174
Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi SKRIPSI Septia Fajar Astuti NIM TP 161591 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C

Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi

SKRIPSI

Septia Fajar Astuti

NIM TP 161591

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

i

Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C

Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (SI)

Septia Fajar Astuti

NIM TP 161591

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

ii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi

saudara:

Nama : Septia Fajar Astuti

NIM : TP. 161591

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul :Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Kelas VIII C Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin

Kota Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Iskandar, S. AG., M.Pd.I

NIP.197512242009121001

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1

Page 4: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi

saudara:

Nama : SeptiaFajarAstuti

NIM : TP. 161591

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul :Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C

Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, Maret 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Dr. Tuti Indriyani, S. Pd.I

NIP.197501102009012006

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1

Page 5: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

akidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil

karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku.

Jambi,

Septia Fajar Astuti

TP 161591

Materai

6.000.-

Page 6: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Nomor : B, 96/D.11 /PP.009/ V/2020

Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Implementasi Metode Sosiodrama Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Kelas VIII C Di Madrasah

Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : Septia Fajar Astuti

Nim : TP. 161591

Telah dimunaqasyahkan pada : 03 Juni 2020

Nilai Munaqasyah : 81,17 (A)

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang

Ridwan, S.Psi., M.Psi

NIP.197310162007011017

Penguji I Penguji II

Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd.I Dr. H. Hindun, M.Pd.I

NIP.195706251983032001 NIP. 19101091997032002

Pembimbing I Pembimbing II

Iskandar. S.Ag, M.Pd, Ph.D Dr. Tuti Indriyani, M.Pd.I

NIP.197512242009121001 NIP.197501102009012006

Sekretaris Sidang

Yudi Kurniawan, M.Pd.I

NIP. 198911112019031015

Jambi, Mei, 2020

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Sekretaris Prodi PENDIDIKAN Agama Islam

Habib Muhammad, M.Ag

NIP. 196911141994011001

PENGESAHAN SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-04-2020 R-0 - 1 dari 1

Page 7: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

vi

PERSEMBAHAN

Kusimpuhkan kedua belah kakiku, Ku sujudkan kepalaku kearah kiblatku, Ku

haturkan do’a kepada Allah SWT., rabb-ku karena-Nya lah akhir karya kecil ini

terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai shalawat serta salam

kepada Nabi Muhammad SAW. merangkai pengharapan bagi syafaatnya.

Ku persembahkan skripsiku ini untuk :

Ayahanda Nursaid dan Ibunda Ambar Trisnawati untuk curahan do’a cinta

dan kasih sayang yang tak terhingga serta Adikku Subhan Barid Asyifa’, serta

sahabat-sahabat karib ku Meri Handayani, Sri Devi, Yuni Azura, Ayu Sofiyanti,

dan tak lupa juga Teman-teman PAI Angkatan 2016, khususnya PAI G,

Terimakasih atas semua perhatian saran dan nasihat selama ini yang teramat sangat

berharga.

Saudara-saudari ku seiman, Maha suci Allah SWT yang telah

mempertemukan kita dikapus UIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan kita,

biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembar hati ini, ku temukan arti

keikhlasan perjuangan bersama kalian “terimakasih ya Allah SWT atas nikmat

ukhuwah yang kami rasakan sehingg hari ini AAMIIN…

Jambi,

Septia Fajar Astuti

TP 161591

Page 8: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

vii

MOTTO

{الرعد:11} نفسهمباماوايغيرحتىمبقىمايغيرلآللهاانا

Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendir. (QS. Ra’d:11) “

Page 9: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat Rahmat dan

Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini dengan baik. Pelaksanaan penulisan ini merupakan salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (SI) dalam bidang Ilmu

Pendidikan Islam, di Fakulatas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penelitian ini berjudul “ Implementasi Metode

Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VIII C di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi “.

Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat bantuan

dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dra. Hj. Fadhila, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Muklis, M. Pd. I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Iskandar, S. Ag., M. Pd., Ph. D dan Ibu Dr. Tuti Indriyani, M. Pd.I

selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan

pengetahuan penulis.

6. Bapak M. Syuhaeri Shuhur, S.E selaku Kepala Sekolah Madrasah

Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Page 10: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

ix

7. Ibu Yesi Rozawati, S. Pd selaku Wali Kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah

Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

8. Majelis Guru dan Karyawan serta para siswa kelas VIII di Madrasah

Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

9. Orang tua dan Keluarga yang telah tiada henti untuk memberikan motivasi

hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan

Skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,

semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak

terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada

semua pihak untuk kiranya memberikan sumbangan saran demi kesempurnaan

karya ilmiah ini.

Jambi,

Septia Fajar Astuti

TP 161591

Page 11: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

x

ABSTRAK

Nama : Septia Fajar Astuti

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C di

Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Skripsi ini membahas tentang Implementasi Metode Sosiodrama Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C

di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi. Tujuan penelitian ini

adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak

kelas VIII C di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi dengan

penerapan metode Sosiodrama. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C di

Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, sedangkan objek penelitian

adalah penerapan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode

Sosiodrama, peningkatan Hasil belajar siswa pada materi Akhlak Terpuji. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan penerapan metode Sosiodrama dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Sosiodrama, Mata Pelajaran Akidah Akhlak.

Page 12: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xi

ABSTRACT

Nama : Septia Fajar Astuti

Jurusan : Islamic Education

Judul : Implementation of the Sociodrama Method to Improve Student

Learning Outcomes in the Subjects of the Moral Law of Class VIII C

in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin, Jambi City.

This thesis discusses the Implementation of the Sociodrama Method to

Improve Student Learning Outcomes in the Subjects of Moral Aqeedah Class VIII C

in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Jambi City. The purpose of this study

is to improve student learning outcomes in the subjects of the Islamic Moral Class

VIII C in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Jambi City by applying the

Sociodrama method. This research is a Classroom Action Research. The subjects of

this study were students of class VIII C in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah

Sipin Jambi City, while the object of the study was the application of moral learning

by using the Sociodrama method, increasing student learning outcomes in the Praised

Moral material. The results showed that the application of the Sosiodrama method

can improve student learning outcomes in the learning process.

Keyword : Learning Outcomes, Sociodrama Method, Moral Subjects.

Page 13: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

NOTA DINAS .................................................................................................................. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................................ iv

PENGESAHAN ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................................... vi

MOTTO ......................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii

ABSTRAK ....................................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

B. Fokus Penelitian .................................................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

E. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 8

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual .......................................................................................... 10

1. Metode Sosiodrama ....................................................................................... 10

a. Pengertian Sosiodrama ............................................................................ 10

b. Jenis Metode Sosiodrama ........................................................................ 11

c. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Sosiodrama............................ 12

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama .................................... 13

2. Konsep Belajar .............................................................................................. 14

a. Pengertian Belajar ................................................................................... 14

b. Tujuan Belajar ......................................................................................... 17

c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar........................................................ 18

3. Hasil Belajar .................................................................................................. 21

a. Pengertian Hasil Belajar .......................................................................... 21

b. Manfaat Hasil Belajar ............................................................................. 23

Page 14: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xiii

c. Tujuan Hasil Belajar ............................................................................... 24

4. Pembelajaran Akidah Akhlak ....................................................................... 24

a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak ............................................... 24

b. Ruang Lingkup Akidah Akhlak .............................................................. 26

c. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak ..................................................... 27

B. Kerangka Berfikir................................................................................................ 28

C. Studi Relevan ...................................................................................................... 29

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................................ 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 34

C. Subjek Penelitian ................................................................................................. 34

D. Variable Penelitian .............................................................................................. 35

E. Prosedur Penelitian.............................................................................................. 35

1) Perencanaan ( Planning ) ............................................................................... 36

2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) .................................................................. 37

3) Pengamatan ( Observasi ).............................................................................. 37

4) Refleksi (reflecting ) ..................................................................................... 37

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 38

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................. 40

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................................. 42

F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................. 44

G. Keabsahan Data ................................................................................................... 45

H. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 46

I. Jadwal Penelitian ................................................................................................. 49

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................... 50

1. Sejarah Sekolah/Madrasah ............................................................................ 50

2. Visi dan Misi MTs Asas Islamiyah ............................................................... 51

3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan............................................... 51

4. Struktur Organisasi Mts Asas Islamiyyah ..................................................... 54

5. Keadaan Sarana Dan Prasarana ..................................................................... 56

B. Temuan Penelitian ............................................................................................... 57

C. Deskripsi Data ..................................................................................................... 60

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ..................................................................... 61

a. Tahap Perencanaan Siklus I .................................................................... 61

Page 15: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xiv

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I ..................................................................... 62

c. Hasil Observasi Siklus I .......................................................................... 66

d. Tahap refleksi .......................................................................................... 71

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ................................................................... 73

a. Tahap Perencanaan Siklus II ................................................................... 73

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II ................................................................... 74

c. Hasil Observasi Siklus II ......................................................................... 78

d. Tahap refleksi .......................................................................................... 83

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III .................................................................. 85

a. Tahap Perencanaan Siklus III.................................................................. 85

b. Tahap Pelaksanaan Siklus III .................................................................. 86

c. Hasil Observasi Siklus III ....................................................................... 91

d. Tahap refleksi .......................................................................................... 95

D. Analisis Data ....................................................................................................... 96

E. Interprestasi Hasil Analisis Data ......................................................................... 97

1. Hasil Observasi ............................................................................................. 97

2. Hasil Test .................................................................................................... 100

F. Pembahasan ...................................................................................................... 101

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 104

B. Saran ................................................................................................................. 104

C. Penutup .............................................................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 106

Page 16: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa ........................................... 4

Tabel 1.2 Hasi Prasurvei Terhadap Nilai Ulangan Belajar siswa ..................................... 5

Tabel 3.1 Interpretasi Indeks Gain ................................................................................. 48

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahun 2019-2020 ............................................................. 49

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi ............................ 52

Tabel 4.2 Jumlah Siswa/I MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi ................................. 54

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi......... 56

Tabel 4.4 Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa .......................................... 57

Tabel 4.5 Hasi Prasurvei Terhadap Nilai Ulangan Belajar siswa ................................... 58

Tabel 4.6 Jadwal Pelaksanaan Siklus I ........................................................................... 61

Tabel 4.7 RPP Siklus I Pertemuan I ................................................................................ 62

Tabel 4.8 RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................................... 64

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ......................................................... 66

Tabel 4.10 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I ........................................... 68

Tabel 4.11 Hasil Test Belajar Siswa Siklus I .................................................................. 69

Tabel 4.12 Jadwal Pelaksanaan Siklus II ........................................................................ 73

Tabel 4.13 RPP Siklus II Pertemuan I ............................................................................ 74

Tabel 4.14 RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................................................ 76

Tabel 4.15 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II.......................................... 78

Tabel 4.16 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II.......................................... 80

Page 17: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xvi

Tabel 4.17 Hasil Test Belajar Siswa Siklus II................................................................. 82

Tabel 4.18 Jadwal Pelaksanaan Siklus III ....................................................................... 86

Tabel 4.19 RPP Siklus III Pertemuan I ........................................................................... 87

Tabel 4.20 RPP Siklus III Pertemuan 2 .......................................................................... 88

Tabel 4.21 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus III ........................................ 91

Tabel 4.22 Hasi Observasi Aktifitas Guru Siklus III ...................................................... 92

Tabel 4.23 Hasil Test Belajar Siswa Siklus III ............................................................... 94

Tabel 4.24 Presentase Keaktifan siswa ........................................................................... 98

Tabel 4.25 Presentasi Keaktifan Guru ............................................................................ 99

Tabel 4.26 Hasil Test Akhir Siswa ............................................................................... 100

Page 18: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Daur Siklus PTK ........................................................................................ 36

Gambar 4.1 Stuktur Organisasi ...................................................................................... 55

Gambar 4.2 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Metode

Sosiodrama ................................................................................................. 98

Gambar 4.3 Diagram Skor Keaktifan Guru .................................................................... 99

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Sosiodrama .......... 101

Page 19: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 3 : RPP

Lampiran 4 : Foto Dokumentasi Riset

Page 20: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(Ramayulis, 2013, hal.32).

Menurut Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang

sistem pendidikan nasional fungsi pendidikan, disebutkan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis

dan bertanggung jawab. Tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, tidak

terlepas dalam memahami makna pendidikan itu sendiri. Sehingga dalam proses

pembelajaran, seorang pendidik senantiasa mempunyai peranan penting dalam

keberhasilan pendidikan, dalam mengembangkan potensi peserta didik.(Adi

Wijaya, 2019:30).

Di dalam pendidikan tentu juga ada hal-hal yang perlu dibutuhkan dan

diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dizaman yang semakin berkembang,

banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh seorang pendidik,

terutama dalam masalah menyampaikan materi pelajaran. Karena pendidik tidak

hanya sebatas menyampaikan tapi dapat memahamkan anak didiknya, sehingga

materi yang disampaikan tidak hanya sebatas ranah kognitif tetapi juga dalam

ranah afektif dan psikomotorik. Karena di zaman yang modern ini anak didik lebih

kreatif dibandingkan pendidiknya. Maka dari itu pendidik juga banyak belajar

tentang bagaimana mendidik anak dengan kreatif dan tidak monoton dalam

mengajar.

Page 21: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

2

Dalam pembelajaran, Guru Merupakan fasilitator untuk peserta didik

dalam membentuk kompetensi. Hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan

kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif, serta

mengembangkan dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu

menuntut adanya pengembanganan modifikasi. Pernyataan diatas merupakan

tantangan bagi pelaku pendidikan khususnya guru mata pelajaran akidah akhlak.

Hal hal seperti itulah yang menjadi masalah di dalam pendidikan sekarang

ini, penggunaan metode pembelajaran yang harus diperhatikan ketika proses

pembelajaran berlangsung di dalam kelas. bahwa setiap peserta didik memiliki

kecerdasan dan daya tangkap yang berbeda-beda, memiliki latar belakang yang

berbeda. Penurunan tingkat prestasi belajar merupakan sebuah kendala yang harus

diperhatikan oleh pendidik.Mencari sebab mengapa prestasi belajar siswa bisa

berkurang. Terutama dalam zaman ini permasalahan yang menjadi penghambat

yaitu tentang minat kreatifitas belajar perlu ditumbuhkan, terutama dalam

pendidikan Akidah Akhlak.(Nur Cahayati.2018: 2-4).

Pendidikan agama selain didapatkan dari lingkungan keluarga juga

didapatkan dari lingkungan sekolah. Dalam lingkungan sekolah tersebut

khususnya bagi agama islam, pendidikan agama biasanya tertuang pada mata

pelajaran pendidikan agama islam (PAI), pendidikan agama islam sendiri meliputi

fiqih, akidah ahklak, al-qur’an hadits dan ski. Diantara pelajaran agama tersebut,

akidah akhlak merupakan satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus

membahas bagaimana cara mengenal, memahami, menghayati dan mengimani

Allah Swt. dan meralisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan

sehari-hari berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, Akidah Akhlak

dipelajari pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD yang dikenal dengan

pelajaran agama sampai sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. Namun

dalam pembelajaran Akidah Akhlak setiap individu memiliki pandangan yang

berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa di sekolah MTs

Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, diperoleh pernyataan yang menganggap Akidah

Page 22: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

3

Akhlak sebagai pelajaran yang menyenangkan. Akan tetapi kebanyakan siswa

beranggapan bahwa pelajaran Akidah Akhlak itu susah dan membosankan.

Keadaan inilah yang menuntut guru untuk terus meningkatkan kreativitas dalam

belajar-mengajar, baik itu dalam bentuk penggunaan metode belajar yang lebih

menarik dan efesien, serta cara mengajar yang menyenangkan dan dapat

menciptakan suasana yang mengasikkan sehingga siswa tidak merasa bahwa

pelajaran Akidah Akhlak membosankan yang hanya bergelut dengan metode

ceramah saja. Dengan demikian, siswa dapat mencapai prestasi belajar secara

optimal dan lebih baik.

Dari hasil observasi prasurvei guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII C pada tanggal 16 Januari 2020 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi,

diperoleh keterangan bahwa proses belajar-mengajar Akidah Akhlak masih kurang

diminati siswa sehingga aktivitas siswa dan hasil belajar siswa masih rendah. Hal

ini di karenakan selama proses pembelajaran masih lebih dominan satu arah, di

mana guru lebih mendominasi dan sibuk menjelaskan materi yang menyebabkan

pembelajaran tidak berpusat pada siswa. Hal ini terlihat masih banyaknya siswa

yang tidak aktif saat ditanya oleh guru, siswa cendrung diam, siswa bertanya

dengan teman sebangkunya, dan siswa tidak terlibat langsung dalam berbagai

kegiatan seperti diskusi, tanya-jawab, presentasi serta kegiatan lain yang berkaitan

dengan keterampilan pembelajaran Akidah Akhlak sehingga kondisi inilah yang

menyebabkan keterampilan pembelajaran Akidah Akhlak kurang maksimal.

Hal ini dibuktikan Dari hasil prasurvei terhadap Aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran yang

ditujukan pada 15 orang peserta didik kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Asas

Islamiyah Sipin Kota Jambi dengan nilai keaktifan yang kurang aktif dan nilai

rata-rata hasil belajar Akidah Akhlak yang diperoleh siswa masih kurang dari nilai

standar kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70. Adapun persentase aktivitas

belajar siswa dan hasil belajar yang di ikuti 15 siswa seperti terlihat pada tabel

berikut:

Page 23: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

4

Tabel 1.1. Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Tahun

Ajaran 2019/2020

(Sumber : Guru Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota

Jambi)

No Indikator atau Aspek yang

dinilai Skor

Kriteria

Keaktifan

1 Keaktifan Siswa :

a. Siswa aktif mencatat

materi pelajaran

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif mengajukan

ide-ide

2

2

2

Kurang Aktif

Kurang Aktif

Kurang Aktif

2 Perhatian Siswa :

d. Diam, tenang

e. Terfokus pada materi

f. Antusias

2

2

2

Kurang Aktif

Kurang Aktif

Kurang Aktif

3 Kedisiplinan :

g. kehadiran/absensi

h. datang tepat waktu

i. pulang tepat waktu

2

3

3

Kurang Aktif

Cukup Aktif

Cukup Aktif

4 Penugasan/Resitasi

j. Mengerjakan semua

tugas

k. ketepatan

mengumpulkan tugas

sesuai waktunya

l. Mengerjakan sesuai

perintah

2

2

3

Kurang Aktif

Kurang Aktif

Cukup Aktif

Jumlah 26

Rata-Rata Keseluruhan (%) 13% Kurang Aktif

Page 24: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

5

Tabel 1.2

Hasil Prasurvei Terhadap Nilai Ulangan Siswa Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Kelas VIII C Tahun Ajaran 2019/2020.

