173
PENGARUH IKLIM KELAS DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 SALATIGA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Juliyana Ratna Sari NIM 7101409206 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENGARUH IKLIM KELAS DAN LINGKUNGAN KELUARGA … · (4) pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH IKLIM KELAS DAN LINGKUNGAN

    KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

    SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI

    PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN

    KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI

    PERKANTORAN

    DI SMK PGRI 2 SALATIGA

    SKRIPSI

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Juliyana Ratna Sari

    NIM 7101409206

    JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

    skripsi pada:

    Hari : Rabu

    Tanggal : 21 Agustus 2013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. Ade Rustiana, M.Si. Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.

    NIP. 196801021992031002 NIP. 197810072003122002

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

    Dra. Nanik Suryani, M.Pd.

    NIP. 195604211985032001

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari : Selasa

    Tanggal : 3 September 2013

    Penguji

    Drs. Marimin, M. Pd.

    NIP. 195202281980031003

    Anggota I Anggota II

    Drs. Ade Rustiana, M.Si. Nina Oktarina, S.Pd,M.Pd.

    NIP. 196801021992031002 NIP. 197810072003122002

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Ekonomi

    Dr. S. Martono, M.Si.

    NIP.196603081983011001

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil

    karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau

    keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

    terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain,

    maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Semarang, Agustus 2013

    Juliyana Ratna Sari

    NIM. 7101409206

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    “Waktu mengubah semua hal, kecuali

    kita. Kita mungkin menua dengan

    berjalannya waktu, tetapi belum tentu

    membijak. Kita lah yang harus

    mengubah diri kita sendiri”(Bagus

    Pradipta)”

    Persembahan

    Skripsi ini kupersembahkan untuk:

    1. Kedua orang tuaku beserta

    keluarga besarku yang selalu

    mendoakan dan memberi

    semangat kepadaku.

    2. Guru dan dosenku yang

    senantiasa dirahmati Allah SWT,

    terima kasih atas bimbingannya.

    3. Almamaterku

  • vi

    PRAKATA

    Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala nikmat yang telah

    diberikan kepada makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Iklim Kelas Dan Lingkungan

    Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi

    Perkantoran Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi

    Perkantoran Di SMK PGRI 2 Salatiga”. Sholawat serta salam semoga tetap

    tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang telah mengantarkan umatnya

    kepada zaman yang terang benderang.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak

    yang mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu

    penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

    yang telah memberi kesempatan menuntut ilmu di UNNES.

    2. Dr. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan

    menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.

    3. Dra. Hj. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan pendidikan ekonomi yang telah

    memberi ijin penelitian.

    4. Dr. Ade Rustiana, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Iyang telah memberikan

    bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    5. Nina Oktarina, S.Pd, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    6. TU Fakultas Ekonomi yang telah melayani administrasi.

  • vii

    7. Heriyanta, S.Pd, Kepala SMK PGRI 2 Salatiga yang memberi ijin untuk

    mengadakan penelitian di SMK PGRI 2 Salatiga.

    8. Kuntoro, S.Pd, selaku guru pengampu Kompetensi Kejuruan Administrasi

    Perkantoran yang telah membantu selama penelitian.

    9. Siswa-siswi kelas X-AP SMK PGRI 2 Salatiga atas kerjasama dan

    kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.

    10. Sahabat dan teman-temanku: mahasiswa prodi PAP Angkatan 2009 dan

    Wisma Paradise Kost yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

    11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung

    dan berperan dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

    Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti selanjutnya

    serta dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.

    Semarang, Agustus 2013

    Penyusun

  • viii

    SARI

    Juliyana Ratna Sari. 2013.“Pengaruh Iklim Kelas dan Lingkungan Keluarga

    terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran

    Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran Di SMK

    PGRI 2 Salatiga”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi.

    Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Ade Rustiana, M. Si.

    Pembimbing II: Nina Oktarina, S.Pd. M. Pd.

    Kata Kunci : Iklim Kelas, Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar.

    Motivasi belajar adalah daya penggerak yang memberikan kekuatan dan

    mengarahkan aktivitas seseorang untuk melakukan usaha dalam mencapai suatu

    tujuan. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa ada dua yaitu faktor

    intrinsik dan ekstrinsik. Faktor yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor

    ekstrinsik, yaitu iklim kelas dan lingkungan keluarga.

    Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1)Bagaimana gambaran tentang

    iklim kelas, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar siswa? (2)Adakah

    pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar siswa? (3)Adakah pengaruh

    lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa? (4) Adakah pengaruh iklim

    kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa?. Tujuan penelitian

    ini untuk mengetahui:(1) gambaran umum tentang iklim kelas, lingkungan

    keluarga, dan motivasi belajar siswa, (2) pengaruh iklim kelas terhadap motivasi

    belajar siswa,(3) pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa,

    (4) pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa.

    Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga jurusan

    Administrasi Perkantoran yang berjumlah 95 siswa. Metode pengumpulan data

    menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis

    regresi berganda dengan bantuan program SPSS release 16.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linear berganda

    diperoleh persamaan: Y = 0,655 + 0,552X1 + 0,468X2. Uji F diperoleh Fhitung =

    12,601, sehingga H3 diterima. Secara parsial (uji t) variabel iklim kelas (X1)

    diperoleh t hitung = 3,718 , sehingga H1 diterima. Variabel lingkungan keluarga

    (X2) diperoleh t hitung = 2,133 , sehingga H2 diterima. Secara simultan (R2) iklim

    kelas dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

    sebesar 19,8%. Besarnya kontrubusi secara parsial (r2) yang diberikan variabel

    iklim kelas terhadap motivasi belajar sebesar 13,03% , sedangakan variabel

    lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar sebesar 4,70%. Simpulan

    penelitian ini adalah ada pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap

    motivasi belajar siswa baik secara simultan maupun parsial. Saran penelitian ini

    adalah guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik

    untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sebagai seorang siswa anak perlu

    memiliki sikap terbuka kepada orang tuanya mengenai kesulitan belajar yang

    dialaminya, dan siswa yang memiliki sikap mudah putus asa perlu diberikan

    penghargaan-penghargaan untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

  • ix

    ABSTRACT

    Juliyana Ratna Sari. 2013. ”Influence Class Climate and Family Environment for

    Student Motivation Programs Administration Subjects Vocational Competency In

    Office Administration at SMK PGRI 2 Salatiga”. Final Project. Economic

    Education Department. Economics Faculty. Semarang State University. Advisor I:

    Dr. Ade Rustiana, M. Si. Advisor II: Nina Oktarina, S.Pd. M.Pd.

    Keywords: ClassClimate, Family Environment, StudentMotivation.

    Student motivation is the driving force that gives strength and direct the

    activities of a person to do business in achieving a purpose.Factors that affect

    student motivation there are two, intrinsic and extrinsic factors. Intrinsic factors

    such as passion, desire and aspirations. Extrinsic factors such as the appreciation

    conducive learning environment, and engaging learning activities. Factors that

    were examined in this study are an extrinsic factor, namely class climate and

    family environment.

    The research problemis: (1) How thedescription of the classclimate, family

    environment, and learning motivation? (2) Is there any influence of class climate

    for students motivation? (3) Is there any influence of family environment for

    student motivation? (4) Is there any influence of class climate and family

    environment for students motivation?. The purpose of this study to determine: (1)

    overview of class climate, family environment, and student motivation, (2)

    influence of class climate for students motivation, (3) influence of family

    environment for student motivation, (4) class climate and the influence of family

    environment for student motivation.

    The study population was a class X student of SMK PGRI 2 Salatiga

    majoring in Office Administration, amounting to 95 students. Methods of data

    collection using questionaires and documentation. Analysis of data using multiple

    regression analysis with SPSS release 16.

    The results showed that the multiple linear regression analysis obtained by

    the equation: Y = 0.655 + 0.552 X1 + 0.468 X2. F test obtained F value = 12.601,

    so H3 is accepted. Partial (t test) class climate variables (X1) obtained t = 3.718,

    so that H1 is accepted. Family environment variables (X2) obtained t = 2.133, so

    that H2 is accepted. Simultaneously (R2) class climate and family environment

    influence students motivation by 19.8%.Magnitude kontrubusi partially (r2) given

    class climate variables on motivation to learn by 13.03%, while the family

    environment variables on motivation to learn by 4.70%. Conclusions this study is

    the influence of class climate and environment class family on the students

    motivation either simultaneously or partially.This study is the suggestion of

    teachers should use media that is more attractive to increase students' motivation,

    as a young student needs to have an open attitude to his parents about the learning

    difficulties they experienced, and students who have an easy attitude desperate

    need to be given accolades for improving learning motivation.

