Upload
sandy-kurniawan
View
170
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
PENGANTAR PSIKOLOGI
Budi Santoso Ichsan, M.Comn
SEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI
SECARA BAHASA- PSYCHE = JIWA- LOGOS = ILMU (menurut aturan dan
susunan/ sistematis)
SECARA ISTILAH
ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG JIWA MANUSIA
PENGERTIAN PSIKOLOGIPSIKOLOGI = ILMU JIWA
DAPATKAH JIWA DIPELAJARI SECARA
ILMIAH ???
SYARAT2 ILMIAH, DIANTARANYA:
1. MEMPUNYAI OBJEK DAPAT DIOBSERVASI SECARA EMPIRIS
2. MEMILIKI METODE ILMIAH
3. TERSUSUN SECARA SISTEMATIS
• FAKTANYA:
JIWA TIDAK DAPAT DIOBSERVASI… (ADA YANG TAHU BAGAIMANA BENTUK, RUPA, ATAU WUJUD JIWA?
JADI???
• JIWA MEMANG TIDAK DAPAT DIAMATI, AKAN TETAPI SESUATU YANG DIANGGAP TIMBUL DARI JIWA MANUSIA.. YAITU:
1. PENGETAHUAN (KOGNISI)
2. SIKAP (AFEKSI)
3. PERILAKU (KONASI/ PSIKOMOTORIK)
Psikologi sebagai ilmu
• Pengetahuan (knowledge): keadaan tahu atau mengetahui yg diperoleh dari pengalaman, berdasarkan fakta sehari2. derajat kebenaran relatif
• Ilmu pengetahuan (science) : hasil upaya manusia dalam mencari kebenaran ttg sesuatu dengan metode ttt & sistematis, dapat dipelajari, disebarluaskan untuk kemaslahatan umat manusia.
Psikologi sebagai ilmu 2
• Syarat ilmu:
1. Mempunyai objek
2. Mempunyai metode (methodos)/ cara; jalan untuk memahami objek
3. Sistematis
4. Universal
OBJEK PSIKOLOGI
1. OBJEK MATERIAL : BERSIFAT UMUM, DILIHAT DARI WUJUDNYA.
OBJEK MATERIAL PSIKOLOGI ADALAH MANUSIA
2. OBJEK FORMAL : BERSIFAT SPESIFIK.
OBJEK FORMAL PSIKOLOGI: PENGETAHUAN, PERILAKU, PERASAAN MANUSIA DAN HAL2 YANG BERKAITAN.
DEFINISI PSIKOLOGI
• GARDNER MURPHY (1929): ILMU YANG MEMPELAJARI RESPON YANG
DIBERIKAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA.
• CLIFFORD MORGAN (1966): ILMU YANG MEMPELAJARI TINGKAH
LAKU MANUSIA DAN HEWAN
• SINGGIH: ILMU YANG MEMPELAJARI TINGKAH LAKU MANUSIA. JADI
PSIKOLOGI ADALAH=
• ILMU YANG MEMPELAJARI SEMUA TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN
INDIVIDU, DALAM MANA INDIVIDU TERSEBUT SEBAGAI BAGIAN DARI
LINGKUNGANNYA.
FUNGSI PSIKOLOGI
• FUNGSI DESKRIPTIF: MENGGAMBARKAN OBJEK
FORMALNYA SECARA LENGKAP, JELAS, BENAR
• FUNGSI PREDIKTIF: MEMBUAT PERKIRAAN YANG
DAPAT TERJADI DIKEMUDIAN HARI BERKENAAN
DENGAN PERILAKU MANUSIA
• FUNGSI PENGENDALIAN: MENGARAHKAN PERILAKU2
MANUSIA PADA HAL2 YANG DIHARAPKAN DAN
MENGHINDARI HAL2 YANG TIDAK DIINGINKAN
KLASIFIKASI PSIKOLOGI
MENURUT:
1. ASAS PEMBAHASAN/ ALIRAN:
- STRUKTURALISME
- FUNGSIONALISME
- BEHAVIORISME
- HUMANISTIK
- GESTALT
• BIDANG YANG DIBAHAS:1. PSIKOLOGI UMUM2. PSIKOLOGI KHUSUS:
- PSI. PERKEMBANGAN- PENDIDIKAN- KEPRIBADIAN- ABNORMAL- SOSIAL- KESEHATAN- AGAMA
• TUJUAN PENGEMBANGAN:
1. PSIKOLOGI TEORITIS: ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan untuk gejala itu sendiri. Penelitian secara teoritis akan mempunyai nilai praktis dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan praktis pula
