Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL USAHA,
KUALITAS PRODUK, DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP
KEBERHASILAN USAHA KONVEKSI DISTROSTUFF BANDUNG
Rima Mukrimatul Khoiriah 1), Joko Mulyono 2)
Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara
motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap
keberhasilan usaha Konveksi Distrostuff Bandung. Metode pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling dengan menetapkan satu perusahaan yang memenuhi kriteria
pengambilan sampel. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda
dengan menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS 25 untuk membuktikan hipotesis
penelitian.
Hipotesa penelitian memperoleh hasil secara parsial variabel motivasi usaha negatif dan tidak
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, variabel modal usaha positif dan tidak
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, variabel kualitas produk positif dan berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha, dan variabel strategi pemasaran positif dan tidak berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha, secara bersama-sama (simultan) terdapat pengaruh signifikan
variabel motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran
terhadap keberhasilan usaha. Dapat diketahui nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan
Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44, sehingga dapat disimpulkan Ha6 diterima artinya secara bersama-
sama (simultan) terdapat pengaruh signifikan variabel motivasi usaha, lokasi usaha, modal
usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha.
Keterpengaruhan variabel independen motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas
produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha sebesar 75.6%.
Kata kunci : keberhasilan usaha, motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas
produk, dan strategi pemasaran.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fashion adalah istilah umum untuk
gaya populer, khususnya dalam pakaian.
Berbagai mode fashion telah begitu
berkembang dikalangan semua orang.
Busana yang awalnya merupakan
kebutuhan biologis dan kebutuhan
kebudayaan, namun sekarang sudah
berkembang menjadi kebutuhan gaya
hidup. Fashion dan pakaian dalam ilmu
komunikasi termasuk ke dalam bentuk
komunikasi non-verbal, yakni komunikasi
dalam bentuk penggunaan objek seperti
simbol-simbol, isyarat dan sebagainya.
Salah satu usaha yang tak pernah lesu
dan selalu bisa bertahan dari berbagai
kondisi ekonomi bangsa adalah usaha
konveksi, karena merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia. Usaha konveksi
ada beraneka ragam, misalnya usaha
konveksi pakaian anak-anak, konveksi tas
dan dompet, usaha konveksi berupa
2
pembuatan topi, kerudung, kaos gaul, dan
sebagainya.
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Busana
Muslim di Jawa Barat (2015-2018).
Sumber: ekbis.sindonews.com
Dengan adanya pertumbuhan yang
signifikan dibidang fashion, ada salahsatu
konveksi di Bandung Barat yang bernama
Distrostuff juga mengalami pemesanan
yang cukup signifikan setiap bulannya
apalagi disaat bulan Ramadhan dan
kenaikan kelas. Karena di bulan Ramadhan
banyak konsumen yang memesan kaos,
kemeja, jaket, maupun koko untuk dijual
kembali, sedangkan saat kenaikan kelas ada
beberapa sekolah yang memesan baju
seragam olahraga untuk angkatan baru.
Berdasarkan uraian dari latar belakang
diatas, penulis tertertarik untuk melakukan
penelitian lanjutan yang berkaitan dengan
Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal
Usaha, Kualitas Produk, Dan Strategi
Pemasaran, Terhadap Keberhasilan Usaha
di Konveksi Distrostuff Bandung.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah
ditemukan pada latar belakang, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah pengaruh motivasi usaha, lokasi
usaha, modal usaha, kualitas produk, dan
strategi pemasaran secara parsial dan
simultan berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha Konveksi Distrostuff
Bandung?
TINJAUAN PUSTAKA
Keberhasilan Usaha
Keberhasilan Usaha adalah sesuatu
keadaan yang menggambarkan lebih
daripada yang lainnya yang
sederajat/sekelasnya menurut Moch.
Kothar Mudzakar dalam Resa Andari
(2011:21). Menurut Albert Wijaya dalam
Suryana (2011:168) “Faktor yang
merupakan tujuan yang kritis dan menjadi
ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan
adalah laba”.
Indikator Keberhasilan Usaha
menurut Suryana (2003:85) terdiri dari:
1. Modal
2. Pendapatan
3. Volume Penjualan
4. Output produksi
5. Tenaga Kerja
Motivasi Usaha
Menurut G.R.Terry dalam
Hasibuan (2016) mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat
pada diri seseorang individu yang
3
merangsangnya untuk melakukan tindakan-
tindakan.
