59
PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM MENERAPKAN METODE BERCERITA PADA PEMBELAJARAN PAUD (Skripsi) Oleh HENDRO MUTTAQIN SETIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAMMENERAPKAN METODE BERCERITA PADA PEMBELAJARAN PAUD

(Skripsi)

Oleh

HENDRO MUTTAQIN SETIAWAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

ABSTRAK

PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAMMENERAPKAN METODE BERCERITA PADA PEMBELAJARAN PAUD

OLEH:

HENDRO MUTTAQIN SETIAWAN

Masalah dalam penelitian ini adalah sebagian besar guru pendidikan anak usia

dini belum menerapkan metode bercerita. Tujuan penelitian ini untuk

mendeskripsikan pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan

metode bercerita. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan

metode kuantitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 100 guru dari 17 Taman

Kanak-kanak yang berada di Kecamatan Tanjung Senang, dengan sampel

penelitian 80 guru yang dilakukan dengan teknik proporsional. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan dokumentasi.

Hasil penelitian yang di dapat ialah 6 guru atau 7,81% berada dalam kategori tahu,

55 guru atau 69,12% berada dalam kategori kurang tahu dan 19 guru atau 24,06%

berada dalam kategori tidak tahu. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan

guru pendidikan anak usia dini tentang metode bercerita sebagian besar berada

dalam kategori kurang tahu.

Kata Kunci : guru pendidikan anak usia dini, metode bercerita, pengetahuan guru.

Page 3: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

ABSTRACT

KNOWLEDGE OF EARLY AGE CHILDREN EDUCATION TEACHERS INAPPLYING THE STORY METHOD IN EARLY CHILDREN EDUCATION

BY:

HENDRO MUTTAQIN SETIAWAN

The problem in this study is that most early childhood education teachers havenot applied the storytelling method. The purpose of this study is to describe theknowledge of early childhood education teachers in applying the storytellingmethod. This type of research is a descriptive study with quantitative methods.The population of this study amounted to 100 teachers from 17 kindergartens inTanjung Senang District, with a sample of 80 teachers conducted by proportionaltechniques. Data collection techniques in this study used test and documentationtechniques. The research results obtained were 6 teachers or 7.81% in the knowcategory, 55 teachers or 69.12% were in the category of not knowing and 19teachers or 24.06% in the category of not knowing. This shows that the knowledgeof early childhood education teachers about the method of telling stories is mostlyin the category of not knowing.

Keyword : teacher of early childhood education, method of storytelling, teacher'sknowledge.

Page 4: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAMMENERAPKAN METODE BERCERITA PADA PEMBELAJARAN PAUD

Oleh:

HENDRO MUTTAQIN SETIAWAN

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Anak Usia DiniJurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode
Page 6: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode
Page 7: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode
Page 8: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

RIWAYAT HIDUP

Hendro Muttaqin Setiawan dilahirkan di Bandar Lampung pada

10 Agustus tahun 1996. Anak kelima dari pasangan Bapak Drs.

H.M. Nizom, M.M dan Ibu Dra. Hj. Nurpiah, M.M. Penulis

memiliki 3 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan serta 1 adik

perempuan.

Pendidikan penulis dimulai dari taman kanan-kanak di TK

Amarta-tani HKTI bertempat di Kecamatan Kedaton Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2002 dan melanjutkan ke jenjang pendidikan di SD N 03

Labuhan Dalam yang diselesaikan pada tahun 2008. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung dan tuntas pada tahun

2011, penulis melanjutkan di SMA Yadika Bandar Lampung dan diselesaikan

pada tahun 2014. Penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi pada tahun

2014 di Universitas Lampung dan terdaftar di program studi Pendidikan Anak

Usia Dini atau yang lebih dikenal dengan PG-PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melalui jalur SBMPTN.

Page 9: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

MOTTO HIDUP

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

(HR. Turmudzi)

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan

baik”

(HR. Thabrani)

“Siapapun bisa menjadi apapun”

(Hendro Muttaqin Setiawan)

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit karena jika jatuh kita masih berada

diantara bintang”

(Ir. Soekarno)

Page 10: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

KATA PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim......

Ku persembahkan karya ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT beserta Nabi

junjungan kami Muhammad SAW dan ucapan terima kasih serta rasa banggaku

kepada:

1. Orangtua tercinta

Karya ini ku persembahkan untuk ibundaku Dra. Nurpiah M.,M. tercinta

yang selama ini selalu menjadi sosok penguat dalam kesulitan,

memberikan kasih sayang, do’a, semangat, motivasi dan dukungan materil

yang tidak pernah putus. Bapakku Drs. M. Nizom, M.M tercinta yang

telah memberikan banyak motivasi agar tidak mudah menyerah, dan selalu

memberikan kasih sayang, do’a dan dukugan moral serta materil.

2. Almamater tercinta Universitas Lampung

Serta

Seluruh Taman Kanak-kanak yang berada di Kecamatan Tanjung Senang Bandar

Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian.

Page 11: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada allah SWT berkat rahmat dan hidayah

yang telah diberikan penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Metode Bercerita”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh sebab

itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan sekaligus dosen pembimbing

akademik dan pembimbing I yang telah membimbing dan juga

motivasi serta memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan

skripsi.

3. Ibu Ari Sofia, S.Psi., M.A.Psi. Ketua Program Studi PG PAUD

sekaligus pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasihat,

kritik dan saran untuk memotivasi penulis selama penyusunan skripsi

Page 12: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

4. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd. Sebagai Dosen Pembahas yang

telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyusunan skripsi.

5. Seluruh dosen dan staf PG-PAUD FKIP Universitas Lampung yang

telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama kuliah.

6. Seluruh kepala sekolah dan guru Taman Kanak-kanak yang berada di

Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Kakak-kakakku tersayang M. Agus Setiawan S.E, M.M., Yanderi

Setiawan S.H., Endah Yunita Sari S.Kom., M. Yasir Setiawan S.E dan

adikku tersayang Nabilla Ustuanah Aisyah yang telah memberikan

doa dan dukungan dengan tulus.

8. Ferlida Fitri, sebagai seorang yang selalu membimbing dan seseorang

yang ingin melakukan diskusi yang tak pernah lelah memotivasi

penulis ketika penulis merasa putus asa dalam menyusun skripsi.

9. Seluruh staf Dinas Kominfo Kabupaten Lampung Barat terkhusus

untuk Bapak Kepala Bidang KIP Ricardo Putrayasa SAB, yang telah

memberikan motivasi serta mengizinkan dan memberi waktu kepada

penulis untuk menuntaskan skripsi.

10. Sahabat terbaikku yang selalu menemani dalam keadaan sedih, duka

dan senang serta selalu memotivasi penulis Andi Santuso A.Md,

Marliyansyah, Anggi Jayana Putera, Riza Arizona, Risky Aprilian,

Rahmat Fitriadi, Eki Yusmana, Adi Saputra dan sekumpulan sahabat

brother.

Page 13: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

11. Teman sekaligus sahabat seperjuanganku di kampus Mega Azwari

Ahmad, Ayu Diana Sari, Puput Kus Indriyani, Dinda Khairunnisa,

Penda Wardani yang selalu mendukung penulis dan Nurul Irma

Wardani yang selalu setia menemani penulis revisi hingga dini hari.

12. Teman seperjuangan PG-PAUD Angkatan 2014 yang selalu berbeda

argumen dengan satu tujuan ‘WISUDA’, terima kasih telah menjadi

motivasiku dan keceriaanku.

13. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Almamater Unila Tercinta.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna untuk kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 03 Desember 2018

Hendro Muttaqin Setiawan1413054015

Page 14: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang.................................................................................. 1B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 3C. Pembatasan Masalah......................................................................... 4D. Rumusan Masalah............................................................................. 4E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pendidikan Anak Usia Dini ............................................................... 6B. Pengertian Guru ................................................................................. 8C. Pengetahuan Guru.............................................................................. 9D. Hakikat Metode Bercerita .................................................................. 10E. Penelitian yang Relevan..................................................................... 22F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 23

III. METODE PENELITIANA. Jenis dan Desain Penelitian................................................................ 26B. Lokasi Penelitian................................................................................ 26C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 26D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ................................. 29E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 30F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 31G. Uji Instrumen ..................................................................................... 32H. Teknik Analisis Data.......................................................................... 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Analisis Uji Instrumen.............................................................. 37B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 39C. Deskripsi Hasil Penelitian.................................................................. 39D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 44

Page 15: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ......................................................................................... 51B. Saran .................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53

Page 16: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Teknik Pengambilan Sampel....................................................................... 28

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................................... 31

3. Kriteria Tingkat Kesukaran ......................................................................... 33

4. Kriteria Tingkat Data Beda ......................................................................... 34

5. Kriteria Penilaian Analisis Data .................................................................. 36

6. Penilaian Kriteria Guru .............................................................................. 36

7. Nomor Item Validitas .................................................................................. 37

8. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Konsep Metode Bercerita ................. 39

9. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Perencanaan metode bercerita .......... 40

10. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Pelaksanaan Metode Bercerita......... 41

11. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Evaluasi Metode Bercerita................ 42

12. Hasil Rekapitulasi ...................................................................................... 43

Page 17: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ............................................................................................. 25

2. Rumus Pengambilan Sampel........................................................................ 27

3. Rumus Product Moment .............................................................................. 32

4. Rumus Spearman Brown.............................................................................. 33

5. Rumus Tingkat Uji Kesukaran..................................................................... 33

6. Rumus Uji Daya Beda.................................................................................. 34

7. Rumus Interval ............................................................................................. 35

8. Rumus Presentase ........................................................................................ 35

Page 18: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Soal Uji Instrumen ...................................................................................... 56

2. Pengisian Soal Tes ..................................................................................... 63

3. Uji Validitas ............................................................................................... 68

4. Uji Reliabilitas ............................................................................................. 72

5. Uji Kesukaran ............................................................................................. 75

6. Uji Daya Beda ............................................................................................. 77

7. Hasil Soal Test ............................................................................................ 82

8. Rekapitulasi Nilai ........................................................................................ 88

9. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 90

10. Surat Balasan Izin Pra Penelitian .............................................................. 108

11. Surat Balasan Izin Penelitian .................................................................... 104

Page 19: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki dua pihak yang sulit untuk dipisahkan yaitu pendidik

dan anak didik, keduanya sangat berkaitan erat. Menurut Sadulloh (2014:

127) mengemukakan bahwa “Pendidik adalah orang yang yang membimbing

anak, agar anak tersebut bisa menuju ke arah kedewasaan dan pelaksanaannya

dalam keluarga maupun di luar lembaga keluarga”. Pihak selanjutnya ialah

anak didik, menurut Sadulloh (2014: 124) mengemukakan bahwa “Anak

didik adalah pihak yang dibantu oleh pendidik selain tidak berdaya, namun

dia memiliki potensi tertentu untuk berkembang”.

Dunia pendidikan memiliki banyak sekali metode pembelajaran di dalamnya

diantaranya yaitu bermain peran, discovery learning, cooperative learning,

bercerita dan lain-lain. Menurut penelitian Amalia (2015) di Kudus

mengemukakan bahwa “Salah satu metode yang dapat diterapkan oleh guru

TK adalah bercerita. Bercerita sangat membantu mereka, namun praktis tidak

semua guru mampu melakukan metode ini”.

Menurut Kelchtermans dalam Kratka (2015) yang melakukan penelitian di

Republik Ceko menyatakan “Teacher’s storytelling about their

professional life and practice is often spontaneously framed in the

Page 20: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

2

narrative form. Storytelling, whether taking the form of anecdotes,

metaphors or images, is a natural way teachers give meaning to

events and situations”. Hal tersebut menjelaskan bahwa guru mendongeng

tentang kehidupan secara spontan dalam bentuk naratif. Bercerita, baik dalam

bentuk anekdot, metafora atau gambar adalah cara alami yang diberikan guru

untuk memberi makna pada peristiwa dan situasi.

Menurut penelitian yang dilakukan Rahmah (2016) di Riau mengemukakan

bahwa:

Pelatihan dapat dilakukan oleh pihak sekolah, pihak luar sekolah, yaitudinas-dinas terkait, lembaga-lembaga pengembangan keterampilanmengajar guru, serta organisasi-organisasi yang persatuan guru,memiliki tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan keahlian,kemampuan atau keahlian guru dalam mengajar.

Peneliti melakukan observasi di lima TK yang berada di Kecamatan Tanjung

Senang untuk melihat sejauh mana guru menerapkan pembelajaran

menggunakan metode bercerita. Peneliti menemukan bahwa sebagian besar

guru dalam pembelajaran menggunakan metode bercerita jarang dilakukan

bahkan ada yang tidak pernah menerapkan metode bercerita hal tersebut

peneliti dapatkan setelah mendengar beberapa jawaban dari setiap guru yang

peneliti wawancarai. Kurangnya bahan bacaan dan media sebagai sumber

metode bercerita adalah salah satu alasan guru tidak menerapkan metode

bercerita, di lima TK tersebut peneliti menemukan buku paket sebagai sumber

materi atau pembelajaran setiap harinya.

Proses pembelajaran yang peneliti lihat pada saat observasi ialah

pembelajaran yang cenderung ke akademik. Lima dari tiga belas sekolah yang

Page 21: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

3

diteliti memiliki kesamaan, yaitu guru mengajar dengan cara konvensional

seperti menulis huruf yang membentuk kata, menulis angka, bahkan guru

mengajarkan murid untuk mengeja atau membaca. Kegiatan tersebut

dilakukan setelah berdo’a saat pagi hari. Metode bercerita belum digunakan

dalam menyampaikan materi, selain itu kurangnya pelatihan.

Kurangnya pelatihan mengenai metode bercerita merupakan salah satu hal

yang menyebabkan kurangnya pengetahuan guru terhadap penggunaan

metode bercerita di dalam kelas. Guru lebih memilih menggunakan metode

pembelajaran yang lain dibanding guru harus menggunakan metode bercerita

pada saat pembelajaran. Pelatihan sangat diperlukan untuk menambah

wawasan guru. Peneliti melakukan wawancara dengan guru di setiap TK

mengenai jadwal pelatihan. Guru dari setiap TK memiliki jawaban yang sama

yaitu pelatihan hanya teruntuk kepala sekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas bahwa metode bercerita pada TK yang

berada di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung jarang diterapkan

bahkan ada beberapa guru yang tidak pernah menerapkan, dengan masalah

tersebut maka penelitian ini akan melihat sejauh mana “pengetahuan guru

PAUD dalam menerapkan metode bercerita pada pembelajaran”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sebagian besar guru belum menerapkan metode bercerita dalam

pembelajaran.

Page 22: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

4

2. Kurangnya bahan bacaan dan media untuk menggunakan metode

bercerita.

3. Proses pembelajaran masih bersifat akademis, yang menekankan pada

membaca, menulis dan berhitung.

