Penginderaan Dalam Perspektif Kedokteran Komunitas

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

Penginderaan dalam Perspektif Kedokteran KomunitasTrevino A. PakasiDept. Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Indonesia Target Lulus Dokter berkaitan dengan Masalah PenginderaanDaftar masalah SKDI 2012

Daftar masalah SKDI 2012

Daftar Masalah SKDI 2012

Daftar Masalah SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar penyakit SKDI 2012

Daftar Keterampilan SKDI 2012

Daftar Keterampilan SKDI 2012

Daftar Keterampilan SKDI 2012

Kedokteran KomunitasCabang ilmu kedokteran Mempelajari masalah-masalah kesehatan dalam komunitas dan faktor-faktor determinannyaMempelajari cara-cara menyelesikan masalah kesehatan dalam komunitas intervensi medik dan non-medikNama lain: social medicine, public health medicine,

Ilmu Kesehatan MasyarakatMempelajari masalah kesehatan di dalam suatu komunitas yang lebih luas MultidisiplinPenyelesaian masalah kesehatan dari aspek yang lebih luas: kebijakan, ekonomi kesehatan, peraturan perundangan, manajemen lingkunganProfesi kedokteran komunitasDokter-dokter layanan primer:Dokter keluarga / dokter praktik umum komunitas keluargaDokter okupasi komunitas pekerja Dokter penerbangan komunitas bandara, pekerja, masyarakat di sekitar bandara radius 10Km, penggunajasa layanan udaradsbDiagnosis KomunitasMempelajari masalah kesehatan di suatu komunitasMempelajari faktor-faktor determinan baik secara kualitatif maupun kuantitatifMempelajari faktor-faktor / sumber-sumber yang ada di dalam masyarakat/komunitas untuk penyelesaian masalah kesehatanIntervensi / Tatalaksana KomunitasProgram Manajemen dan sistemIntervensi medik maupun non-medikMengacu kepada lima tingkat pencegahan (comprehensive = paripurna)Menggunakan sumber-sumber yang adaBekerja lintas sektoralMasalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan penginderaanContoh: katarak Kekeruhan pada lensa mataTerjadi secara alamiah karena faktor umurFaktor predisposisi penyakit, misalnya diabetes melitus, atau ada riwayat traumaDampak: penurunan visus, sampai kepada kebutaan

Ilustrasi kasusTn X, 45 tahun dengan keluhan penurunan daya penglihatanPenglihatan kabur seperti berawan sudah setahun terakhir, makin berat, keluhan lain banyak minum dan banyak makan Status generalis: hipertensiStatus lokalis: ditemukan shadow test positif, Agen penyakitTriad epidemiologi LingkunganPejamu Penerapan konsep triad epidemiologiApa agen penyebab katarak? Trauma, infeksi, sinar UV lihat yang paling mungkin terjadi pada pasienApa faktor pejamu? DM, penyakit infeksi, tidak ada uang, pekerjaan yang banyak exposure/pajananLingkungan : ada agen / reservoirnya, kasus meningkat, ada/tidak ada pengendalian

Mandala of Health

Konsep mandala of healthParadigma sehatTubuh terdiri atas body, mind, and spiritTinggal dalam suatu lingkungan kecil yang disebut kelurgaKeluarga tinggal di dalam komunitas. Interaksi keluarga dan komunitas membentuk budaya, perilaku, dsbFaktor-faktor perkembangan penyakit dicatat dan ditelusuriProblem Kesehatan Masyarakat GenetikLingkunganMasalah kesehatan masyarakatPelayanan KesehatanPerilakuProblem Katarak di masyarakatGenetikLingkunganMasalah katarak pada kelompok lansiaPelayanan KesehatanPerilakuMasalah katarak di masyarakatDiagnosis komunitas: berapa besarnya masalah dan apa faktor determinannyaRisiko eksternal : UV , pengendalian lingkungan, pengawasan, manajemenRisiko internal : kerentanan, perilaku, sikap, penggunaan alat pelindung diri, penyakit degneratifDampak pada masyarakat

Aplikasi konsep epidemiologi dalam menyelesaikan masalah penginderaanPengenalan faktor risiko gangguan penginderaanPengaruh lingkungan pada kesehatan