2. PSIKOLOGI TERAPAN : ilmu jiwa yang memplajari segala sesuatu tentang jiwa seseorang untuk digunakan dalam praktek.
PERBEDAAN PSIKOLOGI DAN PSIKIATRI
1. OBJEK SAMA, YAITU MANUSIA DAN
PERILAKUNYA
2. PSIKIATRI ADALAH CABANG DARI ILMU
KEDOKTERAN YANG KHUSUS BERKAITAN
DENGAN PENYAKIT2 KEJIWAAN.
3. PSIKOLOGI MEMPELAJARI PERILAKU MANUSIA
SECARA UMUM TIDAK HANYA PENYAKITNYA.
DAN PSIKOLOGI LEBIH CENDERUNG
BERHUBUNGAN DENGAN ORANG NORMAL.
METODE2 PSIKOLOGI• METODE
EKSPERIMENTAL• OBSERVASI ILMIAH• SEJARAH KEHIDUPAN• WAWANCARA• ANGKET
• PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
ALIRAN2 DALAM PSIKOLOGI
• ELEMENTISME/ STRUKTURALISME/ ASOSIANISME
• FUNGSIONALISME• BEHAVIORISME• GESTALT• PSIKOANALISIS• HUMANISTIK
STRUKTURALISME/ASOSIANISME
• DIDIRIKAN W. WUNDT
• FOKUS PADA STRUKTUR
KEJIWAAN MANUSIA• STRUKTUR JIWA MANUSIA:
PENGINDERAAN, INGATAN,
PERASAAN. STRUKTUR2
TSB TERIKAT DGN ASOSIASI• CIRI:• A. JIWA ADALAH
KUMPULAN STRUKTUR
ELEMEN
• B. PSIKOLOGI BAGIAN DR IPA. YAITU MENGGUNAKAN METODE ANALITIS-SINTETIS
• C. BERSIFAT KAUSALITAS. PERILAKU TERJADI KARENA ADANYA RANGSANGAN DARI LUAR
• TIDAK MEMBAHAS NORMA/ NILAI/ TUJUAN HIDUP
• MEKANISTIS
• SEHINGGA TIDAK MUNCUL DALAM KESADARAN.
• DORONGAN2 TERSEBUT: NALURI SEKSUAL (LIBIDO) DAN NALURI AGRESI (TANATOS)
• JIWA MANUSIA TERDIRI DARI ID (NALURI), EGO (AKU), DAN SUPEREGO (NURANI)
• DORONGAN2 TSB MESKI DIPENDAM BISA TIMBUL
DALAM MIMPI, KESALAHAN BICARA, ATAU
PERBUATAN BIASA YANG DITERIMA MSY DALAM
BENTUK SENI, SASTRA, DAN IP
• BILA TIDAK TERSALURKAN MAKA ORANG BISA
MENGALAMI GANGGUAN JIWA (PSIKONEUROSIS).
PSIKOANALISIS
• PSIKOANALISIS ADALAH TEKNIK
PENYEMBUHAN DENGAN METODE2
UNTUK MEMBONGKAR GANGGUAN2
YANG TERDAPAT DALAM
KETIDAKSADARAN. DISEBUT DENGAN
METODE ASOSIASI DAN ANALISIS MIMPI
HUMANISTIK• MEMANDANG MANUSIA SEBAGAI
KESELURUHAN (ALAM SADAR DAN TIDAK SADAR), BUKAN BAGIAN YANG TERPISAH2.
• MANUSIA HARUS DIPANDANG SEBAGAI TOTALITAS UNIK YANG MENGANDUNG SEMUA ASPEK DALAM DIRINYA DAN SELALU BERPOTENSI UNTUK MENJADI DIRI SENDIRI (AKTUALISASI).
MANUSIA • MANUSIA ADALAH
OBJEK DAN SUBJEK
• TERDIRI DARI KESADARAN (IDEAL/
RUHANI) DAN TUBUH
(MATERIAL/ JASMANI)
• E CASSIRER: MANUSIA ADALAH MAKHLUK SIMBOLIS.
