24
1 MODUL 1 PENULISAN KARYA ILMIAH

Penulisan Karya Ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penulisan Karya Ilmiah

1

MODUL 1PENULISAN KARYA ILMIAH

Page 2: Penulisan Karya Ilmiah

2

PENULISAN KARYA ILMIAH Standar Kompetensi :

Terampil menulis karya ilmiah dalam berbagai tema dan berabgai bentuk karya tulis ilmiah dengan santun, demi tercapainya komunikasi yang efektif.

Kompetensi Dasar:Terampil menulis karya ilmiah dalam berbagai tema dan berbagai bentuk karya tulis ilmiah dengan memerhatikan kesantunan berbahasa untuk berabgai keperluan.

Indikator:1) Menjelaskan hakikat karya ilmiah 2) Menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah 3) Menjelaskan sistematika penulisan berbagai karya tulis ilmiah4) Mampu menulis karya ilmiah dengan berbagai jenisnya menggunakan kaidah bahasa

Indonesia baku dan prinsip-prinsip kesantunan bahasa.

Uraian Materi

Menulis merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh manusia, terlebih bagi

masyarakat kelimuan (pebelajar). Bahkan dikatakan bahwa menulis erat kaitannya dengan

peradaban. Sejumlah orang besar sangat percaya dan meyakini bahwa penemuan tulisan

benar-benar telah membentuk awal peradaban. Dalam dunia antropologi, misalnya, dikenal

ungkapan “sebagaimana bahasa membedakan manusia dari binatang, begitu pula tulisan

membedakan manusia beradab dari manusia tekberadab (as language distinguishes man from

animal, so writing distinguishes civilized man from barbarian)”. Dengan kata lain, tulisan hanya

terdapat dalam peradaban dan peradaban tidaklah ada tanpa tulisan (Tugino, 2011).

a. Hakikat Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu

dengan menggunakan kaidah-kaidah kelimuan (Prayitno dkk., 2000:14; Djuroto dan Suprijadi,

2005:12). Sesuai dengan definisi itu esens dari karya ilmiah adalah mengkaji suatu masalah.

Selanjutnya pengkajian masalah tersebut menggunakan kaidah-kaidah pengetahuan

Brotowijoyo (1985:8-9) menyatakan bahwa karya ilmiah adalah karya berdasarkan ilmu

pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang

baik dan benar. Beranjak dari pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik simpulan bahwa karya

Page 3: Penulisan Karya Ilmiah

3

ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara

sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan ragam bahasa Indonesia

baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Istilah “ilmiah” yang mengikuti “karya” menunjukkan bahwa karya ilmiah merupakan

sebuah karya yang disusun secara ilmiah, mengikuti standar keilmuan tertentu, dan harus

disusun dengan format yang sangat baku. Karya ilmiah harus disusun dengan mengikuti

langkah-langkah metode ilmiah, yaitu (1) menemukan masalah; (2) merumuskan hipotesis; (3)

mengumpulkan data; (4) mengambil simpulan; dan (5) menguji simpulan kembali (Martono,

2012). Metode ilmaih tersebut merupakan roh sebuah proses penulisan karya ilmiah.

Penulisan semua bentuk karya ilmiah pasti akan melewati proses-proses tersebut. untuk lebih

jelasnya, perhatikanlah tabel berikut.

Tabel 1 Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Metode Ilmiah Menemukan masalah Masalah dapat ditemukan dari kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Masalah dapat muncul dari pengalaman, media massa, dan sumber-sumber lain. masalah merupakan ide pokok, dan merupakan jantung dalam proses menulis karyaa ilmiah apapun.

Merumuskan hipotesis Untuk dapat merumuskna hipotesis, maka kita wajib membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan kita bahas.

Mengumpulkan data Data merupakan alat untuk menemukan jawaban atas sebuah permasalahan yang kita bahas. Tanpa data, kita tidak mungkin dapat menemukan jawaban masalah kita. Data dapat diperoleh melalui berbagai sumber: buku, majalah, surat kabar, jurnal, observasi, wawancara, dan sebagainya.

Mengambil simpulan Simpulan dirumuskan berdasarkan data yang telah diperoleh sebelumnya.

Menguji simpulan kembali Tahap akhir adalah menguji kesimpulan kembali, apakah kesimpulan tersebut sudah benar atau belum.

