Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Peran IAKMI Dalam Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Terintegrasi di Indonesia
Penyajian 8 Desember 2018
Seminar Nasional Pengurus Daerah IAKMI Solo, Jawa Tengah
Ridwan M. Thaha Ketua Umum PP-IAKMI
2
SISTEMATIKA PAPARAN
1. Pendahuluan
3. Kerja Profesional Tenaga KesMas Untuk
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Dalam Promitve Preventif
5. Penutup
2. Peran Iakmi Untuk Kerja Profesional
Tenaga Kesmas
(1)
PENDAHULUAN
Versi-1 : Konsentrasi kuratif (s/d 1960s)
Defenisi Sehat Bebas dari penyakit infeksi
Visi Perbaiki Umur Harapan Hidup
Teori Sehat digunakan Pengelolaan Lingkungan Yang Sehat
Model Yankes dipakai Mampu deteksi dan mengobati
Model Pembiayaan Asuransi terbatas; Fee for Services (OOP)
Peran Sektor Kesehatan Proteksi bahaya kesehatan; kuratif & rehabilitasi
Peran pengguna & Masy Sekedar “pasien”
JEJAK LANGKAH KESMAS
Version-2” Seimbang UKM-UKP (1960s s/d Skrg)
Defifini Sehat Penurunan penyakit kronis (NCD)
Visi Limitasi Kecacatan
Teori Sehat digunakan Pencegahan dan kelola penyakit kronis
Model Yankes dipakai Yankes yg luas terukur kinerjanya s/d home visit
Mekanisme pembiayaan Prepaid dan sistem kapitasi
Peran Sektor Kesehatan Pencegahan dan penguatan mutu yankes
Peran pengguna & Masy Mitra provider menuju sehat
JEJAK LANGKAH KESMAS
Version-3: Gerakan Hidup Sehat (Masa depan)
Definisi Sehat Ciptakan kapasitas sehat; penuhi kebutuhan sehat; penguatan sumber daya
hidup sehat
Visi Tetap sehat dan semakin sehat
Teori Sehat digunakan Promosikan hidup sehat optimal bagi individu & masy
Model Yankes dipakai Berbasis masyarakat menuju kemandirian mereka untuk Sehat-produktif
Mekanisme pembiayaan Sumber masyarakat yg kreatif selain BPJS
Peran Sektor Kesehatan Optimalkan hidup sehat bahagia sejahtera
Peran pengguna & Masy Co-designers sistem kesehatan
GERAKAN KESMAS KE DEPAN
Dikutip dari Adang Bachtiar
7
Hasil Capaian Pembangunan (Mid-Term Reviu RPJMN 2015-2019) Target yang Memerlukan Target yang On-track Percepatan 2019 Tercapai pada Tahun 2019
Target yang Sudah Tercapai pada Tahun 2019
1. 2. 3. 4.
Kematian bayi Tekanan darah tinggi Obesitas Perilaku merokok
5. Cakupan kepesertaan JKN/KIS 6. Puskesmas dengan 5 jenis tenaga kesehatan 7. Imunisasi dasar lengkap 8. CPR semua cara
1. 2. 3. 4.
Prevalensi TB Eliminasi malaria Akreditasi puskesmas Akreditasi RS
5.
6.
7.