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii

    PERNYATAAN .............................................................................................. iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

    PRAKATA ....................................................................................................... vi

    SARI ................................................................................................................. viii

    ABSTRACT ..................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

    BAB IPENDAHULUAN ............................................................................ .... 1

    1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

    1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

    1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9

    1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11

    2.1. Konsep Belajar ............................................................................ 11

    2.1.1. Pengertian Belajar ........................................................... 11

    2.1.2. Unsur-unsur Belajar ........................................................ 12

    2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar..................... 13

  • xi

    2.2. Motivasi Belajar .......................................................................... 14

    2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 14

    2.2.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar ................................................ 15

    2.2.3. Macam-macam Motivasi................................................. 16

    2.2.4. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 17

    2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ...... 18

    2.2.6. Indikator Motivasi Belajar ............................................... 19

    2.3. Iklim Kelas .................................................................................. 20

    2.3.1. Pengertian Iklim Kelas ..................................................... 20

    2.3.2. Ciri-ciri Iklim Kelas yang Kondusif ................................ 20

    2.3.3. Iklim Kelas yang Baik..................................................... 22

    2.3.4. Tujuan Penciptaan Iklim Kelas ....................................... 23

    2.3.5. Indikator Iklim Kelas ...................................................... 24

    2.4. Lingkungan Keluarga .................................................................. 26

    2.4.1. Pengertian Lingkungan Keluarga .................................... 26

    2.4.2. Fungsi Keluarga ............................................................... 27

    2.4.3. Faktor-faktor dalam Keluarga .......................................... 27

    2.4.4. Indikator Lingkungan Keluarga ....................................... 29

    2.5. Penelitian Terdahulu ................................................................... 30

    2.6. Kerangka Berfikir ....................................................................... 31

    2.7. Hipotesis ..................................................................................... 34

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 35

    3.1. Populasi ....................................................................................... 35

  • xii

    3.2. Variabel Penelitian ...................................................................... 35

    3.2.1. Variabel Bebas ................................................................ 35

    3.2.2. Variabel Terikat .............................................................. 36

    3.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 36

    3.3.1. Kuesioner .......................................................................... 37

    3.3.2. Dokumentasi ..................................................................... 37

    3.4. Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 38

    3.4.1. Validitas ............................................................................ 38

    3.4.2. Reliabilitas ........................................................................ 40

    3.5. Teknik Analisis Data ................................................................... 41

    3.5.1. Analisis Deskriptif Persentase .......................................... 41

    3.5.2. Regresi Linear Berganda .................................................. 44

    3.5.3. Uji Hipotesis ..................................................................... 45

    3.5.3.1. Uji Simultan (Uji F) ........................................... 45

    3.5.3.2. Uji Parsial (Uji t) ................................................ 45

    3.5.3.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2) ................ 46

    3.5.3.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2) ..................... 46

    3.5.4. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 46

    3.5.4.1. Uji Multikolinearitas .......................................... 47

    3.5.4.2. Uji Heteroskedastisitas ....................................... 47

    3.5.4.3. Uji Normalitas .................................................... 48

    3.5.4.4. Uji Linear ........................................................... 48

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 50

  • xiii

    4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 50

    4.1.1. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Penelitian ................... 50

    4.1.1.1. Deskriptif Variabel Iklim Kelas (X1) .......................... 50

    4.1.1.2. Deskriptif Variabel Lingkungan Keluarga (X2) ......... 55

    4.1.1.3. Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y) .................... 60

    4.1.2. Regresi Linear Berganda ........................................................... 65

    4.1.3. Uji Hipotesis .............................................................................. 67

    4.1.3.1. Uji Simultan (Uji F) .................................................... 67

    4.1.3.2. Uji Parsial (Uji t) ......................................................... 68

    4.1.3.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2) ....................... 70

    4.1.3.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)........................ 71

    4.1.4. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 72

    4.1.4.1. Uji Multikolinearitas ............................................ 72

    4.1.4.2. Uji Heterokedastisitas .......................................... 73

    4.1.4.3. Uji Normalitas ...................................................... 75

    4.1.4.4. Uji Linearitas ........................................................ 77

    4.2. Pembahasan ......................................................................................... 79

    BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 84

    5.1. Simpulan ............................................................................................... 84

    5.2. Saran ..................................................................................................... 85

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1Data Administrasi Siswa ............................................................................. 7

    3.1Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................................ 39

    3.2 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ....................................................... 41

    3.3 Kriteria Iklim Kelas.................................................................................... 43

    3.4 Kriteria Lingkungan Keluarga ................................................................... 44

    3.5 Kriteria Motivasi Belajar............................................................................ 44

    4.1 Distribusi Jawaban Variabel Iklim Kelas ................................................... 50

    4.2 Distribusi Jawaban Indikator Suasana Pembelajaran di Kelas .................. 52

    4.3 Distribusi Jawaban Indikator Hubungan Antar Warga Kelas .................... 53

    4.4 Distribusi Jawaban Indikator Aktifitas Belajar Mengajar .......................... 53

    4.5 Distribusi Jawaban Indikator Kondisi Fisik, Kerapian, dan Kebersihan

    Ruang Kelas .............................................................................................. 54

    4.6 Distribusi Jawaban Indikator Kedisiplinan Siswa didalam Kelas.............. 55

    4.7 Distribusi Jawaban Variabel Lingkungan Lingkungan Keluarga .............. 56

    4.8 Distribusi Jawaban Indikator Cara Orang tua Mendidik............................ 57

    4.9 Distribusi Jawaban Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga .................. 58

    4.10 Distribusi Jawaban Indikator Suasana Rumah ......................................... 59

    4.11 Distribusi Jawaban Indikator Kondisi Ekonomi Keluarga....................... 59

    4.12 Distribusi Jawaban Variabel Motivasi Belajar ......................................... 60

    4.13 Distribusi Jawaban Indikator Tekun Menghadapi Tugas......................... 62

    4.14 Distribusi Jawaban Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan ...................... 62

  • xv

    4.15 Distribusi Jawaban Indikator Menunjukkan Minat terhadap Bermacam-

    macam Masalah ...................................................................................... 63

    4.16 Distribusi Jawaban Indikator Cepat Bosan dengan Tugas yang Rutin .... 64

    4.17 Distribusi Jawaban Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri ................. 65

    4.18 Regresi Linear Berganda .......................................................................... 66

    4.19 Uji Simultan (Uji F) ................................................................................. 67

    4.20 Uji Parsial (Uji t) ...................................................................................... 69

    4.21 Koefisien Determinasi Simultan (R2)....................................................... 70

    4.22 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................................................... 71

    4.23 Uji Multikolinearitas ................................................................................ 73

    4.24 Uji Glejser ................................................................................................ 75

    4.25 Uji Normalitas .......................................................................................... 77

    4.26 Uji Linearitas ............................................................................................ 78

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 33

    4.1 Diagram Variabel Iklim Kelas ................................................................... 51

    4.2 Diagram Variabel Lingkungan Keluarga ................................................... 56

    4.3 Diagram Variabel Motivasi Belajar ........................................................... 61

    4.4 Grafik Scatterplot ....................................................................................... 74

    4.5 Grafik Normal P-Plot ................................................................................. 76

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Surat Permohonan Pengisian Angket Kepada Siswa .................................. 89

    2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................................... 90

    3. Uji Coba Angket Penelitian ......................................................................... 91

    4. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................. 96

    5. Angket Penelitian ........................................................................................ 107

    6. Tabulasi Data Hasil Penelitian .................................................................... 112

    7. Tabulasi Data Hasil Penelitian Deskriptif Persentase per Indikator dan

    Variabel Iklim Kelas .................................................................................. 121

    8. Tabulasi Data Hasil Penelitian Deskriptif Persentase per Indikator dan

    Variabel Lingkungan Keluarga .................................................................. 126

    9. Tabulasi Data Hasil Penelitian Deskriptif Persentase per Indikator dan

    Variabel Motivasi Belajar ........................................................................... 131

    10. Regresi Linear Berganda ........................................................................... 137

    11. Uji Hipotesis ............................................................................................. 138

    12. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 140

    13. Data Administrasi Siswa ........................................................................... 144

    14. Daftar Nama Responden ........................................................................... 151

    15. Surat Ijin Observasi ................................................................................... 154

    16. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 155

    17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................................... 156

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang Masalah

    Undang-Undang Pendidikan No 20 Tahun 2003 pasal 1 menjelaskan

    bahwa Pendidikan Nasional adalah usaha secara sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

    aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

    keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang

    diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Sehingga pendidikan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting untuk

    melakukan tugas-tugasnya dengan terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien

    dalam proses pembangunan. Pendidikan yang berperan dalam penyiapan sumber

    daya manusia memang harus segera dibenahi untuk menghasilkan sumber daya

    manusia yang berkualitas.

