69
1 PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH MAKAN DI PASAR KELURAHAN TELUKDALAM SKRIPSI Disusun Oleh: SYUKUR DUHA NIM: 0715100121363 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUKDALAM 2019

PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

1

PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA

TERHADAP PENDAPATAN RUMAH MAKAN

DI PASAR KELURAHAN TELUKDALAM

SKRIPSI

Disusun Oleh:

SYUKUR DUHANIM: 0715100121363

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2019

Page 2: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

ii1

Page 3: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

iii1

Page 4: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

iv1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh

modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar

Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan pada tugas

akhir yang disusun untuk memenuhi serta melengkapi salah satu syarat dalam

proses menyelesaikan perkulihan program studi manajemen Strata Satu (S-1)

STIE Nias Selatan.

Selama menyusun skripsi ini, penulis tidak luput dari kekurangan dan

kelemahan. Hal tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan

dan dukungan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Bambowo Laiya, S.Th., M.A. sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Nias

Selatan yang telah memberikan fasilitas pendidikan.

2. Ibu Sitasi Zagoto, M.A. sebagai koordinator STIE Nias Selatan yang telah

memberikan fasilitas pendidikan

3. Bapak Dr. Taosige Wau, SE., M.Si. selaku Ketua STIE Nias Selatan yang

telah mengizinkan penulis menyusun skripsi ini.

4. Bapak Samalua Waoma, SE., MM. selaku wakil Ketua I STIE Nias Selatan

yang telah mengizinkan penulis menyusun skripsi ini.

Page 5: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

v1

5. Ibu Alwinda Manao, SE., MM. selaku wakil Ketua II Bidang Administrasi

STIE Nias Selatan yang telah memberikan pelayanan akademik bagi penulis

dalam menyusun skripsi ini.

6. Bapak Yohanes Dakhi, SE., MM. selaku wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan STIE Nias Selatan yang telah memberikan pelayanan

akademik bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Bapak Timotius Duha, SE., MM. selaku lembaga penjaminan mutu internal

(LPMI) STIE Nias Selatan yang memberi layanan Akademik bagi penulis.

8. Ibu Elistina Wau, SE., MM. selaku Sekretaris Program Studi Manajemen

STIE Nias Selatan yang telah memberi pelayanan Akademik selama penulis

menempuh perkuliahan atau belajar di STIE Nias Selatan.

9. Ibu Erasma F. Zalogo, SE., MM. sebagai Kepala LPPM STIE Nias Selatan,

sekaligus sebagai pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyusun skripsi penelitian ini.

10. Bapak Yaatulo Warae, S.Pd, SE., M.Ak. selaku pembimbing II penulis yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi

penelitian ini.

11. Bapak/Ibu Dosen yang memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis

dapat menyusun skripsi penelitian ini.

12. Bapak Bupati Nias Selatan atas berkenan memberikan izin belajar untuk

melanjutkan studi di STIE Nias Selatan.

Page 6: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

vi1

13. Kepada orang tua, istri dan anak-anak yang terkasih yang selalu memberikan

semangat, dukungan, bimbingan dan nasehat serta doa sehingga penulis dapat

menyusun skripsi penelitian ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi penelitian ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

memberikan imbalan yang setimpal kepada semua pihak atas jasa-jasa yang telah

diberikan kepada penulis.

Page 7: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

vii

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan…………………………………………………………… ii

Surat Pernyataan.................................................................................................... iii

Kata Pengantar...................................................................................................... iv

Daftar Isi..................................................................................................………. vii

Daftar Tabel.......................................................................................................... x

Daftar Gambar...................................................................................................... xi

Daftar Lampiran.................................................................................................... xii

Abstrak................................................................................................................. xiii

Abstract................................................................................................................xiiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

1.2. Identifikas Masalah........................................................................................ 4

1.3. Batasan Masalah............................................................................................. 5

1.4. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5

1.5. Tujuan Penelitian........................................................................................... 5

1.6. Manfaat Penelitian......................................................................................... 5

1.7. Sistematika Penulisan.................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR…............................................................... 8

2.1 Kerangka Konseptual……………………………………………………….. 8

2.1.1 Konsep modal........................................................................................ 8

2.1.2 Konsep pengalaman usaha...………………………………………….

Page 8: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

viii

2.1.2 Konsep pendapatan.................……………………………………….. 9

2.2 Kerangka Teori………………………………………………………………10

2.2.1 Keterkaitan modal terhadap pendapatan................................................10

2.2.2 Keterkaitan pengalaman usaha terhadap pendapatan.......................... 10

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi modal............................................ 12

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman...........…………….... 13

2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan....………..........…….. 14

2.2.6 Jenis-jenis modal................................................................................... 16

2.2.7 Sumber-sumber pendapatan.................................................................. 17

2.3 Indikator Variabel Penelitian……………………………………………….. 18

2.3.1 Indikator-indikator modal...................……………………………..... 18

2.3.2 Indikator-indikator pengalaman.............................................................20

2.3.3 Indikator-indikator pendapatan..............................................................22

2.4 Penelitian Terdahulu…………………………………………………………23

2.5 Kerangka Berpikir……………………………………………………………25

2.6 Hipotesis……………………………………………………………………. 26

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 27

3.1 Jenis Penelitian……………………...……………………………………….27

3.2 Populasi dan Sampel…………………...……………………………………27

3.2.1 Populasi………………………………………………………………..27

3.2.2 Sampel…………………………………………………………………27

3.3 Defenisi Operasional Variabel…………...………………………………….27

3.4 Data Penelitian ............................................................................................. 29

Page 9: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

ix

3.4.1 Jenis Sumber Data……........................................................................ 29

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 29

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian..................................................................... 30

3.6 Pengujian Asumsi Klasik................................................................................ 32

3.7 Pengujian Hipotesis........................................................................................ 34

3.7.1 Uji Parsial…………………………………………………………….. 34

3.7.2 Uji Simultan………………………………………………………….. 35

3.7.3 Uji Determinasi………………………………………………………. 36

3.8 Metode Analisis Data.................................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………... 39

4.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian......................................................... 39

4.1.1 Sejarah singkat objek penelitian........................................................ 39

4.1.2 Letak geografis.................................................................................. 39

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian……………………………………………... 39

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian…………………………………………….. 43

4.4 Pengujian Asumsi Klasik................................................................................ 48

4.5 Pengujian Hipotesis………………………………………………………... 52

4.6 Analisis dan Pembahasan………………………………………………….. 54

BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 56

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 56

5.2 Saran……………………………………………………………………….. 56

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator instrument modal (X1)…………..…..…....................……. 28

Tabel 3.2 Indikator instrument pengalaman (X2)………...............................… 28

Tabel 3.3 Indikator instrument pendapatan usaha (Y)..…………..................... 28

Tabel 4.2 Statistik data variabel modal (X1)….……....................…...………… 40

Tabel 4.2 Statistik data variabel pengalaman usaha (X2)…...…..…...………..... 41

Tabel 4.2 Statistik data variabel pendapatan (Y)……..........................….......…..42

Tabel 4.2.1 Rangkuman hasil uji validitas modal (X1)…....................…............. 44

Tabel 4.2.3 Rangkuman hasil uji validitas pengalaman usaha (X2)…….............. 45

Tabel 4.2.5 Rangkuman hasil uji validitas pendapatan (Y)...................................47

Tabel 4.2.2 Reabiliti statistik variabel modal (X1)……...................…………... 45

Tabel 4.2.3 Reabiliti statistik variabel pengalaman usaha (X2)………..…...…... 46

Tabel 4.2.6 Reabiliti statistik variabel pendapatan (Y)……............…............... 48

Page 11: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir…………………………………………………. 25

Gambar 4.1 Histogram data variabel modal (X1)………......................………... 40

Gambar 4.2 Histogram data variabel pengalaman (X2).............……...………… 42

Gambar 4.3 Histogram data variabel pendapatan (Y)…..……........................... 43

Gambar 4.4 Scatterplot…………………………………………………………. 49

Page 12: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Nama-nama responden uji coba

Lampiran 3 Data perolehan uji coba penelitian

Lampiran 4 Hasil uji coba angket variabel modal (X1)

Lampiran 5 Hasil uji coba angket variabel pengalaman (X2)

Lampiran 6 Hasil uji coba angket variabel pendapatan usaha (Y)

Lampiran 7 Tabel Product Moment

Page 13: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

xiii

ABSTRAK

PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP

PENDAPATAN RUMAH MAKAN DIKELURAHAN PASAR

TELUKDALAM

Oleh:

SYUKUR DUHANPM. 0715100121363

Dosen Pembimbing:

Erasma F. Zalogo, SE., MM. dan Ya’atulo Warae, S.Pd., SE., M.Ak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal dan pengalaman usahaterhadap pendapatan Rumah Makan Dikelurahan Pasar Telukdalam. Populasi dansampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 Rumah Makan. Metode analisis datayang digunakan adalah analisi regresi linear berganda, dimana nilai model regresinyaY= 6,074+0,353X1+0,505X2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal danpengalaman usaha memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan Rumah MakanDikelurahan Pasar Telukdalam. Hal ini dapat dijelaskan dengan nilai Fhitung sebesar6,566 >Ftabel sebesar 3,191. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruhsignifikan antara modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah MakanDikelurahan Pasar Telukdalam.

Kata Kunci : Modal, Pengalaman Usaha dan Pendapatan.

