Upload
vuongtuong
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS
MATHLABUSSA’ADAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun oleh:
SITI SUCI LESTARI
NIM: 1110011000052
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
iii
ABSTRAK
Siti Suci Lestari (1110011000052). Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap
Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi
Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode sosiodrama
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini
dilaksanakan di Mts. Mathlabusa’adah Tasikmalaya. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian One-Group
Pretest-Postest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
Purposie Sampling. Sampel penelitian yang pertama berjumlah 36 siswa untuk
kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Sosiodrama. Sampel yang kedua
berjumlah 36 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan Metode
Konvensional. Analisis data proses kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh
hasil t-hitung 3,13 dan t-tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,00, maka t-
hitung > t-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Metode
Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamiin, segala puji syukur kehadirat illahi rabbi,
penguasa seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Agung yang selalu
memberikan limpahan rahmat, karunia dan kebaikan, petunjuk serta kekuatan
sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Mathlabusa’adah pada
materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan
Qanaah).
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’i Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI), dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc, MA sebagai Sekertaris Jurusan
Pendidikn Agam Islam (PAI).
3. Drs. H. Masan AF, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi, penulis ucapkan
terimakasih yang tak terhingga atas saran, kritik dan masukan yang telah
mengarahkan dengan sabar dan penuh harapan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
5. Drs. Nuryamin, Kepala Sekolah MTs. Mathlabusa’adah, dewan guru serta
seluruh staf karyawan MTs. Mathlabusa’adah yang telah memberikan izin
penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
6. Ibu Cucu, S. PdI, Guru Akidah Akhlak MTs. Mathlabusa’adah, yang telah
membimbing dan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian ini.
v
7. Seluruh siswa MTs. Mathlabusa’adah.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta (M. Hakim dan Sri Mulyani Y, S. Pd) yang
selalu menyayangiku, mendukungku, dan menyemangatiku. Terimakasih atas
segala doa, nasehat, kasih sayang dan pengorbanan kalian yang tulus.
Mungkin ini belum bisa membalas jasa-jasa Baba dan Mamah berikan,
semoga ini akan menjadi salah satu wujud terimakasih ananda kepada
Ayahanda dan Ibunda tercinta.
9. Saudara kandungku yang terkasih Aang Usep Nur Akasah Lc, MA, Nde
Hilda Resti Utami dan Dede Desi Nazila yang selalu tak bosan menyemangati
dan memotivasi serta membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Saudaraku tersayang Teteh Nur Hasanatul Azizah dan Ela Nurlatifah yang
selalu mendoakan, menyemangati, dan menemani penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada sahabat-sahabatku Yani, Mimah, Sulas, Njur, Titi, Pipit, Upi, Rahma,
Mae, Zarqoni, Ical, Tio, Yuda dan semua keluarga P20AI, yang tidak henti-
hentinya memberikan semangat dan rasa kekeluargaan yang erat, yang selalu
indah untuk dikenang dan tidak bisa penulis lupakan dalam menggapai semua
cita-cita kita ini. Thank’s for All. Semoga Allah selalu memberikan
kebahagian.
12. Teman-teman angkatan 2010 yang telah mengajarkan penulis arti sebuah
persahabatan dan kedewasaan dalam berfikir.
13. Keluarga besar Pondok Pesantren Daar El Hikam, yang telah mengajarkan
penulis ilmu agama dan mengajarkan kesabaran yang luar biasa . Semoga
Allah limpahkan rahmat dan kebahagian untuk Aby Bahrudin beserta
keluarga.
14. Seluruh pihak yang tidak disebutkan namanya satu persatu, namun tidak
mengurangi rasa terimakasih dan penghargaan penulis kepadanya.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.Penulis berharap semoga ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
vi
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, 14 November 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ……………….. i
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ………………………….. ii
ABSTRAK ………………………..............................………………….. iii
KATA PENGANTAR ………………......................………………….. iv
DAFTAR ISI ………………..........................………………………….. vi
DAFTAR TABEL ……………...................…………………………….. x
DAFTAR DIAGRAM ………………....................…………………….. x
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………...........…….. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ………………………………………….. 1
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah ………………………………….……..... 6
2. Pembatasan Masalah ……….………………………………... 6
3. Perumusan Masalah …………………………………………. 6
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar Akidah Akhlak
1. Pengertian Hasil Belajar ……………………………………… 8
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belaja.…………….. 12
3. Pengertian Akidah Akhlak …………………………………… 13
4. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak ………………………... 15
5. Hasil Belajar Akidah Akhlak ………........................…........... 16
viii
B. Metode Sosiodrama
1. Pengertian Sosiodrama ....…………………………………….. 17
2. Tujuan Sosiodrama…………………………….....…..….......... 18
3. Petunjuk Menggunakan Metode Sosiodrama……....….……… 19
4. Keunggulan Metode Sosiodrama ……………………………. 19
5. Kelemahan Metode Sosiodrama ..……………………….......... 20
C. Hasil Penelitian yang Relevan ……...…………………………….. 20
D. Kerangka Berfikir ..........................................………………........... 22
E. Hipotesis Penelitian ………………...……….................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian ……………………………………………. 24
2. Waktu Penelitian ……………………………………………. 24
B. Metode dan Desain Penelitia…………………………………….. 25
C. Variabel Penelitian...………………………………………........... 26
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi……………………………………………….............. 26
2. Sampel ………………………………………………................ 27
E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………........... 28
F. Instrumen Penelitian ...………………………………………......... 29
G. Uji Coba Instrumen
1. Validitas Instrumen ………………………………………..... 32
2. Realibilitas Instrumen ………………………………………. 33
3. Analisis Derajat Kesukaran ……………………………...…. 34
4. Daya Pembeda ………………………………………............ 35
H. Teknis Analis Data
1. Uji Normalitas …………………………………………........... 36
2. Uji Homogenitas …………………………………………........ 39
3. Uji Hipotesis ………………………………………….............. 39
I. Interpretasi Data ………………………………………….............. 40
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Mathlabusa’adah
1. Sejarah Sekolah …...................................................................... 42
2. Gambaran Siswa ………………….....………………………… 42
3. Gambaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan ……………… 43
4. Gambaran Sarana dan Prasarana …………………................... 44
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........................................................................... 45
2. Deskripsi hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ......................................................................... 49
3. Pengujian Hipotesis ……………………………………….. 53
C. Temuan Penelitian ………………..........................…………….. 53
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian .................................. 54
E. Keterbatasan Penelitian ………………......................................... 56
F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata Pelajaran
Akidah Akhlak (Quasi Eksperimen) ……….....................………. 57
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………...……………………………….. 59
B. Implikasi ………………..........................….....………………….. 59
C. Saran …………………....………………………………..………. 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian 24
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 25
Tabel 3.3 Rincian Populasi Terjangkau 27
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 29
Tabel 4.1 Data Siswa Dalam Tiga Tahun Terakhir 42
Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Ajaran 2014-2015 43
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan 43
Tabel 4.4 Ruang Prasarana 44
Tabel 4.5 Ruang Sarana 45
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest 47
Tabel 4.7 Hasil Uji t Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Postest 50
Tabel 4.9 Hasil Uji t Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51
Tabel 4.10 Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest dan Postest dan selisihnya 52
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest 53
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen 46
Diagram 4.2 Hasil Pretest Kelas Kontrol 46
Diagram 4.3 Hasil Postest Kelas Eksperimen 49
Diagram 4.4 Hasil Postest Kelas Kontrol 50
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 75
Lampiran 5: Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar 79
Lampiran 6: Soal Uji Coba Instrumen 82
Lampiran 7: Kunci Jawaban (Soal Uji Tes Instrumen) 86
Lampiran 8: Soal Pretest dan Postest 87
Lampiran 9: Kunci Jawaban (Soal Pretes dan Postest) 60
Lampran 10: Hasil Anates 91
Lampiran 11: Rekapitualasi Uji Validitas Instrumen 100
Lampiran 12: Hasil Uji Validitas Instrumen 102
Lampiran 13:Realibilitas Instrumen 104
Lampiran 14: Uji Normalitas (Pretest Kelas Eksperimen) 106
Lampiran 15: Uji Normalitas (Pretest Kelas Kontrol) 109
Lampiran 16: Uji Normalitas (Postest Kelas Eksperimen) 112
Lampiran 17: Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol) 115
Lampiran 18: Uji Homogenitas Pretest 118
Lampiran 19: Uji Homogenitas Postest 120
Lampiran 20: Uji Hipotesis Pretest 122
xii
Lampiran 21: Uji Hipotesis Postest 124
Lampiran 22: Tabel Nilai-Nilai Kritis Chi Kuadrat ( Tabel) 126
Lampiran 23: Tabel Nilai-Nilai Kritis F (F Tabel) 127
Lampiran 24: Tabel Nilai-Nilai Kritis t (t Tabel) 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk
mempertahankan kehidupan manusia yang mengemban tugas dari sang Kholiq
untuk beribadah.
Manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan oleh Allah SWT dengan
suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain
dalam kehidupannya. Untuk mengolah akal pikirannya diperlukan suatu pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan firman
Allah SWT :
لناهم ن الطيبات وفض ن خلقنا ت فضيلا ولقد كرمنا بن آدم وحلناهم ف الب ر والبحر ورزق ناهم م على كثري م
Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan
Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan
kelebihan yang sempurna”. (Q. S. Al-Isra’[17]: 70) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1
Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani “Islam adalah syari’at Allah yang
diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah
1 Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2
kepadanya. Penanaman keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan melalui
proses pendidikan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan”.2 Pendidikan
Agama Islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk
paedagogis manusia dilahirkan dengan membawa potensi yaitu dapat dididik dan
mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta pendukung dan
pemegang kebudayaan.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
dalam meyakini, memahami, menghayati agama islam melalui kegiatan
bimbingan pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk
menghormati hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan
berisikan tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar memiliki pribadi
yang sholeh dan sholehah. Dengan adanya tuntunan inilah pendidik harus lebih
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu Pendidikan
Agama Islam, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berakibat pada peningkatan mutu pendidikan.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji
tentang masalah-masalah kehidupan nyata (Fiqh), akhlak/ perilaku (Aqidah
Akhlak), Sejarah Umat Terdahulu (SKI), dalil aqli dan naqli (Qur’an Hadis), dan
lain sebagainya. PAI berkaitan dengan kehidupan dunia dan akhirat sehingga PAI
bukan hanya penguasaan kumpulan materi/ pengetahuan berupa teori-teori,
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja yang harus dihafal atau dimengerti
melainkan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam
peningkatan kualitas belajar mengajar, apabila pembelajaran menyenangkan
dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Dalam hal ini guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan
2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3, hal. 130.
3
potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga
tujuan pembelajaran tercapai.
Pendidikan Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan
kepada seluruh siswa khususnya pada lembaga-lembaga pendidikan agama
seperti pesantren, madrasah-madrasah islamiyah termasuk juga sekolah umum
seperti SMP dan SMA.
Pendidikan Akidah Akhlak adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap
anak didik agar kelak setelah selesai dari pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai
pandangan hidup (way of live). Pendidikan Aqidah akhlak juga merupakan
bagian pendidikan yang amat penting berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai,
antara lain: keyakinan, keagamaan dan akhlak. Oleh karena itu pendidikan
Akidah Akhlak juga menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
Dalam hal ini diketahui bahwasannya Akidah Akhlak merupakan suatu mata
pelajaran pendidikan agama islam, materi yang terdapat dalam Akidah Akhlak
sangat banyak, sehingga banyak pula yang harus dibahas. Hal ini membutuhkan
waktu yang cukup banyak bagi guru untuk dapat menjelaskan materi secara
keseluruhan. Oleh karenanya diperlukan metode yang tepat yang dapat
mengantarkan siswa kepada tujuan pembelajaran secara efisien. Untuk
mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien serta tujuan pembelajaran
dapat tercapai, maka diperlukan metode yang tepat. Metode pendidikan yang
tidak tepat guna akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar
mengajar sehingga banyak waktu dan tenaga yang akan terbuang sia-sia.
Konsep belajar dan mengajar merupakan dua buah konsep kependidikan
yang saling berkaitan. Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi
proses mengajar. Mengajar atau pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari
seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum
4
mengetahui.3 Mengajar biasanya terjadi dalam situasi formal yang dengan
sengaja diprogramkan oleh guru dalam mentransformasikan materi kepada siswa
berdasarkan kurikulum dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Selain itu
guru juga sebagai pelaksana dan penyeimbang kegiatan belajar mengajar.
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari
pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya.
Sedangkan kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi
anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan
metode yang tepat dan memberinya motivasi.4
Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa
dengan guru dan antar siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian interaksi
mengandung unsur saling memberi dan menerima. Dalam setiap interaksi belajar
mengajar ditandai sejumlah unsur, yaitu: tujuan yang hendak dicapai, siswa dan
guru, bahan pelajaran, metode yang digunakan untuk menciptakan situasi belajar
mengajar, dan penilaian yang fungsinya untuk menetapkan seberapa jauh
ketercapaian tujuan. Istilah belajar mengajar sendiri berarti suatu proses
perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber
belajar. Sumber belajar dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.5
Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran
agama islam adalah kurangnya perhatian guru agama terhadap penggunaan
metode mengajar, umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah saja
sehingga menimbulkan kejenuhan terhadap siswa yang akhirnya siswa tidak
memperhatikan penjelasan guru. Pada akhirnya materi tersebut tidak dapat
tersalurkan dan tidak dapat diserap dengan baik oleh siswa. Disamping itu juga
guru kurang memperhatikan sikap dan perilaku siswa. Kondisi siswa yang aktif
dan variatif, mereka tidak akan duduk diam saja ketika guru mengajar, tetapi
3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. 2, hal. 72.
4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 17.
5 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat, PT.
Ciputat Press Group, 2005), hal. 112.
5
cenderung lebih aktif. Untuk itu apabila guru hanya menggunakan metode
ceramah saja maka tidak akan membuat mereka fokus terhadap pelajaran, bahkan
mereka malah lebih asik ngobrol sendiri dibanding hanya mendengarkan
penjelasan guru. Dengan demikian hasil belajar siswa tidak akan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika metode yang
digunakan benar-benar tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling
berkaitan. Disini guru sangat berperan penting dalam membimbing anak didik ke
arah terbentuknya pribadi yang diinginkan.
Maka dari itu, guru agama pada mata pelajaran Akidah Akhlak tertantang
untuk bisa menyampaikan materi secara efisien dan efektif serta dapat membuat
anak-anak menjadi fokus dalam proses pembelajaran. Ketika penulis melakukan
penelitian, sebelum pembelajaran Akidah Akhlak ini menggunakan metode
sosiodrama dan hanya menggunakan metode ceramah, maka itu tidak akan
membuat siswa diam dan fokus terhadap pelajaran malah siswa akan sibuk
dengan urusannya sendiri. Untuk itu, penggunaan metode sosiodrama sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak. Selain dapat membuat
siswa aktif juga dapat membuat siswa menjadi lebih fokus memperhatikan guru
disamping penjelasan materi.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul:
“Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di MTs Mathlabussa’adah”
6
B. Identifikiasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi
permasalahan pada beberapa hal, yaitu:
a. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
b. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan hanya berpusat pada guru.
c. Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
d. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan di kelas VIII hanya
menggunakan metode ceramah.
e. Metode yang membuat siswa aktif seperti sosiodrama belum diterapkan.
f. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak masih belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
g. Penilaian Pendidikan Agama Islam (PAI) masih menitik beratkan pada
aspek kognitif.
2. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, peneliti membatasi masalah
yang akan diteliti, yaitu:
a. Metode yang membuat siswa aktif seperti Sosiodrama belum diterapkan.
b. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak belum sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah yang
ingin diajukan adalah:
a. Adakah pengaruh Metode Sosiodrama terhadap hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Akidah Akhlak?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode Sosiodrama
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Mathlabussa’adah.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa : penerapan metode sosiodrama ini diharapkan dapat membantu
siswa dalam mempelajari mata pelajaran Akidah Akhlak agar mudah
dipahami dan diingat.
2. Bagi guru : dari penelitian ini diharapkan seorang guru menerapkan motode
sosiodrama sebagai alternatif motede dalam pembelajaran Akidah Akhlak.
3. Bagi sekolah : hasil penelitian ini diharapakan menjadi pengetahuan yang
bermanfaat dan menambah wawasan peneliti serta dapat lebih mudah
memahami tugas berat yang yang diemban seorang guru.
4. Bagi pembaca khususnya mahasiswa : penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik yang perlu diteliti lebih lanjut
dan lebih mendalam.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar Akidah Akhlak
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu
“hasil” dan “belajar” yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk
memahami lebih mendalam mengenai hasil belajar, akan dibahas terlebih
dahulu pengertian belajar.
Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan
mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa definisi
tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
Menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.1 Sedangkan menurut Alisuf Sabri “belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan
tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru
atau memperbaiki/ meningkatkan perilaku yang sudah ada”.2
1 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.
2.
2 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 2010), cet. 4 , hal. 55.
9
Gage (1984) dalam buku yang ditulis oleh Martinis Yamin
mendefinisikan:
Belajar sebagai suatu proses di mana organisma berubah perilakunya
diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan
bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
Definisi belajar ini mengandung pengertian bahwa belajar adalah
perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui
pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. 3
Demikian juga menurut Suyono dan Hariyanto “belajar adalah suatu
aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”.4
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas
yang dilakukan seseorang secara sadar yang melibatkan unsur jiwa dan raga
sehingga terjadi perubahan-perubahan perilaku yang relatif menetap (secara
kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam dirinya baik berupa kemahiran
berdasarkan alat inderanya maupun pengalamannya.
Dari uraian diatas, dapat dirumuskan ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar menurut Slameto, yaitu:
a. Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis . suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
3 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2004), hal. 98.
4 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal.
9.
10
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah
dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat
aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan karena usaha individu itu sendiri.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar bersifat menetap dan
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan perilaku yang terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku
yang benar-benar disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.5
Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang / siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.6
Sedangkan menurut Muhibbin Syah “hasil belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.7 Jadi hasil
belajar atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan belajar yang melibatkan proses kognitif siswa
tersebut mengalami perubahan tingkah laku yang relative menetap.
Hasil belajar menurut Dr. Sudiyanto yang dikutip oleh Dr. H. Y.
Waluyo dalam bukunya Penilaian Pencapaian Hasil Belajar adalah
5 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hal. 3-4.
6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Hal.
22.
7 Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),
Hal. 92.
11
“Tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan”.8
Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku
siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan
mendemonstrasikan pengetahunnya serta keterampilannya. Perubahan
inilah yang disebut hasil belajar. Hal ini selaras dengan pendapat DR.
Suharismi Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
mengatakan, “Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses
belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang
dapat diamati dan dapat diukur.9
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang setelah
melakukan kegiatan belajar, yang menghasilkan perubahan kearah yang
lebih baik pada diri seseorang tersebut, baik dalam hal pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai, maupun sikap yang bersifat menetap dan
konsisten.
Berdasarkan teori Bloom dapat dikemukakan tiga jenis hasil belajar,
yaitu hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif dan hasil belajar
psikomotorik.10
Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang memerlukan kegiatan
berfikir, meliputi hasil belajar pengetahuan, hasil belajar pengalaman, hasil
belajar penerapan, hasil belajar analisis, dan hasil belajar evaluasi.
Hasil belajar afektif adalah hasil belajar yang berhubungan dengan
perasaan dan kehendak seseorang, berupa minat, sikap, nilai, dan kebiasaan
siswa.
8 H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka,
1987), cet. 1, hal. 24.
9 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bimi Aksara, 1993), hal. 133.
10
H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka,
1987), cet. 1, hal. 24.
12
Hasil belajar psikomotorik adalah hasil belajar yang berhubungan
dengan keterampilan gerak seseorang. Dasar kemampuan yang diukur
adalah kemampuan fisik. Terdiri atas hasil belajar gerakan refleks,
kemampuan fisik, gerakan yang terampil, gerakan persepsi merupakan
dasar untuk memperoleh hasil belajar psikomotorik tingkat yang lebih
tinggi dan bukan gerakan otot-otot motorik belaka.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasi Belajar
Menurut M. Alisuf Sabri, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa di sekolah secara garis besar dapat dibagi dalam dua
bagian, yaitu:
a. Faktor Eksternal (Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa). Yang
termasuk faktor eksternal antara lain adalah:
1) Faktor-Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
faktor lingkungan alam/ non sosial dan faktor lingkungan sosial.
Yang termasuk faktor lingkungan alam/Non sosial ini seperti:
keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat
letak gedung sekolah, dan sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan
sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya
akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
2) Faktor-faktor instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/ Sarana fisik kelas,
sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau
materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
b. Faktor Internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa) berupa
faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.
13
1) Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan
kebugaran fisik serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan
pendengaran.
2) Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa adalah
faktor minat, bakat, inteligensi, motovasi dan kemampuan-kemampuan
kognitif seperti: kemampuan persepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan
dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa.11
3. Pengertian Akidah Akhlak
Secara etimologis aqidah berasal dari kata ‘aqada ya’qidu ‘aqdan
‘aqidatan berarti keyakinan. Dengan demikian aqidah bisa dikatakan sebagai
keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat meningkat dan
mengandung perjanjian.
Sebagian ulama fiqih mendefinisikan aqidah, sebagai berikut: Aqidah
ialah suatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk dirubahnya.
Ia beriman sesuai dengan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti
beriman kepada Allah SWT, hari kiamat, kitab-kitab Allah, dan Rasul-Rasul
Allah SWT.
Menurut Mahmoud Syaltout “kepercayaan (Aqidah) adalah segi teoritis
yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai
dengan suatu keimanan yang tidak dicampuri oleh syak, wasangka dan tidak
dipengaruhi oleh keragu-raguan”.12
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah
keyakinan dalam yang bersifat mengikat dan mengandung perjanjian serta
menjadi sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh serta sukar untuk dirubah.
11 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 2010), cet. 4 , hal. 59-60.
12 Mahmoud Syaltout, Islam sebagai Aqidah dan Syari’ah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), cet. 3,
hal. 22.
14
Kata Akhlak merupakan kata yang sering sekali terdengar sehari-hari.
Begitu kita mendengar kata ini sehingga seolah-olah kita tahu pengertian kata
ini dengan jelas, padahal jika ditanyakan apa itu akhlak kita biasanya terdiam
dan memikirkan jawabannya.
Pengertian Akhlak dapat ditinjau dari dua pengertian, etimologis dan
pengertian terminologis. Menurut etimologi, ahklak adalah kata arab “Akhlaq”
yang menurut logat diartikan “ budi (خلق) ”jamak dari kata “khuluqun ,(أخالق)
pekerti, tingkahlaku dan tabi’at.13
Sedangkan Moh. Ardani, “Akhlak Tasawuf; Nilai-nilai Akhlak/ Budi
pekerti dalam ibadah dan Tasasawuf; mengutip dari ibnu miskawih sebagai
pakar bidang akhlak mengatakan bahwa: “ sikap yang tertanam dalam jiwa
yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran
dan perhitungan”.14
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan
suatu tindakan, tanpa pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu.
Dari kedua pengertian di atas yaitu akidah dan akhlak dapat diketahui
bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat, karena akidah atau iman
dan akhlak berada dalam hati. Dengan demikian tidak salah kalau pada
sekolah tingkat Tsanawiyah kedua bidang bahasan ini dijadikan satu mata
pelajaran, yaitu akidah akhlak.
13 Zahrudin A. R, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet.1, hal. 1.
14
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadah dan Tasawuf,
(Jakarta:CV. Karya Mulia, 2005), Edisi kedua, hal. 25.
15
Adapun pengertian mata pelajaran akidah akhlak sebagaimana yang
terdapat GBPP adalah:
Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang
pendidikan dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi Akidah
dan Akhlak. Mata pelajaran Akidah Akhlak juga merupakan bagian dari
mata pelajaran pendidikan agama islam yang memberikan bimbingan
kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaharan
agama islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari.15
4. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak
Tujuan adalah sarana yang hendak dicapai setelah kegiatan selesai.
Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah adalah untuk
menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Adapun tujuan pembelajaran Akidah Akhlak menurut GBPP depertemen
Agama yaitu:
a. Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan
hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah
lakunya.
b. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk
mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk dalam
hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama
manusia maupun dengan alam lingkungannya.
c. Memberikan bekal kepada anak atau siswa tentang akidah dan akhlak
untuk melanjutkan pelajaran ke jenjang pendidikan menengah.16
15 Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akhlak, (Jakarta: Dirjen Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, 1988), hal. 1.
16 Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:
1998), cet. 1.
16
5. Hasil Belajar Akidah Akhlak
Hasil Belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami aktivitas belajar sehingga terjadi perubahan perilaku. Hasil belajar
ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dari
kehidupan siswa tersebut. Jadi hasil belajar Akidah Akhlak adalah suatu bukti
pencapaian pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep Akidah Akhlak
yang diperoleh setelah melalui proses kegiatan pembelajaran.
B. Metode Sosiodrama
Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat
diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu
sistim pengajaran.
M. Basyiruddin Usman dalam bukunya Metodologi Pembelajaran Agama
Islam mengatakan bahwa “pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan di mana pengajaran
berlangsung”.17
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan dalam buku yang
ditulis oleh Armai Arief “bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran, di antaranya:
tujuan yang hendak dicapai, kemampuan guru, anak didik, Situasi dan kondisi
pengajaran di mana berlangsung, fasilitas yang tersedia, waktu yang tersedia,
serta kebaikan dan kekurangan sebuah metode”.18
Dengan demikian, peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh
17 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),
hal. 32.
18 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)h.
109.
17
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.
Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan
sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai
penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik
kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Proses belajar mengajar
yang baik hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara
bergantian. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas
guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.19
1. Pengertian Sosiodrama
Menurut pendapat Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri
Harmianto sosiodrama berasal dari kata sosio dan drama.
Sosio berarti sosial menunjuk pada obyeknya yaitu masyarakat
menunjukkan pada kegiatan-kegiatan sosial, dan drama berarti
mempertunjukkan, mempertontonkan atau memperlihatkan. Sosial atau
masyarakat terdiri dari manusia yang satu sama lain terjalin hubungan yang
dikatakan hubungan sosial. Metode sosiodrama berarti cara menyajikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau
mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.20
Jadi sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu
situasi sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat
memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.
Abdul Majid juga berpendapat dalam bukunya yaitu Strategi
Pembelajaran bahwa:
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah
19 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011),
cet.1 2, hal. 76.
20 Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan
Efektif, (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 4, hal. 39.
18
kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain
sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan
kemampuan siswa untuk memecahkannya.21
Sedangkan M. Basyiruddin Usman mengatakan bahwa:
Metode sosiodrama merupakan teknik mengajar yang banyak kaitannya
dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial.
Engkoswara dalam buku yang ditulis oleh M. Basyiruddin Usman
mengartikan sosiodrama adalah suatu drama tanpa naskah yang akan
dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup
]diceritakan dengan singkat dalam temp 4 atau 5 menit, kemudian siswa
menerangkannya. Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil
dari kejadian-kejadian sosial, oleh karena itu dinamakan sosiodrama.22
Dari berbagai pengertian sosiodrama tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa metode sosiodrama adalah pemecah masalah yang terjadi dalam
konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-maslah tersebut
melalui sebuah drama.
2. Tujuan Sosiodrama
Tujuan yang diharapkan dengan sosiodrama antara lain ialah:
a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain.
b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.
c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok
secara spontan.
d. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
21 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (PT. Remaja Rosdakarya: 2013), hal. 205-206.
22
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),
hal. 51.
19
3. Petunjuk Menggunakan Metode Sosiodrama
a. Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa
untuk dibahas.
b. Ceritakan kepada kelas mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks
cerita tersebut.
c. Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan
peranannya di depan kelas.
d. Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu
sosiodrama sedang berlangsung.
e. Beri kesempatan pada para pelaku untuk berunding beberapa menit
sebelum mereka memainkan perannya.
f. Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai keterangan.
g. Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan
masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut.
h. Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan
lebih lanjut.23
4. Keunggulan metode Sosiodrama
a. Siswa terlatih untuk dapat mendramatisasikan sesuatu dan juga melatih
keberanian mereka.
b. Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para siswa.
c. Siswa dapat menghayati sesuatu peristiwa sehingga mudah mengambil
suatu kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri.
d. Siswa dilatih dalam menyusun buah pikiran secara teratur.
23 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011),
cet.1 2, hal. 84-85.
20
5. Kelemahan Metode Sosiodrama
a. Banyak menyita waktu atau jam pelajaran.
b. Memerlukan persiapan yang teliti dan matang.
c. Kadang-kadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang
diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan
kurang cocok dengan minatnya, dan sebagainya.
d. Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu kesimpulan.24
Metode sosiodrama termasuk pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik
karena di dalamnya terdapat ciri-ciri yang sama dengan aktive learning, di
antaranya adalah:
1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi
terkendali.
2) Guru sebagai motivator, fasilitator, perancang, dan pengelola.
3) Guru dan siswa menerima peran kerjasama (partnership).
4) Bahan-bahan pelajaran dipilih berdasarkan kelayakan
5) Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran
6) Tujuan ditulis dengan jelas untuk selanjutnya diukur/dites.25
C. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang metode sosiodrama pernah dilakukan oleh Ruzainah
(2013) yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode
Sosiodrama Pada Mata Pelajaran IPS Materi Penyimpangan Sosial Kelas VIII-1
di MTs. Umdatur Rasikhien Jakarta, bahwa metode sosiodrama menunjukkan
hasil yang positif dan menjadikan siswa kelas VIII-1 lebih termotivasi untuk
24 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),
hal. 51-53.
25 Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarata: Kencana, 2009), hal.
225
21
belajar IPS. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hasil belajar Postest mencapai rata-rata
72,58. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yaitu 86,02. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
Penelitian tentang metode sosiodrama juga dilakukan oleh Muhammad
Nurul Fajri (2013) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan
menggunakan Metode Sosiodrama Di SMP Nusantara Plus Kelas VIII-4 Ciputat
Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan
nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 49 pada saat pretest meningkat
menjadi 67 pada saat posttest. Setelah dilakukan perbaikan pada proses belajar
pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa 59 pada saat pretest meningkat
menjadi 81 pada saat postest. Penelitian ini menggunakan model penelitian
tindakan kelas (PTK).
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ida Awaliyah (2013), yang
berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) pada Pokok Bahasan Lembaga-Lembaga Negara melalui metode
Sosiodrama Peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Falah, Jakarta
Barat. Hasil analisis deskripsi mengugkapkan bahwa dengan data sebagai
berikut: Siklus I, rata-rata hasil belajar PKn adalah 64 dengan presentase
ketuntasan 60%, dan pada siklus II, rata-rata hasil belajar PKn mengalami
kenaikan 40%, dan seluruh siswa memperoleh ketuntasan, sehingga hasil belajar
pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 82 dengan presentase ketuntasan 100%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan hasil belajar PKn Pokok Bahasan Lembaga-Lembaga Negara
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Falah, Jakarta Barat. Penelitian ini
menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan action research.
22
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Abdullah (2012) dengan judul
Metode Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah
Akhlak Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti Jakarta dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa keaktifan belajar aqidah akhlak siswa setelah dilakukan
penerapan metode pembelajaran Role Playing menunjukkan bahwa rata-rata
seluruh aspek hasil belajar siswa kelas V. A pada pokok bahasan mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil rata-rata
presentase lembar observasi keaktifan belajar siswa untuk tiap siklus, yaitu pada
siklus I hasil belajar 7,20 untuk siklus II sebesar 7,50. Sedangkan pada siklus III
sebesar 8,00. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK).
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana yang telah dipaparkan, maka dalam
penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Pendidikan diharapkan mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh
generasi muda. Namun kenyataan menunjukkan bahwa berbagai strategi,
pendekatan, metode, teknik, dan model yang dikembangkan secara inovatif di
bidang pendidikan belum berhasil sepenuhnya mengoptimalkan potensi tersebut.
Dalam belajar dibutuhkan sebuah metode yang dapat membuat suasana
pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, tidak membosankan dan
dapat membangun keaktifan siswa didalamnya. Metode pembelajaran merupakan
suatu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Dengan
menggunakan metode diharapkan terjadi interaksi baik dari guru ke murid
maupun murid ke murid.
Penggunaan metode yang relevan dengan pelajaran akan sangat membantu
para murid untuk dapat memahami materi pelajaran. Sehingga hasil belajar yang
23
diinginkan dapat tercapai dengan optimal. Dan pemilihan metode ini harus benar-
benar disesuaikan dengan kondisi siswa agar siswa dapat melaksanakannya.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu mencari cara untuk
menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan. Salah satu caranya yaitu
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, diantaranya adalah metode
Sosiodrama. Metode Sosiodrama diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
karena metode ini menarik dan dapat diterapkan dibeberapa mata pelajaran.
Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
secara aktif. Metode Sosiodrama memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempraktekkan keterampilan spesifiknya di depan kelas melalui demonstrasi.