    SMK adalah Sekolah Menengah Kejuruan dengan tujuannya yaitu

    mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai

    dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan

    potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan

    teknologi. Salah satu program keahlian di SMK PGRI 2 Salatiga adalah program

    Keahlian Administrasi Perkantoran, dalam Program Administrasi Perkantoran

    terdapat mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran atau

    disingkat dengan KKAP. Kompetensi kejuruan administrasi perkantoran ini

    merupakan mata pelajaran produktif yang meliputi standar kompetensi

  • 2

    mengoperasikan perangkat lunak dan mengoperasikan aplikasi presentasi.

    Kompetensi ini penting karena sebagai bekal bagi siswa.

    Proses belajar mengajar merupakan inti kegiatan di sekolah, dengan proses

    belajar mengajar yang baik dapat menentukan kualitas lulusan suatu sekolah.

    Proses belajar mengajar ini melibatkan bagaimana peran guru dalam pembelajaran

    dan keterlibatan sisa sebagai obyek pembelajaran. Salah satu komponen berhasil

    atau tidaknya proses belajar mengajar ditentukan dengan motivasi belajar.

    Sardiman (2010:74) menjelaskan bahwa motivasi akan menyebabkan

    terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan

    bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk

    kemudian bertindak melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya

    tujuan, kebutuhan atau keinginan.

    Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, memegang

    peranan penting dalam memberikan gairah untuk semangat dalam belajar.

    Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik

    tetapi mengandung usaha untuk mencapi tujuan belajar, dimana terdapat

    pemahaman dan pengembangan dari belajar. Dengan motivasi belajar, setiap

    siswa memotivasi dirinya untuk belajar bukan hanya untuk mengetahui tetapi

    lebih kepada memahami hasil pembelajaran tersebut.

    Motivasi belajar menurut Uno (2012:23) dapat timbul karena faktor

    intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

    harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

    penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang

    menarik.

    Kedua faktor tersebut mempengaruhi dan berproses menumbuhkan

    motivasi belajar siswa. Faktor tersebut bersifat saling mendominasi, dimana ada

    siswa yang memiliki motivasi belajar karena pengaruh intrinsik yang kuat

  • 3

    sehingga kemauan belajarnyalebih terdorong karena faktor dalam dirinya.

    Sementara itu siswa yang memiliki motivasi belajar karena pengaruh ekstrinsik

    lebih dominan, kemauan belajarnya tergantung pada faktor dari luar dirinya, yaitu

    rangsangan dari luar yang menyebabkan siswa memiliki motivasi belajar. Dalam

    mengarahkan motivasi belajar, faktor ekstrinsik yang akan diteliti dalam

    penelitian ini yaitu iklim kelas dan lingkungan keluarga.

    Iklim kelas merupakan bagian dari sekolah atau institusi yang dapat

    mempengaruhi motivasi belajar. Terciptanya suasana belajar yang kondusif dapat

    menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Hoy & Miskel dalam

    Hadiyanto (2004:3) sebagaimana dikutip Silalahi (2008:1) menyatakan bahwa

    iklim kelas merupakan kualitas lingkungan kelas yang terus menerus dialami oleh

    guru yang mempengaruhi tingkah laku siswa dalam menciptakan proses

    pembelajaran yang kondusif. Rahmat (1985:1) dalam Silalahi (2008:2)

    menyebutkan bahwa iklim kelas ditandai dengan munculnya: 1) sikap saling

    terbuka, 2) terjalinnya hubungan antar pribadi yang akrab, 3) sikap saling

    menghargai satu dengan yang lain, 4) menghormati satu sama lain, dan 5)

    mendahulukan kepentingan bersama.

    Pada iklim kelas yang positif, siswa akan merasa nyaman ketika memasuki

    ruang kelas, mereka mengetahui bahwa akan ada yang memperdulikan dan

    menghargai mereka, dan mereka percaya bahwa akan mempelajari sesuatu yang

    berharga. Namun sebaliknya, pada iklim kelas negatif, siswa akan merasa takut

    apabila berada didalam kelas dan ragu apakah mereka akan mendapat pengalaman

    yang berharga.

  • 4

    Hasil penelitian yang dilakukan Juniman Silalahi, terkait dengan pengaruh

    iklim kelas terhadap motivasi belajar menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

    signifikan antara iklim terhadap motivasi belajar. Dimana implikasinya adalah

    semakin rendah iklim kelas dibangun, maka rendah pula motivasi belajar yang

    ditampilkan oleh siswa. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi iklim kelas

    dibangun semakin tinggi motivasi belajar yang ditampilkan.

    Anderson, dkk (2004:2) dalam jurnalnya yang berjudul Classroom Climate and

    Motivated Behaviour in Secondary Schools menyatakan bahwa:

    The results show that the social environment of classrooms significantly impact

    students’ motivated behaviour. Specifically, an important dimension of classroom

    climate is affiliation, which measures the level of friendship that students feel for

    each other, as expressed by getting to know each other, helping each other with

    homework, and enjoying working together (Trickett & Moos, 1974).

    Jurnal tersebut menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Anderson, dkk menyebutkan bahwa secara signifikan iklim kelas mempengaruhi

    motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

    berlangsung dikelas, dimana setiap siswa dikelompokkan untuk mengerjakan

    tugas, mereka satu sama lain saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang

    diberikan oleh guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim kelas dan cara guru

    mengajar dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

    Selain iklim kelas, faktor lain yang akan diteliti dalam penelitian ini terkait

    dengan motivasi belajar siswa yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga

    dalam peneltian ini adalah lingkungan tempat suatu kelompok sosial kecil yang

    umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif

    tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi dimana anak

    memperoleh pendidikan pertama kali.

  • 5

    Munib (2012:72) keluarga adalah yang pertama dan utama, karena

    sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, lembaga inilah yang

    pertama ada. Pola pendidikan orang tua yang baik dan suasana keluarga yang

    harmonis, menjadikan keadaan psikologis anak terkontrol. Hal ini akan

    mendukung proses belajar anak akan berjalan lancar, tenang, bersemangat, untuk

    belajar dan anak akan merasa diperhatikan dan juga termotivasi untuk belajar.

    Aspek yang harus dicapai sebagai cermin mutu sumber daya manusia

    adalah motivasi belajar yang tinggi pada setiap jenjang pendidikan. Hal tersebut

    tidak bisa lepas dari peran orang tua yang memiliki wewenang secara kodrati

    sebagai pendidik di lingkungan keluarga.

    Siahaan (1991:85) menyatakan bahwa orang tua memegang peranan

    penting untuk meningkatkan perkembangan anak dan prestasi belajar anak. Tanpa

    dorongan dan rangsangan orang tua, maka perkembangan dan prestasi belajar

    anak akan mengalami hambatan dan akan menurun sampai rendah. Pada

    umumnya orang tua kurang menyadari betapa pentingnya peranan mereka dalam

    meningkatkan prestasi belajar anak-anak mereka.

    Keluarga merupakan sumber motivasi bagi siswa dalam belajar. Faktor-

    faktor dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh terhadap motivasi antara lain

    adalah cara orang tua mendidik, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

    Penelitian yang dilakukan oleh Risma Putri Pranitasari, jurusan

    Manajemenpada tahun 2010 mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan

    lingkungan sekolah terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas XI jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Tegal secara parsial lingkungan keluarga

    berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi sebesar 36,4%. Lingkungan

    sekolah secara parsial berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi sebesar

    37,4%. Sehingga kesimpulannya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan

    sekolah dapat memberikan motivasi yang baik dalam belajar siswa dan

    berdampak positif terhadap prestasi siswa disekolah.