Menurut Uno (2008:23) dalam
Winarsih (2014:4), Indikator Motivasi
Berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan
berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam berwirausaha.
3. Adanya harapan dan cita-cita masa
depan.
4. Adanya penghargaan dalam
berwirausaha
Adanya kegiatan yang menarik dalam
berwirausaha.
Lokasi Usaha
Menurut Tjiptono (2008), Lokasi
usaha adalah tempat usaha beroperasi atau
tempat usaha melakukan kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya.
Indikator Lokasi Usaha menurut
Fure (2013) adalah sebagai berikut:
1. Ketersediaan lahan parkir.
2. Memiliki tempat yang cukup luas.
3. Lokasi pasar dilalui banyak alat
transportasi
4. Lokasi yang strategis.
Modal Usaha
Menurut Lawrence J. Gitman
definisi modal adalah pinjaman dalam
jangka waktu tertentu yang perusahaan
miliki, dan juga segala hal yang berada
pada bagian kanan neraca perusahaan
kecuali kewajiban yang saat ini, sedangkan
menurut Profesor Polak menyebut modal
adalah kekuasaan yang dimiliki baik oleh
individu maupun organisasi untuk
menggunakan barang-barang modalnya
yang berada di neraca kredit.
Indikator-indikator dalam modal
usaha adalah sebagai berikut:
1. Modal syarat untuk usaha.
2. Besar modal.
3. Hambatan sumber modal.
4. Sumber modal dari luar.
Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2012), kualitas
produk adalah tingkat mutu yang
diharapkan dan pengendalian keragaman
dalam mencapai mutu tersebut untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Tjiptono (2010:25),
indikator kualitas produk meliputi:
1. Kinerja (Performance) yaitu
Karakteristik operasi pokok dari
produk inti (Core Product) yang
dibeli.
2. Keistimewaan tambahan (Features)
yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap, misalnya kelengkapan
interior dan eksterior.
3. Keandalan (Reliability) yaitu
kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai.
4. Kesesuian dengan spesifikasi
(Conformance to Specification) yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan
4
operasi memenuhi standar-standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya Tahan yaitu berkaitan dengan
berapa lama produk tersebut dapat
tersebut digunakan.
6. Estetika (Asthetic) yaitu daya tarik
produk terhadap panca indera.
Straregi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008), pengertian strategi pemasaran
adalah logika pemasaran dimana unit bisnis
berharap untuk menciptakan nilai dan
memperoleh keuntungan dari hubungannya
dengan konsumen.
Adapun Indikator Strategi
Pemasaran yaitu:
1. Penentuan harga.
2. Penentuan pasar.
3. Promosi yang dijalankan.
4. Kualitas produk.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif.
Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Blok
Sukamaju RT. 04 / 11 Desa Batujajar Barat,
Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat 40561 – Jawa Barat dan perpustakaan
Universitas Pelita Bangsa melalui buku dan
media internet untuk membuka web
google.scholar.co.id untuk mencari
penelitian terdahulu yang relevan.
Kerangka Konsep
Populasi dan Sampel.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu populasi terbatas,
karena memiliki jumlah yang jelas yaitu 50
orang konsumen konveksi distrostuff
Bandung yang sudah melakukan pembelian
meskipun hanya 1x. Mengingat penelitian
ini memiliki populasi kurang dari 100
orang, maka metode yang digunakan dalam
penarikan sampel ini adalah sampling jenuh
atau sensus.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunanan ini penulis
mengambil obyek penelitian pada konveksi
Distrostuff Bandung. Pengumpulan data
dalam dalam penelitian di konveksi
Distrostuff Bandung menggunakan 4cara,
berikut merupakan uraian yang digunakan:
1. Teknik Pengumpulan Data dengan
Cara Observasi
Gambar 3.01
Kerangka Konsep
Suryana (2003:35)
Fandy Tjiptono (dalam Kuswatiningsihv2016:15)
Munizu (2010:36)
(Henry Faizal Noor, 2016)
Tjiptono (2010:25)
Kotler dan Keller (2016:272)
X1 Motivasi Usaha
X2 Lokasi Usaha
X3
Modal Usaha
X4
Kualitas Produk
Y
Keberhasilan
Usaha
X5
Strategi Pemasaran
H1
H2
H3
H4
H5 H6
5
2. Teknik Pengumpulan Data Dengan
Wawancara
3. Teknik Pengumpulan Data Dengan
Studi Pustaka
4. Teknik Pengumpulan Data Dengan
Angket (Kuesioner)
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui hubungan
variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat, maka peneliti melakukan beberapa
pengujian untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode
kuantitatif sehingga analisis data dalam
penelitian ini menggunak analisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut: Uji
Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi
Klasik, Uji Hipotesis, dan Analisis Regresi
Berganda dengan menggunakan SPSS 25
dan Microsoft Excel 2013.