Penerapan tatalaksana komprehensif gangguan penginderaanPerjalanan alamiah penyakitPre patogenesisAda pajanan, individu/komunitas sehatPatogenesisMasa inkubasiIndividu / komunitas tampak sehat, tidak bergejalaMasih di bawah horison klinisSehat / tanpa pajananManifestasi klinisAda gejala dan tanda - diagnosisIndividu / komunitas sudah sakit (early stage)Progresivitas penyakitIndividu/komunitas sakit Resolusi Sehat, carrier/cacat, kematianPencegahan primerPencegahan sekunderPencegahan tersierHorison klinisPengenalan penilaian kecacatan, kelaikan kerja, dan kembali bekerjaPENILAIAN CACAT PENYAKIT AKIBAT KERJABERDASARKAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR 25/MEN/XII/2008 TENTANG PEDOMAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN CACAT KARENA KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJABIDANG - BIDANG PENYAKITBIDANG PENYAKIT KULITBIDANG NEUROLOGIBIDANG PENYAKIT DALAMBIDANG PSIKIATRIBIDANG PENYAKIT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT)BIDANG ORTHOPAEDIBIDANG PENYAKIT PARUBIDANG PENYAKIT MATABIDANG PENYAKIT AKIBAT RADIASI MENGION42BIDANG PENYAKIT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT)Penyakit atau kelainan pada telinga, hidung dan tenggorokan akibat pemaparan faktor-faktor risiko di tempat kerjaGangguan telinga, sistem pendengaran dan keseimbangan (tuli, dll)Gangguan hidung dan sistem penciuman (rhinitis, sinusitis, hiposmia, anosmia) Gangguan tenggorok ( afoni, disfoni, disfagia, dll)DIAGNOSISTELINGA, SISTEM PENDENGARAN DAN KESEIMBANGANANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKPEMERKSAAN KESEIMBANGAN URAIAN PENILAIAN CACAT

GANGGUAN KESEIMBANGAN PERSENTASEGEJALA0 %GANGGUAN KESEIMBANGAN TANPA GEJALA KLNIS OBJEKTIF DAN DPT MELAKUKAN AKTIVITAS TANPA BANTUAN5 10%GANGGUAN KESEIMBANGAN DGN GEJALA KLINIS DPT MELAKUKAN AKTIVITAS TANPA BANTUAN KECUALI AKTIVITAS KOMPLEKS15 30 %GANGGUAN KESEIMBANGAN DGN GEJALA KLINIS OBJEKTIF DAN TDK DPT MELAKUKAN AKTIVITAS TANPA BANTUAN KECUALI AKTIVITAS RINGAN35 60 %GANGGUAN KESEIMBANGAN DGN GEJALA KLINIS OBJEKTIF DAN TDK DPT MELAKUKAN AKTIVITAS TANPA BANTUAN KECUALI MENOLONG DIRI SENDIRI65 95 %GANGGUAN KESEIMBANGAN DGN GEJALA KLINIS OBJEKTIF DAN TDK DPT MELAKUKAN AKTIVITAS TANPA BANTUAN , MENJALANI PERAWATAN DIRUMAHB. HIDUNG DAN SISTEM PENCIUMAN TERDAPAT PERUBAHAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARARHINITIS ALERGIKAKELAINAN PENCIUMANKELAINAN HIDUNG DGN KELUHAN MENAHUNTUMOR GANAS HIDUNG DAN SINUS PARANASALD. CIDERAKEPALA

BIDANG PENYAKIT MATAPENYAKIT MATA AKIBAT KERJA ADALAH PENYAKIT / KELAINAN MATA YG DISEBABKAN OLEH PAJANAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO DITEMPAT KERJA DAN MENYEBABKAN GANGGUAN FUNGSI PENGLIHATANDIAGNOSISANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN TERHADAP PARAMETER GANGGUAN FUNGSI PENGLIHATAN MELIPUTI: TAJAM PENGLIHATAN LAPANG PANDANG BINOKULARITAS WARNA

URAIAN CACAT DAN PENILAIAN TINGKAT CACAT

BIDANG PENYAKIT AKIBAT RADIASI MENGION PAK AKIBAT RADIASI MENGION ADALAH GANGGUAN KESEHATAN YG DISEBABKAN PEMAPARAN RADIASI MENGION DI TEMPAT KERJAKELAINANNYA DPT BERUPA GANGGUAN STOKASTIK DAN NON STOKASTIK DIAGNOSISANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN PENUNJANGPENILAIAN TINGKAT CACATPENENTUAN TINGKAT CACAT AKIBAT RADIASI MENGION DIDASARKAN PADA PENILAIAN TINGKAT CACAT MASING-MASING SISTEM/ORGAN YG TERKENAKOMPENSASI PENYAKIT AKIBAT KERJABESARNYA JAMINAN KECELAKAAN KERJASantunan STMB4 Bulan pertama : 100 % X upah sebulan4 Bulan kedua : 75 % X upah sebulanBulan Selanjutnya : 50 % X upah sebulanCacat :Cacat sebagian adalah cacat yg mengakibatkan hilangnya sebagian atau beberapa bagian dari anggota tubuh. Cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : % sesuai tabel X 80 bulan upahLampiran : 1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)60Cacat Total adalah cacat yg mengakibatkan TK tdk dpt lagi melakukan pekerjaan baik fisik maupun mental, sehingga untuk keperluan hidupnya selalu bergantung pada bantuan orang lain. Cacat total untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : 70 % X 80 bulan upahSantunan berkala Rp. 200.000,/bln- selama 24 bulan

