Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN BAHASA DI MASA PANDEMI COVID 19 SEBAGAI
MEDIA TERAPI KOGNITIF
PERAN BAHASA DI MASA PANDEMI COVID 19 SEBAGAI
MEDIA TERAPI KOGNITIF
ISBN 978 - 623 - 7793 - 56 - 4PER
AN BAH
ASA DI MASA PANDEM
I COVID 19 SEBAGAI MEDIA TERAPI KOGNITIF
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
i
PERAN BAHASA di Masa Pandemi Covid-19 sebagai
MEDIA TERAPI KOGNITIF
Penyunting: Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. Imam Baihaqi, M.A.
ANOM PUSTAKA
ISBN : 978-623-7793-56-4
ii
Peran Bahasa Di Masa Pandemi Covid-19 Sebagai
Media Terapi Kognitif
Copyrights © Penyunting: Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. dan
Imam Baihaqi, M.A.
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau
memperbanyak sebagian atau isi seluruh buku ini tanpa izin tertulis
dari penerbit.
Penyunting: Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. dan
Imam Baihaqi, M.A.
Layout : Anom Creative
Cetakan Pertama, Desember 2020
Tebal : xiv + 319; 14 x 21 cm
ISBN : 978-623-7793-56-4
Penerbit :
Anom Pustaka
Perum Guwosari Blok XII No.187 A Yogyakarta
Email: [email protected]
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
iii
SUSUNAN PANITIA
Pelindung:
Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc.
Dr. Ir. Noor Farid, M.Si.
Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si., CA, Akt.
Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si.
Penanggungjawab:
Dr. Mursia Ekawati, M.Hum.
Ketua:
Imam Baihaqi, M.A.
Sekretaris:
Putri Ana Nurimani, S.E.
Anggota:
Retma Sari, M.Pd.
Molas Warsi Nugraheni, M.Pd.
Theresia Pinaka R.N.H, M.Pd.
Muhammad Daniel Fahmi Rizal, M.Hum.
Muhammad Indra, S.Kom.
Rohmania Putri Nurlaili, S.Kom.
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
ix
DAFTAR ISI
Susunan Panitia <<<<<<<<<<<<<<<<<<.iii
Sambutan Ketua Panitia
Imam Baihaqi, M.A<<<<<<<<<<<<<<...<<.iv
Sambutan Kepala UPT Bahasa UNTIDAR
Dr. Mursia Ekawati, M,Hum<<<<<<<<.<<<<..vi
MAKALAH UTAMA <<<<<<<<..<<<<<<<.1
AJA NGGOLEK PENYAKIT: REFLEKSI KEARIFAN
LOKAL MASYARAKAT JAWA DI DALAM
MENGHADAPI WABAH
I Dewa Putu Wijana <<<<<<<<<<<<<<.<<..2
BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN
BAHASADI MASA PANDEMI
Farikah <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<..16
MAKALAH PENDAMPING <<<<<<<<..<<<..27
PERSEPSI MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP
LAYANAN REPOSITORI INSTITUSI UPT
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TIDAR
Dicki Agus Nugroho<<<<<<.<<<<<<<<<..28
ISBN : 978-623-7793-56-4
x
PANDEMI COVID-19: BAGAIMANA PERAN BAHASA
Endah Ratnaningsih, Candradewi Wahyu Anggraeni,
Sri Sarwanti<<<<<<<<<<<<<<<<<<<..35
KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN
AKADEMIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TIDAR
Fransiska Yekti Dewi P. , Bayu Paningron,
Janur Seto Kasari<<<<<<<<<.<<<<<<<<41
HUBUNGAN TATA RUANG PERPUSTAKAAN
DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA
PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TIDAR
Ginanjar Kurniawan, Diyah Safitri<<<<<<<<<<51
BAHASA MEDIA DAN KECEMASAN PUBLIK
DI MASA PANDEMI COVID – 19
Haerul, Yusrina<<<<<<<<<<<<<<<<...<79
PENGUKURAN KEPUASAN MAHASISWA DAN
DOSEN TERHADAP LAYANAN LABORATORIUM
BAHASA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TIDAR
Janur Seto Kasari, Bayu Paningron, dan
Fransiska Yekti Dewi P. <<<<<<<<<<<<<<.91
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
xi
OPTIMISME DALAM AKUN INSTAGRAM
@MENJADIMANUSIA.ID SEBAGAI MEDIA TERAPI
KOGNITIF DI MASA PANDEMI COVID-19
Miftakhur Rohmah, Nanda Citra Ayu Fardyani,
Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari<<<..<<<<<.100
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH
PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERORIENTASI
KURIKULUM ABAD 21 BAGI MAHASISWA
PROGRAM STUDI PBSI
Molas Warsi Nugraheni, Imam Baihaqi<..<<<..<<..114
PERMAINAN BAHASA SEBAGAI MEDIA LITERASI DI
MASA PANDEMI COVID-19
Muhammad Daniel Fahmi Rizal, Taufik Arochman<<.144
HIBRIDA PADA BAHASA INDONESIA
DI RUANG PUBLIK
Mursia Ekawati, Irsyadi Shalima<<<<<<<<<<.161
KECEMASAN TOKOH UTAMA DALAM CERPEN
"SENJA WABAH" KARYA DADANG ARI MURTONO:
TINJAUAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD
Mustika, Faika Burhan<<<<<<<<<<<..<<...186
ISBN : 978-623-7793-56-4
xii
PELATIHAN PEMBUATAN HIDROPONIK BAGI
SISWA SMP
Nuryunita Dewantari, Riva Ismawati, Rina Rahayu <....204
METODE PEMBELAJARAN “CREATIVE STORY
TELLING” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERBICARA AKTIF KELAS MKU
BAHASA INGGRIS
Retma Sari, Candradewi Wahyu Anggraeni<<<<..<.212
KEEFEKTIFAN MODEL DARING PADA
PEMBELAJARAN PENGANTAR PENDIDIKAN DI ERA
PANDEMI COVID-19
