193
PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus Pada Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Chairunnisa NIM. 11140150000069 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

  • Upload
    hanga

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN

MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

(Studi Kasus Pada Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Chairunnisa

NIM. 11140150000069

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
Page 3: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
Page 4: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
Page 5: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
Page 6: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
Page 7: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

v

ABSTRAK

Chairunnisa (NIM: 11140150000069). Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pengaruh

Sistem Administrasi Perpajakan Modern Berbasis e-Samsat Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Kantor

SAMSAT Jakarta Barat)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor di Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat

dan seberapa besar pengaruh sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-

Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif, sampel pada penelitian ini adalah 95 wajib pajak kendaraan bermotor

yang terdaftar di kantor SAMSAT Jakarta Barat. Teknik pengumpulan data

menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis

adalah regresi linear sederhana

Hasil analisis data dilihat dari hasil uji koefisien determinasi, untuk

mengetahui besaran kontribusi yang diberikan sistem administrasi perpajakan

modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

sebesar 11,4%. Selanjutnya hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai thitung

sebesar 3,451 dan nilai ttabel diketahui sebesar 1,985. Maka dari itu melalui hasi

pengujian hipotesis yang berarti nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,451 > 1,985).

Dengan demikian hasilnya adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu

terdapat pengaruh antara sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-

Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT

Daan Mogot Jakarta Barat namun tidak signifikan.

Kata Kunci : Sistem Administrasi, Perpajakan Modern, e-Samsat,

Kepatuhan Wajib Pajak, Kendaraan Bermotor

Page 8: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

vi

ABSTRACT

Chairunnisa (NIM: 11140150000069). Department of Social Sciences

Education. Faculty of Tarbiyah Science and Teaching. Effect of Modern

Taxation Administration System Based on e-Samsat on Compliance of

Motorized Taxpayers (Case Study at the SAMSAT Office of Daan Mogot West

Jakarta)

This study aims to determine whether there is an influence of the modern tax

administration system based on e-Samsat on motor vehicle taxpayer compliance

at the SAMSAT Office of Daan Mogot West Jakarta and how much influence the

modern tax administration system based on e-Samsat on taxpayer compliance.

This research is a quantitative study, the sample in this study is 95 motor vehicle

taxpayers registered at the West Jakarta SAMSAT office. Data collection

techniques using interviews, observation and questionnaires that have been tested

for validity and reliability. Data analysis techniques used to answer hypotheses

are simple linear regression

The results of data analysis are seen from the results of the coefficient of

determination, to determine the amount of contributions given by the modern tax

administration system based on e-Samsat on motor vehicle taxpayer compliance

by 11.4%. Furthermore, the results of hypothesis testing can be seen that the

value of t count is 3.451 and the value of t table is 1.985. Therefore, the results of

testing hypotheses means that the tcount is greater than t table (3.451 > 1.985).

Thus the result is H0 is rejected and Ha is accepted. Therefore, there is an

influence between the modern tax administration system based on e-Samsat on

motor vehicle taxpayer compliance at the Daan Mogot West Jakarta SAMSAT

office but not significant.

Keywords: Administration System, Modern Tax, e-Samsat, Taxpayer

Compliance, Motor Vehicle

Page 9: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarga dan para sahabatnya, serta kepada seluruh muslimin dan muslimat.

Alhamdulillahi rabbil’alamiin, senantiasa selalu penulis panjatkan kepada

Allah SWT. Karena atas Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya diri ini adalah makhluk sosial yang tidak

mungkin dapat hidup mandiri. Begitu pula dengan proses penyusunan skripsi,

penulis membutuhkan bimbingan, bantuan, dukungan dan do’a dari berbagai

pihak. Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai ungkapan rasa

hormat yang teramat sangat, apresiasi dan rasa terima kasih setinggi-tingginya

penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

4. Ibu Tri Harjawati, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik

5. Ibu Anissa Windarti, M.Sc., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

banyak arahan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Andri Noor Andriansyah, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS

8. Teristimewa untuk kedua orangtua, Bapak Saripudin dan Ibu Yanih Sutian

yang selalu mencurahkan kasih sayangnya, memanjatkan do’a yang tiada

Page 10: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

viii

henti dan selalu memberikan semangatnya kepada penulis. Semoga Allah

SWT memberikan sebaik-baiknya balasan bagi mereka berdua

9. Paman terbaik, Baba Oding yang selalu mendukung peneliti dalam

menyelesaikan perkuliahan ini sampai terselesaikan.

10. Adik-adikku, Abdul Azis dan Fatin Nurrahman yang selalu memberikan

semangat serta menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Bapak Cecep Suryana, selaku Kepala Bagian TU Kantor SAMSAT Jakarta

Barat, yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan

penelitian ini. dan Bapak Elling, H, Selaku Kepala Unit Pelayanan PKB &

BBN-KB Jakarta Barat yang membantu memberikan informasi sebagai

narasumber serta para petugas di Kantor SAMSAT Jakarta Barat yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu

12. Teruntuk Muhamad Alwan, Iis Fatma, Amirah Karimah, Nuur Cholik dan

Izmi Nurzeen sebagai teman dekat dan sahabat penulis yang selalu

membantu, memberikan semangat, dukungan serta motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

13. Sahabat masa SMA, Hamam, Nurul Fallah, Nur Cholifah, Fadilah Akbar

dan Izzul Abdurrahman yang selalu memberi semangat dan motivasi

kepada penulis

14. Sahabat masa kuliah, Baloon : Zahra, Yayu, Rani, Yunita, Nia, Aulia,

Vivi, Silvi, Ana dan Wardah yang selalu menceriakan, tempat berkeluh

kesah, pemberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini

15. Sahabat Ciwi-Ciwi Surga: Dini, Njun, Erna, Evi, Ike, Tuti, Syimau dan

Mardini yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan dan

menceriakan serta menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Keluarga besar PIPS angkatan 2014 yang telah berjuang Bersama-sama

dari pertama kali masuk kuliah hingga saat ini

17. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan kalian.

Page 11: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

ix

Akhirnya, semoga segala bantuan bimbingan, semangat dan do’a yang telah

diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di

dunia dan di akhirat kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi khazanah pengetahuan pada umumnya

Jakarta, 20 Agustus 2018

Chairunnisa

Page 12: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI .................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 12

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 13

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 13

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 13

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 13

1. Manfaat Teoritis............................................................................... 14

2. Manfaat Praktis ................................................................................ 14

Page 13: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

x

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 16

A. Deskripsi Teoritik....................................................................................... 16

1. Perpajakan ....................................................................................... 16

2. Pajak Kendaraan Bermotor ............................................................. 29

3. Sistem Administrasi Perpajakan Modern ........................................ 33

4. Kepatuhan Wajib Pajak ................................................................... 44

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 49

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 55

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 58

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 58

B. Metode Penelitian....................................................................................... 59

C. Populasi dan Sampel Data .......................................................................... 60

D. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel.................................................. 61

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 64

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 66

G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 83

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 83

1. Profil Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat ............................. 83

2. Tim Pembina SAMSAT ....................................................................... 85

3. Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Jakarta Barat ................................ 86

4. Jenis Pelayanan Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat ............ 95

5. Sarana dan Prasarana ............................................................................ 96

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................. 98

Page 14: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

xi

1. Deskripsi Responden ....................................................................... 98

2. Deskripsi Data ............................................................................... 101

C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ............................ 103

1. Uji Instrumen ................................................................................. 103

a. Uji Validitas ............................................................................ 103

b. Uji Reliabilitas ........................................................................ 105

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 106

a. Uji Normalitas ......................................................................... 107

b. Uji Homogenitas ...................................................................... 109

3. Uji Regresi Linear Sederhana ........................................................ 110

4. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 111

a. Uji t Parsial .............................................................................. 111

b. Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 112

D. Hasil Observasi dan Wawancara .............................................................. 113

E. Pembahasan .............................................................................................. 124

F. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 128

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 129

A. Kesimpulan ............................................................................................... 129

B. Saran .......................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 131

LAMPIRAN ....................................................................................................... 137

Page 15: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

xii

DAFTAR TABEL

1.1 Data Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Pajak Terdaftar Di Wilayah

Jakarta Barat Per Jenis Kendaraan Bermotor Tahun 2013 S.D 2017

1.2 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2013 S.D 2017

2.1 Tarif Lama dan Baru Pajak Kendaraan Bermotor

2.2 Penelitian yang Relevan

3.1 Waktu Penelitian

3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X

3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

3.4 Pedoman Observasi (Alur Pembayaran Pajak Secara Manual)

3.5 Pedoman Observasi (Pembayaran menggunakan e-Samsat)

3.6 Pedoman Wawancara

3.7 Kategori Hasil Validitas Instrumen

3.8 Kategori Hasil Reliabilitas Intrumen

4.1 Sarana dan Prasarana Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB di Kantor

SAMSAT Jakarta Barat

4.2 Data Penyebaran Kuesioner

4.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.4 Responden Berdasarkan Usia

4.5 Responden Berdasarkan Pekerjaan

4.6 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

4.7 Hasil Data Statistik

4.8 Hasil Uji Validitas Variabel X

4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Y

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

4.12 Hasil Uji Normalitas

Page 16: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

xiii

4.13 Hasil Uji Homogenitas

4.14 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

4.15 Hasil Uji t Parsial

4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi

4.17 Rekap Penerimaan PKB (e-Samsat) Tahun 2016-2017

Page 17: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir

3.1 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y

4.1 Struktur Organisasi Unit Pelayanan PKB & BBN-KB Jakarta Barat

4.2 Hasil Uji Normalitas menggunakan grafik histogram

4.3 Hasil uji normalitas menggunakan grafik p-plot

Page 18: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Pedoman Observasi dan Hasil

Lampiran 3 Transkip Wawancara

Lampiran 4 Hasil Analisis Data

Lampiran 5 Tabulasi Data Mentah

Lampiran 6 Surat Penelitian

Page 19: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional Indonesia, khususnya di bidang ekonomi

pengadaannya terus diupayakan dalam rangka mencapai kesejahteraan

hidup masyarakat. Sasaran dalam pencapaian target pembangunan ekonomi

membutuhkan sumber pembiayaan yang cukup agar dapat meraih tujuan

tersebut. Pembangunan dari segi fasilitas pelayanan publik bagi masyarakat

merupakan bagian dari sasaran yang ingin dicapai dari adanya

pembangunan nasional ini. Ketersedian fasilitas pelayanan publik yang

diberikan untuk masyarakat merupakan salah satu dari pemanfaatan sumber

penerimaan yang menjadi dasar untuk membiayai pengeluaran pemerintah

dan pembangunan. Penerimaan yang menjadi penerimaan terbesar bagi

negara untuk melakukan pembangunan nasional adalah dari sektor

perpajakan.

Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan utama negara yang

digunakan dalam pembiayaan dan pembangunan. Peran sektor perpajakan

bagi pendapatan negara saat ini cukup besar, dilihat dari perkembangan

pendapatan negara dari sektor ini cukup besar.1 Pajak bersifat dinamik dan

mengikuti perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi negara serta

masyarakatnya, Artinya besaran penerimaan pajak mengikuti perkembangan

kehidupan sosial ekonomi masyarakat saat itu.

Tax Ratio merupakan perbandingan atau presentase penerimaan pajak

terhadap Produk Domestik Bruto. Tax ratio merupakan salah satu indikator

menilai kinerja penerimaan pajak. Pengamat ekonomi, Faisal Basri

berpendapat tax ratio selama 5 tahun terakhir menurun. Berdasarkan

1 Novi Purnama Sari, dkk.,Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Badan Dalam Melaporkan SPT (Studi Kasus pada KPP Madya Malang), Jurnal FIA Universitas

Brawijaya, Malang, 2013, h. 1

Page 20: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

2

catatannya, tax ratio 2012 sebesar 11,4%, 2013 sebesar 11,3%, 2014 sebesar

10,9%, 2015 sebesar 10,8%, 2016 sebesar 10,4% dan di 2017

diestimasikannya sebesar 10,1%. Bila dibandingkan dengan negara lain,

besaran tax ratio masih tergolong rendah. Capaian tax ratio di beberapa

negara Asia juga masih jauh diatas Indonesia, seperti Jepang 28,3%,

Malaysia 15,5%, Thailand 17%, Filipina 14,4%, Vietnam 13,8%. Indonesia

sedikit di atas Kamboja 8% dan Birma yang hanya sebesar 4,9%.2

Dari data tersebut dapat dilihat jika besaran tax ratio Indonesia

menurun dimulai tahun 2014 dan pencapaiannya selama tiga tahun

belakangan ini terus menurun. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat

besar potensi yang dimiliki Indonesia dari sektor perpajakan ini. Kondisi

perekonomian pun turut mendukung penerimaan pajak disuatu negara. saat

ini Indonesia sedang ditahap perbaikan untuk capaian pertumbuhan di

bidang ekonomi, sehingga pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan

besaran penerimaan pajak.

Pengalokasian anggaran dan penerimaan dari masyarakat dibedakan

menjadi penerimaan pusat dan penerimaan daerah. Semenjak

diberlakukannya era otonomi daerah di Indonesia pada 1 Januari 2001 yang

menghendaki daerah untuk berkreasi dalam mencari sumber penerimaan

yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Dengan

adanya hal tersebut setiap daerah memiliki hak dan kewajiban mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas baik dalam pemerintahan maupun pembangunan

infrastruktur, pemerintah daerah senantiasa memerlukan penerimaan yang

dapat diandalkan.

2 Djony Edward, 2017, Tahun Terburuk Dalam Pencapaian Tax Ratio, ditulis pada 8

Januari 2018, http://nusantara.news/2017-tahun-terburuk-dalam-pencapaian-tax-ratio/ Diakses

pada Rabu, 21 Februari 2018 Pukul 20.19

Page 21: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

3

Kebutuhan penerimaan daerah tersebut semakin dirasakan oleh daerah

terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia. Dengan

adanya otonomi, daerah dipacu untuk lebih berkreasi mencari sumber

penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah.

Dari berbagai alternatif sumber penerimaan yang mungkin dipungut oleh

daerah.3

Pajak daerah menjadi salah satu penerimaan utama bagi pemerintah

daerah sekarang ini. Pemberlakuan Undang-Undang tentang pemerintah

daerah menetapkan pajak dan retribusi daerah menjadi salah satu sumber

penerimaan yang berasal dari daerah dan dapat dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing. Sejalan dengan pajak

pusat, pajak daerah memiliki peranan yang dominan dalam penerimaan

pemerintah daerah yang tujuannya untuk meningkatkan pembangunan

daerah seperti fasilitas publik dan pengeluaran pemerintah daerah. Pajak

daerah adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah tingkat I (Pajak

Provinsi) maupun daerah tingkat II (Pajak Kabupaten/Kota) dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing4

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 91 Tahun 2010

Tentang jenis pajak daerah yang dipungut berdasarkan penetapan kepala

daerah atau dibayar sendiri oleh wajib pajak. Pada pasal 2 point 1 pajak

terdiri atas; (a) Pajak Provinsi dan (b) Pajak Kabupaten/Kota. Jenis pajak

yang masuk ke dalam Pajak Provinsi adalah: Pajak Kendaraan Bermotor,

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor, Pajak Air dan Permukaan, Pajak Rokok

Sedangkan untuk pajak yang masuk ke dalam Pajak Kabupaten/Kota

adalah: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak

3 Feisal Arif Taruna N. , Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Sanksi

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

(Studi Kasus Pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Prov.Wil Kota Bandung III

Soekarno-Hatta), Skripsi,. FE Universitas Widyatama. 2015, h. 2 4 Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, (Jakarta : Salemba Empat,2011 ) h. 8

Page 22: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

4

Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir,

Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan

Pedesaan dan Perkotaan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan5

Melalui peraturan pemerintah tersebut jelas telah terbagi antara pajak

yang dipungut oleh pemerintah daerah dengan pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat. Pengaturan mengenai pajak daerah ini juga tertuang

dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah yang isinya mengenai pembagian pajak yang harus

dipungut oleh pemerintah daerah terbagi menjadi Pajak Provinsi dan Pajak

Kabupaten/Kota.

Salah satu komponen dari pajak daerah ialah pajak kendaraan

bermotor, pajak yang dibayarkan setiap tahun oleh wajib pajak kendaraan

bermotor ini merupakan penyumbang terbesar dalam penerimaan pajak

daerah. Ungkap Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta, Edi

Sumantri “Penyumbang terbesar pajak daerah DKI Jakarta berasal dari

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang mencapai Rp. 7,691 Triliun pada

tahun 2017”6. Besarnya sumbangsih yang diberikan ini sesuai keadaan di

masyarakat bahwa jumlah kendaraan bermotor meningkat setiap tahunnya

yang otomatis membuat wajib pajak kendaraan bermotor ini juga

meningkat.

Tercatat pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat terjadi peningkatan

jumlah wajib pajak yang mendaftarkan pajak kendaraanya setiap tahun,

namun masih terdapat masalah dalam pembayaran pajak kendaraannya

berdasarkan data yang di peroleh pada tabel 1.1

5 Ibid, h. 8

6 Wiji Nurhayat, Per 18 Desember, Realisasi Penerimaan Pajak DKI Sudah 97%, Ditulis

Senin, 18 Desember 2017-15.20, https://kumparan.com/@kumparanbisnis/per-18-desember-

realisasi-penerimaan-pajak-dki-sudah-97 , Diakses pada Selasa, 17 April 2018 Pukul. 15.34

Page 23: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

5

Tabel 1.1

Data Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Pajak Terdaftar

Di Wilayah Jakarta Barat Per Jenis Kendaraan Bermotor

Tahun 2013 S.D 2017

NO JENIS KBm 2013 2014 2015 2016 2017

1 Sedan dan sejenisnya

63,967

64,360

65,257

60,729

61,615

2 Jeep segala merk

37,508

39,927

42,173

42,484

45,223

3 Minibus, microbus

240,789

259,346

279,494

285,945

309,153

4

Pick up, light truck,

truck dan sejenisnya

45,337

47,008

49,345

45,927

47,462

5

Bt wagon, wagon,

box, delivery van

34,310

35,991

37,329

35,017

36,300

6

Dum truck, truck

tangki dan sejenisnya

8,083

8,421

9,070

8,393

8,818

7

Otoplet/opelet,

microlet

2,680

2,701

2,778

2,756

2,752

8

Kendaraan bermotor

roda tiga

3,211

3,312

3,686

4,016

4,456

9 Sepeda motor

1,313,202

1,424,322

1,535,097

1,586,984

1,687,634

10 Alat-alat berat

9,232

10,212

11,054

10,635

11,558

JUMLAH KBm

1,758,319

1,895,600

2,035,283

2,082,886

2,214,971

Sumber : Data Kantor SAMSAT Jakarta Barat

Dari data kendaraan yang terdaftar dalam kantor SAMSAT Jakarta

Barat jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun selama lima tahun

belakangan ini, dan untuk penerimaan pajak berdasarkan data pada tabel 1.2

Page 24: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

6

Tabel 1.2

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Tahun 2013 S.D 2017

TAHUN TARGET KBM REALISASI (%)

2013 Rp

922,940,230,828 1,176,164 Rp 824,822,562,596 89.37%

2014 Rp

1,012,688,587,713 1,108,961 Rp 880,680,480,106 86.96%

2015 Rp

1,132,315,000,000 1,142,173 Rp 1,111,551,014,537 98.17%

2016 Rp

1,278,135,000,000 1,270,058 Rp 1,366,691,543,355 106.93%

2017 Rp

1,552,000,000,000 1,234,132 Rp 1,698,874,415,928

109.46%

Sumber : Data Kantor SAMSAT Jakarta Barat

Dari kedua tabel tersebut bisa dilihat bahwa data jumlah kendaraan

bermotor yang dibayarkan dengan yang terdaftar jumlahnya tidak sesuai.

Artinya, masih terdapat 980.839 kendaraan bermotor wajib pajak yang tidak

dibayarkan pajaknya pada tahun 2017, ini berarti tingkat kepatuhan wajib

pajak kendaraan bermotor pun masih terbilang rendah. Walaupun jika dlihat

setiap tahunnya penerimaan pajaknya meningkat, tetapi jumlah wajib pajak

yang membayar dengan yang terdaftar tidak sebanding.

Kepatuhan wajib pajak yang masih rendah ini juga dapat dilihat dari

segi pajak penghasilan. Jumlah wajib pajak terdaftar saat ini mencapai

36.031.972 dengan 16.599.632 di antaranya wajib menyampaikan SPT. Dari

jumlah tersebut, yang telah menyampaikan SPT tahun pajak 2016 hingga 14

April 2017 adalah 9.789.398 atau 58,97%. Adapun rincian berdasarkan

kategori wajib pajak adalah 247.215 WP badan, 797.443 WPOP non

karyawan dan 8.744.740 WPOP karyawan. Dari data tersebut bisa dilihat

bahwa jumlah keseluruhan pelaporan SPT ditahun 2017 ialah hanya sebesar

Page 25: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

7

58,97% 7. Artinya tingkat kepatuhan pajak dari segi pajak penghasilan di

tahun 2017 masih tergolong rendah.

Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu bentuk kesedian pemenuhan

kewajiban wajib pajak sesuai dengan aturan yang berlaku. Kesadaran dan

kepatuhan masyarakat akan peraturan perpajakan tentunya akan berimbas

pada peningkatan penerimaan pajak, khususnya pajak daerah8. Kepatuhan

wajib pajak dapat diidentifikasi dari kepatuhan wajib pajak dalam

mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat

pemberitahuan, kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran tunggakan.

Tuntutan akan peningkatan penerimaan, peningkatan kesadaran dan

kepatuhan wajib pajak serta perbaikan-perbaikan dan perubahan mendasar

dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan dilakukannya reformasi

perpajakan9.

Reformasi perpajakan di Indonesia diawali dengan perubahan

mendasar mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakannya. Reformasi Pajak (Tax Reform) di Indonesia dari sisi

kebijakan (tax policy reform) telah dilakukan sejak tahun 1983 (33 tahun

yang lalu), dengan terbitnya lima undang-undang, yaitu Undang-Undang

(UU) Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan (KUP), UU No 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan (PPh)

dan UU No 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang

dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), UU No 12

Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangungan (PBB) dan UU No 13

Tahun 1985 Tentang Bea Materai.

7 Ghoidah Rahmah, DJP Sebut Baru 58,97 Persen Wajib Pajak Lapor SPT, ditulis Selasa,

18 April 2017, http://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/867110/djp-sebut-baru=5897-

persen-wajib-pajak-lapor-spt diakses pada Rabu, 21 Februari 2018 pukul 21.21 8 I Wayan Sugi A. dan Ni Ketut Leli A.M , Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak, E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.1 2017, Bali, h. 818 9 Rindi Lestari S.S dkk, Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Batu, Jurnal FIA Universitas Brawijaya,

Malang, 2015, h. 2

Page 26: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

8

Kelima UU tersebut mengganti beberapa jenis pajak yang berlaku di

Indonesia yang dibuat sejak zaman penjajahan Belanda. Tahun 1997

dikeluarkannya serangkaian UU baru, melengkapi UU yang telah ada, yaitu

UU No 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak, UU No

18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, UU No 19

Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dan Surat Paksa, UU No 20 Tahun

1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan UU No 21 Tahun 1997

tentang Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan. Dilanjutkan reformasi ini

pada tahun 1994, 1997, 2000, 2007, 2008 dengan menerbitkan UU baru

namun hanya untuk mengganti atau menyempurnakan UU yang sudah

ada10

. Tujuan dari diadakannya reformasi perpajakan ini adalah untuk lebih

menegakkan kemandirian masyarakat dalam membiayai berbagai

pembangunan yang akan berlangsung. Kegiatan reformasi perpajakan yang

dijalankan oleh Direktorat Jendral Pajak sampai saat ini masih terus

dilakukan.

Program dan kegiatan reformasi administrasi perpajakan dapat

diwujudkan dengan penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang

memiliki ciri khusus antara lain struktur organisasi berdasarkan fungsi,

perbaikan pelayanan bagi setiap wajib pajak melalui pembentukan Account

Representative dan Complainment Center untuk menampung keberatan

wajib pajak. Hal lain yang perlu diketahui adalah sistem administrasi

perpajakan modern juga mengadopsi kemajuan teknologi terbaru di

antaranya melalui pengembangan Sistem Informasi Perpajakan (SIP)

dengan pendekatan fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu

(SAPT).11

10

Gusfahmi Arifin, Perlunya Reformasi Pajak, ditulis pada Selasa, 20 Desember 2016,

http://www.pajak.go.id/content/article/perlunya-reformasi-pajak, diakses pada Kamis, 22 Februari

2018 pukul 08.25 11

Sinta Setiana,dkk., Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Jurnal Akuntansi Vol.2 No.2 November, Univ. Kristen

Maranatha Bandung, 2010, h. 134

Page 27: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

9

Diterapkannya Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT)

tersebut sebagai bentuk inovasi teknologi yang di lakukan Direktorat

Jenderal Pajak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Sejalan dengan

DJP, Dinas Pendapatan Daerah sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang mengelola pajak daerah melakukan inovasi teknologi

dengan menciptakan berbagai macam sistem diantaranya penerapan online

sistem yang dimulai pada awal tahun 2010 yaitu Samsat Online yang

bertujuan meningkatkan mutu pelayanan publik, khususnya pada pelayanan

pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Untuk wilayah DKI Jakarta

sistem samsat online diatur oleh Badan Pajak dan Retribusi Daerah.

Perluasan dari sistem Samsat Online ini ialah pada Juni 2016 Gubernur DKI

Jakarta meluncurkan e-Samsat yakni alternatif layanan pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB), pembayaran SWDKLLJ (Asuransi Jasa

Raharja) dan Pengesahan STNK Tahunan secara elektronik melalui channel

Bank (ATM, Mobile Banking, dan Internet Bangking). Latar belakang

dibuatnya e-Samsat adalah adanya Peraturan Presiden nomor 5 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

Kendaraan Bermotor12

.

Menurut Rossy sebagai salah satu wajib pajak pengguna e-Samsat di

SAMSAT Jakarta Barat, administrasi yang dilakukan sebelum e-Samsat

ialah pembayaran secara manual yang sampai sekarang pun masih tetap

berlangsung, kelebihan dari e-Samsat ini pembayaran pajak tidak perlu

mendaftar bisa langsung membayar lewat bank atau ATM dengan syarat

nama di Surat Tanda Nomor Kendaraan dan ATM sama. Bukti pembayaran

tersebut bisa langsung dibawa ke SAMSAT dan langsung ditukarkan di

counter e-Samsat yang telah disediakan jadi tidak perlu mengantri seperti

pembayaran manual atau sebelum e-Samsat. pembayaran e-Samsat ini

hanya berlaku untuk perorangan tidak untuk badan dan juga tidak berlaku

12

Upthomas01, Gubernur Launching e-Pajak dan e-Samsat, ditulis pada 24 Juni 2016,

http://bprd.jakarta.go.id/gubernur-launching-e-pajak-dan-e-samsat di akses pada MInggu, 30

Oktober 2017, Pukul 12.35

Page 28: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

10

untuk kendaraan yang sudah mengalami keterlambatan pembayaran atau

penunggakan.13

Pembaharuan sistem ini harus dibarengi dengan sosialisasi yang

dilakukan. Sejauh ini penyampaian informasi melalui website Badan Pajak

dan Retribusi Daerah mengenai pembaharuan sistem e-Samsat dan juga

melalui media cetak diharapkan penyampaian informasinya bisa

menjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah DKI Jakarta,

terkhusus Jakarta Barat. Di era globalisasi seperti sekarang ini wajib pajak

memiliki waktu response yang cepat terhadap berbagai informasi. Wajib

pajak membutuhkan proses penyampaian informasi yang baik, cepat dan

murah.14

Menurut Iis Fatma Sosialisasi yang dilakukan namun tidak

dibarengi dengan kepahaman mengenai ketentuan-ketentuannya, dalam hal

ini harus adanya kualitas pelayanan yang baik dalam proses pembayaran

melalui dijelaskannya secara rinci mengenai akses dan fasilitas yang

memudahkan bagi para wajib pajak.15

Proses sosialisasi sangat diperlukan, dengan adanya sosialisasi

diharapkan kepatuhan wajib pajak dapat timbul dari wajib pajak. Menurut

Rohmawati dan Rasmini dalam Srihadi, sosialisasi perpajakan merupakan

suatu upaya Direktorat Jendal Pajak khususnya kantor pelayanan pajak

untuk memberikan pengertian, informasi, dan pembinaan kepada

masyarakat mengenai segala seuatau yang berhubungan dengan perpajakan

dan perundang-undangan perpajakan. Dalam penelitiannya dibuktikan

bahwa sosialisasi perpajakan berpengaruh secara spasial terhadap kepatuhan

13

Rossy, Wajib Pajak Pengguna e-Samsat, Wawancara, Jakarta, 4 Juli 2018 Pukul. 10.27 14

Feisal Arif Taruna N. , Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Sanksi

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

(Studi Kasus Pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Prov.Wil Kota Bandung III

Soekarno-Hatta) h. 6 15

Iis Fatma, Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dan Mahasiswa Univ. Mercu Buana,

Wawancara, Jakarta, 14 Oktober 2017, Pukul. 16.00

Page 29: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

11

wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Soreang16

. Artinya diperlukan

sosialisasi yang jelas agar para wajib pajak mengetahui dan memahami

mengenai kewajiban perpajakannya.

Untuk itu juga pelaksanaan administrasi perpajakan modern ini juga

harus dibarengi dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Sistem

Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT) sebagai salah satu

instansi pemerintah juga harus mengikuti perubahan orientasi tersebut dan

harus memfasilitasi para wajib pajak dengan pelayanan yang diberikan

beserta juga penyampaian informasi mengenai proses pembayaran dan

besaran persentase kenaikan dan penurunan Pajak Kendaraan Bermotor agar

tingkat kepatuhan wajib pajak bisa ditingkatkan.

Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai

instansi yang mengurusi pajak daerah Provinsi DKI Jakarta, pada

kenyataannya dalam pelaksanaan administrasi perpajakan daerahnya belum

mencapai tingkat optimal. Hal ini ditunjukan dengan jutaan kendaraan

belum mendaftar ulang atau belum membayar pajak tahunan. Tunggakan

wajib pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta hingga 2017 mencapai

triliunan rupiah. Sampai saat ini ada sekitar 3,2 juta roda dua dan 450 ribu

roda empat belum melakukan daftar ulang potensi besaran tunggakan

pajaknya sebesar Rp 1,6 triliun17

. Masalah tunggakan pajak tersebut

membuktikan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak masih rendah.

Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam penerimaan pajak

kendaraan bermotor tersebut yang masih mengalami tunggakan sampai

triliunan rupiah, serta juga jumlah kendaraan bermotor terdaftar dengan

jumlah pajak yang dibayarkan nya tidak sesuai, meskipun Badan Pajak dan

16

Srihadi Winarningsih, Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Sosialisasi

Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan dan Pelayanan Fiskus, Jurnal, FE

UNPAD, Bandung, 2017 h. 6 & h. 16

17

Mei Amelia. R, Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta Rp. 1,6 triliun, ditulis

22 Juni 2017 https://m.detik.com/news/berita/d-3538693/tunggakan-pajak-kendaraan-bermotor-di-

jakarta-rp-1,6-triliun, Diakses pada Minggu, 30 Oktober 2017 Pukul 13.20

Page 30: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

12

Retribusi Daerah telah melakukan inovasi sejalan dengan reformasi

administrasi perpajakan yakni dengan sistem administrasi pajak yang

modern seperti lewat e-Samsat maka penulis tertarik untuk mencari tahu

lebih mendalam mengapa permasalahan tersebut bisa terjadi.

Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT)

Jakarta Barat adalah institusi pemerintah yang berada di bawah naungan

Badan Pajak dan Retribusi Daerah yang menjadi pusat pelayanan untuk

pembayaran pajak kendaraan bermotor khusus bagi wilayah Jakarta Barat.

Berdasarkan data sebelumnya bahwa di kantor SAMSAT ini tingkat

kepatuhan wajib pajaknya masih rendah. Penulis ingin mencari tahu apakah

di dalam penerapannya, sistem administrasi perpajakan modern yakni e-

Samsat telah efektif untuk mengurangi ketidakpatuhan para wajib pajak

kendaraan bermotor dan sejauh mana pengetahuan para wajib pajak

mengenai sistem administrasi perpajakan modern ini. Maka dari itu

berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian yang

berjudul :

“Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Berbasis e-Samsat

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor” (Studi Kasus

Pada Kantor Samsat Jakarta Barat)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis identifikasi beberapa

permasalahan, di antaranya:

1. Tingkat kesadaran wajib pajak untuk membayarkan pajaknya masih

rendah

2. Kurangnya sosialisasi mengenai kententuan pelaksanaan sistem

perpajakan samsat online

3. Kualitas pelayanan meliputi akses dan fasilitas dalam proses

pembayaran pajak yang belum optimal

Page 31: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

13

4. Kurangnya tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

mengenai kewajiban yang harus dibayarkannya

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena masalah yang teridentifikasi sangat luas, maka penelitian

ini hanya dibatasi pada kurangnya tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan

bermotor walaupun sudah diterapkan sistem administrasi pembayaran pajak

kendaraan bermotor secara online

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh sistem administrasi perpajakan modern

berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor?

2. Seberapa besar pengaruh yang diberikan sistem administrasi perpajakan

modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan

bermotor?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka penelitian

ini bertujuan untuk;

1. Mengetahui pengaruh sistem administrasi perpajakan modern berbasis

e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada

kantor samsat Jakarta Barat.

2. Melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan sistem administrasi

perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak

kendaraan bermotor

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang terkait yaitu:

Page 32: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

14

1. Manfaat teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

kajian-kajian dan teori-teori yang berkaitan dengan perpajakan lewat

pemanfaatan teknologi dalam proses penerimaan pajak. Menguatkan

kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib

pajak dengan kemudahan akses dan fasilitas, Sehingga penerimaan

pajak di Indonesia dapat ditingkatkan. Terutama dalam penerimaan

Pajak Kendaraan Bermotor

2. Manfaat praktis :

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai sistem administrasi perpajakan modern dengan

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor serta menjadi pedoman

untuk melakukan penelitian selanjutnya.

b. Bagi pembaca

Penelitian ini dharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan

referensi bagi penelitian sejenis, sehingga pengembangan ilmu

perpajakan dapat bermanfaat bagi pihak lain yang membutuhkan.

c. Bagi Instansi terkait

1) Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta untuk

upaya peningkatan layanan dan menjadi pertimbangan dalam perbaikan

serta menentukan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat bersama

Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah,

terkhusus untuk pajak kendaraan bermotor.

Page 33: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

15

2) Dinas Pelayanan Pajak

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi Dinas Pelayanan Pajak dan gambaran mengenai

persepsi wajib pajak tentang sosialisi, kualitas layanan dan penggunaan

teknologi informasi untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam

rangka upaya peningkatan penerimaan pajak daerah, terutama Pajak

Kendaraan Bermotor

3) Samsat Jakarta Barat

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi kantor Samsat Jakarta Barat dalam upaya peningkatan

kualitas layanan agar dapat meningkatkan penerimaan pajak kendaraan

bermotor serta memahami faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib

pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya.

d. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan

pengetahuan untuk masyarakat yang khususnya menjadi wajib pajak

agar bisa mengetahui sistem administrasi pajak berbasis online dan bisa

mempengaruhi kepatuhananya dalam memenuhi kewajiban pajak

Page 34: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

Dalam deskripsi teoritik ini berisi penjelasan teori, yakni mengenai

Perpajakan, Pajak Kendaraan Bermotor, Sistem Administrasi Perpajakan

Modern dan Kepatuhan Wajib Pajak yang menjadi landasan pembuatan

penelitian.

1. Perpajakan

a. Definisi Pajak

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang selalu

mengalami peningkatan pendapatannya dari tahun ke tahun. Pajak juga

dapat diartikan sebagai sumber dana pembiayaan dari sebuah negara yang

berfungsi mengatasi masalah-masalah seperti masalah sosial, peningkatan

kesejahteraan masyarakat, kemakmuran serta menjadi penghubung

pemerintah dengan warga negaranya. Banyak para ahli yang telah

mengemukakan mengenai pengertian dari pajak, satu sama lain pada

dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian pajak

agar mudah dipahami. Untuk lebih jelasnya penulis mengemukakan

definisi mengenai pengertian pajak yang dikemukakan oleh beberapa ahli

dalam bidang perpajakan antara lain:

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H, Pajak adalah ”iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tidak mendapat jasa timbal-balik (kontraprestasi) yang langsung

dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum” 1

1 Sukrisno Agoes dan E. Trisnawati, Akuntansi Perpajakan, (Jakarta : Salemba Empat,

2008) h. 3

Page 35: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

17

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan, Sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 pengertian

pajak yaitu :

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat”2

Dari beberapa pengertian mengenai perpajakan di atas, dapat di

simpulkan bahwa pajak adalah iuran wajib yang dibebankan oleh seluruh

masyarakat yang menjadi Wajib Pajak yang pungutannya bersifat

memaksa dan digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ciri

yang melekat pada pajak, yakni:

1. Iuran wajib dari rakyat kepada Negara

2. Dipungut oleh pemerintah berdasarkan dengan undang-undang

yang berlaku dan sifatnya memaksa

3. Tanpa jasa timbal balik atau kontra-prestasi dari Negara secara

langsung dapat dituntut

4. Digunakan untuk membiayai pengeluaran umum Negara yang

bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. 3

b. Fungsi Pajak

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada

pengertian pajak dari berbagai definisi, terdapat dua fungsi pajak yang

sangat melekat dalam sistem perpajakan yaitu:

2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan 3 Herry Purwono, Dasar-Dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak,(Jakarta: Erlangga, 2010)

h. 7

Page 36: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

18

a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

b. Fungsi Mengatur (Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. 4

Selain dua fungsi pajak yang dikemukakan oleh Waluyo,

Menurut Nurdin Hidayat dan Dedi Purwana dalam bukunya terdapat

dua fungsi pajak yang lain yaitu:

c. Fungsi Pendistribusian Pendapatan (Redistribusi)

Fungsi ini menekankan pada tujuan untuk membuat masyarakat

sejahtera. Fungsi ini dilakukan dengan membuat berbagai

kegiatan yang dapat membuat masyarakat memiliki penghasilan

atas pekerjaannya.

d. Fungsi Stabilitas

Fungsi ini lebih menitikberatkan pada upaya untuk membuat

kestabilan negara. Kestabilan ini berkaitan dengan mengurangi

keresahan yang dialami oleh masyarakat. salah satu cara untuk

kestabilan negara, dapat dilakukan dengan pengalokasian

pembiayaan kepada daerah melalui alokasi khusus daerah. 5

Secara umum fungsi pajak yang selama ini diterapkan ialah memang

untuk penerimaan (budgeter) dan pengatur (reguler). Selain kedua fungsi

utama tersebut sesungguhnya pajak juga berfungsi sebagai stabilitator yakni

untuk menstabilkan keadaan perekonomian suatu negara dan

pendistribusian, artinya pajak yang telah diterima tersebut bisa digunakan

untuk tujuan pemerataan bagi kesejahteraan rakyat. Dua fungsi pajak ini

4 Waluyo, Perpajakan Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2011) h. 6

5 Nurdin Hidayat dan Dedi Purwana, Perpajakan Teori & Praktik, (Jakarta : Rajawali Pers,

2017) h. 4

Page 37: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

19

merupakan perluasan dari dua fungsi utama yang selama ini diketahui oleh

masyarakat umum.

e. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu pengelompokkan menurut golongan, menurut sifat,

dan menurut lembaga pemungutnya.

1) Menurut Golongan

Pajak dikelopokkan menjadi dua, yaitu:

a) Pajak Langsung

Pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib

Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang

lain atau pihak lain.

b) Pajak Tidak Langsung

Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan

kepada orang lain atau pihak ketiga.

2) Menurut Sifat

Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a) Pajak Subjektif

Pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi

Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan

subjeknya

b) Pajak Objektif

Pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa

benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan

timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan

keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat

tinggal.

3) Menurut Lembaga Pemungut

a) Pajak Pusat

Page 38: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

20

Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.

b) Pajak Daerah

Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah

tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II (pajak

kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

daerah masing-masing6

f. Tata Cara Pemungutan Pajak

1) Sistem Pemungutan Pajak

Hingga saat ini ada tiga sistem yang diaplikasikan dalam

pemungutan pajak, yaitu:

a) Official Assesment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur

perpajakan untuk menentukan sendiri pajak yang terutang setiap

tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku.

b) Self Assesment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib

Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap

tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku.

c) With Holding System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang oleh Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang-

6 Siti Resmi, Op.Cit., h. 7-8

Page 39: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

21

undangan perpajakan yang berlaku. Penunjukan pihak ketiga ini

dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan. 7

2) Asas Pemungutan Pajak

Dalam penerapannya terdapat tiga asas pemungutan pajak yaitu:

a) Asas Domisili

Asas bahwa pajak dibebankan pada pihak yang tinggal dan

berada di wilayah suatu negara tanpa memperhatikan sumber atau

asal objek pajak yang diperoleh atau diterima Wajib Pajak

b) Asas Sumber

Asas bahwa pembebanan pajak oleh negara hanya terdapat

objek pajak yang bersumber atau berasal dari wilayah teritorialnya

tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.

c) Asas Kebangsaan

Asas bahwa status kewarganegaraan seseorang menentukan

pembebanan pajak terhadapnya. Perlakuan perpajakan antara

Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing itu berbeda. 8

3) Stelsel Pajak

Cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan tiga stelsel, adalah

sebagai berikut:

a) Stelsel Nyata (riil stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang

nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir

tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya telah

dapat diketahui. Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan

7 Ibid., h. 11

8 Herry Purwono, Op.Cit., h. 13

Page 40: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

22

lebih realistis. Kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan

pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui)

b) Stelsel Anggapan (fictive stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur

oleh undang-undang. Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang

dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu akhir tahun.

Kelemahannya adalah pajak yang dibayarkan tidak berdasarkan

pada keadaan yang sesungguhnya.

c) Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel

anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasakan

suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak

disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya

pajak menurut kenyataan lebih besar daripada pajak menurut

anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah kekurangannya.

Sebaliknya apabila lebih kecil, maka kelebihannya dapat diminta

kembali. 9

g. Tarif Pajak

Pungutan pajak tidak terlepas dari keadilan. Dengan keadilan

dapat menciptakan keseimbangan sosial yang sangat penting untuk

kesejahteraan masyarakat. dalam penetapan tarif harus mendasarkan

pada keadilan. Dalam perhitungan pajak yang terutang digunakan tarif

pajak. Tarif pajak adalah tarif untuk menghitung besarnya pajak

terutang (pajak yang harus dibayar). Besarnya tarif pajak dapat

9 Waluyu, Op.Cit., h. 16-17

Page 41: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

23

dinyatakan dalam presentase10

. Secara umum, dikenal empat jenis tarif

perpajakan, yaitu:

1) Tarif Proporsional

Tarif berupa presentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah

yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang tertuang

proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak

Contoh : Untuk penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah

pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%

2) Tarif Tetap

Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah

yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak tertuang tetap.

Contoh : besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan

nilai normal berapapun adalah Rp. 1.000,0011

Dalam peraturan terbaru mengenai tarif pajak pada pasal 17 Undang-

Undang tentang Pajak Penghasilan. Wajib Pajak badan dalam negeri

dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh persen)12

.

Artinya besaran pajak penghasilan untuk badan ialah tetap

presentasenya sebesar 28% dalam lapisan penghasilan kena pajak

berapapun.

3) Tarif progresif

Tarif ini berupa presentase yang meningkat apabila jumlah

yang dikenai pajak juga meningkat.

Menurut kenaikan presentase tarifnya, tarif progresif dibagi:

10

Waluyo, Op.Cit., h. 17 11

Mardiasmo, Perpajakan : Edisi Revisi 2009, (Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2009) h. 9 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan

Page 42: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

24

a. Tarif progresif progresif : kenaikan presentase semakin besar

b. Tarif progresif tetap : kenaikan presentase tetap

c. Tarif progresif degresif : kenaikan presentase semakin kecil

4) Tarif Degresif

Tarif pajak degresif adalah presentase tarif yang digunakan

semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.13

h. Pajak Daerah

Pajak menurut lembaga pemungutnya dibagi menjadi dua, pajak pusat

atau pajak yang pemungutannya ditangani oleh pemerintah pusat dan pajak

daerah yang pemungutannya ditangani oleh pemerintah daerah. Dalam

otonomi daerah pemerintah telah mengatur mengenai keseluruhan kebijakan

untuk penerimaan pajak daerah.

1) Definisi Pajak Daerah

Bila melihat kembali ke dalam jenis pajak, terdapat

pengelompokkan berdasarkan lembaga pemungutnya yang dibedakan

menjadi dua, yakni pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak

yang ditetapkan dan diatur oleh pemerintah pusat, wewenang pemungutan

juga berdasarkan oleh pemerintah pusat. Sedangkan pajak daerah adalah

pajak yang menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 ialah sebagai

berikut :

“Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.”14

Dalam pengertian lain, menurut Marihot Siahaan, pajak daerah adalah :

13

Mardiasmo, Op.Cit., h. 10 14

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi

Daerah

Page 43: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

25

“Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada

daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintah daerah dan pembangunan daerah.”15

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pajak daerah adalah Iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

dibebankan kepada masyarakat atau badan di daerahnya yang sifatnya

memaksa dan pungutannya bersifat langsung. Digunakan untuk

kemakmurat rakyat dan penyelenggaraan pembiayaan daerah.

2) Jenis Pajak Daerah

Berdasarkan pada perubahan Undang-Undang yang mengatr

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yakni dari Undang-Undang

Nomor 34 Tahun 2000 menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

Jenis-jenis pajak dibagi menjadi dua bagian yakni pajak provinsi dan pajak

kabupaten/kota. Jenis-jenis Pajak Provinsi menurut Undang-Undang yang

baru ini ditetapkan sebanyak 5 (lima) jenis yakni: Pajak Kendaraan

Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok

Sedangkan, jenis-jenis Pajak Kabupaten/Kota ditetapkan sebanyak

11 (sebelas), yaitu: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak

Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak

Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan, Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan16

15

Marihot Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2010) h.

9 16

Darwin, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010) h.

105

Page 44: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

26

3) Objek Pajak Daerah

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 maupun Undang-Undang

Nomor 34 Tahun 2000 tidak secara tegas dan jelas menentukan apa yang

menjadi objek pada setiap jenis pajak daerah, tetapi menyerahkan pada

peraturan pemerintah. Penentuan yang menjadi objek pajak daerah pada

saat ini dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan pengganti

dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah.

Hal ini merupakan penentuan objek pajak secara umum, mengingat

pemberlakuan suatu jenis pajak daerah pada suatu provinsi atau

kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan daerah, untuk mengetahui apa

yang menjadi objek pajak harus dilihat apa yang ditetapkan peraturan

daerah dimaksud sebagai Objek Pajak.17

4) Subjek dan Wajib Pajak Daerah

Dalam pemungutan pajak daerah, terdapat dua istilah yang kadang

disamakan walaupun sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda, yaitu

subjek pajak dan objek pajak. Subjek pajak identik dengan wajib pajak

yaitu setiap orang atau badan yang memenuhi ketentuan sebagai subjek

pajak diwajibkan untuk membayar pajak sehingga secara otomatis menjadi

wajib pajak

Sedangkan wajib pajak adalah Orang pribadi atau badan yang menurut

peraturan perundang-undangan perpajakan daerah diwajibkan untuk

melakukan pembayaran pajak yang terutang, termasuk pemungut atau

pemotong pajak tertentu.18

17

Marihot Siahaan, Op.Cit., h. 78-79 18

Ibid., h. 79-80

Page 45: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

27

5) Tarif Pajak Daerah

Salah satu unsur perhitungan pajak yang akan menentukan

besarnya pajak sehingga penentuan besarnya tarif pajak yang diberlakukan

pada setiap jenis pajak daerah memegang peranan penting. Tarif pajak

daerah yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah diatur dalam Undang-

Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang ditetapkan dengan pembatasan tarif

paling tinggi, yang berbeda untuk setiap jenis pajak daerah, yaitu:

a. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor dan KAA ditetapkan paling

tinggi 5%

b. Tarif BBNKB dan KAA ditetapkan paling tinggi 10%

c. Tarif PBBKB ditetapkan paling tinggi 5%

d. Tarif PPPABTAP ditetapkan paling tinggi 20%

e. Tarif Pajak Hotel ditetapkan paling tinggi 10%

f. Tarif Pajak Restoran ditetapkan paling tinggi 10%

g. Tarif pajak Hiburan ditetapkan paling tinggi 35%

h. Tarif Pajak Rejlame ditetapkan paling tinggi 25%

i. Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi 10%

j. Tarif Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C ditetapkan

paling tinggi 20%

k. Tarif Pajak Parkir ditetapkan paling tinggi 20%19

6) Sistem Pemungutan Pajak Daerah

Dalam sistem pemungutan pajak yang dijalankan saat ini yaitu Self

Assesment System, nyatanya penetapan ini juga dianut dalam Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 1997 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

2000, yang kini telah berubahn menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009. Karena karakteristik setiap jenis pajak daerah tidak sama, sistem ini

tidak dapat diberlakukan untuk semua jenis pajak daerah. Pemungutan

19

Ibid., h. 84

Page 46: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

28

pajak daerah saat ini menggunakan tiga sistem pemungutan pajak,

sebagaimana tertera dibawah ini.

a) Dibayar sendiri oleh wajib pajak. Sistem ini merupakan

perwujudan dari sistem self assesment, yaitu sistem pengenaan

pajak yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk

menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan SPTPD

b) Ditetapkan oleh kepala daerah. Sistem ini merupakan

perwujuduan dari sistem official assesment, yaitu sistem

pengenaan pajak yang dibayar oleh wajib pajak setelah terlebih

dahulu ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat yang

ditunjuk melalui Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau

dokumen lain yang dipersamakan

c) Dipungut oleh pemungut pajak. Sistem ini merupakan

perwujudan dari sistem with holding, yaitu sistem pengenaan

pajak yang dipungut oleh pemungut pajak pada sumbernya,

antara lain Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah

ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun

2001 tentang Pajak Daerah, sebagai pemungut Pajak

Penerangan Jalan atas penggunaan listrik yang disediakan oleh

PLN

Secara umum, sistem yang digunakan dalam pemungutan pajak

daerah adalah sistem self assesment dan official assesment. Hal ini dapat

dilihat pada ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Pasal 7

yang menentukan bahwa pajak dipungut berdasarkan penetapan kepala

daerah atau dibayar sendiri oleh wajib pajak.20

20

Ibid., h. 98

Page 47: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

29

2. Pajak Kendaraan Bermotor

a. Definisi Pajak Kendaraan Bermotor

Dalam perubahan Undang-Undang mengenai Pajak Daerah dan

Retribusi daerah yang sebelumnya diatur dalam Undang-Undang Nomor

34 Tahun 2000, menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009,

pengaturan pajak mengenai pajak kendaraan bermotor diatur dalam bagian

kedua dimulai dari pasal 3-8 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

Adapun yang dimaksud dengan Kendaraan Bermotor adalah

kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di

semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air

dengan ukuran isi kotor GT 5 (Lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7

(Tujuh Gross Tonnage). Dikecualikan dari pengertian Kendaraan

Bermotor sebagaimana dimaksud adalah : (a) Kereta Api, (b) Kendaraan

Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan

keamanan negara, (c) Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai

kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan

lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan

pajak dari Pemerintah, (d) objek Pajak lainnya yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah.21

Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan

dan/atau penguasaan kendaraan bermotor sehingga secara otomatis

menjadi objek dari Pajak Kendaraan Bermotor ini adalah kepemilikan

dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.22

Bisa dikatakan Pajak Kendaraan Bermotor ini adalah iuran wajib yang

dipungut atas kepemilikan kendaraan beroda baik roda dua sampai lebih

yang penerimaannya diatur oleh Pemerintah daerah setempat.

21

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah Pasal 2 22

Darwin, Op.Cit., h. 106

Page 48: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

30

b. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 jelas dijabarkan

mengenai subjek pajak dan wajib pajak bagi pajak kendaraan bermotor

pada pasal 4. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau

badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Wajib

Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yag memiliki

Kendaraan Bermotor. Dalam hal ini Wajib Pajak Badan, kewajiban

perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut.23

c. Masa Pajak Kendaraan Bermotor

Pengenaan masa pajak, untuk Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan

untuk masa 12 (dua belas) bulan berturut-turut terhitung mulai saat

pendaftaraan Kendaraan Bermotor. Pajak Kendaraan Bermotor sekaligus

dibayar di muka dan untuk Pajak Kendaraan Bermotor yang karena

keadaan kahar (force majuere) masa pajaknya tidak sampai 12 (dua belas)

bulan. Dapat dilakukan restitusi atas pajak yang sudah dibayar untuk porsi

masa pajak yang belum dilalui. 24

d. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Kendaraan

Bermotor

1) Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dihitung sebagai

perkalian dari dua unsur pokok, yaitu :

a) Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB), yaitu nilai jual

kendaraan bermotor yang diperoleh berdasarkan harga pasaran

umum atas suatu kendaraan bermotor sebagaimana tercantum

dalam tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang berlaku

23

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah Pasal 4 24

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah Pasal 8

Page 49: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

31

b) Bobot, yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan

dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan

bermotor. 25

NJKB diperoleh berdasarkan harga pasaran umum atas suatu

kendaraan bermotor. Dalam harga pasaran umum tidak diketahui maka

NJKB ditentukan berdasarkan faktor-faktor :

a) Harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan

tenaga yang sama

b) Penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi

c) Harga kendaraan bermotor dengan merek bermotor yang sama

d) Harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan

bermotor yang sama

e) Harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan

bermotor yang sama

f) Harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis

g) Harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen

Pemberitahuan Impor Barang.26

2) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

Tarif pajak kendaraan bermotor berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) lama dan

Perda baru adalah sebagai berikut:

25

Marihot Siahaan, Op.Cit., h. 182 26

Darwin, Op.Cit., h. 106-107

Page 50: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

32

Tabel 2.1

Tarif Lama dan Baru Pajak Kendaraan Bermotor

No. Keterangan

Tarif Lama

Berdasarkan

Perda Nomor

8 Tahun

201027

Tarif Baru

Berdasarkan

Perda Nomor

2 Tahun 2015

1. Untuk kepemilikan kendaraan

bermotor pertama

1,5% 2%

2. Untuk kepemilikan kendaraan

bermotor kedua

2% 2,5%

3. Untuk kepemilikan kendaraan

bermotor ketiga

2,5% 3%

4. Untuk kepemilikan kendaraan

bermotor keempat dan seterusnya

4% 3,5%

Catatan: untuk perda baru setiap pembelian kendaraan bermotor selanjutnya

tarif selalu bertambah 0,5%, artinya tarif yang diberlakukan adalah tarif

progresif

Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas nama dan/atau alamat

yang sama. Penentuan tarif berikutnya antara lain;

a) Kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan tarif pajak sebesar

2% (dua persen)

b) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor angkutan umum, ambulans,

pemadam kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan

keagamaan ditetapkan sebesar 0,5% (nol koma lima persen)

27

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pajak Kendaraan

Bermotor

Page 51: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

33

c) Pemerintah/TNI/POLRI/,Pemerintah Daerah dan kendaraan lain

yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah, ditetapkan paling

rendah sebesar 0,5% (nol koma lima persen)

d) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar ditetapkan paling rendah sebesar 0,1% (nol koma satu

persen) dan paling tinggi sebesar 0,2% (nol koma dua persen).28

3) Cara Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor

Besarnya pokok Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara

umum perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor adalah sesuai dengan

rumus berikut :

Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak

= Tarif Pajak x (NJKB x Bobot)29

Berdasarkan rumus tersebut besaran pajak terutang yang dapat

dikenakan pada wajib pajak kendaraan bermotor akan disesuaikan dengan

tarif yang terlah dijelaskan sebelumnya, begitu pun dengan NJKB dan

Bobot Kendaraan Bermotor tersebut.

3. Sistem Administrasi Perpajakan Modern

a. Reformasi Perpajakan

Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang mulai

diterapkan sekarang ini yang diharapkan dapat mempermudah seluruh

kegiatan dan proses dalam kehidupan sehari-hari. Begitupun dalam bidang

pajak. Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak (DJP) terus

melaksanakan terobosan untuk mengoprimalkan penerimaan pajak melalui

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Salah satu langkah yang diambil

oleh Direktorat Jendral Pajak adalah melakukan reformasi di bidang

28

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pajak Kendaraan

Bermotor Pasal 7 29

Marihot Siahaan, Op.Cit., h. 186

Page 52: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

34

perpajakan (tax reform). Reformasi perpajakan yang dilakukan mencakup

dua bidang yaitu reformasi di bidang kebijakan dan reformasi di bidang

administrasi perpajakan. Reformasi di bidang administrasi dilaksanakan

melalui program modernisasi administrasi perpajakan.

Adapun konsep program ini adalah perubahan pola pikir dan perilaku

aparat serta tata nilai organisasi, sehingga dapat menjadikan Direktorat

Jendral Pajak sebagai institusi yang profesional dengan citra yang baik di

mata masyarakat. pelaksanaan modernisasi perpajakan mencakup empat

bidang, yaitu : (1) restrukturisasi organisasi, (2) perbaikan proses bisni

melalui optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, (3)

perbaikan sistem manajemen sumber daya manusia dan (4) pelaksanaan

good governence. Reformasi administrasi ini mempunyai tiga tujuan

utama, yakni meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak,

meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan produktivitas

dan integrasi aparat pajak (Sumber : DJP, 2007)30

.

Reformasi administrasi perpajakan ini juga memiliki tujuan utama

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya. Kedua, untuk mengadministrasikan penerimaan

oajak sehingga transparansi dan akuntabilitas penerimaan sekaligus

pengeluaran pembiayaan dana dari pajak setiap saat bisa diketahui. Ketiga,

untuk memberikan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan

pajak, terutama adalah kepada aparat pengumpul pajak, kepada Wajib

Pajak ataupun kepada masyarakat pembayar pajak31

.

Pembaharuan dari segi sistem untuk tujuan meningkatkan kualitas

pelayanan yang akan mempengaruhi tingkat kepatuhan para wajib pajak

memang sangat diperlukan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

30

I Wayan S.A dan Ni Ketut Lely A.M , Op.Cit., h. 820 31

Hasan Irawan dan Siti Khairani, Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang, Jurnal,

STIE MDP, Palembang, 2011, h. 2

Page 53: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

35

b. Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

Reformasi Perpajakan Indonesia telah tersebut telah dimulai sejak

Tahun 2002 dengan menerapkan Sistem Administrasi Modern di Kantor

Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar (Large Tax Office). Sebagai sebuah

kantor yang menjadi proyek percontohan (pilot project), Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) tersebut dinilai oleh banyak pihak berhasil dalam

merefleksikan reformasi di bidang administrasi perpajakan. Beberapa

sasaran dari penerapan sistem administrasi perpajakan modern adalah

tercapainya tingkat kepatuhan suka rela yang tinggi, tercapainya tingkat

kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap administrasi perpajakan, dan

tercapainya produktivitas aparat perpajakan yang tinggi.