Penulisan ilmiah memiliki sejumlah tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan

sebuah larya yang sesuai denngan tujuan yang inngin dicapai. tahapna penulisan ilmiah

meliputi (1) tahap persiapan, (2) tahap penulisan, (3) tahap penyuntingan.

1) Tahap Persiapan

Ada beberapa langkah yang ada dalam tahap persiapan, yaitu:

a) Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelutian

(didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan masalah atau topik, yaitu:

Page 4: Penulisan Karya Ilmiah

4

Topik yang dipilih harus yang menarik perhatian

Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas

Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun hanya sedikit

Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang dijadikan referensi

Dalam pembatasan topik atau penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal

berikut.

Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.

Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah

penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah: pertanyaan yang

mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan),

Where ( dimana), dan How (bagaimana).

b) Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoretis;

c) Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang

akan dilakukan;

d) Metodologi (mencakup berabgai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data,

teknik pengukuran, dan teknik analisis data).

Adapun tahap pengumpulan data, meliputi langkah-langkah berikut.

Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi;

Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah;

Pengamatan langsung (observasi) ke objek yang akan diteliti. Pengamatan ini

dapat dilakukan di laboratorium atau langsung di lapangan.

2) Tahap Penulisan

Tahap penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengn pembahasan

yang dilaukan selama dan setelah penulisan selesai. Semua informasi yang diperoleh

ditulis dengan rinci dalam tahap ini. Banyak penulis pemula terkadang kesulitan

mengembangkan konsep awal tulisannya sehingga terjadilah kemacetan dalam menulis.

3) Tahap Penyuntingan

Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap

penyuntingan ini bertujuan untuk:

Melengkapi yang kurang;

Membuang yang kurang relevan;

Mengindari penyajia yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping);

Page 5: Penulisan Karya Ilmiah

5

Menghindari pemakaian bahasa yang kurang effektif, misalnya dalam penulisan

dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun

penerapan kaidah ejaan.

Di samping itu, penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian

karya ilmiah harus memerhatikan:

Segi kerapian dan kebersihan

Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka

(cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar

pustaka, dan lain-lain.

Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan

kutipan, catatan kaki (footnote), daftar pustaka, dan penggunaan bahasa Indonesia

sesuai EYD.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan untuk meningkatkan wawasan serta

menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karyaa ilmiah bermanfaat untuk

meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai

gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi

kepuasan intelektual di sampiang menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu

pengetahuan.

Umumya karya ilmiah terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1) Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi latar belakang pemilihan topik, masalah, dan tujuan. Bagian

pendahuluan adalah bagian yang paling awal dicermati oleh pembaca. Oleh karena itu,

dalam bagian awal harus diupayakan dapat menarik minat pembaca. Dalam latar

belakang hendaknya dijelaskan mengapa penulis memilih topik itu. penulis menunjukkan

pentingnya topik itu diangkat menjadi makalah. Masalah apa yang timbul dalam topik itu,

dan apa tujuan penulisan itu.

2) Bagian Pembahasan

Bagian pembahasan merupakan bagian utama atau bagian isi. Bagian ini memuat uaraian-

uraian pokok masalah yang telah disebutkan pada bagian pendahuluan. Pada bagian ini,

penulis dapat menggunakan teknik deduktif atau induktif. Dalam makalah deduktif

pembahasan dimulai dengan penyajian fakta yang mendukung teori (Yonohudyono dan

Parmin, 2007:45). Dalam teknik deduktif, teori digunakan langsung pada bagian

Page 6: Penulisan Karya Ilmiah

6

pembahasan terpadu dengan interpretasi dan relevansi teori. Sementara itu dalam teknik

induktif, jawaban pemecahan masalah berdasarkan pengamatan empiris, analisis dimulai

dari penyajian fakta, data, diikuti dengan penarikan simpulan.

3) Bagian Penutup

Bagian penutup berisi simpulan dan saran. Penyimpulan berisi hasil pembahasan sesuai

dengan permaslahan dan tujuan penulisan pada bagian pendahuluan. Dengan demikian

simpulan merupakan jawaban dari permasalahan. Simpulan juga harus sesuai dengan

tujuan penulisan. Hubungan antara masalah, tujuan, dan simpulan harus searah. Saran

disampaikan oleh penulis berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam karya ilmiah.