Siswa diberi waktu untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan
lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan
siswa untuk memecahkannya. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk
mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu.
Adapun kelemahan dari metode ini adalah: a) Banyak menyita waktu atau
jam pelajaran. b) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang. c) Kadang-
kadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang diberikan karena
alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan kurang cocok dengan
minatnya, dan sebagainya. d) Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat
mengambil suatu kesimpulan.
24
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
: Tidak terdapat pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar Akidah
Akhlak
: Terdapat pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar Akidah
Akhlak
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTS Mathlabussa’adah, yang berlokasi di
Kp. Tenjonegara Cigalontang Tasikmalaya.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2014
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1. 14 Juli 2014 Survei ke sekolah dan memberikan surat
izin penelitian.
2. 09 September 2014 Pretest dan pertemuan pertama kelas
eksperimen
3. 12 September 2014 Pretest dan pertemuan pertama kelas
control
26
4. 16 September 2014 Pertemuan kedua kelas eksperimen
5. 19 September 2014 Pertemuan kedua kelas control
6. 23 September 2014 Pertemuan ketiga kelas eksperimen
7. 26 September 2014 Pertemuan ketiga kelas kontrol
8. 30 September 2014 Pertemuan keempat kelas eksperimen
9. 03 Oktober 2014 Pertemuan keempat kelas kontrol
10. 07 Oktober 2014 Postest kelas eksperimen
11. 10 Oktober 2014 Postest kelas kontrol
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai eksperimen semu (Quasi
Eksperimen). Ini dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi
salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu
randomisasi subjek penelitian, sehingga kemungkinan sukar sekali dapat
digunakan eksperimen murni. Sebagaimana yang telah diketahui, penentuan
sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak
mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah
terbentuk dalam kelas secara alami, sehingga tidak mungkin melakukan
randomisasi. Adapun rancangan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Rancangan Penelitian
Kelompok Variabel Bebas Variabel Terikat
(R) E XE Y
(R) P XP Y
27
Keterangan:
E : Kelompok Eksperimen
P : Kelompok Kontrol
XE : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen
(Metode sosiodrama)
XP : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol (metode
ceramah)
Y : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok
R : Proses pemilihan subyek tidak secara random
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variable, yaitu:
1. Variable bebas (X) : Metode Sosiodrama
2. Variable terikat (Y) : Hasil Belajar Akidah Akhlak
D. Populasi dan Sample
1. Populasi
Zainal Arifin dalam bukunya Penelitian Pendidikan Metode dan
Paradigma Baru mengatakan bahwa:
Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik
berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki
atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk
mini (miniature population). Dengan kata lain, jika seluruh anggota
populasi diambil, maka cara ini disebut sensus, tetapi jika hanya
sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data, maka cara itu
disebut sampel.1
Populai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Populasi target adalah seluruh siswa di MTS Mathlabussa’adah kelas
VII sampai dengan kelas IX berjumlah 491 siswa. Sedangkan populasi
1 Zainal Arifin,Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 215.
28
terjangkau adalah siswa kelas VIII berjumlah 176 siswa, dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Rincian Populasi Terjangkau
Kelas Jumlah Siswa
VIII A 36
VIII B 37
VIII C 36
VIII D 36
VIII E 31
Jumlah 176
2. Sample
Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R&D mengatakan bahwa “sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.2
Sample yang digunakan pada penelitian ini adalah Non Probability
Sampling. Karena dalam pengambilan sampel ini peneliti tidak memberi
peluang/ kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel sehingga penarikan sampel ini dilakukan secara tidak
acak. Cara pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),
(Bandung: ALFABETA, cv, 2013), Cet. 16, h. 118.
29
yakni pengambilan unsur sample atas dasar tujuan tertentu sehingga
memenuhi keinginan dan kepentingan peneliti.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok,
yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok control.
a. Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang mendapat
pembelajaran aktif. Sampel yang dipilih sebagai kelompok
eksperimen adalah siswa kelas VIII D yang berjumlah 36 siswa.
b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang tidak mendapatkan
treatment secara terpisah. Sampel yang dipilih sebagai kelas control
adalah siswa kelas VIII C yang berjumlah 36 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian diambil dari hasil belajar Akidah Akhlak pada kelompok
control dan eksperimen yang diperoleh dari skor pretest dan postest pada
pokok bahasan Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar,
Syukur, dan Qanaah) di mana tes yang dikerjakan pada dua kelompok
tersebut sama.
F. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data”.3 Sebagai alat pengumpul data, instrumen berhubungan
erat dengan teknik pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis metode
penelitian. Karena itu, secara tidak langsung instrumen penelitian akan
menyesuaikan dengan metode penelitiannya. Akibatnya, dikenal beberapa
jenis instrumen penelitian sesuai dengan metodenya tadi. Secara garis besar,
instrumen terbagi atas instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen yang
berbebtuk tes dapat berupa tes objektif dan tes uraian, sedangkan instrumen
yang tergolong nontes di antaranya dapat berupa angket, wawancara,
observasi atau studi dokumentasi.
3 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007), Cet. 2, hal. 168.
30
“Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah
memenuhi persyaratan validitas dan realibilitas. Bahkan menurut Suherman
dan Sukjaya lebih lengkap lagi, alat evalusi yang baik dapat dilihat dari:
validitas, realibilitas, objektivitas, praktikabilitas, daya pembeda, derajat
kesukaran, efektivitas option, dan efesiensi”. 4 Tujuannya adalah sebagai alat
ukur untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik
secara obyektif. Untuk mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok
tidak ada perbedaan hasil belajar, maka dilakukan observasi dengan pretest,
sedangkan untuk mengetahui terdapat hasil belajar, maka kedua kelompok
(kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) diuji dengan postest.
Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar pada penelitian ini
berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan empat alternatif
jawaban yang terdiri atas 30 soal pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan
materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur,
dan Qanaah). Instrumen yang dugunakan ini juga untuk mengukur aspek
kognitif yang meliputi pengatahuan, pengalaman, dan aplikasi. Adapun kisi-
kisi instrumen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi - Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
No Kompetensi Dasar Materi Indikator No. Butir
Soal
1. Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah
Akhlak
terpuji
kepada
diri
sendiri
(tawakal,
ikhtiar,
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya tawakal
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya ikhtiar
Menjelaskan
1, 2,
7, 8,
12, 13
4 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001),
Cet. 1, hal. 127.
31
sabar,
syukur,
dan
qanaah)
pengertian dan
pentingnya sabar
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya syukur
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya qanaah
18, 19
26, 27
2. Mengidentifikasi
bentuk dan contoh
perilaku tawakal,
ikhtiar, sabar,
syukur, dan qanaah
Bentuk
dan
contoh-
contoh
perilaku
tawakal,
ikhtiar,
sabar,
syukur,
dan
qanaah
Menyebutkan
contoh-contoh
sikap tawakal,
ikhtiar, sabar,
syukur, dan qanaah
Menunjukkan ciri-
ciri orang yang
memiliki sikap
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah
3, 9, 14,
22, 28, 30
4, 15, 20,
23
3. Menunjukkan nilai-
nilai positif dari
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
fenomena
kehidupan
Nilai-nilai
positif dari
tawakal,
ikhtiar,
sabar,
syukur,
dan
qanaah
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari
tawakal dalam
fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari
ikhtiar dalam
5
10
32
fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari
sabar dalam
fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari
syukur dalam
fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari
qanaah dalam
fenomena
kehidupan
16
24
29
4. Menampilkan
perilaku tawakal,
ikhtiar, sabar,
syukur, dan qanaah
dalam fenomena
kehidupan
Perilaku
tawakal,
ikhtiar,
sabar,
syukur,
dan
qanaah
Menunjukkan
contoh sikap
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
lingkungan
keluarga
Menunjukkan
contoh sikap
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
6
11, 17
33
lingkungan sekolah
Menunjukkan
contoh sikap
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
lingkungan
masyarakat
21, 25
G. Uji Coba Instrumen
1. Validitas Instrumen
“Validitas adalah suatu derajat ketetapan instrumen (alat ukur),
maksudnya apakah instrumen yang digunakan benar-benar tepat untuk
mengukur apa yang akan diukur”.5 Sebutir item dapat dikatakan telah
memiliki validitas yang tinggi atau dinyatakan valid, jika skor-skor pada
butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah
dengan skor totalnya atau bahasa statistiknya adalah ada korelasi positif
yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Maka sebuah item
dapat dinyatakan valid apabila skor item yang bersangkutan terbukti
mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.6 Jika
skor butir dikotomi misalnya 0,1 maka untuk menghitung koefisien
korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan koefisien
korelasi biserial, yaitu sebagai berikut:
√
5 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 245-246.
6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers:2011), hal. 184.
34
Di mana :
= koefisien korelasi yang melambangkan kekuatan korelasi antara
variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai
Koefisien Validitas Item
= skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir
item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul
= skor rata-rata dari skor total
= deviasi standar dari skor total
p = proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya
q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya
2. Reliabilitas Instrumen
“Reabilitas instrument adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur
atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Menurut Suharsimi
Arikunto, sebuah tes dikatakan reliable jika hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama”.7
Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R
20 (Kudor-Richardson 200 karena skor butir soal berbentuk dikotomi),
yaitu:
( ){ ∑
}
Dimana:
k : jumlah item dalam instrument
pi : proporsi siswa yang menjawab benar
qi : proporsi siswa yang menjawab salah
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. 3,
hal. 100.
35
st 2 : standar deviasi dari tes
8
Dengan demikian koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0.91-1.00 Sangat tinggi
0.71-0.90 Tinggi
0.41-0.70 Cukup
0.21-0.40 Rendah
<0.20 Sangat rendah
Standar deviasi dengan rumus9 :
∑ ( )
3. Analisis Derajat Kesukaran
Untuk mengukur derajat kesukaran soal dilakukan analisis dengan
menggunakan rumus: 10
P =
Keterangan:
P : Angka indeks kesukaran item
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes hasil belajar
8 Sugiyono, Statistika untuk penelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 359-361.
9 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, (Tangerang, PT. Pustaka
Mandiri: 2014), hal. 62.
10 Anas Sudijono, Pengantar Evalusi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),
hal. 372.
36
Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut:
0.00-0.30 Soal sukar
0.30-0.70 Soal sedang
0.70-0.100 Soal mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil
belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah. Cara menguji daya pembeda
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:11
D =
–
=
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
11 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),
hal. 389.
37
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
0.00-0.20 Jelek
0.20-0.40 Cukup
0.40-0.70 Baik
0.70-1.00 Baik sekali
H. Teknis Analisi Data
1. Uji Normalitas
Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya yaitu Statistik Terapan Untuk
Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial mengatakah bahwa:
Data-data beskala interval sebagai hasil pengukuran pada umumnya
mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, suatu data ternyata tidak
mengikuti asumsi itu bukanlah hal yang mustahil. Untuk mengetahui
kepastian sebaran data yang diperoleh, haruslah dilakukan data
normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan kata lain,
analisis statistik yang pertama dilakukan dalam rangka analisis data
adalah analisis statistik yang berupa uji normalitas.12
Uji normalitas pada penelitian ini yang digunakan adalah dengan uji
Chi Square.
Rumus :
= ∑( )
Dimana :
: frekuensi observasi
: frekuensi yang diharapkan, bila tidak dapat diketahui
: Chi Kuadrat13
12 Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Social, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2002), hal. 104-105.
13 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, (Tangerang, PT. Pustaka
Mandiri: 2014), hal. 94.
38
Sementara itu, kriteria tes yang diharapkan adalah apabila hitung <
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.
Sedangkan bila hitung > tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel tidak berdidtribusi normal.
Adapun langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan
pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat, menurut
Riduwan, dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil
b. Menentukan rentangan (R) dengan cara:
R = skor terbesar - skor terkecil
c. Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara:
K = 1 + 3,3 log n
d. Mencantumkan panjang kelas (i) dengan cara:
I =
e. Menentukan proporsi
f. Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel
Tabel bantu perhitungan distribusi frekuensi
No Interval Fo Xi P Xi fXi fX2
g. Menentukan rata-rata (mean) dengan cara :
= ∑
h. Menentukan simpangan baku (s) dengan cara :
s = √ ∑ (∑ )
( )
i. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
39
1) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah
interval dan menanbah 0,5 pada kelas atas interval.
2) Mencari nilai Z-score dengan menggunakan rumus:
Z = [
]
3) Mencari luas 0 - Z, dari tabel kurva normal 0 - Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 - Z, untuk angka baris pertama dengan baris kedua, untuk
angka baris kedua, dicari dengan mengurangkan angka baris kedua
dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris
paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden.
6) Membuat tabel bantu chi-kuadrat dalam bentuk :
No Batas
Kelas
Z –
score
Luas 0
- Z
Luar tiap
interval
fe fo Chi-
Kuadrat
1
2
Langkah selanjutnya yaitu menentukan harga dengan taraf
signifikan 0,05 pada derajat kebebasan (dk) = k - 1. Setelah itu
menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak Ho jika >
atau terima Ha jika < . Langkah yang terakhir yaitu
penarikan kesimpulan.
40
2. Uji Homogenitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian tehadap kesamaan
(homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas
yang digunakan adalah uji Fisher. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:
F =
Dimana : = ∑ (∑ )
( )
Keterangan :
F : Homogenitas
: Variansi terbesar
: Variansi terkecil
Dengan kriteria untuk uji homogenitas ini adalah:
Ho diterima jika Ho : data memiliki varians homogen
Ho ditolak jika Ho : data tidak memiliki varians homogen.
3. Uji Hipotesis
“Untuk selanjutnya yaitu menggunakan rumus “t”Test. “t”Test adalah
salah satu statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah
random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang
signifikansi”. 14
Rumus “t”Test adalah :
t =
√
14 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 278.
41
Dimana :
s = ( )
( )
Keterangan:
: Rata-rata data kelompok 1 (kelompok eksperimen)
: Rata-rata data kelompok 2 (kelompok kontrol)
: Banyaknya data kelompok 1 (kelompok eksperimen)
: Banyaknya data kelompok 2 (kelompok kontrol)
: Simpang baku rata-rata hasil belajar kelompok 1 (kelompok
eksperimen)
: Simpangan baku rata-rata hasil belajar kelompok 2 (kelompok
kontrol)
: Hasil nilai distribusi
: Nilai deviasi gabungan
Hasil perhitungan dibandingkan dengan dengan taraf
signifikansi 0,05. Adapun kriteria pengujiannya, sebagai berikut:
Jika > maka Ho ditolak
Jika < maka Ho diterima.15
I. Interpretasi Data
Interpretasi data terhadap “t” yang telah kita peroleh dari hasil
perhitungan lazim disebut dengan diberi lambang selanjutnya
diberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “t” (Tabel harga kritik
“t”) yang sebelumnya dicari terlebih dahulu derajat kebebasannya (df) atau
15 Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gaumg Persada Press, 2007),
Cet. 1, hal. 105.
42
(db) dengan rumus df atau db = ( ) dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jika sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik “t” yang
tercantum dalam tabel (diberi lambang ) maka hipotesis nihil yang
mengatakan tidak adanya perbedaaan mean dari kedua sampel ditolak,
berarti perbedaan mean dari kedua sampel itu adalah perbedaan yang
signifikan.
2. Jika lebih kecil dari pada maka hipotesis nihil yang mengatakan tidak
adanya perbedaan mean dari kedua sampel yang bersangkutan disetujui.
Berarti perbedaan mean dua sampel itu bukanlah perbedaan mean yang
signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi secara kebetulan saja (by
chance) sebagai akibat Sampling Error.16
16 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007), h.
314.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Mathlabussa’adah
1. Sejarah Sekolah
Mts Mathlabussa’adah adalah lembaga pendidikan formal yang setara
dengan SMP dibawah naungan Kementrian Agama Yayasan
Penyelenggara “YPPM” (Yayasan Pondok Pesantren Mathlabussa’adah).
MTs Mathlabussa’adah berdiri pada tahun 1997 dan sekarang sudah status
akreditasi A (sangat baik) dari BAN tahun 2012 telah menyelenggarakan
Ujian Nasional Mandiri.
Sarana prasarana senantiasa diperbaharui dan dikembangkan menurut
situasi dan keadaan sesuai perkembangan, memiliki bangunan (ruangan)
sendiri, dan senantiasa mengembangkan guna peningkatan pembangunan
fisik maupun non fisik.
2. Gambaran Siswa
Gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah dalam tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1
Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Tahun
Ajaran
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
2011-2012 129 4 128 4 113 4 370 12
2012-2013 148 4 123 4 118 4 389 12
2013-2014 189 6 145 4 106 4 440 14
44
Adapun gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah tahun ajaran
2014/2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2.
