34
PERENCANAAN STRATEGI PENGAJARAN diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Oleh: Anisa Dewi NIM 1005051 Dina Widiawati NIM 1006404 Firman Rian Triyanto NIM 1000205 Osad Imron R NIM 1002457 Slamet Hadi Kusumah NIM 1002439 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Perencanaan Strategi Pengajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perencanaan Strategi Pengajaran

PERENCANAAN STRATEGI PENGAJARAN

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Oleh:

Anisa Dewi NIM 1005051

Dina Widiawati NIM 1006404

Firman Rian Triyanto NIM 1000205

Osad Imron R NIM 1002457

Slamet Hadi Kusumah NIM 1002439

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: Perencanaan Strategi Pengajaran

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II ISI......................................................................................................................3

A. Pengertian Perencanaan Strategi Pengajaran......................................................3

B. Tujuan dan Manfaat Strategi Pengajaran............................................................3

C. Strategi Guru dalam Pengajaran.........................................................................6

a. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.........................................6

b. Keterampilan Menjelaskan...........................................................................10

c. Keterampilan Bertanya.................................................................................11

d. Keterampilan Menggunakan Variasi............................................................14

e. Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa..................................................16

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................21

ii

Page 3: Perencanaan Strategi Pengajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien, dan sampai pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk

memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut

metode belajar. Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem instruksional yang

modern, maka perlu diuraikan masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan terinci.

Untuk mendalami dan memahami tentang teknik penyajian pelajaran, maka perlu dijelaskan

arti dari teknik penyajian itu.

Strategi penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang

dipergunakan oleh guru atau instrukstur. Seorang guru harus mengenal, mempelajari, dan

menguasai banyak teknik penyajian, agar dapat menggunakan dengan variasinya, sehingga

guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang berhasil dan tepat sampai mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Bila guru memerlukan beberapa tujuan utuk dicapainya, maka ia perlu mengenal dan

menguasai dengan baik sifat-sifat dari setiap teknik penyajian sehingga ia mampu

mengkombinasikan penggunaan beberapa teknik penyajian tersebut sekaligus, untuk

mencapai beberapa tujuan yang telah dirumuskannya itu, dan tidak terasa kaku antara

perubahan dari teknik yang satu pada teknik yang lain.

Seorang guru harus mengenal sifat-sifat yang khas pada setiap teknik penyajian, hal itu

sangat perlu untuk penguasaan setiap teknik penyajian, agar ia mampu mengetahui,

memahami dan terampil menggunakannya, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian strategi pengajaran ?

2. Apa tujuan dan manfaat perencanaan strategi pengajaran ?

3. Bagaimana strategi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam pengajaran ?

1

Page 4: Perencanaan Strategi Pengajaran

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian strategi pengajaran

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan strategi pengajaran

3. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam

pengajaran.

2

Page 5: Perencanaan Strategi Pengajaran

BAB II

ISI

A. Pengertian Strategi Pengajaran

Perencanaan atau rencana (planning) dewasa ini telah dikenal hampir setiap orang. Sudah

sejak awal Pelita I istilah perencanaan pendidikan dipergunakan secara luas baik di kalangan

pendidikan maupun di luar lingkungan pendidikan, namun belum pernah ditetapkan satu

definisi secara resmi. Hingga kini perencanaan itu sendiri belum merupakan suatu disiplin

ilmu tersendiri.

Pengertian perencanaan pengajaran menurut Kaufman adalah suatu proyeksi tentang apa

yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, didalamnya mencakup

elemen-elemen:

a. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.

b. Menentukan kebutuhan-kebetuhan yang perlu di prioritaskan.

c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.

d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.

e. Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap

persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan

dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.

Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan.

Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk

mementukan ke mana harus pergi dan mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan

cara yang paling efektif dan efisien.

B. Tujuan dan Manfaat Strategi Pengajaran

Tujuan strategi pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:

1. Sebagai proses pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara

khusus teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajran.

Dalam perencanaan ini akan menganalsis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang

sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan

evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktivitas pengjaran.

3

Page 6: Perencanaan Strategi Pengajaran

2. Sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan senantiasa memperhatikan hasil-hasil

penelitian dan teori-teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya dalam

pembelajran.

3. Sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan,

implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan terhadap situasi maupun fasilitas pembelajaran

terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan

segala tingkatan kompleksitasnya.