RSUD Kab/Kota kelas C dg 7 dokter spesialis Ketersediaan obat vaksin di
Puskesmas Obat yang memenuhi syarat
• Kematian ibu • Stunting pada anak bawah dua tahun (baduta) • Prevalensi HIV
Potensi permasalahan masih cukup tinggi
• Target AKI (MDGs) sebesar
102/100.000 kelahiran hidup
• Kasus Stunting masih tinggi
• Kasus HIV masih tinggi
•
•
Target RPJMN terkait SDM kesehatan (Puskesmas dengan 5 jenis tenaga kesehatan) merupakan target yang memerlukan percepatan dalam pencapaiannya di tahun 2019
Sampai dengan 2017, hanya 47,1 % atau 2.641 Puskesmas dari target 5.600 Puskesmas yang sudah
terpenuhi ketenagaannya
Analisis Situasi dan Isu Strategis
Pelayanan kesehatan berkualitas masih belum merata dan fungsi kesehatan masyarakat lemah
24 (SDKI, 2017)
30,8 (Riskesdas, 2018)
Penyakit menular masih tinggi dan penyakit tidak menular meningkat Penyakit Menular • Tuberkulosis (TBC) tertinggi ke-2 di dunia
• HIV/AIDS dan malaria masih tinggi
• Penyakit tropis terabaikan belum tereliminasi
Tertinggi 90% (Bali)
Terendah 20% (Aceh)
Terendah 0% (DIY)
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular • Tekanan darah tinggi, obesitas, dan prevalensi merokok meningkat
Kematian ibu dan bayi
menurun namun masih tinggi
Kematian Ibu per 100,000 KH
346 305 (SP, 2010) (SUPAS, 2015) Kematian Bayi per 1000 KH
32 (SDKI, 2012)
Status gizi masyarakat membaik, namun stunting dan anemia tinggi
Stunting Balita Persen
37,3 (Riskesdas, 2013)
Cakupan Imunisasi (Nasional 57,9%) (Riskesdas, 2018)
Puskesmas tanpa dokter Tertinggi 45%
(Nasional 7,7%) (Papua) (Risnakes, 2017)
REPUBLIK INDONESIA
12
SASARAN ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia
2. Penurunan Stunting
terintegrasi
3. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
4. Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
5. Penguatan Efektivitas
Pengawasan Obat dan Makanan
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan cakupan
kesehatan semesta ( Universal Health
Coverage ) melalui penguatan
pelayanan kesehatan dasar ( Primary
Health Care) didukung oleh inovasi dan
pemanfaatan teknologi .
Indikator Angka Kematian Ibu
(per 100.000 KH) Angka Kematian Bayi
(per 1000 KH)
Baseline
305 (SUPAS, 2015) 24 (SDKI, 2017)
Target 2024
244 18
Prevalensi stunting pada balita (persen) Insidensi TB
(Per 100.000 penduduk
Prevalensi obesitas pada
penduduk 18+ (persen) Prevalensi Merokok
penduduk umur ≤ 18 (persen)
Persentase kab/kota
dengan cakupan imunisasi universal
30,8 (Riskesdas, 2018) 325 (Pemodelan, 2018) 21,8 (Riskesdas, 2018)
9,1 (Riskesdas, 2018)
85 (Kemkes, 2018)
23,8
174 15,0
7,0
100
Penguatan Upaya Preventif dan Promotif
Peningkatan Pemerataan
Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas Pengembangan dan Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan Perkuatan Tata Kelola
Pelayanan Kesehatan
Rp
Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Persentase Penggunaan Pengobatan
Tradisional (WHO, 2017)
Australia 48.50%, China 90%, Hongkong 60%,
Japan 49%, Nauru 60%, Republic of Korea 69%,
Philipine 57,30%, Singapore 45%, Vietnam 50%, and
Indonesia 45,17%
Kaitannya Dengan Visi PH-3: Ciptakan Kapasitas Sehat; Penuhi Kebutuhan Sehat; Penguatan Sumber Daya Hidup
Sehat
12
2 PERAN IAKMI UNTUK
KERJA PROFESIONAL
TENAGA KESMAS
2.1
Strategi IAKMI Menegakkan Standar Profesi dan Pelayanan Profesional Tenaga KesMas
Professional Public Health Standar
Leadership &
Contiunig
Learning of PH
4 Kunci IAKMI Untuk Melahirkan
Tenaga KesMas Profesional
Public Health Core Competenscies dan Pelayanan Profesi menyongsong Profesionalitas Tenaga Kesehatan Masyarakat
(2.2)
1b.Diagnosis &
Investigasi
Uku
ran P
rofe
sio
nal
Kesm
as
Dela
pan
Ko
mp
ete
nsi
Uta
ma
STANDAR KOMPETENSI
Sumber: Naskah Aademik
STANDAR PELAYANAN PROFESI
Sumber: Naskah Aademik
