12
 Vol. 2 No. 2 Oktober 2014 68 | Jurnal Ilmiah P G PAUD IKIP Veteran Semarang  UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD Indriati Laksmi Putri (12260964)  Mahasiswa PG-P AUD IKIP Veteran Sema rang Abstrak  Pemahaman konsep bilangan berkemban g seiring waktu dan kesempatan untuk mengulang kerja  sekelompok benda dan membanding kan jumlahnya. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang bersifat abstrak yang sangat penting untuk anak sebagai landasan dasar penguasaan konsep matematika di jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran  sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi bermain stick angka dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-10 anak. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah anak berjumlah 12 anak di PAUD Tunas Mutiara. Metode pengumpulan data melalui pemberian tugas dan unjuk kerja.  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu prasiklus dan dua siklus perbaikan. Hasil  penelitian setiap siklus telah menunjukk an adanya peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10 dari siklus I yang pada umumnya masih rendah, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II terjadi  peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan strategi bermain stick angka di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal. Penelitian  yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek penelitian adalah anak didik PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal dengan jumlah anak didik 12 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan tanggal 5-14 Mei 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan evaluasi. Hasil penelitian ditunjukkan dengan adanya  peningkatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan strategi bermain stick angka di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal bahwa hasil belajar anak mengalami peningkatan dari 67 % pada  pra siklus,75 % pada siklus I, dan 83% pada siklus II. Kata Kunci : Konsep bilangan, P ermainan Stick Angka . PENDAHULUAN Masa usia dini merupakan the golden age (masa emas) yang hanya datang sek ali dan tiada dapat diulang lagi. Dengan semakin banyaknya dukungan hasil penelitian yang membuktikan bahwa  perkemba ngan yang terjadi di masa awal cenderung perma nen dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, maka semakin memperkuat argumentasi mengapa pendidikan dini menjadi sangat diperlukan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak. Pendidikan anak usia dini hendaknya dapat diartikan secara luas yang menca ngkup seluruh  proses stimulasi psikos osial dan tidak terbatas pa da proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga  pendidikan. Pendidikan anak usia dini yang berlangsung dimana saja dan kapan saja, seperti interaksi yang terjadi dalam keluarga, deng an teman sebay a dan dari hubungan dengan orang-o rang yang memiliki hubungan kedekatan dengan anak. Pendidikan tidak terlepas dengan proses belajar, namun  proses belajar yang bersifat bermakn a, sehingga anak terlibat secara aktif dalam pengamatan,

jurnal SEKS USIA DINI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SEKS USIA DINI

Citation preview

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 1/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

68 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN

MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD

Indriati Laksmi Putri (12260964) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Abstrak

 Pemahaman konsep bilangan berkembang seiring waktu dan kesempatan untuk mengulang kerja sekelompok benda dan membandingkan jumlahnya. Bilangan adalah suatu konsep matematika yangbersifat abstrak yang sangat penting untuk anak sebagai landasan dasar penguasaan konsepmatematika di jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh strategi bermain stick angka dalam meningkatkan kemampuan pemahamankonsep bilangan 1-10 anak. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah anak berjumlah 12 anak

di PAUD Tunas Mutiara. Metode pengumpulan data melalui pemberian tugas dan unjuk kerja. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu prasiklus dan dua siklus perbaikan. Hasil penelitian setiap siklus telah menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10dari siklus I yang pada umumnya masih rendah, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan

meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan berhitung permulaanmenggunakan strategi bermain stick angka di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal. Penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek penelitian adalah anak didik PAUDTunas Mutiara Kel. Tunon Tegal dengan jumlah anak didik 12 anak yang terdiri dari 7 anak laki-lakidan 5 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan tanggal 5-14 Mei 2014. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara observasi dan evaluasi. Hasil penelitian ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan strategi bermain stick angka di PAUD

Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal bahwa hasil belajar anak mengalami peningkatan dari 67 % pada

 pra siklus,75 % pada siklus I, dan 83% pada siklus II.