Sri Haryati, Muhammad Radian NA, Ari Suryawan..<..229
POJOK LITERASI: GERBANG MENUJU GURU
PROFESIONAL ABAD 21
Sri Sarwanti, Endah Ratnaningsih<<<<<<..<..........252
BAHASA HIBRIDA DALAM PENULISAN BERITA
COVID-19
Umi Yawisah<<<<<<<<<<<<<<<<<..<..262
BRAINWAVE PODCAST: MEDIA PENGAJARAN
SASTRA SEBAGAI TERAPI KOGNITIF PADA SISWA
DI MASA PANDEMI
Widya Mega Anggara, Anggita Febriana Wati,
Firstya Evi Dianastiti<<<<<<<<<<<<.<<<.286
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
xiii
ANALISIS PENGGUNAAN REFERENSI DALAM
WACANA CERPEN KARYA SISWA KELAS 6
SEKOLAH DASAR
Winasti Rahma Diani, Liana Shinta Dewi<<<<..<<.299
UPAYA KREATIF DOSEN DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN VIRTUAL DI MASA PANDEMI
COVID-19
Yusrina, Haerul<<<<<<<<<<<..<<<<...<..311
ISBN : 978-623-7793-56-4
262
BAHASA HIBRIDA
DALAM PENULISAN BERITA COVID-19
Umi Yawisah
Email: [email protected]
Institut Agama Islam Negeri Metro, Lampung, Indonesia
ABSTRAK
Meningkatnya frekuensi penggunaan bahasa hibrida
dalam pemberitaan mengenai Covid-19 mencemaskan para
penggiat bahasa Indonesia; hal ini dikhawatirkan dapat
mengganggu perkembangan bahasa Indonesia; bahkan da-
pat menjadi ancaman bagi keberadaannya. Studi mengenai
bahasa hibrida terfokus pada ancaman terhadap eksistensi
bahasa Indonesia, meskipun keanekaragaman bahasa me-
mungkinkan kreativitas berpikir dan terbuka pada kemam-
puan bahasa sebagai sumber pengayaan suatu bahasa. Tu-
juan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana bahasa
hibrida mengancam keberadaan bahasa Indonesia. Selain itu
juga menjelaskan pertentangan ide yang terjadi dalam
masyarakat yang tercermin dalam penggunaan bahasa
hibrida. Penelitian kualitatif ini mengacu pada berita-berita
mengenai Covid-19 yang mengandung bahasa hibrida, da-
lam hal ini bahasa Inggris di media sosial. Setelah data yang
berupa kalimat didokumentasikan, kemudian diklasifikasi,
untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Temuan
dalam studi ini adalah bahwa penggunaan bahasa hibrida
pada pemberitaan Covid-19 meliputi judul berita dan pada
isi berita. Bahasa hibrida terjadi karena kesulitan mencari
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
263
padanan, berkembangnya konsep dan realitas yang diacu,
terjemahan yang belum familiar bagi banyak orang, dan juga
prestise. Pada bagian akhir tulisan ini disimpulkan, bahwa
bahasa hibrida bukan penyebab ancaman bagi bahasa
Indonesia, namun akibat dari kesadaran akan pentingnya
bahasa asing dalam komunikasi di masyarakat.
Kata Kunci: Bahasa hibrida, Covid-19, media sosial, bahasa
Indonesia.
PENDAHULUAN
Maraknya penggunaan bahasa hibrida di media massa
sangat mencemaskan para penggiat bahasa; hal ini dikare-
nakan bahasa hibrida mengancam kemurnian dan perkem-
bangan bahasa Indonesia. Banyaknya penggunaan kata/ ka-
limat serapan bahasa asing –dalam hal ini bahasa Inggris—
dalam berbagai proses komunikasi menjadi alasan kuat
munculnya perasaan cemas tersebut. Media sosial yang
merupakan sarana informasi dan komunikasi yang semakin
banyak penggunanya dewasa ini memiliki kecenderungan
menggunakan bahasa Indonesia bersama bahasa Inggris
dalam penulisan berita. Bahasa hibrida tidak hanya sebagai
pengayaan bahasa namun juga sebagai kontestasi seiring
dengan berkembangnya peradaban. Bahasa asing disebut
sebagai ancaman bagi budaya bangsa (Murti, 2015); apalagi
bila dikaitkan dengan nasionalisme (Nugroho, 2015). Hal ini
semakin krusial seiring dengan semakin maraknya penggu-
naan bahasa hibrida di media sosial.
ISBN : 978-623-7793-56-4
264
Studi tentang bahasa Indonesia dalam kaitannya de-
ngan penggunaan bahasa hibrida yang selama ini berlang-
sung cenderung membicarakan ancaman terhadap bahasa
Indonesia. Munculnya bahasa asing dalam bentuk kata dan
kalimat dalam beragam komunikasi di media sosial dinilai
sebagai ancaman bagi kemurnian bahasa, bahkan bagi iden-
titas nasional (Agustin, 2011; Listiyorini, 2013). Meskipun
sesungguhnya bahasa yang beragam memungkinkan proses
berpikir yang kreatif dan terbuka (Canagarajah, 2007). Da-
lam hal ini bahasa asing dianggap sebagai sumber pengaya-
an suatu bahasa. Selain menyatakan suatu kebudayaan ter-
kait dengan identitas, juga merupakan gambaran struktur
berpikir suatu masyarakat. Seiring dengan hal tersebut,
Bahasa tidak dapat dipisahkan dengan ideologi dimana ke-
beradaan suatu bahasa berhubungan dengan bahasa lainnya,
sebagaimana halnya dengan bahasa hibrida dalam bahasa
Indonesia, yang menyatakan berlakunya ideology suatu ba-
hasa (Mubaligh, 2011). Dalam hal ini, ancaman terhadap
bahasa Indonesia bukan dikarenakan penggunaan bahasa
hibrida, namun lebih pada pergeseran ideology mengenai
pentingnya bahasa asing dalam berkomunikasi.
