10
Pengertian Populasi Populasi (population) yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu bila disebutkan kata populasi, orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal tersebut ada benarnya, karena itulah makna populasi yang sesungguhnya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat populer, dan digunakan pada berbagai displin ilmu. Dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. 1 Karena pengertian populasi yang demikian di atas, maka populasi menjadi amat beragam. Dan berikut ini adalah beberapa pengelompokan populasi, yaitu: 1. Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi: a. Populasi terbatas (Populasi terhingga); yaitu populasi yang dinyatakan dengan angka (diberikan batasan secara kuantitatif). Contoh: Pemerintah membangun 500.000 RSS 1 Masyhuri dan M. Zainuddin. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: PT Refika Aditama, 2008)., hal. Nama : irvan Haq Dzul karoma

pengertian Populasi dan sampel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mendefinisikan pengertian populasi dan sampel dalam sebuah penelitian. Silahkan kunjungi situs resmi kami Perahujagad.blogspot.com

Citation preview

Page 1: pengertian Populasi dan sampel

Pengertian Populasi

Populasi (population) yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu bila disebutkan

kata populasi, orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah

kependudukan. Hal tersebut ada benarnya, karena itulah makna populasi yang sesungguhnya.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat populer, dan

digunakan pada berbagai displin ilmu.

Dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau

sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi

penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan

sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.1

Karena pengertian populasi yang demikian di atas, maka populasi menjadi amat

beragam. Dan berikut ini adalah beberapa pengelompokan populasi, yaitu:

1. Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi:

a. Populasi terbatas (Populasi terhingga); yaitu populasi yang dinyatakan dengan angka

(diberikan batasan secara kuantitatif).

Contoh: Pemerintah membangun 500.000 RSS

Terbatas: jumlah 500.000 RSS

Karakter sama/tertentu: RSS

Polisi menembak 40 orang curanmor

Terbatas: jumlah orang 40

Karakter sama/ tertentu: curanmor

b. Populasi tak terbatas (Populasi tak terhingga): yaitu populasi yang tidak dapat

ditentukanbatas-batasnya secara kuantitatif, apabila dimintai keterangan lebih lanjut

mengenai jumlahnaya yang pasti tidak dapat menjawab saat itu juga.

Walaupun demikian tetep mempunyai karakter sama/tertentu.

1 Masyhuri dan M. Zainuddin. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: PT Refika Aditama, 2008)., hal.

Nama : irvan Haq Dzul karoma

Page 2: pengertian Populasi dan sampel

Contoh: pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan perumahan pegawai golongan I dan

pegawai golongan II, supaya dapat dijangkau maka disediakan tipe RSS.

Tak terbatas: berapa jumlah pegawai golongan I dan pegawai golongan II.

Karakter sama/tertentu: RSS

Perhutani menanam sejumlah pohon perindang jalan tahun 1999.

Tak terbatas: sejumlah pohon

Karakter sama/tertentu: perindang jalan

2. Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang

lingkup yang lebih dipersempit, yang digolongkan menjadi

a. Populasi teoritis: yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas, memungkinkan

hasil penelitian berlaku untuk populasi yang lebih luas.

Contoh: Pemerintah membangun 300.000 RSS selama tahun anggaran pelita IV (1993-

1998). Untuk mengetahui bagaimana kualitas RSS yang sudah dibangun, apakah

pola teknik dapat dipertahankan atau harus diubah maka harus diteliti RSS yang

sudah dibangun sejak tahun pertama (1993/1994) Pelita IV.

b. Populasi tersedia: (accessible population): yaitu populasi turunan dari populasi teoritis

yang akan dilakukan peneliitan dengan mempertimbangkan jumlah dan, waktu dan tenaga

yang tersedia dengan memperhatikan karakteristik yang telah ditentukan pada populasi

teoritis.

Contoh: Dari contoh populasi teoritis akan diteliti RSS yang dibangun tahun pertama

(1993/ 1994) Pelita IV.

Dalam kasus ini dipilih yang lokasinya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang

dibangun tahun pertama Pelita IV.