4. Sebagai realitas adalah ide pengajaran dikembangkan dengan dengan memberikan

hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang kerjakan perencana

mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan

dilaksanakan secara sistematik.

5. Sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur

untuk menggerakkan penmbelajaran. Pengembangan sistem pembelajaran melalui proses

yang sistematik selanjutnya diimplementasikan denan mengacu pada sistem perencanaan.

6. Sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik

yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap

solusi dari problem pengajaran.

Mengacu pada berbagai sudut pandang tersebut, perencanaan pembelajaran harus sesuai

dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum. Penyusunan

perencanaan program pengajaran sebagai sebuah proses, displin ilmu pengetahuan, realitas,

sistem, dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih

lancar dan hasilnya lebih baik.

Perencanaan pembelajaran juga perlu memperhatikan keadaan sekolah tempat

pembelajaran ini berlangsung. Terutama ketersediaan sarana dan prasarana, kelengkapan dan

alat bantu pelajaran menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar peserta

didik. Guru tidak mungkin melaksanakan kegiatan pembelajarnmenggunakan bak pasir jika

di sekolah tersebut tidak tersedia bak pasir yang diperlukan tersebut. Guru juga tiak akan

mungkin meminta peserta didik untuk mengamati tanaman jika di sekolah tersebut tidak ada

kebun sekolah.

Dalam menyusun perencanaan pembelajaran komponen peserta didik perlu mendapat

perhatian yang memadai. Agar bahan dan cara belajar ini sesuai dengan kondisi peserta didik,

maka penyusunan skenario program pembelajaran dan keluasan maupun kedalaman bahan

4

Page 7: Perencanaan Strategi Pengajaran

ajar perlu disesuaikan kelas yang pandai atau cepat belajar, sedangk dan kelompok kurang

atau lambat belajar. Guru dalam menyusun rencana pelajaran harus mendasarkan pada

kriteria peserta didik yang akan menerima pelajaran itu. Untuk mengatasi kemampuan peserta

didik, guru perlu menggunakan metode atau bentuk keiatan mengajar yang bervariasi pula.

Data atau informasi tentang peserta didik dapat dimanfaatkan untuk penyusunan dan

perencanaan penyempurnaan pengajaran. Pengajaran yang baik hendaknya disusun dengan

berpedoman kepada keadaan, kemampuan, minat dan kebutuahan peserta didik. Hal ini

secara nyata dapat diketahui melalui proses dan hasil pengumpulan data. Sebelum

menyiapkan rencana pelajaran, atau satuan pelajaran guru hendaknya mempelajari drulu

record peserta didik. Melalui pemanfaatn record tersebut, guru akan emperoleh gambaran

umum tentang kondisi dari masalah peserta didik, dengan mengetaui kondisi tersebut guru

dapat mengadakan berbagai usahan penyesuaian pelajarn dengan perbedaan individu. Tiap

peserta didik mempunyai kemampuan, kondisi decepatan belajar, dana lain-lain yang

berbeda.

Dalam proses pembelajaran guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan pengajaran. Jika seorang guru suatu saat memiliki

kekuarangan dalam hal-hal tertentu, maka guru yang bersangkutan dituntut untuk belajar

meningkatkan kompetensinya baik melalui jalur pendidikan dan latihan maupun belajar

mandiri dengan melakkukan diskusi dengan teman sejawat secara intensif. Dalam program

semester guru menyususn rencan penyampaian bahan ajar, dab bagab ahr tersebut sudah

benar-benar dikuasai oleh guru baik pangajarn di kelas maupun suatu percobaan yang akan

dilaksanakan di laboratorium atau temapt lain yang ditunjuk sebagai tempat belajra peserta

didik.

Manfaat-Manfaat Strategi Pengajaran adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a) Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri

sendiri.

b) Siswa memiliki pengalaman yang berbeda beda dengan temannya, meski ada juga

pengalaman belajar yang sama.

c) Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara

optimal.

d) Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efisien.

5

Page 8: Perencanaan Strategi Pengajaran

e) Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan target

yang telah ditetapkan.

f) Siswa dapat mengulang uji kompetensi ( remidial ) jika terjadi kegagalan dalam Uji

kompetensi.

g) Siswa dapat berkolaborasi dalam proses pembelajaran, sehingga menumbuhkan

tanggung jawab bersama dan tanggung jawab diri sendiri.

2. Bagi Guru

a) Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan

efisien.

b) Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur.

c) Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa pada saat proses belajar

mengajar dimulai.

d) Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa mengalami kesulitan,

misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari sisiwa,

atau teknik belajar yang lain.

e) Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan

analisis.

f) Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang mampu.