Kata Kunci : Konsep bilangan, Permainan Stick Angka.

PENDAHULUAN

Masa usia dini merupakan the golden age  (masa emas) yang hanya datang sekali dan tiada

dapat diulang lagi. Dengan semakin banyaknya dukungan hasil penelitian yang membuktikan bahwa

 perkembangan yang terjadi di masa awal cenderung permanen dan mempengaruhi sikap dan perilaku

anak sepanjang hidupnya, maka semakin memperkuat argumentasi mengapa pendidikan dini menjadi

sangat diperlukan.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan

otak anak. Pendidikan anak usia dini hendaknya dapat diartikan secara luas yang mencangkup seluruh

 proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga

 pendidikan. Pendidikan anak usia dini yang berlangsung dimana saja dan kapan saja, seperti interaksi

yang terjadi dalam keluarga, dengan teman sebaya dan dari hubungan dengan orang-orang yang

memiliki hubungan kedekatan dengan anak. Pendidikan tidak terlepas dengan proses belajar, namun

 proses belajar yang bersifat bermakna, sehingga anak terlibat secara aktif dalam pengamatan,

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 2/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

69 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

 pemahaman hingga mencapai tahap penghayatan sesuatu yang dipelajari. Pada proses mendapatkan

 pengalaman, melibatkan aspek kognisi, afeksi dan psikomotor.

Sudah waktunya bahwa pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan pembelajaran yang

sesuai dengan tahap perkembangan anak. Anak dilihat sebagai individu yang unik dan sesuai dengan

tahap perkembangannya. Pembelajaran berpusat pada anak dengan mengaktifkan semua indera anak.

Anak belajar melalui bermain sesuai dengan minat dan pilihan anak di dalam sentra pembelajaran

dengan benda-benda nyata. Anak belajar selain dengan mainan/ benda-benda yang ada, tetapi juga

dengan lingkungan dan anak lain serta orang dewasa.

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara spontan karena disenangi, dan sering

tanpa tujuan. Bagi anak, bermain merupakan suatu kebutuhan yang perlu agar dapat berkembang

secara wajar dan utuh.

Kegiatan bermain di program pendidikan taman kanak-kanak, yaitu kurikulum 2004 standar

kompetensi mendapat porsi yang besar sesuai dengan pendekatan belajar sambil bermain memberi

kontribusi pada semua aspek perkembangan anak baik fisik, kognitif, sosial emosional dan moral serta

kreativitas.

Bermain merupakan proses belajar yang menyenagkan. Ia membantu anak mengenal dunianya,

mengembangkan konsep-konsep baru, mengambil resiko, meningkatkan ketrampilan sosial dan

membentuk perilaku.

Banyak teori tentang bermain dari berbagai pakar yang telah mempengaruhi pandangan

 bermain dalam program pendidikan anak usia dini, baik teori klasikal maupun teori modern. Teori-

teori ini penting untuk melatar belakangi pemahaman mengapa anak bermain dan harus bermain.

Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan hitungan, pola

dan pemikiran logis dan ilmiah. Kecerdasan matematis-logis pada anak usia dini dapat dikembangkan

dengan berbagai cara.

Anak memiliki kepekaan angka, senang melihat angka (anak usia 2-6 tahun) dan cepat

menghitung benda-benda yang dimiliki (usia PAUD dan TK) cepat menguasai simbol angka dan

 pembilang, mengidentifikasi dengan baik angka pada uang, serta mampu membilang dengan cepat

(usia TK).Dalam pendidikan usia dini, pendidikan ditekankan pada pemberian materi berdasarkan

sesuatu yang nyata dan pendidikan yang layak bagi anak prasekolah. Metode pengembangan yang

digunakan penuh dengan inspirasi sehingga memperkenalkan anak terhadap suatu dimensi baru

dengan menyenangkan dalam pendidikan. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan

yang memadai dan tersedianya fasilitas (sarana, prasarana, alat bermain) yang memadai agar anak

dapat bermain dan melakukan aktivitas secara maksimal.

