90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KESTABILAN SEDIAAN SALEP TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi Oleh: TIA PUSPITASARI M 3508075 PROGRAM DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

  • Upload
    lymien

  • View
    249

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI FRAKSI

ETIL ASETAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

TERHADAP SIFAT FISIK DAN KESTABILAN SEDIAAN SALEP

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi

Oleh:

TIA PUSPITASARI

M 3508075

PROGRAM DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI FRAKSI

ETIL ASETAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

TERHADAP SIFAT FISIK DAN KESTABILAN SEDIAAN SALEP

Oleh :

TIA PUSPITASARI

M3508075

Telah dipertahankan di depan Tim penguji

pada tanggal 17 Januari 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta, 17 Januari 2012

Pembimbing

Anif Nur Artanti, S.Farm., Apt

Penguji I

Nestri Handayani, M.Si., Apt

NIP. 19701211 200501 2 001

Penguji II

Heru Sasongko, S.Farm., Apt

Mengesahkan

Dekan FMIPA

Ir. Ari Handono R., M.Sc., P.hd.

NIP. 19610223 198601 1 001

Ketua Program D3 Farmasi

Ahmad Ainurrofiq, M.Si., Apt

NIP. 19780319 200501 1 003

Page 3: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian saya

sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbikan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar yang

diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.

Surakarta, 17 Januari 2012

Tia Puspitasari

NIM. M3508075

Page 4: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI FRAKSI

ETIL ASETAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

TERHADAP SIFAT FISIK DAN KESTABILAN SEDIAAN SALEP

TIA PUSPITASARI

Jurusan D3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

INTISARI

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan tanaman

obat yang secara topikal dapat digunakan sebagai obat luka. Penelitian

sebelumnya telah membuktikan bahwa daun binahong mengandung senyawa

flavonoid, alkaloid dan saponin. Daun binahong berkhasiat sebagai anti-

inflamansi dan bisa mengurangi rasa nyeri pada luka bakar.

Penggunaan fraksi etil asetat daun binahong secara topikal dinilai lebih

praktis dan stabil apabila diformulasikan dalam sediaan salep. Penelitian ini

termasuk jenis experiment control group post test only design dengan

membandingkan 2 macam basis salep, yaitu basis serap dan hidrokarbon.

Dilakukan pengujian sediaan salep fraksi etil asetat daun binahong meliputi uji

sifat fisik dan uji stabilitas sediaan salep yang meliputi uji organoleptis, uji

homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas dan uji pH. Pengujian

dilakukan selama 8 minggu untuk mengetahui pengaruh tipe basis dan

konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong dalam sediaan salep. Data pengamatan

dianalisis statistik dengan Uji Independent T – Test dan Oneway Anova.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil

asetat daun binahong berpengaruh terhadap sifat fisik dan kestabilan salep yang

meliputi daya lekat salep, daya sebar salep, viskositas serta pH, tetapi tidak

berpengaruh terhadap organoleptis dan homogenitas salep.

Kata kunci: Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, basis salep, konsentrasi fraksi,

sifat fisik,stabilitas sediaan salep.

Page 5: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

THE EFFECT OF DIFFERENCE TYPE BASES AND CONCENTRATION

OF ETHYL ACETATE FRACTION OF BINAHONG (Anredera cordifolia

(Ten.) Steenis) LEAFS WITH CHARACTERISTIC PHYSICAL AND

STABILITY OINTMENT PREPARATIONS

TIA PUSPITASARI

Department of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) is the plants of medicine to be

used as an injure medicine. The previous researches have proved that binahong leafs

has flavonoid, alkaloid and saponin. Binahong leafs had effect as an anti-

inflamation and that can decreasing pain of injure fire.

This risets from ethyl acetate fraction of binahong leafs as external medicine

has more practical and stable if formulated on ointment preparation. This

experiment included experiment control group post test only design with compare

two ointments of bases, those were hydrocarbon base and absorptive base. The

research was conducted through the tests on the preparation of the ethyl acetate

fraction of binahong leafs. The test consisted of characteristic physical and stability

ointment preparations, which consisted of the organoleptic test, the homogeneity

test, the adhesiveness test, the dispersiveness test, the viscosity test and pH test.

The ointment preparations was tested for 8 weeks in order to investigated the

effect of difference type bases and concentration of ethyl acetate fraction of

binahong leafs on ointment preparations. The data which were resulted from the

tests were analyzed by using Independent T – Test and the Oneway Analysis of

Variance (ANOVA).

The results of the research indicate that contained difference effect from type

bases and concentration of ethyl acetate fraction of binahong leafs on the

characteristic physical and stability of the ointment which consisted of the

adhesiveness test, the dispersiveness test, the viscosity test, the pH test, but the

difference have not any effect on the homogeneity and the organoleptic tests.

Keywords: Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, base of ointment, concentration

fraction, characteristic physical, stability of ointment preparations

Page 6: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

......jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu....

(Al Baqarah: 153)

Sabar adalah sikap utama dalam menjalani kesulitan, agar menuju kemenangan

gemilang. Sabar bukan berarti pasrah terhadap keadaan, namun

sikap tenang dalam mencari penyelesaian.

(Syeh Abdul Kadir Al-Jaelani)

Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah, serta dengan agama kehidupan menjadi

bermakna dan terarah.

(H.A. Mukti Ali)

Page 7: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan untuk:

Ayah dan ibu yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing dengan segenap kasih sayang dan doa

Adikku sinta dan waskito yang selalu berbagi kasih dalam suka

Joss yang selalu memotivasi dengan perhatian dan kasih sayang

serta sahabat2ku kartika, eyi, ega n’ ninnun yang selalu memberi semangat dalam suka dan duka

Page 8: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berjudul ” Pengaruh

Perbedaan Tipe Basis dan Konsentrasi Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

(Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Sifat Fisik dan Kestabilan Sediaan

Salep” dengan lancar.

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya Farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sebelas Maret.

Penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., PhD., selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

2. Ahmad Ainurrofiq, M.Si., Apt., selaku Ketua Prodi Program D3 Farmasi

Universitas Sebelas Maret

3. Anif Nur Artanti, S.Farm., Apt., selaku pembimbing tugas akhir yang telah

memberi bimbingan, pengarahan dan kesabaranya sehingga penulisan

tugas akhir ini dapat terselesaikan.

4. Para dosen dan staf pengajar yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan penyusunan

Tugas Akhir ini.

Page 9: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

5. Ayah, ibu dan adik – adikku yang dengan sepenuh hati senantiasa

mendo’akan dan memberikan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.

6. Jos Efendi, Kartika, Nun, Eyi dan Ega yang telah memberi motivasi untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Teman-teman DIII Farmasi angkatan 2008 yang selalu kompak bekerja

sama dalam menggapai cita-cita.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam persiapan ujian tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka

perbaikan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi perkembangan

ilmu kefarmasian khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Surakarta, 17 Januari 2012

Penyusun

Page 10: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii

INTISARI .................................................................................................... iv

ABSTRACT ................................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2.Perumusan Masalah .................................................................... 3

1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

1.4.Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Binahong ..................................................................................... 5

2.1.1. Sistematika Tanaman ....................................................... 5

2.1.2. Nama Lain Tanaman ........................................................ 5

Page 11: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.1.3. Morfologi Tanaman .......................................................... 5

2.1.4. Khasiat Tanaman .............................................................. 6

2.1.5. Kandungan Kimia ............................................................ 7

2.2. Kulit ............................................................................................. 8

2.3. Luka Bakar .................................................................................. 9

2.4. Ekstraksi .................................................................................... 10

2.5. Fraksinasi ................................................................................... 12

2.6. Salep ........................................................................................... 12

2.6.1. Pengertian dan Fungsi Salep ............................................ 12

2.6.2. Penggolongan Dasar Salep ............................................... 14

2.6.3. Faktor – Faktor Pelepasan Obat Dari Salep ..................... 15

2.6.4. Pembuatan Salep .............................................................. 16

2.5. Kerangka Pemikiran .................................................................... 17

2.6. Hipotesis ..................................................................................... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan ........................................................................... 19

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 19

3.3. Identifikasi Variable Penelitian ................................................... 19

3.4. Cara Kerja Penelitian ................................................................. 20

3.4.1. Pengumpulan dan Preparasi Bahan ................................... 20

3.4.2. Fraksinasi Daun Binahong ................................................ 20

3.4.3. Pengujian Fraksi Etil Asetat Daun Binahong .................... 21

3.4.4. Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid secara

Page 12: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Kromatrografi Lapis Tipis ................................................ 21

3.4.5. Perhitungan Dosis Salep.................................................... 22

3.4.6. Formulasi Sediaan Salep ................................................... 22

3.4.7. Pengujian sediaan salep ..................................................... 23

3.5. Pengumpulan dan Analisis Data ................................................ 25

3.6. Diagram Alir Kerja ..................................................................... 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 28

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ................................................................................ 44

5.2. Saran ........................................................................................... 44

BAB V. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 45

Page 13: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Formulasi Salep Fraksi Etil Asetat Daun Binahong Basis

Hidrokarbon.. .............................................................................. 22

Tabel II. Formulasi Salep Fraksi Etil Asetat Daun Binahong Basis

Serap ............................................................................................ 23

Tabel III. Hasil Identifikasi Flavonoid secara KLT .................................... 31

Tabel IV. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Fraksi Etil Asetat Daun

Binahong ..................................................................................... 32

Tabel V. Hasil Uji Organoleptis Salep Fraksi Etil Asetat Daun

Binahong Basis Serap.................................................................. 33

Tabel VI. Hasil Uji Homogenitas Salep ...................................................... 34

Tabel VII. Hasil Analisis Uji Daya Lekat Salep ........................................... 35

Tabel VIII. Hasil Analisis Uji Daya Sebar Salep ........................................... 37

Page 14: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Daun, Batang dan Akar Binahong...................................... 6

Gambar 2. Stuktur Kimia Flavonoid..................................................... 8

Gambar 3. Diagram Cara Kerja Penelitian............................................ 25

Gambar 4. Diagram Pembuatan Fraksi Etil Asetat Daun Binahong..... 26

Gambar 5. Diagram Formulasi Salep Binahong Basis Hidrokarbon.... 27

Gambar 6. Diagram Formulasi Salep Daun Binahong Basis Serap...... 27

Gambar 7. Hasil Penampakan Bercak................................................... 31

Gambar 8. Hasil Formulasi Salep.......................................................... 33

Gambar 9. Grafik Viskositas Salep selama Penyimpanan 8 Minggu... 39

Gambar 10. Grafik pH Salep selama Penyimpanan 8 Minggu............... 42

Gambar 11. Gambar Maserasi Binahong................................................. 58

Gambar 12. Hasil Maserat Binahong....................................................... 58

Gambar 13. Rotary Evaporator................................................................ 58

Gambar 14. Fraksi Etil Asetat Daun Binahong....................................... 58

Gambar 15. Alat Uji Daya Sebar Salep................................................... 59

Gambar 16. Alat Uji Daya Lekat Salep................................................... 59

Gambar 17. Alat Uji Viskositas Salep..................................................... 59

Page 15: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Determinasi Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis)............................................................................... 49

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Dosis Salep Fraksi Etil Asetat Daun

Binahong ............................................................................ 50

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Rendemen.............................................. 51

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Nilai Rf.................................................. 52

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Susut Pengeringan dan Hasil Daya

Lekat Fraksi........................................................................ 53

Lampiran 6. Hasil Uji Daya Lekat Salep................................................. 54

Lampiran 7. Hasil Uji Daya Sebar Salep................................................. 55

Lampiran 8. Hasil Uji Viskositas selama 8 Minggu................................ 56

Lampiran 9. Hasil Uji pH Salep selama 8 Minggu.................................. 57

Lampiran 10. Gambar Hasil Proses Fraksinasi.......................................... 58

Lampiran 11. Gambar Alat Uji Salep........................................................ 59

Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik Uji Daya Lekat Salep..................... 60

Lampiran 13. Hasil Analisis Statistik Uji Daya Sebar Salep..................... 64

Lampiran 14. Hasil Analisis Statistik Uji Viskositas Salep....................... 68

Lampiran 15. Hasil Analisis Statistik Uji pH Salep................................... 72

Page 16: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sangat kaya dengan berbagai spesies flora, beberapa diantaranya

telah dibudidayakan untuk diambil sebagai bahan baku. Prospek pengembangan

tumbuhan obat cukup cerah dilihat dari aspek perkembangan industri obat

tradisional, kosmetik dan pengembangan obat modern (Syukur, 2003). Kini

masyarakat semakin gencar memanfaatkan bahan alami bagi kesehatan dan

terbukti efektif, efisien, aman, dan ekonomis (Wijayakusuma, 2000). Trend gaya

hidup yang mengarah kembali ke alam (back to nature) membuktikan bahwa hal –

hal yang alami bukanlah hal yang ketinggalan jaman. Tanaman obat tradisional

ditelaah dan dipelajari secara ilmiah. Hasilnya pun mendukung bahwa tanaman

obat memang memiliki kandungan zat – zat yang secara klinis terbukti bermanfaat

bagi kesehatan (Muslihah, 2004).

Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat tradisional yaitu binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Daun binahong berkhasiat sebagai

antiinflamansi dan bisa mengurangi rasa nyeri pada luka bakar (Tshikalange,

2007). Cara penggunaan masih sangat sederhana yaitu daun binahong ditumbuk

sampai halus kemudian dibalurkan pada tubuh yang terkena luka bakar.

Penggunaan tanaman binahong ini masih dalam batas berdasarkan pengalaman,

belum ada dasar bukti penelitian ilmiah (Manoi, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan Universitas Gadjah Mada,

dinyatakan bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung senyawa aktif

Page 17: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin. Flavonoid merupakan golongan

terbesar dari senyawa fenol yang mempunyai sifat efektif menghambat

pertumbuhan virus, bakteri dan jamur (Harbone, 1987). Selain itu, flavonoid dapat

berperan langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari

mikroorganisme (Manoi, 2009).