Data Siswa tahun Ajaran 2014-2015
Kelas Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
VII 180 5
VIII 176 5
IX 135 4
Jumlah 491 14
3. Gambaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Untuk mengetahui gambaran pendidik dan tenaga kependidikan dapat
dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS di perbantukan Tetap 4
2 Guru Tetap Yayasan 30
3 Guru Honorer -
4 Guru Tidak Tetap -
Tenaga Kependidikan
1 Tenaga Administrasi 3
2 Bendahara 1
3 Perpustakaan 1
4 Satpam/ Security 1
45
4. Gambaran Sarana dan Prasarana
Gambaran sarana dan prasarana MTs. Mathlabussa’adah dapat dilihat
di tabel 4.4 dan 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.4
Ruang Prasarana
No Bangunan/
Ruang
Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Buruk
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 12 8 4 2 - 2
2 Perpustakaan 1 - - - - 1
3 R. Lab. IPA - - - - - -
4 R. Lab. Biologi - - - - - -
5 R. Lab. Fisika - - - - - -
6 R. Lab. Kimia - - - - - -
7 R. Lab. Komputer 1 - 1 - - 1
8 R. Lab. Bahasa - - - - - -
9 R. Pimpinan 1 - 1 1 - -
10 R. Guru 1 1 - - - -
11 R. Tata Usaha 1 - 1 1 - -
12 R. Konseling 1 - 1 - - 1
13 Mesjid 1 - 1 - 1 -
14 R. UKS 1 - 1 - - 1
15 Jamban 6 - 6 - 2 4
16 Gudang 1 - 1 - - 1
17 R. Sirkulasi - - - - - -
18 Tempat Olah
Raga
1 - - - 1 -
19 Keterampilan - - - - - -
46
Tabel 4.5
Ruang Sarana
No Jenis Sarana Jumlah Kondisi Keterangan
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Lab. IPA - - - -
2 Lab. Biologi - - - -
3 Lab. Fisika - - - -
4 Lab. Kimia - - - -
5 Lab. Komputer - - 1 -
6 Lab. Bahasa - - - -
7 Lab. Pembelajaran
Lainnya
- - - -
B. Deskripsi data
1. Deskripsi Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan pretest, diketahui bahwa nilai
tertinggi yang berhasil diperoleh kelopmpok eksperimen sebelum
diberikan perlakuan adalah 100 dan terendah adalah 65. Nilai rata-rata
yang berhasil diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 80,33 dan
standar deviasi sebesar 8,97. Sedangkan hasil perhitungan pretest kelas
kontrol menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang berhasil diperoleh
siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Nilai rata-rata yang
berhasil diperoleh siswa kelas kontrol adalah 75,1 dan standar deviasi
sebesar 9,53.
Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram 4.1 dan 4.2 di
bawah ini:
47
Diagram 4.1
Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Diagram 4.2
Hasil Pretest Kelas Kontrol
Dari diagram 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui bahwa perolehan
nilai pretest sebagian besar siswa kelas eksperimen yaitu 10 orang
siswa memperoleh nilai antara 77 - 82. Sedangkan sebagian besar siswa
Jum
lah
Rentang Kelas
Jum
lah
Rentang Kelas
48
pada kelas kontrol terlihat sebanyak 12 orang siswa memperoleh nilai
antara 76 - 82. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa,
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebelum menjalankan
proses pembelajaran sudah cukup baik. Rekapitulasi hasil pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Pretest
Data Eksperimen Kontrol
N 36 36
Max 100 95
Min 65 55
Mean 80,33 75,1
SD 8,97 9,53
Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah
yang berhasil dicapai siswa pada pretest kedua sampel penelitian, baik
eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang berbeda yaitu
untuk kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah
adalah 65, sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi adalah 95 dan
nilai terendah adalah 55. Sementara nilai rata-rata yang berhasil
diperoleh kelas eksperimen adalah 80,33 dengan standar deviasi sebesar
8,97, sementara itu nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas kontrol
adalah 75,1 dengan standar deviasi sebesar 9,53. Hasil ini menunjukkan
bahwa hasil pretest kedua sampel penelitian tergolong cukup bagus.
Adapun hasil uji t terhadap hasil pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:
49
Tabel 4.7
Hasil Uji t Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 36 36
80,33 75,1
SD 8,97 9,53
2,26
2,00
Perbandingan 2,26 > 2,00
Kesimpulan > = Ho ditolak dan Ha diterima,
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata pretes
kelas eksperimen dan kelas kontrol
Keterangan :
N = Jumlah siswa
= Rata-rata
SD = Standar Deviasi
= Nilai Hitung
= Nilai Tabel
Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara perolehan rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan rata-
rata skor pretest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t
sebagaimana terlampir pada lampiran 20 , diperoleh sebesar
2,26. Apabila hasil pretest dibandingkan dengan pada taraf
kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00, maka dapat dilihat
bahwa hasil pretest lebih besar dibandingkan dengan .
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika
50
> maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Deskripsi Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan
menggunakan metode sosiodrama, maka hasil belajar diambil dengan
cara memberikan postest pada kelas eksperimen dengan nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 75, sedangkan pada kelas kontrol dengan nilai
tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas
eksperimen adalah 88,53 dengan standar deviasi 7,64. Dan nilai rata-
rata yang diperoleh kelas kontrol sebesar 82,17 dengan standar deviasi
8,64.
Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil postest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram 4.3 dan 4.4 di
bawah ini:
Diagram 4.3
Hasil Postest Kelas Eksperimen
Jum
lah
Rentang Kelas
51
Diagram 4.4
Hasil Postest Kelas Kontrol
Dari diagram 4.3 dan 4.4 di atas dapat diketahui bahwa perolehan
nilai postest sebagian besar siswa kelas eksperimen yaitu 9 orang siswa
memperoleh nilai antara 80-84. Sedangkan sebagian besar siswa pada
kelas kontrol terlihat sebanyak 11 orang siswa memperoleh nilai antara
70-75. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa perolehan hasil postest
siswa kelas eksperimen menunjukkan angka yang tinggi. Rekapitulasi
hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Postest
Data Eksperimen Kontrol
N 36 36
Max 100 100
Min 75 70
Mean 88,53 82,17
SD 7,64 8,64
Jum
lah
Rentang Kelas
52
Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah
yang berhasil dicapai siswa pada postest kedua sampel penelitian, baik
eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang berbeda yaitu
untuk kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah
adalah 75, sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi adalah 100 dan
nilai terendah adalah 70. Sementara nilai rata-rata yang berhasil
diperoleh kelas eksperimen adalah 88,53 dengan standar deviasi sebesar
7,64, sementara itu nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas kontrol
adalah 82,17 dengan standar deviasi sebesar 8,64. Hasil ini
menunjukkan bahwa perolehan nilai postest kelas eksperimen lebih
tinggi dari pada perolehan nilai kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode sosiodrama
lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode
konvensional.
Adapun hasil uji t terhadap hasil postest kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji t Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 36 36
88,53 82,17
SD 7,64 8,64
3,13
2,00
Perbandingan 3,13 > 2,00
Kesimpulan > = Ho ditolak dan Ha diterima,
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol
53
Keterangan :
N = Jumlah siswa
= Rata-rata
SD = Standar Deviasi
= Nilai hitung
= Nilai Tabel
Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara perolehan rata-rata skor postest kelas eksperimen dengan rata-
rata skor postest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t
sebagaimana terlampir pada lampiran 21 , diperoleh sebesar
3,13. Apabila hasil posttest dibandingkan dengan pada
taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00, maka dapat
dilihat bahwa hasil postest lebih besar dibandingkan dengan
. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika
> maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata postest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Rekapitulasi keseluruhan nilai pretest dan postest serta selisih nilai
pretest dan postest kelas ekasperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel 4.10 di bawah ini :
Tabel 4.10
Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest dan Postest dan selisihnya
Statistik Eksperimen Kontrol
Pretest Postest Selisih Pretest Postest Selisih
Nilai Tertinggi 100 100 0 95 100 5
Nilai Terendah 65 75 10 55 70 15
Nilai Rata-
Rata
80,33 88,53 8,2 75,1 82,17 7,07
54
3. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.11
Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest
Nilai DK T hitung T tabel Kesimpilan Data
Pretest 72 2,26 2,00 Ho ditolak / Ha diterima
Postest 72 3,13 2,00 Ho ditolak / Ha diterima
Hasil perhitungan hipotesis nilai pretest diperoleh t hitung sebesar 2,26
dengan t tabel sebesar 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan DK = N1 + N2 -
2, maka DK = 36 + 36 – 2 = 70. Dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Diterimanya Ha menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.
Data pada hasil perhitungan postest diperoleh t hitung sebesar 3,13 dan t
tabel 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan DK = N1 + N2 – 2, maka DK = 36
+ 36 – 2 = 70. Dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Diterimanya Ha berarti menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.
C. Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian penulis menemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Uji validitas, dari 30 soal instrumen didapat item yang valid sebanyak 20
dan yang tidak valid sebanyak 10 item.
2. Uji realibilitas diperoleh nilai realibilitas sebesar 0,72 hal ini
menunjukkan bahwa dari data instrumen penelitian adalah realibilitas.
3. Uji normalitas data kelas Eksperimen sebelum diberikan perlakuan
diperoleh nilai ˂
yaitu 4,28 < 11,07, sedangkan untuk
kelas kontrol nilai ˂
yaitu 6,91 < 11,07. Dan setelah
diberikan perlakuan maka data kelas Eksperimen memperoleh nilai
˂
yaitu 3,80 < 11,07, sedangkan kelas Kontrol
55
memperoleh nilai ˂
yaitu 10,23 < 11,07. Dengan
demikian maka uji normalitas data adalah data berditribusi normal.
4. Uji homogenitas pree test diperoleh nilai F tabel = 1,75 dan F hitung =
1,18. Karena < yaitu 1,18 < 1,75 maka data dari kedua
kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Sedangkan Uji
homogenitas Post test diperoleh diperoleh nilai F tabel = 1,75 dan F
hitung = 1,04. Karena < yaitu 1,04 < 1,75 maka data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
5. Uji hipotesis pree test diperoleh t hitung = 2,26 dan t tabel = 2,00. Maka
> yaitu 2,26 > 2,00 yang berarti bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Sedangkan untuk uji hipotesis post test diperoleh t hitung = 3,13
dan t tabel = 2,00. Maka > yaitu 3,13 > 2,00 yang berarti
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor post test
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode sosiodrama
berpengaruh atau tidak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah
Akhlak kelas VIII MTs. Mathlabusa’adah.
Berdasarkan perhitungan validitas instrument pada tes konsep Akhlak
terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah)
yang terdiri dari 30 soal didapat 20 item= soal dengan validitas baik yaitu
nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29,
dan 30. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrument didapat tingkat reliabilitas
tinggi dengan nilai 0,72.
Kemudian dari deskripsi data di atas, hasil pretest kelas eksperimen
memperoleh nilai rata-rata ( ) sebesar 80,33 dan nilai rata-rata ( ) kelas
kontrol sebesar 75,1. Namun setelah diberikan perlakuan hasil postest kelas
56
eksperimen mencapai nilai rata-rata ( sebesar 88,53 dan kelas kontrol
sebesar 82,17.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pretes kelas
eksperimen adalah 4,28 dan pretes kelas kontrol adalah 6,91,
sedangkan hasil kedua kelas penelitian yang dihitung berdasarkan
derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11,07. Apabila kedua hasil
dibandingkan dengan maka nilai
kedua sampel penelitian
tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada . Berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, yaitu <
maka kedua sampel
dapat dikatakan berdistribusi normal. Dan hasil uji normalitas post test
menunjukkan bahwa kelas eksperimen adalah 3,80 dan
kelas kontrol adalah 10,23, sedangkan hasil kedua kelas penelitian
yang dihitung berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11,07. Apabila
kedua hasil dibandingkan dengan
maka nilai kedua
sampel penelitian tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada
. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu
<
maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal.
Untuk uji homogenitas pree test, nilai tabel distribusi F diperoleh nilai
= 1,87 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk pembilang dan dk penyebut
35. Karena < yaitu 1,18 < 1,87 maka Ho diterima, artinya
bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
Dan untuk post test, nilai tabel distribusi F diperoleh nilai = 1,87 pada
taraf signifikan 0,05 dengan dk pembilang dan dk penyebut 35. Karena
< yaitu 1,04 < 1,87 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
Sedangkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t pretest
diperoleh nilai = 2,26 dan = 2,00. Karena > (2,26 >
2,00) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan uji t postest diperoleh nilai
= 3,13 dan = 2,00. Karena > (3,13 > 2,00) maka Ho
57
ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama dan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode konvensional pada konsep
akhlak.
Artinya sebelum diterapkannya metode sosiodrama, kegiatan belajar
mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkannya metode sosiodrama untuk
kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif dibanding kelas
kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan
beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya variasi
metode, tumbuhnya semangat gairah belajar dan perhatian yang lebih serius,
serta mengurangi rasa kejenuhan.
Sebagaimana hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa Ha diterima yang
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
menggunakan metode sosiodrama dengan yang menggunakan metode
konvensional pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal,
Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah).
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Diantara kelemahan dan kekurangannya adalah:
1. Butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun dalam instrumen penelitian
kemungkinan belum dapat mewakili dengan baik.
2. Terbatasnya waktu penelitian sehingga implementasi dengan
menggunakan metode sosiodrama kurang optimal.
3. Penelitian ini hanya ditujukan pada konsep akhlak saja yang mencakup
tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sehinga belum dapat dilihat
hasilnya pada materi lainnya.
4. Kondisi awal siswa yang belum terbiasa dengan metode yang diberikan.
5. Peneliti belum bisa menerapkan metode sosiodrama dengan baik.
58
F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata
Pelajaran Akidah Akhlak (Quasi Eksperimen)
Sesuai dengan judul yang diteliti, peneliti telah terjun langsung ke
lapangan (kelas) VIII C sebagai kelas kontrol dan VIII D sebagai kelas
eksperimen, dengan mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini
berlangsung selama kurang lebih dua bulan lamanya dengan empat kali
pertemuan. Dan materi yang diambil adalah bab Akhlak terpuji kepada diri
sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah).
Disini peneliti bertindak sebagai pelaku eksperimen yang terjun langsung
ke kelas untuk melaksanakan proses pembelajaran yang telah direncanakan.
Untuk pertemuan pertama masuk sebagai guru dan memberikan preetest.
Pertemuan selanjutnya memberikan treatment yaitu metode sosiodrama.
Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai
metode sosiodrama dan alurnya. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam
dua kelompok. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk
mempersiapkan drama yang akan ditampilkan di depan kelas. Guru
memberikan tema tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri dan guru
menceritakan tentang tema tersebut kepada siswa. Kemudian guru
menyerahkan kepada masing-masing kelompok untuk memilih judul yang
akan didramakan. Setelah itu para siswa mendiskusikan tema yang telah
diberikan dan menentukan perannya masing-masing. Setelah para siswa
berdiskusi, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk mempersiapkan
dramanya.
Lalu kelompok pertama mendramakannya, mereka memperkenalkan
perannya masing-masing di depan kelas sebelum didramakan. Drama mereka
yaitu tentang seorang anak yang ingin melanjutkan sekolahnya, namun orang
tuanya tidak memiliki biaya. Pada akhirnya ada seorang nenek kaya raya
yang menyekolahkannya karena kebaikan anak tersebut. Setelah drama itu
selesai lalu guru dan para siswa menyimpulkan materi bersama-sama.
Di pertemuan selanjutnya yaitu melanjutkan drama kelompok dua.
Karena di pertemuan kemarin waktu sudah habis. Kelompok ke dua
59
mendramakan tentang seorang anak yang baik dan penurut sehingga ia harus
mengorbankan sekolahnya demi untuk membantu ibunya yang sedang sakit.
Pertama-tama memperkenalkan dahulu perannya masing-masing dan setelah
itu mendramakannya di depan kelas. Dan diakhiri dengan berdiskusi kelas
yaitu menyimpulkan apa yang terkandung dalam drama tersebut.
Dan pada pertemuan berikutnya diberikan postest (soal pretest dan
postest adalah soal yang sama dengan jumlah yang sama) yaitu berupa test
objektif.
60
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian hasil analisis data statistik yang telah diuraikan di
atas, maka dapat diperoleh bahwa:
1. Terdapat hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar
menggunakan metode sosiodrama dengan kelompok siswa yang belajar
menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran Akidah Akhlak
dengan rata-rata kelas eksperimen > kelas kontrol (88,53 > 82,17)
2. Hasil perhitungan uji “t” menunjukkan bahwa nilai ≥ (3,13 ≥
2,00)
Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan metode sosiodrama
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah
Akhlak pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar,
Sabar, Syukur, dan Qanaah).
