15
1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan PT. Bina Graha Mandiri Amrullah 1 , Firmansyah Kusasi 2 , Nurhasanah 3 [email protected] Jurnal Program Studi Mananjemen, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah : 1) menganalisis Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan, 2) menguji hipotesis terhadap hubungan motivasi Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention. Unit analisis adalah karyawan yang bekerja di kapal milik PT. Bina Graha Mandiri terdiri dari 3 kapal antara lain KM Dian Monalisa, KM Monalisa 8 dan KM Dian Monalisa 89 dengan jumlah 51 orang. Hasil uji parsial Variabel penerapan motivasi mempunyai nilai signifikansi 0.034, nilai bawah 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya penerapan motivasi berpengaruh signifikan negatif terhadap turnover intention. Variabel stres kerja mempunyai nilai signifikansi 0.002, nilai ini lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya stres kerja berpengaruh signifikan posistif terhadap turnover intention. Variabel komitment organisasi mempunyai nilai signifikansi 0.000, nilai ini lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya komitment organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap turnover intention. Variabel kepuasan kerja mempunyai nilai signifikansi 0.039, nilai ini lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya komitment organisasi berpengaruh signifikan negatif terhadap turnover intention. Hasil pengujian secara simultan tingkat signifikansi sebesar 0.000 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya penerapan motivasi, stres kerja dan komitment organisasi dan kepuasan secara simultan berpengaruh terhadap turnover intention. Nilai Koefisien Determinasi (R²) sebesar 57.2% sedangkan sisanya sebesar 42.8 % adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Turnover Intention 1 Fakultas Ekonomi Universitas Matitim Raja Ali Haji, [email protected] 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 3 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

1

Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kepuasan

Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan

PT. Bina Graha Mandiri

Amrullah1, Firmansyah Kusasi

2, Nurhasanah

3

[email protected]

Jurnal Program Studi Mananjemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang

ABSTRAK

Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah : 1) menganalisis Motivasi, Stres

Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Pada Karyawan, 2) menguji hipotesis terhadap hubungan motivasi Stres Kerja,

Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention. Unit

analisis adalah karyawan yang bekerja di kapal milik PT. Bina Graha Mandiri

terdiri dari 3 kapal antara lain KM Dian Monalisa, KM Monalisa 8 dan KM Dian

Monalisa 89 dengan jumlah 51 orang. Hasil uji parsial Variabel penerapan

motivasi mempunyai nilai signifikansi 0.034, nilai bawah 0.05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima artinya penerapan motivasi berpengaruh signifikan negatif

terhadap turnover intention. Variabel stres kerja mempunyai nilai signifikansi

0.002, nilai ini lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya stres

kerja berpengaruh signifikan posistif terhadap turnover intention. Variabel

komitment organisasi mempunyai nilai signifikansi 0.000, nilai ini lebih kecil dari

0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya komitment organisasi berpengaruh

signifikan positif terhadap turnover intention. Variabel kepuasan kerja

mempunyai nilai signifikansi 0.039, nilai ini lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima artinya komitment organisasi berpengaruh signifikan negatif

terhadap turnover intention. Hasil pengujian secara simultan tingkat signifikansi

sebesar 0.000 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya penerapan motivasi, stres

kerja dan komitment organisasi dan kepuasan secara simultan berpengaruh

terhadap turnover intention. Nilai Koefisien Determinasi (R²) sebesar 57.2%

sedangkan sisanya sebesar 42.8 % adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi, Kepuasan

Kerja, Turnover Intention

1 Fakultas Ekonomi Universitas Matitim Raja Ali Haji, [email protected] 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 3 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

Page 2: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

2

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia sering disebut sebagai modal intelektual

(intellectual capital) yang terdiri dari orang-orang yang berada di dalam

organisasi perusahaan yang memiliki kemampuan, bakat, dan semangat untuk

bekerja. Keberadaan karyawan perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan

kontribusi positif pada kemajuan organisasi. Sebaliknya, apabila karyawan tidak

dikelola dengan baik, maka karyawan akan kurang semangat dalam bekerja dan

akhirnya mengundurkan diri atau keluar dari tempat kerja (turnover).