Penyarian flavonoid dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut polar,

semi polar maupun nonpolar sesuai dengan kelarutan flavonoid yang diekstraksi.

Kelarutan flavonoid berbeda – beda sesuai golongan dan substitusinya (Robinson,

1995). Pelarut yang kurang polar digunakan untuk mengekstraksi aglikon

flavonoid, sedangkan pelarut yang lebih polar digunakan untuk glikosida

flavonoid maupun antosianin (Markham, 1988). Etil asetat merupakan pelarut

polar menengah yang dapat melarutkan senyawa semipolar pada dinding sel

seperti aglikon flavonoid (Harbone, 1987).

Sediaan yang cocok untuk sediaan topikal adalah salep (Ansel, 1989).

Sediaan salep juga lebih disukai karena lebih mudah, praktis, menimbulkan rasa

dingin, melindungi daerah yang terluka dari udara luar dan mempermudah

perbaikan kulit, menjadikan kulit lebih lembab atau untuk menghasilkan efek

emolient serta menghantarkan obat pada kulit untuk efek khusus topikal atau

sistemik (Tjay dan Rahardja, 2002).

Pelepasan obat dari bentuk sediaan salep sangat dipengaruhi oleh faktor

antara lain jenis basis salep, kelarutan, karakteristik dari obat, konsentrasi obat

dalam basis, waktu difusi kekentalan dan viskositas (Tjay dan Rahardja, 2002).

Basis salep hidrokarbon merupakan dasar salep berlemak yang hanya sejumlah

Page 18: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kecil komponen berair dapat dicampurkan kedalamnya dan dimaksudkan untuk

memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit. Basis salep serap merupakan

dasar salep yang bermanfaat sebagai emolien yang terdiri dari emulsi air dalam

minyak dan emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah

larutan air tambahan (Anonim, 1995).

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi

kandungan senyawa flavonoid pada fraksi etil asetat daun binahong dan dilakukan

formulasi sediaan salep menggunakan tipe basis serap dan hidrokarbon dengan

serangkaian uji sifat fisik dan uji kestabilan salep yang meliputi uji organoleptis,

uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas dan uji pH.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan pada penelitian ini adalah:

a) Apakah senyawa flavonoid terkandung dalam fraksi etil asetat daun binahong

(Anredera cordifolia (Ten) Steenis)?

b) Apakah perbedaan tipe basis salep dan konsentrasi fraksi etil asetet daun

binahong dalam pembuatan sediaan salep berpengaruh terhadap sifat fisik dan

kestabilan sediaan salep?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a) Mengetahui kandungan senyawa flavonoid yang terdapat dalam fraksi etil

asetat daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis).

b) Mengetahui pengaruh perbedaan tipe basis salep dan konsentrasi fraksi etil

asetet daun binahong terhadap sifat fisik dan kestabilan sediaan salep.

Page 19: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu

pengobatan, khususnya di bidang farmasi dalam usaha untuk memanfaatkan

tanaman binahong sebagai tanaman obat tradisional dan memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai pemanfaatan salep fraksi etil asetat daun binahong

sebagai obat luka bakar sehingga dapat memudahkan dalam penggunaannya tanpa

mengurangi keamanan, khasiat dan mutu dari tanaman obat tradisional.

Page 20: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Binahong

2.1.1. Sistematika Tanaman

Kedudukan binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dalam

sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Familia : Basellaceae

Genus : Anredera

Species : Anredera cordifolia (Tenore) Steen

(Backer, 1968)

2.1.2. Nama Lain

Nama lain dari binahong adalah Boussingaultia gracilis Miers (Latin),

Boussingaultia cordifolia (Latin), Boussingaultia baselloides (Latin), Teng san ci

(Cina), Heartleaf madeiravine (Inggris), Madeira vine (Inggris) (Januar, 2009).

2.1.3. Morfologi Tanaman

Tanaman binahong berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang

(perenial), bisa mencapai panjang ± 5 m. Akar berbentuk rimpang, berdaging

lunak. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam

Page 21: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di

ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar. Daun tunggal,

bertangkai sangat pendek (subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk

jantung (cordata), panjang 5 – 10 cm, lebar 3 – 7 cm, helaian daun tipis lemas,

ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan licin, bisa

dimakan. Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak

daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak

berlekatan, panjang helai mahkota 0,5 – 1 cm, berbau harum. Perbanyakan

generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara

vegetatif melalui akar rimpangnya (Manoi, 2009).

Gambar 1. Daun, batang dan akar binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

2.1.4. Khasiat Tanaman

Secara empiris binahong dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Dalam pengobatan, bagian tanaman yang digunakan dapat berasal dari akar,

batang, daun, dan bunga maupun umbi yang menempel pada ketiak daun.

Tanaman ini dipercaya memiliki kandungan antioksidan tinggi dan antivirus.

Tanaman ini masih diteliti meski dalam lingkup terbatas. Beberapa penyakit yang

dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman ini adalah: kerusakan ginjal,

diabetes, pembengkakan jantung, muntah darah, tifus, stroke, wasir, rhematik,

pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca melahirkan, menyembuhkan segala

Page 22: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

luka – luka dalam dan khitanan, radang usus, melancarkan dan menormalkan

peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak napas, sariawan berat, pusing-

pusing, sakit perut, menurunkan panas tinggi, menyuburkan kandungan, maag,

asam urat, keputihan, pembengkakan hati, meningkatkan vitalitas dan daya tahan

tubuh (Manoi, 2009).

2.1.5. Kandungan Kimia

Dari hasil penelitian pendahuluan Universitas Gadja Mada, dinyatakan

bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung senyawa aktif flavonoid,

alkaloid, terpenoid dan saponin. Kemampuan binahong untuk menyembuhkan

berbagai jenis penyakit ini berkaitan erat dengan senyawa aktif yang terkandung

di dalamnya seperti flavonoid (Manoi, 2009).

a) Flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada

tanaman hijau, kecuali alga dan termasuk senyawa polar yang umumnya mudah

larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dan lain-lain.

Flavonoid merupakan senyawa C6-C3-C6 dimana C6 diganti dengan cincin

benzene dan C3 adalah rantai alifatik yang terdiri dari cincin piran (Markham,

1988).

Flavonoid dapat berperan langsung sebagai antibiotik dengan menggangu

fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus (Manoi, 2009). Aktivitas

farmakologi dari flavonoid adalah sebagai anti-inflamasi , analgesik, antioksidan.

Mekanisme anti-inflamasi terjadi melalui efek penghambatan pada jalur

metabolisme asam arakhidona, pembentukan prostaglandin, pelepasan histamin

Page 23: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pada radang (De Padua et al, 1999). Struktur flavonoid dapat dilihat pada gambar

2.

Gambar 2. Struktur flavonoid ( Sumber: Markham, 1988)

2.2. Kulit

Kulit merupakan suatu organ besar yang berlapis – lapis yang berfungsi

sebagai pembatas terhadap serangan fisika dan kimia. Kulit juga berfungsi sebagai

termostatik dalam mempertahankan suhu tubuh, melindungi tubuh dari serangan

mikroorganisme, sinar ultraviolet dan berperan dalam mengatur tekanan darah

(Lachman, 1986).

Secara umum kulit dibagi tiga lapisan jaringan yaitu epidermis, dermis dan

jaringan subkutan. Lapisan epidermis mempunyai sel basal yang terus membelah

untuk mempertahankan lapisan epitel berlapis. Lapisan ini adalah pelindung

primer antara lingkungan dan dalam tubuh yaitu mencegah masuknya bakteri atau

senyawa racun. Dermis merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin yang

bertanggung jawab untuk sifat – sifat penting dari kulit. Dermis mengandung

pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak, kelenjar

keringat, otot dan serabut saraf (Anief, 1997). Lapisan subkutan (hypodermis)

Page 24: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

merupakan lanjutan dari dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel – sel

lemak (Ansel, 1989).

2.3. Luka Bakar

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang

disebabkan olek kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,

listrik dan radiasi (Moenadjat, 2003). Berat lamanya luka bakar tergantung dari

lamanya dan banyaknya kulit badan yang terbakar. Tindakan yang dapat diberikan

pada luka bakar adalah dengan memberikan terapi lokal dengan tujuan

mendapatkan kesembuhan secepat mungkin. Diusahakan pula mencegah

terjadinya peradangan yang merupakan hambatan paling besar terhadap kecepatan

penyembuhan (Megawati, 2008).

Proses penyembuhan luka dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi,

proliferasi, dan penyudahan.

a) Fase inflamasi

Fase inflamasi berlangsung sejak terjadinya luka sampai hari kelima.

Pembuluh darah yang terputus pada luka menyebabkan pendarahan dan tubuh

akan berusaha menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan pembuluh

yang terputus dan reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi karena trombosit yang

keluar dari pembuluh darah saling melekat dan bersama dengan jala fibrin yang

terbentuk membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah.

b) Fase proliferasi

Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira – kira akhir minggu

ketiga. Pada fase proliferasi luka dipenuhi sel radang, fibroplasia dan kolagen,

Page 25: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan berbenjol halus

yang. Epitel tepi luka yang terdiri dari sel basal terlepas dari dasar dan mengisi

permukaan luka, tempatnya diisi sel baru dari proses mitosis, proses migrasi

terjadi ke arah yang lebih rendah atau datar. Proses fibroplasia akan berhenti dan

mulailah proses pematangan.

c) Fase penyudahan

Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali

jaringan yang berlebih dan berakhir pada perupaan kembali jaringan yang baru

terbentuk. Fase ini dapat berlangsung berbulan – bulan dan dinyatakan berakhir

kalau semua tanda radang sudah lenyap (Moenadjat, 2003).

2.4. Ekstraksi

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai bahan obat,

kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia nabati

adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman

(Anonim, 1985). Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan

mengekstraksi serbuk dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau

serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang

ditetapkan (Anonim, 1995). Ekstraksi adalah proses penarikan zat pokok yang

diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih

dimana zat yang diinginkan larut (Ansel, 1989).

Maserasi merupakan cara penyarian yang paling sederhana, yaitu dilakukan

dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari

Page 26: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat

aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan

zat aktif di dalam sel dengan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak

keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi

antara larutan di luar dan di dalam sel (Anonim, 1986).

Pemilihan cairan penyari harus mempertimbangkan banyak faktor. Cairan

penyari yang baik harus memenuhi kriteria antara lain: murah dan mudah

diperoleh, stabil secara fisika dan kimia, bereksi netral, tidak mudah menguap dan

tidak mudah terbakar, selektif yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang

dikehendaki serta tidak mempengaruhi zat berkhasiat (Anonim, 1986).

Etanol merupakan cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, mudah

terbakar mudah menguap pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78º C

(Anonim, 1995). Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif,

kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% keatas, tidak beracun, netral,

absorbsinya baik, dapat bercampur dengan baik dan panas yang diperlukan untuk

pemekatan lebih sedikit. Etanol 70% sangat efektif dalam menghasilkan jumlah

bahan aktif yang optimal, bahan pengatur hanya sedikit turut dalam cairan

pengekstraksi (Voight, 1984).

Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil, tidak beracun, dan

tidak higroskokopis dengan rumus molekul CH3COOC2H5 mempunyai sifat larut

dalam kloroform, alkohol, larut dalam air dan mempunyai titik didih 77ºC (Sax,

1987). Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi, yaitu proses pembuatan

Page 27: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

ester dengan cara mereflux sebuah asam karboksilat bersama dengan sebuah

alkohol menggunakan katalis asam (Harbone, 1987).

Penguapan pada rotary evaporator vakum dilakukan pada tekanan rendah atau

dengan kenaikan temperatur dan kecepatan terbesar pada titik didih larutan.

Cairan organik yang memiliki titik didih rendah, tekanan permukaan akan rendah.

Labu evaporator dipanaskan pada temperatur tertentu di atas waterbath dan

diputar selama evaporasi, sehingga terjadi pencampuran yang sempurna,

mencegah bumping, dan juga akan memilki permukaan yang relatif lebih kuat.

Pelarut menguap dari campuran kemudian terkondensasi oleh erlenmeyer dan

jatuh pada labu penampung (Vogel, 1978).

2.5. Fraksinasi

Fraksinasi merupakan prosedur pemisahan yang bertujuan memisahkan

golongan utama kandungan yang satu dari kandungan yang lain. Senyawa yang

bersifat polar akan masuk ke pelarut polar dan senyawa non polar akan masuk ke

pelarut non polar (Harborne, 1987).

2.6. Salep

2.6.1. Pengertian dan Fungsi Salep

Salep merupakan sediaan semi padat yang mudah dioleskan dan digunakan

sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam salep

yang cocok (Anief, 2000).

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan salep adalah seleksi

penggunaan basis salep yang cocok. Pemilihan basis salep yang tepat untuk suatu

salep sangat penting karena dasar salep mempengaruhi efek terapeutik dari suatu

Page 28: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

salep. Pemilihan basis salep yang dipakai dalam formulasi sediaan salep

tergantung pada faktor – faktor: Laju kelepasan yang diinginkan bahan obat dari

basis salep, keinginan peningkatan absorbsi obat dari basis salep, kelayakan

melindungi kelembaban kulit oleh basis, waktu obat stabil dalam basis salep dan

kekentalan atau viskositas dari basis salep. Bahwa harus dimengerti, tidak ada

dasar salep yang ideal dan yang memiliki semua sifat yang diinginkan

pemilihannya untuk mendapatkan dasar salep yang secara umum menyediakan

sifat yang diharapkan (Ansel, 1989).