Hal ini dilakukan mengingat dana yang tersedia sedikit dan peneliti juga tinggal

di Yogyakarta.

3. Populasi berdasarkan variasi unsur pembentuk sumber data

a. Populasi bersifat homogen: yaitu populasi di mana sumber datanya yang unsur-unsur

pembentuknya memiliki sifat-sifat yang sama.

Populasi semacam ini banyak dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.

Contoh: satu bagian semen portland + 4 bagian pasir + air secukupnya kemudian diaduk

dan dicetak menjadi 20 buah batako yang satu dengan yang lain akan sama.

Page 3: pengertian Populasi dan sampel

Oleh karenanya apabila batako tersebut akan diuji, cukup diambil beberapa

contoh sampel saja.

Hal ini perlu diperhatikan, terlebih apabila pengujian tersebut harus merusak

sampel.

b. Populasi bersifat heterogen: yaitu populasi dio mana pembentuk sumber data yang unsur-

unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan

lebih lanjut batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Semua penelitian di bidang sosial/humaniora yang obyeknya manusia atau gejala

kehidupan selalu berhadapan dengan populasi bersifat heterogen. Dalam menghadapi hal

demikian akan terjadi/timbul permasalahan dalam pengambilan sampel.

Contoh: 1. Prenelitian tentang persepsi masyarakat tentang pengobatan alternatif.

Masyarakat yang bagaimana

Tingkat pendidikan

Umur

Status

Jenis kelamin

Pengertian tentang/prihal pengobatan alternatif sendiri

2. penelitian tentang batik tradisional

tradisional

cara mengerjakannya

motifnya

siapa yang mengerjakan

tingkat pendidikan

umur

status

jenis kelamin

Populasi yang secara kuantitatif jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin

dijangkau seluruhnya. Kendalanya adntara lain terbatas dana, waktu dan tenaga disamping itu

hasilnya belum tentu obyektif. Keadaan seperti ini yang mengharuskan dari sejumlah

populasi ditetapkan sejumlah sampel

Suatu penelitian yang obyeknya atau populasinya kecil sehingga sangat

memungkinkan dilakukan penelitian untuk semua obyek. Apabila hal ini dapat dilakukan

Page 4: pengertian Populasi dan sampel

maka dikenal dengan penelitian populasi atau penelitian dengan sampel total. Apabila

jumlah populasi cukup besar dan penelitian dilakukan pada seluruh populasi maka penelitian

ini disebut dengan sensus.2

Dalam penelitian sosial, populasi didefinisikan sebagai sekelompok subyek yang

hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sekelompok subyek ini hendaklah harus

memiliki cirri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek

lainnya. Cirri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai cirri lokasi, akan tetapi dapat

terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Misalny, “jumlah penduduk di desa A”- ini

berarti semua penduduk di desa tersebut akan dikenai generalisasi penelitian. Agar lebih

focus atau spesifik, maka dapat dikatakan, “penduduk di desa A” dari jenis kelamin, atau

usia tertentu, atau yang telah menikah, atau para janda, dan sebagainya. Dengan demikian,

tidak semua penduduk di desa A menjadi anggota populasi tetapi yang diperlukan dalam

penelitian saja yang menjadi anggota populasi.

Populasi juga tidak mengenal batas wilayah, misalkan: “remaja suku jawa, usia 25

tahun, belum menikah, pendidikan minimal SMU”–jadi yang mencakup criteria suku jawa

yang mempunyai criteria suku tersebut tidak peduli di dalam atau di luar negeri, merupakan

anggota populasi dalam penelitian.

Semakin sedikit karakteristik populasi yang diidentifikasikan, maka populasi akan

semakin heterogen, karena berbagai cirri subyek akan terdapat dalam populasi. Sebaliknya,

semakin banyak cirri subyek yang diisyaratkan sebagai populasi (yaitu semakin spesifik

karakteristik populasi), maka populasi itu akan semakin menjadi homogen.