No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan

Harian Keterangan

1 Agustina 70 60 Tidak Tuntas

2 Bunga Dahlia S. 70 55 Tidak Tuntas

3 Cahaya Ananda S. 70 70 Tuntas

4 Fathan Al-Muthi A. 70 65 Tidak Tuntas

5 Fahri Al-Prizal 70 60 Tidak Tuntas

6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas

7 Kamiludin 70 65 Tidak Tuntas

8 Laila Nur Permata 70 70 Tuntas

9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas

10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas

11 M. Ananda

Ferdiyansyah 70 70

Tuntas

12 Nabilla 70 50 Tidak Tuntas

13 Nadia 70 75 Tuntas

14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas

15 Wendi Anando 70 50 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 920

Nilai Terendah 45

Nilai Tertinggi 75

Nilai Rata-rata Siswa 61 Belum Tuntas

Jumlah Siswa yang Tuntas 4

Persentase Siswa yang

Tuntas

27%

Page 25: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

6

Jumlah Siswa tidak Tuntas 11

Presentase siswa tidak

Tuntas

73%

(Sumber : Guru Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota

Jambi)

Berdasarkan pada hasil wawancara terhadap guru yang mengajar Akidah

Akhlak di Kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

mengatakan bahwa jika dilihat dari segi siswanya sendiri, masih banyak siswa

yang kurang perduli akan pentingnya belajar, karena masih ada sebagian siswa di

sekolah tersebut yang merupakan bagian dari anak pank dan dari panti asuhan,

sehingga kurangnya perhatian tersebut membuat mereka kurang disiplin dan

mempunyai sifat kurang baik. Dan dari segi pendidiknya dalam pembelajaran di

kelas VIII C memang masih di dominasi dengan metode ceramah disamping

pemberian tugas dan latihan. Pembelajaran diawali dengan penjelasan mengenai

konsep-konsep yang diajarkan, dilanjutkan dengan pemberian contoh soal

kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan. Alasan guru Akidah

Akhlak menggunakan metode tersebut karena metode tersebut mudah untuk

dilaksanakan baik dari segi persiapan, waktu dan peralatan.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang

terjadi, yaitu dengan mengubah strategi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru

dengan strategi yang mampu membuat peserta didik dapat mengembangkan

aktivitas mental dan fisik secara optimal. Adapun strategi yang dapat digunakan

oleh guru untuk membantu siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar yang

maksimal yaitu dengan menggunakan metode Sosiodrama merupakan metode

belajar yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Kerena

metode Sosiodrama itu sendiri merupakan metode pembelajaran bermain peran

Page 26: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

7

untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena social,

untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu (Wina Sanjaya,2007:159).

Berdasarkan pemikiran dari latar belakang yang telah peneliti kemukakan

di atas ada sebuah fenomena yang menarik, bagaimana guru dituntut untuk dapat

mengajarkan mata pelajaran Akidah Akhlak dengan alokasi waktu yang terbatas

dengan latar belakang kemampuan siswa yang berbeda. Guru harus menerapkan

strategi atau metode belajar yang tepat bagi siswa, agar materi yang disampaikan

dapat diterima dan dipahami dengan baik dan benar dalam waktu yang telah

ditentukan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengadakan sebuah

penelitian dan menjawab sebuah permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut

sehingga peneliti mengangkat sebuah penelitian tentang “Implementasi Metode

Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiya Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi ”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah peneliti akan membatasi masalah dalam

penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Peneliti hanya meneliti siswa kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Asas

Islamiyah Sipin Kota Jambi.

2. Objek yang diteliti adalah peningkatan hasil belajar pada materi Akhlak

Terpuji mata pelajaran Akidah Akhlak .

3. Metode yang di gunakan adalah Metode Sosiodrama.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut: “Apakah implementasi metode

sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C pada mata

Page 27: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

8

pelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiya Swasta Asas Islamiyah Kota

Jambi “?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yang pertama adalah sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (SI) dan yang ke dua

adalah mengimplementasikan metode Sosiodrama untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII C pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah

Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1) Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang

lebih baik dan perlu diuji cobakan pada kelas yang lain khususnya pada

mata pelajaran Akidah Akhlak

2) Dapat membantu guru untuk memperbaiki media pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi siswa dan meningkatkan mutu pendidikan di

kelasnya.

3) Sebagai bahan masukan untuk mengikuti pelajaran Akidah Akhlak

dengan Metode Sosiodrama terbukti dapat meningkatkan hasil belajar.

E. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

identifikasi masalah yang di dapatkan yaitu sebagai berikut:

1. Masih banyak siswa yang belum mencapai standar kompetensi KKM.

2. Dalam pembelajaran siswa kurang aktif dan hanya mencatat, mendengarkan,

dan menghafal seharusnya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik

Page 28: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

9

3. Guru dalam menyampaikan pembelajaran terlalu membosankan dan hanya

menggunakan metode ceramah seharusnya pembelajaran harus bervariatif

dan menyenangkan

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Dengan menggunkan metode Sosiodrama dalam mata pelajaran

Akidah Akhlak materi Akhlaq Terpuji dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Kota JambiTahun ajaran 2019/2020.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang diperoleh peserta didik dengan kriteria

ketuntasan minimum (KKM) 70, peserta didik dikatakan berhasil apabila

peserta didik sudah mendapatkan nilai>70. Pemahaman siswa dikatakan

meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang tuntas dalam kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Kota

Jambi.

Page 29: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual

1. METODE SOSIODRAMA

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah

disusun tercapai secara optimal. Dengan demikian, metode dalam rangkaian

system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan

implentasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru

menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran

hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode

pembelajaran. Ada beberapa jenis metode, salah satunya adalah jenis metode

sosiodrama. (Abdul Majid, 2017:193)

a. Pengertian Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah

metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan

bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah

sosiodrama berasal dari kata sosio atau sosial dan drama. Kata drama

adalah suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang

mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, benturan antara dua orang

atau lebih Sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai

orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai guru, anak yang

sombong, orang tua dan sebagainya.

Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode

“sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara

mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan

sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan

sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru.

Page 30: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

11

Melalui metode ini guru ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku

dalam hubungan antara sesama. (Tri Hardani,2015:126 dalam Artikel

PDF Richmawati,2012:19).

Menurut Abdul Azis Wahab (2007:114) Dalam bukunya

menyatakan bahwa Sosiodrama merupakan sebuah cara memerankan

pemecahan masalah secara kelompok yang memfokuskan pada masalah-

masalah tentang hubungan manusia. Oleh karena itu sosiodrama sering

dikaitkan dengan metode bermain peran maka apa yang terjadi dalam

kegiatan menggunakan strategi bermain peran dapat pula dikaitkan

dengan penggunaan metode sosiodrama.(Abdul Azis Wahab, 2007:114)

Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa Metode

Sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain peran untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti

masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan

lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman

dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan

kemampuan siswa untuk memecahkanya. (Wina Sanjaya, 2007:159)

b. Jenis Metode Sosiodrama

Adapun jenis metode sosiodrama adalah :

1) Penuh

Permainan penuh dapat digunakan untuk proyek besar yang

tidak dibatasi waktu dan sumber. Permainan penuh ini merupakan

alat yang sangat baik untuk menangani masalah yang kompleks dan

kelompok yang berhubungan dengan masalah itu.Permainan

mungkin asli atau disesuaikan dengan situasi, untuk memenuhi

permintaan distributor komersial atau organisasi perjuangan,

keagamaan, sosial, pendidikan, industri, dan professional.

Page 31: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

12

2) Pementasan situasi atau kreasi baru

Teknik ini mungkin setingkat dengan permainan penuh,

tetapi dirancang hanya untuk memainkan sebagian masalah atau

situasi. Bentuk permainan drama memerlukan orientasi awal dan

diskusi tambahan atau pengembangan lanjutan kesimpulan dengan

menggunakan metode lain. Pementasan situasi dapat digunakan

untuk memerankan kembali persidangan pengadilan, pertemuan dan

persidangan badan legislative.

3) Playlet

Playlet adalah jenis permainan drama ketiga. Playlet meliputi

kegiatan berskala kecil untuk menangani masalah kecil atau bagian

kecil dari masalah besar. Jenis ini dapat digunakan secara tunggal

atau untuk mengemas pementasan masalah yang menggunakan

metode lain, atau serangkaian playlet dapat digunakan bersama

untuk menggambarkan perkembangan masalah secara bertahap.

4) Blackout

Blackout adalah jenis permainan drama yang ke empat. Jenis ini

biasanya hanya meliputi dua atau tiga orang dengan dialog singkat

mengembangkan latar belakang secukupnya dalam pementasan yang

cepat berakhir. (Wina Sanjaya, 2007:120-122)

c. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Sosiodrama

Menurut Saminanto (2010:39) Model pembelajaran sosiodrama

mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru menyusun atau menyiapkan sekenario yang akan ditampilkan.

2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari

sebelum KBM.

3) Guru membentuk kelompok sosial

4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

Page 32: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

13

5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

sekenario yang sudah di siapkan.

6) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing

sambil memperhatikan, mengamati sekenario yang sedang

diperagakan.

7) Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas

sebagai lembar kerja untuk membahas.

8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.

9) Evaluasi

10) Penutup. (Muhaimin,2011:20)

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama mempunyai beberapa kelebihan dan

kekurangan, sebagai berikut :

Kelebihan metode sosiodrama ;

1. Peserta didik melatih dirinya untuk memahami dan mengingat

isi bahan yang akan didramakan.

2. Peserta didik akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.

3. Bakat yang terpendam pada peserta didik dapat dipupuk

sehingga dimungkinkan akan muncul bibit seni drama dari

sekolah.

4. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan

sebaik-baiknya.

5. Peserta didik memperoleh kebiasaan untuk menerima dan

membagi tanggung jawab dengan sesamanya.

6. Bahasa lisan peserta didik dapat dibina menjadi bahasa yang

baik agar mudah dipahami oleh peserta didik.

Page 33: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

14

Kekurangan Metode Sosiodrama ;

1. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka

menjadi kurang kreatif.

2. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka

pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan

pertunjukan.

3. Memerlukan tempat yang cukup luas.

4. Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton

yang kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya. (Daryanto,

2017:131-132)

2. Konsep Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat di pandang sebagai

proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui

berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat,

mengamati dan memahami sesuatu. (Sudjana,2009: 192). Sedangkan

Menurut Suprijono,2009:2-3 dalam buku (Slameto,2003:13), ada

beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagi berikut:

1) Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang di

capai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi itu bukan di

peroleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.

2) Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

Secara psikologis, belajar merupaka suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-

Page 34: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

15

perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : “Belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.” (Slameto,2003:13)

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai

kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhannya, mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai

sebelumnya.Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami,

mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Dalam

keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar

merupakan kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan

atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses

belajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik.

Munif Chatib (20009:4) mengatakan bahwa belajar

sesungguhnya merupakan kegiatan dari kerangka kehidupan yang dapat

memberikan sebuah peta kehidupan yang bermakna bagi semua dan

sesame. Belajar bukan berarti menafikkan hal-hal lain, termasuk di

antaranya adalah dukungan lingkungan yang mendukung bagi

keberlangsungan pendidikan yang berkemanusiaan. Dalam bukunya, ia

menjelaskan bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan yang terus

berproses untuk memperoleh sesuuatu yang bermanfaat bagi

kepentingan bersama di atas segala-galanya. Belajar memberikan

inspirasi-inspirasi baru bagi perbaikan masa depan.(Moh. Yamin,

2015:6)

Page 35: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

16

Menurut pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa,

belajar merupakan upaya yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh pengetahuan baru dari pengalaman yang kemudian akan

memberikan perubahan perilaku terhadap individu. Selain itu juga dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh

pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan

kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap. Memandu

setiap orang agar mereka memiliki jalannya sendiri dalam mengarungi

bahtera hidup dan kehidupan. Belajar sebagai bagian yang tak

terpisahkan dari kehidupan manusia sesungguhnya merupakan media

transformasi dalam menciptakan perubahan demi perubahan.

Belajar sebagai sebuah kegiatan yang bermakna selanjutnya dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Belajar sebenarnya merupakan satu kegiatan menemukan sesuatu

yang belum ditemukan;

b. Belajar dimaknai sebagai aktivitas untuk menyempurnakan apa

yang belum sempurna;

c. Belajar merupakan proyek diri untuk bisa mengembangkan dan

memajukan diri agar semakin bermakna;

d. Belajar berfungsi untuk menetapkan tujuan diri untuk mengetahui

banyak hal dari suatu hal yang masih tersirat, kecil dan sederhana;

e. Dengan belajar akan dijumpai banyak hal baru yang belum pernah

disadari sebelumnya;

f. Belajar merupaka sebuah gerakan diri untuk membebaskan diri dari

ketidak tahuan;

g. Belajar sesungguhnya merupakan sebuah aksi terhadap sebuah

kemajuan hidup.

Page 36: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

17

b. Tujuan Belajar

Tujuan belajar merupakan hal yang sangat esensial, baik dalam

rangka perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian. Tujuan

memberikan petunjuk untuk memilih pelajaran, menata urutan topik-

topik, mengalikasikan waktu, memilih alat bantu pembelajaran serta

menyediakan ukuran untuk mengukur hasil belajar siswa. Sejumlah

hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa telah melakukan kegiatan

belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang

baru. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang

diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.

Menurut Oemar Hamalik (2008: 73-75) tujuan belajar terdiri dari tiga

komponen, yaitu:

1) Tingkah laku terminal. Tingkah laku terminal adalah komponen

tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.

2) Kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi tes tujuan belajar

menentukan situasi di mana siswa dituntut untuk mempertunjukkan

tingkah laku terminal.

3) Ukuran-ukuran perilaku. Komponen ini merupakan suatu

pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat

pertimbangan mengenai perilaku siswa.

Sedangkan menurut Sadirman (2011: 26-28), secara umum ada tiga

tujuan belajar, yaitu:

1) Untuk Memperoleh Pengetahuan

Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan

meningkatnya kemampuan berfikir seseorang. Jadi, selain

memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat

kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik. Dalam hal ini,

pengetahuan akan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang,

Page 37: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

18

dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan berkembang

melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari.

2) Menanamkan Konsep dan Keterampilan

Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui

proses belajar. Penanaman konsep membutuhkan keterampilan,

baik itu keterampilan jasmani maupun rohani.Dalam hal ini,

keterampilan jasmani adalah kemampuan individu dalam

penampilan dan gerakan yang dapat diamati. Keterampilan ini

berhubungan dengan hal teknis atau pengulangan. Sedangkan

keterampilan rohani cenderung lebih kompleks karena bersifat

abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara

berpikir, dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau

membuat suatu konsep.

3) Membentuk Sikap

Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang.

Dalam hal ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan

sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga

menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya. Dalam proses

menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik,

seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-

hati.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Sriyanti (2003:7)Dalam pembelajaran banyak faktor

yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu

maupun faktor yang eksternal yang datang dari lingkungan indivdu.

Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua aspek,

yaitu fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis. Faktor-

faktor psikis memiliki peran yang sangat menentukan di dalam belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut :

Page 38: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

19

1) Faktor Intern

Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yaitu :

a) Faktor Psikologis

1. Tingkat intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga

jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan

menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat

dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep-konsep

yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan

mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar

pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya

intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar.

2. Minat

Minat merupakan kecenderungan untuk

memperhatikan dan berbuat sesuatu, minat siswa

terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap

keberhasilan belajarnya.

3. Bakat

Bakat Merupakan kemampuan potensial pada anak,

yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses

belajar / latihan. Dengan adanya bakat membuat anak

hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan

sesuatu, termasuk dalam hal pencapaian hasil belajar.

4. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang mendasari

dan mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan

seseorang. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan

usahanya dalam belajar yang pada akhirnya akan

memungkinkan pencapaian hasil belajar yang tinggi.

Page 39: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

20

5. Kematangan

Kematangan merupakan kondisi siap baik

jasmani maupun rohani untuk melakukan aktivitas

belajar. Tanpa adanya kematangan akan menyulitkan

proses belajar. Kematangan tiap anak untuk melakukan

aktivitas belajar tidaklah sama, disamping faktor umur

juga karena faktor pembawaan.

6. Konsentrasi dan perhatian

Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak

dapat memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan

kemampuan konsentrasi tinggi dan perhatian yang

terfokus terhadap belajar akan lebih mudah meraih

sukses, daripada anak yang kurang mempunyai daya

konsentrasi dan kekuatan perhatian.

7. Kepribadian

Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya

saing, ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus

asa, takut gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan belajar.

b) Faktor Fisik

Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan

belajar diantaranya adalah :

1. Kesehatan, penyakit kronis

2. Cacat fisik

3. Gangguan panca indera

4. Kelelahan.

2) Faktor Ekstern

Merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, yang

termasuk faktor ekstern adalah :

Page 40: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

21

a) Keadaan keluarga

Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak

dalam keluarga, pendidikan orang tua, hubungan antar

anggota keluarga dan sebagainya.

b) Faktor sekolah

Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi

keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru,

pengajar, hubungan antar anggota sekolah, kurikulum yang

dipakai, kedisiplinan yang ditegakkan di sekolah, kondisi

gedung dan fasilitas sekolah, suasana lingkungan sekolah

dan sebagainya.

c) Lingkungan masyarakat

Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari

interaksi dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan

yang turut mempengaruhi belajar antara lain, teman

pergaulannya, adat/ kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam

tempat tinggalnya serta tata tertib yang berlaku di

masyarakat. (Muhaimin,2011:16)

3. HASIL BELAJAR

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Nashar (2004:77) Hasil Belajar adalah merupakan

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Berbagai pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar telah

dikemukakan oleh para ahli pendidikan dewasa ini, Bloom sebagaimana

dikutip oleh Briggs mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah,

yaitu : ranah kognitif, ranah sikap, dan ranah psikomotor. ”Setiap ranah

Page 41: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

22

dapat diklasifikasikan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisa, sintesis dan evaluasi.”(Muhaimin, 2011:16)

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. Kognitif adalah pengetahuan (knowledge),

pemahaman, menjelaskan (comprehension), menerapkan (application),

menguraikan, menentukan hubungan (analysis), mengorganisasikan

(synthesis), menilai (evolution).Afektif adalah sikap menerima

(received), memberikan respon (responding), nilai (valuing), organisasi

(organization), karakterisasi (characterication). Psikomotorik adalah

meliputi initiatory, pre-routine, rountinized.(Cahyati,2018:19)

Menurut Oemar Hamalik (2008) mengemukakan bahwa hasil

belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang dapat di amati dan dapat di ukur bentuk pengetahuan,

sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai

terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya

yang tidak tahu menjadi tahu.Sedangkan Menurut Nana Sudjana

(2010:3) hasil belajar adalah Perubahan tingkah laku siswa setelah

melalui proses pembelajaran. Semua perubahan dari proses belajar

merupakan suatu hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya. Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa

setelah melakukan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah melakukan

suatu usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu hasil belajar juga

dapat disimpulkan sebagai hasil dari perubahan tingkah laku yang

diperoleh sebagai tujuan dari perbuatan belajar yang dilakukan,

contohnya: siswa belajar membaca tadinya belum bisa membaca

Page 42: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

23

menjadi bisa membaca dan lain sebagainya. Hasil belajar di sini

dimaksudkan pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Bloom mengemukakan ada tiga tipe prestasi belajar, yaitu :

1) Kognitif Adalah keberhasilan belajar yang diukur oleh taraf

penguasaan intelektualitas. keberhasilan ini biasanya dilihat dengan

bertambahnya pengetahuan siswa.

2) Afektif Adalah keberhasilan belajar yang diukur dalam taraf sikap

dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam

berbagai tingkah laku seperti berakhlak mulia, disiplin, mantaati

norma-norma yang baik.

3) Psikomotorik Adalah keberhasilan belajar dalam bentuk skill

(keahlian) bisa dilihat dengan adanya siswa yang mampu

mempraktekkan hasil belajar dalam bentuk yang tampak.

b. Manfaat Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku

seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar

tertentu.(Sudjana, 2009:3) Pendidikan dan pengajaran dikatakan

berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada siswa

merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu

proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang

dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya.

Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui kemampuan dan

perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan.

Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi

lebih baik, sehingga bermanfaat untuk: (a) menambah pengetahuan,

Page 43: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

24

(b) lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya, (c)

lebih mengembangkan keterampilannya, (d) memiliki pandangan

yang baru atas sesuatu hal, (e) lebih menghargai sesuatu daripada

sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa istilah hasil belajar

merupakan perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan dari

segi pegetahuan, sikap, dan keterampilan.

c. Tujuan Hasil Belajar

Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada proses belajar

mengajar bertujuan untuk:

1) mengetahui kemajuan belajar siswa, baik sebagai individu

maupun anggota kelompok/kelas setelah ia mengikuti

pendidikan dan pembelajaran dalam jangka waktu yang telah

ditentukan.

2) mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen

pembelajaran yang dipergunakan guru dalam jangka waktu

tertentu. Komponen pembelajaran itu misalnya menyangkut

perumusan materi pembelajaran, pemilihan metode

pembelajaran, media, sumber belajar, dan rancangan sistem

penilaian yang dipilih.

3) menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa, dan

4) membantu siswa untuk memilih sekolah, pekerjaan, dan jabatan

yang sesuai dengan bakat, minat, perhatian, dan kemampuannya.

4. PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak

Secara etimologi (bahasa) akidah berasal dari kata

“aqadaya’qidu-aqdan”, berarti ikatan perjanjian, sangkutan dan

kokoh.(Mahmud Yunus,1972:274 dalam artikel N. Faizah,

2010:11). Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi

Page 44: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

25

sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis

artinya adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah (terminologi)

akidah ialah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati

seorang muslim yang bersumber ajaran Islam yang wajib dipegang

oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Sedangkan Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab,

bentuk jamak kata khuluq atau al-khulq yang secara bahasa antara

lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.

Definisi Akhlak menurut al-Gazali yaitu :

فس راسخة عنها تصدرالخلق عبارة عن هيئة في الن

الافعال بسهولة ويسر من غير حا خة الى فكر ورؤية

“Akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia)

yang melahirkan tindakan-tindakan dengan gampang dan mudah

tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”(Yunahar

Ilyas,2007:3 dalam Artikel N. Faizah,2010:12)

Menurut pengertian di atas, jelaslah bahwa hakikat akhlak

menurut Al-Ghazali harus mencakup 2 syarat:

1) Perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali

(kontinu) dalam bentuk yang sama sehingga dapat menjadi

kebiasaan.

2) Perbuatan konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai

wujud refleksi dari jiwanya tan pertimbangan dan pikiran,

yakni bukan adanya tekanan atau paksaan dari orang lain.

Dari beberapa definisi akhlak di atas dapat dilihat ciri-ciri

sebagai berikut:

Page 45: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

26

1) Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah

tertanam kuat dalam diri seseorang sehingga telah menjadi

kepribadiannya.

2) Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa

pada saat melakukan suatu perbuatan yang bersangkutan dalam

keadaan tidak sadar, tidur atau gila. Pada saat yang

bersangkutan melakukan suatu perbuatan dalam keadaan sehat

akal pikirannya.

3) Ketiga, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari

dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa adanya paksaan

atau tekanan dari orang, yakni atas kemauan pikiran atau

keputusan dari yang bersangkutan.

4) Keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

sesungguhnya bukan main-main atau bukan karena sandiwara.

5) Kelima, perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata

karena Allah, bukan karena ingin dipuji-puji orang atau karena

ingin mendapatkan suatu pujian.

Dari pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar

dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal,

memahami, menghayati, dan mengimani Allah dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,

penggunaan pengalaman dan pembiasaan.(N. Faizah,2010:11-13).

b. Ruang Lingkup Akidah Akhlak

Ruang lingkup pembelajaran dari mata pelajaran Aqidah Akhlak

di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

Page 46: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

27

1. Aspek aqidah terdiri atas dasar dan tujuan aqidah Islam, Iman

Kepada Rasul Allah, Nama-nama Rasul, Sifat-sifat Rasul,

Perilaku Orang yang ber Iman Kepada Rasul-rasul Allah.

2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at,

khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah,

tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu,

kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.

3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq,

anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam,

giibah, fitnah, dan namiimah.(Sri Mulyani,2013:4)

c. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang

mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan

dan penghayatan terhadap Al-asma’ al-husna, serta penciptaan

suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak

terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku

dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara

substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi

dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan al-

akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari

sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-

malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta Qada

dan Qadar.

Mata pelajaran Akidah-Akhlak ini bertujuan untuk:

1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,

pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,

pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik

tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

Page 47: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

28

terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT;

2) Mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan menghindari

akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari

ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. (Khalimi, 2009:51)

B. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses

komunikasi yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan. Salah satu

kegiatan tersebut adalah penyampaian materi pembelajaran. Apabila

materi ini hanya disampaikan dengan metode yang monoton dan tidak

variative dalam proses pembelajaran maka akan membuat siswa merasa

jenuh, malas, dan bosan. Sebagai akibatnya pemahaman siswa rendah dan

hasil belajar menjadi kurang memuaskan. Dengan demikian dalam proses

pembelajaran guru harus pandai dalam memilih metode dan strategi

belajar mengajar yang tepat.

Dalam hal ini penerapan metode Sosiodrama merupakan salah

satu cara untuk dapat menggugah minat, motivasi belajar, pola pikir

kritis siswa. Dengan demikian bila siswa memiliki minat dan motivasi

yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan dapat

meneladani materi Akidah Akhlak.Suatu pembelajaran dapat dikatan

berhasil apabila tujuan pembelajaran yang dirumuskan telah

tercapai.Dengan penerapan metode Sosiodrama diharapkan mampu

menarik perhatian dan keaktifan siswa sehingga konsep pemahaman

siswa dapat meningkat.

Page 48: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

29

C. Studi Relevan

1. Muhaimin (2011) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang, berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar

Aqidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak Terpuji Melalui

Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas V di MI An Nur Deyangan

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi,

tes tertulis individual pada akhir pembelajaran, dan melihat

dokumentasi nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak sebelum

penerapan metode sosiodrama, data yang diperoleh dari

dokumentasi nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak sebelum

penerapan metode sosiodrama dan nilai rata-rata tes tertulis akhir

pembelajaran tiaptiap siklus dengan penerapan metode sosiodrama

dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif. Penerapan metode

sosiodrama dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata

pelajaran aqidah akhlak kelas V MI An Nur Deyangan yaitu pada

siklus I 40%, siklus II 54,9% dan siklus III 78,3%. Penerapan

metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran aqidah akhlak kelas V MI An Nur Deyangan

yaitu dari 65,2 menjadi 82,8 atau meningkat 17.6 poin.

Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan

positif yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan

metode sosiodrama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. dari sini

terbukti bahwa penerapan metode sosiodrama dapat meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar peserta didik.

2. Nur Cahyati (2018) Institut Agama Islam Negeri (Iain) Salatiga,

berjudul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak

Terpuji dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X MIA

Page 49: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

30

Semester II Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung

Tahun Pelajaran 2017-2018. Berdasarkan analisis hasil tes dan

observasi yang sudah dilakukan peneliti memperoleh kesimpulan

bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar dan aktivitas siswa

sehingga hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hasil

nilai pra siklus 3 (16,67%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata

59,33%. Siklus I 10 (55,56%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata

72,22%. Siklus II 16 (88,89%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata

81,83%. dari sini terbukti bahwa penerapan Role playing dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik.

3. Asep Saefudin (2016) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar

Akidah Akhlak Melaui Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Viii

Di Smp Islam Teratai Putih Global Bekasi. Metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemudian menggunakan

instrumen tes berupa pretest dan posttest, serta instrumen non tes

berupa lembar wawancara, lembar observasi dan catatan lapangan.

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Islam Teratai

Putih Global Bekasi tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah

siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12

siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak di SMP Islam Teratai

Putih Global Bekasi dengan menggunakan metode Sosiodrama

yaitu dengan cara bermain peran. Adapun indikator keberhasilan

yang dicapai KKM adalah ≥66. Dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa melalui pembelajaran metode Sosiodrama dapat

Page 50: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

31

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari skor pra

siklus ke skor siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada pra siklus

siswa yang mencapai nilai KKM adalah 18,5%, pada siklus I siswa

yang mencapai nilai KKM adalah 37% dan untuk siklus II siswa

yang mencapai nilai KKM adalah 100%.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah disampaikan, maka

dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui

implementasi metode Sosiodrama pada mata pelajaran Akidah Akhlak

dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII C di Madrasah

Tsanawiya Swasta Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Page 51: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

(action research).Sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-menerus,

dilihat plusminusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada

upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. (Suharsimi,2007:2)

Oleh karena itu dalam konteks inilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi

urgen/penting, karena PTK menawarkan solusi yang terencana, sistematis,

terukur, berdaya dan hasil guna. (Nusa Putra, 2014:104) Hal ini sesuai dengan

yang dilakukan oleh peneliti.

1. Pengertian PTK

Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris Classrom Action

Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk

mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada subyek penelitian dikelas

tersebut.(Kardiawan,207:2) Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan

sebagai penelitian yang berorientasikan pada penerapan tindakan dengan

tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya,

untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan

tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil

yang lebih baik. (Paizaluddin, 2016:6-7)

Menurut Suharsimi Arikunto, dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada

pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu

kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

pelejaran yang sama dari guru yang sama juga. Sama seperti pendapat

suharsimi, Purwadi menyetakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sustu

bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas

pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Page 52: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

33

dalam arti luas.Dari pengertian ini, maka dapat dipahami bahwa PTK

sebenrnya disebut dengan penelitian tindakan (action research). Menurut

Isaac, action research adalah nama yang diberikan pada suatu aliran dalam

penelitian pendidikan. Untuk membedakannya dengan action research dalam

bidang lain para peneliti pendidikan sering menggunakan istilah classroom

action research atau classroom research.

2. Jenis-jenis PTK

Menurut (Chein, Cook, dan Harding:1990) dalam (Madya, Suawarsih:

2006:66) Ada empat jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: (1) PTK

diasnogtik, (2) PTK partisipan, (3) PTK empiris, dan (4) PTK eksperimental.

Berikut pemaparan secara singkat mengenai keempat jenis PTK tersebut :

a) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Diagnostik adalah penelitian yang

dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan.

b) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Partisipan adalah apabila orang yang

akan melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses

penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.

c) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Empiris adalah apabila peneliti

berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan

apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.

d) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Eksperimantal; jenis eksperimental

memliliki nilai potensial terbesar dalam kemajuan pengetahuan ilmiah,

yang dikategorikan sebagai PTK eksperimen adalah apabila PTK

diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau

strategi secara efektif dan efisien didalam suatu kegiatan belajar

mengajar. Di dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar,

dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknil yang di

terapkan untuk mencapai suatu tujuan intruksional. Dengan

diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara

Page 53: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

34

mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan

pengajaran.(Iskandar,2010:28)

Fokus penelitian ini adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif

yang dibuat oleh peneliti, kemudian diuji cobakan dan dievaluasi apakah

tindakan itu dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.Secara

ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas

pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran secara berkesinambungan

sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan

keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi

pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Asas

Islamiyah Sipin. Objek penelitian ini adalah siswa anak kelas VIII C MTs

Asas Islamiyah Sipin sebanyak 15 siswa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2019/2020.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin

tahun ajaran 2019/2020. Kelas VIII C dipilih karena kelas tersebut dinilai

memiliki rata-rata keaktifan belajar dalam proses belajar sangat kurang,

sehingga kurangnya pemahaman konsep terhadap materi yang di ajarkan

dibandingkan dengan kelas lainnya.

Page 54: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

35

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:18). Variabel dalam penelitian ini ada

dua variabel yaitu:

1) Variabel bebas

Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penggunaan metode sosiodrama dalam meningkatkan hasil belajar

Akidah Aklak pada materi Akhlak Terpuji.

2) Variabel terikat

Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah

meningkatnya hasil belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas VII, jadi

kesimpulan dari kedua variabel tersebut yaitu penelitian ini meningkatkan

hasil belajar siswa menggunaka metode sosiodrama pada kelas VII MTs

Asas Islamiyah Sipin.

E. Prosedur Penelitian

Dalam peosedur pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini

menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus

terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (planning), (2) Tindakan

(acting), (3) Observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Secara keseluruhan,

empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang

digambarkan dalam bentuk spiral.

Page 55: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

36

Adapun daur siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin

sebagai berikut :

Daur Siklus PTK

Gambar 3.1. Model Kurt Lewin (Paizaludin, 2016:30)

Penelitian di desain dan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai dan tahap setiap siklus

diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, dan

dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan metode Sosiodrama untuk

meningkatkan hasil belajar di desain sebagai berikut :

1) Perencanaan (planning)

Kegiatan perencanaan ini meliputi tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.

Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang sebagai peneliti dan

Page 56: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

37

tindakan yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Kegiatan

perancangan tindakan meliputi: (a) peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi, dan kompetensi dasar, (b)

peneliti memilih metode pembelajaran yang sesuai, (c) peneliti membuat dan

merancang lembar observasi siswa.

2) Pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan

secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan

bijaksana. Tahap pelaksanaan tindakan meliputi: (a) peneliti melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b)

peneliti melaksanakan observasi terhadap kemampuan siswa saat

pembelajaran berlangsung, (c) peneliti mengadakan pengamatan terhadap

proses pembelajaran dan mengelola kelas, (d) Guru membangkitkan motivasi

siswa, (e) Guru menjelaskan konsep pembelajaran melalui penerapan media

audio visual tahap demi tahap, (f) Guru membimbing siswa dalam proses

pembelajaran.(g) Guru melakukan tes kemampuan dengan menunjuk siswa

secara acak dari peserta didik yang memiliki kemampuan lebih.

3) Pengamatan (observasi)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan.Tujuannya untuk mengetahui minat siswa dan keaktifan siswa serta

kemampuan peneliti dalam membimbing siswa dalam menerapkan media

audio visual. Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru,

aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran kemudian dilakukan evaluasi

untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan

4) Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti mengadakan refleksi untuk

diketahui kekurangan, hambatan pada saat berlangsungnya proses

pembelajaran, dan data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar bagi

guru untuk mengevaluasi guru dan siswa selama pembelajaran. Hasil evaluasi

Page 57: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

38

digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya, agar

nantinya pembelajaran pada siklus selanjutnya diperoleh hasil yang lebih baik.

Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dijabarkan dalam

uraian berikut ini.

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:

1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan

evaluasi terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak yang selama ini

dilakukan.

2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk

memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam

pembelajaran.

3) Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen

pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.

4) Menyusun naskah drama yang sesuai dengan pokok bahasan.

5) Memilih anak yang akan memainkan peran tokoh dalam naskah

drama.

6) Memberikan naskah drama kepada masing-masing anak yang

telah ditunjuk untuk bermain peran.

7) Metode yang digunakan adalah metode sosiodrama.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran

sesuai dengan RPP, menggunakan Metode Sosiodrama, pokok

bahasan yang diajarkan adalah Akhlak Terpuji. Langkah-langkah

pelaksanaan meliputi :

1) Guru mengucapkan salam pembuka

Page 58: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

39

2) Appersepsi dan menanyakan materi yang sudah dipelajari di

rumah.

3) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran mengenai pokok

bahasan Akhlak Terpuji

4) Membaca naskah drama

5) Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

6) Siswa memberikan tanggapan seputar naskah drama yang telah

dibacakan

7) Bersama siswa membuat kesimpulan

8) Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan siswa

tentang Membiasakan perilaku ikhlas dengan menggunaka Metode

Sosiodrama.

9) Dicocokkan, setelah diketahui hasilnya kemudia guru memberi

tugas untuk pertemuan yang akan datang

10) Anak diberikan naskah drama untuk dipelajari di rumah

11) Guru memberi motivasi

12) Salam penutup

c. Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui

efektifitas metode sosiodrama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dan

untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar (SKM) dalam mata

pelajaran Aqidah Akhlak, maka observasi difokuskan pada perhatian

siswa, keaktifan siswa, dan hasil prestasi belajar siswa terhadap

penggunaan metode sosiodrama. Untuk melakukan observasi terhadap

situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti melaksanakan sendiri.

d. Tes

Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan dan

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran setelah melaksanakan

tindakan metode sosiodrama pada mata pelajaran Akidah Akhlak

Page 59: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

40

Kelas VIII C semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

sebagai evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.

e. Refleksi

Pada tahap refleksi kegiatannya meliputi analisis data yang

diperoleh melalui observasi pengamatan. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Dengan demikian, guru akan dapat mengetahui

efektivitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.berdasarkan

hasil refleksi akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan

tindakan pada siklus selanjutnya.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

1) Refleksi dari hasil siklus pertama

2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk

memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam

pembelajaran.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

pokok bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data

selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

4) Mengatur kelas agar anak bisa lebih nyaman dalam proses

pembelajaran

5) Mengumpulkan tugas anak dalam siklus I

6) Mengumpulkan naskah drama yang telah dipelajari anak

7) Anak-anak memainkan peran tanpa menggunakan naskah drama

8) Menggunakan metode sosiodrama.

Page 60: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

41

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:

1) Guru mengucapkan salam

2) Apersepsi : menanyakan pelajaran minggu lalu.

3) Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.

4) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai pokok

bahasan Akhlak Terpujidengan indikator pencapaian

mengidentifikasi manfaat Akhlak Terpuji dalam kehidupan sehari-

hari.

5) Melaksanakan drama tanpa menggunakan teks

6) Siswa memberikan tanggapan terhadap penampilan drama yang

telah disajikan

7) Guru melakukan tanya jawab seputar materi

8) Bersama siswa guru membuat kesimpulan.

9) Melaksanakan evaluasi

10) Dicocokkan secara silang, untuk mengetahui hasil yang dicapai

oleh siswa.

11) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari kembali

naskah drama yang telah diberikan

12) Guru memberikan motivasi kepada siswa

13) Salam penutup.

c. Observasi

Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus I, maka

observasi pada siklus II ini masih peneliti fokuskan pada perhatian

siswa, keaktifan, dan hasil prestasi belajar siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama.

Page 61: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

42

d. Tes

Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan

dan pemahaman siswa terhadap materi Akhlak Terpuji setelah

melaksanakan tindakan metode sosiodrama pada siklus II sebagai

evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.

e. Refleksi

Pada siklus kedua ini menunjukkan adanya peningkatan dari

siklus I yaitu siswa lebih memperhatikan, siswa lebih tertarik dalam

mengikuti pelajaran, siswa sudah mengurangi bermain dan bergurau

di dalam kelas, aktif dalam proses pembelajaran, siswa sudah mulai

berani dan tidak malu bertanya terhadap materi yang telah diberikan

dan hasil prestasi belajar siswa lebih baik dari siklus I. Namun

demikian Standar Ketuntasan Belajar Mengajar belum bisa tercapai,

untuk itu peneliti akan melaksanakan Siklus III.

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Refleksi dari hasil siklus kedua

2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk

memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam

pembelajaran.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

pokok bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data

selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

4) Mengatur kelas sedemikian rupa agar siswa lebih memperhatikan

5) Mengumpulkan tugas siswa pada siklus II

6) Menyusun tempat duduk siswa agar lebih menyenangkan

Page 62: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

43

7) Naskah drama dikunpulkan dan siswa bermain peran tanpa

menggunakan teks

8) Menggunakan metode sosiodrama

b. Pelaksanaan

Tindakan Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario

pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:

1) Guru mengucapkan salam

2) Apersepsi : menanyakan pelajaran minggu lalu.

3) Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.

4) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai pokok

bahasan Akhlak Terpuji.

5) Melaksanakan drama tanpa menggunakan teks

6) Siswa memberikan tanggapan terhadap drama yang telah disajikan

7) Guru melakukan tanya jawab seputar materi

8) Bersama siswa guru membuat kesimpulan.

9) Melaksanakan evaluasi

10) Guru memberikan motivasi kepada siswa.

11) Salam penutup.

c. Observasi

Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus II, maka observasi

pada siklus III ini masih peneliti fokuskan pada perhatian, keaktifan

dan hasil prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran menggunakan

metode sosiodrama.

d. Tes

Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan

dan pemahaman siswa terhadap materi Akhlak Terpuji setelah

melaksanakan tindakan metode sosiodrama pada siklus III sebagai

evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.