Menurut beberapa penelitian terdahulu turnover intention terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang disebutkan oleh Aryansah (2013)

penyebab terjadinya turnover antara lain stres kerja, kepuasan kerja, komitmen

organisasi, dan iklim organisasi.

Menurut Bono et al. (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan

penilaian, perasaan atau sikap seseorang terhadap pekerjaannya, dan berhubungan

dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan, motivasi, hubungan antar teman kerja,

dan hubungan sosial di tempat kerja.

Stres kerja muncul pada karyawan PT.Bina Graha Mandiri akibat beban

kerja yang dirasa terlalu berat, seiring adanya tuntutan efektivitas dan efisiensi

kerja. Stres kerja akan tetap muncul dalam kurun waktu yang panjang, mengingat

manusia secara umum berkecimpung di tempat kerjanya dari sekian waktu yang

tersedia Sidharta dan Margaretha, (2011).

Motivasi merupakan hal paling penting dalam dunia kerja, motif

merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak yang berasal dari

dalam diri manusia untuk berbuat atau untuk melakukan sesuatu. Setiap karyawan

mempunyai motif tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya.

Selain faktor stres kerja dan kepuasan kerja, komitmen adalah salah satu

aspek penting dari filosofi human resources management (HRM). Komitmen

Organisasi karyawan PT.Bina Graha Mandiri masih kurang akan komitmen

organisasinya. Dapat dilihat dari sering ditemukannya pelanggaran terhadap

peraturan perusahaan oleh karyawan kecendrungan menggunakan perlengkapan

kerja yang belum standart, masih terjadi simpang siur jadwal keberangkatan kapal

untuk pengangkutan, sehingga berakibat pada bentroknya jadwal yang sudah

ditentukan, masalah senioritas masih menjadi hal yang paling mendasar sering

dikeluhkan oleh anak buah kapal dari penjelasan-penjelasan diatas merupakan

masalah yang ada dalam penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bina Graha Mandiri merupakan

perusahaan pelayaran kapal kargo dengan tujuan Tanjungpinang – Singapura.

(PP) dan sudah berdi sejak tahun 2002. Perusahaan ini memiliki 3 (tiga) kapal

yang masih aktif beroperasi sampai sekarang, diantaranya: (1) Kapal Motor Dina

Monalisa, (2) Kapal Motor Monalisa 8 dan (3) Kapal Motor Monalisa 89.

Tujuan dari penelitian ini secara keseluruhan adalah untuk mengetahui

apakah kepuasan kerja, stres kerja, komitment organisasi dan motivasi

berpengaruh terhadap turnover intention Pada Karyawan PT.Bina Graha Mandiri.

Page 3: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

3

BAHAN

1. Trunover Intention

Menurut Robbins dan Judge (2009:38) turnover adalah tindakan

pengunduran diri secara permanen yang dilakukan oleh karyawan baik

secara sukarela ataupun tidak secara sukarela. Turnover dapat berupa

pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian atau

kematian anggota organisasi. Menurut Mobley (2011:150)

mengemukakan, ada 3 (tiga) indikator yang digunakan untuk mengukur

turnover intention, yaitu :

1) Pikiran-pikiran untuk berhenti (thoughts of quitting); Mencerminkan

individu untuk berpikir keluar dari pekerjaan atau tetap berada di

lingkungan pekerjaan.

2) Keinginan untuk meninggalkan (intention to quit); Mencerminkan

individu untuk mencari pekerjaan pada organisasi lain.

3) Keinginan untuk mencari pekerjaan lain (intention to search for

another job); Mencerminkan individu yang berniat untuk keluar.

2. Motivasi

Menurut Samsudin (2010), menyatakan bahwa motivasi adalah proses

mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap sesorang atau kelompok

kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.

Menurut Mc. Clelland dalam Hasibuan (2013:162), indikator motivasi

adalah :

1) Kebutuhan akan prestasi; Kebutuhan akan prestasi merupakan

dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan

seperangkat standar, bergulat untuk sukses.

2) Kebutuhan akan afiliasi; Kebutuhan akan afiliasi adalah hasrat untuk

berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.