Tulisan ini bertujuan melengkapi kekurangan hasil
studi terdahulu yang mengabaikan aspek ideologis suatu
bahasa. Secara khusus tulisan ini menganalisis bagaimana
penggunaan bahasa hibrida, selain mengancam keberadaan
bahasa Indonesia, juga memperlihatkan adanya ancaman
ideologis dalam proses komunikasi masyarakat. Selain itu,
tulisan ini menjawab pertanyaan bagaimana penggunaan
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
265
bahasa hibrida di media sosial dan bagaimana penggunaan
bahasa hibrida menggambarkan suatu kontestasi ideologi
yang berlangsung dalam masyarakat. Penggunaan bahasa
Indonesia dengan bahasa Inggris, bahkan dengan bahasa
daerah yang terdapat pada artikel atau tulisan berita di me-
dia sosial menggambarkan terjadinya dinamika peradaban.
LANDASAN TEORI
A. Bahasa Hibrida
Keterampilan berbahasa merupakan karakter pokok
yang saling berkaitan dalam kehidupan, baik dalam skala
kecil maupun besar, yang berfungsi memahami serta meng-
ungkapkan kata-kata, kalimat, serta paragraph pada unit
sosial yang kecil hingga unit yang lebih besar. Hal ini bertu-
juan untuk merumuskan serta mengkomunikasikan ide dan
pikiran (Caplan, 2019). Terkait dengan bahasa, ada tiga hal
mendasar yang dapat dilakukan manusia, yaitu 1) manusia
dapat melakukan komunikasi antarsesama; 2) Dalam proses
berpikir, manusia menggunakan Bahasa sebagai landasan
utamanya; 3) Melalui bahasa, manusia terlibat dalam proses
interaksi, perubahan sosial, serta mewujudkan tercapainya
perubahan sosial budaya. Dengan demikian, bahasa mampu
membentuk dan menentukan sejarah sosial (Mubaligh,
2011).
Beberapa tahun terakhir terjadi penggunaan bahasa
pada masyarakat multibahasa yang mengarah pada terben-
tuknya bahasa hibrida sebagai dampak dari interaksi global
(Maria, Nunzio, & Nosilia, 2010). Bahasa hibrida juga
ISBN : 978-623-7793-56-4
266
banyak‖ dibahas‖ di‖ beberapa‖ penelitian‖ (O’Connor‖ &‖
Crawford, 2015) (Harsh Atrey, Prasad, & Rama Krishna,
2012) (He,‖Chen,‖ Zhao,‖&‖Lin,‖ 2012).‖Kata‖ ‘hibrida’ berasal
dari‖kata‖‘hibriditas,’‖yang‖merujuk‖pada‖sesuatu‖yang‖diha-
silkan dengan menggabungkan dua unsur yang berlainan
(Humaedi,‖ 2015).‖ Menurut‖ Martínez‖ (2013),‖ istilah‖ ‘bahasa‖
hybrid’‖ (hibrida)‖merujuk‖ pada‖ fenomena alih kode dalam
praktik bilingualisme sehari-hari yang dinamis. Dalam
penelitian Janssens dan Steyaert (Gaibrois, 2018) dinyatakan,
bahwa penggunaan bahasa hibrida berkontribusi secara sig-
nifikan terhadap produksi baru dalam berbicara dan ber-
komunikasi.
B. Media Sosial
Penggunaan Internet telah meluas ke berbagai bi-
dang kehidupan. Hal ini dikarenakan internet telah meng-
ubah serta memberikan kemudahan bagi orang dalam men-
cari berita (Fletcher & Park, 2017). Bukti meluasnya penggu-
naan internet, salah satunya adalah media sosial (social
media); yaitu teknologi berbasis komputer yang memfasilitasi
serta mempermudah penggunanya dalam bereksperimen,
berinteraksi, serta mendapatkan informasi secara daring
(online). Media sosial menggunakan teknologi berbasis web-
site atau aplikasi, dan untuk mengaksesnya diperlukan pe-
rangkat seperti komputer atau smartphone dan bantuan
internet.
Berdasarkan jumlah penggunanya, media sosial yang
paling banyak digunakan, diantaranya adalah: Facebook,
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
267
Youtube, WhatsApp, dan Instagram (Bivisyani Questibrillia,
2019). Facebook yang merupakan penemuan Mark
Zuckerberg, dkk. di tahun 2003 berada di peringkat pertama
dan diperkirakan ada 2,3 milyar penggunanya di seluruh
dunia. Menurut data Statistika, Indonesia menempati posisi
ke-3 dengan jumlah pengguna aktif mencapai 130 juta.
Youtube yang diciptakan oleh Chad Hurley, Steven Chen,
dan Jawed Karem fokus pada video-sharing dalam peng-
gunaannya. Jenis media social ini berada pada posisi ke-2
dengan jumlah pengguna aktif mencapai 1,9 milyar.
WhatsApp merupakan aplikasi yang menggunakan cross-plat-
form-messaging dan Voice-over Internet Protocol (VoIP). Media
social ini memungkinkan penggunanya mengirimkan pesan
berupa teks atau suara. WhatsApp atau sering disingkat WA
juga memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan
gambar, video, dokumen, dan juga lokasi. Instagram adalah
media sosial yang memiliki fitur foto dan video-sharing; se-
perti halnya Facebook.
