151
PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS MATHLABUSSA’ADAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh: SITI SUCI LESTARI NIM: 1110011000052 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26579/1/SITI... · Analisis data proses kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS

MATHLABUSSA’ADAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun oleh:

SITI SUCI LESTARI

NIM: 1110011000052

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

iii

ABSTRAK

Siti Suci Lestari (1110011000052). Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap

Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi

Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode sosiodrama

terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini

dilaksanakan di Mts. Mathlabusa’adah Tasikmalaya. Metode penelitian yang

digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian One-Group

Pretest-Postest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

Purposie Sampling. Sampel penelitian yang pertama berjumlah 36 siswa untuk

kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Sosiodrama. Sampel yang kedua

berjumlah 36 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan Metode

Konvensional. Analisis data proses kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh

hasil t-hitung 3,13 dan t-tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,00, maka t-

hitung > t-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Metode

Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak.

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamiin, segala puji syukur kehadirat illahi rabbi,

penguasa seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Agung yang selalu

memberikan limpahan rahmat, karunia dan kebaikan, petunjuk serta kekuatan

sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam

Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Mathlabusa’adah pada

materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan

Qanaah).

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’i Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI), dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc, MA sebagai Sekertaris Jurusan

Pendidikn Agam Islam (PAI).

3. Drs. H. Masan AF, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi, penulis ucapkan

terimakasih yang tak terhingga atas saran, kritik dan masukan yang telah

mengarahkan dengan sabar dan penuh harapan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

5. Drs. Nuryamin, Kepala Sekolah MTs. Mathlabusa’adah, dewan guru serta

seluruh staf karyawan MTs. Mathlabusa’adah yang telah memberikan izin

penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Cucu, S. PdI, Guru Akidah Akhlak MTs. Mathlabusa’adah, yang telah

membimbing dan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian ini.

v

7. Seluruh siswa MTs. Mathlabusa’adah.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta (M. Hakim dan Sri Mulyani Y, S. Pd) yang

selalu menyayangiku, mendukungku, dan menyemangatiku. Terimakasih atas

segala doa, nasehat, kasih sayang dan pengorbanan kalian yang tulus.

Mungkin ini belum bisa membalas jasa-jasa Baba dan Mamah berikan,

semoga ini akan menjadi salah satu wujud terimakasih ananda kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta.

9. Saudara kandungku yang terkasih Aang Usep Nur Akasah Lc, MA, Nde

Hilda Resti Utami dan Dede Desi Nazila yang selalu tak bosan menyemangati

dan memotivasi serta membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Saudaraku tersayang Teteh Nur Hasanatul Azizah dan Ela Nurlatifah yang

selalu mendoakan, menyemangati, dan menemani penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada sahabat-sahabatku Yani, Mimah, Sulas, Njur, Titi, Pipit, Upi, Rahma,

Mae, Zarqoni, Ical, Tio, Yuda dan semua keluarga P20AI, yang tidak henti-

hentinya memberikan semangat dan rasa kekeluargaan yang erat, yang selalu

indah untuk dikenang dan tidak bisa penulis lupakan dalam menggapai semua

cita-cita kita ini. Thank’s for All. Semoga Allah selalu memberikan

kebahagian.

12. Teman-teman angkatan 2010 yang telah mengajarkan penulis arti sebuah

persahabatan dan kedewasaan dalam berfikir.

13. Keluarga besar Pondok Pesantren Daar El Hikam, yang telah mengajarkan

penulis ilmu agama dan mengajarkan kesabaran yang luar biasa . Semoga

Allah limpahkan rahmat dan kebahagian untuk Aby Bahrudin beserta

keluarga.

14. Seluruh pihak yang tidak disebutkan namanya satu persatu, namun tidak

mengurangi rasa terimakasih dan penghargaan penulis kepadanya.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat

imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.Penulis berharap semoga ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

vi

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik

yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, 14 November 2014

Penulis

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ……………….. i

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ………………………….. ii

ABSTRAK ………………………..............................………………….. iii

KATA PENGANTAR ………………......................………………….. iv

DAFTAR ISI ………………..........................………………………….. vi

DAFTAR TABEL ……………...................…………………………….. x

DAFTAR DIAGRAM ………………....................…………………….. x

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………...........…….. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah ………………………………….……..... 6

2. Pembatasan Masalah ……….………………………………... 6

3. Perumusan Masalah …………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 7

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar Akidah Akhlak

1. Pengertian Hasil Belajar ……………………………………… 8

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belaja.…………….. 12

3. Pengertian Akidah Akhlak …………………………………… 13

4. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak ………………………... 15

5. Hasil Belajar Akidah Akhlak ………........................…........... 16

viii

B. Metode Sosiodrama

1. Pengertian Sosiodrama ....…………………………………….. 17

2. Tujuan Sosiodrama…………………………….....…..….......... 18

3. Petunjuk Menggunakan Metode Sosiodrama……....….……… 19

4. Keunggulan Metode Sosiodrama ……………………………. 19

5. Kelemahan Metode Sosiodrama ..……………………….......... 20

C. Hasil Penelitian yang Relevan ……...…………………………….. 20

D. Kerangka Berfikir ..........................................………………........... 22

E. Hipotesis Penelitian ………………...……….................................. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian ……………………………………………. 24

2. Waktu Penelitian ……………………………………………. 24

B. Metode dan Desain Penelitia…………………………………….. 25

C. Variabel Penelitian...………………………………………........... 26

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi……………………………………………….............. 26

2. Sampel ………………………………………………................ 27

E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………........... 28

F. Instrumen Penelitian ...………………………………………......... 29

G. Uji Coba Instrumen

1. Validitas Instrumen ………………………………………..... 32

2. Realibilitas Instrumen ………………………………………. 33

3. Analisis Derajat Kesukaran ……………………………...…. 34

4. Daya Pembeda ………………………………………............ 35

H. Teknis Analis Data

1. Uji Normalitas …………………………………………........... 36

2. Uji Homogenitas …………………………………………........ 39

3. Uji Hipotesis ………………………………………….............. 39

I. Interpretasi Data ………………………………………….............. 40

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Mathlabusa’adah

1. Sejarah Sekolah …...................................................................... 42

2. Gambaran Siswa ………………….....………………………… 42

3. Gambaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan ……………… 43

4. Gambaran Sarana dan Prasarana …………………................... 44

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ........................................................................... 45

2. Deskripsi hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ......................................................................... 49

3. Pengujian Hipotesis ……………………………………….. 53

C. Temuan Penelitian ………………..........................…………….. 53

D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian .................................. 54

E. Keterbatasan Penelitian ………………......................................... 56

F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata Pelajaran

Akidah Akhlak (Quasi Eksperimen) ……….....................………. 57

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………...……………………………….. 59

B. Implikasi ………………..........................….....………………….. 59

C. Saran …………………....………………………………..………. 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61

LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian 24

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 25

Tabel 3.3 Rincian Populasi Terjangkau 27

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 29

Tabel 4.1 Data Siswa Dalam Tiga Tahun Terakhir 42

Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Ajaran 2014-2015 43

Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan 43

Tabel 4.4 Ruang Prasarana 44

Tabel 4.5 Ruang Sarana 45

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest 47

Tabel 4.7 Hasil Uji t Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Postest 50

Tabel 4.9 Hasil Uji t Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51

Tabel 4.10 Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest dan Postest dan selisihnya 52

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest 53

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen 46

Diagram 4.2 Hasil Pretest Kelas Kontrol 46

Diagram 4.3 Hasil Postest Kelas Eksperimen 49

Diagram 4.4 Hasil Postest Kelas Kontrol 50

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 75

Lampiran 5: Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar 79

Lampiran 6: Soal Uji Coba Instrumen 82

Lampiran 7: Kunci Jawaban (Soal Uji Tes Instrumen) 86

Lampiran 8: Soal Pretest dan Postest 87

Lampiran 9: Kunci Jawaban (Soal Pretes dan Postest) 60

Lampran 10: Hasil Anates 91

Lampiran 11: Rekapitualasi Uji Validitas Instrumen 100

Lampiran 12: Hasil Uji Validitas Instrumen 102

Lampiran 13:Realibilitas Instrumen 104

Lampiran 14: Uji Normalitas (Pretest Kelas Eksperimen) 106

Lampiran 15: Uji Normalitas (Pretest Kelas Kontrol) 109

Lampiran 16: Uji Normalitas (Postest Kelas Eksperimen) 112

Lampiran 17: Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol) 115

Lampiran 18: Uji Homogenitas Pretest 118

Lampiran 19: Uji Homogenitas Postest 120

Lampiran 20: Uji Hipotesis Pretest 122

xii

Lampiran 21: Uji Hipotesis Postest 124

Lampiran 22: Tabel Nilai-Nilai Kritis Chi Kuadrat ( Tabel) 126

Lampiran 23: Tabel Nilai-Nilai Kritis F (F Tabel) 127

Lampiran 24: Tabel Nilai-Nilai Kritis t (t Tabel) 128

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan

manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk

mempertahankan kehidupan manusia yang mengemban tugas dari sang Kholiq

untuk beribadah.

Manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan oleh Allah SWT dengan

suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain

dalam kehidupannya. Untuk mengolah akal pikirannya diperlukan suatu pola

pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan firman

Allah SWT :

لناهم ن الطيبات وفض ن خلقنا ت فضيلا ولقد كرمنا بن آدم وحلناهم ف الب ر والبحر ورزق ناهم م على كثري م

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut

mereka di daratan dan di lautan dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan

Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan

kelebihan yang sempurna”. (Q. S. Al-Isra’[17]: 70) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani “Islam adalah syari’at Allah yang

diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah

1 Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2

kepadanya. Penanaman keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan melalui

proses pendidikan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan”.2 Pendidikan

Agama Islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk

paedagogis manusia dilahirkan dengan membawa potensi yaitu dapat dididik dan

mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta pendukung dan

pemegang kebudayaan.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

dalam meyakini, memahami, menghayati agama islam melalui kegiatan

bimbingan pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk

menghormati hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan

berisikan tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar memiliki pribadi

yang sholeh dan sholehah. Dengan adanya tuntunan inilah pendidik harus lebih

kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu Pendidikan

Agama Islam, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang

berakibat pada peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji

tentang masalah-masalah kehidupan nyata (Fiqh), akhlak/ perilaku (Aqidah

Akhlak), Sejarah Umat Terdahulu (SKI), dalil aqli dan naqli (Qur’an Hadis), dan

lain sebagainya. PAI berkaitan dengan kehidupan dunia dan akhirat sehingga PAI

bukan hanya penguasaan kumpulan materi/ pengetahuan berupa teori-teori,

konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja yang harus dihafal atau dimengerti

melainkan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam

peningkatan kualitas belajar mengajar, apabila pembelajaran menyenangkan

dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Dalam hal ini guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan

2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan

Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3, hal. 130.

3

potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga

tujuan pembelajaran tercapai.

Pendidikan Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan

kepada seluruh siswa khususnya pada lembaga-lembaga pendidikan agama

seperti pesantren, madrasah-madrasah islamiyah termasuk juga sekolah umum

seperti SMP dan SMA.

Pendidikan Akidah Akhlak adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap

anak didik agar kelak setelah selesai dari pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai

pandangan hidup (way of live). Pendidikan Aqidah akhlak juga merupakan

bagian pendidikan yang amat penting berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai,

antara lain: keyakinan, keagamaan dan akhlak. Oleh karena itu pendidikan

Akidah Akhlak juga menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat dan

pemerintah.

Dalam hal ini diketahui bahwasannya Akidah Akhlak merupakan suatu mata

pelajaran pendidikan agama islam, materi yang terdapat dalam Akidah Akhlak

sangat banyak, sehingga banyak pula yang harus dibahas. Hal ini membutuhkan

waktu yang cukup banyak bagi guru untuk dapat menjelaskan materi secara

keseluruhan. Oleh karenanya diperlukan metode yang tepat yang dapat

mengantarkan siswa kepada tujuan pembelajaran secara efisien. Untuk

mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien serta tujuan pembelajaran

dapat tercapai, maka diperlukan metode yang tepat. Metode pendidikan yang

tidak tepat guna akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar

mengajar sehingga banyak waktu dan tenaga yang akan terbuang sia-sia.

Konsep belajar dan mengajar merupakan dua buah konsep kependidikan

yang saling berkaitan. Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi

proses mengajar. Mengajar atau pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari

seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum

4

mengetahui.3 Mengajar biasanya terjadi dalam situasi formal yang dengan

sengaja diprogramkan oleh guru dalam mentransformasikan materi kepada siswa

berdasarkan kurikulum dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Selain itu

guru juga sebagai pelaksana dan penyeimbang kegiatan belajar mengajar.

Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari

pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya.

Sedangkan kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi

anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan

metode yang tepat dan memberinya motivasi.4

Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa

dengan guru dan antar siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian interaksi

mengandung unsur saling memberi dan menerima. Dalam setiap interaksi belajar

mengajar ditandai sejumlah unsur, yaitu: tujuan yang hendak dicapai, siswa dan

guru, bahan pelajaran, metode yang digunakan untuk menciptakan situasi belajar

mengajar, dan penilaian yang fungsinya untuk menetapkan seberapa jauh

ketercapaian tujuan. Istilah belajar mengajar sendiri berarti suatu proses

perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber

belajar. Sumber belajar dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.5

Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran

agama islam adalah kurangnya perhatian guru agama terhadap penggunaan

metode mengajar, umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah saja

sehingga menimbulkan kejenuhan terhadap siswa yang akhirnya siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru. Pada akhirnya materi tersebut tidak dapat

tersalurkan dan tidak dapat diserap dengan baik oleh siswa. Disamping itu juga

guru kurang memperhatikan sikap dan perilaku siswa. Kondisi siswa yang aktif

dan variatif, mereka tidak akan duduk diam saja ketika guru mengajar, tetapi

3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. 2, hal. 72.

4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 17.

5 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat, PT.

Ciputat Press Group, 2005), hal. 112.

5

cenderung lebih aktif. Untuk itu apabila guru hanya menggunakan metode

ceramah saja maka tidak akan membuat mereka fokus terhadap pelajaran, bahkan

mereka malah lebih asik ngobrol sendiri dibanding hanya mendengarkan

penjelasan guru. Dengan demikian hasil belajar siswa tidak akan sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika metode yang

digunakan benar-benar tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling

berkaitan. Disini guru sangat berperan penting dalam membimbing anak didik ke

arah terbentuknya pribadi yang diinginkan.

Maka dari itu, guru agama pada mata pelajaran Akidah Akhlak tertantang

untuk bisa menyampaikan materi secara efisien dan efektif serta dapat membuat

anak-anak menjadi fokus dalam proses pembelajaran. Ketika penulis melakukan

penelitian, sebelum pembelajaran Akidah Akhlak ini menggunakan metode

sosiodrama dan hanya menggunakan metode ceramah, maka itu tidak akan

membuat siswa diam dan fokus terhadap pelajaran malah siswa akan sibuk

dengan urusannya sendiri. Untuk itu, penggunaan metode sosiodrama sangat

diperlukan dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak. Selain dapat membuat

siswa aktif juga dapat membuat siswa menjadi lebih fokus memperhatikan guru

disamping penjelasan materi.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan

menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul:

“Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Akidah Akhlak di MTs Mathlabussa’adah”

6

B. Identifikiasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi

permasalahan pada beberapa hal, yaitu:

a. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan belum memberikan

kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

b. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan hanya berpusat pada guru.

c. Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.

d. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan di kelas VIII hanya

menggunakan metode ceramah.

e. Metode yang membuat siswa aktif seperti sosiodrama belum diterapkan.

f. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak masih belum

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

g. Penilaian Pendidikan Agama Islam (PAI) masih menitik beratkan pada

aspek kognitif.

2. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, peneliti membatasi masalah

yang akan diteliti, yaitu:

a. Metode yang membuat siswa aktif seperti Sosiodrama belum diterapkan.

b. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak belum sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah yang

ingin diajukan adalah:

a. Adakah pengaruh Metode Sosiodrama terhadap hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran Akidah Akhlak?

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode Sosiodrama

terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Mathlabussa’adah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa : penerapan metode sosiodrama ini diharapkan dapat membantu

siswa dalam mempelajari mata pelajaran Akidah Akhlak agar mudah

dipahami dan diingat.

2. Bagi guru : dari penelitian ini diharapkan seorang guru menerapkan motode

sosiodrama sebagai alternatif motede dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

3. Bagi sekolah : hasil penelitian ini diharapakan menjadi pengetahuan yang

bermanfaat dan menambah wawasan peneliti serta dapat lebih mudah

memahami tugas berat yang yang diemban seorang guru.

4. Bagi pembaca khususnya mahasiswa : penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik yang perlu diteliti lebih lanjut

dan lebih mendalam.

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar Akidah Akhlak

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu

“hasil” dan “belajar” yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk

memahami lebih mendalam mengenai hasil belajar, akan dibahas terlebih

dahulu pengertian belajar.

Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan

mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa definisi

tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:

Menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.1 Sedangkan menurut Alisuf Sabri “belajar merupakan

perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan

tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru

atau memperbaiki/ meningkatkan perilaku yang sudah ada”.2

1 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.

