17
1 PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: AZLINA ROZA B 200 080 253 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

1

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

(Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten

Karanganyar)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

AZLINA ROZA

B 200 080 253

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

2

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

(Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten

Karanganyar)

AZLINA ROZA

B 200 080 253

Fakultas Ekonomi Akuntansi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor keperilakuan organisasi yang mencakup dukungan atasan, kejelasan tujuan, dan pelatihan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di Kantor Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar. Sampel pada penelitian ini diambil dari Pegawai Negeri Sipil bagian keuangan atau bendahara pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil variabel dukungan atasan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel kejelasan tujuan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel pelatihan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 18,334 > 3,33 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Sehingga variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Hasil Koefisien Determinasi (R2) diperoleh hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,634. Hal ini berarti bahwa 63,4% variasi variabel sistem akuntansi keuangan daerah dapat dijelaskan oleh variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan, sedangkan sisanya yaitu 36,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti. Kata Kunci : Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan, Pelatihan dan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah

Page 3: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

3

3

Page 4: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

4

A. PENDAHULUAN

Pemerintah daerah selaku pengelola dana publik harus mampu

menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat

waktu, dan dapat dipercaya sehingga dituntut untuk memiliki sistem informasi

yang handal. Dalam rangka memantapkan otonomi daerah dan desentralisasi,

Pemerintah daerah hendaknya sudah mulai memikirkan investasi untuk

pengembangan sistem informasi akuntansi (Wahyundaru 2001). Oleh karena itu

diperlukan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang baru untuk

menggantikan sistem lama yang selama ini digunakan oleh pemerintah daerah

yaitu Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA) yang telah diterapkan

sejak 1981.

Selain faktor teknis, beberapa penelitian menunjukkan bukti empiris

bahwa faktor organisasional seperti pelatihan, kejelasan tujuan serta dukungan

atasan, berpengaruh positif terhadap implementasi suatu inovasi sistem maupun

perubahan model akuntansi manajemen (Krumweide, 1998 dalam Latifah dan

sabeni 2007).

Dukungan atasan berpengaruh dalam mendukung suksesnya

implementasi sistem baru. Menurut Shield (1995) dalam Latifah dan Sabeni

(2007) dukungan manajemen puncak (atasan) dalam suatu inovasi sangat penting

dikarenakan adanya kekuasaan manajer terkait dengan sumber daya.

Page 5: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

5

Kejelasan tujuan dapat menentukan suatu keberhasilan sistem karena

individu dengan suatu kejelasan tujuan, target yang jelas dan paham bagaimana

mencapai tujuan, mereka dapat melaksanakan tugas dengan ketrampilan dan

kompetensi yang dimiliki (Latifah dan sabeni, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian Fung jen (2002) dalam Dewi (2011)

diperoleh hasil bahwa pada perusahaan yan memiliki program pelatihan dan

pendidikan pengguna terdapat perbedaan yang signifikan dengan kepuasan

pengguna tetapi tidak terbukti adanya perbedaan pengguna sistem.

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010)

dengan judul Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Perbedaan dari penelitian adalah pada

jumlah variabel dan cakupan wilayah. Peneliti hanya fokus pada tiga variabel

yang mencakup Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan dan Pelatihan serta tidak

melibatkan konflik Kognitif dan Efektif yang telah disebutkan oleh peneliti

sebelumnya serta penelitian sebelumnya meneliti di Subokawonosraten.

Sedangkan penelitian ini hanya pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD

Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan uraian tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan judul ” PENGARUH FAKTOR

KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM

Page 6: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

6

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH” (Survei pada Sekretariat Daerah

dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar).

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Faktor

Keperilakuan Organisasi yang mencakup Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan,

dan Pelatihan terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Faktor Keperilakuan Organisasi

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek

tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia

meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia

demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap

organisasi Thoha (2010:5).

Faktor organisasi dalam implementasi sistem ada tiga aspek, meliputi

dukungan atasan, kejelasan tujuan, dan pelatihan. Faktor-faktor teresut

didefinisikan sebagai berikut (Chenhall, 2004 dalam Nurlaela dan Rahmawati

2010).