C. Startegi Guru dalam Pengajaran

a. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1. Pengertian

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar

mengajar yang harus dikuasai dan dilatihan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari

awal hingga akhir pelajaran. Jika pada awal pelajaran seorang guru gagal mengkondisikan

menatal dan menarik perhatian siswa, maka proses belajar yang dinamis tidak akan

tercapai.

Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan

pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap

6

Page 9: Perencanaan Strategi Pengajaran

mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan

keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan.

1. Membuka Pelajaran

Seringkali orang salah mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan rutin seperti

menertibkan siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas, atau

mengucapkan salam pembuka dan Al-Fatihah atau basmalah dianggap sebagai kegiatan

membuka pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut memang perlu dilakukan, namun tidak

termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran. Yang dimaksud dalam membuka

pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran pada awal pelajaran untuk

menciptakan suasana ‘siap menatal’ dan ‘menimbulkan perhatian’ siswa agar terarah pada

hal-hal yang akan dipelajari.

Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah dengan

(1) menarik perhatian siswa, (2) memotovasi siswa, (3) memberikan acuan/struktur

pelajaran dengan menunjukan tujuan dan kompetensi dasar dan indicator hasil belajar,

serta pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu, (4)

mengaitkan antara topic yang sudah dikuasai dengan topic baru, atau (5) menggapai

situasi kelas.

Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai

secara eektif dan efisien. Efektivitas proses dapat dikenali dari ketepatan langkah-langkah

belajar siswa, sehingga didapatakan eisiensi belajar yang maksimal. Sedangkan

eefektivitas hasil dapat dilihat dari taraf penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar

yang dapat dicapai.

Sementara tujuan khusus membuka pelajaran dapat diperinci sebagai berikut:

a. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghandapi tugas-tugas pembelajaran

yang akan dikerajakan.

b. Peserta didik mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

c. Peserta didik mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang

mungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran.

d. Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-

hal baru yang akan dipelajari.

7

Page 10: Perencanaan Strategi Pengajaran

e. Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, ketampilan-keterampila atau konsep-

konsep yang tercantum dalam suatu peristiwa.

f. Peserta didik dapat menegtahui keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,

sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar.

2. Prinsip-prinsip Penerapan Membuka Pelajaran

a. Prinsip Bermakna

Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya tujuan penggunaan

keterampilan keterampilan membuka pelajaran. Artinya, cara guru dalam memilih dan

menerapkan komponen keterampilan pelajaran mempunyai nilai yang sangat tepat bagi siswa

dalam mengkondisikan kesiapan dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pelajaran.

Untuk memeperoleh kebermaknaan yang dimaksud, guru dapat memilih kegiatan ataupun

keterangan yang ada kaitannya dengan materi pelajaran. Membuka pelajaran juga dapat

memanfaatkan benda-benda yang tersedia didalam atau lingkungan kelas.

b. Kontinue (Berkesinambungan)

Penggunaan keterampilan membuka pelajaran besifat kontinu (berkesinambungan)

artinya antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah. Oleh

karena itu, gagasan pembukaan dengan pokok bahasan dari segi materi harus ada

relevansinya. Pengurutan materi pokok membantu kesinambungan membuka pelajaran.

c. Fleksibel

Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak terputus-

putus. Fluency (kelancaran) dalam susunan gagasan, ide, atau cerita dapat memudahkan

peserta didik dalam mengkonsepsi keutuhan konsep pembuka dan dapat pula dengan mudah

mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.

Penggunaan gagasan yang terputus-putus menyebabkan peserta didik mengalami

kesulitan dalam merekontruksi keutuhan ide pembuka. Akibatnya, gagsan pembuka tidak

dapat menjebatani perolehan peta kognitif ats pokok bahasan yang akan dipelajari. Faktor

penting yang dapat menjamin kelancaran dalam mengungkapkan gagasan pembuka adalah

penguasaan bahan pembuka.

8

Page 11: Perencanaan Strategi Pengajaran

d. Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengkomunikasikan Gagasan

Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggi dari guru dan hasil ini akan akan

berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Dengan antusiasme guru

dalam mengkomunikasikan gagasan pembuka, mendorong anak bahwa pokok bahasan yang

akan dupelajari bersifat penting. Dengan demikian, peserta didik akan tinggi pehatian dan

minatnya, yang pada gilirannya akan memengaruhi tingginya aktifitas belajar.