Berdasarkan pengamatan yang ada di Kelompok C PAUD Tunas Mutiara yaitu ditemukan

masalah yang berkaitan dengan kemampuan anak didik yang masih belum bisa menulis angka 3 dan

menulisnya dengan terbalik. Hal ini ditandai adanya beberapa kondisi yaitu:

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 3/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

70 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

1.  Anak masih sering keliru atau terbalik dalam menunjukkan lambang bilangan. Dari 1 kelompok

 belajar berjumlah 12 anak yaitu hanya 8 anak saja yang mampu menunjukkan angka dengan benar,

sedangkan 4 anak belum mampu.

2.  Anak kurang konsentrasi, lebih suka bersenda gurau sendiri dengan temannya ketika guru sedang

menjelaskan.

3.  Anak cenderung dapat menyebutkan lambang bilangan tapi tidak dapat menuliskannya.

4.  Kurangnya minat dan perhatian anak dalam pembelajaran.

Mengingat masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan perbaikan agar anak-

anak di Kelompok C PAUD Tunas Mutiara dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

 bilangan 1-10 melalui penggunaan stick angka sehingga tercapai dan sesuai dengan indikator yang

diharapkan. Sehingga anak-anak menyukai pembelajan tersebut karena dilakukan seraya bermain

dengan media stick angka.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Berhitung Permulaan

Berhitung adalah usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlah, mengurangi

serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambang-lambang matematika, sedangkan untuk

mengetahui tingkat kemampuan berhitung anak digunakan metode tes.

Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan pada

lingkup perkembangan. Metode tes adalah termasuk metode non eksperimental. 

Media Stick Angka

Media stick angka yaitu salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan pemahaman

angka pada anak. Media stick angka dapat dilakukan melalui kegiatan permainan, menyebutkan

urutan bilangan dan mengenal lambang bilangan, menghubungkan angka dengan tulisannya. Salah

satu upaya yang harus di lakukan guru adalah dengan menggunakan media (alat peraga) yang lebih

kreatif dan inovatif. Pemanfaatan media yang lebih kreatif diharapkan dapat menarik perhatian anak

didik, sehingga anak lebih termotivasi dan bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran.

Disamping itu kegiatan belajar mengajar juga dapat dikembangkan. Kegiatan belajar mengajar tidakhanya berpusat pada guru saja, anak didik juga perlu dilibatkan dan diaktifkan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Dengan melakukan PTK banyak manfaat yang dapat diraih.

Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba mengubah, mengembangkan dan

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 4/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

71 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model yang sesuai dengan tuntutan

kelasnya.

Menurut Masnur Muslich (2012), beberapa tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yaitu :

a. 

Perencanaan

 b.  Tindakan

c.  Observasi

d.  Refleksi

Tempat dan Waktu Penelitian

1.  Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal yang terletak tepat di Jl. Ki

Ageng Tirtayasa No. 155 RT. 06 RW. 01 Kel. Tunon Tegal. Secara geografis PAUD Tunas

Mutiara Kel. Tunon sangat strategis karena berada disamping jalan raya yang transportasinya

sangat mudah dijangkau. Peneliti mengadakan penelitian dengan pertimbangan bahwa sekolah ini

 belum memaksimalkan kegiatan berhitung permulaan menggunakan stick angka dalam

 pembelajarannya.

2.  Waktu Penelitian 

Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/ 2014. Penelitian

ini menggunakan dua siklus, setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan. Waktu

 pelaksanaan :

Siklus I : 5, 6, 7 Mei 2014

Siklus II : 12, 13, 14 Mei 2014

3.  Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru dan anak didik pada PAUD Tunas Mutiara dengan jumlah 12 anak

yang terdiri dari 7 (tujuh) anak laki-laki dan 5 (lima) anak perempuan. 

