Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    1/23

    MAKALAH

    PENGANTAR MANAJEMEN MUTU

    PENTINGNYA PENERAPAN BUDAYA KERJA K-3, 5S/5R, DAN OH-SAS

    DALAM INDUSTRI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

    Disusun Ole!

    Si"i# D$i A%i&n'(

    )H3**3+.

    D III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    AKULTAS PERTANIAN

    UNI0ERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    1+*5

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    2/23

    PENTINGNYA PENERAPAN BUDAYA KERJA K-3 DAN DALAM INDUSTRI

    PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A2 L&'&% Bel&&n4

    Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia

    secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia

    menempati posisi yang buruk jauh di baah !ingapura" #alaysia" $ilipina dan

    %hailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan

    Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit

    menghadapi pasar global karena mengalami ketidake&isienan peman&aatan tenaga

    kerja (produkti'itas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat

    ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian

     perusahaan" pemerintah juga perlu mem&asilitasi dengan peraturan atau aturan

     perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. uansanya harus bersi&at

    manusiai atau bermartabat.

    Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan

     bisnis sejak lama. $aktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait

    dengan kinerja karyaan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. !emakin

    tersedianya &asilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya

    kecelakaan kerja.

    B2 Ruus&n M&s&l&

    Penulisan makalah keselamatan dan kesehatan kerja" dimaksudkan untuk 

    memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

    erdasarkan hal tersebut" dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut*

    +. ,pa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu-

    2. ,pa pentingnya menjalankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)-

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    3/23

    3. ,pa saja progam yang dilaksanakan pemerintah untuk menjalankan

    keselamatan dan kesehatan kerja (K3)-

    . ,pa proses dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam

     perusahaan-

    5. agaimana solusi jika terjadi kecelakaan dalam perusaan-

    62 Tu7u&n

    %ujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah

    untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan

     penyakit akibat hubungan kerja. eberapa tujuan program Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (K3) adalah*+. #encegah kerugian &isik dan &inansial baik dari pihak karyaan dan

     perusahaan

    2. #encegah terjadinya gangguan terhadap produkti'itas perusahaan3. #enghemat biaya premi asuransi

    . #enghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jaab sosial perusahaan

    kepada karyaannya5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit/penyakit dan kecelakan/kecelakaan

    akibat kerja

    BAB II

    PEMBAHASAN

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    4/23

    A2 Pen4e%'i&n Kesel&&'&n "&n Kese&'&n Ke%7&

    Keselamatan dan kesehatan kerja di&iloso&ikan sebagai suatu pemikiran

    dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun

    rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya" hasil karya dan

     budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. !edangkan pengertian

    secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha

    mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

    Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan

     proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah

    Indonesia merdeka menimbulkan konsekensi meningkatkan intensitas kerja

    yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.

    al tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi

    dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun

     jenis kecelakaannya. !ejalan dengan itu" perkembangan pembangunan yang

    dilaksanakan tersebut maka disusunlah 11 o.+ tahun + tentang pokok/

     pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi

    11 o.+2 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.

    #enurut #ondy (2004) keselamatan kerja adalah perlindungan karyaan

    dari luka/luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.

    esiko keselamatan merupakan aspek/aspek dari lingkungan kerja yang dapat

    menyebabkan kebakaran" ketakutan aliran listrik" terpotong" luka memar"

    keseleo" patah tulang" kerugian alat tubuh" penglihatan dan pendengaran.

    !edangkan kesehatan kerja menurut #ondy (2004) adalah kebebasan dari

    kekerasan &isik. esiko kesehatan merupakan &aktor/&aktor dalam lingkungan

    kerja yang bekerja melebihi periode aktu yang ditentukan" lingkungan yang

    dapat membuat stres emosi atau gangguan &isik.

    B2 Pen'in4n8& Men7&l&n&n P%(4%& K3

    +. #encegah ketugian &isik dan &inansial yang bisa diderita karyaan

    2. #encegah terjadinya ganggguan terhadap produkti'itas perusahaan

    3. #enghemat biaya premi asurasni

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    5/23

    . #enghindari tuntutan hukum

    62 Pe%'i9&n4&n Huu "&n Un"&n4-un"&n4 K3&2 Un"&n4-un"&n4 Kesel&&'&n "&n Kese&'&n Ke%7&

    Indonesia mempunyai kerangka hukum K3 yang ekstensi&"

    sebagaimana terlihat pada da&tar peraturan perundang/undangan K3 yang

    terdapat dalam 6ampiran II. 1ndang/undang K3 yang terutama di Indonesia

    adalah 1ndang/1ndang o. +7 +80 tentang Keselamatan Kerja. 1ndang/

    undang ini meliputi semua tempat kerja dan menekankan pentingnya upaya

    atau tindakan pencegahan primer.

