mau belajar , mau berkomunikasi dengan baik

Pewawancara : Apa maksudnya ini mbak, kalo menurut eee…mbak Putri

manajer mbak Putri kalo ngasih instruksi itu jelas gak sih?

Informan : Jelas banget ya kadang agak burem dikit he….he….burem

gimana gitu masalahnya kan bahasa ya, bahasa Indonesia dia kan

masih yang belepetan rada Korea-Korea gitu jadi rada ribet juga

malah kadang agak sedikit-sedikit bingung tapi dianya pasti tanya

kita mengerti apa nggak, jadi saking jelasnya juga kadang ketawa

sendiri karena ngomongnya gak nyambung, mungkin bagi dia

udah serius banget padahal kita yang denger udah nahan ngakak

ha….ha….tapi ya kita ngerti kita juga ngerti

Pewawancara : Lucu juga ya mbak ya

Informan : He…he..iya

Pewawancara : Mbak sesuai gak sih hasil kerja dengan kemauannya? Misalnya

gini sesuai gak hasil kerjanya mbak atau temen kerja mbak yang

lainnya dengan kemauan si Mr Ra nya ini manajer mbak ini?

Informan : Oooo kalau kerjaan saya sih Alhamdulillah sesuai ya mbak ya

dengan yang diinginkan Mr Ra ya sesuai lah kalau kata saya mah

jadi jarang juga sih complain ke saya karena juga kan saya kalo

Page 86: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

86

gak ngerti kita kan juga harus Tanya sama Mr Ra nya eee jadi ya

harus bener-bener ngerti banget

Pewawancara : Sampe ngerti gitu kali ya?

Informan : Sampe ngerti , Mr Ra juga gak segan untuk menjelaskan jadi kita

juga gak segan untuk bertanya gitu…..

Pewawancara : Mbak mungkin agak diluar ini ya

Informan : Ya

Pewawancara : Mbak kalau boleh misalnya saya Tanya sama mbak jujur kadang

perasaan mbak tuh bagaimana dengan misalnya gini ya Mr Ra

Tanya gitu ya Mr Ra bakal kasih tau ke mbak begini-begini

misalnya

Informan : He….eh….

Pewawancara : Ada hal yang gak mbak ngerti begitu kan gimana sih mbak bisa

mensiasati biar mbak bisa ngerti?

Informan : Ooooo kalo hal yang gak bisa saya mengerti pasti saya kan

komunikasikan ke mbak Widy karena dia kan lebih lama jadi saya

bertanya juga sama mbak Widy gimana nih solusinya biar aku

ngerti, ya mbak Widy juga gak segan untuk menjelaskannya

Pewawancara : Mr Ra nya sendiri ngasih solusi gak ke mbaknya ooo

gini…gini…gini…

Informan : Mungkin dia eee…menjelaskan dia tapi saya nya harus diem dulu

apa gimana biar saya ….Mr Ra nya menjelaskan sementara saya

diem dulu belajar sambil bekerja gitu

Pewawancara : Mbak kayaknya tertarik nih, tadikan yang mbak bilang hal-hal

membuat Mr Ra suka marah gitu apalagi sih hal-hal apa sih yang

gak dia sukai?hal-hal lain gitu?

Page 87: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

87

Informan : Oooo…Mr Ra itu gak suka ya mbak sama orang yang songong

ditanya apa jawabnya apa gitu deh jadi sama karyawan itu dia gak

mau negur langsung sama karyawan itu biasanya langsung cut-cut

aja lah kalo sama orangnya terlalu songong dan gak mau belajar

gitu lah mbak kira-kira.

Pewawancara : Apa lagi ya selain itu?

Informan : Ya itu sih masalah kerapihan gitu ya ooo…misalnya karyawan

juga pakaiannya harus rapih gitu e…

Pewawancara : tapi ada seragam kan?

Informa : Ada sih trus lingkungannya harus bersih jadi gak boleh jorok lah

apalagi kalau ada tamu gitulah kalau ada tamu itu semua harus rapi

bersih , ya apa ya Mr Ra gak suka nyolong-nyolong internetan

Pewawancara : Pernah ketahuan ya?

Informan : Ya gak sih kita-kita sekedar pintar-pintar nya kita aja

ha…ha…kadang-kadang pernah tuh anak-anak suka browsing-

browsing internet gak jelas gitulah mainan facebook apalah….

Pewawancara : Ada gak sih yang ketangkap basah?

Informan : Ada sih biasanya sih negurnya langsung keatasannya aja gak ke

anaknya itu dia itu orangnya diem tapi sebenarnya memperhatikan

cara kerja anak itu seperti apa? Begitu nanti kalau itu ya marahnya

dibelakang itu

Pewawancara : Tapi ada perubahan gak sih?

Informan : Maksudnya perubahan tentang apa?

Pewawancara : Tadikan ketahuan tuh pake internet nyolong-nyolong begitu,

udah gitu apa sih yang Mr Ra lakukan tadikan mbak bilang

langsung menegur atasannya

Page 88: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

88

Informan : Tindakannya?

Pewawancara : Apa maksudnya kepala divisinya mungkin ya

Informan : Iya kepala divisinya

Pewawancara : Udah gitu nanti progress kesananya ke anak buahnya karyawan

tersebut itu gimana?masih kah?

Informan : Masih, diperingati aja sih kalo misalinya masih ngeyel-ngeyel aja

ya paling di cut.

Pewawancara : Mbak tindakan lain Mr ra itu sama bawahan apa aja sih?

Informan : Tindakan dia itu, dia suka ngeliatin juga kerjaan kita beres apa

belum trus nanti kalau kita lagi longgar waktunya dia juga suka

nanyain kerjaan kita ada maslah apa gak ya gitu deh mbak intinya

sih kerjanya senyaman kita lah tapi hasilnya harus bagus tapi kan

nggak pokoknya ya nyaman kita kerjanya enak hasilnya juga harus

bagus jadi kan gak ada tekanan mbak saya juga tuh ngerjainnya

dengan seneng hati gitu mbak?

Pewawancara : Oooo gitu mbak ya…?ehmmm terus dengan hubungan atasannya

mbak sama bawahan sama bawahannya gitu ya mungkin termasuk

mbak termasuk deket gak sih?