2.

2 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 2010), cet. 4 , hal. 55.

9

Gage (1984) dalam buku yang ditulis oleh Martinis Yamin

mendefinisikan:

Belajar sebagai suatu proses di mana organisma berubah perilakunya

diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan

bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.

Definisi belajar ini mengandung pengertian bahwa belajar adalah

perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui

pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. 3

Demikian juga menurut Suyono dan Hariyanto “belajar adalah suatu

aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan

keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”.4

Dari definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas

yang dilakukan seseorang secara sadar yang melibatkan unsur jiwa dan raga

sehingga terjadi perubahan-perubahan perilaku yang relatif menetap (secara

kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam dirinya baik berupa kemahiran

berdasarkan alat inderanya maupun pengalamannya.

Dari uraian diatas, dapat dirumuskan ciri-ciri perubahan tingkah laku

dalam pengertian belajar menurut Slameto, yaitu:

a. Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu

perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis . suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan atau proses belajar berikutnya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

3 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2004), hal. 98.

4 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal.

9.

10

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah

dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka makin

banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat

aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya

melainkan karena usaha individu itu sendiri.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar bersifat menetap dan

permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan

bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan perilaku yang terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku

yang benar-benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.5

Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang / siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.6

Sedangkan menurut Muhibbin Syah “hasil belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.7 Jadi hasil

belajar atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa

setelah melakukan kegiatan belajar yang melibatkan proses kognitif siswa

tersebut mengalami perubahan tingkah laku yang relative menetap.

Hasil belajar menurut Dr. Sudiyanto yang dikutip oleh Dr. H. Y.

Waluyo dalam bukunya Penilaian Pencapaian Hasil Belajar adalah

5 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),

hal. 3-4.

6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Hal.

22.

7 Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

Hal. 92.

11

“Tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan”.8

Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku

siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan

mendemonstrasikan pengetahunnya serta keterampilannya. Perubahan

inilah yang disebut hasil belajar. Hal ini selaras dengan pendapat DR.

Suharismi Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

mengatakan, “Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses

belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang

dapat diamati dan dapat diukur.9

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang setelah

melakukan kegiatan belajar, yang menghasilkan perubahan kearah yang

lebih baik pada diri seseorang tersebut, baik dalam hal pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, nilai, maupun sikap yang bersifat menetap dan

konsisten.

Berdasarkan teori Bloom dapat dikemukakan tiga jenis hasil belajar,

yaitu hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif dan hasil belajar

psikomotorik.10

Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang memerlukan kegiatan

berfikir, meliputi hasil belajar pengetahuan, hasil belajar pengalaman, hasil

belajar penerapan, hasil belajar analisis, dan hasil belajar evaluasi.

Hasil belajar afektif adalah hasil belajar yang berhubungan dengan

perasaan dan kehendak seseorang, berupa minat, sikap, nilai, dan kebiasaan

siswa.

8 H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka,

1987), cet. 1, hal. 24.

9 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bimi Aksara, 1993), hal. 133.

10

H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka,

1987), cet. 1, hal. 24.

12

Hasil belajar psikomotorik adalah hasil belajar yang berhubungan

dengan keterampilan gerak seseorang. Dasar kemampuan yang diukur

adalah kemampuan fisik. Terdiri atas hasil belajar gerakan refleks,

kemampuan fisik, gerakan yang terampil, gerakan persepsi merupakan

dasar untuk memperoleh hasil belajar psikomotorik tingkat yang lebih

tinggi dan bukan gerakan otot-otot motorik belaka.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasi Belajar

Menurut M. Alisuf Sabri, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan

hasil belajar siswa di sekolah secara garis besar dapat dibagi dalam dua

bagian, yaitu:

a. Faktor Eksternal (Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa). Yang

termasuk faktor eksternal antara lain adalah:

1) Faktor-Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

faktor lingkungan alam/ non sosial dan faktor lingkungan sosial.

Yang termasuk faktor lingkungan alam/Non sosial ini seperti:

keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat

letak gedung sekolah, dan sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan

sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya

akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

2) Faktor-faktor instrumental

Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/ Sarana fisik kelas,

sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau

materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

b. Faktor Internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa) berupa

faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.

13

1) Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan

kebugaran fisik serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan

pendengaran.

2) Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa adalah

faktor minat, bakat, inteligensi, motovasi dan kemampuan-kemampuan

kognitif seperti: kemampuan persepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan

dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa.11

3. Pengertian Akidah Akhlak

Secara etimologis aqidah berasal dari kata ‘aqada ya’qidu ‘aqdan

‘aqidatan berarti keyakinan. Dengan demikian aqidah bisa dikatakan sebagai

keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat meningkat dan

mengandung perjanjian.

Sebagian ulama fiqih mendefinisikan aqidah, sebagai berikut: Aqidah

ialah suatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk dirubahnya.

Ia beriman sesuai dengan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti

beriman kepada Allah SWT, hari kiamat, kitab-kitab Allah, dan Rasul-Rasul

Allah SWT.

Menurut Mahmoud Syaltout “kepercayaan (Aqidah) adalah segi teoritis

yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai

dengan suatu keimanan yang tidak dicampuri oleh syak, wasangka dan tidak

dipengaruhi oleh keragu-raguan”.12

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah

keyakinan dalam yang bersifat mengikat dan mengandung perjanjian serta

menjadi sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh serta sukar untuk dirubah.

11 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 2010), cet. 4 , hal. 59-60.

12 Mahmoud Syaltout, Islam sebagai Aqidah dan Syari’ah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), cet. 3,

hal. 22.

14

Kata Akhlak merupakan kata yang sering sekali terdengar sehari-hari.

Begitu kita mendengar kata ini sehingga seolah-olah kita tahu pengertian kata

ini dengan jelas, padahal jika ditanyakan apa itu akhlak kita biasanya terdiam

dan memikirkan jawabannya.

Pengertian Akhlak dapat ditinjau dari dua pengertian, etimologis dan

pengertian terminologis. Menurut etimologi, ahklak adalah kata arab “Akhlaq”

yang menurut logat diartikan “ budi (خلق) ”jamak dari kata “khuluqun ,(أخالق)

pekerti, tingkahlaku dan tabi’at.13

Sedangkan Moh. Ardani, “Akhlak Tasawuf; Nilai-nilai Akhlak/ Budi

pekerti dalam ibadah dan Tasasawuf; mengutip dari ibnu miskawih sebagai

pakar bidang akhlak mengatakan bahwa: “ sikap yang tertanam dalam jiwa

yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran

dan perhitungan”.14

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah

sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan

suatu tindakan, tanpa pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu.

Dari kedua pengertian di atas yaitu akidah dan akhlak dapat diketahui

bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat, karena akidah atau iman

dan akhlak berada dalam hati. Dengan demikian tidak salah kalau pada

sekolah tingkat Tsanawiyah kedua bidang bahasan ini dijadikan satu mata

pelajaran, yaitu akidah akhlak.

13 Zahrudin A. R, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet.1, hal. 1.

14

Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadah dan Tasawuf,

(Jakarta:CV. Karya Mulia, 2005), Edisi kedua, hal. 25.

15

Adapun pengertian mata pelajaran akidah akhlak sebagaimana yang

terdapat GBPP adalah:

Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang

pendidikan dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi Akidah

dan Akhlak. Mata pelajaran Akidah Akhlak juga merupakan bagian dari

mata pelajaran pendidikan agama islam yang memberikan bimbingan

kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaharan

agama islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-

hari.15

4. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Tujuan adalah sarana yang hendak dicapai setelah kegiatan selesai.

Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah adalah untuk

menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Adapun tujuan pembelajaran Akidah Akhlak menurut GBPP depertemen

Agama yaitu:

a. Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan

hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah

lakunya.

b. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk

mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk dalam

hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama

manusia maupun dengan alam lingkungannya.

c. Memberikan bekal kepada anak atau siswa tentang akidah dan akhlak

untuk melanjutkan pelajaran ke jenjang pendidikan menengah.16

15 Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akhlak, (Jakarta: Dirjen Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, 1988), hal. 1.

16 Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:

1998), cet. 1.

16

5. Hasil Belajar Akidah Akhlak

Hasil Belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

mengalami aktivitas belajar sehingga terjadi perubahan perilaku. Hasil belajar

ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dari

kehidupan siswa tersebut. Jadi hasil belajar Akidah Akhlak adalah suatu bukti

pencapaian pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep Akidah Akhlak

yang diperoleh setelah melalui proses kegiatan pembelajaran.

B. Metode Sosiodrama

Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat

diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya

suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu

sistim pengajaran.

M. Basyiruddin Usman dalam bukunya Metodologi Pembelajaran Agama

Islam mengatakan bahwa “pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan

karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan di mana pengajaran

berlangsung”.17

Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan dalam buku yang

ditulis oleh Armai Arief “bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran, di antaranya:

tujuan yang hendak dicapai, kemampuan guru, anak didik, Situasi dan kondisi

pengajaran di mana berlangsung, fasilitas yang tersedia, waktu yang tersedia,

serta kebaikan dan kekurangan sebuah metode”.18

Dengan demikian, peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk

menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh

17 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),

hal. 32.

18 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)h.

109.

17

berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.

Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan

sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai

penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik

kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Proses belajar mengajar

yang baik hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara

bergantian. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas

guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar

mengajar.19

1. Pengertian Sosiodrama

Menurut pendapat Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri

Harmianto sosiodrama berasal dari kata sosio dan drama.

Sosio berarti sosial menunjuk pada obyeknya yaitu masyarakat

menunjukkan pada kegiatan-kegiatan sosial, dan drama berarti

mempertunjukkan, mempertontonkan atau memperlihatkan. Sosial atau

masyarakat terdiri dari manusia yang satu sama lain terjalin hubungan yang

dikatakan hubungan sosial. Metode sosiodrama berarti cara menyajikan

bahan pelajaran dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau

mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.20

Jadi sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu

situasi sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat

memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.

Abdul Majid juga berpendapat dalam bukunya yaitu Strategi

Pembelajaran bahwa:

Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah

19 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011),

cet.1 2, hal. 76.

20 Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan

Efektif, (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 4, hal. 39.

18

kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain

sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan

penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan

kemampuan siswa untuk memecahkannya.21

Sedangkan M. Basyiruddin Usman mengatakan bahwa:

Metode sosiodrama merupakan teknik mengajar yang banyak kaitannya

dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial.

Engkoswara dalam buku yang ditulis oleh M. Basyiruddin Usman

mengartikan sosiodrama adalah suatu drama tanpa naskah yang akan

dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup

]diceritakan dengan singkat dalam temp 4 atau 5 menit, kemudian siswa

menerangkannya. Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil

dari kejadian-kejadian sosial, oleh karena itu dinamakan sosiodrama.22

Dari berbagai pengertian sosiodrama tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa metode sosiodrama adalah pemecah masalah yang terjadi dalam

konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-maslah tersebut

melalui sebuah drama.

2. Tujuan Sosiodrama

Tujuan yang diharapkan dengan sosiodrama antara lain ialah:

a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain.

b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.

c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok

secara spontan.

d. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.

21 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (PT. Remaja Rosdakarya: 2013), hal. 205-206.

22

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),

hal. 51.

19

3. Petunjuk Menggunakan Metode Sosiodrama

a. Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa

untuk dibahas.

b. Ceritakan kepada kelas mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks

cerita tersebut.

c. Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan

peranannya di depan kelas.

d. Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu

sosiodrama sedang berlangsung.

e. Beri kesempatan pada para pelaku untuk berunding beberapa menit

sebelum mereka memainkan perannya.

f. Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai keterangan.

g. Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan

masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut.

h. Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan

lebih lanjut.23

4. Keunggulan metode Sosiodrama

a. Siswa terlatih untuk dapat mendramatisasikan sesuatu dan juga melatih

keberanian mereka.

b. Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para siswa.

c. Siswa dapat menghayati sesuatu peristiwa sehingga mudah mengambil

suatu kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri.

d. Siswa dilatih dalam menyusun buah pikiran secara teratur.

23 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011),

cet.1 2, hal. 84-85.

20

5. Kelemahan Metode Sosiodrama

a. Banyak menyita waktu atau jam pelajaran.

b. Memerlukan persiapan yang teliti dan matang.

c. Kadang-kadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang

diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan

kurang cocok dengan minatnya, dan sebagainya.

d. Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu kesimpulan.24

Metode sosiodrama termasuk pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik

karena di dalamnya terdapat ciri-ciri yang sama dengan aktive learning, di

antaranya adalah:

1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi

terkendali.

2) Guru sebagai motivator, fasilitator, perancang, dan pengelola.

3) Guru dan siswa menerima peran kerjasama (partnership).

4) Bahan-bahan pelajaran dipilih berdasarkan kelayakan

5) Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran

6) Tujuan ditulis dengan jelas untuk selanjutnya diukur/dites.25

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang metode sosiodrama pernah dilakukan oleh Ruzainah

(2013) yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode

Sosiodrama Pada Mata Pelajaran IPS Materi Penyimpangan Sosial Kelas VIII-1

di MTs. Umdatur Rasikhien Jakarta, bahwa metode sosiodrama menunjukkan

hasil yang positif dan menjadikan siswa kelas VIII-1 lebih termotivasi untuk

24 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),

hal. 51-53.

25 Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarata: Kencana, 2009), hal.

225

21

belajar IPS. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa

dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hasil belajar Postest mencapai rata-rata

72,58. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yaitu 86,02. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

Penelitian tentang metode sosiodrama juga dilakukan oleh Muhammad

Nurul Fajri (2013) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan

menggunakan Metode Sosiodrama Di SMP Nusantara Plus Kelas VIII-4 Ciputat

Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa metode sosiodrama dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 49 pada saat pretest meningkat

menjadi 67 pada saat posttest. Setelah dilakukan perbaikan pada proses belajar

pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa 59 pada saat pretest meningkat

menjadi 81 pada saat postest. Penelitian ini menggunakan model penelitian

tindakan kelas (PTK).

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ida Awaliyah (2013), yang

berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) pada Pokok Bahasan Lembaga-Lembaga Negara melalui metode

Sosiodrama Peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Falah, Jakarta

Barat. Hasil analisis deskripsi mengugkapkan bahwa dengan data sebagai

berikut: Siklus I, rata-rata hasil belajar PKn adalah 64 dengan presentase

ketuntasan 60%, dan pada siklus II, rata-rata hasil belajar PKn mengalami

kenaikan 40%, dan seluruh siswa memperoleh ketuntasan, sehingga hasil belajar

pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 82 dengan presentase ketuntasan 100%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat

meningkatkan hasil belajar PKn Pokok Bahasan Lembaga-Lembaga Negara

siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Falah, Jakarta Barat. Penelitian ini

menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan action research.

22

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Abdullah (2012) dengan judul

Metode Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah

Akhlak Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti Jakarta dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa keaktifan belajar aqidah akhlak siswa setelah dilakukan

penerapan metode pembelajaran Role Playing menunjukkan bahwa rata-rata

seluruh aspek hasil belajar siswa kelas V. A pada pokok bahasan mengalami

peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil rata-rata

presentase lembar observasi keaktifan belajar siswa untuk tiap siklus, yaitu pada

siklus I hasil belajar 7,20 untuk siklus II sebesar 7,50. Sedangkan pada siklus III

sebesar 8,00. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK).

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana yang telah dipaparkan, maka dalam

penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Pendidikan diharapkan mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh

generasi muda. Namun kenyataan menunjukkan bahwa berbagai strategi,

pendekatan, metode, teknik, dan model yang dikembangkan secara inovatif di

bidang pendidikan belum berhasil sepenuhnya mengoptimalkan potensi tersebut.

Dalam belajar dibutuhkan sebuah metode yang dapat membuat suasana

pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, tidak membosankan dan

dapat membangun keaktifan siswa didalamnya. Metode pembelajaran merupakan

suatu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Dengan

menggunakan metode diharapkan terjadi interaksi baik dari guru ke murid

maupun murid ke murid.

Penggunaan metode yang relevan dengan pelajaran akan sangat membantu

para murid untuk dapat memahami materi pelajaran. Sehingga hasil belajar yang

23

diinginkan dapat tercapai dengan optimal. Dan pemilihan metode ini harus benar-

benar disesuaikan dengan kondisi siswa agar siswa dapat melaksanakannya.

Dengan demikian, seorang guru harus mampu mencari cara untuk

menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan. Salah satu caranya yaitu

dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, diantaranya adalah metode

Sosiodrama. Metode Sosiodrama diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

karena metode ini menarik dan dapat diterapkan dibeberapa mata pelajaran.

Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

secara aktif. Metode Sosiodrama memberi kesempatan kepada siswa untuk

mempraktekkan keterampilan spesifiknya di depan kelas melalui demonstrasi.

Siswa diberi waktu untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia

seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan

lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan

penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan

siswa untuk memecahkannya. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk

mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu.

Adapun kelemahan dari metode ini adalah: a) Banyak menyita waktu atau

jam pelajaran. b) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang. c) Kadang-

kadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang diberikan karena

alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan kurang cocok dengan

minatnya, dan sebagainya. d) Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat

mengambil suatu kesimpulan.

