12
JURNAL PENGARUH MODEL IMPROVE DIDUKUNG MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SDN BURENGAN KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF IMPROVE MODEL WHICH SUPPORTED VIDEO MEDIA FOR THE ABILITY TO DESCRIPTION BETWEEN LIVING THINGS AND ENVIRONMENT AT THE IV GRADE STUDENT BURENGAN PESANTREN DISTRICTS KEDIRI CITY ACADEMIC YEAR 2016/2017 Oleh: YESSY RATNA WIDYAMURTI 13.1.01.10.0178 Dibimbing oleh : 1. Drs. BAMBANG SOENARKO, M.Pd. 2. Dra. ENDANG SRI MUJIWATI, M.Pd. PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017 Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

PENGARUH MODEL MEDIA FOR THE ABILITY …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/124e...siswa mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan masih rendah

  • Upload
    voque

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

JURNAL

PENGARUH MODEL IMPROVE DIDUKUNG MEDIA VIDEO

TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN

ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN PADA SISWA

KELAS IV SDN BURENGAN KECAMATAN PESANTREN KOTA

KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

THE EFFECT OF IMPROVE MODEL WHICH SUPPORTED VIDEO

MEDIA FOR THE ABILITY TO DESCRIPTION BETWEEN LIVING

THINGS AND ENVIRONMENT AT THE IV GRADE STUDENT

BURENGAN PESANTREN DISTRICTS KEDIRI CITY ACADEMIC YEAR

2016/2017

Oleh:

YESSY RATNA WIDYAMURTI

13.1.01.10.0178

Dibimbing oleh :

1. Drs. BAMBANG SOENARKO, M.Pd.

2. Dra. ENDANG SRI MUJIWATI, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2017

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 1||

SURAT PERNYATAAN

ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : YESSY RATNA WIDYAMURTI

NPM : 13.1.01.10.0178

Telepun/HP : 087755402448

Alamat Surel (Email) : [email protected]

Judul Artikel : PENGARUH MODEL IMPROVE DIDUKUNG

MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN

MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTARA

MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

SISWA KELAS IV SDN BURENGAN KECAMATAN

PESANTREN KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

2016/2017

Fakultas – Program Studi : FKIP- PGSD

Nama Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 56 Kediri.

Dengan ini menyatakan bahwa:

a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme

b. Artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan

II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 2||

PENGARUH MODEL IMPROVE DIDUKUNG MEDIA VIDEO

TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN

ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN PADA SISWA

KELAS IV SDN BURENGAN KECAMATAN PESANTREN KOTA

KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

YESSY RATNA WIDYAMURTI

13.1.01.10.0178

FKIP-PGSD

[email protected]

Drs. BAMBANG SOENARKO,M.Pd. DAN DRA. ENDANG SRI MUJIWATI, M.Pd.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK YESSY RATNA WIDYAMURTI. Pengaruh model improve didukung media video terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan pada siswa kelas IV

SDN Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri tahun ajar 2016/2017, Skripsi, PGSD, FKIP, UNP

KEDIRI, 2017. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa

pembelajaran IPA di SD sebagian besar masih berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan kemampuan

siswa mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan masih rendah. Salah satu

cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat yaitu dengan mneggunakan model improve.

Berdasarkan latar belakang tersebut, diajukan 3 rumusan masalah sebagai berikut. (1) Apakah

Model Improve didukung Media Video berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan siswa kelas 4 SDN Burengan Kecamatan Pesantren Kota

Kediri tahun ajar 2016/2017? (2) Apakah Model Improve tanpa didukung Media Video berpengaruh

terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan siswa kelas 4 SDN Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri tahun ajar 2016/2017? (3) Adakah

perbedaan pengaruh antara penggunaan model improve didukung media video dibanding model

Improve tanpa didukung media video terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara

makhluk hidup dengan lingkungan siswa kelas 4 SDN Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri tahun ajar 2016/2017?

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian True Eksperimental Desaign dengan pretest-

posttest control group design. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Burengan Kec. Pesantren Kota Kediri. Teknik pengumpulan data berupa tes. Analisis

data yang digunakan adalah rumus uji t.

Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) Penggunaan model improve didukung media video berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan

lingkungan, thitung (38,661)>ttabel 1% (2,728) serta ketuntasan klasikal mencapai 80,55%. (2)

Penggunaan model improve tanpa didukung media video berpengaruh terhadap kemampuan

mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan, thitung (33,733)>ttabel 1% (2,724) serta ketuntasan klasikal sebesar 73,59%. (3) Ada perbedaan pengaruh penggunaan model improve

didukung media video dibanding dengan model improve tanpa didukung media video terhadap

kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan, dengan hasil perhitungan thitung (2,076)<ttabel 1% (2,648) sedangkan thitung (2,076)> ttabel 5% (1,995) dengan

keunggulan pada penggunaan model improve didukung media video dengan mean kelompok

eksperimen 80,71> mean kelompok kontrol 75,75.

Kata Kunci: improve, media video, kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 3||

I. LATAR BELAKANG

Pembelajaran di sekolah diharapkan

mampu memberikan pengalaman dan

kebermaknaan untuk peserta didik. Selain

itu, suatu pembelajaran harus mengikuti

perkembangan zaman. Kemajuan pembela-

jaran merupakan sebuah kunci bangsa

Indonesia untuk dapat meraih cita-cita

bangsa Indonesia. Hal itu akan berdampak

pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang

merupakan komponen penting dari

globalisasi pada saat ini. Secara tidak

langsung pendidikan merupakan kunci

suatu bangsa untuk menghadapi berbagai

tantangan pada era modern ini. Hal

tersebut sesuai dengan definisi pendidikan

nasional dalam pasal 1 ayat 2 UU RI No.

20 Tahun 2003, yaitu:

Pendidikan nasional adalah pendi-

dikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara

Replublik Indonesia Tahun 1945

yang berakar pada nilai- nilai agama,

kebudayaan nasional Indonesia dan

tanggap terhadap tuntutan zaman.

Dalam proses pendidikan diharapkan

ilmu pengetahuan dan teknologi membe-

rikan eksistensi. Keberadaan ilmu pengeta-

huan dan teknologi akan memberikan

perubahan-perubahan dan manfaat yang

positif bagi kehidupan. Contoh kemajuan

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,

guru bisa menyampaikan materi dengan

lebih menarik. Guru bisa menggunakan

berbagai strategi pembelajaran dengan

begitu pengetahuan yang diterima siswa

akan lebih bertahan lama. Perubahan yang

positif yang terjadi akan mempermudah

pencapaian tujuan pendidikan Indonesia.

Keberhasilan pencapaian tujuan pendi-

dikan akan menjadi tolok ukur kamajuan

sebuah negara. Hal ini sesuai dengan

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal

3 menyatakan bahwa

Pendidikan Nasional berfungsi me-

ngembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkem-

bangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Pada dasarnya tujuan pembelajaran

adalah tujuan dari pendidikan kepada

peserta didik. Salah satu hal yang

menentukan berhasil atau tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan adalah

proses pembelajaran. Guru diibaratkan

sebagai sutradara sebuah pembelajaran

yang nantinya dapat memberikan

kebermaknaan dan membangun pemikiran

konstruktivistik terhadap peserta didik.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Dalam melaksanakan interaksi belajar,

guru seharusnya menyampaikan materi

dengan berbagai strategi, pendekatan dan

metode yang sesuai dengan materi yang

disampaikan. Keberagaman strategi,

pendekatan dan metode yang sesuai

merupakan kewajiban seorang guru untuk

memperhatikan karakteristik dari peserta

didik. Hal ini sesuai dengan UU No. 14

pasal 10 Tahun 2005 tentang guru dan

dosen yakni tentang

kompetensi guru sebagaimana di-

maksud dalam pasal 8 meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang dipe-

roleh melalui pendidikan profesional.

Salah satu yang mendukung pelak-

sanaan profesi guru yaitu kompetensi

pedagogik, yang mana guru harus

memahami peserta didik, merancang

pembelajaran yang meliputi memahami

landasan pendidikan, menerapkan teori

belajar, menentukan strategi pembelajaran,

kompetensi yang ingin dicapai serta

menyusun rancangan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, merancang

dan melaksanakan evaluasi guna

mengembangkan peserta didik.