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut :

1. 

Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan meliputi menyusun instrumen dan jadwal. Adapun jadwal pelaksanaan

 penelitian sebagai berikut :

a)  Siklus I dilakukan pada minggu ke 2 tanggal 5, 6, 7 bulan Mei 2014.

 b)  Siklus II dilakukan pada minggu ke 3 tanggal 12, 13, 14 bulan Mei 2014.

2.  Pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan adalah tahap pengambilan data melalui siklus I dan II. Pada tahap ini

Peneliti memberikan materi sesuai dengan objek penelitian yaitu tentang berhitung permulaan

menggunakan strategi bermain stick angka, memberi contoh dan praktek langsung tentang materi

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 5/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

72 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

tersebut, memberi kesempatan anak didik untuk mencoba dan diobservasi oleh peneliti, kemudian

memberi pertanyaan secara lisan angka berapa saja yang ditunjukkan peneliti.

3.  Observasi

Mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan anak dalam melaksanakan kegiatan

 pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti.

4.  Refleksi

Kegiatan pembelajaran berhitung permulaan pada siklus I kurang berhasil sehingga

diperlukan siklus II guna memperbaiki kegiatan pembelajaran berhitung permulaan dengan media

stick angka sehingga bisa tercapai.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data-data empiris yang

diperhatikan dalam rangka pemenuhan informasi dan data-data yang diperlukan. Metode yang

diperlukan oleh peneliti antara lain :

1.  Observasi

2.  Wawancara

3.  Penugasan

4.  Unuk Rasa

5.  Hasil Karya

HASIL PENELITIAN

1.  Observasi Awal

Selelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan dari awal

 pembelajaran sampai akhir, anak didik dalam melaksanakan kegiatan masih sering keliru atau

terbalik dalam menuliskan lambang bilangan, anak kurang konsentrasi, lebih suka bersenda gurau

sendiri dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan, anak juga cenderung dapat

menyebutkan lambang bilangan tapi tidak dapat menuliskannya serta kurangnya minat dan

 perhatian anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari data hasil nilai

dan observasi yang menunjukkan bahwa dari 12 anak hanya 8 anak yang mampu mengenallambang bilangan dengan tidak terbalik, 2 anak masih menulisnya dengan terbalik, 2 anak mampu

menyebutkan lambang bilangan tapi salah menulisnya.

Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan

 pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak didik dalam memahami konsep lambang

 bilangan melalui media stick angka sebagai sarana dalam kegiatan yang diharapkan dapat

meningkatkan minat anak untuk melaksanakan tugas yang diinginkan peneliti sehingga dapat

tercapai hasil belajar yang optimal dan maksimal.

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 6/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

73 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

Dari hasil observasi pra siklus di atas dapat ditampilkan dengan tabel 1:

Tabel 1. Data Pra Siklus Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10

No. Nama Hasil Pra Siklus

1. Fardhan Nugroho  

2. Anggoro Setiawan  

3. Aminatunnisa  

4. Siti Amanah  

5. Ilhamudin Saputra  

6. Ade Saputra  

7. Ali Muntaha  

8. Dani Firmansyah  

9. Halimatusa’adah 

 10. Nina Khoerunnisa  

11. Diki Wahyudi  

12. Rahma Nurlina  

Jumlah 8 2 2

Keterangan :   = Baik

  = Cukup

  = Kurang

Data ditampilkan dalam bentuk grafik 1:

Grafik 1. Data Grafik Pra Siklus Kemampuan Pemahaman

Konsep Bilangan 1-10

2.  Siklus I

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di siklus I, peneliti mengamati ada peningkatan

kemampuan anak dalam memakai konsep lambang bilangan, anak merasa senang dan menikmati

tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti. Terbukti anak antusias dalam mengikuti kegiatan

 pembelajaran mengenal lambang bilangan.

