21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum memulai setiap kegiatan setiap orang seringnya memiliki perencanaan. Hal itu karena dengan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik dapat berubah menjadi berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan managemen akan kegiatan yang akan dilakukan. Tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Bagi pengajar, merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajran yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran menurut Ibrahim merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan. Pendapat lain mengenai perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan i

PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH

Citation preview

Page 1: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum memulai setiap kegiatan setiap orang seringnya memiliki

perencanaan. Hal itu karena dengan perencanaan kegiatan yang akan

dilakukan oleh seseorang akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan

kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik dapat berubah menjadi

berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan managemen akan

kegiatan yang akan dilakukan.

Tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Bagi pengajar,

merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan

demi suksesnya pembelajran yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran

menurut Ibrahim merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan

dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai

pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana

cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan. Pendapat lain

mengenai perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan

tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu

dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen

pembelajaran sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara

penyampaian kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya

(evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Perencanaan Sistem

Pendidikan Agama Islam Pada Jurusan PAI, STAI YAPTIP Kampus II

Ujung Gading.

2. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai Perencanaan Pengajaran

i

Page 2: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pengajaran

Perencanaan didefinisikan  “The process of setting goals, developing

strategies, and outlining tasks and schedules to accomplish the goals”.

Planning adalah proses menetapkan tujuan, mengembangkan strategi, dan

menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai tujuan. Dari pengertian diatas

dapat diketahui bahwa sebuah planning atau perencanaan adalah merupakan

proses menuju tercapainya tujuan tertentu. Atau dalam istilah lain merupakan

persiapan yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat dicapai secara efektif

dan efisien.

Kaufman (1972) sebagaimana dikutip Harjanto, Perencanaan adalah

suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan

absah dan bernilai. Bintoro Tjokroaminoto mendefinisikan perencanaan

sebagai proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Pramuji Atmosudirdjo

mendefinisikan perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang

sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa

yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaiman melakukannya. SP.

Siagiaan mengartikan perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan

penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan di masa

datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Y.Dior berpendapat perencanaan perencanaan adalah suatu proses penyiapan

seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang ,

dalam rangka mencapai sasaran tertentu.1

Berbagai pendapat diatas menyiratkan bahwa perencanaan merupakan

proses yang berisi kegiatan-kegiatan berupa pemikiran, perhitungan,

pemilihan, penentuan dsb. Yang semuanya itu dilakukan dalam rangka

tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses

1 Harjanto, Perencanaan Pengajaran ; (Jakarta : Rineka Cipta), 2008

i

Page 3: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

pengambilan keputusan atas sejumlah alternative (pilihan) mengenai sasaran

dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna

mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas

hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan dan

berkesinambungan.

Proses yang dimaksud diatas menyangkut 3 kegiatan yang berupa

penilaian terhadap kondisi saat ini yang merupakan hasil dari proses masa

lalu, sasaran baru yang akan ditetapkan,  serta pekerjaan apa saja yang tepat

untuk dilakukan untuk mencapai tujuan baru tersebut.  Dengan demikian

perencanaan mengandung unsure; (1)kegiatan yang telah ditetapkan

sebelumnya, (2) adanya proses, (3) adanya hasil yang ingin dicapai dan (4)

Masa depan dan waktu tertentu. Atau dalam istilah Hansiswany kamarga

perencanaan merujuk pada kata kunci ; Aktivitas atau proses yang

dilaksanakan sekarang merupakan penuntun (guideline, framework) untuk

dilakukan di masa yang akan datang, dilakukan dalam suatu system dan

Dalam rangka mencapai tujuan

Hal diatas sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Hasyr (59) : 18,

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

B. Pengertian Sistem dan Komponen-komponen Sistem Pengajaran

1. Pengertian Sistem

Istilah system merupakan konsep yang abstrak.karena itu banyak

para ahli atau lembaga yang memberikan definisi system dengan sudut

pandangmasing-masinng. Johnson, Kast dan Rosenweig dalam Salamoen

yang mendefinisikan "system dalah suatau keseluruhan yang terorganisasi

i

Page 4: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

atau kompleks, suatu gabungan atau kombinasi dari berbagai hal atau

bagian yang membentuk satu kesatuan".

Menurut Lembaga Administrasi Negarassss" system adalah

seperangkat komponen, elemen, yang satu sama yang lain saling berkaitan,

saling mempengaruhi dan saling bergantung.sehingga keseluruhannnya

merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi.

Menurut Harjanto " system adalah jumlah keseluruhan dari bagian-

bagian yang saling bekerja bersama dalam mencapai hasil yang diharapkan

berdasarkan atas kebutuhan tertentu".