Informan : Kalo deket sih gak terlalunya ya pokoknya gimana si dia

orangnya gak terlalu ya gak tahu cara nya ngeliat dari mananya

yang pasti dia tahu waktu-waktu yang pas buat anak buah baik

atau gaknya yang lagi kerja atau lagi ngapain jadi kita agak-agak

takut juga sih kalau misalnya nyolong-nyolong apa, nyolong-

nyolong waktu ngapain kalau kita lagi bener-bener kerja atau

ngapain agak ngeri juga kalau nyolong-nyolong waktu kalo jam-

jam kerja pinter-pinter mengatur waktu aja kalo kita jam kerja trus

nyolong-nyolong waktu buat fban kan repot juga pinter-pinter

membagi waktu aja

Page 89: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

89

Pewawancara : Berarti perhatian juga ya?

Informan : Iya mbak kadang kita kekamar mandi aja masih suka diperhatiin

ha…ha….

Pewawancara : Masa sih?

Informan : Iya beneran tahu kalo misalnya lagi ngapain dia bolak balik

dikamar mandi telpon lah pokoknya perhatianlah detail banget

pokoknya

Pewawancara : Mbak kalo misalnya komunikasi mbak sama Mr Ra lancar gak

sih?

Informan : Alhamdulillah sih sangat lancar ya, karena kan kalo Mr Ra

menerangkan kan Mr Ra juga Tanya dulu gitu kitanya mengerti

nggak, trus dia gak segan untuk menjelaskan ya kalo misalnya

saya gak ngerti saya langsung tanya ini apa ya, bahasanya juga

kadang lain kan ya jadi jangan segan lah buat nanya….

Pewawancara : Ehmm…. Mbak atasannya mbak itu

Informan : Mr Ra itu

Pewawancara : Iya memberikan perhatiannya sama karyawan itu mbak merasa

diperhatikan gak sama Mr Ra?

Informan : Karena kan kita lebih sering komunikasi daripada karyawan lain

mungkin jadi saya terlihat lebih deket sebenarnya sih nggak mbak,

Mr Ra itu sangat perhatian dengan semua karyawan jadi gak cuma

dengan saya atau mbak Widy dengan karyawan yang lainnya dia

juga sangat perhatian, tapi perhatiannya itu beda-beda

Pewawancara : Kalo customernya Wetech banyak nggak sih mbak?

Page 90: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

90

Informan : Ooo kalo customernya Wetech sih banyak ya ada LG, Yamaha,

Samsung, SMT juga, Toshiba juga ada ya masih banyak lagi lah

yang lainnya.

Pewawancara : Lumayan la mbak ya

Informan : Ya lumayan banyak

Pewawancara : Mbak bisa certain juga gak pekerjaan mbak admin marketing ya?

Informasi : Biasanya customer request ya by email kadangan telpon dan saya

harus cek harga dulu saya cek harga penawaran, trus saya buat

harga penawaran setelah penawaran jadi saya minta acc Mr Ra acc

Mr Ra baru saya kirim lagi lewat email

Pewawancara : Oooo gitu ya mbak ya, kalo boleh saya tahu atasannya mbak

Putri itu terlalu memaksakan kehendak gak sih?

Informan : Ehmm kalo memaksakan kehendak sih nggak ya, kalau misalnya

memaksakan kehendak mungkin kita baru sebentar kerja di

Wetech udah kabur ya mbak ya dia selalu mentolerir sih gak

pernah berkehendak sendiri

Pewawancara : Maksudnya tuh minta pendapat dari mbak juga ya?

Informan : Iya

Pewawancara : Mbak kan udah 2 tahun ehmm….mbak merasakan tekanan-

tekanan gak sih?

Informan : Ehmm kalo tekanan itu biasanya saya rasakan kalo lagi banyak

order begitu ya, kan semua pada minta buru-buru gitu ya udah gitu

kan minta buru-buru ya semua minta dikirim cepet sementara

waktunya mepet gitu sih itu aja.

Pewawancara : Cukup pusing ya?

Informan : Iya

Page 91: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

91

Pewawancara : Mbak kalo misalnya sikapnya atasannya mbak misalnya ada

komplainan dari customer, sikapnya sama karyawan ehmmm

gimana sih sosok pemimpin atasannya mbak terhadap karyawan?

Informan : Ehmm kalo mungkin dia misalnya langsung mendengar

komplainan mereka pada dikumpulin semua sih jadi mereka

meeting dulu terus dibicarakan dulu dimusyawarahkan dulu

kenapa kok bisa rusak seperti itu jadi kita bisa repair kembali

Pewawancara : Misalnya kan udah ketahuan nih salahnya dimana ehmm Mr Ra

nya apa nih bakal gimana marah atau gimana?

Informan : Ehmmm kalo marah sih ya itu mungkin karena kesalahan sangat

fatal jadi dia itu sangat marah marahnya cuman sebentar aja gitu

habis itu mungkin dia sudah gak marah lagi biasalah. Ya kalau

marah memang meledak-ledak tapi sesaat aja gak sampe ke hati

Pewawancara : Gak sampe terus gitu ya? Mbak untuk hubungan mbak Putri

sendiri ya sama rekan kerjanya deket gak sih seperti apa tuh?

Informan : Ya yang seperti ya yang saya bilang dari awal ya sangat

kekeluargaan sekali jadi ya cukup dekatlah dekat dalam arti karena

ada kerja ya komunikasi bagus jadi semakin gampang kita

membicarakan suatu hal apapun gitu ya Alhamdulillah cukup

dekat ya.

Pewawancara : Mbak kalau misalnya persaingan-persaingan dalam mendapatkan

perhatian atasan ada gak sih bisa jelaskan?

Informan : kalau persaingan ya kita membicarakan persaingan gitu ehmmm

sepertinya sih kalau menurut saya sih nggak yak arena kan kita

satu tim jadi saling meng cover istilahnya biar ya…karena kita

mempunyai peran masing-masing saling dibutuhkan kerja sama

nya gitu.

Pewawancar : Ooooo gitu ya mbak ya

Page 92: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

92

Informan : Iya gak ada persaingan-persaingan kayak gitu

Pewawancara : Terus mbak apa ya Mr Ra itu yang pasti kan suka terjun langsung

kan ya, kelapangan ya…

Informan : Ehmmmm….he…eh…he…eh….

Pewawancara : Trus kalo misalnya dia ngecek ya, ehmmm dia ngecek langsung

kan ehmmmm sebelumnya pastikan mbak yang memberikan report

ya, bisa gak sih dijelasin gitu?

Informan : Dijelasin apa ya maksudnya?