0

2

4

6

8

Baik Cukup Kurang

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 7/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

74 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

Akan tetapi secara keseluruhan kemampuan anak untuk memahami konsep lambang

 bilangan belum seluruhnya optimal, sehingga perlu untuk mempersiapkan perbaikan pada siklus

selanjutnya.

Dari hasil observasi siklus I dapat ditampilkan dengan tabel 2:

Tabel 2. Data Siklus I Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10

No. Nama Hasil Siklus I

1. Fardhan Nugroho  

2. Anggoro Setiawan  

3. Aminatunnisa  

4. Siti Amanah  

5. Ilhamudin Saputra  

6. Ade Saputra  

7. Ali Muntaha  

8. Dani Firmansyah  

9. Halimatusa’adah   

10. Nina Khoerunnisa  

11. Diki Wahyudi  

12. Rahma Nurlina  

Jumlah 9 1 2

Keterangan :   = Baik

  = Cukup

  = Kurang

Data ditampilkan dalam bentuk grafik 2:

Grafik 4.2 Data Grafik Siklus I Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10

3.  Siklus II

Pada hasil observasi pelaksanaan siklus I belum berhasil secara optimal seperti apa yangdiharapkan. Maka peneliti menganggap perlu melakukan perbaikan dalam siklus II. Perbaikan

0

2

4

6

8

10

Baik Cukup Kurang

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 8/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

75 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

yang dimaksud adalah perbaikan hanya pada bagian tertentu yang peneliti anggap kurang berhasil

dalam kegiatan pembelajaran.

Perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan pada siklus II, peneliti tetap menggunakan

media stick angka namun dengan variasi yang memfokuskan pada indikator menyebut/ membilang

urutan bilangan 1-10 yang belum paham. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan anak dalam memahami konsep lambang bilangan 1-10. Dalam siklus II ini anak didik

terlihat bersemangat dan lebih aktif dalam mengenal lambang bilangan dan mengerjakan lembar

kerja dibandingkan siklus I.

Dari hasil observasi siklus II dapat ditampilkan dengan tabel 3:

Tabel 3. Data Siklus II Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10

No. Nama Hasil Siklus II

1. Fardhan Nugroho

 

2. Anggoro Setiawan  

3. Aminatunnisa  

4. Siti Amanah  

5. Ilhamudin Saputra  

6. Ade Saputra  

7. Ali Muntaha  

8. Dani Firmansyah  

9. Halimatusa’adah   

10. Nina Khoerunnisa  

11. Diki Wahyudi  

12. Rahma Nurlina  

Jumlah 10 2 0

Keterangan :   = Baik

  = Cukup

  = Kurang

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 9/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

76 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

Data ditampilkan dalam bentuk grafik 3:

Grafik 3. Data Grafik Siklus II Kemampuan Pemahaman

Konsep Bilangan 1-10

4.  Hasil Persiklus

Dari hasil pengamatan tiap siklus di atas, mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dari 12

anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan, dapat disimpulkan pada tabel berikut

ini sesuai dengan pencapaian kategori baik, cukup dan kurang.

Tabel 4. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Kurang

No. Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. 17% 17% 0%

Pada tabel di atas, ditampilkan tingkat prosentase perbandingan persiklus untuk kategorikurang, yaitu pada tahap pra siklus terdapat 2 anak, siklus I masih ada 2 anak, sedangkan pada

siklus II tidak ada anak yang masuk dalam kategori kurang, karena anak tersebut naik pada

kategori cukup.

Grafik 4. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Kurang

Tabel 5. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Cukup

 No. Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. 17% 8% 17%

0

2

4

6

8

10

Baik Cukup Kurang

0

5

10

15

20

Pra Siklus Siklus I Siklus II

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 10/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

77 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

Tabel tersebut menampilkan tingkat prosentase perbandingan persiklus untuk kategori

cukup, yaitu pada tahap pra siklus terdapat 2 anak, siklus I masih 1 anak, sedangkan pada siklus II

ada 2 anak masuk dalam kategori cukup, yaitu anak yang semula masuk kategori kurang sekarang

mengalami peningkatan menjadi kategori cukup.