Page 63: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

44

e. Refleksi

Berdasarkan pengamatan pembelajaran aqidah akhlak melalui

metode sosiodramapada siklus III ini menunjukkan adanya

peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa lebih perhatian, siswa

lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siwa cenderung diam

dan tidak membuat suasana kelas gaduh, aktif, siswa berlomba-lomba

bertanya terhadap materi yang telah disampaikan dan prestasi belajar

siswa pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus III ini

sudah mengalami peningkatan dan sudah mencapai hasil yang

diharapkan dan sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal

(SKBM).

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument Pengumpulan Data (IPD) merupakan alat bantu yang dipilihdan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. Di dalan PTK ini meliputi

instrument pengumpulan data untuk observasi, tes, dan wawancara sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Arikunto adalah suatu pengamatan yang

meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra. Penelitian ini menggunakan observasi

yang dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa di dalam belajar pada

pembelajaran Akidah Akhlak. Observasi terhadap guru untuk

meningkatkan keberhasilan guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

2. Tes

Tes adalah berbagai pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

Page 64: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

45

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok.

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif dalam

pembelajaran dengan media belajar audio visual.Tes digunakan untuk

menggukur keberhasilan siswa pada mata pelajaran PAI. Data hasil belajar

siswa diperoleh dari hasil evaluasi disetiap akhir siklus.

Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam

meningkatkan pemahaman konsep belajar Akidah Akhlak adalah dengan

tes pilihan ganda, yaitu tes dimana setiap butir soal memiliki jumlah

alternative jawaban lebih dari satu.Soal pilihan ganda dapat mengukur

beberapa aspek pengetahuan, pengertian aplikasi dan analisis.

3. Wawancara

Menurut Denzin dalam Goetz dan Le Compte (1984) wawancara

merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada

orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan

hal-hal yang dipandang perlu. (Rochiati Wiriaatmadja, 2014:117)

Penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin, di mana peneliti

membawa berbagai pertanyaan kepada informan dan menanyakan hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian, informan dalam penelitian ini adalah

wali kelas, guru bidang studi, siswa kelas VIII C MTs Asas Islamiyah

Sipin dan orang-orang yang terkait dengan penelitian yang dapat

memberikan informasi.

G. Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data peneliti menggunakan teknik kriteria

derajat kepercayaan. Derajat kepercayaan yang direncanakan untuk

digunakan dalam penelitian ini adalah tiga cara dari sepuluh cara yang

dikembangkan oleh Moleong, yaitu : (1) Ketekunan Pengamatan, (2)

Triangulasi, (3) Pemeriksaan sejawat.

Page 65: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

46

1) Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara peneliti mengadakan

pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama proses

penelitian. Kegiatan ini diikuti dengan pelaksanaan wawancara secara

intensif, aktif dalam kegiatan belajar sehingga dapat terhindar dari hal-

hal yang tidak diinginkan, misalnya subjek tidak jujur, menipu, atau

berpura-pura.

2) Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.Teknik

trangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui

sumber lainnya.

3) Pengecekan Sejawat

Pengecekan sejawat yang dimaksud disini adalah mendiskusikan

proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing atau teman

mahasiswa yang telah atau sedang mengadakan penelitian.

H. Tehnik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisis data.Penelitian ini menggunakan teknik

deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujian untuk

mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa. Untuk menganalisis tingkat

keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar

mengajar setiap putarannya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi

berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana, sebagai

berikut:

Page 66: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

47

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Penelitian melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Keterangan: X = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa

2. Untuk Ketuntasan Belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara propaganda dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdikbud,1994), seorang siswa telah tuntas belajar

bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70. Semetara kelas disebut

tuntas belajar bila terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap

lebih dari atau sama dengan 70%. Untuk menghitung persentase

ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut :

3. Untuk Lembar Observasi

a. Lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran sosiodrama.

Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan metode

pembelajaran Sosiodrama menggunakan rumus :

X

Page 67: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

48

Keterangan : P1 = Pengamat 1

P2 = Pengamat 2

b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa dapat

menggunakan rumus :

%

dengan X

Keterangan :

% = Persentase Pengamatan

X = Rata-rata

∑X = Jumlah rata-rata

P1 = Pengamar 1

P2 = Pengamat 2 (Zainal dkk, 2017:59-65)

4. Untuk Mengetahui Peninggkatan Hasil Belajar

Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi

matematis siswa maka data pretest dan data posttest dianalisis

sehingga mendapatkan data gain. Menurut Hake (1999) perhitungan

rumus indeks gain ternormalisasi (g) yaitu:

N-g =

x 100

Interpretasi indeks gain menurut Hake (1999) adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Interpretasi Indeks Gain

Indeks gain (g) Kriteria

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0, Sedang

g ≤ 0,3 Rendah

Page 68: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

49

I. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian

dilapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang

terlihat tabel jadwal penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian Tahun 2019-2010

NO

KEGIATAN

TAHUN 2019-2020

Septemb

er Februari Mart April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

penelitian x

2

Menyusun

/menulis

konsep

proposal

x

3

Mengajuk

an judul

keFakultas

untuk

persetujua

n judul

x

4

Konsultasi

dengan

dosen

pembimbi

ng

x x x

5 Perbaikan

proposal x x

Page 69: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

50

dan

seminar

proposal

6

Izin atau

perintah

riset x

7 Pelaksana

an riset x

8

Penulisan

konsep

skripsi x

9

Konsultasi

kepada

dosen

pembimbi

ng

x x x x x

10 Penggand

aan skripsi

11

Munaqasa

h dan

perbaikan

x x X

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

Page 70: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

50

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah/Madrasah

Mts asas islamiyyah kota jambi merupakan salah satu lembaga

pendidikan islam swasta yang sederajat dengan SMP yang bertempat di

simpang IV sipin telanai pura jambi. Status Mts asas islamiyyah terdaftar

di dapartemen agama provinsi jambi no. We/6KTPS/pp. 03.3/87/1992

tanggal 19 desember 1992.

Latar belakang berdirinya MTs Asas Islamiyyah adalah karena

adanya keinginan besar dari tokoh agama dan masyarakat sekitar

kelurahan simpang IV sipin terhadap perlunya mendidik anak-anak

mereka dibidang ilmu agama yabg tentunya nanti akan menjadi generasi

penerus mereka. Oleh karena itu, keinginan mereka direalisasikan dengan

didirikannya MTs asas islamiyyah kota jambi.

Musyawarah pertama kali untuk mendirikan MTs Asas Islamiyyah

ini yaitu dari tokoh-tokoh agama dengan masyarakat sekitar, yang idenya

dari bapak H. Agus Saleh, orang-orang yang terlibat dalam pendirian

yayasan yaitu :

1. Ketua : H. Agus Saleh

2. Sekretaris : H. Abdul aziz qosim

3. Bendahara : H. Sulaiman

4. Anggota : H. awaludin nancik

(sumber : dokumentasi kepala sekolah MTs asas islamiyyah jambi,

2012)

Page 71: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

51

MTs asas islamiyyah didirikan di atas tanah wakaf dari bapak H.

Ahmad dengan luas ± 20 x 50 M, dananya dari swadaya masyarakat.

Pada waktu itu hanya 1 lokal dengan siswa hanya 2 orang, berkembang

dan meningkat sehingga sekarang menjadi 8 lokal ditambah 1 kantor, 1

ruang guru, 1 perpustakaan, 1 laboratorium, 1 musholla, 1 ruang OSIS, 1

ruang BK dan 1 kantin.

2. Visi dan Misi MTs Asas Islamiyah

1) Visi

Berpacu dalam prestasi, santun, dan terampil dalam berkompetisi,

cerdas dan mandiri dalam berkarya berdasarkan pada budaya Islam.

2) Misi

a. Membekali siswa dengan pengetahuan umum dan agama islam

b. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam.

c. Meningkatkan kesadaran peserta didik sebagai insan yang

berakhlakul karimah.

d. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui

pengalaman langsung sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.

e. Mengembangkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

pendidikan berikutnya.

3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

a. Keadaan Tenaga Pendidik/Guru

Tenaga pendidik /Guru mempunyai peranan yang besar dalam

keberhasilan siswanya dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran

disekolah. Keberhasilan guru mengajar tergantung dari sejauh mana

guru tersebut melaksanakan peranan dan tanggung jawabnya.Untuk

saat ini guru di MTs asas islamiyyah jambi berjumlah 20 orang dan 1

orang satpam. Masing-masing guru memiliki tugas dan tanggung

jawab masing-masing yang dikordinir langsung oleh kepala sekolah

MTs asas islamiyyah jambi yaitu bapak M. Suhaeri Suhur, SE.

Page 72: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

52

DAFTAR NAMA GURU

MTs ASAS ISLAMIYYAH TAHUN 2019

Tabel 4.1.Daftar nama guru MTs Asas Islamiyyah,2019

NO NAMA

LENGKAP

L/

P JABATAN

PENDIDIKA

N

MATA

PELAJARAN

JUMLAH

JAM

1 M.

SUHAERI

SUHUR,SE

L KEPALA

SEKOLAH

ASM/AKUNT

ANSI

EKONOMI &

MATEMATI

KA

30

2 Drs.

MUHAM

MADIYA

H

L Wk.

KEPALA

SEKOLAH

IAIN/

SYARIAH

FIQH 10

3 ALFIAN,

S. Ag

L Wk.

KURIKUL

UM

IAIN/USHUL

UDDIN

A.AKHLAK

& PORKES

32

4 Drs ASMA P GURU IAIN/TARBI

YAH

SKI &

AQ.HADITS

32

5 ALAMSY

AH, S.Pd

L GURU IAIN/TADRIS MATEMATI

KA

13

6 SAPIAH,S.

Ag

P WALI

KIELAS

IAIN/TARBI

YAH

B.ARAB &

B.INDONESI

A

28

7 AGUSTIA

H, S.Pd

P WALI

KELAS

UNJA/FKIP B.INDONESI

A

26

8 YESI

ROZAWA

TI, SP

P WALI

KELAS

UNJA/PERTA

NIAN

BIOLOGI 24

9 MARDAL

ENA, S.Pd

P WALI

KELAS

UNJA/FKIP MATEMATI

KA & FISIKA

26

10 HAMZAH, L GURU IAIN/SYARI SEJARAH 16

Page 73: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

53

( Sumber : Dokumen sekolah MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2019 ).

S.HI AH

11 ABDUL

HARIS,

S.Pd.I

L WALI

KELAS

IAIN/TARBI

YAH

EKONOMI 6

12 SYAHRU

DDIN,

S.Pd.I

L GURU IAIN/TARBI

YAH

BAHASA

INGGRIS

12

13 FIRDAUS,

S.Pd

L TATA

USAHA

IAIN/TARBI

YAH

PRAKARYA 16

14 RENI

MULYANI

, S.Pd.I

P WALI

KIELAS

IAIN/TARBI

YAH

KTKS 16

15 DEDEN

MULYAN

SYAH,

S.Pd.i

L GURU IAIN/TARBI

YAH

GEOGRAFI,

EKONOMI,

MULOK

24

16 FARIDA,

S.Pd

P WALI

KELAS

UNBARI/EK

ONOMI

PKN 16

17 SALMIAH P WALI

KELAS

PGA FIQH 6

18 ABDUL

WAHAB,

S.Pd

L WALI

KELAS

UNBARI/FKI

P

BAHASA

INGGRIS

20

19 ARIEF

SUMANT

RI, S.Pd

P GURU UNJA/FIK PORKES 16

20 HADI

SUCIPTO

L SATPAM

Page 74: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

54

b. Keadaan Kependidikan

Kependidikan Siswa yang ada di MTs asas islamiyyah jambi

adalah siswa yang diterima melalui proses seleksi yang telah

ditetapkan melalui ketentuan sekolah. Berikut ini data keadaan siswa

dan distribusinya untuk setiap kelas.

JUMALAH SISWA/I

MTs ASAS ISLAMIYYAH

Table 4.2.Jumlah siswa/iMTs asas islamiyyah Kota Jambi,2019

NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH

SISWA LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 VII 34 9 43

2 VIII 27 18 45

3 IX 28 29 57

JUMLAH 89 56 145

( Dokumen sekolah MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2019)

4. Struktur Organisasi Mts Asas Islamiyyah

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan

misi, oleh karena itu di butuhkan Sesutu struktur dimana setiap bagian

pada struktur itu mempunyai fungsi dan sosialisasi kerja sehingga sekolah

terorganisasi dengan baik. Adapun struktur organisasi MTs asas

islamiyyah jambi adalah sebagai sebagai berikut :

Page 75: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

55

STRUKTUR ORGANISASI MTs ASAS ISLAMIYYAH

JAMBI TAHUN AJARAN 2018/2019

Gambar 4.1. Struktur Organisasi MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Tahun Ajaran 2018/2019. (Sumber : Dokumentasi kepala sekolah MTs

asas islamiyyah jambi, 2019)

KEPALA SEKOLAH

M. Suhaeri Suhur, SE

KETUA YAYASAN

Drs. Marzuki Arsyad Ash, MA

WAKA KURIKULUM

Alfian, S. Ag

WAKA

KESISWAAN

Deden Mulyansyah,

S.Pd.I

WALI KELAS BIDANG TATA USAHA

Firdaus, S.Pd.

KELAS VII A

Farida, S. Pd

KELAS VII B

Mardalena, A. Pd

KELAS VIII B

Abdul Wahab, S. Pd

KELAS VIII C

Yesi Rozawati, S. Pd

KELAS VIII A

Sapiah, S. Ag

KELAS IX A

Agustia, S.Pd

KELAS IX B

Abdul Haris, S. Pd. I

KELAS IX C

Salmiyah

Page 76: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

56

5. Keadaan Sarana Dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang di pergunakan untuk mencapai

tujuan. Sedangkan prasarana adalah sesuatu yang terwujud sebelum

adanya sarana. Sarana dan prasarana maksudnya disini adalah sesuatu

yang digunakan sebagai alat dan fasilitas yang digunakan untuk

menunjang terjadinya proses belajar mengajar tercapai tujuan pendidikan.

Untuk mendukung lancarnya proses pembelajaran didukung oleh

sarana dan prasarana yang ada di MTS asas islamiyah jambi adalah:

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA

Table 4.3. Keadaan sarana dan prasarana, 2019

NO SARANA DAN

PRASARANA

KETERANGAN

BAIK TIDAK BAIK

1 Ruang Kepala Sekolah

2 Ruang Majelis Guru

3 Perpustakaan

4 Ruang Kelas

5 Ruang OSISdan PMR

6 Ruang Laboratorium

7 Musholla

8 Wc Guru dan Siswa

9 Ruang BK

10 Kantin

( Dokumentasi sekolah MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2019)

Page 77: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

57

B. Temuan Penelitian

1. Hasil Posttest Belajar Siswa

Hasil posttest belajar siswa kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi

awal penelitian.

Tabel 4.4. Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Tahun Ajaran

2019/2020

(Sumber : Guru Fiqih Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota

Jambi)

No Indikator atau Aspek yang

dinilai

Jumlah

Skor

Kriteria

Keaktifan

1 Keaktifan Siswa :

a. Siswa aktif mencatat materi

pelajaran

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif mengajukan

ide-ide

2

2

2

Kurang Aktif

Kurang Aktif

Kurang Aktif

2 Perhatian Siswa :

d. Diam, tenang

e. Terfokus pada materi

f. Antusias

2

2

2

Kurang Aktif

Kurang Aktif

Kurang Aktif

3 Kedisiplinan :

g. kehadiran/absensi

h. datang tepat waktu

i. pulang tepat waktu

2

3

3

Kurang Aktif

Cukup Aktif

Cukup Aktif

4 Penugasan/Resitasi

j. Mengerjakan semua tugas

k. ketepatan mengumpulkan

tugas sesuai waktunya

l. Mengerjakan sesuai

perintah

2

2

3

Kurang Aktif

Kurang Aktif

Cukup Aktif

Jumlah 26

Rata-Rata Keseluruhan (%) 13% Kurang Aktif

Page 78: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

58

Keterangan :

1 : Sangat Tidak Baik P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3. Cukup Aktif

4. Aktf

5 : Sangat Aktif

Tabel 4.5. Hasil Posttest Belajar Siswa Kelas VIII C, tanggal 16 Januari

2020

No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan

Harian Keterangan

1 Agustina 70 60 Tidak Tuntas

2 Bunga Dahlia S. 70 55 Tidak Tuntas

3 Cahaya Ananda S. 70 70 Tuntas

4 Fathan Al-Muthi A. 70 65 Tidak Tuntas

5 Fahri Al-Prizal 70 60 Tidak Tuntas

6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas

7 Kamiludin 70 65 Tidak Tuntas

8 Laila Nur Permata 70 70 Tuntas

9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas

10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas

11 M.Ananda

Ferdiyansyah 70 70

Tuntas

12 Nabilla 70 50 Tidak Tuntas

13 Nadia 70 75 Tuntas

14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas

15 Wendi Anando 70 50 Tidak Tuntas

Page 79: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

59

Jumlah 920

Nilai Terendah 45

Nilai Tertinggi 75

Nilai Rata-rata 61 Belum Tuntas

(Sumber : Peneliti melakukan posttest pada tanggal 16 Januari 2020 di

MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi)

Berdasarkan pada hasil observasi awal dapat diperoleh bahwa peserta

didik yang mencapai ketuntasan terdapat 4 peserta didik dengan

persentase 27%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

terdapat 11 peserta didik dengan persentase 73 %, dengan rata-rata 61

sehingga membuat peserta didik mendapatkan nilai ulangan yang dibawah

KKM 70.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa

kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi yang belum tuntas

dalam mencapai nilai KKM. Hal tersebut disebabkan karena pada saat

proses pembelajaran Akidah Akhlak guru masih sering menggunakan

metode maupun model pembelajaran yang berpusat pada guru, seperti

guru masih menggunakan metode ceramah saat proses pembelajaran, dan

membaca teks secara bergiliran, guru masih kurang mengkreasikan

penggunaan media maupun metode pembelajaran yang tepat sebagai alat

pemahaman siswa. Sehingga prosses pebelajaran berlangsung secara

monoton dan tidak ada umpan balik/feedback dari siswa.

Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran Akidah Akhlak yang

diperoleh siswa hanya mengikuti apa yang diberikan oleh guru, tanpa

siswa mengetahui sendiri seperti apa dan bagaimana mendapat

pengetahuan melalui pembelajaran, karena siswa tidak diajak menemukan

konsep sendiri sesuai pemahaman dan pengetahuan siswa, yang

menyebabkan siswa cenderung ribut dan termenung sendiri saat proses

Page 80: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

60

pembelajaran berlangsung. Sehingga keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Akidah Akhlak tidak seperti yang diharapkan. Hal ini

berdampak pada pemahaman dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru

harus menerapkan model atau metode pembelajaran yang efektif dan

efisien yang menarik sehingga akan tercipta feedback dan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Januari 2020 sampai 20 Maret

2020 penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan

dalam tiga kali pertemuan, dimana dua pertemuan pemberian tindakan dengan

penerapan metode Sosiodramadan satu kali tes kemampuan hasil belajar

siswa selama proses pembelajaran siklus yang setiap pertemuannya terdiri dari

2x40 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus

disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Akidah

Akhlak dengan menggunakan metode Sosiodrama di kelas VIII C MTs Asas

Islamiyah Sipin Kota Jambi dengan jumlah siswa 15 anak, yang terdiri 9

siswa dan 6 siswi.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahap

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setelah melalui tahap-tahap

tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian

yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

Sosiodrama di kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi. Sebelum

peneliti terjun langsung untuk menerapkan pembelajaran menggunakan

metode Sosiodrama, peneliti terlebih dahulu mengikuti guru kelas mengajar

Akidah Akhlak selama satu hari, dimulai tanggal 16 Januari 2020, hal ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengajar, model dan

strategi apa saja yang digunakan guru serta mendekatkan diri kepada siswa

sebelum menerapkan metode Sosiodrama.