3) Kebutuhan akan kekuasaan; Kebutuhan akan kekuasaan adalah

kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara

dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian

atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan

mempengaruhi orang lain.

3. Stres Kerja

Menurut Robbins,(2008) stress adalah suatu kondisi dinamik yang

didalamnya seorang individu di konfrotasikan dengan suatu peluang,

kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkan

dan hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti dan penting. Menurut

Wibowo dan Chaudhry (2014) dalam I Gede (2017) ada 5 (lima)

indikator stres kerja yaitu,

1) Peran di dalam organisasi; Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan

yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu

yang dimainkannya dalam organisasi.

2) Konflik peran; Konflik peran timbul karena adanya dua perintah yang

berbeda yang diterima secara berbarengan dan pelaksanaan salah satu

perintah saja akan mengakibatkan terabaikannya perintah yang lain.

Page 4: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

4

3) Beban kerja; Beban kerja sebagai suatu konsep yang timbul akibat

adanya keterbatasan kapasitas dalam memroses informasi yang

ditanggung tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.

4) Hubungan kerja; Hubungan karyawan mengacu pada hubungan

bersama antara para karyawandalam suatu organisasi.

5) Iklim organisasi; Lingkungan manusia yang di dalamnya para pegawai

suatu organisasi melakukan pekerjaaan mereka.

4. Komitmen Organisasi

Menurut Robbins, (2008:69) dalam perilaku organisasi, komitment

organisasi merupakan komponen dari peilaku. Komitment organisasi

adalah suatu keadaan dimana seoarang karyawan memihak pada suatu

organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat memilihara keanggotannya

itu. Menurut Meyer et,al, dalam Sopiah (2008:165) menjelaskan 6 (enam)

item yang digunakan untuk mengukur komitmen karyawan pada

organisasi, yaitu :

1) Komitment efektif (Affective Commitment), terjadi apabila karyawan

ingin menjadi bagian dari perusahaan karena adanya ikatan emosional.

2) Komitment berkelangsungan (Continuance Commitment), didasarkan

pada persepsi karyawan atas kerugian yang akan diperolehnya jika ia

tidak melanjutkan pekerjaannya dalam sebuah perusahaan.

3) Komitment normatif (Normative Commitment), timbul dari nilai-nilai

diri karyawan yang bertahan menjadi anggota perusahaan karena ada

kesadaran bahwa berkomitmen terhadap perusahaan merupakan

keharusan atau kewajiban.

5. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja menurut. Dadang, (2013:15) adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan,

kepuasan kerja mencerminkan perasaan seeorang terhadap terhadap

pekerjaannya. Menurut Robbins (2009) indikator dalam mengukur

kepuasan kerja, yaitu:

1) Pekerjaan itu sendiri; Tingkat dimana sebuah pekerjaan menyediakan

tugas yang menyenangkan, kesempatan belajar dan kesempatan untuk

mendapatkan tanggung jawab.

2) Gaji; Menurut penelitian Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi

dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji

memenuhi harapan- harapan tenaga kerja, dan bagaimana gaji

diberikan.

3) Kesempatan atau promosi; Karyawan memiliki kesempatan untuk

mengembangkan diri dan memperluas pengalaman kerja, dengan

terbukanya kesempatan untuk kenaikan jabatan.

4) Pengawasan (supervisi); Kemampuan supervisor untuk menyediakan

bantuan teknis dan perilaku dukungan.

5) Rekan Kerja; Kebutuhan dasar manusia untuk melakukan hubungan

sosial akan terpenuhi dengan adanya rekan kerja yang mendukung

karyawan.

Page 5: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

5

Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Keterangan: Hubungan Secara Parsial

Hubungan Secara Simultan Sumber: H1 Hasibuan (2013) H4. Elci et al. (2012),

H2 Mulki et al. (2008 ). H5. Mobley, (2011)

H3 Meyer et, al, dalam Sopiah (2008:165)

Hipotesis

H1 : Diduga motivasi berpengaruh negatif terhadap turnover intention.

H2 : Diduga stress kerja berpengaruh positif terhadap turnover intention.

H3 : Diduga ada pengaruh komitment organisasi terhadap turnover intention.

H4 : Diduga kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention.

