59
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan baik primer maupun sekunder manusia makin meningkat. Fenomena tersebut memberikan suatu tantangan kepada para pemilik barang dan jasa untuk perlu lebih mencermati hal tersebut agar tidak menjadikan konsumen hanya sebagai objek, akan tetapi sebagai subjek yang harus diajak berinteraksi. Dalam mengenal konsumen perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas manusia itu sendiri. Dalam menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apabila kita dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara keseluruhan Perilaku atau psikologi konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk 1

Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Psikologi Industri

Citation preview

Page 1: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan baik primer maupun sekunder manusia makin meningkat. Fenomena

tersebut memberikan suatu tantangan kepada para pemilik barang dan jasa untuk perlu lebih

mencermati hal tersebut agar tidak menjadikan konsumen hanya sebagai objek, akan tetapi

sebagai subjek yang harus diajak berinteraksi.

Dalam mengenal konsumen perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai

perwujudan dari seluruh aktivitas manusia itu sendiri. Dalam menganalisis perilaku

konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apabila kita dapat memahami aspek-aspek

psikologis manusia secara keseluruhan

Perilaku atau psikologi konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang

berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian

produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan

hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang

berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan

mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan

keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.

Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, ditandai

dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut

menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan

hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta berusaha memperkuat

posisi perusahaan dalam menghadapi perusahaan  pesaing. Seorang pemasar dituntut mampu

menciptakan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka persaingannya dengan perusahaan

lain. Pemasar juga harus menciptakan produk yang mampu mengkarakteristikkan diri

agar konsumen mengenal produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan tersebut. Untuk

mengantarkan identitas perusahaan agar mudah dikenal konsumen, merek menjadi hal yang

sangat penting.

Dalam mengenal Produsen kita perlu mempelajari perilaku produsen  sebagai

perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan

sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan.

Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka

kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen. Model

1

Page 2: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa

yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan

Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :

Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan  dan

keluarga. Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap

dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan

mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.

Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat

memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.

Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko

dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada

konsumen dan diri pribadinya. Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting

bagi para produsen. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar

mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen sampai tingkat yang

lebih tinggi masih ada. Beberapa produsen masih belum menerapkan konsep pemasaran

sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan

konsumen sebagai tujuan utama yang besar.

Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar

kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan

para pembeli. Sekalipun para produsen mengetahui factor yang meningkatkan kepuasan

konsumen, mereka belum tentu dapat merasakan  atau memenuhi factor tersebut.Tidak

diragukan lagi, konsumen tergolong asset berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan

mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan

pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu

biasanya mereka hanya bisa membuat rekomendasi dari teman dan relasinya.

1.2. Rumusan Masalah

Apa pengertian dari psikologi konsumen dan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi psikologi konsumen?

Apa yang dimaksud dengan konsumen?

Apa manfaat memahami psikologi konsumen?

Bagaimana konsumen dapat melakukan pengambilan keputusan dalam membeli?

2

Page 3: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk menciptakan keputusan

pembelian pada konsumen ?

Masalah apa saja yang dihadapi dalam melakukan Analisis Perilaku Konsumen?

1.3. Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui arti dari perilaku konsumen dan faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsumen

Untuk mengetahui manfaat karena mempelajari psikologi konsumen

Untuk mengetahui bagaimana konsumen dapat mengambil keputusan dalam

membeli

Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk menciptakan keputusan

pembelian pada konsumen.

Untuk mengetahui masalah apa saja yang sering dihadapi dalam melakukan

Analisis Perilaku Konsumen.

1.4. Manfaat Penulisan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca agar dapat

lebih memahami bagaimana psikologi atau pola tingkah laku konsumen untuk membeli suatu

produk.

3

Page 4: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Psikologi Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh

seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca

konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Jadi,

dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat

keputusan, baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan

pembelian atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.Perilaku

konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan

pembelian.

Dalam arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan

sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan/ menukarkan

dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang berbagai faktor yang

berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran.

Untuk itu pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya,

dan bagaimana konsumen mengambil keputusan

Menurut Mowen (2002) bahwa, “perilaku konsumen (consumer behaviour) didefinisikan

sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan

perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”.

Sedangkan menurut Kotler (2007) bahwa, “perilaku konsumen merupakan studi tentang

cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan

memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka”.

The American Marketing Association dalam Setiadi (2003) menyatakan bahwa perilaku

konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi & kognisi, perilaku, dan lingkungannya

dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut

terdapat 3 (tiga) ide penting perilaku konsumen, yaitu :

         Perilaku konsumen bersifat dinamis. Itu berarti bahwa perilaku seorang konsumen,

grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

4

Page 5: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

    Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara afeksi (perasaan) dan kognisi

(pemikiran), perilaku dan kejadian di sekitar.

         Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah untuk

menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi

pemasaran.

Peter dan Olson (1999) dalam Simamora (2003) menyatakan bahwa perilaku konsumen

adalah soal keputusan. Lebih jauh lagi, keputusan adalah soal pilihan. Untuk lebih jelasnya

mereka menyatakan bahwa keputusan meliputi suatu pilihan “antara dua atau lebih alternatif

tindakan atau perilaku”.

Sastradipora (2003) menyatakan bahwa: “perilaku konsumen adalah proses dimana para

individu menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah, apakah, kapankah, dimanakah,

bagaimanakah, dan dari siapakah membeli barang atau jasa”.

Solomon (2003) menyatakan bahwa, “consumer behavior is the process involved when

individuals or groups selest, purchase, use, adn dispose of goods, services, ideas, or

experiences to satisfy their needs and desires”. Yang dapat diartikan bahwa perilaku

konsumen merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang ataupun suatu kelompok untuk

memilih, membeli, menggunakan dan memanfaatkan barang-barang, pelayanan, ide, ataupun

pengalan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Psikologi Konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dari luar diri manusia

(eksternal), dan faktor-faktor didalam diri manusia (internal). Faktor eksternal yang utama

adalah faktor kebudayaan dan sosial sedangkan faktor-faktor internal yang utama adalah

faktor pribadi dan psikologi.

1.      Faktor budaya, budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku

seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara

menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol.

2.      Faktor sosial, faktor sosial adalah yang terdiri dari kelompok refrensi keluarga, peranan,

dan status. Yang dimaksud dengan kelompok refrensi adalah kelompok yang secara langsung

maupun secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang.

3.      Faktor pribadi. Yang dimaksud dengan faktor pribadi meliputi usia, pekerjaannya,

kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri.

5

Page 6: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

4.      Faktor psikologi, faktor ini meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakianan.

Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat  mendesak untuk mengarahkan seseorang adar

dapat mencari pemuasan untuk kebutuhan itu. Persepsi adalah proses pemilihan

pengorganisasi, dan menafsirkan maskan-masukan informasi oleh seseorang untuk mencapai

suatu gambaran yang bermakna tentang dunia.