Pewawancara : Mbak kan kasih report ke Mr Ra

Informan : Kalo report itukan pasti dikasih ke Mr Ra, tiap pagi kan kita

kasih report

Pewawancara : Tapi itukan bukan meeting ya cuma personal antar mbak sama

Mr Ra, kalo untuk keseluruhannya?

Informan : Kalo untuk keseluruhannya diskusi meeting

Pewawancara : Mbak, mbak merasa terbebani gak dengan pekerjaan mbak

sekarang, mbak kan dituntut harus serba bisa ya, gimana menurut

mbak?

Informan : Ehmm kalau masalah beban ya mungkin sekian banyak orang

banyak ya yang merasakan kerja itu adalah beban merasa berat

gitu tapi kalo saya walaupun berat dengan kepemimpina Mr Ra ini

yang begitu banyak toleransinya ya saya jadi nyaman, ya gak

terlalu beban, jadi gak terlalu terasa istilahnya ya gak beratlah jadi

ya bebannya seperti gak ada gitu

Pewawancara : Oooo gitu maksudnya……Mbak dampaknya apa ehmmm sosok

kepemimpinannya Mr Ra, dampaknya buat mbak trus sama temen-

temen mbak yang mbak liat itu apa?

Page 93: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

93

Informan : Ehmmm kalo dampaknya itu…….

Pewawancara : Misalnya mbak dalam pekerjaan dulu ya

Informan : Ehmmm ya dampaknya berfikirnya jadi mudah ya jadi kita gak

merasa tertekan merasa nyaman, enjoy ya, jadi ngerjain apapun

jadi dengan senang hati kan, kalau kita ngerjain yang kayak gitu

kan

Pewawancara : Selain itu dampak yang mbak rasakan?

Infirman : Dampak yang lain istilahnya dampak yang lain, gak ada mbak itu

aja, merasa nyaman aja gak terbebani.

Pewawancara : Mbak kita ini kan berkenaan dengan toleransi ya, kalau gak salah

Mr Rha yang mentolerir, bisa kasih contoh gak?atau bisa certain

gak?

Informan : Contohnya kalo gak salah seperti kita ada perlu , izin kemana

gitu,gak dipersulit jadi dimudahkan kan segala sesuatunya itu tidak

dipersulit dan kita kemana gitu asal dengan izin yang tepat, pasti

diizinin gak begitu sulit lah.

Pewawancara : Temen-temen yang lainnya?

Informan : Temen-temen yang lainnya

Pewawancara : Yang mbak lihat

Informan : Asal komunikasinya lancar ya komunikasi ngerti ya dia itu

penjelasan juga

Pewawancara : Mbak bisa ditegaskan lagi gak ya? Komunikasi mbak sendiri

sama Mr Ra atau Mr Ra sama temen-temen mbak lain nya itu

gimana sih apa sih

Page 94: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

94

Informan : Kalo misalnya komunikasi antara kita tuh biasanya Mr Ra kalau

yang terdekatnya dia dulu ya istilahnya lah pasti seperti ke mbak

Widy dulu baru nanti kesaya

Pewawancara : Tapi bener gak sih ada feedback jadi kayak, dari mbak Mr Ra ini

ada komunikasi yang timbal balik gitu

Informan : Ooo iya semua, saya mbak Widy, Mr Ra itu pasti

apa…komunikasinya bagus

Pewawancara : Mr Ra suka melibatkan mbak Putri gak dalam pengambilan

keputusan gak, dalam quotation ajalah apasih perannya mbak Putri

sendiri?

Informan : Kalau peran saya ya, jelasnya ya gimana ya dia sih selalu

bermusyawarah ya jadi gimani nih misalin ya semacem order yang

mana dulu yang lebih urgent apa yang mana dulu yang buru-buru

dikirim apa gimana gitu, jadi kita apa secepatnya pilih yang mana

nih apa kita buru-buru dikelarin ya dia sih nanya begitu,

he…eh….gak dia yang ini harus yang ini dulu gak dia pasti Tanya

dulu kalau misalnya ini dulu takutnya ada yang belum siap

sementara dia berbicara ok sama customer jadi keteteran juga kan

gitu misalin yang lainnya kayak masalah kadangan kan material

kan enggak selalu ada ya istilahnya pesen dulu ke Korea apa

gimana, terus diskusi juga ini material lebih murah kita beli lebih

murah local apa bikin sendiri dibubut sendiri atau beli jadi, selain

itu juga gimana ya ehmmm...

Pewawancara : Dari harga?

Informan : Dari harga kita pilih yang paling baiknya gimana gitu

Pewawancara : Tapi bukan sembarang murah jadi main ambil aja, jadi tetap

mementingkan kualitas ya?

Page 95: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

95

Informan : Iya jadi kualitas tetap, ya….untuk apa kita beli barang mahal

sementara juga sama aja ya mendingan kita pilih yang lokal

dibanding yang impor.

Pewawancara : Ada complain gak sih dari customer selama ini misalnya untuk

yang bahan-bahan bakunya misalnya nih ada di impor tapi mbak

ambil di lokal

Informan : Bahan bakunya itukan kadang ada Bakelite, acrylic kayak gitu

ya, aluminium pasti ya kalau yang baiknya yang kalo kayak

Bakelite itu bisa beli juga disini jadi misalin kalo complain-

komplain gitu kan kita juga harus apa, diplating dulu apa

digimanain dulu, jadikan gak kalah sama kualitas impor gitu. Gak

ada complain lah.

Pewawancara : Iya…Kalo itu memangnya harus, gak gini mbak kalo misalnya

harga bahan baku itu jadikan kan gak selamanya harganya sama

gitukan

Informan : Iya , pasti sih naik….

Pewawancara : Ada naiknya….

Informan : Sementara customer pilihnya yang murah, jadi tetap harganya..

Pewawancara : Nah itu gimana mbak?cara mbak mensiasatinya , kan kata mbak

tadi Mr Ra melibatkan mbak Putri ya, gimana?

Informan : Oooo kalao lagi gitu sih kayak ooo…proses produksinya aja ya

mbak

Pewawancara : Dari proses produksi maksudnya

Informan : Ke produksinya yang lebih ditinnggiin harga, nah yang lebih

bahan bakunya

Page 96: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

96

Pewawancara : Oo…terus mbaknya nanti, kan nanti customer kok mahal, jadi

gimana?