Page 14: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

xiiii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE ASSET AND BUSINESS EXPERIENCE TO

PROFIT RUMAH MAKAN DIKELURAHAN PASAR

TELUKDALAM

BY:

SYUKUR DUHANPM. 0715100121363

Lecturer Counsellor:

Erasma F. Zalogo, SE., MM. And Ya’atulo Warae, S.Pd., SE., M.Ak

The purpose of this research to know the office of asset and business experienceto profit Rumah Makan di kelurahan Pasar Telukdalam. The population andsample in this research are 40 Restaurant. The method of data analysis which usedis linier regression doubled in value Y= = 6,074+0,353X1+0,505X2. The result ofthis research to show that asset and business experience have positive influance beexplained value Fhitung sebesar 6,566 >Ftabel sebesar 3,191. The result can beconcluded that there is influence of positive and signicant to profit Rumah Makandi kelurahan Pasar Telukdalam.

Key Board: Asset, Business Experience And Profit.

Page 15: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara-negara berkembang termasuk Indonesia tentunya melaksanakan

usaha-usaha pembangunan. Pembangunan tersebut dilakukan diberbagai sektor

diantaranya sektor ekonomi, sektor politik dan sektor budaya. Upaya

pembangunan tersebut dilakukan untuk mengembangkan perekonomian di

Indonesia dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengantarkan

Indonesia memasuki era modernisasi. Salah satu pembangunan yang dijalankan

oleh pemerintah saat ini adalah melalui pembangunan ekonomi. Pembangunan

ekonomi mengarahkan pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah guna

menncapai kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tujuan pembangunan ekonomi untuk mengendalikan tingkat inflasi dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Usaha di sektor ekonomi ini kurang dapat berkembang ke arah usaha

yang lebih besar walaupun memiliki daya jual yang cukup tinggi, hal ini

disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan yang usaha yang

masih bersifat tradisional, tambahan modal kredit dari pihak bank yang masih

relatif kecil dan informasi tentang dunia usaha sangat terbatas, jumlah dan kualitas

tenaga kerja yang terbatas, sifat kualitas barang yang dijual hanya sebatas

kebutuhan untuk barang dagangan berdasarkan faktor kemampun. Oleh karena

Page 16: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

2

itu, untuk meningkatkan pendapatan usaha sektor ekonomi harus didukung oleh

penguasaan terhadap usaha tersebut.

Bagi masyarakat yang memiliki modal yang besar, akan mampu

menjalankan usaha dengan baik sehingga bisa mendapatkan pendapatan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang hanya memiliki modal dan

keahlian yang rendah. Perlu kita ketahui bahwa modal merupakan salah satu

bagian terpenting yang harus dimiliki oleh setiap pedagang ataupun perusahaan.

Dengan modal sebuah perusahaan atau pedagang dapat melaksanakan aktivitas

produksi dan aktivitas bisnis lainnya. Tanpa modal dalam bentuk uang, sebuah

perusahaan atau pedagang akan aktivitasnya dapat terbatas, karena modal dan

keterampilan akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diperoleh

pedagang.

Modal merupakan jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan

ekuitas saham biasa, atau mungkin juga dari pos-pos tersebut dengan plus utang

jangka pendek yang dikenakan bunga. Tujuan pedagang secara umum untuk

memperoleh pendapatan. Untuk memperoleh pendapatan para pedagang rumah

makan harus memiliki modal untuk menjalankan usaha. Modal yang digunakan

pedagang sangat kecil, karena menggunakan modal sendiri maupun modal

pinjaman. Modal pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan relatif sangat

kecil dikarenakan usaha mereka masih kecil. Selanjutnya pendapatan juga

berkaitan dengan jam kerja, dimana pedagang memiliki waktu dalam berdagang

pagi sampai sore. Sehingga waktu juga menjadi kendala untuk memaksimalkan

pendapatan disebabkan pedagang hanya menjual dagangannya pada waktu

Page 17: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

3

tertentu. Untuk meningkatkan pendapatan seorang pedagang tidak hanya

memerlukan modal untuk menjalani usahanya, masih ada beberapa faktor lain

yang diperlukan. Faktor lain yang penting dalam menjalani usaha adalah lama

usaha.

Pengalaman berusaha merupakan tingkat penguasaan pengetahuan serta

keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja

dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya. Lamanya suatu

usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat

mempengaruhi pendapatan dalam setiap periode. Lama pembukaan usaha dapat

mempengaruhi tingkat pendapatan, pengalaman seorang pelaku bisnis menekuni

bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya (kemampuan

profesionalnya/keahliannya), sehingga dapat menambah efisiensi dan mampu

menekan biaya produksi lebih kecil daripada hasil penjualan. Semakin lama

menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan

tentang selera masyarakat.

Pendapatan usaha adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan aktivitas yang tak berdasar dari kontribusi dari

penanaman modal. Mengingat pendapatan dalam rumah makan mempunyai peran

dan fungsi penting dalam menentukan perkembangan usaha. Semakin

berkembangnya tiap-tiap usaha yang dilakukan rumah makan, maka modal yang

diperlukan juga akan semakin besar. Pada setiap unit usaha terdapat biaya-biaya

tertentu yang diperlukan untuk proses sesuai dengan kebutuhan masing-masing

Page 18: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

4

unit usaha. Hal itu menuntut manajemen berusaha keras untuk membuat dan

melaksanakan strategi bisnis yang kompetitif secara efektif dan efisien. Faktor

yang mempengaruhi pendapatan adalah salah satu modal, jam berdagang, lama

usaha serta jumlah tenaga kerja.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis di Rumah

Makan kelurahan pasar Telukdalam bahwa modal yang diperoleh pedagang setiap

rumah makan Rembulan Telukdalam memiliki perbedaan. Hal ini menunjukkan

bahwa setiap rumah makan menggunakan modal sendiri dan juga modal

pinjaman. Jam kerja penjualan yang masih terbatas sehingga menjadi kendala

dalam meningkatkan pendapatan, kurangnya pengontrolan biaya penjualan

misalnya biaya perlengkapan bahan makanan, pengalaman usaha masih relatif

rendah dalam hal ini yang dimaksud adalah pengalaman dalam mengelola

keuangan untuk meningkatkan pendapatan masih belum ada perkembangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu mengadakan

penelitian ilmiah yakni mengenai “Pengaruh modal dan pengalaman usaha

terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Modal yang diperoleh pedagang setiap rumah makan lingkungan pasar

kelurahan memiliki perbedaan.

2. Setiap rumah makan membutuhkan modal sendiri dan juga modal pinjaman.

3. Jam rumah makan terlalu lama dan tutup terlalu cepat.

Page 19: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

5

4. Kurangnya pengontrolan biaya penjualan, seperti biaya perlengkapan bahan

makanan.

5. Pengalaman usaha masih relatif rendah.

1.3 Batasan Masalah

Agar lebih terfokus pada penelitian ini, maka pembahasan dalam proposal

ini hanya membatasi pada permasalahan yang sesuai dengan judul skripsi yang

diajukan ini yaitu mengenai “pengaruh modal dan pengalaman usaha terhadap

pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.”

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh modal terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar

Kelurahan Telukdalam?

2. Bagaimanakah pengaruh pengalaman usaha secara positif terhadap pendapatan

Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam?

3. Bagaimanakah pengaruh modal dan pengalaman usaha secara positif terhadap

pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam?

1.5 Tujuan Penelitian

Penulis mempunyai tujuan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh modal terhadap pendapatan Rumah

Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pengalaman usaha terhadap

pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.

3. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh modal dan pengalaman usaha

terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.

Page 20: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

6

1.6 Manfaat Penelitian

Bertitik tolak pada tujuan penelitian yang dikemukakan, dari hasil

penelitian ini nantinya, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Sebagai wadah yang tepat untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama

duduk di bangku kuliah terutama untuk menambah wawasan dan pengetahuan

penulis tentang peranan pengaruh modal dan pengalaman usaha terhadap

pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.

2. Bagi Lokasi Penelitian (Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam)

Sebagai bahan masukan bagi instasi yang berkepentingan untuk pelaksanaan

pengaruh modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di

Pasar Kelurahan Telukdalam.

3. Bagi STIE Nias Selatan

Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya dan menambah referensi

perpustakaan khususnya dalam mengembangkan penelitian mengenai pengaruh

modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar

Kelurahan Telukdalam.

4. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan menambah referensi

perpustakaan STIE Nias Selatan dan bagi penulis berikutnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, penulis membuat garis besar yang merinci pembahasan

permasalahan Bab I sampai dengan Bab V sebagai berikut: Bab satu,

Pendahuluan: membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

Page 21: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

7

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan. Bab dua, Tinjauan Literatur: menguraikan kerangka

konseptual tentang konsep modal, konsep pengalaman usaha dan konsep

pendapatan, kerangka teori, penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis

penelitian. Bab tiga, Metodologi Penelitian: menguraikan jenis penelitian,

populasi dan sampel, defenisi operasional, jenis dan sumber data, metode analisis

data, dan pengujian hipotesis. Bab empat Hasil dan Pembahasan: menguraikan

tentang sejarah objek penelitian, deskriptif variabel, pengujian intrumen, metode

analisis data, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Bab

lima Penutup: menguraikan tentang kesimpulan dan saran.

Page 22: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Modal

Perlu kita ketahui bahwa modal merupakan salah satu bagian terpenting

yang harus dimiliki oleh setiap pedagang ataupun perusahaan. Menurut Brigham

(2006:62) bahwa pengertian modal adalah “jumlah dari utang jangka panjang,

saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin juga dari pos-pos tersebut

dengan plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga.”