Hal mendasar dalam modernisasi pajak adalah terjadinya perubahan

paradigma perpajakan, yaitu dari semula berbasis jenis pajak sehingga

terkesan ada dikotomi berbasis fungsi dan lebih mengedepankan aspek

pelayanan kepada masyarakat. kemudian didukung oleh fungsi

pengawasan, pemeriksaan, maupun penagihan pajak. Penerapan sistem

administrasi perpajakan modern ini merupakan indikator positif dari pihak

pemerintah untuk secara bersama-sama dengan masyarakat Wajib Pajak

mengelola pajak secara efektif dan efisien.32

Hal lain yang perlu diketahui adalah sistem administrasi perpajakan

modern juga mengadopsi kemajuan teknologi terbaru di antaranya melalui

pengembangan Sistem Informasi Perpajakan (SIP) dengan pendekatan

fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) yang

dikendalikan dengan case management system dalam workflow system

dengan berbagai modul otomasi kantor serta berbagai pelayanan dengan

basis e-system seperti e-SPT, e-Filling, e-Payment, e-Registration dan e-

32

Herry Purwono, Op.Cit., h. 17-18

Page 54: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

36

Councelling yang diharapkan dapat meningkatkan mekanisme kontrol

yang lebih efektif.33

Karakteristik sistem administrasi perpajakan modern adalah :

1) Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem

administrasi yang berbasis teknologi terkini (sistem informasi)

2) Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor

penerimaan pembayaran secara online

3) Seluruh Wajib Pajak diwajibkan melaporkan kewajiban

perpajakannya dengan menggunakan media komputer (e-SPT)

4) Monitoring kepatuhan Wajib Pajak dilaksanakan secara intensif

dengan pemanfaatan profit Wajib Pajak

5) Wajib Pajak yang diadministrasikan di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Madya hanya Wajib Pajak tertentu saja, yakni sekitar 500

Wajib Pajak. 34

Dengan begitu, setiap upaya yang telah dilakukan untuk

meningkatkan tingkat kesadaran bagi Wajib Pajak dengan melakukan

pembaharuan sistem dan meningkatkan proses perbaikan administrasi

dapat menjadi hal yang efektif dan efisien.

c. Reformasi Pajak Daerah

Dengan mulai bergulirnya pembaharuan sistem atau yang disebut

dengan reformasi pada bidang perpajakan, yang dicanangkan pemerintah

pusat, hal ini juga berimplikasi atau berpengaruh terhadap pajak daerah

dan retribusi daerah.

Reformasi dimaksud adalah pembaharuan sistem pepajakan daerah

dan retribusi daerah yang mengarah pada sistem yang sederhana, adil,

efektif dan efisien yang dapat menggerakkan peran serta masyarakat dalam

33

Sinta Setiana,dkk.,Op.Cit., h. 134 34

Ita Salsalina Lingga, Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Efisiensi Pemrosesan Data

Perpajakan: Survey Terhadap Pengusaha Kena Pajak pada KPP Pratama X Bandung, Jurnal

Akuntansi Vol.4 No.2 November 2012, h. 104

Page 55: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

37

pembiayaan pembangunan daerah. Untuk itu maka pada tahun 1997

terbitlah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah dan dalam pelaksanaannya meskipun baru berjalan

kurang lebih tiga tahun, Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 mengalami

perbaikan atau perubahan dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

2000.35

Agar dapat menyesuaikan diri dan mengikuti era serta tantangan

penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan daerah. Seiring dengan

perkembangannya, kedua undang-undang pajak daerah tersebut dianggap

belum sesuai dengan perkembangan kebijakan otonomi daerah dan aspirasi

masyarakat.

Maka pada tahun 2009 diundangkan undang-undang pajak daerah

yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD), dimana undang-undang ini

menggantikan ke dua undang-undang pajak daerah yang lama.

Tujuan dari perubahan ini dapat dilihat dari konsideran yang tercantum di

dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah yaitu:

1) Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

dan kemandirian daerah, perlu dilakukan perluasan objek pajak

daerah dan retribusi daerah dan pemberian direksi dalam

penetapan tarif;

2) Bahwa kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah dilaksanakan

berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran

serta masyarakat dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi

daerah

3) Bahwa Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan

35

Darwin, Op.Cit., h. 96

Page 56: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

38

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 perlu disesuaikan dengan

kebijakan otonomi daerah.36

d. Modernisasi Pajak Daerah (e-Samsat)

Berdasarkan kebijakan Direktorat Jendral Pajak yang melakukan

perubahan dalam sistem administrasi perpajakan yakni dengan melakukan

modernisasi untuk memanfaatkan tekonologi informasi yang sedang

berkembang, hal tersebut juga dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk

menjalankan proses perpajakannya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

menciptakan terobosan didalam layanan inovasi Pajak Daerah yakni

layanan Pajak Online atau e-Pajak. Tujuan e-Pajak atau Pajak Online

adalah untuk mempercepat layanan perpajakan dengan memanfaatkan

Teknologi Informasi walaupun memiliki keterbatasan SDM. Salah satu

layanan yang termasuk di dalamnya adalah e-Samsat

1. e-Samsat

Modernisasi perpajakan juga diterapkan untuk Pajak Kendaraan

Bermotor yakni dengan penerapan e-Samsat. e-Samsat adalah alternatif

layanan permbayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Pembayaran SWDKLLJ

(Asuransi Jasa Raharja) dan Pengesahan STNK Tahunan secara elektronik

memalui Channel Bank (ATM, Mobile Banking dan Internet Banking).

Untuk pengesahan secara elektronik dan pengambilan STNK asli dapat

ditukarkan dengan struk ATM tersebut ke kantor-kantor SAMSAT.

Latar belakang dibuatnya e-Samsat adalah adanya Peraturan Presiden

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi

Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor.

a) Manfaat dari teknologi e-Samsat ini adalah :

1) Sederhana, yaitu prosedur pelayanan dilaksanakan, dan diakses

karena dapat dilaksanakan pada mesin ATM maupun channel bank

yang telah bekerja sama untuk melaksanakan penerimaan

pembayaran e-Samsat.

36

Ibid., h. 97

Page 57: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

39

2) Cepat, yaitu adanya kepastian waktu dalam penyelsaian pelayanan

3) Berkualitas dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Transaksi Elektronik

4) Aman, yaitu proses dan produk pelayanan memberikan

perlindungan, rasa aman dan kepastian hukum

5) Efisien, yaitu Wajib Pajak tidak perlu antri dan hadir di kantor

Samsat

b) Syarat untuk dapat melakukan transaksi bayar melalui e-Samsat

1) Wajib Pajak dengan data kepemilikan kendaraan yang sesuai

dengan data yang ada dalam Server Samsat dan Data Nasabah di

Bank (NIK di KTP = NIK di Samsat)

2) Kendaraan tidak dalam status blokir polisi/blokir data kepemilikan

(jual-beli)

3) Wajib Pajak memiliki nomor rekening dan fasilitas ATM BANK

yang identitasnya sama dengan identitas pemilik kendaraan yang

akan dibayar pajaknya

4) Berlaku untuk pembayaran pajak kendaraan tahunan pengesahan

STNK tahunan

5) Kendaraan yang tidak memiliki tunggakan 1 tahun atau lebih

6) Tidak berlaku untuk pembayaran pajak kendaraan yang bersamaan

dengan penggantian STNK 5 tahun

7) Masa pajak yang dapat dibayarkan adalah 60 hari sebelum jatuh

tempo.

c) Keunggulan e-Samsat dibanding dengan pembayaran pajak

sebelumnya adalah :

1) Proses identifikasi kepemilikan, Pembayaran Pajak Kendaraan dan

Pembayaran SWDKLLJ terjadi secara terintegrasi, cepat, dan

akurat dengan memanfaatkan teknologi informasi

2) Wajib Pajak tidak perlu datang hadir dan mengganti di Kantor

Samsat

Page 58: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

40

3) Struk bukti pembayaran dipersamakan dengan SKPD. Catatan :

jika diperlukan Wajib Pajak dapat mencetak Struk bukti

pembayaran di kantor-kantor samsat terdekat.

4) Struk bukti pembayaran juga menjadi bukti bahwa telah

dilaksanakan pengesahan STNK tahunan

d) Mekanisme Tahapan Transaksi pembayaran e-Samsat adalah :

1) WP atau pemohon mengunjungi ATM bank terdekat untuk

melakukan transaksi pembayaran

2) Akan tampil menu pada kendaraan bermotor di layar mesin ATM

3) Wajib Pajak / pemohon memasukan kode Nopol kendaraannya

diawali dengan 4 digit angkat dan dilanjutkan dengan memasukan

konversi huruf (karena pada mesin ATM tidak ada entri huruf)

petunjuk akan ditampilkan pada layar ATM B = 02 , C = 03, D =

04, E = 05, F = 06 Dst sampai dengan Z = 26

4) ATM akan melakukan verifikasi data kepemilikan kendaraan

bermotor ke server Samsat berdasarkan data nasabah pemilik kartu

ATM dan Nopol yang di-entry pada layar ATM

5) Jika seluruh proses identifikasi sesuai dan valid maka pada layar

ATM akan menampilkan data kendaraan yang dimaksud beserta

jumlah besaran nominal PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar

6) Jika Wajib Pajak setuju dengan informasi yang ditampilkan, maka

pemohon dapat melanjutkan proses pembayaran

7) Jika proses pembayaran selesai dan dinyatakan berhasil maka dari

mesin bank secara otomatis akan mengeluarkan bukti pembayaran

berupa struk yang memiliki bentuk dan ukuran sesuai ketentuan37

.

Berdasarkan uraian mengenai e-Samsat tersebut dapat disimpulkan

bahwa peluncurannya ialah sesuai dengan reformasi perpajakan daerah

yang menginginkan bahwa sistem perpajakan daerah mengarah pada

37

Upthomas01, Gubernur Launching e-Pajak dan e-Samsat, di tulis pada 24 Juni 2016

http://bprd.jakarta.go.id/gubernur-launching-e-pajak-dan-e-samsat/ Di akses pada Rabu, 08

November 2017, Pukul. 19.16

Page 59: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

41

sistem yang sederhana, adil, efektif dan efisien yang dapat menggerakkan

peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan.

e. Dimensi Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Berdasarkan penjelasan mengenai reformasi pajak dan dengan

memperbaharui proses perpajakan dengan sistem administrasi perpajakan

modern, maka dapat di susun dimensi yang menjadi penanda dari sistem

administrasi perpajakan modern yakni :

1. Strategi Organisasi

Strategi organisasi dipandang sebagai siasat, sikap pandang dan

tindakan yang betujuan memanfaatkan segala keadaan, faktor,

peluang dan sumber daya yang ada sedemikian rupa sehingga tujuan

organisasi dapat dicapai dengan berhasil dan selamat. Strategi

berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola arus keputusan

bermakna.

Strategi organisasi mencakup ialah kampanye sadar dan peduli

pajak, kampanye dan sosialisasi perpajakan sebagai bagian dari good

governance framework melalui berbagai pihak, seperti perguruan

tinggi, tokoh agama dan juga melalui media massa, portal website

serta pemasangan billboard di tempat-tempat strategis dan

meningkatkan kinerja penyuluhan sebagai information service dan

public relation38

2. Kualitas Layanan

Keputusan Menteri PAN No. 18 Tahun 1993 mendefinisikan

pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerimaan pelayanan, maupun dalam rangka

38

Annisa Astriningtyas, Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Kasus pada KPP Pratama Teggalega Bandung),

Skripsi,. FE.UNPAS, Bandung, 2016, h. 48

Page 60: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

42

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut

Indiahono dalam Nonik Faradila tujuan dari suatu pelayanan publik

pada umumnya adalah dapat memuaskan masyarakat tanpa

memandang apapun. Untuk itu dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dituntut kualitas prima yang tercermin antara lain: tranparansi,

akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak dan

keseimbangan hak dan kewajiban.

Dalam hal perbaikan pelayanan, Direktorat Jendral Pajak

melakukan penulisan dan dokumentasi Standard Operating

Procedures (SOP) untuk setiap kegiatan di seluruh unit DJP. Selain

itu DJP meluncurkan 8 layanan keunggulan bagi masyarakat yang di

dalamnya terdapat janji waktu pelayanan, kejelasan persayaratan dan

prosedur (Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Pajak, 2007)39

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan kualitas

layanan yang dimaksud adalah peningkatan penyelenggaran dalam

hal layanan agar masyarakat atau wajib pajak dapat merasa

terpuaskan serta adanya prosedur yang jelas.

3. Fasilitas Layanan dengan Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan

elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis dan

mendistribusikan informasi dalam bentuk apapun termasuk kata-kata,

bilangan dan gambar. Sedangkan fasilitas dengan teknologi informasi

merupakan salah satu bentuk dari penerapan sistem administrasi

39

Nonik Faradila Hastanti, Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap KPP Pratama Semarang Barat), Skripsi.,

FEB Univ. Dian Nuswantoro Semarang, 2016, h. 21-22

Page 61: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

43

modern guna meningkatkan kepatuhan wajib pajak menurut Candra

dalam Doni40

Menurut Widodo dan Djefris dalam Nonik Faradila, media

penyampaian pengaduan dapat melalui e-mail, pos, nomor telepon

bebas biaya, atau langsung. Sarana, prasarana dan pendukung lainnya

yang lebih modern meliputi:

a. Help Desk dengan teknologi knowledge base pada TPT (service

counter)

b. Pelayanan menggunakan e-system antara lain e-payment

(pembayaran pajak secara on line), e-registration (pendaftaran

wajib pajak melalui internet), e-filling (pelaporan pajak melalui

internet), e-spt (pengisian SPT dengan program yang telah

disediakan DJP) dan e-counseling (konsultasi secara on line)

c. Built in control system

d. Pertugas pajak yang berkualitas tinggi berbasis kompetensi

e. Penerapan Kode Etik Pegawai

f. Sistem remunerasi yang lebih baik dengan adanya TKT

g. Layar sentuh Informasi Perpajakan (Touch Screen)

h. Sistem antrian dan LCD Proyektor berikut electric screen

layaknya di Bank

i. Tersedianya ruang konselung serta brosur, leaflet dan majalah

perpajakan

j. Tersedianya Bank/Tempat Pembayaran Pajak41

40

Doni Guspa Prabowo, Upaya Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Semarang Timur), Jurnal Akuntansi

Univ. Dian Nuswantoro Semarang, 2015, h. 3 41

Nonik Faradila Hastanti, Op.Cit., h. 23

Page 62: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

44

4. Kepatuhan Wajib Pajak

a. Definisi Kepatuhan Wajib Pajak

Definisi Kepatuhan Wajib Pajak menurut Keputusan Menteri

Keuangan No. 554/KMK/.04/2000 dalam Devano Sony & Siti Kurnia

Rahayu pada Feisal Arif adalah Tindakan Wajib Pajak dalam pemenuhan

kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu

Negara.42

.

Menurut Chairil Anwar Pohan, Kepatuhan Wajib Pajak atau Tax

Compliance adalah :

“Berhubungan dengan kegiatan untuk mematuhi aturan perpajakan,

yang meliputi : administrasi, pembukuan, pemotongan/pemungutan

pajak, penyetoran, pelaporan, memberikan data untuk keperluan

pemeriksaan pajak dan sebagainya, secara umum peraturan pajak

akan dipatuhi oleh Wajib Pajak bila biaya untuk memenuhinya

(compliance cost) relatif murah”43

Pengertian lain, kepatuhan Wajib Pajak dapat didefinisikan sebagai

suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban

perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakannya44

Berdasarkan pengertian berikut dapat disimpulkan bahwa, kepatuhan

wajib pajak adalah usaha dari seorang Wajib Pajak untuk memenuhi

semua kewajiban perpajakannya dengan melakukan dan melaksanakan

sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan yang berlaku.

Kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu

kepatuhan terhadap hukum. Kepatuhan dalam pemabayaran pajak

merupakan tindakan tertib terhadap hukum perpajakan.

42

Feisal Arif Taruna N. , Op,Cit., h. 41 43

Chairil Anwar Pohan, Manajemen Perpajakan : Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis

Edisi Revisi, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2015) h. 8 44

Doni Guspa Prabowo, Op.Cit., h. 4

Page 63: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

45

b. Macam-Macam Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Safri Nurmantu dalam Petrus Lumbantoruan, terdapat dua

macam kepatuhan yaitu :

1) Kepatuhan Material

Suatu keadaan dimana Wajib Pajak secara substantif atau hakekat

memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi

Undang-Undang Perpajakan.

2) Kepatuhan Formal

Suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi kewajiban

perpajakan secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-

Undang Perpajakan. Kewajiban perpajakan formal diatur dalam

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan. 45

c. Kriteria Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

192/PMK.03/2007 Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang selanjutnya

disebut sebagai Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang memenuhi

persyaratan sebagai berikut : 46

1) Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan. Tempat

waktu dalam penyampaian SPT meliputi :

a) Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan tepat waktu dalam 3

(tiga) tahun terakhir

b) Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambar dalam

tahun terakhir untuk Masa Pajak Januari sampai November tidak

45

Petrus Lumbantoruan, Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern,

Kualitas Pemeriksaan Pajak dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

(Survey pada WPOP Di KPP Pratama Bandung Cibeunying), Jurnal., Unikom Bandung, 2013, h.

4 46

Sinta Setiana,dkk., Op.Cit., h. 140

Page 64: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

46

lebih dari 3 (tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak

berturut-turut dan

c) Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat telah disampaikan

tidak lewat dari batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan

Masa Pajak berikutnya.

2) Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali

tunggaan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau

menunda pembayaran pajak.

3) Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau Lembaga

Pengawasan Keuangan Pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut

4) Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang

perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Berdasarkan kriteria tersebut dapat disimpulkan, bahwa kriteria

kepatuhan wajib pajak seperti yang di atas dapat terwujud dengan

dibarengi dengan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

pajaknya.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

Dalam memenuhi kewajiban perpajakan, terutama untuk melihat

kepatuhan seorang wajib pajak, ada beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Menurut Aristanti Widyaningsih dalam R.A Vivi

Yulian dan Neri Susanti, antara lain :

1) Pemahaman terhadap sistem pemungutan pajak, yaitu:

a) Official Assessment System

Yaitu sistem pemungutan yang memberikan wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang

b) Self Assessment System

Page 65: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

47

Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak

yang terutang

c) With Holding System

Yaitu pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada

pihak ketiga (bukan pemerintah dan bukan wajib pajak) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang

2) Kualitas Pelayanan

Pelayanan yang berkualitas harus dapat memberikan 4K, yaitu

keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum.

Kualitas pelayanan dapat diukur dengan kemampuan memberikan

pelayanan yang memuaskan, dapat memberikan pelayanan

dengan tanggapan, kemampuan, kesopanan dan sikap dapat

dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak.

3) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan membuat

masyarakat lebih mudah memahami ketentuan dan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku. Tingkat

pendidikan yang semakin rendah juga akan tercermin dalam

masih banyaknya wajib pajak yang enggan melaksanakan

kewajiban perpajakannya karena kurangnya pemahaman.

4) Tingkat Penghasilan

Tingkat penghasilan akan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak tepat pada waktunya. Kemampuan wajib

pajak dalam memenuhi kewajiban pajak terkait erat dengan

besarnya penghasilan dalam dalam membayar pajak tepat pada

waktunya

5) Persepsi Wajib Pajak Terhadap Sanksi Perpajakan

Faktor persepsi wajib pajak terhadap sanksi perpajakan memiliki

pengaruh yang besar terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayarkan kewajibannya. Kondisi ini berarti bahwa jika

Page 66: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

48

persepsi/keyakinan wajib pajak terhadap sanksi perpajakan

semakin tinggi akan menjadi pertimbangan wajib pajak dapat

memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak47

Faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan perpajakan menurut Siti

Kurnia Rahayu di dalam bukunya ialah:

6) Kondisi Sistem Administrasi Perpajakan Suatu Negara

Sistem administrasi perpajakan suatu negara akan efektif apabila

didukung oleh instansi pajak yang efektif, sumber daya pegawai

pajak yang mumpuni dan prosedur perpajakan yang baik pula.

7) Tinggi Rendahnya Tarif yang Ditetapkan

Tarif pajak yang tinggi tentunya memberikan dorongan Wajib

Pajak untuk berupaya mengurangi jumlah utang pajaknya melalui

tindakan penghindaran maupun penyelundupan pajak. 48

e. Dimensi Kepatuhan Wajib Pajak

Dimensi kepatuhan wajib pajak menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan adalah sebagai berikut :

1) Kepatuhan Formal :

a) Kepatuhan dalam mendaftarkan diri. Penandatanganan Surat

Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Wajib Pajak.

b) Kepatuhan menyampaikan SPT tepat waktu. Menyampaikan

SPT masa lebih dari 20 hari setelah masa terhutangnya pajak

c) Kepatuhan dalam pembayaran pajak terhutang tepat waktu.

Menyampaikan SPT tahunan PPh terhutang tidak melampaui 4

(empat) bulan setelah akhir tahun pajak.

47

R.A Vivi Yulian dan Neri Susanti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib

Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Di Unit Pelayanan Pendapatan

Provinsi (UPPP), Jurnal, FE Universitas Dehasen Bengkulu, 2013, h. 68 48

Siti Kurnia Rahayu, Perpajakan Konsep dan Aspek Formal, (Bandung: Rekayasa Sains,

2017) h. 196-197

Page 67: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

49

2) Kepatuhan Material :

a) Kepatuhan dalam megisi SPT dengan benar, lengkap dan jelas.

Setiap wajib pajak mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar,

lengkap dan jelas dalam bahasa Indonesia dengan huruf latin,

angka dan satuan mata uang rupiah

b) Kejujuran dalam perhitungan pajak terhutang

c) Membayar sanksi administrasi49

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Sebagai bahan masukan dalam penelitian ini, penulis mengambil

kajian-kajian sebelumnya berupa penelitian berbentuk skripsi dan jurnal

mengenai pengaruh sistem administrasi perpajakan modern terhadap

kepatuhan wajib pajak. antara lain ;

Sinta Setiana, dkk. Pada tahun 2010 dengan penelitian berjudul

“Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Bandung Bojonagara). Penelitian ini mengkaji masalah mengenai sejauh

mana penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan menelaah

bagaimana pengaruh dari sistem administrasi perpajakan itu. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dengan teknik

analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat pengaruh dari seluruh variabel yang digunakan

ditunjukkan dengan angka ɑ = 0,10 dan besarnya pengaruh sebesar 17,2%

yang artinya dari penelitian tersebut pengaruh variabel X sebesar 17,2% dan

sisanya 82,8% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian.50

Ita Salsalina Lingga pada tahun 2012 dengan judul penelitian

“Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Efisiensi Pemrosesan Data

Perpajakan : Survey Terhadap Pengusaha Kena Pajak pada KPP Pratama X,

49

Annisa Astriningtyas, Op.Cit., h. 56 50

Sinta Setiana,dkk., Op.Cit, h. 159

Page 68: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

50

Bandung”. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai

kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai sistem pelaporan digital,

menyebabkan masih banyak wajib pajak yang tidak ingin menggunakan

sistem ini. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan

teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana untuk menjawab

hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai p value dengan signifikansi

0,05 menghasilkan nilai 0,000 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari

p value 0,05 yang mengartikan hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima

dan H0 ditolak, dimana terdapat pengaruh penerapan e-SPT terhadap

efisiensi pemrosesan data perpajakan.51

. Dalam penelitian ini keterbatasan

pada variabel bebas yang diteliti hanya berpengaruh 36,4% saja.

Feisal Arif Taruna Nugraha pada tahun 2015 dengan judul penelitian

“Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Sanksi Perpajakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan

Bermotor (Studi Kasus Pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah

Prov. Wil. Kota Bandung III Soekarno Hatta). Dalam penelitian Feisal ini,

masalah yang dikaji ialah proses pelayanan pembayaran pajak kendaraan

bermotor yang belum optimal dan juga kurangnya kepatuhan wajib pajak

karena sanksi administrasi belum sepenuhnya berjalan. Metode dalam

penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis data menggunakan regresi

linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan sanksi perpajakan

berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan yang kuat terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor, dengan begitu kedua variabel

tersebut menunjukkan hasil yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

kendaraan bermotor. Pengaruh variabel tersebut menunjukkan pengaruh

sebesar 76,2% sedangkan 23,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti pada penelitian ini52

.

51

Ita Salsalina Lingga, Op.Cit., h. 112 52

Feisal Arif Taruna N. , Op.Cit., h. 114

Page 69: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

51

Nonik Faradila Hastanti pada tahun 2016 dengan judul penelitian

“Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Semarang Barat). Dalam penelitian ini masalah yang dikaji adalah masih

banyak wajib pajak yang terlambat dan tidak menyampaikan surat

pemberitahuan (SPT) dan penulis ingin melihat apakah penerapan sistem

administrasi perpajakan modern terlah mampu membantu mengurangi

ketidakpatuhan wajib pajak. Metode penelitian yang digunakan adalah

kuantitatif dengan analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan dari variabel strategi organisasi, kualitas

pelayanan, fasilitas layanan dengan teknologi informasi dan kode etik.

Terdapat pengaruh variabel kualitas layanan dan kode etik dengan taraf

signifikansi didapat sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Maka

dikatakan kualitas layanan dan kode etik mempengaruhi kepatuhan wajib

pajak dalam membayarkan kewajiban perpajakannya 53

.

I Wayan Sugi A. dan Ni Ketut Lely A.M pada tahun 2017 dengan

penelitian berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan

Modern dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak”.

Masalah yang dikaji ialah ketidakstabilan yang terjadi pada tingkat

kepatuhan wajib pajak, sehingga penulis tertarik mengkaji faktor apa yang

menyebabkan hal tersebut dapat terjadi. Metode dalam penelitian ini adalah

kuantitatif dengan analisis data menggunakan regresi linear berganda.

Dalam penelitian ini menunjukan hasil variabel struktur organisasi, proses

bisnis dan teknologi informasi serta komunikasi, manajemen sumber daya

manuasi dan pelasanaan good governance dalam sistem administrasi

perpajakan modern berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak orang

pribadi di KPP Pratama Gianyar.54

53

Nonik Faradila Hastanti, Op.Cit, h. 68 54

I Wayan Sugi A. dan Ni Ketut Leli A.M , Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak, h. 837 & 842

Page 70: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

52

Tabel 2.2

Penelitian yang Relevan

No. Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Sinta

Setiana,

dkk.(2010)

Pengaruh

Penerapan Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern terhadap

Kepatuhan Wajib

Pajak (Survey

Terhadap Kantor

Pelayanan Pajak

Pratama Bandung

Bojonagara)

Dalam penelitian

ini sama-sama

meneliti mengenai

reformasi

perpajakan yakni

sistem administrasi

perpajakan modern

dan variabel

dependen yang

diteliti sama yakni

untuk mengukur

kepatuhan wajib

pajak

Dalam penelitian ini,

variabel independen

atau X ialah sebanyak

empat variabel, studi

kasus pada penelitian

ini juga dilakukan di

KPP dan juga

penelitian ini meneliti

mengenai kepatuah

wajib pajak pada pajak

penghasilan

2. Ita Salsalina

Lingga

(2012)

Pengaruh

Penerapan e-SPT

Terhadap

Efisiensi

Pemrosesan Data

Perpajakan :

Survey Terhadap

Pengusaha Kena

Pajak pada KPP

Pratama X,

Bandung

Dalam penelitian

Lingga, penerapn

e-SPT diukur dari

indikator

kemudahan,

kepraktisan serta

pemanfaat

teknologi

informasi, sama

halnya dengan

penelitian ini yang

ingin meneliti

Pada penelitian Lingga

variabel X dan Y yang

diteliti berbeda, studi

kasus pada penelitian

ini juga berbeda

penelitian Lingga

masih sama dengan

sebelumnya yakni

dilakukan di KPP

Page 71: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

53

mengenai

kemudahan, dan

kepraktisan

pembayaran pajak

melalui e-Samsat

3. Feisal Arif

Taruna

Nugraha

(2015)

Pengaruh Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern dan

Sanksi Perpajakan

Terhadap

Kepatuhan Wajib

Pajak Dalam

Membayar Pajak

Kendaraan

Bermotor (Studi

Kasus Pada

Cabang

Pelayanan Dinas

Pendapatan

Daerah Prov. Wil.

Kota Bandung III

Soekarno Hatta)

Dalam penelitian

Feisal dengan

penelitian penulis

variabel X ialah

sama-sama Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern, subjek

pajak yang diteliti

juga sama yakni

Pajak Kendaraan

Bermotor, dan

Variabel Y juga

sama-sama

meneliti mengenai

kepatuhan wajib

pajak

Dalam penelitian

Feisal ia tidak hanya

menguji satu variabel

namun terdapat dua

variabel yakni Sanksi

Perpajakan, sedangkan

pada penelitian penulis

hanya menguji satu

variabel yakni Sistem

Administrasi

Perpajakan Berbasis e-

Samsat, dan studi

kasus pada penelitian

Feisal berbeda dengan

penelitian penulis

4. Nonik

Faradila

Hastanti

(2016)

Pengaruh

Penerapan Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern Terhadap

Kepatuhan Wajib

Dalam penelitian

Nonik juga masih

sama-sama

meneliti mengenai

Sistem

Administrasi

Penelitian Nonik dan

penelitian relevan

lainnya ialah meneliti

mengenai pajak pusat

yakni pajak

penghasilan,

Page 72: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

54

Pajak (Survey

Terhadap Kantor

Pelayanan Pajak

Pratama

Semarang Barat)

Perpajakan Modern

dan Variabel

dependen masih

sama yakni

mengenai

Kepatuhan Wajib

Pajak

sedangkan dalam

penelitian penulis

mengenai pajak daerah

yakni PKB, variabel

yang diteliti dalam

penelitian ini juga

beragam sedangkan

pada penelitian penulis

hanya secara umum

yakni sistem

administrasi

perpajakan modern dan

studi kasus dalam

penelitian Nonik

adalah di KPP berbeda

dengan penulis yang

melalukan penelitian di

kantor Samsat

5. I Wayan

Sugi A. dan

Ni Ketut

Lely A.M

(2017)

Pengaruh

Penerapan Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern dan

Kesadaran Wajib

Pajak Pada

Kepatuhan Wajib

Pajak

Dalam penelitian I

Wayan dan Ni

Ketut tema yang

diteliti masih sama

yakni mengenai

Sistem

Administrasi

Perpajakan Modern

dan Variabel

Dependen yang

diteliti pun sama

mengenai

Kepatuhan Wajib

Pada penelitian I

Wayan dan Ni Ketut

variabel yang diteliti

lebih beragam lagi

yakni sebanyak lima

variabel, studi kasus

penelitian mereka ini

sama dengan penelitian

relevan lain yakni di

KPP sedangkan untuk

penelitian penulis

mengambil studi kasus

pada kantor Samsat

Page 73: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

55

Pajak

dan jenis pajak yang

menjadi objek berbeda

yakni pajak

penghasilan dan

penelitian penulis

adalah PKB

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran

sebagai berikut. Pajak merupakan iuran wajib yang dibebankan oleh

masyarakat yang telah menjadi Wajib Pajak kepada pemerintah untuk

meningkatkan infrastruktur dan bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.

