Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
NISKA UNISSA NURUSYIFA
NIM 21314156
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
NISKA UNISSA NURUSYIFA
NIM 21314156
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323706
Fax. (0298) 323433
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
ii
PENGESAHAN
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI PADA PT BPRS HARTA INSAN KARIMAH SURAKARTA)
DISUSUN OLEH
NISKA UNISSA NURUSYIFA
NIM: 21314156
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 19 Desember 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : H. Abdul Aziz N.P., S.Ag., M.M
Sekretaris Penguji : Dr. Mochlasin, M.Ag
Penguji I : Fetria Eka Yudiana, M.Si
Penguji II : Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.Si
Salatiga, 19 Desember 2018
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 2003 12 1 001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323706
Fax. (0298) 323433
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudari:
Nama : Niska Unissa Nurusyifa
NIM : 21314156
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul : Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship
Behavior sebagai Variabel Intervening (Studi pada PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi, Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 26 Nopember 2018
Pembimbing
M. Dr. Mochlasin, M.Ag
NIP 19710923 2000604 1 002
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Niska Unissa Nurusyifa
NIM : 21314156
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship
Behavior sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat, dan
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan berlaku.
Demikian surat ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 26 Nopember 2018
Penulis
Niska Unissa Nurusyifa
NIM. 21314156
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Niska Unissa Nurusyifa
NIM : 21314156
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship
Behavior sebagai Variabel Intervening (Studi pada PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 26 Nopember 2018
Penulis
Niska Unissa Nurusyifa
NIM. 21314156
vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Niska Unissa Nurusyifa
NIM : 21314156
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul : Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship
Behavior sebagai variabel Intervening (Studi Pada PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari terbukti karya
saya ini bukan karya sendiri maka saya sanggup menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 26 Nopember 2018
Penulis
Niska Unissa Nurusyifa
NIM. 21314156
vii
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful
Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
herself, and is not contained the materials writen are has been published by other
people and other‟s people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can
proved of containing other‟s ideas or fact the writer imitated to other‟s
graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and hope that this declaration can be
understood.
Salatiga, 26 Nopember 2018
The writer
Niska Unissa Nurusyifa
NIM. 21314156
viii
MOTTO
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Q.S. Al-Mujadillah: 11
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
Q.S. Al-Insyirah: 5-6
“Everything is possible if you believe”
Niska Unissa Nurusyifa
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Orang Tuaku (Bapak Atang Sumarna dan Ibu Rohani)
Adik-Adikku (Irfan Faqih dan Fajar Hikmah)
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil „alamin, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas
Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul: “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan dengan Organizational Citizenship Behavior sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)”.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan Ujian
Skripsi dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Dalam
penulisan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih dan rasa syukur
penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syarian (S1) Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
4. Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen
Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahasiswanya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
xi
5. Seluruh Dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas pelayanannya.
7. Segenap pihak PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta yang telah
membantu penulis dalam melakukan penelitian skripsi.
8. Orang tua saya (Bapak Atang Sumarna dan Ibu Rohani) serta saudara-
saudara saya (Irfan Faqih Abdillah dan Fajar Hikmah Abdillah) yang telah
memberikan dukungan dan doa selama penulisan skripsi.
9. Sodara-sodara saya (Aini, Aziz, Wija) yang telah mengajarkan kepada saya
apa itu perjuangan hidup.
10. Sahabat-Sahabat saya (Wija, Chynta, Kiki, Fahreza) yang telah menjadi
partner terbaik.
11. Teman-teman Talent Scounting 2017 yang telah memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
12. Keluarga besar Kopma Fatawa yang telah memberikan banyak pengalaman
kepada penulis selama kuliah di IAIN Salatiga.
13. Teman-teman seperjuangan yang menimba di IAIN Salatiga, khususnya
Program Studi Perbankan Syariah S1 angkatan 2014 yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu, yang senantiasa terus berjuang untuk mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi (S.E).
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya. Apabila ada saran
xii
dan kritik yang diberikan sangat berharga bagi penulis dalam pembuatan skripsi
ini, sehingga menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Salatiga, 26 Nopember 2018
Penulis,
Niska Unissa Nurusyifa
NIM. 21314156
xiii
ABSTRAK
Nurusyifa, Niska Unissa. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship Behavior
sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah
Surakarta). Skripsi. Program Studi S1 Perbankan Syariah. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Mochlasin, M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan, (3) Pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) terhadap
kinerja karyawan, (4) Pengaruh kepuasan kerja terhadap organizational
citizenship behavior (OCB), (5) Pengaruh motivasi kerja terhadap organizational
citizenship behavior (OCB), (6) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan melalui organizational citizenship behavior (OCB), (7) Pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan melalui organizational citizenship
behavior (OCB). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
sampel jenuh, yaitu menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel.
Pengumpulan data melalui kuesioner atau angket. Teknik analisis yang digunakan
adalah analisis regresi, uji asumsi klasik dan analisis jalur (path analysis).
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS Statistic 20.
Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,457 yang berarti kontribusi variabel
independen terhadap variabel dependen sebesar 45,7% dan sisanya 54,3% yang
dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil uji ttest
menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja, motivasi kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja, OCB berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, kepuasan kerja
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap OCB, motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Hasil analisis jalur
menunjukkan bahwa OCB tidak dapat memediasi variabel kepuasan kerja dan
kinerja karyawan, tetapi OCB memediasi variabel motivasi kerja dan kinerja.
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Organizational Citizenship
Behavior (OCB), dan Kinerja Karyawan
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................... vi
DECLARATION .................................................................................................... vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 10
BAB II ................................................................................................................... 13
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 13
B. Kerangka Teori........................................................................................... 17
1. Teori Pengharapan (Expectancy Theory) ............................................... 17
2. Kinerja .................................................................................................... 18
3. Kepuasan Kerja ...................................................................................... 23
4. Motivasi Kerja ........................................................................................ 27
5. Organizational Citizenship Behavior (OCB) ........................................ 31
xv
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 38
D. Hipotesis ..................................................................................................... 38
BAB III ................................................................................................................. 45
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 45
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 45
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 46
1. Populasi .................................................................................................. 46
2. Sampel .................................................................................................... 46
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 46
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 47
F. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 47
G. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 51
1. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 51
2. Uji Validitas ........................................................................................... 51
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 52
4. Uji Statistik ............................................................................................. 54
5. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 56
H. Alat Analisis ............................................................................................... 57
BAB IV ................................................................................................................. 58
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 58
1. Profil PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta .................................... 58
2. Latar Belakang Berdirinya PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta .. 58
3. Visi dan Misi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta ....................... 59
4. Struktur Organisasi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta ............. 60
B. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 60
C. Analisis Deskriptif Jawaban Responden .................................................... 62
D. Analisis Data .............................................................................................. 64
1. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 64
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 65
3. Uji Statistik ............................................................................................. 68
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 74
xvi
5. Hasil Hipotesis ....................................................................................... 76
D. Pembahasan Hasil Hipotesis ...................................................................... 78
BAB V ................................................................................................................... 85
A. Kesimpulan ................................................................................................ 85
B. Saran ........................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja ......................................... 13
Tabel 2.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja ........................................... 14
Tabel 2.3 Pengaruh OCB terhadap Kinerja........................................................... 14
Tabel 2.4 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB ............................................. 15
Tabel 2.5 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap OCB .............................................. 15
Tabel 2.6 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja melalui OCB ................... 16
Tabel 2.7 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja melalui OCB .................... 16
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 61
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 61
Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja .... 62
Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja ...... 62
Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel OCB ...................... 63
Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja .................. 63
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 64
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 65
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas Metode VIF ............................................... 66
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Park ......................................... 67
Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ......................................................... 68
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 69
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi (Uji Statistik F) ................................................ 70
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t (1) ........................................................................ 71
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t (2) ........................................................................ 72
Tabel 4.16 Analisis Jalur ....................................................................................... 74
Tabel 4.17 Hasil Hipotesis .................................................................................... 78
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 38
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta ........ 60
Gambar 4.2 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) .................................................. 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi berbagai organisasi mulai bermunculan baik itu
organisasi besar atau kecil, milik pemerintah atau swasta. Suatu organisasi
dibentuk untuk mencapai suatu tujuan, baik itu tujuan untuk mencari laba atau
tidak mencari laba (Sunyoto, 2015: 1).
Untuk memperoleh laba yang diinginkan, maka perusahaan harus
didukung seluruh sumber daya yang dimilikinya, baik berupa sumber daya aset
(harta) maupun sumber daya manusianya. Hal ini penting karena sumber daya
manusia merupakan motor penggerak seluruh aktivitas perusahaan. Dukungan
sumber daya manusia haruslah dilihat dari jumlah dan kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki, jumlah yang dimiliki harus proporsional dengan beban
pekerjaan yang ada, sehingga jangan sampai terjadi kekurangan atau kelebihan
sumber daya manusia (SDM). Demikian pula dengan kualitas SDM harus
memenuhi kualifikasi yang sesuai dengan yang telah diprasyaratkan sehingga
seluruh aset yang dimiliki akan dikelola oleh SDM yang berkualitas yang
mampu menghasilkan kesejateraan yang diharapkan (Kasmir, 2016).
Lembaga perbankan syariah merupakan sebuah badan usaha yang
bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip - prinsip syariah. Saat
ini perkembangan perbankan syariah sudah merambah di Indonesia, di mana
Indonesia merupakan negara yang hampir sebagian besar penduduknya
2
beragama Islam. Perbankan syariah sudah memiliki peranan penting
dalam mengatur peredaran dan sektor moneter di tanah air. Secara umum,
perusahaan perbankan syariah merupakan sebuah lembaga keuangan yang
aktifitasnya mengumpulkan dana dari masyarakat dan kemudian
menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan
dengan sistem bagi hasil sebagai keuntungannya (Wulandari, 2014). Untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dibutuhkan tenaga
profesional yang menunjang, namun pada kenyataannya masih kurangnya
sumber daya manusia yang profesional untuk menduduki tingkat puncak
(infobanknews.com).
Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi suatu perusahaan
dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat
berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya
manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud
keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan
organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama
perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar. Perkembangan
usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas
tenaga kerja yang ada di perusahaan. Dengan pengaturan manajemen sumber
daya manusia yang profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif
(Mangkunegara, 2009: 1).
Pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup organisasi
merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam
3
rangka mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tujuan organisasi dapat diraih
semaksimal mungkin apabila didukung dengan kinerja yang baik dari para
karyawan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari karyawan maka harus
diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Perusahaan dalam upaya
menggerakan para karyawannya agar mau bekerja lebih produktif lagi sesuai
dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan (Mahardhika, 2013: 2).
Partisipasi karyawan sangat dibutuhkan untuk memberikan sumbangan
positif bagi perkembangan perusahaan. Perusahaan yang ditunjang oleh
karyawan dengan tingkat kinerja yang tinggi dalam melaksanakan setiap
tugasnya, akan mampu bersaing secara kompetitif dan terus mengalami
perkembangan kearah yang lebih baik. Banyak faktor yang mempengaruhi
kinerja seseorang sehingga perusahaan dituntut memperhatikan faktor-faktor
tersebut agar dapat terpenuhi secara maksimal. Persoalan kinerja karyawan
akan dapat terlaksana dan terpecahkan apabila faktor faktor tersebut dapat
dikelola dan dipelihara dengan baik (Ermawati, 2017: 2).
Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja antara lain motivasi, kepuasan
kerja, lingkungan kerja, sistem kompensasi, kepemimpinan dan perilaku
lainnya (Martoyo, 2000: 15). Salah satu sasaran penting dicapai oleh
perusahaan dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia adalah
menciptakan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan Kerja dapat meningkatkan
kinerja karyawan dalam organisasi, sehingga karyawan dapat menyelesaikan
tugas sesuai dengan jabatan dan posisi mereka karena karyawan yang dalam
bekerja mereka tidak merasakan kenyamanan, kurang dihargai, tidak bisa
4
mengembangkan segala potensi yang mereka miliki, maka secara otomatis
karyawan tidak dapat fokus dan berkonsentrasi secara penuh terhadap
pekerjaannya (Fidella, 2014). Menurut Mangkunegara (2009: 117)
mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang
menyongkong atau tidak menyongkong diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh
Rosita (2016) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening”
menunjukkan hasil kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Penelitian yang lain dari Can (2016) yang berjudul
“Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Bank Nagari”, hasil penelitian menunjukkan
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan,
kepuasan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja,
komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan
Bank Nagari.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi. Motivasi dapat
dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan (Mahardhika, 2013: 2). Mangkunegara (2009: 93) mengungkapkan
bahwa motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu
mencapai tujuan dari motifnya. Dalam upaya untuk mencapai tujuan,
perusahaan harus dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Pemberian
5
motivasi pada karyawan dapat memberikan dampak pada pencapaian tujuan
perusahaan. Karyawan yang memiliki motivasi kerja tinggi maka hasil
kerjanya akan optimal sehingga perusahaan dapat mencapai apa yang
ditargetkan (Luthfi, 2014: 2). Penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2014)
yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wilayah
Telkom Jabar Barat Utara (Witel Bekasi)” menunjukkan hasil bahwa motivasi
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Karyawan yang memiliki kepuasan kerja, memiliki memiliki konsep
akan hasil, perlakuan dan prosedur yang adil, sehingga perlu adanya
kepercayaan antar karyawan dan atasan, maka karyawan akan dengan sukarela
bertindak melebihi harapan organisasi. Peran ekstra atau kontribusi ekstra di
dalam organisasi merupakan perilaku karyawan yang dilakukan dengan
sukarela, tulus, senang hati tanpa harus diperintah, dikendalikan, tanpa
dipengaruhi oleh kompensasi dan dapat menunjang kinerja organisasi, yang
kemudian dikenal dengan nama Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Munculnya OCB dapat menjadi gambaran adanya kepuasan kerja yang
dirasakan karyawan dalam organisasi. Pada dasarnya, motivasi kerja juga
mendorong terjadinya OCB. Motivasi kerja juga berpengaruh terhadap OCB
karyawan karena ketika karyawan termotivasi maka mampu membuat mereka
merasa dihargai sehingga mampu memberikan pengaruh terhadap sikap mereka
untuk menerima pekerjaan apapun dan melaksanakannya. Karyawan yang
memiliki sifat positif terhadap perusahaan akan makin termotivasi untuk
menampilkan perilaku OCB. Karyawan yang memiliki perilaku yang baik, mau
6
berusaha dan bekerja keras serta tidak mudah menyerah merupakan ciri-ciri
dari perilaku OCB sehingga motivasi kerja yang tinggi sangat mempengaruhi
timbulnya perilaku OCB di perusahaan (Widyastuti, 2015). Dengan adanya
organizational citizenship behavior (OCB), karyawan dapat memiliki kinerja
diatas tuntutan yang diharapkan oleh perusahaan, selalu siap untuk menerima
tugas-tugas tambahan, patuh terhadap aturan dan prosedur yang berlaku dan
dapat saling tolong menolong antar sesama karyawan (Ramadhan, 2018:161).
Penelitian yang dilakukan oleh Triandani (2014) yang berjudul “Pengaruh
Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Inti Kharisma Mandiri Riau Pekanbaru” menunjukkan hasil bahwa OCB
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta yang beralamat di Jl. Brigjen
Sudiarto No. 200 Joyotakan Serengan Surakarta. Memiliki visi berperan aktif
dalam pengembangan dan pertumbuhan dunia usaha, memberikan pelayanan
yang profesional, meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan karyawan
serta kesejahteraan masyarakat, menjalankan misi dakwah yang ”rahmatan lil
alamin”. Salah satu visinya yaitu memberikan pelayanan yang profesional
dibutuhkan tenaga profesional sehingga tujuan akan tercapai dengan maksimal.
Namun, masih terdapat beberapa karyawan yang hadir tidak tepat waktunya.
Hal ini mengindikasikan kinerja karyawan yang menurun sehingga
berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat ataupun kinerja
perusahaan.
7
Berdasarkan hasil uraian diatas, masih terdapat hasil yang berbeda
sehingga menarik untuk diteliti. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang lain yaitu menggabungkan beberapa variabel yang ada pada penelitian
terdahulu yaitu: kepuasan kerja, motivasi kerja, organizational citizenship
behavior dan kinerja karyawan, serta menjadikan salah satu variabel sebagai
variabel intervening yaitu variabel organizational citizenship behavior (OCB).
Selain itu perbedaan penelitian ini pada objek penelitian yang dilakukan di PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai kepuasan kerja, motivasi kerja, kinerja karyawan dan organizational
citizenship behavior dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Organizational Citizenship Behavior
sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah
Surakarta)”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan pokok permasalahan yang
terjadi, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT BPRS
Harta Insan Karimah Surakarta ?
2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT BPRS
Harta Insan Karimah Surakarta ?
8
3. Bagaimana pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap kinerja
karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta ?
4. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta ?
5. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta ?
6. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui
Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta ?
7. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan melalui
Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
3. Untuk menganalisis pengaruh Organizational Citizenship Behavior
terhadap kinerja karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
9
4. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational
Citizenship Behavior karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
5. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap Organizational
Citizenship Behavior karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
6. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
melalui Organizational Citizenship Behavior pada PT BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta
7. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
melalui Organizational Citizenship Behavior pada PT BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta menjadi
rujukan dalam penelitian yang akan datang berkaitan dengan kepuasan kerja,
motivasi kerja, kinerja karyawan dan organizational citizenship behavior
dalam industri perbankan syariah.
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah dan memperluas pengetahuan mengenai
pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
dengan organizational citizenship behavior sebagai variabel intervening.
b. Bagi IAIN Salatiga
Untuk memperkaya literatur penelitian serta memperluas wawasan
bagi seluruh civitas akademika IAIN Salatiga khususnya mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam program studi Perbankan Syariah
IAIN Salatiga.
c. Bagi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan dengan organizational citizenship behavior sebagai
variabel intervening, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan dalam memahami
penelitian yang di buat penulis. Adapun sistematika penulisan di susun secara
sistematis sehingga menggambarkan hubungan antara satu bab dengan bab
lainnya :
11
BAB I : PENDAHULUAN
Bab satu berisi pendahuluan yang memuat latar belakang
mengapa penelitian ini dilakukan, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang
akan dilakukan dalam penelitian ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab dua berisi landasan teori yang memuat telaah pustaka sebagai
ringkasan penelitian terdahulu dan posisi penelitian saat ini,
kerangka teori yang berisi teori dan konsep yang digunakan untuk
menganalisis variabel penelitian, kerangka penelitian berupa
model penelitian yang disajikan dalam bentuk gambar dan
hipotesis berisi jawaban sementara penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab tiga berisi metode penelitian yang memuat jenis penelitian
yang digunakan yaitu deskriptif-kuantitatif, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian,
uji penelitian serta alat analisis yang akan di gunakan dalam
penelitian.
BAB IV : ANALISIS DATA
Bab empat berisi analisis data yang memuat deskripsi obyek
penelitian dan analisis data yang digunakan dalam penelitian.
12
BAB V : PENUTUP
Bab lima berisi penutup yang memuat kesimpulan yang diperoleh
dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya dan saran
yang diberikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan atas
penelitian.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Pada telaah pustaka ini berisi ringkasan penelitian terdahulu sebagai
dasar penyusunan penelitian sekaligus sebagai bahan pertimbangan dan
gambaran untuk mendorong kegiatan penelitian yang dijelaskan oleh tabel 2.1
sampai dengan 2.7 sebagai berikut:
Tabel 2.1
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Patras
(2017)
Kepuasan
kerja,
lingkungan
kerja dan
pemberian
insentif
Prestasi
kerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(-/Tidak
signifikan)
2. Rosita
(2016)
Kepuasan
kerja
Kinerja
karyawan
Analisis
Jalur (+/Signifikan)
3. Can
(2016)
Motivasi kerja,
kepuasan kerja
dan komitmen
organisasi
Kinerja
Karyawan
Analisis
Jalur
(-/Tidak
signifikan)
4. Putri
(2015)
Kepuasan
kerja
Kinerja
karyawan
Structural
Equation
Model
(SEM)
(+/Signifikan)
5. Fidella
(2014)
Kepuasan
kerja dan
motivasi kerja
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
Sumber: Data primer diolah, 2018
14
Tabel 2.2
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Atnila
(2017) Motivasi
Kinerja
pegawai
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
2. Changgriawan
(2017)
Kepuasan
kerja dan
motivasi
kerja
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Tidak
signifikan)
3. Larasati
(2014)
Motivasi
kerja
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
4. Luthfi
(2014) Motivasi
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
5. Mahardika
(2013)
Motivasi
kerja
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 2.3
Pengaruh OCB terhadap Kinerja
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Ramadhan
(2018)
OCB dan
good
corporate
governance
(GCG)
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
2.
Zaman
(2017)
Modal
psikologi
dan OCB
Kinerja Analisis Jalur (+/Signifikan)
3. Putri
(2017) OCB Kinerja
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
4. Aini
(2016)
Motivasi,
komitmen
organisasi,
OCB,
Disiplin
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
15
5.
Triandani
(2014) OCB
Kinerja
karyawan
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 2.4
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Sudarmo
(2018)
Komitmen
organisasional
dan kepuasan
kerja
OCB
Regresi
Linier
Berganda
(+/Tidak
signifikan)
2.
Putrana
(2016)
Kepuasan
kerja dan
komitmen
organisasi
OCB dan
kinerja
Analisis
Regresi (-/Signifikan)
3. Darmawati
(2015)
Kepuasan
kerja OCB
Analisis
Jalur
(+/Signifikan)
4. Fitrianasari
(2013)
Kompensasi
dan kepuasan
kerja
OCB dan
kinerja
Analisis
Jalur
(+/Signifikan)
5. Widyanto
(2013)
Kepuasan
kerja OCB
SEM
(Structural
Equation
Model)
(+/Signifikan)
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 2.5
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap OCB
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Santika
(2017)
Organizational
justice dan
motivasi kerja
OCB
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
2. Trigunajasa
(2017)
Tipe
kepribadian,
komitmen
organisasi dan
motivasi
OCB dan
kinerja
Analisis
Jalur
(-/Tidak
signifikan)
3. Yuliati Motivasi kerja OCB Structural (+/Signifikan)
16
(2016) dan kepuasan
kerja
Equation
Model
4. Alif
(2015)
Motivasi kerja,
pengembangan
karir dan
lingkungan
kerja
OCB
Structural
Equation
Model
(-/Signifikan)
5. Hapsari
(2015)
Kepuasan
kerja, motivasi
dan nilai
organisasi
OCB
Regresi
Linier
Berganda
(+/Signifikan)
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 2.6
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja melalui OCB
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Sari
(2018)
Kepuasan
kerja Kinerja Analisis Jalur
Tidak
memediasi
2. Isnaini
(2018)
Kepuasan
kerja
Kinerja
karyawan Analisis Jalur
Tidak
memediasi
3. Sutrisno
(2018)
Kepuasan
kerja dan
komitmen
organisasi
Kinerja
karyawan Analisis Jalur
Tidak
memediasi
4. Arianto
(2017)
Kepuasan
kerja
Kinerja
karyawan
Structural
Equation Model
(SEM)
Memediasi
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 2.7
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja melalui OCB
No Penulis
(Tahun)
Variabel Analisis Hasil
Independen Dependen
1. Sobirin
(2017)
Kepuasan
kerja,
komitmen
organisasional
dan motivasi
Kinerja
Structural
Equation
Model
(SEM)
Memediasi
2. Nurnaningsih
(2017)
Kepuasan
kerja, Kinerja
Analisis
Jalur Memediasi
17
motivasi dan
komitmen
organisasi
3. Widyastuti
(2015)
Kepuasan dan
motivasi kerja Kinerja
Analisis
Jalur Memediasi
Sumber: Data primer diolah, 2018
Berdasarkan pemaparan telaah pustaka diatas masih terdapat perbedaan
hasil pada variabel motivasi kerja, kepuasan kerja, kinerja dan organizational
citizenship behavior (OCB). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah kombinasi beberapa variabel yang ada pada penelitian
terdahulu yaitu: kepuasan kerja, motivasi kerja, organizational citizenship
behavior dan kinerja karyawan, serta menjadikan salah satu variabel sebagai
variabel intervening yaitu variabel organizational citizenship behavior (OCB).
Selain itu, penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) serta
menggunakan pendekatan teori pengharapan (expectancy theory).
B. Kerangka Teori
1. Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengharapan
(Expectancy Theory) yang dikembangkan oleh Victor Vrom. Teori
pengharapan menyatakan bahwa individu cenderung bertindak dengan cara
tertentu berdasarkan pengharapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh
hasil tertentu dan oleh daya tarik hasil tersebut bagi orang itu. Teori itu
mencangkup tiga variabel atau hubungan sebagai berikut:
18
a. Pengharapan atau kaitan usaha-kinerja adalah kemungkinan yang
dirasakan oleh orang tersebut untuk melakukan sejumlah usaha tertentu
yang menghasilkan tingkat kinerja tertentu.
b. Instrumentalitas atau kaitan kinerja-imbalan adalah tingkat sejauh mana
orang tersebut percaya bahwa bekerja pada tingkat tertentu menjadi
sarana untuk tercapainya hasil yang diinginkan.
c. Valensi atau daya tarik imbalan adalah bobot yang ditempatkan oleh
orang tersebut ke potensi hasil atau imbalan yang dapat dicapai ditempat
kerja.
Kunci teori pengaharapan adalah memahami sasaran seseorang dan
kaitan antara usaha dan kinerja, antara kinerja dan imbalan, dan akhirnya
antara imbalan dan kepuasan kerja orang tersebut (Robbins, 2007:148) .
2. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2010:67). Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh
fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi
dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009:5).
Kinerja merupakan tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi
pada suatu periode dengan refrensi pada sejumlah standar seperti biaya-
biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi,
19
pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya
(Zainal, 2009:447).
b. Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah
kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai
dengan pendapat Keith Davis dalam Mangkunegara (2010:67-68) yang
merumuskan bahwa:
Human Performance = Ability + Motivation
Motivation = Attitude + Situation
Ability = Knowledge + Skill
1) Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +
skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-
120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu,
pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya (the right man in the right place, the right man on the
right job).
2) Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan
20
kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
c. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja atau prestasi kinerja karyawan pada
dasarnya (Zainal, 2014:417), yaitu:
1) Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini
2) Pemberian imbalan yang serasi
3) Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan
4) Meningkatkan motivasi kerja
5) Meningkatkan etos kerja
6) Memperkuat hubungan antara karyawan dengan supervisor melalui
diskusi tentang kemajuan kerja mereka
7) Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan untuk
memperbaiki desain pekerjaan, lingkungan kerja dan rencana kerja
selanjutnya
Sebuah perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua
alasan pokok yaitu:
1) Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja
karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat
keputusan di bidang SDI di masa yang akan datang
2) Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu
karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan,
mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk
21
perkembangan karier dan memperkuat kualitas hubungan antar
manajer yang bersangkutan dengan karyawannya.
d. Indikator Kinerja
Menurut Mathis dan Jackson (2006:378), indikator kinerja adalah
sebagai berikut:
1) Kuantitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas
yang ditugaskan beserta hasilnya
2) Kualitas, dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang
dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang
diharapkan dari pekerjaan tersebut.
3) Ketepatan waktu, diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output.
Dapat menyelsaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
4) Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat
menentukan kinerja karyawan. Dengan melihat daftar hadir
perusahaan berasumsi bahwa jika kehadiaran karyawan dibawah
standar hari kerja yang ditetapkan maka karyawan tidak
memberikan kontribusi yang optimal kepada perusahaan. Hal ini
dengan mudah dijadikan perhitungan kinerja perusahaan.
22
5) Sikap Kooperatif, sikap bekerja sama dengan baik dan taat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi
e. Kinerja Dalam Perspektif Islam
Menurut Zainal (2014:410) Kinerja merupakan suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan. Untuk menyelsaikan tugas atau pekerjaan
seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu, kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif
untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang,
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Untuk mecapai tujuan yang maksimal diperlukan niat bekerja dalam diri
setiap karyawan. Ketika seorang karyawan memiliki niat bekerja maka
akan terciptanya usaha untuk memaksimalkan potensi dan kemampuan
diri untuk mencapai tujuannya. Sebagaimana firman Allah dalam surah
Al-Najm [53] : 39 sebagai berikut:
نسو إل نا شع ن ليس لل ٣٩وأ
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya”.
23
3. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Robbins & Judge (2009:107), kepuasan kerja sebagai
suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil
dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Sedangkan menurut Sunyoto
(2015:25), kepuasan kerja/job satisfaction adalah suatu perasaan positif
tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi
karakteristiknya. Menurut Martoyo (1998:132), kepuasan kerja (job
satisfaction) adalah suatu keadaan emosional karyawan dimana terjadi
ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari
perusahaan / organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang
diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Karyawan yang puas tampaknya cenderung berbicara positif
tentang organisasi, membantu individu lain, dan melewati harapan
normal dalam pekerjaan mereka. Selain itu, karyawan yang puas
mungkin lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan karena mereka ingin
merespon pengalaman positif mereka (Robbins dan Judge, 2009). Pada
intinya kepuasan kerja berkaitan dengan upaya (effort) seseorang dalam
bekerja. Karyawan yang tidak puas akan pekerjaan cenderung untuk
berperilaku tidak maksimal, tidak mencoba untuk melakukan hal-hal
yang terbaik, serta jarang meluangkan waktu dan berusaha ekstra dalam
melakukan pekerjaannya (Titisari, 2014:18).
24
b. Teori Kepuasan Kerja
Ada tiga teori kepuasan kepuasan kerja yang cukup dikenal (Zainal,
2014:634), yaitu:
1) Teori ketidaksesuaian (discrepancy theory)
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan
menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan
kenyataannya yang dirasakan. Kepuasan kerja seseorang
tergantung pada selisih antara seusatu yang dianggap akan
didapatkan dengan apa yang dicapai.
2) Teori keadilan (equity theory)
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau
tidak puas, tergantung pada ada atau tidak adanya keadilan (equity)
dalam suatu situasi, khusus situasi kerja. Menurut teori ini bahwa
komponen utama dalam teori keadilan adalah input, hasil, orang
bandingkan, keadilan dan ketidakadilan.
3) Teori dua faktor (two factor theory)
Menurut teori ini kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu
merupakan hal yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel yang kontinu. Teori ini
merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok, yaitu
satisfies atau motivator dan dissatisfies.
25
c. Komponen Kepuasan Kerja
Menurut Azeem (Putrana, 2016), mengungkapkan bahwa terdapat
lima komponen kepuasan kerja, yaitu:
1) Pembayaran (Pay)
Sejumlah upah yang diterima dan tingkat di mana hal ini bisa
dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan
orang lain dalam organisasi. Hal ini merupakan sesuatu yang
lumrah bagi setiap pegawai dimana para pegawai mengharapkan
pembayaran yang diterima sesuai dengan beban kerja yang mereka
dapatkan. Selain itu para pegawai membandingkan apakah dengan
beban kerja yang sama, para pegawai tersebut mendapatkan gaji
yang sama atau berbeda. Hal ini mempengaruhi kepuasan yang
mereka rasakan.
2) Pekerjaan (Job)
Pekerjaan yang diberikan dianggap menarik, memberikan
kesempatan untuk pembelajaran bagi pegawai serta kesempatan
untuk menerima tanggung jawab atas pekerjaan. Pegawai akan
merasa senang dan tertantang bila diberikan pekerjaan yang dapat
membuat mereka mengerahkan semua kemampuannya. Sementara
apabila beban dan tantangan pekerjaan yang diberikan jauh
dibawah kemampuan yang mereka miliki, para pegawai cenderung
merasa bosan. Akan tetapi apabila diberikan beban kerja dan
tanggung jawab yang lebih besar, kemungkinan timbul rasa frustasi
26
sebagai akibat dari kegagalan pegawai dalam memenuhi tuntutan
kerja yang telah diberikan oleh organisasi.
3) Kesempatan Promosi (Promotion Opportunities)
Adanya kesempatan bagi pegawai untuk maju dan
berkembang dalam organisasi, misalnya: kesempatan untuk
mendapatkan promosi, penghargaan, kenaikan pangkat serta
pengembangan individu. Hal ini terkait dengan pengembangan diri
setiap pegawai. Pegawai memiliki keinginan untuk terus maju dan
berkembang sebagai bentuk aktualisasi diri sehingga pegawai akan
merasa puas apabila organisasi memberikan kesempatan untuk
berkembang dan mendapatkan promosi ke jenjang yang lebih tinggi.
4) Atasan (Supervisor)
Kemampuan atasan untuk menunjukkan minat dan perhatian
tentang pegawai, memberikan bantuan teknis, serta peran atasan
dalam memperlakukan pegawai mempengaruhi perilaku pegawai
dalam pekejaaannya sehari-hari. Selain itu atasan dituntut memiliki
kemampuan dalam melakukan pengambilan keputusan yang secara
langsung maupun tidak langsung berdampak kepada para
bawahannya.
5) Rekan Kerja (Co-Workers)
Sejauh mana rekan kerja pandai secara teknis, bersahabat,
dan saling mendukung dalam lingkungan kerja. Peranan rekan
kerja dalam interaksi yang terjalin diantara pegawai mempengaruhi
27
tingkat kepuasan yang dirasakan pegawai. Perselisihan yang timbul
diantara sesama pegawai meskipun bersifat sepele dapat
mempengaruhi perilaku pegawai dalam pekerjaannya sehari-hari.
d. Kepuasan Kerja Dalam Prespektif Islam
Kepuasan kerja dapat ditingkatkan atau tidak, tergantung dari
apakah imbalan sesuai dengan ekspektasi, kebutuhan dan keinginan
karyawan. Jika kinerja yang lebih baik dapat meningkatkan imbalan bagi
karyawan secara adil dan seimbang maka kepuasan kerja akan meningkat
(Zainal, 2015:635). Sebagaimana firman Allah SWT
نسو ۞إن لع ٱ إذا ١٩خلق ٢٠جزوعا لل مص ٢نيع ٱ ذا مص
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia
mendapat kebaikan ia amat kikir”.
4. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi (motivation) sebagai proses yang menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya
(Robbins dan Judge, 2009:222). Motivasi didefinisikan sebagai suatu
kecenderungan untuk beraktivitas, mulai dari dorongan dalam diri (drive)
dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi (tujuan kerja) (Titisari, 2014:28).
Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan (action) dan memberikan kekuatan (energy)
28
yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
ataupun mengurangi ketidakseimbangan (Martoyo, 1998:155). Motivasi
adalah proses kesediaan melakukan uasaha tingkat tinggi untuk mencapai
sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut
memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robbins, 2007:129).
Seseorang yang termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya
substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya
dan organisasi tempat seseorang bekerja. Seseorang yang tidak
termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja.
Konsep motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi tentang
kinerja kerja individual (Hamali, 2016:130).
b. Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja
Prinsip-prinsip dalam memotivasi kerja karyawan (Hamali,
2016:140), yaitu :
1) Prinsip Partisiasi
Dalam memotivasi kerja, karyawan perlu diberikan
kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan
dicapai oleh pemimpin.
2) Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi
yang jelas, karyawan akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
29
3) Prinsip Mengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (karyawan) mempunyai
andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Karyawan akan lebih
mudah dimotivasi kerjanya dengan pengakuan tersebut.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada
karyawan bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil
keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat
karyawan yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5) Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang
diinginkan karyawan bawahan, akan memotivasi karyawan bekerja
apa yang diharapkan oleh pemimpin.
c. Indikator Motivasi Kerja
Menurut McClelland (Mangkunegara, 2009:97), mengemukakan
bahwa ada tiga macam kebutuhan manusia, yaitu sebagai berikut:
1) Need for achievement
Kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari
dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang
pegawai yang mempunyai kebutuhan akan berprestasi tinggi
cenderung untuk berani mengambil berisiko. Kebutuhan untuk
berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik
30
daripada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang
lebih tinggi.
2) Need for affiliation
Kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk
berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak
mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
3) Need for power
Kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari
dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh
terhadap orang lain.
d. Motivasi Kerja Dalam Perspektif Islam
Dalam Islam motivasi kerja ini mendapat legitimasinya ketika hal
ini dikaitkan dengna hubungan timbal balik antar ausaha dengan hasilnya,
antara amal dengan pahala. Allah sendiri telah berjanji bahwa Dia tidak
akan menyia-nyiakan setiap pekerjaan manusia barang seberat biji
dzarrah (atom) pun (Zainal, 2014). Semua amal manusia, sekecil apa pun
pasti akan mendapat pahalnya di sisi Allah. Demikian seperti firmanNya
dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imran [3]: 195:
بػضكم نو شج اا ىثو أهل نيكم نو ذكر أ ضيع عهل ع
ن ل أ
م أ م رب ل
و بػ ا نو ٱ خرجاجروا وأ رن
ا ا و جل جل وذوا ش يي و
رم وأ
م ا عي ت تري نو تج م جن خليم و ى ر اث
اباا نو غيد ث و ٱ ٱ
اا حصو ۥغيد ٱ“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang
yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena)
31
sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-
orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang
disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan
Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan
mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,
sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik”.
Pada dasarnya melalui motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja
keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan mendapatkan
produktivitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian
tujuan perusahaan. Allah berfirman dalam surah Al-An’am [6]: 160
لصيةجا ا نو ا ونو جا ا ۥ ل ا ن اليئةغل أ م ل يظلهن لص ا و ل يزى إل ن ل
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan
jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.
5. Organizational Citizenship Behavior (OCB)
a. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Organizational citizenship behavior secara umum melihat seorang
karyawan sebagai makhluk sosial bukan sebagai makhluk individu yang
mementingkan kepentingannya sendiri (Wardani, 2012:195). Menurut
Organ (Titisari, 2014:3), mendefinisikan organizational citizenship
behavior (OCB) sebagai perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan
secara langsung atau eksplisit dengan sistem reward dan bisa
meningkatkan fungsi efektif organisasi.
b. Dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Menurut Organ (Titisari,2014:7) dimensi organizational citizenship
behavior (OCB) sebagai berikut:
32
1) Altruism
Perilaku karyawan dalam menolong rekan kerjanya yang
mengalami kesulitan dalam situasi yang sedang dihadapi baik
mengenai tugas dalam organisasi maupun masalah pribadi orang
lain. Dimensi ini mengarah kepada memberi pertolongan yang
bukan merupakan kewajiban yang ditanggungnya.
2) Conscientiousness
Perilaku yang ditunjukkan dengan berusaha melebihi yang
diharapkan perusahaan. Perilaku sukarela yang bukan merupakan
kewajiban atau tugas karyawan. Dimensi ini menjangkau jauh di
atas dan jauh ke depan dari panggilan tugas.
3) Sportmanship
Perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaaan yang
kurang ideal dalam organisasi tanpa mengajukan keberatan-
keberatan. Seseorang yang mempunyai tingkatan yang tinggi dalam
sportmanship akan meningkatkan iklim yang positif diatara
karyawan, karyawan akan lebih sopan dan bekerja sama dengan
yang lain sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih
menyenangkan.