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007:9) bahwa pengertian

modal adalah “hak residual atau asset perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban.” Selanjutnya, menurut Riyano (2001:17) bahwa pengertian modal

adaah “hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.”

Berdasarkan uraian di atas maka, penulis menyimpulkan bahwa modal

merupakan jumlah dari aset yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam

menghasilkan sebuah pendapatan.

2.1.2 Konsep Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha adalah “proses pembentukan pengetahuan atau

keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan

tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan” Bringham (2004;54). Menurut

Riyano (2003:21) pengalaman usaha adalah “ukuran tentang lama waktu atau

masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu

pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.” Selanjutnya, menurut Handoko

Page 23: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

9

(2008:12) pengalaman usaha adalah “pengetahuan atau keterampilan yang telah

diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang

telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu”

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa

pengalaman usaha merupakan tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan

seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari tingkat pengetahuan serta

keterampilan yang dimilikinya.

2.1.3 Konsep Pendapatan

Pendapatan usaha merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas

perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan penjualan jasa, bunga, dividen,

royalti dan sewa. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting, karena

pendapatan itu yang menjadi objek atas kegiatan perusahaan. Menurut Ramlan

(2006:13), pendapatan usaha adalah “kerja dari suatu usaha yang telah

dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.” Samuelson dan Nordhaus (2005:255)

menyatakan bahwa pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan “sebagai hasil

berupa uang atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau

jasa manusia bebas.” Manurung (2010:291) menyatakan bahwa “pendapatan

adalah total penerimaan (uang atau bukan uang) seseorang atau rumah tangga

selama periode tertentu.”

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa

pendapatan usaha merupakan suatu unsur yang harus dilakukan dalam melakukan

suatu usaha karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai

atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha.

Page 24: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

10

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Keterkaitan Modal Terhadap Pendapatan

Modal merupakan input (faktor produksi) yang sangat penting

dalam menentukan tinggi rendahnya pendapatan. Tetapi bukan berarti merupakan

faktor satu-satunya yang dapat meningkatkan pendapatan Suparmoko dalam

Firdausa (2012). Dalam hal ini modal bagi pedagang juga merupakan salah satu

faktor produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan. Besar kecilnya modal

kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh terhadap

pendapatan yang diperoleh pedagang. Agar usaha dagangnya berjalan dengan

baik, diperlukan modal dagang yang cukup memadai.

Menurut Syarif (2003) modal yang efektif sangat penting untuk

pertumbuhan kelangsungan usaha dalam jangka panjang. Apabila pedagang

kekurangan modal usaha untuk memperluas penjualan dan meningkatkan

produksinya, maka besar kemungkinan akan menurun pendapatan usaha yang

diinginkan. Menurut Adri (2007) modal usaha merupakan faktor yang penting

dalam kegiatan usaha, sebab modal merupakan pondasi dalam meningkatkan

usahanya. Semakin besar modal maka semakin luas kesempatan untuk

mengembangkan usahanya. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modal sangat

memiliki pengaruh terhadap pendapatan apabila modal cukup tinggi maka

kemungkinan besar pendapatan yang akan diperoleh pedagang dapat meningkat

sesuai dengan yang diinginkan.

2.2.2 Keterkaitan Pengalaman Terhadap Pendapatan

Menurut Manurung (2017) keterbatasan pengalaman akan membatasi

ruang gerak pengusaha dalam menjalankan serta meningkatkan usahanya dan

Page 25: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

11

pendapatan. Dengan kepemilikan pengalaman yang sangat terbatas serta sangat

sulitnya mendapatkan modal dari luar membuat semakin sulitnya para pedagang

kecil mengembangkan usahanya dan pendapatannya. Hal ini terutama disebabkan

karena kesulitan mendapatkan akses kredit dari lembaga keuangan, karena hingga

saat ini lembaga keuangan khususnya perbankan yang ada belum mampu

menjangkau pengusaha kecil.

Menurut Handriani (2004) didalam perkembangan pengalaman sektor

informal merupakan sektor yang diandalkan dalam penanggulangan

pengangguran dimana tenaga kerja yang terserap di sektor ini semakin meningkat

dari tahun ke tahun. Namun peningkatan tersebut tidak sejalan dengan fenomena

pendapatan sektor informal jika dibandingkan dengan usaha sektor formal.

Dimana terdapat kesenjangan usaha antara sektor formal dan informal, salah

satunya adalah tingkat pendapatan. Besar modal masuk kedalam penelitian ini

karena secara teoritis besar modal mempengaruhi pendapatan usaha. Peningkatan

dalam modal akan mempengaruhi peningkatan jumlah barang atau produk yang

diperdagangkan sehingga akan meningkatkan pendapatan.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal

Modal merupakan jumlah dari aset yang dibutuhkan oleh perusahaan

dalam menghasilkan sebuah pendapatan. Menurut Gitosudarmo “(2003:36)

terdapat faktor yang mempengaruhi modal yaitu volume penjualan.” Sedangkan,

menurut Basri (2004:63) faktor-faktor yang mempengaruhi modal yaitu sebagai

berikut:

1. Struktur aktiva

Page 26: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

12

Kebanyakkan perusahaan indrustri yang sebagai besar modal tertanamdalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modal dari modalparmanen yaitu modal sendiri dan modal dari bank.

2. Ukuran perusahaanPerusahaan besar cenderung akan melakukan diverifikasi usah lebihbanyak dari pada perusahaan kecil.

3. ProfitabilitasPerusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki danainternal yang lebih banyak dari pada perusahaan profitabilitas kecil.

Selanjutnya, menurut Manurung (2010:87) faktor-faktor yang

mempengaruhi besarnya modal yaitu:

1. Sifat atau tipe perusahaanModal kerja pada suatu perusahaan jasa relatif akan lebih kecildibandingkan dengan modal kerja pada perusahaan indrustri, karenaperusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas,piutang maupun persediaan.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barangyang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.Kebutuhan modal suatu perusahaan berhubungan langsung denganwaktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijualamupun bahan dasar yang akan dijual.

3. Syarat pembelian bahan atau barang daganganSyarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang digunakanuntuk memproduksi barang sangat mempengaruhi modal kerja yangdibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

4. Syarat penjualan.Semakin lunak kredit yang diberikan perusahaan kepada para pembeli,akan mengakibatkan semakin besar jumlah modal yang harus diinvestasikan dalam komponen piutang-piutang.

Berdasarkan urain di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi modal merupakan tingkat pendapatan pada volume

penjualan, struktur aktiva, tipe perusahaan, waktu yang dibutuhkan, barang

dagangan dan syarat penjualan.

2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman

Semakin lama seseorang dalam menjalankan usaha akan lebih semakin

banyak pengalaman dalam pemilihan strategi menjalankan usaha sehingga

Page 27: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

13

terdapat beberapa indikator dalam keberhasilan usaha dan memanajemen

usahanya. Menurut Riyano (2003:43) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengalaman yaitu:

1. WaktuSemakin lama seseorang melaksanakan tugas akan memperolehpengalaman bekerja yang lebih banyak.

2. FrekuensiSemakin sering melaksanakan tugas sejenis umumnya orang tersebutakan memperoleh pengalaman kerja yang lebih baik.

3. Jenis tugasSemakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan oleh seseorang makaumunya orang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang lebihbanyak.

4. PenerapanSemakin banyak penerapan pengetahuan, keterampilan, dan sikapseseorang dalam melaksanakan tugas tentunya akan dapatmeningkatkan pengalaman kerja orang tersebut.

5. HasilSeseorang yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak akan dapatmemperoleh hasil pelaksanaan tugas yang lebih baik.

Menurut Foster dan Nour (2001:31) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengalaman adalah:

1. Lama waktu/masa kerja.Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuhseseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telahmelaksanakan dengan baik.

2. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikiPengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atauinformasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan jugamencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasipada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujukpada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai ataumenjalankan suatu tugas atau pekerjaan.

3. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatanTingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspektehnik peralatan dan tehnik pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi pengalaman bahwa seorang yang berpengalaman akan

Page 28: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

14

memiliki gerakan yang mantap dan lacar, gerakannya berirama, lebih cepat

menanggapi tanda-tanda, dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih

siap menghadapinya, dan bekerja dengan tenang serta dipengaruhi faktor lain

yaitu: lama waktu/masa kerja seseorang, tingkat pengetahuan atau ketrampilan

yang telah dimiliki dan tingkat penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan. Oleh

karena itu seorang karyawan yang mempunyai pengalaman kerja adalah seseorang

yang mempunyai kemampuan jasmani, memiliki pengetahuan dan ketrampilan

untuk bekerja serta tidak akan membahayakan bagi dirinya dalam bekerja.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Pendapatan usaha merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas

perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan penjualan jasa, bunga, dividen,

royalti dan sewa. Faktor-faktor yag mempengaruhi pendapatan usaha menurut

Fatmawati (2014:4) diantaranya adalah:

1. ModalModal merupakan faktor yang sangat kuat dengan berhasil atautidaknya suatu usaha yang telah didirikan.

2. Jam kerjaLama jam kerja yang digunakan seseorang maka akan tinggi tingkatupah atau pendapatan yang diterima oleh seseorang tersebut,dansebaliknya jika semakin sedikit jumlah jam kerja yang digunakan olehseseorang maka akan semakin sedikit tingkat upah atau pendapatanyang diterima oleh seseorang tersebut.