24

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut:

: Tidak terdapat pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar Akidah

Akhlak

: Terdapat pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar Akidah

Akhlak

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTS Mathlabussa’adah, yang berlokasi di

Kp. Tenjonegara Cigalontang Tasikmalaya.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2014

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1. 14 Juli 2014 Survei ke sekolah dan memberikan surat

izin penelitian.

2. 09 September 2014 Pretest dan pertemuan pertama kelas

eksperimen

3. 12 September 2014 Pretest dan pertemuan pertama kelas

control

26

4. 16 September 2014 Pertemuan kedua kelas eksperimen

5. 19 September 2014 Pertemuan kedua kelas control

6. 23 September 2014 Pertemuan ketiga kelas eksperimen

7. 26 September 2014 Pertemuan ketiga kelas kontrol

8. 30 September 2014 Pertemuan keempat kelas eksperimen

9. 03 Oktober 2014 Pertemuan keempat kelas kontrol

10. 07 Oktober 2014 Postest kelas eksperimen

11. 10 Oktober 2014 Postest kelas kontrol

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai eksperimen semu (Quasi

Eksperimen). Ini dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi

salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu

randomisasi subjek penelitian, sehingga kemungkinan sukar sekali dapat

digunakan eksperimen murni. Sebagaimana yang telah diketahui, penentuan

sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak

mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah

terbentuk dalam kelas secara alami, sehingga tidak mungkin melakukan

randomisasi. Adapun rancangan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rancangan Penelitian

Kelompok Variabel Bebas Variabel Terikat

(R) E XE Y

(R) P XP Y

27

Keterangan:

E : Kelompok Eksperimen

P : Kelompok Kontrol

XE : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen

(Metode sosiodrama)

XP : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol (metode

ceramah)

Y : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok

R : Proses pemilihan subyek tidak secara random

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variable, yaitu:

1. Variable bebas (X) : Metode Sosiodrama

2. Variable terikat (Y) : Hasil Belajar Akidah Akhlak

D. Populasi dan Sample

1. Populasi

Zainal Arifin dalam bukunya Penelitian Pendidikan Metode dan

Paradigma Baru mengatakan bahwa:

Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik

berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki

atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk

mini (miniature population). Dengan kata lain, jika seluruh anggota

populasi diambil, maka cara ini disebut sensus, tetapi jika hanya

sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data, maka cara itu

disebut sampel.1

Populai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Populasi target adalah seluruh siswa di MTS Mathlabussa’adah kelas

VII sampai dengan kelas IX berjumlah 491 siswa. Sedangkan populasi

1 Zainal Arifin,Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hal. 215.

28

terjangkau adalah siswa kelas VIII berjumlah 176 siswa, dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rincian Populasi Terjangkau

Kelas Jumlah Siswa

VIII A 36

VIII B 37

VIII C 36

VIII D 36

VIII E 31

Jumlah 176

2. Sample

Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan

kuantitatif, kualitatif, dan R&D mengatakan bahwa “sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.2

Sample yang digunakan pada penelitian ini adalah Non Probability

Sampling. Karena dalam pengambilan sampel ini peneliti tidak memberi

peluang/ kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel sehingga penarikan sampel ini dilakukan secara tidak

acak. Cara pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),

(Bandung: ALFABETA, cv, 2013), Cet. 16, h. 118.

29

yakni pengambilan unsur sample atas dasar tujuan tertentu sehingga

memenuhi keinginan dan kepentingan peneliti.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok,

yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok control.

a. Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang mendapat

pembelajaran aktif. Sampel yang dipilih sebagai kelompok

eksperimen adalah siswa kelas VIII D yang berjumlah 36 siswa.

b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang tidak mendapatkan

treatment secara terpisah. Sampel yang dipilih sebagai kelas control

adalah siswa kelas VIII C yang berjumlah 36 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diambil dari hasil belajar Akidah Akhlak pada kelompok

control dan eksperimen yang diperoleh dari skor pretest dan postest pada

pokok bahasan Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar,

Syukur, dan Qanaah) di mana tes yang dikerjakan pada dua kelompok

tersebut sama.

F. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data”.3 Sebagai alat pengumpul data, instrumen berhubungan

erat dengan teknik pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis metode

penelitian. Karena itu, secara tidak langsung instrumen penelitian akan

menyesuaikan dengan metode penelitiannya. Akibatnya, dikenal beberapa

jenis instrumen penelitian sesuai dengan metodenya tadi. Secara garis besar,

instrumen terbagi atas instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen yang

berbebtuk tes dapat berupa tes objektif dan tes uraian, sedangkan instrumen

yang tergolong nontes di antaranya dapat berupa angket, wawancara,

observasi atau studi dokumentasi.

3 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007), Cet. 2, hal. 168.

30

“Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah

memenuhi persyaratan validitas dan realibilitas. Bahkan menurut Suherman

dan Sukjaya lebih lengkap lagi, alat evalusi yang baik dapat dilihat dari:

validitas, realibilitas, objektivitas, praktikabilitas, daya pembeda, derajat

kesukaran, efektivitas option, dan efesiensi”. 4 Tujuannya adalah sebagai alat

ukur untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik

secara obyektif. Untuk mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok

tidak ada perbedaan hasil belajar, maka dilakukan observasi dengan pretest,

sedangkan untuk mengetahui terdapat hasil belajar, maka kedua kelompok

(kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) diuji dengan postest.

Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar pada penelitian ini

berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan empat alternatif

jawaban yang terdiri atas 30 soal pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan

materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur,

dan Qanaah). Instrumen yang dugunakan ini juga untuk mengukur aspek

kognitif yang meliputi pengatahuan, pengalaman, dan aplikasi. Adapun kisi-

kisi instrumen adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi - Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

No Kompetensi Dasar Materi Indikator No. Butir

Soal

1. Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah

Akhlak

terpuji

kepada

diri

sendiri

(tawakal,

ikhtiar,

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya tawakal

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya ikhtiar

Menjelaskan

1, 2,

7, 8,

12, 13

4 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001),

Cet. 1, hal. 127.

31

sabar,

syukur,

dan

qanaah)

pengertian dan

pentingnya sabar

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya syukur

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya qanaah

18, 19

26, 27

2. Mengidentifikasi

bentuk dan contoh

perilaku tawakal,

ikhtiar, sabar,

syukur, dan qanaah

Bentuk

dan

contoh-

contoh

perilaku

tawakal,

ikhtiar,

sabar,

syukur,

dan

qanaah

Menyebutkan

contoh-contoh

sikap tawakal,

ikhtiar, sabar,

syukur, dan qanaah

Menunjukkan ciri-

ciri orang yang

memiliki sikap

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah

3, 9, 14,

22, 28, 30

4, 15, 20,

23

3. Menunjukkan nilai-

nilai positif dari

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

fenomena

kehidupan

Nilai-nilai

positif dari

tawakal,

ikhtiar,

sabar,

syukur,

dan

qanaah

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari

tawakal dalam

fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari

ikhtiar dalam

5

10

32

fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari

sabar dalam

fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari

syukur dalam

fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari

qanaah dalam

fenomena

kehidupan

16

24

29

4. Menampilkan

perilaku tawakal,

ikhtiar, sabar,

syukur, dan qanaah

dalam fenomena

kehidupan

Perilaku

tawakal,

ikhtiar,

sabar,

syukur,

dan

qanaah

Menunjukkan

contoh sikap

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

lingkungan

keluarga

Menunjukkan

contoh sikap

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

6

11, 17

33

lingkungan sekolah

Menunjukkan

contoh sikap

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

lingkungan

masyarakat

21, 25

G. Uji Coba Instrumen

1. Validitas Instrumen

“Validitas adalah suatu derajat ketetapan instrumen (alat ukur),

maksudnya apakah instrumen yang digunakan benar-benar tepat untuk

mengukur apa yang akan diukur”.5 Sebutir item dapat dikatakan telah

memiliki validitas yang tinggi atau dinyatakan valid, jika skor-skor pada

butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah

dengan skor totalnya atau bahasa statistiknya adalah ada korelasi positif

yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Maka sebuah item

dapat dinyatakan valid apabila skor item yang bersangkutan terbukti

mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.6 Jika

skor butir dikotomi misalnya 0,1 maka untuk menghitung koefisien

korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan koefisien

korelasi biserial, yaitu sebagai berikut:

5 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), hal. 245-246.

6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers:2011), hal. 184.

34

Di mana :

= koefisien korelasi yang melambangkan kekuatan korelasi antara

variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai

Koefisien Validitas Item

= skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir

item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul

= skor rata-rata dari skor total

= deviasi standar dari skor total

p = proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang

sedang diuji validitas itemnya

q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang

sedang diuji validitas itemnya

2. Reliabilitas Instrumen

“Reabilitas instrument adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur

atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Menurut Suharsimi

Arikunto, sebuah tes dikatakan reliable jika hasil-hasil tes tersebut

menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama”.7

Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R

20 (Kudor-Richardson 200 karena skor butir soal berbentuk dikotomi),

yaitu:

( ){ ∑

}

Dimana:

k : jumlah item dalam instrument

pi : proporsi siswa yang menjawab benar

qi : proporsi siswa yang menjawab salah

7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. 3,

hal. 100.

35

st 2 : standar deviasi dari tes

8

Dengan demikian koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:

0.91-1.00 Sangat tinggi

0.71-0.90 Tinggi

0.41-0.70 Cukup

0.21-0.40 Rendah

<0.20 Sangat rendah

Standar deviasi dengan rumus9 :

∑ ( )

3. Analisis Derajat Kesukaran

Untuk mengukur derajat kesukaran soal dilakukan analisis dengan

menggunakan rumus: 10

P =

Keterangan:

P : Angka indeks kesukaran item

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes hasil belajar

8 Sugiyono, Statistika untuk penelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 359-361.

9 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, (Tangerang, PT. Pustaka

Mandiri: 2014), hal. 62.

10 Anas Sudijono, Pengantar Evalusi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),

hal. 372.

36

Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut:

0.00-0.30 Soal sukar

0.30-0.70 Soal sedang

0.70-0.100 Soal mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil

belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi

dengan siswa yang berkemampuan rendah. Cara menguji daya pembeda

adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:11

D =

=

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

: Banyaknya peserta kelompok atas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

11 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),

hal. 389.

37

Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

0.00-0.20 Jelek

0.20-0.40 Cukup

0.40-0.70 Baik

0.70-1.00 Baik sekali

H. Teknis Analisi Data

1. Uji Normalitas

Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya yaitu Statistik Terapan Untuk

Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial mengatakah bahwa:

Data-data beskala interval sebagai hasil pengukuran pada umumnya

mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, suatu data ternyata tidak

mengikuti asumsi itu bukanlah hal yang mustahil. Untuk mengetahui

kepastian sebaran data yang diperoleh, haruslah dilakukan data

normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan kata lain,

analisis statistik yang pertama dilakukan dalam rangka analisis data

adalah analisis statistik yang berupa uji normalitas.12

Uji normalitas pada penelitian ini yang digunakan adalah dengan uji

Chi Square.

Rumus :

= ∑( )

Dimana :

: frekuensi observasi

: frekuensi yang diharapkan, bila tidak dapat diketahui

: Chi Kuadrat13

12 Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Social, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2002), hal. 104-105.

13 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, (Tangerang, PT. Pustaka

Mandiri: 2014), hal. 94.

38

Sementara itu, kriteria tes yang diharapkan adalah apabila hitung <

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.

Sedangkan bila hitung > tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

sampel tidak berdidtribusi normal.

Adapun langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan

pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat, menurut

Riduwan, dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

a. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil

b. Menentukan rentangan (R) dengan cara:

R = skor terbesar - skor terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara:

K = 1 + 3,3 log n

d. Mencantumkan panjang kelas (i) dengan cara:

I =

e. Menentukan proporsi

f. Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel

Tabel bantu perhitungan distribusi frekuensi

No Interval Fo Xi P Xi fXi fX2

g. Menentukan rata-rata (mean) dengan cara :

= ∑

h. Menentukan simpangan baku (s) dengan cara :

s = √ ∑ (∑ )

( )

i. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

39

1) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah

interval dan menanbah 0,5 pada kelas atas interval.

2) Mencari nilai Z-score dengan menggunakan rumus:

Z = [

]

3) Mencari luas 0 - Z, dari tabel kurva normal 0 - Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-

angka 0 - Z, untuk angka baris pertama dengan baris kedua, untuk

angka baris kedua, dicari dengan mengurangkan angka baris kedua

dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris

paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden.

6) Membuat tabel bantu chi-kuadrat dalam bentuk :

No Batas

Kelas

Z –

score

Luas 0

- Z

Luar tiap

interval

fe fo Chi-

Kuadrat

1

2

Langkah selanjutnya yaitu menentukan harga dengan taraf

signifikan 0,05 pada derajat kebebasan (dk) = k - 1. Setelah itu

menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak Ho jika >

atau terima Ha jika < . Langkah yang terakhir yaitu

penarikan kesimpulan.

40

2. Uji Homogenitas

Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada

sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian tehadap kesamaan

(homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi

sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas

yang digunakan adalah uji Fisher. Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut:

F =

Dimana : = ∑ (∑ )

( )

Keterangan :

F : Homogenitas

: Variansi terbesar

: Variansi terkecil

Dengan kriteria untuk uji homogenitas ini adalah:

Ho diterima jika Ho : data memiliki varians homogen

Ho ditolak jika Ho : data tidak memiliki varians homogen.

3. Uji Hipotesis

“Untuk selanjutnya yaitu menggunakan rumus “t”Test. “t”Test adalah

salah satu statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau

kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah

random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang

signifikansi”. 14

Rumus “t”Test adalah :

t =

14 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 278.

41

Dimana :

s = ( )

( )

Keterangan:

: Rata-rata data kelompok 1 (kelompok eksperimen)

: Rata-rata data kelompok 2 (kelompok kontrol)

: Banyaknya data kelompok 1 (kelompok eksperimen)

: Banyaknya data kelompok 2 (kelompok kontrol)

: Simpang baku rata-rata hasil belajar kelompok 1 (kelompok

eksperimen)

: Simpangan baku rata-rata hasil belajar kelompok 2 (kelompok

kontrol)

: Hasil nilai distribusi

: Nilai deviasi gabungan

Hasil perhitungan dibandingkan dengan dengan taraf

signifikansi 0,05. Adapun kriteria pengujiannya, sebagai berikut:

Jika > maka Ho ditolak

Jika < maka Ho diterima.15

I. Interpretasi Data

Interpretasi data terhadap “t” yang telah kita peroleh dari hasil

perhitungan lazim disebut dengan diberi lambang selanjutnya

diberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “t” (Tabel harga kritik

“t”) yang sebelumnya dicari terlebih dahulu derajat kebebasannya (df) atau

15 Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gaumg Persada Press, 2007),

Cet. 1, hal. 105.

42

(db) dengan rumus df atau db = ( ) dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Jika sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik “t” yang

tercantum dalam tabel (diberi lambang ) maka hipotesis nihil yang

mengatakan tidak adanya perbedaaan mean dari kedua sampel ditolak,

berarti perbedaan mean dari kedua sampel itu adalah perbedaan yang

signifikan.

2. Jika lebih kecil dari pada maka hipotesis nihil yang mengatakan tidak

adanya perbedaan mean dari kedua sampel yang bersangkutan disetujui.

Berarti perbedaan mean dua sampel itu bukanlah perbedaan mean yang

signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi secara kebetulan saja (by

chance) sebagai akibat Sampling Error.16

16 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007), h.

314.

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Mathlabussa’adah

1. Sejarah Sekolah

Mts Mathlabussa’adah adalah lembaga pendidikan formal yang setara

dengan SMP dibawah naungan Kementrian Agama Yayasan

Penyelenggara “YPPM” (Yayasan Pondok Pesantren Mathlabussa’adah).

MTs Mathlabussa’adah berdiri pada tahun 1997 dan sekarang sudah status

akreditasi A (sangat baik) dari BAN tahun 2012 telah menyelenggarakan

Ujian Nasional Mandiri.

Sarana prasarana senantiasa diperbaharui dan dikembangkan menurut

situasi dan keadaan sesuai perkembangan, memiliki bangunan (ruangan)

sendiri, dan senantiasa mengembangkan guna peningkatan pembangunan

fisik maupun non fisik.

2. Gambaran Siswa

Gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah dalam tiga tahun terakhir

dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir

Tahun

Ajaran

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

2011-2012 129 4 128 4 113 4 370 12

2012-2013 148 4 123 4 118 4 389 12

2013-2014 189 6 145 4 106 4 440 14

44

Adapun gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah tahun ajaran

2014/2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2.