4. Kurangnya pelatihan oleh guru tentang penggunaan metode bercerita.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dengan

melihat keterbatasan peneliti, maka peneliti hanya membatasi penelitian ini

pada pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

bercerita pada pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

“Bagaimana pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan

metode bercerita pada pembelajaran.”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam

menerapkan metode bercerita pada pembelajaran.

Page 23: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

5

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi bagi guru untuk menerapkan

metode bercerita dalam pembelajaran di PAUD.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memotivasi guru untuk mempelajari metode bercerita.

b. Bagi Kepala Sekolah

Memberikan motivasi kepada pihak sekolah untuk dapat

meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode bercerita

dengan memberikan banyak pelatihan mengenai metode bercerita.

c. Bagi peneliti lain

Memudahkan dan menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya

agar lebih baik lagi.

Page 24: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan

pada jalur formal, nonformal, dan informal. Menurut Suyadi (2013:17)

”Secara institusonal, pendidikan anak usia dini juga dapat diartikan sebagai

salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada

peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan”.

Menurut Trianto (2011:14) menyatakan bahwa :

Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memilikikarakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini(0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) di mana stimulasiseluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugasperkembangan selanjutnya.

Page 25: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

7

Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

perkembangan yang pesat, dengan kata lain, bahwa anak usia dini sedang

dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang

paling pesat. Perkembangan yang dimaksud adalah perubahan psikologis

sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak,

yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran

waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh

dalam kehidupan anak menuju dewasa.

Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini maka

penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap –

tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Istilah pendidik pada

hakikatnya terkait sangat erat dengan istilah guru secara umum. Menurut

Latif (2016: 246) guru diidentifikasi sebagai:

a. Orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditirudan diteladani.

b. Orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik,mengajar dan membimbing anak.

c. Orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaranserta mampu menata dan mengelola kelas.

d. Suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa guru mempunyai

pengaruh besar bagi perkembangan anak selama memberikan perkembangan

yang sesuai, kreatif, dan menstimulasi kurikulum, serta lingkungan kelas.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di arahkan untuk memfasilitasi tumbuh

kembang anak secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma, dan

harapan masyarakat. Pendidikan tersebut dilakukan melalui pemberian

Page 26: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

8

pengalaman dan rangsangan yang kaya dan maksimal. Lingkungan yang

kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat diperlukan,

sehingga pemberian rangsangan pendidikan untuk anak usia dini yang

kondusif dapat dilaksanakan secara efektif dengan bantuan lembaga-lembaga

pendidikan yang menyediakan layanan wahana bermain untuk anak-anak

sebagai taman pendidikan prasekolah dasar.

B. Pengertian Guru

Pendidikan memiliki beberapa pihak diantaranya yaitu seorang guru yang

berada di dalam dunia pendidikan formal. Menurut Idris (2008: 49)

menyatakan bahwa:

Guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikanbimbingan kepada peserta didik dalam hal perkembangan jasmani danruhaniah untuk mencapai tingkat kedewasaan, memenuhi tugasnyasebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang mandiri, dan makhluksosial.

Seseorang yang aktif dalam dunia pendidikan harus memiliki kepribadian

sebagai seorang pendidik. Menurut Mulyasa (2008: 48) “Ditiru artinya ia

menjadi uswatun hasanah, menjadi suri teladan dan panutan bagi muridnya,

baik cara berpikir dan cara berbicaranya maupun berprilaku sehari-hari”.

Menurut UU No 14 Tahun 2015 pasal 1 tentang guru dan dosen disebutkan

bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peseta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan

pendidikan menengah.”

Page 27: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

9

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa guru

merupakan seseorang yang telah dewasa dalam membimbing peserta didik

untuk mencapai perkembangan, dan seorang guru merupakan sosok yang

menjadi teladan bagi peserta didik untuk digugu dan ditiru.

C. Pengetahuan Guru

Pengetahuan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang guru

untuk menentukan metode pembelajaran, materi, dan banyak hal yang akan

disesuaikan dengan perkembangan anak. Menurut Keraf (2001: 26)

Pengetahuan adalah “Seluruh pemikiran, ide, gagasan, konsep, dan

pemahaman manusia”. Menurut Burhanuddin (2003:5) “Pengetahuan

merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu”.

Menurut Notoatmodjo (2010:34) “Pengetahuan seseorang terhadap objek

mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda, yaitu tahu (know),

memahami (comprehension), aplikasi (application), analisa (analisys),

sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation)”. Hal tersebut menjelaskan

bahwa setiap tingkatan memiliki kaitan satu dengan lainnya, tingkatan tahu

yaitu mengetahui atau mengukur pengetahuan setiap orang tengan

pertanyaan, tingkatan kedua yaitu memahami suatu objek bukan sekedar tahu,

tingkatan ketiga yaitu aplikasi apabila telah memahami suatu objek

menggunakan prinsip yang diketahui, tingkatan keempat yaitu menganalisa

atau menjabarkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah,

tingkatan kelima yaitu sintesis menunjukan kemampuan seseorang dalam

merangkum pengetahuan yang dimiliki, tingkatan keenam yaitu evaluasi

Page 28: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

10

dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu objek tertentu.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

merupakan ide atau gagasan yang dimiliki seseorang untuk memperoleh

sesuatu atau mencapai suatu tujuan. Pengetahuan memiliki enam tingkatan

yang saling berkaitan yaitu tahu (know), memahami (comprehension),

aplikasi (application), analisa (analisys), sintesis (synthesis), dan evaluasi

(evaluation)”.

D. Hakikat Metode Bercerita

1. Pengertian Metode Bercerita

Metode merupakan cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk

mencapai tujuan kegiatan. Pemilihan metode pembelajaran pada anak usia

dini yang sesuai sangat diperlukan, sebab dapat berpengaruh dalam

mencapai keberhasilan pembelajaran dan menstimulus aspek

perkembangan, ada beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan

pada taman kanak–kanak salah satunya adalah metode bercerita. Menurut

Fadillah (2012: 161) mengemukakan:

Metode adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkanpelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan, sedangkan metodepembelajaran adalah suatu cara atau sistem yang digunakan dalampembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui,memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran tertentu.

Menurut Fauziddin (2014: 17) mengemukakan:

Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisankepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harusdisampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuahdongeng yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan oleh

Page 29: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

11

anak karena orang yang menyajikan cerita tersebut menyampaikandengan menarik.

Menurut Fadillah (2012: 172) “Metode bercerita adalah metode yang

mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian kepada peserta didik. Kejadian

atau peristiwa tersebut disampaikan kepada peserta didik melalui tutur

kata, ungkapan, dan mimik wajah yang unik”. Menurut Moeslichatoen

(2004: 157) “Bahwa metode bercerita merupakan salah satu pemberian

pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita kepada anak

secara lisan”.

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi

anak usia dini dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan selain

itu metode bercerita secara tidak langsung dapat menyampaikan informasi.

Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian

anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak. Isi cerita dikaitkan

dengan kehidupan dunia anak, maka mereka dapat memahami isi cerita itu,

mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian, dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita, senada dengan pendapat Musfiroh

(2005: 38) “Cerita akan menjadi menarik bagi anak karena menyerupai

hidup yang sebenarnya, tetapi juga tidak sama dengan kehidupan itu

sendiri”.