Informan : Ya kalo mahal ada rincian harga ya udah kelihatan itu bahan

bakunya seperti ini, prosesnya kan kalo misalnya lebih lama kan

mesti di plating dulu

Pewawancara : Bisa ngeles ke customer lah ya maksudnya

Informan : Ya pinter-pinter kitanya ajalah ya Mr Ra isilahnya ya diskusi

dululah gitu gimana gitu yang baiknya gimana disini biar customer

juga tetap nyaman kita selalu komunikasikan sama-sama gitu.

Pewawancara : Jadi bener-bener ikut berperan juga ya….ehmmm….. tadikan

mbak pernah bilang tuh setiap karyawan itukan mereka

mempunyai peran masing-masing ya

Informan : Iya…

Pewawancara : Nah, gak mungkinkan peran itu tuh sama gitu ya pasti, ada apa

gak sih peran mereka tuh yang lebih menonjol lah yang kelihatan

lebih dibanding yang lainnya?

Informan : Kalau peran menonjol itu, kalo misalin per divisi itu ya…kadang

terlihat sih tapi kita harus menyingkapinya dengan adil ya

maksudnya gak bisa, nah Mr Ra itu gak mau mencolok perhatikan

satu orang yang begitu mencolok gitu jadikan kayak kecemburuan

masyarakat gitulah kan?

Pewawancara : Apa mungkin dia memperhatikan yang itu dibelakang layar

mungkin kan?

Informan : Iya kalo mungkin begitu ya tapi…….

Pewawancara : Iya yang mbak lihat?

Informan : Ehmm……

Page 97: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

97

Pewawancara : Gimana?

Informan : Gak ada yang berlebihanlah..

Pewawancara : Gak ada yang berlebihan ya mbak…

Informan : Ini nih orang ini terlihat unggul tapi dia gak mau terlalu pilih

kasih gitu, terlihat pilih kasih jadi ya gitu Cuma terlihat adil, sama

walaupun seorang itu unggul gitu

Pewawancara : Ooo kayak gitu…

Informan : Senengnya tuh kayak gitu jadi kita gak ngerasa cemburu gitu.

Oo… kita kan udah kerja lama banyak ya istilahnya gitu tapi kok

dia yang lebih terlihat unggul, itukan yang buat cemburu, jadi juga

dari pekerjaan juga bisa terbengkalai kecemburuan gitu kan,

kecemburuan masyarakat kan adanya pilih kasih Mr Ra itu

Pewawancara : Mbak?

Informan : Iya

Pewawancara : Mr Ra itu kan sosok pemimpin yang pasti kan dia harus

mengambil keputusan nah okelah dia pastikan diskusi dulu ya

sama bawahannya yang lainnya gitu ya dalam mengambil setiap

keputusan, pernah gak udah mentok banget nih, udah gak ada

solusinya pastikan dibalikkin ke Mr Ra tuh nah gimana gitu loh

menurut mbak, solusi yang diberikan Mr Ra itu gimana?

Informan : Kalo misalin solusi-solusi yang diberikan itu selalu wah yang gak

disangka-sangka, kejeniusannya dia itu ya, ya dia itu selalu ada

ide-ide baru, ide-ide yang gak sempet terpikirkan oleh kita semua

itu terpikirkan kesana gitu, jadi apapun itu sesuatu hal yang gak

bisa dipikirin dengan pikiran kita dia selalu mengasih masukan

yang bener-bener, masukan yang oke banget gitu lah.

Page 98: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

98

Pewawancara : Oke mbak….mbak menurut mbak kendala-kendala apa aja sih

dari perusahaan itu?

Informan : Kalo bicara masalah kendala ya, perusahaan kan pasti gak bikin

kita tuh clear terus, gampang terus gak ada masalah,pasti selalu

ada masalah walaupun sedikit itu pasti selalu ada ya kalau misalin

kita yak an kita tuh ada proses ya kayak macem milling terus

ehmmm program, seperti itu jadikan kalau misalnya kita udah

produksi ke itu ke fixturenya sementara itu programnya ada yang

salah harus di bongkar lagi itu yang membikin lama trus prosesnya

juga kadang-kadang kan materialnya ya seperti yang saya bilang

tadi rada-rada susah ya kita kan kebanyakan impor ya sangat

sulitlah kalo misalnya ada bongkar lagi itu terus, pasang lagi itu

trus harus beli lagi material baru gitu-gitu lah

Pewawancara : Ada hal lain gak?

Informan : Hal lain itu kalo misalnya masalah pengiriman juga ya,

pengiriman itu kadangan kendaraan itukan terbatas ya kadang tuh

customer minta dikirimnya terlalu cepat misalnya mobil sedang

mengirim ke customer yang satu lagi, sementara yang satu lagi

juga mau dikirim hari ini juga, waktunya kadang gak memadai

gitu-gitu sih.

Pewawancara : Ehmm…..Apa tindakan dari atasan?

Informan : Kalau tindakan dari atasan itu biasanya ya gerakannya bagaimana

biasa seperti ini ya ehm….ada jalan lain enggak?supaya biar

customer itu bisa mengerti mana customer kan buat atasan kita

kayak raja lah apapun permintaannya harus kita turutin, kalo

misalnya dengan keterbatasan kita kan ya harus pinter-pinter kita

juga mensiasatinya biar customer itu sendiri yang gak kabur apa

gimana gitu, begitulah kira-kira kendala-kendala.

Page 99: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

99

Pewawancara : Trus kalo masalah yang lainnya juga ya masalah kayak exim gitu

?

Informasi : Kita kan materialnya ekspor impor gitu ya jadi kalo misalin dari

Koreanya juga kadangan dari impor laut terus impor udara gitu

juga susah apalagi kita kan juga repot juga di bea cukai kadangan,

sementara kita packing-annya kita bukan box tapi kita disitu

tertulis box nanti jadi kena lagi gitu seperti itulah ada ajalah satu

dua tapi ya kalau selebihnya bisa diatur pastilah istilah nya

Pewawancara : Mbak itukan tadi mbak cerita itu tadikan sekitar tentang di office

la ya, atasannya perhatian sama karyawan apakah benar, gimana

sih sikapnya Mr Ra itu perhatian juga gak sih dia sama orang-

orang yang diproduksi, diproduksi itukan ya biasanya kan

mungkin berhubungan sama kepala divisinya aja ?