  • 6

    Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMK PGRI 2 Salatiga

    terkait dengan pengajaran guru pada standar kompetensi mengaplikasikan

    perangkat lunak memiliki iklim kelas cukup baik, pada standar kompetensi

    mengoperasikan perangkat lunak siswa lebih banyak melakukan kegiatan

    pembelajaran didalam laboratorium komputer administrasi perkantoran. Hal ini

    dikarenakan pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

    lebih banyak melakukan praktek pembelajaran menggunakan komputer, sehingga

    akan lebih mudah melakukan proses pembelajaran di laboratorium.

    Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran yaitu Bapak Kuntoro,

    S.Pd yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2013 diketahui bahwa suasana

    pembelajaran di kelas sudah cukup baik seperti tersedianya 25 komputer dengan

    kondisi baik yang bisa digunakan siswa ketika praktek komputer serta tersedianya

    LCD dan printer di laboratorium komputer yang dapat menunjang kegiatan

    pembelajaran. Selain itu, kebersihan kelas juga merupakan indikasi untuk

    menciptakan iklim kelas yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan

    beberapa siswa, ruang kelas tempat pembelajaran sudah nyaman dan tenang serta

    tidak bising, karena letak sekolah yang berada ditengah perumahan warga

    masyarakat sehingga tidak terganggu dengan suara-suara bising seperti suara yang

    ditimbulkan jika sekolah berada tepat dipinggir jalan. Terjalinnya hubungan yang

    baik antara guru dengan murid, begitu juga sebaliknya membuat suasana

    pembelajaran menjadi menyenangkan dan harmonis.

    Lingkungan keluarga siswa SMK PGRI 2 Salatiga berasal dari latar

    belakang ekonomi yang beragam. Mata pencaharian orangtua siswa rata-rata

  • 7

    adalah petani, buruh, pedagang dan sopir dan lain-lain. Hanya beberapa siswa saja

    yang orangtuanya bekerja sebagai pegawai negeri sipil, hampir sebagian dari

    jumlah siswanya berasal dari golongan ekonomi menengah. Hal tersebut dapat

    dilihat dari data administrasi siswa.

    Tabel 1.1

    Data Administrasi Siswa

    No. Keterangan Pekerjaan Orang

    tua

    Penghasilan/bulan

    Petan

    i

    PN

    S

    Buru

    h

    Lain

    -lain

    > 3

    00.0

    00

    300.0

    00-

    600.0

    00

    600.0

    00-

    900.0

    00

    <900.0

    00

    1 XB 10 2 12 8 4 14 10 4

    2 XC 4 1 14 13 2 11 11 8

    3 XD 5 1 10 15 2 14 6 9

    Sumber: Data Bimbingan dan Konseling SMK PGRI 2 Salatiga

    Berdasarkan data di atas keadaan ekonomi orang tua siswa serta pekerjaan

    orang tua yang beragam menyebabkan motivasi belajar siswa juga berbeda-beda.

    Beberapa siswa yang orang tua nya sibuk bekerja membuat relasi antar anggota

    keluarga kurang berjalan dengan baik. Hal ini dikarena kan orang tua sibuk

    bekerja untuk membiayai sekolah anak, sehingga mereka kadang tidak

    memperdulikan prestasi belajar anak.

    Observasi awal yang dilakukan peneliti kepada siswa kelas X jurusan

    Administrasi Perkantoran menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih

    rendah. Hal ini dapat dilihat dari menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

    masalah, siswa cenderung tidak ingin bertanya kepada guru mengenai hal yang

    tidak mereka pahami, ketika diberikan kesempatan bertanya siswa hanya diam.

    Siswa juga mudah putus asa ketika mengerjakan tugas yang sulit, ketika

  • 8

    menemukan soal yang sulit mereka lebih senang mencontek jawaban temannya.

    Selain itu, siswa kurang ulet dalam menghadapi kesulitan belajar yang

    dialaminya, dimana siswa sering mengeluh dalam menghadapi tugas praktik dan

    sering dijumpai keterlambatan pengumpulan tugas oleh beberapa siswa yang di

    duga disebabkan karena motivasi belajar yang rendah.

    Dilihat dari iklim kelas yang cukup baik dan lingkungan keluarga yang

    beragam, seharusnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X jurusan

    Administrasi Perkantoran. Tetapi, yang terjadi motivasi belajar siswa masih

    rendah, padahal guru mata pelajaran tersebut sudah menciptakan iklim kelas yang

    cukup baik salah satunya dengan menjaga kebersihan agar siswa dapat belajar

    dengan nyaman, selain itu menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan

    murid.

    Berkaitan dengan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

    mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklim Kelas dan Lingkungan

    Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi

    Perkantoran Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

    di SMK PGRI 2 Salatiga”.

    1.2.Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana gambaran tentang iklim kelas, lingkungan keluarga dan motivasi

    belajar siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata pelajaran

    Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga?

  • 9

    2. Adakah pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar siswa kelas X jurusan

    Administrasi Perkantoran mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi

    Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga?

    3. Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas

    X jurusan Administrasi Perkantoran mata pelajaran Kompetensi Kejuruan

    Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga?

    4. Adakah pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi

    belajar siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata pelajaran

    Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga?

    1.3.Tujuan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan diatas, maka tujuan

    penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang iklim kelas, lingkungan keluarga,

    dan motivasi belajar siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata

    pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2

    Salatiga.

    2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh iklim kelas terhadap motivasi

    belajar siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata pelajaran

    Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga.

    3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap

    motivasi belajar siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata

    pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2

    Salatiga.

  • 10

    4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh iklim kelas dan lingkungan

    keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas X jurusan Administrasi

    Perkantoran mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantorandi

    SMK PGRI 2 Salatiga.

    1.4.Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat, antara lain:

    1.4.1. Manfaat Teoritis

    Sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan mengenai pendidikan

    dan proses belajar, khususnya pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga

    terhadap motivasi belajar.

    1.4.2. Manfaat Praktis

    1.4.2.1.1.1.1.1. 1. Bagi Peneliti

    Penelitian ini merupakan sarana penelitian untuk menerapkan

    ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan

    kondisi yang terjadi di lapangan, serta untuk menambah pengalaman

    dalam melakukan penelitian yang terkait dengan judul yang diangkat.

    2. Bagi Sekolah

    a. Sebagai bahan masukan pengetahuan praktis di bidang pendidikan

    dan sekolah khususnya permasalahan yang menyangkut

    keberhasilan belajar siswa.

    b. Sebagai data masukan dan bahan pertimbangan bagi SMK PGRI 2

    Salatiga dalam memahami permasalahan yang dihadapi oleh siswa

    terkait dengan motivasi siswa dalam belajar.

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1.Konsep Belajar

    2.1.1. Pengertian Belajar

    Belajar menurut Slameto (2010:1-2) merupakan suatu proses usaha yang

    dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya. Belajar menurut Hamalik (2011:36) diartikan sebagai suatu proses

    atau kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Sedangkan menurut Djamarah

    (2008:13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

    dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Rifa’i dan Anni (2012:66) terdapat tiga unsur pokok tentang pengertian

    belajar, yaitu:

    1. Adanya perubahan perilaku. 2. Adanya proses pengalaman, perubahan perilaku tersebut terjadi karena

    didahului oleh proses pengalaman.

    3. Lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar yang berbentuk perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

    suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan perilaku

    individu yang disebabkan oleh proses pengalaman baik yang menyangkut aspek

    kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga terjadi perubahan perilaku yang

    dimiliki oleh pembelajar yang senantiasa menuju ke arah yang lebih baik.

  • 12

    2.1.2. Unsur-unsur Belajar

    Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai

    unsur yang saling berkaitan sehingga terjadi perubahan perilaku.

    Menurut Hamalik (2011:50-52) unsur-unsur yang terkait dalam proses

    belajar terdiri dari:

    1. Motivasi siswa Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau

    tindakan tertentu.

    2. Bahan belajar Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat

    perhatian oleh guru.

    3. Alat bantu belajar Alat bantu balajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk

    membantu siswa untuk melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan

    belajar menjadi lebih efisien dan efektif.

    4. Suasana belajar Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang

    menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, Suasana yang kacau,

    ramai, tak tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang

    kegiatan belajar yang efektif.

    5. Kondisi subjek belajar Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar.

    Siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila berbadan sehat,

    memiliki intelegensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan belajar,

    memiliki bakat khusus, dan pengalaman yang bertalian dengan pelajaran,

    serta memiliki minat untuk belajar.