Data Siswa tahun Ajaran 2014-2015

Kelas Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

VII 180 5

VIII 176 5

IX 135 4

Jumlah 491 14

3. Gambaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Untuk mengetahui gambaran pendidik dan tenaga kependidikan dapat

dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS di perbantukan Tetap 4

2 Guru Tetap Yayasan 30

3 Guru Honorer -

4 Guru Tidak Tetap -

Tenaga Kependidikan

1 Tenaga Administrasi 3

2 Bendahara 1

3 Perpustakaan 1

4 Satpam/ Security 1

45

4. Gambaran Sarana dan Prasarana

Gambaran sarana dan prasarana MTs. Mathlabussa’adah dapat dilihat

di tabel 4.4 dan 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.4

Ruang Prasarana

No Bangunan/

Ruang

Jumlah

Ruang

Jumlah

Ruang

Kondisi

Baik

Jumlah

Ruang

Kondisi

Buruk

Kategori Kerusakan

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 12 8 4 2 - 2

2 Perpustakaan 1 - - - - 1

3 R. Lab. IPA - - - - - -

4 R. Lab. Biologi - - - - - -

5 R. Lab. Fisika - - - - - -

6 R. Lab. Kimia - - - - - -

7 R. Lab. Komputer 1 - 1 - - 1

8 R. Lab. Bahasa - - - - - -

9 R. Pimpinan 1 - 1 1 - -

10 R. Guru 1 1 - - - -

11 R. Tata Usaha 1 - 1 1 - -

12 R. Konseling 1 - 1 - - 1

13 Mesjid 1 - 1 - 1 -

14 R. UKS 1 - 1 - - 1

15 Jamban 6 - 6 - 2 4

16 Gudang 1 - 1 - - 1

17 R. Sirkulasi - - - - - -

18 Tempat Olah

Raga

1 - - - 1 -

19 Keterampilan - - - - - -

46

Tabel 4.5

Ruang Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Kondisi Keterangan

Baik Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Lab. IPA - - - -

2 Lab. Biologi - - - -

3 Lab. Fisika - - - -

4 Lab. Kimia - - - -

5 Lab. Komputer - - 1 -

6 Lab. Bahasa - - - -

7 Lab. Pembelajaran

Lainnya

- - - -

B. Deskripsi data

1. Deskripsi Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan pretest, diketahui bahwa nilai

tertinggi yang berhasil diperoleh kelopmpok eksperimen sebelum

diberikan perlakuan adalah 100 dan terendah adalah 65. Nilai rata-rata

yang berhasil diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 80,33 dan

standar deviasi sebesar 8,97. Sedangkan hasil perhitungan pretest kelas

kontrol menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang berhasil diperoleh

siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Nilai rata-rata yang

berhasil diperoleh siswa kelas kontrol adalah 75,1 dan standar deviasi

sebesar 9,53.

Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram 4.1 dan 4.2 di

bawah ini:

47

Diagram 4.1

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Diagram 4.2

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Dari diagram 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui bahwa perolehan

nilai pretest sebagian besar siswa kelas eksperimen yaitu 10 orang

siswa memperoleh nilai antara 77 - 82. Sedangkan sebagian besar siswa

Jum

lah

Rentang Kelas

Jum

lah

Rentang Kelas

48

pada kelas kontrol terlihat sebanyak 12 orang siswa memperoleh nilai

antara 76 - 82. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa,

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebelum menjalankan

proses pembelajaran sudah cukup baik. Rekapitulasi hasil pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Pretest

Data Eksperimen Kontrol

N 36 36

Max 100 95

Min 65 55

Mean 80,33 75,1

SD 8,97 9,53

Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah

yang berhasil dicapai siswa pada pretest kedua sampel penelitian, baik

eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang berbeda yaitu

untuk kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah

adalah 65, sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi adalah 95 dan

nilai terendah adalah 55. Sementara nilai rata-rata yang berhasil

diperoleh kelas eksperimen adalah 80,33 dengan standar deviasi sebesar

8,97, sementara itu nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas kontrol

adalah 75,1 dengan standar deviasi sebesar 9,53. Hasil ini menunjukkan

bahwa hasil pretest kedua sampel penelitian tergolong cukup bagus.

Adapun hasil uji t terhadap hasil pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:

49

Tabel 4.7

Hasil Uji t Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Pretest

Eksperimen Kontrol

N 36 36

80,33 75,1

SD 8,97 9,53

2,26

2,00

Perbandingan 2,26 > 2,00

Kesimpulan > = Ho ditolak dan Ha diterima,

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara nilai rata-rata pretes

kelas eksperimen dan kelas kontrol

Keterangan :

N = Jumlah siswa

= Rata-rata

SD = Standar Deviasi

= Nilai Hitung

= Nilai Tabel

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara perolehan rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan rata-

rata skor pretest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t

sebagaimana terlampir pada lampiran 20 , diperoleh sebesar

2,26. Apabila hasil pretest dibandingkan dengan pada taraf

kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00, maka dapat dilihat

bahwa hasil pretest lebih besar dibandingkan dengan .

Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika

50

> maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa

ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretes kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

2. Deskripsi Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan

menggunakan metode sosiodrama, maka hasil belajar diambil dengan

cara memberikan postest pada kelas eksperimen dengan nilai tertinggi

100 dan nilai terendah 75, sedangkan pada kelas kontrol dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas

eksperimen adalah 88,53 dengan standar deviasi 7,64. Dan nilai rata-

rata yang diperoleh kelas kontrol sebesar 82,17 dengan standar deviasi

8,64.

Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil postest kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram 4.3 dan 4.4 di

bawah ini:

Diagram 4.3

Hasil Postest Kelas Eksperimen

Jum

lah

Rentang Kelas

51

Diagram 4.4

Hasil Postest Kelas Kontrol

Dari diagram 4.3 dan 4.4 di atas dapat diketahui bahwa perolehan

nilai postest sebagian besar siswa kelas eksperimen yaitu 9 orang siswa

memperoleh nilai antara 80-84. Sedangkan sebagian besar siswa pada

kelas kontrol terlihat sebanyak 11 orang siswa memperoleh nilai antara

70-75. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa perolehan hasil postest

siswa kelas eksperimen menunjukkan angka yang tinggi. Rekapitulasi

hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel

4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Postest

Data Eksperimen Kontrol

N 36 36

Max 100 100

Min 75 70

Mean 88,53 82,17

SD 7,64 8,64

Jum

lah

Rentang Kelas

52

Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah

yang berhasil dicapai siswa pada postest kedua sampel penelitian, baik

eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang berbeda yaitu

untuk kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah

adalah 75, sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi adalah 100 dan

nilai terendah adalah 70. Sementara nilai rata-rata yang berhasil

diperoleh kelas eksperimen adalah 88,53 dengan standar deviasi sebesar

7,64, sementara itu nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas kontrol

adalah 82,17 dengan standar deviasi sebesar 8,64. Hasil ini

menunjukkan bahwa perolehan nilai postest kelas eksperimen lebih

tinggi dari pada perolehan nilai kelas kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode sosiodrama

lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode

konvensional.

Adapun hasil uji t terhadap hasil postest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji t Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Pretest

Eksperimen Kontrol

N 36 36

88,53 82,17

SD 7,64 8,64

3,13

2,00

Perbandingan 3,13 > 2,00

Kesimpulan > = Ho ditolak dan Ha diterima,

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara nilai rata-rata posttest

kelas eksperimen dan kelas kontrol

53

Keterangan :

N = Jumlah siswa

= Rata-rata

SD = Standar Deviasi

= Nilai hitung

= Nilai Tabel

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara perolehan rata-rata skor postest kelas eksperimen dengan rata-

rata skor postest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t

sebagaimana terlampir pada lampiran 21 , diperoleh sebesar

3,13. Apabila hasil posttest dibandingkan dengan pada

taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00, maka dapat

dilihat bahwa hasil postest lebih besar dibandingkan dengan

. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika

> maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata postest kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Rekapitulasi keseluruhan nilai pretest dan postest serta selisih nilai

pretest dan postest kelas ekasperimen dan kelas kontrol dapat dilihat

pada tabel 4.10 di bawah ini :

Tabel 4.10

Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest dan Postest dan selisihnya

Statistik Eksperimen Kontrol

Pretest Postest Selisih Pretest Postest Selisih

Nilai Tertinggi 100 100 0 95 100 5

Nilai Terendah 65 75 10 55 70 15

Nilai Rata-

Rata

80,33 88,53 8,2 75,1 82,17 7,07

54

3. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.11

Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest

Nilai DK T hitung T tabel Kesimpilan Data

Pretest 72 2,26 2,00 Ho ditolak / Ha diterima

Postest 72 3,13 2,00 Ho ditolak / Ha diterima

Hasil perhitungan hipotesis nilai pretest diperoleh t hitung sebesar 2,26

dengan t tabel sebesar 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan DK = N1 + N2 -

2, maka DK = 36 + 36 – 2 = 70. Dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Diterimanya Ha menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.

Data pada hasil perhitungan postest diperoleh t hitung sebesar 3,13 dan t

tabel 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan DK = N1 + N2 – 2, maka DK = 36

+ 36 – 2 = 70. Dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Diterimanya Ha berarti menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.

C. Temuan Penelitian

Dari hasil penelitian penulis menemukan hal-hal sebagai berikut:

1. Uji validitas, dari 30 soal instrumen didapat item yang valid sebanyak 20

dan yang tidak valid sebanyak 10 item.

2. Uji realibilitas diperoleh nilai realibilitas sebesar 0,72 hal ini

menunjukkan bahwa dari data instrumen penelitian adalah realibilitas.

3. Uji normalitas data kelas Eksperimen sebelum diberikan perlakuan

diperoleh nilai ˂

yaitu 4,28 < 11,07, sedangkan untuk

kelas kontrol nilai ˂

yaitu 6,91 < 11,07. Dan setelah

diberikan perlakuan maka data kelas Eksperimen memperoleh nilai

˂

yaitu 3,80 < 11,07, sedangkan kelas Kontrol

55

memperoleh nilai ˂

yaitu 10,23 < 11,07. Dengan

demikian maka uji normalitas data adalah data berditribusi normal.

4. Uji homogenitas pree test diperoleh nilai F tabel = 1,75 dan F hitung =

1,18. Karena < yaitu 1,18 < 1,75 maka data dari kedua

kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Sedangkan Uji

homogenitas Post test diperoleh diperoleh nilai F tabel = 1,75 dan F

hitung = 1,04. Karena < yaitu 1,04 < 1,75 maka data dari

kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.

5. Uji hipotesis pree test diperoleh t hitung = 2,26 dan t tabel = 2,00. Maka

> yaitu 2,26 > 2,00 yang berarti bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Sedangkan untuk uji hipotesis post test diperoleh t hitung = 3,13

dan t tabel = 2,00. Maka > yaitu 3,13 > 2,00 yang berarti

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor post test

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode sosiodrama

berpengaruh atau tidak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah

Akhlak kelas VIII MTs. Mathlabusa’adah.

Berdasarkan perhitungan validitas instrument pada tes konsep Akhlak

terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah)

yang terdiri dari 30 soal didapat 20 item= soal dengan validitas baik yaitu

nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29,

dan 30. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrument didapat tingkat reliabilitas

tinggi dengan nilai 0,72.

Kemudian dari deskripsi data di atas, hasil pretest kelas eksperimen

memperoleh nilai rata-rata ( ) sebesar 80,33 dan nilai rata-rata ( ) kelas

kontrol sebesar 75,1. Namun setelah diberikan perlakuan hasil postest kelas

56

eksperimen mencapai nilai rata-rata ( sebesar 88,53 dan kelas kontrol

sebesar 82,17.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pretes kelas

eksperimen adalah 4,28 dan pretes kelas kontrol adalah 6,91,

sedangkan hasil kedua kelas penelitian yang dihitung berdasarkan

derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11,07. Apabila kedua hasil

dibandingkan dengan maka nilai

kedua sampel penelitian

tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada . Berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan, yaitu <

maka kedua sampel

dapat dikatakan berdistribusi normal. Dan hasil uji normalitas post test

menunjukkan bahwa kelas eksperimen adalah 3,80 dan

kelas kontrol adalah 10,23, sedangkan hasil kedua kelas penelitian

yang dihitung berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11,07. Apabila

kedua hasil dibandingkan dengan

maka nilai kedua

sampel penelitian tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada

. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu

<

maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal.

Untuk uji homogenitas pree test, nilai tabel distribusi F diperoleh nilai

= 1,87 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk pembilang dan dk penyebut

35. Karena < yaitu 1,18 < 1,87 maka Ho diterima, artinya

bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.

Dan untuk post test, nilai tabel distribusi F diperoleh nilai = 1,87 pada

taraf signifikan 0,05 dengan dk pembilang dan dk penyebut 35. Karena

< yaitu 1,04 < 1,87 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari

kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.

Sedangkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t pretest

diperoleh nilai = 2,26 dan = 2,00. Karena > (2,26 >

2,00) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan uji t postest diperoleh nilai

= 3,13 dan = 2,00. Karena > (3,13 > 2,00) maka Ho

57

ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama dan

hasil belajar siswa dengan menggunakan metode konvensional pada konsep

akhlak.

Artinya sebelum diterapkannya metode sosiodrama, kegiatan belajar

mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkannya metode sosiodrama untuk

kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif dibanding kelas

kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan

beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya variasi

metode, tumbuhnya semangat gairah belajar dan perhatian yang lebih serius,

serta mengurangi rasa kejenuhan.

Sebagaimana hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa Ha diterima yang

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang

menggunakan metode sosiodrama dengan yang menggunakan metode

konvensional pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal,

Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah).

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan

kelemahan. Diantara kelemahan dan kekurangannya adalah:

1. Butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun dalam instrumen penelitian

kemungkinan belum dapat mewakili dengan baik.

2. Terbatasnya waktu penelitian sehingga implementasi dengan

menggunakan metode sosiodrama kurang optimal.

3. Penelitian ini hanya ditujukan pada konsep akhlak saja yang mencakup

tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sehinga belum dapat dilihat

hasilnya pada materi lainnya.

4. Kondisi awal siswa yang belum terbiasa dengan metode yang diberikan.

5. Peneliti belum bisa menerapkan metode sosiodrama dengan baik.

58

F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata

Pelajaran Akidah Akhlak (Quasi Eksperimen)

Sesuai dengan judul yang diteliti, peneliti telah terjun langsung ke

lapangan (kelas) VIII C sebagai kelas kontrol dan VIII D sebagai kelas

eksperimen, dengan mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini

berlangsung selama kurang lebih dua bulan lamanya dengan empat kali

pertemuan. Dan materi yang diambil adalah bab Akhlak terpuji kepada diri

sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah).

Disini peneliti bertindak sebagai pelaku eksperimen yang terjun langsung

ke kelas untuk melaksanakan proses pembelajaran yang telah direncanakan.

Untuk pertemuan pertama masuk sebagai guru dan memberikan preetest.

Pertemuan selanjutnya memberikan treatment yaitu metode sosiodrama.

Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai

metode sosiodrama dan alurnya. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam

dua kelompok. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk

mempersiapkan drama yang akan ditampilkan di depan kelas. Guru

memberikan tema tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri dan guru

menceritakan tentang tema tersebut kepada siswa. Kemudian guru

menyerahkan kepada masing-masing kelompok untuk memilih judul yang

akan didramakan. Setelah itu para siswa mendiskusikan tema yang telah

diberikan dan menentukan perannya masing-masing. Setelah para siswa

berdiskusi, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk mempersiapkan

dramanya.

Lalu kelompok pertama mendramakannya, mereka memperkenalkan

perannya masing-masing di depan kelas sebelum didramakan. Drama mereka

yaitu tentang seorang anak yang ingin melanjutkan sekolahnya, namun orang

tuanya tidak memiliki biaya. Pada akhirnya ada seorang nenek kaya raya

yang menyekolahkannya karena kebaikan anak tersebut. Setelah drama itu

selesai lalu guru dan para siswa menyimpulkan materi bersama-sama.

Di pertemuan selanjutnya yaitu melanjutkan drama kelompok dua.

Karena di pertemuan kemarin waktu sudah habis. Kelompok ke dua

59

mendramakan tentang seorang anak yang baik dan penurut sehingga ia harus

mengorbankan sekolahnya demi untuk membantu ibunya yang sedang sakit.

Pertama-tama memperkenalkan dahulu perannya masing-masing dan setelah

itu mendramakannya di depan kelas. Dan diakhiri dengan berdiskusi kelas

yaitu menyimpulkan apa yang terkandung dalam drama tersebut.

Dan pada pertemuan berikutnya diberikan postest (soal pretest dan

postest adalah soal yang sama dengan jumlah yang sama) yaitu berupa test

objektif.

60

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian hasil analisis data statistik yang telah diuraikan di

atas, maka dapat diperoleh bahwa:

1. Terdapat hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar

menggunakan metode sosiodrama dengan kelompok siswa yang belajar

menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran Akidah Akhlak

dengan rata-rata kelas eksperimen > kelas kontrol (88,53 > 82,17)

2. Hasil perhitungan uji “t” menunjukkan bahwa nilai ≥ (3,13 ≥

2,00)

Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan metode sosiodrama

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Akhlak pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar,

Sabar, Syukur, dan Qanaah).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa metode

sosiodrama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Akidah Akhlak, maka implikasinya adalah pertama perbaikan dan

pengembangan metode mengajar guru ke arah yang lebih baik sehingga

membantu meningkatkan pemahaman siswa, kedua keberhasilan

pencapaian tujuan penelitian khususnya hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh metode sosiodrama yang diterapkan dalam proses pembelajaran, dan

ketiga peningkatan hasil belajar dapat dicapai dengan metode sosiodrama

dalam proses pembelajaran.