Informan : Ehmm….kalo dengan masalah yang diproduksi ya dia itu

berhubungankan Mr Ra gak hanya diam di tempat jadi komunikasi

atasan juga kan dia juga sering ikut terjun langsung ke lapangan

jadikan dia ehm…dengan karyawan lain juga kadangan

berkomunikasi gak cuma dengan yang office yang deket-deket saja

jadi semua dia itu merata lah gak Cuma di office aja gitu

Pewawancara : Ehmm…. Suka marah gak sih Mr Ra misalnya ngeliatin

bawahannya yang diproduksi itu kerja atau gimana?

Informan : Kalo yang marah ya yang jelasnya kalau mereka itu gak cek

material yang misalnya ada pesanan apa dari LG tapi material itu

gak siap, dari produksinya gak apa gak ngasih tahu kalau

materialnya sediaannya sudah terbatas, atau stoknya sedikit gitu

ehmm….sementara itu pesanan urgent gitu, gitu-gitu sih dan kalau

mereka ngerjainnya materialnya buat sembarangan ya gak

sewenang-wenang sama materialnya yang istilahnya fasilitas

dibuang-buang ya kayak gitu aja sih

Page 100: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

100

Pewawancara : Mbak kan tadi diawal-awal mbak juga selalu bilang kalau

kekeluargaan nah Mr Ra itu sendiri kan tau ya merasakan juga ya

Informan : Iya…

Pewawancara : Ehmm….satu Wetech itu kekeluargaan semua ada cara-cara gak

dari Mr Ra itu untuk tetap menjaga kekeluargaan di PT Wetech?

Informan : Kalau masalah kekeluargaan ya kita biasanya jadi kalau misalin

hari libur atau apa kita gak ada lembur ya biasanya kita itu ada

olahraga ya, kayak nonton olahraga

Pewawancara : Ada lembur juga ya di office

Informan : Iya kadangan sabtu masuk

Pewawancara : Kok bisa ada sampe lembur, ooo… maaf saya potong dulu nanti

aja deh

Informan : Iya he…he… kalau misalin gak lembur gitu kita kan bisa

olahraga atau kalau misalnya di itukan kadangan yang laki-laki

pada futsal ya jadi yang cewek-ceweknya kadangan pada ikut

nonton jadikan seperti mempererat kekeluargaan lah, terus

terkadang juga makan diluar bersama iya kalau misalnya diatas

target kita selalu makan sama-sama jadi kekeluargaan banget lah

istilahnya gitu, menyenangkanlah siapa sih yang gak senang kita

kumpul-kumpul terus makan jadikan berkomunikasinya kita jadi

lancar gitu istilahnya gitu menyenangkan

Pewawancara : Makanya mbak Putri jadi betah disana ya?

Informan : Orang-orangnya semuanya itu seperti gak ada persaingan gitu

istilahnya saling membantu yang gak mengerti dikasih tahu, yang

gak ngerti juga mau belajar gitukan, jadi mempermudah pekerjaan

jadi pekerjaan itu ya seperti beban walaupun ada beban kita mesti

kejar target begitu tapi karena adanya rasa senang itu saya bilang

tadi itu ya jadi pekerjaan gampang dan terselesaikan dengan

mudah lah

Pewawancara : Ooo…iya mbak Endah kayaknya udah lama banget nih

ha…ha….

Page 101: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

101

Informan : Ha…ha… iya ya mbak ya…..

Pewawancara : Gak lulus-lulus nih, emang kapan dong selesai siding skripsinya?

Informan : Ya skripsinya masih belum kelar tapi mau rencananya sendiri itu

hari selasa ini sidangnya ini dah kejar tayang nih mbak deadline

Pewawancara : Doain ya mbak ya

Informan : Iyalah didoain semoga lancar cepet lulus ya , semoga menambah

kelancaranlah ya

Pewawancara : Sama-sama ya mbak ya, udah gak sabaran lagi pengen lulus sih

Informan : Semoga cepet ya…

Pewawancara : Makasih ya mbak ya

Informan : Oooo iya mbak Endah juga sudah menikah kan ya, udah punya

momongan sekarang dong?

Pewawancara : Iya mbak, udah 2 bulanan sih umurnya

Informan : Berarti selain dapet ijazah nanti sudah dapet ijab syah ya

ha….ha……….

Pewawancara : Ha…ha….bisa aja nih mbak Putrinya, mbak Putri kapan?

Informan : Secepatnya Insyaallah doain aja ya?

Pewawancara : Doain aja nih, tapi kalau gak berusaha susah juga ini mbak

gimana sih?

Informan : Pastilah kita mah berusaha deadline juga nih kayak mbak Endah

ha…ha…

Pewawancara : Bisa aja nih mbaknya….kalau kerjaan sering lembur gak sih

mbak office

Informan : Kalau lembur sih saya sih sabtu ya, paling juga sampai jam 12

Pewawancara : Ngerjain apa aja mbak?

Informan : Kalau misalnya ada ekspor , kita kan ngecek materialnya

Pewawancara : Bukannya itu harusnya kerjaan exim

Page 102: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

102

Informan : Iya nanti kan kita yang ngecek, kalo exim kan cuma dokumen aku

kan juga harus ngecek materialnya apa- apa aja kan

Pewawancara : Ehmmm….itu bukannya kerjaan mbak Widy?mbak Putri juga

ikut ya?

Informan : Disitu mah gak personal ya, kita saling membantu

Pewawancara : Berarati kenceng ya lemburannya

Informan : Iya , tapi nanti kalau terlalu kenceng juga kebanyakan duit pusing

deh , tapi minggu sering-seringnya libur sih.

Pewawancara : Libur ya…Mr Ra nya suka datang gak sih mbak?

Informan : Oooo, Mr Ra nya pasti dateng, dia selalu minggu aja kalo kita

misalnya banyak banget order dia pasti datang kadangan pulang

sampe malam jam 11 jam 8 pagi dia udah stand by lagi di PT

kadangan

Pewawancara : Mbak hobinya Mr Ra itu apa sih?

Informan : Kalo Mr Ra sendiri itu biasanya yang paling hobi golf dia itu, dia

selalu meluangkan waktu luang buat golf jadi selalu golf, pernah

juga sih dia futsal mungkin bukan ini nya dia ya, sampe kakinya

terkilir gitu

Pewawancara : Ooo gitu, pernah sama anak-anaknya, sama karyawan Wetech

Informan : Iya

Pewawancara : Mbak ini mungkin pertanyaannya diluar ini nih mbak ya boleh ya

aku sedikit ngorek ya, ehmmmm….perhatiannya Mr Ra nih kan

beda-beda caranya nih, saya boleh tahu gak misalnya yang mbak

Putri rasakan perhatiannya kayak gimana nih atau sama karyawan

lain pastikan cepetlah apa-apa oo…ini nih dikasih ini, boleh gak

saya tahu nih?he….he….