3. PengalamanSalah satu kesalahan fatal yang menyebabkan kegagalan usaha adalahkurangnya pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang yangberpengalaman dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, keberhasilanpedagang kaki lima itu dapat di ukur dari pendapatan yang diperoleh.

Menurut Artianto (2010:5) faktor yang mempengaruhi pendapatan

pedagang usaha, yaitu:

1. Modal.

Page 29: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

15

Modal yang merupakan barang hasil produksi tahan lama yang padagilirannya digunakan sebagai input produktif untuk produksi lebihlanjut.

2. Lama usaha.Lama usaha merupakan usia dari berdirinya usaha pedagang kaki limatersebut.

3. Jumlah tenaga kerja.Jumlah tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang bekerja pada usaha, baikitu pemilik sendiri maupun orang lain.

4. Tingkat pendidikan.Tingkat pendidikan yaitu tingkat pendidikan yang dimiliki seseorangdiduga akan mempengaruhi pendapatan yang diterimanya dalambekerja.

5. Lokasi.Lokasi yaitu lokasi usaha pedagang kaki lima merupakan suatu yangsangat vital, karena disitulah tempat dia menggantungkan hidupnya.

Menurut Hernanto (2003:51), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pendapatan usaha yaitu:

1. Luas usaha, meliputi areal pertanaman, luas tanaman, luas tanaman rata-rata,

2. Tingkat produksi, yang diukur lewat produktivitas/ha dan indeks pertanaman.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha merupakan salah satu modal, jam

kerja, pengalaman lama usaha, jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan, dan

lokasi. Hal ini dapat mencapai tujuan perusahaan apabila pedagang memenuhi

kebutuhan yang diperoleh konsumen.

2.2.6 Jenis-Jenis Modal

Modal merupakan jumlah dari aset yang dibutuhkan oleh perusahaan

dalam menghasilkan sebuah pendapatan. Menurut Manurung (2010:36) jenis-jenis

modal yaitu sebagai berikut:

1. PinjamanPengertian modal pinjaman merupakan setiap modal yang didapatkandari hasil pinjaman kepada pihak luar perusahaan. Beberapa contohmodal pinjaman adalah modal yang didapatkan dari penerbitan

Page 30: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

16

obligasi, modal yang didapatkan dari pinjaman kepada kreditur, danmodal dagang.

2. Modal sendiriModal sendiri merupakan setiap modal yang berasal dari modalsendiri. Secara umum, modal sendiri dapat disamakan dengan modalinternal.

Sedangkan, Basri (2004:65) jenis-jenis modal yaitu sebagai berikut:

1. Modal perseoranganModal perseorangan adalah modal yang dimiliki oleh seseorang yangberfungsi untuk memudahkan segala aktifitas dan memberikankeuntungan bagi pemiliknya. Contoh dari modal perseorangan iniadalah rumah pribadi, rumah, deposito, saham dan yang lainnya.

2. Modal sosialBerbeda dengan modal perseorangan, modal sosial adalah jenis modalyang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dimana modal ini memilikifungsi dan memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umumdalam menjalankan aktifitas produksi. Contoh dari modal sosial iniadalah pasar, jalan raya, pelabuhan dan yang lainnya.

Selanjutnya, menurut Riyano (2001:54) jenis-jenis modal yaitu sebagai

berikut:

1. Modal konkret (modal aktif)Sesuai dengan namanya, modal konkret adalah jenis modal yang dapatterlihat secara langsung oleh mata. Jenis modal ini dapat berupatempat, bahan baku produksi, mesin, ataupun gudang.

2. Modal abstrak (modal pasif)Lawan dari modal konkret adalah modal abstrak atau modal yangtidak terlihat. Namun walaupun tidak terlihat, modal abstrak adalahjenis modal yang dapat memberikan manfaat bagi keberlangsunganperusahaan. Contoh dari modal abstrak ini adalah hak cipta dan hakpendirian.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa jenis-

jenis modal merupakan pinjaman, modal sendiri, modal aktif, modal pasif serta

modal sosial. Jenis-jenis modal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan

perusahaan secara maksimal.

Page 31: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

17

2.2.7 Sumber-Sumber Pendapatan

Pendapatan usaha merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas

perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan penjualan jasa, bunga, dividen,

royalti dan sewa. Menurut Samuelson dan Nordhaus, (2005:250) menyatakan

secara umum pendapatan dapat diperoleh melalui tiga sumber, yaitu:

1. Gaji dan upahSuatu imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan suatupekerjaan untuk orang lain, perusahaan swasta atau pemerintah.

2. Pendapatan dari kekayaanPendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total produksidikurangi dengan biaya yang dikeluarkan baik dalam bentuk uang ataulainnya, tenaga kerja keluarga dan nilai sewa kapital untuk sendiritidak diperhitungkan.

3. Pendapatan dari sumber lainDalam hal ini pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenagakerja antara lain penerimaan dari pemerintah, asuransi pengangguran,menyewa aset, bunga bank dan sumbangan dalam bentuk lain sertalaba dari usaha.

Sedangkan, menurut Fantoni (2005:64) sumber-sumber pendapatan yaitu

sebagai berikut:

1. Penjualan kotor yaitu merupakan semua hasil atau penjualan barang-barang maupun jasa sebelum dikurangi dengan berbagai potongan-potongan atau pengurangan lainnya untuk dibebankan kepadalangganan atau yang membutuhkannya.

2. Penjualan bersih yaitu merupakan hasil penjualan yang sudahdiperhitungkan atau dikurangkan dengan berbagai potongan-potonganyang menjadi hak pihak pembeli.

3. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilaksanakansendiri oleh perusahaan tersebut.

4. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanyahubungan yang telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi.

5. Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui kerjasamadengan para investor.

Selanjutnya, menurut Manurung (2010:72) sumber-sumber pendapatan

yaitu sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

18

1. Gaji dan Upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebutmelakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktusatu hari, satu minggu maupun satu bulan.

2. Pendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total dari hasilproduksi yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usahaini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerjaberasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiridan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.

3. Pendapatan dari usaha lain. Pendapatan yang diperoleh tanpamencurahkan tenaga kerja dan ini biasanya merupakan pendapatansampingan antara lain yaitu pendapatan dari hasil menyewakan asetyang dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, bunga dari uang,sumbangan dari pihak lain dan pendapatan dari pensiun.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa sumber-

sumber pendapatan merupakan gaji, pendapatan dari usaha sendiri, penjualan

kotor, penjualan bersih. Sumber pendapatan tersebut dapat mempengaruhi modal

perusahaan.

2.3 Indikator Variabel

2.3.1 Indikator-Indikator Modal

Modal usaha yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Namun, terkadang untuk memenuhi kebutuhan

modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu tersedia. Hal ini disebabkan

terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada berbagai

faktor yang mempengaruhinya. Menurut Riyano (2001:19) indikator-indikator

modal yaitu sebagai berikut:

1. Struktur aktiva (Tangibility)Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnyatertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhanmodalnya dari modal permanen yaitu modal sendiri, sedangkan utangbersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya danterdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhankebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruhstruktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

3. Profitabilitas

Page 33: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

19

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki danainternal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitasrendah. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untukmembiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yangdihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitasberpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Selanjutnya menurut Fatmawati (2014:43) indikator-indikator modal

yaitu sebagai berikut:

1) Jenis perusahaanJenis kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam yaituperusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan nonjasa. Kebutuhanmodal dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkandengan perusahaan jasa. Di perusahaan industri, investasi dalambidang kas, piutang dan sediaan relatif lebih besar jika dibandingkandengan perusahaan jasa. Oleh karena itu jenis kegiatan perusahaansangat menentukan kebutuhan akan modal kerja.

2) Syarat kreditSyarat kredit atau penjualan yang pemberdayaannya dilakukan dengancara cicilan juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untukmeningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dansalah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjualan barangsecara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untukmembeli barang dengan cara diangsur beberapa kali untuk jangkawaktu tertentu.

Menurut Fanthoni (2015) indikator-indikator modal usaha yaitu sebagai

berikut:

a. Sifat atau jenis perusahaanModal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah daripada kebutuhan modal kerja perusahaan industri. Perusahaan jasabiasanya menginvestasikan sebagian besar modal-modalnya padaaktiva tetap yang digunakan untuk tujuan pelayanan kepadamasyarakat. Sebaliknya perusahaan industri harus mengadakaninvestasi yang cukup besar dalam aktiva lancar perusahaan agarperusahaannya tidak mengalami kesulitan dalam menjalankanoprasinya.

b. Syarat kreditSyarat kredit atau penjualan yang dibayarnya dilakukan dengan dicicil(angsur) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Jika syarat kredityang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, semakin sedikituang kas yang disediakan untuk diinvestasikan dalam persedian

Page 34: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

20

barang dagangan. Apabila pembelian barang dilakukan dalam waktuyang pendek sesudah barang diterima, maka diperlukan lebih banyakuang kas dan oleh karna itu lebih banyak lagi modal kerja.

c. Waktu produksiWaktu yang diperlukan untuk memproduksi dan memperoleh barangyang akan dijual serta harga saham persatuan dari barang tersebut.Semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang,maka makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Selain itu hargapokok persatuan barang yang semakin besar juga akan membutuhkanmodal kerja makin besar pula.

d. Tingkat perputaran persediaanSemakin tinggi tingkat perputaran persediaan (dijual dan digantikembali) maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan perusahaansemakin rendah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa

indikator-indikator modal usaha merupakan tolok ukur pada peningkatan

pendapatan usaha seperti struktur aktiva, probality, waktu produksi, syarat kredit.