Begitu pula dengan sikap hangat yang ditampilkan olek guru. Penamilan yang hangat

dapat menampilkan respon terbuka, akrab, dan simpatik dari anak. Sebaliknya, sikap dingin

guru dalam membuka pelajaran dapat menurunkan motivasi belajar anak.

e. Prinsip-Prinsip Teknis Penggunaan Keterampilan Membuka Pelajaran

Prinsip-prinsip teknis dalam membuka pelajaran sebagai berikut:

1) Singkat, padat dan jelas

2) Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit

3) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak

4) Disertai contoh dan ilustrasi seperlunya

5) Mengikat perhatian anak

3. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran

a. Membangkitkan perhatian/minat siswa

Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan

perhatian/minat siswa antara lain:

1) Variasi gaya mengajar guru

2) Penggunaan alat bantu mengajar

3) Variasi dalam pola interaksi

b. Menimbulkan motivasi

Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk menimbulakan motivasi belajar

siswa antara lain:

1) Bersemangat dan antusias

2) Menimbulkan rasa ingin tahu

3) Mengemukakan ide yang tapak beretentangan

4) Memperhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa

9

Page 12: Perencanaan Strategi Pengajaran

c. Memberi acuan atau struktur

Cara memberikan acuan atau struktur dapa dilakukan guru antara lain:

1) Mengemukakan kompetensi dasar, indicator hasil belajar, dan batas-batas tugas

2) Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan

3) Mengajukan pertanyaan pengarahan

d. Menunjukan kaiatan

Apabila guru akan menjelaskan materi baru, hendaknya dikaitkan dengan materi yang

telah diketahui siswa atau dengan pengalaman siswa yang sudah ada. Beberapa hal yang

perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:

1) Mencari batu loncatan

2) Menguasahan kesinambungan

3) Membandingkan atau mempertentangkan

e. Menutup palajaran

Cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran antara lain:

1) Meninjau kembali

a) Merangkum inti pelajaran

b) Membuat ringkasan

2) Mengevaluasi

a) Mendemonstrasikan keterampilan

b) Mengapilkasikan ide baru pada situasi lain

c) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri

d) Soal-soal tertulis atau lisan

3) Memberi dorongan atau psikologi atau social

b. Keterampilan Menjelaskan

1. Pengertian

Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mngenai suatu bahan

pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa

untuk memahami bahan pelajaran. Menyadari akan banyaknya peristiwa belajar mengajar

yang menuntut guru unruk dapat menjelaskan, maka keterampilan menjelaskan

merupakan dasar keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru.

Ditinjau dari isi yang disampaiakan oleh guru kepada siswa, makna menjelaskan dapat

berbeda anata lain:

a. Menyampaikan informasi

10

Page 13: Perencanaan Strategi Pengajaran

b. Menerangkan

c. Menjelaskan

d. Memberi motivasi

e. Mengajukan pendapat pribadi

2. Tujuan

a. Untuk membimbing pikiran peserta didik dalam memahami konsep, prinsip, dalil,

atau hokum-hukum yang menjadi bahan pelajaran.

b. Untuk memperkuat strukur kognitif peserta didik yang berhubungan dengan bahan

pelajaran

c. Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah

d. Membantu memudahkan peserta didik dalam mengasimilasi dan mengakomodasikan

konsep

e. Mengkomunikasikan ide dan gagasan (pesan) kepada peserta didik

f. Melatih peserta didik madiri dalam mengambil keputusan

g. Melatih peserta didik berpikir logis apabila penjelasan guru kurang sistematis.

3. Prinsip-Prinsip Penggunaan

Prinsip penggunaan keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran dapat dilakukan:

(1) pada awal, ditengah, atau pada akhir pembelajaran; (2) penjelasan harus relevan

dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; (3) penjelasan dapat diberikan apabila

ada pertanyaan atau diperlukan oleh guru untuk menjelaskan, yang berarti tidak semua

topik atau bahan pembelajaran dijelaskan oleh guru; dan (4) penjelasan harus sesuai

dengan latar belakang kemampuan siswa, terutama dalam penggunaan bahasa.

c. Keterampilan Bertanya

1. Pengertian

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru

dalam pengajarannya selalu melibatkan/menggunakan tanya jawab. Keterampilan

bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan

dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian dan pengujian

dilakukan dengan pertanyaan.