HASIL PENELITIAN
Analisis Data Penelitian
Objek penelitian yang digunakan
adalah Konveksi Distrostuff Bandung.
Penelitian ini menggunakan data primer
yaitu data yang didapatkan oleh pihak
peneliti dengan cara hasil wawancara
secara langsung dengan pemilik Konveksi
Distrostuff Bandung.
Uji Validitas
Untuk mendapatkan nilai Corrected
Item-Total Correlation, maka pengolahan
data dilakukan menggunakan program
Software Statistics Program For Social
Science (SPSS) IBM. Validitas data dilihat
jika rhitung > rtabel dengan signifikansi 0.05
atau 5%. Jika koefisien antara item dengan
total item positif dan besarnya 0.3 atau>0.3
maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi
jika nilai korelasinya<0.3 maka item
tersebut dinyatakan tidak valid.
a. Tabel 4.5 Uji Validitas Motivasi
Usaha
Item r Hitung r Tabel Keterangan
X1.1 0.448 0.2306 Valid
X1.2 0.434 0.2306 Valid
X1.3 0.343 0.2306 Valid
X1.4 0.400 0.2306 Valid
X1.5 0.400 0.2306 Valid
X1.6 0.476 0.2306 Valid
X1.7 0.348 0.2306 Valid
X1.8 0.427 0.2306 Valid
X1.9 0.570 0.2306 Valid
X1.10 0.396 0.2306 Valid
X1.11 0.398 0.2306 Valid
X1.12 0.418 0.2306 Valid
X1.13 0.455 0.2306 Valid
X1.14 0.366 0.2306 Valid
X1.15 0.411 0.2306 Valid
X1.16 0.349 0.2306 Valid
X1.17 0.372 0.2306 Valid
X1.18 0.368 0.2306 Valid
X1.19 0.581 0.2306 Valid
X1.20 0.351 0.2306 Valid
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan
bahwa kuesioner untuk mengukur motivasi
usaha semua itemnya dinyatakan valid.
b. Tabel 4.6 Uji Validitas Lokasi Usaha
Item r Hitung r Tabel Keterangan
X2.1 0.409 0.2306 Valid
X2.2 0.301 0.2306 Valid
X2.3 0.275 0.2306 Tidak Valid
6
X2.4 0.306 0.2306 Valid
X2.5 0.350 0.2306 Valid
X2.6 0.289 0.2306 Tidak Valid
X2.7 0.355 0.2306 Valid
X2.8 0.267 0.2306 Tidak Valid
X2.9 0.425 0.2306 Valid
X2.10 0.330 0.2306 Valid
X2.11 0.225 0.2306 Tidak Valid
X2.12 0.271 0.2306 Tidak Valid
X2.13 0.333 0.2306 Valid
X2.14 0.273 0.2306 Tidak Valid
X2.15 0.258 0.2306 Tidak Valid
X2.16 0.274 0.2306 Tidak Valid
X2.17 0.444 0.2306 Valid
X2.18 0.324 0.2306 Valid
X2.19 0.278 0.2306 Tidak Valid
X2.20 0.349 0.2306 Valid
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan bahwa kuesioner untuk
mengukur lokasi usaha dari 20 item
pertanyaan bahwa ada 11 item pertanyaan
dinyatakan valid dan ada 9 pertanyaan
dinyatakan tidak valid.