    92 Sis'e M&n&7een Kesel&&'&n "&n Kese&'&n Ke%7&

    9i antara negara/negara ,sia" Indonesia termasuk negara yang telah

    memberlakukan undang/undang yang paling komprehensi& (lengkap) tentang

    sistem manajemen K3 khususnya bagi perusahaan/perusahaan yang berisiko

    tinggi. Peraturan tersebut (Pasal 48 11 no +3 %ahun 2003) menyebutkan

     baha :setiap perusahaan yang mempekerjakan +00 karyaan atau lebih atau

    yang si&at proses atau bahan produksinya mengandung bahaya karena dapat

    menyebabkan kecelakaan kerja berupa ledakan" kebakaran" pencemaran dan

     penyakit akibat kerja diajibkan menerapkan dan melaksanakan sistem

    manajemen K3.

    :2 P&ni'i& Pe9in& K3 )P1K3.

    #enurut %opobroto (#arkkanen" 200 * +5)" Pembentukan Panitia

    Pembina K3 dimaksudkan untuk memperbaiki upaya penegakan ketentuan/

    ketentuan K3 dan pelaksanaannya di perusahaan/perusahaan. !emua

     perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 50 karyaan diajibkan

    mempunyai komite K3 dan menda&tarkannya pada kantor dinas tenaga kerja

    setempat.

    "2 J&in&n S(si&l Ten&4& Ke%7& )JAMSOSTEK.

    erdasarkan 1ndang/1ndang o 37 +2 tentang ;aminan !osial

    %enaga Kerja" Pemerintah mendirikan perseroan terbatas P% ;,#!

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    6/23

    1ndang/undang tersebut mengatur jaminan yang berkaitan dengan* kecelakaan

    kerja >;KK?" hari tua >;%?" kematian >;K?" dan peraatan kesehatan >;PK?.

    D2 P%(4%& 8&n4 Tel& "il&s&n&&n Pee%in'&+. Pemerintah membuat peraturan tentang K3

    11 o. +3 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    Khususnya alinea 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja" pasal

    4 dan pasal 48. Pasal 4 ayat + * !etiap Pekerja 7 uruh mempunyai ak 

    untuk memperoleh perlindungan atas (a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    Pasal 4 ayat 2* 1ntuk melindungi keselamatan Pekerja 7 uruh guna

    meujudkan produkti'itas kerja yang optimal diselenggarakan upaya

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    Pasal 48* !etiap Perusahaan ajib menerapkan !istem #anajemen

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan !istem

    #anajemen Perusahaan.

    2. 1ndang/1ndang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 4 ayat +

    1ndang/1ndang o. +3 %ahun 2003 yang menyebutkan baha setiap pekerja7

     buruh berhak untuk memperoleh perlindungan atas*

    a) Keselamatan dan kesehatan kerja

     b) #oral dan kesusilaanc) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai/

    nilai agama. !edangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan baha :untuk 

    melindungi keselamatan pekerja7buruh guna meujudkan produkti'itas

    kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan

    kerja.@ (ayat 2)" :Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (+) dan

    ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang/ undangan yang

     berlaku.@ (ayat 3). 9alam Pasal 48 juga dijelaskan baha !etiap

     perusahaan ajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

    kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen.

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    7/23

    BAB III

    PENUTUP

    A2 Kesi;ul&n

    9ari pemaparan makalah di atas" maka dapat diambil kesimpulan baha

    kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan

     perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik &isik" mental

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    8/23

    maupun emosional terhadap pekerja" perusahaan" masyarakat dan lingkungan. ;adi

    kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah &isik 

     pekerja" tetapi juga mental" psikologis dan emosional.

    B2 S&%&n

    +. agi perusahaanagi pihak perusahaan untuk disarankan untuk menekankan seminimal

    mungkin terjadinya kecelakaan kerja" dengan jalan antara lain meningkatkan

    dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) dengan baik dan tepat.

    al ini dapat dilakukan dengan sering diadakan sosialisasi tentang man&aat

    dan arti pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) bagi

    karyaan" seperti misalnya dengan pemberitahuan bagaimana cara

     penggunaan peralatan" pemakaian alat pelindung diri" cara mengoperasikan

    mesin secara baik dan benar.