C. Pemertahanan Bahasa
Menurut Fridani, et.al (2016), bahasa adalah simbol
yang digunakan dan diartikan sebagai sarana komunikasi
kepada orang lain. Sedangkan menurut Chaer (Mubaligh,
2011), bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang bermak-
na dan dihasilkan dari alat ucap, bersifat arbirter dan kon-
vensional, serta digunakan sebagai alat komunikasi oleh
masyarakat mengungkapkan perasaan. Masing-masing ba-
hasa menyatakan visi yang tidak sama terkait dengan dunia
ISBN : 978-623-7793-56-4
268
yang dapat mewakili dari mana kita berasal, siapa diri kita,
dan gagasan masyarakat di tempat kita berada (Allende-
Hernández & Caballero-Morales, 2015). Untuk melestarikan
suatu budaya, bahasa disosialisasikan dan diwariskan dari
satu generasi ke generasi lain. Selain itu, karena bahasa
mengandung sejarah dan pengetahuan yang kompleks,
maka diperlukan pemertahanan bahasa untuk melestarikan
sejarah dan pengetahuan nenek moyang bagi generasi
penerus (Sunindyo, Mulyanto, Widyani, & Widagdo, 2011).
Menurut Chen & Fang (2013), bahasa merupakan fosil
hidup dan pembawa budaya. Menurut mereka, cara mem-
pertahankan bahasa yang terancam punah adalah dengan
mempelajarinya. Selain itu, kesenian juga dapat digunakan
untuk mempertahankan suatu bahasa (Muhammad &
Abdullah, 2018). Contoh hal ini terdapat pada orang-orang
Sami Finlandia yang memperlihatkan bagaimana mereka
mempertahankan‖ bahasa‖ melalui‖ musik‖ dengan‖ ‘tindakan‖
menyanyi’‖ sebagai‖ alat‖ pemertahanan‖ bahasa‖ etnis‖ serta‖
mendekonstruksi stereotip yang diarahkan kepada mereka
(Ridanpää, 2016). Selain melalui kesenian dan musik, studi
Umbar (2018) memperlihatkan pemertahanan bahasa Osing
melalui lagu, yang selain mampu mengenalkan bahasa
Osing sebagai alat komunikasi, juga sebagai hiburan kepada
publik. Menurut Giri (2017), pemertahanan bahasa juga
dapat dilakukan di tengah transformasi budaya melalui revi-
talisasi dan enkulturasi bahasa dan budaya daerah.
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
269
METODE
Studi ini merupakan studi kualitatif, yang menggam-
barkan realitas dan kehidupan sosial (Holliday, 2002),
Creswell (2003). Teknik penelitian kualitatif di sini dipakai
untuk menganalisis bahasa hibrida pada teks berita menge-
nai Covid-19 yang terdapat di sosial media. Setidaknya ter-
dapat 20 data berupa kalimat yang memuat bahasa hibrida
didokumentasikan dari judul berita serta isi berita. Beberapa
contoh bahasa hibrida tersebut di antaranya:
1. Dalam Permenkumham itu juga tertuang aturan bagi
orang asing yang terkena kebijakan lockdown atau pemba-
tasan akses di suatu negara sehingga tidak dapat meme-
nuhi prosedur keimigrasian dapat diberikan izin tinggal.
2. ‚Hasil‖ swab test ini berdasarkan informasi yang kami
terima akan‖diketahui‖ sekitar‖ 3‖ atau‖4‖hari‖ setelah‖ test,‛‖
ujarnya.
3. Gubernur Bali Wayan Koster mewajibkan wisatawan
yang datang ke pulau dewata mengantongi hasil negatif
corona test PCR atau rapid test.
Setelah pendokumentasian data berupa kalimat-kali-
mat bahasa hibrida, langkah selanjutnya adalah mengklasi-
fikasikan data sesuai jenisnya: kata, frasa, klausa, atau
kalimat. Analisis data dilakukan secara fonologis, morfolo-
gis, dan sintaksis serta interpretasinya. Selain dengan meto-
de di atas, dalam penelitian ini juga digunakan pendekatan
sosiolinguistik. Menurut Fishman (2007), ada dua hal yang
menjadi fokus studi linguistik, yaitu bahasa dan kemasya-
ISBN : 978-623-7793-56-4
270
rakatan. Sosiolinguistik memandang bahasa dan pemakaian
bahasa tidak hanya sebagai sistem struktur tetapi juga se-
bagai sistem komunikasi, oleh karena itu bahasa tidak hanya
ditentukan oleh faktor-faktor struktural; tetapi juga oleh
faktor-faktor sosial, situasional, dan kultural. Selain itu, se-
gala sesuatu yang dilakukan manusia dalam bertutur akan
selalu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi di sekitarnya.
Sebagaimana telah dinyatakan oleh Fishman (2007), yaitu
who speaks to whom, when, and where; hal inilah yang menjadi
pertimbangan pada saat penganalisisan data dalam peneli-
tian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Bahasa hibrida telah digunakan secara meluas dalam
berbagai bentuk komunikasi dan media. Sejalan dengan
munculnya kasus Covid-19, bahasa hibrida pun menjadi
bahasa yang lazim digunakan dalam pemberitaannya. Peng-
gunaan bahasa hibrida dalam pemberitaan mengenai Covid-
19 meliputi kata dan frasa Bahasa Inggris.