Informan : He..he…boleh boleh boleh boleh boleh…

Biasanya tuh dia kalau misalin kayak ngasih kejutan apa-apagak

terlalu mau mencolok ya yang saya tahu itu takutnya ada

kecemburuan masyarakat gitu suka yang jadi diem-diem kasih

sesuatu atau hadiah, dia suka ini apa gak suka mencolok

ngasihnya, jadi aman

Page 103: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

103

Pewawancara : Takutnya jadi cemburu gitu

Informan : Iya

Pewawancara : Mbak kalau boleh tahu apa ya?

Informan : Apa ya pokoknya kado lah yang jelas kadangan coklat apalah

yang kira-kira dia tahu kita sukanya apa kalau misalnya dia pulang

dari Korea nih kadangan suka bawa kue-kue khas Korea kayak

permen sih paling sering, permen coklat sih, perhatiannya

mungkin kayak gitu caranya

Pewawancara : Ya baik juga sih dibanding gak sama sekali ya mbak ya….

Informan : Iya

Pewawancara : Alhamdulillah gitu ya

Informan : Dia kadang marah gitu tapikan marahnya cuman hanya sesaat

seterusnya itu ya besoknya itu sudah membaik lagi ya seperti itu

jadikan kita marah tapikan nggak ke hati kan gimana ya kan jadi

gak terlalu gimana gitu kitanya, kita yang harus selalu berhati-hati

tidak bikin kesalahan lagi gitu ya, saling berdiskusi juga apa ya

hubungan kekeluargaan, komunikasi itu selalu terjalin apa ya

semuanya lancer begitu

Pewawancara : Iya mbak mungkin Insyaallah nih informasi-informasi yang mbak

Putri kasih ke saya Insyaallah itu mungkin udah lebih dari cukup

ya mudah-mudahan mbak ya tapi misalnya kalo ada kurang kita

boleh ya mbak ya untuk interview mbak Putri lagi

Informan : Pasti ya kita akan dengan senang hati membantu, jadikan saya

juga ikut belajar juga nih sama mbak Endah ha…ha…setidaknya

bukan Cuma mbak Endah yang pinter saya juga nanti juga ikut-

ikutan pinter ya

Pewawancara : Yan anti hasil penelitian saya akan saya berikan pada perusahaan

Wetech ya mbak ya, nanti mungkin ada waktu senggang mungkin

bisa dibaca-baca trus seperti apa buat ya mungkin ada bagusnya

juga ya mudah-mudahan bermanfaat, sebelum mengakhiri ini

mbak ada gak sih pesan-pesan atau masukan atau saran ya

mungkin untuk mbak sendiri atau mungkin perusahaan atau untuk

rekan kerja yang pasti sih buat Mr Ra ya

Informan : Ooo iya

Page 104: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

104

Pewawancara : Buat saya juga boleh

Informan : Panjang lebar la ya…

Pewawancara : Mungkin buat atasan mbak dulu aja la ya…

Informan : Saya istilah nya itu tetaplah pertahankan ini dengan baik

musyawarahlah komunikasi dengan baik gitu ya supaya

kekeluargaan tetap terjalin erat ya…dengan adanya keterbukaan,

semoga semuanya mudah dilancarkan dan dimudahkan dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya masing-masing gitu..

Pewawancara : Oke…aminnn….kalau temen sekerja mungkin?

Informan : Untuk temen sekerja mungkin tetap semangat aja walaupun ada

kesulitan atau ada hambatan kita diskusikan sama-sama semoga

yang berat-berat menjadi ringan

Pewawancara : Kalau buat saya ada gak mbak?

Informan : Ha…ha…kalau buat kamu ya semoga cepet selesei lulus dengan

nilai yang bagus..aminnn…

Pewawancara : Aminn..mbak teriman kasih untuk waktunya sekali lagi saya

ucapkan terima kasih mbak ya

Informan : Sama-sama, saya juga seneng sekali dapat membantu

Pewawancara : Iya lain kali kitaaaa..tapi mudah-mudahan ini cukup ya mbak

ya…jadi saya gak usah nyusahin mbak, selamat istirahat ya mbak

Putri mariiii….

Informan : Iya mariiii…….

Page 105: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

105

Fakultas Ilmu Komunikasi

Formulir Persetujuan untuk Informan

Silakan mempertimbangkan informasi ini dengan seksama sebelum memutuskan

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian:

7. Teknik komunikasi apa yan diterapkan oleh pimpinan atau manager di

PT.Wetech?

8. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan di PT.Wetech

9. Bagaimana dampak komunikasi dan gaya kepemimpinan terhadap

produktivitas kerja karyawan di PT.Wetech

Yang akan Bapak/ Ibu lakukan dalam penelitian ini

Jika Bapak/ Ibu memutuskan untuk menjadi sukarelawan, Bapak/ Ibu akan

diminta untuk berpartisipasi dalam satu wawancara. Bapak/ Ibu akan ditanya

beberapa pertanyaan, seputar topic penelitian, dan dengan izin dari Bapak/ Ibu,

saya akan merekam rekaman wawancara sehingga saya bisa mendapatkan semua

detail, dan pada saat yang sama dapat melakukan wawancara yang terfokus.

Bapak/ Ibu tidak akan diharuskan untuk menyatakan nama Bapak/ Ibu pada

rekaman.

Waktu

Wawancara akan memakan waktu sekitar 1 jam.

Resiko

Beberapa pertanyaan yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau malu.

ATAU Tidak ada risiko yang diantisipasi.

Manfaat

Ini adalah kesempatan bagi Bapak/ Ibu untuk menceritakan pengalaman Bapak/

Ibu terkait dengan topik penelitian.

Kerahasiaan

Page 106: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

106

Bilamana Bapak/ Ibu tidak ingin mengungkapkan identitas Bapak/ Ibu yang

sebenarnya, Bapak/ Ibu akan diberi kode nomor acak. Siapapun yang membantu

saya menuliskan tanggapan hanya akan mengetahui kode ini.Tanggapan Bapak/

Ibu atas pertanyaan wawancara akan dirahasiakan. Rekaman wawancara akan

dihapus setelah tugas akhir saya diterima dan transkrip wawancara akan disimpan

sampai penelitian selesai.