Continuing Professional Devt (Untuk Menjamin Profesionalitas Berkelanjutan)
Karir Profesi
6-Ahli KM
7-Ahli Profesi
KM
8-Magister
KM
Jenjang
KKNI
9-Doktor KM
Kecirian Profesionalitas Tenaga KesMas
(2.3)
Essential Public Health Services 1. Kemampuan Tenaga KesMas membangun Peta Kognisi obat tradisonal untuk Hidup Sehat
3. Kemampuan
Mengembangkan Strategi Advokasi dan Negosiasi
untuk regulasi, serta mobilisasi Mesin birokrasi
(TM dan Daring)
2. Kemampuan Mengembangkan Media Informasi untuk Mobilisasi Mesin Sosial (TM, Daring, VC dll)
4. Kemampuan
bekerja penuh , memimpin dan bekerja sama dalam
multi sector untuk Manajemen partisipasi
masyarakat
1. Ketrampilan Konseling (TM Daring)
2. Ketrampilan Kom
Sosiologi Kel.Kecil TM dan Daring)
3. Ketrampilan Kom
Sosiologi Kel.Kecil (Tatap Muka)
4. Kepemimpinan & Ketrampilan Pemberdayaan (TM, Video dan
Daring)
5. Kapasitas Untuk Low
Invorcment, advokasi,
Negosiasi dan Bargein
PromKes penggunaan
obat tradisonal yg aman,
KB, Imunisasi, Higieni,
Lingkungan, Gaya Hidup
memanfaatkan Yankes
Tradisional
Pelayanan Medis Primer,
Sekunde dan tersier
(Screening, Investigasi &
Survailan)
Proteksi dan
Penanggulangan KLB,
Bencana dll
23
3 Kerja Profesional Tenaga KesMas
Mengintegrasikan Upaya Promotif
Preventif Dengan Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Peran Profesional Tenaga Kesmas Untuk Keluarga Sehat Menggunakan
YanKes Trandsional
Pengurus Daerah IAKMI
Provinsi Jateng
Membangun
Pertimbangan Tingkat Responsif Lokal. (Strategi Mendekatkn klien)
Bagi
an D
ari 8
Kom
pete
nsi
KesM
as
Kode
Etik
& P
ertim
bang
an
Efek
tifita
s
STRATEGI UTAMA PROFESIONAL;
Pemahaman Budaya Setempat
Tenaga Kesmas Yang Profesional Harus Memulai Langkah-langkah
Pemahaman
1. Memahami Peta Kognisi tentang budaya setempat, berkaitan dengan
kebiasaan dan tindakan menggunakan potensi tradisi
2. Meneme kenali nilai-nilai dan norma utama sebagai basis tradisi
3. Melakukan Pengembangan Sosiologi Kelompok Kecil untuk re-negosiasi
tradisi dalam kebiasaan sehat mengunakan potensi alam yang memudar
bahkan tergerus
STRATEGI UTAMA KESMAS PROFESIONAL;
Pemahaman Budaya Setempat
(1) Memahami Peta Kognisi
Budaya setempat ttg Peoteni
Alam dan Kebiasaan Promotf
Preventif
(2) Menemu kenali nilai-nilai
dan norma utama sebagai
basis tradisi
(3) Melakukan Pengembangan
Sosiologi Kelompok Kecil untuk
re-negosiasi tradisi dalam
kebiasaan sehat
STAREGI KEDUA PROFEIONAL;
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam literature yang membahas Community Of Health,
pemberdayaan dipandang sebagai sebuah proses yang dimulai
dengan tindakan individu dan kemudian maju ke pengembangan
kelompok-kelompok kecil secara bersama, berkembang ke
organisasi komunitas, ke kemitraan yang sejajar dan akhirnya
menjadi tindakan sosial dan politik (Labonte 1990)
STAREGI KEDUA PROFESIONAL;
Pemberdayaan Masyarakat
Tahap Pengembangan Strategi
Pemberdayaan Yang Efektif
1. Meningkatkan keterampilan warga sebagai INDIVIDU untuk mampu
mengakses informasi dan sumber daya;
2. Menggunakan upaya KELOMPOK KECIL untuk meningkatkan kesadaran
kritis guna terbangunya lingkungan mendukung dan sensasi yang lebih mendalam
3. Mempromosikan aksi masyarakat melalui KETERLIBATAN KOLEKTIF
dalam pengambilan keputusan dan partisipasi dalam semua tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pada; anggota, pemimpin; pengembangan organisasi
dan pengembangan kapasitas koalisi
• Memperkuat KEBIJAKAN PUBLIK yang sehat melalui tindakan
organisasi dan interorganisasional; transfer kekuasaan dan pengambilan
keputusan otoritas kepada peserta intervensi; dan promosi / menuntut
transparansi akuntabilitas pemerintah dan lembaga lainnya;
• Memiliki ANGGOTA MASYARAKAT yang menentukan dan bertindak
atas kebutuhan masyarakat, termasuk sebagai konsumen kesehatan.