4) Courtessy
Menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar
dari masalah-masalah interpersonal. Seseorang yang memiliki
33
dimensi ini adalah orang yang menghargai dan memerhatikan
orang lain.
5) Civic Virtue
Perilaku yang mengindikasikan tanggung jawab pada
kehidupan organisasi (mengikuti perubahan dalam organisasi,
mengambil inisiatif untuk merekomendasikan bagaimana operasi
atau prosedur-prosedur yang dimiliki oleh organisasi). Dimensi ini
mengarah pada tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada
seseorang untuk meningkatkan kualitas bidang pekerjaan yang
ditekuni.
c. Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Organizational Citizenship
Behavior (OCB)
1) Faktor Internal
a) Kepuasan Kerja
Karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar
untuk berbicara secara positif tentang organisasi, membantu
rekan kerja, dan membuat kinerja pekerjaan mereka
melampaui perkiraan normal, lebih dari itu karyawan yang
puas mungkin lebih patuh terhadap panggilan tugas, karena
mereka ingin mengulang pengalaman-pengalaman positif
mereka. Keseluruhan dimensi kepuasan kerja seperti work,
co-worker, supervision, promotions, pay dan overall
34
berkolaborasi positif dengan Organizational Citizenship
Behavior (Titisari, 2014).
b) Komitmen Organisasi
Menurut Smith (Titisari, 2014), komitmen adalah
orientasi aktif dan positif terhadap organisasi. Komitmen
meliputi tiga komponen orientasi yaitu identifikasi tujuan dan
nilai-nilai organisasi, keterlibatan yang tinggi dalam
lingkungan kerja dan kesetiaan pada organisasi. Komitmen
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu komitmen afektif,
komitmen normatif, komitmen berkelanjutan.
c) Kepribadian
Menurut Organ dalam Titisari (2014), berpendapat
bahwa perbedaan individu merupakan prediktor yang
memainkan peran penting pada seorang karyawan sehingga
karyawan tersebut akan menunjukkan organizational
citizenship behavior (OCB) mereka, maka diyakini bahwa
beberapa orang yang memperlihatkan kepribadian akan lebih
mungkin untuk menampilkan organizational citizenship
behavior (OCB).
d) Moral Karyawan
Menurut Djati (Titisari, 2014) moral berasal dari bahasa
latin yaitu mores yaitu berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
Moral memuat ajaran atau ketentuan baik dan buruk suatu
35
tindakan yang dilakukan dengan sengaja. Menurut salam
(Titisari, 2014) ada 3 unsur dari tanggung jawab moral yaitu,
kesadaran, kecintaan dan keberanian.
e) Motivasi
Motivasi dapat dikatakan sebagai kekuatan potensial
yang ada dalam diri seoang manusia, yang dapat
dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang pada intinya berkisar imbalan moneter
dan imbalan nonmoneter, yang dapat mempengaruhi hasil
kinerjanya secara positif atau secara negatif, yang tergantung
pada sutuasi dan kondisi yang dihadapi orang yang
bersangkutan (Hamali, 2016).
2) Faktor Eksternal
a) Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung
pengertian sebagai suatu perwujuduan tingkah laku dari
seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam
memimpin. Perwujuduan tersebut biasanya membentuk suatu
pola atau bentuk tertentu (Titisari, 2014).
b) Kepercayaan Pada Pimpinan
Kepercayaan adalah rasa percaya seseorang terhadap
orang lain yang berdasarkan pada integritas, reliabilitas dan
perhatian. Dalam konteks organisasi, kepercayaan di bagi
36
menjadi 3 jenis kepercayaan, yaitu kepercayaan berdasarkan
penolakan, kepercayaan pengetahuan dan kepercayaan yang
berbasis identifikasi (Rahmawati, 2017)
c) Budaya Organisasi
Menurut Schein (Titisari, 2014) berpendapat bahwa
budaya organisasi mengacu ke sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota yang membedakan organisasi itu
terhadap organisasi lain. Karakteristik budaya organisasi
terbagi menjadi 7, antara lain innovation and risk taking,
attention to detail, outcome orientation, people orientation,
team orientation, aggreciveness, stability.
d. Motif-Motif Yang Mendasari Organizational Citizenship Behavior
(OCB)
Seperti halnya sebagian besar perilaku yang lain, organizational
citizenship behavior (OCB) ditentukan oleh banyak hal, artinya tidak ada
penyebab tunggal dalam organizational citizenship behavior (OCB).
Sesuatu yang masuk akan bila kita menerapkan organizational
citizenship behavior (OCB) secara rasional (Titisari, 2014:9). Menurut
McClelland et al (Titisari, 2014), manusia memiliki tiga tingkatan motif,
yaitu:
1) Motif berprestasi, mendorong orang untuk menunjukkan suatu
standar keistimewaan (excellence), mencari prestasi dari tugas,
kesempatan atau kompetensi.
37
2) Motif afiliasi, mendorong orang untuk mewujudkan, memelihara
dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.
3) Motif kekuasaan mendorong orang untuk mencari status dan situasi
dimana mereka dapat mengontrol pekerjaan atau tindakan orang
lain.
e. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dalam Perspektif Islam
Teori perilaku citizenship (OCB) dalam teori modern, sesuai
dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam, yaitu nilai-nilai tentang
keikhlasan, taawun, ukhuwah, mujahadah (Diana, 2012:143). Ikhlas
adalah sikap tulus dan murni dalam tingkah laku perbuatan semata-mata
demi memperoleh ridha (perkenan) Allah. Bebas dari pamrih atas
agenda-agenda tersembunyi (hidden agenda) dibalik perbuatan itu untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Ikhlas dalam berbuat dan berkarya tidak dapat muncul begitu saja,
secara relegius Islam, ikhlas dapat lahir dari panggilan keimanan dan
ketaqwaan yang dalam, serta sifat qanaah (merasa cukup dengan apa
yang ada). Secara ilmiah ikhlas lahir dari orang yang berjiwa besar,
memiliki idealisme dan profesionalisme (Abdullah, 2013). Sebagaimana
firman Allah:
و إل ا و ٱ ل ا وأ ثاب ا ا عج ه ولئك نع ٱ
أ م ٱ ا ي خل
له ني ا وأ
ت وش ا له ني ٱ جرا غظيها أ
“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan
berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan)
agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama
orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-
orang yang beriman pahala yang besar” (Q.S. An-Nisa‟: 146).
38
Dalam Q.S An-Nisa di atas dijelaskan bahwa orang yang ikhlas
dalam beramal akan mendapat pahala yang besar. Perilaku citizenship
identik dengan perilaku ikhlas, yang dilakukan tanpa mengharap imbalan
atau reward dari pimpinan, tetapi semata-mata karena kesadaran dari hati
yang mengedepankan kecintaan dan membantu sesama (Diana, 2012).
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu
penelitian agar dapat berjalan pada lingkup yang telah ditetapkan. Kerangka
yang digunakan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari
mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan kerja muncul
39
saat harapan-harapan ini tidak terpenuhi. Kepuasan kerja mempunyai
banyak dimensi, secara umum adalah kepuasan dalam pekerjaan itu
sendiri, gaji, pengakuan, hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja,
dan kesempatan untuk maju (Rosita, 2016:4).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fidella (2014), hasil
signifikansi kepuasan kerja dengan kinerja karyawan sebesar 0,137
dengan nilai t hitung (2,687) > dari t tabel (1,569) dengan signifikansi
0,008 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil uraian
diatas diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Dua hal yang berkaitan dengan kinerja/perfomance adalah
kesediaan atau motivasi dari karyawan untuk bekerja, yang menimbulkan
usaha karyawan dan kemampuan karyawan untuk melaksanakannya.
Perwujudan kinerja yang maksimal, dibutuhkan suatu dorongan untuk
memunculkan kemauan dan semangat kerja, yaitu dengan motivasi.
Motivasi berfungsi untuk merangsang kemampuan karyawan maka akan
tercipta hasil kinerja maksimal (Mahardika, 2013).
Penelitian yang meneliti hubungan antara motivasi dan kinerja
salah satunya yaitu Atnila (2017) diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar
0,729 artinya hubungan variabel bebas (independen) dengan variabel
terikat (dependen) adalah berpengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan
40
diperoleh F-hitung = 16.475 pada taraf nyata α = 0,05 atau sig < 0,05.
Pada tabel menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,000. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Hasil ini mempunyai arti bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan uraian
di atas diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
3. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap
Kinerja
Kinerja dihasilkan melalui banyak hal diantaranya lingkungan
kerja termasuk rekan kerja. Rekan kerja yang memberikan bantuan dan
menjadi contoh yang baik akan memberikan dampak bagi sesama
karyawan. Organizational citizenship behavior yang berada dalam
sebuah organisasi mendorong terciptanya lingkungan organisasi yang
lebih efektif dan positif. Hal ini dapat mendukung karyawan yang belum
menerapkan OCB untuk berperilaku lebih dan membantu meningkatkan
kinerjanya (Ramadhan, 2018:4).
Penelitian yang dilakukan oleh Zaman (2017) menyatakan bahwa
organizational citizenship behavior berpengaruh positif terhadap kinerja.
Hasil pengujian membuktikan bahwa hasil beta standardized coefficients
sebesar 0,307 bertanda positif dengan sig 0,004 maka hipotesis
dinyatakan diterima, artinya OCB berpengaruh positif dan signifikan
41
terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uraian penelitian sebelumnya maka
diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Organizational citizenship behavior berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
4. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB)
Salah satu faktor pembentuk organizational citizenship behavior
adalah kepuasan kerja. Karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar
untuk berbicara secara positif tentang organisasi, membantu rekan kerja,
dan membuat kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal,
lebih dari itu karyawan yang puas mungkin lebih patuh terhadap
panggilan tugas, karena mereka ingin mengulang pengalaman-
pengalaman positif mereka (Titisari, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianasari (2013) menunjukkan
hasil uji koefisien jalur dengan probabilitas (p) yang bernilai 0,000
berarti signifikan karena lebih kecil dari 0,05. Dan besar koefisien path
(beta) sebesar 0,599 mengindikasikan pengaruh kepuasan kerja bagi
perawat terhadap organizational citzenship behavior adalah positif.
Artinya persepsi terhadap kepuasan kerja terkait dengan perasaan senang
pada beberapa aspek pokok pekerjaan yang mendapat tanggapan positif
akan menjadi faktor pendorong semakin kuatnya organizational citizenship
behavior (OCB). Berdasarkan hasil uraian penelitian sebelumnya maka
diajukan hipotesis sebagai berikut:
42
H4: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
organizational citzenship behavior (OCB)
5. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB)
Motivasi karyawan adalah indikator kinerja inti dalam sumber daya
manusia karena memiliki hubungan yang kuat dengan produktivitas,
ketidakhadiran atau turnover. Motivasi seseorang untuk bekerja
merupakan hal yang sangat komplek karena melibatkan faktor-faktor
individual dan organisasional. Faktor individual meliputi kebutuhan,
tujuan dan kemampuan. Sedangkan yang termasuk pada faktor
organisasional meliputi pembayaran, keamanan, rekan kerja, pengawasan,
pujian dan pekerjaan itu sendiri (Yuliati, 2016:9).
Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2015) menemukan bahwa
terdapat pengaruh positif signifikan antara motivasi dengan
organizational citizenship behavior dengan nilai positif koefisien regresi
0,234 dan thitung sebesar 3,678 dan dengan signifikansi 0,000.
Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis sebagai berikut:
H5: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
organizational citizenship behavior
6. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Seorang karyawan yang memiliki kepuasan kerja, memiliki konsep
akan hasil, perlakuan dan prosedur yang adil, sehingga perlu adanya
43
kepercayaan antar karyawan dan atasan, maka karyawan akan dengan
sukarela bertindak melebihi harapan organisasi. Munculnya OCB dapat
menjadi gambaran adanya kepuasan kerja yang dirasakan karyawan
dalam organisasi (Widyastuti, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Arianto (2017) menyatakan bahwa
adanya pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan adalah 3,229 yang hasilnya lebih besar dari 1,96 sehingga
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja melalui OCB bisa dikatakan
signifikan. Berdasarkan hasil uraian penelitian sebelumnya maka
diajukan hipotesis sebagai berikut:
H6: Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
melalui Organizational Citizenship Behavior (OCB)
7. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Seorang karyawan membutuhkan motivasi kerja yang tinggi untuk
dapat meningkatkan kinerjanya. Motivasi kerja juga berpengaruh
terhadap OCB karyawan karena ketika karyawan termotivasi maka
mampu membuat mereka merasa dihargai sehingga mampu memberikan
pengaruh terhadap sikap mereka untuk menerima pekerjaan apapun dan
melaksanakannya (Widyastuti, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2015) menyatakan
bahwa pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (p4)
sebesar 0,205. Pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap kinerja
44
karyawan melalui OCB sebesar 0,202. Total pengaruh tidak langsung
motivasi kerja terhadap kinerja melalui OCB yaitu 0,407.
Jadi pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada pengaruh
langsung yaitu (0,407 > 0,205). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
kepuasan kerja dan motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja melalui
OCB. hal ini menunjukkan bahwa OCB mampu memediasi motivasi
kerja dan kepuasan kerja terhadap peningkatan kinerja karyawayan.