    Rifa’i dan Anni (2012:68) unsur-unsur dalam belajar yaitu:

    1. Pembelajar, meliputi peserta didik, pembelajar dan warga belajar. 2. Rangsangan (stimulus), sesuatu yang merangsang penginderaan pembelajar

    agar mampu belajar optimal.

    3. Memori, berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.

    4. Respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori yang diamati pada akhir proses belajar sehingga dapat mengahsilkan perubahan perilaku.

    Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu proses

    pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila terpenuhi unsur-unsur

  • 13

    pembelajaran yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidik, motivasi/stimulus,

    bahan belajar, alat bantu belajar serta suasana dan kondisi belajar yang dapat

    mendukung kelancaran pembelajaran.

    2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

    Slameto (2010:54) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi

    belajar menjadi dua faktor, yaitu:

    1. Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar

    (diri pembelajar), meliputi:

    a. Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan

    seseorang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajarnya. Proses

    belajar akan terganggu apabila kesehatan fisiknya dalam keadaan tidak

    baik.

    b. Faktor psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar yaitu segala sesuatu yang

    berhubungan dengan kondisi mental seseorang yang meliputi perhatian,

    minat, bakat, kematangan, daya ingat, dan daya konsentrasi.

    c. Faktor kelelahan Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor

    kelelahan jasmani (berhubungan dengan keadaan fisik, misal capek,

    pusing, pegal-pegal) dan faktor kelelahan rohani berhubungan dengan

    psikis, misal stress).

    2. Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri individu, meliputi:

    a. Faktor lingkungan keluarga Faktor ini mencakup cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota

    keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan latar belakang

    kebudayaan.

    b. Faktor lingkungan sekolah Faktor ini mencakup kompetensi guru, kurikulum, relasi guru dengan

    siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, sarana dan

    prasarana, metode belajar dan tugas rumah.

    c. Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap

    hasil belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaan siswa di

    dalam masayarakat. Faktor ini mencakup kegiatan siswa dalam

    masyarakat, massa media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

    masyarakat.

  • 14

    2.2 Motivasi Belajar

    2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar

    Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka seseorang

    menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan dirinya, termasuk

    dalam belajar. Banyak hal yang diperlukan oleh seseorang dalam rangka

    mengembangkan dirinya sendiri, namun bila semua usaha itu tidak dilakukan

    dengan baik bagaimana bisa sesuai dengan harapan. Agar motivasi tetap efektif,

    perlu didukung oleh disiplin diri tinggi, dengan tetap konsisten menjalankan hal-

    hal yang sudah direncanakan, dalam rangka mencapai tujuan, sambil tetap

    menghormati aturan-aturan yang berlaku.

    Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya ada keinginan

    untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi. Motivasi

    dalam hal ini meliputi dua hal, yaitu mengetahui apa yang akan dipelajari dan

    memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dua hal tersebut dianggap

    sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak

    mengetahui apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut

    perlu dipelajari) kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil (Sardiman

    2010:40).

    Nasution (2004:77) menyebutkan bahwa dalam bahasa sehari-hari

    motivasi dinyatakan dengan hasrat, keinginan, maksud, tekad, kemauan,

    dorongan, kebutuhan, kehendak, cita-cita, keharusan, kesediaan dan sebagainya.

    Sardiman (2010:42) menyebutkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam

  • 15

    diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

    tanggapan terhadap adanya tujuan.

    Motivasi belajar menurut Uno (2012:23) adalah dorongan internal dan

    eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

    tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

    mendukung.

    Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

    motivasi belajar adalah daya penggerak yang memberikan kekuatan dan

    mengarahkan aktivitas seseorang untuk melakukan usaha dalam mencapai suatu

    tujuan.

    2.2.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar

    Sardiman (2010:83) menyatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap

    orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu 5. Cepat bosan dengan tugas yang rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Lebih senang bekerja mandiri 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

    Jika seseorang memiliki ciri-ciri tersebut, berarti orang tersebut memiliki

    motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi tersebut akan sangat penting dalam

    kegiatan belajar mengajar. Karena kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik,

    bila siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan masalah dan

    hambatan secara mandiri.

  • 16

    2.2.3. Macam-macam Motivasi

    Motivasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang berasal

    dari dalam pribadi seseorang yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi

    ekstrinsik yang berasal dari luar diri seseorang (Djamarah 2002:115-117).

    1. Motivasi Intrinsik

    Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau

    berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri

    individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik

    bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan

    dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam

    mata pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk

    menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena

    keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah,

    dan sebagainya.

    2. Motivasi Ekstrinsik

    Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

    adanya rangsangan dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik apabila

    anak didik menempatkan tujuan belajarnya di luar-luar faktor situasi belajar.

    Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal

    yang dipelajarinya, misalnya untuk mencapai angka tertinggi, diploma, gelar,

    kehormatan, dan sebagainya.

    Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi seseorang

    dipengaruhi 2 hal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa (internal)

  • 17

    dan luar siswa (eksternal). Motivasi tersebut sangat berpengaruh terhadap

    seseorang untuk melakukan sesuatu.

    2.2.4. Fungsi Motivasi Belajar

    Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar, karena

    motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa.

    Hawley dalam Yusuf (2003:14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki

    motivasi yang tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan para siswa yang

    memiliki motivasi rendah. Hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar

    tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal

    putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat menganggu kegiatan

    belajar.

    Sardiman (2010:17-18) menyebutkan fungsi motivasi sebagai berikut:

    1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

    2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

    dikerjakan sesuai dengan tujuannya.

    3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

    perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

    Sedangkan Hamalik (2011:175) menyebutkan bahwa fungsi motivasi

    sebagai berikut:

    1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.

    2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.

    3. Sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Kuat lemahnya motivasi akan menentukan lambatnya suatu pekerjaan.

  • 18

    Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

    prestasi/hasil belajar. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.

    Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

    Kesimpulannya dengan adanya usaha yang tekun terutama didasar adanya

    motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi/hasil

    belajar yang baik.

    2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa menurut

    Rifa’i dan Anni (2012:137) yaitu:

    1. Sikap Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang

    dihasilkan di dalam posisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan,

    peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.

    2. Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai

    kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan.

    3. Rangsangan Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman

    dengan kondisi yang membuat seseorang bersifat aktif.

    4. Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan,

    kepedulian dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar.

    5. Kompetensi Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh

    kompetensi dari kondisinya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa

    secara alami berusaha keras untuk berinteraksi dengan kondisinya secara

    aktif. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menguasai kondisi dan

    mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas.

    6. Penguatan Salah satu hukum psikologis paling fundamental adalah prinsip

    penguatan (reinorcement). Penguatan merupakan peristiwa yang

    mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon.

  • 19

    2.2.6. Indikator Motivasi Belajar

    Sardiman (2010:83) menyatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap

    orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu 5. Cepat bosan dengan tugas yang rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Lebih senang bekerja mandiri 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

    Dalam penelitian ini ciri-ciri motivasi yang dijadikan sebagai indikator

    dalam penelitian untuk mengukur motivasi belajar adalah:

    1. Tekun menghadapi tugas

    2. Ulet menghadapi kesulitan

    3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

    4. Cepat bosan dengan tugas yang rutin

    5. Lebih senang bekerja mandiri

    Untuk ciri-ciri motivasi belajar menurut Sardiman (2010:83), tidak mudah

    melepas hal yang diyakini itu, dapat mempertahankan pendapatnya, dan senang

    mencari dan memecahkan masalah soal-soal, tidak digunakan dalam indikator

    mata pelajaran kompetensi kejuruan administrasi perkantoran karena pada mata

    pelajaran kompetensi kejuruan administrasi perkantoran lebih berfokus pada

    pelajaran praktik yaitu mengaplikasikan perangkat lunak yaitu aplikasi persentasi,

    dan siswa tidak di berikan tugas yang menuntut siswa untuk berpendapat atau

    memecahkan suatu masalah.

  • 20

    2.3. Iklim Kelas

    2.3.1. Pengertian Iklim Kelas

    Pengertian iklim kelas menurut para ahli adalah:

    1. Bloom dalam Hadiyanto dan Subiyanto (2003:1) menyatakan bahwa iklim

    kelas adalah kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi

    pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik.

    2. Tarmidi (2006:3) menyatakan bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang

    muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau hubungan antara

    peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses

    belajar mengajar.

    Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses interaksi

    belajar antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid lainnya.

    Berhasil tidaknya suatu interaksi proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak

    faktor, baik faktor dari guru sendiri, siswa, fasilitas penunjang maupun suasana

    interaksi pembelajaran tersebut.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa iklim kelas

    merupakan suasana pembelajaran yang muncul akibat hubungan antara guru dan

    siswa di dalam kelas yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

    2.3.2. Ciri-ciri Iklim Kelas yang Kondusif

    Tinjauan tentang iklim kelas (class climate) terbagi dalam beberapa

    suasana. Nasution (2005:119) menyatakan bahwa ada tiga jenis suasana yang

    dihadapi siswa dalam proses pembelajaran di sekolah berdasarkan sikap guru

    terhadap anak dalam mengajarkan materi pelajaran.

  • 21

    Pertama suasana kelas dengan sikap guru yang “otoriter”. Suasana dengan

    sikap guru yang otoriter, terjadi apabila guru menggunakan kekuatannya untuk

    mencapai tujuan tanpa lebih jauh mempertimbangkan akibatnya bagi anak,

    khususnya perkembangan pribadinya. Dengan hukuman dan ancaman anak

    dipaksa untuk menguasai bahan pelajaran yang dianggap perlu untuk ujian dan

    masa depan.

    Kedua suasana kelas dengan sikap guru yang “permisif”. Suasana kelas

    dengan sikap guru yang permisif ditandai dengan membiarkan anak

    berkembangan dalam kebebasan tanpa banyak tekanan frustasi, larangan, perintah

    atau paksaan. Pelajaran selalu dibuat menyenangkan. Guru tidak menonjolkan

    dirinya dan berada dibelakang untuk memberi bantuan bila dibutuhkan. Sikap ini

    mengutamakan perkembangan pribadi anak khususnya dalam aspek emosional,

    agar anak bebas dari kegoncangan jiwa dan menjadi anak yang dapat

    menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

    Ketiga, suasana kelas dengan sikap guru yang “riil”. Suasana kelas dengan

    suasana guru yang riil ditandai dengan adanya kebebasan anak yang disertai

    dengan pengendalian. Anak-anak diberi kesempatan yang cukup untuk bermain

    bebas tanpa diawasi atau diatur dengan ketat. Dilain pihak anak diberi tugas

    sesuai petunjuk dan pengawasaan guru.

    Ciri-ciri kelas yang memiliki iklim yang baik menurut Moedjiarto

    (2002:36) adalah sebagai berikut:

    1. Suasana pembelajaran dikelas, tenang, jauh dari kegaduhan dan kekacauan. 2. Adanya hubungan yang akrab, penuh pengertian, dan rasa kekeluargaan

    antara civitas sekolah.

  • 22

    3. Disekolah tampak adanya sikap mendahulukan kepentingan sekolah dan kepentingan banyak, sedangkan kepentingan pribadi mendapatkan tempat

    yang paling belakang.

    4. Semua kegiatan sekolah diatur dengan tertib, dilaksanakan dan dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan merata.

    5. Siswa mendapat perlakuan adil, tidak dibeda-bedakan antara yang miskin dan kaya, pandai dan yang lamban berfikir, semuanya mendapat kesempatan yang

    sama untuk berprestasi sebaik-baiknya.

    6. Didalam kelas dapat dilihat adanya aktvitas belajar mengajar yang tinggi. 7. Siswa aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran yang kurang

    dipahami, sedangkan guru dengan senang hati senantiasa bersedia

    menjawabnya. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab, dengan

    bijaksana guru meminta waktu untuk mencari data dan informasi lebih lanjut.

    8. Siswa saling menghargai satu sama lainnya, dan terhadap gurunya siswa memiliki rasa hormat yang tinggi.

    9. Meja dan kursi serta perlengkapan lainnya, yang terdapat di kelas senantiasa ditata dengan rapi dan dijaga kebersihannya.

    10. Siswa ikut merawat kebersihan perabot sekolah dan kebersihan ruang kelas yang penugasannya dilakukan secara bergilir.

    2.3.3. Iklim Kelas yang Baik

    Hoy dan Miskel dalam Hadiyanto (2003:1) sebagaimana dikutip Silalahi

    (2008:2), menyatakan bahwa iklim kelas merupakan kualitas lingkungan kelas

    yang terus menerus dialami oleh guru yang mempengaruhi tingkah laku siswa

    dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Rahmat (1985:1) dalam

    Silalahi (2008), iklim kelas ditandai dengan munculnya; 1) sikap saling terbuka,

    2) terjalinnya hubungan antar pribadi yang akrab, 3) sikap saling menghargai satu

    dengan yang lain, 4) menghormati satu sama lain, 5) mendahulukan kepentingan

    bersama.

    Hasil penelitian yang dilakukan Silalahi (2008:3) terkait dengan pengaruh

    iklim kelas terhadap motivasi belajar, menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

    signifikan antara iklim kelas terhadap motivasi belajar. Dimana implikasinya

    adalah semakin rendah iklim kelas yang dibangun, maka rendah pula motivasi

  • 23

    belajar yang ditampilkan oleh siswa. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi

    iklim yang dibangun maka semakin tinggi motivasi belajar yang ditampilkan oleh

    siswa.

    Hyman dalam Tarmidi (2006:8) mengatakan bahwa iklim kelas yang baik

    antara lain dapat mendukung:

    1. Interaksi yang bermanfaat. 2. Memperjelas pengalaman-pengalaman guru dan peserta didik. 3. Menumbuhkan semangat yang memungkinkan kegiatan-kegiatan dikelas

    berlangsung dengan baik.

    4. Mendukung saling pengertian antara guru dan peserta didik.

    2.3.4. Tujuan Penciptaan Iklim Kelas

    Iklim kelas yang kondusif sangat penting untuk diciptakan agar tujuan

    akan tercapainya hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dan antar

    siswa, suasana pembelajaran yang sejuk, menyenangkan, tenang tanpa

    permusuhan, atmosfir belajar yang penuh kebermaknaan serta suasana

    pembelajaran dikelas yang tidak kaku dapat diwujudkan. Depdikbud dalam

    Ismiarti (2004:26-27) mengemukakan tujuan penciptaan iklim kelas yang

    kondusif yaitu:

    1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk

    megembangkan kemampuannya semaksimal mungkin.

    2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar.

    3. Menyediakan dan mengatur fasilitas perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional,

    dan intelektual dalam kelas.

  • 24

    2.3.5. Indikator Iklim Kelas

    Ciri-ciri kelas yang memiliki iklim yang baik menurut Moedjiarto

    (2002:36) adalah sebagai berikut:

    1. Suasana pembelajaran dikelas tertib, tenang, jauh dari kegaduhan dan kekacauan.

    2. Adanya hubungan yang akrab, penuh pengertian, dan rasa kekeluargaan antara civitas sekolah.

    3. Disekolah tampak adanya sikap mendahulukan kepentingan sekolah dan kepentingan banyak, sedangkan kepentingan pribadi mendapatkan tempat

    yang paling belakang.

    4. Semua kegiatan sekolah diatur dengan tertib, dilaksanakan dan dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan merata.

    5. Siswa mendapat perlakuan adil, tidak dibeda-bedakan antara yang miskin dan kaya, pandai dan yang lamban berfikir, semuanya mendapat kesempatan yang

    sama untuk berprestasi sebaik-baiknya.

    6. Didalam kelas dapat dilihat adanya aktivitas belajar mengajar yang tinggi. 7. Siswa aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran yang kurang

    dipahami, sedangkan guru dengan senang hati senantiasa bersedia

    menjawabnya. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab, dengan

    bijaksana guru meminta waktu untuk mencari data dan informasi lebih lanjut.

    8. Siswa saling menghargai satu sama lainnya, dan terhadap gurunya siswa memiliki rasa hormat yang tinggi.

    9. Meja dan kursi serta perlengkapan lainnya, yang terdapat di kelas senantiasa ditata dengan rapi dan dijaga kebersihannya.

    10. Siswa ikut merawat kebersihan perabot sekolah dan kebersihan ruang kelas yang penugasannya dilakukan secara bergilir.