Data yang saya dapat dari wawancara dengan Bapak/ Ibu dapat digunakan untuk

penelitian ini dan dapat digunakan sebagai dasar untuk artikel atau presentasi di

masa depan. Saya tidak akan menggunakan nama Bapak/ Ibu atau informasi yang

akan mengidentifikasi Bapak/ Ibu dalam setiap publikasi atau presentasi.

Partisipasi

Partisipasi Bapak/ Ibu benar-benar sukarela dan Bapak/ Ibu dapat berhenti

berpartisipasi dari penelitian kapan pun tanpa kewajiban apapun. Bapak/ Ibu juga

dapat mengabaikan pertanyaan selama wawancara, tapi dapat tetap berpartisipasi

dalam seluruh penelitian.

Untuk Menghubungi Peneliti

Jika Bapak/ Ibu memiliki pertanyaan, kritik dan saran terkait dengan penelitian

ini, Bapak/ Ibu dapat menghubungi:

Nama : Endah Fajarwati

Alamat : Jababeka Education Park,

Jl. Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka

Cikarang Baru, Bekasi

17550

Email : [email protected]

Atau dapat juga menghubungi pihak fakultas yang mengawasi jalannya penelitian

ini:

Nama : M. Raudy Gathmyr, S.Sos, M.Si

Telepon : 021-8910 9762 ext.322

Email : [email protected]

Perjanjian:

Sifat dan tujuan dari penelitian ini telah cukup dijelaskan dan saya setuju untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya memahami bahwa saya bebas

menghentikan keterlibatan saya dalam penelitian ini kapan saja, tanpa

menimbulkan kewajiban apapun.

Tanda tangan : ______________________________

Tanggal:______________

Nama : ______________________________

Page 107: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

107

TRANSKRIP WAWANCARA PAK ARIE

Pewawancara : Selamat sore pak

Informan : Sore juga mbak

Pewawancara : Nama saya Endah, sebelumnya terima kasih sudah

menyempatkan waktu untuk saya wawancara, wawancara ini

merupakan salah satu kelengkapan bahan penelitian saya

(skripsi), sebagai syarat kelulusan S1 komunikasi di President

University

Informan : Iya sama-sama kok, saya juga senang kalau bisa membantu

Pewawancara : Langsung aja dimulai wawancaranya ya pak ,bisa diceritakan

mungkin sedikit banyaklah tentang bapak di PT.Wetech?

Informan : Iya bisa nama saya Arie, saya bekerja di PT.Wetech sebagai staf

di produksi, ya kurang lebih hampir 2 tahun kalo sampai sekarang

Pewawancara : Sebelumnya pernah bekerja pak?

Informan : Iya sebelumnya saya bekerja wiraswasta usaha sendiri

Pewawancara : Bergerak dibidang apa pak?

Informan : Usaha saya mengelola KUD mbak

Pewawancara : Oooo………

Pewawancara : Kalau di PT.Wetech itu sendiri pekerjaannya mencakup apa aja

ya pak?

Informan : Disini pekerjaan saya adalah sebagai karyawan biasa mbak untuk

ditempatkan di bagian produksi

Pewawancara : Kerjaannya ngapain aja pak?

Page 108: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

108

Informan : Kerjaannya kalau diproduksi khususnya yang saya pegang disini

merakit komponen electronic mbak, nanti setelah dirakit bisa

berupa jig, solder pallet, fixture banyaklah pokoknya

Pewawancara : Oke pak, pak Arie betah gak bekerja di PT.Wetech?

Informan : Alhamdulillah betah mbak

Pewawancara : Pekerjaannya berat gak pak?

Informan : Mengenai pekerjaan ya mungkin biasa aja ya mbak, paling sibuk-

sibuknya kalau lagi banyak orderan aja

Pewawancara : Memang yang paling banyak orderan dari customer mana pak?

Informan : Wah…rame semua masalahnya mbak

Pewawancara : Bisa ceritakan tentang manajer bapak ?

Informan : Bisa, nama manajer saya Mr Kyung Yeul Ra, umurnya mungkin

sekitar 40-an ya kalau saya tidak salah biasa dia dipanggil Mr Ra,

orangnya baik, ramah, suka bercanda, perhatian ya…asal jangan

dibuat marah aja

Pewawancara : Memangnya hal-hal apa yang buat Mr Ra suka marah pak?

Informan : Apa ya, kalau kerjaan kita gak beres yang pasti dimarah

Pewawancara : Bisa kasih contoh pak?

Informan : Contohnya kayak apa ya…mungkin kalau karyawannya datang

terlambat ya, soalnya Mr Ra orangnya disiplin waktu jadi

mungkin karena dia sudah memberikan contoh yang baik jadi dia

tidak mau kalau ada karyawannya yang tidak disiplin waktu atau

suka terlambat. Kalau marah karena yang lainnya kayaknya gak

ada ya…

Pewawancara : Pak, instruksi pekerjaan biasanya siapa yang kasih?

Page 109: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

109

Informan : Kalau disini untuk instruksi biasanya Mr Ra ya kasih, jadi kita

harus benar-benar merhatiin kalau dia lagi menjelaskan

Pewawancara : Menurut bapak instruksi-instruksi yang Mr Ra kasih itu sudah

jelas belum?

Informan : Mungkin karena saya sudah lebih dulu mengerti soal

komponennya jadi walaupun Mr Ra menjelaskan sedikit kurang

jelas tapi saya sudah menangkap maksud atau arah

pembicaraannya.

Pewawancara : Kurang jelasnya kenapa ya pak

Informan : Mungkin kosakatanya ya agak sedikit aneh, tapi rata-rata disini

kami semua bisa mengerti kok, jadi tidak ada masalah.

Pewawancara : Begitu ya pak….Apakah bapak selama bekerja sudah melakukan

pekerjaan yang sesuai dengan kemauan atasan bapak?

Informan : Alhamdulillah sepertinya sudah mbak, karena Mr Ra sendiri

jarang complain ya ke produksinya jadi saya rasa sudah sesuai ya

mbak

Pewawancara : Ehmm…apa tindakan atasan terhadap pekerjaan khususnya

mungkin di bagian produksi?