Formulasi salep yang ideal harus bersifat antara lain tidak toksik, tidak

mengiritasi, tidak menyebabkan alergi, tidak meninggalkan bekas, dan tidak

melukai.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sediaan salep diantaranya:

1) Stabil secara fisik maupun kimiawi, lunak karena digunakan untuk kulit yang

teriritasi, inflamasi, dan eskariasi.

2) Mudah dipakai yang diharapkan tidak terlalu keras dan tidak terlalu encer,

sehingga mudah diambil dan enak dipakai.

3) Terdispersi merata karena homogenitas merupakan syarat pokok yang harus

dipenuhi oleh sediaan terutama untuk obat yang mempunyai dosis maksimal.

4) Bahan aktif yang harus terdistribusi merata dalam basis salep sehingga di

setiap bagian dari salep mengandung sejumlah zat aktif yang sama.

5) Basis yang dipakai kondisi fisika dan kimianya harus sesuai dengan bahan obat

dan tidak mempengaruhi kerja dari bahan obatnya.

Page 29: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

6) Basis salep tidak merusak atau menghambat efek terapi dari bahan obat serta

jangan menimbulkan kerja sampingan dan dipilih basis yang mampu

melepaskan obat pada daerah yang diinginkan (Ansel, 1989).

2.6.2. Penggolongan Dasar Salep

Pemilihan dasar salep tergantung beberapa faktor seperti khasiat yang

diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan

ketahanan sediaan jadi. Dasar salep dibedakan menjadi dasar salep hidrokarbon,

dasar salep serap, dasar salep tercuci air dan dasar salep terlarut dalam air (Ansel,

1989).

Dasar salep hidrokarbon (minyak) merupakan dasar salep bebas air,

preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit.

Bila lebih akan sukar larut. Dasar salep minyak dapat dipakai terutama untuk efek

emolien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan

tidak memungkinkan hilangnya lembab ke udara serta sukar dicuci dengan air.

Dasar salep berminyak terdiri dari minyak hidrofob seperti: vaselin, paraffin cair,

minyak tumbuh-tumbuhan dan silicon (Ansel, 1989).

Dasar salep absorbsi (serap) berguna sebagai emolien walaupun tidak

menyediakan derajat penutup seperti yang dihasilkan dasar salep berlemak. Dasar

salep absorbsi sukar dihilangkan dengan air. Dasar salep ini dalam farmasi untuk

pencampuran larutan berair ke dalam larutan berlemak. Contoh dasar salep

absorbsi yaitu lanolin dan petrolatum hidrofilik seperti alkohol stearat, kolesterol,

lilin putih dan petrolatum putih (Ansel, 1989).

Page 30: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dasar salep tercuci oleh air yaitu dasar salep yang mudah dibersihkan

dengan air, merupakan emulsi minyak dalam air yang dapat tercuci dari kulit dan

pakaian dengan air. Dasar salep ini nampaknya seperti krim dapat diencerkan

dengan air atau larutan berair (Ansel, 1989). Contoh dasar salep tercuci air yaitu

vanishing cream, emulsifying ointment dan hydrophilic ointment (Anief, 2000).

Dasar salep yang larut dalam air biasanya disebut greaseless karena tidak

mengandung bahan berlemak. Dasar salep ini sangat mudah melunak dengan

penambahan air ,maka larutan air tidak efektif dicampurkan ke dalam dasar salep

ini. Nampaknya dasar salep ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan dengan

bahan tidak berair atau bahan padat (Ansel, 1989). Contoh dasar salep yang larut

dalam air yaitu PEG, tragacanth dan P.G.A (Anief, 2000).

2.6.3. Faktor – Faktor Pelepasan Obat dari Salep

Faktor – faktor yang dapat memenuhi pelepasan obat dari salep pada

dasarnya sama dengan faktor-faktor absorbsi pada saluran cerna dengan laju difusi

yang sangat tergantung pada sifat fisika kimia obat (Ansel, 1989). Faktor-faktor

yang mempengaruhi pelepasan obat tersebut diantaranya:

1) Kelarutan dari bahan obat (afinitas obat) terhadap bahan pembawa

Obat yang sangat larut dalam bahan pembawa pada umumnya mempunyai

afinitas kuat terhadap bahan pembawa dapat menunjukkan bahwa koefisien

aktifitasnya rendah, sehingga pelepasan obat dari bahan pembawanya menjadi

lambat demikianan sebaliknya (Voight, 1984).

Page 31: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Waktu difusi

Semakin cepat waktu difusi akan semakin besar obat yang dilepas,

sebaliknya obat dilepas akan semakin kecil bila waktu difusi semakin lambat

(Voight, 1984).

3) Jenis basis salep

Basis salep yang satu mempunyai sifat yang berbeda dengan jenis basis

salep lainnya misalnya pH, polaritas, viskositas dan sebagainya, sehingga

pemilihan basis sangat penting karena kesesuaian basis salep sangat berpengaruh

pada proses pelepasannya. Jenis basis salep dengan viskositas tinggi

menyebabkan koefisien difusi obat dalam basis rendah sehingga pelepasan obat

akan menjadi kecil (Voight, 1984).

2.6.4. Pembuatan Salep

Salep dibuat dengan dua metode umum yaitu pencampuran dan pelelehan

(peleburan). Metode untuk pembuatan tertentu terutama tergantung pada sifat-sifat

bahannya. Dalam metode pencampuran, komponen dari salep dicampur bersama-

sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai. Sedangkan dalam

metode peleburan, semua atau beberapa komponen dari salep dicampurkan

dengan melebur bersama dan didinginkan dengan pengadukan yang konstan

sampai mengental. Komponen – komponen yang tidak dicairkan biasanya

ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan

diaduk. Tentu saja bahan – bahan yang mudah menguap ditambahkan terakhir bila

temperatur dari campuran telah cukup rendah tidak menyebabkan penguraian atau

penguapan dari komponen (Ansel, 1989).

Page 32: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2.7. KERANGKA PEMIKIRAN

Binahong merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat. Daun

binahong mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai anti-inflamansi dan bisa

mengurangi rasa nyeri pada luka bakar.

Penyarian flavonoid dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut polar,

semi polar maupun nonpolar dengan kelarutan flavonoid yang diekstraksi. Etil

asetat dapat melarutkan senyawa semipolar pada dinding sel seperti aglikon

flavonoid. Penyarian fraksi etil asetat daun binahong diharapkan agar memperoleh

kandungan senyawa flavonoid dengan rendemen yang tinggi sebagaimana telah

dilaporkan bahwa pada daun binahong terkandung senyawa flavonoid, alkaloid

dan saponin. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan senyawa yang

terkandung pada daun binahong adalah flavonoid. Identifikasi secara

kromatrografi lapis tipis dilakukan untuk mengetahui kandungan golongan

flavonoid pada daun binahong.

Untuk memudahkan penggunaan daun binahong secara topikal maka dibuat

dalam sediaan salep. Sediaan salep lebih disukai karena lebih mudah, praktis, dan

menghantarkan obat pada kulit untuk efek khusus topikal atau sistemik.

Pembuatan sediaan salep menggunakan basis hidrokarbon dan basis serap

dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan sebagai

emolien. Perbedaan konsentrasi fraksi pada tiap basis salep dimaksudkan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terhadap sifat fisik dan kestabilan salep

dengan dilakukan uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar,

uji viskositas dan uji pH.

Page 33: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2.8. HIPOTESIS

1) Senyawa flavonoid diduga terkandung dalam fraksi etil asetat daun binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).

2) Perbedaan tipe basis salep dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong

diduga dapat mempengaruhi sifat fisik dan kestabilan sediaan salep.

Page 34: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven (Memert

model 500), neraca timbang (Denver TL 603 D dan Seout Proohaus ), chamber,

sinar UV (254 nm dan UV 366 nm), timbangan digital, rotary evaporator (Bibby

RE 200B), pH meter, viscotester (VT-04 E-RION CO), kompor listrik, water bath,

gelas objek, spatula logam, mortir dan stamper, pot salep serta peralatan gelas

yang biasa digunakan di laboratorium.

3.1.2. Bahan

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia

daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), etanol 70% (teknis), etil

asetat, campuran etil asetat : asam format : asam asetat : air (100:11:11:26), silika

GF254, penampak bercak FeCl3, vaselin album, cetaceum, adeps lanae, aquadest,

oleum sesami, cera flava, nipagin, nipasol dan oleum rossae.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Oktober 2011. Tempat penelitian

dilakukan di Sub – Laboratorium Biologi Pusat dan Laboratorium Farmasetika

Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.3. Identifikasi Variabel Penelitian

Basis salep hidrokarbon dan basis salep serap dengan konsentrasi 3%, 5%,

7% dan 9% dibuat sediaan salep dan diuji sifat fisik salep dan kestabilan salep

Page 35: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji

viskositas, dan uji pH.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan tipe basis salep dan

konsentrasi fraksi. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik salep

meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, serta uji

kestabilan salep meliputi uji viskositas dan uji pH.

Variabel tekendali dalam penelitian ini adalah kadar fraksi dalam salep,

proses pembuatan salep fraksi etil asetat daun binahong, serta metode pengujian

sifat fisik dan kestabilan salep.

3.4. Cara Kerja Penelitian

3.4.1. Pengumpulan dan Preparasi Bahan

Daun binahong diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu, Karanganyar,

Jawa Tengah dan dideterminasi di Universitas Setia Budi Surakarta. Daun

binahong segar dicuci dengan air mengalir hingga bersih, ditiriskan di rak

pengering dan dikeringkan dengan oven pada suhu 40ºC. Simplisia daun binahong

kering kemudian diserbuk dan disimpan dalam wadah yang bersih dan kedap

udara.

3.4.2. Fraksinasi Daun Binahong

Sebanyak 1500 gram serbuk simplisia daun binahong diekstraksi dengan

metode maserasi (perendaman bahan) menggunakan pelarut etanol 70% selama 3

hari. Maserat etanol disaring dengan kain flanel dan dipekatkan menggunakan

rotary evaporator hingga dihasilkan ekstrak etanolik. Ekstrak etanolik kemudian

Page 36: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

difraksinasi dengan pelarut etil asetat. Fraksi etil asetat dipisahkan dari residunya.

Hasil pemisahan dipekatkan kembali menggunakan rotary evaporator hingga

dihasilkan fraksi berupa ekstrak kental etil asetat daun binahong.

3.4.3. Pengujian Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Pengujian fraksi etil asetat daun binahong dilakukan dengan pemeriksaan

organoleptis, uji daya lekat dan susut pengeringan. Pemeriksaan organoleptis

dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, dan bau dari fraksi etil asetat daun

binahong. Uji daya lekat dilakukan dengan mengukur waktu pemisahan fraksi etil

asetat daun binahong menggunakan dua gelas objek. Uji susut pengeringan

dilakukan dengan mengukur sisa fraksi etil asetat daun binahong setelah

pengeringan pada suhu 105ºC selama 30 menit atau sampai berat konstan.

3.4.4. Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid secara Kromatografi Lapis

Tipis

Identifikasi ini menggunakan plat silika GF254 sebagai fase diam dan

campuran etil asetat : asam format : asam asetat : air (100:11:11:26) sebagai fase

gerak (Wagner, 1984). KLT dilakukan dengan cara fraksi etil asetat daun

binahong ditotolkan pada plat silika dan dimasukkan ke dalam chamber yang di

dalamnya berisi fase gerak hingga larutan pengembang mencapai tanda batas atas

yang telah ditentukan. Senyawa dalam fraksi akan terelusi ke atas hingga

menimbulkan bercak noda. Noda yang dihasilkan diamati, dilihat dibawah sinar

UV 254 nm dan 366 nm serta dideteksi dengan pereaksi semprot FeCl3. Setelah

dilakukan penyemprotan, plat dipanaskan selama 10 – 15 menit pada suhu 100°C

dan dilakukan penghitungan Rf.

Page 37: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3.4.5. Perhitungan Dosis Salep

Mitha (2010) melaporkan bahwa daun binahong yang digunakan untuk

penyembuhan luka bakar sebesar 10 lembar daun basah setara dengan 56,25 gram

daun basah. Hasil orientasi 56,25 gram daun basah setara dengan 3,53 gram

serbuk kering dan setara dengan 0,72 gram ekstrak kental.

Sediaan salep dari fraksi etil asetat daun binahong dibuat 30 gram

menggunakan tipe basis hidrokarbon (Formula I) dan basis serap (Formula II)

dengan konsentrasi fraksi tiap basis yaitu 3%, 5%, 7% dan 9%. Masing – masing

formula salep dibuat 2 replikasi. Perhitungan dosis dapat dilihat pada lampiran 2.

3.4.6. Formulasi Sediaan Salep

Formulasi salep fraksi etil asetat daun binahong secara lengkap dapat

dilihat pada Tabel I dan Tabel II.

Tabel I. Formula salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon

Formula Kontrol F IA F IB F IC F ID

Fraksi etil asetat daun

binahong

- 0,9 g 1,5 g 2,1 g 2,7 g

Vaselin album 28,5 g 27,59 g 27,02 g 26,45 g 25,88 g

Cetaceum 1,5 g 1,45 g 1,42 g 1,39 g 1,36 g

Nipagin - 45 mg 45 mg 45 mg 45 mg

Nipasol - 15 mg 15 mg 15 mg 15 mg

Ol. Rosae - 3 gtt 3 gtt 3gtt 3 gtt

Berat salep 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram

Cara pembuatan :

Vaselin album dan cetaceum dilebur diatas waterbath. Hasil leburan

dimasukkan ke dalam mortir panas dan diaduk hingga terbentuk campuran basis.

Masukkan fraksi etil asetat daun binahong dan aduk hingga homogen. Tambahkan

nipagin, nipasol dan oleum rossae. Diaduk hingga homogen. Masukkan dalam pot

salep.