61

C. Saran

1. Diharapkan pada guru mata pelajaran Akidah Akhlak untuk dapat

menerapkan metode sosiodrama pada materi yang dianggap sesuai untuk

menggunakan metode tersebut.

2. Diharapkan pada para guru agar dapat memilih metode atau cara mengajar

yang tepat, agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih

menyenangkan dan membangkitkan semangat para siswa sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan pada para guru untuk menggunakan media pengajaran sehingga

kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak membosankan.

4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui apakah metode

sosiodrama dapat diterapkan dan memberikan hasil pada materi-materi

lainnya maupun pada mata pelajaran lain dengan lebih baik.

62

DAFTAR PUSTAKA

A. R, Zahrudin. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.

1, 2004.

Ardani, Moh. Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadah

dan Tasawuf. Jakarta:CV. Karya Mulia, Cet. 2, 2005.

Arief , Armai. Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharismi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

1993.

Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah

Tsanawiyah. Jakarta: 1998), cet. 1

Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjen

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1988.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Ladjid, Hafni. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Ciputat: PT. Ciputat Press Group, 2005.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. 3, 2006.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Nurgiyantoro, Burhan. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002.

Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia, Cet. 2,

1994.

63

Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik. Tangerang, PT.

Pustaka Mandiri: 2014.

Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 4, 2010.

Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010.

Subana, M dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,

Cet. 1, 2001.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers:2011.

-------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grapindo Persada,

2007.

-------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru,

Cet. 2, 1989

------------------. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D). Bandung: ALFABETA, cv, Cet. 16, 2013.

------------. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA, Cet. 19, 2011.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Syah, Daryawan dkk. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Gaumg Persada

Press, Cet. 1, 2007.

Syah, Muhibbin. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008.

Syaltout, Mahmoud. Islam sebagai Aqidah dan Syari’ah. Jakarta: Bulan Bintang,

Cet. 3, 1975.

Taniredja, Tukiran dkk. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.

Bandung: ALFABETA, Cet. 4, 2013.

Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat

Pres, 2002.

64

Waluyo, H. Y. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunia Universitas

Terbuka, Cet. 1, 1987.

Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persada Press, 2004.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, Cet. 2, 2007.

65

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MTs. : MTs. Mathlabussa’adah

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/ Semester : VIII / 1

Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri

B. KOMPETENSI DASAR

2. 1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur,

dan qanaah

C. INDIKATOR

2. 1. 1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal

2. 1. 2 Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhtiar

2. 1. 3. Menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar

2. 1. 4 Menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur

2. 1. 5 Menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhtiar

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah

66

E. MATERI PEMBELAJARAN

Akhlak terpuji kepada diri sendiri (tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah)

F. METODE PEMBELAJARAN

Icebreaking

Tanya jawab

Ceramah

Sosiodrama

Talking Stik

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru mengucap salam

- Guru membacakan absensi

- Membuka pelajaran dengan

basmalah

- Guru melakakukan icebreking

- Guru melakukan apersepsi

(bertanya seputar materi yang

lalu)

- Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

10

Religious

Kerjasama

Tanggungjawab

Curiousity

67

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Guru membagi siswa ke dalam

dua kelompok

- Masing-masing kelompok

berdiskusi untuk membagi peran

sesuai dengan tema yang

diberikan guru

b. Elaborasi

- Guru mempersilahkan siswa

untuk memerankan masing-

masing perannya perkelompok

- Guru memberikan kesempatan

kepada siswa berdiskusi untuk

menyimpulkan apa yang

diperankan oleh masing-masing

kelompok

- Guru melengkapi penjelasan

materi yang telah disimpulkan

oleh siswa

c. Konfirmasi

- Guru bertanya pemahaman

siswa terkait materi yang telah

dipelajari

- Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

60

Tanggungjawab

Curiousity

Percaya diri

Recpect

Kerjasama

Berani

3 KEGIATAN PENUTUP

- Guru melakukan evaluasi

dengan metode talking stik

- Guru meminta siswa

10

Tanggung jawab

Disiplin

Tanggungjawab

68

H. SUMBER PEMBELAJARAN

Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian

No. Butir

Soal

Menjelaskan pengertian dan pentingnya

tawakal

Menjelaskan pengertian dan pentingnya

ikhtiar

Menjelaskan pengertian dan pentingnya

sabar

Menjelaskan pengertian dan pentingnya

syukur

Menjelaskan pengertian dan pentingnya

qanaah

Tes Tulis PG 1, 2

7,8

12, 13

18, 19

26, 27

menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari bersama

- Guru memberikan pekerjaan

rumah (merangkum materi yang

telah dipelajari)

69

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MTs. : MTs. Mathlabussa’adah

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/ Semester : VIII / 1

Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri

B. KOMPETENSI DASAR

2. 2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar,

syukur, dan qanaah

C. INDIKATOR

2. 2. 1 Menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah

2. 2. 2 Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan qanaah

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar,

syukur, dan qanaah

Siswa dapat menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal,

ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

E. MATERI PEMBELAJARAN

Bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah

70

F. METODE PEMBELAJARAN

Icebreaking

Tanya jawab

Ceramah

Sosiodrama

Short Card

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru mengucap salam

- Guru membacakan absensi

- Membuka pelajaran dengan

basmalah

- Guru melakakukan icebreking

- Guru melakukan apersepsi

(bertanya seputar materi yang

lalu)

- Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

10

Religious

Kerjasama

Tanggungjawab

Curiousity

71

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Guru membagi siswa ke dalam

lima kelompok

- Masing-masing kelompok

berdiskusi untuk membagi peran

sesuai dengan tema yang

diberikan guru

b. Elaborasi

- Guru mempersilahkan siswa

untuk memerankan masing-

masing perannya perkelompok

- Guru memberikan kesempatan

kepada siswa berdiskusi untuk

menyimpulkan apa yang

diperankan oleh masing-masing

kelompok

- Guru melengkapi penjelasan

materi yang telah disimpulkan

oleh siswa

c. Konfirmasi

- Guru bertanya pemahaman

siswa terkait materi yang telah

dipelajari

- Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

60

Tanggungjawab

Curiousity

Percaya diri

Recpect

Kerjasama

Berani

3 KEGIATAN PENUTUP

- Guru melakukan evaluasi dengan

metode short card

- Guru meminta siswa

10

Tanggung jawab

Disiplin

Tanggungjawab

72

H. SUMBER PEMBELAJARAN

Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, Solo

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian

No. Butir

Soal

Menyebutkan contoh-contoh sikap

tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah

Menunjukkan ciri-ciri orang yang

memiliki sikap tawakal, ikhtiar, sabar,

syukur, dan qanaah

Tes Tulis PG 3, 9, 14,

22, 28, 30

4, 15, 20,

23

menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari bersama

- Guru memberikan pekerjaan

rumah

73

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MTs. : MTs. Mathlabussa’adah

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/ Semester : VIII / 1

Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri

B. KOMPETENSI DASAR

2. 3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah dalam fenomena kehidupan

C. INDIKATOR

2. 3. 1 Menyebutkan nilai-nilai positif dari tawakal dalam fenomena

kehidupan

2. 3. 2 Menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhtiar dalam fenomena kehidupan

2. 3. 3 Menyebutkan nilai-nilai positif dari sabar dalam fenomena kehidupan

2. 3. 4 Menyebutkan nilai-nilai positif dari syukur dalam fenomena kehidupan

2. 3. 5 Menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena

kehidupan

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari tawakal dalam fenomena

kehidupan

Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhtiar dalam fenomena

kehidupan

74

Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari sabar dalam fenomena

kehidupan

Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari syukur dalam fenomena

kehidupan

Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena

kehidupan

E. MATERI PEMBELAJARAN

Nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

F. METODE PEMBELAJARAN

Icebreaking

Tanya jawab

Ceramah

Sosiodrama

Lempar bola

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru mengucap salam

- Guru membacakan absensi

- Membuka pelajaran dengan

basmalah

- Guru melakakukan icebreking

- Guru melakukan apersepsi

(bertanya seputar materi yang

lalu)

- Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

10

Religious

Kerjasama

Tanggungjawab

Curiousity

75

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Guru membagi siswa ke dalam

lima kelompok

- Masing-masing kelompok

berdiskusi untuk membagi peran

sesuai dengan tema yang

diberikan guru

b. Elaborasi

- Guru mempersilahkan siswa

untuk memerankan masing-

masing perannya perkelompok

- Guru memberikan kesempatan

kepada siswa berdiskusi untuk

menyimpulkan apa yang

diperankan oleh masing-masing

kelompok

- Guru melengkapi penjelasan

materi yang telah disimpulkan

oleh siswa

c. Konfirmasi

- Guru bertanya pemahaman

siswa terkait materi yang telah

dipelajari

- Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

60

Tanggungjawab

Curiousity

Percaya diri

Recpect

Kerjasama

Berani

3 KEGIATAN PENUTUP

- Guru melakukan evaluasi dengan

metode lempar bola

- Guru meminta siswa

10

Tanggung jawab

Disiplin

Tanggungjawab

76

H. SUMBER PEMBELAJARAN

Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, Solo

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian

No. Butir

Soal

Menyebutkan nilai-nilai positif dari

tawakal dalam fenomena kehidupan

Menyebutkan nilai-nilai positif dari

ikhtiar dalam fenomena kehidupan

Menyebutkan nilai-nilai positif dari

sabar dalam fenomena kehidupan

Menyebutkan nilai-nilai positif dari

syukur dalam fenomena kehidupan

Menyebutkan nilai-nilai positif dari

qanaah dalam fenomena kehidupan

Tes Tulis PG 5

10

16

24

29

menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari bersama

- Guru memberikan pekerjaan

rumah

77

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MTs. : MTs. Mathlabussa’adah

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/ Semester : VIII / 1

Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri

B. KOMPETENSI DASAR

2. 4 Menampilkan perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam

fenomena kehidupan

C. INDIKATOR

2. 4. 1 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan keluarga

2. 4. 2 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan sekolah

2. 4. 3 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan masyarakat

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah dalam lingkungan keluarga

Siswa dapat menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan

qanaah dalam lingkungan sekolah

Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan masyarakat

78

E. MATERI PEMBELAJARAN

Perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

F. METODE PEMBELAJARAN

Icebreaking

Tanya jawab

Ceramah

Sosiodrama

Penugasan/ Resitasi

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru mengucap salam

- Guru membacakan absensi

- Membuka pelajaran dengan

basmalah

- Guru melakakukan icebreking

- Guru melakukan apersepsi

(bertanya seputar materi yang

lalu)

- Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

10

Religious

Kerjasama

Tanggungjawab

Curiousity

79

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Guru membagi siswa ke dalam

lima kelompok

- Masing-masing kelompok

berdiskusi untuk membagi peran

sesuai dengan tema yang

diberikan guru

b. Elaborasi

- Guru mempersilahkan siswa

untuk memerankan masing-

masing perannya perkelompok

- Guru memberikan kesempatan

kepada siswa berdiskusi untuk

menyimpulkan apa yang

diperankan oleh masing-masing

kelompok

- Guru melengkapi penjelasan

materi yang telah disimpulkan

oleh siswa

c. Konfirmasi

- Guru bertanya pemahaman

siswa terkait materi yang telah

dipelajari

- Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

60

Tanggungjawab

Curiousity

Percaya diri

Recpect

Kerjasama

Berani

3 KEGIATAN PENUTUP

- Guru melakukan evaluasi dengan

metode resitasi

- Guru meminta siswa

10

Tanggung jawab

Disiplin

Tanggungjawab

80

H. SUMBER PEMBELAJARAN

Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, Solo

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian

No. Butir

Soal

Menunjukkan contoh sikap tawakal,

ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan keluarga

Menunjukkan contoh sikap tawakal,

ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan sekolah

Menunjukkan contoh sikap tawakal,

ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

dalam lingkungan masyarakat

Tes Tulis PG 6

11, 17

21, 25

menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari bersama

81

Lampiran 5

Kisi - Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

No Kompetensi

Dasar

Materi Indikator No. Butir

Soal

1. Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur,

dan qanaah

Akhlak terpuji

kepada diri

sendiri (tawakal,

ikhtiar, sabar,

syukur, dan

qanaah)

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya tawakal

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya ikhtiar

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya sabar

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya syukur

Menjelaskan

pengertian dan

pentingnya qanaah

1, 2,

7, 8,

12, 13

18, 19

26, 27

2. Mengidentifikasi

bentuk dan

contoh perilaku

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur,

dan qanaah

Bentuk dan

contoh-contoh

perilaku

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur,

dan qanaah

Menyebutkan contoh-

contoh sikap tawakal,

ikhtiar, sabar, syukur,

dan qanaah

Menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah

3, 9, 14,

22, 28,

30

4, 15, 20,

23

82

3. Menunjukkan

nilai-nilai positif

dari tawakal,

ikhtiar, sabar,

syukur, dan

qanaah dalam

fenomena

kehidupan

Nilai-nilai

positif dari

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur,

dan qanaah

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari

tawakal dalam

fenomena kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari ikhtiar

dalam fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari sabar

dalam fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari syukur

dalam fenomena

kehidupan

Menyebutkan nilai-

nilai positif dari qanaah

dalam fenomena

kehidupan

5

10

16

24

29

4. Menampilkan

perilaku

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur,

dan qanaah

dalam fenomena

Perilaku

tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur,

dan qanaah

Menunjukkan contoh

sikap tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

lingkungan keluarga

Menunjukkan contoh

6

83

kehidupan sikap tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

lingkungan sekolah

Menunjukkan contoh

sikap tawakal, ikhtiar,

sabar, syukur, dan

qanaah dalam

lingkungan masyarakat

11, 17

21, 25

84

Lampiran 6

Soal Uji Coba Instrumen

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling

benar!

1. Menurut bahasa “tawakal” artinya ...

a. menerima c. pasrah

b. memberi d. percaya

2. Bertawakal harus kepada ...

a. Allah SWT c. Rasul

b. Malaikat d. Jin

3. Salah satu contoh sikap tawakal adalah ...

a. shalat jika ada waktu saja karena sudah sukses

b. berkeyakinan “jika Tuhan menghendaki pasti lulus ujian” sehingga tidak

perlu belajar

c. belajar dengan tekun disertai berdoa kepada Allah jika ingin naik kelas

d. bekerja keras tanpa mengenal lelah

4. Di antara ciri-ciri orang yang bertawakal adalah ...

a. bersandar kepada orang pintar

b. meminta bantuan kepada orang yang mampu

c. bekerja jika ada upahnya

d. berbaik sangka kepada Allah

5. Dampak positif dari tawakal adalah ...

a. memiliki sarana yang cukup

b. memperoleh ketenangan jiwa karena merasa dekat dengan Allah SWT

c. memiliki kemampuan usaha

d. dapat merasakan ketenangan hidup

6. Seorang ayah bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh, maka

berapapun hasilnya nanti diserahkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemberi

rizki. Maka seorang ayah ini bersikap ...