2.3. Pengertian Konsumen, Konsumsi, Konsumtif dan Konsumerisme

Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup

lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan

Konsumen, Hak-hak Konsumen adalah :

1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang

dan/atau jasa;

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa

tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang

dan/atau jasa;

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang

digunakan;

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa

perlindungan konsumen secara patut;

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan/atau

jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Contoh :Seseorang yang sedang mengkonsumsi suatu barang seperti makanan atau minuman atau produk lain yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Konsumsi

Konsumsi dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan

mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa,

untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang

6

Page 7: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri

sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia

disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa

sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki

prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak

konsumen.

Contoh :

Pada saat kita menggunakan suatu produk makanan seperti  roti, ice cream atau minuman

artinya kita menggunakan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan kita di saat kita sedang

lapar atau haus

Konsumtif

Konsumtif adalah perilaku yang boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara

berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan

Contoh :

Seseorang memiliki penghasilan 500 ribu rupiah. Ia membelanjakan 400 ribu rupiah dalam

waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Sisa 100 ribu ia belanjakan sepasang

sepatu karena sepatu yang dimilikinya untuk bekerja sudah rusak. Dalam hal ini orang tadi

belum disebut berperilaku konsumtif. Tapi apabila ia belanjakan untuk sepatu yang

sebenarnya tidak ia butuhkan (apalagi ia membeli sepatu 200 ribu dengan kartu kredit), maka

ia dapat disebut berperilaku konsumtif.

Konsumerisme,

Konsumerisme dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan

yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan gerakan tidak sekadar hanya

melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk,

termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi consumer

Contoh :

Seseorang yang perokok berat akan sulit untuk mengurangi rasa candu pada rokok tersebut.

Dan ia secara tidak sadar telah membunuh dirinya sendiri karena di dalam rokok tersebut

banyak zat berbahaya seperti nikotin. Apabila zat tersebut melekat ditubuh hingga bertahun-

tahun akan menimbulkan penyakit yang berbahaya.

7

Page 8: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

2.4. Manfaat dan Pentingnya Memahami Psikologi Konsumen

Ada dua alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari

1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa yang dibutuhkan

dan diinginkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting. Memahami

konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien.

Misalnya saja ketika pemasar mengetahui bahwa konsumen yang menginginkan produknya

hanya sebagian kecil saja dari suatu populasi, dan dengan karakteristik yang khusus, maka

upaya-upaya pemasaran produk bisa diarahkan dan difokuskan pada kelompok tersebut.

2. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang

ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan penawaran ini menyebabkan banyak produk yang

tidak terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen. Kelebihan penawaran tersebut bisa

disebabkan oleh faktor seperti kualitas barang tidak layak, tidak memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen, atau mungkin juga karena konsumen tidak mengetahui keberadaan

produk tersebut. Dari tiga faktor penyebab kelebihan penawaran diatas, dua faktor pertama

berhubungan langsung dengan konsumen dan faktor yang ketiga disebabkan oleh kurangnya

produsen dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Oleh karena itu,sudah

selayaknya perilaku konsumen menjadi perhatian penting dalam pemasaran.

Selain dua alasan diatas, mempelajari perilaku konsumen dan proses konsumsi yang

dilakukan oleh konsumen memberikan beberapa manfaat. Mowen (1995) mengemukakan

manfaat yang bisa diperoleh sebagai berikut :

1. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan.

2. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan

analisis konsumen.

3. Membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan

dengan pembelian dan penjualan dan jasa.

4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik.

2.5. Keputusan KonsumenKeputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.

Dengan kata lain, orang yang mengambil keputuan harus mempunyai satu pilihan dari

beberapa alternative yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli

dan tidak dan tidak membeli, dan kemudian dia memilih membeli, maka dia ada dalam posisi

membuat suatu keputusan. Semua orang yang mengambil keputusan setiap hari dalam

8

Page 9: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

hidupnya. Hanya saja keputusan yang di ambil kadang-kadang tanpa mereka sadari. Bila

ditinjau dari alternatif yang harus dicari, sebetulnya dalam pengambilan keputusan,

konsumen harus melakukan pemecahan masalah. Masalah itu timbul dari kebutuhan yang

dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan itu dengan konsumsi produk atau

jasa yang sesuai. Ada lima tahap dalam pengambilan keputusan untuk pembeli yang umum

dilakukan oleh seseorang yaitu:

1.      Pengenalan kebutuhan. Kebutuhan konsumen mungkin muncul karena menerima

informasi baru tentang suatu produk, kondisi ekonomi, periklanan, atau karena kebetulan.

Selain itu, gaya hidup seseorang, kondisi demografis, dan karakteristik pribadi dapat pula

mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Kebutuhan harus diaktifkan telebih dahulu

sebelum ia bisa dikenali. Ada beberapa factor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan :

a) Konsumen waktu

Konsumen yang terbiasa makan pagi pukul 6, maka secara otomatis ia akan mefrasa

lapar lagi pada siang hari. Berlalunya waktu akan menyebabkan teraktifkannya kebutuhan

fisiologis seseorang. Waktu juga akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang

didinginkan oleh seorang konsumen. Usia konsumen yang semakin tua akan menyebabkan ia

memiliki aspirasi dan nilai yang berbeda. Konsumen yang lebih tua mungkin akan lebih

memperhatikan kesehatannya, sehingga ia banyak membutuhkan makanan yang sangat

selektif agar terhindar dari beebagai penyakit.

b) Perubahan situasi

Perubahan situasi akan mengkatifkan kebutuhan. Konsumen yang masih bujangan

munkin akan lebih banyak menghabiskan pengeluarannya untuk hiburan lain, misalnya ia

harus lebih banyak menabung untuk persiapan kelahiran anaknya. Maka ia mungkin

mengurangi pengeluarannya untuk hiburan tersebut.

c) Pemilikan produk

Memiliki sebuah produk sering kali mengaktifkan kebuthan yang lain. Seseorang

konsumen yang membeli mobil baru, maka ia menyadari perlunya produk lain. Ia

membutuhkan shampoo mobil, lap kanebo, peralatan membersihkan mobil, waktu untuk

9

Page 10: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

membersihkan mobil, bahkan orang lain yang bisa mmbantunya mencuci dan membersihkan

mobil.

d) Konsumsi produk

Jika buah buahan yang tersedia dikulkas sudah habis, maka ia akan memicu konsumen

untuk membeli lagi buah buahan untuk kebutuhan konsumsinya. Habisnya persediaan

makanan yang ada dirumah seringkali mendorong konsumen menyadari kebutuhannya untuk

segera membeli makanan lagi sehingga bisa tersedia untuk mengkonsumsi berikutnya.

e) Pengaruh pemasaran

Produk baru muncul sing setiap hari, dan diiklankan atau dikomunikasikan melalui

beebagai media oleh perusahaan pembuatnya.Program pemasaran tersbut melalui berbagai

media oleh perusahaan pembuatnya. Program pemasaran tersbut akan mmpengaruhi

konsumen untuk menyadari akan kebutuhannya. Produk yang dikomunikaikan dengan

menarik akan memicu seorang konsumen untuk menyadari akan kebutuhannya dan

merasakan bahwa produk tersebutlah yang bisa memenuhi kebutuhannya tersebut.