Menurut Mustakim (2005: 14) “Proses transaksional anak akan

menggambarkan berbagai kemungkinan makna yang tersirat pada sebuah

cerita, seperti: permasalahan cerita, karakter tokoh-tokoh, alur, setting, dan

Page 30: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

12

bahasa”. Proses transaksional ini akan terjadi apabila guru dapat menjadi

scaffolding (penyangga) untuk membantu mengembangkan imajinasi anak

dalam kegiatan, misalnya: menyampaikan cerita, bercerita kembali, dan

memahami isi cerita.

Menurut beberapa pendapat ahli di atas bercerita yang menarik dapat

membuat anak memperhatikan cerita. Bagi jalannya proses pembelajaran,

yang terpenting lagi yaitu anak-anak tidak mudah jenuh atau bosan,

sehingga yang diharapkan adalah mampu menjadikan pembelajaran yang

menyenangkan bagi anak, maka guru harus memahami dan mampu dalam

penyajian proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi ketika menggunakan metode cerita.

2. Tujuan Metode Bercerita

Kegiatan bercerita merupakan salah satu cara yang ditempuh guru untuk

memberikan pengalaman belajar agar anak memperoleh penguasaan isi

cerita yang disampaikan lebih baik. Menurut Moeslichatoen (2004:170)

tujuan kegiatan bercerita bagi anak adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moraldan keagamaan, pemberian informasi tentang lingkungan fisik danlingkungan sosial.

b. Anak menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatanbercerita.

c. Anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yangdisampaikan oleh orang lain.

d. Anak dapat bertanya apabila tidak memahaminya.e. Anak dapat menjawab pertanyaan.f. Anak dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap apa yang

didengarkan dan diceritakannya,sehingga hikmah dari isi ceritadapat dipahami dan lambat laun didengarkan, diperhatikan,dilaksanakan dan diceritakannya pada orang lain.

Page 31: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

13

Pendapat lain dikemukakan Aziz (2002:64) “Bahwa ada tujuan dari

metode bercerita yaitu untuk menghibur anak dan menyenangkan mereka

dengan bercerita yang baik, menambah pengetahuan anak”.

Berdasarkan uraian di atas maka metode bercerita bertujuan untuk melatih

anak berkomunikasi dengan baik, mendengarkan apa yang disampaikan

dengan seksama, mengerti pesan dari cerita dan mampu menambah

wawasan dan pengetahuan secara luas.

3. Perencanaan Kegiatan Metode Bercerita

a. Persiapan Dalam Membawakan Metode Cerita

Cerita dapat menjadi daya tarik yang hebat bagi siapa pun yang

mendengarkannya, namun demikian menarik tidaknya cerita banyak

tergantung kepada pembawa cerita, oleh karena itu sebelum

membawakan cerita, ada beberapa hal yang hendaknya dipersiakan

agar cerita yang disampaikan menarik, terarah, dan dapat dimengerti

serta disukai oleh anak dalam menggunakan metode bercerita

penyajian proses pembelajaran harus meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut Fauziddin (2014:22) “Persiapan

yang dapat dilakukan oleh guru dalam menyampaikan cerita adalah

judul jangan terlalu panjang dan judul harus menarik dan disenangi

anak”.

b. Rancangan Kegiatan Metode Bercerita

Membahas rancangan kegiatan bercerita berturut-turut akan

dibicarakan rancangan persiapan guru, rancangan persiapan kegiatan

Page 32: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

14

bercerita, dan rancangan penilaian kegiatan bercerita. Rancangan

kegiatan bercerita menurut Moeslichatoen (2004:175) yaitu rancangan

persiapan guru meliputi:

a. Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih untuk kegiatanbercerita.

b. Menetapkan rancangan bentuk bercerita yang dipilih.c. Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan

bercerita.d. Menetapkan Rancangan langkah-langkah Kegiatan Bercerita.

Sesuai dengan rencana tema dan tujuan menurut Moeslichatoen(2004:175) maka ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan berceritakepada anak.

b. Mengatur tempat duduk anak.c. Pembukaan kegiatan bercerita.d. Pengembangan cerita yang dituturkan guru dengan cara

menyajikan fakta-fakta disekitar kehidupan anak.e. Menetapkan cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan

anak.f. Merupakan langkah penutup kegiatan bercerita.g. Rancangan penilaian kegiatan bercerita.

Berdasarkan penjelasan di atas rancangan persiapan merupakan suatu

gambaran yang dilakukan guru sebelum menggunakan metode

bercerita yang di dalamnya telah disusun sejak kegiatan awal hingga

kegiatan akhir serta evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk

mengukur kemampuan anak.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Banyak metode dalam pendidikan yang dapat menjadi pilihan guru

dalam penyajian proses pembelajaran di TK salah satunya adalah

metode bercerita, dan setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan

dan kekurangan termasuk metode bercerita.

Page 33: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

15

Menurut Djamarah (2000:205) kelebihan dan kekurangan metode

bercerita adalah :

Kelebihan :

a. Guru mudah menguasai kelas.b. Guru dapat meningkatkan konsentrasi anak didik dalam waktu

yang relatif lama.c. Mudah menyiapkannya.d. Guru mudah melaksanakannya.e. Dapat diikuti oleh anak didik dalam jumlah yang banyak.

Kekurangan :

a. Anak didik terkadang terbuai dengan jalannya cerita sehinggatidak dapat mengambil intisarinya. Apabila tidak disimpulkandi akhir cerita.

b. Hanya guru yang pandai bermain kata-kata atau kalimat.c. Menyebabkan anak didik yang pasif karena guru yang aktif.d. Anak didik lebih cenderung hafal isi cerita dari pada sari cerita

yang dituturkan.

Kelebihan dan kekurangan di atas dapat menjadi bahan pertimbangan

guru dalam menggunakan metode bercerita saat proses pembelajaran

di dalam kelas.

d. Jenis Metode Bercerita

Bercerita mempunyai beberapa jenis dalam penyajiannya seperti yang

sudah dijelaskan pada sebelumnya hal tersebut adalah upaya untuk

guru PAUD dalam menggunakan metode bercerita lebih bervariatif

sehingga ketika dalam kegiatan bermain sambil belajar anak tidak

mudah bosan dan anak selalu tertarik untuk mengikuti alur cerita yang

diceritakan oleh guru Menurut Sutarti dalam Dhien (2009: 6-12)

mengemukakan :

Media pendidikan dalam pengertian luas adalah semua benda,tindakan atau keadaan yang dengan sengaja diusahakan ataudiadakan untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini dalam rangka

Page 34: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

16

mencapai tujuan pembelajaran. Sarana adalah merupakan mediapendidikan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Salah satusarana tersebut adalah alat peraga atau alat main.

Menurut Sutarti dalam Dhien (2009: 6-12) “Metode bercerita dibagi

menjadi dua bentuk yaitu bercerita tanpa alat peraga dan bercerita

dengan alat peraga”. Hal tersebut menjelaskan bahwa bercerita

menggunakan alat perga yaitu bentuk cerita yang mengandalkan

kemampuan penceritaan dengan menggunakan mimik (ekspresimuka,

pantomim (gerak tubuh). Bercerita dengan alat peraga yaitu bentuk

cerita yang mempergunakan alat bantu untuk menghidupkan cerita.

4. Pelaksanaan Kegiatan Metode Cerita

a. Cara Membawakan Cerita

Seorang guru setelah mempersiapkan cerita, harus mengetahui

mengenai hal-hal dalam membawakan cerita, dikarenakan hal tersebut

akan mempermudah guru dan mempermudah anak ketika mengikuti

jalannya cerita. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam

membawakan cerita menurut Aziz (2003:12) antara lain:

1) Bahasa ceritaBahasa penyampaian cerita harus menggunakan gaya bahasayang lebih tinggi dari gaya bahasa para siswa dan lebih rendahdari gaya bahasa cerita yang ada dalam buku supaya bisadimengerti oleh para siswa.