    Berdasarkan ciri-ciri iklim kelas yang telah dijelaskan, peniliti menetapkan

    indikator iklim kelas sebagai berikut:

    1. Suasana pembelajaran di kelas

    2. Hubungan antar warga kelas

    3. Aktifitas belajar mengajar

    4. Kondisi fisik, kerapian dan kebersihan ruang kelas

    5. Kedisiplinan siswa didalam kelas

  • 25

    Pada indikator yang pertama yaitu suasana pembelajaran dikelas,

    merupakan keimpulan dari suasana pembelajaran dikelas tertib,tenang, jauh dari

    kegaduhan dan kekacauan. Pada indikator yang kedua yaitu hubungan antar warga

    kelas, merupakan kesimpulan dari hubungan yang akrab, penuh pengertian, dan

    rasa kekeluargaan antara civitas sekolah diperlukan dalam iklim kelas, siswa

    saling menghargai satu sama lainnya, dan terhadap gurunya siswa memiliki rasa

    hormat yang tinggi. Pada indikator yang ketiga aktivitas belajar mengajar,

    merupakan kesimpulan dari didalam kelas dapat dilihat adanya aktivitas belajar

    mengajar yang tinggi. Pada indikator yang keempat yaitu kondisi fisik, kerapian,

    dan kebersihan kelas, merupakan kesimpulan dari meja dan kursi serta

    perlengkapan lainnya, yang terdapat di kelas senantiasa ditata dengan rapi dan

    dijaga kebersihannya, dan siswa ikut merawat kebersihan perabot sekolah dan

    kebersihan ruang kelas yang penugasannya dilakukan secara bergilir. Pada

    indikator yang kelima yaitu kedisiplinan siswa didalam kelas, merupakan

    kesimpulan dari semua kegiatan sekolah diatur dengan tertib, dilaksanakan dan

    dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan merata.

    Untuk ciri-ciri iklim kelas menurut Moedjiarto (2002:36), 1) disekolah

    tampak adanya sikap mendahulukan kepentingan sekolah dan kepentingan

    banyak, sedangkan kepentingan pribadi mendapatkan tempat yang paling

    belakang, 2) siswa mendapat perlakuan adil, tidak dibeda-bedakan antara yang

    miskin dan kaya, pandai dan yang lamban berfikir, semuanya mendapat

    kesempatan yang sama untuk berprestasi sebaik-baiknya, 3) siswa aktif

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran yang kurang dipahami,

  • 26

    sedangkan guru dengan senang hati senantiasa bersedia menjawabnya, peneliti

    tidak menggunakan ciri-ciri tersebut dalam indikator iklim kelas karena sikap

    mendahulukan kepentingan sekolah lebih berfokus pada kepentingan sekolah dan

    bukan kepentingan iklim kelas, siswa mendapatkan perlakuan sama tidak

    digunakan karena setiap siswa didalam sekolah pasti memiliki kesempatan yang

    sama untuk berperstasi, siswa aktif mengajukan pertanyaan sudah terwakili oleh

    pernyataan pada indikator variabel motivasi belajar, pada indikator menunjukkan

    minat terhadap bermacam-macam masalah.

    2.4. Lingkungan Keluarga

    2.4.1. Pengertian Lingkungan Keluarga

    Ahmadi (2007:167) menyebutkan bahwa keluarga adalah kelompok sosial

    kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan

    sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi.

    Jurnal internasional yang berjudul Family Environment and Children’s

    Outcomes, Marjoribanks mengungkapkan:

    Much of the development of family environment research relates to

    Murray’s (1938) theory of personality, which suggested that if the

    behaviour of individuals is to be understood then it is necessary to devise a

    method of analysis that “will lead to satisfactory dynamical formulations

    of external environments” (p. 16). He proposed that an environment

    should be classified by the kinds of benefits or harms that it provides. If the

    environment has a potentially beneficial effect, Murray suggested that

    individuals typically approach the environment and attempt to interact

    with it. In contrast, if the environment has a potentially harmful effect,

    individuals attempt to prevent its occurrence by avoiding the environment

    or defending themselves against it (Marjoribanks 2005:468).

    Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.

    Disebut sebagai lingkungan atau lembaga pendidikan pertama, karena sebelum

  • 27

    manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, lembaga pendidikan inilah yang

    pertama kali ada. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir

    ahkan sejak dalam kandungan pertama kali dalam keluarga.

    Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud lingkungan keluarga

    adalah lingkungan tempat suatu kelompok sosial yang kecil yang umumnya terdiri

    atas ayah, ibu dan anak, yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan

    didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi dimana anak memperoleh

    pendidikan pertama kali.

    2.4.2. Fungsi Keluarga

    Oqnum dalam Ahmadi (2007:108) fungsi keluarga itu adalah sebagai

    fungsi kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan/penjagaan, rekreasi,

    status keluarga dan agama. Sedangkan Bierstadt dalam Ahmadi (2007:109)

    keluarga berfungsi sebagai:

    1. Bersifat membantu.

    2. Mengatur dan menguasai impuls-impuls (dorongan) sekuil.

    3. Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan.

    4. Menunjukkan status.

    Sementara itu Ahmadi (2007:110) menyebutkan fungsi keluarga adalah

    memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar

    mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

    2.4.3. Faktor-faktor dalam Keluarga

    Lingkungan keluarga merupakan salah satu lingkungan yang dapat

    mempengaruhi motivasi siswa didalam belajar. Ahmadi (2007:91) menyebutkan

  • 28

    bahwa faktor-faktor dalam keluarga yang turut mempengaruhi motivasi pada diri

    seseorang adalah sebagai berikut:

    1. Status sosial ekonomi keluarga. 2. Faktor keutuhan keluarga, terutama ditekankan kepada stukturnya yaitu

    keluarga yang masih lengkap, ada ayah, ibu dan anak, disamping itu keutuhan

    interaksi hubungan antara anggota satu dengan anggota keluarga yang lain.

    3. Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua.

    Slameto (2010:60-64) menyatakan bahwa faktor-faktor dalam keluarga

    yang berpengaruh terhadap motivasi adalah sebagai berikut:

    1. Cara orang tua mendidik anak.

    2. Relasi antar anggota keluarga.

    3. Suasana rumah.

    4. Keadaan ekonomi keluarga

    Dari pendapat-pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut:

    1. Cara orang tua mendidik anak

    Orang tua yang terbiasa bersikap lemah lebut dan ramah kepada anak,

    tetapi tetap memiliki batasan tentang tingkah laku anak, memberikan

    perhatian serta cenderung memberikan penguatan akan menunjang motivasi

    pada diri anak.

    2. Relasi antar anggota keluarga

    Keluarga sebagai lingkungan yang utama harus menjaga baik relasi

    antar anggota keluarganya, saling membantu apabila ada kesulitan serta

    saling mendukung sehingga tercipta motivasi yang baik bagi anak.

  • 29

    3. Suasana rumah

    Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian

    yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana

    rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan

    kepada anak yang sedang belajar. Agar motivasi dapat meningkat perlu

    diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.

    4. Keadaan ekonomi keluarga

    Keadaan ekonomi yang baik akan membuat orang tua mampu

    memberikan kesempatan belajar yang baik di rumah maupun di luar rumah

    dengan menyediakan berbagai perlengkaan belajar. Hal itu merupakan salah

    satu penunjang dalam memotivasi anak.

    2.4.4. Indikator Lingkungan Keluarga

    Slameto (2010:60-64) menyatakan bahwa faktor-faktor dalam keluarga

    yang berpengaruh terhadap motivasi adalah sebagai berikut:

    1. Cara orang tua mendidik anak.

    2. Relasi antar anggota keluarga.

    3. Suasana rumah.

    4. Keadaan ekonomi keluarga

  • 30

    2.5. Penelitian Terdahulu

    No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

    1 Dwi

    Oktafiani

    Pengaruh Gaya

    Kepemimpinan

    Guru dan Iklim

    Kelas Terhadap

    Motivasi Belajar

    Siswa Kelas XI

    IPS SMA Negeri

    4 Semarang

    Tahun Ajaran

    2008/2009

    Secara parsial

    bahwa gaya

    kepemimpinan

    guru (X1)

    memberikan

    pengaruh positif

    terhadap

    motivasi belajar

    (Y) sebesar

    34,9%. Dan

    iklim kelas (X2)

    memberikan

    pengaruh positif

    terhadap

    motivasi belajar

    (Y) sebesar

    39,5%.