Page 38: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tabel II. Formula salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap

Formula Kontrol F IIA F IIB F IIC F IID

Fraksi etil asetat daun

binahong

- 0,9 g 1,5 g 2,1 g 2,7 g

Adeps lanae 20,25 g 19,61 g 19.20 g 18,79 g 18,38 g

Aquadest 6,75 g 6,53 g 6,40 g 6,26 g 6,13 g

Cera flava 0,9 g 0,87 g 0,85 g 0,84 g 0,82 g

Oleum Sesami 2,1 g 2,03 g 1,99 g 1,95 g 1,91 g

Nipagin - 45 mg 45 mg 45 mg 45 mg

Nipasol - 15 mg 15 mg 15 mg 15 mg

Oleum Rosae - 3 gtt 3 gtt 3 gtt 3 gtt

Berat salep 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram 30 gram

Cara pembuatan :

Masukkan adeps lanae dan aquadest dalam mortir dan aduk (campuran 1).

Cera flava dan oleum sesami dilebur di atas waterbath. Hasil leburan diaduk

dalam mortir dan tambahkan campuran 1. Masukkan fraksi etil asetat daun

binahong dan aduk hingga homogen. Tambahkan nipagin, nipasol dan oleum

rossae. Aduk hingga homogen. Masukkan dalam pot salep.

3.4.7. Pengujian sediaan salep

Dilakukan pengujian fisik dan kestabilan salep meliputi:

a) Uji organoleptis

Sediaan salep diamati secara organoleptis untuk mengetahui warna, bau,

rasa dan bentuknya (Anonim, 2000).

b) Uji homogenitas

Sediaan salep diuji homogenitasnya secara fisik dengan mengoleskan pada

sekeping kaca atau bahan transparan yang cocok. Diamati sediaan salep

menunjukan susunan yang homogen (Anonim, 1974).

c) Uji daya lekat salep

Salep diletakkan secukupnya diatas gelas objek yang telah diketahui

luasnya. Diletakkan gelas objek yang lain diatas salep tersebut dan ditekan dengan

Page 39: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

beban 1 kg selama 5 menit. Dipasang gelas objek pada alat uji. Kemudian

dilepaskan beban seberat 80 gram dan dicatat waktunya hingga kedua gelas objek

ini terlepas. Dilakukan untuk tiap formula salep dengan masing-masing 3 kali

percobaan.

d) Uji daya sebar salep

Dilakukan dengan menimbang 0,5 gram salep dan diletakkan di tengah

alat (kaca bulat). Ditimbang dahulu kaca yang satunya. Kaca diletakkan di atas

massa salep dan dibiarkan selama 1 menit, kemudian diukur diameter salep yang

menyebar (dengan mengambil panjang rata – rata diameter dari beberapa sisi).

Ditambahkan 50 gram beban tambahan, diamkan selama 1 menit dan catat

diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya. Diteruskan dengan menambah

tiap kali dengan beban tambahan 50 gram dan dicatat diameter salep yang

menyebar setelah 1 menit.

e) Uji Viskositas

Dilakukan dengan menggunakan alat viscotester. Viscotester dipasang

pada klemnya dengan arah horisontal atau tegak lurus dengan arah klem. Rotor

dipasang pada viscotester dengan menguncinya berlawanan arah jarum jam.

Mangkuk diisi sampel salep yang akan diuji, rotor ditempatkan tepat berada

ditengah – tengah yang berisi salep, kemudian alat dihidupkan dan ketika rotor

mulai berputar jarum penunjuk viskositas secara otomatis akan bergerak menuju

kekanan kemudian setelah stabil, viskositas dibaca pada skala dari rotor yang

digunakan. Pengujian ini dilakukan setiap satu minggu sekali selama 8 minggu.

Page 40: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

e) Uji pH

Sebanyak 0,5 gram sediaan salep dilarutkan dalam 30 ml aquadest. Diukur

nilai pH menggunakan pH meter sampai menujukkan nilai pH yang konstan.

Pemeriksaan pH dilakukan setiap minggu selama 8 minggu pada suhu kamar.

3.5. Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari uji sifat fisik dan kestabilan salep dianalisis secara

statistik menggunakan Uji Independent T – Test untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh perbedaan tipe basis salep dan Kolmogorov – Smirnov yang

dilanjutkan dengan Oneway Anova untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

perbedaan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong terhadap sifat fisik dan

kestabilan sediaan salep.

3.6. Diagram Alir Cara Kerja

Pembuatan fraksi etil

asetat daun binahong

Formulasi salep fraksi etil

asetat daun binahong

Pengujian salep

Uji

Sifat fisik

Uji

kestabilan

Uji

viskositas

Uji pH

Uji

homogenitas

Uji

organoleptis

Uji

daya lekat

Uji

daya sebar

Rendemen

Organoleptis

Susut

pengeringan

KLT

Gambar 3. Diagram Cara Kerja Penelitian

Page 41: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pembuatan Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

- e

Gambar 4. Diagram Pembuatan Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Simplisia daun binahong

Maserasi dengan etanol

1:10 selama 3 hari

Penyaringan dengan

kain flanel

Maserat

Penguapan dengan

rotary evaporator

Ekstrak etanolik

Fraksinasi dengan etil

asetat (1:10)

Pemisahan

Residu Fraksi etil asetat

Penguapan dengan

rotary evaporator

Fraksi etil asetat

daun binahong

Page 42: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Formulasi Salep dengan Basis Hidrokarbon

ditambahkan ditambahkan

Gambar 5. Diagram Formulasi Salep dengan Basis Hidrokarbon

Formulasi Salep dengan Basis Serap

ditambahkan ditambahkan

Gambar 6. Diagram Formulasi Salep dengan Basis Serap

Vaselin album dan

cetaceum dilebur

Oleum Sesami

dan cera flava

dilebur

Hasil leburan

Diaduk pada mortir

panas

Campuran basis Fraksi etil asetat

daun binahong

Nipagin, nipasol,

oleum rosae

Salep fraksi etil asetat daun

binahong basis hidrokarbon

Hasil leburan Campuran 1

Campuran adeps

lanae dan aquadest

Campuran basis Fraksi etil asetat

daun binahong

Salep fraksi etil asetat

daun binahong basis serap

Nipagin, nipasol,

oleum rosae

Page 43: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan dan Preparasi Bahan

Pengambilan bahan berupa tanaman dimulai dengan pemilihan bibit unggul

tanaman hingga pemilihan waktu panen. Pemilihan tanaman didasarkan pada

bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen dan tempat tumbuh.

Penelitian ini menggunakan daun binahong yang diperoleh dari Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T)

Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Daun yang dipilih yaitu daun yang

sudah memasuki periode matang fisiologis pada saat tanaman telah tumbuh

maksimal. Cara pemanenan daun binahong dilakukan dengan cara dipetik

menggunakan tangan.

Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah determinasi tanaman yaitu

dengan menetapkan kebenaran sampel tanaman binahong yang berkaitan dengan

ciri – ciri makroskopi binahong serta mencocokan ciri – ciri morfologis pada

binahong terhadap kepustakaan yang ada. Determinasi tanaman binahong

dilakukan di Universitas Setia Budi Surakarta, Jawa Tengah. Hasil determinasi

menunjukkan bahwa daun yang diteliti merupakan Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis. Hasil determinasi tanaman binahong dapat dilihat pada lampiran 1.

Daun binahong yang diperoleh dicuci untuk menghilangkan kotoran yang

melekat pada daun seperti debu atau tanah. Dilakukan proses pengeringan

menggunakan oven pada suhu 40ºC agar kandungan senyawa aktif yang terdapat

pada daun binahong tidak mengalami kerusakan. Pengeringan dimaksudkan untuk

Page 44: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mengurangi kadar air, mencegah tumbuhnya jamur sehingga dapat disimpan lebih

lama (pengawetan), serta untuk mencegah agar tidak mudah rusak sehingga

komposisi kimianya tidak mengalami perubahan. Lama pengeringan daun

binahong selama 5 hari. Hasil pengeringan berupa simplisia daun binahong kering

berwarna hijau kecoklatan. Daun binahong kering dihaluskan untuk dijadikan

serbuk dengan maksud untuk mempermudah proses ekstraksi. Semakin besar luas

permukaan serbuk maka interaksi zat pelarut ekstraksi akan semakin besar,

sehingga proses ekstraksi akan semakin efektif (Anonim, 2000).

4.2. Fraksinasi Daun Binahong

Fraksinasi daun binahong diawali dengan mengekstraksi daun binahong

menggunakan metode maserasi. Proses maserasi dilakukan menggunakan pelarut

etanol 70% dengan dilanjutkan proses fraksinasi menggunakan pelarut etil asetat.

Penggunaan pelarut etanol 70% dimaksudkan untuk mengambil semua komponen

aktif, baik yang bersifat polar maupun non polar. Sedangkan penggunaan pelarut

etil asetat dimaksudkan untuk mengambil senyawa semi polar yang berupa

flavonoid.

Serbuk daun binahong direndam dalam etanol 70% selama 3 hari hingga

warna maserat menjadi hijau kehitaman. Selama proses maserasi dilakukan

pengadukan sesekali dengan tujuan untuk mempercepat kontak antara sampel

dengan pelarut. Larutan selanjutnya disaring dengan kain flanel hingga diperoleh

filtrat berupa maserat dengan warna hijau tua kehitaman. Maserat diuapkan

menggunakan rotary evaporator dengan tujuan untuk memekatkan ekstrak dan

memisahkan antara pelarut dengan senyawa aktif dalam daun binahong. Hasil dari

Page 45: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pemekatan berupa ekstrak etanolik yang selanjutnya akan difraksinasi dengan

pelarut etil asetat. Penguapan pada rotary evaporator dilakukan pada tekanan

rendah atau dengan kenaikan temperatur dan kecepatan terbesar pada titik didih

larutan (Vogel,1978). Suhu penguapan masing – masing pelarut pada ekstrak

diatur berdasarkan suhu titik didihnya sehingga penguapan dilakukan pada suhu

70ºC. Hasil dari fraksinasi diperoleh fraksi etil asetat daun binahong berupa

ekstrak kental, berwarna hijau kehitaman, dan berbau seperti jamu. Hasil

fraksinasi dapat dilihat pada lampiran 10.

4.3. Rendemen Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Rendemen merupakan perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan

simplisia awal (Anonim, 1987). Berat daun binahong basah 30 kilogram setelah

dikeringkan menggunakan oven diperoleh daun binahong kering sebanyak 2

kilogram. Dari 1500 gram daun binahong kering, diperoleh fraksi etil asetat daun

binahong sebanyak 110,47 gram. Hasil rendemen fraksi eti asetat daun binahong

sebesar 7,36%. Perhitungan hasil rendemen dapat dilihat pada lampiran 3.

4.4. Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid secara Kromatografi Lapis

Tipis

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan metode pemisahan senyawa

kimia dengan menggunakan fase diam dan fase gerak. Fase diam yang digunakan

dalam KLT berupa zat padat silika atau alumina yang mempunyai kemampuan

mengabsorbsi bahan – bahan yang akan dipisahkan (sebagai absorben) (Kristanti,

2008). Fase gerak yang dipakai adalah pelarut tunggal atau campuran pelarut

dengan perbandingan tertentu. Dari hasil penelitian pendahuluan Universitas

Page 46: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gadja Mada, dinyatakan bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung

senyawa aktif flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin (Manoi, 2009). Pada

penelitian ini menggunakan plat silika GF254 sebagai fase diam dan campuran etil

asetat : asam format : asam asetat : air (100:11:11:26) sebagai fase gerak. Deteksi

senyawa semprot yang digunakan yaitu FeCl3. Pembuatan FeCl3 dilakukan dengan

cara menambahkan 5% alumunium klorida ke dalam 0,5 N HCl. Nilai Rf yang

diperoleh sebesar 0,891. Hasil perhitungan nilai Rf dan hasil penampakan bercak

dapat dilihat pada lampiran 4 dan gambar 7, serta kesesuaian dengan teori dapat

dilihat pada tabel III.

A B C

Gambar 7. Hasil Penampakan Bercak

Keterangan : A = Pada sinar UV 254 nm

B = Pada sinar UV 366 nm

C = Setelah disemprot FeCl3

Tabel III. Hasil Identifikasi Flavonoid secara KLT

Penampakan Bercak

Sinar Tampak Sinar UV 254 nm Setelah disemprot FeCl3

Teori Hasil Teori Hasil Teori Hasil

Rf : 0,86

Warna:

Kuning

Rf : 0,891

Warna:

Kuning

Coklat

Coklat muda Hijau kuat

berlatar

belakang

kuning

Hijau berlatar

belakang

kuning Sinar UV 366 nm

Teori Hasil

Biru Biru sampai

hitam

Sumber teori : Wagner, 1984

Hasil identifikasi secara KLT menunjukkan bahwa dalam fraksi etil asetat

daun binahong terkandung senyawa flavonoid.

Page 47: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4.5. Pengujian Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Dilakukan uji kontrol kualitas fraksi etil asetat daun binahong meliputi uji

organoleptis, daya lekat, dan susut pengeringan. Pemeriksaan organoleptis

dilakukan untuk mengetahui hasil fisik fraksi etil asetat daun binahong meliputi

bentuk, warna, dan bau (Anonim, 2000). Hasil pemeriksaan organoleptis fraksi

etil asetat daun binahong dapat dilihat pada tabel IV.

Tabel IV. Hasil pemeriksaan organoleptis fraksi etil asetat daun binahong

Pemeriksaan Hasil

Bentuk Berupa ekstrak kental

Warna Hijau pekat kehitaman

Bau Khas seperti jamu

Pengujian daya lekat dilakukan untuk mengetahui waktu pemisahan fraksi

menggunakan dua gelas objek. Waktu rata – rata pemisahan fraksi etil asetat

sebesar 6,2 detik. Uji susut pengeringan dilakukan untuk memberikan batasan

maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses

pengeringan (Anonim, 2000). Dari hasil susut pengeringan fraksi etil asetat daun

binahong diperoleh hasil sebesar 72,86%. Hasil uji daya lekat dan perhitungan

susut pengeringan fraksi etil asetat daun binahong dapat dilihat pada lampiran 5.