Berdasarkan hasil uraian penelitian sebelumnya maka diajukan hipotesis
sebagai berikut:
H7: Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
melalui Organizational Citizenship Behavior (OCB)
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat
dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian
pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan
manusia yang dinamakannya variabel. Dalam pendekatan kuantitatif
hakikatnya hubungan di antara variabel-variabel dianalisis dengan
menggunakan teori yang objektif (Sujarweni, 2015:39).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Organizational
Citizenship Behavior Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT BPRS
Harta Insan Karimah Surakarta)”, yang dilakukan oleh peneliti adalah PT
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta. Adapun waktu pelaksanaan penelitian
pada bulan Oktober 2018 di PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta.
46
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan
waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti (Supardi,
2005:101). Dalam penelitian ini populasinya adalah karyawan BPRS Harta
Insan Karimah Surakarta yang berjumlah 40 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian
sebagai wakil dari para anggota populasi (Supardi, 2005:103). Dalam
penelitian ini penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh yaitu
menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (Sujarweni, 2015). Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang karyawan PT BPRS Harta
Insan Karimah Surakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai
lingkup penelitian. Adapaun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah kuesioner atau angket (Sujarweni, 2015). Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan
47
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden (Sugiyono, 2016:230).
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau simbol
dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan
atau prosedur yang telah ditetapkan. Skala pengukuran dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala
rasio (Ghozali, 2013:3).
Dalam penelitian ini menggunakan skala interval untuk mengukur data,
dengan kategori sebagai berikut:
Sangat Tidak
Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat
Setuju
Dalam menggunakan skala interval, responden diberikan 11 (sebelas)
angka dalam merespon, semakin jawaban mendekati angka nol berarti
responden semakin tidak setuju atas pernyataan yang disajikan dan apabila
jawaban semakin mendekati angka 10 berarti responden sangat setuju. Pada
skala interval ini, responden menjawab pertanyaan dengan memberikan tanda
checklist (√) pada skala 0 sampai 10 yang sudah disediakan oleh peneliti
(Murdianingsih, 2015:46).
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
akibat adanya variabel bebas (Sujarweni, 2015:75). Dalam penelitian ini
48
adalah kinerja karyawan dengan simbol (Y). Definisi operasional yang
digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah :
a. Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2010: 67).
Variabel Dimensi Indikator Sumber
Kinerja
Karyawan
(Y)
Kuantitas
Karyawan mampu
menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang diberikan
Mathis
(2006)
dan
Pranata
(2014) Kualitas
Karyawan mampu bekerja
sesuai dengan standar kerja
yang telah ditentukan
Ketepatan
waktu
Karyawan mampu
menyelesaikan tugas tepat
waktu
Kehadiran
Karyawan hadir dikantor
sesuai dengan jam kerja
yang telah ditentukan
Sikap
Kooperatif
Karyawan mampu bekerja
sama dengan rekan kerja
2. Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sujarweni, 2015:75). Dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja dengan
simbol (X1) dan motivasi kerja dengan simbol (X2). Definisi operasional
yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah :
a. Kepuasan Kerja (X1)
Menurut Martoyo (1998:132), kepuasan kerja (job satisfaction)
adalah suatu keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak
49
terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan/
organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh
karyawan yang bersangkutan.
Variabel Dimensi Indikator Sumber
Kepuasan
Kerja
(X1)
Pembayaran
(Pay)
Besar gaji yang saya
terima dari perusahaan
memuaskan
Putrana
(2016)
dan
Changgriawan
(2017) Pekerjaan
(Job)
Kondisi membuat
nyaman bekerja
Kesempatan
Promosi
(Promotion
Opportunities)
Karyawan mendapat
kesempatan promosi
Atasan
(Supervisor)
Supervisor memberi
arahan kerja
Rekan Kerja
(Co-Workers)
Atasan memberikan
kesempatan untuk ikut
mengambil keputusan
b. Motivasi Kerja (X2)
Motivasi adalah proses kesediaan melakukan uasaha tingkat tinggi
untuk mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robbins,
2007:129).
Variabel Dimensi Indikator Sumber
Motivasi
Kerja
(X2)
Kebutuhan
Berprestasi
(Need for
achievement)
Siap dalam
menghadapi tantangan
Memiliki semangat
kerja yang tinggi
Mangkunegara
(2009)
dan
Larasati
(2014)
Kebutuhan
Berafiliasi
(Need for
affiliation)
Karyawan memiliki
hubungan baik dengan
rekan kerja
Karyawan memiliki
hubungan yang erat
dengan rekan kerja
50
Kebutuhan
Kekuasaan
(Need for
power)
Siap menghadapi
kompetensi
3. Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediasi yang
digunakan untuk memediasi hubungan antara variabel independen dan
dependen (Sujarweni, 2015:76). Dalam penelitian ini adalah organizational
citizenship behavior dengan simbol (Z). Definisi operasional yang
digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah :
a. Organizatinal Citizenship Behavior (Y)
Organizational citizenship behavior (OCB) sebagai perilaku
individu yang bebas, tidak berkaitan secara langsung atau eksplisit
dengan sistem reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif organisasi
(Titisari, 2014:3).
Variabel Dimensi Indikator Sumber
Organizational
Citizenship
Behavior (Z)
Altruism Karyawan
membantu teman
kerja yang
membutuhkan
bantuan tanpa
mengharapkan
imbalan
Titisari
(2014)
dan
Willyanto
(2013)
Conscientiousnness Karyawan bersedia
bekerja melebihi
waktu yang
ditentukan
Sportmanship Karyawan tidak suka
mengeluh dalam
bekerja
Courtesy Karyawan tidak
menyalahgunakan
atau mengganggu
hak-hak rekan kerja
51
Civic Virtue Karyawan selalu
mengikuti
perubahan-
perubahan yang ada
di perusahaan
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013:47), reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini dengan cara one shoot yaitu
pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach
alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2013:52).
Menurut Ghozali (2013:53) menyatakan bahwa penilaian uji validitas
dengan taraf signifikansi (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel maka skor
masing-masing item pertanyaan dikatakan valid.
52
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
1) Nilai R2
yang dihasillkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel
independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas.
Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya, (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan
diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
53
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat
kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai
tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupun
multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF,
tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel
independen mana sajakah yang saling berkolerasi.
2. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139) menyatakan bahwa uji
heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau
tidak terjadi heteroskesdatisitas.
Untuk mengatasi masalah heteroskesdatisitas, salah satunya
dengan metode park (Ghozali, 2013:141). Pada metode ini variance (s2)
merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut
O’2i = α Xiβ
Persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan logaritma
sehingga menjadi Ln o’2i = α + β LnXi + vi, karena s
2i umumnya tidak
54
diketahui maka dapat ditaksi dengan menggunakan residual Ut sebagai
proksi, sehingga persamaan menjadi: LnU2i = α + β LnXi + vi
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013:160).
Salah satu cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-
S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA : Data residual tidak berdistribusi normal
4. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2013:97).
55
Dalam uji empiris jika didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai
adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R
2 = 1,
maka adjusted R2 = R
2 = 1 sedangkan jika R
2 = 0, maka adjusten R
2 = (1-
k)/(n-k). Jika k > 1, maka adjusted R2
akan bernilai negatif (Ghozali,
2013:99).
b. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2013:98).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Bila nilai F > 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan
5%, dengan kata lain semua variabel independen secara serentak
dan signifikansi mempengaruhi variabel.
2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima HA.
c. Uji Statistik T
Uji statistik menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013:98). Kriteria untuk menentukan uji T adalah
ketika sig.< 0,05 atau = 0,05 maka dapat dikatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali,
2013:99).
56
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Ghozali (2013:249), Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linear berganda atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Termasuk
dalam konteks ini adalah (1) residual tidak saling berkorelasi, dan (2)
hubungan antar variabel adalah linier dan additive (pertambahan) (Gudono,
2016: 238). Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja
dan motivasi kerja terhadap kinerja dengan OCB sebagai variabel
intervening, maka digunakan persamaan path analysis dengan rumus
sebagai berikut:
Y = β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.Z + Ɛ.............. (1)
Z = β0 + β1.X1 + β2.X2 + Ɛ.......................... (2)
Keterangan:
β0 : Konstanta dari persamaan regresi
β1 - β2 : Konstanta dari variabel independen
β3 : Konstanta dari variabel intervening
Y : Kinerja
Z : OCB
X1 : Kepuasan Kerja
X2 : Motivasi Kerja
57
Untuk melihat apakah ada mediasi atau tidak maka menggunakan
Sobel test dengan rumus :
Sp2p3 = 𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
t = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3
H. Alat Analisis
Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah SPSS
(Statistical Packager for Social Science) versi 20 merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambilan keputusan.
58
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Profil PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
a. Nama Lembaga : BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
b. Alamat : Jl. Brigjen Sudiarto No. 200 Joyotakan
Serengan Surakarta
c. No Telepon/Fax : 0271-639636 / 0271-669377
d. Email : [email protected]
e. Alamat Kantor Kas : Jl. Kerinci 19, Banjarsari Surakarta
2. Latar Belakang Berdirinya PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
PT. BPR Syariah Harta Insan Karimah Surakarta merupakan cabang
ke-6 yang didirikan oleh PT. Induk Harta Insan Karimah yang berkantor
pusat di Jakarta. Sejak berdirinya PT. Induk Harta Insan Karimah hingga
kini telah memiliki 5 cabang BPRS terdahulu, yakni: BPRS HIK Ciledug
(1993), BPRS HIK Cibitung (1993), BPRS HIK Bekasi (2005), BPRS HIK
Parahyangan (2006), BPRS HIK Makassar (2013).
Atas rahmat Allah SWT, BPRS HIK Surakarta mulai beroperasi pada
tanggal 25 Januari 2014. Dengan mengusung konsep “Melayani Untuk
Kemaslahatan Masyarakat”, BPRS HIK Surakarta dalam menjalankan
kegiatan perbankan senantiasa berdasar pada prinsip keadilan, transparansi
dan sesuai dengan syariat Islam. Sehingga sangat baik bagi kepentingan
59
seluruh lapisan masyarakat. Pembukaan jaringan dan pengembangan
produk juga akan terus ditingkatkan dalam upaya mempertahankan
eksistensi BPRS HIK Surakarta di kancah ekonomi syariah Nasional.
Perusahaan berusaha dalam bidang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
dengan melaksanakan kegiatan dalam bentuk menghimpun dana dari
masyarakat melalui produk tabungan dan deposito serta menyalurkan dana
kepada masyarakat untuk pembiayaan modal kerja, investasi dan konsumtif
tanpa melanggar kaidah-kaidah syariah.
3. Visi dan Misi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
a. Visi
“Menjadi Bank Syariah yang unggul dan terpercaya”
b. Misi
Menjalankan usaha perbankan yang sehat yang amanah berdasarkan
syariah Islam.
1) Berperan aktif dalam pengembangan dan pertumbuhan dunia usaha
2) Memberikan pelayanan yang profesional
3) Meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan karyawan serta
kesejahteraan masyarakat
4) Menjalankan misi dakwah yang ”rahmatan lil alamin”
60
4. Struktur Organisasi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
Sumber: PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta, 2018
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
B. Deskripsi Data Responden
Deskripsi responden merupakan gambaran para karyawan yang menjadi
responden pada penelitian. Setiap responden memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Berikut ini gambaran karakteristik responden dalam penelitian
ini:
1. Jenis Kelamin Responden
Responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam dua
kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis
kelamin dengan jelas, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
61
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden dengan jenis
kelamin laki-laki berjumlah 19 orang atau 47,5% dan perempuan 21 orang
atau 52,5%. Dapat disimpulkan bahwa jumlah karyawan BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta didominasi oleh perempuan yaitu 21 orang atau 52,5%.
2. Usia Responden
Responden dikelompokkan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Sumber: data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang
memiliki rentang usia 20 tahun sampai dengan diatas 40 tahun. Usia 20-29
tahun berjumlah 27 orang atau 67,5%, usia 30-39 tahun berjumlah 10 orang
atau 25% dan usia diatas 40 tahun berjumlah 3 orang dengan pesentase
62
7,5%. Dapat disimpulkan bahwa jumlah karyawan BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta berdasarkan usia didominasi dengan rentang usia 20-29
tahun, sebesar 67,5%.