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa metode
sosiodrama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Akidah Akhlak, maka implikasinya adalah pertama perbaikan dan
pengembangan metode mengajar guru ke arah yang lebih baik sehingga
membantu meningkatkan pemahaman siswa, kedua keberhasilan
pencapaian tujuan penelitian khususnya hasil belajar siswa dipengaruhi
oleh metode sosiodrama yang diterapkan dalam proses pembelajaran, dan
ketiga peningkatan hasil belajar dapat dicapai dengan metode sosiodrama
dalam proses pembelajaran.
61
C. Saran
1. Diharapkan pada guru mata pelajaran Akidah Akhlak untuk dapat
menerapkan metode sosiodrama pada materi yang dianggap sesuai untuk
menggunakan metode tersebut.
2. Diharapkan pada para guru agar dapat memilih metode atau cara mengajar
yang tepat, agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan dan membangkitkan semangat para siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Diharapkan pada para guru untuk menggunakan media pengajaran sehingga
kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak membosankan.
4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui apakah metode
sosiodrama dapat diterapkan dan memberikan hasil pada materi-materi
lainnya maupun pada mata pelajaran lain dengan lebih baik.
62
DAFTAR PUSTAKA
A. R, Zahrudin. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.
1, 2004.
Ardani, Moh. Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadah
dan Tasawuf. Jakarta:CV. Karya Mulia, Cet. 2, 2005.
Arief , Armai. Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers, 2002
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharismi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
1993.
Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta: 1998), cet. 1
Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1988.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Ladjid, Hafni. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Ciputat: PT. Ciputat Press Group, 2005.
Majid, Abdul dan Andayani, Dian. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet. 3, 2006.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Nurgiyantoro, Burhan. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia, Cet. 2,
1994.
63
Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik. Tangerang, PT.
Pustaka Mandiri: 2014.
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 4, 2010.
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010.
Subana, M dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,
Cet. 1, 2001.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers:2011.
-------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grapindo Persada,
2007.
-------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru,
Cet. 2, 1989
------------------. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D). Bandung: ALFABETA, cv, Cet. 16, 2013.
------------. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA, Cet. 19, 2011.
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Syah, Daryawan dkk. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Gaumg Persada
Press, Cet. 1, 2007.
Syah, Muhibbin. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008.
Syaltout, Mahmoud. Islam sebagai Aqidah dan Syari’ah. Jakarta: Bulan Bintang,
Cet. 3, 1975.
Taniredja, Tukiran dkk. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: ALFABETA, Cet. 4, 2013.
Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat
Pres, 2002.
64
Waluyo, H. Y. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunia Universitas
Terbuka, Cet. 1, 1987.
Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2004.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, Cet. 2, 2007.
65
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs. : MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
B. KOMPETENSI DASAR
2. 1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur,
dan qanaah
C. INDIKATOR
2. 1. 1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal
2. 1. 2 Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhtiar
2. 1. 3. Menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar
2. 1. 4 Menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur
2. 1. 5 Menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhtiar
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah
66
E. MATERI PEMBELAJARAN
Akhlak terpuji kepada diri sendiri (tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah)
F. METODE PEMBELAJARAN
Icebreaking
Tanya jawab
Ceramah
Sosiodrama
Talking Stik
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengucap salam
- Guru membacakan absensi
- Membuka pelajaran dengan
basmalah
- Guru melakakukan icebreking
- Guru melakukan apersepsi
(bertanya seputar materi yang
lalu)
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
10
Religious
Kerjasama
Tanggungjawab
Curiousity
67
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru membagi siswa ke dalam
dua kelompok
- Masing-masing kelompok
berdiskusi untuk membagi peran
sesuai dengan tema yang
diberikan guru
b. Elaborasi
- Guru mempersilahkan siswa
untuk memerankan masing-
masing perannya perkelompok
- Guru memberikan kesempatan
kepada siswa berdiskusi untuk
menyimpulkan apa yang
diperankan oleh masing-masing
kelompok
- Guru melengkapi penjelasan
materi yang telah disimpulkan
oleh siswa
c. Konfirmasi
- Guru bertanya pemahaman
siswa terkait materi yang telah
dipelajari
- Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
60
Tanggungjawab
Curiousity
Percaya diri
Recpect
Kerjasama
Berani
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru melakukan evaluasi
dengan metode talking stik
- Guru meminta siswa
10
Tanggung jawab
Disiplin
Tanggungjawab
68
H. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Jenis
Penilaian
Bentuk
Penilaian
No. Butir
Soal
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
tawakal
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
ikhtiar
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
sabar
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
syukur
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
qanaah
Tes Tulis PG 1, 2
7,8
12, 13
18, 19
26, 27
menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari bersama
- Guru memberikan pekerjaan
rumah (merangkum materi yang
telah dipelajari)
69
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs. : MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
B. KOMPETENSI DASAR
2. 2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar,
syukur, dan qanaah
C. INDIKATOR
2. 2. 1 Menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah
2. 2. 2 Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan qanaah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar,
syukur, dan qanaah
Siswa dapat menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
E. MATERI PEMBELAJARAN
Bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah
70
F. METODE PEMBELAJARAN
Icebreaking
Tanya jawab
Ceramah
Sosiodrama
Short Card
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengucap salam
- Guru membacakan absensi
- Membuka pelajaran dengan
basmalah
- Guru melakakukan icebreking
- Guru melakukan apersepsi
(bertanya seputar materi yang
lalu)
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
10
Religious
Kerjasama
Tanggungjawab
Curiousity
71
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru membagi siswa ke dalam
lima kelompok
- Masing-masing kelompok
berdiskusi untuk membagi peran
sesuai dengan tema yang
diberikan guru
b. Elaborasi
- Guru mempersilahkan siswa
untuk memerankan masing-
masing perannya perkelompok
- Guru memberikan kesempatan
kepada siswa berdiskusi untuk
menyimpulkan apa yang
diperankan oleh masing-masing
kelompok
- Guru melengkapi penjelasan
materi yang telah disimpulkan
oleh siswa
c. Konfirmasi
- Guru bertanya pemahaman
siswa terkait materi yang telah
dipelajari
- Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
60
Tanggungjawab
Curiousity
Percaya diri
Recpect
Kerjasama
Berani
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru melakukan evaluasi dengan
metode short card
- Guru meminta siswa
10
Tanggung jawab
Disiplin
Tanggungjawab
72
H. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Jenis
Penilaian
Bentuk
Penilaian
No. Butir
Soal
Menyebutkan contoh-contoh sikap
tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah
Menunjukkan ciri-ciri orang yang
memiliki sikap tawakal, ikhtiar, sabar,
syukur, dan qanaah
Tes Tulis PG 3, 9, 14,
22, 28, 30
4, 15, 20,
23
menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari bersama
- Guru memberikan pekerjaan
rumah
73
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs. : MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
B. KOMPETENSI DASAR
2. 3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah dalam fenomena kehidupan
C. INDIKATOR
2. 3. 1 Menyebutkan nilai-nilai positif dari tawakal dalam fenomena
kehidupan
2. 3. 2 Menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhtiar dalam fenomena kehidupan
2. 3. 3 Menyebutkan nilai-nilai positif dari sabar dalam fenomena kehidupan
2. 3. 4 Menyebutkan nilai-nilai positif dari syukur dalam fenomena kehidupan
2. 3. 5 Menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena
kehidupan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari tawakal dalam fenomena
kehidupan
Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhtiar dalam fenomena
kehidupan
74
Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari sabar dalam fenomena
kehidupan
Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari syukur dalam fenomena
kehidupan
Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena
kehidupan
E. MATERI PEMBELAJARAN
Nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
F. METODE PEMBELAJARAN
Icebreaking
Tanya jawab
Ceramah
Sosiodrama
Lempar bola
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengucap salam
- Guru membacakan absensi
- Membuka pelajaran dengan
basmalah
- Guru melakakukan icebreking
- Guru melakukan apersepsi
(bertanya seputar materi yang
lalu)
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
10
Religious
Kerjasama
Tanggungjawab
Curiousity
75
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru membagi siswa ke dalam
lima kelompok
- Masing-masing kelompok
berdiskusi untuk membagi peran
sesuai dengan tema yang
diberikan guru
b. Elaborasi
- Guru mempersilahkan siswa
untuk memerankan masing-
masing perannya perkelompok
- Guru memberikan kesempatan
kepada siswa berdiskusi untuk
menyimpulkan apa yang
diperankan oleh masing-masing
kelompok
- Guru melengkapi penjelasan
materi yang telah disimpulkan
oleh siswa
c. Konfirmasi
- Guru bertanya pemahaman
siswa terkait materi yang telah
dipelajari
- Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
60
Tanggungjawab
Curiousity
Percaya diri
Recpect
Kerjasama
Berani
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru melakukan evaluasi dengan
metode lempar bola
- Guru meminta siswa
10
Tanggung jawab
Disiplin
Tanggungjawab
76
H. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Jenis
Penilaian
Bentuk
Penilaian
No. Butir
Soal
Menyebutkan nilai-nilai positif dari
tawakal dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari
ikhtiar dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari
sabar dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari
syukur dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari
qanaah dalam fenomena kehidupan
Tes Tulis PG 5
10
16
24
29
menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari bersama
- Guru memberikan pekerjaan
rumah
77
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs. : MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
B. KOMPETENSI DASAR
2. 4 Menampilkan perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam
fenomena kehidupan
C. INDIKATOR
2. 4. 1 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan keluarga
2. 4. 2 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan sekolah
2. 4. 3 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan masyarakat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah dalam lingkungan keluarga
Siswa dapat menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
qanaah dalam lingkungan sekolah
Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan masyarakat
78
E. MATERI PEMBELAJARAN
Perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
F. METODE PEMBELAJARAN
Icebreaking
Tanya jawab
Ceramah
Sosiodrama
Penugasan/ Resitasi
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan peserta didik / guru Waktu Nilai karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengucap salam
- Guru membacakan absensi
- Membuka pelajaran dengan
basmalah
- Guru melakakukan icebreking
- Guru melakukan apersepsi
(bertanya seputar materi yang
lalu)
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
10
Religious
Kerjasama
Tanggungjawab
Curiousity
79
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Guru membagi siswa ke dalam
lima kelompok
- Masing-masing kelompok
berdiskusi untuk membagi peran
sesuai dengan tema yang
diberikan guru
b. Elaborasi
- Guru mempersilahkan siswa
untuk memerankan masing-
masing perannya perkelompok
- Guru memberikan kesempatan
kepada siswa berdiskusi untuk
menyimpulkan apa yang
diperankan oleh masing-masing
kelompok
- Guru melengkapi penjelasan
materi yang telah disimpulkan
oleh siswa
c. Konfirmasi
- Guru bertanya pemahaman
siswa terkait materi yang telah
dipelajari
- Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
60
Tanggungjawab
Curiousity
Percaya diri
Recpect
Kerjasama
Berani
3 KEGIATAN PENUTUP
- Guru melakukan evaluasi dengan
metode resitasi
- Guru meminta siswa
10
Tanggung jawab
Disiplin
Tanggungjawab
80
H. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Jenis
Penilaian
Bentuk
Penilaian
No. Butir
Soal
Menunjukkan contoh sikap tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan keluarga
Menunjukkan contoh sikap tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan sekolah
Menunjukkan contoh sikap tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
dalam lingkungan masyarakat
Tes Tulis PG 6
11, 17
21, 25
menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari bersama
81
Lampiran 5
Kisi - Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
No Kompetensi
Dasar
Materi Indikator No. Butir
Soal
1. Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur,
dan qanaah
Akhlak terpuji
kepada diri
sendiri (tawakal,
ikhtiar, sabar,
syukur, dan
qanaah)
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya tawakal
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya ikhtiar
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya sabar
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya syukur
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya qanaah
1, 2,
7, 8,
12, 13
18, 19
26, 27
2. Mengidentifikasi
bentuk dan
contoh perilaku
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur,
dan qanaah
Bentuk dan
contoh-contoh
perilaku
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur,
dan qanaah
Menyebutkan contoh-
contoh sikap tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur,
dan qanaah
Menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah
3, 9, 14,
22, 28,
30
4, 15, 20,
23
82
3. Menunjukkan
nilai-nilai positif
dari tawakal,
ikhtiar, sabar,
syukur, dan
qanaah dalam
fenomena
kehidupan
Nilai-nilai
positif dari
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur,
dan qanaah
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari
tawakal dalam
fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari ikhtiar
dalam fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari sabar
dalam fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari syukur
dalam fenomena
kehidupan
Menyebutkan nilai-
nilai positif dari qanaah
dalam fenomena
kehidupan
5
10
16
24
29
4. Menampilkan
perilaku
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur,
dan qanaah
dalam fenomena
Perilaku
tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur,
dan qanaah
Menunjukkan contoh
sikap tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
lingkungan keluarga
Menunjukkan contoh
6
83
kehidupan sikap tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
lingkungan sekolah
Menunjukkan contoh
sikap tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan
qanaah dalam
lingkungan masyarakat
11, 17
21, 25
84
Lampiran 6
Soal Uji Coba Instrumen
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Menurut bahasa “tawakal” artinya ...
a. menerima c. pasrah
b. memberi d. percaya
2. Bertawakal harus kepada ...
a. Allah SWT c. Rasul
b. Malaikat d. Jin
3. Salah satu contoh sikap tawakal adalah ...
a. shalat jika ada waktu saja karena sudah sukses
b. berkeyakinan “jika Tuhan menghendaki pasti lulus ujian” sehingga tidak
perlu belajar
c. belajar dengan tekun disertai berdoa kepada Allah jika ingin naik kelas
d. bekerja keras tanpa mengenal lelah
4. Di antara ciri-ciri orang yang bertawakal adalah ...
a. bersandar kepada orang pintar
b. meminta bantuan kepada orang yang mampu
c. bekerja jika ada upahnya
d. berbaik sangka kepada Allah
5. Dampak positif dari tawakal adalah ...
a. memiliki sarana yang cukup
b. memperoleh ketenangan jiwa karena merasa dekat dengan Allah SWT
c. memiliki kemampuan usaha
d. dapat merasakan ketenangan hidup
6. Seorang ayah bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh, maka
berapapun hasilnya nanti diserahkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemberi
rizki. Maka seorang ayah ini bersikap ...