Dengan adanya reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah pusat dan

berimplikasi pada pemerintah daerah yakni lewat pajak daerah. Inovasi

dilakukan dalam pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor ini, tujuannya agar

Wajib Pajak merasakan kemudahan dan kepraktisan dalam pembayaran

Pajak Kendaraan Bermotor.

Langkah yang dilakukan adalah dengan Sistem Administrasi

Perpajakan, sekarang ini telah ada e-Samsat yang merupakan alternatif

layanan permbayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Dalam penerapannya

sistem ini telah mengikuti reformasi perpajakan daerah yang menginginkan

proses administrasi yang cepat, sederhana, adil, efektif dan efisien sehingga

dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam membayarkan kendaraan

bermotornya.

Dengan demikian dari uraian latar belakang masalah tersebut diduga

bila sistem admnistrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat telah

dilakukan karena prosesnya yang lebih efektif dan efisien untuk pembayaran

Page 74: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

56

pajak kendaraan bermotor maka terdapat pengaruh pada kepatuhan wajib

pajak kendaraan bermotor untuk membayarkan kewajiban pajaknya.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diilustrasikan pada:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Mempengaruhi

Kurang kesadaran dalam

membayarkan pajaknya,

kualitas layanan yang belum

optimal, dan tunggakan pajak

yang cukup besar

Reformasi Pajak Daerah

Sistem Administrasi

Perpajakan Modern (e-Samsat)

Proses Administrasi

dilakukan dengan :

- Cepat

- Sederhana

- Adil

- Efektif

- Efisien

Kepatuhan Wajib Pajak

Formal Material

Page 75: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

57

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusah masalah penelitian ini biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan skema kerangka pemikiran,

hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya

hubungan antar variabel X (variabel independent) dan Y (variabel

dependen). Maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

H0 : Tidak terdapat pengaruh sistem administrasi perpajakan berbasis e-

Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada

kantor Samsat Jakarta Barat

Ha : Terdapat pengaruh sistem administrasi perpajakan berbasis e-Samsat

terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada kantor

Samsat Jakarta Barat

Page 76: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat yang

berlokasi di Jalan Daan Mogot KM. 13, RT.12/RW.3, Cengkareng Timur,

Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan yakni dari bulan Februari

sampai Agustus 2018. Pengambilan waktu pelaksanaan ini didasarkan

pada pertimbangan bahwa interval waktu tersebut penulis sudah dapat

mengatur waktu kuliah sehingga bisa membagi waktu untuk memfokuskan

penelitian dan penulisan skripsi.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No Kegiatan

2017 2018

BULAN

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pengajuan Judul

2 Persetujuan Judul

3 Penyusunan Bab I -

III

4 Seminar Proposal

5 Revisi Proposal

6 Penyusunan Bab I

7 Penyusunan Bab II

Page 77: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

59

No Kegiatan

2017 2018

BULAN

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

8

Penyusunan Bab III

dan Pembuatan

Instrumen

9 Penelitian Skripsi

10 Penyusunan Bab

IV

11 Penyusunan Bab V

12 Penyusunan

Lampiran-lampiran

13 Pengeditan Skripsi

14 Sidang Skripsi

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam hal tersebut terdapat empat

kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan

kegunaan1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

kuantitatif dengan pendekatan survey. Metode ini disebut metode kuantitatif

karena data dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik2. Menurut Sugiyono pendekatan survey adalah

pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu

yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test,

wawancara terstruktur dan sebagainya3.

Penelitian ini akan meneliti mengenai data kajian yang bersifat

numerik atau angka yang nantinya akan menghasilkan interpretasi data.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013)

h. 2 2 Ibid., h. 7

3 Ibid., h. 4

Page 78: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

60

Desain penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu merupakan sebuah

penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh sistem

administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor.

C. Populasi dan Sampel Data

1. Populasi Data

Menurut Sugiyono yang menerangkan bahwa “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya4.

Berdasarknya obyek penelitian, maka populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor

SAMSAT Jakarta Barat yang berjumlah 2.214.971 wajib pajak

2. Sampel Data

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut5. Berdasarkan populasi

maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak kendaraan

bermotor yang terdaftar di Kantor SAMSAT Jakarta Barat.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah

Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel6. Dengan menggunakan

sampling secara acak sederhana (Simple Random Sampling Technique)

karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

4 Ibid., h. 80

5 Ibid., h. 81

6 Sugiyono, Op.Cit., h. 82

Page 79: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

61

tanpa memperhatikan strata yang diasumsikan dapat mewakili seluruh

jumlah populasi dalam populasi tersebut.7

Salah satu metode untuk menghitung jumlah sampel yang akan

digunakan adalah dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

e : Batas toleransi kesalahan (10%)8

Berdasarkan perhitungan dari rumus tersebut, maka jumlah sampel

yang ditentukan dengan taraf kesalahan 10% ialah sebesar 99,9 dibulatkan

menjadi 100 wajib pajak yang terdaftar di Kantor SAMSAT Jakarta Barat

D. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen)9.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah Sistem Administrasi Perpajakan

Modern Berbasis e-Samsat. Sistem administrasi perpajakan modern

7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 120

8 I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian kuantitatif, (Malang:

Madani, 2015) h. 18 9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 38

Page 80: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

62

merupakan inovasi yang akan memberikan pengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak dalam membayarankan kewajiban pajaknya. Variabel ini

disimbolkan dengan huruf X.

b. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas10

. Dalam penelitian ini

variabel terikat adalah Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.

Variabel ini disimbolkan dengan huruh Y.

Gambar 3.1

Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y

Berpengaruh

2. Definisi Variabel

a. Definisi Konseptual

1) Variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini adalah sistem

administrasi perpajakan modern. Sistem administrasi perpajakan modern

adalah pembaharuan atau inovasi yang dilakukan oleh Direktorat Jendral

Pajak dalam proses pembayaran pajak. Pelaksanaan modernisasi perpajakan

mencakup empat bidang, yaitu : (1) restrukturisasi organisasi, (2) perbaikan

proses bisnis melalui optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi, (3) perbaikan sistem manajemen sumber daya manusia dan (4)

pelaksanaan good governence. Reformasi administrasi ini mempunyai tiga

tujuan utama, yakni meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak,

meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan produktivitas

10

Ibid., h. 38

Sistem Administrasi

Perpajakan Modern

Berbasis e- Samsat (X)

Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor (Y)

Page 81: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

63

dan integrasi aparat pajak. Modernisasi administrasi perpajakan juga

dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam upaya peningkatan penerimaan

pajak dan untuk perbaikan kualitas pelayanan. Inovasi yang dilakukan

adalah dengan diterapkannya sistem e-Samsat untuk pembayaran pajak

kendaraan bermotor.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem administrasi

perpajakan modern berbasis e-Samsat adalah pembaharuan sistem

administrasi perpajakan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki

kualitas pelayanan pajak agar dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

dimana dalam penelitian ini pembaharuan yang dilakukan adalah lewat

inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan e-Samsat.

dari definisi konseptual ini diperoleh dimensi : strategi organisasi atau

berkaitan dengan sosialisasi, kualitas layanan dan fasilitas layanan dengan

teknologi informasi.

2) Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

Variabel terikat atau dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan

wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak menurut Keputusan Menteri Keuangan

No. 554/KMK/.04/2000 adalah Tindakan Wajib Pajak dalam pemenuhan

kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu

Negara. Wajib pajak dikatakan telah patuh atau memenuhi kewajiban

perpajakannya ialah yang tepat waktu dalam melaporkan besaran pajak

pertahun, tidak memiliki tunggakan pembayaran pajak dan membayar

sanksi administrasi yang dibebankan.

Berdasarkan pengertian berikut dapat disimpulkan bahwa, kepatuhan

wajib pajak adalah usaha dari seorang wajib pajak untuk memenuhi semua

kewajiban perpajakannya dengan melakukan dan melaksanakan sesuai

dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Kesadaran

untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu kepatuhan

Page 82: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

64

terhadap hukum. Kepatuhan dalam pemabayaran pajak merupakan tindakan

tertib terhadap hukum perpajakan. Dari definisi konseptual ini di peroleh

dimensi kepatuhan wajib pajak ialah kepatuhan formal dan kepatuhan

material.

b. Definisi Operasional

1) Variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Sistem adminitrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat ini diukur

dengan menggunakan model skala likert sebanyak 23 butir pertanyaan yang

mencerminkan dimensi sistem administrasi perpajakan modern yaitu

strategi organisasi dengan indikatornya sosialiasi program dan kampanye

sadar pajak. Kualitas layanan dengan indikatornya janji waktu pelayanan,

kejelasan persayaratan dan kejelasan prosedur. Fasilitas layanan dengan

teknologi informasi dengan indikatornya pembayaran secara online,

infrastruktur yang ada mendukung proses pelayanan, sistem e-Samsat

sudah dimanfaatkan dan fasilitas pembayaran melalui bank.

2) Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor ini diukur dengan

menggunakan skala likert sebanyak 9 pertanyaan yang mencerminkan

dimensi kepatuhan wajib pajak yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan

material. Dalam setiap dimensi tersebut terdapat indikator yang dijadikan

pengukuran data, untuk kepatuhan formal indikatornya yaitu kepatuhan

mendaftarkan diri, kepatuhan penyampaian surat pemberitahuan pajak, dan

kepatuhan pembayaran pajak tepat waktu. Kepatuhan material indikatornya

yaitu kepatuhan dalam mengisi surat pemberitahuan pajak, dan membayar

sanksi administrasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah instrumen penelitian dengan

menggunakan kuesioner atau angket untuk variavel X dan untuk variabel Y.

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui:

Page 83: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

65

1. Kuesioner, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun

secara kronologis dari yang umum mengarah pada khusus untuk

diberikan pada responden/informan. Kuesioner diajukan pada

responden dalam bentuk tertulis disampaikan secara langsung ke alamat

responden, kantor atau tempat lain11

. Dalam penelitian ini

kuisioner/angket yang digunakan adalah angket tertutup, angket yang

disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya

dengan memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)12

.

Kuesioner ditunjukkan untuk responden yakni wajib pajak terdaftar di

Kantor SAMSAT Jakarta Barat

2. Observasi, menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono

mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan

psikhologis. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi

nonpartisipan yakni peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen13

. Observasi di penelitian ini untuk melihat proses

pembayaran pajak secara manual dan dengan menggunakan e-Samsat

3. Wawancara, merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik struktur maupun tidak

terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas

mengenai obyek penelitian14

. Untuk penelitian ini penulis

menggunakan wawancara tidak struktur, yakni wawancara yang bebas

di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis. Pedoman wawancara hanya berupa garis-

garis besar permasalahan yang akan ditanyakan15

. Wawancara

11

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015) h. 55 12

Riduwan, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2009) h. 39 13

Sugiyono,Op.Cit, h. 145 14

Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi, (Yogyakarta : CAPS, 2011) h.

23 15

Sugiyono, Op.Cit., h. 140

Page 84: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

66

dilakukan ke responden yakni wajib pajak pengguna e-Samsat dan

petugas pelayanan pajak

F. Instrumen Penelitian

Menurut Syofian Siregar, instrumen penelitian adalah suatu alat yang

dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan

informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan

menggunakan pola ukur yang sama16

. Pengukuran instrumen penelitian ini

menggunakan pengukuran Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat

preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:

1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

3 Ragu-Ragu atau Netral

4 Setuju

5 Sangat Setuju17

Dalam penelitian ini instrumen penelitian dibagi menjadi dua yakni

berdasarkan pada variabel yang diteliti berupa variabel X dan Variabel Y,

dan kisi-kisi dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kisi-Kisi Instrumen Angket

a. Instrumen Angket Variabel X

Berdasarkan definisi konseptual dan operasional mengenai sistem

administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka untuk melakukan penelitian diperlukan kisi-kisi

instrumen untuk mengukur indikator-indikator tiap dimensi variabel X

yang akan dikembangkan menjadi 23 pertanyaan. Kisi-kisi instrumen

16

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 75 17 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,

(Semarang: Badan Penerbit-Undip, 2013) h. 47

Page 85: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

67

penelitian tentang sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-

Samsat ini disajikan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Intrumen Variabel X

(Sistem Administrasi Perpajakan Modern Berbasis e-Samsat)

Variabel Terikat Dimensi Indikator No. Item

Soal

Sistem Administrasi

Perpajakan Moden

Berbasis e-Samsat

Strategi

Organisasi18

Sosialisasi Program 1,2

Kampanye Peduli

Pajak

3,4,5

Kualitas Layanan19

Janji Waktu

Pelayanan

6,7

Kejelasan

Persyaratan

8,9

Kejelasan Prosedur 10,11

Fasiltas Layanan

dengan Teknologi

Informasi20

Pembayaran Secara

online

12,13

Infrastruktur

Mendukung Proses

Pelayanan

14,15,16

Pemanfaatan Sistem

e-Samsat

17,18,19

Pembayaran

Melalui Bank

20,21,22,23

18

Annisa Astriningtyas, Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Kasus pada KPP Pratama Teggalega Bandung),

Skripsi,. FE.UNPAS, Bandung, 2016, h. 69 19

Nonik Faradila Hastanti, Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap KPP Pratama Semarang Barat), h. 35 20

Ibid, h.35-56

Page 86: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

68

Pada penelitian ini dimensi yang diambil sebagai instrumen angket

ialah mengadaptasi dari beberapa penelitian;

Dimensi Strategi Organisasi, adaptasi dari penelitian Annisa

Astriningtyas (2016) dalam penelitiannya strategi organisasi yang dimaksud

merupakan cara untuk mensosialisasikan, mengkampanyekan dan juga

intensifikasi dari sistem administrasi perpajakan modern pada pajak

penghasilan. Dalam penelitian ini strategi organisasi merupakan untuk

mensosilisasikan dan mengkampanyekan program pembayaran pajak

kendaraan bermotor melalui sistem e-Samsat.

Dimensi Kualitas Layanan dan Fasilitas dengan Teknologi Informasi,

adaptasi dari penelitian Nonik Faradila H (2016) dalam penelitiannya

kualitas layanan dan fasilitas layanan dengan teknologi informasi, yang

dimaksud merupakan cara untuk mempercepat dan mengefisienkan proses

pemenuhan pajak yang dirasakan oleh para petugas pajak. Dalam penelitian

ini kualitas layanan dan fasilitas layanan dengan teknologi informasi

dimaksudkan untuk melihat apakah sistem pembayaran pajak kendaraan

bermotor melalui e-Samsat telah mempercepat dan mengefisienkan proses

pembayaran pajak dari segi kualitas layananya dan pemanfaatan fasilitas

layanan dengan teknologi informasi.

Butir-butir pernyataan yang tersedia untuk mengisi dengan model

skala likert dalam instrumen penelitian disediakan dengan alternatif jawaban

terdiri dari butir pernyataan dan responden dapat memilih satu jawaban

yang bernilai 1-5 sesuai dengan tingkat jawabannya.

b. Instrumen Angket Variabel Y

Berdasarkan definisi konseptual dan operasional mengenai kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

untuk melakukan penelitian diperlukan kisi-kisi instrumen untuk mengukur

indikator-indikator tiap dimensi variabel Y yang akan dikembangkan

Page 87: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

69

menjadi 9 pertanyaan. Kisi-kisi instrumen penelitian tentang kepatuhan

wajib kendaraan bermotor ini disajikan pada tabel 3.4.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Intrumen Variabel Y

(Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor)

Variabel Penelitian Dimensi Indikator

No

Item

Soal

Kepatuhan Wajib

Pajak Kendaraan

Bermotor

Kepatuhan

Formal21

Kepatuhan Mendaftarkan

Diri

24,25

Kepatuhan Penyampaian

Surat Pemberitahuan

Pajak

26

Kepatuhan Pembayaran

Pajak Tepat Waktu

27,28

Kepatuhan

Material22

Kepatuhan Mengisi Surat

Pemberitahuan

29,30

Kepatuhan Membayar

Sanksi Administrasi

31,32

Dimensi Kepatuhan Formal dan Material penelitian ini, adaptasi dari

penelitian Annisa Astriningtyas (2016) dalam penelitiannya kepatuhan

formal dan kepatuhan material yang dimaksud merupakan cara untuk

mengukur kepatuhan wajib pajak dalam proses penyampaian pajak

penghasilan. Dalam penelitian ini kepatuhan formal dan material di adaptasi

dalam proses pembayaran pajak kendaraan bermotor

21

Annisa Astriningtyas, Op,Cit., h. 70 22

Ibid., h. 70

Page 88: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

70

Butir-butir pernyataan yang tersedia untuk mengisi dengan model

skala likert dalam instrumen penelitian disediakan dengan alternatif jawaban

terdiri dari butir pernyataan dan responden dapat memilih satu jawaban

yang bernilai 1-5 sesuai dengan tingkat jawabannya.

2. Pedoman Observasi

Observasi dalam penelitian ini merupakan observasi non partisipan yakni

peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen.

Oleh karena itu dibuatlah pedoman observasi untuk memudahkan peneliti

memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial yang diamati.

Tabel 3.4

Pedoman Observasi

Alur Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara manual di Kantor

SAMSAT

No Aspek yang diamati Deskripsi

1. Wajib pajak datang ke loket pendaftaran

untuk mengisi form permohonan

2. Wajib pajak menyerahkan form permohonan

ke loket khusus penyerahan berkas

3. Wajib pajak menunggu slip pembayaran

pajak

4. Wajib pajak menyerahkan slip pembayaran

dan membayar ke loket pembayaran pajak

5. Wajib pajak mendapat bukti pelunasan pajak

Page 89: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

71

6. Wajib pajak membawa bukti pelunasan ke

loket pengambilan STNK untuk

mendapatkan STNK baru

Tabel 3.5

Pedoman Observasi

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan e-Samsat di Kantor

Samsat

No. Aspek yang diamati

Deskripsi Fasilitas

1. Ketersediaan Ruang Tunggu

2. Ketersediaan Loket Pembayaran

3. Ketersediaan bangku untuk menunggu

4. Ketersediaan papan petunjuk

Kecepatan Pelayanan

1. Wajib Pajak menukarkan struk dengan SKPD

dan melakukan pengesahan STNK

2. Lama proses pelayanan

Sumber Daya Manusia

1. Ketanggapan Petugas

2. Keramahan Petugas

Page 90: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

72

3. Pedoman Wawancara

Instrumen interview atau wawancara pada penelitian ini adalah

sistem administrasi perpajakan modern yang berbasis e-Samsat untuk

melihat bagaimana penerapan sistem admininstrasi ini dan mengukur

kepatuhan wajib pajak dari adanya sistem administrasi ini. wawancara

dilakukan pada dua orang yakni petugas dan wajib pajak.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Variabel Pertanyaan Item

Soal

Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern

Berbasis e-

Samsat

Petugas

Seperti apa sosialisasi terkait program e-Samsat yang

dilakukan pihak samsat dan dinas terkait?

1

apakah sosialisasi program e-Samsat ini telah

sepenuhnya diketahui masyarakat?

2

adanya sistem administrasi perpajakan modern apakah

telah memudahkan petugas dalam menjalankan

pekerjaan? (adanya kejelasan pembagian tugas dan

wewenang)

3

bagaimana penerapan program e-Samsat yang selama

ini telah dilakukan?

4

apakah infarstruktur yang ada telah mampu

mendukung program e-Samsat ini?

5

apakah e-Samsat telah mempercepat proses

pembayaran pajak kendaraan bermotor oleh wajib

pajak?

6

apakah program e-Samsat ini telah benar-benar

dimanfaatkan oleh wajib pajak?

7

apakah pembayaran secara online memudahkan

petugas dalam memproses pemenuhan kewajiban

perpajakan wajib pajak?

8

Page 91: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

73

apakah kecepatan pelayanan kepada wajib pajak oleh

petugas meningkat setelah ada penerapan e-Samsat

ini?

9

apa kelebihan dan kekurangan dari program ini? 10

adanya sistem administrasi perpajakan modern apakah

telah mempercepat proses pelayanan bagi wajib pajak?

11

Upaya seperti apa yang dilakukan petugas untuk

meningkatkan kesadaran wajib pajak?

12

Apa kendala yang dihadapi selama melakukan

pelayanan bagi wajib pajak?

13

bagaimana saran untuk kedepan agar program ini dapat

semakin efektif dilakukan?

14

Wajib Pajak

apakah saudara membayarkannya langsung melalui

ATM, Teller atau Mobile Banking?

1

Seperti apa proses yang dilakukan ketika pembayaran

bila melalui ATM dan Mobile Banking?

2

apakah step-step pembayaran melalui ATM sesuai

dengan petunjuk yang telah diberikan?

3

apakah sosialisasi yang diberikan terkait program e-

Samsat ini sudah efektif dilakukan?

4

apakah prosedur yang ada dari program e-Samsat

memudahkan untuk pembayaran pajak kendaraan

bermotor?

5

seperti apa peningkatan pelayanan dari program e-

Samsat ini?

6

apakah kecepatan pelayanan oleh petugas meningkat

setelah diterapkanna program e-Samsat?

7

apakah infrastruktur yang ada sudah layak dan

mendukung untuk penerapan program ini? (adanya

8

Page 92: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

74

website dan pembayaran lewat bank)

Apa saudara merasa terdapat kemudahan dari

pembayaran melalui e-Samsat ini dibanding dengan

pembayaran secara manual?

9

Apakah ada kesulitan yang dihadapi dari pembayaran

melalui e-Samsat ini?

10

Apakah sistem pembayaran melalui e-Samsat sudah

sepenuhnya dimanfaatkan oleh para wajib pajak

kendaraan bermotor?

11

apakah proses pembayaran melalui e-Samsat ini sudah

dapat memangkas waktu pelayanan dan pembayaran

pajak kendaraan bermotor?

12

Menurut saudara, apakah pembayaran melalui bank

atau ATM sudah dapat dikatakan efektif dan efisien?

13

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab masalah dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan23

. Teknik analisis

data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian

ini menggunakan statistik deskriptif.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan distribusi)24

23

Sugiyono , Op.Cit., h. 147 24

Imam Ghozali, Op.Cit., h. 19

Page 93: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

75

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Suharsimi (2006) yang dikutip oleh Danang Sunyoto dalam

bukunya menjelaskan tentang Validitas yang merupakan suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang dapat digunakan

adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus

korelasi product moment adalah sebagai berikut:

∑ 𝑥𝑦 𝑟𝑥𝑦 =

√(∑ 𝑥2)(∑ 𝑦2)

Atau bisa juga dengan rumus sebagai berikut:

∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦) r xy =

√( ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2 ( ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2)

Keterangan :

r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y

x : skor masing-masing item

y : total skor

x : jumlah kemudahan penyajian

Menggunakan ∝ = 0,05 (5%) diketahui r hitung > r tabel. Apabila

r hitung < r tabel maka status kuesioner adalah gugur25

25

Danang Sunyoto, Op.Cit., h. 69

Page 94: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

76

Tabel 3.7

Kategori Hasil Validitas Instrumen

Kategori Keterangan

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,60 Cukup

0,60 – 0,80 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang

2) One Shot atau pengukuran sekali saja : pengukuran hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( ).

Suatu variabel dikatakan handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,70 dan dikatakan tidak reliabel atau tidak handal bila nilai Cronbach

Alpha < 0,7026

26

Imam Ghozali, Op.Cit., h. 47-48

Page 95: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

77

Tabel 3.8

Kategori Reliabilitas Instrumen

Nilai Keterangan

0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah

0,20 sampai 0,40 Rendah

0,40 sampai 0,60 Cukup

0,60 sampai 0,80 Tinggi

0,80 sampai 0,10 Sangat Tinggi

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Salah satu model asumsi model regresi adalah residual

mempunyai distribusi normal. Uji t digunakan untuk melihat

signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen tidak bisa

diaplikasikan jika residual tidak mempunyai distrubusi normal.27

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak dengan analisis grafik dan uji statistik28

. Uji statistik non-

parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan

kriteria pengujian:

a. Jika nilai sig. (Asymp.Sig) > 0,05 maka data residual berdistribusi

normal

b. Jika nilai sig. (Asymp.Sig) < 0,05 maka data residual tidak

berdistribusi normal.

27

Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, AMOS, dan

SMARTPLS, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015)., h. 89 28

Imam Ghozali, Op.Cit., h. 161

Page 96: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

78

b. Uji Homogenitas

Homogen artinya data yang dibandingkan atau dikomparasikan

sejenis (bersifat homogen), maka perlu uji homogenitas29

. Maka uji

homogenitas ialah uji yang dilakukan untuk melihat data yang

dibandingan bersifat sama atau homogen. Uji yang dilakukan untuk

melihat adanya homogenitas data ialah menggunakan tabel F

dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel.

Langkah pengujian :

1) Menghitung varians terbesar dan varians terkecil (F hitung )

F hitung =

2) Bandingkan nilai F hitung dengan F tabel

Dengan rumus : db Pembilang = n-1 dan db Penyebut = n-1, dengan

taraf signifikansi ( = 0,05

3) Kriteria Pengujian

Jika : F hitung F tabel, Tidak Homogen

Jika : F hitung F tabel, Homogen30

4. Uji Regresi

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana

yang didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal antar satu variabel

independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi

linear sederhana:

Keterangan :

: Variabel terikat

29

Riduwan, Op.Cit., h. 156 30

Ibid., h. 158

Page 97: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

79

: harga bila = 0 (harga konstan)

: angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkat

atau variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila

(+), terjadi kenaikan; bila (-), terjadi penurunan

:

Harga 𝑟

Harga

Keterangan:

𝑟 : koefisien korelasi momen produk antara variabel dengan variabel

: simpangan baku variabel

: simpangan baku variabel

Bila koefiesien korelasi tinggi, harga juga tinggi. Sebaliknya, bila

koefisien korelasi rendah, harga juga rendah. Selain itu, bila koefisien

korelatif negatif, harga juga negatif. Sebaliknya, bila koefisien korelasi

positif, harga juga positif. Harga dan harga dapat dicari degan rumus

berikut:

∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑ ∑

∑ ∑

Keterangan :

= Regresi atas

= Variabel

= Konstanta regresi

= Koefisien regresi

= Jumlah data

Page 98: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

80

∑ = Jumlah hasil perkalian dan

∑ 2 = Jumlah hasil perkalian skor

∑ 2 = Jumlah hasil perkalian skor 31

5. Uji Hipotesis

Hipotesis statistik merupakan dugaan ata pernyataan mengenai

satu atau lebih populasi yang perlu diuji kebenarannya. Benar atau

tidaknya suatu hipotesis statistik belum dapat diketahui dengan pasti

kecuali melakukan pengujian dengan menggunakan populasi32

.

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang akan di uji adalah apakah

suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau :

HO : bi = 0

Artinya apakah suatu variable independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya

(HA) parameter suatu variable tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel independen.

Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:

1) Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau

lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% maka H0 yang

menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima hipotesis

31

Sudaryono, Teori dan Aplikasi dalam Statistik, (Yogyakarta: ANDI, 2014) h. 80 32

Bambang Suharjo, Statistika Terapan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) h. 49

Page 99: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

81

alternative, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen.

2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan

nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang meyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi

variabel dependen.33

b. Hipotesis Statistik

Untuk menguji pengaruh secara individual sistem administrasi

perpajakan modern apabila diperoleh probabilitas (p value) < 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa variabel sistem administrasi perpajakan modern

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. begitu juga sebaliknya,

apabila diperoleh probabilitas (p value) > 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa variabel sistem administrasi perpajakan modern tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Sehingga dapat ditarik hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :

Ho : ditolak jika p value < 0,05

Ha : diterima jika p value > 0,05

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Dalam kenyataan nilai adjusted

R2

dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai

33

Imam Ghozali, Op.Cit., h. 97

Page 100: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

82

positif. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali, jika uji empiris didapat

nilai R2 negatif, maka nilai adjusted R

2 bernilai nol.

Secara matematis :

a) Jika nilai R2

= 1, maka Adjusted R2 = R

2 = 1

b) Jika nilai R2 = 0, maka Adjusted R

2 = (1- k)/(n-k)

Jika k > 1, maka Adjusted R2 akan bernilai negatif.

34

34

Imam Ghozali, Op.Cit., h. 97-98

Page 101: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat

Penelitian ini dilakukan di Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta

Barat yang beralamat di Jl. Daan Mogot KM.13, Cengkareng, Jakarta

Barat 11720. Kantor SAMSAT ini berada di bawah nauangan Badan Pajak

dan Retribusi Daerah DKI Jakarta. Telepon : (021) 5442301 / Faximile :

(021) 5442357. Email : [email protected]

Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan

serangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan Registrasi dan Identifikasi

Kendaraan Bermotor, pembayaran PKB atau Pajak Kendaraan Bermotor,

pembayaran BNN-KB atau Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan

pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (SWDKLLJ).

Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

Kendaraan Bermotor ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres)

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015. Sebagai salah satu kantor yang

bertujuan untuk melayani masyarakat Kantor SAMSAT ini memiliki visi

dan misi berupa :

Visi

“Terwujudnya Pelayanan Prima Demi Kepuasan Masyarakat”

Misi

1. Menyediakan pelayanan bagi masyarakat wajib pajak dalam

pengurusan STNK dan SKPD secara cepat, tepat, dan benar serta

berpedoman pada ketentuan yang berlaku

Page 102: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

84

2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar

dalam rangka menjamin kepemilikan dan identitas data kendaraan

bermotor

3. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas

kepemilikan kendaraan bermotor yang diperkuat untuk pengambilan

keputusan

4. Melakukan upaya peningkatan untuk layanan melalui perbaikan sarana

dan prasarana, sistem komputerisasi serta pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM) 1

Selain visi dan misi Kantor SAMSAT Jakarta Barat juga mementingkan

mutu pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak lewat kebijakan mutu

sebagai berikut;

Kebijakan Mutu Samsat Jakarta Barat

Segenap pimpinan beserta jajaran SAMSAT Wilayah Jakarta Barat siap

memberikan pelayanan secara cepat dan benar kepada wajib pajak demi

tercapainya pelayanan tersebut kami selalu :

a. Berpedoman pada aturan yang berlaku

b. Memastikan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001 :

2000 dan meningkatkan sistem pelayanan secara

berkesinambungan

c. Memberikan pemahaman dan kepedulian pentingnya mutu layanan

yang cepat dan benar secara terus menerus kepada pelaksana

kegiatan

d. Berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara

terus menerus baik melalui pelatihan maupun kegiatan lain2

1 Kantor SAMSAT Jakarta Barat, “Observasi”, (Jakarta Barat : 11 Juli 2018) Pukul 10.23

2 Kantor SAMSAT Jakarta Barat, “Observasi”, (Jakarta Barat: 24 Juli 2018) Pukul 09.49

WIB

Page 103: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

85

2. Tim Pembina SAMSAT

Kantor bersama Samsat merupakan wadah bagi Kepolisian Negara

Republik Indonesia yang membidangi lalu lintas diwakili oleh Dirlantas

Polda, Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang melaksanakan

pemungutan pajak Provinsi diwakili oleh Dinas Pendapatan (Dispenda)

dan Badan usaha dalam menyelenggarakan Samsat (PT. Jasa Raharja).

Ketiga instansi di atas selanjutnya disebut sebagai Tim Pembina Samsat

yang memiliki fungsi pelayanan masing-masing yaitu sebagai berikut:

a. Dirlantas Polda

Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor (regident ranmor)

adalah fungsi Kepolisian untuk memberikan legitimasi asal usul dan

kelaikan, kepemilikan serta beroperasi Ranmor, fungsi, kontrol, forensik

Kepolisian dan pelayanan kepada masyarakat melalui verifikasi,

pencatatan dan pendataan, penomoran, penerbitan dan pemberian buktir

registrasi dan identifikasi Ranmor, pengarsipan serta pemberian informasi.

Termasuk di dalam layanan registrasi dan identifikasi ranmor ini adalah:

1) Registrasi kendaraan bermotor baru

2) Registrasi perubahan identitas kendaraan dan pemilik

3) Registrasi pengesahan kendaraan bermotor

4) Pemblokiran dokumen regident kendaraan bermotor yang terkait

tindak pidana

5) Penggantian dokumen regident kendaraan bermotor yang terkait tindak

pidana

6) Penggantian dokumen regident kendaraan bermotor

7) Pengahapusan nomor registrasi kendaraan bermotor

b. Pelayanan Dispenda

Menerima dan mengelola pembayaran pajak atas kendaraan bermotor yang

meliputi :

Page 104: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

86

1) Pajak Kendaraan Bermotor

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Hasil penerimaan PKB paling sedikit 10%, termasuk yang dibagi hasilkan

kepada kabupaten/kota , dialokasikan untuk pembangunan dan/atau

pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum

c. PT. Jasa Raharja

Menerima dan mengelola pembayaran sumbangan wajib dana kecelakaan

lalu lintas dan angkutan jalan yang terdiri dari:

1) Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)

merupakan sumbangan tahun wajib yang dibayar oleh pemiliki

kendaraan bermotor sebagai dana untuk pertanggungan wajib

kecelakaan lalu lintas jalan

2) Dana Pertanggung Wajib Kecelakaan Penumpang (DPWKP)

merupakan dana yang terhimpun dari iuran-iuran, terkecuali jumlah

yang akan ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan

Pemerintahan di bidang keuangan untuk pembayaran ganti rugi akibat

kecelakaan penumpang angkutan umum. 3

3. Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Administrasi Jakarta

Barat

a. Visi dan Misi

Visi dan Misi Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Administrasi

Jakarta Barat, berpedoman pada Visi dan Misi Badan Pajak dan

Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Visi Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah

Pelayanan yang profesional dalam optimalisasi penerimaan pajak daerah.

3 Tim Humas, Mengenal Giat dan Fungsi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

Samsat https://bapenda.jabarprov.go.id/mengenal-giat-dan-fungsi-sistem-administrasi-

manunggal-satu-atap-samsat/ diakses pada 15 Juli 2018, Pukul 11.20 WIB

Page 105: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

87

Misi yang menjadi acuan dalam menyusun program dan kegiatan yang

dilakukan dalam mencapai visi sebagai berikut:

1) Mewujudkan perencanaan pelayanan pajak daerah yang inovatif;

2) Menjamin ketersediaan peraturan pelaksanaan pajak daerah dan

melaksanakan penyuluhan peraturan pajak daerah serta menyelesaikan

permasalahan hukum pajak daerah;

3) Mengembangkan sistem teknologi informasi dalam kegiatan pelayanan

pajak daerah;

4) Mengembangkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, sarana

prasarana perpajakan daerah, pengelolaan keuangan serta perencanaan

anggaran dan program dinas;

5) Mengoptimalkan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pelayanan pajak daerah;

6) Meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah.

b. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota

Administrasi Jakarta Barat terdiri dari :

1. Kepala Unit;

2. Subbagian Tata Usaha ;

3. Satuan Pelaksana Penetapan PKB dan BBN-KB ;

4. Satuan Pelaksana Pendataan dan Penagihan ; dan

5. Subkelompok Jabatan Fungsional.

Adapun skema struktur organisasi unit pelayanan PKB dan BBN-KB

Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai berikut:

Page 106: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

88

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB

Kota Administrasi Jakarta Barat

c. Kedudukan

1) Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Administrasi Jakarta Barat

merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan Pajak dan Retribusi Daerah

dalam pelaksanaan Pelayanan pemungutan PKB dan BBN-KB;

2) Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Administrasi Jakarta Barat

dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

KEPALA UNIT PELAYANAN PKB DAN BBN-KB

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

KEPALA SATUAN PELAKSANA

PENDATAAN DAN PENAGIHAN

/ 123845

TMT 01-

1. PENGOLAH DATA PENDATAAN DAN

PENAGIHAN (1)

2. PENGADMINISTRASI PENDATAAN DAN

PENAGIHAN (2)

3. VERIFIKATOR PENDATAAN DAN PENAGIHAN

(1)

1. PENGOLAH PENETAPAN PKB DAN BBN-KB (4)

2. PENGADMINISTRASI PENETEPAN PKB DAN BBN-KB

(2)

KEPALA SATUAN PELAKSANA

PENETAPAN PKB DAN BBN-KB

067645

KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA

067636

1. PENGELOLA UMUM

2. PENGADMINISTRASI UMUM

Page 107: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

89

d. Tugas dan Fungsi Unit Pelayanan PKB-BBN KB

Tugas

Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Administrasi Jakarta Barat

mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemungutan PKB dan

BBN-KB.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Unit

Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Administrasi Jakarta Barat

mempunyai fungsi:

1) Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaran BPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

2) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

BPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

3) Penyusunan pedoman, standar dan prosedur teknis UP PKB dan

BBN-KB;

4) Pelaksanaan pelayanan, pendaftaran, pendataan objek dan subjek,

penelitian lapangan, penetapan, penagihan PKB dan BBN-KB;

5) Pelaksanaan administrasi pengajuan permohonan angsuran,

penundaan pembayaran, pemberian kompensasi, restitusi dan/

atau pemindahbukuan;

6) Pelaksanaan administrasi pengajuan permohonan pembetulan,

keringanan, pembatalan, pengurangan ketetapan PKB dan BBN-

KB;

7) Pelaksanaan administrasi pengajuan permohonan penghapusan

atau pengurangan sanksi administrasi dan keberatan PKB dan

BBN-KB;

8) Pelayanan informasi dan pengoordinasian PKB dan BBNKB serta

pada satuan pelayanan di luar Kantor Bersama Samsat;

9) Pemungutan, pencatatan, pembukuan, penyetoran, pelaporan dan

pertanggungjawaban penerimaan PKB dan BBN-KB;

10) Pengelolaan prasarana dan sarana UP PKB dan BBN-KB;

Page 108: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

90

11) Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UP PKB dan

BBN-KB;

12) Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan UP

PKB clan BBN-KB;

13) Pengelolaan kearsipan UP PKB dan BBN-KB;

14) Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UP PKB dan

BBN-KB;

15) Penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan fungsi UP PKB dan BBN-KB; dan

16) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

UP PKB dan BBN-KB.

e. Tugas Struktur Organisasi Unit Pelayanan PKB-BBN-KB

1) Kepala Unit

mempunyai tugas:

a) memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan

fungsi UP PKB dan BBN-KB;

b) mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Satuan

Pelaksana dan Subkelompok Jabatan Fungsional;

c) melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD). Unit Kerja Perangkat Daerah

(UKPD) dan/atau instansi terkait dalam rangka pelaksanaan

tugas dan fungsi UP PKB dan BBN-KB; dan

d) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

dan fungsi UP PKB dan BBN-KB.

2) Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja Staf UP PKB

dan BBN-KB dalam pelaksanaan administrasi UP PKB dan BBN-

KB. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala

Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Unit. Subbagian Tat.a Usaha mempunyai tugas :

Page 109: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

91

a) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaran UP PKB dan BBN-KB sesuai dengan

lingkuptugasnya;

b) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan

anggaran UP PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup

tugasnya.

c) mengoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana

kerja dan anggaran UP PKB dan BBN-KB;

d) melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan

anggaran UP PKB dan BBN-KB

e) menyusun pedoman, standar dan prosedur teknis UP PKB dan

BBN-KB.

f) melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan

barang.

g) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

UP PKB dan BBN-KB.

h) melaksanakan pengelolaan kearsipan UP PKB dan BBNKB.

i) melaksanakan penyediaan, penatausahaan, penggunaan,

pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana UP PKB

dan BBN-KB.

j) memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban

kantor.

k) mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja,

kegiatan dan akuntabilitas UP PKB dan BBN-KB.

l) melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UP

PKB dan BBN-KB.

m) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

Subbagian Tata Usaha.

Page 110: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

92

3) Satuan Pelaksana Penetapan PKB dan BBN-KB

Satuan Pelaksana Penetapan PKB dan BBN-KB merupakan Satuan

Kerja Lini UP PKB dan BBN-KB dalam pelaksanaan pelayanan pajak

kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor. Satuan

pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Satuan pelaksana yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Unit.

Kepala Satuan Pelaksana sebagaimana dimaksud bukan jabatan

struktural. Kepala Satuan Pelaksana sebagaimana dimaksud diangkat

dan diberhentikan oleh Kepala Badan atas usul Kepala Unit. Satuan

Pelaksana Penetapan PKB dan BBN-KB mempunyai tugas :

a) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaran UP PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup

tugasnya.

b) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan

anggaran UP PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup

tugasnya. melaksanakan pelayanan informasi dan pendaftaran

objek dan subjek PKB dan BBN-KB.

c) menetapkan PKB dan BBN-KB.

d) melakukan pemutakhiran, pengelolaan, perekaman, dan

pendokumentasian basis data PKB dan BBN-KB.

e) menerbitkan dan mengadministrasikan SKPD dan dokumen

lain yang dipersamakan untuk Kendaraan.

f) menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UP

PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup tugasnya.

g) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

dan fungsi Satuan Pelaksana Penetapan PKB dan BBN-KB.

4) Satuan Pelaksana Pendataan dan Penagihan

Satuan Pelaksana Pendataan dan Penagihan merupakan Satuan Kerja

Lini UP PKB dan BBN-KB dalam pelaksanaan pendataan dan

penagihan PKB dan BBN-KB. Satuan pelaksana dipimpin oleh

Page 111: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

93

seorang Kepala Satuan pelaksana yang berkedudukan di bawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Unit. Kepala Satuan Pelaksana

sebagaimana dimaksud bukan jabatan struktural. Kepala Satuan

Pelaksana sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh

Kepala Badan atas usul Kepala Unit. Satuan Pelaksana Pendataan dan

Penagihan mempunyai tugas :

a) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaran UP PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup

tugasnya.

b) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan

anggaran UP PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup

tugasnya.

c) melaksanakan pendataan dan penelitian lapangan subjek dan

objek PKB dan BBN-KB.

d) melakukan pengelolaan dan pemutakhiran basis data PKB dan

BBN-KB hasil pendataan dan penelitian lapangan.

e) menghimpun, dan menyajikan data objek dan subjek PKB dan

BBN-KB termasuk data kendaraan yang akan berakhir masa

.pajaknya dan pengenaan tarif pajak progresif.

f) menghimpun, menyusun, dan mengusulkan harga pasaran

umum/nilai jual kendaraan bermotor.

g) melaksanakan pelayanan pemblokiran/penundaan dan

pencabutan penundaan pembayaran objek pajak kendaraan

bermotor.

h) menyusun daftar dan menghimbau wajib pajak PKB yang

belum perpanjangan atau daftar ulang dan BBN-KB yang

belum tukar nama.

i) menyusun dan mengadministrasikan daftar piutang yang akan

dilakukan penagihan dengan surat paksa.

Page 112: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

94

j) menerima, memproses dan mengadministrasi pengajuan

permohonan angsuran, penundaan pembayaran, pemberian

kompensasi, restitusi dan/atau pemindahbukuan.

k) menerima, memproses dan mengadministrasikan permohonan

pembetulan, keringanan, pembatalan, pengurangan ketetapan

PKB dan BBN-KB. menerima, memproses dan

mengadministrasi permohonan pengurangan dan penghapusan

sanksi administrasi PKB dan BBN-KB.

l) meneliti dan mengadministrasikan permohonan keberatan PKB

dan BBN-KB.

m) memproses dan menerbitkan surat keterangan telah melunasi

PKB dan BBN-KB (Fiskal) antar daerah

n) memproses dan menerbitkan STPD terhadap Wajib Pajak yang

belum melunasi PKB dan BBN-KB dan/atau yang tidak

mendaftar pada tahun berkenaan

o) menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UP

PKB dan BBN-KB sesuai dengan lingkup tugasnya.

p) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

dan fungsi Satuan Pelaksana Pendataan dan Penagihan.

5) Subkelompok Jabatan Fungsional

UP PKB dan BBN-KB dapat mempunyai Subkelompok Jabatan

Fungsional. Pejabat Fungsional melaksanakan tugas dalam Susunan

Organisasi Struktural UP PKB dan BBN-KB.

4. Jenis Pelayanan Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat

Seiring berkembangnya teknologi dan informasi sudah ada beberapa

pelayanan yang diberikan oleh Kantor Samsat Daan Mogot Jakarta Barat,

yakni

Page 113: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

95

a. Pelayanan Di dalam Gedung

Pelayanan pembayaran pajak yang berada di dalam gedung SAMSAT

Jakarta Barat, berupa loket-loket yang disediakan diantaranya, loket

pembayaran PKB roda dua, tiga, dan empat, loket e-Samsat, loket

pengesahan STNK dan SKPD, loket pembayaran SWDKLLJ, serta loket-

loket administrasi lain yang berada di dalam gedung SAMSAT Jakarta

Barat.

b. Loket Pelayanan Diluar Gedung SAMSAT Jakarta Barat

1) Pelayanan Samsat Keliling

Pelayanan Samsat Keliling merupakan pelayanan PKB perpanjangan

dilaksanakan menggunakan fasilitas bus keliling dengan lokasi di luar

gedung Samsat Jakarta Barat untuk menjangkau masyarakat wajib pajak

khususnya yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta Barat tetapi jauh dari

Gedung Samsat Jakarta Barat untuk melakukan pembayaran PKB.

2) Pelayanan Gerai Samsat

Pelayanan Gerai Samsat merupakan pelayanan PKB perpanjangan

dilaksanakan di pusat perbelanjaan(Mall) untuk Wilayah Jakarta Barat

lokasi di Mall Taman Palem dan Lippo Mall Puri dengan tujuan menarik

masyarakat yang melakukan kegiatan di lokasi tersebut sekaligus dapat

melakukan pembayaran PKB. Upaya tersebut dilaksanakan untuk

meningkatkan penerimaan PKB.

3) Pelayanan Samsat Drive Thru

Pelayanan Drive Thru merupakan pelayanan PKB perpanjangan

dilaksanakan di gedung tersendiri dengan lokasi di halaman depan Samsat

Wilayah Jakarta Barat dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk

melaksanakan perpanjangan tanpa turun dari kendaraan sehingga

mempercepat proses pembayaran PKB. Upaya tersebut dilaksanakan untuk

meningkatkan penerimaan PKB.

Page 114: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

96

4) Pelayanan Samsat Kecamatan Kebon Jeruk

Pelayanan Samsat Kecamatan Kebon Jeruk merupakan pelayanan PKB

perpanjangan dilaksanakan di Kecamatan Kebon Jeruk dengan tujuan

memudahkan masyarakat yang bertempat tinggal atau beraktifitas di

sekitar Kecamatan Kebon Jeruk dan Kecamatan lainnya untuk

melaksanakan perpanjangan sehingga mempercepat proses pembayaran

PKB. Upaya tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan penerimaan PKB.

5. Sarana dan Prasarana

Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor berada di Gedung Samsat Jakarta Barat Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang beralamat di Jl. Daan Mogot KM. 13

Jakarta Barat. Sarana dan prasarana pada Gedung Samsat Jakarta Barat

sementara ini cukup memadai yang dilengkapi dengan fasilitas berupa :4

Tabel 4.1

Sarana dan Prasarana Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB di Kantor

SAMSAT Jakarta Barat

Sarana Prasarana

Alat Penghancur Kertas Ruang kerja Kepala Unit

Faksimile Ruang kerja Kepala Subbag Tata Usaha

Filling Besi/Metal

Ruang kerja Kepala Satuan Pelaksana

Penetapan PKB dan BBN-KB

Film Projector

Ruang kerja Kepala Satuan Pelaksana

Pendataan dan Penilaian

Gerobak Lori Ruang kerja staf Subbag Tata Usaha

Hub

Ruang Pelayanan Perpanjangan Pajak

Kendaraan Bermotor Roda 4

Kursi Lipat Ruang Pelayanan Perpanjangan Pajak

4 Leoni, “Struktur Organisasi”, (Gmail: 27 Juli 2018, Pukul. 09.12), Soft File

Page 115: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

97

Kendaraan Bermotor Roda 2

Kursi Putar Ruang Pelayanan BBN-KB

Kursi Rapat Ruang Pelayanan SKP/Fiskal

Kursi Tamu Ruang Server

Kursi Tangan Ruang Rapat

Lemari Besi Ruang Tunggu Wajib Pajak

Lemari Kaca Ruang Konsultasi Perpajakan

Lemari Kayu Ruang Operator

Meja Komputer Mushola

Meja Panjang Pantry

Meja Rapat Toilet

Meja Tulis Gudang

Mesin Absen

Mesin Ketik Manual Standar (14-

16)

P.C Unit

Pesawat Telepon

Printer

Rak Besi/Metal

Scanner

Server

Sofa

Televisi

UPS

Page 116: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

98

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden

Masalah pada penelitian ini di tekankan untuk mengukur pengaruh

sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang ada di Kantor SAMSAT

Jakarta Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Responden dalam

penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kantor SAMSAT Jakarta

Barat. Jumlah responden penelitian ini adalah 95 responden. Berikut ini

adalah data penyebaran kuesioner yang ditunjukkan pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Data Penyebaran Kuesioner

Keterangan Jumlah

Kuesioner yang disebar 100

Kuesioner yang tidak kembali 3

Kuesioner yang dikembalikan 97

Kuesioner yang tidak lengkap 2

Kuesioner yang diolah 95

Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebar penulis ialah sebanyak

100 kuesioner sesuai dengan jumlah sampel, namun dalam penelitian di

lapangan dari 100 kuesioner yang disebar oleh penulis terdapat 3 kuesioner

yang tidak dikembalikan karena kendala situasi dan kondisi ketika di

lapangan. Sehingga kuesioner yang diterima penulis adalah sebanyak 97,

dari 97 kuesioner yang kembali tersebut terdapat 2 kuesioner yang tidak

digunakan karena item pernyataan ada yang tidak terisi. Maka dari itu

kuesioner yang dapat diolah penulis ialah sebanyak 95 kuesioner.

Selanjutnya dalam profil responden diperinci menurut jenis kelamin,

usia, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Salah satu tujuan dari

Page 117: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

99

pengelompokkan responden adalah untuk mengetahui rincian profil

responden yang dijadikan sampel penelitian.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Deskripsi profil responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan pada

tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Status Jumlah Persentase

Laki-laki 59 62,1%

Perempuan 36 37,9%

Total 95 100% Sumber : Data Primer Diolah,Juli 2018

Berdasarkan tabel jenis kelamin di atas, dapat diketahui bahwa

responden laki-laki sebanyak 59 orang atau 62,1% dan sisanya ialah

responden perempuan sebanyak 36 orang atau 37,9%. Berdasarkan data

tersebut menunjukan mayoritas responden penelitian ini adalah laki-laki

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Deskripsi profil responden berdasarkan usia dapat disajikan pada tabel 4.4 :

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 20 Tahun 8 8,4%

21 – 30 Tahun 53 55,8%

31 – 40 Tahun 15 15,8%

41 – 50 Tahun 14 14,7%

> 50 Tahun 5 5,3%

Total 95 100% Sumber : Data Primer Diolah, Juli 2018

Page 118: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang

berusia < 20 tahun sebanyak 8 orang atau 8,4%, responden yang berusia 21

– 30 tahun sebanyak 53 orang atau 55,8%, responden yang berusia 31 – 40

tahun sebanyak 15 orang atau 15,8%, responden yang berusia 41 – 50 tahun

14 orang atau 14,7% dan yang terakhir responden berusia > 50 tahun

sebanyak 5 orang atau 5,3%. Dari data tersebut menunjukan mayoritas

responden adalah berusia 21 – 30 Tahun sebanyak 53 orang atau sebesar

55,8%

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Deskripsi profil responden berdasarkan pekerjaan dapat disajikan pada tabel

4.5 : Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

Wirausaha 15 15,8%

Pegawai Swasta 41 43,2%

PNS 8 8,4%

Pelajar/Mahasiswa 18 18,9%

Lainnya 13 13,7%

Total 95 100% Sumber : Data Primer Diolah, Juli 2018

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui responden yang bekerja

sebagai wirausaha sebanyak 15 responden atau 15,8%, responden yang

bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 41 orang atau sebesar 43,2%,

responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 8 orang atau sebesar 8,4%,

responden yang berstatus pelajar atau mahasiswa sebanyak 18 orang atau

sebesar 18,9% dan responden yang bekerja selain empat kriteria yang

disediakan atau lain-lainnya sebanyak 13 orang atau sebesar 13,7%. Dari

data tersebut menunjukan mayoritas responden dalam penelitian ini ialah

bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 41 orang atau sebesar 43,2%

Page 119: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

101

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Deskripsi profil responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat disajikan

pada tabel 4.6:

Tabel 4.6

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Persentase

SD 0 0

SMP 4 4,2%

SMA 54 56,8%

D3/S1 34 35,8%

S2/S3 3 3,2%

Total 95 100% Sumber : Data Primer Diolah, Juli 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden yang

berpendidikan SD tidak ada, responden yang berpendidikan SMP sebanyak

4 orang atau sebesar 4,2%, responden berpendidikan SMA sebanyak 54

orang atau 56,8%, responden berpendidikan D3/S1 sebanyak 34 orang atau

35,8% dan responden berpendidikan S2/S3 sebanyak 3 orang atau 3,2%.

Dari data tersebut menunjukan mayoritas pendidikan responden dalam

penelitian ini adalah SMA sebanyak 54 orang atau 56,8%.

2. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk menyajikan

gambaran secara umum mengenai penyebaran atau distribusi data. Skor

yang akan disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan

statistik deskriptif yaitu skor rata-rata dan simpangan baku atau standar

deviasi.

Berdasarkan jumlah variabel kepada masalah penelitian maka data

dikelompokkan menjadi dua. Kedua variabel tersebut adalah sistem

administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat dan kepatuhan wajib

pajak kendaraan bermotor.

Page 120: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

102

Hasil perhitungan analisis data dengan statistik deskriptif frekuensi

menggunakan aplikasi olahan komputer. Adapun hasil analisis data statistik

pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Data Statistik

Statistics

TOTALSAPM TOTALKPT

N Valid 95 95

Missing 0 0

Mean 89,86 34,24

Median 94,00 35,00

Mode 98 36

Std. Deviation 10,250 4,020

Variance 105,056 16,164

Range 44 25

Minimum 56 19

Maximum 100 44

Sum 8537 3253

Sumber: Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil data statistik pada tabel 4.7 maka diperoleh simpulan

sebagai berikut:

a. Data Sistem Administrasti Perpajakan Modern Berbasis e-Samsat

Data sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat

(Variabel X) diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian yang

berupa skala likert oleh 95 responden. Ke- 95 orang responden tersebut

merupakan wajib pajak yang terdaftar di kantor SAMSAT Jakarta

Barat. Berdasarkan pengolahan data kuesioner model skala likert

diperoleh skor terendar 56 dan skor tertinggi 100, skor rata-rata sebesar

89,86, median data sebesar 94 dan standar deviasi 10,250 lebih kecil

dari skor rata-rata menggambarkan kualitas data yang baik.

b. Data Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Data kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor (Variabel Y)

diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian yang berupa skala

Page 121: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

103

likert oleh 95 responden. Ke- 95 orang responden tersebut merupakan

wajib pajak yang terdaftar di Kantor SAMSAT Jakarta Barat.

Berdasarkan pengolahan data kuesioner model skala likert diperoleh

skor terendah 19 dan skor tertinggi 44, skor rata-rata sebesar 32,34,

median data sebesar 35 dan standar deviasi 4,020 lebih kecil dari skor

rata-rata menggambarkan kualitas data yang baik.

C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan

dan kecermatan kuesioner dalam melakukan fungsi ukurannya. Untuk

menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, dapat dilihat pada

pearson correlation dengan r-tabel. Jika rhitung > dari rtabel, maka item

pernyataan dinyatakan valid dan jika rhitung < dari rtabel, maka item

pernyataan dinyatakan tidak valid. Nilai rtabel di dapat dari degree of

freedom (df=n-2), dimana n adalah jumlah responden dengan α = 0,05.

Dalam penelitian ini nilai rtabel yang didapat adalah 0,312 nilai tersebut

didapat dari (df=40-2=38) dengan tingkatan signifikan 0,05 atau dapat

dilihat dari sig (2-tailed) dimensi masing-masing kurang dari 0,05.

Hasil uji validitas dapat dilihat dari Tabel dibawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel X

(Sistem Administrasi Perpajakan Modern)

Variabel X Dimensi No

Soal Rhitung Rtabel Keterangan

Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern Berbasis

e-Samsat

Strategi Organisasi

1 0,531 0,312 Valid

2 0,759 0,312 Valid

3 0,704 0,312 Valid

4 0,685 0,312 Valid

5 0,739 0,312 Valid

6 0,761 0,312 Valid

Kualitas Layanan 7 0,237 0,312 Tidak Valid

Page 122: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

104

8 0,012 0,312 Tidak Valid

9 0,476 0,312 Valid

10 0,450 0,312 Valid

11 0,759 0,312 Valid

12 0,574 0,312 Valid

Fasilitas Layanan

dengan Teknologi

Informasi

13 0,688 0,312 Valid

14 0,852 0,312 Valid

15 0,809 0,312 Valid

16 0,837 0,312 Valid

17 0,851 0,312 Valid

18 0,761 0,312 Valid

19 0,422 0,312 Valid

20 0,538 0,312 Valid

21 0,678 0,312 Valid

22 0,706 0,312 Valid

23 0,638 0,312 Valid Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil uji validitas menunjukkan

bahwa dari 23 butir kuesioner, terdapat 21 butir soal yang valid dan 2

butir soal yang menunjukkam tidak valid yaitu butir soal nomor 7 dan

8 dengan skor rhitung sebesar 0,237 dan 0,012 maka penulis tidak

menggunakan atau membuang 2 soal tersebut. Oleh karena itu peneliti

mengambil 21 soal tersebut untuk dipakai sebagai data penelitian pada

variabel X.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Y

(Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor)

Variabel Y Dimensi No

Soal Rhitung Rtabel Keterangan

Kepatuhan Wajib

Pajak Kendaraan

Bermotor

Kepatuhan

Formal

1 0,587 0,312 Valid

2 0,659 0,312 Valid

3 0,883 0,312 Valid

4 0,598 0,312 Valid

5 0,729 0,312 Valid

Kepatuhan 6 0,527 0,312 Valid

Page 123: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

105

Material 7 0,909 0,312 Valid

8 0,772 0,312 Valid

9 0,704 0,312 Valid

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil uji validitas pada variabel Y

menunjukan bahwa dari 9 butir soal kuesioner, tidak terdapat butir

soal yang tidak valid. Skor rhitung pada variabel Y semua melebihi rtabel

yakni 0,312. Oleh karena itu seluruh butir soal dalam variabel Y ini

dapat digunakan semua sebagai data penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan suatu kuesioner.

Data kuesioner harus handal (reliabel). Data kuesioner dinyatakan

handal apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha >0,70. Berikut adalah

hasil perhitungan reliabilitas setelah dilakukan uji validitas :

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

(Sistem Administrasi Perpajakan Modern Berbasi e-Samsat)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,937 ,931 23

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, hasil uji reliabilitas variabel X

menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebersar 0,937 yaitu lebih besar

dari 0,70. Berdasarkan kriteria reliabilitas, dimana suatu instrumen

penelitian dikatakan reliable bila koefisien reliabilitasnya cronbach’s

alpha > 0,70. Maka indikator-indikator dalam penelitian ini dikatakan

reliable karena cronbach’s alpha lebih besar dari pada 0,70. Oleh

Page 124: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

106

karena itu peneliti mengambil semua soal pada variabel X untuk

dipakai sebagai data penelitian.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

(Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,875 ,877 9

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, uji reliabilitas variabel Y

menunjukkan Cronbach’s Apha sebesar 0,875 yang berarti melebihi

kriteria reliabilitas sebesar 0,70. Berdasarkan ketentuan kriteria

reliabilitas dimana suatu instrumen penelitian dikatakan reliable bila

koefisien reliabilitasnya cronbach’s alpha > 0,70. Maka indikator-

indikator dalam penelitian ini dikatakan reliable karena cronbach’s

alpha lebih besar dari pada 0,70. Oleh karena itu peneliti mengambil

semua soal pada variabel Y untuk dipakai sebagai data penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk menentukan data yang telah

dikumpulkan berdistribusi normal dan diambil dari populasi yang

normal. Pada penelitian ini penulis mengolah menggunakan aplikasi

olahan komputer dengan teknik Kolmogorov-Smirnov.