2.3.2 Indikator-Indikator Pengalaman

Semakin lama seseorang dalam menjalankan usaha akan lebih semakin

banyak pengalaman dalam pemilihan strategi menjalankan usaha sehingga

terdapat beberapa indikator dalam keberhasilan usaha dan memanajemen

usahanya. Menurut Noor (2001:21) indikator pengalaman usaha adalah:

1. Laba/profitability merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usahaadalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas dan efisiensi. Besar kecilnya produktifitas suatu usahaakan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akanmempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnyamenentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhibesar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya saing. Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalambersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatubisnis dapat dikatakan berhasil bila dapat mengalahkan pesaing ataupaling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi dan etika usaha. Merupakan akumulasi dari pengetahuan,hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatifdalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengantuntutan zaman.

Page 35: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

21

5. Terbangunnya citra baik. Citra baik terbagi menjadi dua yaitu trustinternal dan trust eksternal. Trust internal adalah amanah atau trustdari segenap orang yang ada dalam perusahaan. Sedangkan trusteksternal adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenapstakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah,maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

Menurut Foster (2001:41) indikator-indikator pengalaman usaha adalah

sebagai berikut:

a. Lama waktu/masa kerja.Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuhseseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telahmelaksanakan dengan baik.

b. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atauinformasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan jugamencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasipada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujukpada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai ataumenjalankan suatu tugas atau pekerjaan.

c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek tehnikperalatan dan tehnik pekerjaan.

Selanjutnya, Handoko (2008:29) indikator-indikator pengalaman usaha

adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus, latihan,bekerja. Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang diwaktu yang lalu.

2. Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas ataukemampuan seseorang.

3. Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs) untuk meramalkantanggung jawab dan wewenang seseorang.

4. Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulatif untuk mempelajarikemampuan penilaian dan penganalisaan.

5. Keterampilan dan kemampuan teknik untuk menilai kemampuandalam pelaksanaan aspek - aspek teknik pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atasa, maka penulis menyimpulkan bahwa

indikator pengalaman usaha merupakan tolok ukur pada peningkatan pendapatan

Page 36: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

22

dalam setiap periode tertentu, misalnya laba, lama waktu, latar belakang pribadi,

bakat dan minat dan sebagainya.

2.3.3 Indikator-Indikator Pendapatan

Pendapatan usaha merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas

perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan penjualan jasa, bunga, dividen,

royalti dan sewa. Menurut Fatmawati (2014:42) indikator pendapatan adalah:

1. Modal usahaSesuatu yang digunakan untuk mendirikan atau menjalankan suatuusaha. Modal ini berupa uang dan tenaga.

2. Lama usahaLama pembukuan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan,lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akanmempengaruhi produktivitasnya sehingga dapat menambah efesiensidan menekan biaya produksi lebih kecil daripada penjualan.

3. Jam kerja pedagangAnalisis jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro,khususnya pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaanindividu untuk mengebangkan penghasilan yang seharusnyadidapatkan.

Menurut Fanthoni (2015) indikator-indikator pendapatan usaha yaitu

sebagai berikut:

1. Cash EquivalentJumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akanmenjadi pendapatan yang sepenuhnya setelah produk yang terjualbaru akan diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi.

2. Nilai setara kasJumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkanpada masa mendatang dari hasil, penjualan aktiva dalam kegiatannormal perusahaan.

3. Harga pasarHarga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biayapenjualan, dan biaya penyerahan produk.

Selanjutnya, menurut Samuelson (2005) indikator-indikator pendapatan

adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan hasil produksi barang atau jasa

Page 37: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

23

2. Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva atau sumber-sumber ekonomis

perusahaan oleh pihak lain

3. Penjualan aktiva diluar barang dagangan merupakan unsur-unsur pendapatan

lain-lain suatu perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa indikator-

indikator pendapatan merupakan tolok ukur pada usaha untuk melakukan

perkembangan usaha tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu

Menurut Hanum (2017) dengan judul pengaruh modal dan pengalaman

kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima di Kota Kuala Simpang. Data yang

diperoleh di analisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda,

koefisien determinasi, uji t, uji F. Hasil penelitian diperoleh Y = -33077,938 +

0,077X1+ 30808,873X2 +68009,033X3, konstanta menunjukkan nilai pendapatan

para pedagang kaki lima sebelum dipengaruhi oleh modal, jam kerjadan lama

usahasebesar 33077,938 atau minus Rp 33.077,93. Uji t, variabel modal diperoleh

thitung>t tabel yaitu 4,065>1,996. Jam kerja diperoleh t hitung> t table yaitu

2,024 > 1,996.Lama usaha diperoleh t hitung> t table yaitu 4,085>1,996.Uji F,

Fhitung>Ftabel 10,904>2,74, Ha diterima dan dapat dinyatakan modal, jam kerja

dan lama usaha secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan para pedagang kaki lima di Kota Kualasimpang. Kemudian hipotesis

yang menyatakan modal, jam kerjadan lama usaha secara simultan berpengaruh

positif terhadap pendapatan pedagang kaki lima di Kota Kuala Simpang, dapat

diterima. Rata-rata modal awal Rp 11.422.535, rata-rata jam kerja adalah 7 jam

seharidan rata-rata lama usaha adalah 6 tahun.

Page 38: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

24

Menurut Sulastri, Hamzah, dan Rizal (2014) dengan judul modal dan

pengalaman kerja terhadap pendapatan Nelayan di Kabupaten Aceh Besar. Tujuan

utama penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan nelayan di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan data

primer berupa data yang diperoleh dari pembagian kuisioner kepada 95

responden. Data diuji dan dianalisis dengan menggunakan Model Regresi linier

Berganda (Multiple Linear Regressian Model) dengan teknik regresi kuadrat

terkecil (Ordinary Least Square/OLS). Hasil analisis pada nelayan tradisional

menunjukkan bahwa modal (M), jumlah tenaga kerja (L) berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan nelayan di Kabupaten Aceh Besar, hasil analisis pada

nelayan modern menunjukkan modal kerja (M) dan Jumlah hari melaut (J)

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Dari hasil analisis yang

telah dilakukan terhadap beberapa kriteria modal yang digunakan seharusnya

dengan adanya peningkatan modal kerja, sudah tentu hasil yang diperoleh harus

lebih besar, peningkatan efisiensi penggunaan modal kerja dapat dilakukan

dengan melakukan perhitungan kebutuhan biaya operasional secara lebih baik.

Keterbatasan modal usaha atau investasi juga dapat menyulitkan nelayan

meningkatkan kegiatan ekonomi perikanannya. Karena itu pemerintah dapat

membantu para nelayan dengan cara mengembangkan fungsi lembaga keuangan

mikro dan koperasi yang memihak nelayan dan membangun Kelompok Usaha

Bersama (KUB) bagi nelayan, seperti melalui pemilikan sarana-sarana

penangkapan secara kolektif.

Page 39: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

25

Menurut Lestari (2013) dengan judul modal dan pengalaman kerja

terhadap tingkat pendapatan usaha ponsel di Kota Pasir Pengairan. Penelitian ini

bertujuan ingin mengetahui besarnya tingkat pendapatan pengusaha ponsel,

apakah mencukupi kebutuhan minimum dan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi besar kecilnya pendapatan. Sampel dalam penelitian ini adalah

data penjualan dari ketiga sampel pengusaha ponsel di Pasir Pengaraian.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung terhadap pengusaha

ponsel tersebut. Pendapatan yang diterima pengusaha ponsel ini berkisar Rp

(87.891.670) sampai Rp (694.260.000). Dapat mencukupi kebutuhannya dari

pendapatan yang diterima oleh pengusaha ponsel, saat ini jumlah pengusaha

ponsel di Kota Pasir Pengaraian yang terdaftar kurang lebih ada sekitar 35 ponsel

dan penulis jadikan sampel 3.

2.5 Kerangka Berpikir

Modal merupakan jumlah dari aset yang dibutuhkan oleh perusahaan

dalam menghasilkan sebuah pendapatan. Pengalaman merupakan ukuran tentang

lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami

tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik. Pendapatan

usaha merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa

dan dikenal dengan sebutan penjualan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menggambarkan pengaruh antara

modal terhadap pendapatan di bawah ini:

Page 40: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

26

Gambar 2.1Kerangka Berpikir

X1

F

X2

(Sumber : Hasil Olahan Sendiri 2018)

Keterangan:

Modal : Variabel bebas (X1)

Pengalaman Usaha : Variabel bebas (X2)

Pendapatan : Variabel terikat (Y)

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penelitian terdahulu pada bagian sebelumnya, maka dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Di duga ada pengaruh modal terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar

Kelurahan Telukdalam.

2. Di duga ada pengaruh modal terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar

Kelurahan Telukdalam.

3. Di duga ada pengaruh modal dan pengalaman usaha secara positif terhadap

pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.

ModalX1

PendapatanY

PengalamanUsaha

X2

Page 41: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:13) metode kuantitatif dapat di

artikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat protivismee, di

gunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara rondom, mengumpulkan data

menggunakan intrumen penelitian, analisi data bersifat kuantitatif atau stastistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:16) populasi adalah “jumlah obyek yang akan

diteliti.” Populasi dalam hal ini 40 Rumah Makan di Kelurahan Pasar Telukdalam.