2) Suara guru dalam membawakan ceritaTinggi dan rendahnya suara dan nada bicara, disesuaikan dengansituasi dan kondisi yag ada pada alur cerita.

3) Memperhatikan reaksi sikap emosionalSeorang guru ketika sedang membawakan sebuah cerita harusmemperhatikan gerak-gerik emosional yang mewarnai ceritatersebut.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

guru dalam bercerita dapat dilihat dari bahasa cerita yang dibawakan

Page 35: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

17

guru apakah guru tersebut mengerti dengan penyampaian bahasa yang

dibawakan seperti tinggi dan rendahnya bahasa yang digunakan dan

bahasa yang disampaikan kepada anak mudah dipahami atau tidak,

selain itu suara atau intonasi guru juga apakah sesuai dengan situasi

dan kondisi pada cerita dan reaksi sikap emosional guru ketika sedang

membawakan cerita apakah sudah menjiwai pada alur cerita tersebut.

b. Teknik Metode Bercerita

Banyak teknik yang dapat digunakan oleh guru dalam menggunakan

metode bercerita namun untuk mencapai tujuan penelitian ini maka

peneliti mengambil poin yang berhubungan dengan materi peneliti

menurut Moeslichatoen (2004:158) teknik yang dapat dipergunakan

yaitu : (a) Membaca langsung dari buku cerita. (b)Menceritakan

dongeng. (c) Bercerita dengan menggunakan media boneka.

Berdasarkan beberapa teknik di atas bercerita akan lebih baik jika

guru memiliki pengetahuan dalam penyampaian teknik yang akan

dipakai seperti intonasi guru membacakan buku cerita yang tidak

monoton sehingga anak mudah menangkap isi cerita. Guru memiliki

kemampuan dalam menambahkan puisi atau prosa yang menekankan

pada pesan-pesan moral kebaikan yang disampaikan ketika guru

membawakan cerita atau mendongeng dan mudah dipahami anak

sehingga dapat menstimulus aspek perkembangan anak, selain itu

guru mampu bercerita menggunakan alat media seperti boneka dan

paham dengan karakter yang akan dimainkan sesuai cerita yang

dibawakan sehingga anak dapat mengikuti alur cerita dan tidak mudah

Page 36: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

18

bosan dalam mendengarkan dan melihat guru yang sedang bercerita

atau mendongeng di depan anak.

Menjadi guru TK yang pandai bercerita dengan baik memang

diperlukan persiapan dan latihan. Persiapan yang penting antara lain

penguasaan isi cerita secara tuntas serta keterampilan menceritakan

cukup baik dan lancar. Hal yang harus diperhatikan untuk pemilihan

cerita yang baik menurut Moeslichatoen (2004: 161) antara lain :

a. Cerita harus menarik dan memikat perhatian guru itu sendiri.b. Cerita harus sesuai dengan kepribadian anak, gaya, dan bakat

anak, supaya memiliki daya tarik terhadap perhatian anak danketerlibatan aktif dalam kegiatan bercerita.

c. Cerita harus sesuai dengan tingkat usia dan kemampuanmencerna isi cerita anak usia 5 – 6 tahun. Cerita itu haruspendek, dalam rentangan jangkauan waktu perhatian anak.Kepada anak usia 5 – 6 tahun guru tidak harus menuntut anakuntuk aktif mendengarkan cerita guru dalam waktu yang cukuplama.

Hal tersebut agar kegiatan bercerita dapat dilaksanakan secara efektif,

kelompok anak peserta kegiatan harus dalam kelompok kecil.

Hildebrand dalam Moeslichatoen (2004: 167) menyatakan “Beberapa

guru menyukai anak duduk dilantai, terutama bila lantainya diberi

tikar atau karpet. Mereka menggangap pengaturan semacam itu lebih

memberikan iklim yang menyenangkan dan ketenangan”.

c. Manfaat dan Fungsi Cerita Bagi Anak

Metode bercerita adalah salah satu metode yang dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran pada usia TK, setiap metode memiliki

manfaat yang baik jika guru tersebut dapat menyajikan metode

pembelajaran yang tepat dan guru sudah memahami untuk

Page 37: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

19

menggunakan metode yang akan digunakan. Menurut Fauziddin

(2014:20) metode bercerita memiliki manfaat bagi anak yaitu :

1) Mengembangkan sikap mental pada anak.2) Memahami perbuatan yang terpuji dan yang tercela.3) Menyiapkan anak dapat hidup sebagai makhluk sosial dalam

masyarakat.4) Mengembangkan kemampuan untuk berimajinasi logis dan

sistematis.5) Mengubah sikap anak untuk memahami diri sendiri dan

lingkungannya.6) Mengembangkan sikap berpikir logis pada anak.7) Memahami sebab-akibat yang terjadi.8) Membentuk akhlak yang baik pada anak.

Melalui metode bercerita diharapkan agar perkembanan kepribadian

anak dapat dibina secara wajar, baik dari segi sosial, emosional,

maupun intelektual, dan yang terpenting adalah anak dapat terhindar

dari cerita-cerita yang menimbulkan keraguan dan kata-kata ambigu

sehingga anak susah untuk memahami isi cerita. Pembelajaran pada

pendidikan anak usia dini di TK, menurut Fauziddin (2014:21) cerita

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Pengalaman batin.2) Terapi psikologi.3) Hiburan.4) Kontak batin antara anak, orang tua, dan guru.5) Media pesan moral.6) Bekal identifikasi diri.7) Pendidikan emosi.8) Pendidikan fantasi, imajinasi, kreatifitas, dan daya cipta.9) Mengembangkan aspek-aspek perkembangan pada anak.

Hal di atas menjelaskan bahwa metode bercerita memiliki banyak

fungsi bagi peserta didik apabila guru memahami cara menyampaikan

metode bercerita yang baik sehinggan fungsi tersebut dapat

tersalurkan kepada anak.

Page 38: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

20

d. Karakteristik

Karakteristik merupakah suatu hal yang perlu diperhatikan dalam

sebuah cerita. Menurut Musfiroh (2005: 37) mengemukakan bahwa

“Karakteristik cerita anak tersebut terdiri dari: tema, amanat, alur, tokoh

dan penokohan, sudut pandang, latar, dan sarana kebahasaan”. Hal

tersebut saling berkaitan satu sama lain. Tema merupakan sebuah ide

atau gagasan, sedangkan amanat merupakan pesan yang disampaikan di

dalam cerita sesuai dengan alur yang merupakan jalan cerita. Cerita di

dalamnya memiliki tokoh dan penokohan yang merupakan rekaan yang

diperankan oleh seseorang, di dalam cerita juga terdapat sudut pandang

yaitu menceritakan siapa yang akan diceritakan, selanjutnya latar yang

merupakan tempat dan kapan cerita berlangsung, dan yang terakhir

sarana kebahasaan merupakan pemilihan bahasa, hal ini digunakan

dalam bercerita agar pendengar mudah memahami isi cerita.