Karya ilmiah memiliki sejumlah karakteristik, yaitu:

1) Mengacu Kepada Teori

Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang disajikan sebagai landasan

berpikir/kerangka pemikiran/ acuan dalam pembahasan masalah. Teori dalam sebuah

penelitian sendiri, memiliki beberapa fungsi.

a) Tolok ukur pembahasan dan penjawaban persoalan;

b) Dijadikan data sekunder/data penunjang (data utama:fakta);

c) Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan

suatu gejala;

d) Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.

2) Berdasarkan Fakta

Artinya setiap infromasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adannya sebenarnya, dan

konkret.

3) Logis

Artinya, setiap keterangan dalam karya ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut

alasan-alasannya, rasional dan da[at diterima dengan akal.

4) Objektif

Artinya, dalam karya ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif,

senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi

maupun golongan.

5) Sistematis

Page 7: Penulisan Karya Ilmiah

7

Baik penulisan atau penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan

secara teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan

tertib.

6) Valid

Artinya, baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan

ilmiah yang belaku.

7) Jelas

Artinya, setiap infromasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,

gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimmbulkan pertanyaan dan keragu-

raguan dalam benak pembaca.

8) Saksama

Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat,

teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapapun kecilnya.

9) Tuntas

Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan

tuntas, pokok masalah harus dibatasi, tidak terlalu luas.

10) Bahasanya Baku

Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku. Artinya, haru sesuai dengan bahas ayang

dijadikan tolok ukur bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.

11) Sesuai Standar

Penulisan harus sesuai dengan aturan standar ( nasional atau internasional). Akan tetapi,

tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung

tetap harus diperhatikan .

B. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Jenis-jenis karya ilmiah setidaknya dapat dikelompokkan menjad empat, yaitu (1)

paper dan makalah, (2) laporan praktikum, (3) artikel, dan (4) tugas akhir.

(1) Paper dan Makalah

Paper dan makalah merupakan rumusan atau simpulan pemikiraan sebagai hasil te;aah

atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau

penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada

mahasiswa atau siswanya. Tujuannya adalah memberikan ruang bagi peserta didik untuk

menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam

Page 8: Penulisan Karya Ilmiah

8

menanggapi permasalahan yang tengah berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam

forum seminar, lokakarya, workshop, dan sejenisnya. Sering dikatakan bahwa appear

merupakan karya ilmiah yang lebih ringkas dari makalah.

(2) Laporan Praktikum

Laporan praktikum biasannya merupakan laporan tertulis dari serangkaian kegiatan

prakktikum yang telah dilakkukan oleh seorang atau sekelompok siswa/mahasiswa.

Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja

baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri atas tahapan-tahapan yang sistematis

yang harus dilaporkan secraa sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan

praktikkum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut, dan

terperinci.

(3) Artikel

Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang

didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi

pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu.

artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan kedua karya tulis tersebut

adalah ruang publikasinya. Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau

workshop, artikel dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah maupun media massa

seperti koran atau majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer.

(4) Tugas Akhir

Baik skripsi (tingkat S1), tesis (S2) maupun disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang

ditujukan untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil

penelitian dair bidang tertentu (sesuai jurusan atau program studi yang diambil) yang

kemudian diujikan secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya

tersebut.

Pengelompokan mengenai jenis karya ilmiah lain dilakukan dengan membedakannya dari

segi materi, susunan, tujuan, serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut. penentuan

jenis karya ilmiah biasanya disesuaikan dengan peruntukan karya ilmiah tersebut. Djuroto dan

Suprijadi (2005:24) secara garis besar mengklasifikasikan karya ilmiah menjadi dua, yaitu karya

ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

(1) Karya Ilmiah Pendidikan

Page 9: Penulisan Karya Ilmiah

9

(a) Karya ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pembelajaran serta

sebagai prasyarat mencapai gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri atas :

Paper atau makalah

Pra Skripsi (untuk memperoleh gelar sarjana muda)

Skripsi

Tesis

Disertasi

(b) Karya ilmiah panduan

Panduan Pengajaran (textbook)

Buku pegangan (handbook)

Buku pelajaran (diktat)