3.2.2 Sampel

Penulis mengambil sebagian saja yang diteliti sebagai sampel, jadi sampel

dari penelitian ini adalah seluruh Rumah Makan di Kelurahan Pasar Telukdalam

sebanyak 40.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Modal (X1)

Modal merupakan jumlah dari aset yang dibutuhkan oleh perusahaan

dalam menghasilkan sebuah pendapatan.

Page 42: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

28

Tabel 3.3.1

Indikator-Indikator Modal (X1)

No Indikator Keterangan1 Struktur aktiva 52 Profitabilitas atau laba 5

Jumlah 10Sumber: Riyano (2001:19)

3.3.2 Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Pengalaman usaha merupakan ukuran tentang lama waktu atau masa

kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan

dan telah melaksanakan dengan baik.

Tabel 3.3.2

Indikator-Indikator Pengalaman (X2)

No Indikator Keterangan1 Lama waktu/masa kerja 32 Tingkat pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki4

3 Penguasaan terhadap pekerjaandan peralatan

3

Jumlah 10Sumber: Foster (2001:41)

3.3.2 Variabel Pendapatan (Y)

Pendapatan usaha merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas

perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan penjualan jasa, bunga, dividen,

royalti dan sewa.

Tabel 3.3.3

Indikator-Indikator Pendapatan (Y)

No Indikator Keterangan1 Modal usaha 42 Lama usaha 33 Jam kerja pedagang 3

Jumlah 10Sumber: Fatmawati (2014:42)

Page 43: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

29

3.4. Data Penelitian

3.4.1.Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Sumber data tersebut diperoleh langsung dari lokasi penelitian dengan

mengumpulkan data-data dengan cara melakukan penyebaran kuesioner di Rumah

Makan di Kelurahan Pasar Telukdalam.

3.4.2.Teknik Pengumpulan Data

Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi

keberhasilan suatu penelitian. Sedangkan keberhasilan dalam pengumpulan data

tergantung pada metode yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode penyebaran kuesioner atau

angket di Rumah Makan di Kelurahan Pasar Telukdalam.

Menurut Arikunto (2010:14) skala likert adalah “skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang

fenomena sosial.” Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara

spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian

pemberian skor untuk skala likert adalah mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif yakni; pernyataan sangat setuju (SS) diberi skor 5,

pernyataan setuju (S) diberi skor 4, pernyataan ragu-ragu (RR) diberi skor 3,

pernyataan tidak setuju (TS) diberi skor 2, pernyataan sangat tidak setuju (STS)

diberi skor 1.

Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran variabel penelitian ini

adalah merujuk lima alternatif jawaban, sebagai mana terlihat dibawah ini:

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Page 44: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

30

Tidak Setuju (TS) = 2

Ragu-Ragu (RR) = 3

Setuju (ST) = 4

Sangat Setuju (SS) = 5

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum analisis data maka dalam penelitian ini perlu dilakukan

pengujian instrumen penelitian di Rumah Makan dengan cara menyebarkan

kuesioner untuk pengujian validitas dan reliabilitas yang akan memenuhi batasan

yang diisyaratkan. Suatu alat ukur pengumpul data harus memenuhi syarat

validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh dari pengukuran jika diolah

tidak memberikan hasil yang tidak valid.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan

dengan instrumen tersebut. Untuk mengetahui kevalidasi data dalam penelitian ini

digunakan korelasi product moment (r). Jika rhitung > rtabel, maka akan ada korelasi

yang nyata antara variabel sehingga alat ukur tersebut dikatakan valid. Pengujian

validitas pada penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan program

SPSS 20 for Windows. Kemudian untuk menghitung nilai korelasi antara data

pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi

produk moment Arikunto (2010:166) dengan rumus sebagai berikut:

r =(Σ ) (Σ )(Σ )

Σ (Σ ) Σ (Σ )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

Page 45: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

31

n = Jumlah subyek

X = Skor setiap item(ΣX) = Kuadrat jumlah skor itemΣ = Jumlah kuadrat skor item

(ΣY) = Kuadrat jumlah skor total

Untuk mengetahui kevalidasi data dalam penelitian ini digunakan

korelasi product moment (r). Jika rhitung > rtabel, maka akan ada korelasi yang nyata

antara variabel sehingga alat ukur tersebut dikatakan valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten, apabila pengukuran dilakukan

berulang-ualng. Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir

yang valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Salah satu teknik yang dapat

digunakan adalah dengan metode konsistensi internal (internal consistency),

dalam hal ini digunakan koefisien Cronbach Alpha (G). Pengujian reliabilitas ini

dilakukan terhadap butir-butir yang valid yang diperoleh melalui uji validitas.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, Menurut Arikunto (2010:

365) suatu rumus uji Cronbach’s Alpha dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = Reliabilitas instrumenk = Banyak butir pertanyaan

Page 46: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

32

s = Deviasi standar total

Σs = Jumlah deviasi standar butir

Untuk menetapkan tingkat reabilitas item, maka di informasikan pada

tabel nilai ktitik r prodct moment, dengan interval kepercayaan 95% atau taraf

signifikan 5% apa bila harga rhitung > harga rtabel, maka item tersebut dinyatakan

reliable.

3.6 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil regressi yang

dilakukan memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Uji asumsi

klasik ini terdiri uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas

dapat dijelaskan dibawah ini.

3.6.1 Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2005:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar

Page 47: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

33

pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai

berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

klasik.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2 Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berati ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika sscater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

3.7 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana

untuk menguji modal dan pengalaman terhadap pendapatan usaha Rumah Makan

di Kelurahan Pasar Telukdalam. Dari hasil regresi yang diperoleh dapat dilakukan

pengujian determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel independen

menjelaskan variabel dependen. Syarat pengujian hipotesis adalah Uji Parsial, Uji

Simultan dan Koefisien Determinasi.

Page 48: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

34

3.7.1 Uji t

Menurut Sugiyono (2010:250) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (pervariabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat atau tidak. Rumus yang digunakan

untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah Sugiyono (2010):

t= √√ ²

Keterangan:

t = Nilai variabel

r = Nilai koefisen korelasi

n = banyaknya popoulasi

Untuk kesalahan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila thitung

lebih besar dari ttabel maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol (Ho)

diterima yang berarti terdapat pengaruh modal dan pengalaman usaha terhadap

pendapatan namun apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis alternatif

(Ha) ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima yang berarti tidak pengaruh modal

dan pengalaman usaha terhadap pendapatan.

3.7.2 Uji Simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk menjelaskan seberapa besar keseluruhan variabel

bebas mampu menjelaskan variabel terikat. Uji F ini sering di sebut sebagai uji

simultan, yang digunakan untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan

dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung atau tidak.

Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori goodness of fit atau

tidak, kita harus membandingkan nilai F_hitung dengan nilai F_tabel dengan derajat

Page 49: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

35

bebas: df:(k-1), (n-k). Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai

F_hitung adalah sebagai berikut Sugiyono (2010):

= (Keterangan:

F = Nilai F_hitung

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

Rumus hipotesis yang digunakan adalah:

H0 = b1= b2= 0. Artinya, tidak ada pengaruh antara modal (X1) dan pengalaman

usaha (X2) terhadap pendapatan (Y)

Ha ≠ b1 ≠b2 ≠ 0. Artinya, ada pengaruh antara (X1) dan pengalaman usaha (X2)

terhadap pendapatan (Y)

3.7.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase variabel

independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen

(Sugiyono, 2010:45). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika

koefisien determinasi = 1, maka variabel-variabel independen memberikan semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika

koefisien determinasi = 0, maka variabel independen tidak mampu menjelaskan

variasi variabel dependen. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan

rumus. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan rumus:

Page 50: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

36

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²Keterangan:

R² = Koefisien determinasiΣ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Ŷ prediksiΣ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Ῡ rata-rata.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu

analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini

menggunakan 2 variabel bebas yaitu (modal sebagai variabel X1 dan pengalaman

usaha sebagai variabel X2) dan 1 variabel terikat (pendapatan). Analisis regresi

linier berganda merupakan teknik analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan

variabel terikat dengan variabel bebas. Model regresi yang digunakan adalah

sebagai berikut menurut Setiawan (2004):

Y = bo + b1X1 +b2X2

Keterangan :

Y = Pendapatan

β0 = Nilai tetap

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Modal

X2 = Pengalaman usaha

Untuk mengestimasi koefisien regresinya persamaan diatas diregres

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), sehingga menghasilkan

persamaan berikut Sugiyono (2010:54):

Page 51: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

37

Y = β + β X + β XKeterangan:Y = Variabel terikat yang diprediksikan

β = Konstanta

X1,X2 = Variabel bebas

β ,β = Koefisien regresi yang diprediksikan

Page 52: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Objek Penelitian

Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam merupakan istilah untuk

menyebut usaha yang menyajikan hidangan kepada masyarakat serta

menyediakan tempat guna menikmati hidangan, dan juga menetapkan biaya

tertentu untuk makanan dan pelayananya.

4.1.2 Letak Geografis

Rumah Makan Kelurahan di Pasar Telukdalam masing-masing memiliki

letak geografisnya yang berbeda. Setiap Rumah Makan Kelurahan di Pasar

Telukdalam memiliki lokasi yang cukup strategis.