Dilihat dari pengertian diatas system merupakan satu kesatuan

yang bulat dan utuh dan membentuk struktur terytentu yang terdiri dari

komponen-komponen, bagian atau unit-unit yang mempunyai fungnsi dan

satu sama lain saling berhubungan dalam mencapai tujuan.2

2. Komponen-komponen Sistem Pengajaran

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran

dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan

sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses

pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya

proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya

proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen

tersebut.

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses

pendidikan atau terlaksananya proses mendidik yaitu :

a. Tujuan Pendidikan

Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik

maupun guru ialah menanamkam sistem-sistem norma tingkah-laku

perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung

oleh lembaga pendidikan danpendidik dalam suatu masyarakat .

b. Peserta Didik2Oemar Hamalik, Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta :

Bumi Aksara, 2008)

i

Page 5: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

Sehubungan dengan persoalan anak didik disekolah Amstrong 1981

mengemukakan beberapa persoalan anak didik yang harus

dipertimbangkan dalam pendidikan. Persoalan tersebut mencakup

apakah latar belakang budaya masyarakat peserta didik ?

bagaimanakah tingkat kemampuan anak didik ? hambatan-hambatan

apakah yang dirasakan oleh anak didik disekolah ? dan bagaimanakah

penguasaan bahasa anak di sekolah ? Berdasarkan persoalan tersebut

perlu diciptakan pendidikan yang memperhatikan perbedaan

individual, perhatian khusus pada anak yang memiliki kelainan, dan

penanaman sikap dan tangggung jawab pada anak dididk.

c. Pendidik

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah

pendidik. Terdapat beberapa jenis pendidik dalam konsep pendidikan

sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada pendidikan

sekolah saja.. Guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua

sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan pimpinan

masyarakat baik formal maupun informal sebagai pendidik

dilingkungan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas mendasarkan pada

konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang termasuk kategori

pendidik adalah 1) orang dewasa, 2) orang tua, 3) guru/pendidik, dan

4) pemimpin kemasyarakatan, dan pemimpin keagamaan.

d. Isi Pendidikan

Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan

pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan

kepada peserta didik isi/bahan yang biasanya disebut kurikulum dalam

pendidikan formal. Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan,

dan berkaitan dengan manusia ideal yang dicita-citakan.

Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang

keseluruhan sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia perlu

diisi dengan bahan pendidikan. Macam-macam isi pendidikan tersebut

i

Page 6: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril, pendidikan estetis,

pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan intelektual, pendidikan

keterampilan dan peindidikan jasmani.

e. Konteks Yang Mempengaruhi Suasana Pendidikan

Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau

kebudayaan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan

sebagai gejala kebudayaan, yang tidak membatasi pendidikan pada

sekolah saja. Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan

berdasarkan lingkungan kebudayaan yang terdiri dari lingkungan

kurtural ideologis, lingkungan sosial politis, lingkungan sosial.

Sarana atau media pendidikan berguna untuk membantu dalam

proses pendidikan sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

Metode dimaksudkan sebagai jalan dalam sebuah transfer nilai

pendidikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu

pemakaian metode dalam pendidikan Islam mutlak dibutuhkan.

Sistem pembelajaran yang baik akan semakin menambah

peluang untuk berhasilnya sebuah pendidikan.

Keseluruhan komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang

saling berkaitan dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

C. Urgensi Perencanaan Pengajaran

Pengajaran merupakan aktivitas rutin yang dilakukan guru sehari-hari.

Agar program yang mereka lakukan lebih terarah, mereka musti tahu

kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah sebagai

bahan mereka untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru

selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut

pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang

standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan

perencanaan pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno dalam bukunya

i

Page 7: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

Pengelolaan Pendidikan Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan

bahwa perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan

pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan

mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang

diinginkan.

Beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar

mengajar, yaitu:

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur

yang terlibat dalam kegiatan.

3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur

murid.

4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat

diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.

5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.

6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

Melihat manfaat di atas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu

dilakukan oleh para guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan

pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien.

Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika

mengamati keadaan yang mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan

pembelajaran oleh seorang guru atau sebaliknya.3

D. Proses Perencanaan Pengajaran

Mengajar tanpa membuat perencanaan memang dapat dilakukan akan

tetapi mengajar jenis itu akan susah dalam mencapai tujuan dari kegiatan

mengajar itu sendiri. Hal tersebut karena mengajar tanpa perencanaan akan

memiliki focus pembelajaran yang kurang, metode dan teknik penyampaian

yang apa adanya atau seadanya, materi yang hanya seadanya, managemen

3 M. Sobry Sutikno. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep Islami. (Bandung: Prospect), 2009

i

Page 8: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

waktu yang tidak proporsional, dan tingkat keberhasilan siswa dalam

memahami materi pelajaran susah tercapai dan diukur.