    2. agi karyaan

    agi karyaan lebih memperhatikan program keselamatan dan

    kesehatan kerja (k3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati/hati serta

    mengikuti proses.

    PENTINGNYA PENERAPAN BUDAYA KERJA 5R/5S DALAM

    INDUSTRI PANGAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A2 L&'&% Bel&&n4

    Perubahan jaman semakin maju dan perkembangan teknologi yang

    semakin canggih menghasilkan berbagai ino'asi dalam berbagai bidang

    kehidupan" termasuk bidang industri. Kemajuan ini memberikan banyak man&aat

     bila dapat dinikmati oleh banyak pihak. Perubahan dunia industri semakin cepat"

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    9/23

    semakin banyak pula tuntutan kerja yang diinginkan perusahaan. 1ntuk 

    mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan lebih mudah dan lebih nyaman" salah

    satu yang harus dibangun adalah budaya kerja. udaya kerja di perusahaan perlu

    diciptakan dan dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan

    datang dalam menghadapi tantangan di dunia industri.

    Pembangunan industri di Indonesia umumnya masih merujuk pada sarana

    &isik dan perangkat keras semata. !edangkan pembangnan non/&isik seperti

     budaya industri dan kemampuan tenaga kerja masih kurang diperhatikan. !alah

    satu konsep dalam budaya industri adalah budaya 5. Konsep ini sederhana

    mudah dipahami dan merupakan langkah aal penyebarluasan budaya industri.

    5 merupakan budaya tentang bagaimana seorang memperlakukan tempat

    kerjanya secara benar. ila tempat kerja tertata rapi" bersih" tertib maka

    kemudahan bekerja dapat diciptakan dan tentunya sasaran pokok industri yang

     berupa e&isiensi kerja" produkti'itas kerja" kualitas kerja dan keselamatan kerja

    sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi konsumen. Pemenuhan

    keempat sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industri dalam bertumbuh

    kembang secara ajar. #an&aatnya jelas" bukan saja bagi perusahaan" namun juga

     bagi karyaan.

    B2 Ruus&n M&s&l&

    erdasarkan latar belakang tersebut" dapat dirumuskan permasalahan

    sebagai berikut*

    +. ,pa yang dimaksud dengan budaya kerja-2. ,pa tujuan dan man&aat dari budaya kerja -

    3. ,pa yang dimaksud dengan 575! -

    . ,pa langkah/langkah penerapan 575! -5. ,pa man&aat penerapan 575! -

    . agaimana cara mempertahankan 575! -

    8. ,pa saja hambatan dalam penerapan 575! -

    4. !olusi masalah yang dihadapi dalam penerapan 575! -

    62 Tu7u&n Penulis&n

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    10/23

    %ujuan dari makalah :Pentingnya Penerapan udaya Kerja 575! dalam

    Industri Pangan@ ini adalah*

    +. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami budaya kerja.

    2. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami tujuan dan man&aat budaya

    kerja.

    3. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami 575!.

    . #ahasisa dapat mengetahui dan memahami langkah/langkah penerapan

    575!.

    5. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami man&aat penerapan 575!.

    . #ahasisa dapat mengetahui dan memahami cara mempertahankan

    575!.

    8. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami hambatan dalam penerapan

    575!.

    4. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami solusi masalah yang

    dihadapi saat menerapkan 575!.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A2 PENGERTIAN BUDAYA KERJA

    udaya Kerja adalah suatu &alsa&ah dengan didasari pandangan hidup sebagai

    nilai/nilai yang menjadi si&at" kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan

    dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku" cita/cita"

     pendapat" pandangan serta tindakan yang terujud sebagai kerja.