85

a. Ikhtiar b. Bersyukur c. qana’ah d. tawakal

7. Arti ikhtiar adalah ...

a. Usaha b. Mandiri c. Berjuang d. berbuat

8. Jika kita mempunyai cita-cita, maka harus ...

a. banyak bermain c. belajar dengan bekerja

b. banyak berdo’a d. berusaha dan berdo’a

9. Rizki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tidak bisa

berpangku tangan untuk memperolehnya, karena itu dibutuhkan ...

a. ikhlas b. ikhtiar c. tawakal d. tahan uji

10. Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sikap ikhtiar adalah ...

a. memperoleh kepuasan yang abadi

b. selalu memperoleh yang dia inginkan

c. memiliki semangat berjuang yang tinggi

d. mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan

11. Wildan merasa malu sama teman-temannya karena dia belum hafal bacaan

shalat. Karena malu maka ia .... mungkin hingga akhirnya bisa.

a. putus asa c. berusaha semaksimal

b. takabur d. banyak bermain

12. Tahan mengahadapi cobaan adalah pengertian dari ...

a. ikhlas b. sabar c. qanaah d. syukur

13. Imam al-Ghazali membagi sabar ke dalam .... macam.

a. dua b. tiga c. empat d. lima

14. Salah satu sabar menurut Imam al-Ghazali adalah الصبر على الطاعة yang berarti

...

a. sabar dalam ketaatan c. sabar dalam maksiat

b. sabar dari maksiat d. sabar dalam musibah

15. Orang yang sabar memiliki sifat kepribadian berikut ini, kecuali ...

a. tekun dalam berusaha c. tenang menunggu nasib mujur

b. tidak mudah putus asa d. tidak tergesa-gesa

16. Nilai positif dari sikap sabar di bawah ini adalah ...

a. dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu

86

b. terhindar dari sifat malas

c. dihormati oleh teman dan dicintai guru dan orang tua

d. tidak cepat merasa lelah dalam berusaha

17. Amir adalah anak yatim di sekolah, ia selau diejek Dimas karena Amir

memakai seragam yang sangat kotor. Walaupun demikian Amir tidak pernah

marah. Sikap Amir yang seperti itu merupakan contoh ...

a. tabah b. sabar c. ikhlas d. pemaaf

18. Perintah untuk bersyukur berarti larangan agar tidak ...

a. bersikap kafir c. kufur nikmat

b. memaksakan usahanya d. bersikap nifak

19. Berterima kasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan

kepadanya adalah ...

a. qanaah b. tawakal c. sabar d. syukur

20. Berikut ini adalah salah satu cara bersyukur, yaitu ...

a. mengucap Alhamdulillah c. membaca Fatihah

b. mengucap istighfar d. mengucap Subhanallah

21. Ungkapan “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” tepat apabila

ditujukan kepada ...

a. orang yang memberi

b. barang yang diberikan

c. orang yang menerima pemberian orang lain

d. orang yang rajin berusaha

22. Saat menghadapi ujian Eka bersyukur kepada Tuhan dengan cara ...

a. mengerjakan ulangan harian yang mendadak dengan kesal

b. menyalahkan guru yang memberi soal ulangan yang jumlahnya banyak

c. berusaha mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh

d. mengandalkan ketua kelompok dalam mengerjakan tugas

23. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah adalah ...

a. sekali-kali bermurah hati dan beribadah

b. suka damai dan jarang beribadah

c. rajin, sopan, dan rendah hati

87

d. sabar, sopan, dan rendah hati

24. Salah satu sikap pelajar yang menunjukkan hidup bersyukur yaitu dengan cara

...

a. cukup memakai seragam lengkap

b. membeli makanan saat pelajaran berlangsung

c. bertanggung jawab serta taat pada atura

d. tekun saat ulangan akhir saja

25. Contoh hidup bersyukur dalam hal berteman dengan orang lain adalah ...

a. menolong yang kesusahan dengan rela

b. memberi dengan ala kadarnya kepada yang kesusahan

c. mengajak makan teman yang baik saja

d. memberi pertolongan dengan imbalan

26. Rela menerima kenyataan hidup yang ada disebut ...

a. Syukur b. ikhtiar c. qanaah d. Tawakal

27. Jika dalam mencapai cita-citanya menemui kegagalan, maka yang akan

dilakukan oleh orang yang qanaah adalah ...

a. berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkannya

b. sabar dan husnudzan dengan keputusan Allah

c. pasrah saja menerima keadaan yang terjadi

d. mencari cita-cita yang lain

28. Orang yang qanaah jika menemui kegagalan tidak akan kecewa dan berputus

asa karena dia mempunyai keyakinan bahwa dibalik semua peristiwa pasti ada

...

a. jalan keluarnya c. keuntungannya

b. hikmahnya d. kebaikannya

29. Sifat qanaah yang ada pada seseorang dapat ...

a. membuat hati selalu gelisah c. menentramkan hatinya

b. memperbanyak harta d. menyebabkan kemiskinan

30. Di antara perilaku yang mencerminkan sifat qanaah adalah ...

a. merasa kurang dengan harta yang ada c. meratapi kegagalan

b. terus menerus mencari harta d. giat bekerja dan berusaha

88

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN

(Soal Uji Tes Instrumen)

1. C 11. C 21. A

2. A 12. B 22. C

3. C 13. B 23. D

4. D 14. A 24. C

5. B 15. D 25. A

6. D 16. A 26. C

7. A 17. B 27. B

8. D 18. C 28. B

9. B 19. D 29. C

10. A 20. A 30. D

89

Lampiran 8

Soal Pree test dan Post test

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling

benar!

1. Arti ikhtiar adalah ...

a. Usaha b. Mandiri c. Berjuang d. Berbuat

2. Jika kita mempunyai cita-cita, maka harus ...

a. banyak bermain c. belajar dengan bekerja

b. banyak berdo’a d. berusaha dan berdo’a

3. Rizki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tidak bisa

berpangku tangan untuk memperolehnya, karena itu dibutuhkan ...

a. ikhlas b. ikhtiar c. tawakal d. tahan uji

4. Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sikap ikhtiar adalah ...

a. memperoleh kepuasan yang abadi

b. selalu memperoleh yang dia inginkan

c. memiliki semangat berjuang yang tinggi

d. mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan

5. Wildan merasa malu sama teman-temannya karena dia belum hafal bacaan

shalat. Karena malu maka ia .... mungkin hingga akhirnya bisa.

a. putus asa c. berusaha semaksimal

b. takabur d. banyak bermain

6. Tahan mengahadapi cobaan adalah pengertian dari ...

a. ikhlas b. sabar c. qanaah d. syukur

7. Imam al-Ghazali membagi sabar ke dalam .... macam.

a. dua b. tiga c. empat d. lima

8. Salah satu sabar menurut Imam al-Ghazali adalah الصبر على الطاعة yang berarti

...

a. sabar dalam ketaatan c. sabar dalam maksiat

b. sabar dari maksiat d. sabar dalam musibah

90

9. Orang yang sabar memiliki sifat kepribadian berikut ini, kecuali ...

a. tekun dalam berusaha c. tenang menunggu nasib mujur

b. tidak mudah putus asa d. tidak tergesa-gesa

10. Nilai positif dari sikap sabar di bawah ini adalah ...

a. dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu

b. terhindar dari sifat malas

c. dihormati oleh teman dan dicintai guru dan orang tua

d. tidak cepat merasa lelah dalam berusaha

11. Amir adalah anak yatim di sekolah, ia selau diejek Dimas karena Amir

memakai seragam yang sangat kotor. Walaupun demikian Amir tidak pernah

marah. Sikap Amir yang seperti itu merupakan contoh ...

a. tabah b. sabar c. ikhlas d. pemaaf

12. Berterima kasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan

kepadanya adalah ...

a. qanaah b. tawakal c. sabar d. syukur

13. Ungkapan “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” tepat apabila

ditujukan kepada ...

a. orang yang memberi

b. barang yang diberikan

c. orang yang menerima pemberian orang lain

d. orang yang rajin berusaha

14. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah adalah ...

a. sekali-kali bermurah hati dan beribadah

b. suka damai dan jarang beribadah

c. rajin, sopan, dan rendah hati

d. sabar, sopan, dan rendah hati

15. Salah satu sikap pelajar yang menunjukkan hidup bersyukur yaitu dengan cara

...

a. cukup memakai seragam lengkap

b. membeli makanan saat pelajaran berlangsung

c. bertanggung jawab serta taat pada atura

91

d. tekun saat ulangan akhir saja

16. Contoh hidup bersyukur dalam hal berteman dengan orang lain adalah ...

a. menolong yang kesusahan dengan rela

b. memberi dengan ala kadarnya kepada yang kesusahan

c. mengajak makan teman yang baik saja

d. memberi pertolongan dengan imbalan

17. Rela menerima kenyataan hidup yang ada disebut ...

a. Syukur b. ikhtiar c. qanaah d. Tawakal

18. Jika dalam mencapai cita-citanya menemui kegagalan, maka yang akan

dilakukan oleh orang yang qanaah adalah ...

a. berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkannya

b. sabar dan husnudzan dengan keputusan Allah

c. pasrah saja menerima keadaan yang terjadi

d. mencari cita-cita yang lain

19. Sifat qanaah yang ada pada seseorang dapat ...

a. membuat hati selalu gelisah c. menentramkan hatinya

b. memperbanyak harta d. menyebabkan kemiskinan

20. Di antara perilaku yang mencerminkan sifat qanaah adalah ...

a. merasa kurang dengan harta yang ada c. meratapi kegagalan

b. terus menerus mencari harta d. giat bekerja dan berusaha

92

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN

(Soal Pree test dan Post test)

1. A 11. B

2. D 12. D

3. B 13. A

4. A 14. D

5. C 15. C

6. B 16. A

7. B 17. C

8. A 18. B

9. D 19. C

10. A 20. D

93

Lampiran 10

SKOR DATA DIBOBOT

=================

Jumlah Subyek = 30

Butir soal = 30

Bobot utk jwban benar = 1

Bobot utk jwban salah = 0

Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot

1 28 Respon... 28 2 0 28 28

2 26 Respon... 27 3 0 27 27

3 23 Respon... 25 5 0 25 25

4 27 Respon... 23 7 0 23 23

5 15 Respon... 22 8 0 22 22

6 22 Respon... 22 8 0 22 22

7 18 Respon... 21 9 0 21 21

8 25 Respon... 21 9 0 21 21

9 14 Respon... 19 11 0 19 19

10 16 Respon... 19 11 0 19 19

11 29 Respon... 19 11 0 19 19

12 13 Respon... 17 13 0 17 17

13 17 Respon... 17 13 0 17 17

14 6 Respon... 16 14 0 16 16

15 20 Respon... 16 14 0 16 16

16 4 Respon... 15 15 0 15 15

17 5 Respon... 14 16 0 14 14

18 9 Respon... 14 16 0 14 14

19 3 Respon... 13 17 0 13 13

20 10 Respon... 13 17 0 13 13

21 11 Respon... 13 17 0 13 13

22 1 Respon... 12 18 0 12 12

23 21 Respon... 12 18 0 12 12

24 24 Respon... 12 18 0 12 12

25 30 Respon... 12 18 0 12 12

26 7 Respon... 10 20 0 10 10

27 8 Respon... 10 20 0 10 10

28 12 Respon... 9 21 0 9 9

29 2 Respon... 8 22 0 8 8

30 19 Respon... 7 23 0 7 7

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 16,20

Simpang Baku= 5,60

94

KorelasiXY= 0,57

Reliabilitas Tes= 0,72

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 28 Responden 28 14 14 28

2 26 Responden 26 13 14 27

3 23 Responden 23 14 11 25

4 27 Responden 27 11 12 23

5 15 Responden 15 13 9 22

6 22 Responden 22 13 9 22

7 18 Responden 18 10 11 21

8 25 Responden 25 14 7 21

9 14 Responden 14 8 11 19

10 16 Responden 16 11 8 19

11 29 Responden 29 14 5 19

12 13 Responden 13 9 8 17

13 17 Responden 17 9 8 17

14 6 Responden 6 11 5 16

15 20 Responden 20 10 6 16

16 4 Responden 4 7 8 15

17 5 Responden 5 6 8 14

18 9 Responden 9 8 6 14

19 3 Responden 3 7 6 13

20 10 Responden 10 5 8 13

21 11 Responden 11 7 6 13

22 1 Responden 1 6 6 12

23 21 Responden 21 5 7 12

24 24 Responden 24 5 7 12

25 30 Responden 30 7 5 12

26 7 Responden 7 7 3 10

27 8 Responden 8 5 5 10

28 12 Responden 12 5 4 9

29 2 Responden 2 3 5 8

30 19 Responden 19 4 3 7

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

======================

Kelompok Unggul

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 26 Responden 26 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 23 Responden 23 25 1 1 - 1 1 1 1 1 1

4 27 Responden 27 23 - 1 1 - - 1 1 1 -

95

5 15 Responden 15 22 - 1 1 1 1 - 1 1 -

6 22 Responden 22 22 1 - 1 1 1 1 1 1 1

7 18 Responden 18 21 1 1 1 1 - - 1 1 -

8 25 Responden 25 21 - 1 1 1 1 - 1 - 1

Jml Jwb Benar 5 7 7 7 6 5 8 7 5

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 10 11 12 13 14 15 16

1 28 Responden 28 28 - 1 1 - 1 1 1

2 26 Responden 26 27 1 - 1 1 1 1 1

3 23 Responden 23 25 1 1 1 1 1 1 -

4 27 Responden 27 23 1 1 1 1 1 - 1

5 15 Responden 15 22 1 1 1 1 - 1 1

6 22 Responden 22 22 1 1 1 1 - - 1

7 18 Responden 18 21 - - - 1 1 1 1

8 25 Responden 25 21 1 1 - 1 - 1 1

Jml Jwb Benar 6 6 6 7 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 17 18 19 20 21 22 23

1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1

2 26 Responden 26 27 1 1 1 1 1 - 1

3 23 Responden 23 25 1 - 1 1 1 - 1

4 27 Responden 27 23 1 - 1 1 1 - 1

5 15 Responden 15 22 1 - 1 1 1 - 1

6 22 Responden 22 22 1 - 1 - - - 1

7 18 Responden 18 21 1 1 - - - 1 1

8 25 Responden 25 21 1 1 1 - 1 - 1

Jml Jwb Benar 8 4 7 5 6 2 8

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 24 25 26 27 28 29 30

1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1

2 26 Responden 26 27 1 1 1 - 1 1 1

3 23 Responden 23 25 1 1 1 1 - 1 1

4 27 Responden 27 23 1 1 1 1 1 1 1

5 15 Responden 15 22 1 1 1 1 - 1 -

6 22 Responden 22 22 1 1 1 1 1 1 -

7 18 Responden 18 21 1 1 1 1 1 1 1

8 25 Responden 25 21 - 1 - 1 1 1 1

Jml Jwb Benar 7 8 7 7 6 8 6

Kelompok Asor

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 21 Responden 21 12 - 1 1 - 1 1 1 - -