c. Tabel 4.7 Uji Validitas Modal Usaha
Item r Hitung r Tabel Keterangan
X3.1 0.328 0.2306 Valid
X3.2 0.297 0.2306 Tidak Valid
X3.3 0.479 0.2306 Valid
X3.4 0.299 0.2306 Tidak Valid
X3.5 0.403 0.2306 Valid
X3.6 0.280 0.2306 Tidak Valid
X3.7 0.304 0.2306 Valid
X3.8 0.329 0.2306 Valid
X3.9 0.318 0.2306 Valid
X3.10 0.334 0.2306 Valid
X3.11 0.321 0.2306 Valid
X3.12 0.358 0.2306 Valid
X3.13 0.291 0.2306 Tidak Valid
X3.14 0.458 0.2306 Valid
X3.15 0.264 0.2306 Tidak Valid
X3.16 0.368 0.2306 Valid
X3.17 0.375 0.2306 Valid
X3.18 0.273 0.2306 Tidak Valid
X3.19 0.249 0.2306 Tidak Valid
X3.20 0.344 0.2306 Valid
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan bahwa kuesioner untuk
mengukur lokasi usaha dari 20 item
pertanyaan bahwa ada 13 item pertanyaan
dinyatakan valid dan ada 7 pertanyaan
dinyatakan tidak valid.
d. Tabel 4.8 Uji Validitas Kualitas
Produk
Item r Hitung r Tabel Keterangan
X4.1 0.377 0.2306 Valid
X4.2 0.450 0.2306 Valid
X4.3 0.328 0.2306 Valid
X4.4 0.305 0.2306 Valid
X4.5 0.390 0.2306 Valid
X4.6 0.302 0.2306 Valid
X4.7 0.290 0.2306 Tidak Valid
X4.8 0.307 0.2306 Valid
X4.9 0.346 0.2306 Valid
X4.10 0.293 0.2306 Tidak Valid
X4.11 0.288 0.2306 Tidak Valid
X4.12 0.348 0.2306 Valid
X4.13 0.309 0.2306 Valid
X4.14 0.300 0.2306 Valid
X4.15 0.371 0.2306 Valid
X4.16 0.330 0.2306 Valid
X4.17 0.351 0.2306 Valid
X4.18 0.258 0.2306 Tidak Valid
X4.19 0.286 0.2306 Tidak Valid
X4.20 0.297 0.2306 Tidak Valid
X4.21 0.313 0.2306 Valid
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
7
Berdasarkan tabel diatas menunjukan
bahwa kuesioner untuk mengukur lokasi
usaha dari 20 item pertanyaan bahwa ada
15 item pertanyaan dinyatakan valid dan
ada 6 pertanyaan dinyatakan tidak valid.
e. Tabel 4.9 Uji Validitas Strategi
Pemasaran
Item r Hitung r Tabel Keterangan
X5.1 0.352 0.2306 Valid
X5.2 0.604 0.2306 Valid
X5.3 0.336 0.2306 Valid
X5.4 0.333 0.2306 Valid
X5.5 0.354 0.2306 Valid
X5.6 0.290 0.2306 Tidak Valid
X5.7 0.245 0.2306 Tidak Valid
X5.8 0.424 0.2306 Valid
X5.9 0.294 0.2306 Tidak Valid
X5.10 0.290 0.2306 Tidak Valid
X5.11 0.270 0.2306 Tidak Valid
X5.12 0.284 0.2306 Tidak Valid
X5.13 0.360 0.2306 Valid
X5.14 0.252 0.2306 Tidak Valid
X5.15 0.274 0.2306 Tidak Valid
X5.16 0.273 0.2306 Tidak Valid
X5.17 0.245 0.2306 Tidak Valid
X5.18 0.319 0.2306 Valid
X5.19 0.353 0.2306 Valid
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukan
bahwa kuesioner untuk mengukur lokasi
usaha dari 20 item pertanyaan bahwa ada 9
item pertanyaan dinyatakan valid dan ada
10 pertanyaan dinyatakan tidak valid.