5. Evaluasi Kegiatan Bercerita

Evaluasi merupakan bagian yang penting dalam pendidikan khususnya

pembelajaran dalam PAUD, hal ini mengingat dengan evaluasi akan dapat

mengetahui bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan, faktor-faktor

apa saja yang mengahmbat maupun yang mendorong pencapaian suatu

pembelajaran, bahkan dengan evaluasi dapat mengetahui tingkat

keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Menurut Mahyuddin (2008:5)

“Evaluasi adalah proses merangkum dan menginterpretasi kejadian dan

membuat keputusan profesional berdasarkan informasi yang telah

dikumpulkan”, sedangkan Uno (2012:3) mengemukakan :

Page 39: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

21

Evaluasi adalah proses pemberian makna atau ketetapan kualitas hasilpengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukurandengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengankriteria tertentu

Evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur baru melakukan proses

menilai tetapi evaluasi langsung melalui penilaian saja. Menurut Daryanto

(2007:14) Penilaian di TK menggunakan tiga kegiatan utama yang

merupakan rangkaian kerja yang dilakukan oleh guru ketika sedang

menggunakan metode bercerita, diantaranya yaitu :

a. Mengamati (observation) adalah proses memperhatikan anak atausekelompok anak ketika melakukan suatu kegiatan bermain danbelajar.

b. Merekam (recording) adalah proses mendokumentasikan tentangkegiatan atau dalam suatu kegiatan tertentu yang teramati denganbaik. Baik bersifat negatif maupun yang bersifat positif.

c. Melaporkan (reporting) adalah proses pengambilan keputusansebagai hasil pengamatan dan pencatatan yang terdahulu, untukselnajutnya diinformasikan kepada orang tua dalam bentuk laporan,baik laporan tertulis maupun tulisan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas evaluasi dapat diartikan sebagai

proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan,

keputusan, untuk kerja, proses, orang, objek, dll). Penilaian yang diambil

oleh guru dapat dilakukan dengan mengamati anak saat guru sedang

bercerita apakah anak merespon atau memperhatikan, selanjutnya guru

merekam atau mencatat dalam ingatan perubahan yang terjadi terhadap

anak dan melaporkan hasil yang perubahan baik laporan tertulis maupun

tulisan.

Page 40: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

22

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmah (2016) di Riau. Hasil penelitian

menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pelatihan bercerita

terhadap kemampuan guru dalam bercerita di Taman Kanak-kanak Se-

Kecamatan Simpang Tiga Pekanbaru.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2017) di Bandung. Hasil

penelitian ini guru mengalami kemajuan walaupun tidak signifikan yang

terlihat dari hasil pre-test dan post-test.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Pusari (2013) di Semarang. Hasilnya ada

peningkatan pengetahuan metode bercerita melalui penyuluhan dan

pelatihan yang dilakukan di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015) di Pontianak. Teknik

pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dalam pembelajaran

menceritakan dongeng tanpa buku dan gambar sudah sesuai dalam

pembelajaran. Dari pertemuan ke 1, 2 dan 3 dapat dilihat digrafik

menunjukkan bahwa pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan penutup sudah sesuai dengan rata-rata ± 60% sedangkan ±40%

masih tidak sesuai dalam pembelajaran.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Sulastri (2017) di Pontianak. Penelitian

ini menggunakan metode deskritif dengan pendekatan kualitatif. Teknik

pengumpulan menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi

Page 41: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

23

secara langsung. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan cara

member check dan trianggulasi data. Hasi penelitian menunjukkan

implementasi variasi gaya guru mengajar dalam metode bercerita di

Taman Kanak – Kanak Negeri Pembina Kecamatan Pontianak Selatan.

Khususnya di Kelas BI tergolong “Baik”.

Penelitian di atas sudah terbukti dan menambah wawasan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian terhadap pengetahuan guru PAUD dalam metode

bercerita di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Pendidikan anak usia dini memiliki peranan penting dalam mengasah dan

mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Pendidikan memiliki dua pihak

yaitu pendidik dan peserta didik. Pendidik merupakan seseorang dewasa yang

membimbing dan memberikan ilmu kepada peserta didik, maka dari itu

seorang guru harus memiliki pengetahuan dalam menentukan suatu hal

termasuk menentukan sebuah metode pembelajaran untuk anak agar materi

yang disampaikan guru dapat menstimulus anak dengan baik. Banyak metode

dalam pendidikan yang dapat menjadi pilihan guru dalam menyampaikan

ilmu, salah satunya yaitu metode bercerita. Metode becerita suatu kegiatan

yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan bentuk

pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan.

Bercerita adalah salah satu alternatif pilihan metode pembelajaran bagi guru.

Bercerita dapat meningkatkan kesenangan anak pada saat proses

pembelajaran, namun tergantung bagaimana guru menyampaikan cerita

Page 42: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

24

sehingga anak dapat tertarik dan suasana kelas menjadi tidak membosankan

maka peran guru harus mengetahui beberapa konsep dalam menggunakan

metode bercerita yang seperti pengertian dan tujuan dalam menggunakan

metode bercerita dalam pembelajaran. Pengetahuan guru dalam bercerita

sangat dibutuhkan agar cerita yang disampaikan nantinya tidak monoton,

maka seorang guru harus memahami bagian-bagian dalam metode bercerita

diantaranya pengertian metode bercerita, perencanaan metode bercerita,

pelaksanaan kegiatan metode bercerita dan evaluasi metode bercerita.

Keempat bagian tersebut saling berkaitan, karena jika guru mengerti tentang

pengertian metode bercerita maka guru dapat membuat perencanaan metode

bercerita, karena perencanaan dibuat ketika guru sudah mengerti dan paham

tentang pengertian metode bercerita, selanjutnya ketika guru sudah membuat

perencanaan yang terarah dan sesuai tujuan guru akan melaksankan kegiatan

bercerita tersebut tanpa kesulitan, dan setelah pelaksanaan kegiatan bercerita

selesai guru akan melakukan evaluasi, dimana guru akan melihat

perkembangan yang terlihat pada anak. Adapun kerangka pikir penelitian ini

adalah sebagi berikut :

Page 43: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

25

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

PendidikanAnak Usia Dini

GuruProfesional

Pengetahuan DalamMenerapkan Metode

Bercerita

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

Page 44: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

26

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini ialah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan dan melukiskan

objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan sebagaimana mestinya. Alasan

peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah untuk

mendeskripsikan secara detail mengenai fakta yang ada di lapangan, yaitu

tentang pengetahuan guru terhadap metode bercerita dalam pembelajaran

PAUD di Kecamatan Tanjung Senang.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di seluruh Taman Kanak-kanak ( TK ) yang berada di

Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung, dengan total 17 TK.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan bagian dari penelitian yang harus ditentukan

oleh peneliti upaya dalam menentukan sampel penelitian. Menurut

Sugiyono (2014: 80) :Cl

Page 45: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

27

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atasobyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuyang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru TK yang ada di

Kecamatan Tanjung Senang berjumlah 100 guru dari 17 TK.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010: 62). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dengan teknik probability sampling yaitu proportionate stratified random

sampling dengan menggunakan rumus slovin. Menurut Sugiyono

(2010:63), Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Besarnya sampel dalam penelitian

ini ditentukan dengan rumus Slovin dalam Sugiyono (2010:63), sebagai

berikut :

Gambar 2. Rumus Pengambilan Sampel(Sugiyono,2010)

Keterangan :n = jumlah elemen / anggota sampel.N = jumlah elemen / anggota populasi.E = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya

digunakan 1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1)(catatan dapat dipilih oleh peneliti).

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dan

presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya

sampel pada penelitian ini adalah :

n = ²

Page 46: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

28

n = . ²n = . ,

= 80

Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 80 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan

menggunakan proportionate stratified random sampling. Menurut

Sugiyono (2010:64) proportionate stratified random sampling adalah

teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional.