Page 81: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

61

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan

pembelajaran pada tanggal 23 Januari 2020 dan di akhiri pada tanggal 6

Februari 2020 dengan memberikan tes siklus I kepada siswa. Kegiatan

yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Akhlak Tercela yang akan

dipelajari menggunakan metode Sosiodrama, menyusun dan

mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan

lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan

soal tes akhir siklus I.

Table 4.6. Jadwal Pelaksanaan Siklus I

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 23 Januari 2020 Pertemuan I Akhlak Tercela

Pembelajaran I

2 30 Januari 2020 Pertemuan II Akhlak Tercela

Pembelajaran II

3 6 Februari 2020 Pertemuan III Pemberian Soal Tes

(Siklus I)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rencangan yang akan dilaksanakan, yaitu: yaitu menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I.

pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan

Page 82: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

62

pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian soal tes akhir

siklus I untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan selama 2x40 menit atau 2 jam pelajaran

dengan materi Akhlak Terpuji. Berikut deskripsi pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan metode Sosiodrama.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada harikamis, 23

Januari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan

yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran I.

Tabel 4.7.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan

I.

Tahap

Kegiatan Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin

do’a

3. Guru melakukan absensi dan

memeriksa kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali

tentang pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk

menguji pemahaman siswa tentang

materi

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

10 Menit

Kegiatan 8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok 60 Menit

Page 83: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

63

(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah

Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)

Inti yang beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada

buku siswa mengenai pokok bahasan

secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama

mengenai pokok bahasan

11. Siswa membaca dan memahami

naskah drama yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari

naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar

naskah drama yang telah dibacakan.

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan,

sekaligus mengajak parapeserta

didik untuk menyimpulkan

materi

15. Guru melakukan test

16. Guru mengingatkan untuk

mempelajari materiberikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada peserta

didik untuk mengerjakan soal-soal

latihan

18. Sebelum berdoa, guru

mengingatkan peserta didik untuk

mengerjakan tugasnya dirumah.

19. Guru dan peserta didik membaca

hamdalah lalu mengucap salam

10 Menit

Page 84: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

64

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 30

Januari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan

yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran II.

Tabel 4.8.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan

II.

Tahap

Kegiatan Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin

do’a

3. Guru melakukan absensi dan

memeriksa kerapian siswa

4. Guru memberi motivasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali

tentang pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab

untuk menguji pemahaman siswa

tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

10 Menit

Kegiatan

Inti

8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok

yang beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada

buku siswa mengenai pokok bahasan

secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama

60 Menit

Page 85: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

65

(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah

Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)

3) Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 06

Februari 2010 jam ke 5-6 Pada pertemuan ini guru mengadakan

tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

mengenai pokok bahasan

11. Siswa membaca dan memahami

naskah drama yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari

naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar

naskah drama yang telah dibacakan.

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan,

sekaligus mengajak parapeserta

didik untuk menyimpulkan

materi

15. Guru melakukan test

16. Guru mengingatkan untuk

mempelajari materi berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada

peserta didik untuk mengerjakan

soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru

mengingatkan peserta didik untuk

mengerjakan tugasnya di rumah.

19. Guru dan peserta didik membaca

hamdalah lalu mengucap salam

10 Menit

Page 86: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

66

a) Kegiatan Awal

Awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan

dilaksanakan tes mengisi soal untuk mengukur hasil belajar

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan soal dalam mengukur hasil akhir belajar

siswa siklus I.

2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan jujur dan benar.

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru

menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus I

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan

Menggunakan Metode Sosiodrama.

No Indikator atau Aspek yang

dinilai

Skor

Jumlah

Rata-

Rata

%

P1 P2

1 Keaktifan Siswa :

a. Siswa aktif mencatat

materi pelajaran

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif mengajukan

ide-ide

3

2

2

3

3

3

6

5

5

60

50

50

2 Perhatian Siswa :

d. Diam, tenang

e. Terfokus pada materi

3

3

4

4

7

7

70

70

Page 87: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

67

Keterangan :

1 : Kurang Aktif (<20%) P1 : Pertemuan Pertama

2 : Cukup Aktif (>30%) P2 : Pertemuan Kedua

3 : Aktif (>40%)

4 : Sangat Aktif (50%)

Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.9 dapat diketahui

bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak

cukup aktif yaitu dengan presentase rata-rata sebesar 38%, masih

terdapat beberapa kekurangan, yaitu dalam Keaktifan Belajar

(Siswa aktif mencatat materi pelajaran dengan presentase 60%,

Siswa aktif bertanya dengan presentase 50%, dan siswa aktif

mengajukan ide-ide dengan nilai presentase 50%), perhatian siswa

(antusias dengan nilai persentase 60%), dan dalam

Penugasan/Resitasi (Mengerjakan semua tugas dengan presentase

60% ).

f. Antusias 3 3 6 60

3 Kedisiplinan :

g. kehadiran/absensi

h. datang tepat waktu

i. pulang tepat waktu

4

3

4

4

4

4

8

7

8

80

70

80

4 Penugasan/Resitasi

j. Mengerjakan semua tugas

k. ketepatan mengumpulkan

tugas sesuai waktunya

l. Mengerjakan sesuai

perintah

3

3

3

3

4

4

6

7

7

60

70

70

Jumlah 36 40 76

Rata-Rata Keseluruhan (%) 38

Page 88: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

68

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru Dengan Metode

Pembelajaran Akidah Akhlak Siklus I

No Indikator Atau Aspek

Yang Diamati

Skor

Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat

waktu 3 3 6 75

2 Guru menggali pengetahuan

awal atau memotivasi siswa 2 2 4 50

3

Guru melakukan apresiasi

yang berkaitan dengan

topik pembelajaran

2 2 4 50

4

Guru memberikan

penjelasan umum tentang

materi ajar atau prosedur

kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode

sosiodrama

3 3 6 75

5

Guru memberikan

pertanyaan tentang materi

yang sedang dipelajari

3 3 6 75

6

Guru memberikan

kesempatan pada siswa

untuk berpikir menjawab

pertanyaan yang dilakukan

3 3 6 75

7

Guru memotivasi siswa

untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok

2 3 5 62,5

8 Guru mengevaluasi hasil

presentasi siswa 3 3 6 75

9 Guru mendiskusikan hasil

dari kerja kelompok siswa 3 3 6 75

10

Guru bersama siswa

menarik kesimpulan untuk

pembelajaran Akidah

2 2 4 37.5

Page 89: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

69

Akhlak yang dilaksanakan

hari ini

Jumlah 26 27 53

Rata-rata (%) 65 67,5 66,25

Rata-rata keseluruhan (%) 66,25

Keterangan:

1 : kurang (<40%) P1 : Pertemuan 1

2 : Cukup (41% - 60%) P2 : Pertemuan 2

3 : Baik (61% - 80%)

4 : Sangat Baik (81% - 100%)

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui

bahwa aktifitas mengajar guru dalam proses pembelajaran Akidah

Akhlak sudah baik dengan persentase rata-rata sebesar 66,25%, namun

masih terdapat beberapa kekurangan yaitu Guru kurang menggali

pengetahuan awal atau memotivasi siswa, Guru kurang melakukan

apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran, dan guru belum

bisa mengajak siswa untuk menarik kesimpulan pembelajaran yang

sudah berlangsung.

Tabel 4.11. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Metode

Sosiodrama Siklus I.

No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan

Harian Keterangan

1 Agustina 70 70 Tuntas

2 Bunga Dahlia S. 70 60 Tidak Tuntas

3 Cahaya Ananda 70 70 Tuntas

Page 90: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

70

S.

4 Fathan Al-Muthi

A. 70 60

Tidak Tuntas

5 Fahri Al-Prizal 70 65 Tidak Tuntas

6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas

7 Kamiludin 70 75 Tuntas

8 Laila Nur

Permata 70 80

Tuntas

9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas

10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas

11 M.Ananda

Ferdiyansyah 70 70

Tuntas

12 Nabilla 70 55 Tidak Tuntas

13 Nadia 70 60 Tuntas

14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas

15 Wendi Anando 70 60 Tidak Tuntas

Jumlah 960

Nilai Terendah 45

Nilai Tertinggi 80

Nilai Rata-rata 64 Belum

Tuntas

(Sumber : Peneliti melakukan test pada tanggal 6 Februari 2020

di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi)

Pada table 4.11. terlihat hasil test dalam penggunan metode

pembelajaran sosiodrama yang dilakukan pada setiap akhir siklus I.

Hasil test pada siklus I menyatakan bahwa peserta didik yang

mencapai ketuntasan terdapat 6 peserta didik dengan persentase

Page 91: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

71

40%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

terdapat 9 peserta didik dengan persentase 60 %, dengan rata-rata

64. Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan

dari hasil posttest dengan test siklus I yang dilakukan oleh peneliti.

d. Tahap refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah

mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa

pada saat posttest awal. Hal ini terlihat dari hasil Posttest siswa yang

telah mengalami peningkatan dari nilai rata-rata awal 61% menjadi

64%, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan

menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan

tindakan dan observasi, dapat diketahui hasil test siswa pada siklus I

dalam kategori cukup baik, yaitu sudah mencapai 64%.

Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan

bahwa nilai belajar yang lebih baik dibandingkan dengan

sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

pembelajaran Akidah Akhlak melaui metode Sosiodrama di kelas

VIII C MTs Asas Islamiyah Kota Jambi meningkat.

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode

Sosiodramapada siklus I, adalah sebagai berikut :

1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan

pertama, sudah sedikit siswa yang tampak berbicara sendiri

dengan teman, tidak menyimak penjelasan guru dan masih

tergantung pada teman yang pintar dalam kelompoknya.

Page 92: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

72

2. Sudah ada sebagian siswa yang mampu mengemukakan suatu

pendapat dan menjawabnya secara baik sesuai dengan

pemahamannya, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang

belum mampu mengemukakan pendapat dan menjawabnya

dengan baik.

3. Sebagian besar anggota kelompok sudah tampak aktif, namun

masih terdapat bebrapa kelompok yang terlihat masih pasif (

kurang menunjukkan partisipasinya) dalam kegiatan

pembelajaran.

4. Terdapat kelompok yang masih tergesa-gesa dalam membuat

tugas, sehingga hasil presentasinya kurang baik dan masih

terdapat kesalahan.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan

dalam proses pembelajaran pada siklus I yaitu :

1. Masih banyak siswa dalam kelompok yang kurang aktif

(misalnya siswa aktif mencatat materi pelajaran dengan

persentase 60%, siswa aktif bertanya dngan persentase 50% dan

siswa aktif mengajukan ide-ide dengan persentase 50%).

2. Masih terdapat siswa yang kurang dalam penugasan (misalnya

mengerjakan semua tugas dengan persentase 60%).

3. Masih terdapat beberapa siswa yang kurang dalam perhatian

siswa seperti antusias siswa dalam belajar dengan nilai

persentase 60%.

Namun setelah mulai terlihat dari hasil test dan observasi

keaktifan siswa selama pembelajaran dapat dikategorikan “cukup

baik”, peneliti akan melanjutkan pada siklus II dimana akan

diterapkan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode

Page 93: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

73

pembelajaran Sosiodrama.disini yang akan direncanakan adalah

merevisi RPP, dengan menambah pelaksanaan dalam pembelajaran

yaitu guru lebih memotivasi siswa untuk berfikir serta berfikir kritis,

guru juga akan lebih mendorong siswa untuk menggali pengetahuan

siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan

pembelajaran pada tanggal 13 Februari 2020 dan di akhiri pada tanggal 27

Februari 2020 dengan memberikan tes siklus II kepada siswa. Kegiatan

yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus II meliputi perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Akhlak Terpuji yang akan

dipelajari menggunakan metode Sosiodrama, menyusun dan

mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan

lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan

soal tes akhir siklus II.

Table 4.12. Jadwal Pelaksanaan Siklus II

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 13 Februari 2020 Pertemuan I Akhlak Tercela

Pembelajaran I

2 20 Februari 2020 Pertemuan II Akhlak Tercela

Pembelajaran II

3 27 Februari 2020 Pertemuan III Pemberian Soal Tes

(Siklus I)

Page 94: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

74

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rencangan yang akan dilaksanakan, yaitu: yaitu menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus II.

pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan

pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian soal tes akhir

siklus II untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan selama 2x40 menit atau 2 jam pelajaran

dengan materi Akhlak Terpuji. Berikut deskripsi pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan metode Sosiodrama.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada harikamis, 13

Februari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan

yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran I.

Tabel 4.13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

pertemuan I.

Tahap

Kegiatan Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas

memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan

memeriksa kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada

siswa

10

Menit

Page 95: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

75

5. Siswa diajak mengingat kembali

tentang pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab

untuk menguji pemahaman siswa

tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok

yang beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada

buku siswa mengenai pokok bahasan

secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama

mengenai pokok bahasan

11. Siswa membaca dan memahami

naskah drama yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari

naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan

seputar naskah drama yang telah

dibacakan.

60

Menit

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan,

sekaligus mengajak parapeserta

didik untuk menyimpulkan

materi

15. Guru melakukan test

16. Guru mengingatkan untuk

mempelajari materi berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada

peserta didik untuk mengerjakan

10

Menit

Page 96: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

76

(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah

Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada harikamis, 20

Februari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan

yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran II.

Tabel 4.14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

pertemuan II.

soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru

mengingatkan peserta didik untuk

mengerjakan tugasnya dirumah.

19. Guru dan peserta didik membaca

hamdalah lalu mengucap salam

Tahap

Kegiatan Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas

memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan

memeriksa kerapian siswa

4. Guru memberi motivasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali

tentang pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab

untuk menguji pemahaman siswa

tentang materi

10 Menit

Page 97: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

77

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok

yang beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada

buku siswa mengenai pokok bahasan

secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama

mengenai pokok bahasan

11. Siswa membaca dan memahami

naskah drama yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari

naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar

naskah drama yang telah dibacakan.

60 Menit

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan,

sekaligus mengajak para peserta

didik untuk menyimpulkan

materi

15. Guru melakukan test

16. Guru mengingatkan untuk

mempelajari materi berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada

peserta didik untuk mengerjakan

soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru

mengingatkan peserta didik untuk

mengerjakan tugasnya di rumah.

19. Guru dan peserta didik membaca

hamdalah lalu mengucap salam

10 Menit

Page 98: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

78

(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah

Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)

3) Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis 27

Februari 2020 jam ke 5-6 Pada pertemuan ini guru mengadakan

tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

a) Kegiatan Awal

Awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan

dilaksanakan tes mengisi soal untuk mengukur hasil belajar

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan soal dalam mengukur hasil akhir belajar

siswa siklus II.

2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan jujur dan benar.

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru

menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus II

Tabel 4.15. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan

Menggunakan Metode Sosiodrama.

No Indikator atau Aspek yang

dinilai

Skor

Jumlah

Rata-

Rata

%

P1 P2

Page 99: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

79

1 Keaktifan Siswa :

a. Siswa aktif mencatat

materi pelajaran

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif mengajukan

ide-ide

3

3

3

4

3

3

7

6

6

70

60

60

2 Perhatian Siswa :

d. Diam, tenang

e. Terfokus pada materi

f. Antusias

3

3

3

4

4

4

7

7

7

70

70

70

3 Kedisiplinan :

g. kehadiran/absensi

h. datang tepat waktu

i. pulang tepat waktu

4

4

4

4

4

4

8

7

8

80

70

80

4 Penugasan/Resitasi

j. Mengerjakan semua

tugas

k. ketepatan

mengumpulkan tugas

sesuai waktunya

l. Mengerjakan sesuai

perintah

4

3

3

4

4

4

8

7

7

80

70

70

Jumlah 40 46 86

Rata-Rata Keseluruhan (%) 43

Keterangan :

1 : Kurang Aktif (<20%) P1 : Pertemuan Pertama

2 : Cukup Aktif (>30%) P2 : Pertemuan Kedua

3 : Aktif (>40%)

4 : Sangat Aktif (50%)

Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.15 dapat diketahui

bahwa setelah dilakukan siklus II keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Akidah Akhlak sudah termasuk dalam kategori

“Aktif” yaitu dengan presentase rata-rata sebesar 43%, tetapi masih

Page 100: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

80

terdapat beberapa kekurangan, yaitu dalam Keaktifan Belajar

(Siswa aktif bertanya dengan presentase 60%, dan siswa aktif

mengajukan ide-ide dengan nilai presentase 60%).

Tabel 4.16. Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II

No Indikator atau aspek

yang diamati

Skor

Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas

tepat waktu 3 3 6 75

2

Guru menggali

pengetahuan awal atau

memotivasi siswa

3 3 6 75

3

Guru melakukan apresiasi

yang berkaitan dengan

topik pembelajaran

3 3 6 75

4

Guru memberikan

penjelasan umum tentang

materi ajar atau prosedur

kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode

sosiodrama

4 4 8 100

5

Guru memberikan

pertanyaan tentang materi

yang sedang dipelajari

3 4 7 87,5

6

Guru memberikan

kesempatan pada siswa

untuk berpikir menjawab

pertanyaan yang

dilakukan

4 4 8 100

7

Guru memotivasi siswa

untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok

3 3 6 75

Page 101: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

81

8 Guru mengevaluasi hasil

presentasi siswa 3 3 6 75

9 Guru mendiskusikan hasil

dari kerja kelompok siswa 3 3 6 75

10

Guru bersama siswa

menarik kesimpulan

untuk pembelajaran

Akidah Akhlak yang

dilaksanakan hari ini

2 3 5 62,5

Jumlah 31 33 64

Rata-rata (%) 77,5 82,5 80

Rata-rata keseluruhan (%) 80

Keterangan:

1 : kurang (<40%) P1 : Pertemuan 1

2 : Cukup (41% - 60%) P2 : Pertemuan 2

3 : Baik (61% - 80%)

4 : Sangat Baik (81% - 100%)

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 aktifitas mengajar

guru mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari nilai

rata-rata siklus I 66,25 menjadi 80% pada siklus II. Dalam siklus II

Guru semakin baik dalam menciptakan suasana belajar yang

mengaktifkan siswa, tetapi masih terdapat kekurangan pada Guru

bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran Akidah

Akhlak yang dilaksanakan hari ini.

Page 102: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

82

Tabel 4.17. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Metode

Sosiodrama Siklus II.

No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan

Harian Keterangan

1 Agustina 70 85 Tuntas

2 Bunga Dahlia S. 70 65

Tidak

Tuntas

3 Cahaya Ananda S. 70 75 Tuntas

4 Fathan Al-Muthi

A. 70 75

Tuntas

5 Fahri Al-Prizal 70 65

Tidak

Tuntas

6 Gading Aprian 70 60

Tidak

Tuntas

7 Kamiludin 70 75 Tuntas

8 Laila Nur Permata 70 80 Tuntas

9 M. Firmansyah 70 75 Tuntas

10 M. Zikri 70 60

Tidak

Tuntas

11 M.Ananda

Ferdiyansyah 70 75

Tuntas

12 Nabilla 70 65

Tidak

Tuntas

13 Nadia 70 65

Tidak

Tuntas

14 Ridho Pratama 70 60

Tidak

Tuntas

Page 103: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

83

15 Wendi Anando 70 65

Tidak

Tuntas

Jumlah 1045

Nilai Terendah 60

Nilai Tertinggi 85

Nilai Rata-rata 69 Belum

Tuntas

(Sumber : Hasil test yang dilakukan peneliti pada tanggal 27

Februari 2020 terhadap anak kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi )

Pada table 4.17. terlihat hasil test dalam penggunan metode

pembelajaran sosiodrama yang dilakukan pada setiap akhir siklus

II. Hasil test pada siklus II menyatakan bahwa peserta didik yang

mencapai ketuntasan terdapat 7 peserta didik dengan persentase

47%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

terdapat 8 peserta didik dengan persentase 53 %, dengan rata-rata

69. Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan

dari hasil test siklus I dengan test siklus II yang dilakukan oleh

peneliti.

d. Tahap refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hal ini dapat dilihat

dari hasil test siswa yang telah mengalami peningkatan dari nilai test

siklus I dengan rata-rata 64% menjadi 69%, setelah peneliti dan guru

berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-data yang

Page 104: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

84

diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, dapat

diketahui hasil posttest siswa pada siklus II dalam kategori baik,

yaitu sudah mencapai 69%.

Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan

bahwa nilai belajar yang lebih baik dibandingkan dengan

sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

pembelajaran Akidah Akhlak melaui metode Sosiodrama di kelas

VIII C MTs Asas Islamiyah Kota Jambi meningkat.

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode

Sosiodrama pada siklus II, adalah sebagai berikut :

1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa mulai tampak

memperhatikan menyimak penjelasan guru dan hanya beberapa

siswa yang masih tergantung pada teman yang pintar dalam

kelompoknya.

2. Sudah banyak siswa yang mampu mengemukakan suatu

pendapat dan menjawabnya secara baik sesuai dengan

pemahamannya.

3. Setiap kelompok sudah tampak aktif, namun masih terdapat satu

kelompok yang terlihat masih pasif (kurang menunjukkan

partisipasinya) dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan

dalam proses pembelajaran pada siklus II yaitu Masih ada beberapa

siswa dalam kelompok yang kurang aktif (misalnya siswa aktif

mencatat materi pelajaran dengan persentase 60%, siswa aktif

bertanya dengan persentase 50% dan siswa aktif mengajukan ide-ide

dengan persentase 60%.

Page 105: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

85

Namun setelah dilakukannya observasi pada siklus II keaktifan

siswa selama pembelajaran dapat dikategorikan “baik”. Peneliti akan

melanjutkan pada siklus III dimana akan lebih ditekankan lagi dalam

penerapkan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode

pembelajaran Sosiodrama. Disini yang akan direncanakan adalah

merevisi RPP, dengan menambah pelaksanaan dalam pembelajaran

yaitu guru lebih memotivasi siswa untuk lebih berfikir kritis, guru

juga akan lebih mendorong siswa agar lebih berani dan guru juga

akan lebih mendorong siswa untuk lebih menggali pengetahuan

siswa dan mengembangkan potensinya.

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Pelaksanaan siklus III dilaksanakan selama tiga kali pertemuan

pembelajaran pada tangga l5 Maret 2020 dan di akhiri pada tanggal 19

Maret 2020 dengan memberikan tes siklus III kepada siswa. Kegiatan

yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus III meliputi perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus III

Tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Akhlak Terpuji yang akan

dipelajari menggunakan metode Sosiodrama, menyusun dan

mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan

lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan

soal tes akhir siklus III.

Page 106: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

86

Tabel 4.18. Jadwal Pelaksanaan Siklus III

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 5 Maret 2020 Pertemuan I Akhlak Tercela

Pembelajaran I

2 12 Maret 2020 Pertemuan II Akhlak Tercela

Pembelajaran II

3 19 Maret 2020 Pertemuan III Pemberian Soal Tes

(Siklus I)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus III

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rencangan yang akan dilaksanakan, yaitu: yaitu menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus III.

pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan

pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian soal tes akhir

siklus III untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan selama 2x40 menit atau 2 jam pelajaran

dengan materi Akhlak Terpuji. Berikut deskripsi pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan metode Sosiodrama.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis, 5

Maret 2020 jam ke 5-6 pada dengan materi yang akan

disampaikan yaitu Akhlak Tercela pembelajaran I.

Page 107: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

87

Tabel 4.19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

pertemuan I.

Tahap

Kegiatan Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin

do’a

3. Guru melakukan absensi dan

memeriksa kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali

tentang pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk

menguji pemahaman siswa tentang

materi

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

10 Menit

Kegiatan

Inti

8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok

yang beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada

buku siswa mengenai pokok bahasan

secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama

mengenai pokok bahasan

11. Siswa membaca dan memahami

naskah drama yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari

naskah drama

60 Menit

Page 108: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

88

(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah

Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis, 12

Maret 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan

yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran II.

Tabel 4.20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

pertemuan II.

13. Siswa memberikan tanggapan seputar

naskah drama yang telah dibacakan.

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan,

sekaligus mengajak para peserta

didik untuk menyimpulkan

materi

15. Guru melakukan test

16. Guru mengingatkan untuk

mempelajari materi berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada peserta

didik untuk mengerjakan soal-soal

latihan

18. Sebelum berdoa, guru

mengingatkan peserta didik untuk

mengerjakan tugasnya dirumah.

19. Guru dan peserta didik membaca

hamdalah lalu mengucap salam

10 Menit

Tahap Kegiatan Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas

10

Menit

Page 109: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

89

memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan

memeriksa kerapian siswa

4. Guru memberi motivasi kepada

siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali

tentang pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab

untuk menguji pemahaman

siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 3

kelompok yang beranggotakan 5

anak

9. Siswa diminta membaca teks

pada buku siswa mengenai

pokok bahasan secara

bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama

mengenai pokok bahasan

11. Siswa membaca dan memahami

naskah drama yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari

naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan

seputar naskah drama yang telah

dibacakan.

60

Menit

Page 110: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

90

(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah

Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi,

2020)

3) Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis,

19 Maret 2020 jam ke 5-6 Pada pertemuan ini guru mengadakan

test untuk mengetahui hasil belajar siswa.

a) Kegiatan Awal

Awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan

dilaksanakan tes mengisi soal untuk mengukur hasil belajar

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan,

sekaligus mengajak

parapeserta didik untuk

menyimpulkan materi

15. Guru melakukan test

16. Guru mengingatkan untuk

mempelajari materi berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada

peserta didik untuk

mengerjakan soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru

mengingatkan peserta didik

untuk mengerjakan tugasnya

di rumah.

19. Guru dan peserta didik

membaca hamdalah lalu

mengucap salam

10

Menit

Page 111: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

91

b) Kegiatan Inti

1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan soal dalam mengukur hasil akhir belajar

siswa siklus II.

2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan jujur dan benar.

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru

menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus III

Tabel 4.21. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan

Menggunakan Metode Sosiodrama.

No Indikator atau Aspek yang

dinilai

Skor

Jumlah

Rata-

Rata

%

P1 P2

1 Keaktifan Siswa :

a. Siswa aktif mencatat

materi pelajaran

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif

mengajukan ide-ide

3

4

3

4

4

4

7

8

7

70

80

70

2 Perhatian Siswa :

a. Diam, tenang

b. Terfokus pada materi

c. Antusias

3

3

4

4

4

4

7

7

8

70

70

80

3 Kedisiplinan :

d. kehadiran/absensi

e. datang tepat waktu

f. pulang tepat waktu

4

4

4

4

4

4

8

8

8

80

80

80

4 Penugasan/Resitasi

g. Mengerjakan semua

Page 112: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

92

tugas

h. ketepatan

mengumpulkan tugas

sesuai waktunya

i. Mengerjakan sesuai

perintah

4

4

4

4

4

4

8

8

8

80

80

80

Jumlah 44 48 92

Rata-Rata Keseluruhan (%) 46

Keterangan :

1 : Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 : Cukup Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Aktif

4 : Sangat Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.21 dapat diketahui

bahwa setelah dilakukan siklus III keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Akidah Akhlak sudah termasuk dalam kategori

“Aktif” dan mendekati sangat aktif yaitu dengan presentase rata-

rata sebesar 46%.

Tabel 4.22. Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru dengan Metode

sosiodrama siklus III

No Indikator Atau Aspek

Yang Diamati

Skor

Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat

waktu 3 4 7 87,5

2

Guru menggali

pengetahuan awal atau

memotivasi siswa

3 4 6 75

3 Guru melakukan apresiasi

yang berkaitan dengan 3 3 6 75

Page 113: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

93

topik pembelajaran

4

Guru memberikan

penjelasan umum tentang

materi ajar atau prosedur

kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode

Sosiodrama

4 4 8 100

5

Guru memberikan

pertanyaan tentang materi

yang sedang dipelajari

3 4 7 87,5

6

Guru memberikan

kesempatan pada siswa

untuk berpikir menjawab

pertanyaan yang dilakukan

3 4 7 87,5

7

Guru memotivasi siswa

untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok

3 4 7 87,5

8 Guru mengevaluasi hasil

presentasi siswa 3 3 6 75

9 Guru mendiskusikan hasil

dari kerja kelompok siswa 3 4 7 87,5

10

Guru bersama siswa

menarik kesimpulan untuk

pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam yang

dilaksanakan hari ini

3 3 6 75

Jumlah 31 37 68

Rata-rata (%) 77,5 92,5 85

Rata-rata keseluruhan (%) 85

Keterangan:

1 : kurang (<40%) P1 : Pertemuan 1

Page 114: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

94

2 : Cukup (41% - 60%) P2 : Pertemuan 2

3 : Baik (61% - 80%)

4 : Sangat Baik (81% - 100%)

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.22 dapat diketahui

bahwa adanya peningkatan aktifitas mengajar guru dalam proses

pembelajaran Akidah Akhlak dari hasil rata-rata siklus II 80%

meningkat menjadi 85% pada siklus III, dengan persentase rata-rata

sebesar 85%. Hal tersebut dapat di kategorikan peningkatan aktivitas

guru pada siklus III sudah sangat baik.

Tabel 4.23. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Metode

Sosiodrama Siklus III.

No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan

Harian Keterangan

1 Agustina 70 85 Tuntas

2 Bunga Dahlia S. 70 75 Tuntas

3 Cahaya Ananda

S. 70 90

Tuntas

4 Fathan Al-Muthi

A. 70 75

Tuntas

5 Fahri Al-Prizal 70 80 Tuntas

6 Gading Aprian 70 65 Tidak Tuntas

7 Kamiludin 70 85 Tuntas

8 Laila Nur

Permata 70 80

Tuntas

9 M. Firmansyah 70 90 Tuntas

10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas

11 M.Ananda 70 85 Tuntas

Page 115: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

95

Ferdiyansyah

12 Nabilla 70 65 Tidak Tuntas

13 Nadia 70 65 Tidak Tuntas

14 Ridho Pratama 70 75 Tuntas

15 Wendi Anando 70 85 Tuntas

Jumlah 1165

Nilai Terendah 65

Nilai Tertinggi 90

Nilai Rata-rata 78 Tuntas

(Sumber : Hasil test yang dilakukan peneliti pada tanggal 27

Februari 2020 terhadap anak kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi )

Pada table 4.23. Setelah dilaksanakan siklus III dapat

diketahui bahwa hasil test siswa dalam pembelajaran Akidah

Akhlah dengan menggunakan metode Sosiodrama siswa sudah

mengalami peningkatan dari siklus I dengan hasil persentase rata-

rata 64% dan siklus II dengan persentase rata-rata 69% hal ini

dapat dibuktikan hasil persentase rata-rata pada siklus III sebesar

78%. Upaya peningkatan hasil belajar siswa sudah dapat terlihat

walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat

beberapa kekurangan yaitu siswa masih kurang aktif dalam

bertanya dan menyampaikan ide-ide.

d. Tahap refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus III sudah

Page 116: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

96

mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dan siklus II. Hal ini

dapat dilihat dari hasil test siswa yang telah mengalami peningkatan

dari nilai test siklus I dengan rata-rata 64%, siklus II dengan rata-rata

69% dan siklus III dengan rata-rata 78% , setelah peneliti dan guru

berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-data yang

diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, dapat

diketahui hasil test siswa pada siklus III dalam kategori “baik” yaitu

sudah mencapai 78%.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III

dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator

keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya

peningkatan aktivitas keaktifan dan hasil belajar siswa kedalam

kategori mendekati sangat baik yaitu keaktifan dalam belajar dengan

skor 46 dan hasil belajar dengan sekor 77. Maka pemberian tindakan

pada penelitian ini diakhiri pada siklus III.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data

tersebut berupa hasil observasi keaktifan dalam belajar dan test belajar siswa.

Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi dan

test adalah sebagai berikut :

1. Hasil test belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata

persentase 64%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 69%, dan pada siklus III diperoleh rata-rata

persentase sebesar 74%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan metode Sosiodrama.

2. Hasil observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus

I diperoleh nilai rata-rata persentase 38%, sedangkan pada siklus II

Page 117: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

97

diperoleh rata-rata persentase sebesar 43%, dan pada siklus III

diperoleh nilai rata-rata sebesar 46%. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran

Akidah Akhlak dengan menggunakan metode Sosiodrama.

3. Hasil observasi keaktifan guru dalam proses pembelajaran pada siklus

I diperoleh nilai rata-rata presentase 66,25%, sedangankan pada siklus

II diperoleh nilai rata-rata sebesar 80%, dan Siklus III memperoleh

nilai rata-rata sebesar 85%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

keaktifan guru dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan metode sosiodrama.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi

bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi dan test yang dilakukan

selama proses pembelajaran menunjukkan hasil belajar dan keaktifan siswa

belum begitu optimal. Namun terjadi peningkatan pada hasil belajar dan

keaktifan siswa dalam belajar setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada

siklus II dan III. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Hasil Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi

digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk melakukan refleksi

terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan

untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang

diperoleh pada penelitian ini dapat adalah sebagai berikut:

Page 118: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

98

Table 4.24. Presentase Keaktifan Belajar Siswa dengan menggunakan

Metode Pembelajaran Sosiodrama.

Tes Akhir Skor Kriteria

Skor Awal 13% Kurang Aktif

Siklus I 38% Aktif

Siklus II 43% Mendekati

Sangat Aktif

Siklus III 46% Sangat Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.24 terjadi peningkatan

keaktifan belajar siswa dari siklus I sampai siklus III. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan

metode pembelajaran Sosiodrama dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa selama proses pembelajaran di kelas VIII C MTs Asas Islamiyah

Sipin Kota Jambi.

Adapun persentase keaktifan belajar siswa pada siklus I, II, dan III

digambarkan pada diagram berikut:

Gambar 4.2 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan

Metode Sosiodrama.

0%

50%

PrasurveiSiklus I

Siklus IISiklus III

Skor Keaktifan

Skor Keaktifan

Page 119: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

99

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Table 4.25. Presentase Keaktifan Guru Dalam Proses Pembelajaran

dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Sosiodrama.

Skor Aktivitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Siklus I 65% 67,5% 66,25%

Siklus II 77,5% 82,5% 80%

Siklus III 77,5% 92,5% 85%

Sebagaimana yang di tunjukkan pada tabel 4.25 terjadi peningkatan

mengajar guru dari siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III. Hal ini

menunjukkan bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan

kegiatan pembelajran Akidah Akhlak dengan menggunakan Metode

pembelajaran Sosiodrama sebagai upaya untuk meningkatkan hasil

belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kelas VIII C

Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I,II, dan III

disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Rata-rata

Page 120: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

100

Gambar 4.3 Diagram Skor Keaktifan Guru dalam Pembelajaran

Menggunakan Metode Sosiodrama.

3. Hasil Test

Test digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa, test ini

dilakukan setiap akhir siklus. Adapun hasil test belajar siswa pada setiap

test akhir tersebut dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.26. Hasil Test Akhir Siswa Kelas VIII C dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Sosiodrama.

Test Akhir Hasil Test (%) Kategori

Prasurvei 60% Tidak Tuntas

Siklus I 64% Tidak Tuntas

Siklus II 69% Mendekati

Tuntas

Siklus III 78% Tuntas

Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.26 dapat dilihat dari hasil test

bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dimana dapat kita lihat

dari hasil rata-rata siklus I memperoleh nilai rata-rata 64% dengan

kategori Tidak Tuntas, siklus II memperoleh nilai rata-rata 69% dengan

kategori Mendekati Tuntas, dan siklus III memperoleh nilai rata-rata

sebesar 78% dengan kategori Tuntas.

Adapun persentase Hasil Belajar belajar siswa pada siklus I, II, dan

III digambarkan pada diagram berikut:

Page 121: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

101

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode

Sosiodrama.

F. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran

sosiodrama pada kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Pembelajaran pada penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti

tahapan metode pembelajaran Sosiodrama. Tahapan-tahapan pembelajaran

pada metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan

siswa.

Sesuai dengan hasil penelitian bahwa hasil belajar siswa dapat

meningkat setelah diterapkan metode pembelajaran Sosiodrama. Metode

Sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain peran untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah

0%

20%

40%

60%

80%

PrasurveiSiklus I

Siklus IISiklus III

Hasil Belajar Siswa

Hasil Belajar Siswa

Page 122: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

102

kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain

sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan

penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan

siswa untuk memecahkanya. (Wina Sanjaya, 2007:159)

Dari hasil observasi Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

metode sosiodrama ini telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam

pelaksanaan proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VIII C MTs Asas

Islamiyah Sipin Kota Jambi. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan hasil test

belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode pembelajaran

Sosiodrama. Seperti terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dari pra

siklus ke siklus I, siklus I ke siklus II, dan siklus II ke siklus III, hasil test

belajar siswa pada siklus I mencapai 64%, pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 69%, dan mengalami peningkatan pada siklus III

menjadi 78%. Sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan

menerapkan metode pembelajaran Sosiodrama, hal serupa terjadi pada

keaktifan belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan observasi keaktifan

belajar siswa akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 38% dengan

kategori cukup aktif, pada siklus II keaktifan siswa meningkat menjadi 43%

dengan kategori aktif, dan mengalami peningkatan pada siklus III menjadi

46% dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III, keaktifan

belajar siswa kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa metode sosiodrama dapat juga meningkatkan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran di kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya metode

pembelajaran Sosiodrama yaitu siswa yang semula banyak mendapat hasil

belajar dibawah KKM kini sudah banyak yang mendapatkan nilai di atas

KKM, siswa yang semula tidak aktif dan malas mengikuti proses

Page 123: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

103

pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat pembelajaran Akidah Akhlak

berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru

kini sudah berani untuk bertantanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru, siswa kini aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat

langsung dalam proses pembelajaran, dan siswa yang semula takut bahkan

malu-malu saat disuruh mempresentasikan hasil diskusi kelompok maupun

individunya kini sudah mulai berani dan percaya diri dalam

mempresentasikan hasil jawabannya. Penggunaan metode pembelajaran

sosiodrama ini dapat mengoptimalkan pembelajaran Akidah Akhlak di kelas

VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Page 124: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan

Metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut

dapat dilihat pada setiap siklus. Pada pra siklus hasil rata-rata belajar siswa

sebesar 61 dengan kategori tidak tuntas, dan hanya 4 siswa dari 15 siswa saja

yang mencapai nilai diatas rata-rata. Setelah dilakukan tindakan siklus I hasil

belajar siswa naik menjadi 64, dalam siklus ini masih dikategorikan tidak

tuntas tetapi ada beberapa siswa yang mengalami peningkatan, dengan jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa dan 9 siswa masih belum tuntas. Pada

siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 64

dengan kategori mendekati tuntas, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak

7 siswa dan 8 siswa belum tuntas. Dan pada siklus III siswa mengalami

peningkatan yang signifikan, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10

siswa dan 5 siswa lainnya mendekati ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar

78.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran

kepada guru sebagai berikut :

1. Metode Sosiodrama pada kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota

Jambi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat dijadikan

sebagai alternative dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Jadi focus

pembelajaran dapat lebih tertuju pada siswa untuk memperoleh

pengetahuannya secara langsung melalui pengalaman dan konteks nyata

sekitar siswa.

Page 125: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

105

2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih menyiapkan

rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode maupun model

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Karena dengan

lengkapnya alat pembelajaran tersebut, tujuan embelajaran yang ingin

dicapai pun dapat terwujud dengan baik.