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan maksud memperoleh data

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini dilaksanakan

Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam yang menghubungkan antara 1 (satu)

variabel terikat yaitu pendapatan dengan 2 (dua) variabel bebas yaitu modal dan

pengalaman usaha. Dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk

variabel modal sebanyak 10 item pernyataan, pertanyaan pengalaman usaha

sebanyak 10 item, dan untuk variabel pendapatan sebanyak 10 item pernyataan

dengan responden sebanyak 40 rumah makan.

Deskripsi data variabel penelitian menjelaskan tentang data variabel yang

telah dikumpulkan dengan mencari nilai statistik yaitu ukuran pemusatan data

Page 53: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

39

(rata-rata hitung), ukuran penyebaran data (standar deviasi), kemiringan kurva

(skewness), dan keruncingan kurva (kurtosis) masing-masing variabel penelitian

yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program IBM SPSS

statistic version 20 dengan hasilnya sebagai berikut:

4.2.1 Deskriptif Variabel Modal (X1)

Tabel 4.2.1

Deskriptif Variabel Modal (X1)

StatisticsModal

N Valid 40Missing 0

Mean 44,60Std. Error of Mean ,422Std. Deviation 2,313Skewness -,562Std. Error of Skewness ,427Kurtosis ,459Std. Error of Kurtosis ,833Minimum 41Maximum 50Percentiles 25 43,00

50 44,0075 46,25

Sumber : di olah oleh peneliti

Dari hasil deskriptif modal (X) maka dapat dideskripsikan bentuk data

untuk mengetahui nilai statistik yaitu: rata-rata hitung (Mean) sebesar 44,60

dengan nilai 50% data berada di atas 44,00 dan nilai standar deviasi sebesar

2,313, nilai Skewnessi sebesar -,562 dengan standar error sebesar ,427, maka

distribusi data tersebut adalah menceng ke kiri, nilai kurtosis sebesar ,459 dengan

standar error ,833. Untuk mengetahui gambaran histogram modal (X1) dapat di

lihat pada gambar 4.2.1 di bawah ini.

Page 54: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

40

Gambar 4.2.1

Histogram Variabel Modal (X1)

Sumber : di olah oleh peneliti

4.2.2 Deskriptif Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Tabel 4.2.2

Deskriptif Variabel Pengalaman Usaha (X2)

StatisticsPengalaman

usahaN Valid 40

Missing 0Mean 44,60Std. Error of Mean ,411Std. Deviation 2,253Skewness -,315Std. Error of Skewness ,427Kurtosis ,061Std. Error of Kurtosis ,833Minimum 40Maximum 49Percentiles 25 43,00

50 45,0075 46,00

Sumber : di olah oleh peneliti

Dari hasil deskriptif pengalaman usaha (X2) maka dapat dideskripsikan

bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu: rata-rata hitung (Mean) sebesar

44,60 dengan nilai 50% data berada di atas 45,00 dan nilai standar deviasi sebesar

2,253, nilai Skewnessi sebesar -,315 dengan standar error sebesar ,427, maka

Page 55: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

41

distribusi data tersebut adalah menceng ke kiri, nilai kurtosis sebesar ,061 dengan

standar error ,833. Untuk mengetahui gambaran histogram pengalaman usaha (X2)

dapat di lihat pada gambar 4.2.2 di bawah ini.

Gambar 4.2.2

Histogram Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Sumber: Hasil oalahan peneliti

4.2.3 Deskriptif Variabel Pendapatan (Y)

Tabel 4.2.3

Deskriptif Variabel Pendapatan (Y)

StatisticsPendapatan

N Valid 40Missing 0

Mean 44,33Std. Error of Mean ,487Std. Deviation 2,670Skewness -,104Std. Error of Skewness ,427Kurtosis -,571Std. Error of Kurtosis ,833Minimum 39Maximum 49Percentiles 25 42,75

50 44,5075 46,25

Sumber : di olah oleh peneliti

Dari hasil deskriptif pendapatan (Y) maka dapat dideskripsikan bentuk

data untuk mengetahui nilai statistik yaitu: rata-rata hitung (Mean) sebesar 44,33

Page 56: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

42

dengan nilai 50% data berada di atas 44,50 dan nilai standar deviasi sebesar

2,670, nilai Skewnessi sebesar -,104 dengan standar error sebesar ,427, maka

distribusi data tersebut adalah menceng ke kiri, nilai kurtosis sebesar -,571 dengan

standar error ,833. Untuk mengetahui gambaran histogram pendapatan (Y) dapat

di lihat pada gambar 4.2.3 di bawah ini.

Gambar 4.2.3

Histogram Variabel Pendapatan (Y)

Sumber : di olah oleh peneliti

4.3 Pengujian Instrument Penelitian

Setelah dilakukan penyebaran uji coba atau kuesinor instrumen penelitian

pada Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam maka langkah selanjutnya

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas yang akan memenuhi batasan yang

diisyaratkan. Suatu alat ukur pengumpul data harus memenuhi syarat validitas dan

reliabilitas sehingga data yang diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak

memberikan hasil yang tidak valid.

4.3.1 Uji Validitas Variabel Modal (X1)

Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang

Page 57: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

43

dilakukan dengan instrumen tersebut. Perolehan hasil uji validitas untuk

variabel modal (X1) dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Validitas pernyataan

dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan nilai hasil pengolahan

data dapat di lihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Tabel 4.3.1

Uji Validitas Variabel Modal (X1)

No. ItemPernyataan

Rhitung rtabel Keterangan

1 0,761 0,632 Valid2 0,641 0,632 Valid3 0,761 0,632 Valid4 0,851 0,632 Valid5 0,659 0,632 Valid6 0,684 0,632 Valid7 0,871 0,632 Valid8 0,723 0,632 Valid9 0,651 0,632 Valid10 0,871 0,632 Valid

Sumber: hasil olahan peneliti 2018Uji validitas kepada 10 responden, berdasarkan perhitungan validitas

pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor

1 sampai 10 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05

adalah rtabel = 0,632 (Lampiran 9). Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai

10 dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid, sehingga pengujian dapat dilanjutkan

pada pengujian reliabilitas.

4.3.2 Uji Reliabilitas Variabel Modal (X1)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat

pengukuran yang digunakan dapat reabilitas dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha

dapat ditampilkan pada tabel 4.3.2 di bawah ini.

Page 58: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

44

Tabel 4.3.2

Uji Reliabilitas Variabel Modal (X1)

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

N ofItems

,721 10Berdasarkan tabel 4.3.2 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar ,721

sedangkan nilai r kritis sebesar 0,632 (Lampiran 9). Maka dapat disimpulkan

bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.3.3 Uji Validitas Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Perolehan hasil uji validitas untuk variabel pengalaman usaha (X2) dapat di

lihat pada tabel dibawah ini. Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan

perangkat lunak SPSS dan nilai hasil pengolahan data dapat di lihat pada

kolom Corrected Item-Total CorRelation.

Tabel 4.3.3

Uji Validitas Variabel Pengalaman Usaha (X2)

No. ItemPernyataan

Rhitung rtabel Keterangan

11 0,721 0,632 Valid12 0,872 0,632 Valid13 0,700 0,632 Valid14 0,672 0,632 Valid15 0,983 0,632 Valid16 0,871 0,632 Valid17 0,610 0,632 Valid18 0,820 0,632 Valid19 0,871 0,632 Valid20 0,610 0,632 Valid

Sumber: hasil olahan peneliti 2018Uji validitas kepada 10 responden berdasarkan perhitungan validitas pada

item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor 11

sampai 20 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah

Page 59: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

45

rtabel = 0,632 (Lampiran 9). Maka disimpulkan bahwa item nomor 11 sampai 20

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid, sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada

pengujian reliabilitas.

4.3.4 Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat

pengukuran yang digunakan dapat reabilitas dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha

dapat ditampilkan pada tabel 4.3.4 di bawah in:

Tabel 4.3.4

Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

N ofItems

,712 10Berdasarkan tabel 4.3.4 didapatkan niai cronbach’s alpha sebesar ,712

sedangkan nilai r kritis 0,632 (Lampiran 9). Maka dapat disimpulkan bahwa butir-

butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.3.5 Uji Validitas Variabel Penadapatan (Y)

Perolehan hasil uji validitas untuk variabel pendapatan (Y) dapat di lihat pada

tabel dibawah ini. Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat

lunak SPSS dan nilai hasil pengolahan data dapat di lihat pada kolom

Corrected Item-Total CorRelation.

Tabel 4.3.5

Uji Validitas Variabel Pendapatan (Y)

No. ItemPernyataan

Rhitung rtabel Keterangan

21 0,651 0,632 Valid22 0,691 0,632 Valid

Page 60: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

46

23 0,683 0,632 Valid24 0,812 0,632 Valid25 0,715 0,632 Valid26 0,879 0,632 Valid27 0,813 0,632 Valid28 0,752 0,632 Valid29 0,630 0,632 Valid30 0,872 0,632 Valid

Sumber: hasil olahan peneliti 2018Uji validitas kepada 10 responden berdasarkan perhitungan validitas pada

item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor 21

sampai 30 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah

rtabel = 0,632 (Lampiran 9). Maka disimpulkan bahwa item nomor 21 sampai 30

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid, sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada

pengujian reliabilitas.