2 24 Responden 24 12 1 - - - - - - - -

3 30 Responden 30 12 1 - - - 1 1 1 - 1

4 7 Responden 7 10 1 - 1 1 - - - 1 -

5 8 Responden 8 10 1 1 - - - - - - 1

96

6 12 Responden 12 9 1 - 1 1 - - 1 1 -

7 2 Responden 2 8 1 1 1 1 - - - - -

8 19 Responden 19 7 1 1 - 1 1 1 - - -

Jml Jwb Benar 7 4 4 4 3 3 3 2 2

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 10 11 12 13 14 15 16

1 21 Responden 21 12 - - - - 1 1 -

2 24 Responden 24 12 1 1 1 - - - -

3 30 Responden 30 12 - - 1 - 1 - -

4 7 Responden 7 10 - - - 1 - 1 -

5 8 Responden 8 10 1 1 - 1 - - -

6 12 Responden 12 9 - - - - - - -

7 2 Responden 2 8 - - - - - - -

8 19 Responden 19 7 - - - - - - -

Jml Jwb Benar 2 2 2 2 2 2 0

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 17 18 19 20 21 22 23

1 21 Responden 21 12 1 1 - - - - -

2 24 Responden 24 12 1 - - 1 - 1 -

3 30 Responden 30 12 - - - 1 1 1 1

4 7 Responden 7 10 1 - - - - - 1

5 8 Responden 8 10 - - - 1 - - 1

6 12 Responden 12 9 1 1 - - - - -

7 2 Responden 2 8 - 1 1 - - - -

8 19 Responden 19 7 - - - - - - -

Jml Jwb Benar 4 3 1 3 1 2 3

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 24 25 26 27 28 29 30

1 21 Responden 21 12 1 - - - 1 - 1

2 24 Responden 24 12 1 1 1 - - 1 1

3 30 Responden 30 12 - - - 1 - - -

4 7 Responden 7 10 1 - - 1 - - -

5 8 Responden 8 10 1 - - - 1 - -

6 12 Responden 12 9 1 - - - - 1 -

7 2 Responden 2 8 - - - - 1 - 1

8 19 Responden 19 7 - - - 1 - 1 -

Jml Jwb Benar 5 1 1 3 3 3 3

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 30

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 30

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 5 7 -2 -25,00

2 2 7 4 3 37,50

3 3 7 4 3 37,50

97

4 4 7 4 3 37,50

5 5 6 3 3 37,50

6 6 5 3 2 25,00

7 7 8 3 5 62,50

8 8 7 2 5 62,50

9 9 5 2 3 37,50

10 10 6 2 4 50,00

11 11 6 2 4 50,00

12 12 6 2 4 50,00

13 13 7 2 5 62,50

14 14 5 2 3 37,50

15 15 6 2 4 50,00

16 16 7 0 7 87,50

17 17 8 4 4 50,00

18 18 4 3 1 12,50

19 19 7 1 6 75,00

20 20 5 3 2 25,00

21 21 6 1 5 62,50

22 22 2 2 0 0,00

23 23 8 3 5 62,50

24 24 7 5 2 25,00

25 25 8 1 7 87,50

26 26 7 1 6 75,00

27 27 7 3 4 50,00

28 28 6 3 3 37,50

29 29 8 3 5 62,50

30 30 6 3 3 37,50

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 22 73,33 Mudah

2 2 22 73,33 Mudah

3 3 19 63,33 Sedang

4 4 18 60,00 Sedang

5 5 18 60,00 Sedang

6 6 13 43,33 Sedang

7 7 14 46,67 Sedang

8 8 11 36,67 Sedang

9 9 14 46,67 Sedang

10 10 10 33,33 Sedang

11 11 14 46,67 Sedang

98

12 12 15 50,00 Sedang

13 13 19 63,33 Sedang

14 14 12 40,00 Sedang

15 15 13 43,33 Sedang

16 16 15 50,00 Sedang

17 17 23 76,67 Mudah

18 18 16 53,33 Sedang

19 19 15 50,00 Sedang

20 20 15 50,00 Sedang

21 21 13 43,33 Sedang

22 22 11 36,67 Sedang

23 23 18 60,00 Sedang

24 24 20 66,67 Sedang

25 25 17 56,67 Sedang

26 26 14 46,67 Sedang

27 27 20 66,67 Sedang

28 28 15 50,00 Sedang

29 29 22 73,33 Mudah

30 30 18 60,00 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 -0,060 -

2 2 0,159 -

3 3 0,216 -

4 4 0,240 -

5 5 0,301 -

6 6 0,322 -

7 7 0,512 Sangat Signifikan

8 8 0,475 Sangat Signifikan

9 9 0,475 Sangat Signifikan

10 10 0,449 Sangat Signifikan

11 11 0,415 Signifikan

12 12 0,448 Signifikan

13 13 0,417 Signifikan

14 14 0,489 Sangat Signifikan

15 15 0,457 Sangat Signifikan

16 16 0,520 Sangat Signifikan

17 17 0,421 Signifikan

18 18 0,070 -

19 19 0,484 Sangat Signifikan

99

20 20 0,230 -

21 21 0,542 Sangat Signifikan

22 22 -0,015 -

23 23 0,548 Sangat Signifikan

24 24 0,398 Signifikan

25 25 0,630 Sangat Signifikan

26 26 0,645 Sangat Signifikan

27 27 0,411 Signifikan

28 28 0,254 -

29 29 0,528 Sangat Signifikan

30 30 0,351 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *

1 1 1- 0-- 22** 7--- 0

2 2 22** 4+ 3++ 1- 0

3 3 2+ 1- 19** 8--- 0

4 4 3+ 3+ 6+ 18** 0

5 5 4++ 18** 3+ 5++ 0

6 6 6++ 6++ 5++ 13** 0

7 7 14** 5++ 5++ 6++ 0

8 8 8+ 6++ 5++ 11** 0

9 9 5++ 14** 3+ 8+ 0

10 10 10** 5+ 10+ 5+ 0

11 11 3+ 8+ 14** 5++ 0

12 12 12--- 15** 2- 1-- 0

13 13 3++ 19** 2+ 6- 0

14 14 12** 5++ 9+ 4+ 0

15 15 4+ 7++ 6++ 13** 0

100

16 16 15** 3+ 5++ 7+ 0

17 17 2++ 23** 2++ 3+ 0

18 18 4++ 4++ 16** 6+ 0

19 19 7+ 6++ 2- 15** 0

20 20 15** 5++ 6++ 4++ 0

21 21 13** 8+ 4+ 5++ 0

22 22 4+ 7++ 11** 8+ 0

23 23 6+ 4++ 2- 18** 0

24 24 3++ 4++ 20** 3++ 0

25 25 17** 5++ 5++ 3+ 0

26 26 7+ 2- 14** 7+ 0

27 27 5+ 20** 2+ 3++ 0

28 28 4++ 15** 5++ 6++ 0

29 29 5-- 3++ 22** 0-- 0

30 30 6+ 1-- 5++ 18** 0

Keterangan:

** : Kunci Jawaban

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

-- : Buruk

---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 16,20

Simpang Baku= 5,60

KorelasiXY= 0,57

Reliabilitas Tes= 0,72

Butir Soal= 30

Jumlah Subyek= 30

Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI

AKUUUU\UCHIE.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 -25,00 Mudah -0,060 -

2 2 37,50 Mudah 0,159 -

3 3 37,50 Sedang 0,216 -

4 4 37,50 Sedang 0,240 -

5 5 37,50 Sedang 0,301 -

6 6 25,00 Sedang 0,322 -

7 7 62,50 Sedang 0,512 Sangat Signifikan

8 8 62,50 Sedang 0,475 Sangat Signifikan

9 9 37,50 Sedang 0,475 Sangat Signifikan

10 10 50,00 Sedang 0,449 Sangat Signifikan

11 11 50,00 Sedang 0,415 Signifikan

101

12 12 50,00 Sedang 0,448 Signifikan

13 13 62,50 Sedang 0,417 Signifikan

14 14 37,50 Sedang 0,489 Sangat Signifikan

15 15 50,00 Sedang 0,457 Sangat Signifikan

16 16 87,50 Sedang 0,520 Sangat Signifikan

17 17 50,00 Mudah 0,421 Signifikan

18 18 12,50 Sedang 0,070 -

19 19 75,00 Sedang 0,484 Sangat Signifikan

20 20 25,00 Sedang 0,230 -

21 21 62,50 Sedang 0,542 Sangat Signifikan

22 22 0,00 Sedang -0,015 -

23 23 62,50 Sedang 0,548 Sangat Signifikan

24 24 25,00 Sedang 0,398 Signifikan

25 25 87,50 Sedang 0,630 Sangat Signifikan

26 26 75,00 Sedang 0,645 Sangat Signifikan

27 27 50,00 Sedang 0,411 Signifikan

28 28 37,50 Sedang 0,254 -

29 29 62,50 Mudah 0,528 Sangat Signifikan

30 30 37,50 Sedang 0,351 Signifikan

102

Lampiran 11

Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

4 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1

5 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

6 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0

7 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

8 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0

9 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

10 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

11 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

12 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1

14 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1

15 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

16 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

17 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0

18 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0

21 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

22 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

23 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0

24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0

25 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

27 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1

29 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1

30 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0

N 22 22 19 18 18 13 14 9 12 10 14 15 19 12 13 15

p

0,4 0,27 0,43 0,5 0,47 0,53 0,33 0,33

0,4

7 0,43 0,43 0,3 0,57 0,63 0,73 0,63

q

0,6 0,73 0,57 0,5 0,53 0,47 0,67 0,67

0,5

3 0,57 0,57 0,7 0,43 0,37 0,27 0,37

103

Lampiran 11

Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 12 144

2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8 64

3 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 13 169

4 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15 225

5 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 14 196

6 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 256

7 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 10 100

8 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 10 100

9 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 14 196

10 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 13 169

11 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 13 169

12 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 9 81

13 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 17 289

14 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361

15 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 22 484

16 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 361

17 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 17 289

18 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 64

20 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 16 256

21 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 12 144

22 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 441

23 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 23 529

24 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 144

25 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 22 484

26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 27 729

27 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676

29 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 361

30 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144

N 23 16 15 15 13 11 18 21 17 15 19 15 22 18 483 8595

p 0,57 0,7 0,27 0,53 0,4 0,7 0,77 0,4 0,73 0,9 0,77 0,87 0,63 0,4

q 0,43 0,3 0,73 0,47 0,6 0,3 0,23 0,6 0,27 0,1 0,23 0,13 0,37 0,6

104

Lampiran 12

Hasil Uji Validitas Instrumen

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 -0,060 -

2 2 0,159 -

3 3 0,216 -

4 4 0,240 -

5 5 0,301 -

6 6 0,322 -

7 7 0,512 Sangat Signifikan

8 8 0,475 Sangat Signifikan

9 9 0,475 Sangat Signifikan

10 10 0,449 Sangat Signifikan

11 11 0,415 Signifikan

12 12 0,448 Signifikan

13 13 0,417 Signifikan

14 14 0,489 Sangat Signifikan

15 15 0,457 Sangat Signifikan

16 16 0,520 Sangat Signifikan

17 17 0,421 Signifikan

18 18 0,070 -

19 19 0,484 Sangat Signifikan

20 20 0,230 -

105

21 21 0,542 Sangat Signifikan

22 22 -0,015 -

23 23 0,548 Sangat Signifikan

24 24 0,398 Signifikan

25 25 0,630 Sangat Signifikan

26 26 0,645 Sangat Signifikan

27 27 0,411 Signifikan

28 28 0,254 -

29 29 0,528 Sangat Signifikan

30 30 0,351 Signifikan

106

Lampiran 13

RELIABILITAS TES

Rata2= 16,20

Simpang Baku= 5,60

KorelasiXY= 0,57

Reliabilitas Tes= 0,72

No.Urut No. Subyek Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 Responden 1 6 6 12

2 2 Responden 2 3 5 8

3 3 Responden 3 7 6 13

4 4 Responden 4 7 8 15

5 5 Responden 5 6 8 14

6 6 Responden 6 11 5 16

7 7 Responden 7 7 3 10

8 8 Responden 8 5 5 10

9 9 Responden 9 8 6 14

10 10 Responden 10 5 8 13

11 11 Responden 11 7 6 13

12 12 Responden 12 5 4 9

13 13 Responden 13 9 8 17

14 14 Responden 14 8 11 19

15 15 Responden 15 13 9 22

16 16 Responden 16 11 8 19

17 17 Responden 17 9 8 17

18 18 Responden 18 10 11 21

19 19 Responden 19 4 3 7

107

20 20 Responden 20 10 6 16

21 21 Responden 21 5 7 12

22 22 Responden 22 13 9 22

23 23 Responden 23 14 11 25

24 24 Responden 24 5 7 12

25 25 Responden 25 14 7 21

26 26 Responden 26 13 14 27

27 27 Responden 27 11 12 23

28 28 Responden 28 14 14 28

29 29 Responden 29 14 5 19

30 30 Responden 30 7 5 12

108

Lampiran 14

Uji Normalitas (Pree test kelas Eksperimen)

Skor terbesar = 100

Skor terkecil = 65

Mencari nilai rintangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

R = 100 – 65

R = 35

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

BK = 1 + 3,3 log 36

BK = 1 + 3,3 (1,57)

BK = 1 + 5,18

Bk = 6,18 , dibulatkan = 6

Mencari nilai panjang kelas (I)

I =

I =

= 5,83 dibulatkan = 6

Panjang kelas

(I) F

Titik tengah

(Xi) Fi.Xi F.

65-70 5 67,5 337,5 4556,25 22781,25

71-76 8 73,5 588 5402,25 43218

77-82 11 79,5 874,5 6320,25 69522,75

83-88 4 85,5 342 7310,25 29241

89-94 5 91,5 457,5 8372,25 41861,25

109

95-100 3 97,5 292,5 9506,25 28518,75

Jumlah 36

2892

235143

Mencari Mean (

( = ∑

( = ∑

= 80,33

s = √ ∑ ∑

s = √

s = √

s = √

s = √

= √ = 8,97

Proses pengujian dengan Chi-Square

Panjang

kelas (I)

Batas kelas

(X)

Z

FZ

Luas

interval

Fe

Fo

65-70 64,5 -1,76424 0,038845

0,097762 3,519435 5

71-76 70,5 -1,09569 0,136607

0,198034 7,129216 8

77-82 76,5 -0,42713 0,334641

0,260745 9,386823 11

83-88 82,5 0,241423 0,595386

0,223197 8,035086 4

89-94 88,5 0,909979 0,818583

0,124195 4,471035 5

110

95-100 94,5 1,578535 0,942779

0,044904 1,616554 3

100,5 2,247091 0,987683

= ∑

=

+

+

+

+

+

= 0,622848 + 0,10636 + 0,277233 + 2,026353 + 0,062581 + 1,183952 =

4,279327 = 4,28

Dengan membandingkan dengan

untuk α = 5% (0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat

didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika ˃

, maka distribusi data tidak normal

Jika ˂

, maka data berdistribusi normal.

Ternyata ˂

atau 4,28 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

111

Lampiran 15

Uji Normalitas (Pree test kelas Kontrol)

Skor terbesar = 95

Skor terkecil = 55

Mencari nilai rintangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

R = 95 – 55

R = 40

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

BK = 1 + 3,3 log 36

BK = 1 + 3,3 (1,57)

BK = 1 + 5,18

Bk = 6,18 , dibulatkan = 6

Mencari nilai panjang kelas (I)

I =

I =

= 6,67 dibulatkan = 7

Panjang

Kelas

Nilai tengah

(X)

Fi

F.Xi

F.

55-61 58 5 3364 290 16820

62-68 65 2 4225 130 8450

69-75 72 10 5184 720 51840

76-82 79 12 6241 948 74892

83-89 86 5 7396 430 36980

112

90-97 93 2 8649 186 17298

453 35059 2704 206280

Mencari Mean (

( = ∑

( = ∑

= 75,1

s = √ ∑ ∑

s = √

s = √

s = √

s = √

= √ = 9,53

Proses pengujian dengan Chi-Square

Panjang

Kelas (I)

Batas

kelas

(X)

Z

F (z)

Luas

interval

Fe

Fo

55-61 54,5 -2,16159 0,015325

0,0614548 2,212373 5

62-68 61,5 -1,42707 0,07678

0,1675165 6,030595 2

69-75 68,5 -0,69255 0,244296

0,2724437 9,807974 10

76-82 75,5 0,041973 0,51674

0,2645319 9,523149 12

83-89 82,5 0,776495 0,781272

0,1533364 5,520109 5

90-96 89,5 1,511018 0,934608

113

0,0530252 1,908908 2

96,5 2,24554 0,987633

= ∑

=

+

+

+

+

+

= 3,512456 + 2,69388 + 0,00376 + 0,644198 + 0,049005 + 0,004347

= 6,907645 = 6,91

Dengan membandingkan dengan

untuk α = 5% (0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 =5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat

didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut

Jika ˃

, maka distribusi data tidak normal

Jika ˂

, maka data berdistribusi normal.

Ternyata ˂

atau 6,91 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

114

Lampiran 16

Uji Normalitas (Post test kelas eksperimen)

Skor terbesar = 100

Skor terkecil = 75

Mencari nilai rintangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

R = 100 – 75

R = 25

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

BK = 1 + 3,3 log 36

BK = 1 + 3,3 (1,57)

BK = 1 + 5,18

Bk = 6,18 , dibulatkan = 6

Mencari nilai panjang kelas (I)

I =

I =

= 4,16 dibulatkan = 5

Panjang Kelas

(I)

F

Titik tengah

(X)

Fi.Xi

Fi.

75-79 4 77 308 5929 23716

80-84 9 82 738 6724 60516

85-89 7 87 609 7569 52983

90-94 8 92 736 8464 67712

95-99 4 97 388 9409 37636

100-104 4 102 408 10404 41616

36

3187

284179

115

Mencari Mean (

( = ∑

( = ∑

= 88,53

s = √ ∑ ∑

s = √

s = √

s = √

s = √

= √ = 7,64

Proses pengujian dengan Chi-Square

Panjang

kelas (I)

Batas

kelas (X)

Z

F(Z)

Luas

interval

Fe

Fo

75-79 74,5 -1,83698 0,033106

0,085454 3,076338 4

80-84 79,5 -1,18221 0,11856

0,18038 6,493695 9

85-89 84,5 -0,52745 0,298941

0,251714 9,061701 7

90-94 89,5 0,127315 0,550655

0,232262 8,361422 8

95-99 94,5 0,78208 0,782916

0,141703 5,101297 4

100-104 99,5 1,436845 0,924619

0,057144 2,057194 4

104,5 2,091611 0,981763

116

= ∑

=

+

+

+

+

+

= 0,277327 + 0,967333 + 0,469074 + 0,015622 + 0,237754 + 1,83478 =

3,801891 =3,80

Dengan membandingkan dengan

untuk α = 5% (0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat

didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut

Jika ˃

, maka distribusi data tidak normal

Jika ˂

, maka data berdistribusi normal.

Ternyata ˂

atau 3,80 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

117

Lampiran 17

Uji Normalitas (Post test kelas kontrol)

Skor terbesar = 100

Skor terkecil = 70

Mencari nilai rintangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

R = 100 – 70

R = 30

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

BK = 1 + 3,3 log 36

BK = 1 + 3,3 (1,57)

BK = 1 + 5,18

BK = 6,18 , dibulatkan = 6

Mencari nilai panjang kelas (I)

I =

I =

= 5

Panjang kelas (I) F

Titik tengah

(Xi) fXi Fi.

70-75 11 72,5 797,5 5256,25 57818,75

76-81 6 78,5 471 6162,25 36973,5

82-87 10 84,5 845 7140,25 71402,5

88-93 6 90,5 543 8190,25 49141,5

94-99 1 96,5 96,5 9312,25 9312,25

118

100-105 2 102,5 205 10506,25 21012,5

36 2958 245661

Mencari Mean

= ∑

= ∑

= = 82,17

s = √ ∑ ∑

s = √

s = √

s = √

s = √

√ 8,64

Proses pengujian dengan Chi-Square

Panjang

Kelas (I)

Batas

Kelas (X)

Z

F (z)

luas

interval

Fe

Fo

70-75 69,5 -1,46626 0,071289

0,148853 5,358698 11

76-81 75,5 -0,77171 0,220142

0,249102 8,967657 6

82-87 81,5 -0,07717 0,469244

0,262261 9,441408 10

88-93 87,5 0,617371 0,731505

0,17372 6,253932 6

94-99 93,5 1,311913 0,905225

119

0,072371 2,605352 1

100-106 99,5 2,006455 0,977596

0,019978 0,719217 2

106,5 2,816755 0,997574

= ∑

=

+

+

+

+

+

= 5,938808 + 0,982084 + 0,033049 + 0,010311 + 0,989177 + 2,280818

= 10,23425 = 10,23

Dengan membandingkan dengan

untuk α = 5% (0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = k-1 = 7 - 1 = 6, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

= 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut

Jika ˃

, maka distribusi data tidak normal

Jika ˂

, maka data berdistribusi normal.