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab

pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepa akan:

11

Page 14: Perencanaan Strategi Pengajaran

a. Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Membangkitkan mnat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang

sedang dibicarakan.

c. Mengembangkan pola pikiran dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berfikir itu

sendiri sesungguhnya adalah bertanya.

d. Menuntun proses berpikir murid, sebab pertanyaan yang baik akan membantu murid

dalam menentukan jawaban yang baik.

e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dbahas.

2. Jenis-Jenis Pertanyaan

a. Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya

1) Pertanyaan permintaan (Compliance Question), yaitu pertanyaan yang

mengharapkan agar murid mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk

pertanyaan.

2) Pertanyaan Retoris (Rhetorical Question), yaitu pertanyaan yang tidak

menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru. Hal itu

diucapkan karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada murid.

3) Pertanyaan mengarahkan/menuntut (Prompting Question), yaitu pertanyaan yang

diajukan untuk member arah kepada murid dalam proses berpikirnya.

4) Pertanyaan Menggali (Probing Question), yaitu pertanyaan lanjutan yang akan

mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya tehadap pertanyaan

sebelumnya.

b. Jenis-jenis pertanyaan menurut teksonomi Bloom

1) Pertanyaan Pengetahuan (Precall Question atau Ledge Question), ialah

pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatny hafalan atau ingatan

terhadap apa yang telah dipelajari murid, dalam hal ini murid tidak diminta

pendapatnya atau penilainnya terhadap suatu problema atau persoalan.

2) Pertanyaan Pemahaman (Comprehension Question), ialah pertanyaan yang

menuntut murid untuk menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganiasasi

informasi-informasi yang pernah diterimanya dengan kata-kata sendiri, atau

menginterprestasikan/membaca informasi yang dilukiskan melalui grafik atau

kurva atau dengan jalan memperbandingkan/membeda-bedakan.

3) Pertanyaan Penerapan (Aplication Question), ialah pertanyaan yang menuntut

murid untuk memberikan jawaban tunggal dengan cara menerapkan: pengetahuan,

12

Page 15: Perencanaan Strategi Pengajaran

informasi, aturan-aturan, krieria, dan lain-lain yang pernah diterimanya pada suatu

kasus atau kejadian yang sesungguhnya.

4) Pertanyaan Analisis (Analysis Question), ialah pertanyaan yang menuntut

muridnya untuk menemukan jawaban dengan cara:

a. Mengidentifikasikan motif masalah yang ditampilakan

b. Mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan

atau generalisasi yang ditampilkan

c. Menarik kesimpulan berdasarkan infrmasi-infrmasi yang ada.

5) Pertanyaan Sintesis (Synthesis Queestion), ialah jawaban yang benar dan tidak

tunggal, melaikan lebih dari satu dan menghendaki murid untuk mengembangkan

potensi serta daya kreasinya.

6) Pertanyaan Evaluasi (Evaluation Question), ialah pertanyaan yang menghendaki

murid untuk menjawabnya dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya

terhadap suatu isu yang ditampilkan.

3. Komponen Keterampilan Bertanya

a. Kejelasan dan Kaitan Pertanyaan

Harap diusahakan agar pertanyaan yeng dikemukakan itu jelas maksudnya, serta

tampak benar kaitanya antara jalan pikiran yang satu dengan yang lainnya.

b. Kecepatan atau Selang Waktu (Pause)

Kecepatan menyampaikan pertanyaan tergantung pada jenis pertanyaan itu sendiri.

Pada umumnya guru-guru muda (belum berpengalaman) cenderung banyak melontrakan

pertanyaan dari pada menerima jawaban, dan pertanyaan-pertanyaannya diucapkan

dengan cepat tanpa diselingi selang waktu untuk member kesempatan murid berpikir.

Berikan waktu sejenak (5-10 detik) kepada murid untuk berpikir dalam rangka

menemukan jawabannya. Pemeberian waktu untuk memberikan kesempatan berpikir

pada murid itu ada efek positifnya, misalnya:

1. Murid dapat memberikan jawaban lebih panjang dan lengkap

2. Jawaban murid lebih analisis, sintesis, dan kreatif

3. Murid akan merasa yakin akan jawabannya

4. Partisipasi murid meningkat

13

Page 16: Perencanaan Strategi Pengajaran

4. Keterampilan Memberikan Penguatan

Pemakaian yang tepat dari teknik penguatan ini akan menimbulkan sikap yang positif

bagi murid serta meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga

memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang tinggi.