1. Dukungan atasan

Dukungan atasan diartikan sebagai keterlibatan manajer dalam kemajuan

proyek dan menyediakan sumberdaya yang diperlukan, selain itu dapat

diartikan juga sebagai bantuan yang diberikan oleh pimpinan yang lebih tinggi

kepada bawahan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena

Page 7: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

7

itu dukungan atasan dapat memberikan hasil positif untuk pegawai (Latifah

dan Sabeni 2007).

2. Kejelasan tujuan

Kejelasan tujuan didefenisikan suatu organisasi yang berhasil dapat diukur

dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan

yang sudah ditetapkan. Selain itu kejelasan tujuan dapat dijelaskan sebagai

kejelasan dari sasaran dan tujuan digunakannya sistem akuntansi keuangan

daerah di semua level organisasi selain dan dapat diartikan suatu keadaan

yang jelas terhadap arah yang dapat menentukan suatu keberhasilan system

dan target yang dituju (Latifah dan Sabeni, 2007).

3. Pelatihan

Pelatihan adalah suatu proses belajar mengenai sebuah wacana pengetahuan

dan keterampilan yang ditujukan untuk penerapan hasil belajar yang sesuai

dengan tuntutan tertentu. Pelatihan merupakan proses keterampilan kerja

timbal balik yang bersifat membantu, oleh karena itu dalam pelatihan

seharusnya diciptakan suatu lingkungan dimana para karyawan dapat

memperoleh atau mempelajari sikap kemampuan, keahlian, pengetahuan dan

perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan, sehingga dapat

mendorong mereka untuk dapat bekerja lebih baik (Zahro 2012).

Page 8: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

8

Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Dalam keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002, tentang pedoman

pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata

cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata

usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah yang berbunyi:

Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) adalah suatu sistem akuntansi

yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan

transaksi atas kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka

pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

C. METODE PENELITIAN

a. Populasi dan sampel

Populasi dapat didefinisikan sebagai kelompok elemen yang lengkap,

dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian

(Kuncoro, 2009:53). Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil

di Kantor Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar.

Dimana jumlah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Sekretariat Daerah

Kabupaten Karanganyar berjumlah 253 orang, sedangkan pada Sekretariat

DPRD Kabupaten Karanganyar berjumlah 53 orang.

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(Kuncoro,2009:53). Sampel pada penelitian ini diambil dari Pegawai Negeri

Page 9: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

9

Sipil bagian keuangan atau bendahara pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat

DPRD Kabupaten Karanganyar. Sampel yang diambil pada Pegawai Negri Sipil

di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar berjumlah 22 orang dan Skretariat

DPRD Kabupaten Karanganyar berjumlah 11 orang. jadi jumlah sampel

keseluruhan sebanyak 33 orang. Karena hanya 33 orang yang bekerja pada

bagian keuangan atau bendahara pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD

kabupaten Karanganyar.

b. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner.

Yaitu metode pengumpulan data dimana penulis mengajukan daftar pertanyaan

kepada responden, dengan cara meminta kepada responden untuk menjawab

sejumlah pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner (daftar pertanyaan

tertulis atau angket) yang diberikan kepada responden, dimana responden

didalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada bagian

keuangan atau bendahara di Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten

Karanganyar. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala interval dan menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Skala likert dengan skala penelitian 1-5 yaitu:

Sangat tidak sesuai : 1

Tidak sesuai : 2

Page 10: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

10

Netral : 3

Sesuai : 4

Sangat sesuai : 5

Kerangka pemikiran dan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan kerangka

teori maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh antara Dukungan Atasan dengan Kegunaan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah.

H2 : Terdapat pengaruh antara Kejelasan Tujuan dengan Kegunaan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah

H3 : Terdapat pengaruh antara Pelatihan dengan Kegunaan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah

Tahap-tahap dalam menganalisis data dengan uji validitas dan

reliabilitas, uji Asumsi klasik, uji hipotesis dengan analisis regresi berganda

dengan persamaan sebagai berikut Analisis, regresi linear berganda yang

digunakan diformulasikan sebagai berikut. (Sugiyanto, 2009:63).