H5 : Diduga ada pengaruh kepuasan kerja, stress kerja, komitment organisasi

terhadap turnover intention dan motivasi secara bersama-sama terhadap

turnover intention.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono (2007:13).

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah 51 orang yang merupakan karyawan

PT.Bina Graha Mandiri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket

atau kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan

dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan atau

empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah

ditetapkan .

Motivasi

Stres Kerja

Komitment Organisasi

Kepuasan Kerja

Turnover Intention

H1

H2

H3

H4

H5

Page 6: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

6

Untuk menentukan besarnya sampel menurut Arikunto (2010:134-135)

Apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitianya

akurat untuk didapatkan populasi. Jika populasinya lebih besar dapat diambil 10-

15% atau 20-25%. Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

purposive (Sugiono, 2011) yaitu seluruh karyawan yang bekerja di kapal

berjumlah 51 orang yaitu (1) Kapal Motor Dina Monalisa, (2) Kapal Motor

Monalisa 8 dan (3) Kapal Motor Monalisa 89.

Motode Analisis

1. Uji Validitas

Menurut Sekaran (2009:78), validitas menunjukkan ketepatan dan

kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala

pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

2. Uji Reliabilitas

Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisiner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0.60, Ghozali (2007:100).

3. Pengujian Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas; menurut Ghozali (2007:110) bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier variabel penganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

2) Uji Heteroskedastisitas; menurut Misbahuddin dan Hasan (2013:101)

adapun teknik yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala

heteroskedastisitas khusunya untuk penelitian ini dengan uji glesjer.

3) Uji Multikoliniearitas; menurut Ghozali (2007:91) uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas.

4. Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variable

bebas pengaruh Motivasi (X1), stres kerja (X2), komitment organisasi

(X3), Kepuasan Kerja (X4) terhadap variabel terikat Turnover Intention

(Y) dimana dari sampel yang diperoleh.

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e

Keterangan:

Y = Turnover Intention

b1 = Koefisien regresi variabel X1 (Motivasi )

b2 = Koefisien regresi variabel X2 (Stres Kerja)

b3 = Koefisien regresi variabel X3 (Komitment Organisasi)

Page 7: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

7

b4 = Koefisien regresi variabel X4 (Kepuasan Kerja)

X1 = Penerapan Motivasi

X2 = Stres Kerja

X3 = Komitment Organisasi

X4 = Kepuasan Kerja

e = error / variabel pengganggu

5. Uji Hipotesis

1) Uji (Uji t); yaitu suatu uji digunakan untuk mengetahui secara parsial

pengaruh variabel independent dengan variabel dependen. Uji ini

dilakukan dengan membandingkan t- hitung dengan t- table.

2) Uji Simultan (Uji f); yaitu untuk menguji secara serempak (simultan).

Pengujian bertujuan hipotesis untuk mengukur kepuasan, stress

kerja,komitment organisasi dan motivasi kerja terhadap terhadap

turnover intention.

3) Koefisien Determinan (R2); merupakan suatu ukuran yang penting

dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya

model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut

dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi

dengan data sesungguhnya.

HASIL

Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Gambar 1.1

Pengujian Normalitas Histogram Sumber: Data primer diolah (2018)

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal. Karena data tersebut membentuk pola seperti lonceng dan tidak

melenceng ke kiri dan ke kanan. Selain grafk histogram, grafik P-P Plot juga

digunakan untuk menguji normalitas data.

Page 8: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

8

Gambar 1.2 Hasil Pengujian P-P Plot

Sumber: Data primer diolah (2018)

Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena terlihat titik-

titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk memastikan data benar-benar

berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik Kolmogorov smirnov dengan

melihat nilai signifikansi. Dimana jika signfikansi lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal.

Tabel 1.1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa,b

0E-7 0E-7

1.08957249 2.21369701

Most Extreme

Differences

.084 .082

.084 .041

-.063 -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .601

Asymp. Sig. (2-tailed) .864

Sumber: Data primer diolah (2018)

Berdasarkan tabel di atas hasil analisis metode One-Sample Kolmogorov-

Smirnov terlihat menunjukkan bahwa nilai kolmogorov-smirnov 0.601 dan nilai

signifikan 0.864 karena p-value = 86.4 > 0.05, berarti data residual terdistribusi

secara normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak

menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.ini berarti variabel residual berdistribusi

normal.