1. Teknik Menuntun (Prompting)

Prompting question dapat digunakan sevagai teknik untuk meningkatkan kualitas

dan kuantitas jawaban urid. Pertanyaan ini bermaksud untuk menuntuk murid agar isinya

dapat menemukan jawaban yang benar.

2. Teknik Menggali (Probing Question)

Probing question adalah pertanyaan yang sifatnya menggali untuk mendapatkan

jawaban yang lebih lanjut dari murid guna mengembangkan kualitas jawaban yang

pertama, sehingga yang berikutnya lebih jelas, akurat, serta lebih beralasan.

3. Pemusatan (Focussing)

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang ruang lingkupnya luas,

kemudian dilanjutkan ke pertanyaan yang lebih khusus.

d. Keterampilan Menggunakan Variasi

1. Pengertian

Keterampilan menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang

harus dikuasai oleh guru. Dalam proses pembelajaran, tidak jarang rutinitas yang dilakukan

guru seperti masuk kelas, mengabsen siswa, menangih pekerjaan rumah, atau membuat

pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa jenuh dan bosan. Dalam kondisi ini, guru harus

pandai-pandai menggunakan seni mengajar siatuasi dengan mengubah gaya menagajar,

menggunakan media pembelajaran, atau mengubah pola interaksi dengan maksud

menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.

2. Tujuan

a. Menarik perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran yang tengah

dibicarakan

b. Menajaga kestabilan proses pebelajaran baik secara fisik maupun mental

c. Membangkitkan motivasi belajar selama proses pembelajaran

d. Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses pembelajaran

e. Memberikan kemungkinan layanan pembelajaran individual

14

Page 17: Perencanaan Strategi Pengajaran

1. Prinsip-Prinsip Penggunaan

a. Relevan dengan tujuan pembelajaran bahwa variasi mengajar digunakan untuk

menunjang tercapainya komponen dasar

b. Kontinu dan fleksibel, artinya variasi digunakan terus menerus selama KBM dan

fleksibel sesuai kondisi

c. Antusiasme dan hangat yang ditujukan oleh guru selama KBM berlangsung

d. Relevan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

2. Komponen Keterampilan Variasi Mengajar

a. Variasi gaya mengajar

1) Variasi suara guru

Untuk mengikat perhatian anak dan menjaga anak dari keboasanan, guru dapat

menggunakan suara secara bervariasi. Guru dapat menyesuaikan tinggi rendahnya

suara dan tekanan-tekanan tertentu untuk maksud-maksud tertentu.

2) Variasi mimik dan gestural (gerak)

Kesan antusiasme guru dapat dimunculkan dengan membuat variasi mimic dan

gestural. Perubahan-perubahan mimic dapat membantu siswa untuk menangkap

makna yang disampaikan guru. Begitu pula dengan gerak getural yang bermakna dan

dapat memudahkan anak memahami konsep.

3) Perubahan posisi

Perubahan posisi dapat dilakukan dengan mendekat atau menjauh, atau ke kanan dan

ke kiri dari arah siswa. Guru yang selalu ada di tempat maupun duduk di kursi kurang

member motivasi pada anak.dengan perubahan posisi, guru dapat menguasai kelas dan

guru dapat dengan segera mengamat perubahan-perubahan suasana kelas.

4) Kesenyapan (diam sejenak)

Dengan teknik diam sejenak, membuat anak memperbaharui perhatiannya. Diam

sejenak dapat diterapkan secara proposional dan dengan waktu yang sangat singkat.

5) Pemusatan perhatian (focusing)

Kemudahan belajar anak dipengaruhi pula oleh kadar perhatian yang dipusatkan anak

terhadap penjelsan guru. Karena itu, guru harus bias merangsang munculnya perhatian

anak.

6) Kontak pandang (eye contact)

15

Page 18: Perencanaan Strategi Pengajaran

Dengan kontak pandang yang menyeluruh menimbulkan perasaan anak bahwa dirinya

mendapat perhatian guru bahkan anak merasa diawasi guru. Dengan demikian, hal itu akan

mengurangi peluang anak untuk menghindari belajar.