2.      Proses informasi konsumen. Meliputi pencarian sumber-sumber informasi oleh

konsumen. Proses informasi dilakukan secara selektif konsumen memilih informasi secara

relevan bagi benefit yang dicari dan sesuai dengan keyakinan dan sikap mereka. Konsumen

akan mencari informasi yang tersimpan didalam igatannya ( pencarian internal) dan

pencarian informasi dari luar ( pencanan eksternal ).

a) Pencarian internal langkah pertama yang dilakukan konsumen adalah mengingat

kemvali semua informasi yang ada dalam ingatan memorinya. Informasi yang dicari meliputi

berbagai produk dan merk yang dianggap bisa memecahkan masalahnya atau memenuhi

kebutuhannya. Proses pencarian informasi secara internal dari memori konsumen dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Langkah pertama konsumen akan berusaha mngingat semua produk dan merk.

Konsumen akan mendapatkan beberapa produk dan merk yang sangat dikenalnya, namun

konsumen juga akan mengingat beberapa produk atau merk tetapi tidak dikenalnya secara

baik. Produk dan merk yang diingat tersebut akan muncul dari memori jangka panjang.

Langkah kedua konsumen akan berfokus kepada produk dan merk yang sangat dikenalnya. Ia

10

Page 11: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

akan membagi produk yang dikenalnya tersebut kedalam 3 kategori : 1. Kelompok yang

dipertimbangkan, yaitu kumpulan produ atau merk yang akan diprtimbangkan lebih lanjut. 2.

Kelompok yang tidak berbeda, yaitu kumpulan produk atau merk yang dipandang tidak

berbeda satu sama lain. 3. Kelompok yang ditolak, yaitu kelompok produk atau merk yang

tidak bisa diterima.

b) Pencarian eksternal

Konsumen cukup sampai pencarian internal jika apa yang dicari telah terpenuhi. Jika tidak,

konsumen akan berlanjut ke tahap pencarian eksternal. Konsumen mungkin juga

mengkombinasikan pencarian internal dan ekstelnal agar informasi yang diperolehnya

mengenai produk dan merk menjadi sempurna dan meyakinkan. Pencarian eksternal adalah

proses pencarian informasi mengenai berbagai produk dan merk, pembelian maupun

konsumsi kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan bertanya kepada teman, saudara

atau tenaga penjual. Konsumen akanmembaca kemasan, surat kabar, majalah konsumen,

melihat dan mendengar iklan di berbagai produk

3.      Evaluasi produk/merk. Kosumen akan mengevaluasi karakteristik dari berbagai

produk/merk dan memilih produk-produk yang mungkin paling memenuhi benefit yang

diinginkan.

4.      Pembelian. Dalam pembelian, beberapa aktivitas lain diperlukan, seperti pemilihan

toko, penentuan kapan akan membeli. Setelah ia menemukan tempat yang sesuai, waktu yang

tepat, dan dengan didukung oleh daya beli maka kegiatan pembelian dilakukan.

5.      Evaluasi pembelian. Jika kinerja produk sesuai dengan harapan konsumen, konsumen

akan puas jika tidak kemungkinan pembelian kembali berkurang.

Ada 4 tipe pengambilan konsumen, yaitu :

1. Pengambilan keputusan yang kompleks, adalah apabila konsumen terlibat dengan harga

yang tinggi dan melakukan proses pengambilan keputusan, misalnya membeli mobil,

rumah dan sebagainya. Pengambilan keputusan yang kompleks biasanya tidak terjadi

setiap saat.

2. Loyalitas terhadap merk, merupakan suatu proses pengambilan keputusan produk/merk

yang paling memuaskan. Dengan demikian loyalitas, terhadap merk merupakan hasil

kepuasan yang diulang dan suatu komitmen yang kuat terhadap merk tertentu.

3. Pengambilan keputusan yang terbatas, merupakan suatu proses yang terjadi bila

konsumen melakukan proses pengambilan keputusan dalam pembeliannya, sekalipun

11

Page 12: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

keterlibatan konsumen rendah karena ia hanya memiliki sedikit pengalaman dengan

produk. Misalnya: membeli sereal untuk orang dewasa.

4. Inertria, merupakan suatu tipe pengambilan keputusan konsumen dengan keterlibatan

rendah dan tanpa proses pengambilan keputusan. Hal ini berarti konsumen membeli merk

produk yang selalu sama, bukan karena adanya loyalitas terhadap merk melainkan tidak ada

waktu dan tenaga untuk alternatif lain.

2.6

Hubungan Pemasaran dan Perilaku Konsumen

Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli

yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem

dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual

maupun kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan

yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun

konsekuensi sosial perusahaan.

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain.

Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana

masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap

menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan

(needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan,

pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap

pemasarannya, yaitu:

1)      Lingkungan Eksternal Sistem Pemasaran. Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan

perusahaan, misalnya kebebasan masyarakat dalam menerima atau menolak produk

perusahaan, politik dan peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta

munculnya pesaing.

2)      Variabel Internal Sistem Pemasaran. Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan,

12

Page 13: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan,

dan personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga,

promosi, dan distribusi (Swastha, 2002).

Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha

dkk., 1997).

Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana

kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat

membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan.

Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai

pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah:

1)      Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;

2)      Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi

mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;

3)      Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan

dibeli, bagaimana membelinya;

4)      Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;

5)      User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu

produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya

dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis,

sosiologis dan antropologis.

Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli

pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam

menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta

beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

1)      Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha

memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap

suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana

kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari

pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain.

13

Page 14: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

2)      Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu

yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks

dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara

langsung.

3)      Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu

kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas

sosial dan sebagainya.

2.7 Keputusan Pembelian

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk

usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan

keputusan dalam melakukan pembelian.

Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk

melakukan pembelian, anatara lain:

1)      Pengenalan Masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian,

dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2)      Pencarian informasi seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari

informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu

tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.

3)      Evaluasi Alternatif konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan

alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.

Keputusan Pembeli setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan

membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen

membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.

2.8. Tipe Proses Pembelian Konsumen.

1)      Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi

pada pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli produk

sepatu. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk

mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria

tertentu seperti sepatu olahraga,seperti sepatu roda dapat mempercepat waktu berjalan dan

menghemat tenaga. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting.

14

Page 15: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk

pengembangan stratergi pemasaran.

2)      Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari

pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau

tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet

basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah

penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga,

sepatu sekolah dan sepatu kerja untuk dapat beraktivitas.Loyalitas merek muncul dari

kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas

atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.

Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat

atau keterlibatan kepentingan yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan

keputusan terbatas dan proses inertia.