4.3.6 Uji Reliabilitas Variabel Pendapatan (Y)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat

pengukuran yang digunakan dapat reabilitas dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha

dapat ditampilkan pada tabel 4.3.6 di bawah ini

Tabel 4.3.6

Uji Reliabilitas Variabel Pendapatan (Y)

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

N ofItems

,761 10Berdasarkan tabel 4.3.4 didapatkan niai cronbach’s alpha sebesar ,548

sedangkan nilai r kritis 0,632 (Lampiran 9). Maka dapat disimpulkan bahwa butir-

butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

Page 61: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

47

4.4 Uji Asumsi Klasik

Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil regressi yang

dilakukan memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Uji asumsi

klasik ini terdiri uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi.

4.4.1 Uji Normalitas

Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual

terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak adalah melalui uji statistik non

parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Dasar

pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai

berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi klasik.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Page 62: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

48

Tabel 4.4.1

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestStandardized

Predicted ValueStandardized

ResidualN 40 40Normal Parametersa,b Mean ,0000000 ,0000000

Std. Deviation 1,00000000 ,96490128Most Extreme Differences Absolute ,150 ,085

Positive ,150 ,085Negative -,106 -,078

Test Statistic ,150 ,085Asymp. Sig. (2-tailed) ,082c ,200c,d

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.d. This is a lower bound of the true significance.Sumber : diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.4.1 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel

penelitian yang diambil dari populasi berdistribusi normal karena nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar ,085 symp Sig. (2-tailed) >,005. Maka dapat

disimpulkan data residul berdistribusi normal. Selanjutnya metode lain dalam

mendeteksi normalitas data melalui normal probability plot seperti di bawah ini:

Gambar 4.4.2Normal Probability Plot

Sumber: hasil olahan peneliti 2018

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal dan menunjukkan pola distribusi normal

Page 63: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

49

4.4.2 Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berati ada varian variabel dalam model yang tidak

sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat

dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika sscater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot

menyebar secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah

heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian dapat di lahat pada gambar di

bawah ini:

Gambar 4.4.2Uji Heteroskedastisitas

Sumber: hasil olahan peneliti 2018

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa tidak membentuk

pola tertentu atau teratur dari titik yang ada. Hal ini berarti model yang digunakan

dalam penelitian ini bebas dari uji asumsi aklasik dan telah memenuhi asumsi

dasar bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan.

Page 64: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

50

4.5 Uji Hipotesis

Alat uji ini digunaka untuk mengetahui pengaruh modal dan pengalaman

usaha terhadap pendapatan. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan

pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh

signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar pengaruhnya.

Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji Parsial, dan Koefisien

Determinasi.

4.5.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Setiawan (2010:64) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (pervariabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat atau tidak. Kriteria pengujian

adalah Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika thitung > ttabel, maka variabel bebas secara

individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

Tabel 4.5.1Hasil Uji tCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 6,074 10,639 ,571 ,573

Modal ,353 ,186 ,306 1,897 ,069Pengalaman usaha ,505 ,191 ,426 2,646 ,013

a. Dependent Variable: PendapatanSumber: Hasil Olahan peneliti 2018

Berdasarkan tabel 4.5.1 di atas diperoleh nilai thitung modal sebesar 1,897

dengan tingkat signifikan sebesar ,069. Sementara nilai ttabel pada alfa 0,05 dengan

degree of freedom (df) n–k–1 40-2-1) = 37 sebesar 1,678 (Lampiran 10). Maka Ha

Page 65: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

51

diterima dan Ho ditolak, artinya modal (X1) memiliki pengaruh positif terhadap

pendapatan (Y) di Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam.

Berdasarkan tabel 4.5.1 di atas diperoleh nilai thitung pengalaman usaha

sebesar 2,646 dengan tingkat signifikan sebesar ,013. Sementara nilai ttabel pada

alfa 0,05 dengan degree of freedom (df) n–k–1 40-2-1) = 37 sebesar 1,678

(Lampiran 10). Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya penagalaman usaha (X2)

memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan (Y) di Rumah Makan Kelurahan

Pasar Telukdalam.

4.5.2 Uji F (Simultan)

Uji F atau uji simultan dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas

secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas, diantaranya variabel modal

dan pengalaman usaha terhadap pendapatan di Rumah Makan Kelurahan Pasar

Telukdalam. Adapun Uji F dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5.2

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.1 Regression 67,624 2 33,812 6,566 ,005b

Residual 139,043 27 5,150

Total 206,667 29

a. Dependent Variable: Pendapatanb. Predictors: (Constant), Pengalaman usaha, ModalSumber: Hasil Olahan Penulis 2017 dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20.

Berdasarkan tabel 4.5.2 di atas menunujkan nilai Fhitung sebasar 6,566>

nilai Ftabel sebesar 3,191 (Lampiran 10) pada df numerator 2 df deminator 40 pada

α=5% (0,000). Artinya semua variabel bebas (modal dan pengalaman usaha)

secara simultan mempengaruhi variabel pendapatan pada tingkat kepercayaan

95%.

Page 66: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

52

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisen determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan pengaruh

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan perhitungan melalui

output SPSS Nilai R2 dapat di lihat pada tabel 4.5.3 dibawah ini.

Tabel 4.5.3

Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson1 ,572a ,327 ,277 2,269 1,899a. Predictors: (Constant), Pengalaman usaha, Modalb. Dependent Variable: Pendapatan

Sumber: Hasil penelitani 2018

Berdasarkan tabel 4.5.3 di atas diperoleh nilai R2 sebesar ,327 yang

artinya variabel modal dan pengalaman usaha mampu menjelaskan variabel

pendapatan 32,7%, sedangkan 67,3% di jelaskan oleh variabel lain yang tidak

disebutkan dalam penelitian ini.

4.6 Analisis Data Dan Pembahasan

4.6.1 Analisis Data

Berdasarkan uji hipotesis di atas, maka dapat dijelaskan secara parsialnya

modal memiliki pengaruh terhadap pendapatan Rumah Makan Kelurahan Pasar

Telukdalam dengan menunjukkan nilai thitung 1,897 >1,687 (Lampiran 10).

Sedangkan pengalaman usaha memiliki pengaruh terhadap pendapatan Rumah

Makan Kelurahan Pasar Telukdalam dengan menunjukkan nilai thitung 2,646 >ttabel

1.687 (Lampiran 10). Fhitung memiliki nilai sebasar 6,566> nilai Ftabel sebesar 3,252

pengujian tersebut bahwa modal dan pengalaman usaha) secara simultan

mempengaruhi variabel pendapatan Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam.

Page 67: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

53

4.6.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, maka dalam penelitian ini

dapat dijelaskan model regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= 6,074+ 0,353X1 + 0,505X2

Inteprestasi persamaan regresi linier berganda dapat di uraikan sebagai

berikut:

1. Konstanta (b0)= 6,074 menunjukkan nilai signifikan pendapatan Rumah Makan

Kelurahan Pasar Telukdalam

2. Koefisien regresi modal (b1) = 0,353 hal ini menunjukkan semakin besar modal

yang diberikan oleh rumah makan keluarahan pasar Telukdalam akan semakin

meningkat pendapatan Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam. Dengan

kata lain jika variabel modal naik 1 (satu) maka pendapatan Rumah Makan

Kelurahan Pasar Telukdalam juga akan naik 0,353 (nol koma tiga ratus lima

pulih tiga) dengan asumsi variabel yang lain konstan.

3. Koefisien regresi pengalaman usaha (b2) = 0,505 hal ini menunjukkan semakin

sesuai tingkat pengalaman usaha diberikan rumah makan kelurahan pasar

Telukdalam akan semakin meningkat pendapatan. Dengan kata lain jika

variabel pengalaman usaha naik 1 (satu) maka pendapatan Rumah Makan

Kelurahan Pasar Telukdalam juga akan naik 0,505 nol koma lima ratus lima

dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Page 68: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

54

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan yaitu: modal dan pengalaman usaha memiliki pengaruh positif

terhadap pendapatan Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam. Hal ini dapat

dilihat di bawah ini:

1. Secara parsial modal memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan Rumah

Makan Kelurahan Pasar Telukdalam.

2. Secara parsial pengalaman usaha memiliki pengaruh positif terhadap

pendapatan Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam.

3. Secara simultan modal dan pengalaman usaha memiliki pengaruh positif

terhadap pendapatan Rumah Makan Kelurahan Pasar Telukdalam

5.2 Saran

Yang menjadi saran dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Agar pendapatan pemilik rumah makan dapat meningkat, maka perlu

diperhatikan modal dan pengalaman yang memadai.

2. Dalam memperoleh modal pemilik rumah makan agar memanfaatkan sebagai

modal yang terseda.

3. Agar pendapatan rumah makan ini selalu meningkat, upaya pengembangan

usaha harus dilakukan, terutama inovasi-inovasi baru harus diperkenalkan, agar

pengetahuan dan pengembangan usaha rumah makan ini lebih mengarah pada

Page 69: PENGARUH MODAL DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP … · modal dan pengalaman usaha terhadap pendapatan Rumah Makan di Pasar Kelurahan Telukdalam.” Skripsi ini merupakan salah satu lanjutan

55

kemajuan untuk perkembangan usaha rumah makan terutama bagi generasi

mendatang.

4. Untuk menghasilkan pendapatan pengusaha rumah makan diperlukan usaha

peningkatan pengetahuan dalam teknik pengembangan usaha rumah makan

yang baik agar penghasilan semakin besar.

5. Agar pendapatan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka,

maka upaya peningkatan pendapatan dari sektor lain harus dilakukan untuk

menopang kebutuhan keluarga karena semakin banyak tanggungan keluarga

semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.