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
271
1. Penggunaan Bahasa Hibrida berupa Kata Bahasa
Inggris
No. Isi Berita Bahasa
Hibrida
Jenis
1. ‚Pada‖pasien‖ini‖kita‖curiga‖ke‖
arah suspect corona karena
yang bersangkutan memenuhi
dari tanda-tanda klinis yang
ada‖ <,‛‖ ujar‖ dokter‖ spesialis‖
penyakit dalam ini.
Suspect Kata
2. Sejak mewabahnya virus coro-
na di sejumlah negara, harga
produk kesehatan ---terutama
masker dan hand sanitizer—
di toko online melambung
tinggi. Bahkan tak jarang, ada
beberapa seller nakal yang me-
matok harga tidak wajar.
Online
seller
Kata
Kata
3. Selanjutnya pasien 08 laki-laki
56 tahun. Pasien ini tertular
oleh kasus 07 karena memang
suami istri. Kondisinya seka-
rang menggunakan peralatan,
infus, oksigen. Karena sebe-
lum contact dengan 07 sudah
sakit‖duluan,‛‖sambungnya.‖
Contact Kata
ISBN : 978-623-7793-56-4
272
4.
Pemerintah Australia membe-
rikan update bagi para traveler
yang ingin berkunjung ke
Indonesia. Pembaharuan ini
menyorot kasus baru Virus
Corona (COVID-19) di tanah
air.
Update
Traveler
Kata
Kata
5. ‚Yang‖ tadi‖ saya‖ laporkan‖ sus-
pect, data laboratoriumnya
bahwa yang bersangkutan
confirm positif COVID-19,‛‖
ucap Yurianto.
Suspect
Confirm
Kata
Kata
6. Yuri menegaskan, pemerintah
terus bergerak melakukan tra-
cing meskipun tidak dibuka
secara lebar, dimana tracing ini
dilakukan oleh dinas kesehat-
an masing-masing daerah.
Tracing Kata
7. Doni juga ngingetin masyara-
kat untuk berhati-hati ke ke-
lompok masyarakat yang se-
ring keluar rumah untuk ber-
aktivitas, karena mereka bias
jadi nggak sadar udah jadi
carrier yang bias nularin ke
orang terdekatnya.
Carrier Kata
8. Dengan adanya rekomendasi
dari WHO, diharapkan Indo-
Screening Kata
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
273
nesia bias menyelenggarakan
rapid test Covid-19 dengan
kualitas yang lebih baik dan
akurat dalam proses screening.
9. Pemerintah pun sampai saat
ini masih menggodok roadmap
vaksinasi.
Roadmap Kata
10. ‚Jam‖21.00‖dari‖pihak‖Sarinah‖
telpon ke kita, ke Polsek
(Menteng) menginformasikan
banyak sekali customer,‛
ungkap Guntur.
Customer Kata
11. ‚Begitu‖di‖luar,‖kita‖Tanya‖ke-
napa belum pulang, (mereka
jawab) kita punya memory di
sini. Kita kan harus tetap per-
suasive. Sudah kita cegah, be-
gitu mereka tutup pun mereka
sudah pilang, kok, sudah kita
arahin,‛‖ujar‖Guntur.
Memory Kata
12. Dalam Permenkumham itu
juga tertuang aturan bagi
orang asing yang terkena kebi-
jakan lockdown atau pembatas-
an akses di suatu negara se-
hingga tidak dapat memenuhi
prosedur keimigrasian dapat
diberikan izin tinggal.
Lockdown Kata
ISBN : 978-623-7793-56-4
274
2. Penggunaan Bahasa Hibrida berupa Frasa Bahasa
Inggris
Bahasa hibrida dalam pemberitaan mengenai Covid-
19 juga muncul dalam bentuk frasa bahasa Inggris. Contoh
penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Isi Berita Bahasa
Hibrida
Jenis
1. Sejak mewabahnya virus
corona di sejumlah negara,
harga produk kesehatan ---
terutama masker dan hand
sanitizer— di toko online
melambung tinggi. Bahkan
tak jarang, ada beberapa
seller nakal yang mematok
harga tidak wajar.
hand sanitizer
Frasa
2. Yang pertama saya sam-
paikan kasus 7 perempuan
59 tahun kondisinya tam-
pak sakit, ringan, stabil. Ini
kasus imported case. Beliau
baru kembali dari luar ne-
geri kemudian beberapa
saat‖ menunjukkan‖ gejala,‛‖
jelas dia.
Imported case Frasa
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
275
3. Australia juga menyorot
terbatasnya ketersediaan
fasilitas karantina, seperti
ruang isolasi. Namun, pe-
merintah Australia tak
mengubah advice level ke
Indonesia, yakni masih
Waspada Tinggi.
Advice level Frasa
4. Carrier yang seperti ini di-
kategorikan sebagai silent
killer karena bisa ngasih
dampak yang berbahaya
bagi orang sekitar.
Silent killer Frasa
5. Dengan adanya rekomen-
dasi dari WHO, diharap-
kan Indonesia bias menye-
lenggarakan rapid test
Covid-19 dengan kualitas
yang lebih baik dan akurat
dalam proses screening.
Rapid test
Frasa
6. Jadi vaksinasi lancer, maka
herd immunity tercipta dan
30 persen populasi lainnya
tidak perlu disuntik vak-
sin.
Herd
immunity
Frasa
ISBN : 978-623-7793-56-4
276
7. Mereka antre hingga
tangga luar restoran, na-
mun tetap menerapkan
physical distancing.
physical
distancing.