• PLATO: MANUSIA ADALAH EKSISTENSI
CIRI-CIRI MANUSIA
• ADANYA IKATAN BIOLOGIS• SATUAN HIDUP• SISTEM ENERGI YANG DINAMIS• PERTUMBUHAN YANG MENGIKUTI
POLA TERTENTU• PENGARUH PROSES PEMATANGAN
TERHADAP PERILAKU
BEDA MANUSIA DAN HEWAN
• KEPEKAAN SOSIAL• KELANGSUNGAN PERILAKU• ORIENTASI TUGAS• USAHA DAN PERJUANGAN• SETIAP INDIVIDU ADALAH MANUSIA
YANG UNIK/ BERBEDA
FUNGSI2 PSIKIS MANUSIA• A. PENGINDERAAN (SENSASI)
– ADANYA OBJEK YANG DIAMATI– ALAT INDERA YANG BERFUNGSI BAIK– ATENSI (PERHATIAN)
B. PERSEPSI
KEMAMPUAN MANUSIA UNTUK MEMBEDAKAN, MENGELOMPOKKAN, MEMFOKUSKAN, SESUATU UNTUK KEMUDIAN DIBERI MAKNA (INTERPRETASI)
• JADI, PERSEPSI ADALAH
PENGALAMAN TENTANG OBJEK,
PERISTIWA, ATAU HUBUNGAN2 YANG
DIPEROLEH DENGAN MENYIMPULKAN
INFORMASI DAN MENAFSIRKAN
PESAN. KEGIATAN PERSEPSI ADALAH
MEMBERIKAN MAKNA PADA STIMULI
INDERAWI. ‘
• SENSASI ADALAH BAGIAN DARI
PERSEPSI.
• YANG TERLIBAT DALAM PROSES PERSEPSI
(INTERPRETASI/PEMAKNAAN):
A. SENSASI
B. ATENSI (PERHATIAN)
- FAKTOR SITUASIONAL (GERAKAN, INTENSITAS STIMULI,
KEBARUAN, PERULANGAN)
-FAKTOR INTERNAL/ PERSONAL (- FAKTOR BIOLOGIS DAN
SOSIOPSIKOLOGIS (MOTIF SOSIOGENIS, SIKAP, KEBIASAAN,
KEMAUAN)
C. EKSPEKTASI (FAKTOR FUNGSIONAL) : KEBUTUHAN, PENGALAMAN MASA LALU, FAKTOR PERSONAL
D. FAKTOR STRUKTURAL ( PERISTIWA DIPAHAMI DENGAN MELIHAT PERISTIWA TERSEBUT SECARA M ENYELURUH, TIDAK SEPOTONG2)
DALIL2 PERSEPSI
• 1. BERSIFAT SELEKTIF SECARA FUNGSIONAL
(OBJEK2 YG MENDAPATKAN TEKANAN
DALAM PROSES PERSEPSI ADALAH OBJEK2
YANG MEMENUHI TUJUAN INDIVIDU)• MISAL: ORANG HAUS LEBIH TERTARIK
UNTUK MELIHAT IKLAN SOFTDRINK DIBANDINGKAN IKLAN OLI
• 2. MEDAN PERSEPTUAL DAN KOGNITIF SELALU DIORGANISASIKAN DAN DIBERI ARTI. STIMULI DISUSUN BERDASARKAN KONTEKS.
• BILA STIMULI YG DITERIMA TIDAK LENGKAP MAKA KITA AKAN MENGISINYA DENGAN INTERPRETASI YG KONSISTEN DENGAN RANGKAIAN STIMULI YANG KITA TERIMA.
• MISAL: ITULAH MENGAPA GOSIP TIDAK AKURAT
• 3. SIFAT2 PERSEPTUAL DAN KOGNITIF DARI SUBSTRUKTUR DITENTUKAN PADA UMUMNYA OLEH SIFAT2 STRUKTUR SECARA KESELURUHAN.
• INTERPRETASI YANG DIBERIKAN KEPADA STIMULI YANG SAMPAI PADA ALAT SENSOR KITA TERGANTUNG PADA KONTEKS SAAT KITA MELAKUKAN PERSEPSI.
MEMORI
• sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya
• John Griffith:memori manusia mampu menyimpan 1011 (seratus triliun) bit informasi
3 tahapan memori1. Perekaman (encoding):
pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkuit saraf internal. (proses tidak diketahui)
2. Penyimpanan (storage): berapa lama informasi itu berada dalam otak kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. (proses tidak diketahui)
3. Pemanggilan (retrieval): kegiatan mengingat kembali
Jenis memori
• Pengingatan (recall). Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara kata demi kata (verbatim).