85
a. Ikhtiar b. Bersyukur c. qana’ah d. tawakal
7. Arti ikhtiar adalah ...
a. Usaha b. Mandiri c. Berjuang d. berbuat
8. Jika kita mempunyai cita-cita, maka harus ...
a. banyak bermain c. belajar dengan bekerja
b. banyak berdo’a d. berusaha dan berdo’a
9. Rizki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tidak bisa
berpangku tangan untuk memperolehnya, karena itu dibutuhkan ...
a. ikhlas b. ikhtiar c. tawakal d. tahan uji
10. Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sikap ikhtiar adalah ...
a. memperoleh kepuasan yang abadi
b. selalu memperoleh yang dia inginkan
c. memiliki semangat berjuang yang tinggi
d. mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan
11. Wildan merasa malu sama teman-temannya karena dia belum hafal bacaan
shalat. Karena malu maka ia .... mungkin hingga akhirnya bisa.
a. putus asa c. berusaha semaksimal
b. takabur d. banyak bermain
12. Tahan mengahadapi cobaan adalah pengertian dari ...
a. ikhlas b. sabar c. qanaah d. syukur
13. Imam al-Ghazali membagi sabar ke dalam .... macam.
a. dua b. tiga c. empat d. lima
14. Salah satu sabar menurut Imam al-Ghazali adalah الصبر على الطاعة yang berarti
...
a. sabar dalam ketaatan c. sabar dalam maksiat
b. sabar dari maksiat d. sabar dalam musibah
15. Orang yang sabar memiliki sifat kepribadian berikut ini, kecuali ...
a. tekun dalam berusaha c. tenang menunggu nasib mujur
b. tidak mudah putus asa d. tidak tergesa-gesa
16. Nilai positif dari sikap sabar di bawah ini adalah ...
a. dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu
86
b. terhindar dari sifat malas
c. dihormati oleh teman dan dicintai guru dan orang tua
d. tidak cepat merasa lelah dalam berusaha
17. Amir adalah anak yatim di sekolah, ia selau diejek Dimas karena Amir
memakai seragam yang sangat kotor. Walaupun demikian Amir tidak pernah
marah. Sikap Amir yang seperti itu merupakan contoh ...
a. tabah b. sabar c. ikhlas d. pemaaf
18. Perintah untuk bersyukur berarti larangan agar tidak ...
a. bersikap kafir c. kufur nikmat
b. memaksakan usahanya d. bersikap nifak
19. Berterima kasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan
kepadanya adalah ...
a. qanaah b. tawakal c. sabar d. syukur
20. Berikut ini adalah salah satu cara bersyukur, yaitu ...
a. mengucap Alhamdulillah c. membaca Fatihah
b. mengucap istighfar d. mengucap Subhanallah
21. Ungkapan “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” tepat apabila
ditujukan kepada ...
a. orang yang memberi
b. barang yang diberikan
c. orang yang menerima pemberian orang lain
d. orang yang rajin berusaha
22. Saat menghadapi ujian Eka bersyukur kepada Tuhan dengan cara ...
a. mengerjakan ulangan harian yang mendadak dengan kesal
b. menyalahkan guru yang memberi soal ulangan yang jumlahnya banyak
c. berusaha mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh
d. mengandalkan ketua kelompok dalam mengerjakan tugas
23. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah adalah ...
a. sekali-kali bermurah hati dan beribadah
b. suka damai dan jarang beribadah
c. rajin, sopan, dan rendah hati
87
d. sabar, sopan, dan rendah hati
24. Salah satu sikap pelajar yang menunjukkan hidup bersyukur yaitu dengan cara
...
a. cukup memakai seragam lengkap
b. membeli makanan saat pelajaran berlangsung
c. bertanggung jawab serta taat pada atura
d. tekun saat ulangan akhir saja
25. Contoh hidup bersyukur dalam hal berteman dengan orang lain adalah ...
a. menolong yang kesusahan dengan rela
b. memberi dengan ala kadarnya kepada yang kesusahan
c. mengajak makan teman yang baik saja
d. memberi pertolongan dengan imbalan
26. Rela menerima kenyataan hidup yang ada disebut ...
a. Syukur b. ikhtiar c. qanaah d. Tawakal
27. Jika dalam mencapai cita-citanya menemui kegagalan, maka yang akan
dilakukan oleh orang yang qanaah adalah ...
a. berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkannya
b. sabar dan husnudzan dengan keputusan Allah
c. pasrah saja menerima keadaan yang terjadi
d. mencari cita-cita yang lain
28. Orang yang qanaah jika menemui kegagalan tidak akan kecewa dan berputus
asa karena dia mempunyai keyakinan bahwa dibalik semua peristiwa pasti ada
...
a. jalan keluarnya c. keuntungannya
b. hikmahnya d. kebaikannya
29. Sifat qanaah yang ada pada seseorang dapat ...
a. membuat hati selalu gelisah c. menentramkan hatinya
b. memperbanyak harta d. menyebabkan kemiskinan
30. Di antara perilaku yang mencerminkan sifat qanaah adalah ...
a. merasa kurang dengan harta yang ada c. meratapi kegagalan
b. terus menerus mencari harta d. giat bekerja dan berusaha
88
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN
(Soal Uji Tes Instrumen)
1. C 11. C 21. A
2. A 12. B 22. C
3. C 13. B 23. D
4. D 14. A 24. C
5. B 15. D 25. A
6. D 16. A 26. C
7. A 17. B 27. B
8. D 18. C 28. B
9. B 19. D 29. C
10. A 20. A 30. D
89
Lampiran 8
Soal Pree test dan Post test
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Arti ikhtiar adalah ...
a. Usaha b. Mandiri c. Berjuang d. Berbuat
2. Jika kita mempunyai cita-cita, maka harus ...
a. banyak bermain c. belajar dengan bekerja
b. banyak berdo’a d. berusaha dan berdo’a
3. Rizki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tidak bisa
berpangku tangan untuk memperolehnya, karena itu dibutuhkan ...
a. ikhlas b. ikhtiar c. tawakal d. tahan uji
4. Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sikap ikhtiar adalah ...
a. memperoleh kepuasan yang abadi
b. selalu memperoleh yang dia inginkan
c. memiliki semangat berjuang yang tinggi
d. mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan
5. Wildan merasa malu sama teman-temannya karena dia belum hafal bacaan
shalat. Karena malu maka ia .... mungkin hingga akhirnya bisa.
a. putus asa c. berusaha semaksimal
b. takabur d. banyak bermain
6. Tahan mengahadapi cobaan adalah pengertian dari ...
a. ikhlas b. sabar c. qanaah d. syukur
7. Imam al-Ghazali membagi sabar ke dalam .... macam.
a. dua b. tiga c. empat d. lima
8. Salah satu sabar menurut Imam al-Ghazali adalah الصبر على الطاعة yang berarti
...
a. sabar dalam ketaatan c. sabar dalam maksiat
b. sabar dari maksiat d. sabar dalam musibah
90
9. Orang yang sabar memiliki sifat kepribadian berikut ini, kecuali ...
a. tekun dalam berusaha c. tenang menunggu nasib mujur
b. tidak mudah putus asa d. tidak tergesa-gesa
10. Nilai positif dari sikap sabar di bawah ini adalah ...
a. dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu
b. terhindar dari sifat malas
c. dihormati oleh teman dan dicintai guru dan orang tua
d. tidak cepat merasa lelah dalam berusaha
11. Amir adalah anak yatim di sekolah, ia selau diejek Dimas karena Amir
memakai seragam yang sangat kotor. Walaupun demikian Amir tidak pernah
marah. Sikap Amir yang seperti itu merupakan contoh ...
a. tabah b. sabar c. ikhlas d. pemaaf
12. Berterima kasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan
kepadanya adalah ...
a. qanaah b. tawakal c. sabar d. syukur
13. Ungkapan “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” tepat apabila
ditujukan kepada ...
a. orang yang memberi
b. barang yang diberikan
c. orang yang menerima pemberian orang lain
d. orang yang rajin berusaha
14. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah adalah ...
a. sekali-kali bermurah hati dan beribadah
b. suka damai dan jarang beribadah
c. rajin, sopan, dan rendah hati
d. sabar, sopan, dan rendah hati
15. Salah satu sikap pelajar yang menunjukkan hidup bersyukur yaitu dengan cara
...
a. cukup memakai seragam lengkap
b. membeli makanan saat pelajaran berlangsung
c. bertanggung jawab serta taat pada atura
91
d. tekun saat ulangan akhir saja
16. Contoh hidup bersyukur dalam hal berteman dengan orang lain adalah ...
a. menolong yang kesusahan dengan rela
b. memberi dengan ala kadarnya kepada yang kesusahan
c. mengajak makan teman yang baik saja
d. memberi pertolongan dengan imbalan
17. Rela menerima kenyataan hidup yang ada disebut ...
a. Syukur b. ikhtiar c. qanaah d. Tawakal
18. Jika dalam mencapai cita-citanya menemui kegagalan, maka yang akan
dilakukan oleh orang yang qanaah adalah ...
a. berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkannya
b. sabar dan husnudzan dengan keputusan Allah
c. pasrah saja menerima keadaan yang terjadi
d. mencari cita-cita yang lain
19. Sifat qanaah yang ada pada seseorang dapat ...
a. membuat hati selalu gelisah c. menentramkan hatinya
b. memperbanyak harta d. menyebabkan kemiskinan
20. Di antara perilaku yang mencerminkan sifat qanaah adalah ...
a. merasa kurang dengan harta yang ada c. meratapi kegagalan
b. terus menerus mencari harta d. giat bekerja dan berusaha
92
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN
(Soal Pree test dan Post test)
1. A 11. B
2. D 12. D
3. B 13. A
4. A 14. D
5. C 15. C
6. B 16. A
7. B 17. C
8. A 18. B
9. D 19. C
10. A 20. D
93
Lampiran 10
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 30
Butir soal = 30
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 28 Respon... 28 2 0 28 28
2 26 Respon... 27 3 0 27 27
3 23 Respon... 25 5 0 25 25
4 27 Respon... 23 7 0 23 23
5 15 Respon... 22 8 0 22 22
6 22 Respon... 22 8 0 22 22
7 18 Respon... 21 9 0 21 21
8 25 Respon... 21 9 0 21 21
9 14 Respon... 19 11 0 19 19
10 16 Respon... 19 11 0 19 19
11 29 Respon... 19 11 0 19 19
12 13 Respon... 17 13 0 17 17
13 17 Respon... 17 13 0 17 17
14 6 Respon... 16 14 0 16 16
15 20 Respon... 16 14 0 16 16
16 4 Respon... 15 15 0 15 15
17 5 Respon... 14 16 0 14 14
18 9 Respon... 14 16 0 14 14
19 3 Respon... 13 17 0 13 13
20 10 Respon... 13 17 0 13 13
21 11 Respon... 13 17 0 13 13
22 1 Respon... 12 18 0 12 12
23 21 Respon... 12 18 0 12 12
24 24 Respon... 12 18 0 12 12
25 30 Respon... 12 18 0 12 12
26 7 Respon... 10 20 0 10 10
27 8 Respon... 10 20 0 10 10
28 12 Respon... 9 21 0 9 9
29 2 Respon... 8 22 0 8 8
30 19 Respon... 7 23 0 7 7
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 16,20
Simpang Baku= 5,60
94
KorelasiXY= 0,57
Reliabilitas Tes= 0,72
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 28 Responden 28 14 14 28
2 26 Responden 26 13 14 27
3 23 Responden 23 14 11 25
4 27 Responden 27 11 12 23
5 15 Responden 15 13 9 22
6 22 Responden 22 13 9 22
7 18 Responden 18 10 11 21
8 25 Responden 25 14 7 21
9 14 Responden 14 8 11 19
10 16 Responden 16 11 8 19
11 29 Responden 29 14 5 19
12 13 Responden 13 9 8 17
13 17 Responden 17 9 8 17
14 6 Responden 6 11 5 16
15 20 Responden 20 10 6 16
16 4 Responden 4 7 8 15
17 5 Responden 5 6 8 14
18 9 Responden 9 8 6 14
19 3 Responden 3 7 6 13
20 10 Responden 10 5 8 13
21 11 Responden 11 7 6 13
22 1 Responden 1 6 6 12
23 21 Responden 21 5 7 12
24 24 Responden 24 5 7 12
25 30 Responden 30 7 5 12
26 7 Responden 7 7 3 10
27 8 Responden 8 5 5 10
28 12 Responden 12 5 4 9
29 2 Responden 2 3 5 8
30 19 Responden 19 4 3 7
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 26 Responden 26 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 23 Responden 23 25 1 1 - 1 1 1 1 1 1
4 27 Responden 27 23 - 1 1 - - 1 1 1 -
95
5 15 Responden 15 22 - 1 1 1 1 - 1 1 -
6 22 Responden 22 22 1 - 1 1 1 1 1 1 1
7 18 Responden 18 21 1 1 1 1 - - 1 1 -
8 25 Responden 25 21 - 1 1 1 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar 5 7 7 7 6 5 8 7 5
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 10 11 12 13 14 15 16
1 28 Responden 28 28 - 1 1 - 1 1 1
2 26 Responden 26 27 1 - 1 1 1 1 1
3 23 Responden 23 25 1 1 1 1 1 1 -
4 27 Responden 27 23 1 1 1 1 1 - 1
5 15 Responden 15 22 1 1 1 1 - 1 1
6 22 Responden 22 22 1 1 1 1 - - 1
7 18 Responden 18 21 - - - 1 1 1 1
8 25 Responden 25 21 1 1 - 1 - 1 1
Jml Jwb Benar 6 6 6 7 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 17 18 19 20 21 22 23
1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1
2 26 Responden 26 27 1 1 1 1 1 - 1
3 23 Responden 23 25 1 - 1 1 1 - 1
4 27 Responden 27 23 1 - 1 1 1 - 1
5 15 Responden 15 22 1 - 1 1 1 - 1
6 22 Responden 22 22 1 - 1 - - - 1
7 18 Responden 18 21 1 1 - - - 1 1
8 25 Responden 25 21 1 1 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar 8 4 7 5 6 2 8
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 24 25 26 27 28 29 30
1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1
2 26 Responden 26 27 1 1 1 - 1 1 1
3 23 Responden 23 25 1 1 1 1 - 1 1
4 27 Responden 27 23 1 1 1 1 1 1 1
5 15 Responden 15 22 1 1 1 1 - 1 -
6 22 Responden 22 22 1 1 1 1 1 1 -
7 18 Responden 18 21 1 1 1 1 1 1 1
8 25 Responden 25 21 - 1 - 1 1 1 1
Jml Jwb Benar 7 8 7 7 6 8 6
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 21 Responden 21 12 - 1 1 - 1 1 1 - -
2 24 Responden 24 12 1 - - - - - - - -
3 30 Responden 30 12 1 - - - 1 1 1 - 1
4 7 Responden 7 10 1 - 1 1 - - - 1 -
5 8 Responden 8 10 1 1 - - - - - - 1
96
6 12 Responden 12 9 1 - 1 1 - - 1 1 -
7 2 Responden 2 8 1 1 1 1 - - - - -
8 19 Responden 19 7 1 1 - 1 1 1 - - -
Jml Jwb Benar 7 4 4 4 3 3 3 2 2
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 10 11 12 13 14 15 16
1 21 Responden 21 12 - - - - 1 1 -
2 24 Responden 24 12 1 1 1 - - - -
3 30 Responden 30 12 - - 1 - 1 - -
4 7 Responden 7 10 - - - 1 - 1 -
5 8 Responden 8 10 1 1 - 1 - - -
6 12 Responden 12 9 - - - - - - -
7 2 Responden 2 8 - - - - - - -
8 19 Responden 19 7 - - - - - - -
Jml Jwb Benar 2 2 2 2 2 2 0
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 17 18 19 20 21 22 23
1 21 Responden 21 12 1 1 - - - - -
2 24 Responden 24 12 1 - - 1 - 1 -
3 30 Responden 30 12 - - - 1 1 1 1
4 7 Responden 7 10 1 - - - - - 1
5 8 Responden 8 10 - - - 1 - - 1
6 12 Responden 12 9 1 1 - - - - -
7 2 Responden 2 8 - 1 1 - - - -
8 19 Responden 19 7 - - - - - - -
Jml Jwb Benar 4 3 1 3 1 2 3
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 24 25 26 27 28 29 30
1 21 Responden 21 12 1 - - - 1 - 1
2 24 Responden 24 12 1 1 1 - - 1 1
3 30 Responden 30 12 - - - 1 - - -
4 7 Responden 7 10 1 - - 1 - - -
5 8 Responden 8 10 1 - - - 1 - -
6 12 Responden 12 9 1 - - - - 1 -
7 2 Responden 2 8 - - - - 1 - 1
8 19 Responden 19 7 - - - 1 - 1 -
Jml Jwb Benar 5 1 1 3 3 3 3
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 5 7 -2 -25,00
2 2 7 4 3 37,50
3 3 7 4 3 37,50
97
4 4 7 4 3 37,50
5 5 6 3 3 37,50
6 6 5 3 2 25,00