Frasa
8. ‚Jadi‖ mereka‖ antre,‖ seka-
rang kan sudah take away,
antrenya mengular sampai
tangga kanan dan kiri, dua
tangga‖itu,‛‖ujar‖Guntur.
take away Frasa
9. ‚Hasil‖ swab test ini berda-
sarkan informasi yang ka-
mi terima akan diketahui
sekitar 3 atau 4 hari setelah
test,‛‖ujarnya.‖
Swab test Frasa
Penggunaan Bahasa hibrida berupa kata dan frasa Ba-
hasa Inggris dalam pemberitaan Covid-19 kian hari kian in-
tensif dan dinamis mengikuti perkembangan kehidupan
masyarakat yang terintegrasi ke dalam sistem global dalam
banyak tema atau isu yang diacu dalam berita. Penggunaan
kata dan frasa bahasa Inggris lebih didasarkan pada inte-
grasi proses komunikasi dengan konteks dan internasional.
Penggunaan istilah asing menyangkut asosiasi terhadap
produk atau situasi yang bersifat global. Hal ini dapat dilihat
pada‖ tabel‖ 1:‖ ‚Pada‖ pasien‖ ini‖ kita‖ curiga‖ ke arah suspect
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
277
corona karena yang bersangkutan memenuhi dari tanda-tan-
da‖klinis‖yang‖ada‖<,‛‖ujar‖dokter‖spesialis‖penyakit‖dalam‖
ini. Sedangkan pada tabel 2 memperlihatkan Bahasa hibrida
yang berupa frasa bahasa Inggris, yaitu: Sejak mewabahnya
virus corona di sejumlah negara, harga produk kesehatan ---
terutama masker dan hand sanitizer— di toko online melam-
bung tinggi. Bahkan tak jarang, ada beberapa seller nakal
yang mematok harga tidak wajar.
Pada tabel 1 dan 2 tersebut tampak bahwa penggu-
naan bahasa hibrida pada pemberitaan Covid-19 meliputi
berbagai jenis, yaitu berupa kata dan, frasa. Penggunaan ka-
ta pada tabel tersebut tidak hanya berbentuk monomer-
femik, seperti: suspect, contact, memory; tetapi juga polimor-
femik, seperti: seller, traveller, carrier, customer, tracing,
screening. Selain itu terdapat kata polimorfemik berbentuk
kata majemuk, seperti: online, update, roadmap, lockdown.
Penggunaan bahasa hibrida yang berlangsung sema-
kin ekstensif meluas ke berbagai media komunikasi merupa-
kan gambaran tentang apa yang sedang terjadi dalam ma-
syarakat. Teks Bahasa dalam hal ini merupakan pernyataan
atas suatu situasi sosial yang dapat dipahami melalui
analisis Bahasa sebagai sistem symbol. Untuk menggambar-
kan proses sosial yang sedang berlangsung dapat dilihat tiga
ranah penjelasan atas hadirnya bahasa hibrida.
1) Pertama, penggunaan bahasa hibrida terjadi atas kesu-
litan mencari padanan dalam Bahasa Indonesia, sebagai-
mana contoh berikut: review= tinjau ulang, scanning- me-
mindai, great sale= bazar.
ISBN : 978-623-7793-56-4
278
2) Kedua, penggunaan bahasa hibrida terjadi atas perkem-
bangan konsep dan realitas yang diacu dalam kanal be-
rita daring, contohnya istilah enter muncul pada era
komputer yang tidak tergantikan dengan kata lain
dalam Bahasa Indonesia, karena berisiko mengubah
makna, Bahasa teknis/khusus (tidak tergantikan), terma-
suk istilah medis. Contoh lain: facebook, twitter, website.
3) Penggunaan bahasa hibrida terjadi‖karena‖‚focus‛‖(kon-
teks) pembicaraan meminta penggunaan konsep-konsep
yang relevan dan kontekstual dengan isu dan tema
(tidak‖ tergantikan)/‖ tematis‖ ‚Common‖ Market‛‖ (term‖
baku untuk bidang tertentu), munculnya hibrid karena
sesuatu yang baru yang belum ada alih bahasa. Contoh:
commuterline, thriller, sirosis.
4) Penggunaan bahasa hibrida disebabkan oleh terjemahan
Bahasa asing belum familiar dalam masyarakat (prinsip
komunikasi adalah untuk penyampaian pesan, maka
pesan tidak akan tersampaikan jika Bahasa yang digu-
nakan tidak pernah didengar atau belum dikenal
umum). Contoh: milenial, septic tank, online, sweeping.
5) Penggunaan bahasa hibrida terjadi karena prestise/
gengsi/kontrol sosial Tujuan penggunaan bahasa hibrid
adalah sebagai kontrol sosial atau meningkatkan pres-
tise penutur suatu Bahasa. Contoh: art shop, rewards,
quality time.
Dari bentuk bahasa hibrida yang berlangsung tampak
bahwa penggunaan Bahasa bersifat sangat dinamis dan kon-
tekstual.
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
279
B. Pembahasan
Di Indonesia, kasus positif Covid-19 muncul pada
awal Maret 2020, ketika pasien wanita (31 th), seorang guru
dansa, melakukan kontak fisik dengan temannya, seorang
WNA Jepang, yang sebelumnya bermukim di Malaysia dan
ternyata dinyatakan positif. Melalui pemeriksaan yang sek-
sama, si wanita dan ibunya dinyatakan positif juga. Kemu-
dian semakin banyak pemberitaan mengenai kasus positif di
berbagai daerah di Indonesia.
Penggunaan bahasa hibrida dalam pemberitaan kasus
Covid-19 di media sosial begitu marak, yaitu dengan meng-
gunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penggunaan
bahasa hibrida tersebut selain mengakomodir konsep yang
belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia, juga me-
nampakkan kecenderungan sosiologis yang perlu dipahami.
Dalam hal ini, penggunaan unsur bahasa Inggris terkait
dengan konteks global yang terjadi dalam kehidupan yang
luas.