Kriteria pengukuran yang digunakan untuk menyatakan apakah

data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak

dinyatakan apabila nilai Sig. Atau siginifikansi yang terdapat dalam

kolom Kolmogorov-Smirnov <0,05 maka data residual berdistribusi

Page 125: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

107

tidak normal. Sedangkan apabila nilai Sig. Atau signifikansi yang

terdapat dalam kolom Kolmogorov-Smirnov >0,05 maka data residual

berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test berikut ini

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 95

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 3,78535960

Most Extreme Differences

Absolute ,112

Positive ,090

Negative -,112

Kolmogorov-Smirnov Z 1,087

Asymp. Sig. (2-tailed) ,188

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.12 di atas hasil menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

Z sebesar 1,087 dan koefisien signifikansi atau Asymp-Sig sebesar

0,188 yang artinya lebih besar dari taraf kesalahan sebesar 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh

dalam penelitian ini berdistribusi normal dan memenuhi syarat uji

normalitas. Selain menggunakan tabel, uji normalitas juga dapat

dibuktikan melalui grafik histogram dan grafik P-Plot. Adapaun

gambar grafik histogram dan P-Plot sebagai berikut:

Page 126: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

108

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber : Data Olahan Penulis,2018

Berdasarkan gambar 4.2 grafik histogram di atas, dapat

disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain

grafik histogram juga bisa dilihat dari grafik P-Plot berikut:

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, hasil uji normalitas tentang

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor menggunakan grafik P-

Page 127: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

109

Plot of regression standarised residual. Dasar pengambilan

keputusannya adalah jika titik-titik menyebar disekitar garis dan

mengikuti garis diagonal berarti menunjukkan pola distribusi normal

dan model regresi memenuhi normalitas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ialah uji yang dilakukan untuk melihat data yang

dibandingkan bersifat sama atau homogen. Uji yang dilakukan untuk

melihat adanya homogenitas data ialah menggunakan tabel F dengan

membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Berdasakan Ftabel dengan

tingkat signifikansi 0,05 di peroleh Ftabel sebesar 3,943. Hasil uji

homogenitas menggunakan uji F dapat dilihat pada tabel:

Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic F df1 df2 Sig.

Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern

5,720 3,456 10 79 ,000

Kepatuhan PKB 4,803 3,763 20 67 ,000

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.13 uji homogenitas diatas, dapat di lihat

Fhitung yang diperoleh pada variabel sistem administrasi perpajakan

modern (X) sebesar 3,456 yang menunjukan nilai lebih kecil dari Ftabel

3,943 (3,456 < 3,943) dan nilai Fhitung pada variabel kepatuhan wajib

pajak kendaraan bermotor sebesar 3,763 juga menunjukan nilai yang

lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,943 (3,763 < 3,943). Maka dapat

disimpulkan kedua variabel dalam penelitian ini memenuhi syarat uji

Page 128: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

110

homogenitas dimana Fhitung < Ftabel yang berarti data pada penelitian

bervarian homogen.

3. Uji Regresi linear Sederhana

Pengujian dalam penelitian ini adalah mengadakan uji persamaan

regresi. Persamaan regresi yang digunakan adalam regresi linear

sederhana yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

antara kedua variabel yang diteliti. Dalam pengujian regresi linier

sederhana ini menggunakan aplikasi olahan komputer. Adapaun hasil

pengujian regresi linear pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22,011 3,565

6,174 ,000

Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern

,125 ,036 ,337 3,451 ,001

a. Dependent Variable: Kepatuhan PKB Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, menunjukan hasil uji regresi linear

sederhana antara pasangan data pengaruh sistem administrasi

perpajakan modern berbasis e-Samsat (X) terhadap kepatuhan wajib

pajak kendaraan bermotor (Y) diketahui bahwa nilai koefisien regresi

adalah sebesar 0,125 dan nilai konstanta 22,011. Dengan demikian,

persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 22,011 + 0,125X.

Dimana Y adalah kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor,

sedangkan X adalah sistem administrasi perpajakan modern berbasis

e-Samsat. dari persamaan tersebut dapat dianalisis beberapa hal,

antara lain;

Page 129: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

111

a. Nilai konstanta sebesar 22,011 menunjukan bahwa jika tidak ada

variabel sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat

(X), maka kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor bernilai

22,011.

b. Nilai koefisien sebesar 0,125 menunjukan bahwa jika nilai

variabel sistem administrasi perpajakan modern (X) sebesar 1,

maka kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor akan bertambah

0,125

Berdasarkan nilai signifikansi, pada tabel 4.14 diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari tingkat alpha

0,05 (0,001 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat (X)

berpengaruh terhadap variabel kepatuhan wajib pajak kendaraan

bermotor (Y)

4. Uji Hipotesis

a. Uji t Parsial

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t. Uji t pada

dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat

signifikansi sebesar 0,05. Kriteria penilaian yang dipakai adalah

apabia p-value < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan

t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 maka diperoleh t tabel sebesar

1,985. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 130: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

112

Tabel 4.15

Hasil Uji t Parsial

Coefficientsa

Model

Standardized Coefficients t Sig.

Beta

1

(Constant) 6,174 ,000

Sistem Administrasi Perpajakan Modern

,337 3,451 ,001

a. Dependent Variable: Kepatuhan PKB

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, di peroleh Sig. Atau signifikansi

sebesar 0,001 yang artinya signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Dan

nilai thitung diperoleh sebesar 3,451 dan nilai ttabel sebesar 1,985 yang

berarti nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,451 > 1,985), maka

keputusan dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak. Maka

dapat di interprestasikan atau dapat diartikan sistem administrasi

perpajakan modern berbasis e-Samsat berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dalam membayarakan

kewajiban perpajakannya.

b. Uji Koefisien Determinasi

Berikutnya adalah melakukan uji koefisien determinasi yang

bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau persentase

variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapul hasil koefisien

determinasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 131: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

113

Tabel 4.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,337a ,114 ,104 3,806

a. Predictors: (Constant), Sistem Administrasi Perpajakan Modern

b. Dependent Variable: Kepatuhan PKB Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, hasil perhitungan uji koefisien

determinasi diperoleh nila koefisien determinasi berupa R Square

sebesar 0,114 atau sama dengan 11,4%. Angka tersebut mengandung

arti bahwa pengaruh sistem administrasi perpajakan modern berbasis

e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor adalah

sebesar 11,4%, sedangkan 0,886 atau 88,6% dipengaruhi oleh variabel

lain di luar model regresi ini, atau di luar penelitian ini.

D. Hasil Observasi dan Wawancara

1. Observasi

Penelitian dilakukan selama enam bulan dimulai dari observasi awal

yang dilakukan oleh penulis di bulan Februari 2018. Berdasarkan judul

penelitian ini “Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Berbasis

e-Samsat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor” peneliti

ingin melihat apakah pembaharuan sistem yang dilakukan oleh pemerintah

daerah yang sejalan dengan reformasi perpajakan dimana sistem

administrasi untuk proses pembayaran pajak harus dilakukan secara

modern, begitupun dengan pajak daerah. Salah satu pembaharuan sistem

yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah pada proses pembayaran

pajak kendaraan bermotor.

Dimana telah ada program e-Samsat. Sebuah program bagi para wajib

pajak kendaraan bermotor untuk membayarkan pajak kendaraan nya

Page 132: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

114

secara cepat, efektif dan efisien melalui online sistem. Dasar diadakannya

program ini ialah untuk mempermudah dan mempersingkat waktu bagi

para wajib pajak kendaraan bermotor yang ingin membayarkan pajak

kendaraanya tanpa harus mengantri. Karena yang selama ini terjadi adalah

proses pembayaran pajak kendaraan bermotor yang dilakukan di kantor

SAMSAT prosesnya cenderung lama dan sulit. Dari observasi yang

dilakukan di Kantor SAMSAT Jakarta Barat, diperoleh hasil sebagai

berikut:

a. Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Secara Manual

Pada proses pembayaran pajak kendaraan bermotor secara manual ini

yang diamati penulis di lapangan, para wajib pajak harus menyiapkan

berkas yang harus dipenuhi sebagai syarat pembayaran seperti Bukti

Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Kartu Tanda Penduduk (KTP),

Kartu Keluarga (KK) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Berkas

tersebut di fotocopy yang kemudian dibawa untuk selanjutnya di proses.

Sebelum nya wajib pajak harus mengisi formulir pembayaran pajak yang

pada tahap ini pun terdapat antrian untuk pengambilan formulirnya, belum

lagi wajib pajak harus mengisinya terlebih dahulu secara manual.

Meskipun seperti itu disediakan ruang untuk menunggu dan mengisi bagi

para wajib pajak. saat ini e-Form sudah disediakan bagi wajib pajak agar

mengurai antrian dan mempermudah, terdapat beberapa komputer yang

disediakan untuk para wajib pajak mengisi sendiri data mereka.

Proses selanjutnya dari pembayaran manual ini adalah menyerahkan

seluruh berkas dan formulir yang telah disiapkan ke loket penyerahan

berkas yang berada di lantai 1 dan 2 kantor SAMSAT Jakarta Barat, di

proses ini pun terdapat antrian namun tidak terlalu panjang. Setelahnya

wajib pajak mendapat slip pembayaan pajak dengan besaran pajak yang

harus dibayarkan dan harus menunggu sampai mendapat giliran kemudian

menyerahkan slip pembayaran ke loket khusus pembayaran dari observasi

Page 133: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

115

yang dilakukan penulis terdapat antrian panjang dalam proses pembayaran

diloket ini. wajib pajak kemudian mendapat bukti pelunasan pajak dan

membawanya turun ke lantai 1 untuk ditukarkan dan juga memberikan

STNK lama untuk selanjutnya diganti dengan yang baru. Waktu yang

diperlukan untuk pembayaran pajak secara manual dari awal sampai akhir

adalah 1 jam. Itu merupakan janji waktu yang diberikan oleh petugas dan

tertulis di dinding.

b. Pembayaran Pajak dengan Menggunakan e-Samsat

Dari observasi yang dilakukan untuk melihat proses pembayaran

menggunakan e-Samsat. penulis hanya mengamati dari segi sarana

prasarana, pelayanan petugas dan akses untuk menggunakan aplikasi atau

website pembayaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan, pada kantor

SAMSAT Jakarta Barat sudah terdapat loket khusus untuk e-Samsat. loket

tersebut berfungsi untuk penyerahan bukti pembayaran yang telah

dilakukan oleh wajib pajak melalui bank, ATM, atau mobile banking yang

telah dilakukannya. Dari segi fasilitas yang diberikan terdapat ruang

tunggu yang cukup nyaman dengan ketersediaan banyak bangku dan

ruangan yang sudah ber-ac. Loket pembayaran e-Samsat juga tersedia

dengan jelas artinya wajib pajak bisa langsung mengetahui keberadaan

loket tersebut. Papan informasi juga telah tersedia sehingga wajib pajak

yang ingin membayar tidak perlu mencari-mencari dimana loket khusus e-

Samsat.

Dari segi pelayanan kecepatan yang dijanjikan dalam proses ini ialah

hanya 5-10 menit untuk proses penukaran struk dan melakukan

pengesahan STNK. Dari segi pelayanan petugas, ketanggapan dan

keramahan yang diberikan sudah dirasa maksimal. Untuk pengaksesan

informasi di webite, saat ini informasi mengenai e-Samsat dapat dilihat di

website Badan Pajak dan Retribusi DKI Jakarta yakni

www.bprd.jakarta.go.id, informasi yang diberikan mengenai e-Samsat

Page 134: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

116

berupa launching program dan informasi bank yang bekerja sama untuk

pembayaran. Untuk website e-Samsat sendiri ternyata belum ada, bagi

para wajib pajak yang ingin mendaftarkan dan menggunakannya bisa

mengunduh melalui aplikasi Samsat Online Nasional dengan mengisi data

registrasi kendaraan bermotor dan NIK untuk mendapat kode pembayaran

yang digunakan saat akan membayarkan melalui bank, ATM dan Mobile

Banking.

c. Pembahasan Observasi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan antara kedua proses

pembayaran tersebut di lapangan. Pada kantor SAMSAT Jakarta Barat

masih banyak wajib pajak yang membayarkan pajak kendaraannya

menggunakan proses manual, terlihat dengan masih banyaknya wajib

pajak yang mengantri di loket pengambilan formulir dan sampai proses

yang dilakukan di lantai 2 kantor SAMSAT. mayoritas dari mereka

ternyata masih memilih pembayaran secara manual karena prosesnya yang

sudah diketahui dan mereka sudah sejak lama membayarkan pajaknya

dengan cara seperti itu. Sehingga para wajib pajak lebih memilih secara

manual.

Untuk pembayaran dengan e-Samsat. hasil observasi yang dilakukan

oleh penulis ternyata loket tersebut cenderung sepi dan diakui oleh

petugas kalau wajib pajak yang membayarkan pajaknya dengan e-Samsat

perhari hanya sekitar 2 sampai 3 orang yang datang bahkan sehari juga

bisa hanya 1 orang. Hal tersebut menunjukan bahwa para wajib pajak

kendaraan bermotor di Kantor SAMSAT Jakarta Barat lebih memilih

pembayaran pajak kendaraannya secara manual yang dilihat dari masih

banyaknya antrian diloket pembayaran pajak kendaraan bermotor yang

berada dilantai 2 dan sepi nya loket e-Samsat yang berada dilantai 1.

Loket e-Samsat di kantor SAMSAT Jakarta Barat ini juga belum

Page 135: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

117

diresmikan namun sudah bisa digunakan untuk melayani wajib pajak yang

apabila membayarkan pajaknya dengan e-Samsat5.

2. Wawancara

Penulis telah melakukan wawancara kepada petugas dan pengguna e-

Samsat. Wawancara pada penggguna e-Samsat dilakukan saat penyebaran

angket Tanggal 04 Juli 2018, sedangkan wawancara kepada petugas

dilakukan setelah penyebaran angket pada 24 Juli 2018. Untuk

memudahkan saat wawancara, penulis membagi pertanyaan dalam

indikator-indikator dari tiap dimensi, seperti pada angket. indikator

tersebut adalah (1) Sosialisasi terkait program; (2) Kecepatan waktu

pelayanan dan kemudahan saat pembayaran; (3) Pemanfaatan program,

dan Infarstruktur pendukung seperti pembayaran lewat bank

a. Petugas Unit Pelayanan PKB Samsat Jakarta Barat

Penulis melakukan wawancara kepada Kepala Unit Pelayanan PKB

Samsat Jakarta Barat.

1) Sosialisasi Program

Dari segi sosialisasi yang dilakukan program ini sudah di

kampanyekan lewat berbagai media baik itu media sosial, media cetak

bahkan di setiap dinas-dinas terkait juga mensosialisasikannya. Seperti

yang dikatakan langsung oleh petugas pelayanan pada saat wawancara

berikut pemaparannya:

“Sosialisasi itu kita sudah melalui media seperti media sosial,

media koran, ataupun elektronik juga tapi memang sekarang ini

sedang ingin digalakan lagi jadi media-media itu harus

mempunyai keseragaman. Karena e-Samsat itu kan identik dengan

bank jadi nanti sosialisasi dari bank-bank ini harus ada

5 Lampiran 2, Hasil Observasi, 02 Juli 2018

Page 136: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

118

keseragaman apa yang harus di sampaikan apa yang ada dari

pada untuk sosialisasi e-Samsat ini”6

Terkait dengan seberapa besar diketahui oleh masyarakat itu kembali lagi ke

masyarakatnya sendiri, Seperti yang diungkapkan:

“Sebetulnya masyarakat kalau saya bilang secara jujur ya

terkadang perkembangan teknologi tidak juga diimbangi dengan

masyarakat yang seluas-luasnya, artinya masyarakat punya kelas-

kelas, masyarakat yang gaptek ada, ada juga yang maaf ya masih

buta huruf, ada juga yang sudah high tech gitu ya, jadi masyarakat

yang sudah high tech itulah yang mau menggunakan gitu ya”7

Berdasarkan dimensi pertanyaan petugas mengatakan bahwa untuk

sosialisasi dari program yang dijalan, informasi telah disebarkan ke

berbagai media dan juga penyampaian langsung dari petugas-pertugas

terkait, sehingga untuk diketahuinya atau tidak pasti banyak yang telah

mengetahui namun itu semua kembali lagi ke masyarakatnya, bagaimana

respon dari masyarakatnya ingin memahami itu atau hanya sekedar tahu

saja.

2) Kecepatan Waktu Pelayanan dan Kemudahan Proses

Pembayaran

Dari wawancara yang dilakukan terkait kualitas layanan. Di

adakannya program e-Samsat ini tujuannya adalah memang untuk

mempermudah wajib pajak yang memiliki waktu yang sedikit dan agar

lebih praktis. Seperti yang diungkapkan:

“e-Samsat juga kan ga harus ke Bank, di kamar dia juga bisa

langsung bayar soalnya kan mobile banking cuma dia harus

melakukan pengesahan kurang lebih satu bulan, jadi harus di

stempel kemudian di cetak gitu.”8

6 Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018

7 Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018

8 Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018

Page 137: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

119

Dari pernyataan tersebut proses pembayaran kendaraan menggunakan

e-Samsat itu memudahkan dan dapat dilakukan dimana saja, kelebihan dari

program ini ialah seperti yang diungkapkan:

“Kalau kelebihannya sudah pasti mba, ya masyarakat sudah tidak

perlu repot lagi dirumah sambil tidur bisa, mau jamberapa aja pun

bisa membayar pajak. tidak menunggu hari kerja otomatis efisien

dan efektif, kedua data kita update mba berkaitan dengan data

yang sudah di input atau dimasukkan oleh masyarakat , dari email

ataupun nomer hp yang sudah dimasukan oleh masyarakat itu

selama ini kami kesulitan kalau kita mau memberi tahu bahwa

pajak anda akan jatuh tempo ini sulit kadang masyarakat itu sudah

pindah. Tapi jika masyarakat tersebut sudah update dengan

adanya email bisa diberi notifikasi kepada masyarakat dengan

cepat jadi begitu mba.”9

Untuk kemudahan bagi petugas, diungkapkan oleh Kepala Unit

Pelayanan bahwa yang dimaksud petugas untuk dalam proses pembayaran

e-Samsat adalah teller, berikut pemaparannya:

“Yang disebut petugas disini itu sebenarnya mungkin teller ya,

sepertinya dalam undang-undang maupun samsat ya karena dia

berkaitan dengan kerja sama”

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terkait dengan proses

pembayaran dan kemudahan dalam membayar, kelebihan dari program ini

sudah pasti membayar pajak menjadi lebih efektif dan efisien dari segi

waktu, masyarakat bisa dapat memperoleh notifikasi mengenai status

pembayaran pajaknya jika akan jatuh tempo, proses pelayanan juga

menjadi lebih mudah dan cepat.

3) Pemanfaatan Program dan Infrastruktur Pendukung

Dari segi infrastruktur pendukung untuk diadakannya program ini

sudah dikatakan mendukung karena program ini juga bekerja sama dengan

berbagai pihak termasuk juga dengan bank karena memang identik dengan

bank. Seperti diungkapkan:

9 Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018

Page 138: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

120

“Infrastruktur sebenarnya sudah mendukung, hanya kita itu

terbentur pada suatu aturan-aturan yang karena SAMSAT itu kan,

seperti yang kita ketahui instansi yang terkaitnya ada tiga bahkan

empat ya seperti Pemda, Kepolisian, Jasa Raharja nah kalau Bank

DKI tidak jadi satu kepastian, kita bekerja sama untuk proses

pembayaran. Tapi jika menggunakan e-Samsat bank mana saja

bisa dan mendukung sekali gitu.”10

Diungkapakn Kepala Unit Pelayanan, bahwa infrastruktur untuk

program ini sudah mendukung, namun karena SAMSAT merupakan

instansi yang terkait dengan instansi lain masih harus ada penyesuaian dari

segi aturan-aturan yang terkait dengan penggunaan kerja sama dengan

Bank, tapi untuk saat ini kerja sama dengan Bank lain telah dilakukan

seperti yang diungkap:

“Sudah-sudah , itu sudah dimanfaatkan bahkan sudah ada lima

bank ya , Bank DKI, Bukopin, BNI, BCA dan apalagi yaa hmm ada

sih ada nanti saya print kan, nah itu ada lima bank itu semua

sudah menggunakan e-Samsat nah itu tadi kita kembali lihat lagi

pangsa pasarnya, pangsa pasar yang menggunakan ini adalah

orang-orang yang sibuk dan high tech kalau orang-orang yang

masih sempat datang, ya lebih baik datang dan membawa uang itu

yang jadi kendala.”11

Infrastruktur yang ada untuk mendukung program telah disiapkan

dengan baik dan upaya untuk lebih ditingkatkan terus dilakukan, namun

untuk pemanfaatannya itu kembali lagi kepada masyarakat dan kebijakan

harus jelas, seperti diungkapkan:

”Kalau menurut saya sebenarnya e-Samsat itu lebih unggul

seharusnya Cuma pemanfaatannya ataupun sosialisasinya belum

optimal karena disitu banyak-banyak kepentingan berkaitan

dengan ya kerja sama dengan bank yang belum seragam ini, itu

merupakan suatu kendala dan juga kembali lagi kemasyarakatnya

ingin menggunakan atau tidak . dan juga permasalahan ada pada

pengesahan ke kantor samsat itu yang membuat masyarakat

berfikir, toh tetap datang-datang juga ke kantor SAMSAT gitu aja

mba.”12

10

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018 11

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018 12

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 24 Juli 2018

Page 139: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

121

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, menurut Kepala Unit

Pelayanan kebijakan yang pasti dan tidak setengah-setengah dari pihak

terkait amat penting apabila pemanfaatan program ini ingin optimal dan

juga harus lebih meningkatkan sosialiasi karena merupakan bagian dari

strategi organisasi agar tujuan dari diadakannya program ini dapat

sepenuhnya tercapai dan dengan seperti itu kepatuhan masyarakat dalam

membayarkan kewjibannya pun bisa ditingkatkan. juga diharapkan adanya

perubahan kebijkan yang selama ini menghambat akan diperbaiki dan

dirubah secepatnya.

b. Pengguna e-Samsat

Wawancara dilakukan pada pengguna e-Samsat berinisial R

1) Sosialisasi Program

Indikator ini untuk melihat apakah sosialisasi terkait program yang

dilakukan sudah berjalan dengan sepenuhnya dan lewat berbagai media.

Dari wawancara yang dilakukan oleh pengguna diungkapkan:

“Kalau menurut saya, sudah ya mba saya dapet infonya dari berita

online di handphone sih tapi”13

Untuk segi pemahaman masyarakatnya, diungkapkan:

“Begini si mba kalau menurut saya, ini kan online ya sekarang

semua orang sebenernya sudah harus melek dengan teknologi dan

mengerti dengan informasi yang diberikan, prosedurnya jelas

sebenernya tapi terkadang ada saja kendalanya mba, dari

sistemnya atau dari orang-orang yang ingin pakai tapi dia belum

begitu paham sama programnya”14

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terkait dengan sosialisasi

yang diberikan diakui belum sepenuhnya dilakukan optimal ketika

sosialisasi telah dilakukan namun informasi selanjutnya masih kurang

13

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018 14

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018

Page 140: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

122

dipahami oleh masyarakat. diakui pengguna bahwa sebenarnya belum

banyak orang yang tahu.

2) Kecepatan Waktu Pelayanan dan Kemudahan Proses Pembayaran

Dari kualitas pelayanan program ini sudah meningkatkan pelayanan

dengan cara yang tidak harus mengantri dan juga tidak perlu memerlukan

waktu yang lama. Hal ini seperti yang diungkapkan:

“Kalau menurut saya ya mba, peningkatan dari segi waktu karena

kan kita jadi ga perlu waktu lama ya untuk bayar pajaknya, ga

perlu yang kaya fotocopy berkas dulu, terus daftar isi formulir,

ngasih formulir harus nunggu lagi.. lama kan ya itu, ini tinggal

kasih bukti pembayaran kita bawa STNK kita diserahin selesai deh

pembayarannya”15

Untuk pelayanan dari segi petugas juga menjadi cepat dan mudah, seperti

yang diungkapkan:

“Iya meningkat, jadinya petugas kan hanya nerima struk kita terus

dia proses pembayaran pajak kita, sebentar jadi juga memudahkan

mereka kalau menurut saya”16

Dari sisi kemudahan pembayaran, diakui oleh pengguna sebagai berikut:

“Kalau bagi saya iya mudah ya mba, Cuma terkadang kalau di

atm atau mobile itu kan kendala misalnya sinyal ya, atau di atm

mesinnya bisa kadang-kadang eror, jadi ada plus minusnya juga”

Selain kemudahan, terdapat kesulitan yang dirasakan oleh pengguna

saat proses pembayaran, selain sinyal dan eror namun menurut pengguna

R kesulitan lain adalah kerja sama dengan Bank terkait. Diunkapakan oleh

R:

“Oke gini mba, ngomongin soal sulit ya. Sulitnya itu program ini

hanya kerja sama sama bank negeri aja, padahal kan ya belum

tentu semua orang itu pakai bank negeri. Contoh gini Bank *** itu

sebenarnya pelayanannya maaf ya mba kurang, terus juga online

sistem nya ga banyak diketahuin orang. Saya pakai bank swasta

15

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018 16

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018

Page 141: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

123

tapi pembayaran e-Samsat ini ga kerja sama sama bank itu. Jadi

kalau mau nerapin pelayanan yang mudah kalau menurut saya itu

harus ngejangkau ke semua orang, karena kan kalau tujuannya itu

memudahkan harusnya juga bisa bikin mudah orang, itu sih mba

kesulitan nya menurut saya.”17

Berdasarkan wawancara yang dilakukan untuk kecepatan waktu

pelayanan dan kemudahan proses pembayaran ialah kesulitan yang dihadapi

dari program ini bagi pengguna adalah pemilihan bank yang bekerja sama,

menurut pengguna dengan hanya bekerja sama pada beberapa bank saja

membuat orang-orang yang ingin menggunakan namun bukan merupakan

nasabah dari bank itu merasa sulit dan menjadi kurang tertarik, karena

program e-Samsat ini khusus untuk di Jakarta hanya bekerja sama dengan

beberapa bank saja yang juga merupakan bank negeri. Sehingga dirasa

pengguna jika ingin menerapkan pelayanan yang memudahkan juga harus

menjangkau semua lapisan masyarakat dengan tidak hanya dengan beberapa

bank saja.

3) Pemanfaatan Program dan Infrastruktur Pendukung

Untuk indikator ini untuk melihat apakah program e-Samsat telah

benar-benar dimanfaatkan dan di dukung oleh infrastruktur yang memadai.

Dari wawancara yang dilakukan untuk pemanfaatan program apa sudah

dimanfaatkan sepenuhnya, diakui pengguna sebagai berikut:

“Kalau menurut saya belum ya mba, baru hanya beberapa orang

karena kalau saya liat juga disini masih banyak yang pakai

manual, masih banyak yang antri, di lantai atas itu rame banget”

Pemanfaatan program berdasarkan persepsi dari pengguna e-Samsat

itu sendiri ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan, kurangnya

pemanfaatan ini diakui pengguna sebagai berikut:

“Mungkin yang tadi saya bilang sih mba, yang soal bank dan juga

sebenernya sekarang masih banyak orang lebih milih proses yang

17

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018

Page 142: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

124

udah dia ngerti aja tanpa mau coba proses yang baru yang dia

bakal mahamin lagi, walau maksudnya itu memudahkan ya”18

Untuk infrastruktur pendukung dari program ini telah diupayakan,

seperti yang diungkapkan:

“Kalau segi infrastruktur itu sebenernya memang harus di layakan

mba artinya gini, jaman itu apa-apa sudah serba praktis kita aja

kalau mau ngapa-ngapain pengen yang cepet. Jadi pelayanan

publik harus mengikuti itu. Sudah layak tapi harus lebih

ditingkatkan mba kalo menurut saya, karena berjalannya

bertahap”19

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh pengguna e-

Samsat yang ditemui. Program ini memang sudah bagus untuk membantu

para wajib pajak yang tidak ingin mengantri dan tidak memiliki banyak

waktu untuk membayar pajak kendaraannya. Pembayaran melalui bank,

atm dan mobile banking juga sudah mengikuti perkembangan teknologi

saat ini. Untuk infrastruktur yang diberikan pun sudah layak, tapi harus

ditingkatkan lagi karena online sistem ini yang paling mendukung ialah

memang dengan adanya infrastruktur yang layak dan memadai yang harus

ditandai dengan mudah untuk mengakses.

E. Pembahasan

Berdasarkan kajian teori sebelumnya dijelaskan bahwa kepatuhan

wajib pajak, menurut Chairil Anwar Pohan adalah berhubungan dengan

kegiatan untuk memenuhi aturan perpajakan yang meliputi: administrasi,

pembukuan, pemotongan/pemungutan perpajakan, penyetoran, pelaporan,

memberikan data untuk keperluan pemeriksaan pajak dan sebagainya20

.

Kepatuhan wajib pajak tersebut tentu tidak terlepas dari faktor yang

mempengaruhinya, faktor yang mempengaruhi ini yang harus diperhatikan

dan ditingkatkan agar tercapainya pemenuhan kewajiban perpajakan.