Penguasaan keempat kompetensi

akan melahirkan guru yang memiliki

performance yang ideal dan berkualitas.

Lahirnya guru yang ideal dan berkualitas

diharapkan akan melahirkan siswa yang

aktif, kreatif dan mampu mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri. Hasil belajar yang

dicapai ideal, sejalan dengan pencapaian

tujuan pendidikan.

Pada kenyataannya, fungsi dan

tujuan pendidikan belum terwujud dengan

baik. Hal ini dikarenakan dalam pembe-

lajaran di kelas guru masih belum bisa

menerapkan pembelajaran yang mampu

menciptakan suasana pembelajaran aktif,

kreatif dan inovatif, sehingga siswa dapat

mengkontruksikan pemikiran dan penge-

tahuan sendiri. Guru lebih banyak

menggunakan model konvensional sehing-

ga siswa kurang tertarik untuk mengikuti

pembelajaran. Pada saat pembelajaran

perhatian guru hanya tertuju pada siswa

yang duduk di deretan bangku depan,

sedangkan siswa yang duduk di bangku

belakang kurang memperhatikan apa yang

disampaikan guru. Menurunnya keterta-

rikan siswa dalam pembelajaran menye-

babkan siswa kurang maksimal mendapat-

kan pembelajaran. Hal tersebut menye-

babkan hasil belajar siswa tidak optimal

karena hanya sebagian siswa saja yang

mengerti dan memahami apa yang

disampaikan guru. Salah satu penyebabnya

siswa lebih banyak mendengarkan apa

yang disampaikan guru dari pada aktif

mencari pengetahuan sendiri.

Semua permasalahan ini muncul

karena guru kurang kreatif dalam memilih

strategi, model, dan media pembelajaran

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 5||

yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Kurang kreatifnya guru dalam mengemas

pembelajaran yang menarik dapat

menyebabkan siswa mudah bosan dan

pasif dalam pembelajaran. Hal itu

berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas

IV SDN Burengan 4 yang ditunjukkan

dengan banyaknya siswa yang tidak

mencapai KKM. Hal ini terbukti dengan

ulangan harian diketahui dari 35 siswa

hanya 31% yang mencapai KKM yaitu 75

selebihnya gagal.

Berdasarkan permasalahan tersebut,

maka salah satu solusinya adalah

bagaimana cara guru menciptakan suasana

pembelajaran yang mampu membang-

kitkan keaktifan siswa dalam memahami

materi yang diajarkan. Guru bisa

menggunakan berbagai model, media,

metode dan sumber belajar yang menarik

dan sesuai dengan materi pelajaran.

Melalui pembelajaran yang dilalui, siswa

dapat mengkonstruksi pengetahuannya

sendiri.

Permasalahan yang muncul di SDN

Burengan 4 dapat diatasi dengan peng-

gunaan model improve dalam pembela-

jaran. Penggunaan model improve dalam

pembelajaran siswa akan dituntut dapat

memberikan solusi dari suatu permasa-

lahan, membandingkan solusi, untuk

kemudian memilih satu solusi yang tepat

untuk menyelesaikan suatu masalah.

Shoimin (2014:84) mengungkapkan model

improve memiliki keunggulan yaitu

peserta didik lebih aktif karena

terdapat latihan-latihan sehingga

leluasa untuk mengeksploitasi ide-

idenya, suasana pembelajaran tidak

membosankan karena banyaknya

tahapan yang dilakukan peserta

didik, adanya penjelasan diawal dan

latihan-latihan membuat peserta

didik memahami materi.

Model improve akan lebih menarik

dan bermakna apabila didukung dengan

media video. Menurut Hamdani (2011:

254) media video memiliki keunggulan:

Sistem pembelajaran lebih inovatif

dan interaktif, guru akan selalu

dituntut untuk kreatif inovatif dalam

mencari terobosan pembelajaran,

mampu menggabungkan antara teks,

gambar, audio, musik, animasi

gambar, atau video dalam satu

kesatuan yang saling mendukung

guna tercapainya tujuan

pembelajaran, maupun menampilkan

rasa senang selama proses PBM

berlangsung, maupun memvisualisasi

meteri yang selama ini sulit untuk

diterangkan hanya dengan penjelasan

atau alat peraga yang konvensional,

media penyimpanan yang relatif

gampang dan fleksibel.