Page 9: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

9

2. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 1.3

Hasil Uji Heteroskedasitas Sumber: Data primer diolah (2018)

Dapat dlihat titk-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola

tertentu yang jelas tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu

Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas. Selain itu uji

heteroskedastisitas dapat juga digunakan uji Glejser, jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedatusitas.

Tabel 1.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Sig.

(Constant) .802

Motivasi .957

Stres Kerja .880

Komitment Organisasi .770

Kepuasan Kerja .417

Sumber: Data primer diolah (2018)

Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai signifikansi untuk penerapan

variabel motivasi 0,957 > 0,05, variabel stres kerja 0.880 > 0,05 dan variabel

komitment organisasi 0.770 > 0,05 dan variabel kepuasan kerja 0.417 > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak adanya masalah heteroskedatisitas.

3. Uji Multikolonieritas

Tabel 1.3

Hasil Uji Multikolonieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Motivasi 0.928 1.077

Stres Kerja 0.750 1.334

Komitment Organisasi 0.765 1.306

Kepuasan Kerja 0.953 1.049

Sumber: Data primer diolah (2018)

Page 10: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

10

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance untuk

variabel penerapan motivasi (X1) dengan nilai tolerance 0.928 > 0.1 dengan VIF

1.077 < 10. Variabel stres kerja (X2) mempunyai nilai Tolerance 0.750 > 0.1

dengan VIF 1.334 < 10 dan Variabel komitment organisasi (X3) mempunyai nilai

Tolerance 0.765 > 0.1 dengan VIF 1.306 < 10 dan variabel kepuasan (X4)

Tolerance 0.953 > 0.1 dengan VIF 1.049 < 10 Maka dapat disimpulkan bahwa

pada model ini tidak ditemukan adanya masalah multikolonieritas.

Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Uji Parsial (Uji t)

Tabel 1.4

Uji Parsial ( Uji t ) Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6.907 2.815 2.454 .018

Motivasi -.117 .054 -.210 -2.184 0.034

Stres Kerja .288 .089 .345 3.226 0.002

Komitment Organisasi .238 .053 .477 4.504 0.000

Kepuasan Kerja -.118 .056 -.201 -2.124 0.039

Sumber: Data primer diolah (2018)

Dengan nilai n: 51, α: 5% : 2 = 2,5% k= 2, (uji 2 sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 51-4-1= 47. Dengan pengujian 2 sisi hasil untuk nilai

t tabel = 2.01174. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tabel di atas

adalah sebagai berikut :

1) Variabel penerapan motivasi mempunyai nilai signifikansi 0.034, nilai

bawah 0.05, sedangkan nilai t hitung -2.184 < -2.01174 (t tabel α = 0.05, df =

51-4-1= 47. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya penerapan motivasi berpengaruh signifikan negatif terhadap

turnover intention.

2) Variabel stres kerja mempunyai nilai signifikansi 0.002, nilai ini lebih kecil

dari 0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.184 > 2.01174 t-tabel α = 0.05, df = 51-4-

1= 47. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya stres kerja berpengaruh signifikan posistif terhadap turnover intention.

3) Variabel komitment organisasi mempunyai nilai signifikansi 0.000, nilai ini

lebih kecil dari 0.05, sedangkan nilai t-hitung 4.504 > 2.01174 t tabel α = 0.05,

df = 51-4-1= 47. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya komitment organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap

turnover intention.

4) Variabel kepuasan kerja mempunyai nilai signifikansi 0.039, nilai ini lebih

kecil dari 0.05, sedangkan nilai t-hitung -2.124 > -2.01174 t tabel α = 0.05, df

= 51-4-1= 47. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya komitment organisasi berpengaruh signifikan negatif

terhadap turnover intention.

Page 11: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

11

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Tabel 1.5

Hasil uji F ANOVA

a

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 91.269 4 22.817 17.682 .000b

Residual 59.358 46 1.290

Total 150.627 50

Sumber: Data primer diolah (2018)

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai F hitung sebesar 17.682 dengan

tingkat signifikansi 0.000 Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F-tabel.