4.6. Hasil Uji Sifat Fisik Salep

4.6.1. Uji Organoleptis Salep

Pengujian organoleptis dilakukan untuk mengetahui hasil fisik sediaan

salep fraksi etil asetat daun binahong meliputi bentuk, warna, dan bau. Hasil

formulasi dan uji organoleptis salep fraksi etil asetat daun binahong dapat dilihat

pada gambar 8 dan tabel V.

Page 48: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kontrol I A I B I C I D

Kontrol II A II B II C II D

Gambar 8. Hasil formulasi salep

Tabel V. Hasil uji organoleptis salep fraksi etil asetat daun binahong

Basis Formula Hasil Pengamatan

Bentuk Warna Bau

Hidrokarbon Kontrol Konsistensi lunak Putih Khas

I A Konsistensi lunak Hijau pekat Khas Ol. Rossae

I B Konsistensi lunak Hijau pekat Khas Ol. Rossae

I C Konsistensi lunak Hijau kehitaman Khas Ol. Rossae

I D Konsistensi lunak Hijau kehitaman Khas Ol. Rossae

Serap Kontrol Konsistensi lunak Kuning muda Khas

II A Konsistensi lunak Hijau muda pucat Khas Ol. Rossae

II B Konsistensi lunak Hijau muda pucat Khas Ol. Rossae

II C Konsistensi lunak Hijau pucat Khas Ol. Rossae

II D Konsistensi lunak Hijau pucat Khas Ol. Rossae

Keterangan :

Formula IA, IB, IC dan ID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Formula IIA, IIB, IIC dan IID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada salep basis hidrokarbon

mempunyai konsistensi lunak dan memadat sedangkan pada basis serap

mempunyai konsistensi lunak. Semakin tinggi konsentrasi fraksi etil asetat daun

binahong, maka bentuk dan warna dari salep binahong semakin kental dan pekat.

Selama penyimpanan tidak terjadi perubahan bentuk, warna dan bau. Dengan

demikian secara organoleptis, sediaan salep fraksi etil asetat daun binahong dapat

dikatakan stabil secara fisik.

4.6.2. Uji Homogenitas Salep

Pengujian homogenitas salep dilakukan secara visual untuk mengetahui

homogenitas dari formula salep yang diteliti. Persyaratan homogenitas dalam

Page 49: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Ekstra Farmakope Indonesia 1974, yaitu jika salep dioleskan pada sekeping kaca

atau bahan transparan lain yang cocok harus menunjukkan susunan yang homogen

yang dapat dilihat dengan tidak adanya partikel yang bergerombol dan menyebar

secara merata. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel VI.

Tabel VI. Hasil uji homogenitas salep

Basis Formula Hasil Uji

Hidrokarbon Kontrol Homogen

I A Homogen

I B Homogen

I C Homogen

I D Homogen

Serap Kontrol Homogen

II A Homogen

II B Homogen

II C Homogen

II D Homogen

Keterangan :

Formula IA, IB, IC dan ID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Formula IIA, IIB, IIC dan IID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Hasil pengamatan pada suhu kamar menunjukkan masing – masing

formula salep yang dioleskan pada sekeping kaca terlihat susunan yang homogen

yaitu menyebar merata dan tidak ada perbedaan warna antar komponen salep. Hal

ini sudah sesuai dengan persyaratan homogenitas dalam Ekstra Farmakope

Indonesia 1974. Selama dilakukan penyimpanan selama 8 minggu tidak terjadi

perubahan homogenitas dari kedua basis salep. Dengan demikian, sediaan salep

fraksi etil asetat daun binahong dapat dikatakan memiliki homogenitas yang baik.

4.6.3. Uji Daya Lekat Salep

Pengujian daya lekat salep dilakukan untuk mengetahui kemampuan salep

untuk melekat pada permukaan kulit. Daya lekat salep ditentukan dengan

mengukur lama waktu pemisahan menggunakan dua objek gelas. Semakin lama

Page 50: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

waktu salep untuk melekat pada kulit berarti semakin baik ikatan antara salep

dengan kulit sehingga ikatan antara obat – obat dengan sel penyerap pada kulit

akan semakin baik dan dapat memperbaiki adsorpsi pada kulit (Voight, 1984).

Hasil daya lekat salep fraksi etil asetat daun binahong dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Hasil analisis uji daya lekat salep Formula x ± CV

I A 1,4500 ± 0,0286

I B 4,1833 ± 0,1161

I C 7,3033 ± 0,1758

I D 11,3200 ± 0,1927

II A 7,9767 ± 0,1096

II B 11,4633 ± 0,1798

II C 14,3933 ± 0,1796

II D 21,8767 ± 0,3434

Keterangan :

Formula IA, IB, IC dan ID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Formula IIA, IIB, IIC dan IID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Hasil data pengamatan menunjukkan salep basis serap mempunyai daya

melekat lebih lama dibandingkan dengan salep basis hidrokarbon. Hal ini

dikarenakan basis hidrokarbon merupakan basis minyak sehingga waktu

pemisahan kedua gelas objek berlangsung lebih cepat dibanding dengan basis

serap. Daya lekat salep basis hidrokarbon yaitu F IA < F IB < F IC < F ID dan

basis serap yaitu F IIA < F IIB < F IIC < F IID. Formula ID dan formula IID

mempunyai daya lekat paling lama sehingga salep akan lebih lama kontak

terhadap permukaan kulit. Pada umumnya, semakin lama waktu pemakaian obat

menempel pada kulit, semakin banyak kemungkinan absorpsi (Ansel, 1989).

Berdasarkan hal tersebut dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi konsentrasi

fraksi atau semakin kental massa salep maka kemampuan salep untuk melekat

Page 51: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

atau kontak pada permukaan kulit akan semakin lama sehingga absorbsi obat akan

semakin baik dan efektifitas pengobatan bisa tercapai.

Hasil data pengamatan kemudian dianalisis menggunakan Uji Independent

T – Test dan Kolmogorov – Smirnov. Berdasarkan hasil analisis Uji Independent

T – Test diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,31. Nilai signifikasi yang diperoleh >

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tipe basis berpengaruh terhadap daya

lekat salep. Tipe basis salep serap mempunyai massa yang lebih kental dan

melekat lebih lama dibanding dengan basis hidrokarbon sehingga kemampuan

melekat atau kontak terhadap permukaan kulit juga akan semakin lama dan begitu

pula sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas Kolmogorov – Smirnov untuk

formula I dan II diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,684 dan 0,793. Nilai

signifikasi yang diperoleh > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi

secara normal. Dilakukan uji Anova satu jalan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh perbedaan konsentrasi fraksi terhadap daya lekat salep. Hasil

analisis uji Anova pada formula I dan II diperoleh nilai F hitung sebesar 123,586

dan 107,478. Nilai F tabel (df. 4 – 10) pada tingkat signifikasi 0,05 adalah 3,48.

Nilai F hitung > F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi fraksi

berpengaruh terhadap daya lekat salep. Semakin tinggi konsentrasi fraksi akan

semakin kental massa salepnya sehingga kemampuan salep untuk melekat akan

semakin lama dan begitu pula sebaliknya. Dilakukan uji Post Hoc Test untuk

mengetahui lebih lanjut perbedaan yang terjadi antar kelompok variabel.

Berdasarkan uji Tukey menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar

Page 52: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

formula salep pada tiap basis. Daya lekat formula IB, IC, ID dan IIB, IIC, IID

berbeda signifikan dengan basis pembandingnya. Hasil uji dan analisis statistik

pengujian daya lekat salep dapat dilihat pada lampiran 6 dan 12.

4.6.4. Uji Daya Sebar Salep

Pengujian daya sebar salep dilakukan untuk mengetahui kemampuan salep

untuk menyebar pada permukaan kulit. Marchaban (1993) melaporkan bahwa

suatu sediaan salep diharapkan mampu menyebar dengan mudah pada permukaan

kulit tanpa menggunakan tekanan yang berarti. Hasil analisis daya sebar salep

dapat dilihat pada tabel VIII.

Tabel VIII. Hasil analisis daya sebar salep

Formula x ± CV

I A 3,0333 ± 0,0117

I B 2,8667 ± 0,0117

I C 2,6667 ± 0,0117

I D 2,5667 ± 0,0117

II A 3,2333 ± 0,0117

II B 3,2000 ± 0,0000

II C 2,9333 ± 0,0117

II D 2,7333 ± 0,0117

Keterangan :

Formula IA, IB, IC dan ID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Formula IIA, IIB, IIC dan IID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Hasil pengamatan menunjukkan salep basis serap menyebar lebih luas dari

pada basis hidrokarbon. Hal ini dikarenakan basis serap mempunyai konsistensi

lebih lunak sehingga akan lebih mudah menyebar pada permukaan kulit. Aishah

(2010) melaporkan bahwa luas penyebaran berhubungan dengan konsistensi,

kenaikan daya sebar salep disebabkan oleh turunnya suatu konsistensi salep

sehingga salep menjadi lebih lunak dan semakin mudah dioleskan. Daya sebar

salep basis hidrokarbon yaitu F IA > F IB > F IC > F ID dan basis serap yaitu F

Page 53: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

IIA > F IIB > F IIC > F IID. Absorbsi obat nampaknya ditingkatkan dari

pembawa yang dapat dengan mudah menyebar di permukaan kulit (Ansel, 1989).

Semakin tinggi konsentrasi fraksi atau semakin kental massa salep, maka luas

penyebaran salep akan semakin kecil seiring dengan kenaikan beban. Berdasarkan

hal tersebut dapat diasumsikan bahwa semakin luas penyebaran salep maka salep

akan mudah menyebar pada permukaan kulit sehingga absorbsi obat pada

permukaan kulit akan semakin meningkat.

Hasil data pengamatan kemudian dianalisis menggunakan Uji Independent

T – Test dan Kolmogorov – Smirnov. Berdasarkan hasil analisis Uji Independent

T – Test diperoleh nilai signifikasi sebesar 1,000. Nilai signifikasi yang diperoleh

> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tipe basis berpengaruh terhadap daya

sebar salep. Tipe basis serap mempunyai massa lebih lunak dan luas penyebaran

lebih besar dibanding basis hidrokarbon sehingga salep akan lebih mudah

menyebar pada permukaan kulit dan begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas Kolmogorov – Smirnov pada

formula I dan II diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,500 dan 0,980. Nilai

signifikan yang diperoleh > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi

secara normal. Analisis data dilanjutkan dengan uji Anova satu jalan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perbedaan konsentrasi fraksi terhadap

daya sebar salep. Berdasarkan hasil analisis Anova, pada formula I dan II

diperoleh nilai F hitung sebesar 47,125 dan 137,500. Nilai F tabel (df 4 – 10)

pada tingkat signifikasi 0,05 adalah 3,48. Nilai F hitung > F tabel sehingga hasil

analisis menunjukkan konsentrasi fraksi berpengaruh terhadap daya sebar salep.

Page 54: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Semakin tinggi konsentrasi fraksi atau semakin kental massa salep maka luas

penyebaran salep pada permukaan kulit akan semakin kecil dan begitu pula

sebaliknya. Dilakukan uji Post Hoc Test untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan

yang terjadi antar kelompok variabel. Berdasarkan uji Tukey menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan antar formula salep pada tiap basis. Daya sebar

formula IC, ID dan IIA, IIB, IIC, IID berbeda signifikan dengan basis

pembandingnya. Hasil uji dan analisis statistik pengujian daya sebar salep dapat

dilihat pada lampiran 7 dan 13.

4.6.5. Uji Viskositas

Viskositas merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Hasil

pengamatan uji viskositas selama penyimpanan 8 minggu pada suhu kamar dapat

dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Grafik uji viskositas salep selama penyimpanan 8 minggu

Keterangan :

Formula IA, IB, IC dan ID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7% dan 9%

Formula IIA, IIB, IIC dan IID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Hasil pengujian menunjukkan salep basis serap mempunyai viskositas lebih

besar dibanding salep basis hidrokarbon. Hal ini dikarenakan basis hidrokarbon

merupakan basis minyak sehingga akan lebih mudah mengalir. Marchaban (1993)

melaporkan bahwa massa salep yang semakin padat atau kental maka viskositas

0

100

200

300

400

F IA F IB F IC F ID F IIA F IIB F IIC F IID

minggu 1

minggu 2

minggu 3

minggu 4

minggu 5

minggu 6

Page 55: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

akan semakin besar. Viskositas salep basis hidrokarbon yaitu F IA < F IB < F IC

< F ID dan basis serap yaitu F IIA < F IIB < F IIC < F IID. Semakin tinggi

konsentrasi fraksi atau semakin kental massa salep maka viskositas akan semakin

besar sehingga salep akan lebih sulit mengalir. Viskositas berhubungan erat

dengan daya menyebar salep pada kulit dan kenyamanan pada waktu pemakaian.

Semakin besar viskositas salep maka daya menyebarnya menjadi semakin kecil.

Salep yang mempunyai viskositas yang rendah akan memudahkan saat

pengambilan dari wadah dan memudahkan pemakaian karena konsistensinya

lunak. Viskositas salep juga berhubungan erat dengan daya melekatnya, karena

semakin tinggi viskositas maka kemampuan salep untuk melekat juga semakin

lama. Pada grafik dapat dilihat tidak terdapat perubahan yang nyata terhadap

sediaan salep selama penyimpanan 8 minggu. Perubahan nilai viskositas bisa

terjadi karena adanya perubahan suhu pada waktu penyimpanan. Selama

penyimpanan 8 minggu, salep basis serap mempunyai viskositas lebih stabil

dibanding dengan basis hidrokarbon.