• Pengenalan (recognition). Pengenalan lebih gampang daripada pengingatan. Kita tidak perlu merangkai ingatan seperti pada tahap sebelumnya. Dalam pengenalan kita memilih diantara beberapa fakta yang diberikan.
• Belajar lagi (relearning). Belajar lagi adalah menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh.
• Redintegrasi (redintegration). Adalah kegiatan merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk kecil memori (memory cues), baik berupa warna, tempat, ataupun bau tertentu.
Teori memori
• Teori aus (disuse theory). Memori manusia akan memudar seiring waktu. Memori akan kuat apabila dilatih terus menerus.
• Teori interferensi (interference theory). Teori menyatakan bahwa memori manusia bagaikan kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada kanvas tersebut.
• Teori pengolahan informasi (information processing theory
Memori short term memory/ STM (memori jangka pendek) (dilupakan atau dikoding) long term memory/ LTM (jangka panjang).
Berpikir?
• Berpikir adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa.
Cara/ bentuk berpikir
• berpikir autistik: melamun, berfantasi, menghayal
• berpikir realistik: nalar, logis
Jenis2 berpikir realistik
• Berpikir deduktif (silogisme). Berpikir deduktif : berpikir dengan mengambil kesimpulan dari dua pernyataan.
• Dari hal-hal yang umum menuju pada hal-hal yang khusus. Yang pertama merupakan pernyataan umum. Misalnya: semua manusia akan mati. Socrates manusia. Maka, socrates akan mati. Formulanya: jika A benar, dan B benar, maka akan terjadi C.
• Berpikir induktif. Yaitu cara berpikir mulai dari hal-hal khusus ke hal-hal umum. Jadi kita melakukan generalisasi.
• Akurasi hasil berpikir induktif bergantung pada seberapa memadainya kasus yang dijadikan dasar. Mis, Evi adalah mahasiswa jurusan komunikasi. Evi pandai pidato. Semua mahasiswa jurusan komunikasi pandai pidato.
• Berpikir evaluatif. Berpikir evaluatif artinya berpikir secara kritis, menilai baik buruk sesuatu dsb.
• Contoh, bagaimana penilaian terhadap OPENING dan CLOSING ISG 3, 2013 di PALEMBANG
Tingkatan berpikir
1. Berpikir konkrit.
• Dalam tingkatan ini kegiatan berpikir masih memerlukan situasi-situasi yang nyata. Berpikir membutuhkan pengertian sedangkan pengertian yang diperlukan pada tingkat ini adalah pengertian konkrit.
• Tingkat berpikir ini pada umumnya dimiliki oleh anak-anak. Peragaan langsung, misalnya, cocok untuk disandingkan dengan tingkat berpikir ini.
2. Berpikir skematis. Berpikir dalam tingkatan ini membutuhkan penyajian bahan, skema, diagram, simbol, coret-coretan.
Walaupun pada tingkat ini kita tidak berhadapan dengan situasi nyata, tetapi dengan bantuan bagan, skema, dsb itu dapat memperlihatkan hubungan persoalan yang satu dengan persoalan yang lain, sehingga masalah yang dihadapi dapat terungkap secara keseluruhan.
• 3. Berpikir abstrak. Kita berhadapan dengan situasi dan masalah yang tidak berwujud.
• Akal pikiran kita bergerak bebas dalam alam abstrak. Baik berupa situasi nyata maupun bagan-bagan, simbol dsb itu tidak membantunya.
Gangguan berpikir
• Tuna kecerdasan (oligoprenia). Penderita oligoprenia dilahirkan dengan bekal yang terbatas, sehingga perkembangan kecerdasannya menjadi terbatas.
• Idiola (idiot): ketunaan yang terberat, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
• Imbesila (dungu). Sedikit lebih ringan dari idiot, namun ada beberapa aktivitas pribadi yang bisa dilakukan secara mandiri, semisal mandi atau makan sendiri.
• Debilita (debil). Debil atau tolol adalah lemah kemampuan, meskipun mendekati normal. Tingkat perkembangan masih terbatas.
• Delusia. Delusia erat hubungannya dengan ilusi. Penderita delusi mengalami sesuatu yang seolah nyata, padahal tidak.
• Obsesia. Obsesia adalah penyakit berpikir dimana si penderita seakan-akan dicengkeram oleh pikiran-pikiran tertentu yang tidak logis. Semakin besar usaha untuk melepaskan diri, semakin besar pula gangguan pikiran mencengkeram.