Penggunaan bahasa hibrida memperlihatkan perubah-
an yang signifikan pada bahasa Indonesia sesuai dengan
konteks, situasi, serta penggunaan. Dengan semakin meluas-
nya pengetahuan di era globalisasi, maka banyak dibutuh-
kan istilah-istilah baru yang mampu menjelaskan konsep-
konsep baru yang muncul. Ini sesuai dengan pendapat
Susilo (2014) yang menyatakan bahwa akulturasi budaya,
teknologi, ekonomi, dan politik memiliki pengaruh dalam
pengembangan bahasa Indonesia sehingga muncul banyak
kosa kata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia yang
ISBN : 978-623-7793-56-4
280
pemakaiannya tidak sesuai dengan aturan bahasa Indonesia,
baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa hibrida juga dise-
suaikan dengan situasi yang ada, yaitu situasi formal atau
informal. Dalam penggunaannya, bahasa hibrida sering
muncul pada situasi informal. Peristiwa campur kode yang
terjadi dalam percakapan informal diakibatkan oleh
kedwibahasaan yang dimiliki lawan tutur dan situasi non
formal yang mendukung penggunaannya. Campur kode
dalam situasi non formal merupakan peristiwa yang sulit di-
hindari penutur dwibahasawan karena ada kecenderungan
dalam diri dwibahasawan untuk memasukkan unsur suatu
bahasa ke dalam bahasa lain yang dikuasainya. (Adnyani,
Martha and Sudiana, 2013).
Penggunaan bahasa hibrida juga dinilai sebagai tanda
dari‖‚melemahnya‖keterampilan‖berbahasa‖seseorang.‛.‖Hal‖
ini disebabkan posisi bahasa hibrida yang lebih kuat diban-
dingkan dengan bahasa Indonesia. Selain dianggap mampu
menyesuaikan dengan konteks perkembangan jaman, baha-
sa hibrida juga dianggap lebih luwes. Secara umum, peng-
gunaan bahasa hibrida menimbulkan beberapa akibat seper-
ti berikut ini. Pertama, bahasa hibrida berpotensi melemah-
kan keterampilan berbahasa sejalan dengan menyempitnya
ruang pajanan (exposure) bahasa Indonesia. Bahasa hibrida
memiliki potensi melemahkan keterampilan berbahasa pe-
nutur bahasa Indonesia, karena expose untuk itu terbatas.
Selain lebih mampu memenuhi kebutuhan penutur, bahasa
hibrida juga lebih fleksibel dibandingkan dengan bahasa
Indonesia.
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
281
Kedua, Penggunaan bahasa hibrida menyebabkan hi-
langnya kosa kata Bahasa Indonesia karena bahasa Indone-
sia tidak mampu mengakomodir konsep yang dibicarakan;
hal ini menyebabkan tergantikannya kosa kata Bahasa Indo-
nesia dengan kosa kata bahasa lain, baik lokal maupun
asing. Selain itu, hilangnya kosa kata bahasa Indonesia kare-
na dianggap sudah usang (obsolete), tidak mampu lagi meng-
cover makna suatu istilah di era yang semakin modern; con-
toh, istilah karcis diganti dengan tiket. Beberapa tahun yang
lalu Pusat Pembinaan Bahasa memperkenalkan istilah mang-
kus dan sangkil untuk menggantikan istilah efektif dan efisien;
namun usaha tersebut tidak menunjukkan hasil, sebelum
akhirnya istilah tersebut dilupakan. Ini menunjukkan bahwa
untuk memperkenalkan istilah baru guna menggantikan isti-
lah asing dibutuhkan upaya yang tidak mudah, selain harus
dilakukan secara kontinyu. Ketiga, Penggunaan bahasa hi-
brida mengancam keberadaan bahasa Indonesia dalam hal
menurunnya komitmen para penuturnya. Hal ini dikarena-
kan bahasa hibrida dianggap lebih berprestise dibandingkan
bahasa Indonesia. Selain anggapan ini, penggunaan bahasa
hibrida mampu membuat penuturnya merasa lebih terpe-
lajar serta terangkat status sosialnya. Rendahnya komitmen
penutur terhadap Bahasa Indonesia karena dipicu dengan
ketidak mampuan bahasa Indonesia menyesuaikan perkem-
bangan jaman.
ISBN : 978-623-7793-56-4
282
PENUTUP
Tidak seperti penelitian-penelitian terdahulu, studi
tentang bahasa hibrida dalam kaitannya dengan keberadaan
bahasa Indonesia cenderung mendiskusikan ancaman terha-
dap kemurnian bahasa Indonesia. Padahal, keragaman baha-
sa memungkinkan proses berpikir yang kreatif dan terbuka,
sebagai sumber pengayaan suatu bahasa dan merupakan
pernyataan atas berlakunya suatu ideologi dalam bahasa.
Studi tentang bahasa hibrida ini memungkinkan di-
peroleh pemahaman tentang konteks global, yaitu menjelas-
kan integrasi proses komunikasi pada konteks internasional
Masuknya unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris,
dapat dihubungkan dengan konteks global yang menjadi ba-
gian dari wacana dan praktik sosial secara meluas. Penggu-
naan bahasa hibrida menunjukkan adanya perubahan yang
signifikan pada bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan
konteks, situasi, serta penggunaan. Semakin berkembangnya
pengetahuan di era globalisasi, maka diperlukan istilah-isti-
lah baru yang dapat menjelaskan konsep-konsep baru yang
muncul. Hal ini sejalan dengan pendapat yang menjelaskan
bahwa akulturasi budaya, teknologi, ekonomi, dan politik
memiliki peranan dalam mempengaruhi perkembangan ba-
hasa Indonesia sehingga banyak ditemukan kosa kata baha-
sa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia yang pema-
kaiannya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik
dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Keterbatasan tulisan ini terletak pada belum tercukupi-
nya teori-teori yang membahas bahasa hibrida dalam pem-
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
283
beritaan Covid-19 serta keterbatasan penelitian yang dilaku-
kan terkait dengan bahasa hibrida.