7 7 8 3 5 62,50
8 8 7 2 5 62,50
9 9 5 2 3 37,50
10 10 6 2 4 50,00
11 11 6 2 4 50,00
12 12 6 2 4 50,00
13 13 7 2 5 62,50
14 14 5 2 3 37,50
15 15 6 2 4 50,00
16 16 7 0 7 87,50
17 17 8 4 4 50,00
18 18 4 3 1 12,50
19 19 7 1 6 75,00
20 20 5 3 2 25,00
21 21 6 1 5 62,50
22 22 2 2 0 0,00
23 23 8 3 5 62,50
24 24 7 5 2 25,00
25 25 8 1 7 87,50
26 26 7 1 6 75,00
27 27 7 3 4 50,00
28 28 6 3 3 37,50
29 29 8 3 5 62,50
30 30 6 3 3 37,50
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 22 73,33 Mudah
2 2 22 73,33 Mudah
3 3 19 63,33 Sedang
4 4 18 60,00 Sedang
5 5 18 60,00 Sedang
6 6 13 43,33 Sedang
7 7 14 46,67 Sedang
8 8 11 36,67 Sedang
9 9 14 46,67 Sedang
10 10 10 33,33 Sedang
11 11 14 46,67 Sedang
98
12 12 15 50,00 Sedang
13 13 19 63,33 Sedang
14 14 12 40,00 Sedang
15 15 13 43,33 Sedang
16 16 15 50,00 Sedang
17 17 23 76,67 Mudah
18 18 16 53,33 Sedang
19 19 15 50,00 Sedang
20 20 15 50,00 Sedang
21 21 13 43,33 Sedang
22 22 11 36,67 Sedang
23 23 18 60,00 Sedang
24 24 20 66,67 Sedang
25 25 17 56,67 Sedang
26 26 14 46,67 Sedang
27 27 20 66,67 Sedang
28 28 15 50,00 Sedang
29 29 22 73,33 Mudah
30 30 18 60,00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 -0,060 -
2 2 0,159 -
3 3 0,216 -
4 4 0,240 -
5 5 0,301 -
6 6 0,322 -
7 7 0,512 Sangat Signifikan
8 8 0,475 Sangat Signifikan
9 9 0,475 Sangat Signifikan
10 10 0,449 Sangat Signifikan
11 11 0,415 Signifikan
12 12 0,448 Signifikan
13 13 0,417 Signifikan
14 14 0,489 Sangat Signifikan
15 15 0,457 Sangat Signifikan
16 16 0,520 Sangat Signifikan
17 17 0,421 Signifikan
18 18 0,070 -
19 19 0,484 Sangat Signifikan
99
20 20 0,230 -
21 21 0,542 Sangat Signifikan
22 22 -0,015 -
23 23 0,548 Sangat Signifikan
24 24 0,398 Signifikan
25 25 0,630 Sangat Signifikan
26 26 0,645 Sangat Signifikan
27 27 0,411 Signifikan
28 28 0,254 -
29 29 0,528 Sangat Signifikan
30 30 0,351 Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d *
1 1 1- 0-- 22** 7--- 0
2 2 22** 4+ 3++ 1- 0
3 3 2+ 1- 19** 8--- 0
4 4 3+ 3+ 6+ 18** 0
5 5 4++ 18** 3+ 5++ 0
6 6 6++ 6++ 5++ 13** 0
7 7 14** 5++ 5++ 6++ 0
8 8 8+ 6++ 5++ 11** 0
9 9 5++ 14** 3+ 8+ 0
10 10 10** 5+ 10+ 5+ 0
11 11 3+ 8+ 14** 5++ 0
12 12 12--- 15** 2- 1-- 0
13 13 3++ 19** 2+ 6- 0
14 14 12** 5++ 9+ 4+ 0
15 15 4+ 7++ 6++ 13** 0
100
16 16 15** 3+ 5++ 7+ 0
17 17 2++ 23** 2++ 3+ 0
18 18 4++ 4++ 16** 6+ 0
19 19 7+ 6++ 2- 15** 0
20 20 15** 5++ 6++ 4++ 0
21 21 13** 8+ 4+ 5++ 0
22 22 4+ 7++ 11** 8+ 0
23 23 6+ 4++ 2- 18** 0
24 24 3++ 4++ 20** 3++ 0
25 25 17** 5++ 5++ 3+ 0
26 26 7+ 2- 14** 7+ 0
27 27 5+ 20** 2+ 3++ 0
28 28 4++ 15** 5++ 6++ 0
29 29 5-- 3++ 22** 0-- 0
30 30 6+ 1-- 5++ 18** 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 16,20
Simpang Baku= 5,60
KorelasiXY= 0,57
Reliabilitas Tes= 0,72
Butir Soal= 30
Jumlah Subyek= 30
Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI
AKUUUU\UCHIE.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 -25,00 Mudah -0,060 -
2 2 37,50 Mudah 0,159 -
3 3 37,50 Sedang 0,216 -
4 4 37,50 Sedang 0,240 -
5 5 37,50 Sedang 0,301 -
6 6 25,00 Sedang 0,322 -
7 7 62,50 Sedang 0,512 Sangat Signifikan
8 8 62,50 Sedang 0,475 Sangat Signifikan
9 9 37,50 Sedang 0,475 Sangat Signifikan
10 10 50,00 Sedang 0,449 Sangat Signifikan
11 11 50,00 Sedang 0,415 Signifikan
101
12 12 50,00 Sedang 0,448 Signifikan
13 13 62,50 Sedang 0,417 Signifikan
14 14 37,50 Sedang 0,489 Sangat Signifikan
15 15 50,00 Sedang 0,457 Sangat Signifikan
16 16 87,50 Sedang 0,520 Sangat Signifikan
17 17 50,00 Mudah 0,421 Signifikan
18 18 12,50 Sedang 0,070 -
19 19 75,00 Sedang 0,484 Sangat Signifikan
20 20 25,00 Sedang 0,230 -
21 21 62,50 Sedang 0,542 Sangat Signifikan
22 22 0,00 Sedang -0,015 -
23 23 62,50 Sedang 0,548 Sangat Signifikan
24 24 25,00 Sedang 0,398 Signifikan
25 25 87,50 Sedang 0,630 Sangat Signifikan
26 26 75,00 Sedang 0,645 Sangat Signifikan
27 27 50,00 Sedang 0,411 Signifikan
28 28 37,50 Sedang 0,254 -
29 29 62,50 Mudah 0,528 Sangat Signifikan
30 30 37,50 Sedang 0,351 Signifikan
102
Lampiran 11
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1
2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
4 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
5 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
6 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
7 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
8 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
9 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
10 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
11 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
12 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
14 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
15 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
16 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
17 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
18 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
21 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
22 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
23 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
25 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
27 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
29 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1
30 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0
N 22 22 19 18 18 13 14 9 12 10 14 15 19 12 13 15
p
0,4 0,27 0,43 0,5 0,47 0,53 0,33 0,33
0,4
7 0,43 0,43 0,3 0,57 0,63 0,73 0,63
q
0,6 0,73 0,57 0,5 0,53 0,47 0,67 0,67
0,5
3 0,57 0,57 0,7 0,43 0,37 0,27 0,37
103
Lampiran 11
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 12 144
2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8 64
3 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 13 169
4 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15 225
5 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 14 196
6 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 256
7 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 10 100
8 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 10 100
9 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 14 196
10 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 13 169
11 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 13 169
12 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 9 81
13 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 17 289
14 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361
15 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 22 484
16 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 361
17 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 17 289
18 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 64
20 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 16 256
21 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 12 144
22 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 441
23 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 23 529
24 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 144
25 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 22 484
26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 27 729
27 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
29 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 361
30 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144
N 23 16 15 15 13 11 18 21 17 15 19 15 22 18 483 8595
p 0,57 0,7 0,27 0,53 0,4 0,7 0,77 0,4 0,73 0,9 0,77 0,87 0,63 0,4
q 0,43 0,3 0,73 0,47 0,6 0,3 0,23 0,6 0,27 0,1 0,23 0,13 0,37 0,6
104
Lampiran 12
Hasil Uji Validitas Instrumen
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 -0,060 -
2 2 0,159 -
3 3 0,216 -
4 4 0,240 -
5 5 0,301 -
6 6 0,322 -
7 7 0,512 Sangat Signifikan
8 8 0,475 Sangat Signifikan
9 9 0,475 Sangat Signifikan
10 10 0,449 Sangat Signifikan
11 11 0,415 Signifikan
12 12 0,448 Signifikan
13 13 0,417 Signifikan
14 14 0,489 Sangat Signifikan
15 15 0,457 Sangat Signifikan
16 16 0,520 Sangat Signifikan
17 17 0,421 Signifikan
18 18 0,070 -
19 19 0,484 Sangat Signifikan
20 20 0,230 -
105
21 21 0,542 Sangat Signifikan
22 22 -0,015 -
23 23 0,548 Sangat Signifikan
24 24 0,398 Signifikan
25 25 0,630 Sangat Signifikan
26 26 0,645 Sangat Signifikan
27 27 0,411 Signifikan
28 28 0,254 -
29 29 0,528 Sangat Signifikan
30 30 0,351 Signifikan
106
Lampiran 13
RELIABILITAS TES
Rata2= 16,20
Simpang Baku= 5,60
KorelasiXY= 0,57
Reliabilitas Tes= 0,72
No.Urut No. Subyek Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 Responden 1 6 6 12
2 2 Responden 2 3 5 8
3 3 Responden 3 7 6 13
4 4 Responden 4 7 8 15
5 5 Responden 5 6 8 14
6 6 Responden 6 11 5 16
7 7 Responden 7 7 3 10
8 8 Responden 8 5 5 10
9 9 Responden 9 8 6 14
10 10 Responden 10 5 8 13
11 11 Responden 11 7 6 13
12 12 Responden 12 5 4 9
13 13 Responden 13 9 8 17
14 14 Responden 14 8 11 19
15 15 Responden 15 13 9 22
16 16 Responden 16 11 8 19
17 17 Responden 17 9 8 17
18 18 Responden 18 10 11 21
19 19 Responden 19 4 3 7
107
20 20 Responden 20 10 6 16
21 21 Responden 21 5 7 12
22 22 Responden 22 13 9 22
23 23 Responden 23 14 11 25
24 24 Responden 24 5 7 12
25 25 Responden 25 14 7 21
26 26 Responden 26 13 14 27
27 27 Responden 27 11 12 23
28 28 Responden 28 14 14 28
29 29 Responden 29 14 5 19
30 30 Responden 30 7 5 12
108
Lampiran 14
Uji Normalitas (Pree test kelas Eksperimen)
Skor terbesar = 100
Skor terkecil = 65
Mencari nilai rintangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 100 – 65
R = 35
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 36
BK = 1 + 3,3 (1,57)
BK = 1 + 5,18
Bk = 6,18 , dibulatkan = 6
Mencari nilai panjang kelas (I)
I =
I =
= 5,83 dibulatkan = 6
Panjang kelas
(I) F
Titik tengah
(Xi) Fi.Xi F.
65-70 5 67,5 337,5 4556,25 22781,25
71-76 8 73,5 588 5402,25 43218
77-82 11 79,5 874,5 6320,25 69522,75
83-88 4 85,5 342 7310,25 29241
89-94 5 91,5 457,5 8372,25 41861,25
109
95-100 3 97,5 292,5 9506,25 28518,75
Jumlah 36
2892
235143
Mencari Mean (
( = ∑
∑
( = ∑
= 80,33
s = √ ∑ ∑
s = √
s = √
s = √
s = √
= √ = 8,97
Proses pengujian dengan Chi-Square
Panjang
kelas (I)
Batas kelas
(X)
Z
FZ
Luas
interval
Fe
Fo
65-70 64,5 -1,76424 0,038845
0,097762 3,519435 5
71-76 70,5 -1,09569 0,136607
0,198034 7,129216 8
77-82 76,5 -0,42713 0,334641
0,260745 9,386823 11
83-88 82,5 0,241423 0,595386
0,223197 8,035086 4
89-94 88,5 0,909979 0,818583
0,124195 4,471035 5
110
95-100 94,5 1,578535 0,942779
0,044904 1,616554 3
100,5 2,247091 0,987683
= ∑
=
+
+
+
+
+
= 0,622848 + 0,10636 + 0,277233 + 2,026353 + 0,062581 + 1,183952 =
4,279327 = 4,28
Dengan membandingkan dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika ˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika ˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata ˂
atau 4,28 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
111
Lampiran 15
Uji Normalitas (Pree test kelas Kontrol)
Skor terbesar = 95
Skor terkecil = 55
Mencari nilai rintangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 95 – 55
R = 40
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 36
BK = 1 + 3,3 (1,57)
BK = 1 + 5,18
Bk = 6,18 , dibulatkan = 6
Mencari nilai panjang kelas (I)
I =
I =
= 6,67 dibulatkan = 7
Panjang
Kelas
Nilai tengah
(X)
Fi
F.Xi
F.
55-61 58 5 3364 290 16820
62-68 65 2 4225 130 8450
69-75 72 10 5184 720 51840
76-82 79 12 6241 948 74892
83-89 86 5 7396 430 36980
112
90-97 93 2 8649 186 17298
453 35059 2704 206280
Mencari Mean (
( = ∑
∑
( = ∑
= 75,1
s = √ ∑ ∑
s = √
s = √
s = √
s = √
= √ = 9,53
Proses pengujian dengan Chi-Square
Panjang
Kelas (I)
Batas
kelas
(X)
Z
F (z)
Luas
interval
Fe
Fo
55-61 54,5 -2,16159 0,015325
0,0614548 2,212373 5
62-68 61,5 -1,42707 0,07678
0,1675165 6,030595 2
69-75 68,5 -0,69255 0,244296
0,2724437 9,807974 10
76-82 75,5 0,041973 0,51674
0,2645319 9,523149 12
83-89 82,5 0,776495 0,781272
0,1533364 5,520109 5
90-96 89,5 1,511018 0,934608
113
0,0530252 1,908908 2
96,5 2,24554 0,987633
= ∑
=
+
+
+
+
+
= 3,512456 + 2,69388 + 0,00376 + 0,644198 + 0,049005 + 0,004347
= 6,907645 = 6,91
Dengan membandingkan dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 =5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut
Jika ˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika ˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata ˂
atau 6,91 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
114
Lampiran 16
Uji Normalitas (Post test kelas eksperimen)
Skor terbesar = 100
Skor terkecil = 75
Mencari nilai rintangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 100 – 75
R = 25
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 36
BK = 1 + 3,3 (1,57)
BK = 1 + 5,18
Bk = 6,18 , dibulatkan = 6
Mencari nilai panjang kelas (I)
I =
I =
= 4,16 dibulatkan = 5
Panjang Kelas
(I)
F
Titik tengah
(X)
Fi.Xi
Fi.
75-79 4 77 308 5929 23716
80-84 9 82 738 6724 60516
85-89 7 87 609 7569 52983
90-94 8 92 736 8464 67712
95-99 4 97 388 9409 37636
100-104 4 102 408 10404 41616
36
3187
284179
115
Mencari Mean (
( = ∑
∑
( = ∑
= 88,53
s = √ ∑ ∑
s = √
s = √
s = √
s = √
= √ = 7,64
Proses pengujian dengan Chi-Square
Panjang
kelas (I)
Batas
kelas (X)
Z
F(Z)
Luas
interval
Fe
Fo
75-79 74,5 -1,83698 0,033106
0,085454 3,076338 4
80-84 79,5 -1,18221 0,11856
0,18038 6,493695 9
85-89 84,5 -0,52745 0,298941
0,251714 9,061701 7
90-94 89,5 0,127315 0,550655
0,232262 8,361422 8
95-99 94,5 0,78208 0,782916
0,141703 5,101297 4
100-104 99,5 1,436845 0,924619
0,057144 2,057194 4
104,5 2,091611 0,981763
116
= ∑
=
+
+
+
+
+
= 0,277327 + 0,967333 + 0,469074 + 0,015622 + 0,237754 + 1,83478 =
3,801891 =3,80
Dengan membandingkan dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut
Jika ˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika ˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata ˂
atau 3,80 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
117
Lampiran 17
Uji Normalitas (Post test kelas kontrol)
Skor terbesar = 100
Skor terkecil = 70
Mencari nilai rintangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 100 – 70
R = 30
Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 36
BK = 1 + 3,3 (1,57)
BK = 1 + 5,18
BK = 6,18 , dibulatkan = 6
Mencari nilai panjang kelas (I)
I =
I =
= 5
Panjang kelas (I) F
Titik tengah
(Xi) fXi Fi.