Emosi
• Selain dipengaruhi oleh penginderaan (sensasi), persepsi, memori,
dan berpikir, perilaku manusia juga disertai dengan perasaan
(konasi) atau emosi.
• Perasaan atau emosi itu bisa positif dan negatif.
• Emosi dapat diartikan sebagai reaksi penilaian (positif dan negatif) yang rumit dari sistem saraf seseorang terhadap rangsangan dari luar dan dari dalam dirinya.
DAFTAR EMOSIPenerimaan (acceptance)Kasih sayang (affection)Agresi (aggression)Tak pasti (ambivalence)Terganggu (annoyance)Tak peduli (apathy)Cemas (anxiety)Bosan (boredom)Belas kasihan (compassion)Bingung (confusion)Tak setuju (contempt)Ingin tahu (curiousity)Depresi (depression)Kecewa (disappointment)Ragu (doubt)Riang (ecstasy)Empati (emphaty)Iri (envy)Tersinggung (embarrasment)Eforia (euphoria)Memaafkan (forgiveness)Frustrasi (frustration)Berterima kasih (gratitude)Berduka (grief)
Rasa bersalah (guilt)Benci (hatred)Berharap (hope)Horor (horror)Kebencian (hostility)Rindu kampung halaman (homesickness)Lapar (hunger)Histeria (hysteria)Minat (interest)Cemburu (jealousy)Kesepian (loneliness)Cinta (love)Curiga (paranoia)Kasihan (pity)Senang (pleasure)Bangga (pride)Dendam (rage)Menyesal (regret)Sedih (remorse)Malu (shame)Menderita (suffering)Kejutan (surprise)Simpati (sympathy)
Simpati, antipati dan Empati
• Simpati adalah perasaan terhadap orang lain dimana ada kecenderungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan oleh orang lain.
• Antipati adalah perasaan tidak senang dengan orang lain, dan bisa berwujud kebencian.
• Empati ialah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain seandainya ia dalam situasi orang lain tersebut.
Sikap
• Sikap (attitude) adalah istilah yang mereflesikan rasa senang, tidak senang atau netral terhadap seseorang atau sesuatu. Sesuatu itu bisa apa saja: situasi, peristiwa, orang, kelompok orang, dsb.
Proses pembentukan dan perubahan sikap
• Adopsi. Peristiwa yang berulang terus menerus lama-lama secara bertahap diserap oleh individu dan memengaruhi terbentuknya suatu sikap.
• Diferensiasi. Pembedaan yang dilakukan oleh individu terhadap sesuatu seiring dengan perkembangan mental dan fisiknya.
• Integrasi. Pembentukan sikap yang terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.
• Trauma. Trauma adalah pengalaman tiba-tiba, mengejutkan, dan meninggalkan kesan mendalam pada orang yang bersangkutan.
Prasangka
• Prasangka adalah penilaian terhadap sesuatu hal berdasarkan fakta dan informasi yang tidak lengkap. Prasangka bisa negatif dan positif (ingat prasangka baik dan buruk dalam Islam)
Motif
• Motif (motive) berasal dari kata movere atau motion yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak.
• juga berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu perbuatan (action) atau perilaku (behaviour).
Motivasi
• Motivasi adalah istilah yang lebih umum, yang merujuk kepada seluruh proses gerakan itu, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan akhir daripada tindakan atau perbuatan.
Jenis2 motif • Menurut Woodworth dan Marquis,
motif dapat dikelompokkan menjadi tiga:
1. Motif yang berhubungan dengan kebutuhan jasmaniah/ biologis (organic needs. Contoh: makan-minum, seks
2. Motif darurat (emergency needs). Motif untuk melakukan tindakan-tindakan yang segera karena dituntuk keadaan atau situasi saat itu. Contoh: motif melawan, motif bersaing
3. Motif objektif (objective needs), yaitu motif untuk mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya, baik terhadap orang-orang atau benda-benda. Contohnya motif manipulasi, motif eksplorasi dsb
Frustasi
• Frustrasi/ deprivasi relatif adalah suatu keadaan emosi yang disebabkan oleh tidak tercapainya kepuasan atau suatu tujuan akibat adanya hambatan dalam usaha mencapai kepuasan atau tujuan tersebut.