Peneliti, yang hasil penelitiannya hendak diterapkan pada suatu populasi, harus

menentukan terlebih dahulu karakteristik populasinya secara jelas sebelum menentukan cara-

cara pengambilan sampelnya. Dengan begitu peneliti dapat menentukan heterogenitas

populasinya, mengetahui siapa saja yang memenuhi syarat sebagai anggota populasi, dapat

memperkirakan besarny sampel yang harus diambil, dan tahu persis kepada siapa generalisasi

kesimpulan penelitiannya nanti akan berlaku.

Mengapa peneliti itu mempelajari sampel bukan populasi? Pada dasarnya sampel pada

penelitian didasari oleh pertimbangan efisiensi sumberdaya (waktu, biaya, dan tenaga).

Disamping itu, studi populasi seringkali tidak mungkin untuk dilakukan untuk jangka

2 Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press, 2004), hal. 47-50

Page 5: pengertian Populasi dan sampel

panjang, apabila karakteristik subyek dan fariabel penelitiannya meyangkut aspek

perkembangan (development). Misalnya penelitian terhadap kelompok remaja usia 15 – 17

tahun – tidak dapat dilakukan bila pelaksanaannya memerlakukan waktu bertahun-tahun,

dikarenakan kemudian akan banyak individu yang semula memenuhi ciri populasi menjadi

individu yang tidak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan bertambahnya usia sebagian

dari mereka. Karena itulah populasi yang homogen akan memudahkan dalam teknik

pengambilan sampel, biasanya peneliti cukup menggunakan teknik acak sederhana.3

Pengertian sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek

yang merupakan sumber data.4 Sampel sering juga disebut sebagai “contoh,” yaitu himpunan

bagian (subset) dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan

gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut

penarikan sampel atau sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu melaksanakan

penelitian disebut target population, sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan

penelitian disebut sampling population. Daftar nama satuan analisis pada sampling

population ini sering disebut dengan sample frame. Target population dan sampling

population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan waktu antara perencanaan dan

pelaksanaan penelitian. Dalam jarak waktu tersebut populasinya bisa berubah, bertambah,

atau berkurang karena berbagai sebab. Oleh karena itu, jarak waktu antara perencanaan dan

pelaksanaan jangan terlalu lama.

Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalah cara penarikan sampel dan

ukuran besar sampel. Hal ini sangat tergantung pada sifat populasi, terutama pada

ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori-kategori tertentu. Atau,

dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Oleh karena itu, sebelum sampel

ditentukan, perlu digambarkan terlebih dahulu karakteristik populasi yang diteliti, terutama

untuk mengetahui sejauh mana keragaman atau variasi di antara satuan-satuananalisis dalam

populasi yang bersangkutan.5

1. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel

3 Masyhuri, Mzainuddin, Op.Cit., hlm. 152-1534 Sukandarrumidi, Op.Cit., hlm. 505 W.Gulo. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hal. 78-79

Page 6: pengertian Populasi dan sampel

a. Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi;

Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel

juga dicirikan oleh hal yang sama.

b. Mewakili dari populasi

Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil

sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota

populasi.

c. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis

Berkaitan dengan keterangan di atas maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh

anggota populasi.

2. Tujuan pengambilan sampel

a. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akan lebih bermanfaat

apabilacara pengujian obyek dilakukan hingga rusak.

b. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha untuk

membuat generalisasi hasil analisis.

c. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun tenaga peneliti.

Untuk itu dalam persoalan penarikan sampel dari sejumlah populasi agar tidak terjadi

kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan.

3. Taapan menentukan sampel

Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru

mengakibatkan hasil penelitian akan bias atau tidak valid. Tahapan tersebut adalah:

a. Tentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru

kemudian menentukan populasi).

b. Batasi luasnya dengan menegaskan karakteristik populasi kateoritis dengan cara

melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang

lingkup dalam usaha melakukan generalisasi.

c. Perlu diperhatikan sekali lagi pengambilan sampel yang salah, hasil penelitian

akan bias.6

6 Sukandarrumidi, Op.Cit., hlm. 50-51