DAFTAR PUSTAKA
Adnyani, N. M., Martha, N., & Sudiana, N. (2013). Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2.
Agustin, Y. (2011). Kedudukan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Pengantar dalam Dunia Pendidikan, Deiksis.
Allende-Hernández, O., & Caballero-Morales, S. O. (2015).
MODELI: An emotion-based software engineering
methodology for the development of digital learning objects
for the preservation of the Mixtec language. Sustainability
(Switzerland). https://doi.org/10.3390/su7079344
Canagarajah, S. (2007). Lingua Franca English: Multilingual
Communities and Language Acquisition. Modern
Language Journal. Doi: 10-1111/j.1540-4781.2007.00678x.
Caplan, R. (2019). Epilepsy, language, and social skills. Brain
and Language. https://doi.org/10.1016/j.bandl.2017.08.007
Chen, C. H., & Fang, L. H. (2013). On preservation of the
endangered languages in information era: A case study
of Tujia language. Advanced Materials Research.
https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMR.756-
759.2068
Fletcher, R., & Park, S. (2017). The Impact of Trust in the
News Media on Online News Consumption and
Participation. Digital Journalism.
https://doi.org/10.1080/21670811.2017.1279979
ISBN : 978-623-7793-56-4
284
Fridani, Lara; Dhieni, N. (2014). Hakikat Perkembangan
Bahasa Anak. Metode Pengembangan Bahasa, 1–28.
Gaibrois,‖ C.‖ (2018).‖ ‘It‖ crosses‖ all‖ the‖ boundaries’:‖ Hybrid‖
language use as empowering resource. European Journal
of International Management.
https://doi.org/10.1504/EJIM.2018.10009390
Giri, I. M. A. (2017). Pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra
Bali Melalui Pengoptimalan Tripusat Pendidikan.
Purwadita, 1(1), 27–32.
Harsh Atrey, S., Prasad, T. V., & Rama Krishna, G. (2012).
Issues in parsing and POS tagging of hybrid language.
Proceeding - 2012 IEEE International Conference on
Computational Intelligence and Cybernetics,
CyberneticsCom 2012.
https://doi.org/10.1109/CyberneticsCom.2012.6381609
He, Q., Chen, S., Zhao, M., & Lin, W. (2012). A hybrid
language model for handwritten Chinese sentence
recognition. Proceedings - International Workshop on
Frontiers in Handwriting Recognition, IWFHR.
https://doi.org/10.1109/ICFHR.2012.157
Humaedi, M. A. (2015). Proses Silang Budaya Komunitas
Muslim‖ ‚Wong‖ Lumpur‛,‖ Gresik.‖ Karsa: Jurnal Sosial
Dan Budaya Keislaman.
https://doi.org/10.19105/karsa.v21i2.518
Listiyorini, A. (2013). Eksistensi Bahasa Daerah dan Bahasa
Indonesia dalam Persaingan Global. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Peran Bahasa di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Media Terapi Kognitif
285
Maria, G., Nunzio, D., & Nosilia, V. (2010). Towards an
Automatic Recognition of Mixed Languages in R : The Case
of Ukrainian-Russian Hybrid Language Surzhyk.
Martínez, R. A. (2013). Reading the world in Spanglish:
Hybrid language practices and ideological contestation
in a sixth-grade English language arts classroom.
Linguistics and Education.
https://doi.org/10.1016/j.linged.2013.03.007
Mubaligh, A. (2011). Relasi Bahasa Dan Ideologi. Lingua:
Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra.
https://doi.org/10.18860/ling.v5i2.622
Muhammad, H. H., & Abdullah, W. (2018). Pemertahanan
Bahasa Dan Tradisi Melalui Pelestarian Kesenian Togal
Manika Suku Makean Maluku Utara. Hasta Wiyata.
https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2018.001.02.05
Murti, S. (2015). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di
Era Globalisasi. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa.
Nugroho, A. (2015). Pemahaman Kedudukan dan Fungsi
Bahasa Indonesia sebagai Dasar Jiwa Nasionalisme.
UNIB Jurnal.
O’Connor,‖B.‖H.,‖&‖Crawford,‖L.‖J.‖(2015).‖An‖art‖of‖being‖in‖
between: The promise of hybrid language practices.
Advances in Research on Teaching.
https://doi.org/10.1108/S1479-368720150000024008
Ridanpää,‖ J.‖ (2016).‖ ‘Singing‖ acts’‖ from‖ the‖ deep‖ North:‖
critical perspectives on northern exotics, contemporary
ethnic music and language preservation in Sámi
communities. Journal for Cultural Research.
ISBN : 978-623-7793-56-4
286
https://doi.org/10.1080/14797585.2015.1134057
Sunindyo, W. D., Mulyanto, A., Widyani, Y., & Widagdo, T.
E. (2011). Developing local languages repository system
using semantic web technology. Proceedings of the 2011
International Conference on Electrical Engineering and
Informatics, ICEEI 2011, (July).
https://doi.org/10.1109/ICEEI.2011.6021827
Susilo, J. (2014). Kebijakan Pendidikan Bahasa di Era
Globalisasi: Permasalahan dan Solusi. LOGIKA.
Umbar, K. (2018). Kajian Lagu-Lagu Using Sebagai Strategi
Pelestarian Bahasa. (September)