Deprivasi relatif
• deprivasi relatif adalah satu jenis frustrasi yang disertai dengan kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang makin lama makin besar, dan pada suatu titik akan menimbulkan perasaan kecewa bercampur putus asa yang mendalam sehingga menimbulkan kemarahan yang sangat kuat.
• Misal:
Kemiskinan penggusuran kerusuhan
Sumber f rustas i
1. Frustasi lingkungan, disebabkan oleh rintangan yang terdapat dalam lingkungan, misalnya tidak bisa pulang ke rumah karena hujan deras.
2. Frustrasi pribadi, tumbuh dari ketidakmampuan diri sendiri dalam mencapai tujuan pribadi. Terdapat perbedaan antara tingkatan aspirasi dengan tingkatan kemampuan. Contoh, ingin menjadi top model, namun wajah pas-pasan.
3. Frustrasi konflik, disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang. Motif-motif yang saling bertentangan menyebabkan pemuasan atas satu motif menjadi bumerang bagi motif yang lain. Frustrasi jenis ini dapat timbul dalam tiga macam konflik:
• Konflik mendekat-mendekat, individu dihadapkan pada dua atau lebih tujuan yang sama-sama mempunyai nilai positif, dan ia harus memilih salah satu.
• Konflik mendekat-menjauh, yaitu situasi dimana objek yang menjadi tujuan mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
• Konflik menjauh-menjauh, yaitu individu menghadapi dua pilihan yang sama-sama negatif dan harus dihindari.
Reaksi frustasi
• 1. Bertindak eksplosif. Semua energi yang ada dikeluarkan atau diledakkan dengan cara melakukan perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang bersifat eksplosif.
• 2. Melakukan kompensasi. Dengan melakukan kompensasi, seseorang berupaya untuk menutupi kekurangan atau kegagalannya dengan cara lain yang lebih baik. Energi dan motif 1 dapat diarahkan untuk memperkuat motif 2 sehingga tujuan 2 dapat tercapai dengan baik.
• 3. Introversi. Seseorang yang tidak mampu memenuhi keinginannya atau merasa tidak memiliki kemampuan untuk menggapai tujuan di dunia nyata, ia akan menarik diri dan masuk dalam dunia khayal.
• Dalam dunia khayal, ia membayangkan telah mencapai tujuannya. Contohnya adalah melamun. Adakalanya melamun bisa berlanjut menjadi proses berpikir kreatif dan produktif, atau bahkan sebaliknya, destruktif.
• 4. Sublimasi. Mengalihkan
tujuan pada tujuan
alternatif, yang memiliki
sifat-sifat yang mirip
dengan tujuan awal.
Namun tujuan alternatif itu
mempunyai tujuan sosial
dan moral yang lebih tinggi.
Contoh, seseorang yang
tidak mempunyai anak,
dan mengalihkan perhatian
pada anak-anak yatim/
piatu.
• 5. Reaksi psikopatis. Rintangan yang menghalangi jalan seseorang dalam mencapai tujuan bisa berupa fisik-material (cacat tubuh, ekonomi dsb), bisa juga rintangan yang terdiri dari budaya atau adat istiadat dst.
• Ada sebagian orang yang tidak mau memperhatikan atau menghiraukan rintangan-rintangan yang ada. Mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuan.
• Golongan individu yang cenderung bertindak melanggar aturan dalam mengatasi frustrasinya disebut bereaksi secara psikopatis, orangnya psikopat. Misal, orang yang menyeberang jalan tanpa menggunakan jembatan penyebarangan, meskipun ada pembatas jalan berupa pagar, atau juga seorang sopir bus kota yang menyetir ugal-ugalan atau menaik-turunkan penumpang ditempat larangan stop.
• 6. Simbolisasi. Dalam keadaan dimana individu tidak berhasil menembus atau memecahkan rintangan, maka ia dapat berbuat seolah-olah telah berhasil mencapai tujuannya.
Misal, ketika seorang batita dilarang untuk makan permen lolipop, ia akan mengisap jempolnya sebagai simbol dari perbuatan menghisap permen lolipop. Proses ini disebut simbolisasi, dan benda yang digunakan sebagai pengganti disebut substitusi.
