3
SOAL A KASUS : Tn. S usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri karena luka bakar pada bagian kaki sebelah kanan dari pedis sampai femur. + 4 jam sebelum masuk rumah sakit, klien sedang memperbaiki atap dirumah, tubuh klien terkena bagian kabel yang terbuka sehingga klien tersengat aliran listrik. Tn. S langsung dibawa ke rumah sakit elisabet dan dilakukan resuitasi cairan dengan pemasangan infus sebelum akhirnya klien di rujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang. Klien datang ke IGD RSUP Dr. Kariadi tanggal 11-02-2015 pukul 13.00 WIB dan dilakukan pemeriksaan fisik. Klien didiagnosa combustio grade II sehingga dianjurkan untuk rawat inap di Rajawali 2b. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18-02-2015 pukul 16.00 WIB terdapat luka bakar pada kaki kanan dari pedis sampai femur dan kaki kiri bagian pedis dengan luas total 20%, RR: 23x/menit, HR: 92x/menit, TD: 120/80 mmHg, Suhu 37,8Oc, Kesadaran klien composmentis, GCS 15 E4M6v5, dan klien belum mendapatkan terapi non farmakologi. Riwayat penyakit dahulu klien, bahwa klien belum pernah tersengat aliran listrik, tidak mempunyai riwayat alergi obat, cuaca, tidak mempunyai penyakit hipertensi, DM, dan penyakit ginjal. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bagian ekstremitas terdapat luka bakar grade II dengan luas 18% pada extremitas kanan dari pedis sampai femur, kondisi luka basah, bau amis, warna kemerahan dan ada bagian hitam,kedalaman sampai ke tulang, keluar cairan berwarna bening. Pada bagian extremitas kiri terdapat luka bakar dengan luas 2% pada area pedis, kondisi luka basah, warna kemerahan, bau amis, kedalaman sampai dermis. Klien mengatakan nyeri saat dilakukan pengkajian, skala yang didapatkan yaitu skala 5 (1-10). Selain itu, klien tampak mengerutkan dahinya dan tampak kesakitan dengan sedikit mengerang sesaat ganti balut dan menggigit bibirnya.

PENGKAJIAN KESEHATAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gjgkgkjgjf

Citation preview

SOAL AKASUS :Tn. S usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri karena luka bakar pada bagian kaki sebelah kanan dari pedis sampai femur. + 4 jam sebelum masuk rumah sakit, klien sedang memperbaiki atap dirumah, tubuh klien terkena bagian kabel yang terbuka sehingga klien tersengat aliran listrik. Tn. S langsung dibawa ke rumah sakit elisabet dan dilakukan resuitasi cairan dengan pemasangan infus sebelum akhirnya klien di rujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang. Klien datang ke IGD RSUP Dr. Kariadi tanggal 11-02-2015 pukul 13.00 WIB dan dilakukan pemeriksaan fisik. Klien didiagnosa combustio grade II sehingga dianjurkan untuk rawat inap di Rajawali 2b. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18-02-2015 pukul 16.00 WIB terdapat luka bakar pada kaki kanan dari pedis sampai femur dan kaki kiri bagian pedis dengan luas total 20%, RR: 23x/menit, HR: 92x/menit, TD: 120/80 mmHg, Suhu 37,8Oc, Kesadaran klien composmentis, GCS 15 E4M6v5, dan klien belum mendapatkan terapi non farmakologi. Riwayat penyakit dahulu klien, bahwa klien belum pernah tersengat aliran listrik, tidak mempunyai riwayat alergi obat, cuaca, tidak mempunyai penyakit hipertensi, DM, dan penyakit ginjal. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bagian ekstremitas terdapat luka bakar grade II dengan luas 18% pada extremitas kanan dari pedis sampai femur, kondisi luka basah, bau amis, warna kemerahan dan ada bagian hitam,kedalaman sampai ke tulang, keluar cairan berwarna bening. Pada bagian extremitas kiri terdapat luka bakar dengan luas 2% pada area pedis, kondisi luka basah, warna kemerahan, bau amis, kedalaman sampai dermis. Klien mengatakan nyeri saat dilakukan pengkajian, skala yang didapatkan yaitu skala 5 (1-10). Selain itu, klien tampak mengerutkan dahinya dan tampak kesakitan dengan sedikit mengerang sesaat ganti balut dan menggigit bibirnya.1. Jelaskan pengkajian pada sistem intregumen yang harus dilakukan untuk melengkapi data pasien tersebut dan beserta rasionalnya!2. Jelaskan pengkajian fokus pada organ lain yang berkaitan dengan kasus tersebut beserta rasionalnya!3. Integrasikan jawaban nomor 1, 2, dan 3 dengan menggunakan teori keperawatan (Handerson, Levins, Orems, dll), serta jelaskan alasan memilih menggunakan teori tersebut!

KASUS :Keluhan utama klien sesak nafas. Klien mengatakan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu. Klien mengatakan perutnya terasa mbeseseg dan begah, klien mengatakan perutnya semakin lama semakin membesar dan memberat. Demam (+), mual (-), muntah (-), gatal-gatal (-), nafsu makan menurun, berat badan menurun, BAB hitam (+), BAK seperti teh. Klien mengatakan Desember tahun 2014 dirawat di RS dengan penyakit liver, klien mengatakan dulu sering sekali minum alkohol, klien tampak bertatto (+), klien riwayat hepatitis C, dan mempunyai riwayat hematimisis dan melena. Klien tampak anemis dan lemah. Dari hasil pemeriksaan penunjang menunjukan Hb: 4.7 gr/dL, HVC 21.44, hasil USG tanggal 26/3/2015 menunjukkan adanya hepatomegali, terdapat massa dengan area nekrosis, ascites.

PERTANYAAN :1. Jelaskan pengkajian sistem gastroinstestinal yang harus dilakukan untuk melengkapi data pasien tersebut dan beserta rasionalnya!2. Jelaskan pengkajian fokus pada organ lain yang berkaitan dengan kasus tersebut beserta rasionalnya!3. Integrasikan jawaban nomor 1, 2, dan 3 dengan menggunakan teori keperawatan (Handerson, Levins, Orems, dll), serta jelaskan alasan memilih menggunakan teori tersebut!

SOAL B :KASUS :Seorang pasien usia 58 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Pasien juga mengeluh badannya lemah dan kencingnya sedikit. Pasien mempunyai riwayat batu ginjal dan hidronefrosis 5 tahun yang lalu dan sudah dilakukan operasi. PERTANYAAN :1. Buatlah Algoritma pengkajian untuk menemukan masalah kesehatan dan keperawatan pada kasus tersebut!2. Buatlah penjelasan algoritma tersebut!3. Jelaskan pengkajian yang anda buat berdasarkan teori self care!