Informan : Tindakan Mr Ra….. ya biasanya Mr Ra suka ke produksi untuk

melihat proses pengerjaannya, terkadang Mr Ra suka kasih

pengarahan sedikit mungkin sekitar proses pengerjaan kayak kita

harus begini atau begitu ya banyak lagi lah pokoknya sampai kita

mengerti saja

Pewawancara : Pak Arie bisa kasih tahu gak hal-hal apa yang disukai oleh atasan

bapak?

Informan : Ya itu tadi ya dia gak suka kalau ada karyawannya yang suka

terlambat, terus dia juga gak suka kalau lihat ruangan produksi

Page 110: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

110

kotor, jadi mau gak mau pagi-pagi sebelum memulai pekerjaan

kita harus membereskan meja dulu, sebelum pulang pun harus

dirapihkan kembali, jadi pokoknya harus terlihat rapihlah.

Pewawancara : Kalau yang dibenci pak?

Informan : Ya kebalikkan dari yang saya jelaskan tadi mbak, mungkin ada

yang saya tambahkan Mr Ra itu gak suka sama karyawannya yang

agak lambat ya dalam hal melakukan pekerjaannya, karena Mr Ra

itu orangnya suka sekali memperhatikan karyawannya, jadi bukan

hal aneh lah kalau seorang karyawan tidak memenuhi criteria yang

termasuk orang-orang disukai Mr Ra, karena sudah pasti orang itu

akan di cut.

Pewawancara : Apakah atasan bapak memahami karakter setiap bawahannya?

Informan : Saya kurang tahu persis ya karena saya tidak begitu dekat, tetapi

kalau pribadi saya mungkin Mr Ra sedikit memahami karakter

saya.

Pewawancara : Bisa dijelaskan gak pak Ari?

Informan : Mungkin maksudnya begini ya mbak, jujur saya itu karakternya

agak keras ya, jadi kalau ada hal yang Mr Ra sampaikan ke saya

yang mungkin bertentangan dengan keyakinan saya Mr Ra akan

tahu karena dia sudah lihat dari ekspresi wajah saya, tapi semua

bisa diatur lah yang penting Mr Ra terima kerjaan beres.

Pewawancara : Pak, Mr Ra itu perhatian gak sih?

Informan : Ya pastilah kalau gak perhatian gak mungkin kan dia tahu

ekspresi wajah saya, ya nggak……

Pewawancara : Iya juga sih pak, pak Arie kalau berkomunikasi lancar gak sama

Mr Ra?

Informan : Lancar-lancar aja mbak

Page 111: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

111

Pewawancara : Gak ada kesulitan ya mbak dalam mengartikan kata-kata Mr Ra?

Informan : Belum ada ya soalnya kita berhubungan bahasanya itu secara

teknik ya jadi gak ada masalah selama ini lancar-lancar aja.

Pewawancara : Pak Arie betah gak bekerja di PT Wetech?

Informan : Ya kerjaan kalau kita menuruti kemauan bisa gak betah semua

mbak, tapi intinya bagaimana kita menyingkapi setiap masalah kan

bisa dicari solusinya, ya kan?

Pewawancara : Iya sih pak, pak benar gak sih kalau di PT.Wetech ini

karyawannya harus serba bisa?

Informan : Serba bisa sudah pasti mbak, kayak saya juga harus bisa cari

orderan kalau lagi berada di customer, terus harus bisa delivery

juga

Pewawancara : waduh pak, keteteran gak pak?

Informan : Nggak sih, kan kita di produksi ada beberapa sih jadi gak begitu

lah, kan kita bisa gantian aja, kan semuanya bisa dibicarakan

mbak, bisa diatur itu.

Pewawancara : Menurut bapak Mr Ra itu dalam menyelesaikan masalah atau

menemukan solusi gimana pak?

Informan : Ya karena Mr Ra seorang pemimpin sudah seharusnya dia bisa

mencari solusi untuk setiap maslah ya, karena kalau seorang atasan

gak punya kemampuan untuk hal itu, kasihanlah bawahannya, ya

nggak…?

Pewawancara : Iya sih pak, tapi pernah gak pak Mr Ra tidak bisa mencari solusi?

Informan : Biasanya sih dibalikkin kekita lagi dia malah minta pendapat kita

harus bagaimana?

Page 112: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

112

Pewawancara : Pak kalau saya boleh tahu dampak yang ditimbulkan dengan

kepemimpinannya Mr Ra yang bapak sendiri alami apa ya pak?

Informan : Apa ya ……….

Pewawancara : Ya mungkin apa bapak merasakan enjoy dalam bekerja atau hal

lain pak?

Informan : kalau enjoy sih saya enjoy-enjoy aja mbak, comfort ya terus apa

lagi ya….itu aja kayaknya…

Pewawancara : Pak Arie kalau dibawah kepemimpinannya Mr Ra suka ngerasa

ada tekanan gak?

Informan : Gak ada tuh mbak, kalau tekanan mungkin dari istri ya mbak,

ha…ha..

Pewawancara : Ha..ha….bisa aja nih bapak

Informan : Gak lah mbak saya bercanda, gak ada tekanan yang saya

rasakan….menikmati saja lah apapun itu.yang penting kita

menjalani pekerjaan dengan baik aja.

Pewawancara : Iya pak, kalau menurut bapak Mr Ra itu cocok gak buat jadi

seorang pemimpin?

Informan : Cocok-cocok aja ya mbak, karena mungkin kalau packaging

sudah kelihatan bos, tapi saya gak bisa komentar banyak ya mbak

Ehmmm…mungkin saya minta maaf karena saya gak bisa lama-

lama nih sekarang saya mau pulang

Pewawancara : Oooo gitu, satu pertanyaan lagi ya mungkin bapak bisa kasih apa

saran atau apa gitu buat Mr.Ra atau untuk saya gitu……

Informan : Apa ya ….mungkin saran saya ya kondisi sekarang ini yang

Mr.Ra lakukan ya harus dipertahankan dan kembali dijalan

tempatnya tidak berubah jadi harus dipertahankan dengan sosok

Page 113: PERANAN GAYA DAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM

113

kepemimpinan Mr.Ra. Jadi akan kedepannya tidak malah bobrok

seperti itu

Pewawancara : Tapi kalau menurut bapak kepemimpinan Mr.Ra ini sudah

termasuk tarafnya kayak gimana nih?

Informan : Ya menurut saya sudah berhasil, lumayan kok

Pewawancara : Aduh pak Arie terima kasih banyak ya pak yaatas waktunya saya

juga mau pulang nih pak, terima kasih banyak ya pak Arie ya.