18

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018 19

Lampiran 3, Hasil Wawancara, 04 Juli 2018 20

Chairil Anwar Pohan, Manajemen Perpajakan : Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis

Edisi Revisi, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2017) h. 8

Page 143: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

125

Menurut Siti Kurnia Rahayu faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak salah satunya adalah kondisi sistem administrasi perpajakan

suatu negara, sistem administrasi perpajakan suatu negara akan efektif bila

didukung oleh instansi pajak yang efektif, sumber daya pegawai pajak

yang mumpuni dan prosedur perpajakan yang baik pula21

.

Jadi sistem administrasi perpajakan yang saat ini telah diterapkan

melalui modernisasi sistem yang bertujuan untuk mempermudah wajib

pajak diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak karena

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan.

Semakin mudah sistem administrasi yang diterapkan maka dapat

meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan, diketahui adanya

pengaruh positif antara sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-

Samsat dengan kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada kantor

SAMSAT Jakarta Barat. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan

dan analisis data yang dilakukan, dapat diketahui nilai thitung lebih besar

dari ttabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel, maka dari itu

hasilnya adalah H0 di tolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara sistem administrasi

perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak

kendaraan bermotor.

Terdapatnya pengaruh antara sistem administrasi perpajakan modern

ini ialah memang merupakan tujuan dari diadakannya reformasi

perpajakan. Dengan pemanfaatan teknologi yang diharapkan bisa membuat

proses administrasi berbasiskan pada fungsi dan untuk mempercepat

proses pelayanan kepada para wajib pajak. Pemerintah daerah pun

memanfaatkan reformasi perpajakan tersebut sebagai cara untuk

meningkatkan penerimaan wajib pajak lewat kemudahan akses serta

21

Siti Kurnia Rahayu, Perpajakan Konsep dan Aspek Formal, (Bandung: Rekayasa Sains,

2017) h. 196

Page 144: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

126

pelayanan bagi para wajib pajak, seperti untuk meningkatkan penerimaan

pajak kendaraan bermotor sistem administrasi perpajakan modern ini

direalisasikan lewat adanya e-Samsat yang digunakan sebagai alternatif

pembayaran pajak kendaraan bermotor tanpa harus mengantri dan otomatis

mempercepat serta mempermudah para wajib pajak.

Dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil regresi linear sederhana

antara pasangan sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat

(X) terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor (Y) diketahui

bahwa nilai koefisien regresinya positif dan nilai konstanta juga

menunjukkan hasil yang positif. Dengan demikian, maka dapat diketahui

bahwa hasil dari uji regresi linear sederhana ini menunjukkan hasil yang

positif antara variabel X dengan konstanta dan juga menunjukkan adanya

pengaruh kenaikan dari variabel X untuk variabel konstanta

Selanjutnya dari hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang

dilihat dari tabel R Square yang diperoleh pada tabel sebelumnya

menunjukkan hasil determinasi yang terbilang kecil. Hal ini menunjukkan

pengaruh yang diberikan oleh variabel sistem administrasi berbasis e-

Samsat terhadap kepatuhan sangat kecil dan tidak menunjukkan pengaruh

yang begitu signifikan.

Jika dilihat kecilnya pengaruh yang disumbangkan dari sistem

administrasi perpajakan modern ini memang berdasarkan data yang

diperoleh dari lapangan. Pada observasi dan wawancara yang dilakukan

saat penelitian ini memang terdapat fakta bahwa di Kantor SAMSAT

Jakarta Barat jumlah pengguna e-Samsat ini jumlahnya masih kecil

dibandingkan dengan para wajib pajak yang membayarkan pajaknya

secara manual. Kurangnya pemanfaatan program e-Samsat serta sosialisasi

yang dirasa belum optimal merupakan faktor yang membuat kecilnya

pengaruh program tersebut terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini

berdasarkan data penerimaan dari program e-Samsat pada tabel berikut:

Page 145: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

127

Tabel 4.17

Rekap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (e-Samsat)

Tahun 2016 - 2017

TAHUN KBM REALISASI

2016 53 Rp. 155,438,600

2017 1,211 Rp. 1,983,125,600

Sumber : Data Kantor SAMSAT Jakarta Barat, 2018

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa sejak pertama

kali diberlakukan yakni tahun 2016 jumlah wajib pajak yang

membayarkan pajaknya menggunakan program ini masih sebanyak 53

orang, dan ditahun 2017 jumlah tersebut meningkat menjadi 1,211 orang.

Ini berarti e-Samsat sudah dimanfaatkan oleh wajib pajak untuk proses

pembayaran pajaknya namun belum secara optimal. Pemanfataan e-Samsat

ini masih kecil hanya sebesar 0,12% dari total wajib pajak kendaraan

bermotor. Hal ini juga sejalan dengan wawancara yang dilakukan oleh

kepala unit pelayanan PKB Samsat Jakarta Barat, Menurut Bapak Elling,

sejak diberlakukannya pengguna e-Samsat meningkat setiap tahun namun

memang jumlahnya belum sebanyak wajib pajak yang membayarkannya

secara manual22

. Dari obervasi yang dilakukan juga kurangnya

pemanfaatan program ini terlihat dari sepinya loket e-Samsat dan masih

penuhnya loket-loket unuk proses pembayaran secara manual.

Kecilnya pengaruh dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian

terdahulu, pada penelitian I Wayan Sugi dan Ni Ketut Leli (2017),

pengaruh yang diberikan dari penerapan sistem administrasi perpajakan

modern hanya sebesar 33,3% dan 66,7% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar penelitian23

begitu juga dengan Sinta Setiana dkk (2010) dalam

22

Elling, H , Kepala Unit Pelayanan PKB Samsat Jakarta Barat, wawancara, Jakarta, 24

Juli 2018, Pukul 09.40 23

I Wayan Sugi A. dan Ni Ketut Leli A.M , Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak, E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.1 2017, Bali, h. 837

Page 146: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

128

penelitiannya menujukkan pengaruh sistem administrasi perpajakan

modern terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 17,2% dan sisanya

sebanyak 82,8% dipengaruhi oleh variabel lain.24

Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa sistem administrasi

perpajakan modern memang merupakan upaya pemerintah untuk

meningkatkan pelayanan bagi kemudahan wajib pajak dalam administrasi

perpajakannya. Dengan diadakannya sistem yang memudahkan serta

mempercepat prosesnya ini juga harus diimbangi dengan soliasisasi,

infrastruktur pendukung serta kebijakan yang jelas dari pemerintah dan

dinas terkait sehingga penerapan sistem administrasi perpajakan modern

ini benar-benar bisa memberikan pengaruh yang signifikan untuk

kepatuhan wajib pajak.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam Penelitian ini, penulis menyadari bahwa ada keterbatasan-

keterbatasan yang dihadapi dan tidak sepenuhnya hasil penelitian ini

mencapai tingkat kebenaran mutlak, sehingga tidak menutup kemungkinan

untuk dilakukan penelitian lanjutan. Adapun keterbatasan yang dihadapi

penulis antara lain sebagai berikut;

1. Penelitian ini hanya meneliti pada satu Kantor SAMSAT, sehingga

sampel yang digunakan dalam penelitian ini cukup kecil dan data yang

didapat dalam lingkup yang sedikit

2. Observasi yang dilakukan dilapangan kurang sehingga terdapat

kekurangan informasi yang diperoleh

3. Kurangnya pendalaman mengenai masalah yang diteliti, variabel yang

digunakan dalam penelitian ini kurang bervariasi sehingga nilai R2

hanya bernilai kecil dan masih banyak dipengaruhi oleh faktor lain

24

Sinta Setiana,dkk., Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Jurnal Akuntansi Vol.2 No.2 November, Univ. Kristen

Maranatha Bandung, 2010, h. 134

Page 147: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

129

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem

administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat dan

seberapa besar pengaruh yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian dan

analisis data yang telah diuraikan dalam bab 4, diperoleh hasil nilai thitung

sebesar 3,451 dan nilai ttabel sebesar 1,985 yang berarti nilai thitung lebih

besar dari ttabel (3,451 > 1,985), maka keputusan dalam penelitian ini

adalah H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh sistem

administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor. Pengaruh sistem administrasi perpajakan

modern berbasis e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan

bermotor sebesar 11,4%. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa

terdapat pengaruh sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-

Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor namun

pengaruh tersebut masih terbilang kecil.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan dan kesimpulan yang

diperoleh, maka peneliti memberikan saran dan rekomendasi penelitian

selanjutnya agar lebih meneliti secara mendalam mengenai sistem

administrasi perpajakan modern terutama dengan menggunakan e-Samsat,

karena objek penelitian tersebut menarik dan masih bisa dieksplorasi lebih

lanjut. Misalnya penelitian yang lebih spesifik lagi terkait sistem

administrasi perpajakan modern dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak, seperti sanksi administrasi, kualitas pelayanan,

modernisasi strategi, amnesty pajak.

Karena objek penelitian ini memberikan pengaruh sehingga dapat

menjadi perhatian bagi wajib pajak, petugas, dan instansi atau dinas

terkait. Juga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada kantor

Page 148: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

130

SAMSAT Jakarta Barat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan,

memfasilitasi penyampaian informasi terkait dengan program yang

berjalan serta infrastruktur pendukung agar program lebih berjalan secara

efektif. Dalam hal ini perlu sosialisasi terkait dengan program harus lebih

giat dilakukan dan juga kepastian kebijakan dari pemerintah diperlukan

agar program e-Samsat ini dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh para

wajib pajak kendaraan bermotor. Kepatuhan wajib pajak ini akan semakin

meningkat bila sistem administrasi yang diterapkan memberikan

kemudahan serta kejelasan informasi yang berkaitan dengan program

sudah baik.

Page 149: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

131

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agoes, Sukrisno dan E. Trisnawati. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba

Empat. 2008

Anwar Pohan, Chairil. Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan

Pajak dan Bisnis Edisi Revisi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

2015

Darwin. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra Wacana

Media. 2010

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21, Semarang: Badan Penerbit-Undip. 2013

Hidayat, Nurdin dan Dedi Purwana. Perpajakan Teori & Praktik. Jakarta :

Rajawali Pers. 2017

Kurnia Rahayu, Siti. Perpajakan Konsep dan Aspek Formal. Bandung:

Rekayasa Sains. 2017

Mardiasmo. Perpajakan : Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

2009

Purwono, Herry. Dasar-Dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta:

Erlangga. 2010

Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat. 2011

Riduwan. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta. 2009

Siahaan, Marihot. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Raja

Grafindo. 2010

Siregar, Syofian . Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Bumi Aksara. 2013

Subagyo, P. Joko . Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2015

Sudaryono. Teori dan Aplikasi dalam Statistik. Yogyakarta: ANDI. 2014

Page 150: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

132

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta. 2013

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010

Suharjo, Bambang. Statistika Terapan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013

Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. Yogyakarta :

CAPS. 2011

Thoifah, I’anatut. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian kuantitatif.

Malang: Madani. 2015

Waluyo. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2011

Widarjono, Agus. Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS,

AMOS, dan SMARTPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2015

Page 151: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

133

SKRIPSI/JURNAL

Arif T.N, Feisal. Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan

Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam

Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Pada Cabang

Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Prov.Wil Kota Bandung III

Soekarno-Hatta).Skripsi. FE Universitas Widyatama. 2015

Astriningtyas, Annisa. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi

Kasus pada KPP Pratama Teggalega Bandung). Skripsi. FE.UNPAS.

Bandung. 2016

Faradila Hastanti, Nonik. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey

Terhadap KPP Pratama Semarang Barat). Skripsi. FEB Univ. Dian

Nuswantoro. Semarang. 2016

Guspa Prabowo, Doni. Upaya Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama

Semarang Timur). Jurnal Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro.

Semarang. 2015

Irawan, Hasan dan Siti Khairani. Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan

Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan

Pajak Madya Palembang. Jurnal. STIE MDP. Palembang. 2011

Lestari S.S, Rindi,. Dkk. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi

Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP

Pratama Batu. Jurnal FIA Universitas Brawijaya. Malang. 2015

Lumbantoruan, Petrus. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern, Kualitas Pemeriksaan Pajak dan Kesadaran

Masyarakat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada WPOP Di

KPP Pratama Bandung Cibeunying). Jurnal. Unikom Bandung. 2013

Purnama Sari, Novi, dkk. Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan SPT (Studi Kasus pada KPP

Madya Malang). Jurnal FIA .Universitas Brawijaya. Malang. 2013

R.A Vivi Yulian dan Neri Susanti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan

Page 152: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

134

Bermotor (PKB) Di Unit Pelayanan Pendapatan Provinsi (UPPP),

Jurnal, FE Universitas Dehasen Bengkulu, 2013, h. 68

Salsalina Lingga, Ita. Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Efisiensi

Pemrosesan Data Perpajakan: Survey Terhadap Pengusaha Kena

Pajak pada KPP Pratama X Bandung. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.2

November 2012

Setiana, Sinta .,dkk. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan

Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada KPP

Pratama Bandung Bojonagara) , Jurnal Akuntansi Vol.2 No.2

November. Univ. Kristen Maranatha. Bandung. 2010

Sugi A, I Wayan dan Ni Ketut Leli A.M. Pengaruh Penerapan Sistem

Administrasi Perpajakan Modern dan Kesadaran Wajib Pajak Pada

Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.18.1 2017

Winarningsih, Srihadi. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui

Sosialisasi Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan

dan Pelayanan Fiskus, Jurnal, FE UNPAD, Bandung, 2017

Page 153: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

135

WEBSITE

Amelia. R, Mei. Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta Rp. 1,6

triliun, ditulis 22 Juni 2017 https://m.detik.com/news/berita/d-

3538693/tunggakan-pajak-kendaraan-bermotor-di-jakarta-rp-1,6-

triliun, Diakses pada Minggu, 30 Oktober 2017 Pukul 13.20

Djony Edward, 2017, Tahun Terburuk Dalam Pencapaian Tax Ratio, ditulis

pada 8 Januari 2018, http://nusantara.news/2017-tahun-terburuk-

dalam-pencapaian-tax-ratio/ Diakses pada Rabu, 21 Februari 2018

Pukul 20.19

Ghoidah Rahmah, DJP Sebut Baru 58,97 Persen Wajib Pajak Lapor SPT,

ditulis Selasa, 18 April 2017,

http://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/867110/djp-

sebut-baru=5897-persen-wajib-pajak-lapor-spt diakses pada Rabu, 21

Februari 2018 pukul 21.21

Gusfahmi Arifin, Perlunya Reformasi Pajak, ditulis pada Selasa, 20

Desember 2016, http://www.pajak.go.id/content/article/perlunya-

reformasi-pajak, diakses pada Kamis, 22 Februari 2018 pukul 08.25

http://bprd.jakarta.go.id/lokasi-pelayanan-samsat-dan-humas-dpp/ diakses

pada 15 Juli 2018, Pukul 10.15

https://bapenda.jabarprov.go.id/mengenal-giat-dan-fungsi-sistem-

administrasi-manunggal-satu-atap-samsat/ diakses pada 15 Juli 2018,

Pukul 11.20 WIB

Nurhayat, Wiji. Per 18 Desember, Realisasi Penerimaan Pajak DKI Sudah

97%, Ditulis Senin, 18 Desember 2017-15.20,

https://kumparan.com/@kumparanbisnis/per-18-desember-realisasi-

penerimaan-pajak-dki-sudah-97 , Diakses pada Selasa, 17 April 2018

Pukul. 15.34

Upthomas01, Gubernur Launching e-Pajak dan e-Samsat, ditulis pada 24

Juni 2016, http://bprd.jakarta.go.id/gubernur-launching-e-pajak-dan-e-

samsat di akses pada Minggu, 30 Oktober 2017, Pukul 12.35

Page 154: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

136

UNDANG-UNDANG/PERATURAN

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pajak

Kendaraan Bermotor

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pajak

Kendaraan Bermotor

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak

Penghasilan

LAINNYA

H, Elling , Kepala Unit Pelayanan PKB Samsat Jakarta Barat, wawancara,

Jakarta, 24 Juli 2018, Pukul 09.40

Leoni, “Struktur Organisasi”, (Gmail: 27 Juli 2018, Pukul. 09.12), Soft File

Page 155: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

137

Lampiran 1

KUESIONER

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN

BERBASIS E-SAMSAT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR

Saya mohon bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi beberapa

pernyataan yang ada di bawah dengan sejujur-jujurnya dan selengkap-lengkapnya

Kuisioner ini saya susun sebagai bahan melakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh sistem administrasi perpajakan modern berbasis e-Samsat terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Jakarta Barat

A. Karakteristik Responden

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai

Isilah titik-titik dengan jawaban yang sesuai

1. Nama Responden : .................................

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

3. Usia : < 20 Tahun 41 - 50 Tahun

21 – 30 Tahun > 50 Tahun

31 – 40 Tahun

4. Pekerjaan : Wirausaha Pelajar/Mahasiswa

Pegawai Swasta Lainnya

PNS

5. Pendidikan Terakhir : SD D3/S1

SMP S2/S3

SMA

Page 156: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

138

B. Pernyataan

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan Anda

2. Jawaban merentang dari 1 sampai 5 dengan ketentuan jawaban sebagai

berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

3. Pastikan semua pertanyaan tidak ada yang terlewat

KUISIONER MENGENAI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN

MODERN BERBASIS E-SAMSAT

No Pernyataan

Skala Keterangan

STS TS RR S SS

Strategi Organisasi

1. Saya mengetahui program e-Samsat

dari spanduk, media massa, media

sosial dan televisi

2. Menurut Saya, sosialisasi program e-

Samsat melalui berbagai media (tv,

spanduk dan media sosial) telah

dilakukan secara efektif

3. Menurut saya, banyak yang telah

mengetahui program e-Samsat lewat

sosialisasi yang diberikan oleh

petugas pajak

4. Menurut saya, kampanye peduli pajak

yang dilakukan dapat meningkatkan

kesadaran wajib pajak

5. Menurut saya, lewat kampanye peduli

pajak merupakan modernisasi strategi

Page 157: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

139

agar pemenuhan perpajakan dapat

terlaksana dengan baik

6. Menurut saya, kampanye peduli pajak

yang dilakukan oleh petugas pajak

dan dinas terkait sebagai bentuk

pembaharuan sistem perpajakan

Kualitas Layanan

7. Menurut saya, pembayaran melalui e-

Samsat telah mempersingkat waktu

pelayanan

8. Menurut saya, kecepatan pelayanan

yang diberikan oleh petugas

meningkat setelah diterapkannya

pembayaran melalui e-Samsat

9. Menurut saya, persyaratan yang

diberikan dalam pembayaran melalui

e-Samsat sudah jelas

10. Menurut saya, persyaratan dalam

proses pembayaran melalui e-Samsat

mampu dipenuhi oleh para wajib

pajak

11. Menurut saya, prosedur dalam proses

pembayaran melalui e-Samsat lebih

memudahkan wajib pajak

12. Menurut saya, prosedur yang ada

dalam proses pembayaran melalui e-

Samsat dapat meningkatkan kualitas

pelayanan

Fasilitas Layanan dengan Teknologi Informasi

13. Menurut saya, pembayaran pajak

secara online (Teller bank, internet

banking, ATM) memudahkan wajib

pajak karena prosesnya cepat

14. Menurut saya, pembayaran pajak

secara online (Teller bank, internet

Page 158: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

140

banking, ATM) lebih efisien dari sisi

biaya yang dikeluarkan dibanding

sistem manual

15. Menurut saya, infrastruktur yang ada

(website) telah memudahkan proses

pembayaran pajak

16. Menurut saya, infrastruktur yang ada

untuk mendukung proses pelayanan

telah memadai

17. Menurut saya, infrastruktur yang ada

untuk pembayaran melalui e-Samsat

memudahkan wajib pajak dalam

membayar pajak kendaraan bermotor

18. Menurut saya, pemanfaatan sistem e-

Samsat mempersingkat waktu

pembayaran pajak kendaraan

bermotor

19. Menurut saya, pemanfaatan sistem e-

Samsat mempermudah wajib pajak

dalam proses pembayaran pajak

kendaraan bermotor

20. Menurut saya, sistem e-Samsat sudah

benar-benar dimanfaatkan wajib pajak

dalam hal pemenuhan kewajiban

perpajakannya

21. Menurut saya, proses pembayaran

melalui bank mempermudah wajib

pajak kendaraan bermotor

22. Menurut saya, proses pembayaran

melalui bank merupakan peningkatan

fasilitas pelayanan

23. Menurut saya, pembayaran melalui

bank telah benar-benar dimanfaatkan

wajib pajak sebagai pemenuhan

kewajiban perpajakannya

Page 159: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

141

KUISIONER MENGENAI KEPATUHAN WAJIB PAJAK

No Pernyataan

Skala Keterangan

STS TS RR S SS

Kepatuhan Formal

1. Saya mendaftarkan diri sebagai wajib

pajak secara sukarela dengan mengisi

formulir SPPKB (Surat Pendaftaran

dan Pendapatan Kendaraan Bermotor)

2. Saya melakukan pendaftaran

kendaraan baru sebagai bentuk

pemenuhan kewajiban perpajakan

3. Saya selalu mengisi formulir

pembayaran pajak kendaraan

bermotor sesuai dengan ketentuan

4. Saya membayar pajak kendaraan

bermotor tepat waktu sebelum batas

akhir

5. Saya tidak pernah melakukan

penunggakan dalam pembayaran

pajak kendaraan bermotor

Kepatuhan Material

6. Saya selalu mengikuti prosedur yang

berlaku selama proses pembayaran

pajak kendaraan bermotor

7. Saya telah menyerahkan bukti

pembayaran pajak sesuai dengan

kebutuhan perpajakan

8. Saya selalu membayar denda apabila

terdapat tunggakan pajak

9. Saya membayar sanksi administrasi

sesuai dengan peraturan yang berlaku

Page 160: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

142

Page 161: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

142

Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI

Alur Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara manual di Kantor SAMSAT

Tempat : Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat

Tanggal : Senin, 02 Juli 2018

Waktu : 10.00-14.30 WIB

No Aspek yang diamati Deskripsi

1. Wajib pajak datang ke

loket pendaftaran untuk

mengisi form

permohonan

Wajib pajak datang dengan membawa

berkas yang disiapkan untuk proses

pembayaran dan mengantri untuk mendapat

formulir diloket pendaftaran, namun saat ini

sudah terdapat corner untuk mengisi formulir

secara mandiri tanpa memerlukan kertas

dengan disediakan beberapa komputer yang

dinamakan dengan e-form tapi belum

berjalan sepenuhnya

2. Wajib pajak

menyerahkan form

permohonan ke loket

khusus penyerahan

berkas

Wajib pajak yang telah mendapatkan

formulir kemudian mengisi informasi yang

diperlukan dalam formulir kemudian naik ke

lantai 2 untuk wajib pajak kendaraan

bermotor roda dua dimana loket-loket khusus

pembayaran kendaraan roda dua terdapat

dilantai 2 kantor SAMSAT Jakarta Barat,

sedangkan untuk wajib pajak kendaraan roda

empat atau lebih seluruh loketnya berada di

lantai 1, dimana selanjutnya wajib pajak

menyerahkan seluruh berkas yang telah

disiapkan ke loket penyerahan berkas dan

Page 162: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

143

selanjutnya menunggu untuk dipanggil agar

mendapat slip pembayaran pajak kendaraan

3. Wajib pajak menunggu

slip pembayaran pajak

Wajib pajak menunggu dibangku-

bangku yang telah disediakan, namun jumlah

bangku yang disediakan tidak cukup untuk

menampung para wajib pajak sehingga

banyak wajib pajak yang menunggu dengan

cara berdiri, pada lantai 1 dan 2 tersebut

terlihat sangat ramai karena semua loket

dalam proses pembayaran berada disana, dan

setiap loket terdapat antrian sehingga

membuat para wajib pajak yang lain juga

sama-sama menunggu disana

4. Wajib pajak

menyerahkan slip

pembayaran dan

membayar ke loket

pembayaran pajak

Setelah nama wajib pajak dipanggil

untuk mengambil slip pembayaran,

kemudian wajib pajak harus mengantri

diloket pembayaran untuk membayar jumlah

pajak kendaraan bermotornya, terdapat dua

jalur antrian untuk loket pembayaran ini

dengan dua petugas yang melayani, lama

waktu yang diperlukan untuk mengantri

sampai membayar kurang lebih setiap wajib

pajak menghabiskan waktu 10 menit diloket

ini.

5. Wajib pajak mendapat

bukti pelunasan pajak

Proses selanjutnya setelah membayar

diloket pembayaran, wajib pajak

mendapatkan bukti pelunasan pajak yang

selanjutnya ditukarkan ke loket di lantai

bawah atau kemudian wajib pajak harus

turun ke lantai satu untuk menukarkan STNK

Page 163: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

144

nya dengan STNK yang baru.

6. Wajib pajak membawa

bukti pelunasan ke loket

pengambilan STNK

untuk mendapatkan

STNK baru

Wajib pajak menyerahkan bukti

pelunasan pajak dan menukarkan STNK

lama dengan STNK yang baru, di proses ini

wajib pajak harus menunggu kembali untuk

proses perpanjangan STNK yang kurang

lebih memerlukan waktu 10-15 menit. Pada

kantor samsat terdapat janji waktu pelayanan

saat proses pembayaran pajak dari mulai

pendaftaran sampai mendapat bukti

pelunasan maksimal memerlukan waktu satu

jam.

Page 164: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

145

PEDOMAN OBSERVASI

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan e-Samsat di Kantor

Samsat

Tempat : Kantor SAMSAT Daan Mogot Jakarta Barat

Hari/Tanggal : Rabu, 04 Juli 2018

Waktu : 10.00-14.00 WIB

No. Aspek yang diamati

Deskripsi Fasilitas

1. Ketersediaan Ruang Tunggu Pada loket khusus e-Samsat ini

berada dilantai satu, dimana tersedia

ruang tunggu yang dilengkapi dengan

bangku. Ruang tunggu di depan loket

ini cenderung sepi

2. Ketersediaan Loket Pembayaran Loket pembayaran khusus e-

Samsat terdapat dan tersendiri berada

di tengah loket lain dan juga terdapat

nama loket dengan. Loket

pembayaran e-Samsat ini tersedia

dengan dua jenis pembayaran, non

tunai dan tunai

3. Ketersediaan bangku untuk

menunggu

Bangku di ruang tunggu yang

berada di depan loket jumlahnya

cukup banyak, namun dari observasi

yang dilakukan penulis bangku-

bangku yang disediakan ramai

dipakai oleh wajib pajak yang lain

bukan oleh pengguna e-Samsat,

karena masih sedikitnya pengguna

yang membayar ke kantor samsat ini.

Page 165: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

146

4. Ketersediaan papan petunjuk Keberadaan papan petunjuk

informasi sangat lah penting disuatu

tempat yang ramai, begitupun di

kantor samsat ini. ketersediaan papan

petunjuk sudah sangat jelas,

informasi yang diberikan untuk

menunjukan loket-loket apa saja yang

ada juga jelas. Juga di loket e-Samsat

tertulis jelas dan terdapat petunjuk

untuk loket pembayaran e-Samsat ini

Kecepatan Pelayanan

1. Wajib Pajak menukarkan struk

dengan SKPD dan melakukan

pengesahan STNK

Selama penulis melakukan

penelitian, penulis hanya berjumpa

dengan dua orang yang

membayarkan pajaknya dengan e-

Samsat, ketika datang dan membayar

struk pembayaran waktu yang

dibutuhkan oleh wajib pajak

dikatakan cepat dibanding proses

manual

2. Lama proses pelayanan Lama proses pelayanan dengan

pembayaran melalui e-Samsat ini

hanya sekitar 5-10 menit karena

ketika wajib pajak menyerahkan

bukti pembayarannya petugas hanya

tinggal memproses pembayaran yang

selanjutnya wajib pajak dapat

memperpanjang STNK nya.

Sumber Daya Manusia

Page 166: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

147

1. Ketanggapan Petugas Dalam melayani wajib pajak, para

petugas terlihat tanggap dan juga

cekatan dalam proses pelayanannya.

Tidak terdapat petugas yang

mengabaikan wajib pajak semua

bekerja sesuai bagiannya masing-

masing

2. Keramahan Petugas Dalam melayani wajib pajak, para

petugas juga bersikap profesional

serta menunjukan keramahan dengan

memberitahu apa saja yang harus

dipenuhi wajib pajak dan jika

memerlukan bantuan selanjutnya

mereka akan menanyakannya kepada

wajib pajak.

Website

1. Kelengkapan Informasi Untuk memperoleh informasi

terkait dengan e-Samsat ini, terdapat

pada website Badan Pajak dan

Retribusi Daerah atai BPRD DKI

Jakarta. www.bprd.dki.go.id disana

terdapat informasi mengenai

penggunaan e-Samsat serta bank apa

saja yang bekerja sama dengan

program ini. Namun di rasa informasi

yang diberikan belum sepenuhnya

lengkap karena hanya sekedar

informasi umum saja.

2. Aksesibilitas Bila dilihat dari segi

pengaksesannya, dalam web ini

Page 167: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

148

sudah disediakan main menu yang

menampilkan berbagai menu yang

akan dipilih bila kita mengakses

website ini, namun untuk mengakses

informasi mengenai e-Samsat kita

tidak bisa langsung menemukannya

di menu tersendiri, harus membuka

main menu (kotak yang berada diatas

kanan) kemudian pilih lokasi

pelayanan dan kemudian pilih UPT

PKB dan BBNKB (SAMSAT)

sehingga kita tidak bisa langsung

mengakses mengenai e-Samsat

melainkan harus melalui beberapa

tahap. Untuk website pembayaran e-

Samsat sendiri dikelola oleh dirlantas

polri dan untuk aplikasi terdapat

aplikasi Samsat Online Nasional

yang bisa didownload di smartphone

masyarakat.

Page 168: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

149

Lampiran 3

TRANSKIP WAWANCARA

Pengguna e-Samsat

Wawancara Rabu, 4 Juli 2018

Nama Lengkap : Rossy

Usia : 51 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Keterangan

N = Nisa

R = Rossy

N : “Ibu membayarkan pajaknya melalui ATM atau Mobile Banking bu?”

R : “Saya bayar ke ATM mba”

N : “Seperti apa sih bu proses pembayaran melalui ATM?”