c) Santunan Cacat FungsiCacat fungsi adalah cacat yg mengakibatkan berkurangnya fungsi sebagian atau beberapa bagian dari anggota tubuh.Cacat fungsi ini dpt dihitung sampai max 100% tetapi msh dikalikan dg nilai cacat yg ada dalam tabel.Cacat kekurangan fungsi dibayar secara sekaligus : % berkurangnya fungsi X % sesuai tabel X 80 bulan upahSantunan Kematian :Santunan kematian adalah santunan yg diberikan kpd ahli waris TK, apabila akibat dari kecelakaan kerja tsb TK meninggal dunia.Santunan sekaligus sebesar 60 % X 80 bulan upah, sekurang-kurangnya sebesar jaminan kematianSantunan berkala sebesar Rp. 200.000,- selama 24 bulan atau dibayarkan dimuka sekaligus sebesar Rp. 4.800.000.-Biaya pemakaman sebesar Rp. 2.000.000,-

62Pengobatan dan perawatan sesuai biaya yang dikeluarkan --- maksimal untuk 1 perstiwa kecelakaan sebesar Rp. 20.000.000.,-Biaya rehabilitasi berupa penggantian pembelian alat bantu (Orthose) dan atau alat pengganti (Prothese) diberikan 1 x untuk setiap kasus dengan patokan harga di RS Pemerintah ditambah 140 % dari harga tsb (Lampiran II PP No 14 Th 1993)Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Besarnya santunan dan biaya pengobatan/perawatan sama seperti yang kecelakaan kerja)Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari TKK ke RS atau rumahnya, sebesar biaya yang diperlukan. ( PP 53 Thn 2012 ttg perubahan kedelapan PP 14 Thn 1993)

Angkutan darat maksimal Rp. 750.000,-Angkutan Laut maksimal Rp. 1.000.000,-Angkutan Udara maksimal Rp. 2.000.000,-

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Besarnya santunan dan biaya pengobatan/perawatan sama seperti yang kecelakaan kerja)Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari TKK ke RS atau rumahnya, sebesar biaya yang diperlukan. ( PP 53 Thn 2012 ttg perubahan kedelapan PP 14 Thn 1993)

Angkutan darat maksimal Rp. 750.000,-Angkutan Laut maksimal Rp. 1.000.000,-Angkutan Udara maksimal Rp. 2.000.000,-

Lampiran : 1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian & Cacat-cacat lainnya : Macam Cacat Tetap Sebagian% x UpahLengan kanan dr sendi bahu ke bwhLengan kiri dr sendi bahu ke bwhLengan kanan dr atau dr atas siku ke bwhLengan kiri dr atau dr atas siku ke bwhTangan kanan dr atau dr atas pergelangan ke bwhTangan kiri dr atau dr atas pergelangan ke bwhKedua belah kaki dr pangkal paha ke bwhSebelah kaki dr pangkal paha ke bwhKedua belah kaki dr mata kaki ke bwhSebelah kaki dr mata kaki ke bwhKedua belah mataSebelah mata atau diplopia pd penglihatan dekat40353530322870355025703566Macam Cacat Tetap Sebagian% x UpahPendengaran pd kedua belah telingaPendengaran pd sebelah telingaIbu jari tangan kananIbu jari tangan kiriTelunjuk tangan kananTelunjuk tangan kiriSalah satu jari lain tangan kananSalah satu jari lain tangan kiriRuas pertama telunjuk kananRuas pertama telunjuk kiriRuas pertama jari lain tangan kananRuas pertama jari lain tangan kiriSalah satu ibu jari kakiSalah satu jari telunjuk kaki4020151297434,53,521,55367Macam Cacat Tetap Sebagian% x UpahSalah satu jari kaki lainTerkelupasnya kulit kepalaImpotensiKaki memendek sebelah : Kurang dr 5 cm 5 7,5 cm 7,5 atau lebihPenurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 Db.Penurunan daya dengar sebelah telinga stp 10 Db.Kehilangan daun telinga sebelahKehilangan kedua belah daun telingaCacat hilangnya cuping hidupPerforasi sekat rongga hidungKehilangan daya penciuman210-30301020306

351030151068Macam Cacat Tetap Sebagian% x UpahHilangnya kemampuan kerja fisik 50% 70% 25% 50% 10% 25%Hilangnya kemampuan kerja mental tetapKehilangan sebgn fungsi penglihatan stp kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda, maka efisiensi penglihatan binokuler dgn rumus kehilangan eff penglihatan (3 x % eff penglihatan terbaik) + % eff penglht terburuk. Setiap kehilangan eff tajam penglihatan 10%Kehilangan penglihatan warnaSetiap kehilangan lapangan pandang 10%40205707

7

10769