2.9. Dampak Lingkungan Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dengan

menyela atau menganggu aliran proses pemecahan masalah yang sedang berjalan.

Ada 5 jenis kejadian yang dapat menganggu :

A. Gangguan dapat muncul ketika informasi tak diharapkan unexpected

information( tidak konsisten dengan struktur pengetahuan yang telah ada) misalnya

pelaksanaan rencana keputusan dapat berhenti ketika secara tak disengaja anda menyadari

bahwa aspek aspek fisik atau social pada lingkungan telah berubah, suatu merek yang

sebelumnya ditolak sekarang ternyata sudah memiliki sing yang baru, atau teman anda jadi

menyenangi situasi took tersebut pada malam hari. Gangguan lingkungan ini dapat

mendorong konsumen untuk melakukan control sadar atas proses pemecahan masalah,

menentukan tujuan akhir yang baru, mengembangkan hirarki tujuan yang baru dan

membangun rencana keputusan baru.

B. Rangsangan lingkungan yang mencolok

Dapat menganggu proses pemecahan masalah. Beberapa strategi pemasaran ditujukan

untuk menyela proses pemecahan masalah yang sedang berlangsung. Misalnya, gambar kue

oreo ukuran besar yang diletakkan di toko lebel pada rak yang bertuliskan “seperti yang

15

Page 16: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

diklan di TV” atau pengumuman memakai pengeras suara “para pengunjung setia Kmarat!

Sisepanjang lorong 3b anda akan menemukan…” dapat menganggu proses pemcahan

masalah yang sedang berjalan disamping dapat mengaktifkan pengetahuan atau tujuan baru

dari ingatan.

C. Status pengaruh

Seperti suasana hati (merasa bosan) dan kejadian psikososial (merasa

lapar,ngantuk,haus dan lapar) dapat menyela proses pemecahan masalah yang sedang

berlangsung. Misalnya merasa capek ketika sedang berbelanja dapat mengaktifkan tujuan

baru dan memulai proses pemecahan masalah yang berbeda ( mencari tempat untuk

beristirahat sambil minum kopi atau minum soda ) . mengalami suasana hati yang buruk

benar benar dapat mengehentikan proses pemecahan masalah.

D. Konflik

Yang muncul pada saat proses pengambilan keputusan berlangsung dapat menyela

proses pemecahan masalah .Konflik tujuan dapat muncul ketika konsumen menemukan

bahwa tidak ada alternative yang tersedia yang tidak dapat memuaskan tujuan yang tidak

sejalan. Misalnya Susan dapat mengalami pendekatan pendekatan ketika harus membeli

antara membeli kamera baru atau radio tape, karna masing masing produk dapat memuaskan

tujuan yang diinginkan(kreativitas dan santai) tetapi tidak ada satupun produk dapat

memenuhi keduanya. Konflik penginderaan penginderaan terjadi ketika konsumen harus

memilih diantara 2 alternatif dengan konsekuensi negative yang berbeda.Misalnya Sam

sedang mencoba memutuskan apakah dia mau membeli jas baru atau tidak. Di satu sisi dia

tidak ingin malu karna memakai jas yang sudah sing tetapi di sisi lain dia juga tidak ingin

mengeluarkan uang terlalu banyak.

E. Dampak dari penyelaan

Proses pemecahan masalah konsumen tergantung pada bagaimana konsumen

menerjemahkan (memahami) kejidan yang dapat menganggu tersebut. Pada umumnya,

konsumen cenderung melanjutkan kembali upaya pemecahan masalah yang tersela, terlibat

jika maslah penting atau tingkat keterlibatannya tinggi.Pada kasus lainnya, kejadian yang

menyela malah dapat mengubah proses pemecahan masalah yang sedang berlangsung.

16

Page 17: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Misalnya, suatu penyelaan dapat mengaktifkan tujuan baru yang mebutuhkan proses

pemecahan masalah baru.

Minat beli merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang

dilakukan seorang konsumen. Hal ini merupakan bagian kajian perilaku konsumen. Perilaku

konsumen winardi (1991:141 ) dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukan oleh

orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi

dan jasa-jasa. Dengan demikian perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang

melibatkan orang-orang sewaktu sedang menyeleksi, membeli dan menggunakan produk-

produk dan jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut memenuhi kebutuhan-kebutuhan

mereka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Menurut Essael (1987: 11) ada

tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu:

1. Faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan

konsumen;

2. Pengaruh lingkungan;

3. Strategi pemasaran; Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat

dikontrol oleh pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen.

Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi. Perubahan sosial ekonomi

mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli, baik untuk kebutuhan primer maupun

sekunder. Perubahan sosial ekonomi meliputi pendapatan dan tingkat pendidikan yang

merupakan karakteristik pembeli. Terdapat korelasi langsung antara tingkat pendidikan,

pendapatan dan kemampuan membeli seseorang. Pendidikan secara langsung berkaitan

dengan kemampuan membeli karena terdapat korelasi yang kuat antara pendidikan dan

pendapatan. Pendidikan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan, konsumen

yang pendidikannya tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap alternatif merk dan

harga dibandingkan dengan konsumen berpendidikan yang lebih rendah. Untuk melakukan

pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan,

gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh

terhadap perilaku pembelian konsumen.

faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

17

Page 18: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

a)      Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia

untuk mencapai tujuan tertentu.

b)      Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus

atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap

rangsangan tersebut.

c)      Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri

seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

d)      Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi

merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk

membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli

produk tersebut.

e)      Pembelajaran (learning) merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang

setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan

dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.

2.10. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Harga

Harga menurut Husain Umar(2000:32) adalah sejumlah nilai yang ditukarkan

konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual

untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Bagi konsumen harga merupakan

faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk atau

tidak. Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar

atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan

manfaat produk lebih kecil dari yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa

produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir 2 kali untuk melakukan pembelian ulang.

Pembelian konsumen dipengaruhi oleh pendapatan konsumen diaman penghasilan yang

tinggi biasanya akan diikuti dengan pembelian yang besar, sebaliknya jika penghasilannya

rendah maka pembelian yang dilakukannya lebih kecil.

Kualitas produk

18

Page 19: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan atau konfrimasi terhadap

kebutuhan atau persyaratan. Menurut Vincent Gasperz kualitas dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan dan upaya perubahan kearah perbaikan terus

menerus sehingga dikenal istilah : Q-match (Quality = Meets Agreed Terms and Changes)

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi beberapa faktor tetapi faktor yang sangat

mempengaruhi adalah harga dan kualitas produk. Dari penelitian yang dilakukan oleh Endang

Wijayanti diperoleh kesimpulan bahwa kualitas produk lebih berpengaruh terhadap

keputusan pembelian dibandingkan dengan harga. Tingkat keputusan pembelian yang kurang

tinggi merupakan indikasi terjadinya ketimpangan antara kenyataan yang terjadi dengan apa

yang diharapkan responden.