Grafik 5. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Cukup

Tabel 6. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Baik

 No. Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. 67% 75% 83%

Pada tabel tersebut, terdapat tingkat prosentase perbandingan persiklus untuk kategori baik,

yaitu pada tahap pra siklus terdapat 8 anak, siklus I meningkat menjadi 9 anak, sedangkan pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 10 anak yang masuk dalam kategori baik. Jadi dari jumlah seluruhnya ada 12 anak, 10 anak termasuk kategori baik, sedangkan 2 anak yang lain

termasuk kategori cukup.

Grafik 6. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Baik

0

5

10

15

20

Pra Siklus Siklus I Siklus II

0

20

40

60

80

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 11/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

78 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

Dari tabel di atas dapat disimpulkan dengan data grafik 7:

Grafik 7. Data Pencapaian Kemampuan Pemahaman Konsep

Lambang Bilangan Persiklus

KESIMPULAN

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.  Kemampuan anak dalam memahmi konsep lambang bilangan 1-10 bidang kognitif 36 semakin

meningkat dibandingkan sebelum adanya perbaikan. Hal itu terbukti dengan hasil yang dicapai

 pada proses pembelajaran melalui penggunaan media stick angka pada kelompok C di PAUD

Tunas Mutiara Jl. Ki Ageng Tirtayasa No. 155 Kel. Tunon Kota Tegal. Dilihat dari peningkatan

 prosentase pencapaian kategori baik pada setiap siklus yaitu pra siklus 67% (8 anak), siklus I, 75%

(9 anak), siklus II, 83% (10 anak).

2.  Media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran, tema kegiatan dapat

meningkatkan partisipasi anak untuk berperan aktif dalam melaksanakan proses kegiatan

 pembelajaran.

3.  Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran disertai penjelasan penggunaannya pada anak

didik, terbukti dapat memudahkan anak dalam menerima dan memahami konsep pembelajaran,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar anak.4.  Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan berimbang akan menghasilkan hasil belajar

yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2008. Pembelaj aran Terpadu . Jakarta: Universitas Terbuka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Penerapan Pendekatan   “Beyond Centers and

Cirles Time” (BCCT) dalam Pendidikan Usia Dini. 

0

2

4

6

8

10

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Baik 

Cukup

Kurang

7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 12/12

Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

 

79 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang

 

Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Per il aku dan Kemampuan Dasar Anak Usia

Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hurlock B.Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jil id 2 . Jakarta : Erlangga.

Masitoh, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran TK . Jakarta: Universitas Terbuka.

Montolalu, B.E.F, dkk. 2008. Bermain dan Permainan Anak . Jakarta: Universitas Terbuka.

Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. 2011. Metode Permainan-permainan Edukatif dalam Belajar

Bahasa Ar ab . Jogjakarta : Diva Press.

Mudjito,A.K. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kogniti f . Jakarta.

Muslich Masnur. 2012. Melaksanakan PTK I tu Mudah . Jakarta : Bumi Aksara.

Santoso, Soegeng. 2008. Dasar-dasar Pendidikan TK . Jakarta: Universitas Terbuka.

Sari, Yulvia. 2001. Strategi Pengembangan M atematika Anak Usia Dini . Semarang: IKIP Veteran

Press.

Sujiono Nurani Yuliani. 2004. Metode Pengembangan Kognit i f . Jakarta: Universitas Terbuka.

Pengembangan Kecerdasan Majemuk . 2008. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Universitas Terbuka.

Zaman, Badru. 2008. Media dan Sumber Pelajaran . Jakarta: Universitas Terbuka.