C. Analisis Deskriptif Jawaban Responden
1. Kepuasan Kerja
Tabel 4.3
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuasan Kerja
No Pertanyaan Rata-rata
1. Besar gaji yang saya terima dari perusahaan memuaskan 6,63
2. Kondisi membuat nyaman bekerja 7,10
3. Karyawan mendapat kesempatan promosi 7,03
4. Supervisor memberi arahan kerja 7,15
5. Atasan memberikan kesempatan untuk ikut mengambil
keputusan 7,07
Total rata-rata variabel kepuasan kerja 6,99
Sumber: Data primer diolah, 2018
2. Motivasi Kerja
Tabel 4.4
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Motivasi Kerja
No Pertanyaan Rata-rata
1. Karyawan memiliki dorongan untuk maju dalam
pekerjaan 7,55
2. Karyawan memiliki usaha untuk mencapai standar
dalam pekerjaan 7,95
3. Karyawan memiliki hubungan baik dengan rekan kerja 7,60
4. Karyawan memiliki hubungan yang erat dengan rekan
kerja 7,80
5. Karyawan berusaha agar orang lain berperilaku seperti
yang diinginkan 7,93
Total rata-rata variabel motivasi kerja 7,76
Sumber: Data primer diolah, 2018
63
3. Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Tabel 4.5
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel OCB
No Pertanyaan Rata-rata
1. Karyawan membantu teman kerja yang membutuhkan
bantuan tanpa mengharapkan imbalan 8,33
2. Karyawan bersedia bekerja melebihi waktu yang
ditentukan 8,50
3. Karyawan tidak suka mengeluh dalam bekerja 8,50
4. Karyawan tidak menyalahgunakan atau mengganggu
hak-hak rekan kerja 8,45
5. Karyawan selalu mengikuti perubahan-perubahan yang
ada di perusahaan 8,45
Total rata-rata variabel OCB 8,44
Sumber: Data primer diolah, 2018
4. Kinerja
Tabel 4.6
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja
No Pertanyaan Rata-rata
1. Karyawan mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan
yang diberikan 6,93
2. Karyawan mampu bekerja sesuai dengan standar kerja
yang telah ditentukan 6,95
3. Karyawan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu 6,98
4. Karyawan hadir dikantor sesuai dengan jam kerja yang
telah ditentukan 7,03
5. Karyawan mampu bekerja sama baik dengan rekan kerja 7,20
Total rata-rata variabel Kinerja 7,01
Sumber: Data primer diolah, 2018
64
D. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan cronbach alpha >
0.70 (Ghozali, 2013). Hasil uji reliabilitas yang dilakukan, dijelaskan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha (α) Keterangan
Kepuasan Kerja (X1) 0,793 Reliabel
Motivasi Kerja (X2) 0,829 Reliabel
OCB (Z) 0,826 Reliabel
Kinerja (Y) 0,812 Reliabel Sumber: data primer diolah, 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel
memberikan nilai cronbach alpha > 0.70, sehingga dapat disimpulkan
seluruh variabel dalam penelitian ini dikatakan reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel
(Sujarweni, 2015:192). Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan taraf signifikansi
(α) = 0,05. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-
masing variabel:
65
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan
Kerja
(X1)
Kepuasan Kerja 1 0,761
0,312
Valid
Kepuasan Kerja 2 0,702 Valid
Kepuasan Kerja 3 0,761 Valid
Kepuasan Kerja 4 0,773 Valid
Kepuasan Kerja 5 0,727 Valid
Motivasi
Kerja
(X2)
Motivasi Kerja 1 0,809
0,312
Valid
Motivasi Kerja 2 0,869 Valid
Motivasi Kerja 3 0,696 Valid
Motivasi Kerja 4 0,844 Valid
Motivasi Kerja 5 0,628 Valid
OCB
(Z)
OCB 1 0,741
0,312
Valid
OCB 2 0,728 Valid
OCB 3 0,768 Valid
OCB 4 0,745 Valid
OCB 5 0,777 Valid
Kinerja
(Y)
Kinerja 1 0,764
0,312
Valid
Kinerja 2 0,736 Valid
Kinerja 3 0,765 Valid
Kinerja 4 0,792 Valid
Kinerja 5 0,727 Valid Sumber: data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa semua item
pernyataan valid dikarenakan nilai r hitung > r tabel atau r hitung > 0,312.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
1) Nilai R2
yang dihasillkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi.
66
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya, (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 0,10.
Berikut ini hasil uji multikolonieritas:
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolonieritas metode VIF
Variabel Tolerance VIF
Kepuasan Kerja 0,910 1,099
Motivasi Kerja 0,681 1,468
OCB 0,737 1,357 Sumber: data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa variabel kepuasan
kerja, motivasi kerja dan OCB memiliki nilai VIF yang kurang dari 10
maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas sehingga antar
variabel dependen ini tidak terjadi multikolonieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang
baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas.
67
Pada metode ini variance (Ơ2) merupakan fungsi dari variabel-
variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut
Ơ2i = α Xiβ. Persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan
logaritma sehingga menjadi LnƠ2i = α + β LnXi + vi, karena Ơ
2i
umumnya tidak diketahui maka dapat ditaksi dengan menggunakan
residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi:
LnU2i = α + β LnXi + vi. Sehingga dari pengujian metode park
dihasilkan tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Park
Sumber: data primer diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji park pada tabel 4.10 diatas, terlihat bahwa
hasil t hitung < t tabel. Pada hal ini t pada df 38 dengan batas kritis 0,05
two tail adalah 2,024. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak ada gejala heteroskedastisitas.
68
c. Uji Normalitas
Tabel 4.11
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber: data primer diolah, 2018
Dari tabel 4.11 diatas dapat diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,440. Dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,990. Hasil
pengujian normalitas lebih besar dari α = 0,05. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.
3. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
Hasil uji koefisien determinasi (R2) variabel kepuasan kerja, motivasi
kerja dan ocb terhadap kinerja karyawan BPRS Harta Insan Karimah
Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
69
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data primer diolah, 2018
Koefisien korelasi (R) sebesar 0,706, ini artinya ada hubungan
yang cukup kuat antara variabel independen dengan variabel dependen,
karena mendekati angka 1.
Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,457 artinya
bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen
sebesar 45,7% sedangkan sisanya 54,3% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 2,209. Makin kecil
nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Kriteria pengambilan
keputusan statistik F bila nilai F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
70
serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali,
2013:98). Hasil uji Ftest dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Signifikansi (Uji Statistik F)
Sumber : Data primer diolah, 2018
Dari uji Ftest di dapat nilai F hitung sebesar 11,953 dengan
probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan atau
dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja, motivasi kerja dan OCB
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja.
c. Uji Signifikansi Parameter Individul (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen. H0 ditolak jika t hitung
> ttabel atau nilai signifikansi < α 0,05. Untuk menginterpretasikan
koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan
unstandardized coefficient maupun standardized coefficient. Hasil uji
dari Ttest (Uji Parsial) dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut:
71
Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik t (1)
Sumber: data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = -1,633 + 0,489X1 – 0,358X2 + 0,794Z + Ɛ............. (1)
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta sebesar -1,633 menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata kinerja karyawan
sebesar -1,633
2) Konstanta regresi kepuasan kerja (X1) sebesar 0,489, menyatakan
bahwa setiap penambahan kepuasan kerja akan mempengaruhi
kinerja (Y) sebesar 0,489. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja.
3) Konstanta regresi motivasi kerja (X2) sebesar -0,358, menyatakan
bahwa setiap penurunan motivasi kerja akan mempengaruhi kinerja
(Y) sebesar -0,358. Dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh negatif terhadap kinerja.
72
4) Konstanta regresi OCB (Z) sebesar 0,794, menyatkan bahwa setiap
penambahan OCB akan mempengaruhi kinerja (Y) sebesar 0,794.
Dapat disimpulkan bahwa OCB berpengaruh positif terhadap kinerja.
Apabila nilai sig. 0,05 atau 5% maka variabel tersebut dinyatakan
positif berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.14
hasil uji t hitung masing-masing variabel yaitu:
1) Kepuasan kerja mempunyai nilai t sebesar 3,758 dan nilai
signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja.
2) Motivasi kerja mempunyai nilai t sebesar -2,529 dan nilai
signifikansi sebesar 0,016. Nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti
bahwa motivasi kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja.
3) OCB mempunyai nilai t sebesar 4,976 dan nilai signifikansi sebesar
0,000. Nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti bahwa OCB
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik t (2)
Sumber: Data primer diolah, 2018
73
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui persamaan regresi sebagai
berikut:
Z = 27,922 - 0,096X1 + 0,453X2 + Ɛ........ (2)
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta sebesar 27,922 menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata OCB sebesar 27,922
2) Konstanta regresi kepuasan kerja (X1) sebesar -0,096, menyatakan
bahwa setiap penurunan kepuasan kerja akan mempengaruhi OCB
(Z) sebesar -0,096. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh negatif terhadap OCB.
3) Konstanta regresi motivasi kerja (X2) sebesar 0,453, menyatakan
bahwa setiap penambahan motivasi kerja akan meningkatkan OCB
(Z) sebesar 0,453. Dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap OCB.
Apabila nilai sig. 0,05 atau 5% maka variabel tersebut dinyatakan
positif berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.15
hasil uji t hitung masing-masing variabel yaitu:
1) Kepuasan kerja mempunyai nilai t sebesar -0,72 dan nilai
signifikansi sebesar 0,476. Nilai signifikansi > 0,05, hal ini berarti
bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap OCB.
74
2) Motivasi kerja mempunyai nilai t sebesar 3,621 dan nilai signifikansi
sebesar 0,001. Nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti bahwa
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisa regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013:249). Model
jalur penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Data primer diolah, 2018
Gambar 4.2
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Tabel 4.16
Analisis Jalur
Sumber: Data primer diolah, 2018
75
Untuk mengetahui tingkat mediasi organizational citizenship behavior
(OCB) dari pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan, maka standar error dari koefisien indirect effect dapat dinyatakan
sebagai berikut:
a. Kepuasan Kerja
Sp2p3 = 𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= (0,794)2(0,133)2 + (−0,096)2 (0,160)2 + (0,133)2 (0,160)2
= 0,0118404
= 0,108813
t1 = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3 = −0,076224
0,108813 = -0,70050
b. Motivasi Kerja
Sp2p3 = 𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
= (0,794)2(0,125)2 + (0,453)2 (0,160)2 + (0,125)2 (0,160)2
= 0,019103912
= 0,1382169
t2 = 𝑝2𝑝3
𝑆𝑝2𝑝3 =
0,359628
0,1382169 = 2,60191
Dari semua pengukuran diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a. Nilai t1 hitung sebesar -0,70050 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu 2,032. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
signifikan. Hal ini berarti OCB tidak dapat menjadi mediator dalam
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
76
b. Nilai t2 hitung sebesar 2,60191 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu 2,032. Maka dapat disimpulkan bahwa signifikan.
Hal ini berarti OCB dapat menjadi mediator dalam pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan.
5. Hasil Hipotesis
a. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan uji ttest (1) pada tabel 4.14, nilai koefisien sebesar
0,489 dengan tingkat signifikansi pada 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja, sehingga H1 diterima
b. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji ttest (1) pada tabel 4.14, nilai koefisien
sebesar -0,358 dengan tingkat signifikansi pada 0,016 lebih kecil dari
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja, sehingga H2 ditolak
c. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap
Kinerja
Berdasarkan uji ttest (1) pada tabel 4.14, nilai koefisien sebesar
0,794 dengan tingkat signifikansi pada 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Organizational Citizenship Behavior (OCB)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, sehingga H3
diterima
77
d. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil uji ttest (2) pada tabel 4.15, nilai koefisien sebesar
-0,096 dengan tingkat signifikansi pada 0,476 lebih besar dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB),
sehingga H4 ditolak
e. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB)
Berdasarkan uji ttest (2) pada tabel 4.15, nilai koefisien sebesar
0,453 dengan tingkat signifikansi pada 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB), sehingga H5
diterima
f. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran
pengaruh tidak langsung variabel kepuasan kerja terhadap kinerja melalui
OCB, didapatkan besaran nilai t1 sebesar -0,70050 lebih kecil dari ttabel =
2,032. Menunjukkan bahwa OCB tidak dapat memediasi pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja, sehinga H6 Ditolak
78
g. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran
pengaruh tidak langsung variabel motivasi kerja terhadap kinerja melalui
OCB, didapatkan besaran nilai t1 sebesar 2,60191 lebih besar dari ttabel =
2,032. Menunjukkan bahwa OCB dapat memediasi pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja, sehinga H7 Diterima
Tabel 4.17
Hasil Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan Diterima
2. Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan Ditolak
3.
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan
Diterima
4. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditolak
5. Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Diterima
6.
Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Ditolak
7.
Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Diterima
D. Pembahasan Hasil Hipotesis
1. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji ttest variabel kepuasan kerja memiliki nilai
koefisien sebesar 0,489 dan nilai signifikansi sebesar 0,001, hal ini
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
79
terhadap kinerja. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tingginya
kepuasan kerja karyawan akan maka akan semakin meningkat pula kinerja
karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Rosita (2016), Widyastuti (2015) dan Fidella (2014), yang
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja. Adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan
dan kinerja dalam penelitian ini menandakan adanya harapan karyawan
yang terpenuhi seperti kondisi bekerja yang nyaman, pengarahan dari atasan
dan adanya hubungan baik antara karyawan dengan atasan. Hal ini sesuai
dengan analisis deskriptif jawaban responden pada item pertanyaan
supervisor memberi arahan kerja dengan nilai rata-rata 7,15 sebagai nilai
rata-rata tertinggi. Secara teoritis, penelitian ini diperkuat pendapat menurut
Titisari (2014) yang menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah sikap
seseorang terhadap pekerjaannya yang dihadapi dilingkungan kerja. Sikap
itu berasal dari persepsi mereka tentang pekerjaan. Kepuasan kerja
berpangkal dari aspek kerja, seperti upah, kesempatan promosi, penyelia
atau pengawasan serta hubungan dengan rekan kerja.