Harga merupakan factor yang selalu dipertimbangkan oleh konsumen dalam setiap

keputusan pembelian.Untuk dapat lebih menarik daya beli konsumen, maka perusahaan dapat

memberikan potongan harga atau bonus yang lebih besar.Kualitas produk merupakan factor

yang krusial dalam melakukan keputusan pembelian.Produsen harus lebih jeli dan terus

melakukan riset pasar agar dapat mengetahui keinginan, selera dan kebutuhan konsumen

sehingga dapat memuaskan konsumen.

2.11 Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :

1.Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen

dapat diukur dengan satu satuan. Misalnya uang.

2.Pendekatan Inddifferences Curve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasaan

konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat

dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut :

a. Utility bisa diukur dengan uang

b. Hokum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa

“semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan yang dikonsumsikan akan

menurun”.

c. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

19

Page 20: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Total Utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah

barang tertentu. Marginal Utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat

dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.

2.12. Kajian Perilaku

Perilaku manusia digerakkan oleh kebutuhan kebutuhan dasar. Sebagai sosial, perilaku

individu dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat

pemenuhan kebutuhan juga berfungsi kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu

terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki

perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang

mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan.

Proses memutuskan untuk membeli ada dua macam, yaitu Proses yang biasa atau terbatas dan

proses yang diperpanjang (extended).

2.13 Periklanan

Psikologi konsumen berakar dari psikologi periklanan dan penjualan. Inti dari berjualan

adalah membujuk dan meyakinkan orang lain untuk menerima dan melakukan hal-hal yang

disampaikan oleh penjual. Iklan mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi informasi dan fungsi

persuasif. Tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh:

1) daya penarik perhatian

2) interes dan sikap calon konsumen

3) nilai sugesti dari iklan

4) motivasi calon konsumen.

Motif seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi.

Biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif membeli yang

menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif pembelian berkisar antara

mencari kekayaan dan pangkat.

Di dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi. Untuk

mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi,

tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara

penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat operasi,

waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin timbul, sistem

pengawasan dan pengendalian. Tingkah laku konsumen banyak dipengaruhi oleh

karakteristik-karakteristik seperti, jenis kelamin, usia,watak, status, sosial ekonomi, serta

lokasi tempat tinggal.

20

Page 21: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

BAB III

STUDI KASUS3.1. Ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian hanya membahas pengaruh atribut produk terhadap

keputusan pembelian kecap ABC.

3.2. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan rancangan sebab akibat atau kausal yang

terdiri dari 4 variabel yaitu variabel independen (X) yang diukur melalui tingkat atribut

produk yang meliputi merek, label, kemasan dan layanan pelengkap serta variabel dependen

(Y) adalah variabel yang diukur melalui keputusan pembelian.

3.3. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Guna

memperoleh data yang akurat digunakan alat pengumpul data yang tepat agar memperoleh

kesimpulan yang tidak menyesatkan. Data primer diperoleh dari pendapat responden

mengenai kecap ABC dan data sekunder seperti laporan penjualan kecap ABC di minimarket

yang ada di daerah Sukarame, Palembang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data, yaitu:

1. Metode Kuesioner (Angket)

Angket yang digunakan adalah tipe pilihan untuk memudahkan bagi responden dalam

memberikan jawaban, karena alternatif jawaban sudah disediakan dan hanya membutuhkan

waktu yang lebih singkat untuk menjawabnya.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode angket di dalam penelitian ini antara lain:

a. Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, sehingga dapat

diperoleh data yang lengkap dan benar.

b. Responden memiliki kemampuan untuk menyatukan keinginan yang diinginkan dalama

angket.

c. Hemat waktu, tenaga dan biaya.

2 Metode Wawancara

21

Page 22: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang belum terungkap dalam angket,

mengenai gambaran konsumen dalam melakukan proses belanja, dengan menggunakan

pedoman sejumlah pertanyaan untuk memperoleh data yang menunjang penelitian tersebut.

3.5. Populasi dan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan

dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi ( jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah

populasinya ). Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-

probability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive ini merupakan

cara pengambilan sampel dengan penetapan kriteria-kriteria tertentu terhadap populasi

berdasarkan keinginan dan tujuan penelitian itu sendiri. Target sampel yang diinginkan

adalah populasi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Populasi dengan usia 20 - 50 tahun. Usia ini dipandang bisa memahami dengan baik

pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam angket.

2. Ibu rumah tangga

3. Mengenal dan memiliki pengetahuan tentang produk kecap ABC

Karena besarnya populasi tidak diketahui dengan pasti, maka penetapan jumlah

sampel dalam penelitian ini didasarkan pada jumlah sampel dalam analisa faktor adalah

minimal empat kali atau lima kali jumlah item pertanyaan.

Penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut

Ferdinand ( 2006) :

n = {5 × jumlah indikator yang digunakan}

= 5 × 20 indikator

= 100 sampel

Dari hasil perhitungan rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah

sebesar 100 responden.

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

a. Merek (X1) adalah nama, istilah, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau kelompok

penjual, dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek adalah nama atau simbol

yang bersifat membedakan suatu barang atau jasa dari barang atau jasa yang dihasilkan

oleh kompetitor, serta melindungi konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang

berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik. Merek bukan sekedar nama

22

Page 23: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

atau simbol. Merek mengandung berbagai dimensi interpretatif, baik bagi perusahaan

ataupun para pemakai barang atau jasa.

b. Label (X2) merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai

produk dan penjualan, sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa

merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan dalam produk.

c. Kemasan (X3) adalah pembungkus luar produk yang berfungsi untuk melindungi produk

dan memudahkan konsumen dalam memakainya.

d. Layanan Pelengkap (X4) adalah informasi tentang pembuatan/konstruksi, kinerja produk

dan cara penggunaan produk.

e. Keputusan Pembelian (Y) adalah keputusan yang diambil oleh pembeli yang merupakan

kesimpulan dari sejumlah keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, jumlah produk

dan sebagainya.

3.7. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian untuk mendapatkan data dengan cara

sebagai berikut: Kuesioner, untuk mendapatkan data kuantitatif tentang variabel-variabel

kompetensi yaitu: untuk memperoleh gambaran deskriptif mengenai responden berkaitan

dengan variabel penelitian yang digunakan maka digunakan angka indeks jawaban

responden. Teknis yang digunakan adalah dengan menggunakan angka indeks. Angka indeks

ini digunakan untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang

diteliti. Seluruh variabel independen akan menggunakan skala Likert 1- 6 dengan penilaian

Skala Likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono (2001).