Dukungan Atasan

Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah Kejelasan Tujuan

Pelatihan

Page 11: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

11

SAKD = α + b1 DA + b2 KT + b3 P + e

Keterangan:

Y = Variabel dependen SAKD

α = konstanta

X1 = DA

X2 = KT

X3 = P

b1, b2, b3……………….= Koefisien regresi variabel independent

e = Kesalahan atau error

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil analisis regresi linear berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dukungan atasan,

kejelasan tujuan dan pelatihan terhadap sistem akuntansi keuangan daerah.

Hasil pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS versi 16

didapatkan persamaan regresi:

Y = 7,233 + 0,295 (DA) + 0,516 (KT) + 0,140 (P)

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

1) Konstanta sebesar 7,233 dengan parameter positif menunjukkan bahwa

dengan dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan maka kegunaan

sistem akuntansi keuangan daerah akan meningkat.

Page 12: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

12

2) Koefisien regresi DA yaitu dukungan atasan menunjukkan koefisien yang

positif sebesar 0,295 dengan demikian dapat diketahui bahwa dukungan

atasan akan meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

3) Koefisien regresi KJ yaitu kejelasan tujuan menunjukkan koefisien yang

positif sebesar 0,516 dengan demikian dapat diketahui bahwa kejelasan

tujuan mampu meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan

daerah.

4) Koefisien regresi P yaitu pelatihan menunjukkan koefisien yang positif

sebesar 0,140 dengan demikian dapat diketahui bahwa pelatihan akan

meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

b. Uji Hipotesis

Uji t

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa:

1. Dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem

akuntansi keuangan daerah. Hasil analisis variabel dukungan atasan

diketahui nilai thitung (4,209) lebih besar daripada ttabel (2,042) atau dapat

dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < α = 0,05. Oleh karena itu, H1

diterima, artinya dukungan atasan mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

2. Kejelasan tujuan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem

akuntansi keuangan daerah. Variabel kejelasan tujuan diketahui nilai thitung

Page 13: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

13

(3,823) lebih besar daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai

signifikansi 0,001 < α = 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, artinya

kejelasan tujuan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

3. Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem

akuntansi keuangan daerah. Variabel pelatihan diketahui nilai thitung

(1,621) lebih kecil daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai

signifikansi 0,117 > α = 0,05. Oleh karena itu, H3 ditolak, artinya

pelatihan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan

sistem akuntansi keuangan daerah.

Uji F

Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu

18,334 > 3,33 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Sehingga variabel

dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan mempunyai pengaruh

secara simultan dan signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi

keuangan daerah

Uji R2

Hasil Koefisien Determinasi (R2) diperoleh hasil perhitungan untuk

nilai R2 diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar

0,634. Hal ini berarti bahwa 63,4% variasi variabel sistem akuntansi

keuangan daerah dapat dijelaskan oleh variabel dukungan atasan,

Page 14: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

14

kejelasan tujuan dan pelatihan, sedangkan sisanya yaitu 36,6% dijelaskan

oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka

kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil variabel dukungan atasan mempunyai

pengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Variabel kejelasan tujuan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan

sistem akuntansi keuangan daerah.

2. Variabel pelatihan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan

sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel pelatihan diketahui nilai thitung

(1,621) lebih kecil daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai

signifikansi 0,117 > α = 0,05.

3. Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 18,334 >

3,33 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Sehingga variabel dukungan

atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan mempunyai pengaruh secara simultan

dan signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah

4. Hasil Koefisien Determinasi (R2) diperoleh hasil perhitungan untuk nilai R2

diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,634. Hal

ini berarti bahwa 63,4% variasi variabel sistem akuntansi keuangan daerah

dapat dijelaskan oleh variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan

Page 15: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

15

pelatihan, sedangkan sisanya yaitu 36,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

diluar model yang diteliti.