(c) Karya ilmiah referensi

Kamus

Ensiklopedi

(2) Karya Ilmiah Penelitian

(a) Kamus

(b) Ensiklopedi

C. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Sampai saat ini format penyajian karya ilmiah belum ada yang baku. Format karya

ilmiah standar LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dengan penulisan skripsi, tesis,

ataupun diertasi pada perguruan tinggi tidak sama. bahkan, perguruan tinggi yang satu dengan

perguruan tinggi yang lain, dalam menentukan format tulisan ilmiah sering berbeda. Oleh

karena itu, penulis karya ilmiah harus menyadari terlebih dahulu untuk siapa tulisan itu nanti

akan diajukan. Jika penulisan karya ilmiah itu untuk mendapatkan nagka kredit dari LIPI, maka

format tulisannya harus mengikuti format LIPI. Demikian juga karya ilmiah untuk meraih gelar

sarjana, format penulisannya mengikuti format perguruan tinggi.

Meskipun berbeda dalam format penulisannya, penyajian atas pemaparan suatu

karya ilmiah antara LIPI dan perguruan tinggi tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis artinya

masuk diakal, sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam dengan kaidah-kaidah

kelimuan. Berikut ini adalah contoh sistematika penulisan ilmiah.

BAGIAN AWALi. Halaman Judulii. Lembar Persetujuan

Page 10: Penulisan Karya Ilmiah

10

iii. Abstrakiv. Prakatav. Daftar Isivi. Daftar Tabel (tentatif)vii. Daftar Gambar (tentatif) viii. Daftar Lampiran (tentatif)

BAGIAN INTI BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Penelitian1.4 Manfaat Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI2.1 Landasan Teori 2.2 Kajian Hasil Penelitian Sejenis2.3 Kerangka Berpikir2.4 Hipotesis Penelitian (tentative)

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian3.2 Populasi dan Sampel Penelitian3.3 Jenis, Sumber, dan Teori Pengumpulan Data3.4 Teknik Analisis Data

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian4.2 Deskripsi Hasil Penelitian4.3 Pembahasan

BAB V PENUTUP5.1 Simpulan 5.2 Saran

BAGIAN AKHIR Daftar PustakaLampiran

Untuk memenuhi prasyarat memperoleh gelar, seorang mahasiswa dituntut untuk membuat

karya ilmiah berupa tugas akhir (TA)/skripsi. Pembuatan TA/skripsi diawali dengan membuat

proposal penelitian. Proposal penelitian untuk menyusun tugas akhir dan atau skripsi

umumnya terdiri atas komponen yang sama. Demikian juga komponen tugas akhir atau skripsi.

Letak perbedaan antara keduanya terletak pada kadar kedalamannya.

Page 11: Penulisan Karya Ilmiah

11

Selain membuat laporan untuk tugas akhir, mahasiswa juga dituntut untuk mampu

menyusun artikel. Telah dibahas pada paparan sebelumnya bahwa artikel merupakan gagasan

tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau

hasil penelitian. Pada era 50-an, masyarakat Eropa dan Amerika berpandangan bahwa setiap

tulisan yang dimuat di media cetak disebut artikel. Namun, setelah profesi tulis-menulis

berkembang mulailah dibedakan antara tulisan yang beiri peristiwa dan proses (feature),

tulisan yang berisi pendapat (opini), dan artikel. Feature merupakan bentuk tulisan yang

berupa berita, sedangkan opini merupakan gagasan pribadi penulis (KBBI, 2005:308).

Sementara itu, artikel diartikan sebagai sebuah tulisan yang isinya fakta berikut masalah-

masalah yang saling berkaitan diikuti dengan pendirin subjektif yang disertai argumentasi

berdasarkan teori keilmuan dan data-data empiris yang mendukung pendirian itu.

Ditinjau dari segi teknik penulisan dan media yang akan dituju, artikel dapat dibedakan atas

dua macam, yaitu artikel ilmiah dan artikel populer. Artikel ilmiah biasanya dikirim ke majalah

ilmiah atau jurnal, sedangkan artikel populer biasanya dikirm ke media cetak seperti koran.

Artikel ilmiah ini pun masih dapat dibedakan atas dua macam, yaitu artikel ilmiah yang berupa

rangkuman hasil penelitian dan artikel ilmiah yang berupa kajian pustaka (gagasan

konseptual). Perbedaan sistemarika kedua artikel ilmiah tersebut hanya terletak pada subjudul

metode penelitian.