Kontak pandang dapat dilakukan dengan bervariasi. Guru dapat melakukan pandangan

ke seluruh kelas, dan secara bervariasi ditunjukan kepada kelompok siswa dan ke siswa

tertentu.

a. Variasi media pengajaran

Variasi media belajar maksudnya adalah penggunaan media secara bevariasi antara

jenis-jenis media belajar yang ada. Variasi penggunaan media dan bahan pembelajaran yang

dapat dilihat, didengar, atau diraba, dan dimanipulasi dalam proses pembelajaran sangat

penting.

b. Variasi interaksi belajar mengajar

Interaksi belajar mengajar dapat divariasikan dangan metode dan strategi yang

digunakan. Dengan memvariasikan metode dan startegi, pola kegiatan belajar anak akan

bervariasi pula. Pola-pola interaksi dapat divariasikan sebagai berikut:

1) Ceramah guru-tugas kelompok-diskusi kelas

2) Demonstrsi keterampilan-tanya jawab-ceramah

3) Observasi-diskusi kelompok-diskusi kelas

4) Eksperimen-laporan kelompok-debriefing

5) Tanya jawab-ceramah-tugas individu.

e. Strategi Mengaktifkan Kelas

1. Learning Stars with a Question

a. Bagikan bahan belajar dan minatalah mereka belajar berapasangan

b. Siswa dimunta buat pertanyaan hal-hal yang belum dimengerti

c. Kumpulkan dan kelompokkan jenisnya atau yang paling banyak dibutuhkan siswa

d. Mulailah pelajaran dengan menjawab dan menjelaskan hal-hal yang meraka

tanyakan.

e. Dengan cara ini, akan terjadi pembelajaran tanya jawab secara aktif.

16

Page 19: Perencanaan Strategi Pengajaran

2. Everyone is a Teacher Here

a. Bagikan kertas kepada siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan pertanyaan

tenyang materi atau hasil belajar yang harus didiskusikan atau dipelajari.

b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, kocok, dan bagikan.

c. Undang sukarelawan (seorang siswa) untuk ke depan dan membacakan

pertanyaanya, serta memberikan jawaban/tanggapan atas pertanyaan tersebut.

d. Kembangkan diskusi berangkat dari pertanyaan tersebut

e. Klarifikasi materi/hasil belajar dari setiap pertanyaan yang didiskusikan agar

seluruh memperoleh pemahaman tentang materi/hasil belajar.

3. The Power of Two

a. Ajukan satu atau dua pertanyaan/masalah (terkait topik pembelajaran) yang

membutuhkan pernungan dan pemikiran

b. Mintalah siswa tertulis secara perorangan

c. Kelompokkas siswa secara berpasangan (dua-dua)

d. Mintalah mereka saling menjelaskan mendiskusikan jawaban baru

e. Branstorming (panel), siswa membandingkan jawaban hasil diskusi kecil antar

kelompok

f. Klarifikasi dan simpulkan agar seluruh siswa memperoleh kejelasan.

4. Information Search

a. Bagikan resource material

b. Susunlah sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari di resource material

tersebut

c. Untuk menumbuhkan persaingan sehat, bagilah siswa dalam kelompok kecil

d. Mintalah kepada kelompok untuk mempresentasikan

e. Klarifikasi dan bahaslah jawaban yang secara bersama

f. Kembangkan jawaban tersebut untuk memperluas cakupan belajar.

5. Snowballing

a. Ajukanlah pertanyaan atau permasalahan terkait topic pembelajaran

b. Kelompokkan siswa beranggotakan dua atau tiga orang

c. Setelah itu, kelompok kecil siswa menjawab atau memecahkan permasalahan

dalam beberapa menit

17

Page 20: Perencanaan Strategi Pengajaran

d. Gabungkanlah dua kelompok dalam satu kelompok baru.

e. Pada grup baru ini, mintalah mereka untuk melakukan sharing untuk merumuskan

jawaban baru yang disepakati bersama

f. Klarifikasi jawaban atau pemecahan masalah yang benar agar seluruh

siswa/kelompok memeperoleh pemahaman terhadap jawaban atau pemecahan

masalah.