2. Motivasi Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji ttest variabel motivasi kerja memiliki nilai
koefisien -0,358 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,016, hal ini
menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh negatif dan signifikan, hal
ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja karyawan PT BPRS Harta Insan
80
Karimah Surakarta berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Julianry (2017) yang menunjukkan hasil bahwa motivasi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja.
Berdasarkan analisis deskriptif dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa rata-rata jawaban pada pertanyaan variabel motivasi kerja dengan
nilai mean sebesar 7,76. Dalam hal ini motivasi kerja berperan sebagai
pendorong karyawan agar bekerja lebih giat. Jika seorang karyawan
diberikan motivasi yang positif oleh atasan maka karyawan akan merasa
dihargai sehingga karyawan akan merasa senang dalam melakukan
pekerjaannya namun pemberian motivasi pada karyawan tidak dapat
meningkatan kinerja karyawan.
3. Organizational Citizenship Behavior (OCB) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil pengujian ttest variabel OCB memiliki nilai
koefisien 0,794 dengan signifikansi sebesar 0,000, hal ini menunjukkan
bahwa OCB berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingginya OCB maka akan meningkat
pula kinerja karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aini (2016),
Zaman (2017) dan Ramadhan (2018) yang menunjukkan hasil bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan OCB terhadap Kinerja.
81
Berdasarkan analisis deskriptif jawaban responden terhadap variabel
OCB memperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 8,44. Hal ini membuktikan
bahwa karyawan setuju untuk membantu teman kerja yang membutuhkan,
bersedia bekerja melebihi waktu yang ditentukan, tidak suka mengeluh,
tidak menyalahgunakan hak-hak rekan kerja dan mengikuti perubahan yang
ada di perusahaan. Secara teoritis penelitian ini diperkuat pendapat Aldag
dan Resckhe dalam Titisari (2014) OCB merupakan kontribusi individu
yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. OCB ini melibatkan beberapa
perilaku meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk
tugas-tugas ekstra, patuh terhadap atauran-aturan dan prosedur-prosedur
ditempat kerja.
4. Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil pengujian ttest variabel kepuasan kerja memiliki
nilai koefisien sebesar -0,096 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,476, hal
ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap OCB. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putrana (2016) yang menunjukkan hasil bahwa kepuasan kerja berpengaruh
negatif terhadap OCB. Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Sudarmo
(2018) yang menunjukkan hasil bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap OCB.
Berdasarkan analisis deskriptif dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa rata-rata jawaban pada pertanyaan variabel kepuasan kerja dengan
82
nilai mean sebesar 6,99. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini
disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu, selain
itu adanya pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini,
seperti komitmen organisasi, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan.
5. Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil pengujian ttest variabel motivasi kerja memiliki nilai
koefisien sebesar 0,453 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001, hal ini
menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Hasil pengujian ini
sejalan dengan penelitian Hapsari (2015) dan Yuliati (2016) yang
menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan setuju dalam memiliki
dorongan untuk maju dalam pekerjaan, memiliki usaha untuk mencapai
standar dalam pekerjaan dan memiliki hubungan yang erat dengan rekan
kerja. Secara teoritis, penelitian ini diperkuat oleh pendapat Titisari (2014)
yang menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan
dari dalam diri seseorang yang perlu dipenuhi agar menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya.
83
6. Pengaruh tidak mediasi Variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
melalui Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran
pengaruh tidak langsung variabel kepuasan kerja terhadap kinerja melalui
OCB, didapatkan besaran nilai t1 sebesar -0,70050 lebih kecil dari ttabel =
2,032. Menunjukkan bahwa OCB tidak dapat memediasi pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sari (2018), menunjukkan bahwa OCB tidak dapat memediasi hubungan
kepuasan kerja terhadap kinerja. Dalam hal ini OCB tidak berperan sebagai
variabel mediasi dalam pengaruh yang dihasilkan dari kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan perbandingan dari pengaruh
langsung dan tak langsung menunjukkan bahwa nilai koefisien dari
perhitungan pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tak langsung
(0,489 > -0,076224). Hal ini dikarenakan mean dari jawaban responden
mengenai karyawan membantu teman kerja yang membutuhkan bantuan
tanpa mengharapkan imbalan masih termasuk kategori rendah yaitu sebesar
8,33.
7. Pengaruh Mediasi Variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja melalui
Organizational Citizenhsip Behavior (OCB)
Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran
pengaruh tidak langsung variabel motivasi kerja terhadap kinerja melalui
OCB, didapatkan besaran nilai t1 sebesar 2,60191 lebih besar dari ttabel =
2,032. Menunjukkan bahwa OCB dapat memediasi pengaruh motivasi kerja
84
terhadap kinerja. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian Widyastuti
(2015), Nurnaningsih (2017), dan Sobirin (2017) yang menunjukkan bahwa
OCB dapat memediasi hubungan motivasi terhadap kinerja. Dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja yang tinggi dapat memunculkan OCB
karyawan sehingga dapat mempengaruhi dalam meningkatkan kinerja
karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta. Berdasarkan
perbandingan dari pengaruh langsung dan tak langsung menunjukkan bahwa
nilai koefisien dari perhitungan pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh
tak langsung (-0,358 < 0,359628). Hal ini dikarenakan mean dari jawaban
responden mengenai karyawan bersedia bekerja melebihi waktu yang
ditentukan dan karyawan tidak suka mengeluh dalam bekerja termasuk
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 8,50.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kepuasan
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja dengan organizational citizenship
behavior (OCB) sebagai variabel intervening maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta. Dengan nilai
koefisien sebesar 0,489 dengan tingkat signifikansi pada 0,001.
2. Motivasi kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta. Dengan nilai
koefisien sebesar -0,358 dengan tingkat signifikansi pada 0,016.
3. Organizational citizenship behavior (OCB) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah
Surakarta. Dengan nilai koefisien sebesar 0,794 dengan tingkat
signifikansi pada 0,000.
4. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
organizational citizenship behavior (OCB) karyawan PT BPRS Harta
Insan Karimah Surakarta. Dengan nilai koefisien sebesar -0,096 dengan
tingkat signifikansi pada 0,476.
86
5. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
organizational citizenship behavior (OCB) karyawan PT BPRS Harta
Insan Karimah Surakarta. Dengan nilai koefisien sebesar 0,001 dengan
tingkat signifikansi pada 0,476.
6. Organizational citizenship behavior (OCB) tidak memediasi hubungan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT BPRS Harta Insan
Karimah Surakarta. Besaran nilai koefisien sebesar -0,70050 lebih kecil
dari ttabel = 2,032.
7. Organizational Citizenship Behavior (OCB) memediasi hubungan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah
Surakarta. Besaran nilai koefisien sebesar 2,60191 lebih besar dari ttabel =
2,032.
B. Saran
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang kinerja
karyawan diharapkan agar memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. Menggunakan jumlah populasi dan
sampel yang lebih banyak agar hasilnya tidak bias dan nilai signifikansinya
lebih besar, serta menggunakan metode dan alat analisis yang berbeda agar
hasilnya lebih akurat.
87
2. Bagi PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
Diharapkan pimpinan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
memberikan motivasi positif agar setiap karyawan memiliki dorongan untuk
bekerja lebih giat serta untuk meningkatkan kepuasan kerja diharapkan
pimpinan memberikan kesempatan promosi kerja bagi karyawan yang
memiliki prestasi kerja ataupun yang memiliki kontribusi besar bagi
kemajuan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel OCB
memiliki pengaruh yang cukup dominan sehingga perlu dipertahankan
dengan memberikan arahan agar setiap karyawan memiliki kesadaran akan
pentingnya sikap sukarela di lingkungan kerja.
88
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur dan Suhermin. 2016. Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi, OCB,
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, Vol.5, No.9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesi (STIESA)
Surabaya
Alif, Abda. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja, Pengembangan Karir Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Terminal LPG. Jurnal MIX, Vol.6, No.2. UIN Syarif Hidayatullah
Arianto, Deny. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Organizational Citizenship Behavior Sebagai Variabel Intervening
(Studi Pada Staff PT Kepuh Kencana Arum Mojokerto). Jurnal Manajemen,
Vol.5, No.3. Universitas Negeri Surabaya
Atnila. 2017. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Kelurahan
Kawatuna. E-Jurnal Katalogis, Vol.5, No.4. Universitas Tadulako
Can, Afni dan Yasri. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Nagari.
Jurnal Riset Manajemen Bisnis Dan Publik, Vol.4, No.1. Universitas Negeri
Padang
Changgriawan, Garry Surya. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Di One Way Production. Agora, Vol.5, No.3.
Universitas Kristen Petra
Darmawati, Arum dan Indartono, Setyabudi. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Organizational Citizenship Behavior Dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.12, No.2.
Universitas Negeri Yogyakarta
Ermawati, Yuli dan Amboningtyas, Dheasey. 2017. Pengaruh Motivasi Intrinsik,
Komunikasi, Dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan
Produksi Video Preparation Pada PT HIT Polytron Yang Berimplikasi Pada
Produktivitas. Jurnal of Management, Vol.3, No.3. Universitas Pandanaran
Semarang
Fidella, dkk. 2014. Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bank Central Asia Pekanbaru. JOM FEKOM, Vol.1, No.2.
Universitas Riau
89
Fitrianasari, Dini, dkk. 2013. Pengaruh Kompensasi Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dan Kinerja
Karyawan. Jurnal Profit, Vol.7, No.1. Universitas Brawijaya Malang
Gudono. 2016. Analisis Data Multivariat. Yogyakarta: BPFE
Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CAPS
Hamdi, Dimas. 2016. Teori Kepribadian Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta
Hapsari, Septia Yuli. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi, Nilai Organisasi
Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Studi Kasus Pada RS
Telogorejo Semarang. Jurnal Managemen, Vol.1, No.1. Universitas
Pandanaran Semarang
Isnaini, Fanny Zulida, dkk. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Variabel Mediator Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Studi Pada Karyawan Hotel Sahid Montana Malang. Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol.61, No.3. Universitas Brawijaya Malang.
Julianry, Anriza, dkk. 2017. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan serta Kinerja Organisasi Kementrian Komunikasi dan
Informatika. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.2. Institut
Pertanian Bogor
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta :
Rajawali Press
Larasati, Sindi dan Gilang, Alini. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Wilayah Telkom Jabar Barat Utara (Witel Bekasi).
Jurnal Manajemen dan Organisasi, Vol.5, No.3. Telkom University
Luthfi, Ridwan Isya, dkk. 2014. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja (Studi Pada
PT Elsiscom Prima Karya Kantor Perwakilan Surabaya). Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol.13, No.1. Universitas Brawijaya
Mada, I Gede Nyoman Carlos Wiswanantha dan Mujiati, Ni Wayan. 2014.
Motivasi Berprestasi, Berafiliasi dan Kekuasaan Dalam Perspektif Gender.
E-Jurnal Manajemen, Vol.3, No.6. Universitas Udayana
Mahardhika, Rangga, dkk. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Survei Karyawan Pada PT Axa Financial Indonesia Sales Office
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.4, No.2. Universitas Brawijaya
90
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Perusahaan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Martoyo, Susilo. 1998. Manajemen Sumber Daya Insani. Yogyakarta: BPFE
Mathis, Robert L dan Jackson, John. 2006. Human Resource Management.
Jakarta : Salemba Empat
Murdianingsih, Sri. 2015. Persepsi Dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap
Perbankan Syariah Dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating. Skripsi.
Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
Musyafidah, Nurul. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Melalui Komitmen Organisasi
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada BPRS PNM Binama Semarang).
Skripsi. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Nurnaningsih, Siti dan Wahyono. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi
Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Sebagai Variabel Intervening. Economic
Education Analysis Journal, Vol.6, No.2. Universitas Negeri Semarang
Patras, Desty, dkk. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja Dan
Pemberian Insentif Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Pegadaian
(Persero) Kantor Wilayah V Manado. Jurnal EMBA, Vol.5, No.2.
Universitas Sam Ratulangi Manado
Permanasari, Ragil. 2013. Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT Anugrah Raharjo Semarang).
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Pranata, Rizon. 2014. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Arga Makmur Bengkulu
Utara. Skripsi. Bengkulu: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Bengkulu
Putrana, Yoga, dkk. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Organizational Citizenship Behavior Dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawn Pada PT Gelora Persada Mediatama Semarang. Jurnal
Manajemen, Vol.2, No.2. Universitas Pandanaran Semarang
Putri, Putu Yudha Asteria dan Latrini, Made Yenni. 2013. Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Sektor Publik, Dengan In-Role
Performance Dan Innovative Performance Sebagai Variabel Mediasi. E-
Jurnal Akuntansi, Vol.5, No.3. Universitas Udayana Bali
91
Putri, Yumna Dalian dan Utami, Hamidah Nayati. 2017. Pengaruh Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja (Studi Pada Tenaga Perawat
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Batu). Jurnal Administrasi Bisnis,
Vol.46, No.1. Universitas Brawijaya
Ramadhan, Fairico Putra, dkk. 2018. Pengaruh Organizational Citizenship
Behavior Dan Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.55, No.2. Universitas Brawijaya
Robbins, Stephen dan Coulter, Marry. 2007. Manajemen Jilid 2. Jakarta: PT
Indeks
Robbins, Stephen dan Timothy Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa:
Diana Angelica, Ria cahyani, dan Abdul Rosyid. Jakarta: Salemba Empat
Rosita, Titik dan Yuniati, Tri. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol.5, No.1. STIESIA Surabaya
Santika, I Wayan agus dan Wibawa, I Made Artha. 2017. Pengaruh
Organizational Justice dan Motivasi Kerja Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB). E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.6, No.3.
Universitas Udayana
Sari, Oxy Rindiantika dan Susilo, Heru. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Organizational Citizenship Behavior
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan PTPN X – Unit Usaha
Pabrik Gula Modjopanggoong Tulunagung). Jurnal Administrasi Bisnis,
Vol.64, No.1. Universitas Brawijaya Malang
Sobirin, Muklis Ali dan Maufur. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasional, Motivasi Terhadap Kinerja Melalui Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan SPBU 4452212 Brebes.
Multiplier, Vol.1, No.2. Universitas Pancasakti Tegal
Sudarmo, Thessa Imay dan Wibowo, Ugung Dwi Ario. 2018. Pengaruh
Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB). Psycho Idea, Vol.16, No.1. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
92
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Sunyoto, Danang dan Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian
Dilengkapi : Intervensi Pengembangan Organisasi. Yogyakarta: CAPS
Supardi, 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: UII Press
Supriyanto, 2009. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Indeks
Sutrisno, dkk. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Organizational Citizenship Behavior
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Karyawan PT Fumira Semarang).
Jurnal Manajemen, Vol.4, No.4. Universitas Pandanaran Semarang
Tampubolon, P. Manahan. 2012. Perilaku Keorganisasian (organizational
Behavior). Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia
Titisari, Purnamie. 2014. Peranan Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media
Triandani, Sahwitri. 2014. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Inti Kharisma Mandiri Riau
Pekanbaru. Jurnal Al-Iqtishad, Vol.10, No.1. Universitas Sultan Syarif
Kasim Riau
Trigunajasa, Sunandar, dkk. 2017. Pengaruh Tipe Kepribadian Komitmen
Organisasi Motivasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Dan Kinerja Petugas Di Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol.11, No.3. Universitas Jember
Tyson, Shaun dan Jackson, Tony. 2000. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi
Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wardani, Atika Kusuma dan Suseno, Miftahun Ni’mah. 2012. Faktor Kepribadian
dan Organizational Citizenship Behavior Pada Polisi Pariwisata. Jurnal
Humaniora, Vol.9, No.2. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Widyanto, Ribke, dkk. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational
citizenship Behavior (OCB) Melalui Komitmen Organisasional Karyawan
Cleaning Service Di ISS Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa,
Vol.1, No.1. Universitas Kristen Petra
Widyastuti, Noni dan Palupiningdyah. 2015. Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Organizational Citizenship
93
Behavior (OCB) Sebagai Variabel Intervening. Management Analysis
Journal, Vol.4, No.1. Universitas Negeri Semarang
Willyanto, Melita Yunita dan Hartawan, Poa Christine. 2013. Organizational
Citizenship Behavior Yang Berpengaruh Pada Kualitas Layanan Dan
Kepuasan Konsumen Di Hotel JW Marriot Surabaya. Jurnal Hospitality dan
manajemen, Vol.1, No.2. Universita Kristen Petra
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi, dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat
Wulandari, Destina Ika. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT Bank Syariah Bukopin Cabang
Solo. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Yuliati. 2016. Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Dan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) Studi Empiris Pada SMK
Swasta Kecamatan Gayamsari Semarang. Jurnal Ilmiah, Vol.5, No.1.
UNTAG Semarang
Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2014. Manajemen Sumber Daya Insani. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Zaman, Nur dan Tjahjaningsih, Endang. 2017. Pengaruh Modal Psikologi Dan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Dimediasi
Oleh Kepuasan Kerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.24, No.1. Universitas
Stikubank Semarang
http://www.infobanknews.com
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
dengan Organizational Citizenship Behavior sebagai Variabel Intervening
(Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta)
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i Karyawan
BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Niska Unissa Nurusyifa
NIM : 21314156
Adalah mahasiswi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dengan ini saya memohon Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi dalam
mengisi kuesioner penelitian ini. Saya menyadari permohonan ini akan sedikit
banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu/Saudara/i. Penelitian ini hanya
digunakan untuk kepentingan menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, dengan Judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Organizational Citizenship Behavior
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT BPRS Harta Insan Karimah
Surakarta)”. Besar harapan saya kiranya Bapak/Ibu/Saudar/i bersedia mengisi
kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih
Hormat saya,
Niska Unissa Nurusyifa
A. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang Bapak/Ibu/Sdr/i pilih sesuai
keadaan yang sebenarnya. Dengan ketentuan apabila jawaban mendekati 0
(nol) berarti responden semakin tidak setuju dan apabila jawaban semakin
mendekati angka 10 (sepuluh) berarti responden sangat setuju.
B. Data Responden
1. Nama : ..................................................................................
2. Usia : ..................................................................................
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Variabel Kepuasan Kerja (X1)
No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Besar gaji yang saya terima
dari perusahaan memuaskan
2. Kondisi membuat nyaman
bekerja
3. Karyawan mendapat
kesempatan promosi
4. Supervisor memberi arahan
kerja
5.
Atasan memberikan
kesempatan untuk ikut
mengambil keputusan
Variabel Motivasi Kerja (X2)
No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Karyawan memiliki dorongan
untuk maju dalam pekerjaan
2.
Karyawan memiliki usaha
untuk mencapai standar
dalam pekerjaan
3. Karyawan memiliki hubungan
baik dengan rekan kerja
4. Karyawan memiliki hubungan
yang erat dengan rekan kerja
5. Karyawan berusaha agar
orang lain berperilaku seperti
yang diinginkan
Variabel Organizational Citizenship Behavior (Z)
No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Karyawan membantu teman
kerja yang membutuhkan
bantuan tanpa mengharapkan
imbalan
2.
Karyawan bersedia bekerja
melebihi waktu yang
ditentukan
3. Karyawan tidak suka
mengeluh dalam bekerja
4.
Karyawan tidak
menyalahgunakan atau
mengganggu hak-hak rekan
kerja
5.
Karyawan selalu mengikuti
perubahan-perubahan yang
ada di perusahaan
Variabel Kinerja (Y)
No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Karyawan mampu
menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang diberikan
2.
Karyawan mampu bekerja
sesuai dengan standar kerja
yang telah ditentukan
3.
Karyawan mampu
menyelesaikan tugas tepat
waktu
4.
Karyawan hadir dikantor
sesuai dengan jam kerja yang
telah ditentukan
5. Karyawan mampu bekerja
sama baik dengan rekan kerja
Lampiran 2. Data penelitian yang dilakukan kepada karyawan PT BPRS Harta Insan Karimah Surakarta
X1 X2 X3 X4 X5 Kepuasan
Kerja X1 X2 X3 X4 X5
Motivasi
Kerja Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 OCB Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Kinerja
7 7 7 7 7 35 8 9 8 8 9 42 9 8 8 9 8 42 7 7 7 7 6 34
5 6 7 7 7 32 8 7 7 7 7 36 8 8 8 8 8 40 7 8 7 7 7 36
7 6 8 8 7 36 8 8 6 7 8 37 7 8 8 8 8 39 7 6 7 7 6 33
5 7 6 7 6 31 7 8 7 7 7 36 8 8 9 9 9 43 7 7 7 7 7 35
6 7 7 8 8 36 8 8 8 8 8 40 9 9 9 9 9 45 8 7 8 7 8 38
7 8 7 7 7 36 8 7 6 8 9 38 7 8 8 8 8 39 6 8 6 7 6 33
7 8 7 8 7 37 7 9 8 8 9 41 8 8 9 8 8 41 7 7 7 8 7 36
5 6 7 7 7 32 8 8 7 8 9 40 9 9 9 9 10 46 8 7 7 8 8 38
7 8 8 8 7 38 6 7 7 7 8 35 8 8 7 8 8 39 7 8 7 7 7 36
5 7 7 6 7 32 8 8 7 7 8 38 9 9 9 8 9 44 7 7 6 8 7 35
7 7 7 6 7 34 7 7 7 7 8 36 8 9 9 9 9 44 8 7 7 7 7 36
7 6 6 6 6 31 6 6 7 7 7 33 8 8 8 9 9 42 8 8 7 7 8 38
6 7 7 7 7 34 6 7 7 8 7 35 9 8 8 8 10 43 7 8 7 7 7 36
8 8 8 7 7 38 8 9 8 9 9 43 9 9 9 9 9 45 7 7 6 7 7 34
7 7 7 7 7 35 7 8 7 7 8 37 8 9 8 8 8 41 7 6 6 6 6 31
8 7 8 7 8 38 8 8 7 8 8 39 9 10 10 8 9 46 8 7 8 7 8 38
6 8 6 7 7 34 7 8 7 7 8 37 8 9 8 8 8 41 6 6 6 6 7 31
7 7 6 7 7 34 8 8 9 8 8 41 7 8 8 8 8 39 6 6 6 6 6 30
8 8 8 8 7 39 7 8 8 7 8 38 9 8 8 8 8 41 7 8 7 7 8 37
5 6 7 6 7 31 8 9 8 9 9 43 9 10 10 10 9 48 7 6 7 8 8 36
6 7 6 7 8 34 8 9 8 8 8 41 9 9 8 9 8 43 7 8 7 7 7 36
6 7 8 7 7 35 7 8 7 7 8 37 8 8 9 9 9 43 7 7 10 7 8 39
6 6 6 6 6 30 8 9 8 8 8 41 8 9 8 9 9 43 6 6 6 7 7 32
7 8 7 7 7 36 9 8 9 9 7 42 9 9 9 9 8 44 7 6 7 6 7 33
6 8 7 8 8 37 8 8 10 9 8 43 8 8 9 8 8 41 7 8 8 7 8 38
7 6 7 7 6 33 8 8 8 8 7 39 9 9 9 9 9 45 7 7 7 7 7 35
6 7 7 7 8 35 7 7 7 7 7 35 8 8 8 9 9 42 8 7 7 8 8 38
8 8 8 8 8 40 9 9 8 9 8 43 9 10 9 9 10 47 9 9 9 9 8 44
6 7 6 6 6 31 6 6 7 7 7 33 7 7 7 7 7 35 6 6 6 6 7 31
7 8 7 7 7 36 6 7 7 8 7 35 8 9 8 7 8 40 6 7 8 7 6 34
8 8 8 8 9 41 8 9 8 9 9 43 9 9 9 9 9 45 7 8 8 8 9 40
8 7 8 7 8 38 7 8 7 7 8 37 8 8 8 8 8 40 6 6 6 6 7 31
6 6 6 6 6 30 8 8 7 8 8 39 9 8 8 8 8 41 5 6 7 6 7 31
6 7 8 8 7 36 8 8 9 8 8 41 8 8 9 8 7 40 7 6 7 7 7 34
6 7 6 7 6 32 7 8 8 7 8 38 9 8 9 8 8 42 7 6 7 7 8 35
6 7 6 7 7 33 8 9 8 9 9 43 9 8 9 9 8 43 6 6 6 6 6 30
7 7 7 8 7 36 8 8 8 8 7 39 7 8 9 9 8 41 7 7 6 6 7 33
7 8 8 8 7 38 7 7 7 7 7 35 8 8 8 8 8 40 6 7 7 8 8 36
8 8 7 8 8 39 9 9 8 9 8 43 8 9 8 8 8 41 8 7 7 8 7 37
8 6 7 8 7 36 8 8 9 8 8 41 9 9 9 9 9 45 6 7 7 7 8 35
Lampiran 3. Analisis Deskriptif Jawaban Responden
Kepuasan Kerja (X1)
Motivasi Kerja (X2)
Organizational Citizenship Behavior (Z)
Kinerja (Y)
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas
Kepuasan Kerja (X1)
Motivasi Kerja (X2)
Organizational Citizenship Behavior (Z)
Kinerja (Y)
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas
Kepuasan Kerja (X1)
Motivasi Kerja (X2)
Organizational Citizenship Behavior (Z)
Kinerja (Y)
Lampiran 6. Hasil Analisis Regresi
Koefisien Determinasi (R2)
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Lampiran 7. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Normalitas
Lampiran 8. Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Persamaan (1)
Persamaan (2)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PROFIL
1. Nama : Niska Unissa Nurusyifa
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 14 Februari 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Perum Yudistira Indah Permai A/7 RT.05 RW.08
Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Salatiga
6. Email : [email protected]
7. Nomor Telepon : 0838 4280 2005
PENDIDIKAN
No Tahun Pendidikan Jurusan
1. 2014-Sekarang IAIN Salatiga S1 Perbankan Syariah
2. 2011-2014 SMK Negeri 1 Salatiga Administrasi Perkantoran
3. 2008-2011 SMP Negeri 9 Salatiga -
4. 2002-2008 SDN Dukuh 02 Salatiga -
PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2014 : Anggota Koperasi Mahasiswa FATAWA IAIN Salatiga
Anggota Kelompok Studi Ekonomi Islam IAIN Salatiga
2. 2016-2017 : Kabid Keuangan Koperasi Mahasiswa FATAWA IAIN
Salatiga