Hasil data pengamatan kemudian dianalisis menggunakan Uji Independent

T – Test dan Kolmogorov – Smirnov. Pada hasil analisis Uji Independent T – Test

diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,324. Nilai signifikasi yang diperoleh > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa tipe basis salep berpengaruh terhadap

viskositas salep. Tipe basis salep serap mempunyai massa yang lebih kental

sehingga akan lebih sulit mengalir dan mempunyai viskositas yang lebih besar

dari pada basis hidrokarbon dan begitu pula sebaliknya.

Page 56: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas Kolmogorov – Smirnov untuk

formula I dan II diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,187 dan 0,4. Nilai signifikasi

yang diperoleh > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi secara

normal. Dilakukan uji Anova satu jalan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh perbedaan konsentrasi fraksi terhadap viskositas salep. Berdasarkan

hasil analisis Anova untuk formula I dan II diperoleh nilai F hitung sebesar

316,201 dan 579,703. Nilai F tabel (df 4 – 35) pada tingkat signifikasi 0,05 adalah

2,65. Nilai F hitung yang diperoleh > F tabel sehingga hasil analisis menunjukkan

bahwa konsentrasi fraksi berpengaruh terhadap viskositas salep. Semakin tinggi

konsentrasi fraksi atau semakin kental massa salep maka salep akan lebih sulit

mengalir sehingga viskositasnya akan semakin besar. Dilakukan uji Post Hoc Test

untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan yang terjadi antar kelompok variabel.

Berdasarkan uji Tukey menunjukkan perbedaan yang signifikan antar formula

salep. Viskositas formula IB, IC, ID dan IIA, IIB, IIC, IID berbeda nyata dengan

basis pembandingnya. Hasil uji dan analisis statistik pengujian viskositas dapat

dilihat pada lampiran 8 dan 14.

4.6.6. Uji pH

Pemeriksaan pH adalah salah satu bagian dari pemeriksaan sifat kimia

dalam memprediksi kestabilan sediaan salep. pH sediaan salep harus sesuai

dengan pH kulit supaya tidak terjadi iritasi pada kulit. Kestabilan pH harus stabil

selama penyimpanan agar salep aman digunakan pada kulit. Nilai pH yang aman

untuk kulit yaitu pH 5 hingga 10 dan nilai pH basis salep yang baik, yaitu pH 5,5

Page 57: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

hingga 7 (Troy et al, 2005). Hasil pengamatan uji viskositas selama penyimpanan

8 minggu pada suhu kamar dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Grafik uji pH salep selama penyimpanan 8 minggu

Keterangan :

Formula IA, IB, IC dan ID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis hidrokarbon dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7% dan 9%

Formula IIA, IIB, IIC dan IID : Salep fraksi etil asetat daun binahong basis serap dengan

konsentrasi fraksi 3%, 5%, 7%, dan 9%

Hasil data pengamatan menunjukkan bahwa nilai pH salep berkisar antara

6,2 hingga 7,1. Rentang nilai pH telah memenuhi persyaratan nilai pH yang aman

untuk kulit dan yang baik untuk basis salep. Selama penyimpanan tidak terjadi

perubahan pH yang nyata dari tiap minggu. Perubahan pH bisa terjadi karena suhu

ruangan yang tidak stabil dan lamanya penyimpanan. Selama penyimpanan 8

minggu, salep basis serap mempunyai nilai pH yang lebih stabil dibanding basis

hidrokarbon.

Hasil data pengamatan kemudian diuji Uji Independent T – Test dan

Kolmogorov – Smirnov. Pada hasil analisis Uji Independent T – Test diperoleh

nilai signifikasi sebesar 0,110. Nilai signifikasi yang diperoleh > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tipe basis salep berpengaruh terhadap pH salep.

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas Kolmogorov – Smirnov untuk

formula I dan II diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,602 dan 0,712. Nilai

5,6

5,8

6

6,2

6,4

6,6

6,8

7

7,2

F IA F IB F IC F ID F IIA F IIB F IIC F IID

minggu 1

minggu 2

minggu 3

minggu 4

minggu 5

minggu 6

minggu 7

Page 58: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

signifikasi yang diperoleh > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi

secara normal. Dilakukan uji Anova satu jalan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh perbedaan konsentrasi fraksi terhadap viskositas salep.

Berdasarkan hasil analisis Anova untuk formula I dan II diperoleh nilai F hitung

sebesar 398,586 dan 104,664. Nilai F tabel (df 4 – 35) pada tingkat signifikasi

0,05 adalah 2,65. Nilai F hitung yang diperoleh > F tabel sehingga hasil analisis

menunjukkan bahwa konsentrasi fraksi berpengaruh terhadap pH salep. Data

selanjutnya dianalisis dengan uji Post Hoc Test untuk mengetahui lebih lanjut

perbedaan yang terjadi antar kelompok variabel. Berdasarkan uji Tukey

menunjukkan perbedaan yang signifikan antar formula salep. Nilai pH formula

IA, IB, IC, ID dan IIB, IIC, IID berbeda nyata terhadap basis pembanding. Hasil

data pengamatan dan analisis statistik pengujian pH dapat dilihat pada lampiran 9

dan 15.

Page 59: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1) Berdasarkan identifikasi secara kromatrografi lapis tipis menunjukkan bahwa

dalam fraksi etil asetat daun binahong mengandung senyawa flavonoid.

2) Perbedaan tipe basis salep dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong

berpengaruh terhadap sifat fisik dan kestabilan salep, yang meliputi daya lekat

salep, daya sebar salep, viskositas serta pH, tetapi tidak berpengaruh terhadap

organoleptis dan homogenitas salep.

3) Sedian salep fraksi etil asetat daun binahong dengan basis serap mempunyai

sifat fisik dan kestabilan salep yang lebih stabil dibandingkan dengan basis

hidrokarbon.

5.2. Saran

1) Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut secara praklinis sediaan salep fraksi etil

asetat daun binahong untuk mengetahui lebih luas tentang khasiat daun

binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).

2) Perlu dilakukan studi efektifitas antibakteri sediaan salep fraksi etil asetat daun

binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).

Page 60: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

DAFTAR PUSTAKA

Aishah, N., 2010, Formulasi Salep Minyak Atsiri Rimpang Temu Glenyeh

(Curcuma soloensis) dengan Basis Larut Air dan Basis Lemak: Sifat Fisik

dan Aktivitas Antijamur Candida albicans secara In-Vitro, Skripsi, Fakultas

Farmasi Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Anief, M., 1997, Formulasi Obat Topikal dengan Dasar Penyakit Kulit, Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Anonim, 1974, Farmakope Indonesia , Edisi III, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1986, Sediaan Galenika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia , Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4, Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Backer, C.A., & Van den Brink, Jr.R.C.B., 1968, Flora of Java, Volume I,

Groningen-The Netherlans: Wolters-Noordhoff N.V.

De Padua, 1999. Senyawa Kimia.

Http://www.tempo.co.id/medica/arsip/122002/art.-3. htm diakses 15

desember 2011.

Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Kristanti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M., & Kurniadi, B., 2008, Buku Ajar

Fitokimia, Airlangga University Press, Surabaya.

Kurniawan, Januar., 2009, Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Rimpang Binahong

(Anredera Cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Jamur Candida Albicans

Serta Skrining Fitokimianya, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas

Muhamadiyah Surakarta.

Page 61: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Lachman, L., Lieberman, HA., & Kaning, JL., 1986, Teori dan Praktek Farmasi

Industri, Edisi ke-3, Universitas Indonesia, Jakarta.

Marchaban, 1993, Efisiensi Krim Hidrokortison secara In-Vitro, Majalah Farmasi

Indonesia, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Institut Teknologi

Bandung, Bandung.

Manoi, F., 2009, Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Sebagai Obat,

Jurnal Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 15

Nomor 1: 3.

Megawati, 2008, Ekstraksi dan Fraksinasi Komponen Daun Tumbuhan Seduduk

(Melastoma malabatricum) serta Pengujian Efek Sediaan Krim terhadap

Penyembuh Luka Bakar, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Mitha, M., 2010, Uji Antibakteri Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat dan Etanol 70%

Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steen) terhadap Pseudonas

aeroginosa, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta.

Moenadjat, Y., 2003, Luka Bakar Pengetahuan Klinik Praktis, Edisi II, Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Muhlisah, F., 2004, Tanamaan Obat Keluarga, Penebar Swadaya, Jakarta.

Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, diterjemahkan oleh

Padmawinata, K., Penerbit ITB, Bandung.

Sax, N.I. & Lewis, R.J., 1987, Hawley’s Condensed Chemical Dictionar, Van

Nostrand Reinhold Company, New York.

Syukur, Hermani, 2003, Budi Daya Tanaman Obat Komersial, Penebar Swadaya,

Jakarta.

Tjay & Rahardja, 2002, Obat - Obat Penting, Edisi 5, PT Elex Media, Jakarta.

Troy, D.B., et al, 2005, Remington’s the science and practice of pharmacy, Ed 21,

lippincot William and Willkins, Philadelphia.

Tshikalange, T.E., 2007, In Vitro Anti-HIV-1 Properties Of Ethnobotanically

Selected South African Plants Used In The Treatment Of Sexually

Transmitted Diseases, University Of Pretoria, Journal Of

Ethnopharmacology, 96,515-519.

Vogel, 1978, Text Book Of Practical Organic Chemistry, 4th Edition, Longman

Group Limited, London.

Page 62: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Voight, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Penerjemah Soendari,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Wagner, H., 1984, Plant Drug Analysis, Springer – Verlag, Berlin.

Wijayakusuma, 2000, Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, Prestasi Press,

Jakarta

Page 63: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

LAMPIRAN

Page 64: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Lampiran 1. Hasil Determinasi Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

Page 65: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Lampiran 2. Perhitungan Dosis Salep Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Salep dibuat 30 gram :

Konsentrasi ekstrak 3% : 3 × 30 gram = 0,9 gram

100

Konsentrasi ekstrak 5% : 5 × 30 gram = 1,5 gram

100

Konsentrasi ekstrak 7% : 7 × 30 gram = 2,1 gram

100

Konsentrasi ekstrak 9% : 9 × 30 gram = 2,7 gram

100

Page 66: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Lampiran 3. Perhitungan Rendemen Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Rendemen (%) = Bobot ekstrak yang diperoleh × 100%

Bobot simplisia awal

= 110,47 gram × 100%

1500 gram

= 7,36 %

Page 67: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Lampiran 4. Perhitungan nilai Rf

6,5 cm

Rf = Jarak noda bercak

Jarak pengembang

= 4,9

5,5

= 0,891

Page 68: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Lampiran 5. Perhitungan Susut Pengeringan dan Hasil Daya Lekat Fraksi

a. Perhitungan Susut Pengeringan Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Bobot gelas beker kosong = 36,0124 gram

Bobot ekstrak = 1 gram +

37,0124 gram

Menit Bobot susut pengeringan (gram)

0’ 37,0124

30’ 36,8749

60’ 36,8122

90’ 36,7766

120’ 36,7592

150’ 36,7492

180’ 36,7446

210’ 36,7414

240’ 36,7410

Susut pengeringan ekstrak (%) = Bobot ekstrak susut pengeringan × 100%

Bobot ekstrak

= 0,7286 gram × 100%

1 gram

= 72,86 %

b. Hasil Uji Daya Lekat Fraksi Etil Asetat Daun Binahong

Perlakuan Waktu (detik)

I 6,03

II 6,51

III 6,14

Rata – rata 6,22

Page 69: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Lampiran 6. Hasil Uji Daya Lekat Salep

Basis Formula Perlakuan (detik)

1 2 3

Hidrokarbon Kontrol 1,43 1,54 2,12

I A 1,37 1,54 1,44

I B 4,45 4,57 3,53

I C 6,59 8,26 7,06

I D 12,33 11,17 10,46

Serap Kontrol 6,26 6,41 7,48

II A 8,34 8,23 7,26

II B 10,56 12,32 11,51

II C 15,27 14,40 13,51

II D 22,11 20,09 23,43

Page 70: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Lampiran 7. Hasil Uji Daya Sebar Salep

Basis Formula Diameter rata-rata dengan penambahan beban 0 gram 50 gram 100 gram 150 gram 200 gram 250 gram

Hidrokarbon Kontrol 2,5 3 3,4 3,7 3,9 4,1

F IA 2,5 3 3,3 3,5 3,8 3,9

F IA1 2,6 3 3,4 3,6 3,8 4

F IA2 2,6 3,1 3,4 3,7 3,9 4,1

F IB 2,5 2,8 3,2 3,5 3,8 3,9

F IB1 2,5 2,9 3,3 3,5 3.8 4

F IB2 2,5 2.9 3,3 3,4 3,9 4

F IC 2,4 2,7 3,1 3,3 3.7 3,9

F IC1 2,4 2,7 3 3,3 3.6 3,9

F IC2 2,3 2,6 3 3,2 3,7 3,8

F ID 2,3 2,6 2,9 3,1 3,4 3,6

F ID1 2,3 2,6 3 3,2 3,4 3,6

F ID2 2,3 2,5 2,8 3,1 3,3 3,6

Serap Kontrol 2,7 3,5 3,9 4,3 4,6 4,7

F IIA 2,8 3,3 3,6 3,9 4,1 4,4

F IIA1 2,7 3,2 3,6 3,9 4,1 4,3

F IIA2 2,7 3,2 3,5 3,8 4 4,3

F IIB 2,7 3,2 3,5 3,7 3,9 4,2

F IIB1 2,6 3,1 3,4 3,6 3,8 4,1

F IIB2 2,7 3,1 3,4 3,6 3,8 4,1

F IIC 2,5 2,9 3,2 3,5 3,6 3,8

F IIC1 2,5 2,9 3,2 3,5 3,7 3,8

F IIC2 2,6 3 3,3 3,5 3,7 3,8

F IID 2,4 2,7 2,9 3,2 3,4 3,6

F IID1 2,5 2,7 3 3,2 3,5 3.6

F IID2 2,5 2,7 2,9 3,2 3,4 3,7

Page 71: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Lampiran 8. Hasil Uji Viskositas selama 8 Minggu