R : “Jadi awalnya harus mendapat kode pembayaran dulu mba, caranya daftar

di website atau download aplikasi masing-masing bank, kalau saya pakai

BNI jadi setelah daftar nanti dapat kode untuk digunakan di atm dalam

pembayaran”

N : “Kalau di ATM itu kan pasti ada step atau langkah-langkahnya ya bu, apa

udah sesuai sama petunjuk yang diberikan?”

R : “Iya tinggal ikutin langkah-langkah nya mba, tapi saya dibantu anak saya

juga waktu itu karena agak bingung saya”

N : “Menurut ibu, apa sosialisasi program e-Samsat ini sudah menyeluruh atau

sudah diketahui seluruh masyarakat?”

Page 169: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

150

R : “Kalau menurut saya, sudah ya mba saya dapet infonya dari berita online

di handphone sih tapi”

N : “Dari segi prosedur bu, apa sudah dianggap mudah untuk proses

pembayaran?”

R : “Begini si mba kalau menurut saya, ini kan online ya sekarang semua

orang sebenernya sudah harus melek dengan teknologi dan mengerti dengan

informasi yang diberikan, prosedurnya jelas sebenernya tapi terkadang ada

saja kendalanya mba, dari sistemnya atau dari orang-orang yang ingin pakai

tapi dia belum begitu paham sama programnya”

N : “Jadi kalau menurut ibu, memudahkan bagi yang mengerti ya tetapi

terkadang apa yang diarahkan diprosedur ketika penerapannya belum

sesuai?”

R : “Iya mba kurang lebih seperti itu”

N : “Nah, program e-Samsat ini memberikan peningkatan pelayanan yang

seperti apa menurut ibu?”

R : “Kalau menurut saya ya mba, peningkatan dari segi waktu karena kan kita

jadi ga perlu waktu lama ya untuk bayar pajaknya, ga perlu yang kaya

fotocopy berkas dulu, terus daftar isi formulir, ngasih formulir harus nunggu

lagi.. lama kan ya itu, ini tinggal kasih bukti pembayaran kita bawa STNK

kita diserahin selesai deh pembayarannya”

N : “Jadi mempersingkat waktu memang ya bu, Nah kalau dari segi petugas

nih bu apakah kecepatan petugas dalam melayani juga meningkat?”

R : “Iya meningkat, jadinya petugas kan hanya nerima struk kita terus dia

proses pembayaran pajak kita, sebentar jadi juga memudahkan mereka kalau

menurut saya”

N : “Dari segi infrastruktur nih bu, apa sudah layak untuk mendukung program

ini?, yang tadi ibu bilanga ada websitenya dan pembayaran lewat bank”

Page 170: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

151

R : “Kalau segi infrastruktur itu sebenernya memang harus di layakan mba

artinya gini, jaman itu apa-apa sudah serba praktis kita aja kalau mau ngapa-

ngapain pengen yang cepet. Jadi pelayanan publik harus mengikuti itu.

Sudah layak tapi harus lebih ditingkatkan mba kalo menurut saya, karena

berjalannya bertahap”

N : “Oh jadi infrastruktur ini memang sebenernya sudah bisa mendukung ya

bu, namun dikatakan layak masih belum karena ini juga masih bertahap”

R : “Betul mba”

N : “Bicara soal kemudahannya nih bu, ibu merasakan kemudahan di banding

pembayaran secara manual?”

R : “Kalau bagi saya iya mudah ya mba, Cuma terkadang kalau di atm atau

mobile itu kan kendala misalnya sinyal ya, atau di atm mesinnya bisa

kadang-kadang eror, jadi ada plus minusnya juga”

N : “Kalau kesulitannya bu, apa kesulitan yang ibu hadapi?”

R : “Oke gini mba, ngomongin soal sulit ya. Sulitnya itu program ini hanya

kerja sama sama bank negeri aja, padahal kan ya belum tentu semua orang

itu pakai bank negeri. Contoh gini Bank *** itu sebenarnya pelayanannya

maaf ya mba kurang, terus juga online sistem nya ga banyak diketahuin

orang. Saya pakai bank swasta tapi pembayaran e-Samsat ini ga kerja sama

sama bank itu. Jadi kalau mau nerapin pelayanan yang mudah kalau

menurut saya itu harus ngejangkau ke semua orang, karena kan kalau

tujuannya itu memudahkan harusnya juga bisa bikin mudah orang, itu sih

mba kesulitan nya menurut saya. Program ini hanya ngejangkau beberapa

bank aja yang padahal belum tentu bank itu aksesnya mudah. Mendingan

kan ketauan sama bank yang sering dipakai masyarakat. jadi sulitnya saya

bayar pake ini, saya harus jadi nasabah bank ini terus ikutin prosedurnya”

N : “Oh, jadi bagi ibu yang memang mobilitasnya bukan di bank negeri sulit

ya bu untuk pembayaran dengan ini hanya di tentukan pada bank-bank

Page 171: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

152

negeri saja, iya yang saya tahu memang hanyak empat bank yang bekerja

sama dengan program ini, di Jakarta ya bu. Kalau di Jawa Barat dia sudah

meluas”

R : “Nah itu mba, yang tadi saya bilang mereka mau nerapin sistem tapi

sebenernya masih bertahap untuk pengaksesannya”

N : “Nah iya bu betul saya juga setuju, lanjut ya bu.. jadi kalau menurut ibu

apa e-Samsat ini sudah sepenuhnya di manfaatkan oleh para wajib pajak?”

R : “Kalau menurut saya belum ya mba, baru hanya beberapa orang karena

kalau saya liat juga disini masih banyak yang pakai manual, masih banyak

yang antri, di lantai atas itu rame banget”

N : “Apa sih bu yang membuat program ini belum di manfaatkan secara penuh

oleh wajib pajak?”

R : “Mungkin yang tadi saya bilang sih mba, yang soal bank dan juga

sebenernya sekarang masih banyak orang lebih milih proses yang udah dia

ngerti aja tanpa mau coba proses yang baru yang dia bakal mahamin lagi,

walau maksudnya itu memudahkan ya”

N : “Oh iya benar bu, bisa seperti itu.. lagi nih bu, jadi kalau menurut ibu

proses pembayaran melalui e-Samsat itu udah memotong waktu pelayanan

pajak motor ya bu?”

R : “ Iya sudah jadi lebih cepet”

N : “Terakhir ya bu, jadi proses pembayaran melalui ATM sudah efektik dan

efisien menurut ibu?

R : “Iya mba kalau menurut saya sudah ya, karena kan apa-apa kita juga mau

bayar sesuatu sekarang atm aja atau yaudah transfer aja gitu”

Page 172: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

153

TRANSKIP WAWANCARA

Petugas SAMSAT Jakarta Barat

Wawancara, Selasa 24 Juli 2018

Nama : Elling Hartono

Usia : 52 Tahun

Jabatan : Kepala Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB SAMSAT Jakarta Barat

Keterangan

N = Nisa

E = Elling

N : “Oke saya langsung aja ya pak, kan sekarang ini sudah ada e-Samsat ya

pak nah kalau sosialisasinya seperti apa sih yang sudah dilakukan oleh dinas

terkait?”

E : “Ya oke terima kasih nisa, ya bahwa e-Samsat itu adalah tuntutan

masyarakat dengan kemajuan teknologi jadi intinya masyarakat itu tidak

perlu ataupun tidak perlu membawa uang untuk membayar ke samsat, di

samping salah satunya bisa lewat ATM, pembayaran gerai di kecamatan,

maupun di kantor samsat. tujuan e-Samsat itu ya mulia sekali untuk

mempermudah masyarakat membayar kewajiban khususnya pajak

kendaraan bermotor ya lebih cepat, lebih nyaman ya itu, itu tujuan utama

kita terpenting juga tujuan pemerintah berkaitan dengan cash less tidak

perlu orang membawa uang untuk membayar pajak.”

N : “Kalau sosialisasinya itu..”

E : “Oh iya sosialisasinya lupa, sosialisasi itu kita sudah melalui media seperti

media sosial, media koran, ataupun elektronik juga tapi memang sekarang

ini sedang ingin digalakan lagi jadi media-media itu harus mempunyai

keseragaman. Karena e-Samsat itu kan identik dengan bank jadi nanti

Page 173: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

154

sosialisasi dari bank-bank ini harus ada keseragaman apa yang harus di

sampaikan apa yang ada dari pada untuk sosialisasi e-Samsat ini”

N : “Jadi kalau menurut bapak masyarakat sudah mengetahui belum sih pak

secara keseluruhan?”

E : “Sebetulnya masyarakat kalau saya bilang secara jujur ya terkadang

perkembangan teknologi tidak juga diimbangi dengan masyarakat yang

seluas-luasnya, artinya masyarakat punya kelas-kelas, masyarakat yang

gaptek ada, ada juga yang maaf ya masih buta huruf, ada juga yang sudah

high tech gitu ya, jadi masyarakat yang sudah high tech itulah yang mau

menggunakan gitu ya, tapi kalau yang menengah kebawah ataupun orang

yang masih suka ah lebih baik dateng bayar, tapi kita tetap menggalakkan

akan sosialisasi tersebut dan juga diberi pengertian kepada masyarakat

bahwa manfaatnya lebih banyak.”

N : “Iya pak lebih banyak, karena memang praktis juga kan ya pak”

E : “Iya betul...”

N : “Kalau menurut bapak, infrastruktur yang ada ini sudah mendukung belom

sih pak untuk diadakannya program ini?”

E : “Infrastruktur sebenarnya sudah mendukung, hanya kita itu terbentur pada

suatu aturan-aturan yang karena SAMSAT itu kan, seperti yang kita ketahui

instansi yang terkaitnya ada tiga bahkan empat ya seperti Pemda,

Kepolisian, Jasa Raharja nah kalau Bank DKI tidak jadi satu kepastian, kita

bekerja sama untuk proses pembayaran. Tapi jika menggunakan e-Samsat

bank mana saja bisa dan mendukung sekali gitu.”

N : “Nah kalau misalnya seperti yang tadi bapak bilang untuk mempermudah

ya pak, e-Samsat ini untuk mempermudah nah apakah itu sudah

mempercepat proses membayar pajak kendaraan bermotor belum pak?”

Page 174: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

155

E : “Jadi begini kita pisahkan sesuai dengan Pepres 5 Tahun 2015 tentang ke

Samsatan ya, sebenarnya kalau untuk proses pembayaran itu sangat cepat

otomatis penerimaan pajaknya juga cepat tetapi disini ada fungsi regiden

yang harus kita patuhi yaitu dengan adanya pengesahan itulah yang harus

kita patuhi dan yang menjadi salah satu hambatan e-Samsat itu bayar mudah

tetapi masyarakat harus kembali ke kantor samsat baik di kecamatan bisa, di

gerai bisa untuk adanya pengesahan, tapi untuk pembayarannya karena

sudah mobile payment cepat dari pada orang yang bayar manual, tapi kalau

dari segi fungsi regiden itu harus adanya pengesahan STNK itu

hambatannya.”

N : “Jadi mungkin masyarakat berfikir ah sama aja toh juga dateng ke

SAMSAT juga,”

E : “Ya ya tapi cuma dia cash less aja. Kalau pakai e-Samsat fungsi

regidennya dibelakang tapi kalau dikantor samsat regidennya di depan

bayarnya di belakang”

N : “Nah kalau menurut bapak program ini tuh benar-benar bisa dimanfaatkan

belum pak?”

E : “Sudah-sudah , itu sudah dimanfaatkan bahkan sudah ada lima bank ya ,

Bank DKI, Bukopin, BNI, BCA dan apalagi yaa hmm ada sih ada nanti saya

print kan , nah itu ada lima bank itu semua sudah menggunakan e-Samsat

nah itu tadi kita kembali lihat lagi pangsa pasarnya , pangsa pasar yang

menggunakan ini adalah orang-orang yang sibuk dan high tech kalau orang-

orang yang masih sempat datang, ya lebih baik datang dan membawa uang

itu yang jadi kendala. Sebetulnya jika paksakan, seperti mau masuk ke toll

harus pake e-Toll ya , ya itu bisa aja sekarang kesiapan masyarakatnya aja

dan kebijakan ini berani lah kita bahwa sudah tidak pakai non tunai”

N : “Kesiapan petugasnya juga ya pak”

Page 175: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

156

E : “Kebijakan sebenarnya sih, kalau petugas itu kan mengikuti kebijakan iya

begitu”

N : “Jadi dengan adanya sistem administrasi perpajakan modern ini juga telah

mempercepat proses pelayanan ya pak?”

E : “Oh iya, disamping e-Samsat sekarang dikantor samsat itu juga sudah

menggunakan cash less , jadi artinya bisa menggunakan atau membayar

pakai ebc, setiap lantai loketnya ada transaksi tunai dan non tunai jadi mau

bank mana saja sudah multi payment pakai bank apa saja bisa. Juga

merupakan bagian dari administrasi modern, jadi yang lebih laku tuh itu dari

pada e-Samsat karena mereka ga perlu bawa uang cash datang ke SAMSAT

sekali jalan sudah bisa membayar.”

N : “Oh dari pada mereka menggunakan e-Samsat yang harus ke bank dulu

baru ke SAMSAT, jadi lebih baik pakai non tunai di SAMSAT ya pak”

E : “e-Samsat juga kan ga harus ke bank, di kamar dia juga bisa langsung

bayar soalnya kan mobile banking cuma dia harus melakukan pengesahan

kurang lebih satu bulan, jadi harus di stempel kemudian di cetak gitu.”

N : “Nah kalau yang saya baca itu kan harus menggunakan kode pembayaran

ya pak itu”

E : “Iya betul”

N : ”Itu caranya seperti apa pak?”

E : “Sebetulnya, kode pembayaran ya kalau e-Samsat itu kode pembayarannya

jadi proses nya gini, Pada saat awalnya jadi kita menginput data terlebih

dahulu ya, menginput data sesuai KTP, KK saya persisnya tidak mengikuti

banget tapi yang saya ikuti seperti itu setelah diinput pada saat input kita

sudah punya account/user . user itu menjadi rahasia kita nah nanti pada saat

menggunakan. Nantinya e-Samsat itu akan berkembanga ke dalam e-Pajak

atau e-tax itu jadi semua pajak dengan satu user bisa semua, itu e-tax nanti

Page 176: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

157

nomor polisi kita sudah kita daftarkan nanti pada saat kita mau bayar ada

istilahnya notification kalau sudah mau jatuh tempo itu di notifikasi lewat

email bahwa pajak anda sudah mau jatuh tempo nah pada saat sudah masuk

dan bayar disitulah mendapat kode , yang tadi mba bilang kode bayar . kode

bayar nya itu yang digunakan untuk payment nya melalui kita membayar

pakai bank apa, sama aja begini e-Samsat itu copy paste dari pada jual beli

online seperti buka lapak, itu kan ada kode pembayaran kan nnti kita dapat.”

N : “Jadi dengan adanya e-Samsat apakah sudah mempermudah petugas dalam

memberikan pelayanan kepada wajib pajak”

E : “Yang disebut petugas disini itu sebenarnya mungkin teller ya, sepertinya

dalam undang-undang maupun samsat ya karena dia berkaitan dengan kerja

sama . Kalau menurut saya sebenarnya e-Samsat itu lebih unggul

seharusnya Cuma pemanfaatannya ataupun sosialisasinya belum optimal

karena disitu banyak-banyak kepentingan berkaitan dengan ya kerja sama

dengan bank yang belum seragam ini, itu merupakan suatu kendala dan juga

kembali lagi kemasyarakatnya ingin menggunakan atau tidak . dan juga

permasalahan ada pada pengesahan ke kantor samsat itu yang membuat

masyarakat berfikir, toh tetap datang-datang juga ke kantor SAMSAT gitu

aja mba.”

N : “Nah tadi kan, yang bapak bilang kendalanya itu, sedangkan kalau

kelebihannya?”

E : “Kalau kelebihannya sudah pasti mba, ya masyarakat sudah tidak perlu

repot lagi dirumah sambil tidur bisa, mau jamberapa aja pun bisa membayar

pajak. tidak menunggu hari kerja otomatis efisien dan efektif, kedua data

kita update mba berkaitan dengan data yang sudah di input atau dimasukkan

oleh masyarakat , dari email ataupun nomer hp yang sudah dimasukan oleh

masyarakat itu selama ini kami kesulitan kalau kita mau memberi tahu

bahwa pajak anda akan jatuh tempo ini sulit kadang masyarakat itu sudah

Page 177: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

158

pindah. Tapi jika masyarakat tersebut sudah update dengan adanya email

bisa diberi notifikasi kepada masyarakat dengan cepat jadi begitu mba.”

N : “Nah selanjutnya upaya seperti apa sih pak yang bisa meningkatkan

kepatuhan dan kesadaran wajib pajak?”

E : “Sebetulnya upaya kita tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat yang

lebih luas lagi dan juga melakukan satu strategi juga yang merupakan

bagian dari sosialisasi dan yang terakhir ya itu adanya perubahan kebijakan

yang mungkin selama ini menghambat, kita perbaiki atau kita rubah

secepatnya gitu aja.”

N : “Kalau diberikan sanksi administrasi itu bisa meningkatkan kepatuhan juga

ga sih pak?”

E : “Saya sih pengennya kalau boleh jujur, udah seperti e-Toll mulai tanggal

segini sudah tidak ditetapkan pembayaran menggunakan uang tunai, jadi

dengan adanya perubahan kebijakan mba, kalau ada kebijakan seperti e-Toll

mulai tanggal segini pembayaran tol tidak dapat menggunakan uang cash ya

udah masyarakat nurut kan mba, kalau dia gamau masuk tol berarti dia gak

perlu mengisi top up jadi administrasinya kita juga jelas dan mungkin juga

ya mba, mungkin sudah tidak ada penyelewengan terkadang masyarakat

melalui biro jasa tertipu ternyata biro jasa nya melarikan diri sering terjadi

begitu, kalau itu kan sudah pasti tidak adalah kalau semua dilakukan,

terutama point ketiga tadi dari segi kebijakan.”

N : “Jadi dari atasnya itu, kebijakannya harus jelas ya pak tidak setengah-

setengah”

E : “Yaa betul sekali mba, harus berani maksudnya begitu tidak setengah-

setengah tapi sekarang siap tidak masyarakat kita ya kan seperti itu, ya itu

semua kembali mungkin ada sekitar 30-50% masyarakat kita yang tidak

punya rekening koran (tabungan) artinya ga semuanya kita mengakomodir

Page 178: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

159

keinginan orang-orang high tech tapi kita juga menginginkan orang yang

juga maap yaa seperti kuli bangunan aja punya motor bisa tiga atau empat.”

N : “Jadi yang bisa saya simpulin itu semua kembali lagi kepada atasan ingin

menetapkan ini secara keseluruhan atau tidak”

E : “Ya sebenarnya begini kalau mau kita paksakan kaya e-Toll juga

sebenarnya kan balik lagi, masyarakat kita ini ya tidak semua yang kelas

menengah.”

N : “Kalau untuk bank tadi pak, bapak bilang ada lima bank yang sudah

bekerja sama, tapi yang saya baca di website BPRD itu hanya ada sekitar

empat bank

E : “Oh bank ya, ini sebentar saya cari dan baca kan jadi yang pertama itu ada

bank DKI, BRI, BNI, BTN, dan BUKOPIN nah E-samsat lewat kelima bank

ini itu melalui ATM jadi e-Samsat nya bayar pakai ATM itu ada lima, tapi

yang melalui mobile banking itu ada tiga baru Bank DKI, BRI sama BTN .

Jadi pembayaran e-samsat bisa lewat ATM dengan lima bank tadi dan lewat

mobile banking dengan tiga bank tadi dan juga dicatat ya per hari ini itu

info yang didapat itu, jangan nnti ga dicantumin kapan mendapatkan

informasinya.”

N : “Iya pak dicantumkan sumbernya jelas, kalau begitu sudah selesai pak

pertanyaannya”

E : “Oh sudah, ya baik kalau begitu.. kalau misalnya butuh apa-apa sekiranya

ada yang kurang silahkan hubungi saja pihak kantor.”

Page 179: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

160

Lampiran 4

Hasil Analisis Data

Uji Validitas

Correlations

TOTALSAPM

SAPM1

Pearson Correlation ,531**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM2

Pearson Correlation ,759**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM3

Pearson Correlation ,704**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM4

Pearson Correlation ,685**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM5

Pearson Correlation ,739**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM6

Pearson Correlation ,761**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM7

Pearson Correlation ,237

Sig. (2-tailed) ,142

N 40

SAPM8

Pearson Correlation ,012

Sig. (2-tailed) ,939

N 40

SAPM9

Pearson Correlation ,476**

Sig. (2-tailed) ,002

N 40

SAPM10

Pearson Correlation ,450**

Sig. (2-tailed) ,004

N 40

SAPM11

Pearson Correlation ,759**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM12

Pearson Correlation ,574**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

Page 180: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

161

SAPM13

Pearson Correlation ,688**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM14

Pearson Correlation ,852**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM15

Pearson Correlation ,809**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM16

Pearson Correlation ,837**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM17

Pearson Correlation ,851**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM18

Pearson Correlation ,761**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM19

Pearson Correlation ,422**

Sig. (2-tailed) ,007

N 40

SAPM20

Pearson Correlation ,538**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM21

Pearson Correlation ,678**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM22

Pearson Correlation ,706**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

SAPM23

Pearson Correlation ,638**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40

TOTALSAPM

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 181: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

162

Uji Validitas Variabel Y

Correlations

KPT1 KPT2 KPT3 KPT4 KPT5 KPT6 KPT7 KPT8 KPT9 TOTALKPT

KPT1

Pearson

Correlation

1 ,210 ,449** ,401

* ,509

** ,225 ,363

* ,374

* ,249 ,587

**

Sig. (2-tailed) ,192 ,004 ,010 ,001 ,162 ,021 ,017 ,121 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT2

Pearson

Correlation

,210 1 ,669** ,317

* ,261 ,231 ,614

** ,469

** ,469

** ,659

**

Sig. (2-tailed) ,192 ,000 ,046 ,103 ,152 ,000 ,002 ,002 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT3

Pearson

Correlation

,449** ,669

** 1 ,594

** ,634

** ,342

* ,857

** ,619

** ,499

** ,883

**

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,031 ,000 ,000 ,001 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT4

Pearson

Correlation

,401* ,317

* ,594

** 1 ,751

** ,354

* ,422

** ,111 ,111 ,598

**

Sig. (2-tailed) ,010 ,046 ,000 ,000 ,025 ,007 ,494 ,494 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT5

Pearson

Correlation

,509** ,261 ,634

** ,751

** 1 ,622

** ,625

** ,274 ,168 ,729

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,103 ,000 ,000 ,000 ,000 ,087 ,300 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT6

Pearson

Correlation

,225 ,231 ,342* ,354

* ,622

** 1 ,494

** ,148 ,202 ,527

**

Sig. (2-tailed) ,162 ,152 ,031 ,025 ,000 ,001 ,362 ,212 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT7

Pearson

Correlation

,363* ,614

** ,857

** ,422

** ,625

** ,494

** 1 ,754

** ,632

** ,909

**

Sig. (2-tailed) ,021 ,000 ,000 ,007 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT8

Pearson

Correlation

,374* ,469

** ,619

** ,111 ,274 ,148 ,754

** 1 ,873

** ,772

**

Sig. (2-tailed) ,017 ,002 ,000 ,494 ,087 ,362 ,000 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

KPT9

Pearson

Correlation

,249 ,469** ,499

** ,111 ,168 ,202 ,632

** ,873

** 1 ,704

**

Sig. (2-tailed) ,121 ,002 ,001 ,494 ,300 ,212 ,000 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

TOTALKPT

Pearson

Correlation

,587** ,659

** ,883

** ,598

** ,729

** ,527

** ,909

** ,772

** ,704

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 182: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

163

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas X

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,937 ,931 23

Uji Reliabilitas Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,875 ,877 9

Uji Normalitas Tabel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 95

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 3,78535960

Most Extreme Differences

Absolute ,112

Positive ,090

Negative -,112

Kolmogorov-Smirnov Z 1,087

Asymp. Sig. (2-tailed) ,188

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 183: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

164

Uji Homogenitas F

ANOVA

TOTALKPT

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 915,632 27 33,912 3,763 ,000

Within Groups 603,799 67 9,012

Total 1519,432 94

ANOVA

TOTALSAPM

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4372,876 15 291,525 3,456 ,000

Within Groups 6664,430 79 84,360

Total 11037,305 94

Page 184: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

165

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic

F df1 df2 Sig.

Sistem

Administrasi

Perpajakan

Modern

5,720 3,456 10 79 ,000

Kepatuhan

PKB

4,803 3,763 20 67 ,000

Test of Homogeneity of Variances

TOTALKPT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4,803 20 67 ,000

Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22,011 3,565 6,174 ,000

TOTALSAPM ,125 ,036 ,337 3,451 ,001

a. Dependent Variable: TOTALKPT

Page 185: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

166

Uji t Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22,011 3,565 6,174 ,000

TOTALSAPM ,125 ,036 ,337 3,451 ,001

a. Dependent Variable: TOTALKPT

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,337a ,114 ,104 3,806

a. Predictors: (Constant), TOTALSAPM

b. Dependent Variable: TOTALKPT

Statistik deskriptif

Statistics

TOTALSAPM TOTALKPT

N Valid 95 95

Missing 0 0

Mean 89,86 34,24

Median 94,00 35,00

Mode 98 36

Std. Deviation 10,250 4,020

Variance 105,056 16,164

Range 44 25

Minimum 56 19

Maximum 100 44

Sum 8537 3253

Page 186: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

167

Lampiran 5

Tabel Data

Resp

Item Pertanyaan Variabel X Item Pertanyaan Variabel Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y

1 5 4 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 88 4 4 5 5 4 4 4 4 5 39

2 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 5 5 87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 88 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38

4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 92 5 4 5 4 4 5 5 5 4 41

5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 91 4 4 4 4 4 5 4 4 5 38

6 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

7 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

8 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

9 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

10 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

11 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

12 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

13 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 3 3 4 4 5 5 36

14 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 100 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

15 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 3 3 4 4 5 5 36

16 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 94 4 4 4 3 3 4 4 5 5 36

17 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 94 4 4 4 3 3 4 4 5 5 36

18 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 94 4 4 4 3 3 4 4 5 5 36

19 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 98 4 4 4 3 3 4 4 5 5 36

20 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

21 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 93 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

22 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 97 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

23 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

24 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 100 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

25 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

26 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 59 4 1 1 3 3 4 1 1 1 19

28 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 5 5 74 3 3 4 4 3 3 3 4 4 31

29 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 92 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44

30 5 5 3 2 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 4 4 4 4 4 4 82 3 4 3 3 3 4 4 4 4 32

31 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 96 4 4 5 5 5 5 5 5 4 42

Page 187: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

168

32 3 3 4 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 4 5 5 76 5 5 4 4 3 3 3 4 3 34

33 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 3 3 4 83 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33

34 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 3 4 3 5 4 87 2 3 4 3 4 4 4 4 3 31

35 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 79 3 3 3 3 1 2 3 4 4 26

36 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

37 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 5 77 3 4 4 4 4 4 4 3 3 33

38 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 4 3 5 4 5 5 85 3 5 4 3 3 4 4 5 5 36

39 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 1 1 2 3 2 3 3 1 2 60 1 4 2 3 1 4 2 2 3 22

40 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 81 4 5 5 4 4 4 4 3 3 36

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 68 3 4 3 4 3 3 4 4 3 31

42 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 78 5 4 4 4 4 4 3 4 4 36

43 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 90 5 5 4 4 4 4 4 4 5 39

44 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 86 3 3 3 3 1 2 3 4 4 26

45 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 90 5 5 4 4 4 4 4 4 5 39

46 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 80 4 3 4 4 4 4 3 3 3 32

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 87 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37

48 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 93 4 4 5 4 4 4 5 5 4 39

49 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 95 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

50 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 95 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34

51 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 95 5 5 4 4 4 3 5 4 4 38

52 3 4 4 1 1 1 1 1 4 5 3 4 4 1 1 1 1 5 3 5 3 56 3 4 4 5 4 5 3 3 3 34

53 3 4 4 1 1 1 1 1 4 5 3 4 4 1 1 1 1 5 3 5 3 56 3 4 4 5 4 5 4 3 3 35

54 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 95 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

55 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

56 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 95 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

57 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 97 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

58 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 88 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

59 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

60 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 95 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

61 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 96 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30

62 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 88 4 4 3 3 3 3 4 4 4 32

63 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 71 3 4 3 3 3 3 4 4 4 31

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 78 5 4 4 4 2 2 2 4 4 31

65 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 4 4 4 32

66 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 95 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

67 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 95 4 4 3 3 3 3 3 4 3 30

68 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 95 4 5 3 3 3 3 3 4 3 31

Page 188: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

169

69 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 95 4 4 4 3 3 4 3 4 3 32

70 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

71 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

72 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

73 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

74 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 4 4 4 32

75 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

76 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35

77 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35

78 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 99 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

79 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31

80 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

81 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

82 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 98 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

83 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 89 4 5 4 5 3 4 4 4 5 38

84 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 84 4 5 4 4 3 4 3 4 4 35

85 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 3 80 3 4 3 4 4 3 3 3 4 31

86 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 5 85 5 4 3 3 4 4 4 4 4 35

87 5 4 5 5 4 3 3 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 90 5 4 4 4 3 4 4 4 5 37

88 4 4 4 4 3 5 2 5 3 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 86 4 5 3 4 4 3 4 5 4 36

89 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 82 4 4 3 3 4 3 4 3 3 31

90 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 87 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39

91 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 85 4 5 4 5 5 4 4 4 4 39

92 3 4 4 4 3 4 2 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 82 4 4 3 4 4 4 4 5 4 36

93 4 3 5 5 4 4 3 5 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 81 4 4 4 4 3 3 3 4 4 33

94 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 3 91 5 4 4 4 3 5 3 5 5 38

95 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 83 4 4 4 4 3 3 3 4 4 33

Page 189: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

170

Lampiran 6

Page 190: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

171

Page 191: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

172

Page 192: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

173

Page 193: PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41839/...PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN BERBASIS e-Samsat TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

174