SARAN

Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai

berikut :

1. Sebaiknya Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar lebih

menekankan pada variabel pelatihan agar setiap anggota dapat lebih

memahami sistem akuntansi melalui dengan pelatihan-pelatihan

sistem.

2. Sebaiknya Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar terus

memberikan baik dukungan atasan kepada bawahan, kejelasan tujuan

sistem akuntansi keuangan daerah.

3. Bagi penelitian mendatang hendaknya daerah penelitian lebih

diperluas lagi, yaitu tidak hanya pada Skretariat Daerah dan

Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar tetapi lebih luas lagi pada

beberapa Sekretariat se-Jawa Tengah.

Daftar Pustaka

Amru dan Syar’i. Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem. Simposium Nasional Akuntansi VIII. STIE Indonesia Kalimantan Selatan.

Aribowo, Fajar. 2007. Laporan Keuangan Daerah Perlu Akuntabilitas. Harian Bisnis

Indonesia. 19 November 2007.

Page 16: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

16

Armel Yentifa Yurniwati, Suhanda. Kebutuhan Investor Dan Kreditor Atas Informasi Dalam Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. 2010. Simposium nasional Akuntansi XIII. Politeknik Universitas Andalas, Fak. Ekonomi Universitas Andalas dan Fak. Ekonomi Universitas Andalas.

Bastari, Imam. 2007. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Standar

Akuntansi Pemerintahan sebagai wujud reformasi manajemen keuangan daerah Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Anggota Komite Kerja Standar Akuntansi Pemerintahan, Jakarta.

Christina, Yuliana. 2010. Peran Kepemimpinan Dalam Perancapaian Kinerja

Organisasi melaluai Budaya, strategi, dan system Akuntansi Menajemen Organisasi. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Unika Atma Jaya Jakarta .

Dewi, Dian Aprilliani Kusuma. 2011. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat EksKaresidenan Surakarta” Skripsi tidak diterbitkan, Surakarta : UMS

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: BP

UNDIP. Gujarati, D. 2001. Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta. Haryani dan Syafruddin. 2010.Kepercayaan Dan Implementasi Peraturan Dan

perundang- undangan Penyusunan Dan Pengelolaan keuangan daerah Di Kabupaten Batang. Simposium Nasional akuntansi XIII. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Universitas Diponegoro.

Jogiyanto.2005. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta;

Erlangga.

Latifah dan Sabeni. 2007. Faktor Keperilakuan Organisasi Dalam Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan daerah. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Mohamad, Ismail dkk, 2004. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Edisi

kedua. http:///www.Ian.go.id

Page 17: PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI …eprints.ums.ac.id/21680/11/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Faktor Keperilakuan Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

17

Nurlaela dan Rahmawati Pengaruh Faktor keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. 2010. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas

Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Keuangan no.59/PMK no.06 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan pemerintah Pusat. Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi pemerintah. Purnomo, Willybrordous Budi, 2002. Perjanjian Kemitraan Budi Daya Ayam

Pedaging oleh PT. Gema Usahab Ternak. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Rohman, Abdul , 2009. Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan

Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah Daerah (survey pada Pemda di Jawa Tengah), Jurnal Akuntansi & Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sekaran, Uma, (2000).” Research Methode for Businiss : Skill- Building Aproach”

(Third Edition). Jhon Willey dan Sonss, Inc. Sugiyono, 2002. Statistik Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10,0 for Windows.

Bandung: CV. ALFABETA. Suharsimi, arikunto, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT.

Rineka Cipta: Jakarta. Thoha, Miftah, 2002. Perilaku Organisasi. PT Raja Grafindo Persada. Edisi 13

maret. Jakarta. Tampubolon, 2004. Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior). Edisi

Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta. Wahyundaru, Sri Dewi .2001. Akuntansi Sektor Publik dalam Otonomi Daerah.

Suara Merdeka. Edisi 21 Februari. Zahro, Shoffiyatuz, 2012. “ Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi dalam

Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ( Studi Kasus Instansi Pemerintah Se- Kota Madiun)’’. Skripsi tidak diterbitkan, Surakarta : UMS