    Variabel

    iklim kelas

    dan

    motivasi

    belajar

    Penelitian

    Dwi tidak

    meneliti

    tentang

    lingkungan

    keluarga,

    tetapi gaya

    kepemimpin

    an guru

    2 Risma

    Putri

    Pranitasari

    Pengaruh

    Lingkungan

    Keluarga dan

    Lingkungan

    Sekolah Terhadap

    Motivasi

    Berprestasi Pada

    Siswa Kelas XI

    Jurusan

    Administrasi

    Perkantoran SMK

    Negeri Tegal

    Secara parsial

    bahwa

    lingkungan

    keluarga (X1)

    memberikan

    pengaruh positif

    terhadap

    motivasi

    berprestasi (Y)

    sebesar 36,4%.

    Dan lingkungan

    sekolah (X2)

    memberikan

    pengaruh positif

    terhadap

    motivasi

    berprestasi (Y)

    sebesar 37,4%.

    Variabel

    lingkungan

    keluarga

    Penelitian

    Risma tidak

    meneliti

    tentang

    iklim kelas

    dan

    motivasi

    belajar,

    tetapi

    lingkungan

    sekolah dan

    motivasi

    berprestasi

  • 31

    2.6. Kerangka Berfikir

    Belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

    perubahan perilaku individu yang disebabkan oleh proses pengalaman baik yang

    menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga terjadi

    perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar yang senantiasa menuju ke arah

    yang lebih baik. Proses belajar mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa

    yang dilakukan disekolah dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Didalam

    diri siswa sebagai peserta didik diperlukan adanya motivasi, karena motivasi

    bukan hanya penyebab belajar, namun memperlancar belajar dan pencapaian hasil

    belajar yang optimal. Indikator dari motivasi belajar yaitu tekun menghadapi

    tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

    masalah, cepat bosan dengan tugas yang rutin, dan lebih senang bekerja mandiri.

    Sardiman (2010:92) menyatakan bahwa motivasi memiliki peranan

    penting untuk mendorong siswa dalam belajar, baik motivasi intrinsik maupun

    motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik ini mampu menumbuhkan semangat belajar

    dalam diri siswa karena tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar. Sedangkan

    motivasi ekstrinsik disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar. Faktor

    dari luar yang dapat mempengaruhi belajar siswa diantaranya iklim kelas dan

    lingkungan keluarga.

    Tarmidi (2006:3) menyatakan bahwa iklim kelas merupakan suasana

    pembelajaran yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik di

    dalam kelas yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Iklim kelas yang

    merupakan bagian dari lingkungan belaar akan mempengaruhi kepribadian dan

  • 32

    tingkah laku seseorang, sebab dalam melaksanakan tugas sekolah seorang siswa

    akan terus berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.

    Iklim kelas yang baik dapat memberikan dorongan untuk bertindak yang

    mengarahkan pada hasil belajar siswa yang baik. Semakin baik iklim kelas yang

    dibangun, maka akan semakin baik motivasi belajar siswa. Indikator dari iklim

    kelas, yaitu : suasana pembelajaran dikelas, hubungan antara warga kelas, aktifitas

    belajar mengajar,kondisi fisik, kerapian dan kebersihan ruangan kelas,

    kedisiplinan siswa didalam kelas.

    Lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

    anggota keluarga, suasana rumah dan kondisi ekonomi keluarga berpengaruh

    terhadap motivasi belajar siswa. Cara orang tua mendidik anak yaitu dengan

    banyak memberikan perhatian, cenderung memberikan penguatan dan

    pengahargaan daripada memberikan kritikan dan celaan, relasi antar anggota

    keluarga yang baik, saling memberikan dukungan dan bantuan, suasana rumah

    yang tenang dan tentram, keadaan ekonomi yang cukup untuk mencukupi

    kebutuhan anak.

  • 33

    Berdasarkan uraian diatas, kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat

    dikemukakan sebagai berikut :

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

    Iklim Kelas (X1)

    1. Suasana pembelajaran

    di kelas

    2. Hubungan antara warga

    kelas

    3. Aktifitas belajar

    mengajar

    4. Kondisi fisik, kerapian

    dan kebersihan ruang

    kelas

    5. Kedisiplinan siswa di

    dalam kelas

    (Moedjiarto 2002:36)

    Motivasi Belajar (Y)

    1. Tekun menghadapi

    tugas

    2. Ulet menghadapi

    kesulitan

    3. Menunjukkan minat

    terhadap bermacam-

    macam masalah

    4. Cepat bosan dengan

    tugas yang rutin

    5. Lebih senang bekerja

    mandiri

    (Sardiman 2010:83)

    LingkunganKeluarga (X2)

    1. Cara orangtuamendidik

    2. Relasiantaranggotakelua

    rga

    3. Suasanarumah

    4. Kondisiekonomikeluarg

    a

    (Slameto 2010:60)

  • 34

    2.7. Hipotesis

    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

    terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

    (Suharsimi 2006:71).

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    1. Ada pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar siswa kelas X Jurusan

    Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian

    Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga.

    2. Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas X

    Jurusan Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian

    Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga.

    3. Ada pengaruh iklim kelas dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar

    siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran

    Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga.

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi 2006:130).

    Sedangkan menurut Sugiyono (2010:61) populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.

    Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas X SMK PGRI 2

    Salatiga jurusan administrasi perkantoran yang berjumlah 95 siswa. Karena

    populasi kurang dari 100 maka penelitian ini disebut dengan penelitian populasi.

    3.2. Variabel Penelitian

    Sugiyono (2010:2) menyatakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya

    adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

    kesimpulannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel

    penelitian yaitu dua variabel bebas (Independen variabel) dan satu variabel terikat

    (Dependen variabel).

    3.2.1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

    Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu:

    1. Iklim kelas: indikator dari iklim kelas yaitu:

    a) Suasana pembelajaran di kelas.

    b) Hubungan antar warga kelas.

  • 36

    c) Aktifitas belajar mengajar.

    d) Kondisi fisik, kerapian dan kebersihan ruang kelas.

    e) Kedisiplinan siswa di dalam kelas.

    2. Lingkungan keluarga: indikator dari lingkungan keluarga yaitu:

    a) Cara orang tua mendidik anak.

    b) Relasi antar anggota keluarga.

    c) Suasana rumah.

    d) Keadaan ekonomi keluarga.

    3.2.2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)

    Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar. Indikator

    motivasi belajar yaitu:

    1. Tekun menghadapi tugas.

    2. Ulet menghadapi kesulitan.

    3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

    4. Cepat bosan dengan tugas yang rutin.

    5. Lebih senang bekerja mandiri.

    3.3. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data

    dengan metode yang ditentukan oleh peneliti sehingga harus dilaksanakan dengan

    hati-hati sejak awal dan akan berhasil baik selanjutnya. Untuk memperoleh data

    yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, diperlukan cara

    yang mampu mengungkapkan dan sesuai dengan pokok permasalahannya.

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  • 37

    3.3.1. Kuesioner

    Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

    hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi 2006:151).

    Dalam penelitian ini angket dibuat berdasarkan indikator yang diturunkan

    dari variabel-variabel, yang disetiap indikator terdiri dari beberapa item soal.

    Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

    iklim kelas, lingkungan keluarga dan motivasi belajar. Bentuk angket yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah check list dengan skala nominal, dimana

    responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom jawaban yang

    sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau dialami oleh responden. Penggunaan

    check list ini diharapkan dapat memudahkan responden dalam memberikan

    jawaban pada setiap item pernyataan dan disediakan 5 kolom ketentuan sebagai

    berikut:

    a. Kolom 1 dengan kriteria selalu (SL) dengan skor 5

    b. Kolom 2 dengan kriteria sering (SR) dengan skor 4

    c. Kolom 3 dengan kriteria kadang-kadang (KD) dengan skor 3

    d. Kolom 4 dengan kriteria hampir tidak pernah (HTP) dengan skor 2

    e. Kolom 5 dengan kriteria tidak pernah (TP) dengan skor 1

    3.3.2. Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk

    mengumpulkan data yaitu berupa catatan, transkrip, buku surat kabar, majalah,

    prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Suharsimi 2006:231).

  • 38

    Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

    data daftar nama siswa dan jumlah siswa yang menjadi populasi dalam penelitian

    ini.

    3.4. Uji Instrumen Penelitian

    Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada

    responden. Tujuan dari uji instrumen adalah untuk menghindari pertanyaan-

    pertanyaan yang kurang jelas, menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami,

    mempertimbangkan penambahan a