f. Tabel 4.10 Uji Validitas Keberhasilan
Usaha
Item r Hitung r Tabel Keterangan
X6.1 0.319 0.2306 Valid
X6.2 0.356 0.2306 Valid
X6.3 0.293 0.2306 Tidak Valid
X6.4 0.419 0.2306 Valid
X6.5 0.291 0.2306 Tidak Valid
X6.6 0.349 0.2306 Valid
X6.7 0.375 0.2306 Valid
X6.8 0.400 0.2306 Valid
X6.9 0.419 0.2306 Valid
X6.10 0.305 0.2306 Valid
X6.11 0.340 0.2306 Valid
X6.12 0.391 0.2306 Valid
X6.13 0.447 0.2306 Valid
X6.14 0.257 0.2306 Tidak Valid
X6.15 0.275 0.2306 Tidak Valid
X6.16 0.249 0.2306 Tidak Valid
X6.17 0.269 0.2306 Tidak Valid
X6.18 0.260 0.2306 Tidak Valid
X6.19 0.230 0.2306 Tidak Valid
X6.20 0.361 0.2306 Valid
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan bahwa kuesioner untuk
mengukur lokasi usaha dari 20 item
pertanyaan bahwa ada 12 item pertanyaan
dinyatakan valid dan ada 8 pertanyaan
dinyatakan tidak valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan syarat agar
kuesioner dapat dilakukan dengan alat uji
Cronbach Alpha ≥ 0.6 untuk dikatakan
reliabel. Berikut tabel rangkuman hasil
pengujian Reliabilitas.
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian
Reliabilitas
No Variabel Koefisiensi
reliabilitas
N of
Item
Keterangan
1. Motivasi
Usaha (X1)
0.742 20 Reliabel
8
2. Lokasi Usaha
(X2)
0.750 20 Reliabel
3. Modal Usaha
(X3)
0.727 20 Reliabel
4. Kualitas
Produk (X4)
0.709 21 Reliabel
5. Strategi
Pemasaran
(X5)
0.745 19 Reliabel
6. Keberhasilan
Usaha (Y)
0.761 20 Reliabel
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Dari tabel diatas dinyatakan bahwa
Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal
Usaha, Kualitas Produk, Strategi
Pemasaran, dan Keberhasilan Usaha
memiliki Cronbach Alpha > 0.6 artinya
sudah memenuhi syarat reliabilitas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa item-
item pertanyaan tersebut dapat digunakan
sebagai instrumen untuk penelitian
selanjutnya.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas
Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal
Parametersa,b
Mean 0,0000000
Std.
Deviation
2,75479128
Most
Extreme
Differences
Absolute 0,086
Positive 0,061
Negative -0,086
Test Statistic 0,086
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS 25,
2021
Berdasarkan tabel 4.12 diatas
menunjukkan bahwa hasil pengujian
dengan metode one sample Kolmogorov-
Simirnov test dengan signifikan 0.200
(Asymp sig (2-tailed)) yang > 0.05 dan
dapat dikatakan bahwa nilai residual
terdistribusi secara normal.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Stand
ardize
d
Coeffi
cients
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error
Be
ta
Toler
ance VIF
1 (Constant) 2,899 5,87
8
Motivasi
Usaha
-0,026 0,16
2
-
0,0
25
0,22
4
4,4
68
Lokasi
Usaha
0,237 0,12
5
0,2
53
0,31
3
3,1
98
Modal
Usaha
0,335 0,17
6
0,3
07
0,21
3
4,6
96
Kualitas
Produk
0,412 0,16
1
0,4
01
0,22
8
4,3
90
Strategi
Pemasaran
0,004 0,16
4
0,0
04
0,25
4
3,9
32
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel 4.13 diatas
menunjukkan hasil bahwa semua variabel
pada penelitian ini tidak menunjukkan
adanya multikolinearitas yang ditunjukkan
dengan nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF <
10.
3. Uji Heteroskedasitas
9
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data diolah dengan program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat
diketahui bahwa data menyebar diatas dan
dibawah angka 0 (nol) maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Parameter Individual
(Uji t) Parsial
Tabel 4.14 Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standari
zed
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,899 5,878 0,493 0,624
Motivasi
Usaha
-0,026 0,162 -
0,025
-0,158 0,875
Lokasi
Usaha
0,237 0,125 0,253 1,896 0,064
Modal
Usaha
0,335 0,176 0,307 1,905 0,063
Kualitas
Produk
0,412 0,161 0,401 2,567 0,014
Strategi
Pemasaran
0,004 0,164 0,004 0,024 0,981
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berikut penjabaran hasil uji t dari table
diatas sebagai berikut:
1. Diketahui nilai thitung -0.158 < ttabel
1.676 dan signifikansi 0.875 > 0.05
artinya variabel Motivasi Usaha
negatif tidak berpengaruh terhadap
Keberhasilan Usaha.
2. Diketahui thitung 1.896 > t tabel 1.676
dan signifikansi 0.06 > 0.05 artinya
variabel Motivasi Usaha positif tidak
berpengaruh terhadap Keberhasilan
Usaha.