6. Jigasaw Learning

a. Bagikan semua bahan ajar yang dapat menunjang pencapaian kompetensi/hasil

belajar secara utuh

b. Bentuk kelompok belajar

c. Diskusikan secara berkelompok, tetapi tiap idividu membuat resume hasil diskusi

d. Bentuklah kelompok baru secara acak, tiap anggota kelompok yang baru bertugas

menjelaskan hasil resumenya pada kelompok sebelumnya, kemudian setiap

anggota kelompok merumuskan hasil belajar secara utuh.

e. Presentasikan hasil belajar (diwakili)

f. Klarifikasi dan simpulkan agar seluruh siswa paham

7. Debat yang Efektif

a. Kembangkan suatu kasus yang kontrovesial dalam suatu topic pembelajaran

b. Bagi kelas menjadi dua kelompok “pro” dan “kontra”

c. Minta setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka: dua atau tiga orang

d. Awali debat ini dengan meminta juru bicara untuk mengemukakan pendapatnya

secara bergantian

e. Setelah menyampaikan pendapatnya, juru bicara kembali ke kelompoknya dan

mengatur strategi untuk membuat bantahan dari kelompok lain

f. Bila dirasa cukup, hentikan debat tersbut dengan tetap menyisakan follow up dari

kasus yang diperdebatkan

g. Klarifikasi dan simpulkan agar seluruh siswa memeproleh pemahaman yang utuh.

8. Card Sort

a. Bagikan kertas yang berisi informasi atau contoh atau langkah-langkah yang telah

disusun secara sitematis dalam satu kategori tertentu atau lebih secara acak

18

Page 21: Perencanaan Strategi Pengajaran

b. Biarkan siswa bebaur mencari kawan yang memiliki kertas dengan ketegori yang

sama

c. Setelah siswa menemukan kawan-kawan dalam satu ketegori, mintalah mereka

berdiri berjajar sesuai urutan kategori dan menjelaskan kategori tersebut kes

seluruh kelas

d. Setelah semua kategori dijelaskan, berilah penjelasan tentang hal-hal yang masih

dianggap perlu agar semua siswa memperoleh pemahaman yang utuh.

9. Synergetic Teaching

a. Bagi kelas menjadi empat kelompok

b. Bagikan tugas belajar masing-masing kelompok untuk menyelesaikan suatu

permasalahan

c. Kelompok I: mencari informasi tenytang pentingnya permsalahan

d. Kelompok II: menjelaskan kebijakan/pemecahan saat ini dan alternative yang

diusulkan

e. Kelompok III: membuat satu usulan kebijakan/pemecahan untuk mengatasi

masalah

f. Kelompok IV: membuat suatu rencana tindakan pemecahan yang dapat diterima

dan dilakukan semua pihak

g. Pertemukan/gabung masing-masing kelompok dengan anggota kelompok lain,

kemudian tayangkan hasil kelompok secara utuh

h. Buatlah show case (tayangan khusus) portofolio untuk semua pihak

10. Point Counterpoint

a. Pilihlah satu topic yang memiliki dua pandangan atau lebih

b. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan banyaknya pandangan yang

ada

c. Pastikan bahwa masing-masing kelompok duduk terpisah

d. Beri kesempatan salah satu kelompok untuk memulai debat. Setelah itu, undang

kelompok lain untuk menyampaikan pandangan yang bebeda

e. Berilah kesimpulan dengan membandingkan isu-isu yang terliahat secara utuh.

f. Aplikasi Strategi Pengajaran untuk Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri.

19

Page 22: Perencanaan Strategi Pengajaran

BAB III

KESIMPULAN

Strategi penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang

dipergunakan oleh guru atau instrukstur. Seorang guru harus mengenal, mempelajari, dan

menguasai banyak teknik penyajian, agar dapat menggunakan dengan variasinya, sehingga

guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang berhasil dan tepat sampai mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam perencanaan strategi pengajaran, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh

seorang guru seperti beberapa keterampilan, yaitu Keterampilan Membuka dan Menutup

Pelajaran, Keterampilan Menjelaskan, Keterampilan Bertanya, Keterampilan Menggunakan

Variasi, dan Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa. Apabila semua keterampilan diatas

di fahami dan dikuasai oleh seorang guru, maka tujuan mengajar yang sudah ditetapkan bisa

tercapai.

20

Page 23: Perencanaan Strategi Pengajaran

DAFTAR PUSTAKA

Marno dan Idris. 2008. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta. Ar-Ruz Media.

Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Alfa. (2012).Manfaat Strategi Pembelajaran. [online]. Tersedia:

http://alfaptfu.blogspot.com/2012/01/manfaat-strategi-pembelajaran-ptfu.html.

Tanggal akses: [17 Februari 2013].

al-Hafizh, Mushlihin. (2012). Pengertian dan Tujuan Perencanaan. [online]. Tersedia:

http://www.referensimakalah.com/2012/06/pengertian-dan-tujuan-

perencanaan.html. Tanggal akses: [17 Februari 2013].

21