Dari permasalahan tersebut diajukan

penelitian dengan judul “pengaruh model

improve didukung media video

terhadap kemampuan mendeskripsikan

hubungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan siswa kelas 4 SDN

Burengan kecamatan Pesantren Kota

Kediri Tahun Ajaran 2016/2017”

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 6||

II.METODE PENELITIAN

Variabel penelitian adalah sesuatu

yang menjadi fokus pengamatan pada

penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sugiyono (2015:61) “variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Variabel penelitian merupakan segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian disimpulkan. Hubungan

antara variabel-variabel tersebutlah yang

merupakan persoalan dari penelitian itu

sendiri.

Sedangkan variabel menurut Arikun-

to (2010:161) “variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian”. Fokus perha-

tian yang menarik hati peneliti untuk

dipelajari. Dari kegiatan tersebut peneliti

bisa menyimpulkan hasil penelitian.

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu

yang memiliki variasi nilai yang menjadi

titik fokus penelitian. Sesuatu tersebut

telah dipilih peneliti sebagai pusat

perhatian untuk dipelajari dan kemudian

dirumuskan kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan teknik

penelitian eksperiment. Terdapat empat

jenis desain eksperimen yang dapat

digunakan menurut Sugiyono (2015:108)

yaitu Pre Experimental design, True

Experimental Design, Factorial Design,

dan Quasi Experimental Design.

Penelitian eksperimen yang digunakan

adalah True Experimental Design.

Desain penelitian yang digunakan

adalah Pretest Posttest Control Group

Design.

Pendekatan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantiatif. Menurut Sugiyono

(2015: 13) “penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang data penelitiannya berupa

angka-angka dan analisis menggunakan

statistik”.

Dalam penelitian kuantitatif, teknik

analisis data yang digunakan yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan

masalah atau menguji hipotesis yang telah

ditentukan.

Untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan, digunakan program SPSS

sebagai berikut:

1. Uji hipotesis 1 dan 2 menggunakan uji

t-test 1 kelompok (paired sample t-test)

2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal

diuji menggunkan rumus Jenjang

Persentil (JP).

3. Hipotesis 3 diuji menggunakan uji t-test

2 kelompok (independent sample t-test)

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 1||

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data yang diperoleh, nilai hasil

analisis terhadap kemampuan mendes-

kripsikan hubungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan siswa kelas IV dengan

menggunakan Model improve didukung

media video adalah sebagai berikut:

1. Data Kelompok Eksperimen

Nilai pre-test kelompok eksperimen

tertinggi berada pada rentang 91-100

dengan frekuensi 1 atau sekitar3%. Nilai

terendah berada pada rentang 41-50

dengan frekuensi 1 atau sekitar 3%.

Frekuensi tertinggi berada pada rentang

71-80 dengan presentase 37% dan di

bawah rentang 71-80 mencapai 43%. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan

mendeskripsikan hubungan makhluk hidup

dengan lingkungan pada kelas eksperimen

masih tergolong rendah dibanding dengan

KKM 75.

Setelah kelompok eksperimen diberi

perlakuan berupa model improve didu-

kung media video selanjutnya diberi post-

test. Nilai post-test tertinggi berada pada

rentang 91-100 dengan frekuensi 11 atau

sekitar 31%. Frekuensi tertinggi berada

pada rentang 81-90 dengan frekuensi 13

atau sekitar 37%. Nilai terendah berada

pada rentang 41-50 dengan frekuensi

sebanyak 1 atau sekitar 3%. Sedangkan

mayoritas 68% mencapai nilai ≥75. Hal ini

menujukan bahwa kemampuan mendes-

kripsikan hubungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan pada kelompok

eksperimen setelah diberi perlakuan

mengalami peningkatan dan tergolong

tinggi di atas KKM 75.