Tabel 2 Sistematika Artikel dalam Jurnal Ilmiah

ArtikelHasil Penelitian Kajian Pustaka

Juduk Artikel Identitas PenulisAbstrak

A. PendahuluanB. Metode PenelitianC. PembahasanD. Penutup

Daftar Pustaka

Judul ArtikelIdentitas PenulisAbstrak

A. PendahuluanB. PembahasanC. Penutup

Daftar Pustaka

Berikut diuraikan lebih lanjut mengenai bagian-bagian artikel tersebut.

(1) Judul Artikel

Judul artikel ilmiah sebaiknya ditulis singkat. Julah kata dalam judul sebaiknya tidka

melebihi 15 kata dan ditulis sesuai dengan ejaan yang resmi berlaku (EYD).

(2) Identitas Penulis

Page 12: Penulisan Karya Ilmiah

12

Nama penulis ditulis secara lengkap. Apabila nama penulis cukup panjang, maka

sebaiknya nama belakang penulis tidak disingkat. Nama yang disingkat adalah nama depan

atau nama tengah. Selain nama penulis dicantumkan pula nama instansi tempat penulis

bernaung dan alamat email penulis.

(3) Abstrak

Abstrak merupakan istilah yang cukup asing bagi mahasiswa. Abstrak merupakan

deskripsi singkat yang memuat informasi mengenai isi artikel ilmiah secara singkat. Istilah

abstrak sangat berbeda dengan ringkasan. Abstrak berisi hal-hal yang lebih khusus

dibandingkan dengan ringkasan. Perbedaan ini dapat dilihat dari panjang dan isinya.

Panjang abstrak lebih pendek daripada ringkasan. Panjang abstrak umumnya hanya satu

paragraf saja, yaitu antara 150 sampai 200 kata, namun harus menjelaskan garis besar

laporan penelitian. Setelah abstrak, diberikan kata-kata kunci atau key words.

Abstrak, berbeda dengan ringkasan (summary).Ringkasan lebih panjang daripada

abstrak. Ringkasan menjelaskan isi artikel secara lebih detail, dari pendahuluan sampai

simpulan. Kita tidak perlu menuliskan latar belakang masalah dalam abstrak. Abstrak

ditulis dengan menggunakan satu spasi. Bila perbedaan antara abstrak dan ikhtisar ditinjau

dari unsur-unsur pembentuk tema, maka abstrak hanya mengandung topik persoalan,

sedangkan ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui

sebuah topik (Keraf, 1994:295).

(4) Pendahuluan

Bagian ini menjelaskan hal-hal yang mendasari atau melatarbelakangi munculnya

masalah atau ketertarikan kita pada masalah yang akan dibahas. Pada bagian ini dijelaskan

berabgai argumentasi yang menguatkan bahwa masalah tersebut memang layak untuk

dikaji. Selai itu, pada bagian ini juga dijelaskan “Apakah masalah tersebut penting untuk

dikaji?”, “Apa menariknya masalah yang akan dikaji?”, “Apa yang menjadi dasar bahwa

fenomena sosial tersebut dianggap sebagai sebuah permasalahan?” untuk keperluan

tersebut, kita dapat menguraikan berbagai ketimpangan yang terjadi antara kondisi ideal

(das sollen) dan kondisi sosial yang real terjadi (das sein).

Untuk memperkuat argumentasi, dapat ditampilkan dasar teori atau data yang

mempperkuat argumentasi tersebut sehingga pembaca menjadi yakin dan tertarik atau

berminat untuk membaca hasil penelitian kita. Ini berarti, dalam bagian pendahuluan juga

terdapat kajian teori yang digunakan dalam penelitian. Penulis menjelaskan berbagai

konsep utama yang berkaitan dengan berbagai argumentasi teoritis. Selain itu kita juga

perlu mneyertakan hasil-hasil studi sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan

Page 13: Penulisan Karya Ilmiah

13

dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena jika maslaah peneliitian tersebut ternyata pernah

dikaji orang lain, maka kita harus dapat menejlaskan apa yang membedakan tulisan kita

dengan tulisan yang pernah dipublikasikan sebelumnya. Hal ini juga dilakukan untuk

menghindari adanya indikasi plagiarism atau penjiplakan hasil karya orang lain. Uraian

dalam kajian pustaka ini dapat menjadi dasar perumusan hipotesis penelitian.

Pendahuluan dalam artikel juga menjelaskan rumusan masalah dan tujuan penulisan.

Pada beberaoa instansi ada juga yang memeisahkan bagain pendahuuan dan bagian

kajian teori ke dalam sub yang berbeda. Hal yang perlu diingat adalah kemana kita

mengajukan artikel yang dibuat, maka aturan penulisan itu yang harus diikuti.

(5) Metode Penelitian

a) Metode penelitian. Pada bagian ini dijelaskan mtode penelitian yang digunakan.

b) Sasaran penelitian. Sasaran penelitian atau sering disebut objek penelirian merujuk

pada orang, individu atau kelompok yang menjadi unit atau satuan yang diteliti.

c) Lokasi penelitian. Bagian ini menjelaskan lokasi tempat penelitian berlengsung. Lokasi

penelitian hanya ada dalam penelitian lapanngan, sedangkan untuk penelitian analisis

isi dan analisis data sekunder, tidak perlu menjelaskan lokasi penelitian karena bukan

penelitian lapangan.

d) Teknik sampling.teknik sampling merupakan metode atau cara dalam penentuan dan

pengambilan sampel.

e) Hipotesis (bila ada). Hipotesis dinyatakan secara tertulis (menggunakan kalimat) atau

dengan mengga,barkan hubungan geometris antarvariabel.

f) Metode pengumpulan data. Pada bagian ini, peneliti menjelaskan bagaimana peneliti

mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.

g) Metode analisis data. Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik

sebagai alat bantu dalam membuat kesimpulan. Penelitian kualitatif, tentu saja ada

banyak metode analisis yang dapat dipilih.

(6) Pembahasan

Bagian pembahasan merupakan bagian inti yang menjadi “jantung” sebuah artikel

ilmiah. Dari sinilah orisinalitas sebuah artikel ilmiah akan ditunjukkan. Bagian ini

merupakan bagian yang menguraikan berbagai temuan, berbagai hasil pemikiran yang

bertujuan untuk menjelaskan masalah yang dikaji. Pemikiran atau argumentasi penulis

dapat dituangkan dalam bagian ini.

Page 14: Penulisan Karya Ilmiah

14

(7) Penutup

Bagian penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban akhir

masalah yang sedang dikaji. Simpulan harus konsisten dengan rumusan masalah. Untuk

itu, jumlah simpulan perlu disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah, sehingga ada

konsistensi antara rumusan masalah dan simpulan.

Bagian terakhir artikel ilmiah adalah saran. Bagian ini merupakan bagian yang tidak

selalu ada, artinya artikel ilmiah (terutama artikel agagsan konseptual) boleh tidak

menyertakan saran. Saran merupakan sebuah uraan mengenai “apa yang dapat kita

rekomendasikan kepada pihak lain yang berkepentingan berdasarkan hasil temuan kita”.

Saran disusun berdasarkan simpulan, untuk itu, saran harus sejalan dengan simpulan.

Berikut ini merupakan gambaran hubungan unsur-unsur dalam artikel ilmiah.

Gambar 1 Hubungan Antarunsur dalam Artikel Ilmiah

Selain artikel ilmiah, salah satu jenis karya ilmiah yang paling sering ditulis mahasiswa

selama menempuh pendidikan di jenjang S1 adalah makalah. Makalah merupakan karya tulis

yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara

sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif (Achma, 2010:112).

Sistematika penulisan makalah, sebenarnya hampir sama dengan penulisan artikel ilmiah,

terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Jika artikel

biadanya dimuat atau disajikan dalam sebuah jurnal, makalah umumnya disajikan dalam forum

resmi, seperti seminar. Dalam kaitannya dengan perkuliahan, makalah ditulis untuk memenuhi

tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan

dalam forum ilmiah.

Kajian Pustaka

Simpulan 1

Simpulan 2

Saran 1

Saran 2Rumusan Masalah 2

Rumusan Masalah 1

Latar Belakang Masalah

Page 15: Penulisan Karya Ilmiah

15

Berikut disajikan sistematika penulisan makalah secara lebih rinci.

1. Bagian awal terdiri atas hal-hal berikut.

a. Halaman sampul

Halaman sampul berisi hal-hal berikut.

Judul makalah

Beberapa kriiteria judul makalah yang baik:

Judul menggambarkan isi

Judul harus singkat dan jelas

Judul bukan kalimat, melainkan frasa atau klausa

Judul menarik dan memiliki daya pikat

Nama penulis

Nama jurusan

Nama fakultas

Nama universitas

Tahun penyelesaian makalah

b. Kata pengantar

Kata pengantar berisi ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak atas

terselesaikannya makalah. Ucapan terima kasih itu ditulis sesudah rasa syukur dan

ditujukan kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian makalah.

c. Daftar isi

Daftar isi memuat keterangan tentang pokok-pokok makalah. Pada bagian ni

dicantumkan tiap-tiap subjudul (subbagian) diberi nomor dan nomor halaman yang

memuatnya.

d. Daftar tabel dan gambar (kalau ada)

2. Bagian tengah terdiri atas hal-hal berikut.

a. Pendahuluan

Isi pendahuluan merupakan penjelasan yang erat hubungannya dengan masalah yang

dibahas dalam uraian bab. Penjelasan tersebut dirinci sebagai berikut.

Alasan pemilihan pokok masalah

Perumusan masalah disertai latar belakang yang sesuai

Prosedur pemecahan masalah dijelaskan dengan menyebutukan metode-metode

yang dipaka dan tata kerja yang akan ditempuh oleh penulis.

Sumber-sumber yang memiliki relevansi dan dapat dipertanggungjawabkan untuk

menyelesaikan masalah.

Page 16: Penulisan Karya Ilmiah

16

Rangkuman makalah yang disusun secara singkat dan padat.

b. Uraian masalah yang dibagi menjadi bab-bab

Uraian makalah memuat tafsiran-tafsran analisis terhadap data yang terkumupul dan

yang merupakan jawaban terperinci atas persoalan yang berhubungan dengan pokok-

pokok pembahasan penulis secara proporsional.

Uraian tentang hal-hal yang bersifat teoretis yang datanya sebagian besar diperoleh

dari hasil penelitian kepustakaan ditempatkan pada permulaan penguraian masalah.

c. Kesimpulan

Kesimpulan ditarik dari pembuktian atau dari uraian yang ditulis terdahulu dan

bertalian erat dengan pokok masalah. Dengan demikian, tidak dapat dibenarkan

apabila sesuatu yang dibahas dalam bab-bab pengurai diambil sebagai kesimpulan.

Kesimpulan bukanlah merupakan ikhtisar dari apa yang ditulis terdahulu. Ikhitisar

dapat dilakukan, tetapi dengan tujuan mencapai hubungan antara sekelompok data

dan pokok masalah agar sampai pada kesimpulan tertentu. bab ini juga dapat memuat

uaraian yang menunjukkan proses pemikiran untuk sampai pada kesimpulan itu. data

atau informasi baru tidak dapat dimasukkan dalam bab kesimpulan ini.

d. Saran

3. Bagian terakhir terdiri atas hal-hal berikut.

a. Daftar pustaka

Bagian terakhir adalah daftar pustaka. Semua sumber kepustakaan, baik berupa

ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar disusun dalam daftar khusus yang

diletakkan pada bagian akhir makalah.

Latihan

1. Menurut pandangan Anda bagaimanakah hakikat dari karya ilmiah dan apa yang

membedakannya dengan karya tulis yang lain?

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis karya ilmiah yang Anda ketahui!

3. Jelaskan sistematika sebuah karya ilmiah!

4. Buatlah sebuah karya ilmiah berupa artikel ilmiah kajian pustaka dengan mengangkat

masalah yang sesuai dengan ketertarikan Anda!

5. Buatlah sebuah karya ilmiah berupa makalah dengan mengangkat masalah yang sesuai

dengan ketertarikan Anda!

Page 17: Penulisan Karya Ilmiah

17

Daftar Pustaka

Abdullah, Mikrajuddin. 2004. Menembus Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Achmad, H.P. dan Aleka. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Penanda Media Group.

Akhadiah, Sabarti et. Al. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia: Erlangga.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah pengantar Keterampilan Berbahasa. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Prayitno, Harun Joko dkk. 2005. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta. Muhamadiyah University Press.

Sidjana, Nana. 1987. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru.

Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tugino. 2011. Jenis-jenis Karya Ilmiah. http://tugino230171.wordpress.com/2011/01/08/jenis-jenis-karya-ilmiah . diakses pada tanggal 7 Mei 2012.