3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari bahwa

setiap siswa mempunyai kemampuan dan keaktifan yang berbeda yang

diharapkan kemampuan dan keaktifan itu untuk dapat diasah terus agar

dapat ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

baik.

C. Penutup

Dengan mengucap rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah

SWT., bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih banyak

terdapat terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematika penulisan

maupun bentuk kata-kata yang terdapat dalam penulisan karya ilmiah ini.

Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi perbaikan

penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Kemudian penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penelitian karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di MTs Asas

Islamiyah Sipin Kota Jambi.

Page 126: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

106

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anonim.(2013). Al-Qur’anul Karim Tafsir Perkata Tajwid Kode Arab.Jakarta:Alfatih

Qur’an

A.M.Sudirman.2011. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo

Arikunto, Suharsimi,dkk.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Aqib, Zainal , DKK.2017. Penelitian Tindakan Kelas Smp/MTs.Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media.

Chatib, Munif.2009.Sekolahnya Manusia.Bandung: Kaifa.

Daryanto dan Syaiful Karim.2017.Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta : Penerbit

Gava Media.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain .2002. Stategi Belajar Mengajar.

Jakarta:Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar.2008.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandar. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (GP Press Group)

Khalimi.2009. Pembelajaran Akidah dan Akhlak Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam

Kementerian Agama RI.

Majid, Abdul.2017. Strategi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Melong Lexi.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: TP Remaja

Rosdakarya

Mulyani, Sri.2013. Akidah Akhlak Untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VIII.

Surakarta: Putra Nugraha.

Nashar.2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press.

Page 127: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

107

Nusa Putra.2014.Penelitian Tindakan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Paizaluddin & Ermalinda. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Rahyubi, Heri.2016. Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Jawa

Barat: Nusa Media.

Sanjaya, Wina.2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta : PT

Rineka Cipta

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan .Jakarta : Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Suminanto.2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: PT Refika.

Usman, Basyirudin.2010. Metode Pembelajaran Agama Islam.Jakarta : Ciputat Press.

Wahab Abdul Azis.2014.Metode dan Model-Model Mengajar.Bandung:Alfabeta

Wiriaatmadja Rochiati.2014.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Yamin, Moh.,2015.Teori Dan Metode Pembelajaran. Malang: Madani.

JURNAL

Hardani, Tri.2015. Peningkatan Keaktifan Dan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

PKn Melalui Metode Sosiodrama Di kelas 5 SD Tlompakan 01-Tuntang.Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan.Volume 5. Nomor 3

Sriyanti, Lilik.2011. Psikologi Belajar. Jawa Tengah: STAIN Salatiga Press. E-Book.

Wijaya, Adi.2019. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan

Dasar. Volume 4, Nomor 1.

Page 128: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

108

SKIPSI

Cahyati,Nur.2018. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji

Dengan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas X Mia Semester Ii Madrasah

Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

Program Studi Pendidikan Agama Islam .Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Muhaimin, Muhammad.2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Pada

Materi Membiasakan Akhlak Terpuji Melalui Metode Sosiodrama Pada Siswa

Kelas V Di Mi An Nur Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

Magelang. Jurusan Ilmu Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah. Institut Agama

Islam Negeri Walisongo.Semarang.

Saepudin,Asep.2016. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melaui

Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Teratai Putih

Global Bekasi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

ARTIKEL

Faizah.N.2010.Bab II Pembelajaran Akidah Akhlak. Artikel. eprints.walisongo.ac.id.

Rochmawati R.2012. Bab II Kajian Teori (Metode Sosiodrama). PDF.

Digilip.uinsby.ac.id

Page 129: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Lampiran I : Lampiran Pengumpulan Data

Lembar Observasi

A. Lembar Observasi Nilai Siswa

Hasil Nilai Ulangan Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C

Tahun Ajaran 2019/2020.

No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan

Harian Keterangan

1 Agustina 70 60 Tidak Tuntas

2 Bunga Dahlia S. 70 55 Tidak Tuntas

3 Cahaya Ananda S. 70 70 Tuntas

4 Fathan Al-Muthi A. 70 65 Tidak Tuntas

5 Fahri Al-Prizal 70 60 Tidak Tuntas

6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas

7 Kamiludin 70 65 Tidak Tuntas

8 Laila Nur Permata 70 70 Tuntas

9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas

10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas

11 M. Ananda

Ferdiyansyah 70 70

Tuntas

12 Nabilla 70 50 Tidak Tuntas

13 Nadia 70 75 Tuntas

14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas

15 Wendi Anando 70 50 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 920

Nilai Terendah 45

Nilai Tertinggi 75

Nilai Rata-rata Siswa 61 Belum Tuntas

Jumlah Siswa yang Tuntas 4

Page 130: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Persentase Siswa yang

Tuntas

27%

Jumlah Siswa tidak Tuntas 11

Presentase siswa tidak

Tuntas

73%

(Sumber : Guru Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota

Jambi)

Page 131: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

B. Lembar Observasi Keaktifan Siswa

Siklus pertemuan ke :

Pengamat :

Jumlah Siswa :

Berilah skor 1-4 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kurang Aktif

2. Cukup Aktif

3. Aktif

4. Sangat Aktif

No Hal yang Diamati Skor

1 2 3 4

1 Keaktifan Siswa :

a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif mengajukan ide-ide

2 Perhatian Siswa :

a. Diam, tenang

b. Terfokus pada materi

c. Antusias

3 Kedisiplinan :

a. kehadiran/absensi

b. datang tepat waktu

c. pulang tepat waktu

4 Penugasan/Resitasi

a. mengerjakan semua tugas

b. ketepatan mengumpulkan tugas sesuai

waktunya

c. mengerjakan sesuai perintah

Page 132: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

C. Lembar Observasi Guru

Siklus :

Pertemuan :

No Indikator atau aspek yang

diamati

Skor

Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat waktu

2 Guru menggali pengetahuan awal

atau memotivasi siswa

3

Guru melakukan apresiasi yang

berkaitan dengan topik

pembelajaran

4

Guru memberikan penjelasan

umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode Sosiodrama

5

Guru memberikan pertanyaan

tentang materi yang sedang

dipelajari

6

Guru memberikan kesempatan

pada siswa untuk berpikir

menjawab pertanyaan yang

dilakukan

7

Guru memotivasi siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompok

8 Guru mengevaluasi hasil

presentasi siswa

9 Guru mendiskusikan hasil dari

kerja kelompok siswa

10

Guru bersama siswa menarik

kesimpulan untuk pembelajaaran

Sejarah Kebudayaan Islam yang

Page 133: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

dilaksanakan hari ini

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata keseluruhan (%)

Page 134: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Lembar Wawancara

A. Lembar Wawancara Siswa

Nama :

Kelas :

No Absen :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pembelajar yang

menggunakan berbagai metode ?

2 Bagaimana cara mengajar yang digunakan

guru selama mengajar di kelas VII A ?

3 Pernahkah kamu mendengar atau

mengetahui metode pembelajaran

Sosiodrama ?

4 Apakah yang kamu rasakan saat belajar

menggunakan metode Sosiodrama ?

5 Apakah kamu percaya diri saat

menyampaikan ide-ide di dalam kelompok ?

6 Apa yang kamu dapat setelah belajar

menggunakan metode Sosiodrama ?

7 Apakah dengan diterapkan metode

Sosiodrama dapat membuat kamu lebih giat

belajar ?

8 Keterampilan apa yang kamu dapat setelah

belajar menggunakan metode sosiodrama ?

9 Apakah kamu masih ingat apa yang kamu

pelajari saat belajar menggunakan metode

sosiodrama ?

10 Apakah kamu tidak merasa malu saat

Page 135: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas

?

11 Apakah kamu bertanya kepada guru saat

kamu tidak paham dengan pelajaran ?

12 Apakah saat diskusi mengerjakan soal kamu

dan teman sekelompokmu saling membantu

?

13 Apa yang kamu rasakan tentang belajar

Akidah Akhlak setelah belajar

menggunakan metode sosiodrama ?

14 Dibanding dengan pelajaran sebelumnya

apakah pembelajaran Akidah Akhlak pada

saat ini lebih menyenangkan ?

Page 136: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

B. Lembar Wawancara Guru

Nama Guru :

Mata Pelajaran :

Instrumen Wawancara Dengan Guru Sebelum Pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama Bapak mengajar di MTs Asas

Islamiyah Sipin Kota Jambi ?

2 Berapa lama Bapak mengajar di kelas VII A

?

3 Berapa jumlah siswa kelas VII A ?

4 Berapa lama Bapak mengajar mata pelajaran

Akidah Akhlak di kelas VII A ?

5 Bagaimana hasil belajar siswa dalam

pelajaran Akidah Akhlak ?

6 Bagaimana cara Bapak dalam menyampaikan

materi kepada siswa ?

7 Bagaimana respon siswa saat pembelajaran

berlangsung ?

8 Apa metode pembelajaran yang sering Bapak

terapkan dalam pembelajaran ?

9 Bagaimana respon siswa terhadap metode

pembelajaran yang Bapak terapkan dalam

pembelajaran Akidah Akhlak ?

10 Apakah dalam pembelajaran Bapak pernah

menggunakan metode pembelajaran

Sosiodrama ?

Page 137: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Lembar wawancara Guru

Nama :

Mata Pelajaran :

Instrumen Wawancara Dengan Guru Setelah Pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan Metode

pembelajaran Sosiodrama materi

pembelajaran Akidah Akhlak lebih mudah

untuk dipahami oleh siswa ?

2 Apakah dengan menggunakan metode

pembelajaran Sosiodrama dapat mengecek

pemahaman masing-masing siswa dalam

diskusi kelompok ?

3 Apakah dengan menggunakan metode

pembelajaran Sosiodrama siswa lebih aktif

dalam proses pembelajaran ?

4 Apakah dengan menggunakan metode

Sosiodrama siswa lebih berani untuk

mengemukakan jawabannya ?

5 Bagaimana hasil belajar siswadan sikap

kerjasama siswa setelah diterapkannya

metode pembelajaran Sosiodrama ?

Page 138: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Lampiran II : RPP Pembelajaran Akidah Akhlak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Mata Pelajaran : Akidah Ahlak

Kelas/Semester : VIII/Genap

Tahun Pelajaran : 2019-2020

Materi Pokok : Husnudzan

Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.1 Menghayati sifat husnuzh-

zhan

1.1.1 Memiliki penghayatan terhadap sifat husnuzh-

zhan

2.1 Terbiasa berperilaku

husnuzh-zhan dalam

kehidupan sehari-hari

2.1.1 Menunjukan sikap perilaku husnuzh-zh dalam

kehidupan sehari-hari

3.1 Mensimulasikan dampak

positif dari akhlak terpuji

husnuzh-zhan

3.1.1 Menjelaskan pengertian husnuzh-zhan

3.1.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait

perilaku husnuzh-zhan

Page 139: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

3.1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku

husnuzh-zhan

3.1.4 Memahami hikmah berperilaku husnuzh-zhan

4.1 Memahami pengertian,

contoh dan dampak

positifnya sifat husnuzh-zhan

4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena tentang

perilaku husnuzh-zhan

4.1.2 Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak terpuji

yaitu husnuzh-zhan

4.1.3 Mensimulasikan akhlak husnudz-zhan dan

dampak positifnya dalam kehidupan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menghayati sifat husnuzh-zhan

2. Terbiasa berperilaku husnuzh-zhan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzh-zhan)

4. Memahami pengertian, contoh dan dampak positifnya sifat husnuzh-zhan

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Husnuzh-zhan

Husnuzh-zhan secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu husana dan az-

zannu. Kata husana artinya “Baik” dan az-zannu artinya “Prasangka”. Jadi

husnuzh-zhan adalah berprasangka baik. Husnuzh-zhan dapat diartikan

prasangka, perkiraan, dan dugaan baik. Husnuzh-zhan secara istilah adalah

berprasangka baik terhadap segala hal.

2. Macam-macam Husnuzh-zhan

1) Husnuzhan Kepada Allah Swt

Husnuzan kepada Allah Swt. adalah sikap berbaik sangka terhadap

semua ketentuan Allah Swt

2) Husnuzhan kepada Diri Sendiri

Husnuzhan kepada diri sendiri adalah adanya keyakinan yang kuat

terhadap kemampuan diri sendiri atau bersikap optimis.

3) Husnudzan kepada Orang Lain

Husnuzhan kepada orang lain adalah selalu mempunyai prasangka

baik terhadap orang lain.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Sosiodrama

Page 140: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

F. Media Pembelajaran

Papan Tulis

Sepidol

Naskah Drama

G. Sumber Belajar

Al Quran dan terjemah

Buku Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.

Buku Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan memeriksa

kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali tentang

pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

menit

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang

beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa

mengenai pokok bahasan secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok

bahasan

11. Siswa membaca dan memahami naskah drama

yang telah dibuat.

60

menit

Page 141: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

Siswa memberikan tanggapan seputar naskah

drama yang telah dibacakan.

Kegiatan

Penutup

13. Guru memberi penguatan, sekaligus

mengajak para peserta didik untuk

menyimpulkan materi

14. Guru melakukan posttest

15. Guru mengingatkan untuk mempelajari

materi berikutnya.

16. Guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mengerjakan soal-soal latihan

17. Sebelum berdoa, guru mengingatkan

peserta didik untuk benar-benar menjaga

ibadah dalam kehidupan sehari-hari

sebagai implementasi dari ketentuan shalat

lima waktu.

18. Guru dan peserta didik membaca hamdalah

lalu mengucap salam

10

menit

Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan memeriksa

kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali tentang

pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

menit

Page 142: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang

beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa

mengenai pokok bahasan secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok

bahasan

11. Siswa membaca dan memahami naskah drama

yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah

drama yang telah dibacakan.

60

menit

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan, sekaligus

mengajak para peserta didik untuk

menyimpulkan materi

15. Guru melakukan posttest

16. Guru mengingatkan untuk mempelajari

materi berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mengerjakan soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta

didik untuk benar-benar menjaga ibadah

dalam kehidupan sehari-hari sebagai

implementasi dari ketentuan shalat lima

waktu.

19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah

lalu mengucap salam

10

menit

Page 143: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Kompetensi Afektif : Observasi

b. Kompetensi Kognitif : Tes tertulis dan lisan

Jambi, 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Alfian, S.Ag Septia Fajar Astuti

NIP TP.161591

Kepala MTs Asas Islamiyah Sipin

M. Suhaeri, SE

NIP.

Page 144: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:

A. Kompetensi Sikap

Observasi

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi

oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),

siswa, dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis

dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).

Nama Sekolah : .................................................

Kelas/Semester : ...............................................

Tahun Pelajaran : ..............................................

No Waktu Nama Siswa Catatan

Perilaku Butir Sikap

Keterangan

(spiritual/social)

1.

2.

3.

Dsb

B. Kompetensi Pengetahuan

Tes Tertulis

a. Kolom pilihan ganda dan uraian

1) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 =

10).

2) Uraian:

Rubik penilaian

No Rubuk Penilaian Skor

1. Apabila siswa dapat menjawab kebalikan dari

sifat husnuzan

20

2. Apabila siswa dapat menjawab bagaimana 20

Page 145: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

dampak yang ditimbulkan dari sifat husnuzan

3. Apabila siswa dapat menjawab Kepada siapa

kita harus berhunuzan

20

4. Apabila siswa dapat menjawab makna

husnuzan kepada allah

20

5. Apabila siswa dapat menjawab Bagaimana

bentuk husnuzan kepada allah

20

Jumlah Skor 100

b. Tugas

Skor penilaian sebagai berikut.

1) Tugas individu

a) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya benar, skor 100.

b) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya benar, skor 90.

c) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya sedikit ada kekurangan, skor 80.

2) Tugas kelompok

a) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku husnuzan dengan sempurna, nilai 100

b) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku husnuzan kurang sempurna, nilai 90

Page 146: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

c) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku husnuzan masih ada kesalahan, nilai 80

Nilai= Nilai tugas individu + kelompok : 2

Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Prasangka Baik (Husnuzhan)

1. Kata zhan artinya....

a. baik

b. buruk

c. prasangka

d. i’tikad

2. Husnuzhan kepada Allah hukumnya....

a. sunnah

b. wajib

c. mubah

d. haram

3. Berikut ini merupakan akhlak terpuji, kecuali....

a. husnuzhan

b. su’uzhan

c. sabar

d. jujur

4. Sikap husnuzhan harus diterapkan dalam....

a. bergaul

b. beribadah

c. perbuatan

d. perkataan

5. Salah satu bentuk perilaku husnuzhan terhadap diri sendiri adalah....

a. sombong

b. bersikap tegas

c. malas bekerja

d. mandiri

6. Dalam sebuah hadits Nabi SAW. dikatakan bahwa “Sebaik-baik manusia

adalah orang yang paling baik....”

a. ketaqwaannya

b. shalatnya

Page 147: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

c. ibadahnya

d. puasanya

7. Salah satu sikap husnuzhan kepada Allah....

a. beribadah

b. berkeluh kesah

c. keadaan senang

d. gelisah

8. Hikmah memiliki sikap husnuzhan, kecuali

a. Hidup menjadi tenang, tentram, dan damai

b. Hati selalu terjaga kebersihannya

c. Menumbuhkan sikap tulus, ikhlas, dan sabar

d. Mudah putus asa

9. Orang yang beriman harus memiliki prasangka yang baik, kecuali....

a. Kepada Allah,

b. Diri sendiri

c. Sesama manusia

d. Setan

10. Meyakini bahwa ada hikmah dibalik penciptaan manusia yang berbeda-

beda termasuk sikap …..

a. Tasamuh

b. Husnuzan

c. Tawaduk

d. Ta’awun

Page 148: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Mata Pelajaran : Akidah Ahlak

Kelas/Semester : VIII/Genap

Tahun Pelajaran : 2019-2020

Materi Pokok : Tawaduk

Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit

A. Kompetensi Inti

19. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

20. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

21. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

22. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.1 Menghayati sifat tawaduk 1.1.1 Memiliki penghayatan terhadap sifat

tawaduk

2.1 Terbiasa berperilaku

tawaduk dalam kehidupan

sehari-hari

2.1.1 Menunjukan sikap perilaku tawaduk

dalam kehidupan sehari-hari

3.1 Mensimulasikan dampak

positif dari akhlak terpuji

tawaduk

3.1.1 Menjelaskan pengertian tawaduk

3.1.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait

perilaku tawaduk

3.1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku

Page 149: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

tawaduk

3.1.4 Memahami hikmah berperilaku tawaduk

4.1 Memahami pengertian,

contoh dan dampak

positifnya sifat tawaduk

4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena tentang

perilaku tawaduk

4.1.2 Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak

terpuji yaitu tawaduk

4.1.3 Mensimulasikan akhlak tawaduk dan

dampak positifnya dalam kehidupan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menghayati sifat tawaduk

2. Terbiasa berperilaku tawaduk dalam kehidupan sehari-hari

3. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji tawaduk

4. Memahami pengertian, contoh dan dampak positifnya sifat tawaduk

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Tawaduk

Tawaduk merupakan akhlak mulia yang menggambarkan keagungan

jiwa., kebersihan hati, dan ketinggian derajat manusia. Rasululluah saw.

bersabda, “ barang siapa yang bersikap tawaduk karena mencari ridho Allah

Swt., maka Allah akan meninggikan derajatnya.ia menganggapdirinya tiada

berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang

siapa yang menyombongkan diri, maka Allah akan menghinakannya. Ia

menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat

hina, bahkan lebih hina dari pada anjing dan babi.”(H.R. Al-Baihaqi).

2. Contoh Sikap Tawaduk

Sikap tawaduk harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Contoh sikap tawaduk

yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.

1) Berbicara dengan orang tua dan saudara menggunakan tutur kata yang

sopan.

2) Mau menerima saran, kritikan, dan masukan tentang kebaikan dari orang

lain.