Basis Formula Nilai Viskositas (dPas) minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

Hidrokarbon Kontrol 200 190 200 200 190 190 200 200

F IA 200 200 190 190 180 200 180 190

F IA1 190 200 180 180 190 190 200 190

F IA2 190 190 200 200 190 190 190 200

F IB 210 210 210 210 220 230 220 210

F IB1 220 210 210 210 230 210 210 220

F IB2 220 220 210 210 220 210 210 210

F IC 230 230 230 230 240 230 230 230

F IC1 230 230 230 240 235 220 240 240

F IC2 240 230 230 240 230 230 240 230

F ID 250 240 260 250 260 260 260 250

F ID1 260 260 260 260 240 260 250 250

F ID2 260 260 260 260 250 250 250 250

Serap Kontrol 290 280 290 290 280 280 280 280

F IIA 280 280 270 280 260 280 270 270

F IIA1 280 270 280 270 270 280 270 270

F IIA2 270 270 280 280 280 280 270 280

F IIB 300 290 300 300 300 310 290 295

F IIB1 290 290 300 290 290 290 300 300

F IIB2 290 300 290 290 290 290 300 295

F IIC 320 330 330 320 320 320 330 330

F IIC1 310 320 320 320 330 320 320 320

F IIC2 320 320 320 330 320 320 320 330

F IID 340 350 340 350 360 350 360 360

F IID1 350 350 340 340 350 350 350 350

F IID2 350 360 350 350 350 350 350 350

Page 72: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Lampiran 9. Hasil Uji pH Selama 8 Minggu

Basis Formula Nilai pH Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

Hidrokarbon Kontrol 7,3 7,2 7,1 7,2 7,3 7,2 7,2 7,3

F IA 7,1 7,2 7,1 7 7 7,1 7,2 7,2

F IA1 7,1 7,1 7,1 7,2 7 7,1 7,1 7,1

F IA2 7 7,1 7,1 7 7 7,1 7,1 7,1

F IB 7 6,9 6,9 6,8 6,8 7 6,9 6,9

F IB1 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9 6,8 6,9 6,9

F IB2 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9 6,8 7 6,9

F IC 6,8 6,7 6,7 6,7 6,8 6,8 6,7 6,7

F IC1 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7

F IC2 6,7 6,8 6,7 6,6 6,7 6,7 6,7 6,7

F ID 6,5 6,4 6,4 6,4 6,5 6,4 6,4 6,4

F ID1 6,4 6,4 6,5 6,4 6,4 6,4 6,4 6,3

F ID2 6,5 6,4 6,3 6,4 6,4 6,4 6,4 6,2

Serap Kontrol 6,8 6,8 6,6 6,8 6,7 6,7 6,8 6,8

F IIA 6,6 6,7 6,6 6,7 6,6 6,6 6,6 6,6

F IIA1 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6 6,6

F IIA2 6,7 6,7 6,6 6,7 6,6 6,6 6,7 6,7

F IIB 6,5 6,6 6,6 6,4 6,6 6,6 6,6 6,5

F IIB1 6,5 6,6 6,5 6,5 6,5 6,5 6,4 6,5

F IIB2 6,6 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5

F IIC 6,5 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,5

F IIC1 6,4 6,4 6,4 6,4 6,5 6,5 6,4 6,4

F IIC2 6,5 6,4 6,5 6,4 6,4 6,4 6,4 6,5

F IID 6,3 6,3 6,3 6,3 6,2 6,2 6,3 6,3

F IID1 6,3 6,3 6,3 6,3 6,3 6,2 6,3 6,1

F IID2 6,4 6,3 6,3 6,3 6,3 6,3 6,3 6,3

Page 73: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Lampiran 10. Gambar Hasil Proses Fraksinasi

Gambar 11. Maserasi Binahong Gambar 12. Hasil Maserat

Gambar 13. Rotary Evaporator Gambar 14. Fraksi etil asetat daun binahong

Page 74: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Lampiran 11. Gambar Alat Uji Salep

Gambar 15. Alat uji daya sebar salep Gambar 16. Alat uji daya lekat salep

Gambar 17. Alat uji viskositas

Page 75: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik Uji Daya Lekat Salep

a. Analisa antar basis salep

Group Statistics

Basis N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Daya lekat Hidrokarbon 3 1.4500 .08544 .04933

Serap 3 7.9433 .59433 .34314

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Daya

Lekat

Equal variances

assumed

10.708 .031 -18.731 4 .000 -6.49333 .34667 -7.45583 -5.53083

Equal variances

not assumed

-18.731 2.083 .002 -6.49333 .34667 -7.92962 -5.05705

b. Formula IA, IB, IC dan ID terhadap Kontrol Basis Hidrokarbon

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Daya lekat

N 15

Normal Parametersa,,b Mean 5.1907

Std. Deviation 3.89087

Most Extreme Differences Absolute .185

Positive .185

Negative -.163

Kolmogorov-Smirnov Z .717

Asymp. Sig. (2-tailed) .684

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova

Descriptives

Daya lekat

N Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max.

Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 1.6967 .37072 .21404 .7757 2.6176 1.43 2.12

Formula IA 3 1.4500 .08544 .04933 1.2378 1.6622 1.37 1.54

Formula IB 3 4.1833 .56898 .32850 2.7699 5.5967 3.53 4.57

Formula IC 3 7.3033 .86118 .49720 5.1640 9.4426 6.59 8.26

Formula ID 3 11.3200 .94398 .54501 8.9750 13.6650 10.46 12.33

Total 15 5.1907 3.89087 1.00462 3.0360 7.3454 1.37 12.33

Page 76: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ANOVA

Daya lekat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 207.742 4 51.936 123.586 .000

Within Groups 4.202 10 .420

Total 211.945 14

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Daya lekat

Tukey HSD

(I) formula (J) formula

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IA .24667 .52930 .989 -1.4953 1.9886

Formula IB -2.48667* .52930 .006 -4.2286 -.7447

Formula IC -5.60667* .52930 .000 -7.3486 -3.8647

Formula ID -9.62333* .52930 .000 -11.3653 -7.8814

Formula IA Kontrol -.24667 .52930 .989 -1.9886 1.4953

Formula IB -2.73333* .52930 .003 -4.4753 -.9914

Formula IC -5.85333* .52930 .000 -7.5953 -4.1114

Formula ID -9.87000* .52930 .000 -11.6120 -8.1280

Formula IB Kontrol 2.48667* .52930 .006 .7447 4.2286

Formula IA 2.73333* .52930 .003 .9914 4.4753

Formula IC -3.12000* .52930 .001 -4.8620 -1.3780

Formula ID -7.13667* .52930 .000 -8.8786 -5.3947

Formula IC Kontrol 5.60667* .52930 .000 3.8647 7.3486

Formula IA 5.85333* .52930 .000 4.1114 7.5953

Formula IB 3.12000* .52930 .001 1.3780 4.8620

Formula ID -4.01667* .52930 .000 -5.7586 -2.2747

Formula ID Kontrol 9.62333* .52930 .000 7.8814 11.3653

Formula IA 9.87000* .52930 .000 8.1280 11.6120

Formula IB 7.13667* .52930 .000 5.3947 8.8786

Formula IC 4.01667* .52930 .000 2.2747 5.7586

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistika Uji Daya Lekat Salep

Page 77: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

c. Formula IIA, IIB, IIC dan IID terhadap Kontrol Basis Serap

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Daya lekat

N 15

Normal Parametersa,,b Mean 12.4853

Std. Deviation 5.66748

Most Extreme Differences Absolute .168

Positive .168

Negative -.136

Kolmogorov-Smirnov Z .650

Asymp. Sig. (2-tailed) .793

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova

Descriptives

Daya lekat

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 6.7167 .66531 .38412 5.0640 8.3694 6.26 7.48

Formula IIA 3 7.9767 .53687 .30996 6.6430 9.3103 7.36 8.34

Formula IIB 3 11.4633 .88093 .50860 9.2750 13.6517 10.56 12.32

Formula IIC 3 14.3933 .88002 .50808 12.2072 16.5794 13.51 15.27

Formula IID 3 21.8767 1.68218 .97121 17.6979 26.0554 20.09 23.43

Total 15 12.4853 5.66748 1.46334 9.3468 15.6239 6.26 23.43

ANOVA

Daya lekat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 439.463 4 109.866 107.478 .000

Within Groups 10.222 10 1.022

Total 449.685 14

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Daya lekat

Tukey HSD

(I) formula (J) formula

Mean

Difference (I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IIA -1.26000 .82552 .570 -3.9768 1.4568

Formula IIB -4.74667* .82552 .001 -7.4635 -2.0298

Formula IIC -7.67667* .82552 .000 -10.3935 -4.9598

Formula IID -15.16000* .82552 .000 -17.8768 -12.4432

Formula IIA Kontrol 1.26000 .82552 .570 -1.4568 3.9768

Lanjutan Analisis Statistika Uji Daya Lekat Salep

Page 78: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Formula IIB -3.48667* .82552 .012 -6.2035 -.7698

Formula IIC -6.41667* .82552 .000 -9.1335 -3.6998

Formula IID -13.90000* .82552 .000 -16.6168 -11.1832

Formula IIB Kontrol 4.74667* .82552 .001 2.0298 7.4635

Formula IIA 3.48667* .82552 .012 .7698 6.2035

Formula IIC -2.93000* .82552 .033 -5.6468 -.2132

Formula IID -10.41333* .82552 .000 -13.1302 -7.6965

Formula IIC Kontrol 7.67667* .82552 .000 4.9598 10.3935

Formula IIA 6.41667* .82552 .000 3.6998 9.1335

Formula IIB 2.93000* .82552 .033 .2132 5.6468

Formula IID -7.48333* .82552 .000 -10.2002 -4.7665

Formula IID Kontrol 15.16000* .82552 .000 12.4432 17.8768

Formula IIA 13.90000* .82552 .000 11.1832 16.6168

Formula IIB 10.41333* .82552 .000 7.6965 13.1302

Formula IIC 7.48333* .82552 .000 4.7665 10.2002

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistika Uji Daya Lekat Salep

Page 79: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Lampiran 13. Hasil Analisis Statistik Uji Daya Sebar Salep

a. Analisa antar basis salep

Group Statistics

Basis N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Daya sebar Hidrokarbon 3 3.0333 .05774 .03333

Serap 3 3.2333 .05774 .03333

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Daya

sebar

Equal variances

assumed

.000 1.000 -4.243 4 .013 -.20000 .04714 -.33088 -.06912

Equal variances

not assumed

-4.243 4.000 .013 -.20000 .04714 -.33088 -.06912

b. Formula IA, IB, IC dan ID terhadap Kontrol Basis Hidrokarbon

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Daya sebar

N 15

Normal Parametersa,,b Mean 2.827

Std. Deviation .1944

Most Extreme Differences Absolute .214

Positive .145

Negative -.214

Kolmogorov-Smirnov Z .827

Asymp. Sig. (2-tailed) .500

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova

Descriptives

Daya sebar

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 3.000 .0000 .0000 3.000 3.000 3.0 3.0

Formula IA 3 3.033 .0577 .0333 2.890 3.177 3.0 3.1

Formula IB 3 2.867 .0577 .0333 2.723 3.010 2.8 2.9

Formula IC 3 2.667 .0577 .0333 2.523 2.810 2.6 2.7

Formula ID 3 2.567 .0577 .0333 2.423 2.710 2.5 2.6

Total 15 2.827 .1944 .0502 2.719 2.934 2.5 3.1

Page 80: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

ANOVA

Daya sebar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .503 4 .126 47.125 .000

Within Groups .027 10 .003

Total .529 14

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Daya sebar

Tukey HSD

(I) Formula (J) Formula

Mean

Difference (I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IA -.0333 .0422 .928 -.172 .105

Formula IB .1333 .0422 .061 -.005 .272

Formula IC .3333* .0422 .000 .195 .472

Formula ID .4333* .0422 .000 .295 .572

Formula IA Kontrol .0333 .0422 .928 -.105 .172

Formula IB .1667* .0422 .018 .028 .305

Formula IC .3667* .0422 .000 .228 .505

Formula ID .4667* .0422 .000 .328 .605

Formula IB Kontrol -.1333 .0422 .061 -.272 .005

Formula IA -.1667* .0422 .018 -.305 -.028

Formula IC .2000* .0422 .005 .061 .339

Formula ID .3000* .0422 .000 .161 .439

Formula IC Kontrol -.3333* .0422 .000 -.472 -.195

Formula IA -.3667* .0422 .000 -.505 -.228

Formula IB -.2000* .0422 .005 -.339 -.061

Formula ID .1000 .0422 .200 -.039 .239

Formula ID Kontrol -.4333* .0422 .000 -.572 -.295

Formula IA -.4667* .0422 .000 -.605 -.328

Formula IB -.3000* .0422 .000 -.439 -.161

Formula IC -.1000 .0422 .200 -.239 .039

The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistika Uji Daya Sebar Salep

Page 81: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

c. Formula IIA, IIB, IIC dan IID terhadap Kontrol Basis Serap

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Daya.sebar

N 15

Normal Parametersa,,b Mean 3.100

Std. Deviation .2828

Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .121

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z .470

Asymp. Sig. (2-tailed) .980

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova Descriptives

Daya.sebar

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 3.500 .0000 .0000 3.500 3.500 3.5 3.5