3. Diketahui thitung 1.905 > ttabel 1.676 dan
signifikansi 0.06 > 0.05, artinya
variabel Modal Usaha positif tidak
berpengaruh terhadap Keberhasilan
Usaha.
4. Diketahui thitung 2.567 > ttabel 1.676 dan
signifikansi 0.01<0.05, artinya
variabel Kualitas Produk positif
berpengaruh terhadap Keberhasilan
Usaha.
5. Diketahui thitung 0.024 < ttabel 1.676 dan
signifikansi 0.98>0.05, artinya
variabel Strategi Pemasaran positif
tidak berpengaruh terhadap
Keberhasilan Usaha.
2. Uji F (Simultan)
Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Squar
e F Sig.
1 Regre
ssion
1152,56
5
5 230,5
13
27,2
76
.000b
10
Resid
ual
371,855 44 8,451
Total 1524,42
0
49
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
b. Predictors: (Constant), Strategi Pemasaran, Lokasi
Usaha, Motivasi Usaha, Kualitas Produk, Modal Usaha
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel 4.14 dapat
diketahui nilai signifikansi sebesar 0.000 <
0.05 dan Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44,
sehingga dapat disimpulkan Ha6 diterima
artinya secara bersama-sama (simultan)
terdapat pengaruh signifikan variabel
Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal
Usaha, Kualitas Produk, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha.
3. Koefisien Determinent (R2)
Koefisien Determinent (R2) merupakan
alat untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan
variasi-variasi dependen.
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien
Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .870a 0,756 0,728 2,907
a. Predictors: (Constant), Strategi Pemasaran, Lokasi
Usaha, Motivasi Usaha, Kualitas Produk,
Modal Usaha
b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 16, 2021
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan
bahwa nilai R Square adalah sebesar 0.756
atau 75.6% yang artinya variabel
keberhasilan usaha dapat dijelaskan sebesar
75.6% oleh Motivasi Usaha, Lokasi Usaha,
Modal Usaha, Kualitas Produk, dan
Strategi Pemasaran. Selisih sebesar 24.4%
(100% - 75.6%) dijelaskan oleh faktor atau
variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
4. Intrepetasi Hasil Uji atau
Pembahasan
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear
Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2,89
9
5,87
8
0,4
93
0,62
4
Motivasi
Usaha
-0,026 0,16
2
-
0,02
5
-
0,1
58
0,87
5
Lokasi
Usaha
0,23
7
0,12
5
0,25
3
1,8
96
0,06
4
Modal
Usaha
0,33
5
0,17
6
0,30
7
1,9
05
0,06
3
Kualitas
Produk
0,41
2
0,16
1
0,40
1
2,5
67
0,01
4
Strategi
Pemasaran
0,00
4
0,16
4
0,00
4
0,0
24
0,98
1
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Data Diolah Dengan Program
SPSS 25, 2021
Dalam rangkuman tabel 4.17
menunjukkan hasil perhitungan konstanta
dan koefisiensi beta masing-masing
variabel sehingga dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
b5X5+…+e
Y= 2.898 + (-0.026)X1 + 0.237X2 +
0.335X3 + 0.412X4 + 0.004X5 + 0,05
Berdasarkan hasil analisis regresi
linear berganda diatas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
11
1. Konstanta sebesar 2.898 menunjukkan
bahwa jika variabel-variabel independen
(Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal
Usaha, Kualitas Produk, dan Strategi
Pemasaran) diasumsikan tidak
mengalami perubahan/konstan maka
nilai Y (Keberhasilan Usaha) adalah
sebesar 2.898 satuan.
2. Koefisiensi variabel Motivasi Usaha
(X1) sebesar -0.026 satuan berarti setiap
terjadi penurunan nilai motivasi usaha
sebesar -0,026 satuan, maka
keberhasilan usaha mengalami
penurunan sebesar -0.026 satuan dengan
asumsi variabel yang lain tidak
mengalami perubahan atau konstan.
3. Koefisiensi variabel lokasi usaha (X2)
sebesar 0.237 satuan berarti setiap
terjadi kenaikan nilai lokasi usaha
sebesar 0.237 satuan, maka keberhasilan
usaha akan mengalami kenaikan sebesar
0.237 satuan dengan asumsi variabel
yang lain tidak mengalami perubahan
atau konstan.