Indikator-indikator di atas diukur dengan skala penilaian Likert yang memiliki empat

tingkat preferensi jawaban yang masing-masing mempunyai skor 1- 6 dengan rincian sebagai

berikut: Indikator-indikator di atas diukur dengan skala penilaian Likert yang memiliki enam

tingkat preferensi jawaban yang masing-masing mempunyai skor 1-6 dengan rincian sebagai

berikut:

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = kurang setuju

4 = cukup setuju

5= setuju

23

Page 24: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

6 = sangat setuju

3.8. Gambaran Umum Responden

Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan, pekerjaan, pendapatan

dan jenis kelamin. Selanjutnya dapat dilihat karakteristik responden di bawah ini :

Tabel 1. Karakteristik Jenis Kelamin Responden Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di

Kecamatan Sukarame

Jenis Kelamin Jumlah %

- Perempuan 100 100

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah

Dari Tabel 1. menunjukkan bahwa semua responden dalam penelitian ini adalah

perempuan yaitu ibu Rumah Tangga yang berdomisili di Kecamatan Sukarame yang

mengkonsumsi kecap ABC.

Tabel 2.Karakteristik Pendidikan Responden Ibu Rumah Tangga yang berdomisili

di Kecamatan Sukarame

Karakteristik Jumlah %

- < SMA 21 21

- SMA 42 42

- Sarjana 37 37

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan Tabel 2. diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan adalah 21 orang < SMA, 42 orang berpendidikan SMA dan 37 orang

berpendidikan Sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 79% responden dianggap

mempunyai kemampuan keilmuan dan pengetahun yang cukup dalam memberikan penilaian

terhadap atribut produk kecap ABC berdasarkan wawasan yang dimilikinya.

Tabel 3. Karakteristik Usia Responden Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di

Kecamatan Sukarame

Karakteristik Jumlah %

< 20 14 14

21 – 25 31 31

24

Page 25: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

> 25 55 55

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan Tabel 3. menggambarkan karakteristik usia yaitu < 20 berjumlah 14

orang, 21-25 tahun sebanyak 31 orang dan > 25 tahun sebanyak 55 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa 86% responden merupakan ibu Rumah Tangga yang telah

mengkonsumsi produk kecap sehingga mereka dapat membedakan atribut produk kecap

yang ada dipasaran.

Tabel 4. Pengeluaran Per Bulan Responden Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di

Kecamatan Sukarame

Karakteristik Jumlah %

< Rp. 500.000 0 0

Rp. 500.000-Rp. 1.500.000 29 29

Rp. 1.500.000-Rp2.500.000 43 43

> Rp. 2.500.000 28 28

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan Tabel 4. menggambarkan karakteristik pengeluaran yaitu Rp.

500.000-Rp. 1.500.000 berjumlah 29 orang, Rp. 1.500.000-Rp2.500.000 sebanyak 43

orang dan > Rp. 2.500.000 sebanyak 28 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden dalam penelitian ini adalah ibu Rumah Tangga pada kelas ekonomi menengah

karena 43% pengeluaran mereka sebesar Rp. 1.500.000-Rp. 2.500.000.

3.9. Deskripsi Variabel Penelitian

Tabel 5.

Deskripsi Responden Terhadap Variabel Merek (X1)

No Pertanyaan SS S CS KS TS STS

Jumlah

Skor

Empirik

Skor

Max

Capaian

% Kriteria

1. Kecap ABC adalah

pilihan pertama

saya dibandingkan

kecap lain

32 41 10 8 9 100 479 600 79,83 Tinggi

25

Page 26: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

2. Saya puas untuk

setiap pembelian

kecap ABC

43 26 19 6 6 100 494 600 82,33 Tinggi

3. Saya akan

merekomendasikan

kecap ABC kepada

orang lain

27 36 23 6 8 100 468 600 78,00 Tinggi

4. Saya akan selalu

menggunakan

kecap ABC

25 36 25 4 10 100 462 600 77,00 Tinggi

5 Saya tidak akan

berpindah pada

merek kecap lain

meskipun produk

lain lebih murah

24 38 29 4 5 100 472 600 78,67 Tinggi

  Total 151 177 106 28 38 0 500 2375 3000 79,17 Tinggi

Kriteria :

20% - 36% = Sangat Rendah

37% - 52% = Rendah

53% - 68% = Cukup

69% - 84% = Tinggi

85% - 100% = Sangat Tinggi

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 5. di atas diketahui bahwa deskripsi variabel merek masuk

kriteria tinggi karena 151 jawaban responden sangat setuju, 177 setuju, 106 cukup setuju, 28

kurang setuju dan 38 tidak setuju dengan target capaiannya sebesar 79,17%. Hal ini

menunjukkan responden menyatakan tingkat kesetujuan yang tinggi terhadap pernyataan-

pernyataan variabel merek yaitu kecap ABC sebagai pilihan pertama, puas terhadap kecap

ABC, bersedia merekomendasikan kecap ABC kepada orang lain, akan selalu menggunakan

kecap ABC dan loyal terhadap kecap ABC.

Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan membantu asosiasi-asosiasi yang

melekat pada merek tersebut karena daya jelajah merek tersebut menjadi sangat tinggi di

benak konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran suatu merek

26

Page 27: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

rendah, maka asosiasi yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada merek tersebut.

Jika kesadaran terhadap merek tinggi, maka konsumen akan merasa akrab dengan merek

tersebut, sehingga lama kelamaan dapat menimbulkan rasa suka. Kesadaran merek dapat

menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

Apabila kesadaran akan merek tinggi, maka kehadiran merek tersebut akan selalu dirasakan.

Dalam melakukan keputusan pembelian konsumen akan menyeleksi merek-merek yang

dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan. Merek dengan top of mind yang

tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam

ingatan, merek tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam benak konsumen. Nilai-nilai yang

tercipta dalam kesadaran merek membuat merek tersebut melekat dalam benak konsumen

dan menjadi pertimbangan utama konsumen. Merek dengan top of mind yang tinggi akan

mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi pula, dengan begitu merek tersebut akan

tersimpan dalam ingatan dan mendapatkan kesempatan lebih baik untuk dipilih oleh

konsumen. Merek kecap ABC sudah sangat terkenal karena kecap ABC merupakan kecap

pertama yang dipasarkan secara global di Indonesia melalui berbagai media sehingga melekat

dalam ingatan konsumen.

27

Page 28: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Tabel 6. Label

No Pertanyaan SS S CS KS TS STS JumlahSkor

Empirik

Skor

Max

Capaian

%Target

1. Label kecap ABC mempunyai identifikasi

yang berbeda dari produk lain16 39 21 12 12 100 435 600 72,50 Tinggi

2. Label kecap ABC menjelaskan tentang

kualitas kecap ABC19 37 29 8 7 100 453 600 75,50 Tinggi

3. Label pada kemasan kecap ABC dilihat dari

desain gambar dan tulisan memberikan daya

tarik bagi anda

15 35 28 11 11 100 432 600 72,00 Tinggi

4. Label kecap ABC sesuai dengan kualitas

masakan yang disajikan21 29 38 2 10 100 449 600 74,83 Tinggi

5 Label kecap ABC memiliki label yang

informative25 32 26 9 8 100 457 600 76,17 Tinggi

  Total 96 172 142 42 48 0 500 2226 3000 74,20 Tinggi

Kriteria:

20% - 36% = Sangat Rendah

37% - 52% = Rendah

53% - 68% = Cukup

69% - 84% = Tinggi

85% - 100% = Sangat Tinggi

28

Page 29: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Berdasarkan tabel 6. di atas diketahui bahwa deskripsi variabel label masuk kriteria tinggi

karena 96 jawaban responden sangat setuju, 172 setuju, 142 cukup setuju, 42 kurang setuju

dan 48 tidak setuju dengan target capaiannya sebesar 74,20%. Hal ini menunjukkan

responden menyatakan tingkat kesetujuan yang tinggi terhadap pernyataan-pernyataan

variabel merek yaitu label kecap ABC berbeda dengan yang lain, label kecap ABC

menggambarkan kualitas produk, label kemasan kecap ABC menarik, label kecap ABC

mencerminkan rasa masakan dan label kecap ABC informatif.

Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai

produk dan penjualan, sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa

merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan dalam produk. Label produk yang baik

dan informatif dapat membantu konsumen dalam membuat keputusan untuk membeli karena

fungsi label pada produk antara lain :

1. Label mengidentifikasikan produk atau merek.

2. Menggolongkan produk.

3. Menjelaskan beberapa hal mengenai produk.

4. Sebagai alat promosi.

Label produk pada kecap ABC informatif karena memuat tentang kandungan gizi,

komposisi, tanggal kadaluarsa, produsen, penyalur dan isi bersih sehingga memudahkan

pembeli untuk mengetahui kandungan isi produk kecap tersebut. Semakin informatif label

yang disajikan semakin baik bagi konsumen untuk memilih dan memutuskan untuk membeli.

29

Page 30: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Tabel 7. Kemasan

No Pertanyaan SS S CS KS TS STS JumlahSkor

Empirik

Skor

Max

Capaian

%Target

1. Kemasan kecap ABC dapat memenuhi sasaran berupa

keamanan dan kemanfaatan11 17 42 15 15 100 394 600 65,67 Cukup

2. Kemasan kecap ABC memberikan manfaat dan

perlindungan terhadap isi dari kerusakan, kehilangan dan

berkurangnya kadar/ isi

21 31 29 4 15 100 439 600 73,17 Tinggi

3. Kemasan kecap ABC bermanfaat dalam pemakaian ulang

misalnya untuk diisi kembali ( refiil)12 20 42 19 6 99 409 594 68,86 Cukup

4. Kemasan kecap ABC dilihat dari aspek artistik, warna, dan

bentuk maupun desainnya memberikan daya tarik14 20 44 15 7 100 419 600 69,83 Tinggi

5Kemasan kecap ABC merupakan cermin inovasi berkaitan

dengan kemajuan teknologi dan daur ulang13 15 38 19 15 100 392 600 65,33 Cukup

  Total 71 103 195 72 58 0 499 2053 2994 68,57 Cukup

Kriteria

20% - 36% = Sangat Rendah 69% - 84% = Tinggi

37% - 52% = Rendah 85% - 100% = Sangat Tinggi

53% - 68% = Cukup

Sumber : Data yang diolah

30

Page 31: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Berdasarkan tabel 7. di atas diketahui bahwa deskripsi variabel kemasan

masuk kriteria cukup karena 71 jawaban responden sangat setuju, 103 setuju, 195 cukup

setuju, 72 kurang setuju dan 58 tidak setuju dengan target capaiannya sebesar 68,57%. Hal ini

menunjukkan responden menyatakan tingkat kesetujuan yang cukup terhadap pernyataan-

pernyataan variabel kemasan yaitu kemasan kecap ABC aman dan bermanfaat, kemasan

kecap ABC melindungi isinya dari kerusakan, kemasan kecap ABC dapat di isi ulang,

kemasan kecap ABC menarik, kemasan kecap ABC dapat di daur ulang.

Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan

wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Kemasan berfungsi

untuk melindungi produk dalam perjalanan menuju konsumen dan mewujudkan perlindungan

setelah produk dibeli. Kemasan sangat penting dalam strategi pemasaran karena semakin

banyak jumlah produk yang dijual, dimana tempat pembeli mengambil sendiri barang

kebutuhannya kemasan berfungsi lebih menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan

konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang menguntungkan. Meningkatkan penghasilan

dan kemakmuran konsumen berarti konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi

penampilan, kemudahan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. Banyak

perusahaan mengakui adanya kekuatan terkandung dari kemasan yang dirancang dengan

cermat dalam mempercepat konsumen mengenal perusahaan dan mereknya. Kemasan kecap

ABC cukup menarik, dapat diisi ulang mudah dibawa dan cukup prestise walaupun hampir

semua produk kecap mempunyai kemasan yang hampir sama.

31

Page 32: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Tabel 8. Layanan Pelengkap

No Pertanyaan SS S CS KS TS STS JumlahSkor

Empirik

Skor

Max

Capaian

%Target

1. Kecap ABC memberikan layanan pelengkap berupa informasi tentang cara menggunakan produk ini

18 15 41 12 14 100 411 600 68,50 Cukup

2. Kecap ABC memberikan layanan pelengkap berupa pemberian saran, informasi, dan tips

5 21 55 4 15 100 397 600 66,17 Cukup

3. Kecap ABC selalu memberikan layanan pelengkap berupa nomor telepon untuk keluhan pelanggan

9 12 54 17 8 100 397 600 66,17 Cukup

4. Kecap ABC memberikan informasi cara memasak yang lezat melalui media televise

9 19 49 14 9 100 405 600 67,50 Cukup

5 Kecap ABC menjadi sponsor untuk memberikan layanan pelengkap

12 30 39 8 11 100 424 600 70,67 Tinggi

  Total 53 97 238 55 57 0 500 2034 3000 67,80 Cukup

Kriteria :

20% - 36% = Sangat Rendah 69% - 84% = Tinggi

37% - 52% = Rendah 85% - 100% = Sangat Tinggi

53% - 68% = Cukup

Sumber : Data Yang Diolah

Page 33: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Berdasarkan tabel 8. di atas diketahui bahwa deskripsi variabel layanan pelengkap

masuk kriteria cukup karena 53 jawaban responden sangat setuju, 97 setuju, 238 cukup

setuju, 55 kurang setuju dan 57 tidak setuju dengan target capaiannya sebesar 67,80%. Hal ini

menunjukkan responden menyatakan tingkat kesetujuan yang cukup tinggi terhadap

pertanyaan-pertanyaan variabel layanan pelengkap yaitu kecap ABC memberikan layanan

pelengkap tentang penggunaan produk, kecap ABC memberikan layanan pelengkap saran

dan tips dalam memasak, kecap ABC memberikan kontak konsumen untuk menyampaikan

keluhan, kecap ABC memberikan layanan pelengkap untuk memasak melalui media masa

dan kecap ABC menjadi sponsor pada kegiatan tertentu.