Kecerdasan
• Willian Stern (1871-1938) seorang Jerman adalah penemu konsep IQ yang sudah populer. Ia, secara fungsional dan terbatas mendefinisikan kecerdasan: penyesuaian diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
• Buhler (1879-1963) menyatakan bahwa kecerdasan adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
• David Wechsler (1896-1981) pakar psikologi Amerika yang populer sebagai pembuat alat ukur IQ : kecerdasan sebagai sekumpulan atau keseluruhan kemampuan (kapasitas) individual untuk bertindak dengan tujuan, berpikir secara rasional dan berurusan efektif dengan lingkungannya.
Kepribadian
• Kepribadian berasal dari bahasa Inggris personality, yang berasal dari bahasa latin persona yang artinya topeng.
• Behaviorisme: rangkaian kebiasaan (habit) yang tersusun dari sejumlah hubungan rangsang (stimulus) dan reaksi (response) yang memperoleh penguatan (reinforcement)
• Psikoanalisis: id, ego, superego
• Psiko kognitif: proses kognitif, yaitu berpikir dan membuat keputusan.
• Humanistik: kebebasan individu untuk bertindak
• Perlu diingat bahwa kepribadian selalu berubah karena selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan, meskipun tidak semuanya kemudian berubah atau menetap.
• Yang menetap disebut dengan traits (sifat): pemberani, cerdas, penakut, pemarah, penyayang.
Ekspresi kepribadian
• Kepribadian dapat dilihat dari karakter seseorang:
1. Penampilan fisik (gagah, loyo, rapi, kusut)2. Temperamen (periang, pemurung)3. Kecerdasan dan kemampuan4. Arah, minat, dan pandangan mengenai nilai-nilai
(hobi, pekerjaan)
• Sikap sosial (sosialisasi, tidak bergaul)• Kecenderungan dalam motivasi • Cara-cara pembawaan diri (banyak bicara,
kritis)• Kecenderungan patologis (berperilaku
aneh, halusinasi, delusi, hiperaktif)
Jenis2 kepribadian
• Ernst Kretschmer (1888-1964):
1. Tipe asthenis: bertubuh kurus, jangkung, mempunyai temperamen yang mirip dengan penderita skizofrenia
2. Tipe atletis: bertubuh tegap, mempunyai temperamen yang mirip dengan penderita epilepsi
3. Tipe piknis: gemuk, pendek, bertemperamen mirip dengan penderita manik-depresif
• Penggolongan menurut Hipokrates (460-375 SM):
1. Sanguinis: sangat periang, dipengaruhi oleh darah
2. Phlegmatik: lamban, dipengaruhi oleh kelenjar ludah
3. Melankolik: sedih, murung, dipengaruhi oleh empedu hitam
4. Kholerik:pemarah, cepat bereaksi, dipengaruhi empedu kuning
• Menurut Jung (1875-1961):
1. Introvert: kepribadian yang cenderung menarik diri dan menyendiri, pemalu apalagi dalam keadaan tertekan
2. Ekstrovert: dalam keadaan tertekan justru akan menggabungkan diri dengan orang lain, sehingga bebannya berkurang. Peramah.
3. Ambivert: campuran dua di atas
Kr i t ik terhadap penggolongan kepr ibad ian
1. Setiap penggolongan mereduksi kepribadian manusia yang sangat kompleks.
2. Tidak memerhatikan kenyataan bahwa manusia berubah-ubah sesuai kondisi dan situasi
3. Kurang mempertimbangkan pengaruh agama, sosial, pengalaman, kebudayaan terhadap kepribadian
gangguan mental
• Penyimpangan perilaku ini dapat disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang bersangkutan, tetapi bisa juga disebabkan karena adanya stresor (sumber stress) yang datang dari luar, atau perubahan sosial yang mengubah kriteria normal-tidak normal.
Contoh gangguan mental
• DEPRESI • GANGGUAN KECEMASAN • BIPOLAR DISORDER (MANIS-DEPRESIF)• AUTISME • HIPERAKTIF KURANG KONSENTRASI (ADHD)• FOBIA• SKIZOFRENIA • SPLIT PERSONALITY (DISSOSIATIVE IDENTITY DISORDER-
DID)• PARANOIA • PSIKOPAT • KELAINAN SEKSUAL
Psikoterapi
• Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar pasien dapat mengatasi persoalannya. Psikoterapi dibagi dalam beberapa jenis:
1. Psikoanalisis
2. Hypnoterapi
3. Terapi kelompok
4. Terapi bermain
5. Psikodrama
6. Terapi humanistik
7. Terapi perilaku
8. Terapi perilaku kognitif
9. Terapi seni
10. Konseling