TAHAP PENGEMBANGAN STRATEGI
PEMBERDAYAAN YANG EFEKTIF
TAHAP PENGEMBANGAN STRATEGI
PEMBERDAYAAN YANG EFEKTIF
STRATEGI KETIGA ADALAH;
IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSIS DAN MENGAJUKAN
REKOMENDASI PROPOSAL YANG KUAT
• Proses dimlai dari identifikasi dan diagnosis untuk membangun;
(1) perencanaan dan pengembangan strategi beradaptasi ke
masyarakat , (2) team building, (3) membangun jaringan
kelompok, (4) negosiasi, (5) penggalangan potensi, (6) pemasaran
idenya dan (7) penulisan proposal. Tahap ini pernah di capai di
Samoa Barat ketika pemberdayaan untuk hasil kesehatan individu
dalam kelompok-kelompk wanita
STRATEGI KETIGA ADALAH;
IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSIS DAN MENGAJUKAN
REKOMENDASI PROPOSAL YANG KUAT
STRATEGI KEEMPAT ADALAH;
LEADESHIP & SYSTEM THINKING
Strategi tenaga Kesmas dalam Kepemimpinan harus melalui suatu tahap;
1. Mengembangkan dan mendorong Partisipasi Individu
2. Kemampuan individu-individu digabung dalam kelompok-kelompok kecil
3. Menggunakan Kepemimpinan Lokal
4. Mobilisasi
4.1 Mengembangkan Partisipasi
Individu
• The WHCs adalah organisasi wanita di Samoa.Organisasi ini
menjadi bergengsi berhasil mengembangkan keahlian dan
kompetensi anggota dalam bidang perawatan anak, menyapih
praktek dan sanitasi, yang sebelumnya telah diidentifikasi sebagai
penyebab utama kematian bayi
4.2 Mengembangkan
Sosiologi Kelompok Kecil
Penggunaan latihan pembelajaran partisipatif dalam kelompok-
kelompok perempuan dalam populasi pedesaan miskin di Nepal
menyebabkan penggunaan potensi lokal untuk pencegahan dan
penurunan angka kematian neonatal dan maternal (Manandhar et al.
2004).
4.3 Menggunakan
Kepemimpinan Lokal
Mendorong kepeimpinan lokal untuk memanfaatkan potensi desa menjadi
sumber pendapatan ekonomi kelompok marginal (kelompok miskin, kaum
perempuan) sebagai pintu masuk dan upaya stategis untuk meningkatkan
pendapatan, sekaligus membuka kesempatan kepada warga terutama warga
miskin dan perempuan untuk berpartsipasi secara individu maupun kelompok
dalam menjaga dan meningkatkan status kesehatan mereka
& Organized government effort
(3) Mobilisasi mesin sosial
(4) Mobilisasi mesin
birokrasi
(1) RISK REDUCTION (2) FINANCIAL PROTECTION
4.4 Mobilisasi Mesin Perubahan
pengembangan
kebijakan publik
yang berwawasan
kesehatan;
MOBILISASI MESIN
BIROKRASI
penguatan
gerakan
masyarakat
Advokasi Peng.
Kebijakan
Pemberdayaan
Maayarakat
KERJA PROFESIONAL TENAGA KESMAS
Program
Berbasis
Kebutuhan
Masyarakat
MOBILISASI MESIN
SOSIAL
Memacu KesMas Berkualitas dan Profesional
Penutup
TENAGA KESMAS adalah.. Profesional berkemampuan nyata dalam
1. Pengetahuan keprofesian yang mumpuni
2. Ketrampilan teknis melayani, dan
3. Soft skills nya efektif digunakan dalam tempat
lingkungan kerja dan sosialnya
Ciri-ciri Utama Profesionalitas Tenaga Kesmas
Bertindak Secara Profesional
Bertindak dan berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah kaidah etik tenaga kesmas untuk mendorong pengobatan tradisional yang optimal dalm pencegahan dan penangulangan kasus-kasus kesehatan masyarakat
44
Melaksanakan kode etik profesi sesuai kompetensi
utama
Selalu mencerminkan sikap profesional, memungkinkan tindakan
yang mengutamakan kebutuhan masyarakat berbanding kepentingan
pribadi dan kelompok maupun kepentingan kementerian kesehatan
Ciri-ciri Utama
Profesionalitas Tenaga Kesmas