Ternyata ˂

atau 10,23 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

120

Lampiran 18

Uji Homogenitas pree test

Eksperimen Kontrol

Jumlah X = 495 Jumlah X = 453

Jumlah = 41467,5 Jumlah

= 35059

=

∑ ∑

=

=

=

= 990,3214

=

∑ ∑

=

=

=

= 838,8214

=

=

=

= 1,18

Sementara untuk nilai F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk

penyebut dan dk pembilang 35 digunakan digunakan interpolasi terhadap nilai

tabel distribusi F sebagai berikut:

30 35 40

5 5

Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0,05 dk = 30,35) = 1,78 dan F

(0,05 dk = 35,40) = 1,72

121

Maka F tabel (0,05 dk = 35) =

=

= 1,75

Berdasarkan interpolasi nilai tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel = 1,75

pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35. Karena

< yaitu 1,18 < 1,75 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari

kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.

122

Lampiran 19

Uji Homogenitas post test

Eksperimen Kontrol

Jumlah X = 537 Jumlah X = 525

Jumlah = 48499 Jumlah

= 46567,5

=

∑ ∑

=

=

=

= 1156,821

=

∑ ∑

=

=

=

= 1111,75

=

=

=

= 1,04

Sementara untuk nilai F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk

penyebut dan dk pembilang 35 digunakan digunakan interpolasi terhadap nilai

tabel distribusi F sebagai berikut:

30 35 40

5 5

Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0,05 dk = 30,35) = 1,78 dan F

(0,05 dk = 35,40) = 1,72

123

Maka F tabel (0,05 dk = 35) =

=

= 1,75

Berdasarkan interpolasi nilai tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel = 1,75

pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35. Karena

< yaitu 1,04 < 1,75 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari

kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.

124

Lampiran 20

Uji Hipotesis pree test

Eksperimen Kontrol

: 80,33 : 75,1

Simpangan baku : 8,97 Simpangan baku : 9,53

=

=

=

=

=

= 9,25

t =

t =

=

√ =

=

= 2,264 = 2,26

Dengan membandingkan dengan untuk α = 5% (0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = 70, maka dicari pada

tabel distribusi T. Dikarenakan nilai derajat kebebasan d.k. tidak tertera secara

tertulis dalam tabel yang dimaksudkan maka dilakukan interpolasi terhadap nilai

tabel sebagai berikut:

I = - ( - )

I = 2,00 – (2,00 – 1,658)

I = 2,00 – (0,02) (0,17)

I = 2,00 – 0,0034 = 1,996 dibulatkan 2,00

Maka didapat = 1,999 = (2,00) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

125

Jika ˃ , maka Ho ditolak.

Jika ˂ , maka Ho diterima.

Ternyata > atau 2,264 > 1,996 (2,00), dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara rata-rata skor pree test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

126

Lampiran 21

Uji Hipotesis post test

Eksperimen Kontrol

: 88,53 : 82,17

Simpangan baku : 7,64 Simpangan baku : 8,64

=

=

=

=

=

= 8,14

t =

t =

=

√ =

=

= 3.125

Dengan membandingkan dengan untuk α = 5% (0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = 70, maka dicari pada

tabel distribusi T. Dikarenakan nilai derajat kebebasan d.k. tidak tertera secara

tertulis dalam tabel yang dimaksudkan maka dilakukan interpolasi terhadap nilai

tabel sebagai berikut:

I = - ( - )

I = 2,00 – (2,00 – 1,658)

I = 2,00 – (0,02) (0,17)

I = 2,00 – 0,0034 = 1,996 dibulatkan 2,00

Maka didapat = 1,996 (2,00) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

127

Jika ˃ , maka Ho ditolak.

Jika ˂ , maka Ho diterima.

Ternyata > atau 3,125 > 1,996 (2,00), dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara rata-rata skor post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

128

Lampiran 22

Tabel

Nilai-Nilai Kritis Chi Kuadrat

d.b Taraf Signifikansi

50% 30% 20% 10% 5% 1%

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

0,455

1,386

2,366

3,357

4,351

5,348

6,346

7,344

8,343

9,342

10,341

11,340

12,340

13,339

14,339

15,338

16,338

17,338

18,338

19,337

20,337

21,337

22,337

23,337

24,337

25,336

26,336

27,338

28,336

29,336

1,074

2,408

3,665

4,878

6,064

7,231

8,838

9,524

10,656

11,781

12,899

14,011

15,119

16,222

17,322

18,418

19,511

20,601

21,689

22,775

23,858

24,939

26,018

27,096

28,172

29,246

30,319

31,391

32,461

33,530

1,642

3,219

4,642

5,989

7,289

8,558

9,803

11,030

12,242

13,442

14,631

15,812

16,985

18,151

19,311

20,465

21,615

22,760

23,900

25,038

26,171

27,301

28,429

29,553

30,675

31,795

32,912

34,027

35,139

36,250

2,706

4,605

6,251

7,779

9,236

10,645

12,017

13,362

14,684

15,987

17,275

18,549

19,812

21,064

22,037

23,542

24,769

25,989

27,204

28,412

29,615

30,813

32,007

33,196

34,382

35,563

36,741

37,916

39,087

40,256

3,841

5,991

7,815

9,488

11,070

12,592

14,067

15,507

16,919

18,307

19,675

21,026

22,362

23,685

24,996

26,296

27,587

28,869

30,144

31,410

32,671

33,924

35,172

36,145

37,652

38,885

40,113

41,337

42,557

43,773

6,635

9,210

11,341

13,277

15,086

16,812

18,475

20,090

21,666

23,209

24,725

26,217

27,688

29,141

30,578

32,000

33,409

34,805

36,191

37,566

38,932

40,289

41,638

42,980

44,314

45,642

46,963

48,278

49,588

50,892

129

Lampiran 23

Tabel

Nilai-Nilai Kritis F

Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah)

d.b untuk

RK

Pembagi

d.b untuk Rerata Kuadrat Pembilang

30 40 50 75 100 200 500 ∞

27

28

29

30

32

34

36

38

40

42

44

46

48

1,88 1,84 1,80 1,76 1,74 1,71 1,68 1,67

2,47 2,38 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,10

1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 1,65

2,44 2,35 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,06

1,85 1,85 1,77 1,73 1,71 1,68 1,65 1,64

3,41 2,32 2,27 2,19 2,15 2,10 2,06 2,03

1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,62

2,38 2,29 2,24 2,16 2,13 2,07 2,03 2,01

1,82 1,76 1,74 1,69 1,67 1,64 1,61 1,59

2,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2,02 1,98 1,96

1,80 1,74 1,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,57

2,30 2,21 2,15 2,08 2,04 1,98 1,94 1,91

1,78 1,72 1,69 1,65 1,62 1,59 1,56 1,55

2,26 2,17 2,12 2,04 2,00 1,94 1,90 1,87

1,76 1,71 1,67 1,63 1,60 1,57 1,54 1,53

2,22 2,14 2,08 2,00 1,97 1,90 1,86 1,84

1,74 1,69 1,66 1,61 1,59 1,55 1,53 1,51

2,20 2,21 2,05 1,97 1,94 1,88 1,84 1,81

1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,54 1,51 1,49

2,17 2,08 2,02 1,94 1,91 1,85 1,80 1,78

1,72 1,66 1,63 1,58 1,56 1,52 1,50 1,48

2,15 2,06 2,00 1,92 1,88 1,82 1,78 1,75

1,71 1,65 1,62 1,57 1,54 1,51 1,48 1,46

2,13 2,04 1,98 1,90 1,86 1,80 1,76 1,72

1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 1,50 1,47 1,45

2,11 2,02 1,96 1,88 1,84 1,78 1,73 1,70

130

Lampiran 24

Tabel

Nilai-Nilai Kritis t

d.b Taraf Signifikansi

20% 10% 5% 2% 1% 0,1%

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

60

120

3,078

1,886

1,638

1,533

1,476

1,440

1,415

1,397

1,383

1,372

1,363

1,356

1,350

1,345

1,341

1,337

1,333

1,330

1,328

1,325

1,323

1,321

1,319

1,318

1,316

1,315

1,314

1,313

1,311

1,310

1,303

1,296

1,289

1,282

6,314

2,920

2,353

2,132

2,015

1,943

1,859

1,860

1,833

1,812

1,796

1,782

1,771

1,761

1,753

1,746

1,740

1,734

1,729

1,725

1,721

1,717

1,714

1,711

1,708

1,706

1,703

1,701

1,699

1,697

1,684

1,671

1,658

1,645

12,706

4,303

3,182

2,776

2,571

2,447

2,365

2,306

2,262

2,228

2,201

2,179

2,160

2,145

2,131

2,120

2,110

2,101

2,093

2,086

2,080

2,074

2,069

2,064

2,060

2,056

2,052

2,048

2,045

2,042

2,021

2,000

1,980

1,900

31,821

6,965

4,541

3,747

3,365

3,143

2,998

2,896

2,821

2,764

2,718

2,681

2,650

2,624

2,602

2,583

2,567

2,552

2,539

2,528

2,518

2,508

2,500

2,492

2,485

2,479

2,473

2,467

2,462

2,457

2,423

2,390

2,358

2,326

63,657

9,925

5,841

4,604

4,032

3,703

3,499

3,355

3,250

3,169

3,106

3,055

3,012

2,977

2,947

2,921

2,898

2,878

2,861

2,845

2,831

2,819

2,807

2,797

2,787

2,779

2,771

2,763

2,756

2,750

2,704

2,660

2,617

2,576

636,619

31,598

12,941

8,610

6,859

5,959

5,405

5,041

4,781

4,587

4,437

4,318

4,221

4,140

4,073

4,015

3,965

3,922

3,883

3,850

3,819

3,792

3,767

3,745

3,725

3,707

3,690

3,674

3,659

3,646

3,551

3,460

3,373

3,291

Nama

NIM

Jurusan

Judul

LEMBAR UJI REFERENSI

Siti Suci Lestari

1 1 1001 10000s2

Pendidikan Agama Islam (PAD

Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak

No Judul dan Halaman Buku Paraf

Pembimbing

BAB I1 Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen

Agama RI 2006, Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama

Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan

Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya,2006), cet. 3, hal. 130

J Ramayulis, M eto do I o gi P endi dikan Ag ama I s I am,

(Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet.2,hal.72 /{4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010),hal. 1l lf5 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju

Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat, PT.

Ciputat Press Group, 2005), hal. 1 12

BAB II

6 Slameto, Belaj ar dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),

hal.2,3-4, /

7 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan

Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

2010), cet.4, hal. 55, 59-60

8 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis

Kompetensi, (lakarta: Gaung Persada Press, 2004),

hal.98

9 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,20ll), hal. 9 f10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), }{al. 22 /Nl1 Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Hal. 92 /t2 H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar,

(Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, 1987), cet. 1,

hal.24/

13 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan, (Jakarta: Bimi Aksara, 1993), hal. 133 f14 Mahmoud Syaltouf Islam sebagai Aqidah dan

Syari'ah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1915), cet. 3, hal.

22

l5 Zahrudin A. R, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi

Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

cet.1, hal. 1

/

t6 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/

Budi Pekerti dalam lbadah dan Tasawuf,

(Jakarta:CV. Karya Mulia, 2005), Edisi kedua,hal.25

17 Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah

Akh I a k, ( J akarta : Dirj en P embinaan Kel embagaan

Agama Islam, 1988), hal. 1

18 Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran

"a

(GBPP) Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: 1998), cet. 1 /rt9 Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto,

Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektrt

(Bandung: ALFABETA,2013), cet. 4, hal. 39

20 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (PT. Remaja

Rosdakary a: 2013), hal. 20 5 -206 /21 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran

Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,2002), hal. 51,

51-53N

22 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), cet. 2, hal.

84-85ft{

BAB III

23 Zainal Aifrn, P e. n e I i t i a n P e n d i d i kan ( M e t o d e d a n

Paradigma Baru), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

201 l), hal. 21 5, 245 -246

24 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(P e n d e ka t an kuan t i t a t if, ku a li t a t if, d an R &D ),(Bandung: ALFABETA, cv, 2013), Cet. 16, h. 118

n{25 Nurul Zuiah, Metodologi Penelitian Sosial Dan

Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), Cet.2,

hal. 168

({

26 M Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian

ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001,), Cet. 1, hal.

1276

2l Anas Sudij ono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,

(Jakarta: Rajawali Pers:201 1), hal. 184 /{28 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. 3, hal.

100 /

29 Sugiyono, Statis tika untuk penelitian, (Bandung:

ALFABETA,2011), cet. 19, hal. 359-361 /rt30 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan

Nonp ar ametrik, (T angerang, PT. Pustaka Mandiri :

2014),hal.62,94

31 Anas Sudjono, Pengantar Evalusi Pendidikan,

(Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),ha1.312,

389

)Z Burhan Nugiantoro, Statistik Terapan untuk

P e ne li ti an I lmu - I lmu S o c i a l, (Yo gyakarta: Gadj ah

Mada University Press, 2002), hal. 104-1056

JJ Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 27 8 N34 Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan,

(Jakarta: Gaumg Persada Press, 2A01), Cet. 1, hal.

105/,{

35 Anas Sudij ono, Pengantar Statistik Pendidikan,

(Jakarta: Raja Grapindo Persada,2007),h. 314

Jakarta 14 November 2014

Mengetahui Pembimbing

Drs. H. Masaan AF. M. Pd

NrP. 195107161981031005

KEMENTERIAN AGAMA.}-.,.,.i"* UIN JAKARTAJ, * FITKB"; {

ry 6 Jl h H. Juanda No gb ctputat 1s412 tndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 111

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0l/F.1/KM.01 .313939120124Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

EIs H. Masan AF, M. PdPembimbing SkripsiFakultas Ilrnu'l'arbiyah dan Keguruant,t lN Syarif 11 idayatLrl lah

Jakarta.

Nama

NIM

J unrsan

Senrester

Judul Skripsi

Tembusan:l. Dekan FITK2. Mahasisrva ybs.

Jakarta, l3 November 2014

As s alamu' al aiku m wr. wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk rnenjadi pernbirnbing llll(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Siti Suci Lestari

r I l00r 1000052

Pendidikan Agama Islam (PAI)

IX (Sembilan)

PENGARUH ME ODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL

BELA.IAR SISWA DALAM MARA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

JLrdul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal l3 Januari 2014. abstraksi/ontline terlampir. Saudara dapat rnelakukan perubahan redaksional pada -iudultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, rnohon pembimbing rnenghubungiJ urusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang s,:lama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

ll/ a s s al antu' al ai kum wr. w b.

a.n. DekanKa.iur ndidikan Agama lslam

l)r. . Abdul Majid Khan, M.Ag19580707 198703 r 00s>aNt

KEMENTERTAN AGAMAYAYASAN PONDOK PESANTREN MATHLABUSSA'ADAH

MTs. ttiATH LABU SSA'ADAHSK.Pendirian : No.Wi/I/HK.00Al00llW7 E/.30 Mei 1997

Akreditasi Nilai A. NSM : 121232060109 /NPSN : 20271

lltl.B 0esa lenjonagara RT/RIU.005/001 Gigalontang Telp. (0265)

e-maiL mathlab mtsE!vahoo.cs.idlbloossst lrttp://nrts-mdhlah.blogspot.com

NamaNomor lnduk Mahasiswa

Program Studi/ Jurusan

Jenjang

Lokasi Penelitian

Nomor : Mts.10.06.2.109/PP.005/ O41DO14Lamp. : -Hal : Penelitian

Tasikmalaya, 14 Oktober 2014

KepadaYth, Dekan FITK Sariana S.{

Dra. Nurlena, iiA, Ph.DUIN Syarif Hidayatullah

di-Jakarta

Yang bertanda tiangan di bawah ini Kepala MTs Mathlabussa'adah Desa Tenjonagara

Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, menerangkan bahwa :

: SlTl SUCI LESTARI

:1110011000052

: Pendidikan Agama lslam (PAl)

: S.1 ( Strata Satu )

: MTs Mathlabussa'adah Desa Tenjonagara

Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya

Telah melaksanakan Penelitian di Sekolah kami pada tanggal 12 Juli s/d 03 Oktober 2014 ,

dalam rangka Penulisan Skripsi/ Tesis yang berjudul:

" Pengaruh tletode Sosiodrama Terfiadap Hasil Belaiar Siswa Dalam iiata Pelaiaran

Akidah Akhlak " siswa kelas Vlll ( Delapan ) tlathlabussa'adah Kecamatan Cigalontang

Kabupaten Tasikmalaya

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sekolah,

NURYAMIN1WU242007011029

sI

t

Nomor : Un.0'1/F. 1/KM.O1 .31.*!!.!.12014l-amp.'. Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

Tembusan:I Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Jakarta, 03 Juli 2014

Tempat

Assal am u' al aiku m w r.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama :Siti Suci Lestari

NIM : 1110011000052

Jurusan : Pendidikan Agama lslam (PAl)

Semester : lX (Sembilan)

Judul Skriosi : Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa

Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang

sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di

instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin'

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut

melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassal am u' al aiku m wr.wb.

an Agama lslam

ul.Majid Khon, Dr. M.Ag."19680307 199803 1 002

:.,&

ss u

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJt lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 541 2 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No-Rev'rsi: : 01-1t1Hal

SURAT PERM OHONAN IZIN PENELITIAN