2. Data Kelompok Kontrol

Nilai pre-test tertinggi berada pada

rentang 81-90 dengan presentase 8%.

Sedangkan frekuensi tertinggi berada pada

rentang nilai 51-60 dengan presentase

sebesar 36% dan masih ada 11% di bawah

rentang tersebut. Hal ini menunjukkan

kemampuan mendeskripsikan hubungan

antara makhluk hidup dengan lingkungan

pada kelompok kontrol masih tergolong

rendah dibanding dengan KKM 75.

Setelah kelompok kontrol diberikan

perlakuan, selanjutnya diberikan post-test.

Nilai post-test tertinggi berada pada

rentang 91-100 dengan frekuensi 4 siswa

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 8||

atau sekitar 11%. Nilai terendah berada

pada rentang nilai 41-50 dengan frekuensi

1 siswa atau skitar 3% dan lebih dari 42%

mencapai nilai di atas KKM. Dengan

demikian kemampuan mendeskripsikan

hubungan antara makhluk hidup dengan

lingkungan pada kelompok kontrol setelah

diberi perlakuan mengalami peningkatan

dan tergolong cukup di atas KKM 75.

Selanjutnya akan dikemukakan

pembahasan atas hasil-hasil analisis dan

pengujian hipotesis yang dipaparkan

sebagai berikut:

1. Penggunaan model Improve didu-

kung media video berpengaruh

terhadap kemampuan mendeskrip-

sikan hubungan antara makhluk

hidup dengan lingkungan pada

siswa kelas IV SDN Burengan

Kecamatan Pesantren Kota Kediri

Tahun Ajaran 2016/2017 dengan

ketuntasan klasikal ≥ 75%.

Berdasarkan rangkuman hipotesis

dapat diketahui bahwa nilai t-hitung

4,264 (kolom E). Dengan demikian t-

hitung >t-tabel pada taraf signifikansi

1%, yaitu 2,728 (kolom F) sedangkan

t-tabel pada signifikansi 5% adalah

sebesar 2,032 (kolom G) sehingga

dapat ditulis thitung 4,264 > ttabel 1%

2,728. Sebagaimana telah ditetapkan

pada BAB III, dapat ditentukan bahwa

th>tt 1% maka Ho ditolak yang berarti

hipotesis kerja (Ha) yang diajukan

terbukti benar dan dapat diterima.

Sedangkan pada rangkuman

ketuntasan klasikal dan keunggulan

terdapat 81,57% yang mendapatkan

nilai di atas KKM. Dengan demikian

ketuntasan klasikal mencapai ≥75%.

Sehingga berdasarkan hasil

pengujian dapat disimpulkan bahwa

“penggunaan model improve didukung

media video berpengaruh terhadap

kemampuan mendeskripsikan hubu-

ngan antara makhluk hidup dengan

lingkungan pada siswa kelas IV SDN

Burengan Kecamatan Pesantren Kota

Kediri tahun ajar 2016/2017 dengan

ketuntasan klasikal 81,57%”.

2. Penggunaan model improve tanpa

didukung media video berpengaruh

terhadap kemampuan mendeskrip-

sikan hubungan antara makhluk

hidup dengan lingkungan pada

siswa kelas IV SDN Burengan

Kecamatan Pesantren Kota Kediri

Tahun Ajaran 2016/2017 dengan

ketuntasan klasikal < 75%.

Nilai t-hitung 5,689 (kolom E).

Dengan demikian t-hitung>t-tabel

pada taraf signifikansi 1% yaitu 2,724

(kolom F) sedangkan t-tabel pada taraf

signifikansi 5% adalah sebesar 2,030

(kolom G), sehingga dapat ditulis th

5,689>tt 1% 2,724. Sebagaimana telah

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 9||

ditetapkan pada BAB III, dapat

ditentukan bahwa th>tt 1% maka Ho

ditolak yang berarti Hipotesis kerja

(Ha) yang diajukan terbukti benar dan

dapat diterima.

Sedangkan pada rangkuman

ketuntasan klasikal diketahui terdapat

56,11% yang berada di atas KKM.

Dengan demikian berarti ketuntasan

klasikal <75%.