    B2 TUJUAN DAN MANAAT BUDAYA KERJAudaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku !9#

    yang ada agar dapat meningkatkan produkti'itas kerja untuk menghadapi berbagai

    tantangan di masa yang akan datang. !edangkan man&aat dari penerapan budaya

    kerja yang baik yaitu sebagai berikut*

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    11/23

    +. #eningkatkan jia gotong royong

    2. #eningkatkan kebersamaan

    3. !aling terbuka satu sama lain. #eningkatkan jia kekeluargaan

    5. #eningkatkan rasa kekeluargaan

    . #embangun komunikasi yang lebih baik 8. #eningkatkan produkti'itas kerja

    4. %anggap dengan perkembangan dunia luar 

    62 PENGERTIAN 5R / 5S

    5! adalah suatu  metode  penataan dan pemeliharaan ilayah kerja secara

    intensi& yang berasal dari ;epang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha

    memelihara ketertiban" e&isiensi dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan

    kinerja perusahaan secara menyeluruh. 5! merupakan konsep yang sangat

    sederhana sehingga dapat mudah dimengerti dan penerapannya oleh siapa saja. 9i

    Indonesia metode ini dikenal dengan istilah 5" sedangkan di ,merika dan =ropa

    dikenal dengan 5A.

    Penerapan 5 (ingkas" api" esik" aat dan ajin) bisa juga dikatakan

    sebagai penerapan : Housekeeping” dimana housekeeping   merupakan prasarana

     penting dalam pelaksanaan pekerjaan dan pencegahan kecelakaan

    kerja. Housekeeping   tentu tidak hanya menyangkut kebersihan. amun" juga

    termasuk menjaga tempat kerja agar selalu rapi dan teratur" memelihara lantai dan

    ruangan agar bebas dari bahaya tergelincir serta memindahkan material berbahaya"

    kertas" dan bahan/bahan yang memiliki potensi bahaya kebakaran dari tempat

    kerja.

    D2 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN 5R / 5S

    5 merupakan pendekatan secara sistematis untuk menata tempat atau area

    kerja" menegakkan peraturan" dan standar serta memelihara kedisiplinan yang

    dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang baik. %erdapat 5 (lima) langkah

    dalam penerapan 5 (5!) di tempat kerja yaitu* ingkas" api esik" aat dan

    ajin.

    &2 Rin4&s

    http://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropa

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    12/23

    ingkas bisa dikatakan juga sebagai kegiatan membereskan kekacauan

     barang ditempat kerja dan menciptakan ruang yang lebih lega atau luas.

    %ujuan dari ringkas adalah menciptakan keleluasaan dalam bekerja dan

    kebebasan dalam bergerak tanpa terhalang berbagai barang yang tidak 

     berguna. ,pabila ingkas tak terpenuhi maka suasana dan kegiatan kerja

    terganggu" sulit meningkatkan produkti'itas" e&isiensi" dan e&ekti'itas

    kerja. !ementara apabila ringkas terpenuhi" maka tidak ada pemborosan

    ruangan" ruangan terman&aatkan secara e&isien" K3 dan lingkungan kerja

    meningkat" produkti'itas kerja meningkat serta tidak terjadi penumpukan

     barang.

    92 R&;i

    api bisa dikatakan juga sebagai kegiatan memberi nama (labeling )

    dan mengatur tata letak barang seperti material" dokumen" peralatan kerja

    maupun  suplay  lainya. #enata atau mengurutkan peralatan atau barang

     berdasarkan alur proses kerja. #enata atau mengurutkan peralatan atau

     barang berdasarkan keseringan penggunaannya serta pengaturan

    (pengendalian) 'isual supaya peralatan atau barang mudah ditemukan"

    teratur dan selalu pada tempatnya. arang yang akan dikerjakan harus

    tertata rapi ditempatnya. arang yang tidak atau belum dikerjakan harus

    dijauhkan dari tempat kerja" tetapi masih berada dalam ilayah kerja.

    :2 Resi  

    esik merupakan suatu kegiatan membersihkan area kerja dari debu"

    kotoran" sampah dan elemen asing lainnya dari tempat kerja sehingga

    terlihat bersih setiap jengkalnya. Kegiatan yang termasuk di dalamnya

    adalah menyapu" mengepel" mengelap" mengecat" dan kegiatan

     pembersihan lainnya. %ujuan dari resik menciptakan tempat kerja agar 

    selalu bersih dan terang" menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan

    mencegah perlengkapan kerja supaya tidak cepat rusak.

    "2 R&$&'

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    13/23

    aat merupakan suatu kegiatan memelihara barang dengan teratur 

    sesuai standarisasi. !tandarisasi dilakukan untuk menetapkan prosedur 

    yang nantinya diikuti dan diterapkan oleh seluruh tenaga kerja.  %ujuan dan

    sasarannya antara lain mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang

    sudah baik" harus ada standard yang seragam" dalam pemberian label

     petunjuk pada semua kondisi operasi" memeriksa keadaan tempat kerja

    dan peralatan yang digunakan dan tersedia tempat sampah.

    e2 R&7in

    ajin merupakan suatu kegiatan menciptakan tempat kerja dengan

    kebiasaan dan perilaku yang baik. 9engan mengajarkan setiap orang apa

    yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk 

    melaksanakannya" maka kebiasaan buruk akan terbuang dan kebiasaan

     baik akan terbentu. #an&aat !hitsuke tidak ada pemborosan" lingkungan

    kerja dan K3 terdukung" pemeliharaan peralatan dapat dilakukan lebih

     baik" kemungkinan cacat produk terhindarkan" pelayanan tepat aktu"

    tidak ada keluhan atau complaint dari pelanggan dan kesejahteraan

    karyaan meningkat.

    Penerapan 5 harus dilakukan secara sistematis karena pada intinya 5 

     bukanlah suatu standar tetapi lebih ke arah pembentukan budaya seluruh karyaan

    di dalam suatu perusahaan. 5 memang tidak dapat dibolak/balik karena itu sudah

    menjadi suatu urutan logis yang harus dijalankan.

    E2 MANAAT PENERAPAN 5R / 5S

    9engan menerapkan 5! dengan baik" kita dapat meningkatkan

     produkti'itas kerja kita dan juga dapat bekerja dengan see&ekti& serta see&isien dan

    meningkatkan keamanan ( safety) di tempat kerja kita karena tempat kerja kita

    selalu bersih dan menjadi lebih luas atau lapang. 9i samping itu juga dapat

    meningkatkan citra atau image kita di hadapan customer  maupun manajemen kita

    sendiri karena penataan dan kerapian di tempat kerja kita juga mencerminkan

    sikap kita terhadap pekerjaan kita. #engurangi  bahaya di tempat kerja karena

    http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.html

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    14/23

    kualitas tempat kerja yang bagus atau baik. #enambah penghematan karena

    menghilangkan berbagai pemborosan di tempat kerja.

    2 6ARA MEMPERTAHANKAN 5R / 5S

    ,dapun cara untuk tetap mempertahankan budaya 5! di tempat kerja

    menurut Industrial ,ccident Pre'ention ,ssociation (2004) adalah sebagai berikut*

    +.  Housekeeping   yang baik memerlukan dukungan dan kerjasama dalam

    menentukan standar yang ingin diraih. Pastikan standar yang disepakati bersi&at

     jelas" obyekti&" dan tidak mustahil dicapai. !tandar yang diciptakan seharusnya

     justru mempermudah pekerjaan" menjamin keselamatan dan keamanan bekerja.

    Karenanya dalam menetapkan standar ada baiknya jika melibatkan tenaga kerja.

    2. 1kurlah seberapa jauh pencapain standar yang telah terjadi. uatlah e'aluasi

     bila kinerja belum mampu mencapai standar yang disepakati.

    3. Bunakan checklist  untuk membantu pengukuran atau penilaian.

    . 1payakan umpan balik yang positi&. Perkenankan tenaga kerja mengetahui

    seberapa jauh kemajuan yang telah mereka capai.

    5. #endukung supaya perilaku 5! menjadi bagian atau kebisaaan sehari/hari dan

    tidak hanya menjadi akti'itas aktual bila ada tamu atau pengunjung yang datang

    ke perusahaan.

    G2 HAMBATAN DALAM PENERAPAN 5R / 5S

    ,dapun hambatan/hambatan yang dihadapi saat penerapan 575!

    sebagai berikut*+. !alah persepsi meliputi merasa diperlakukan seperti anak kecil" 5 

    hanya untuk dan tanggung jaab baahan saja" lingkungan kotor 

    tidak terhindarkan dalam bekerja" 5 tidak meningkatkan output "

    menganggap sepele 5 serta 5 dan improvement   urusan orang

     pabrik.2. %idak ada aktu meliputi terlalu sibuk untuk 5 dan tidak butuh 5.

    3. Kebiasaan meliputi merasa sudah menerapkan" :cocok@ bekerja di

    lingkungan berantakan dan merasa telah menerapkan sejak dulu.

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    15/23

    . ubungan antar manusia ( Human Relation) seperti tidak suka atau

    cocok dengan promotornya.

    5. Keterbatasan pengetahuan atau daya tangkap dari pegaai. 9alam

    hal ini banyak para pegaai yang lebih mementingkan pekerjaan

    dan mengesampingkan man&aat yang didapat dari 5.

    H2 SOLUSI MASALAH YANG DIHADAPI DALAM MENERAPKAN 5R 

    1ntuk menghadapi permasalahan dalam penerapan 5 terdapat

     beberapa solusi untuk menyelesaikan permasalah tersebut. erikut solusi/solusitersebut*

    a. 9engan memberikan pelatihan bagi para karyaan mengenai prosedur kerja

    yang diterapkan oleh perusahaan.

     b. 9engan mengadakan seminar tentang pentingnya penerapan 5 didalam

     perusahaan.

    c. 9engan melaksanakan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai. 9engan

    demikian para karyaan dapat meningkatkan pengetahuan akan bahaya

     pekerjaan yang akan dilaksanakan dan para karyaan dapat menyampaikan

     pendapat sehingga perusahaan mengerti apa yang diinginkan dari para

    karyaan.

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    16/23

    BAB III

    PENUTUP

    A2 Kesi;ul&n

    9ari hasil pembahasan :Pentingnya Penerapan udaya Kerja 575! dalam

    Industri Pangan@ diatas dapat disimpulkan baha *

    +. udaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku !9#

    yang ada agar dapat meningkatkan produkti'itas kerja untuk menghadapi

     berbagai tantangan di masa yang akan dating

    2. 575! adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan ilayah kerja secara

    intensi& yang berasal dari ;epang  yang digunakan oleh manajemen  dalam

    usaha memelihara ketertiban" e&isiensi dan disiplin di lokasi kerja sekaligus

    meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

    3. #an&aat penerapan 575! yaitu dapat meningkatkan produkti'itas kerja kita"

    dapat bekerja dengan see&ekti& serta see&isien dan meningkatkan keamanan

    ( safety) di tempat kerja serta meningkatkan citra atau image kita di hadapan

    customer  

    B2 S&%&n

    9alam suatu perusahaan yang ingin meningkatkan produkti'itas kerja

    karyaan dan meningkatkan citra atau image  di hadapan customer   sebaiknya

    menerapkan budaya kerja seperti 5!75. Penerapan 5!75 dalam penerapan

     budaya kerja dalam suatu perusahaan itu sangat penting. 9engan menerapkan

     budaya kerja seperti 5!75 dapat memberikan maan&aat bagi perusahan seperti

    http://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    17/23

    si&at gotong royong" rasa kekeluargaan" membangun komunikasi yang baik dan

    meningkatkan kebersamaan.

    PENTINGNYA PENERAPAN OH-SAS/SMS DALAM INDUSTRI PANGAN

    DAN HASIL PERTANIAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A2 L&'&% Bel&&n4

    !istem #anajemen kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sistem

    manajemen yang mempunyai ragam standar. 9i indonesia kita mengenal !#K3 C

    !istem #anajemen K3 yang berdasarkan peraturan menteri tenaga kerja no tahun

    +. !edangkan dalam standar yang umum kita mengenal

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    18/23

    !eperti yang dijelaskan di atas baha standar ini merujuk pada I!< +000

    dengan pola yang sama baik dalam prinsip manajemennya yang berlandaskan

    P9A, maupun pada pola uraian persyaratan. Perbedaan yang signi&ikan hanya

    terletak pada teknik analisa resiko yang dilakukan. ila pada manajemen

    lingkungan kita mengenal analisa aspek dan dampak maka pada manajemen k3

    kita mengenal identi&ikasi bahaya dan analisa resiko pekerjaan. !ecara umum

    tingkat kedetilan pada analisa resiko lebih tinggi di bandingkan analisa aspek dan

    dampak dikarenakan posisi manusia sebagai &aktor analisa dan pelaku proses

    yang lebih kompleks.

    B2 Ruus&n M&s&l&

    erdasarkan masalah dari latar belakang" dapat dirumuskan masalah

    sebagai berikut*

    +. ,pa yang dimaksud dengan

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    19/23

    BAB II

    PENUTUPAN

    A2 Pen4e%'i&n OH SAS

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    20/23

    dan bahaya yang teridenti&ikasi. 9alam istilah aam" menyediakan kerangka

    kerja untuk mengidenti&ikasi" mengontrol dan mengurangi resiko terkait dengan

    kesehatan dan keselamatan di tempat kerja organisasi. !tandar

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    21/23

    Konsep

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    22/23

     pencapaian" peninjauan dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan

    kerja organisasi.

    BAB III

    PENUTUP

    A2 Kesi;ul&n

    +.

  • 8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k

    23/23