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap sekolah dilakukan dengan

alokasi proporsional agar sampel yang diambil seimbang dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas = x jumlah tiap kelas

Tabel 1. Perhitungan Teknik Pengambilan SampelNO NAMA TK Keterangan JUMLAH

GURU1 TK INTAN PERTIWI 80100 x 9 = 7,2 7

2 TK AMALIA 80100 x 5 = 4 4

3 RA AL AMANAH 80100 x 8 = 6,4 6

4 TK MELATI PUSPA 80100 x 5 = 4 4

5 TK SEJAHTERA 80100 x 2 = 1,6 2

6 TK KARYA UTAMA 80100 x 6 = 4,8 5

7 TK AL BUSTAN 80100 x 5 = 4 4

8 TK WIDYA BHAKTI 80100 x 5 = 4 4

Page 47: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

29

9 TK MEKAR WANGI 80100 x 7 = 5,6 6

10 TK AL HIJRIAH 80100 x 10 = 8 8

11 TK INSAN MANDIRI 80100 x 11 = 8,8 9

12 TK TPP CIC 80100 x 9 = 7,2 7

13 TK UNGGUL GEIMLANG 80100 x 5 = 4 4

14 TK CENDRAWASIH 80100 x 1 = 0,8 1

15 TK KIDS GARDEN 80100 x 2 = 1,6 2

16 TK KREASI 80100 x 5 = 4 4

17 TK SENTOSA 80100 x 4 = 3,2 3

JUMLAH 80

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Pengetahuan guru dalam bercerita

a. Definisi Konseptual :

Menurut beberapa pendapat Fauziddin (2014: 17), Fadillah (2012:

172), dan Moeslichatoen (2004: 157) dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan guru PAUD dalam menerapkan metode bercerita pada

pembelajaran merupakan suatu pengetahuan yang dimiliki oleh guru

terhadap konsep dalam menggunakan metode bercerita agar menjadi

metode pembelajaran yang meneyenangkan guna menyampaikan

informasi, pesan, atau ilmu kepada peserta didik.

Page 48: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

30

b. Definisi Operasional :

Pengetahuan guru dalam metode bercerita yaitu seorang guru yang

mengetahui dan memahami tentang penggunaan metode bercerita

dengan mengaitkan beberapa konsep pelaksanaan metode bercerita

agar menjadi satu kesatuan yang utuh dengan mengacu pada proses

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada pembelajaran saat

menggunakan metode bercerita yang diterapkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data merupakan dua hal yang harus ada dalam

suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2015: 308) :

Bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utamaadalah penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalahmendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, makapeneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yangditetapkan .

Pengumpulan data merupakan hal yang perlu dilakukan dalam suatu

penelitian. Penelitian ini dalam mengumpulkan data telah menggunakan

beberapa teknik sebagai berikut:

1. Tes

Pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu menggunakan tes. Tes

merupakan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian

berupa sederetan pertanyaan untuk mengetahui tentang kemampuan,

prestasi belajaran, intelegensi, dan bakat yang dimiliki oleh

seseorang, dalam penelitian ini tes digunakan sebagai alat ukur untuk

mengetahui pengetahuan guru tentang pengetahuan guru paud dalam

Page 49: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

31

bercerita. Soal tes diberikan kepada guru-guru paud Kecamatan Tanjung

Senang.

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, menurut

Sugiyono (2014 : 329 ) “Metode dokumentasi untuk melengkapi data

yang bersifat dokumenter seperti dokumentasi gambar serta alat-alat yang

dapat menunjang dalam penelitian yang dilakukan”. Dokumentasi

dilakukan sebagai teknik pengumpulan data, berupa angka atau tulisan

dan gambar saat pelaksanaan kegiatan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data penelitian. Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan

oleh peneliti :

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator No ItemSoal

PengetahuanGuruPendidikanAnak UsiaDini DalamMenerapkanMetodeBerceritaPadaPembelajaranPAUD

Pengertianmetode bercerita

a. Pengertian metodebercerita

1,2,3

Perencanaankegiatan metodebercerita

Penentuan judul 4,5

Menetapkan tujuan dantema

6,7

Menetapkan bahan danalat

8,9

Pelaksanaankegiatan metodebercerita

a. Cara membawakan cerita 10,11,12

b. Teknik membawakancerita

13,14

Evaluasi kegiatanbercerita

Mengamati 15,16Merekam 17,18Melaporkan 19,20

Page 50: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

32

G. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Uji validitas instrumen perlu dilakukan dalam

penelitian ini agar peneliti mengetahui apakah instrumen yang digunakan

valid atau tidak. Menurut Sugiyono (2015:173) “instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid”. Penelitian ini menggunakan uji validitas Product Moment,

dikarenakan dikontrol secara langsung dan melihat indikator-indikator

yang sesuai.

Gambar 3. Rumus Product Moment(Sugiyono, 2010)

Keterangan:r = Koefisienn = Jumlah respondenx = Jumlah skor itemy = Jumlah skor total (seluruh item)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam suatu penelitian dilakukan untuk melihat

konsistensi suatu instrumen yang akan digunakan sebagai alat penelitian.

Menurut Sugiyono (2015: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pengujian ini dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik belah dua dari

Page 51: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

33

Spearman Brown dengan rumus dalam Sugiyono (2010: 131) adalah

sebagai berikut:

Gambar 4. Rumus Spearman Brown(Sugiyono, 2010)

Keterangan:ri = Reliabilitas internal seluruh instrumentrb = Korelasi produk moment antra belahan pertama dan kedua

3. Uji Kesukaran

Uji kesukaran merupakan langkah yang dilakukan untuk menguji tingkat

kesukaran instrumen yang akan dijadikan alat dalam suatu penelitian agar

dapat mengetahui hasil pembelajaran atau pengetahuan seseorang. Untuk

menguji tingkat kesukaran suatu instrumen dapat dilakukan

menggunakan rumus tingkat kesukaran menurut Arikunto (2010: 208) :

Gambar 5. Rumus Tingkat Uji KesukaranSumber : Arikunto (2010)

Keterangan:P = Angka indeks kesukaran itemB = Banyaknya responden yang menjawab benar pada butir itemJS = Jumlah responden

Data yang diperoleh dapat diintepretasikan dengan menggunakan tabel

kriteria tingkat kesukaran menurut Arikunto (2010: 210) sebagai berikut:

Tabel 3. Kriteria Tingkat KesukaranIndeks kesukaran Keterangan

1,00-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang0,70-1,00 Mudah

Sumber: Arikunto (2013).

BP =

JS

ri =

Page 52: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

34

4. Uji Daya Beda

Uji daya beda merupakan pengujian instrumen penelitian untuk

mengetahui taraf beda pada setiap item soal, sehingga dapat membedakan

responden masuk ke dalam kelompok pandai dan kelompok kurang..

Menguji daya beda suatu soal dapat digunakan rumus menurut

Arikunto (2010: 213) sebagai berikut:

Gambar 6. Rumus Uji Daya BedaSumber : Arikunto (2010)

Keterangan:D = daya pembeda item soalBA = banyaknya responden kelompok atas yang menjawab benar pada

setiap butir itemBB = banyaknya responden kelompok bawah yang menjawab benar pada

setiap butir itemJA = banyaknya peserta kelompok atasJB = banyaknya peserta kelompok bawah

Data yang diperoleh dapat diklasifikasikan dengan menggunakan kriteria

tingkat daya beda menurut Arikunto (2010) sebagai berikut:

Tabel 4. Kriteria Tingkat Daya BedaDaya pembeda item Keterangan

0,00-0,20 Jelek0,20-0,40 Cukup0,40-0,70 Baik0,70-100 Baik SekaliNegatif Tidak Baik

Sumber: Arikunto (2010).