4. Koefisiensi variabel modal usaha (X3)
sebesar 0,335 satuan berarti setiap
terjadi kenaikan nilai modal usaha
sebesar 1 satuan, maka keberhasilan
usaha akan mengalami kenaikan sebesar
0,335 satuan dengan asumsi variabel
yang lain tidak mengalami perubahan
atau konstan.
5. Koefisiensi variabel kualitas produk
(X4) sebesar 0,412 satuan berarti setiap
terjadi kenaikan nilai kualitas produk
sebesar 0,412 satuan, maka keberhasilan
usaha akan mengalami kenaikan sebesar
0,412 satuan dengan asumsi variabel
yang lain tidak mengalami perubahan
atau konstan.
6. Koefisiensi variabel strategi pemasaran
(X5) sebesar 0,004 satuan berarti setiap
kenaikan nilai strategi pemasaran
sebesar 0,004 satuan, maka keberhasilan
usaha akan mengalami kenaikan sebesar
0,004 satuan dengan asumsi variabel
yang lain tidak mengalami perubahan
atau konstan.
PENUTUP
Kesimpulan.
1. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil
uji ttabel diperoleh variabel Motivasi
Usaha (X1) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan dan
berkontribusi negatif terhadap
Keberhasilan Usaha Konveksi
Distrostuff Bandung. Koefisiensi
variabel Motivasi Usaha (X1) sebesar -
0.026 satuan berarti setiap terjadi
penurunan nilai motivasi usaha sebesar -
0,026 satuan, maka keberhasilan usaha
mengalami penurunan sebesar -0.026
satuan dengan asumsi variabel yang lain
tidak mengalami perubahan atau
konstan. Hasil ini tidak relevan dengan
hasil penelitian Gemina, D., Silaningsih,
E., & Yuningsih, E. pada tahun 2016 dan
12
relevan dengan hasil penelitan Azizah,
S. N. pada tahun 2013.
2. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil
uji ttabel diperoleh variabel Lokasi Usaha
(X2) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan dan berkontribusi positif
terhadap terhadap Keberhasilan Usaha
Konveksi Distrostuff Bandung.
Koefisiensi variabel lokasi usaha (X2)
sebesar 0.237 satuan berarti setiap
terjadi kenaikan nilai lokasi usaha
sebesar 0.237 satuan, maka keberhasilan
usaha akan mengalami kenaikan sebesar
0.237 satuan dengan asumsi variabel
yang lain tidak mengalami perubahan
atau konstan. Hasil ini tidak relevan
dengan peneliti Zurahmin, T. pada tahun
2016. Dan tidak relevan juga dengan
peneliti Ekasari, N., & Nurhasanah, N.
(2018).
3. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil
uji ttabel diperoleh variabel Modal Usaha
(X3) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan dan berkontribusi positif
terhadap Keberhasilan Usaha Konveksi
Distrostuff Bandung. Koefisiensi
variabel modal usaha (X3) sebesar 0,335
satuan berarti setiap terjadi kenaikan
nilai modal usaha sebesar 1 satuan, maka
keberhasilan usaha akan mengalami
kenaikan sebesar 0,335 satuan dengan
asumsi variabel yang lain tidak
mengalami perubahan atau konstan.
Hasil ini tidak relevan dengan peneliti
Apriliani, M. F., & Widiyanto, W.
(2018). Dan tidak relevan juga dengan
Almaidah, S., & Endarwati, T. (2019).
4. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil
uji ttabel diperoleh variabel Kualitas
Produk (X4) secara parsial berpengaruh
signifikan dan berkontribusi positif
terhadap Keberhasilan Usaha Konveksi
Distrostuff Bandung. Koefisiensi
variabel kualitas produk (X4) sebesar
0,412 satuan berarti setiap terjadi
kenaikan nilai kualitas produk sebesar
0,412 satuan, maka keberhasilan usaha
akan mengalami kenaikan sebesar 0,412
satuan dengan asumsi variabel yang lain
tidak mengalami perubahan atau
konstan. Hasil ini masih relevan dengan
peneliti Meika, S. A., & Fauroni, L.
(2017). Dan masih relevan juga dengan
peneliti Regina, A. (2018).
5. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil
uji ttabel diperoleh variabel Strategi
Pemasaran (X5) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan dan
berkontribusi positif terhadap
Keberhasilan Usaha Konveksi
Distrostuff Bandung. Koefisiensi
variabel strategi pemasaran (X5) sebesar
0,004 satuan berarti setiap kenaikan nilai
strategi pemasaran sebesar 0,004 satuan,
maka keberhasilan usaha akan
mengalami kenaikan sebesar 0,004
satuan dengan asumsi variabel yang lain
tidak mengalami perubahan atau
13
konstan. Hasil ini tidak relevan dengan
peneliti Tambunan, E. S. (2020). Dan
masih relevan dengan peneliti Purwanti,
E. (2013).
6. Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05
dan Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44, sehingga
dapat disimpulkan Ha6 diterima artinya
secara bersama-sama (simultan) terdapat
pengaruh signifikan variabel Motivasi
Usaha, Lokasi Usaha, Modal Usaha,
Kualitas Produk, dan Strategi Pemasaran
Terhadap Keberhasilan Usaha.
Konstanta sebesar 2.898 menunjukkan
bahwa jika variabel – variabel
independen (Motivasi Usaha, Lokasi
Usaha, Modal Usaha, Kualitas Produk,
dan Strategi Pemasaran) diasumsikan
tidak mengalami perubahan/konstan
maka nilai Y (Keberhasilan Usaha)
adalah sebesar 2.898 satuan.
Saran
1. Bagi Konveksi Distrostuff Bandung
a. Pada variabel motivasi usaha, jika
usaha mulai sepi karena kurangnya
orderan owner Konveksi Distrostuff
Bandung harus mengingat motivasi
usaha awal mula merintis Konveksi
Distrostuff Bandung salah satunya
yaitu membantu warga sekitar yang
pengangguran agar tetap semangat
dan bangkit untuk mempertahankan
keberhasilan Konveksi Distrostuff
Bandung.
b. Pada variabel lokasi usaha, untuk
lokasi Konveksi Distrostuff Bandung
cukup jauh ke kota sehingga
menghabiskan waktu dijalan saat
membeli bahan baku dan mengirim
barang ke kota.
c. Pada variabel modal usaha, jika
owner Konveksi Distrostuff Bandung
kekurangan modal usaha lebih baik
jangan meminjam ke Bank, karena
disaat mendapatkan keuntungan
untuk membayar bunga bank dan
mengurangi pendapatan Konveksi
Distrostuff Bandung. Lebih baik
meminta pembayaran di awal (DP)
kepada konsumen untuk dibelikan
bahan baku.
d. Pada variabel kualitas produk, jika
belum ada team QC untuk melakukan
pengecekan secara detail baiknya
mengadakan team QC untuk
mempertahankan kualitas produk
agar konsumen puas dengan hasil
produksi yang dihasilkan oleh
Konveksi Distrostuff Bandung.
e. Pada variabel strategi pemasaran, di
zaman milenial seperti sekarang team
Konveksi Distrostuff Bandung harus
lebih aktif dalam memasarkan produk
melalui online / media sosial seperti
di facebook, instagram, e-commerce
(shopee, tokopedia, lazada, buka
14
lapak, dll). Agar tetap
mempertahankan usahanya.
f. Pada variabel keberhasilan usaha,
mempertahankan motivasi usaha,
meingkatkan lokasi usaha, modal
usaha, kualitas produk, dan strategi
pemasaran.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan referensi bagi penelitian lain yang
melaksanakan penelitian selanjutnya di
bidang manajemen kewirausahaan yang
berkaitan dengan motivasi usaha, lokasi
usaha, modal usaha, kualitas produk, dan
strategi pemasaran guna meningkatkan
keberhasilan usaha dan diharapkan
penelitian selanjutnya dapat menambah
variabel X dalam penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra.
2012. Service, Quality Satisfaction.
Jogjakarta: Andi Offset.
Gitman, Lawrence J. (2015). Principles of
Management Finance 12th Edition.
Boston: Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008.
Prinsip-prinsip Pemasaran,Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Suryana. (2003). Kewirausahaan,
Pedoman Praktis, Kiat dan Proses
Menuju Sukses. Jakarta: Salemba
empat.
Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi
Pemasaran, Edisi 3, ANDI: Yogyakarta
Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi
Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset,
Yogyakarta.
Terry, George R., Rue, Leslie W., 2014.
Dasar – Dasar Manajemen, Alih
Bahasa: G. A. Ticoalu, Bumi Aksara,
Jakarta.
Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi
Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset,
Yogyakarta.