70-75 11 72,5 797,5 5256,25 57818,75
76-81 6 78,5 471 6162,25 36973,5
82-87 10 84,5 845 7140,25 71402,5
88-93 6 90,5 543 8190,25 49141,5
94-99 1 96,5 96,5 9312,25 9312,25
118
100-105 2 102,5 205 10506,25 21012,5
36 2958 245661
Mencari Mean
= ∑
∑
= ∑
= = 82,17
s = √ ∑ ∑
s = √
s = √
s = √
s = √
√ 8,64
Proses pengujian dengan Chi-Square
Panjang
Kelas (I)
Batas
Kelas (X)
Z
F (z)
luas
interval
Fe
Fo
70-75 69,5 -1,46626 0,071289
0,148853 5,358698 11
76-81 75,5 -0,77171 0,220142
0,249102 8,967657 6
82-87 81,5 -0,07717 0,469244
0,262261 9,441408 10
88-93 87,5 0,617371 0,731505
0,17372 6,253932 6
94-99 93,5 1,311913 0,905225
119
0,072371 2,605352 1
100-106 99,5 2,006455 0,977596
0,019978 0,719217 2
106,5 2,816755 0,997574
= ∑
=
+
+
+
+
+
= 5,938808 + 0,982084 + 0,033049 + 0,010311 + 0,989177 + 2,280818
= 10,23425 = 10,23
Dengan membandingkan dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k-1 = 7 - 1 = 6, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
= 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut
Jika ˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika ˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata ˂
atau 10,23 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
120
Lampiran 18
Uji Homogenitas pree test
Eksperimen Kontrol
Jumlah X = 495 Jumlah X = 453
Jumlah = 41467,5 Jumlah
= 35059
=
∑ ∑
=
=
=
= 990,3214
=
∑ ∑
=
=
=
= 838,8214
=
=
=
= 1,18
Sementara untuk nilai F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk
penyebut dan dk pembilang 35 digunakan digunakan interpolasi terhadap nilai
tabel distribusi F sebagai berikut:
30 35 40
5 5
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0,05 dk = 30,35) = 1,78 dan F
(0,05 dk = 35,40) = 1,72
121
Maka F tabel (0,05 dk = 35) =
=
= 1,75
Berdasarkan interpolasi nilai tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel = 1,75
pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35. Karena
< yaitu 1,18 < 1,75 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
122
Lampiran 19
Uji Homogenitas post test
Eksperimen Kontrol
Jumlah X = 537 Jumlah X = 525
Jumlah = 48499 Jumlah
= 46567,5
=
∑ ∑
=
=
=
= 1156,821
=
∑ ∑
=
=
=
= 1111,75
=
=
=
= 1,04
Sementara untuk nilai F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk
penyebut dan dk pembilang 35 digunakan digunakan interpolasi terhadap nilai
tabel distribusi F sebagai berikut:
30 35 40
5 5
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0,05 dk = 30,35) = 1,78 dan F
(0,05 dk = 35,40) = 1,72
123
Maka F tabel (0,05 dk = 35) =
=
= 1,75
Berdasarkan interpolasi nilai tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel = 1,75
pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35. Karena
< yaitu 1,04 < 1,75 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
124
Lampiran 20
Uji Hipotesis pree test
Eksperimen Kontrol
: 80,33 : 75,1
Simpangan baku : 8,97 Simpangan baku : 9,53
=
=
=
=
=
= 9,25
t =
√
t =
√
=
√ =
=
= 2,264 = 2,26
Dengan membandingkan dengan untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = 70, maka dicari pada
tabel distribusi T. Dikarenakan nilai derajat kebebasan d.k. tidak tertera secara
tertulis dalam tabel yang dimaksudkan maka dilakukan interpolasi terhadap nilai
tabel sebagai berikut:
I = - ( - )
I = 2,00 – (2,00 – 1,658)
I = 2,00 – (0,02) (0,17)
I = 2,00 – 0,0034 = 1,996 dibulatkan 2,00
Maka didapat = 1,999 = (2,00) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
125
Jika ˃ , maka Ho ditolak.
Jika ˂ , maka Ho diterima.
Ternyata > atau 2,264 > 1,996 (2,00), dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata skor pree test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
126
Lampiran 21
Uji Hipotesis post test
Eksperimen Kontrol
: 88,53 : 82,17
Simpangan baku : 7,64 Simpangan baku : 8,64
=
=
=
=
=
= 8,14
t =
√
t =
√
=
√ =
=
= 3.125
Dengan membandingkan dengan untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = 70, maka dicari pada
tabel distribusi T. Dikarenakan nilai derajat kebebasan d.k. tidak tertera secara
tertulis dalam tabel yang dimaksudkan maka dilakukan interpolasi terhadap nilai
tabel sebagai berikut:
I = - ( - )
I = 2,00 – (2,00 – 1,658)
I = 2,00 – (0,02) (0,17)
I = 2,00 – 0,0034 = 1,996 dibulatkan 2,00
Maka didapat = 1,996 (2,00) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
127
Jika ˃ , maka Ho ditolak.
Jika ˂ , maka Ho diterima.
Ternyata > atau 3,125 > 1,996 (2,00), dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata skor post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
128
Lampiran 22
Tabel
Nilai-Nilai Kritis Chi Kuadrat
d.b Taraf Signifikansi
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0,455
1,386
2,366
3,357
4,351
5,348
6,346
7,344
8,343
9,342
10,341
11,340
12,340
13,339
14,339
15,338
16,338
17,338
18,338
19,337
20,337
21,337
22,337
23,337
24,337
25,336
26,336
27,338
28,336
29,336
1,074
2,408
3,665
4,878
6,064
7,231
8,838
9,524
10,656
11,781
12,899
14,011
15,119
16,222
17,322
18,418
19,511
20,601
21,689
22,775
23,858
24,939
26,018
27,096
28,172
29,246
30,319
31,391
32,461
33,530
1,642
3,219
4,642
5,989
7,289
8,558
9,803
11,030
12,242
13,442
14,631
15,812
16,985
18,151
19,311
20,465
21,615
22,760
23,900
25,038
26,171
27,301
28,429
29,553
30,675
31,795
32,912
34,027
35,139
36,250
2,706
4,605
6,251
7,779
9,236
10,645
12,017
13,362
14,684
15,987
17,275
18,549
19,812
21,064
22,037
23,542
24,769
25,989
27,204
28,412
29,615
30,813
32,007
33,196
34,382
35,563
36,741
37,916
39,087
40,256
3,841
5,991
7,815
9,488
11,070
12,592
14,067
15,507
16,919
18,307
19,675
21,026
22,362
23,685
24,996
26,296
27,587
28,869
30,144
31,410
32,671
33,924
35,172
36,145
37,652
38,885
40,113
41,337
42,557
43,773
6,635
9,210
11,341
13,277
15,086
16,812
18,475
20,090
21,666
23,209
24,725
26,217
27,688
29,141
30,578
32,000
33,409
34,805
36,191
37,566
38,932
40,289
41,638
42,980
44,314
45,642
46,963
48,278
49,588
50,892
129
Lampiran 23
Tabel
Nilai-Nilai Kritis F
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah)
d.b untuk
RK
Pembagi
d.b untuk Rerata Kuadrat Pembilang
30 40 50 75 100 200 500 ∞
27
28
29
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
1,88 1,84 1,80 1,76 1,74 1,71 1,68 1,67
2,47 2,38 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,10
1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 1,65
2,44 2,35 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,06
1,85 1,85 1,77 1,73 1,71 1,68 1,65 1,64
3,41 2,32 2,27 2,19 2,15 2,10 2,06 2,03
1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,62
2,38 2,29 2,24 2,16 2,13 2,07 2,03 2,01
1,82 1,76 1,74 1,69 1,67 1,64 1,61 1,59
2,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2,02 1,98 1,96
1,80 1,74 1,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,57
2,30 2,21 2,15 2,08 2,04 1,98 1,94 1,91
1,78 1,72 1,69 1,65 1,62 1,59 1,56 1,55
2,26 2,17 2,12 2,04 2,00 1,94 1,90 1,87
1,76 1,71 1,67 1,63 1,60 1,57 1,54 1,53
2,22 2,14 2,08 2,00 1,97 1,90 1,86 1,84
1,74 1,69 1,66 1,61 1,59 1,55 1,53 1,51
2,20 2,21 2,05 1,97 1,94 1,88 1,84 1,81
1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,54 1,51 1,49
2,17 2,08 2,02 1,94 1,91 1,85 1,80 1,78
1,72 1,66 1,63 1,58 1,56 1,52 1,50 1,48
2,15 2,06 2,00 1,92 1,88 1,82 1,78 1,75
1,71 1,65 1,62 1,57 1,54 1,51 1,48 1,46
2,13 2,04 1,98 1,90 1,86 1,80 1,76 1,72
1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 1,50 1,47 1,45
2,11 2,02 1,96 1,88 1,84 1,78 1,73 1,70
130
Lampiran 24
Tabel
Nilai-Nilai Kritis t
d.b Taraf Signifikansi
20% 10% 5% 2% 1% 0,1%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
40
60
120
∞
3,078
1,886
1,638
1,533
1,476
1,440
1,415
1,397
1,383
1,372
1,363
1,356
1,350
1,345
1,341
1,337
1,333
1,330
1,328
1,325
1,323
1,321
1,319
1,318
1,316
1,315
1,314
1,313
1,311
1,310
1,303
1,296
1,289
1,282
6,314
2,920
2,353
2,132
2,015
1,943
1,859
1,860
1,833
1,812
1,796
1,782
1,771
1,761
1,753
1,746
1,740
1,734
1,729
1,725
1,721
1,717
1,714
1,711
1,708
1,706
1,703
1,701
1,699
1,697
1,684
1,671
1,658
1,645
12,706
4,303
3,182
2,776
2,571
2,447
2,365
2,306
2,262
2,228
2,201
2,179
2,160
2,145
2,131
2,120
2,110
2,101
2,093
2,086
2,080
2,074
2,069
2,064
2,060
2,056
2,052
2,048
2,045
2,042
2,021
2,000
1,980
1,900
31,821
6,965
4,541
3,747
3,365
3,143
2,998
2,896
2,821
2,764
2,718
2,681
2,650
2,624
2,602
2,583
2,567
2,552
2,539
2,528
2,518
2,508
2,500
2,492
2,485
2,479
2,473
2,467
2,462
2,457
2,423
2,390
2,358
2,326
63,657
9,925
5,841
4,604
4,032
3,703
3,499
3,355
3,250
3,169
3,106
3,055
3,012
2,977
2,947
2,921
2,898
2,878
2,861
2,845
2,831
2,819
2,807
2,797
2,787
2,779
2,771
2,763
2,756
2,750
2,704
2,660
2,617
2,576
636,619
31,598
12,941
8,610
6,859
5,959
5,405
5,041
4,781
4,587
4,437
4,318
4,221
4,140
4,073
4,015
3,965
3,922
3,883
3,850
3,819
3,792
3,767
3,745
3,725
3,707
3,690
3,674
3,659
3,646
3,551
3,460
3,373
3,291
Nama
NIM
Jurusan
Judul
LEMBAR UJI REFERENSI
Siti Suci Lestari
1 1 1001 10000s2
Pendidikan Agama Islam (PAD
Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
No Judul dan Halaman Buku Paraf
Pembimbing
BAB I1 Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen
Agama RI 2006, Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama
Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya,2006), cet. 3, hal. 130
J Ramayulis, M eto do I o gi P endi dikan Ag ama I s I am,
(Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet.2,hal.72 /{4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010),hal. 1l lf5 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju
Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat, PT.
Ciputat Press Group, 2005), hal. 1 12
BAB II
6 Slameto, Belaj ar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hal.2,3-4, /
7 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan
Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
2010), cet.4, hal. 55, 59-60
8 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi, (lakarta: Gaung Persada Press, 2004),
hal.98
9 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,20ll), hal. 9 f10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), }{al. 22 /Nl1 Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Hal. 92 /t2 H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar,
(Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, 1987), cet. 1,
hal.24/
13 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Bimi Aksara, 1993), hal. 133 f14 Mahmoud Syaltouf Islam sebagai Aqidah dan
Syari'ah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1915), cet. 3, hal.
22
l5 Zahrudin A. R, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi
Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
cet.1, hal. 1
/
t6 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/
Budi Pekerti dalam lbadah dan Tasawuf,
(Jakarta:CV. Karya Mulia, 2005), Edisi kedua,hal.25
17 Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah
Akh I a k, ( J akarta : Dirj en P embinaan Kel embagaan
Agama Islam, 1988), hal. 1
18 Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran
"a
(GBPP) Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: 1998), cet. 1 /rt9 Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto,
Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektrt
(Bandung: ALFABETA,2013), cet. 4, hal. 39
20 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (PT. Remaja
Rosdakary a: 2013), hal. 20 5 -206 /21 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran
Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,2002), hal. 51,
51-53N
22 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), cet. 2, hal.
84-85ft{
BAB III
23 Zainal Aifrn, P e. n e I i t i a n P e n d i d i kan ( M e t o d e d a n
Paradigma Baru), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
201 l), hal. 21 5, 245 -246
24 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(P e n d e ka t an kuan t i t a t if, ku a li t a t if, d an R &D ),(Bandung: ALFABETA, cv, 2013), Cet. 16, h. 118
n{25 Nurul Zuiah, Metodologi Penelitian Sosial Dan
Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), Cet.2,
hal. 168
({
26 M Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian
ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001,), Cet. 1, hal.
1276
2l Anas Sudij ono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Rajawali Pers:201 1), hal. 184 /{28 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. 3, hal.
100 /
29 Sugiyono, Statis tika untuk penelitian, (Bandung:
ALFABETA,2011), cet. 19, hal. 359-361 /rt30 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan
Nonp ar ametrik, (T angerang, PT. Pustaka Mandiri :
2014),hal.62,94
31 Anas Sudjono, Pengantar Evalusi Pendidikan,
(Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),ha1.312,
389
)Z Burhan Nugiantoro, Statistik Terapan untuk
P e ne li ti an I lmu - I lmu S o c i a l, (Yo gyakarta: Gadj ah
Mada University Press, 2002), hal. 104-1056
JJ Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 27 8 N34 Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan,
(Jakarta: Gaumg Persada Press, 2A01), Cet. 1, hal.
105/,{
35 Anas Sudij ono, Pengantar Statistik Pendidikan,
(Jakarta: Raja Grapindo Persada,2007),h. 314
Jakarta 14 November 2014
Mengetahui Pembimbing
Drs. H. Masaan AF. M. Pd
NrP. 195107161981031005
KEMENTERIAN AGAMA.}-.,.,.i"* UIN JAKARTAJ, * FITKB"; {
ry 6 Jl h H. Juanda No gb ctputat 1s412 tndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 111
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.0l/F.1/KM.01 .313939120124Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
EIs H. Masan AF, M. PdPembimbing SkripsiFakultas Ilrnu'l'arbiyah dan Keguruant,t lN Syarif 11 idayatLrl lah
Jakarta.
Nama
NIM
J unrsan
Senrester
Judul Skripsi
Tembusan:l. Dekan FITK2. Mahasisrva ybs.
Jakarta, l3 November 2014
As s alamu' al aiku m wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk rnenjadi pernbirnbing llll(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Siti Suci Lestari
r I l00r 1000052
Pendidikan Agama Islam (PAI)
IX (Sembilan)
PENGARUH ME ODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL
BELA.IAR SISWA DALAM MARA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
JLrdul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal l3 Januari 2014. abstraksi/ontline terlampir. Saudara dapat rnelakukan perubahan redaksional pada -iudultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, rnohon pembimbing rnenghubungiJ urusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang s,:lama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
ll/ a s s al antu' al ai kum wr. w b.
a.n. DekanKa.iur ndidikan Agama lslam
l)r. . Abdul Majid Khan, M.Ag19580707 198703 r 00s>aNt
KEMENTERTAN AGAMAYAYASAN PONDOK PESANTREN MATHLABUSSA'ADAH
MTs. ttiATH LABU SSA'ADAHSK.Pendirian : No.Wi/I/HK.00Al00llW7 E/.30 Mei 1997
Akreditasi Nilai A. NSM : 121232060109 /NPSN : 20271
lltl.B 0esa lenjonagara RT/RIU.005/001 Gigalontang Telp. (0265)
e-maiL mathlab mtsE!vahoo.cs.idlbloossst lrttp://nrts-mdhlah.blogspot.com
NamaNomor lnduk Mahasiswa
Program Studi/ Jurusan
Jenjang
Lokasi Penelitian
Nomor : Mts.10.06.2.109/PP.005/ O41DO14Lamp. : -Hal : Penelitian
Tasikmalaya, 14 Oktober 2014
KepadaYth, Dekan FITK Sariana S.{
Dra. Nurlena, iiA, Ph.DUIN Syarif Hidayatullah
di-Jakarta
Yang bertanda tiangan di bawah ini Kepala MTs Mathlabussa'adah Desa Tenjonagara
Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, menerangkan bahwa :
: SlTl SUCI LESTARI
:1110011000052
: Pendidikan Agama lslam (PAl)
: S.1 ( Strata Satu )
: MTs Mathlabussa'adah Desa Tenjonagara
Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya
Telah melaksanakan Penelitian di Sekolah kami pada tanggal 12 Juli s/d 03 Oktober 2014 ,
dalam rangka Penulisan Skripsi/ Tesis yang berjudul:
" Pengaruh tletode Sosiodrama Terfiadap Hasil Belaiar Siswa Dalam iiata Pelaiaran
Akidah Akhlak " siswa kelas Vlll ( Delapan ) tlathlabussa'adah Kecamatan Cigalontang
Kabupaten Tasikmalaya
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sekolah,
NURYAMIN1WU242007011029
sI
t
Nomor : Un.0'1/F. 1/KM.O1 .31.*!!.!.12014l-amp.'. Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian
Tembusan:I Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Jakarta, 03 Juli 2014
Tempat
Assal am u' al aiku m w r.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama :Siti Suci Lestari
NIM : 1110011000052
Jurusan : Pendidikan Agama lslam (PAl)
Semester : lX (Sembilan)
Judul Skriosi : Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin'
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' al aiku m wr.wb.
an Agama lslam
ul.Majid Khon, Dr. M.Ag."19680307 199803 1 002
:.,&
ss u
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJt lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 541 2 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No-Rev'rsi: : 01-1t1Hal
SURAT PERM OHONAN IZIN PENELITIAN