Layanan pelengkap merupakan sebuah konsep yang lebih luas dari label dan kemasan

karena memberikan informasi tambahan yang tidak dapat diperoleh pada label dan kemasan

tersebut. Pencantuman layanan tambahan pada suatu produk sangat diperlukan sebagai media

interaksi antara produsen dan konsumen melalui media telepon atau surat. Media tambahan

ini dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk menyampaikan keluhan terhadap produk yang

dikonsumsi dan produsen dapat memperbaiki produk yang dikeluhkan tersebut. Layanan

tambahan ini akan sangat lebih bermanfaat bila media yang digunakan bersifat free (gratis)

seperti telepon bebas pulsa atau po box yang perangkonya ditanggung produsen. Kecap ABC

menyediakan layanan tambahan berupa layanan konsumen telpon bebas pulsa selama 24 jam

dan layanan surat menyurat namun perangkonya ditanggung oleh konsumen

33

Page 34: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Tabel 9. Deskripsi Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No Pertanyaan SS S CS KS TS STS

Jumlah

Skor

Empirik

Skor

Max

Capaian

% Kriteria

1. Kecap ABC adalah pilihan pertama saya

dibandingkan kecap lain25 32 21 8 14 100 446 600 74,33 Tinggi

2. Saya puas untuk setiap pembelian kecap

ABC21 39 23 9 8 100 456 600 76,00 Tinggi

3. Saya akan merekomendasikan kecap ABC

kepada orang lain22 38 27 7 6 100 463 600 77,17 Tinggi

4. Saya akan selalu menggunakan kecap

ABC29 37 27 5 2 100 486 600 81,00 Tinggi

5 Saya tidak akan berpindah pada merek

kecap lain meskipun produk lain lebih

murah

27 36 31 2 4 100 480 600 80,00 Tinggi

  Total 124 182 129 31 34 0 500 2331 3000 77,70 Tinggi

Kriteria :

20% - 36% =Sangat Rendah 69% - 84% = Tinggi

37% - 52% = Rendah 85% - 100% = Sangat Tinggi

53% - 68% = Cukup

Sumber : Data yang diolah

34

Page 35: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

Berdasarkan tabel 9. di atas diketahui bahwa deskripsi variabel keputusan pembelian

masuk kriteria tinggi karena 124 jawaban responden sangat setuju, 182 setuju, 129 cukup

setuju, 31 kurang setuju dan 34 tidak setuju dengan target capaiannya sebesar 77,70%. Hal ini

menunjukkan responden menyatakan tingkat kesetujuan yang tinggi terhadap pertanyaan-

pertanyaan variabel keputusan pembelian yaitu kecap ABC adalah pilihan pertama, kepuasan

terhadap kecap ABC, merekomendasikan kepada orang lain, selalu menggunakan kecap

ABC, tidak akan berpindah pada produk kecap yang lain.

Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan yang dirasakan

konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan

situasi ini guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Setelah konsumen

merasakan adanya kebutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari

informasi yang disimpan dalam ingatan (informasi internal) maupun informasi yang didapat

dari lingkungan (eksternal). Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai

alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Konsumen yang telah melakukan

pilihan terhadap berbagai alternatif, biasanya membeli produk yang paling disukai, yang

membentuk suatu keputusan untuk membeli. Ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya

keputusan untuk membeli, yaitu:

a. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga

atau siapa yang ia percaya.

b. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : yaitu faktor harga, pendapatan, keluarga, dan

manfaat yang diharapkan dari produk tersebut.

c. Faktor-faktor yang dapat diduga : faktor situasional yang dapat diantisipasi konsumen.

Kecap merupakan salah satu bahan atau bumbu masakan yang sangat diperlukan

pada setiap masakan. Kecap ABC adalah salah satu pilihan konsumen yang dapat diandalkan

pada semua menu masakan karena terbuat dari bahan kedelai yang berkualitas, produsennya

telah berpengalaman, perusahaan gencar melakukan promosi melalui berbagai media, baik

media cetak maupun media massa serta produsen juga sangat sering menjadi sponsor pada

kegiatan-kegiatan tertentu terutama masak-masak sehingga merek kecap ABC tersebut telah

melekat pada benak konsumen. Kemasan kecap ABC pun bervariasi dari ukuran besar hingga

ukuran kecil (sachet) dan juga tersedia dalam bentuk refill sehingga konsumen dapat

menentukan pilihan sesuai dengan tingkat kebutuhan mereka.

35

Page 36: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-

individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan,

atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen, diantaranya faktor budaya, sosial, psikologis, dan faktor marketing strategy.

Keterkaitan perusahaan/produsen sangatlah erat. Produsen memiliki ketergantungan terhadap

prilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas penjualan. Proses pengamatan produsen

terhadap perilaku konsumen akan memberikan hasil yang menentukan strategi pemasaran.

Inilah alasan mengapa produsen perlu mengamati prilaku produsen.

Dalam memutuskan suatu pembelian, ada beberapa tahap yang dilakukan konsumen,

diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dan keputusan

pembelian. Beberapa tipe proses pembelian konsumen diantaranya proses complex decision

making, proses brand loyalty, limited decision making dan proses intertia.

Analisa perilaku konsumen harus menganalisa kegiatan-kegiatan yang jelas terlihat

dari proses-proses yang sulit diamati dan berati selain mempelajari apa yang dibeli konsumen

juga mempelajari dimana konsumen membeli, bagaimana cara membelinya, serta dalam

kondisi yang bagaimana barang dan jasa tersebut di beli. Perusahaan sebagai komponen

utama dalam menciptakan produk harus betul-betul memahami bagaimana konsumen

memberikan tanggapan terhadap ciri produk agar mempunyai keuntungan yang besar

melebihi pesaing-pesaingnya. Karena itu perusahaan menanamkan banyak upaya dalam

meneliti hubungan antara rangsangan pemasaran dan tanggapan konsumen.

4.2. Saran

Perusahaan dapat melakukan inovasi baru terhadap kemasan yang berbeda dengan

produk sejenis seperti perubahan bentuk botol atau kecap tersebut dikemas dengan kemasan

yang sisa kemasannya masih dapat digunakan oleh konsumen untuk keperluan rumah tangga

lainnya, sehingga daya jual meningkat.

36

Page 37: Pengaruh Psikologi Konsumen Rani

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kecap ABC.

http://www.akademik.unsri.ac.id. Diakses : 1 Desember 2015

Hasibuan, Malayu.  2007. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi

Aksara

Junianti, tania. 2014. Makalah Perilaku Konsumen.

http://taniajunianti.blogspot.co.id/2014/01/tugas-makalah-perilaku-konsumen.html.

Diakses : 29 September 2015

Peter, J. paul dan jery C. olson. 1999. Consumer behavior, perilaku konsumen dan

strategi pemasaran. Jakarta: Erlangga

Prasetijo, ristianty. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Andi

Ria. 2010. Psikologi Konsumen. http://riapiskologikonsumen.blogspot.co.id/. Diakses : 29

September 2015

37