Nilai F-tabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-

k).(k-1) Jumlah sampel (n) sebanyak, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah

2. Jadi df = (51-4), (4-1) sehingga F tabel pada kepuasan kerja 95% (α = 5%)

adalah 2.80. Jadi F-hitung > F tabel (17.682 > 2.80) dan tingkat signifikansi

sebesar 0.000 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya penerapan motivasi , stres

kerja dan komitment organisasi dan kepuasan secara simultan berpengaruh

terhadap turnover intention.

Analisis Regresi Berganda

Tabel 1.6

Hasil Analisis regresi berganda

Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1

(Constant) 6.907 2.815

Motivasi -.117 .054

Stres Kerja .288 .089

Komitment Organisasi .238 .053

Kepuasan Kerja -.118 .056

Sumber: Data primer diolah (2018)

Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 6.907 - 0.117 + 0.288 + 0.238 – 0.118 + e

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Konstanta (a); nilai konstanta (a) sebesar 6.907 menunjukkan bahwa apabila

nilai variable penerapan motivasi ,stres kerja, dan komitment organisasi

konstan, kepuasan kerja maka nilai variable turnover intention sebesar besar

6.907

2) Koefisien b1 untuk variabel penerapan motivasi; besarnya nilai koefisien

regresi (b1) sebesar -0.1.17 nilai b1 yang negatif menunjukkan adanya

hubungan yang berlawanan arah antara variable motivasi yang artinya jika

motivasi personal turun 1 satuan maka nilai turnover intention akan naik

sebesar 11.7% Dengan asumsi variable bebas lainnya konstan.

3) Koefisien b2 untuk variabel Stres Kerja; besarnya nilai koefisien regresi (b2)

sebesar 0.288 nilai b2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang

searah antara variable stres kerja dengan variable turnover intention yang

artinya jika nilai variable stres kerja naik 1 satuan maka nilai turnover

Page 12: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

12

intention akan naik sebesar 28.8%. Dengan asumsi variable bebas lainnya

konstan.

4) Koefisien b3 untuk variabel Komitment Organisasi; besarnya nilai koefisien

regresi (b3) sebesar 0.238 nilai b3 yang positif menunjukkan adanya

hubungan yang searah antara variable komitment Organisasi dengan variable

turnover intention yang artinya jika nilai variable Komitment Organisasi naik

1 satuan maka nilai turnover intention akan naik sebesar 23.8%. Dengan

asumsi variable bebas lainnya konstan.

5) Koefisien b4 untuk variabel Kepuasasan Kerja; besarnya nilai koefisien

regresi (b4) sebesar -0.118 nilai b4 yang negatif menunjukkan adanya

hubungan yang berlawanan arah antara variable kepuasan kerja yang artinya

jika nilai kepuasan kerja turun 1 satuan maka nilai turnover intention naik

sebesar sebesar 11.8%. Dengan asumsi variable bebas lainnya konstan.

Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 1.7

Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

.778a .606 .572 1.136

Sumber: Data primer diolah (2018)

Dari hasil tabel di atas besarnya Adjusted R Square berdasarkan hasil

analisis dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh sebesar 0.572 Dengan

demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Motivasi , Stres Kerja

dan Komitment Organisasi dan kepuasan kerja terhadap turnover intention

sebesar 57.2%, sedangkan sisanya sebesar 42.8 % adalah dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang tidak disebutkan antara lain

tingkat iklim organisasi, faktor sosial, dan lain-lain.

KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini dan hasil pembahasan pada bab

sebelumnnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Variabel penerapan motivasi mempunyai nilai signifikansi 0.034, nilai

bawah 0.05, sedangkan nilai t hitung -2.184 < -2.01174, maka penerapan

motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap turnover intention.

2) Variabel stres kerja mempunyai nilai signifikansi 0.002, nilai ini lebih kecil

dari 0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.184 > 2.01174, maka stres kerja

berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.

3) Variabel komitment organisasi mempunyai nilai signifikansi 0.000, nilai ini

lebih kecil dari 0.05, sedangkan nilai t-hitung 4.504 > 2.01174, maka

komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.