Berdasarkan pengujian dapat

disimpulkan bahwa “penggunaan

model improve tanpa didukung media

video berpengaruh terhadap kemam-

puan mendeskripsikan hubungan

antara makhluk hidup dengan

lingkungan pada siswa kelas IV SDN

Burengan Kecamatan Pesantren Kota

Kediri Tahun Ajar 2016/2017 dengan

ketuntasan klasikal 56,11%”.

3. Ada perbedaan pengaruh penggu-

naan model improve didukung

media video dibanding dengan

model improve tanpa didukung

media video terhadap kemampuan

mendeskripsikan hubungan antara

makhluk hidup dengan lingkungan

pada siswa kelas IV SDN Burengan

Kecamatan Pesantren Kota Kediri

Tahun Ajaran 2016/2017, dengan

keunggulan pada penggunaan

model improve didukung media

video.

Berdasarkan rangkuman uji

hipotesis dapat diketahui bahwa nilai

thitung 2,145, t-hitung<t-tabel pada taraf

signifikansi 1% yaitu 2,648, sedang-

kan t-hitung>t-tabel pada taraf signi-

fikansi 5% adalah sebesar 1,995

sehingga signifikan.

Selanjutnya pada uji ketuntasan,

perbandingan rata-rata posttest

kelompok eksperimen mean kelompok

eksperimen 83,94> mean kelompok

kontrol 78,22

Maka berdasarkan norma

keputusan yang telah ditetapkan pada

bab III, dapat ditemukan hasil

pengujian hipotesis bahwa Ho ditolak

pada taraf signifikan 5% yang berarti

Ha yang diajukan benar.

Dengan demikian hasil pene-

litian tersebut terbuktikan bahwa ada

perbedaan pengaruh penggunaan

model improve didukung media video

dibanding dengan model improve

tanpa didukung media video terhadap

kemampuan mendeskripsikan hubu-

ngan antara makhluk hidup dengan

lingkungan pada siswa kelas IV SDN

Burengan Kecamatan Pesantren Kota

Kediri Tahun Ajar 2016/2017, dengan

keunggulan pada penggunaan model

improve didukung media video.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yessy Ratna Widyamurti| 13.1.01.10.0178 FKIP-PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 10||

IV. DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, I Gusti Ayu Tri. 2014. Konsep

Dasar IPA Aspek Biologi.

Yogyakarta: Ombak

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

2008. Jakarta: Pusat Bahasa

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 1.

Yogyakarta: Andi

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Menga-

jar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Hayati. 2016. Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Bahasa Indonesia melalui

Metode Pembelajaran Tanya Jawab

(Questions Answer) pada Siswa

Kelas VI SDN 26 Sungai Limau.

Jurnal Vol. 1 No. 1 tersedia:

http://ejurnal.stkip-pessel.ac.id Diun-

duh 19 Oktober 2016 pukul 19.00

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model

Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Liberna, Hawa. 2012. Peningkatan

Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Siswa Melalui

Penggunaan Metode Improve pasa

Materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel. Jurnal Formatif. 2(3):

190-197. Tersedia: http://journal.

lppmunindra.ac.id Diunduh pada 18

Juli 2016 pukul 17.35

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media

dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:

PT. Prestasi Pustakaraya

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model

Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain

Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian

Rakyat

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembela-

jaran Inovatif dalam Kurikulum

2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan

Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta:Prena

Sari, Widya. 2012. Penggunaan Media

Pembelajaran Video untuk Mening-

katkan Kemampuan Berbicara Siswa

Kelas II SD Negeri 3 Nampu

Karangrayong Grobogan Tahun

Pelajaran 2010/2011. Jurnal Volume

14 Nomor 2 Mei 2012: 146-172.

Tersedia: http://repository.uksw.edu

Diunduh 17 Juli 2016 pukul 20.38

Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen. Sistem

Informasi Pendidikan dan Dunia

Kerja. (Online). tersedia: http://

www.sindikker.ristekdikti.go.id di-

unduh 15 Juni 2016 pukul 14.37

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Komnas Nasional Hak Asasi

Manusia. (Online). tersedia: http://

komnasham.go.id diunduh 15 Juli

2016 pukul 14

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 05 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA