156
PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN KOLEKSI MELALUI LAYANAN PRIMA DI PERPUSTAKAAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Irfan Nurchoir NIM : 1112025100045 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017

PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

  • Upload
    lamthuy

  • View
    228

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP

PEMANFAATAN KOLEKSI MELALUI LAYANAN

PRIMA DI PERPUSTAKAAN MAHKAMAH

KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Irfan Nurchoir

NIM : 1112025100045

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/ 2017

Page 2: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 3: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 4: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 5: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

i

ABSTRAK

Irfan Nurchoir (1112025100045). Pengaruh Kebutuhan Informasi terhadap

Pemanfaatan Koleksi melalui Layanan Prima di Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia. Dibawah bimbingan Ade Abdul Hak.

M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh dan kebutuhan

informasi melalui layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi. Responden pada

penelitian ini berjumlah 50 ASN (Aparatur Sipil Negara) yang menggunakan

layanan prima di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi. Penelitian ini

menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan informasi ASN sebesar 3,22. Nilai

tersebut berada pada skala 2,50-3,25 yang berarti kebutuhan informasi ASN

dilingkungan MKRI termasuk tinggi. Kemudian tingkat layanan prima sebesar

3,19. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,25 hal ini menunjukkan bahwa

layanan prima di perpustakaan MKRI termasuk tinggi. Tingkat pemanfaatan

koleksi di perpustakaan sebesar 3,15, Berada pada skala 2,50-3,25. Hal ini

menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi di perpustakaan MKRI termasuk tinggi.

Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh layanan prima terhadap

pemanfaatan koleksi sebesar 0,499, kemudian pengaruh kebutuhan informasi

terhadap pemanfaatan koleksi sebesar 0,528 bernilai kuat dan searah nilai tersebut

didapat setelah di moderasi oleh layanan prima.

Kata Kunci :Kebutuhan Informasi, Layanan prima, pemanfaatan koleksi,

Mahkamah Konstitusi, perpustakaan.

Page 6: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan hanya bagi Allah SWT, karena

hanya berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan salah

satu tugas studi berupa penyusunan Skripsi. Sholawat serta salam selalu

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW dan seluruh umatnya.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada

waktunya, dengan judul ―PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI

TERHADAP PEMANFAATAN KOLEKSI MELALUI LAYANAN PRIMA DI

PERPUSTAKAAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA.

Topik sebuah skripsi ini dipilih atas pertimbangan penulis terhadap

pentingnya kebutuhan informasi bagi pemustaka. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan perpustakaan dalam upaya

meningkatkan keefektifan kinerja Aparatur Sipil Negara di Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia.

Segenap rasa terima kasih ingin penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

3. Bapak Mu’min Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

4. Bapak Ade Abdul Hak, M. Hum, selaku dosen pembimbing dan

pembimbing akademik yang telah menyediakan waktu dan pemikiranya

Page 7: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

iii

serta selalu sabar membantu dan membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

5. Ibu lina Herlina yang sudah menjadi pembimbing penulis dalam

melakukan penelitian di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi terima kasih

banyak telah bersedia direpotkan oleh penulis selama penelitian

berlangsung.

6. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH UIN jakarta yang telah

banyak memberikan masukan dan ilmunya kepada penulis.

7. Orang tua penulis, Umi dan Apa tercinta yang selalu memberikan

semangat dan Do’a yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan

studinya. Bagi penulis Apa dan Umi adalah orang tua yang sangat hebat

sehingga bisa menyekolahkan ketujuh anak-anaknya sampe tingkat

Sarjana.

8. Kedua tetehku tersayang Muhibatul Hasanah dan Nurinayah, dan keempat

Aa-aa penulis aagus, aisal, aasep, ajejen yang selalu memberikan bantuan

baik moril maupun materil sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

dengan tepat waktu.

9. Untuk kaka-kakak ipar penulis Aa Hanafi, kak Robi, teh lilis, teh milah

dan teh hilda yang selalu menyemangati penulis untuk segera

menyelesaikan penelitian ini.

10. Keponakan-keponakan Mang Irfan : Fathi, Ainaya, Gibran, Kamila, Filza,

Alya, dan Kaylina.

11. Teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan kelas B, sahabat: Andri

Octaviastuti S.IP, Dwi Nugroho Putra S.IP dan Rebecca Septiarini S.IP,

Page 8: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

iv

teman seperjuangan mencari rizki : Dita Parwitasari S.IP, Humaidah, Ai

Munawaroh, diah Sismawati, Hilda Elistianah. Dan semua anak-nak kelas

IPI B 2012 kita semua keluarga semoga kalian dapat segera menyusul

ketahap wisuda.

12. Teman-teman jurusan ilmu perpustakaan angakatan 2012.

13. Teman-teman KKN BLOSSOM.

14. Sahabat pondok pesantren Jamaludin, Asep Saepul Ihsan, dan sahabat

rumah Maulana Munajir, Jihad Achmad Ghozali, Wirda Hasanah, Putri

Indah Permatasari, Iing Apriyanti sahabat sejati.

Akhirnya penulis hanya dapat berharap semoga semua amal baik yang

telah diberikan mendapatkan balasan setimpal yang lebih baik dari Allah

SWT, amin ya rabbal’alamin.

Page 9: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

SURAT PENGESAHAN

ABSTRAK...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. v

DAFTAR BAGAN ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah .................................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 3

D. Definisi Operasional..................................................................................... 4

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN LITERATUR ...................................................................... 7

A. Perpustakaan Khusus ................................................................................... 7

1. Definisi Perpustakaan Khusus .................................................................. 7

2. Ciri Perpustakaan Khusus ........................................................................ 8

3. Fungsi Perpustakaan Khusus .................................................................... 9

4. Koleksi Perpustakaan Khusus .................................................................. 9

5. Layanan Perpustakaan Khusus ............................................................... 10

B. Analisis Kebutuhan Informasi ................................................................... 12

1. Definisi Analisis Kebutuhan Informasi ................................................. 12

2. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi ................................ 14

3. Cara-Cara Pemenuhan kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan ... 14

C. Pemanfaatan Koleksi .................................................................................. 20

1. Definisi Pemanfaatan Koleksi ................................................................ 20

2. Faktor-faktor Pemanfaatan Koleksi ........................................................ 21

3. Cara Memanfaatkan Koleksi .................................................................. 22

D. Pelayanan Prima ......................................................................................... 23

1. Pelayanan Prima ..................................................................................... 23

Page 10: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

vi

2. Pelayanan Prima di Perpustakaan ........................................................... 27

E. Kepuasaan Pemustaka ................................................................................ 29

1. Definisi Kepuasan Pemustaka ................................................................ 29

2. Mengukur Kepuasan Pemustaka ............................................................ 30

F. Penelitian Relevan ...................................................................................... 30

G. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 32

H. Bagan Kerangka Pemikiran........................................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 35

B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 35

C. Sumber Data ............................................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 38

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 38

2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 39

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 40

4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 43

F. Operasional Variabel .................................................................................. 49

G. Tempat dan Jadwal Penelitian .................................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 56

A. Profil Perpustakaan Mahkamah Konstitusi ................................................ 56

1. Latar Belakang Pendirian dan Sejarah Singkat Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia ....................................................................... 56

2. Visi dan Misi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 59

3. SDM & Struktur Organisasi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia ........................................................................................ 60

4. Fasilitas Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ........ 62

5. Sistem, Waktu dan Jenis Layanan .......................................................... 63

6. Jenis Layanan Prima di Perpustakaan MKRI ......................................... 63

7 Gedung Serta Sarana dan Pra sarana Perpustakaan ................................ 67

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 68

1. Karakteristik Identitas Responden .......................................................... 68

Page 11: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

vii

2. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel ........................... 69

3. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 73

4. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 83

5. Analisis Regresi Linear Berganda .......................................................... 86

6. Hubungan Antara Kebutuhan Informasi, Pemanfaatan Koleksi dan

Layanan Prima ............................................................................................... 94

C. Pembahasan ................................................................................................ 95

1. Variabel Analisis Kebutuhan Informasi ................................................. 96

2. Variabel layanan prima .......................................................................... 99

3. Variabel pemanfaatan koleksi .............................................................. 102

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 106

A. Kesimpulan .............................................................................................. 106

B. Saran ......................................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 108

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 2 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 34

Page 13: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Operational Variabel ............................................................................ 52

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian................................................................................ 554

Tabel 4. 1 SDM Perpustakaan Mahkamah Konstitusi .......................................... 61

Tabel 4. 2 Tingkat Pengembalian Kuesioner ........................................................ 68

Tabel 4. 3 Jenis Kelamin ....................................................................................... 69

Tabel 4. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel ....................................... 70

Tabel 4. 5 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel ....................................... 71

Tabel 4. 6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel ....................................... 72

Tabel 4. 10 Tabel Uji Validitas X (AKI) .............................................................. 75

Tabel 4. 11 Tabel Uji Validitas Z (LP) ................................................................. 78

Tabel 4. 12 Tabel Uji Validitas Y (PK) ................................................................ 81

Tabel 4. 13 Uji Realibilitas Data ........................................................................... 82

Tabel 4. 14 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 83

Tabel 4. 15 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 84

Tabel 4. 16 Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 86

Tabel 4. 17 Uji Signifikan Simultan F .................................................................. 87

Tabel 4. 18 Uji T ................................................................................................... 88

Page 14: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat disangkal lagi bahwa ledakan informasi telah

menciptakan tuntutan baru dari pihak pemakai. Perpustakaan sebagai pusat

informasi dan masyarakat yang membutuhkan informasi ibarat dua sisi mata

uang yang tak dapat dipisahkan. Hal ini terwujud manakala perpustakaan

sudah siap melayani dengan sumber informasi yang memadai. Sementara

masyarakat memahami, menghayati dan memaknai informasi dalam

keseharianya.

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya

cetak, dan/ karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

rekreasi para pemustaka. Perpustakaan memiliki berbagai macam jenis salah

satunya adalah perpustakaan khusus.

Adanya sebuah perpustakaan selalu dikaitkan dengan koleksi atau

bahan pustaka. Penggunaan koleksi di sebuah perpustakaan merupakan

cerminan apakah layanan di perpustakaan berjalan dengan lancar atau tidak.

Permasalahanya, apakah koleksi yang tersedia diperpustakaan sudah

dapat dimanfaatkan oleh pemustakanya. Hal ini tentu tergantung pada

kesusaian informasi yang diinginkan pemustaka. Oleh sebab itu, koleksi yang

tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka, sehingga

nantinya ketersediaan koleksi dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Page 15: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

2

Perpustakaan MKRI berada di Jalan Medan Merdeka Barat No. 6

Jakarta Pusat, pada awalnya perpustakaan MKRI menempati ruangan lantai 5

yang dilengkapi dengan ruang baca dalam dan ruang baca luar sambil

menikmati dome MKRI yang sekaligus menjadi ruang baca tambahan. Akan

tetapi pada tahun 2012 perpustakaan MK pindah ke lantai 8 dan 16 dan ada

pula di Cisarua Bogor di pusat diklat.

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi memiliki koleksi bahan pustaka

8901 judul dengan jumlah eksemplar sebanyak 18579 ribu buku dan 164 e-

book. Untuk jurnal elektronik yang dilanggan adalah westlaw, Hein-Online,

dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan hukum lainya.

Setelah peneliti melakukan observasi, peneliti melihat statistik dalam

pemanfaatan koleksi yang masih kurang maksimal terhadap pemanfaatan

perpustakaan setiap harinya. Sedangkan perpustakaan sudah memberikan

layanan prima bagi pemustaka yaitu berupa layanan secara langsung maupun

tidak langsung yang diberikan khusus kepada Aparatur Sipil Negara di

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengetahui bagaimana pengaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan

koleksi melalui layanan prima di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

republik indonesia, Dengan mengetahui kebutuhan informasi dan

pemanfaatan koleksi kita dapat mengetahui apakah koleksi yang ada sudah

relavan, tepat dan mutakhir sesuai dengan kebutuhannya. Dengan ini peneliti

memandang perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebutuhan

Page 16: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

3

Informasi terhadap Pemanfaatan Koleksi Melalui Layanan Prima di

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia”

B. Pembatasan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas, serta keterbatasan

waktu dan tenaga dalam penelitian ini, maka peneliti mengkhususkan

untuk membahas secara dalam mengenai pengaruh kebutuhan informasi

terhadap pemanfaatan koleksi melalui layanan prima di Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Perumusan Masalah pada Penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran Kebutuhan Informasi ASN di Lingkungan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia?

2. Bagaimana gambaran Layanan Prima di Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia?

3. Bagaimana gambaran Pemanfaatan Koleksi di Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia?

4. Seberapa besar Pengaruh Kebutuhan informasi melalui layanan prima

terhadap pemanfaatan koleksi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengungkap gambaran Kebutuhan Informasi ASN di Lingkungan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Page 17: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

4

2. Mengungkap gambaran Layanan Prima di Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia.

3. Mengungkap gambaran Pemanfaatan Koleksi di Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia.

4. Mengungkap Seberapa besar Pengaruh Kebutuhan Informasi melalui

layanan prima terhadap Pemanfaatan Koleksi.

Sedangkan manfaat pada penelitian ini adalah:

a. Manfaat Penelitian

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna

dalam memberikan kebutuhan informasi bagi ASN dilingkungan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

2) Memberikan masukan kepada perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia untuk meningkatkan koleksi dan layanan

terhadap pemustaka.

3) Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan pengetahuan bagi

peneliti.

4) Syarat kelulusan Strata Satu Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

D. Definisi Operasional

1. Kebutuhan Informasi adalah kegiatan untuk mengukur sejauh mana

kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka.

Page 18: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

5

2. Pemanfaatan koleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemustaka

dalam memanfaatkan koleksi dengan cara dipinjam, dibaca, diteliti,

dianalisis, dan dikembangkan untuk berbagai keperluan.

3. Layanan Prima adalah usaha yang dilakukan perpustakaan MKRI kepada

pemustaka dengan memberikan layanan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap

pemustaka.

4. Perpustakaan khusus adalah Perpustakaan yang berada pada suatu

instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintah maupun swasta, dan

sekaligus sebagai pengelola dan penanggung jawabnya. Tugas pokonya

melayani pemakai dari kantor yang bersangkutan, sehingga koleksinya

juga relatif terbatas yang berkaitan dengan misi dan tugas lembaga yang

bersangkutan.

5. ASN adalah Aparatur Sipil Negara yaitu profesi bagi pegawai negeri sipil

dan pegawai pemerintah yang bekerja pada instansi pemerintah.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pada penelitian ini adalah:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menerangkan tentang latar belakang, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian kemudian

definisi istilah dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Literatur

Pada bab ini berisi teori-teori yang digunakan sebagai

pendukung dalam penelitian skripsi. Teori tersebut meliputi teori

Page 19: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

6

perpustakaan khusus, kebutuhan informasi, pemanfaatan koleksi

dan Layanan Prima. Kemudian dijabarkan mengenai beberapa hasil

penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti lain.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari

jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data serta jadwal penelitian.

BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab ini berisikan tentang profil objek penelitian yang

meliputi gambaran umum dari perpustakaan yang terdiri dari

sejarah perpustakaan, visi dan misi perpustakaan, struktur

perpustakaan, koleksi perpustakaan, layanan perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Kemudian dilanjutkan

dengan hasil penelitian mengenai gambaran kebutuhan informasi,

gambaran Layanan Prima di perpustakaan, gambaran pemanfaatan

koleksi dan seberapa besar pengaruh kebutuhan informasi melalui

layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi baik secara parsial

maupun simultan.

BAB V Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai

kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah dijelaskan

pada bab-bab sebelumnya dan berisi saran yang saling terkait

dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Page 20: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

7

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Sebenarnya cukup banyak sumber bacaan yang dapat

memberikan arti dan penjelasan tentang kata perpustakaan. Namun,

secara fisik kita dapat membayangkan sosok sebuah perpustakaan, yang

tentu saja dapat dibedakan dari sekedar kios atau tempat bacaan.

Pengertian perpustakaan secara sederhana adalah suatu unit kerja yang

memiliki sumber daya manusia, ―ruang khusus‖, dan kumpulan koleksi

sesuai dengan jenis perpustakaan.1

Sebab perpustakaan dalam pengertian yang benar tentu harus

mencakup tersedianya sarana dan prasarana lain, seperti tempat,

peralatan, tenaga, sistem pengolahan, pemanfaatan bahan pustaka, dana,

dan faktor pendukung lainya

Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling

unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus

berada dibawah suatu departemen atau suatu biro, dibawah suatu bagian,

atau bahkan dibawah bidang pemasaran. Karena itu sebuah perpustakaan

khusus dapat bersifat nasional dengan dipimpin oleh pejabat eselon dua

atau dapat pula dipimpin oleh eselon lima, karena letak dan struktur

perpustakaan didalam suatu organisasi dapat bervariasi.2 Perpustakaan

1 Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013.), h. 2. 2 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),

h.2.3.

Page 21: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

8

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia termasuk kedalam

perpustakaan khusus karena berada dibawah suatu lembaga tinggi negara.

Jadi, dari beberapa penjelasan mengenai perpustakaan khusus

yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan

khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi atau

lembaga, baik pemerintah maupun swasta yang berfungsi sebagai pusat

penelitian dan referensi serta sarana untuk memperlancar pelaksanaan

tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan. Perpustakaan khusus

mempunyai tujuan untuk memberikan layanan informasi demi

kepentingan dan kelancaran tugas lembaga induknya, karena

perpustakaan khusus merupakan bagian dari suatu lembaga atau badan

yang integral dari lembaga yang bersangkutan. Oleh karena itu,

perpustakaan khusus mengkhususkan diri dalam mengumpulkan dan

menyebarkan literatur bidang ilmu pengetahuan atau sekelompok bidang

ilmu pengetahuan saja.

2. Ciri Perpustakaan Khusus

Adapun ciri-ciri perpustakaan khusus di antaranya sebagai

berikut:

a. Memberi informasi pada badan induknya, dimana perpustakaan itu

berada (didirikan).

b. Tempatnya di gedung-gedung pusat penelitian, asuransi, agen-agen

serta badan usaha yang mengarah kegiatan bisnis.

c. Melayani pemakai khusus pada organisasi induknya.

d. Cakupan subjeknya terbatas (khusus).

Page 22: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

9

e. Ukuran perpustakaanya relatif kecil.

f. Jumlah koleksinya relatif kecil.3

3. Fungsi Perpustakaan Khusus

Biasanya perpustakaan khusus berfungsi sebagai pusat informasi,

yaitu memiliki hal-hal berikut ini:

a. Memberikan pelayanan yang bersifat terbatas pada anggota dalam

lingkungan tempat perpustakaan bernaung.

b. Merupakan pusat informasi bagi aktifitas badan yang dilayani.

c. Mengumpulkan informasi, menyimpan dan secara efektif

memberikan literatur dalam segala bentuk.

d. Menyediakan bibliografi, sari karangan, reproduksi dan lain-lain

dalam bidang khusus. 4

4. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi perpustakaan adalah semua pustaka baik dalam bentuk

buku, film, majalah, dan sejenisnya yang dikumpulkan dan diproses

berdasarkan aturan tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi

kebutuhan informasi pengguna, mencakup koleksi umum, koleksi

referensi, dan koleksi inti.

Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi muktahir di

dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk

mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus

adalah tidak terletak dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis

terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar

3 Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan, h.3. 4 Arif Budiwijaya, Pembinaan Koleksi Perpustakaan : Dalam Lokakarya Pembinanaan

Perpustakaan Khusus Kependudukan (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1979), h.1.

Page 23: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

10

dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta penelusuran

informasi.5

5. Layanan Perpustakaan Khusus

Menurut UU perpustakaan No. 43 Tahun 2007 pasal 26 yang

berbunyi ―perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka

dilingkunganya dan secara terbatas memberikan layanan kepada

pemustaka di luar lingkunganya. 6

Layanan yang diberikan perpustakaan khusus meliputi:

a. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca berupa penyediaan fasilitas untuk

membaca/belajar diruang-ruang perpustakaan. Fasilitas yang

disediakan adalah berbagai jenis koleksi perpustakaan, meja, kursi,

penerangan, ruang diskusi, komputer penelusuran, hotspot, AC, dan

toilet.

b. Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa

perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian

bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Layanan ini

bertujuan memberikan keleuasan kepada pengguna dalam

memanfatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan.

5 Arif Surachman, ―Pengelolaan Perpustakaan Khusus,‖ Artikel ini diakses pada tanggal 02

Februari 2017, pukul 09.29 melalui Http://eprints.rclis.org/8633/1/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf. 6 Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h.3.

Page 24: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

11

c. Layanan informasi koleksi baru

Menurut Karmidi Martoatmodjo, layanan ini adalah layanan

perpustakaan kepada pengguna mengenai informasi yang baru

datang ke perpustakaan. Ini adalah suatu cara yang baik untuk tetap

berhubungan dengan pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini

merupakan pemberitahuan bahwa sudah ada bahan atau koleksi baru

yang perlu dibaca di Perpustakaan.

d. Layanan referensi

Layanan referensi diberikan untuk membantu pengguna

perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi

secara cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan

pengguna perpustakaan atau dari masyarakat dengan menggunakan

sumber atau koleksi rujukan yang tersedia.

e. Layanan penelusuran literatur

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Khusus, layanan penelusuran literatur adalah pencarian kembali

bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar perpustakaan

dengan cara menggunakan alat akses atau kartu katalog, literatur

sekunder seperti indeks dan majalah abstrak atau pangkalan data

(terpasang/online dan CD-ROM). Untuk melaksanakan layanan ini,

perpustakaan perlu memiliki tenaga yang menguasai bidang tertentu

(Subject Specialist) serta koleksi sumber-sumber akses informasi

selengkap dan setepat mungkin.

Page 25: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

12

f. Layanan pendidikan pengguna

Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan

petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu

memanfaatkan kemudahaan dan pelayanan perpustakaan dengan

efektif dan efisien.7

B. Kebutuhan Informasi

1. Definisi Kebutuhan Informasi

Setiap manusia memerlukan informasi. Seorang akademisi, ilmuan,

peneliti dan masyarakat pada umumnya memerlukan informasi. Informasi

diperlukan manusia untuk membantu memecahkan masalah yang

dihadapinya. Mahasiswa dan dosen membutuhkan informasi untuk keperluan

tugas-tugas akademiknya, ilmuan dan peneliti memerlukan informasi untuk

memperkaya pembahasan terhadap masalah yang sedang atau akan diteliti.

Demikian pula masyarakat pada umumnya memerlukan informasi untuk

keperluanya yang lain dengan situasi yang dihadapinya. Untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan informasinya, seseorang biasanya mendatangi pusat-

pusat informasi seperti perpustakaan, pusat dokumentasi, lembaga arsip, dan

lain-lain.8

Kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasakan suatu kekurangan dan

berupaya untuk memenuhi kekurangan dan berupaya untuk memenuhi

kekurangan tersebut. mengingat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan

7 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 87-89. 8 Agus Rifai, ―Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemakai,‖

Al-Maktabah, Vol.4, No. 1 (April 2013): h.13.

Page 26: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

13

oleh dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dalam psikologi

banyak dilakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan.9

Informasi adalah masukan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti

gagasan dan pengalaman seseorang, kegiatan operasional, pendapat

masyarakat, hasil penelitian atau pengamatan, dan lain-lain. 10

Dari dua pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa Kebutuhan Informasi

merupakan kegiatan dalam mencari informasi yang dirasa kurang cukup

dengan cara mencari keberbagai sumber seperti gagasan dan pengalaman

seseorang (buku), kegiatan operasional (perpustakaan), hasil penelitian dan

pengamatan serta yang lainya.

Menurut The Library Association yang dikutip oleh Ade Abdul Hak

mengemukakan kebutuhan informasi yaitu kemampuan seseorang dalam

mengetahui bahwa pengetahuan yang dimilikinya tentang sesuatu subyek

tertentu adalah tidak mencukupi.11

Dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, perpustakaan perlu

memperhatikan ketersediaan bahan pustaka atau koleksi dengan kebutuhan

informasi pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut. Kebutuhan

informasi seseorang didorong oleh keadaan dalam diri seseorang dan

perannya dalam lingkunganya. Dimana seseorang menyadari bahwa

pengetahuan yang ia miliki masih kurang sehingga ada keinginan untuk

memenuhi kebutuhan informasi. Informasi tersebut dapat digunakan untuk

menambah pengetahuan mengenai lingkungan masyarakat, tugas-tugas

9 Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia Jilid 3 (Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982), h. 1707. 10 Soetminah, Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan (Jakarta: Kanisius, 1992), h. 41. 11 Ade Abdul Hak, ―Strategi Informasi Perpustakaan Nasional RI Dalam Pengembangan Literasi

Informasi Di Masyarakat,‖ Al-Maktabah, Vol. 9, No.2 (Desember 2008): h. 253.

Page 27: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

14

pribadi sesuai dengan pekerjaan, pendidikan, hiburan dan untuk pengambilan

keputusan. 12

Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa kebutuhan

informasi merupakan upaya yang dilakukan oleh perpustakaan dalam hal

menghimpun, mengolah, dan menyalurkan kepada pemustaka yang menjadi

anggotanya.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi.

Menurut Nicholas ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan

informasi, yaitu:13

1. Jenis Pekerjaan

2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi

ketepatan, ketentuan mencari informasi, pencarian secara sistematis,

motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega, dan

atasan.

3. Waktu.

4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi)

atau eksternal (di luar organisasi)

5. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi.

3. Cara-Cara Pemenuhan kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan

Menurut Yusup, cara-cara yang dilakukan dalam hal pemenuhan

kebutuhan informasi pengguna perpustakaan adalah dapat dilakukan

12 Rahmi Fadilah, Malta Nelisa, ―Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka Badan Perpustakaan

Dan Karsipan Provinsi Sumatera Barat.,‖ Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 1, 3 (2014),

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/5692. 13 David Nicholas, Assesing Information Needs: Tools, Techniques and Concepts for the Internet

Age (London: Aslib Imi, 2005), h.92.

Page 28: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

15

dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan

dan sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

Katz Gurevitch dan Haas yang dikutip oleh Yusup membagi jenis

kebutuhan informasi dalam lima macam, yaitu:14

a. Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat

atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang

akan lingkunganya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang

untuk memahami dan menguasai lingkunganya. Kebutuhan ini dapat

memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan

seseorang. Kebutuhan kognitif merupakan Kebutuhan informasi oleh

pemustaka karena ingin memproleh informasi yang mendukung tugas

pekerjaan. Kebutuhan informasi karena untuk memperbaharui

informasi mengenai pekerjaan dan memperoleh pengetahuan.

b. Kebutuhan Afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat

menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. kebutuhan

afektif pada perpustakaan merupakan kebutuhan informasi karena

percaya dengan informasi yang ada di dalamnya, kebutuhan

informasi karena ingin mendapatkan perasaan nyaman, memperoleh

informasi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan pribadi

dan menyelasaikan tugas pekerjaan.

c. Kebutuhan Integrasi Personal

14 Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Akara, 2009),

h.338-339.

Page 29: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

16

Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan, kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini

berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. Kaitanya

kebutuhan integrasi personal dengan kebutuhan informasi permustaka

adalah kebutuhan informasi karena ingin menambah pengetahuan

intelektual (kredibilitas), kebutuhan informasi karena ingin

mengetahui informasi yang dapat membantu menganalisa

permasalahan pribadi (kepercayaan).

d. Kebutuhan Integrasi Sosial

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan

keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh

hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang

lain. Seperti kebutuhan informasi untuk menemukan bahan diskusi,

kebutuhan informasi yang dapat dibagikan dengan dengan lain.

e. Kebutuhan Berkhayal/Pelarian (Excapist Needs)

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari

hiburan atau pengalihan. Kebutuhan informasi untuk menghindari

tekanan, ketegangan dengan mencari sebuah hiburan demi melepas

kepenatan ataupun kebosanan Seperti membaca novel atau komik

untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri.

Perpustakaan merupakan tempat sumber informasi bagi seluruh pengguna

perpustakaan. Begitu juga dengan perpustakaan khusus, maka segala sumber

Page 30: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

17

informasi dalam koleksi yang dimilikinya pun bersifat menyeluruh untuk

pemustaka inti instansi.

Yusup menyatakan bahwa, memfokuskan sumber informasi yaitu hanya

kepada segala macam informasi yang secara khusus bisa diawasi,

dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepentingan umat manusia, yaitu

sumber informasi terekam yang bisa diperoleh di perpuskaan-perpustakaan

dan segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah (bisa dimanfaatkan

untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan), dan sumber informasi

non-ilmiah seperti informasi tentang keluarga, berita kematian, dan iklan

komersial yang biasanya terdapat di terbitan berseri seperti bentuk majalah,

surat kabar, tabloid, dan lainya. 15

Sumber informasi ilmiah yang biasa disediakan di perpustakaan adalah

sumber informasi yang berupa bentuk tercetak (buku) dan tidak tercetak

(bentuk mikro, bahan audio-visual, peta)16

a. Sumber Informasi Berupa Koleksi Tercetak

Sumber informasi berupa tercetak yaitu hasil pemikiran manusia yang

dituangkan dalam bentuk cetak, seperti:

1. Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh

yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Diantaranya

buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan. Beberapa jenis buku antara

lain sebagai berikut:

15 Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan . h. 52 16 Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan . h. 45

Page 31: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

18

a) Buku teks (buku wajib), yang telah digariskan oleh pemerintah.

Contoh: berbagai buku wajib yang dikeluarkan oleh pemerintah

yang digunakan di SD, SMP, SMA serta penunjang perkuliahan.

b) Buku penunjang, buku pengayaan yang telah mendapat

rekomendasi dari pemerintah untuk digunakan di sekolah-

sekolah, dan buku penunjang untuk kalangan siswa tentang

bidang tertentu.

c) Buku fiksi serta buku bergambar yang dapat mempengaruhi rasa

ingin tahu dan dapat mengembangkan imajinasi anak didik.

d) Buku rujukan (referens) merupakan buku yang menggambarkan

isi yang tidak mendalam dan kadang-kadang hanya memuat

informasi tertentu saja seperti arti kata.

e) Terbitan berseri, adalah sumber informasi yang berupa pustaka

yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu

terbit tertentu. Bahan Pustaka yang termasuk koleksi terbitan

berseri adalah laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu,

seperti laporan tahunan. Tri wulanan, dan sebagainya.

b. Sumber Informasi Noncetak

Sumber Informasi Noncetak adalah hasil pemikiran yang

dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah,

melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman

gambar dan sebagainya. Istilah lain yang digunakan untuk bahan

pustaka ini adalah Sumber informasi berupa non buku, ataupun

Page 32: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

19

bahan pandang dengar. Sumber informasi noncetak terdiri dari

beberapa jenis, diantaranya:

a) Sumber informasi berupa rekaman suara. Dalam bentuk kaset

dan piringan hitam. Contoh buku pelajaran bahasa inggris yang

dikombinasikan dengan pita kaset.

b) Sumber informasi berupa gambar hidup dan rekaman video.

Berupa film dan kaset video kegunaanya bersifat rekreasi juga

dipakai untuk pendidikan seperti pendidikan pemakai dalam hal

cara menggunakan katalog perpustakaan.

c) Sumber informasi berupa Grafika. Seperti lukisan, bagan, foto,

gambar dll).

d) Sumber informasi berupa kartografi seperti peta, atlas, bola

dunia, foto udara dll).

c. Sumber Informasi dalam Bentuk Elektronik

Sumber Informasi dalam Bentuk Elektronik merupakan koleksi

pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara

bersamaan oleh indra mata dan telinga contoh video, kaset, piringan

hitam, CD-ROM, VCD, slide, dan film.

Sedangkan menurut Rhayuningsih, sumber informasi terbagi menjadi tiga

macam, yaitu sumber informasi primer, sekunder, dan tersier. 17

1) Sumber informasi primer adalah karangan asli yang ditulis secara

lengkap meliputi monografi, artikel majalah, hasil penelitian, laporan

langsung atau reportase, skripsi, tesis, dan disertasi.

17 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, h. 156.

Page 33: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

20

2) Sumber informasi sekunder segala jenis ringkasan sumber primer dan

merupakan alat bantu untuk menemukan sumber primer, seperti

ensiklopedia, kamus, bibliografi, kumpulan indeks, kumpulan abstrak,

sumber biografi, katalog perpustakaan, dll.

3) Sumber informasi tersier adalah ringkasan sumber, seperti indeks abstrak

yang biasa digunakan sebagai alat untuk menemukan abstrak dengan

cepat, dan bibliografi yang dapat digunakan untuk mencari bibliografi

secara cepat.

Sumber informasi berperan sebagai media atau sarana yang menjembatani

antara pemustaka dan informasi. Pemilihan informasi oleh pemustaka

dipengaruhi oleh manfaat informasi sesuai dengan kebutuhan untuk

mengatasi berbagai permasalahan situasional yang dialami. Selain itu

pemilihan dan penggunaan sumber informasi dipengaruhi juga oleh

pengetahuan internal dan eksternal dari pengguna informasi itu sendiri,

diantaranya karena faktor kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh

dan menggunakan sumber informasi. 18

C. Pemanfaatan Koleksi

1. Definisi Pemanfaatan Koleksi

Untuk dapat mengetahui pemanfaatan koleksi, terlebih dahulu kita

harus mengetahui pengertian dari pemanfaatan. Pemanfaatan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu proses atau perbuatan

memanfaatkan atau menggunakan sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa

18 Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan. h. 38

Page 34: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

21

pemanfaatan adalah proses atau cara, perbuatan untuk memanfaatkan

sesuatu yang kita butuhkan. 19

Koleksi merupakan seperangkat sumber informasi (resources)

yang disediakan oleh pemakai tertentu. koleksi merupakan suatu

kumpulan bahan-bahan tercetak, bahan audio visual, maupun bahan-

bahan elektronik. 20

Pemanfaatan koleksi adalah bahwa bahan pustaka yang disediakan

harus dibaca dan dipergunakan oleh kelompok masyarakat yang menjadi

target untuk memakainya dan bentuk nyatanya pemanfaatan koleksi

bahan pustaka ialah dibaca, dipinjam, diteliti, dikaji, dianalisis,

dikembangkan untuk berbagai keperluan.21

Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan koleksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemustaka

dalam memanfaatakan koleksi dengan cara dipinjam, dibaca, diteliti,

dianalisis, dan dikembangkan untuk berbagai keperluan.

2. Faktor-faktor Pemanfaatan Koleksi

Menurut Handoko dalam Budi Prawati, faktor-faktor pemanfaatan koleksi

meliputi faktor internal dan eksternal.22

a. Faktor internal meliputi:

1. Kebutuhan akan informasi.

19 Alwi Hasan, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Balai Pustaka, 2005), h. 711. 20 Sudarnoto Abdul Hakim, ed, Perpustakaan Dan Pendidikan (Jakarta: Fakultas Adab dan

Humaniora, 2005), h. 15. 21 Dady P, Rachmawan, Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan Terhadap Profesi Dan Kode

Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2010), h. 191. 22 Budi Prawati, ―Keterpakaian Koleksi Majalah Ilmiah Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran

Teknologi Pertanian Oleh Peneliti Badan Litbang Pertanian,‖ Jurnal Perpustakaan Pertanian V, Vol.1, No.

12 (2003), h. 54.

Page 35: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

22

2. Motif atau alasan dorongan yang menyebabkan ia berbuat

sesuatu.

3. Minat kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

b. Faktor Eksternal meliputi:

1. Kelengkapan koleksi

2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna

3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali

3. Cara Memanfaatkan Koleksi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa ―pemanfaatan

mengandung arti proses, cara, dan tindakan‖. Memanfaatkan koleksi

perpustakaan dapat berarti membaca koleksi diruang baca perpustakaan

(in-library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi perpustakaan

(out-library-use).23

Menurut Lancaster membatasi pengertian diruang baca dengan bentuk

pertanyaan, yaitu:24

a. Jika koleksi diambil dari rak, dan dikembalikan lagi, apakah koleksi

itu sudah dimanfaatkan?

b. Jika koleksi diambil dari rak dan sebagian dibaca, apakah koleksi itu

sudah di manfaatkan?

c. Jika koleksi ada diatas meja/ruang baca dan dibaca sekilas, apakah

koleksi itu sudah dimanfaatkan?

23 Petter Salim, Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, h. 646. 24 Lancaster, fw, If You Want to Evaluate Your Library (Illionis: Thomson-shore, 1993), h.77.

Page 36: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

23

Dari pendapat diatas dapat diketahui pemanfaatan koleksi perpustakaan

dilakukan di dalam perpustakaan dengan membacanya atau di luar

perpustakaan dengan meminjam untuk dibawa pulang.

Pemustaka dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan beberapa

cara yaitu membaca, meminjam dan memfotokopi koleksi perpustakaan.25

1. Membaca koleksi perpustakaan

Dalam kaitanya dengan pemanfaatan koleksi dengan membaca di

perpustakaan, maka perpustakaan menyediakan ruangan yang dapat

digunakan pemustaka untuk membaca dan belajar. Luas ruangan

tergantung dari jumlah pemustaka yang datang.

2. Meminjam koleksi perpustakan

Pada layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipinjam untuk dibawa

pulang memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang

pemakaiannya hanya boleh di dalam perpustakaan.

3. Memfotokopi koleksi perpustakaan

Memfotokopi koleksi perpustakaan berarti membuat salinan dari suatu

koleksi perpustakaan dengan mempergunakan mesin fotokopi.

D. Pelayanan Prima

1. Pelayanan Prima

a. Definisis Layanan Prima

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara etimologis, pelayanan

adalah perihal atau cara melayani atau kemudahan yang diberikan

25 Hari Santoso, ―Promosi Sebagai Media Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah,‖(Jurnal Perpustakaan

Sekolah, tahun 1-no 1 april 2007), hal 3.

Page 37: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

24

sehubungan dengan jasa. 26

sedangkan pima adalah sempurna atau

sangat baik. 27

Secara sederhana pelayanan prima dapat diartikan sebagai

pelayanan yang menguntungkan atau memuaskan pelanggan.28

Sedangkan menurut Djunaidi dan Mulkan Achmad layanan prima

adalah usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam

membantu kebutuhan pemustaka dengan sikap profesional dan

mampu memberikan nilai keunggulan dengan sikap kompetitif yang

sehat untuk mewujudkan visi universitas sebagai academic excellen. 29

Sementara menurut Endar Sugiarto yang di kutip oleh Murniaty

menyatakan bahwa layanan prima adalah upaya maksimal yang

mampu diberikan oleh petugas pelayanan dari suatu perusahaan

industri jasa pelayanan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan

pelanggan, sehingga tercapai suatu kepuasan. 30

Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan

yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar

kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan

kepuasan pelanggan/masyarakat.

26 Anton M Mulyono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan :

Balai Pustaka, 1988), h.504. 27 Anton M Mulyono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.701. 28 Blasius Sudarsono, Antologi Kepustakawanan Indonesia (Jakarta: Ikatan Perpustakaan Indonesia,

2006), h. 137. 29 Djunaidi, Mulkan Achmad, ―Layanan Prima Sebagai Usaha Pemberdayaan Perpustakaan,‖

Artikel diakses pada tanggal 01 Februari 2017 melalui,

http://digilib.unsri.ac.id/download/Layanan%20Prima%20Sebagai%20%Usaha%20%Pemberdayaan%20%20

%Perpustakaan.pdf. 30 Murniaty, ―Mewujudkan Pelayanan Prima Di Bagian Pelayanan Pengguna Perpustakaan,‖

Artikel diakses pada tanggal 01 Februari 2017 melalui

http://repository.usu.ac.id/bit/stream123456789282221132296412.pdf.

Page 38: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

25

b. Metode Layanan Prima

Pelayanan Prima pada akhirnya diharapkan dapat memperbaiki mutu

produk dan jasa yang ditawarkan pada pemustaka serta meningkatkan

pelayanan yang diberikan pelanggan. Untuk mencapai mutu pelayanan

prima diperlukan sebuah metode atau teknik. yaitu:31

a. Beri pemustaka suatu nilai tambah

Berikan kepada pelanggan sesuatu yang melebihi harapanya.

Dengan melebihi harapanya, maka pemustaka akan terpuaskan.

b. Latih staff perpustakaan dalam bidang teknik pengukuran mutu

internal. Staf perpustakaan harus dilatih untuk mengidentifikasi

kapan dan dimana masalah mutu muncul dan langkah-;angkah

yang dibutuhkan untuk mengoreksinya sebelum pemustaka

melihat kesalahan tersebut.

c. Kontak tetap dengan pemustaka

Komunikasi secara teratur dengan pemustaka membuat mereka

diperlihatkan, sehingga mereka dapat memaafkan kesalahan-

kesalahan tertentu yang dilakukan oleh pustakawan. Komunikasi

dapat dilakukan melalui newsletter, ucapan terima kasih, dan

sebagainya.

d. Program imbalan

Pelanggan perusahaan juga perlu mendapatkan imbalan

manakala mereka melakukan sesuatu melebihi yang menjadi

31 F. Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka; Menggunakan Metode LibQUAL+

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 6-7.

Page 39: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

26

kewajiban mereka, misalnya peminjam terbanyak, pengunjung

terbanyak.

e. Aliansi strategis dan kemitraan

Perpustakaan harus proaktif untuk melibatkan pelanggan

perusahaan sebagai mitra. Ajak mereka terlibat dalam

memberikan saran/masukan demi peningkatan mutu perusahaan.

c. Dimensi Kualitas Pelayanan Prima

Terdapat lima dimensi yang digunakan pelanggan dalam menilai

kualitas layanan dalam bidang usaha, yaitu: 32

a. Reliabilitas

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

menyampaikan layanan yang dijanjijkan secara akurat sejak

pertama kali.

b. Daya Tanggap

Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia

layanan untuk membantu para pelanggan dan merespon

permintaan mereka dengan segera.

c. Jaminan

Berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta

kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya dan

keyakinan pelanggan.

32 Fandy Tjiptono, Service Manajement Mewujudkan Layanan Prima (Yogyakarta: Andi, 2012), h.

174.

Page 40: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

27

d. Empati

Berarti bahwa perusahaan memahami masalah para

pelangganya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan

memiliki jam operasional yang nyaman.

e. Bukti fisik

Berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan,

peralatan/pelengkapan, sumber daya manusia, dan materi

komunikasi perusahaan.

2. Pelayanan Prima di Perpustakaan

Menurut Shaun Brady dkk hal yang harus di pertimbangkan ketika

memberikan layanan prima di perpustakaan adalah: 33

a. Reliability (kehandalan)

Kehandalan adalah faktor kunci dari layanan prima, karena sebuah

layanan yang konsisten dan dapat diandalkan akan dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan perpustakaan. Contoh dalam

perpustakaan adalah adanya penggunaan teknologi yang melibatkan

perpustakaan dan pemustaka sehingga dapat berinteraksi.

b. Communication (Komunikasi)

Komunikasi merupakan cara menyampaikan informasi kepada

pemustaka dalam bahasa yang mudah dipahami mereka. contohnya

komunikasi dua arah yang melibatkan pustakawan dengan pemustaka

33 Shaun Brady dkk, ―Customer Service in The Self-Service Public Library," Artikel diakses pada

tanggal 01 Februari 2017 melalui

http://plvn.net.au/sites/default/files/customer_service_excellen_in_the_selfservice_public_library_report.pdf.

Page 41: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

28

tanpa harus ada berapa pada satu tempat yang sama contohnya

Website atau media sosial.

c. Responsiveness (Respon)

Perpustakaan harus memahami dan merespon perubahan kebutuhan

informasi pemustaka. Adanya perhatian perubahan kebutuhan

informasi contohnya kebutuhan informasi tercetak ke bentuk

elektronik.

d. Understanding Your Customer (Memahami Pemustaka)

Yaitu upaya untuk mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan dan

diinginkan oleh pemustaka. Contohnya dengan membuat kotak saran

dan mengadakan survei yang melibatkan pemustaka untuk

mengetahui keinginan dan kebutuhan informasi mereka.

e. Accessbility (Akses)

Titik akses yang menjadi penentu layanan prima di mata pelanggan

adalah akses mencakup jam buka, lokasi, koleksi dan layanan yang

diberikan. Contohnya dengan adanya jam buka online serta koleksi

digital yang dapat diakses pemustaka kapan dan dimanapun tanpa

harus pergi ke perpustakaan.

f. Staffing (Pustakawan)

Dalam memberikan pelayanan prima pustakawan dituntut untuk

mencintai apa yang sudah menjadi tugas dan kewajibanya,

berorientasi kepada kepuasan pemustaka, dan menjadi pendengar

yang baik serta menunjukan empati.

Page 42: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

29

Untuk mengetahui berhasil tidaknya pelayanan prima di perpustakaan

maka di perlukan penelitian mengenai tingkat kepuasan pemustaka

terhadap perpustakaan.

E. Kepuasaan Pemustaka

1. Definisi Kepuasan Pemustaka

Dalam Kamus Istilah Psikologi Kepuasan; rasa puas atau satisfaction

adalah perasaan lega yang merupakan akibat etrcapainya suatu tujuan

(goal) atau terpunuhinya suatu kebutuhan. 34

Sementara menurut Richard Oliver yang dikutip oleh Elva Rahmah

menyatakan bahwa kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas

terpenuhinya kebutuhan. 35

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kepuasan yaitu tingkat

perasaan seseorang terhadap kinerja atau hasil yang di peroleh.

Secara umum, pengguna perpustakaan atau pemustaka dapat

dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu: 36

1. Pengguna potensial adalah pengguna yang telah ditargetkan, dan

seharusnya menjadi pengguna.

2. Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan

perpustakaan, baik pengguna aktual (pengguna yang secara teratur

berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan) maupun pengguna

aktual pasif (pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika

ada kebutuhan).

34 Fuad Hassan dkk, Kamus Istilah Psikologi (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981), h.47. 35 Elva Rahmah, ―Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas

Negeri Padang,‖ Artikel diakses pada tanggal 01 Februari 2017 melalui http://journal.unair.ac.id/download-

fullpapers-palim64c6ad268efull.pdf. 36 Rachman Hermawan, Zulfikar Zen, Etika Pustakawan (Jakarta: Sagung Seto, 2010), h. 16.

Page 43: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

30

Jadi dapat disimpulkan kepuasan pemustaka adalah apabila

pustakawan bekerja dengan baik maka pemustaka merasa puas,

namun jika pustakawan bekerja dengan tidak baik maka pemustaka

tidak merasa puas.

2. Mengukur Kepuasan Pemustaka

Terdapat tiga cara dalam mengukur kepuasan pelanggan yaitu: 37

1. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pemustaka serta

memahami tipe-tipe pemustaka.

2. Pengembangan database yang lebih akurat, termasuk data

kebutuhan dan keinginan setiap segmen pemustaka dan prubahan

kondisi.

3. Pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar

suatu kerangka strategis.

F. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Masitoh Handayani mahasiswi

Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 dengan judul

―pengaruh kinerja pegawai terhadap layanan prima di cisra; universitas

padjajaran‖. Persamaan dengan penulis adalah subjek atau topik yang

diangkat, yaitu sama-sama membahas tentang layanan prima. Yang

membedakan dengan penelitian ini adalah penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan koleksi

melalui layanan prima di perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia, sedangkan penelitian yang ditulis oleh Masitoh adalah

37 Syihabuddin Qalyubi dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi (Yogyakarta:

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2007), h. 204.

Page 44: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

31

mengetahui kinerja pustakawan dalam memberikan pelayanan prima

pada bagian layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi. Metode

yang digunakan kuantitatif dan tempat penelitianya di Cistra; Universitas

Padjajaran sedangkan peneliti menggunakan metode kuantitatif

menggunakan SPSS bertempat di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia.

2. Penelitian yang kedua dari Farhan Bukhori, mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jurusan Ilmu Perpustakaan, periode 2012, dengan

judul penelitian ―Kepuasan Pemustaka Terhadap Implementasi

Pelayanan Prima (Excellent Service) di Kantor Perpustakaan dan Arsip

Kota Administrasi Jakarta Barat‖, persamaan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti dengan peneliti sebelumnya adalah sama-sama membahas

tentang layanan prima. Perbedaanya adalah peneliti sebelumnya hanya

meneliti tentang kepuasan terhadap pelayanan prima dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan gabungan

(kualitatif dan kuantitatif) dan tempat penelitianya di Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat sedangkan

peneliti meneliti pegaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan

koleksi melalui layanan prima dengan metode penelitian kuantitatif

menggunakan SPSS dengan tempat penelitian di Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

3. Penelitian yang ketiga adalah penelitian dari ramdani, mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul ―Pemanfaatan Koleksi

Referensi sebagai Sumber Daya Perpustakaan dalam Jasa Layanan

Page 45: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

32

Informasi : Studi Kasus pada Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

mengambil tempat penelitian di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia, namun topik penelitianya berbeda jika peneliti

meneliti tentang pengaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan

koleksi melalui layanan prima dengan metode penelitian kuantitatif

menggunakan SPSS, sedangkan ramdani meneliti bagaimana

pemanfaatan koleksi referensi sebagai sumber daya perpustakaan dalam

jasa layanan informasi dengan menggunakan metode kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. 38

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap

suatu masalah penelitian yang kebenaraanya masih lemah sehingga harus

diuji secara empiris (hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti dibawah

dan thesa yang berarti kebenaran). Pernyataan atau dugaan disebut

proposisi.39

Salah satu langkah yang harus dilalui dalam pengujian hipotesis adalah

dengan menentukan formulasi hipotesisnya yaitu hipotesis nol (H0),dan

hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan

sebagai suatu pernyataan yang akan diuji. Disebut hipotesis nol karena

38 Sugiyono, Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 64. 39 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, 2nd ed(Jakarta: Bumi

Akara, 2013), h. 38.

Page 46: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

33

hipotesis ini tidak memiliki perbedaan atau perbedaanya nol dengan hipotesis

sebenarnya. Hipotesis penelitian dalam hipotesis statistik akan menjadi

hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (H1 atau Ha). Hipotesis alternatif

adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan hipotesis nol (H0). 40

untuk itulah diperlukan sebuah penelitian untuk diuji kebenaran dari hipotesis

yang sudah dibuat. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan tiga hipotesis

sebagai berikut:

Ho : tidak ada pengaruh kebutuhan informasi tehadap pemanfaatan koleksi

H1 : Ada pengaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan koleksi.

H0 : tidak ada pengaruh layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi

H2 : ada pengaruh layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi

H0 : tidak ada pengaruh kebutuhan informasi melalui layanan prima

terhadap pemanfaatan koleksi

H3 : Ada pengaruh kebutuhan informasi melalui layanan prima terhadap

pemanfaatan koleksi.

40 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, 2nd ed, h. 37-38.

Page 47: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

34

H. Bagan Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar

Bagan 2. 1 Kerangka Pemikiran

Pengaruh Kebutuhan Informasi terhadap Pemanfaatan Koleksi melalui Layanan Prima di Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia.

Kebutuhan

Informasi

(X)

Layanan Prima (Z)

Pemanfaatan

Koleksi (Y)

Metode Penelitian

Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

Normalitas

Multikolonieritas

Uji Statistik

Uji Koefisien Determinasi

Uji Signifikan Individual (Uji T)

Uji Siginifikan Simultan (Uji F)

Hasil Pengujian

Kesimpulan dan Saran

Page 48: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai suatu

variabel. Dalam hal ini, variabel mandiri, baik satu variabel ataupun lebih

(Independent) tanpa membuat perbandingan dengan variabel lain.41

Untuk pendekatan penelitian peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif untuk melakukan pengukuran terhadap gejala atau situasi yang

ada pada saat penelitian. Pendekatan kuantitatif adalah salah satu model

menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui

wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan

sampel dalam jumlah besar. 42

Dalam penelitian ini peneliti hendak

mendapatkan data kuantitatif berbentuk data numerik yang divalidasi

untuk mencerminkan dimensi dan indikator yang disebarkan kepada

populasi maupun sampel tertentu.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.43

Populasi

pada penelitian ini adalah Aparatur Sipil Negara yang menggunakan

41 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, 2nd ed, h. 8 42 UIN Syarif Hidayatullah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. (Jakarta:

UIN Jakarta Press., 2006), h.39. 43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D (Bandung: cv alfabeta, 2011), h.80.

Page 49: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

36

Layanan prima di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia berjumlah 50 ASN. (data diambil dari lampiran wawancara)

Menurut Roscoe yang di kutip oleh Uma Sekaran acuan umum untuk

menentukan ukuran sampel adalah: 44

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai

negri-pegawai swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel

setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(misalnya korelasi atau regresi berganda). Maka jumlah sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.

4. Untuk penilaian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen

yang kuat, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d

20.

Melihat dari jenis penelitian dan jumlah populasi yang ada, maka teknik

pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel

jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel di mana semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. 45

istilah lain sampel jenuh

adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. jadi

sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah keseluruhan ASN di

lingkungan MKRI yang menggunakan Layanan Prima berjumlah 50 ASN.

44 Uma Sekaran, Metode Penelitian Bisnis. (Jakarta: Salemba empat, 2006), h. 25. 45 Sugiyono, Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2011), h. 27.

Page 50: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

37

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa melalui

perantara atau data yang langsung dari sumbernya.46

Sumber data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari Mahkamah

Konstitusi dan merupakan sumber data utama. Sumber data primer

yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang

diisi responden.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung (melalui perantara) yang digunakan sebagai pelengkap untuk

diproses lebih lanjut.47

Sumber data sekunder didapati dari buku,

artikel dan dokumen elektronik yang relavan dengan permasalahan

yang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data

dan informasi dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner

Peneliti menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan

permasalahan dengan menyebarkan angket ke responden (ASN).

2. Wawancara

46 M. Muslich, Metode Kuantitatif (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 1993), h.86. 47 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Pres, 1999), h. 86.

Page 51: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

38

Wawancara dilakukan kepada satu orang pustakawan yang menjadi

penanggung jawab kordinasi dengan ASN untuk mendapatkan

informasi terkait permasalahan penelitian ini.

3. Studi Dokumen

Peneliti mencari literatur berupa dokumen-dokumen terkait dengan

penelitian ini seperti laporan tahunan Mahkamah Konstitusi, artikel,

dan lain-lain).

E. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Penggunaan

statistik deskriptif variabel penelitian agar dapat memberikan

penjelasan peneliti dalam menjabarkan hasil analisis data dari

pembahasan. 48

Dalam statistik deskriptif peneliti menggunakan distribusi frekuensi

relatif yaitu distribusi yang nilai frekuensinya tidak dinyatakan dalam

bentuk angka mutlak, akan tetapi dinyatakan dalam bentuk presentase

(%). 49

Rumus :

n = jumlah data (50 responden)

= frekuensi responden pada kelas tertentu

48 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 29.

49 Syofian siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS

Versi 17 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010).

Page 52: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

39

= frekuensi relatif atau presentase responden pada

kelas tertentu

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan

suatu instrumen. Instrumen sahih atau valid, berarti memiliki

validitas tinggi, demikian pula sebaliknya. Sebuah instrumen

dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

atau mengungkap data dari variabel yang teliti secara tepat. 50

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid (tepat/cermat) atau jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini

menggunakan Pearson Correlation (mengukur kekuatan

hubungan 2 variabel) yaitu dengan cara menghitung korelasi

antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila

nilai Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai dibawah

0,05 (nilai probabilitas/peluang/kemungkinan, jika nilai

probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan)

berarti data yang diperoleh adalah valid atau sah.51

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan

sebuah instrumen. Jadi, reabilitas menunjukan apakah instrumen

50 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, h. 303. 51 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Dipenogoro, 2009),

h. 45.

Page 53: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

40

tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama

tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan. 52

uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel (dapat dipercaya) atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel

yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga

menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. 53

jika nilai Cronbach Alpha (mengukur ketepatan indikator

kuesioner) lebih besar dari 0,6 maka dinyatakan reliabel atau dapat

dipercaya.

Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas sebagai berikut:54

Cronbach Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk

Cronbach Alpha 0,6 – 0,79 = reliabitas diterima

Cronbach Alpha 0,8 = reliabilitas baik

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik (persyaratan statistik yang harus terpenuhi) peneliti

melakukan uji normalitas, uji mulkolonieritas dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data

untuk dianalisis dengan menggunakan statistik. Melalui uji ini,

52 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, h. 298. 53 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 41. 54 priyatno, Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS (Jakarta: Mediakom, 2013), h.30.

Page 54: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

41

sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data

tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak normal. 55

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, baik variabel independen maupun dependen telah

terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Dalam uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji

normalitas Kolmogorov Smirnov 56

dengan membandingkan

distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distrbusi

normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah

ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan

normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda

antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Jika signifikansi dibawah 0,05 bearti terdapat perbedaan yang

signifikan, dan jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi

perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov

Smirnov adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang

akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data

normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Lebih lanjut, jika

signifikansi diatas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan

yang signifikan, berarti data tersebut normal dan layak dijadikan

sebagai instrumen penelitian.

55 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, h. 278. 56 Anwar Hidayat," Uji Normalitas Dengan Kolmogorv Smirnov, 2013," Artikel diakses pada

tanggal 02 Februari 2017 melalui . http://www.statistikian.com/2012/09/uji-normalitas-dengan-kolmogorov-

smirnov.html

Page 55: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

42

b. Uji Multikolonieritas

Multikolinieritas merupakan suatu kondisi dimana terjadi

korelasi/hubungan yang kuat antara variabel bebas. Uji

multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau terikat. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas didalam model regresi besar nilai Tolerance dan

VIF (Variance Infaltion Factor). Regresi bebas dari masalah

multikonieritas jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai

VIF kurang dari 10. 57

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. 58

deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara

nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya

(SRESID) dimana sumbu Y adalah yang telah di prediksi

sedangkan sumbu X adalah residualnya. Jika ada pola tertentu

maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, namun

jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

57 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS (Yogyakarta: Andi, 2011),

h. 83. 58 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. h. 95

Page 56: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

43

dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. 59

4. Uji Hipotesis

Metode Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS. Metode yang

digunakan satu variabel dependen dengan beberapa variabel

independen, dengan nilai signifikan 0,05.

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi yang berarti peramalan, merupakan teknik statistik (alat

statistik) hubungan yang digunakan untuk meramalkan atau

memperkirakan nilai dari dari suatu variabel dalam hubunganya

dengan variabel lain melalui persamaan garis regresi.

Regresi ini berbentuk regresi linear yaitu regresi yang

memperlihatkan data yang ada dapat dinyatakan berada pada satu

garis lurus (linear) dan regresi nonlinear yaitu regresi yang

memperlihatkan data yang tidak dapat dinyatakan pada satu garis

lurus. (nonlinear). 60

Regresi terdiri atas variabel independen/bebas (yang

mempengaruhi), variabel intervening (penyela) dan variabel

terikat/dependen (yang dipengaruhi). Variabel yang

mempengaruhi dalam analisis rergresi disebut sebagai variabel

prediktor dengan lambang (X) variabel yang mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan dependen dengan

59 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS.h. 97. 60 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, h. 49.

Page 57: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

44

lambang (Z) dan yang dipengaruhi disebut variabel kriterium

(dengan lambang Y). Untuk regresi ganda yaitu hubungan antara

satu variabel terikat dengan 2 atau lebih variabel terikat. 61

Regresi linear berganda adalah regresi linear dimana variabel

terikatnya (variabel Y) dihubungkan dengan dua variabel atau

lebih variabel bebas (X).62

Regresi linear ganda bertujuan untuk :63

1. Meramalkan atau memprediksi pengaruh dua variabel

prekdiktor (X) atau lebih terhadap satu variabel kretium (Y)

atau variabel terikat.

2. Membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara

2 variabel bebas (X) atau lebih dengan satu variabel terikat

(Y).

Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut: 64

X= a + b1y + e2

Z = a + b1y + e2

Y = a + b1x + b2 z+ e2

Pengaruh Kebutuhan Informasi (X) terhadap Pemanfaatan

Koleksi (Y)

Pengaruh Layanan Prima (Z) terhadap Pemanfaatan

Koleksi(Y)

61 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Dipenogoro, 2009),

h. 95. 62 Misbahuddin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, h. 88. 63 Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS (Jakarta: PT. Alex

Media Komputindo, 2010), h. 213. 64 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: cv alfabeta, 2007), h. 275.

Page 58: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

45

Pengaruh Kebutuhan Informasi (X) melalui Layanan Prima (Z)

terhadap Pemanfaatan Koleksi (Y)

Dimana:

Y = Pemanfaatan Koleksi

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Kebutuhan Informasi

Z = Layanan Prima

e = Eror

terkait dengan penggunaan alat uji regresi ganda terdapat

beberapa analisis yang digunakan, antara lain:

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi

koefisien determinasi maka semakin tinggi variabel bebas

dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

terikatnya. 65

Secara umum nilai R2 terletak pada nilai 0 sampai dengan 1 (0

≤ r ≤1). Nilai koefisien determinasi menjelaskan seberapa

besar kemampuan model atau interaksi antara Kebutuhan

Informasi melalui Layanan Prima terhadap Pemanfaatan

Koleksi.

65 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS, h. 39.

Page 59: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

46

Acuan yang menjadi ukuran seberapa besar penjelasan R2

adalah:

Secara umum nilai r² terletak pada nilai 0 sampai dengan 1 (0

≤ r ≤1). Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase

variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

persamaan regresi yang dihasilkan. Semakin mendekati nol

bersarnya koefisien determinasi (r²) suatu persamaan regresi,

semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen

terhadap nilai variabel dependen. Sebaliknya, semakin

mendekat satu besarnya koefisien determinasi (r²) suatu

persamaan regresi, semakin besar pula pengaruh semua

variabel terhadap nilai variabel dependen.

0,00-0,199 : Sangat Rendah

0,20-0,399 : Rendah

0,40-0,599 : Sedang

0,60-0799 : Kuat

0,80-1,000 : Sangat Kuat 66

2. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukan dalam model regresi

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen

yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai signifikansi

< 0,05 maka Ha diterima dan sebaliknya, jika nilai

66 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 231.

Page 60: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

47

signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak atau jika hasilnya lebih

kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen. 67

3. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual (parsial) terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat 0,05. Langkah yang digunakan untuk menguji

hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-

nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 %

atau (α) = 0,05. Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak namun

jika sign. t < 0,05 maka Ha diterima dan berarti terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen. Atau jika nilai probability t lebih kecil

dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen. 68

4. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk (1) mencari bukti ada

tidaknya hubungan korelasi antar variabel, (2) bila sudah ada

hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar

variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian

67 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS, h. 45. 68 Ibid.

Page 61: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

48

apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan)

atau tidak berarti (tidak meyakinkan. Metode yang digunakan

untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah

metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat

menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa

variabel. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut:69

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:

H0 ; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan

antara dua variabel.

Ha ; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara

dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan)

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan)

69

Jonathan Sarwono & Ely Suhati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, n.d.).

Page 62: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

49

F. Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah pendefinisian dari serangkaian variabel yang

digunakan dalam penulisan. 70

dalam penelitian metode responden yang

digunakan peneliti adalah skala likert. Pada bagian ini akan diuraikan

definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan

operasional dan cara pengukuranya.

1. Kebutuhan Informasi (X)

Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang menjadi

sebab perubahan atau timbulya variabel terikat. Atau Variabel yang

mempengaruhi atau disebut sebagai variabel prediktor dengan

lambang (X). Variabel independen pertama dalam penelitian ini

adalah Kebutuhan Informasi (X).

Kebutuhan informasi merupakan kegiatan dalam mencari informasi

yang dirasa kurang cukup dengan cara mencari ke berbagai sumber

seperti gagasan dan pengalaman seseorang (buku), kegiatan

operasional (perpustakaan), hasil penelitian dan pengamatan serta

yang lainya. Kemudian perpustakaan berupaya untuk menghimpun,

mengolah, dan menyalurkan kepada pemustaka yang menjadi

anggotanya.

Indikator dalam variabel ini adalah kebutuhan kognitif, kebutuhan

afektif, kebutuhan integrasi personal, kebutuhan integrasi sosial dan

kebutuhan berkhayal/pelarian (Excapist Needs).

70 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis : Pendekatan Filosofi Dan Praktis

(Jakarta: Indeks, 2009), h. 87.

Page 63: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

50

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).

2. Layanan Prima (Z)

Variabel intervening (penghubung) adalah variabel yang menjadi

media pada suatu hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat.71

Beberapa layanan yang dimanfaatkan oleh pemustaka yang

terdapat di perpustakaan dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu

perpustakaan, Salah satu layanannya adalah layanan prima. Layanan

prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas.

Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan

yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.

Indikator dalam variabel ini adalah reliability (kehandalan),

(communication (komunikasi), responsiveness (respon),

understanding your customer (memahami pemustaka), accessbility

(akses), staffing (pustakawan).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).

3. Pemanfaatan Koleksi (Y)

Tujuan adanya sebuah perpustakaan salah satunya untuk membantu

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka dengan

71 Syofian siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS

Versi 17.(Jakarta: PT. Grafindo Persada,2010), h. 111.

Page 64: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

51

cara memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan. pemanfaatan

koleksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemustaka dalam

memanfaatakan koleksi dengan cara dipinjam, dibaca, diteliti,

dianalisis, dan dikembangkan untuk berbagai keperluan.

Indikator dalam variabel ini adalah membaca, meminjam dan

memfotokopi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).

Page 65: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

52

Tabel 3. 1

Operational Variabel

Jenis Variabel Indikator Alat Ukur instrumen item

Kebutuhan

Informasi (X)

Kebutuhan

Kognitif

menambah/memperkuat

informasi

saya membutuhkan

informasi yang dapat

memperkuat informasi

yang sudah saya ketahui

1,2,3

menambah/memperkuat

pengetahuan

saya membutuhkan

informasi yang dapat

menambah pengetahuan

pemahaman seseorang

akan lingkungan

saya membutuhkan

informasi tentang

keadaan lingkungan

pekerjaan

Kebutuhan Afektif mendapatkan perasaan

nyaman

saya membutuhkan

informasi yang dapat

membuat saya merasa

nyaman membacanya

4,5,6

menyelesaikan

permasalahan pribadi

saya membutuhkan

informasi yang dapat

menyelesaikan

permasalahan pekerjaan

menyelesaikan tugas

pekerjaan

saya membutuhkan

informasi yang dapat

membantu tugas

pekerjaan

Kebutuhan

Integrasi Personal

menambah pengetahuan

intelektual (kredibilitas)

saya membutuhkan

informasi yang

menambah pengetahuan

intelektual

7, 8

membantu menganalisa

permasalahan pribadi

saya membutuhkan

informasi yang dapat

membantu menganalisa

permasalahan pekerjaan

Kebutuhan

Integrasi Sosial

menambah informasi

bahan diskusi

saya membutuhkan

informasi untuk

menemukan bahan

diskusi dengan orang lain

9, 10

informasi yang dapat

dibagikan dengan orang

lain

saya membutuhkan

informasi agar bisa dibagi

dengan orang lain

Kebutuhan

Berkhayal/Pelarian

melarikan diri saya membutuhkan

informasi yang dapat

11,12,13

Page 66: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

53

melepaskan diri dari

kepenatan pekerjaan

melepas ketegangan saya membutuhkan

informasi yang dapat

melepaskan ketegangan

setelah bekerja

mencari hiburan saya membutuhkan

informasi yang sifatnya

menghibur

Layanan Prima (Z) Reliability

(kehandalan) dan

Communication

(komunikasi)

penggunaan teknologi

dan komunikasi dua

arah

adanya penggunaan

teknologi membantu saya

berinteraksi dan

berkomunikasi dengan

pustakawan/perpustakaan

(Layanan Pasif)

14

Responsiveness

(respon)

perubahan kebutuhan

informasi

perpustakaan

menyediakan koleksi

tercetak /noncetak atau

elektronik untuk

memuaskan pelayanan

kepada pemustaka

15

Understanding

(memahami

pemustaka)

mengetahui kebutuhan

dan keinginan

pustakawan memahami

kebutuhan informasi saya

dengan memberitahukan

perkembangan terbaru

setiap bidang subjek.

(CAS)

16

Accessbility

(akses)

Layanan saya puas dengan layanan

kesiagaan informasi yang

diberikan perpustakaan

berupa email maupun

abstrak. (CAS)

17

Koleksi koleksi perpustakaan MK

lengkap dan sesuai

dengan kebutuhan

informasi saya

18

jam buka saya puas dengan waktu

yang diberikan untuk

berkunjung ke

perpustakaan dari pukul

08.00-04.30

19

Lokasi lokasi perpustakaan

mudah di akses

20

Page 67: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

54

Staffing

(Pustakawan)

tugas dan kewajiban pustakawan menjalankan

tugas menawarkan

koleksi kepada ASN

sebagai pertimbangan

pengadaan selanjutnya

(Preventif)

21

kepuasan pemustaka saya merasa puas dengan

layanan antar yang

diberikan perpustakaan

(Delivery Order)

22

pendengar baik pustakawan

mendengarkan dengan

baik akan saran dan

masukan untuk koleksi

maupun untuk

perpustakaan (Layanan

Pasif)

23

Pemanfaatan

Koleksi (Y)

Membaca Membaca saya membaca judul buku

terlebih dahulu

24

saya membaca daftar isi

terlebih dahulu

25

saya membaca

keseluruhan buku

26

Meminjam meminjam saya meminjam koleksi

setiap berkunjung ke

perpustakaan

27

Memfotokopi Memfotokpi saya pernah memfotokopi

koleksi perpustakaan

28

Page 68: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

55

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb

Observasi X

Pengajuan ProposalX

Bimbingan X X X X

Penelitian X X X X X

Sidang X

Jenis

Kegiatan

Tahun 2015/2016 Tahun 2016/2017

G. Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Jakarta

Pusat yang berlokasi di Jl. Medan Merdeka Barat No. 6

Tabel 3. 2

Jadwal Penelitian

Page 69: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

1. Latar Belakang Pendirian dan Sejarah Singkat Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Pada bab ini penulis dalam mendapatkan sumber data, penulis

peroleh melalui brosur dan website resmi Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia., wawancara yang dilakukan dengan pihak

yang ada kaitannya dengan subyek penelitian ini, yaitu koordinator

perpustakaan dan pustakawan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia.

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah

Perpustakaan khusus yang mengoleksi informasi tentang Hukum dan

Tata Negara, serta informasi yang berkaitan dengannya seperti Politik,

Administrasi Negara serta Sejarah dan Biografi.

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

merupakan unit pendukung bagi Hakim Konstitusi, Tenaga Ahli, serta

Peneliti di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia secara organisasi berada di

bawah Pusat Penelitian dan Pengkajian perkara, pengelolaan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (Pusat P4TIK) Sekretariat Jenderal

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia secara

administratif mulai berdiri sejak Agustus 2004 bersamaan dengan

Page 70: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

57

lahirnya SK Sekjen MKRI NO.357/Kep/Set.MK/2004 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia, namun secara operasional Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia baru berjalan mulai Januari

tahun 2005.

Sedangkan secara fungsional kedudukan Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mendukung langsung kepada

hakim konstitusi dalam membuat keputusan melalui ketersediaan

referensi dan literatur. Berdirinya Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia diawali dengan diadopsinya ide Mahkamah

Konstitusi (Constitutional Court) dalam amandemen konstitusi yang

dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2001

sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C,

dan Pasal 7B Undang-Undang Dasar 1945 hasil Perubahan Ketiga yang

disahkan pada 9 Nopember 2001. Ide pembentukan Mahkamah

Konstitusi merupakan salah satu perkembangan pemikiran hukum dan

kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20.

Awal berdirinya, Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia hanya memiliki satu orang pengelola dan hanya tersedia 200

eksemplar buku, serta menggunakan ruangan 4 x 6 meter persegi. Dan

pada tahun 2005 sumber daya manusia (SDM) di Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menjadi 3 orang, dan koleksi-

koleksi buku bertambah menjadi 1500 eksemplar dengan satu unit

komputer. Pada tahun 2007 Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Page 71: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

58

Republik Indonesia menempati ruangan baru di lantai 5. Dan pada tahun

2008 terjadi pengembangan ruang di lantai 6 dengan desain khusus, 4

sumber daya manusia (SDM), jumlah koleksi buku mencapai 7000

eksemplar dan terpasang Sistem Pengaman (RFID).

Kemudian pada tahun 2009 terjadi pengembangan lantai 6 dan

16, dengan 5 sumber daya manusia (SDM), dan untuk jumlah koleksi

buku menjadi 12.000 eksemplar ditambah dengan koleksi e-Book.

Selanjutnya pada tahun 2012, Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia dilengkapi dengan kebutuhan infrastruktur di lantai 8

dan 16 dengan jumlah koleksi mencapai 7.243 judul dan 14.308

eksemplar.

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi terdapat tiga tempat, pertama

perpustakaan dilantai 16 yang khususkan untuk para hakim ketika

membutuhkan referensi ketika menangani suatu kasus permasalahan,

maka tidak heran perpustakaan dilantai 16 hanya berisi kumpulan

referensi yang ditujukan untuk kalangan hakim untuk memutuskan suatu

perkara. Kedua perpustakaan lantai 8 yang khususkan untuk Aparatur

Sipil Negara atau pegawai yang bekerja di lingkungan Mahkamah

Konstitusi dan juga untuk kalangan umum seperti mahasiswa dll.

Perpustakaan dilantai 8 ini terdiri dari koleksi umum yang memudahkan

ASN, peneliti maupun mahasiswa dalam mencari bahan informasi yang

dibutuhkan. Perpustakaan yang ketiga berada di daerah puncak cisarua di

pusat diklat yang membantu ketika ada pendiklatan untuk pemerintahan.

Page 72: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

59

Kemudian Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia mulai melakukan legalisasi fungsional sumber daya manusia

(SDM) serta peningkatan kualitas berstandar kompetensi tersertifikasi.

Selanjutnya, Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

melakukan eksistensi organisasi baru dalam program reformasi birokrasi

maupun kerjasama dengan perpustakaan institusi lain.

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia bukan

hanya untuk kepentingan intern Lembaga Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia seperti kebutuhan informasi bagi hakim konstitusi,

panitera pengganti maupun peneliti, namun juga membuka kesempatan

seluas-luasnya kepada publik. Misalnya praktisi hukum, peneliti dari

perguruan tinggi dan pemerhati hukum lainnya untuk menggunakan

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

‖Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia juga

menjalin kerjasama dengan Pusat Kajian Konstitusi (PKK) di 39

perguruan tinggi, perpustakaan nasional sebagai pembina. Kegiatan

selain itu, Mahkamah Konstitusi juga turut serta dalam pameran, book

fair, penyebaran informasi melalui leaflet, brosur dan lainnya‖72

2. Visi dan Misi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia

Visi dan misi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia adalah sebagai berikut:

72Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, ―Sejarah Singkat Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia.‖ Diakses pada tanggal 08 Oktober 2016 melalui

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=website.BeritaInternalLengkap&id=3935.

Page 73: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

60

Visi :

‖Menjadi Perpustakaan dan Pusat Informasi Hukum Terlengkap di

Indonesia.”

Misi :

“Untuk Mewujudkan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia sebagai Perpustakaan yang menyediakan referensi hukum

yang terlengkap di Indonesia dan Membantu tugas, fungsi dan kewajiban

konstitusional Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam

membangun masyarakat Indonesia yang sadar Konstitusi.”

3. SDM & Struktur Organisasi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia

Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI)

merupakan Supporting System Unit (unit pendukung) bagi hakim

konstitusi, tenaga ahli, peneliti, serta Aparatur Sipil Negara atau pegawai

Mahkamah Konstitusi. Secara organisasi, perpustakaan MK bertanggung

jawab langsung kepada Kapuslitka dan secara fungsional berkolaborasi

dengan peneliti dan tenaga ahli dalam mendukung hakim konstitusi.

Sedangkan Pusat Penelitian dan Pengkajian bertanggung jawab kepada

Sekretariat jendral MK, lalu Sekjen MK bertanggung jawab kepada ketua

MK.

Sementara ini Pegawai/Pustakawan MK berjumlah 5 orang, yaitu

ibu Lina Herlina sebagai kordinator Perpustakaan MK dibantu oleh 3

pustakawan lainya dan satu orang ditugaskan untuk Perpustakaan

Page 74: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

61

Pusdiklat Cisarua. Berikut adalah SDM Pustakawan serta latar belakang

pendidikanya.

Tabel 4. 1

SDM Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

NO NAMA JABATAN LATAR BELAKANG

1 Lina Herlina Kordinator Pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan UNPAD S2 kebijakan

Administrasi Publik UNPAD

2 Hanindiyo Pustakawan

D3 Bahasa Jerman STBA

S1 Ilmu Perpustakaan UNPAD S2 Ilmu

Komunikasi UNPAD

3 Dewi Fitriyani Pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan UNPAD S2 Ilmu

Perpustakaan UI

4 Eling Masitoh Pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan UGM

5 Hadian Pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan UNPAD S2 Kebijakan

Administrasi Publik UNPAD

Secara struktural organisasi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia berada dibawah Pusat Penelitian dan Pengkajian,

Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Untuk

lebih jelasnya dapat di lihat di lampiran pada gambar struktur organisasi

mahkamah konstitusi.

4. Fungsi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

1. Perpustakaan MKRI adalah Supporting System Unit (Unit

Pendukung).

2. Dalam penyediaan literature bagi Hakim Konstitusi guna

menghasilkan putusan yang berkualitas.

3. Menyediakan layanan utama dan regurer. Layanan utama adalah

fungsi layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada

pengguna/pemustaka utama yaitu Hakim Konstitusi. Sedangkan

layanan reguler/umum diberikan kepada pengguna/pemustaka

lainnya yaitu peneliti, pegawai, dan para pemustaka dari luar.

Page 75: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

62

4. Fasilitas Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

a. Koleksi

Saat ini, perpustakaan MK memiliki jumlah 8901 judul, dengan

jumlah eksemplar sebanyak 18579 yang terdiri dari:

1) Informasi Literatur

Informasi yang dimaksud adalah tentang Hukum Tata Negara,

Administrasi Negara, Politik, Sosial, Laporan , Proseding,

Putusan MKRI dan lainnya yang berkaitan dengan Hukum.

2) Jurnal Hukum

Terbitan berkala tentang hukum atau tata negara yang

bersumber dari berbagai institusi baik pemerintah ataupun

swasta.

3) Informasi Aktual / Terbitan Media Massa

Terbitam Media massa cetak atau surat kabar berjumlah 5

terbitan yaitu koran Tempo, Kompas, Media Indonesia,

Republika dan Jakarta Post, serta majalah Tempo, Gatra, Digest

Reder dan National Geografic, ditambah terbitan.

4) Koleksi Undang-undang dalam berbagai bahasa, kamus,

ensiklopedi.

5) Koleksi Undang-undang, TAP MPR, Peraturan Pemerintah.

Selain itu, terdapat juga koleksi-koleksi diluar subjek hukum

tetapi jumlahnya terbatas, selain buku, perpustakaan MK juga

memiliki koleksi kamus berbagai bahasa, kamus istilah hukum,

Page 76: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

63

ensiklopedi, kumpulan kasus hukum ketatanegaraan dari

berbagai Negara dan koleksi digital.

5. Sistem, Waktu dan Jenis Layanan

Sistem layanan yang digunakan oleh Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia adalah sistem layanan terbuka, artinya

para pemakai dapat secara langsung mengakses koleksi yang ada pada

rak yang disediakan dengan pengawasan petugas. pengunjung dapat juga

menggunakan layanan secara Online dengan mengunjungi alamat

www.mahkamahkonstitusi.go.id.

Pengunjung Perpustakaan hanya diijinkan baca ditempat kecuali

para hakim konstitusi yang dapat mengakses koleksi secara keselruhan

dan dapat dipinjam seperti koleksi umum dan referensi, selain Itu

pengunjung yang dapat meminjam koleksi adalah pengunjung yang telah

terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia. Selain anggota tidak diperkenankan membawa keluar koleksi

perpustakaan dari ruang baca perpustakaan yang berada di lantai 8.

6. Jenis Layanan Prima di Perpustakaan MKRI

Perpustakaan MKRI juga menyediakan layanan prima yang

disediakan oleh perpustakaan khusus merupakan salah satu karakteristik

yang membedakan perpustakaan khusus dengan perpustakaan jenis

lainnya Beberapa jenis layanan prima yang biasanya disediakan

perpustakaan adalah layanan peminjaman, pinjam antar perpustakaan.

Menurut Standard Operasional Prosedure (SOP) yang dimiliki

Page 77: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

64

perpustakaan MK, layanan di dalam perpustakaan MK terbagi menjadi

beberapa bentuk layanan, yaitu:

1. Current Awareness Services (CAS)

Layanan kesiagaan informasi (current awareness services) bertujuan

untuk mengarahkan informasi kepada pemakai sehingga informasi

yang benar dapat sampai kepada orang yang benar dan waktu yang

tepat. Selain itu, layanan ini dilakukan oleh perpustakaan untuk

memberitahukan kepada pemakai perkembangan terbaru berkaitan

dengan bidang subjek yang mereka tekuni. Layanan dapat berupa

buletin, email, maupun abstrak dari buku terbaru yang dimiliki oleh

perpustakaan Layanan kesiagaan ini diwujudkan dengan

memberikan informasi mengenai buku-buku terbaru kepada

pengguna perpustakaan khususnya peneliti yang dimiliki

perpustakaan email maupun melalui daftar tercetak. Hal ini sesuai

dengan pernyataan dari pustakawan. (data diambil dari lampiran

wawancara)

2. Layanan pasif

Layanan yang diberikan secara pasif (menunggu), diberikan apabila

ada permintaan dari pengguna:

a) Pustakawan menerima permintaan informasi, rujukan langsung

dari hakim konstitusi tenaga ahli/ peneliti, ASN atau pemakai

lainnya.

b) Menelusuri informasi melalui katalog online atau langsung

menunjukkan pada lokasi koleksi.

Page 78: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

65

c) Memberikan koleksi yang diminta kepada pemakai.

d) Mencatat koleksi yang diminta apabila ternyata koleksi yang

dimaksud belum dimiliki.

e) Selanjutnya pustakawan akan mempertimbangkan apakah

koleksi yang dimaksud harus segera diadakan atau

ditangguhkan. (data diambil dari lampiran wawancara)

3. Layanan kerja aktif

Menyiapkan rujukan yang mungkin atau berpeluang dibutuhkan

pemakai utama (hakim konstitusi) berkaitan dengan perkara yang

akan atau sedang diperiksa di MK:

1. Pustakawan menerima informasi dari biro APP tentang

masuknya perkara.

2. Memetakan perkara secara umum untuk dibandingkan dengan

referensi yang berpelunag untuk dipakai.

3. Mencarikan rujukan dari koleksi yang dimiliki perpustakaan.

4. Apabila menemukan referensi yang dimaksud segera

diinformasikan kepada hakim konstitusi.

5. Apabila tidak ditemukan, segera mancari sumber dari sumber

lain seperti di perpustakaan lain atau melalui internet.

4. Layanan preventif

1. Menyiapkan referensi/bahan pustaka secara umum yang

dianggap berpeluang untuk dipakai.

2. Mencatat referensi yang dimaksud untuk ditawarkan kepada

pemakai.

Page 79: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

66

3. Mencatat respon atas tawaran bahan pustaka kepada pemakai,

sebagai pertimbangan pengadaan selanjutnya.

5. Layanan Antar (Delivery Order)

Selain layanan umum yang dimiliki perpustakaan MK, terdapat

layanan lain yang hanya dimiliki oleh perpustakaan khusus untuk

menunjang kebutuhan informasi ASN, peneliti dan hakim, yaitu

layanan antar (Delivery Order). Layanan ini dilakukan apabila ASN,

hakim atau peneliti meminta koleksi yang mereka pinjam diantarkan

langsung ke ruang kerja mereka. Sebelum pustakawan melakukan

layanan ini, peneliti, ASN, atau hakim sudah mengetahui koleksi apa

yang meneka akan pinjam dengan melihat katalog online

perpustakaan. Terkadang, peneliti, ASN, atau hakim tidak perlu

mencari judul dan nomor panggil dari koleksi yang mereka inginkan.

Cukup dengan menyebutkan subjek dari buku yang diinginkan

kepada pustakawan, lalu pustakawan akan langsung mencari kan

buku yang memiliki subjek yang saling berkaitan dengan yang

diminta oleh peneliti. Layanan antar ini merupakan layanan khusus

yang menjadi ciri dari perpustakaan khusus dengan perpustakaan

lainnya (data diambil dari lampiran wawancara)

Jam Buka Perpustakaan adalah :

a. Senin - Kamis; pukul 08.00 – 16.30 WIB

Istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB

b. Jumat; pukul 09.30 – 17.00 WIB

Istirahat pukul 11.30 – 13.00 WIB

Page 80: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

67

7 Gedung Serta Sarana dan Pra sarana Perpustakaan

a. Ruang Baca

1) Ruang Baca VIP

Ruang khusus yang disiapkan untuk pembaca VIP (Hakim

Konstitusi dan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia) berada di ruang baca utama lantai 8 Gedung

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang dilengkapi

sambungan kabel untuk akses Internet.

2) Ruang Baca Umum

Ruang baca yang berada di tengah ruangan perpustakaan lantai 8

berukuruan 30 x 10 m berdampingan dengan ruang baca VIP.

3) Ruang Konsultasi

Ruangan berukuran 3x2 m ini diperuntukkan pengelola

perpustakan dalam menerima permintaan konsultasi yang

berkaitan dengan penggunaan perpustakaan Dengan semua

layanan yang telah diberikan oleh Perpustakaan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia berupa gedung serta sarana dan

pra sarana perpustakaan dan layanan-layanan yang lain pada

prinsipnya merupakan sebuah komitmen perpustakaan dalam

memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan dalam melayani

penggunanya.

Layanan perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai

lebih kepada pengguna dan organisasi atau badan induk yang

membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu

Page 81: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

68

memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi

kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk

diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi

yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Identitas Responden

Responden pada penelitian ini adalah seluruh aparatur sipil negara yang

menggunakan layanan prima di perpustakaan Mahkamah Konstitusi.

Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner pada

tanggal 16-17 februari 2017. Jumlah kuesioner yang telah disebarkan

kepada responden yaitu 50 kuesioner, dan jumlah kuesioner yang

kembali serta sudah diisi yaitu sebanyak 50 atau 100% berikut

penjelasanya:

Tabel 4. 2

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Tingkat Pengembalian Kuesioner Jumlah

jumlah kuesioner yang disebar 50

jumlah kuesioner yang tidak kembali 0

jumlah kuesioner yang kembali 50

jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0

jumlah kuesioner yang dapat diolah 50

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner yang

disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 50 kuesioner.

Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh

gambaran mengenai obyek dari variabel bebas (independen) yaitu

Kebutuhan Informasi, variabel intervening Layanan Prima dan variabel

Page 82: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

69

terikat (dependen) Pemanfaatan Koleksi. Berdasarkan tanggapan

responden dari data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari

identifikasi karakteristik responden adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penyebaran kuesioner diketahui karyawan yang berjenis

kelamin perempuan yaitu sebanyak 31 orang sedangkan sisanya

sebanyak 19 adalah laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel

berikut:

Tabel 4. 3

Jenis Kelamin

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian

responden pada penelitian ini mayoritasnya berjenis kelamin

perempuan.

2. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel

Distribusi jawaban responden di ukur menggunakan distribusi frekuensi

relatif yaitu distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya tidak dinyatakan

dalam bentuk angka mutlak, akan tetapi setiap kelasnya dinyatakan

dalam bentuk presentase (%). 73

Rumus :

n = jumlah data (50 responden)

= frekuensi responden pada kelas tertentu

73 Syofian siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS

Versi 17. (Jakarta: PT. Grafindo Persada,2010), h. 9

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Laki-laki 19 38%

2 Perempuan 31 62%

Page 83: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

70

= frekuensi relatif atau presentase responden pada

kelas tertentu

Variabel X pada penelitian ini diukur melalui 13 pertanyaan yang

disebarkan ke 50 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kebutuhan informasi

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4. 4

Distribusi responden berdasarkan variabel

N0 PERNYATAAN SS S TS STS

1 saya membutuhkan informasi yang dapat memperkuat

informasi yang sudah saya ketahui 50,00% 40,00% 10,00% 0

2 saya membutuhkan informasi yang dapat menambah

pengetahuan 20,00% 74,00% 6,00% 0

3 saya membutuhkan informasi tentang keadaan

lingkungan pekerjaan 16,00% 76,00% 8,00% 0

4 saya membutuhkan informasi yang dapat membuat

saya merasa nyaman membacanya 30,00% 68,00% 2,00% 0

5 saya membutuhkan informasi yang dapat

menyelesaikan permasalahan pekerjaan 20,00% 78,00% 2,00% 0

6 saya membutuhkan informasi yang dapat membantu

tugas pekerjaan 30,00% 68,00% 2,00% 0

7 saya membutuhkan informasi yang menambah

pengetahuan intelektual 20,00% 78,00% 2,00% 0

8 saya membutuhkan informasi yang dapat membantu

menganalisa permasalahan pekerjaan 30,00% 68,00% 2,00% 0

9 saya membutuhkan informasi untuk menemukan

bahan diskusi dengan orang lain 20,00% 78,00% 2,00% 0

10 saya membutuhkan informasi agar bisa dibagi dengan

orang lain 50,00% 40,00% 10,00% 0

11 saya membutuhkan informasi yang dapat melepaskan

diri dari kepenatan pekerjaan 16,00% 76,00% 8,00% 0

12 saya membutuhkan informasi yang dapat melepaskan

ketegangan setelah bekerja 20,00% 74,00% 6,00% 0

13 saya membutuhkan informasi yang sifatnya menghibur 30,00% 68,00% 2,00% 0

Page 84: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

71

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel kebutuhan informasi

nilai pertanyaan paling tinggi adalah pernyataan no 5,7 dan 9 hal ini

dapat dilihat dengan lebih banyak responden pada 3 pernyataan masing-

masing menjawab ―setuju‖ sebesar 78,00 hal ini menunjukkan bahwa

indikator kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal, dan kebutuhan

integrasi sosial, dari ASN yang merespon langsung terhadap kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh ASN mahkamah konstitusi.

Sedangkan variabel Z intervening pada penelitian ini diukur

melalui 10 pernyataan yang disebarkan ke 50 responden dan

mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil

tanggapan terhadap Layanan Prima dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4. 5

Distribusi Berdasarkan Variabel

NO PERNYATAAN ST S TS STS

14

adanya penggunaan teknologi membantu saya

berinteraksi dan berkomunikasi dengan

pustakawan/perpustakaan (layanan pasif)

16,00% 72,00% 12,00% 0

15

perpustakaan menyediakan koleksi tercetak /noncetak

atau elektronik untuk memuaskan pelayanan kepada

pemustaka

16,00% 80,00% 4,00% 0

16

pustakawan memahami kebutuhan informasi saya

dengan memberitahukan perkembangan terbaru setaip

bidang subjek (CAS)

18,00% 70,00% 12,00% 0

17

saya puas dengan layanan kesiagaan informasi yang

diberikan perpustakaan berupa email maupun abstrak

(CAS)

38,00% 58,00% 4,00% 0

18 koleksi perpustakaan MK lengkap dan sesuai dengan

kebutuhan informasi saya 10,00% 66,00% 24,00% 0

19 saya puas dengan waktu yang diberikan untuk

berkunjung ke perpustakaan dari pukul 08.00-04.30 46,00% 44,00% 10,00% 0

20 lokasi perpustakaan mudah di akses 38,00% 58,00% 4,00% 0

21 pustakawan menjalankan tugs menawarkan kolesi 12,00% 68,00% 20,00% 0

Page 85: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

72

kepada ASN sebagai pertimbangan pengadaan

selanjutnya. (preventif)

22 saya merasa puas dengan layanan antar yang diberikan

perpustakaan (Delivery Order) 30,00% 68,00% 2,00% 0

23

pustakawan mendengarkan dengan baik akan saran

dan masukan untuk koleksi maupun untuk

perpustakaan (Layanan Pasif)

30,00% 66,00% 4,00% 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada variabel layanan prima nilai

pernyataan yang paling tinggi adalah pernyataan no 15 hal ini dapat

dilihat dengan lebih banyak responden pada pernyataan no 15 menjawab

―setuju‖ sebesar 80,00%. Hal ini menunjukkan bahwa layanan prima dari

indikator Responsivenes (respon) yang dimiliki oleh perpustakaan

mahkamah konstitusi berjalan dengan baik.

Sedangkan variabel Y (dependen) pada penelitian ini diukur melalui 5

pernyataan yang disebarkan ke 50 responden dan mempresentasikan

indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap

Layanan Prima dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Distribusi Berdasarkan Variabel

NO PERNYATAAN ST S TS STS

24 Saya membaca judul buku terlebih dahulu 16,00% 76,00% 8,00% 0

25 saya membaca daftar isi terlebih dahulu 32,00% 66,00% 2,00% 0

26 saya membaca keseluruhan buku 18,00% 70,00% 12,00% 0

27 saya meminjam koleksi setiap berkunjung ke

perpustakaan 66,00% 32,00% 2,00% 0

28 saya pernah memfotokopi koleksi perpustakaan 10,00% 68,00% 22,00% 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa pernyataan paling tinggi adalah

pernyataan no 24, hal ini dapat dilihat dengan lebih banyak responden

pada pernyataan no 24 menjawab ―setuju‖ sebesar 76,70%. Hal ini

Page 86: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

73

menunjukkan bahwa indikator membaca berpengaruh terhadap

pemanfaatan koleksi di perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia.

3. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Uji validitas pada penelitian ini

menggunakan metode Korelasi Pearson, di mana metode ini

dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item

dengan skor total. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas

ini adalah:

Jika r-hitung > r-tabel maka setiap butir pertanyaan dalam kuesioner

adalah berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya skor total

dinyatakan valid). Sedangkan jika nilai r-hitung < r-tabel maka

setiap butir pertanyaan dalam kuesioner adalah tidak berkorelasi

signifikan terhadap skor total (artinya item kuesioner dinyatakan

tidak valid). Menurut Suharsimi Arikunto r-tabel dengan jumlah

responden n=50 adalah 0,279. 74

74 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), h. 402.

Page 87: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

74

Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, maka

perlu mempunyai kriteria yang menunjukan kuat lemahnya korelasi

tersebut. 75

1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.

2. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya

hubungan kedua variabel, dengan kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

0,25 0,5 : Korelasi cukup kuat

05 – 0,75 : Korelasi kuat

0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

3. Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukan

arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika

variabel 1 besar maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya,

korelasi negatif menunjukan arah yang berlawanan, artinya jika

variabel 1 besar maka variabel 2 menjadi kecil.

4. Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan

ketentuan sebagai berikut:

Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel

signifikan.

Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak

signifikan.

5. Berdasarkan tanda (**,*) pada SPSS

75

Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi

Yogyakarta, 2006).h. 86-87.

Page 88: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

75

Signifikan atau tidaknya kedua variabel dapat dilihat juga dari

adanya (**,*). Jika muncul tanda tersebut pada data yang

dikorelasikan atau diuji validitas. Maka data tersebut signifikan

dan valid.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan 50 sampel dan diolah

menggunakaan SPSS.

Tabel 4. 7

Tabel Uji Validitas Variabel X (AKI)

Kuesioner Pearson

Correlation

Keterangan Sign Keterangan

AKI 1 0,498 Cukup kuat 0,00 VALID

AKI 2 0,624 Kuat 0,00 VALID

AKI 3 0,611 Kuat 0,00 VALID

AKI 4 0,797 Sangat Kuat 0,00 VALID

AKI 5 0,740 Kuat 0,00 VALID

AKI 6 0,797 Sangat Kuat 0,00 VALID

AKI 7 0,740 Kuat 0,00 VALID

AKI 8 0,797 Sangat Kuat 0,00 VALID

AKI 9 0,740 Kuat 0,00 VALID

AKI 10 0,498 cukup kuat 0,00 VALID

AKI 11 0,611 Kuat 0,00 VALID

AKI 12 0,624 Kuat 0,00 VALID

AKI 13 0,732 Kuat 0,00 VALID

Skor Total 1 - - VALID

Untuk lebih jelasnya maka peneliti akan menganalisis hasil

output SPSS uji validitas sebagai berikut:

1) Pernyataan mengenai kebutuhan informasi

a) Pernyataan 1 menunjukan korelasi sebesar 0,498 berada

pada kriteria 0,25-0,5 maka dapat ditafsirkan korelasi

cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya

Page 89: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

76

probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

b) Pernyataan 2 menunjukan korelasi sebesar 0,624 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

c) Pernyataan 3 menunjukan korelasi sebesar 0,611 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

d) Pernyataan 4 menunjukan korelasi sebesar 0,797 berada

pada kriteria 0,75-1 maka dapat ditafsirkan korelasi sangat

kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya

probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

e) Pernyataan 5 menunjukan korelasi sebesar 0,740 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

f) Pernyataan 6 menunjukan korelasi sebesar 0,797 berada

pada kriteria 0,75-1 maka dapat ditafsirkan korelasi sangat

Page 90: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

77

kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya

probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

g) Pernyataan 7 menunjukan korelasi sebesar 0,740 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

h) Pernyataan 8 menunjukan korelasi sebesar 0,797 berada

pada kriteria 0,75-1 maka dapat ditafsirkan korelasi sangat

kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya

probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

i) Pernyataan 9 menunjukan korelasi sebesar 0,740 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

j) Pernyataan 10 menunjukan korelasi sebesar 0,498 berada

pada kriteria 0,25-0,5 maka dapat ditafsirkan korelasi

cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya

probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

Page 91: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

78

k) Pernyataan 11 menunjukan korelasi sebesar 0,611 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

l) Pernyataan 12 menunjukan korelasi sebesar 0,624 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

m) Pernyataan 13 menunjukan korelasi sebesar 0,732 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas

< 0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan

(valid).

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai korelasi antara tiap

item dengan skor total item. Nilai skor total ini dibandingkan

dengan r tabel. R tabel dicari pada signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi

dan jumlah data (n)= 50, maka didapat r tabel sebesar 0,279. (lihat

lampiran). Untuk variabel (X) semua item memiliki nilai lebih dari

0,279. Jadi keseluruhan item pada variabel X adalah valid.

Tabel 4. 8

Uji Validitas Variabel Z (LP)

Kuesioner Pearson

Correlation

Keterangan Sign Keterangan

LP 1 0,733 Kuat 0,00 VALID

Page 92: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

79

LP 2 0,470 Cukup kuat 0,01 VALID

LP 3 0,704 Kuat 0,00 VALID

LP 4 0,693 Kuat 0,00 VALID

LP 5 0,685 Kuat 0,00 VALID

LP 6 0,524 Kuat 0,00 VALID

LP 7 0,693 Kuat 0,00 VALID

LP 8 0,664 Kuat 0,00 VALID

LP 9 0,536 Kuat 0,00 VALID

LP 10 0,579 Kuat 0,00 VALID

Jumlah Total 1 VALID

2) Pernyataan mengenai layanan prima

a) Pernyataan 1 menunjukan korelasi sebesar 0,733 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

b) Pernyataan 2 menunjukan korelasi sebesar 0,470 berada pada

kriteria 0,25-0,5 maka dapat ditafsirkan korelasi cukup kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,01 artinya probabilitas <

0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

c) Pernyataan 3 menunjukan korelasi sebesar 0,704 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

d) Pernyataan 4 menunjukan korelasi sebesar 0,694 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

Page 93: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

80

e) Pernyataan 5 menunjukan korelasi sebesar 0,685 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

f) Pernyataan 6 menunjukan korelasi sebesar 0,524 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

g) Pernyataan 7 menunjukan korelasi sebesar 0,693 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

h) Pernyataan 8 menunjukan korelasi sebesar 0,664 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

i) Pernyataan 9 menunjukan korelasi sebesar 0,536 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

j) Pernyataan 10 menunjukan korelasi sebesar 0,579 berada

pada kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas <

0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

Page 94: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

81

Berdasarkan tabel diatas keseluruhan hasil uji validitas pada variabel

Z (intervening) memiliki nilai lebih dari 0,279 , jadi keseluruhan

item pada variabel Z adalah valid.

Tabel 4. 9

Uji Validitas Variabel Y (PK)

Kuesioner Pearson

Correlation

Keterangan Sign Keterangan

PK 1 0,553 Kuat 0,00 VALID

PK 2 0,466 Cukup Kuat 0,01 VALID

PK 3 0,733 Kuat 0,00 VALID

PK 4 0,491 Cukup Kuat 0,00 VALID

PK 5 0,641 Kuat 0,00 VALID

skor total 1 - - VALID

3) Pernyataan mengenai pemanfaatan koleksi

a) Pernyataan 1 menunjukan korelasi sebesar 0,553 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

b) Pernyataan 2 menunjukan korelasi sebesar 0,466 berada pada

kriteria 0,25-0,5 maka dapat ditafsirkan korelasi cukup kuat.

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,01 artinya probabilitas <

0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

c) Pernyataan 3 menunjukan korelasi sebesar 0,733 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

d) Pernyataan 4 menunjukan korelasi sebesar 0,491 berada pada

kriteria 0,25-0,5 maka dapat ditafsirkan korelasi cukup kuat.

Page 95: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

82

Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas <

0,05 maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

e) Pernyataan 5 menunjukan korelasi sebesar 0,641 berada pada

kriteria 0,5-0,75 maka dapat ditafsirkan korelasi kuat. Nilai

signifikansi r-hitung sebesar 0,00 artinya probabilitas < 0,05

maka hubungan antar variabel adalah signifikan (valid).

Berdasarkan tabel diatas keseluruhan hasil uji validitas pada variabel

Y memiliki nilai lebih dari 0,279, jadi keseluruhan item pada

variabel Y adalah valid.

B. Hasil Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari

waktu ke waktu.

Pengujian dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Cronbach

Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4. 10

Uji Realibilitas Data

Variabel Cronbach

Alpha

Keterangan Item Ketarangan

AKI (X) 0,760 Diterima 13 Reliabel

PL (Z) 0,755 Diterima 10 Reliabel

PK (Y) 0,721 Diterima 5 Reliabel

Dari tabel diatas dapat diketahui variabel X memiliki nilai Cronbach

Alpha sebesar 0,760, variabel Z (Intervening) sebesar 0,755 dan variabel

Page 96: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

83

Y sebesar 0,721. Karena nilai ketiga variabel tersebut diatas 0,6 maka

dapat di simpulkan reliabilitas diterima, hal ini membuktikan bahwa

penelitian ini dapat dilanjutkan.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai data

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi normal atau mendekati normal.

Untuk menegaskan hasil uji normalitas, peneliti menggunakan uji

Kolmoogorov Smirnov dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 11

Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean ,0

Std. Deviation 1,21

Most Extreme Differences Absolute ,082

Positive ,051

Negative -,082

Test Statistic ,082

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov di atas. Terlihat nilai

Asymp. Sig sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan

bahwa pada data penelitian ini terdistribusi secara normal, sekali lagi

Page 97: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

84

hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya. Maka data tersebut layak

digunakan sebagai penelitian.

b. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi klasik multikolinieritas ini digunakan untuk mengukur

tingkat keeratan hubungan/pengaruh antar variabel bebas. Data

penelitian harus terbebas dari gejala multikolinieritas, gejala ini

ditunjukan dengan kolerasi antar variabel independen. Pengujian ada

tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan memperlihatkan

nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta

nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance-nya. Nilai dari VIF

antara 0 sampai dengan 10 menandakan tidak adanya gejala

multikolieritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. 76

berikut tabel hasil

uji multikolinieritas.

Tabel 4. 12

Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Kebutuhan Informasi 0,801 1,248

Layanan Prima 0,801 1,248

tabel di atas menunjukan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala

multikolinieritas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Nilai tolerance yang di

76 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS, h. 83.

Page 98: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

85

perbolehkan hanya mencapai 10 maka data diatas dapat dipastikan

tidak terjadi gejala multikolinieritas. Karena data diatas menunjukan

bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,10 (0,801 > 0.10) dan nilai

VIF lebih kecil dari 10 (1,248 < 10), keadaan seperti itu membuktikan

tidak terjadinya gejala multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika tetap, maka disebut homokedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.77

deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu pada

grafik Scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. 78

Gambar 4. 1

Uji Heteroskedastisitas

77Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS.h. 139. 78 Ibid..h. 140.

Page 99: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

86

Terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil tersebut menunjukan abhwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian,

model regresi ini layak dipakai untuk variabel analisis kebutuhan

informasi, layanan prima dan pemanfaatan koleksi.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Kefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel indepeden Kebutuhan Informasi dan variabel

intervening Layanan Prima dalam menjelaskan variasi dependen

Pemanfaatan Koleksi. Nilai variabel seluruhnya dapat dijelaskan

oleh variabel independen. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika

nilai (R2) semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen untuk menjelaskan fluktuasi

variabel dependen.

Tabel 4. 13

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,604a ,365 ,338 1,240

Berdasarkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,365 atau 36,5% hal

ini menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel

independen yaitu kebutuhan informasi dan variabel intervening

layanan prima terhadap variabel dependen pemanfaatan koleksi

Page 100: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

87

sebesar 36,5% atau bernilai rendah, sedangkan sisanya 63,5%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian

ini.

b. Uji Signifikan Simultan F (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen

atau bebas yang dimasukan dalam model regresi secara bersama-

sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi

0,05.

Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji Anova sebagai berikut:

Tabel 4. 14

Uji Signifikan Simultan F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 41,623 2 20,812 13,530 ,000b

Residual 72,297 47 1,538

Total 113,920 49

Hasil uji Simultan F dapat dilihat bahwa F diperoleh 13,530

dengan tingkat signifikasi 0,000 karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel Kebutuhan Informasi melalui layanan prima (variabel

intervening) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) dan

signifikan terhadap variabel Pemanfaatan koleksi.

Page 101: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

88

c. Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)

Uji t menunjukan ada atau tidaknya pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel ndependen secara

individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikansi 0,05. 79

Tabel 4. 15

Hasil Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,826 1,956 2,978 ,005

Kebutuhan

Informasi

,132 ,045 ,382 2,942 ,005

Layanan Prima ,145 ,058 ,328 2,530 ,015

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan informasi

melalui layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi menunjukan

pengaruh yang signifikan. Berikut adalah hasil penjelasan mengenai

pengaruh antar variabel independen terhadap pemanfaatan koleksi:

1. Hasil Uji H1 : Ada pengaruh Kebutuhan Informasi terhadap

Pemanfaatan Koleksi

Hasil uji t untuk kebutuhan informasi (X) terhadap pemanfaatan

koleksi (Y) menunjukan nilai signifikan 0,005 dan t hitung

menunjukan nilai 2,942 , artinya nilai signifikan lebih kecil dari

79 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 88.

Page 102: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

89

nilai probabilitas 0,05 (0,005 < 0,05), maka kesimpulan yang dapat

diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan

bahwa variabel kebutuhan informasi memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel pemanfaatan koleksi.

2. Hasil Uji H2 : Ada pengaruh layanan prima terhadap

pemanfaatan koleksi

Hasil uji t untuk layanan prima (Z) terhadap pemanfaatan koleksi

(Y) menunjukan nilai signifikan 0,015, artinya nilai signifikan

lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,015 < 0,05), maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak dan H2 diterima.

Hal ini menunjukan bahwa variabel layanan prima memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel pemanfaatan koleksi.

3. Hasil Uji H3 : Ada pengaruh kebutuhan informasi melalui

layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Y = 5,826 + 0,132 (X) + 0,145 (Z)

Dimana :

Y : Pemanfaatan Koleksi

5,826 : Konstanta

0,132 + 0,145 : Koefisien

X : Kebutuhan Informasi

Z : Layanan Prima

Page 103: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

90

Dapat dilihat dari konstanta sebesar 5,826 hal ini

menunjukan jika tidak ada variabel independen yaitu kebutuhan

informasi dan variabel intervening yaitu layanan prima maka nilai

variabel dependen atau pemanfaatan koleksi nilainya hanya 5,826

yang berarti variabel independen kebutuhan informasi dan variabel

intervening layanan prima berpengaruh terhadap dependen

pemanfaatan koleksi.

Angka koefisien X sebesar 0,132 menunjukan bahwa

terdapat peningkatan kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan

koleksi, dan angka koefisien Z sebesar 0,145 menunjukan bahwa

terdapat peningkatan layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi.

d. Analisis Korelasi Antar Variabel

Tabel 4. 16 hasil Uji Korelasi

Correlations

Kebutuhan

informasi Layanan prima

Pemanfaatan

koleksi

Kebutuhan

Informasi

Pearson Correlation 1 ,446**

,528**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000

N 50 50 50

Layanan Prima Pearson Correlation ,446**

1 ,499**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000

N 50 50 50

Pemanfaatan

Koleksi

Pearson Correlation ,528**

,499**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 104: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

91

1. Korelasi antara kebutuhan informasi dan layanan prima

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel kebutuhan

informasi dan layanan prima sebesar 0,446. Untuk menafsirkan angka

tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 80

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:

H0 ; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel.

Ha ; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan)

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan)

Korelasi sebesar 0,446 mempunyai maksud hubungan antara variabel

kebutuhan informasi dan layanan prima cukup kuat dan searah, artinya

apabila terjadi kenaikan kebutuhan informasi maka layanan prima pun

mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi kedua variabel

tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 < 0,05 maka cukup bukti

untuk menolak H0 ; p = 0 dan menerima Ha ; p ≠ 0 sehingga korelasi

80

Jonathan Sarwono & Ely Suhati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. h. 200

Page 105: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

92

bersignifikan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan yang cukup

kuat antara kebutuhan informasi dan layanan prima.

2. Korelasi antara kebutuhan informasi dan pemanfaatan koleksi

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel kebutuhan

informasi dan pemanfaatan koleksi Korelasi sebesar 0,528 mempunyai

maksud hubungan antara variabel kebutuhan informasi dan pemanfaatan

koleksi kuat dan searah, artinya apabila terjadi kenaikan kebutuhan

informasi maka pemanfaatan koleksi pun mengalami kenaikan, begitu juga

sebaliknya. Korelasi kedua variabel tersebut mempunyai probabilitas

sebesar 0,000 < 0,05 maka cukup bukti untuk menolak H0 ; p = 0 dan

menerima Ha ; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. Hal ini menunjukan

bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kebutuhan informasi dan

pemanfaatan koleksi

3. Korelasi antara layanan prima dan pemanfaatan koleksi

Korelasi sebesar 0,499 mempunyai maksud hubungan antara variabel

layanan prima dan pemanfaatan koleksi cukup kuat dan searah, artinya

apabila terjadi kenaikan layanan prima maka pemanfaatan koleksi pun

mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi kedua variabel

tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka cukup bukti

untuk menolak H0 ; p = 0 dan menerima Ha ; p ≠ 0 sehingga korelasi

bersignifikan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan yang cukup

kuat antara layanan prima dan pemanfaatan koleksi.

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

Page 106: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

93

Menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula sebagai

berikut:

1. Pengaruh kebutuhan informasi terhadap layanan prima

X → Z = 0,446

2. Pengaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan koleksi

X → Y = 0,528

3. Pengaruh layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi

Z → Y = 0,499

f. Menghitung Pengaruh tidak langsung (indirect Effect)

Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula

sebagai berikut:

1. Pengaruh kebutuhan informasi melalui layanan prima terhadap

pemanfaatan koleksi

X→ Z → Y = 0,446 X 0,528 X 0,499 = 0,11750581

g. Menghitung pengaruh total

1. Pengaruh kebutuhan informasi melalui layanan prima terhadap

pemanfaatan koleksi:

X→ Z → Y = 0,446 + 0,528 + 0,499 = 1,473

h. Diagram jalur

Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel data

dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:

Kebutuhan Informasi

(X)

Layanan Prima

(Z)

Pemanfaatan

Koleksi (Y)

Page 107: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

94

1. Pengaruh kebutuhan informasi terhadap layanan prima secara

langsung sebesar 0,446.

2. Pengaruh kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan koleksi secara

langsung sebesar 0,528.

3. Pengaruh layanan prima terhadap pemanfaatan koleksi secara

langsung sebesar 0,499.

6. Hubungan Antara Kebutuhan Informasi, Pemanfaatan Koleksi dan

Layanan Prima

Pada kenyataanya seluruh aspek kehidupan manusia itu

membutuhkan informasi, informasi yang diharapkan dapat menunjang

berbagai aktivitas atau pekerjaan, baik yang bersifat praktis atau ilmiah.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya pegawai atau Aparatur Sipil

Negara (ASN) membutuhkan informasi untuk memecahkan suatu

permasalahan atau untuk membantu pengambilan keputusan dan untuk

peningkatan pola kehidupan yang terus menerus menuju kompleksitas

yang semakin tinggi.

Pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan hal yang penting

bagi setiap perpustakaan. Dimana pemanfaatan koleksi dapat dijadikan

bukti atau suksesnya suatu perpustakaan. Perpustakaan dikatakan sukses

atau berhasil jika pemustaka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan

baik dan dari pemanfaatan perpustakaan itu, pemustaka dapat terpenuhi

kebutuhan informasi untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

pekerjaanya.

Page 108: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

95

Layanan perpustakaan merupakan faktor yang melatar belakangi

keberhasilan suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi

pengguna termasuk juga layanan informasi yang tepat untuk membantu

usaha pemenuhan kebutuhan informasi penggunanya seperti pendidikan,

rekreasi, pribadi dan ekonomi dari anggota masing-masing, sesuai

dengan misi perpustakaan.81

Layanan prima pada perpustakaan tidak lagi

secara tradisional dan pasif tetapi menuju layanan yang proaktif, yaitu

berupa penyebaran informasi yang bermanfaat bagi pemustaka.

Dari paparan diatas peneliti merancang konsep hubungan

pengaruh kebutuhan informasi melalui layanan prima terhadap

pemanfaatan koleksi di Perpustakaan. Penelitian ini terdiri dari variabel

independen (terikat) kebutuhan informasi (X) variabel intervening

layanan prima (Z) dan variabel dependen (bebas) pemanfaatan koleksi

(Y).

Untuk menggambarkan hubungan antar variabel disajikan dalam

bentuk gambar dibawah ini:

Bagan 4 1 hubungan antar variabel

C. Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti akan membahasa hasil dari jawaban-jawaban

responden terhadap kuesioner yang telah diisi oleh ASN Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia. Setelah mengetahui skor rata-rata dari tiap pernyataan, maka

81 Reference and User Services Assiciation, ―Information Service for Information Consumers:

Guidlines for Providers,‖ Artikel diakses pada tanggal 01 Februari 2017 melalui

http://www.ala.org/rusa/resources/guidlines/guidlenesinformas=tion.html.

Kebutuhan Informasi

(X)

Layanan Prima

(Z)

Pemanfaatan

Koleksi (Y)

Page 109: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

96

tahap berikutnya adalah menafsirkan skor rata-rata. Untuk menafsirkan skor rata-

rata, penulis menggunakan skor skala interval. Untuk menentukan skala interval,

yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah.

Rumus skala interval yaitu:

Keterangan : Nilai Maksimal = Sangat Tinggi (4)

Nilai Minimum = Sangat Rendah (1)

Jumlah Kelas = Sangat Rendah,

Rendah, Tinngi, Sangat Tinggi (4)

Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah empat, dimana skor terendah

adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka dapat diketahui jarak antara

setiap titik adalah 0,75, sehingga diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut 82

:

Nilai besar 1,00 – 1,75 = sangat rendah

Nilai besar 1,75 – 2,50 = rendah

Nilai besar 2,50 – 3, 25 = tinggi

Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi

Berdasarkan nilai uji statistik deskriptif nilai rata-rata (mean )indikator setiap

pernyataan pada kuesioner sebagai berikut:

1. Variabel Kebutuhan Informasi

Tabel 4. 17 Descriptive Statistic Variabel X

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

aki1 50 2 4 3,40 ,670

aki2 50 2 4 3,14 ,495

82 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001). h. 23.

Page 110: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

97

aki3 50 2 4 3,08 ,488

aki4 50 2 4 3,28 ,497

aki5 50 2 4 3,18 ,438

aki6 50 2 4 3,28 ,497

aki7 50 2 4 3,18 ,438

aki8 50 2 4 3,28 ,497

aki9 50 2 4 3,18 ,438

aki10 50 2 4 3,40 ,670

aki11 50 2 4 3,08 ,488

aki12 50 2 4 3,14 ,495

aki13 50 2 4 3,28 ,497

Jumlahtotal 50 31 52 41,90 4,404

a. Indikator kebutuhan kognitif

Pernyataan no 1,2 dan 3 mengenai ASN membutuhkan informasi yang

dapat memperkuat informasi yang sudah diketahui, ASN membutuhkan

informasi yang dapat menambah pengetahuan dan ASN membutuhkan

informasi tentang keadaan lingkungan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari

descriptive variabel dengan rata-ratanya yaitu 3,40, 3,14 dan 3,08 yang

berada pada skala 2,50-3,25 dan 3,25-4,00 ini menunjukan bahwa variabel

kebutuhan informasi bernilai tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan data

tersebut dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan bahwa benar

ASN membutuhkan informasi yang dapat memperkuat atau menambah

informasi, pengetahuan dan pemahamanan seseorang akan lingkunganya.

b. Indikator afektif

Pernyataan no 4,5 dan 6 mengenai ASN membutuhkan informasi yang

dapat membuatnya merasa nyaman ketika membacanya, ASN

membuthkan informasi yang dapat menyelesaikan permasalahan pekerjaan

dan ASN membutuhkan informasi yang dapat membantu tugas pekerjaan.

Page 111: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

98

Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan rata-ratanya yaitu

3,28, 3,18 dan 3,28 yang berada pada skala 2,50-3,25 dan 3,25-4,00 ini

menunjukan bahwa variabel kebutuhan informasi bernilai tinggi dan

sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut dan sesuai dengan teori yang

peneliti cantumkan bahwa benar ASN membutuhkan informasi karena

ingin mendapatkan perasaan nyaman, memperoleh informasi yang dapat

membantu menyelesaikan permasalahan pekerjaan dan menyelasaikan

tugas pekerjaan.

c. Indikator kebutuhan integrasi personal

Pernyataan no 7 dan 8 mengenai ASN membutuhkan informasi yang

dapat menambah pengetahuan intelektual, dan ASN membutuhkan

informasi yang dapat membantu menganalisa permasalahan pekerjaan .

Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel rata-ratanya yaitu 3,18 dan

3,28 yang berada pada skala 2,50-3,25 dan 3,25-4,00 ini menunjukan

bahwa variabel kebutuhan informasi bernilai tinggi dan sangat tinggi.

Berdasarkan data tersebut dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan

bahwa benar ASN membutuhkan informasi karena ingin menambah

pengetahuan intelektual (kredibilitas) dan kebutuhan informasi karena

ingin mengetahui informasi yang dapat membantu menganalisa

permasalahan pekerjaan (kepercayaan).

d. Indikator kebutuhan integrasi sosial

Pernyataan no 9 dan 10 mengenai ASN membutuhkan informasi untuk

menemukan bahan diskusi dengan orang lain, dan ASN membutuhkan

informasi agar bisa dibagi dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat dari

Page 112: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

99

descriptive variabel dengan rata-ratanya yaitu 3,18 dan 3,40 yang berada

pada skala 2,50-3,25 dan 3,25-4,00 ini menunjukan bahwa variabel

kebutuhan informasi bernilai tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan data

tersebut dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan bahwa benar

Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau

berkelompok dengan orang lain.

e. Indikator kebutuhan berkhayal/pelarian (Excapist Needs)

Pernyataan no 11, 12 dan 13 mengenai ASN membutuhkan informasi yang

dapat melepaskan diri dari kepenatan pekerjaan, ASN membutuhkan

informasi yang dapat melepaskan ketegangan setelah bekerja dan ASN

membutuhkan informasi yang sifatnya menghibur. Hal ini dapat dilihat

dari descriptive variabel dengan rata-ratanya yaitu 3,08 3,14 dan 3,28 yang

berada pada skala 2,50-3,25 dan 3,25-4,00 ini menunjukan bahwa variabel

kebutuhan informasi bernilai tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan data

tersebut dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan bahwa

Kebutuhan informasi ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan

atau pengalihan.

2. Variabel layanan prima

Tabel 4. 18 Descriptive Statistic Variabel Z

lp1 50 2 4 3,04 ,533

lp2 50 2 4 3,12 ,435

lp3 50 2 4 3,06 ,550

lp4 50 2 4 3,34 ,557

lp5 50 2 4 2,86 ,572

lp6 50 2 4 3,36 ,663

lp7 50 2 4 3,34 ,557

Page 113: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

100

lp8 50 2 4 2,92 ,566

lp9 50 2 4 3,28 ,497

lp10 50 2 4 3,26 ,527

Jumlahtotallp 50 25 40 31,58 3,441

a. Indikator Reliability (kehandalan) dan Communication (komunikasi)

Pernyataan no 14 mengenai adanya penggunaan teknologi membantu ASN

berinteraksi dan berkomunikasi dengan pustakawan/perpustakaan

(Layanan Pasif). Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan rata-

ratanya yaitu 3,04 yang berada pada skala 2,50-3,25 ini menunjukan

bahwa variabel layanan prima bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut

dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan bahwa adanya

penggunaan teknologi yang melibatkan perpustakaan dan pemustaka

sehingga dapat berinteraksi dan komunikasi dua arah yang melibatkan

pustakawan dengan pemustaka tanpa harus ada berapa pada satu tempat

yang sama.

b. Indikator responsiveness (Respon)

Pernyataan no 15 mengenai perpustakaan menyediakan koleksi tercetak

/noncetak atau elektronik untuk memuaskan pelayanan kepada pemustaka.

Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan rata-ratanya yaitu

3,12 yang berada pada skala 2,50-3,25 ini menunjukan bahwa variabel

layanan prima bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut dan sesuai dengan

teori yang peneliti cantumkan bahwa Perpustakaan harus memahami dan

merespon perubahan kebutuhan informasi pemustaka.

c. Indikator Understanding Your Customer (Memahami Pemustaka)

Page 114: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

101

Pernyataan no 16 mengenai pustakawan memahami kebutuhan informasi

ASN dengan memberitahukan perkembangan terbaru setiap bidang subjek

(CAS). Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan rata-ratanya

yaitu 3,06 yang berada pada skala 2,50-3,25 ini menunjukan bahwa

variabel layanan prima bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut dan

sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan yaitu upaya untuk mengetahui

apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pemustaka.

d. Indikator Accessbility (Akses)

Pernyataan no 17,18,19 dan 20 mengenai ASN puas dengan layanan

kesiagaan informasi yang diberikan perpustakaan berupa email maupun

abstrak (CAS), koleksi perpustakaan MK lengkap dan sesuai dengan

kebutuhan informasi ASN, ASN puas dengan waktu yang diberikan untuk

berkunjung ke perpustakaan dari pukul 08.00-04.30 dan lokasi

perpustakaan mudah di akses. Hal ini dapat dilihat dari descriptive

variabel dengan rata-ratanya yaitu 3,34, 3,86,3,36 dan 3,34 yang berada

pada skala 3,25-4,00 ini menunjukan bahwa variabel analisis layanan

prima bernilai sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut dan sesuai dengan

teori yang peneliti cantumkan yaitu Titik akses yang menjadi penentu

layanan prima di mata pelanggan adalah akses mencakup jam buka, lokasi,

koleksi dan layanan yang diberikan.

e. Indikator Staffing (pustakawan)

Pernyataan no 21,22, dan 23 mengenai pustakawan menjalankan tugas

menawarkan koleksi kepada ASN sebagai pertimbangan pengadaan

selanjutnya (Preventif), ASN merasa puas dengan layanan antar yang

Page 115: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

102

diberikan perpustakaan (Delivery Order) dan pustakawan mendegarkan

dengan baik akan saran dan masukan untuk koleksi maupun untuk

perpustakaan (Layanan Pasif). Hal ini dapat dilihat dari descriptive

variabel dengan rata-ratanya yaitu 2,92, 3,28 dan 3, 26 yang berada pada

skala 2,50-3,25 dan 3,25-4,00 ini menunjukan bahwa variabel layanan

prima bernilai tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut dan

sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan yaitu Dalam memberikan

pelayanan prima pustakawan dituntut untuk mencintai apa yang sudah

menjadi tugas dan kewajibanya, berorientasi kepada kepuasan pemustaka,

dan menjadi pendengar yang baik serta menunjukan empati.

3. Variabel pemanfaatan koleksi

Tabel 4. 19 Descriptive Statistic Variabel Y

pk1 50 2 4 3,08 ,488

pk2 50 2 4 3,30 ,505

pk3 50 2 4 3,06 ,550

pk4 50 2 4 3,64 ,525

pk5 50 2 4 2,88 ,558

Jumlahtotalpk 50 13 20 15,96 1,525

Valid N (listwise) 50

a. Indikator membaca

Pernyataan no 24,25, dan 26 mengenai ASN membaca judul buku terlebih

dahulu, ASN membaca daftar isi terlebih dahulu, ASN membaca

keseluruhan isi buku. Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan

rata-ratanya yaitu 3,08, 3,30 dan 3,06 yang berada pada skala 2,50-3,25

dan 3,25-4,00 ini menunjukan bahwa variabel pemanfaatan koleksi

bernilai tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut dan sesuai

Page 116: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

103

dengan teori yang peneliti cantumkan yaitu Dalam kaitanya dengan

pemanfaatan koleksi dengan membaca di perpustakaan, maka

perpustakaan menyediakan ruangan yang dapat digunakan pemustaka

untuk membaca dan belajar.

b. Indikator meminjam

Pernyataan no 27 mengenai ASN meminjam koleksi setiap berkunjung ke

perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan rata-

ratanya yaitu 3,64 yang berada pada skala 3,25-4,00 ini menunjukan

bahwa variabel pemanfaatan koleksi bernilai sangat tinggi. Berdasarkan

data tersebut dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan yaitu Pada

layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang

memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang pemakaiannya hanya

boleh di dalam perpustakaan.

c. Indikator memfotokopi

Pernyataan no 28 mengenai ASN pernah memfotokopi koleksi

perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari descriptive variabel dengan rata-

ratanya yaitu 2,88 yang berada pada skala 2,50-3,25 ini menunjukan

bahwa variabel pemanfaatan koleksi bernilai tinggi. Berdasarkan data

tersebut dan sesuai dengan teori yang peneliti cantumkan yaitu

Memfotokopi koleksi perpustakaan berarti membuat salinan dari suatu

koleksi perpustakaan dengan mempergunakan mesin fotokopi.

4. Nilai rata-rata variabel perolehan konstruk

Tabel 4. 20 Perolehan Konstruk

Page 117: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

104

Konstruk Rata-rata Keterangan

Kebutuhan Informasi 3,22 Tinggi

Layanan Prima 3,19 Tinggi

Pemanfaatan Koleksi 3,15 Tinggi

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai rata-rata variabel

kebutuhan informasi sebesar 3,22, nilai rata-rata variabel layanan prima

3,19 dan nilai rata-rata variabel pemanfaatan koleksi 3,15 artinya adalah

tinggi pada skala 2,50-3,25.

5. Hasil Uji Konstruk

Beberapa jawaban yang diberikan oleh ASN (Aparatur Sipil Negara)

menunjukkan bahwa pengaruh kebutuhan informasi melalui layanan prima

terhadap pemanfaatan koleksi rata-rata dari nilai kontruk adalah kuat dan

cukup kuat atau searah.

Tabel 4. 21 Hasil Uji Konstruk

X → Z 0,446

X → Y 0,528

Z → Y 0,499

Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan

korelasi antara kebutuhan informasi dan layanan prima sebesar 0,446, dan

korelasi antara kebutuhan informasi dan pemanfaatan koleksi sebesar

0,528, kemudian korelasi antara layanan prima dan pemanfaatan koleksi

sebesar 0,499. Hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel memiliki

nilai lebih besar dari 0,25 – 0,5 dan 0,5 – 0,75 sehingga hubungan antara

variabel kuat dan cukup kuat.

Page 118: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

105

.

Page 119: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gambaran Kebutuhan Informasi ASN di Lingkungan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia sudah baik, jika dilihat dari nilai rata-rata tiap item

pertanyaan variabel. Sedangkan total nilai rata-rata variabel kebutuhan

informasi sebesar 3,22 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,25 yang berarti

kebutuhan informasi ASN di lingkungan MKRI termasuk tinggi.

2. Gambaran layanan prima di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia sebesar 3,19 pada skala 2,50-3,25 hal ini menunjukkan bahwa

layanan prima di Perpustakaan MKRI termasuk tinggi.

3. Gambaran pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia sebesar 3,15 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,25

yang berarti pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi

Indonesia Republik Indonesia termasuk tinggi.

4. Berdasarkan hasil uji konstruk Pengaruh kebutuhan informasi terhadap

layanan prima sebesar 0,446, pengaruh layanan prima terhadap pemanfaatan

koleksi sebesar 0,499, kemudian pengaruh kebutuhan informasi terhadap

pemanfaatan koleksi sebesar 0,528 bernilai kuat dan searah.

B. Saran

1. Kebutuhan informasi ASN di lingkungan MKRI termasuk tinggi, akan

tetapi masih terdapat kekurangan dalam hal informasi keadaan lingkungan

pekerjaan dan informasi yang dapat melepas ketegangan setelah bekerja.

Page 120: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

107

Oleh karena itu, sebaiknya perpustakaan MKRI dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan informasi ASN yang ada lingkungan MKRI.

2. Layanan prima di perpustakaan MKRI termasuk tinggi, akan tetapi masih

terdapat kekurangan dalam koleksi perpustakaan yang kurang lengkap dan

sesuai dengan kebutuhan ASN dan kurangnya komunikasi pustakawan

dengan pemustaka. Oleh karena itu, sebaiknya perpustakaan memperbaiki

layanan prima di perpustakaan agar lebih banyak ASN yang menggunakan

layanan prima di perpustakaan MKRI.

3. Pemanfaatan koleksi di perpustakaan MKRI termasuk tinggi, akan tetapi

masih terdapat kekurangan dalam hal fotokopi koleksi. Oleh karena itu,

sebaiknya perpustakaan meningkatkan layanan fotokopi agar pemanfaatan

koleksi di perpustakaan berjalan dengan baik.

4. Hasil konstruk pengaruh pervariabel menunjukan nilai yang kuat, untuk

penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independent

lainya, untuk mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi,

memperkuat atau memperlemah variabel dependen.

Page 121: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

108

DAFTAR PUSTAKA

———. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2010.

———. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

———. Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2009.

———. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: cv alfabeta, 2007.

Abdul Hak, Ade. ―Strategi Informasi Perpustakaan Nasional RI Dalam

Pengembangan Literasi Informasi Di Masyarakat.‖ Al-Maktabah, 2, 9

2008.

Abdul Hakim, Sudarnoto ed. Perpustakaan Dan Pendidikan. Jakarta: Fakultas

Adab dan Humaniora, 2005.

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineke Cipta, 2013.

Brady, Shaun dkk. ―Customer Service in The Self-Service Public Library.‖

Accessed January 2, 2017.

http://plvn.net.au/sites/default/files/customer_service_excellen_in_the_self

service_public_library_report.pdf.

Budiwijaya, Arif. Pembinaan Koleksi Perpustakaan : Dalam Lokakarya

Pembinanaan Perpustakaan Khusus Kependudukan. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada, 1979.

Djunaidi, Mulkan Achmad. ―Layanan Prima Sebagai Usaha Pemberdayaan

Perpustakaan.‖ Accessed January 2, 2017.

http://digilib.unsri.ac.id/download/Layanan%20Prima%20Sebagai%20%U

saha%20%Pemberdayaan%20%20%Perpustakaan.pdf.

Fadilah, Rahmi Malta Nelisa. ―Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka

Badan Perpustakaan Dan Karsipan Provinsi Sumatera Barat.,‖ 2014.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/5692.

Ghozali, Imam. Aplikasi Multivariate Program SPSS. Semarang: Universitas

Dipenogoro, 2009.

Hasan, Alwi dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005.

Page 122: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

109

Hassan, Fuad. dkk. Kamus Istilah Psikologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981.

Hermawan, Rachman Zulfikar Zen. Etika Pustakawan. Jakarta: Sagung Seto,

2010.

Hidayat, Anwar. Uji Normalitas Dengan Kolmogorv Smirnov, 2013.

Lancaster, fw. If You Want to Evaluate Your Library. Illionis: Thomson-shore,

1993.

Martoatmojo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. jakarta: Universitas

Terbuka, 1999.

Misbahuddin, Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. 2nd ed.

Jakarta: Bumi Akara, 2013.

M Mulyono, Anton. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan : Balai Pustaka, 1988.

Murniaty. ―Mewujudkan Pelayanan Prima Di Bagian Pelayanan Pengguna

Perpustakaan.‖ Accessed January 2, 2017.

http://repository.usu.ac.id/bit/stream123456789282221132296412.pdf.

Muslich, M.. Metode Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 1993.

Nicholas, David. Assesing Information Needs: Tools, Techniques and Concepts

for the Internet Age. London: Aslib Imi, 2005.

Prawati, Budi. ―Keterpakaian Koleksi Majalah Ilmiah Pusat Perpustakaan Dan

Penyebaran Teknologi Pertanian Oleh Peneliti Badan Litbang Pertanian,.‖

Jurnal Perpustakaan Pertanian V, 1, 12 (2003).

Prasetya, Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Pres,

1999.

priyatno. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Jakarta: Mediakom, 2013.

Purwono. Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan. 2013th ed.

Yogyakarta, n.d.

Page 123: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

110

Qalyubi, Syihabuddin dkk. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi.

Yogyakarta: Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2007.

Rahayuningsih, F. Mengukur Kepuasan Pemustaka; Menggunakan Metode

LibQUAL+. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

Rachmawan, Dady P. Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan Terhadap

Profesi Dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2010.

Rahmah, Elva. ―Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan

Universitas Negeri Padang.‖ Accessed January 2, 2017.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim64c6ad268efull.pdf.

Reference and User Services Assiciation. ―Information Service for Information

Consumers: Guidlines for Providers,‖ 2017.

http://www.ala.org/rusa/resources/guidlines/guidlenesinformas=tion.html.

Republik Indonesia. Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, n.d.

Rifai, Agus. ―Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Pemakai.‖ Al-Maktabah, 1, 4 (2013).

Salim, Petter Yenny Salim. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English Press, 2002.

Shadily, Hasan. Ensiklopedia Indonesia Jilid 3. jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve,

1982.

Sekaran, Uma. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba empat, 2006.

Singgih, Santoso. Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS.

Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010.

Soetminah. Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan. Jakarta: Kanisius,

1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: cv

alfabeta, 2011.

Page 124: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

111

Suharso, Puguh. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis : Pendekatan Filosofi

Dan Praktis. Jakarta: Indeks, 2009.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta:

Andi, 2011.

Surachman, Arif. ―Pengelolaan Perpustakaan Khusus,‖ 2017.

Http://eprints.rclis.org/8633/1/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf.

Sudarsono, Blasius. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Ikatan

Perpustakaan Indonesia, 2006.

Tjiptono, Fandy. Service Manajement Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta:

Andi, 2012.

UIN Syarif Hidayatullah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta. Jakarta: UIN Jakarta Press., 2006.

Yusup, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi

Akara, 2009.

Page 125: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

LAMPIRAN

Gambar 1. 1 Validitas X

Page 126: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 2 Validitas Z

Page 127: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 3 Validitas Y

Page 128: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 4 Reliabel X

Gambar 1. 5 Reliabel Z

Gambar 1. 6 Reliabel Y

Gambar 1. 7 Asumsi Klasik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean ,0

Std. Deviation 1,21

Most Extreme Differences Absolute ,082

Positive ,051

Negative -,082

Test Statistic ,082

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Page 129: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 8 Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

,801 1,248

,801 1,248

Gambar 1. 9 Koefisien Determinasi

Page 130: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 10 Uji Signifikan Simultan F

Gambar 1. 11 Uji Parsial t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,826 1,956 2,978 ,005

Kebutuhan

Informasi

,132 ,045 ,382 2,942 ,005

Layanan Prima ,145 ,058 ,328 2,530 ,015

Gambar 1. 12 rata-rata variabel

Page 131: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 13 Descriptive Statistics Variabel X,Z,Y

Page 132: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 14 Distribusi Responden

Page 133: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 134: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 15 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 1. 16 Tabel Korelasi

Correlations

Kebutuhan

informasi Layanan prima

Pemanfaatan

koleksi

Kebutuhan

Informasi

Pearson Correlation 1 ,446**

,528**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000

N 50 50 50

Layanan Prima Pearson Correlation ,446**

1 ,499**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000

N 50 50 50

Pemanfaatan

Koleksi

Pearson Correlation ,528**

,499**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 135: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1. 17 r Table (Pearson Product Moment)

(Signifikan Level 0,05)

N 1-tailed 2-tailed N 1-tailed 2-tailed 3 0.988 0.997 41 0.261 0.308

4 0.900 0.950 42 0.257 0.304 5 0.805 0.878 43 0.254 0.301 6 0.729 0.811 44 0.251 0.297 7 0.669 0.755 45 0.248 0.294

8 0.622 0.707 46 0.246 0.291 9 0.582 0.666 47 0.243 0.288

10 0.549 0.632 48 0.240 0.285 11 0.521 0.602 49 0.238 0.282

12 0.497 0.576 50 0.235 0.279 13 0.476 0.553 51 0.233 0.276 14 0.458 0.532 52 0.231 0.273 15 0.441 0.514 53 0.228 0.270

16 0.426 0.497 54 0.226 0.268 17 0.412 0.482 55 0.224 0.265 18 0.400 0.468 56 0.222 0.263 19 0.389 0.456 57 0.220 0.261

20 0.378 0.444 58 0.218 0.258 21 0.369 0.433 59 0.216 0.256 22 0.360 0.423 60 0.214 0.254 23 0.352 0.413 61 0.213 0.252

24 0.344 0.404 62 0.211 0.250

25 0.337 0.396 63 0.209 0.248 26 0.330 0.388 64 0.207 0.246 27 0.323 0.381 65 0.206 0.244

28 0.317 0.374 66 0.204 0.242 29 0.312 0.367 67 0.203 0.240 30 0.306 0.361 68 0.201 0.239 31 0.301 0.355 69 0.200 0.237

32 0.296 0.349 70 0.198 0.235 33 0.291 0.344 71 0.197 0.233 34 0.287 0.339 72 0.195 0.232 35 0.283 0.334 73 0.194 0.230

36 0.279 0.329 74 0.193 0.229 37 0.275 0.325 75 0.191 0.227

38 0.271 0.320 76 0.190 0.226

39 0.267 0.316 77 0.189 0.224

Page 136: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

10

33

34

33

43

33

32

24

43

23

34

23

24

43

23

21

44

44

44

44

44

44

43

24

44

33

34

33

24

44

31

33

33

33

33

33

33

34

33

33

32

33

34

33

33

41

23

33

33

33

23

33

33

33

42

33

34

43

33

42

51

34

34

34

43

44

33

43

24

32

33

33

43

24

32

61

23

33

33

33

33

33

34

43

43

44

43

34

43

43

71

23

33

33

33

33

33

33

42

32

34

33

33

42

32

80

33

43

33

34

33

33

34

32

42

44

24

34

32

42

90

43

42

43

44

14

44

44

43

32

33

32

34

43

32

10

04

43

43

34

33

33

34

44

34

34

44

43

44

34

3

11

04

43

43

34

33

33

34

33

33

33

33

33

33

33

3

12

03

33

44

32

43

42

33

33

33

33

33

33

33

33

3

13

03

33

44

42

43

42

33

43

24

33

34

44

43

24

3

14

14

44

33

33

43

34

33

23

34

32

34

44

23

34

3

15

03

33

43

43

33

34

33

44

34

33

44

33

44

34

3

16

03

33

43

33

33

33

33

43

34

33

33

33

43

34

3

17

14

22

42

33

33

23

33

44

34

24

43

43

44

34

2

18

04

33

43

33

33

33

34

43

34

33

34

33

43

34

3

19

04

33

23

23

33

33

23

43

44

43

34

34

43

44

4

20

03

42

32

33

32

33

33

44

44

33

44

33

44

44

3

21

04

33

43

33

33

33

43

43

34

33

33

34

43

34

3

22

14

43

43

34

43

33

44

43

33

33

43

23

43

33

3

23

13

43

32

33

33

33

33

33

34

33

44

34

33

34

3

24

14

34

33

34

33

43

44

33

34

33

22

34

33

34

3

25

14

33

43

34

44

33

33

33

33

34

33

34

33

33

3

26

03

43

43

33

33

33

33

33

33

34

33

34

33

33

3

27

03

33

33

34

33

33

33

44

33

33

33

24

44

33

3

28

12

42

33

33

34

34

44

44

44

44

44

44

44

44

4

29

04

43

33

33

33

33

33

44

44

44

44

44

44

44

4

30

14

44

23

33

43

33

33

43

34

34

33

34

43

34

3

31

04

32

43

43

33

43

44

43

34

34

33

34

43

34

3

32

04

33

33

34

33

33

23

32

34

33

43

33

32

34

3

33

04

23

43

43

32

23

43

43

34

33

33

43

43

34

3

34

02

44

23

33

44

33

34

43

34

33

44

23

43

34

3

35

03

32

42

34

33

33

33

43

34

44

24

34

43

34

4

36

13

33

33

33

23

23

33

33

33

34

33

34

33

33

3

37

03

32

32

33

33

34

44

44

34

34

44

44

44

34

3

38

03

34

32

44

44

43

33

33

44

34

43

22

33

44

3

39

03

33

33

33

33

33

33

44

34

34

43

32

44

34

3

40

14

34

34

43

43

34

43

44

34

33

44

42

44

34

3

41

13

43

33

34

23

33

33

43

34

33

33

42

43

34

3

42

03

33

43

33

44

43

33

34

33

33

34

43

34

33

3

43

03

32

32

33

33

33

33

43

24

23

44

33

43

24

2

44

03

32

42

33

33

33

33

43

24

44

43

44

43

24

4

45

03

34

32

43

32

33

23

33

33

33

32

33

33

33

3

46

14

42

43

34

33

33

33

43

34

33

33

24

43

34

3

47

13

32

32

33

32

23

33

33

33

33

33

33

33

33

3

48

04

43

42

24

43

23

43

44

24

24

32

43

44

24

2

49

14

34

34

43

43

34

43

44

34

33

44

42

44

34

3

50

13

43

33

34

23

33

33

43

34

33

33

42

43

34

3

AK

I 4

No

Jen

is

Kela

min

AK

I 1

AK

I 2

AK

I 3

LP

1A

KI

5A

KI

6A

KI

7A

KI

8A

KI

9A

KI

10A

KI

11A

KI

12A

KI

13

PK

1LP

2LP

3LP

4 L

P5

LP

6LP

7 L

P 8

LP

9LP

10

PK

2P

K 3

PK

4P

K 5

Gambar 1. 18 hasil Kuesioner

Page 137: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

KUESIONER Salam Sejahtera,

Di tengah-tengah kesibukan Anda. Perkenalkan saya, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mohon

bantuan Anda untuk sekiranya mengisi kuesioner yang saya berikan. Pengisian ini untuk

keperluan pengumpulan data dalam rangka penelitian saya yang bertema Pengaruh Analisis

Kebutuhan Informasi terhadap Pemanfaatan Koleksi melalui Layanan Prima di Perpustakaan

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Saya mohon Anda bersedia mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh serta sesuai

dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya karena saya akan tetap menjaga kerahasiaan

identitas serta jawaban Anda.

Atas bantuan dan partisipasi Anda mengisi kuesioner ini saya mengucapkan terima kasih

secara tulus kepada Anda.

Sekian.

Jakarta, Februari 2017

Hormat Saya

Irfan Nurchoir

1112025100045

PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan data pribadi yang telah disediakan.

2. Jawablah dengan memberikan tanda √ pada salah satu jawaban yang telah tersedia sesuai

dengan keadaan Anda.

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden : (Diisi Peneliti)

2. Nama Responden : (Boleh Dikosongkan)

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan

*pilih salah satu

KETERANGAN JAWABAN SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 138: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Analisis Kebutuhan Informasi

N0 PERNYATAAN SS S TS STS

1 saya membutuhkan informasi yang dapat memperkuat

informasi yang sudah saya ketahui

2 saya membutuhkan informasi yang dapat menambah

pengetahuan

3 saya membutuhkan informasi tentang keadaan lingkungan

pekerjaan

4 saya membutuhkan informasi yang dapat membuat saya

merasa nyaman membacanya

5 saya membutuhkan informasi yang dapat menyelesaikan

permasalahan pribadi

6 saya membutuhkan informasi yang dapat membantu tugas

pekerjaan

7 saya membutuhkan informasi yang menambah pengetahuan

intelektual

8 saya membutuhkan informasi yang dapat membantu

menganalisa permasalahan pribadi

9 saya membutuhkan informasi untuk menemukan bahan

diskusi

10 saya membutuhkan informasi agar bisa dibagi dengan orang

lain

11 saya membutuhkan informasi yang dapat melepaskan diri

dari kepenatan pekerjaan

12 saya membutuhkan informasi yang dapat melepaskan

ketegangan setelah bekerja

13 saya membutuhkan informasi yang sifatnya menghibur

Layanan Prima

14 adanya penggunaan teknologi membantu saya berinteraksi

dengan pustakawan/perpustakaan (Layanan Pasif)

15 perpustakaan menyediakan koleksi tercetak /noncetak atau

elektronik untuk memuaskan pelayanan kepada pemustaka

16

pustakawan memahami kebutuhan informasi saya dengan

memberitahukan perkembangan terbaru setiap bidang

subjek (CAS)

17 saya puas dengan layanan kesiagaan informasi yang

diberikan perpustakaan berupa email maupun abstrak (CAS)

18 koleksi perpustakaan MK lengkap dan sesuai dengan

kebutuhan informasi saya

19 saya puas dengan waktu yang diberikan untuk berkunjung

ke perpustakaan dari pukul 08.00-04.30

Page 139: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

20 lokasi perpustakaan mudah di akses

21

pustakawan menjalankan tugs menawarkan kolesi kepada

ASN sebagai pertimbangan pengadaan selanjutnya.

(preventif)

22 saya merasa puas dengan layanan antar yang diberikan

perpustakaan (Delivery Order)

23

pustakawan mendengarkan dengan baik akan saran dan

masukan untuk koleksi maupun untuk perpustakaan

(Layanan Pasif)

Pemanfaatan Koleksi

24 saya membaca judul buku terlebih dahulu

25 saya membaca daftar isi terlebih dahulu

26 saya membaca keseluruhan buku

27 saya meminjam koleksi setiap berkunjung ke perpustakaan

28 saya pernah memfotokopi koleksi perpustakaan

Page 140: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Transkrip Wawancara

Informan : Lina Herlina

Jabatan : Kordinator Pustakawan

Transkrip wawancara ini dilakukan peneliti (P) dengan informan (I) bertujuan untuk

melengkapi data penelitian. Pertanyaan yang dibuat berdasarkan pembahasan yang akan

ditanyakan kepada informan. Wawancara dilakukan pada tanggal 14 september 2016.

P : Assalamualaikum Wr. Wb. Maaf menganggu, saya irfan nurchoir mahasiswa UIN

Jakarta saat ini sedang mengadakan penelitian di perpustakaan MKRI mengenai kebutuhan

informasi terhadap pemanfaatan koleksi melalui layanan prima di perpustakaan MKRI. Untuk itu

saya boleh sedikit bertanya tentang kebutuhan informasi, pemanfaatan koleksi dan layanan

prima.

I : Waalaikum Salam Wr. Wb. Oh iya saya lina kordinator pustakawan disini, iya mau

tanya apa?

P : sebelum saya nanya ke pertanyaan inti saya mau tanya, jumlah ASN disini ada berapa?

I : disini ASN ada 250 tersebar di beberapa bagian seperti bagian Humas, Kapuslitka,

Sekretariat Jendral DLL.

P : Untuk ASN yang datang ke perpustakaan Langsung mencari koleksi atau bertanya ke

pustakawan langsung?

I : ada yang langsung ada yang tidak, ada yang nanya dulu ke saya atau siapa aja yang ada

di ruang sirkulasi, tapi biasanya ASN disini menghubungi via telpon ke kita, misalkan mencari

buku atau ada keperluan. Ada juga yang langsung mencari bukunya di simpus, simpus kita

lengkap semuanya ada disitu.

P : biasanya apa aja bu yang dicari koleksinya?

I : Ya tergantung, kan beda-beda, kebanyakan nyari literatur buat ngebantu pekerjaan

mereka seperti hukum, tata negara, politik, administrasi ya seputar dibidang hukum.

P : kalo ada koleksi yang diminta tapi disini belum tersedia bagaimana bu?

I : ya kita cari ke perpustakaan yang lain seperti MA, Perpusnas, perpustakaan yang masih

bisa dijangkau dari sini. kemudian buku yang tidak ada disini saya masukan kedalam daftar

pengadaan koleksi.

P : kemudian kalo ada koleksi terbaru setelah pengadaan perpustakaan, bagaimana cara ibu

informasikan kepada ASN disini ?

Page 141: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

I : oh itu kita informasikan lewat email, buletin atau abstrak yang disebar setiap ada

pengajian hari rabu, di simpus juga kan dimasukin koleksi apa saja yang baru masuk di

perpustakaan.

P : kalau koleksi disini jumlahnya ada berapa bu?

I : Oh itu nanti kamu liat di simpus aja ya. Lengkap ko. Dari koleksi, layanan ya semuanya

ada disitu.

P : baik bu, untuk ASN yang datang kesini baca-baca buku tersebut disini apa ketika dapat

buku tersebut langsung pinjam terus dibawa keruanganya?

I : ada yang baca disini ada yang langsung dibawa keruanganya. Kadang ada juga yang

minta difotokopi, tapi kita Cuma boleh beberapa lembar aja.

P : oh gtu ya, kalo untuk layanan primanya sendiri gimana bu disini?

I : Oh iya disini layanan primanya si belum begitu banyak yang tahu, biasanya yang

menggunakan layanan prima dan tahu ada layanan prima disini hakim, peneliti, apalagi ketika

ada kasus atau perkara yang sedang di teliti kita sibuk banget, harus stay di perpustakaan atas.

P : Kalo ASN nya gimana bu?

I :Paling di bagian-bagian tertentu kaya kapuslit, IT, atau P4TIK (pusat pengkajian

penelitian dan pengkajian perkara, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi), biasanya

mereka menghubungi saya kalau perlu sesuatu, seperti butuh buku, mereka menelpon atau

menghubungi ke perpustakaan, nanti ketika bukunya ada, kita yang antarkan keruangan mereka

atau OB.

P : oh jadi ASN yang tahu dan sering menggunakan layanan prima tidak semuanya ya bu

hanya seberapa bagian aja

I : iya, karena mereka juga kan gk begitu sering kesini. Malah mungkin saya yang sering

keruangan mereka. ada sekitar 50 orang yang menggunakan layanan prima.

P : untuk layanan prima disini yang sering digunakan layanan apa saja?

I : disini ada 5 layanan prima tapi yang sering digunakan itu layanan antar (Delivery

Order) Hakim, Peneliti atau ASN meminta koleksi yang mereka pinjam diantarkan langsung

keruang kerja mereka, untuk layanan kerja aktif biasanya ketika ada perkara yang ditangani oleh

para hakim, jadi kita menyiapkan rujukan yang berkaitan dengan perkara tersebut.

P : untuk layanan prima yang lainya bu?

Page 142: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

I : oh iya layanan CAS kita pasti memberitahu via email atau buletin ketika ada koleki

terbaru, kemudian untuk layanan preventif kita menawarkan atau menanyakan koleksi apa saja

yang akan diajukan untuk pengadaan.

P : iya bu makasih buat penjelasanya, maaf sudah mengganggu waktunya.

I : iya gpp, nanti kalo ada apa-apa tanya lagi saja ya.

P : baik bu terima kasih.

Page 143: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 144: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 145: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 146: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 147: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 148: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan
Page 149: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

FOTO PERPUSTAKAAN

Web Perpustakaan Mahkamah Konstitusi (SIMPUS)

Ruang Perpustakaan

Page 150: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 1 Ruang Sirkulasi

Gambar 2 Ruang Baca Mandiri

Gambar 3 Ruang Diskusi

Page 151: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 4 Ruang Presentasi

Gambar 5 Ruang Ibadah

Gambar 6 Ruang Multimedia

Gambar 7 Ruang Koleksi Referensi

Page 152: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 8 Ruang Kerja

Page 153: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Fasilitas Pendukung

Gambar 1 Telepon Gambar 2 Printers Gambar 3 Sensor Gambar 4 Scanner

Gambar 5 Stop Contact Gambar 6 Tempat Sampah Gambar 7 Alat Pemadam Kebakaran

Gambar 8 Lemari Penitipan Barang Gambar 9 Alat Self Check and Book Drops

Page 154: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 10 Anjungan TV MKRI

Gambar 11 Anjungan Pengisian Daya

Telepon Genggam

Page 155: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

Gambar 12 Koran

Page 156: PENGARUH KEBUTUHAN INFORMASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34618/2/IRFAN... · sil Uji Asumsi KlasikHa ... dan/ karya rekam secara profesional dengan

BIODATA PENULIS

Irfan Nurchoir. Anak ketujuh dari 7 bersaudara, lahir di Bogor, 28

September 1993. Putra dari Ayahanda Sanusi dan Ibunda Hamdanah.

Penulis bertempat tinggal di Kota Bogor. Menyelesaikan pendidikan pada

tahun (2000-2006) MI Nasyatul Islamiyah, (2006-2009) MTs Darul Ihya,

(2009-2012) Pondok Modern Ummul Quro Al-Islami. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2012). Penulis menyelesaikan kuliah dengan

menulis skripsi berjudul “Pengaruh Kebutuhan Informasi terhadap Pemanfaatan Koleksi

melalui Layanan Prima di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia”. Semasa

kuliah penulis aktif dalam organisasi Jurusan Ilmu Perpustakaan yaitu Himpunana

Mahasiswa Jurusan (HMJ) pada bidang Kerohanian. Penulis pernah menjalani Praktek Kerja

Lapangan di PUSLATA (Pusat Layanan Pemustaka) selama satu bulan pada tahun 2014.

Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan di Desa Cemplang Kabupaten Bogor,

penulis pernah magang di PUSLATA selama satu bulan tahun 2016. Prestasi yang pernah di

raih juara 3 lomba MTQ tingkat Kecamatan tahun 2008.