D = BA – BBJA JB

Page 53: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

35

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah pertanyaan atau pernyataan dari soal tes

dinyatakan valid dan reliabel dan telah diketahui tingkat kesukaran dan daya

beda pada setiap soal yang telah diuji yang selanjutnya soal tersebut akan diisi

oleh guru sebagai sampel penelitian.

Setelah mendapatkan nilai rata-rata pada setiap dimensi maka untuk melihat

pengetahuan guru dalam metode bercerita peneliti membuat empat kategori

untuk memperjelas bagaimana pengetahuan guru PAUD yang ada di

Kecamatan Tanjung Senang dalam metode bercerita menggunakan rumus

interval :

Gambar 7. Rumus IntervalSumber : Hadi (2006)

Keterangan:i : IntervalNT : Nilai TertinggiNR : Nilai TerendahK : Banyaknya Kelas dari Kategori

Penentuan tingkat persentase digunakan rumus yang dikemukakan oleh

Arikunto (2006:184) sebagai berikut:

Gambar 8. Rumus PresentaseSumber : Arikunto (2010)

Keterangan :

P = Besarnya presentasiF = Jumlah skor yang diperoleh diseluruh itemN = Jumlah berkalian seluruh item dengan responden

i = (NT - NR)K

Page 54: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

36

Adapun kriteria kategori penilaian yang digunakan untuk hasil analisis data

sebagai berikut:

Tabel 5. Kriteria Penilaian Analisis DataInterval Kategori

68 – 100 Tahu33 – 67 Cukup tahu0 – 32 Tidak Tahu

Penelitian ini memiliki peniliaian yang dimasukkan ke dalam kriteria

berdasarkan hasil nilai yang didapat oleh guru setelah mengisi soal tes yang

sudah dilakukan untuk mengetahui perbedaan guru yang tahu, kurang tahu

dan tidak tahu, yaitu:

Tabel 6. Penilaian Kriteria GuruKategori Kriteria

Tahu Guru mampu menjawab 14-20 soal dari20 soal

Kurang Tahu Guru mampu menjawab 7-13 soal dari20 soal

Tidak Tahu Guru mampu menjawab 1-6 soal dari 20soal

Page 55: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

51

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagian besar guru pendidikan

anak usia dini belum menerapkan metode bercerita, dan penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru pendidikan

anak usia dini dalam menerapkan metode bercerita pada pembelajaran

PAUD. Hasil penelitian yang telah dilakukan dari 17 Taman Kanak-kanak

dengan jumlah 80 guru yang berada di Kecamatan Tanjung Senang Bandar

Lampung, mendapatkan hasil 6 (7,81%) guru berada dalam kategori tahu,

55 (69,12) guru berada dalam kategori kurang tahu dan 19 (24,06%) guru

berada dalam kategori tidak tahu.

Berdasarkan hasil yang telah didapat bahwa pengetahuan guru pendidikan

anak usia yang berada di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung

dalam menerapkan metode bercerita pada pembelajaran berada dalam

kategori kurang tahu.

Page 56: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

52

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, penulis

menyarankan kepada:

1. Guru

Hendaknya guru aktif dalam mencari informasi pembelajaran

menggunakan metode bercerita mengenai pengertian, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi guna aktif dalam mengikuti kegiatan

sosialisasi pembelajaran menggunakan metode bercerita yang

diselenggarakan oleh pemerintah.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi, mendukung dan mendorong

seluruh guru untuk terus aktif mengikuti seminar dan pelatihan

mengenai metode bercerita guna mengembangkan kemampuan guru

dalam menggunakan metode bercerita dalam kegiatan untuk

menunjang proses pembelajaran di sekolah agar pembelajaran dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini.

3. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain harus dapat mempertimbangkan penelitian ini,

sebagai referensi agar hasil penelitian menjadi lebih baik lagi.

Page 57: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

53

DAFTAR PUSTAKA

Amalia ,Taranindya Zulhi & Sa’diyah, Zaimatus. 2015. Bercerita Sebagai MetodeMengajar Bagi Guru Raudlatul Athfal Dalam Mengembangkan KemampuanDasar Bahasa Anak Usia Dini di Desa Ngembalrejo Bae, Kudus. (JurnalPendidikan). 3(2). Tersedia Online:http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/thufula/article/view/1292 Diaksespada tanggal 27 Januari 2018.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Aziz, Abdul Majid, 2003. Mendidik Dengan Cerita. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Burhanuddin, Salam. 2003. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi aksara.

Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, Marmawi & Sutarmanto. 2015. Strategi Guru Dalam PembelajaranMengembangkan Kemampuan Bercerita Pada Anak 5-6 Tahun Di TK.(Jurnal Pendidikan). 4(11). Tersedia Online:http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/12521 Diakses padatanggal 24 Maret 2018.

Dhien, Nurbiana dkk. 2009. Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta: Universitas Terbuka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: Rineka Cipta.

Fadillah, M. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Fauziddin, Mohammad. 2014. Pembelajaran PAUD. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Hadi, Sutrisno. 2006. Metodologi Penelitian. Yogjakarta: Andi Offset.

Idris, Muhamadd, 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia

Page 58: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

54

Kratka, Jana. 2015. Tacit Knowledge in Stories of Expert Teachers. RepublikCeko. (Jurnal Ilmu Sosial). 171(837). Tersedia Online:http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/. Diakses pada tanggal 27Januari 2018.

Keraf, Gorys. 2001. Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Kanisius.

Latif, Mukhtar. 2016. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana.

Mahhyuddin, Nenny. 2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang: Universitas Negeri

Padang.

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PTRineka Cipta.

Mulyasa. E. 2008. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatifdan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Musfiroh, Takdirun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Jakarta: Direktorat Jendral Pendidik Tenaga Kependidikan dan TenagaPerguruan Tinggi

Mustakim, Muh. Nur. (2005). Peranan cerita dalam pembentukan perkembangananak TK. Jakarta: Depdiknas

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Permatasari, Andalusia Neneng dkk. 2017. Literasi Dini Dengan TeknikBercerita. Bandung. (Jurnal Pendidikan). 3(1). Tersedia Online:http://ejournal.upi.edu/index.php/familyedu/article/view/5887. Diakses padatanggal 24 Maret 2018.

Pusari, Ratna Wahyu & Karmila, Mila. 2013. Peningkatan Kompetensi BerceritaBagi Pendidik PAUD Se Kecamatan Tembalan. (Jurnal Pendidikan). 3(2).Tersedia Online: https://www.researchgate.net/publication/320128587.Diakses pada tanggal 24 Maret 2018.

Rahmah. 2016. Hubungan Pelatihan Bercerita Terhadap Kemampuan Guru DalamBercerita di Taman Kanak-kanak.(Jurnal Pendidikan). 1(11). TersediaOnline: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/view/3363 Diaksespada tanggal 30 Januari 2018.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sulastri. 2017. Implementasi Variasi Gaya Guru Mengajar Dalam MetodeBercerita di Taman Kanak – Kanak Negeri Pembina Kecamatan PontianakSelatan. (Jurnal Pendidikan). 4(2). Tersedia Online:http://repository.unmuhpnk.ac.id/128/. Diakses pada 27 Maret 2018.

Page 59: PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ...digilib.unila.ac.id/54772/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengetahuan guru pendidikan anak usia dini dalam menerapkan metode

55

Suyadi & Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak UsiaDini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup.

Undang-Undang, No 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1.

Uno, Hamzah. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan PenelitianGabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.