Formula IIA 3 3.233 .0577 .0333 3.090 3.377 3.2 3.3

Formula IIB 3 3.133 .0577 .0333 2.990 3.277 3.1 3.2

Formula IIC 3 2.933 .0577 .0333 2.790 3.077 2.9 3.0

Formula IID 3 2.700 .0000 .0000 2.700 2.700 2.7 2.7

Total 15 3.100 .2828 .0730 2.943 3.257 2.7 3.5

ANOVA

Daya sebar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.100 4 .275 137.500 .000

Within Groups .020 10 .002

Total 1.120 14

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Daya.sebar

Tukey HSD

(I) Formula (J) Formula

Mean

Difference (I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IIA .2667* .0365 .000 .146 .387

Formula IIB .3667* .0365 .000 .246 .487

Formula IIC .5667* .0365 .000 .446 .687

Formula IID .8000* .0365 .000 .680 .920

Formula IIA Kontrol -.2667* .0365 .000 -.387 -.146

Formula IIB .1000 .0365 .117 -.020 .220

Lanjutan Analisis Statistika Uji Daya Sebar Salep

Page 82: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Formula IIC .3000* .0365 .000 .180 .420

Formula IID .5333* .0365 .000 .413 .654

Formula IIB Kontrol -.3667* .0365 .000 -.487 -.246

Formula IIA -.1000 .0365 .117 -.220 .020

Formula IIC .2000* .0365 .002 .080 .320

Formula IID .4333* .0365 .000 .313 .554

Formula IIC Kontrol -.5667* .0365 .000 -.687 -.446

Formula IIA -.3000* .0365 .000 -.420 -.180

Formula IIB -.2000* .0365 .002 -.320 -.080

Formula IID .2333* .0365 .001 .113 .354

Formula IID Kontrol -.8000* .0365 .000 -.920 -.680

Formula IIA -.5333* .0365 .000 -.654 -.413

Formula IIB -.4333* .0365 .000 -.554 -.313

Formula IIC -.2333* .0365 .001 -.354 -.113

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistika Uji Daya Sebar Salep

Page 83: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Lampiran 14. Uji Analisis Statistik Uji Viskositas

a. Analisa antar basis salep

Group Statistics

Basis N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Viskositas Hidrokarbon 8 191.6375 3.07847 1.08840

Serap 8 274.1750 3.82128 1.35102

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Viskositas Equal variances

assumed

1.045 .324 -47.575 14 .000 -82.53750 1.73490 -86.25850 -78.81650

Equal variances

not assumed

-47.575 13.393 .000 -82.53750 1.73490 -86.27437 -78.80063

b. Formula IA, IB, IC dan ID terhadap Kontrol Basis Hidrokarbon

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Viskositas

N 40

Normal Parametersa,,b Mean 217.803

Std. Deviation 23.8650

Most Extreme Differences Absolute .172

Positive .172

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z 1.089

Asymp. Sig. (2-tailed) .187

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova

Descriptives

Viskositas

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 8 196.250 5.1755 1.8298 191.923 200.577 190.0 200.0

Formula IA 8 191.638 3.0785 1.0884 189.064 194.211 186.6 196.6

Formula IB 8 214.325 4.3578 1.5407 210.682 217.968 210.0 223.3

Formula IC 8 232.675 3.8769 1.3707 229.434 235.916 226.6 238.3

Formula ID 8 254.125 3.8935 1.3766 250.870 257.380 248.3 260.0

Total 40 217.802 23.8650 3.7734 210.170 225.435 186.6 260.0

Page 84: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ANOVA

Viskositas

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 21613.806 4 5403.451 316.201 .000

Within Groups 598.104 35 17.089

Total 22211.910 39

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Viskositas

Tukey HSD

(I) Formula (J) Formula

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IA 4.6125 2.0669 .192 -1.330 10.555

Formula IB -18.0750* 2.0669 .000 -24.018 -12.132

Formula IC -36.4250* 2.0669 .000 -42.368 -30.482

Formula IC -57.8750* 2.0669 .000 -63.818 -51.932

Formula IA Kontrol -4.6125 2.0669 .192 -10.555 1.330

Formula IB -22.6875* 2.0669 .000 -28.630 -16.745

Formula IC -41.0375* 2.0669 .000 -46.980 -35.095

Formula ID -62.4875* 2.0669 .000 -68.430 -56.545

Formula IB Kontrol 18.0750* 2.0669 .000 12.132 24.018

Formula IA 22.6875* 2.0669 .000 16.745 28.630

Formula IC -18.3500* 2.0669 .000 -24.293 -12.407

Formula ID -39.8000* 2.0669 .000 -45.743 -33.857

Formula IC Kontrol 36.4250* 2.0669 .000 30.482 42.368

Formula IA 41.0375* 2.0669 .000 35.095 46.980

Formula IB 18.3500* 2.0669 .000 12.407 24.293

Formula ID -21.4500* 2.0669 .000 -27.393 -15.507

Formula ID Kontrol 57.8750* 2.0669 .000 51.932 63.818

Formula IA 62.4875* 2.0669 .000 56.545 68.430

Formula IB 39.8000* 2.0669 .000 33.857 45.743

Formula IC 21.4500* 2.0669 .000 15.507 27.393

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistik Uji Viskositas

Page 85: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

c. Formula IIA, IIB, IIC dan IID terhadap Kontrol Basis Serap

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Viskositas

N 40

Normal Parametersa,,b Mean 305.220

Std. Deviation 27.9434

Most Extreme Differences Absolute .221

Positive .221

Negative -.114

Kolmogorov-Smirnov Z 1.399

Asymp. Sig. (2-tailed) .040

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova

Descriptives

Viskositas

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 8 283.750 5.1755 1.8298 279.423 288.077 280.0 290.0

Formula IIA 8 275.175 3.3852 1.1968 272.345 278.005 270.0 280.0

Formula IIB 8 295.162 1.6344 .5778 293.796 296.529 293.3 296.6

Formula IIC 8 322.050 2.6474 .9360 319.837 324.263 316.6 325.0

Formula IID 8 349.963 4.0942 1.4475 346.540 353.385 343.3 355.0

Total 40 305.220 27.9434 4.4182 296.283 314.157 270.0 355.0

ANOVA

Viskositas

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 29999.652 4 7499.913 579.703 .000

Within Groups 452.812 35 12.937

Total 30452.464 39

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Viskositas

Tukey HSD

(I) Formula (J) Formula

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IIA 8.5750* 1.7984 .000 3.404 13.746

Formula IIB -11.4125* 1.7984 .000 -16.583 -6.242

Formula IIC -38.3000* 1.7984 .000 -43.471 -33.129

Formula IID -66.2125* 1.7984 .000 -71.383 -61.042

Lanjutan Analisis Statistika Uji Viskositas

Page 86: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Formula IIA Kontrol -8.5750* 1.7984 .000 -13.746 -3.404

Formula IIB -19.9875* 1.7984 .000 -25.158 -14.817

Formula IIC -46.8750* 1.7984 .000 -52.046 -41.704

Formula IID -74.7875* 1.7984 .000 -79.958 -69.617

Formula IIB Kontrol 11.4125* 1.7984 .000 6.242 16.583

Formula IIA 19.9875* 1.7984 .000 14.817 25.158

Formula IIC -26.8875* 1.7984 .000 -32.058 -21.717

Formula IID -54.8000* 1.7984 .000 -59.971 -49.629

Formula IIC Kontrol 38.3000* 1.7984 .000 33.129 43.471

Formula IIA 46.8750* 1.7984 .000 41.704 52.046

Formula IIB 26.8875* 1.7984 .000 21.717 32.058

Formula IID -27.9125* 1.7984 .000 -33.083 -22.742

Formula IID Kontrol 66.2125* 1.7984 .000 61.042 71.383

Formula IIA 74.7875* 1.7984 .000 69.617 79.958

Formula IIB 54.8000* 1.7984 .000 49.629 59.971

Formula IIC 27.9125* 1.7984 .000 22.742 33.083

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistik Uji Viskositas

Page 87: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Lampiran 15. Hasil Analisis Statistik Uji pH

a. Analisa antar basis salep

Group Statistics

Basis N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pH Hidrokarbon 8 7.0888 .04612 .01630

Serap 8 6.6263 .02504 .00885

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

pH Equal variances

assumed

2.910 .110 24.929 14 .000 .46250 .01855 .42271 .50229

Equal variances

not assumed

24.929 10.796 .000 .46250 .01855 .42157 .50343

b. Formula IA, IB, IC dan ID terhadap kontrol hidrokarbon

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai pH

N 40

Normal Parametersa,,b Mean 6.8632

Std. Deviation .29723

Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .113

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z .765

Asymp. Sig. (2-tailed) .602

a.Test distribution is Normal.

b.Calculated from data.

Oneway Anova Descriptives

Nilai pH

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 8 7.2250 .07071 .02500 7.1659 7.2841 7.10 7.30

Formula IA 8 7.0888 .04612 .01630 7.0502 7.1273 7.00 7.13

Formula IB 8 6.8925 .02964 .01048 6.8677 6.9173 6.86 6.93

Formula IC 8 6.7113 .02232 .00789 6.6926 6.7299 6.67 6.73

Formula ID 8 6.3987 .04549 .01608 6.3607 6.4368 6.30 6.46

Total 40 6.8633 .29723 .04700 6.7682 6.9583 6.30 7.30

Page 88: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

ANOVA

Nilai pH

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3.371 4 .843 398.586 .000

Within Groups .074 35 .002

Total 3.445 39

Post Hoc Test

Multiple Comparisons

Nilai pH

Tukey HSD

(I) Formula (J) Formula

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IA .13625* .02299 .000 .0701 .2024

Formula IB .33250* .02299 .000 .2664 .3986

Formula IC .51375* .02299 .000 .4476 .5799

Formula ID .82625* .02299 .000 .7601 .8924

Formula IA Kontrol -.13625* .02299 .000 -.2024 -.0701

Formula IB .19625* .02299 .000 .1301 .2624

Formula IC .37750* .02299 .000 .3114 .4436

Formula ID .69000* .02299 .000 .6239 .7561

Formula IB Kontrol -.33250* .02299 .000 -.3986 -.2664

Formula IA -.19625* .02299 .000 -.2624 -.1301

Formula IC .18125* .02299 .000 .1151 .2474

Formula ID .49375* .02299 .000 .4276 .5599

Formula IC Kontrol -.51375* .02299 .000 -.5799 -.4476

Formula IA -.37750* .02299 .000 -.4436 -.3114

Formula IB -.18125* .02299 .000 -.2474 -.1151

Formula ID .31250* .02299 .000 .2464 .3786

Formula ID Kontrol -.82625* .02299 .000 -.8924 -.7601

Formula IA -.69000* .02299 .000 -.7561 -.6239

Formula IB -.49375* .02299 .000 -.5599 -.4276

Formula IC -.31250* .02299 .000 -.3786 -.2464

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistik Uji pH

Page 89: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

c. Formula IIA, IIB, IIC dan IID terhadap kontrol basis serap

Npar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai pH

N 40

Normal Parametersa,,b Mean 6.5080

Std. Deviation .18228

Most Extreme Differences Absolute .111

Positive .111

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .699

Asymp. Sig. (2-tailed) .712

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Anova

Descriptives

Nilai pH

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min. Max. Lower Bound Upper Bound

Kontrol 8 6.7500 .07559 .02673 6.6868 6.8132 6.60 6.80

Formula IIA 8 6.6313 .05055 .01787 6.5890 6.6735 6.56 6.70

Formula IIB 8 6.5125 .03615 .01278 6.4823 6.5427 6.46 6.56

Formula IIC 8 6.3837 .05290 .01870 6.3395 6.4280 6.33 6.46

Formula IID 8 6.2625 .04367 .01544 6.2260 6.2990 6.23 6.33

Total 40 6.5080 .18228 .02882 6.4497 6.5663 6.23 6.80

ANOVA

Nilai pH

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.196 4 .299 104.664 .000

Within Groups .100 35 .003

Total 1.296 39

Post Hoc Test Multiple Comparisons

Nilai pH

Tukey HSD

(I) Formula (J) Formula

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol Formula IIA .11875* .02672 .001 .0419 .1956

Formula IIB .23750* .02672 .000 .1607 .3143

Formula IIC .36625* .02672 .000 .2894 .4431

Formula IID .48750* .02672 .000 .4107 .5643

Lanjutan Analisis Statistik Uji pH

Page 90: PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS DAN KONSENTRASI …/Pengaruh... · pengaruh perbedaan tipe basis dan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong (anredera cordifolia (ten.) steenis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Formula IIA Kontrol -.11875* .02672 .001 -.1956 -.0419

Formula IIB .11875* .02672 .001 .0419 .1956

Formula IIC .24750* .02672 .000 .1707 .3243

Formula IID .36875* .02672 .000 .2919 .4456

Formula IIB Kontrol -.23750* .02672 .000 -.3143 -.1607

Formula IIA -.11875* .02672 .001 -.1956 -.0419

Formula IIC .12875* .02672 .000 .0519 .2056

Formula IID .25000* .02672 .000 .1732 .3268

Formula IIC Kontrol -.36625* .02672 .000 -.4431 -.2894

Formula IIA -.24750* .02672 .000 -.3243 -.1707

Formula IIB -.12875* .02672 .000 -.2056 -.0519

Formula IID .12125* .02672 .001 .0444 .1981

Formula IID Kontrol -.48750* .02672 .000 -.5643 -.4107

Formula IIA -.36875* .02672 .000 -.4456 -.2919

Formula IIB -.25000* .02672 .000 -.3268 -.1732

Formula IIC -.12125* .02672 .001 -.1981 -.0444

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : Adanya tanda bintang (*) pada mean difference menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan atau nyata antar formula.

Lanjutan Analisis Statistik Uji pH