3) Menampakkan muka berseri ketika berjumpa dengan orang lain.

4) Bersedia berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang lain.

5) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih

muda, dll.

Page 150: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Sosiodrama

F. Media Pembelajaran

Papan Tulis

Sepidol

Naskah Drama

G. Sumber Belajar

Al Quran dan terjemah

Buku Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.

Buku Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan memeriksa

kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali tentang

pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

menit

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang

beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa

mengenai pokok bahasan secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok

bahasan

60

menit

Page 151: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

11. Siswa membaca dan memahami naskah drama

yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

Siswa memberikan tanggapan seputar naskah drama

yang telah dibacakan.

Kegiatan

Penutup

13. Guru memberi penguatan, sekaligus

mengajak para peserta didik untuk

menyimpulkan materi

14. Guru melakukan postest

15. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi

berikutnya.

16. Guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mengerjakan soal-soal latihan

17. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta

didik untuk benar-benar menjaga ibadah dalam

kehidupan sehari-hari sebagai implementasi

dari ketentuan shalat lima waktu.

18. Guru dan peserta didik membaca hamdalah

lalu mengucap salam

10

menit

Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan memeriksa

kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali tentang

pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

menit

Page 152: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang

beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa

mengenai pokok bahasan secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok

bahasan

11. Siswa membaca dan memahami naskah drama

yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah

drama yang telah dibacakan.

60

menit

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan, sekaligus

mengajak para peserta didik untuk

menyimpulkan materi

15. Guru melakukan posttest

16. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi

berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mengerjakan soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta

didik untuk benar-benar menjaga ibadah dalam

kehidupan sehari-hari sebagai implementasi

dari ketentuan shalat lima waktu.

19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah

lalu mengucap salam

10

menit

Page 153: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

I. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian

1. Kompetensi Afektif : Observasi

2. Kompetensi Kognitif : Tes tertulis dan lisan

Jambi, 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Alfian, S.Ag Septia Fajar Astuti

NIP TP.161591

Kepala MTs Asas Islamiyah Sipin

M. Suhaeri, SE

NIP.

Page 154: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:

A. Kompetensi Sikap

Observasi

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi

oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),

Siswa dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis

dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).

Nama Sekolah : .................................................

Kelas/Semester : ...............................................

Tahun Pelajaran : ..............................................

No Waktu Nama Siswa Catatan

Perilaku Butir Sikap

Keterangan

(spiritual/social)

1.

2.

3.

Dsb

B. Kompetensi Pengetahuan

Tes Tertulis

a. Kolom pilihan ganda dan uraian

1) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10).

2) Uraian:

Rubik penilaian

No Rubuk Penilaian Skor

1. Apabila siswa dapat menyebutkan Apa pengertian

tawadhu menurut bahasa dan istilah

20

Page 155: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

2. Apabila siswa dapat menyebutkan bagaimana kita

bersifat tawadhu

20

3. Apabila siswa dapat menyebutkan contoh sifat

tawadhu

20

4. Apabila siswa dapat menyebutkan apa manfaatnya

bersifat tawadhu

20

5. Apabila siswa dapat menyebutkan apa perbedaan

orang yang bertawadhu dan orang yang tidah

bertawadhu

20

100

b. Tugas

Skor penilaian sebagai berikut.

1) Tugas individu

a) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya benar, skor 100.

b) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya benar, skor 90.

c) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya sedikit ada kekurangan, skor 80.

2) Tugas kelompok

a) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku tawaduk dengan sempurna, nilai 100

Page 156: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

b) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku tawaduk kurang sempurna, nilai 90

c) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku tawaduk masih ada kesalahan, nilai 80

Nilai= Nilai tugas individu + kelompok : 2

Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Rendah Hati ( Tawaduk )

1. Sikap rendah hati terhadap Allah Swt. dan terhadap sesama manusia

yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, dan tindakan dalam kehidupan

sehari-hari adalah pengertian sikap….

a. Sabar

b. Tawaduk

c. Qanaah

d. Taat

2. Dalil yang berisi tentang sikap tawaduk terdapat dalam ….

a. Q.S. al-Furqan (25): 32

b. Q.S. al-Furqan (25): 36

c. Q.S. al-Furqan (25): 63

d. Q.S. al-Furqan (25): 62

3. Sikap tawaduk akan menjadi kebiasaan baik jika kita ….

a. Menghormati orang yang memiliki status social tertentu

b. Bersikap emosional dalam mewujudkan cita-cita

c. Merenungkan keagungan dan nikmat Allah

d. Suka menganiaya diri sendiri

4. Contoh pengalaman sikap tawaduk dalam kehidupan sehari-hari

adalah ….

a. Makan bersama orang miskin karena tujuan tertentu

b. Rela berdesak-desakan mengantri karena terpaksa

c. Berpenampilan sederhana meskipun kaya raya

d. Duduk dibangku paling belakang karena datang terlambat

5. Perilaku tawadu akan menimbulkan sifat . . . .

a. menganggap dirinya yang mulia

b. rasa persaudaraan

c. patuh terhadap perintah Allah swt. dan Nabi Muhammad saw.

Page 157: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

d. merasa cukup atau hidup sederhana.

6. Sikap tawaduk sama artinya dengan ….

a. Rendah hati

b. Sombong

c. Tinggi hati

d. Takabur

7. Kita diperintahkan memiliki sikap rendah hati, oleh karena itu ketika

kita disapa dengan sapaan buruk maka yang akan kita lakukan adalah

….

a. Mengabaikan

b. Pergi

c. Menyapa kembali dengan sapaan baik

d. Membalas dengan sapaan buruk

8. Tidak ada yang lebih agung dan mulia kecuali Allah SWT., oleh

karena itu kita harus bersikap…

a. Husnudzon

b. Tawaduk

c. Tasamuh

d. Ta’awun

9. Setiap berjabat tangan, Rasulullah saw. tidak pernah melepaskan

genggaman tangan terlebih dahulu. Ini menunjukkan keluhuran budi

beliau, yaitu ….

a. Husnuzan

b. Tawaduk

c. Takabur

d. Qanaah

10. Perilaku orang yang bersikap tawaduk adalah ….

a. Menjalankan kehidupan sesuai syariah

b. Bekerja keras tanpa menyerah

c. Merendahkan orang lain

d. Menghormati orang lain

Page 158: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Mata Pelajaran : Akidah Ahlak

Kelas/Semester : VIII/Genap

Tahun Pelajaran : 2019-2020

Materi Pokok : Tasamuh dan Ta’awum

Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.1 Menghayati sifat

tasamuh dan ta’awun

1.1.1 Memiliki penghayatan terhadap sifat

tasamuh dan ta’awun

2.1 Terbiasa berperilaku

tasamuh dan ta’awun

dalam kehidupan sehari-

hari

2.1.1 Menunjukan sikap perilaku tasamuh dan

ta’awun dalam kehidupan sehari-hari

3.1 Mensimulasikan dampak

positif dari akhlak terpuji

tasamuh dan ta’awun

3.1.1 Menjelaskan pengertian tasamuh dan

ta’awun

3.1.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait

Page 159: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

perilaku tasamuh dan ta’awun

3.1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku

tasamuh dan ta’awun

3.1.4 Memahami hikmah berperilaku tasamuh

dan ta’awun

4.1 Memahami pengertian,

contoh dan dampak

positifnya sifat tasamuh

dan ta’awun

4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena tentang

perilaku tasamuh dan ta’awun

4.1.2 Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak

terpuji yaitu tasamuh dan ta’awun

4.1.3 Mensimulasikan akhlak tasamuh dan

ta’awun dan dampak positifnya dalam

kehidupan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menghayati sifat tasamuh dan ta’awun

2. Terbiasa berperilaku tasamuh dan ta’awun dalam kehidupan sehari-hari

3. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji tasamuh dan ta’awun

4. Memahami pengertian, contoh dan dampak positifnya sifat tasamuh dan

ta’awun

D. Materi Pembelajaran

1. Tasamuh

a. Pengertia Tasamuh

Secara bahasa tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran,

atau toleransi. Adapun menurut istilah, tasamuh adalah sikap

menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Sikap ini

dibutuhkan dalam pergaulan karena setiap manusia memiliki kelebihan

dan kekurangan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sikap tasamuh akan

menumbuhkan persatuan dan kerukunan umat manusia karena sikap

tasamuh berfungsi sebagai pengikat persatuan dan kerukunan.

b. Contoh Perilaku Tasamuh

Sikap tasamuh harus dibiasakan dan diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari. Berikut bebrapa cara menerapkan sikap tasamuh dalam

kehidupan sehari-hari.

1) Tidak memaksakan kehendak, kepercayaan, atau keyakinan terhadap

golongan lain, apalagi dengan jalan kekerasan.

Page 160: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

2) Tidak menjelek-jelekkan Tuhan dan agama lain karena hal tersebut

justru akan menimbulkan kebencian dan rasa antipasti terhadap

Islam.

3) Tidak mencampur adukkan keyakinan Islam dengan keyakinan atau

agama lain, termasuk ritualnya.

4) Menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam dengan

tidak mengintimidasi kelompok yang minoritas atau beragama lain.

5) Menghormati dan menghargai keberadaan agama atau keyakinan

orang lain.

6) Bertutur kata lemah lembut dan bersifat amanah, tetapi berani

membela kebenaran Islam apabila mendapatkan serangan dari pihak

lain.

3. Ta’awun

a. Pengertian Ta’awun

Ta’awun merupakan perbuatan terpuji selama dilaksanakan untuk hal-hal

yang mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan perintah Allah

Swt..

b. Hikmah Sikap Ta’awun

Sikap ta’awun memiliki banyak hikmah. Hikmah sikap ta’awun sebagai

berikut.

1) Terwujud kesatuan dan persatuan generasi muda dalam masyarakat.

2) Terjalin hubungan batin yang mesra antar sesame warga masyarakat.

3) Terwujud kehidupan yang rukun dan damai.

4) Terwujud masyarakat yang aman dan berkeadilan social.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Sosiodrama

F. Media Pembelajaran

Papan Tulis

Sepidol

Naskah Drama

G. Sumber Belajar

Al Quran dan terjemah

Buku Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.

Buku Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.

Page 161: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan memeriksa

kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali tentang

pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

menit

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang

beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa

mengenai pokok bahasan secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok

bahasan

11. Siswa membaca dan memahami naskah drama

yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah

drama yang telah dibacakan.

60

menit

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan, sekaligus

mengajak para peserta didik untuk

menyimpulkan materi

15. Guru melakukan postest

16. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi

berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mengerjakan soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta

10

menit

Page 162: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

didik untuk benar-benar menjaga ibadah

dalam kehidupan sehari-hari sebagai

implementasi dari ketentuan shalat lima

waktu.

19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah

lalu mengucap salam

Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a

3. Guru melakukan absensi dan memeriksa

kerapian siswa

4. Guru memberi motovasi kepada siswa

5. Siswa diajak mengingat kembali tentang

pelajaran yang lalu

6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa tentang materi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

menit

Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang

beranggotakan 5 anak

9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa

mengenai pokok bahasan secara bergantian.

10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok

bahasan

11. Siswa membaca dan memahami naskah drama

yang telah dibuat.

12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama

13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah

drama yang telah dibacakan.

60

menit

Kegiatan

Penutup

14. Guru memberi penguatan, sekaligus

mengajak para peserta didik untuk

menyimpulkan materi

15. Guru melakukan posttest

10

menit

Page 163: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)

Kegiatan Deskipsi Waktu

16. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi

berikutnya.

17. Guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mengerjakan soal-soal latihan

18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta

didik untuk benar-benar menjaga ibadah dalam

kehidupan sehari-hari sebagai implementasi

dari ketentuan shalat lima waktu.

19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah

lalu mengucap salam

I. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian

1. Kompetensi Afektif : Observasi

2. Kompetensi Kognitif : Tes tertulis dan lisan

Jambi, 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Alfian, S.Ag Septia Fajar Astuti

NIP TP.161591

Kepala MTs Asas Islamiyah Sipin

M. Suhaeri, SE

NIP.

Page 164: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:

A. Kompetensi Sikap

Observasi

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi

oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),

Siswa dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis

dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).

Nama Sekolah : .................................................

Kelas/Semester : ...............................................

Tahun Pelajaran : ..............................................

No Waktu Nama Siswa Catatan

Perilaku Butir Sikap

Keterangan

(spiritual/social)

1.

2.

3.

Dsb

1. Kompetensi Pengetahuan

Tes Tertulis

a. Kolom pilihan ganda dan uraian

1) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10).

2) Uraian:

Rubik penilaian

No Rubuk Penilaian Skor

1. Apabila siswa dapat menyebutkan Kapan kita

melakukan ta’awun

20

Page 165: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

2. Apabila siswa dapat menyebutkan Kapan seorang

muslim dilarang bertoleransi terhadap sesame

manusia

20

3. Apabila siswa dapat menyebutkan Kapan seorang

muslim dilarang bertoleransi terhadap sesame

manusia

20

4. Apabila siswa dapat menyebutkan Siapakah orang

yang memiliki sikap tasamuh

20

5. Apabila siswa dapat menyebutkan Mengapa manusia

tidak boleh bersikap sombong

20

100

b. Tugas

Skor penilaian sebagai berikut.

1) Tugas individu

a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya benar, skor 100.

b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya benar, skor 90.

c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah

waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta

alasanya sedikit ada kekurangan, skor 80.

Page 166: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

2) Tugas kelompok

a) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku tasamuh dan ta’awun dengan sempurna,

nilai 100

b) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku tasamuh dan ta’awun kurang sempurna,

nilai 90

c) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan

tentang perilaku tasamuh dan ta’awun masih ada kesalahan,

nilai 80

Nilai= Nilai tugas individu + kelompok : 2

Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Toleransi dan Tolong Menolong Dalam

Kebaikan

( Tasamuh dan Ta’awun )

1. Salah satu dasar diperitahkannya berperilaku tasamuh adalah prinsip

dalam Al-Qur’an bahwa sesama muslim adalah ….

a. Keluarga

b. Tubuh

c. Saudara

d. Sama

2. Penerapan toleransi dalam masyarakat yang beragam, baik agama,

kebudayaan, maupun bahasa akan menimbulkan ….

a. Kekacauan dan ketidak ketenteraman dalam kehidupan

b. Perselisihan antar anggota masyarakat

c. Percekcokan yang terjadi setiap saat

d. Ketenteraman dan kerukunan

3. Berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang lain adalah contoh sikap ….

a. Tawaduk

b. Tasamuh

c. Husnuzan

Page 167: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

d. Ta’awun

4. Arti ta’awun secara bahasa adalah ….

a. Bersepakat

b. Perjanjian

c. Tolong-menolong

d. Saling menghormati

5. Sikap tolong menolong yang dibenarkan adalah ….

a. Membantu memperjual belikan minuman keras

b. Membantu menebang pohon di hutan secara illegal

c. Memberi contekan kepada teman saat ujian

d. Kerja bakti membersihkan lingkungan

6. Allah Swt. memberi kebebasan manusia untuk memilih beriman atau

kafir. Jika manusia memilih kafir, yang akan bertanggung jawab adalah

….

a. Sahabat karib

b. Anak-anak mereka

c. Diri sendiri

d. Orang tua

7. Salah satu tujuan penting dari sikap toleransi dalam beragama adalah ….

a. Membentuk masyarakat yang mau menyamakan semua agama

b. Menciptakan kehidupan yang berwarna agamis dalam Negara

c. Mewujudkan kerukunan dalam kehidupan beragama

d. Mendidik bangsa supaya bermental religious

8. Berikut ini yang bukan hikmah dari sikap ta’awun adalah ….

a. Mendapat keuntungan secara materi

b. Dapat menjalin kebersamaan dan kekeluargaan dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara

c. Menambah banyak teman dan terjalin persahabatan yang kuat

d. Dapat meringankan beban orang lain dan diri sendiri apabila sedang

mengalami kesusahan atau mendapatkan musibah

9. Perbuatan ta’awun di bawah ini yang tidak dibenarkan oleh syariat Islam

adalah ….

a. Mengajarkan membaca Al-Quran pada orang yang belum bisa

membacanya

b. Mendonorkan darah pada sebuah acara donor darah di sekolah

c. Menunjukkan jalan pada orang yang tersesat

d. Membantu teman agar bisa membolos

Page 168: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

10. Penerapan nilai toleransi yang benar sesuai dengan Surah al-Kafirun

adalah ….

a. Ikut merayakan perayaan hari raya umat agama lain

b. Melebur ajaran Islam dengan ajaran agama-agama yang lain

c. Memberikan uang kepada non muslim yang miskin agar mau masuk

islam

d. Bekerja sama dengan umat beragama lain dalam kegiatan 17 Agustus

Page 169: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Lampiran III : Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin

Kota Jambi

Kegiatan awal pembelajaran

Page 170: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Foto saat menggali pengetahuan siswa tentang materi

Foto bersama anak-anak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah

Page 171: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Fto bersama Kepala sekolah saat penyerahan surat bukti telah selesai

melakukan Riset

Page 172: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2

Nama Mahasiswa : Septia Fajar Astuti

NIM : TP.161591

Pembimbing I : Iskandar, S. Ag., M.Pd.I

Judul : Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C Di

Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan

Pembimbing

1. 05 November 2019 Penyerahan surat penunjukan dosen

pembimbing

2. 18- 27 November 2019 Bimbingan Bab I,II, dan III

3. 28 November 2019 Perbaikan Daftar Pustaka

4. 21 Januari 2020 ACC Proposal untuk Diseminarkan

5. 18 Februari 2020 Seminar Proposal

6. 24 Februari 2020 Perbaikan Proposal Sesuai Hasil

Seminar

7. 27 Februari 2020 ACC Riset

8. 15 April 2020 Bimbingan Bab I, II, III,IV dan V

9. 27 April 2020 Perbaikan Latar Belakang dan Daftar

Pustaka

10. 11 Mei 2020 ACC Skripsi

Jambi, 2020

Pembimbing I

Iskandar, S. Ag., M.Pd.I

NIP.197512242009121001

Page 173: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2

Nama Mahasiswa : SeptiaFajarAstuti

NIM : TP.161591

Pembimbing II : Dr, Tuti Indriyani, M.Pd.I

Judul :Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah AkhlakKelas VIII C

Di Madrasah Tsanawiya Swasta Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi

Fakultas : TarbiyahdanKeguruan

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan

Pembimbing

1. 17 September 2019

Penyerahan surat penunjukan dosen

pembimbing sekaligus bimbingan Bab

I, II, dan III

2. 8 Oktober2019 Bimbingan Bab I,II, dan III

3. 9 Oktober2019 Perbaikan Proposal

4. 29 Oktober2019 ACC Proposal untuk Diseminarkan

5. 18 Februari2020 Seminar Proposal

6. 27 Februari2020 Perbaikan Proposal Sesuai Hasil

Seminar

7. 27 Februari 2020 ACC Riset

8. 13 April 2020 Perbaikan Sikripsi Lengkap

9. 15 April 2020 ACC Skripsi

Jambi, April 2020

Pembimbing II

Dr, Tuti Indriyani, M.Pd.I

NIP.195708131991031001

Page 174: Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Septia Fajar Astuti

JenisKelamin : Perempuan

Tempat/tgllahir : Sarko, 20 September 1998

Alamat : Pamenang Selatan, Merangin.

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat email : [email protected]

No. Kontak : 0853-6846-4634

No TamatTahun Jenis Pendidikan Tempat

1.

2.

3.

2010

2013

2016

SD

MTS

SMA

SDN 194 Merangin

SMPN 12 Merangi

SMAN 05 Merangin

Motto : “Jika kau tak dapat melakukan sesuatu maka tinggalkanlah, lakukanlah

apa yang bisa kau lakukan”

Jambi, Mei 2020

Penulis

Septia Fajar Astuti

TP.161591