Bentuk kongkret sebuah perencanaan pembelajaran saat ini yaitu

berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) dan silabus. Rencana

pelaksanaan pembelajaran dan silabus sekurang-kurangnya berisi tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian

hasil belajar siswa.

1. Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator pencapaian

kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rancangan yang berisi

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran. Rpp berisi penjabaran

membelajarakan kompetensi dasar tertentu yang termuat dalam silabus.

Adapun hal-hal/komponen yang termuat dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran antara lain:

a. Identitas RPP meliputi satuan pendidikan, kelas/program, semester,

mata pelajaran, dan waktu/ pertemuan.

b. Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan menimal

peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang diharapkan dicapai siswa pada suatu mata

pelajaran

c. Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dikuasai

siswa yang merupakan penjabaran dari standar kompetensi

d. Indikator merupakan tanda-tanda yang menunjukan ketercapaian suatu

KD ketika dibelajarkan kepada siswa. Indicator merupakan jabaran

perilaku dari Kompetensi Dasar. Indicator pencapaian kompetensi

dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan

diukur dengan berbagai instrument penilaian

i

Page 9: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

e. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang akan dicapai oleh siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran

f. Materi ajar atau materi pembelajaran merupakan materi yang akan

disampaikan yang merupakan bentuk nyata/materi dari sebuah

kompetensi dasar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, model,

dan prosedur

g. Alokasi waktu ditentukan sesuai kebutuhan ketercapaian Kompetensi

dasar yang telah dirumuskan pada awal tahun pelajaran sesuai beban

belajar siswa

h. metode pembelajaran adalah metode pembelajaran yang dipilih dapat

mendorong terjadinya suasana belajar yang kondusif sehingga siswa

dapat menerima pelajaran dengan nyaman.

i. Kegiatan pembelajaran disusun untuk membantu siswa menguasai

kompetensi dasar yang diberikan. Kegiatan pembelajaran merupakan

hal yang sangat menentukan dalam keberhsilan sisswa menguasai

kompetensi dasar yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan

penutup.

j. Sumber dan media belajar digunakan sebagai alat untuk memperlancar

kegiatan pembelajaran.

k. Penilaian hasil belajar merupakan penilaian terhadap ketercapaian

tujuan pembelajaran.4

4 Mulyana, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya), 2008

i

Page 10: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan merupakan proses yang berisi kegiatan-kegiatan berupa

pemikiran, perhitungan, pemilihan, penentuan dsb. Yang semuanya itu

dilakukan dalam rangka tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya

perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan atas sejumlah

alternative (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan

di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta

pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan

secara sistematis dan dan berkesinambungan.

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran

dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan

sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses

pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya

proses pendidikan.

Mengajar tanpa membuat perencanaan memang dapat dilakukan akan

tetapi mengajar jenis itu akan susah dalam mencapai tujuan dari kegiatan

mengajar itu sendiri. Hal tersebut karena mengajar tanpa perencanaan akan

memiliki focus pembelajaran yang kurang, metode dan teknik penyampaian

yang apa adanya atau seadanya, materi yang hanya seadanya, managemen

waktu yang tidak proporsional, dan tingkat keberhasilan siswa dalam

memahami materi pelajaran susah tercapai dan diukur.

B. Saran

Kami sebagai penulis dari makalah ini mengharapkan serta menerima

kritikan dan saran dari mahasiswa/ mahasiswi demi memperbaiki isi makalah

ini, dengan mengucapkan terima kasih kami kepada Dosen yang telah

memberi bimbingan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan

baik dan benar.

i

Page 11: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Harjanto, Perencanaan Pengajaran ; Jakarta : Rineka Cipta , 2008

Hamalik, Oemar, Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara, 2008

Mulyana, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008

Sutikno, M. Sobry. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep Islami. Bandung: Prospect, 2009

i

Page 12: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

KATA PENGANTAR

Puji sukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmad dan karunianya kepada kita semua dan dengan rahmad-Nya jualah

pemakalah dapat menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa.

Salawat berangkai salam penulis mohon kepada Allah untuk rasulnya

muhammad SAW, semoga dengan adanya uswatun hasanah, makalah ini

bermanfaat bagi kita semua.

Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran kepada kita

semua dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan

mahasiswa yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis sudah membuatnya dengan baik,

namun apabila masih ada kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran guna

kesempurnaan makalah ini

Ujung Gading, November 2011

Penulis

(Kelompok I)

i

Page 13: PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pengajaran........................................ 2

B. Pengertian Sistem dan Komponen-komponen Sistem

Pengajaran................................................................................ 3

C. Urgensi Perencanaan Pengajaran............................................. 6

D. Proses Perencanaan Pengajaran............................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 10

B. Saran.......................................................................................... 10

DAFTAR KEPUSTAKAAN

i