4) Variabel kepuasan kerja mempunyai nilai signifikansi 0.039, nilai ini lebih

kecil dari 0.05, sedangkan nilai t-hitung -2.124 > -2.01174, maka komitmen

organisasi berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.

Page 13: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

13

5) Hasil dari uji secara simultan dengan membandingkan F-hitung > F tabel

(17.682 > 2.80) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000, maka penerapan

motivasi , Stres kerja dan komitment organisasi dan kepuasam secara

simultan berpengaruh terhadap Turnover Intention.

6) Nilai Adjusted R Square 0.572 atau 57.2%, sedangkan sisanya sebesar 42.8 %

adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

yang tidak disebutkan antara lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

SARAN

Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah

diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1) Motivasi

Dilihat dari segi motivasi kerja karyawan, sebaiknya para karyawan dipenuhi

kebutuhannya agar motivasi kerjanya meningkat, salah satu kebutuhan

karyawan adalah kebutuhan akan keberadaan seperti makanan, udara,

imbalan atau gaji dan kondisi kerja. Dalam hal ini sebainya perusahaan lebih

memperhatikan kesejateraan karyawan sehingga karyawan tersebut merasa

masa depan di perusahaan ini benar-benar sudah baik dan wajib untuk

dipertahankan.

2) Stres kerja

Stres Kerja berpengaruh positif terhadap Komitmen Organisasional Pada

karyawan produksi PT.Bina Graha Mandiri, pada tingkat stres tertentu dapat

memacu karyawan untuk pindah dari pekerjaannya. Hendaknya perusahaan

mengurangi tingkat stress kerja pada karyawannya dengan melakukan

pengarahan atau konsling terhadap karyawan.

3) Komitment organisasi

Dari hasil dari komitment organisasi, menunjukkan bahwa karyawan

cendrung hanya bertahan mendaji bagian dari perusahaan karena merupakan

suatu keharusan atau kewajiban, oleh karen itu sebaiknya perusahaan dapat

meningkatkan komitment organisasional.

4) Kepuasan kerja

Agar perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, maka perlu

dilakukan upaya merespon keinginan dan memahami persaan mereka

terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sehingga dapat memberikan konstruksi

lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA Aryansah, I., Erika S. K. 2013. Iklim Organisasi Dan Kualitas Kehidupan Kerja

Karyawan. Jurnal Humanitas, Vol.X, No.1.

Ardana, Komang dkk .2009, Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Abdillah, Fuad. 2012. Hubungan Kohevitas Kelompok Dengan Intensi Turnover

Pada Karyawan. Journal of Social and Industrial Psychology. 1(2), h: 52-

58.

A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.

Page 14: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

14

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi

Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Arnanta I Gede Putra dan Utama I Wayan Mudiartha, 2017, Pengaruh stres kerja,

kepuasan kerja dan iklim organisasi terhadap turnover intention karyawan

CV. Dharma siadja, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 6, 2017: 3314-

3341, ISSN : 2302-8912

Culpepper, Robert A. 2011. Three-Component Commitment And Turnover: An

Examination Of Temporal Aspects. Journal of Vocational Behavior. 78,

pp: 517-527.

Djohan Hapsari Indri, 2010, Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja Dan

Kompensasi Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan PT. Sinar

Agung Selalu Sukses Di Solo

Edy Sutrisno, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam.

Pranada Media Group, Jakarta.

Elci, Meral., Sener, Ilge., Seval, Aksoy., and Alpkan, Luthak. 2012. The Impact of

Ethical Leadership and Leadership Effectiveness on Employess Turnover

Intention : The Mediating Role of Work Related Stress. Journal Social and

Behavioral Sciences, 8 (3):289 – 297

Fahmi, Irham.2013. Perilaku Organisasi. Teori, Aplikasi Dan Kasus. Bandung:

Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2007. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan

Empat. Badan Penerbit Universitas diponegoro. Semarang.

Gunawan Carin dan Susanto M.Eddy, 2013, Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasional dan Turnover Intentions, Jurnal Mitra Ekonomi dan

Manajemen Bisnis, ISSN 2087-1090Vol. 4, No. 1, April 2013, 76-88

Hariyono ,Widodo., Dyah,Suryani., dan Yanuk,Wulandari. 2009. Hubungan

Antara Beban Kerja, Stres Kerja dan Tingkat Konflik Dengan Kelelahan

Kerja di RS Islam Yogyakarta. Jurnal Kesmas UAD, 3 (3):162-232

Hussani Atta, eat al,(2014), Determinants Of Employees Intention To Leave: A

Study From Pakistan, International Journal of Human Resource Studies,

ISSN 2162-3058, 2014, Vol. 4, No. 3

Kim, H. & Stoner, M. 2008. Burnout and Turnover Intention Among Social

Workers: Effects of Role Stress, Job Autonomy and Social Support.

Administration in Social Work, Vol. 32.

Musadieq Al Mochammad,dkk,2016, Pengaruh Komitmen Organisasional

Terhadap Turnover Intention (survei pada karyawan hotel swiss-belinn

malang), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 40 No. 2 November 2016

Mulki, Jay P.,Jorge F. Jaramillo., and William B. Locander . 2008. Effect of

Ethical Climate on Turnover Intention: Linking Attitudinal- and Stress

Theory. Journal of Business Ethics, 78 (4):559–574.

Mobley,W. H. 2011. Pergantian Karyawan: Sebab, Akibat dan Pengendaliannya.

Terjemahan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Novliadi, P. 2007. Intensi Turnover Karyawan Ditinjau dari Budaya Perusahaan

dan Kepuasan Kerja. Makalah : Fakultas Kedokteran, Jurusan Psikologi

USU.

Page 15: Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan ...repository.umrah.ac.id/1765/1/JURNAL AMRULLAH FIX KALIPUNNN-2.pdf1 Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi Dan

15

Rizwan Muhammad, 2014, The relationship of Turnover intention with job

satisfaction, job performance, Leader member exchange, Emotional

intelligence and organizational commitment, International Journal of

Learning & Development, ISSN 2164-4063, 2014, Vol. 4, No. 2

Robbins, Stephen P dan Timothy A Judge. 2009. Perilaku Organisasi.

Jakarta:Salemba Empat.

Rivai.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Graha

Ilmu.Yogyakarta.

Robbins, Stephen P. 2008. Essentials of Organizational Behavior . Edisi

kesepuluh. Diterjemahkan oleh Indeks. Jakarta: PT Indeks Kelompok

Gramedia

Sidharta, Novita dan Meily Margaretha. 2011. Dampak Komitmen Organisasi dan

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention: Studi Empiris Pada

Karyawan Bagian Operator di Salah Satu Perusahaan Garment di Cimahi.

Jurnal Manajemen,Vol.10, No.2, Mei 2011; Universitas Kristen

Maranatha, hal 129- 142.

Samuel Emeka, Ikemefuna, 2012, Job Satisfaction and Employees’ Turnover

Intentions in total Nigeria plc. in Lagos State, Journal of Humanities and

Social Science, Vol.2., No.14., p.275-287.

Sari Rindi Nurlaila. 2014,Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja dan Komitment

Organisasi Terhadap Turnover Intention (Pada Hotel Ibis Yogyakarta)

Sugiyono, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, PT. Gramedia, Jakarta

Sekaran, Uma.2009, Research Methods for Business: Metodologi Penelitian

Untuk Bisnis. Edisi 4 Buku 1 : Salemba Empat.

Taurisa, Chaterina, Melina., dan Ratnawati, Intan. 2012 Analisis Pengaruh

Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen

Organisasional dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ( Studi pada PT.

Sido Muncul Kaligawe Semarang). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 19

(2):170 – 187.

Tobing, Diana Sulianti K L .2009. Pengaruh Komitmen Organisasional Dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Jember, Jember.

S.P,Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Witasari, L. 2009. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intention Studi Empiris pada Novotel

Semarang. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Diponegoro. Semarang.

Wright , Thomas A. and Bonett, Douglas G.. 2007. Job Satisfaction and

Psychological Well-Being as Nonadditive Predictors of Workplace

Turnover. Journal of Management, 33 (2):141-252.

Wateknya Yoga, 2016, Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja

Terhadap Turnover Intention (Studi Kasus pada Karyawan PT. Kharisma

Rotan Mandiri)