12
344 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN TERHADAP PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY STUDI KASUS PADA PT. CALTESYS INDONESIA Mita Ratnasari, Ali Rasyidi, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh audit tanggung jawab lingkungan terhadap penerapan corporate social responsibility. Dengan hipotesis pengaruh audit kepatuhan terhadap penerapan corporate social responsibility, pengaruh audit kewajiban risiko operasional terhadap penerapan corporate social responsibility, dan pengaruh audit keselamatan dan kesehatan kerja terhadap penerapan corporate social responsibility. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpualn data adalah menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan penyataan tertulis melalui pengisian kuesioner oleh unit sampel. Unit sampel adalah unit individual yang terdiri dari sebagian pegawai PT. Caltesys Indonesia Cabang Surabaya yang berjumlah 30 orang. Kemudian dilakukan analisis terhadap data- data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif . Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Kata kunci : audit tanggung jawab lingkungan, audit kepatuhan, audit kewajiban risiko operasional, audit keselamatan dan kesehatan kerja, corporate social responsibility ABSTRACK The research is a purpose to test the influence environment liabilities audit to implementation of corporate social responsibility. The hypothesis of the research is the influence compliance audit to implementation of corporate social responsibility, the influence operational risk audit to implementation of corporate social responsibility, and the influence health and safety audit to implementation of corporate social responsibility. The data was used in this research is primary data. Method of the data collection was sampling purposively using some statements written on questioner which sould be answered by subject of sample. The sample subject of this research is some PT. Caltesys Indonesia Cabang Surabaya’s employers which is a total of 30 persons. Then those data would be analized by quantitative analysis. The techniques which used to analyze data was multiple linear regression analysis that would prove the hypothesis of this research. Keywords : environment liabilities audit, compliance audit, operational risk audit, health and safety audit, corporate social responsibility

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

344

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB

LINGKUNGAN TERHADAP PENERAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY STUDI KASUS PADA PT. CALTESYS

INDONESIA

Mita Ratnasari, Ali Rasyidi, Arief Rahman

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh audit tanggung jawab

lingkungan terhadap penerapan corporate social responsibility. Dengan hipotesis

pengaruh audit kepatuhan terhadap penerapan corporate social responsibility, pengaruh

audit kewajiban risiko operasional terhadap penerapan corporate social responsibility,

dan pengaruh audit keselamatan dan kesehatan kerja terhadap penerapan corporate

social responsibility. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Metode pengumpualn data adalah menggunakan metode purposive sampling dengan

menggunakan penyataan tertulis melalui pengisian kuesioner oleh unit sampel. Unit

sampel adalah unit individual yang terdiri dari sebagian pegawai PT. Caltesys Indonesia

Cabang Surabaya yang berjumlah 30 orang. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-

data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif . Teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis regresi linier berganda yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis

penelitian.

Kata kunci : audit tanggung jawab lingkungan, audit kepatuhan, audit kewajiban risiko

operasional, audit keselamatan dan kesehatan kerja, corporate social responsibility

ABSTRACK

The research is a purpose to test the influence environment liabilities audit to

implementation of corporate social responsibility. The hypothesis of the research is the

influence compliance audit to implementation of corporate social responsibility, the

influence operational risk audit to implementation of corporate social responsibility,

and the influence health and safety audit to implementation of corporate social

responsibility. The data was used in this research is primary data. Method of the data

collection was sampling purposively using some statements written on questioner which

sould be answered by subject of sample. The sample subject of this research is some PT.

Caltesys Indonesia Cabang Surabaya’s employers which is a total of 30 persons. Then

those data would be analized by quantitative analysis. The techniques which used to

analyze data was multiple linear regression analysis that would prove the hypothesis of

this research.

Keywords : environment liabilities audit, compliance audit, operational risk audit,

health and safety audit, corporate social responsibility

Page 2: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

345

PENDAHULUAN

Saat ini, perusahaan bukan lagi berorientasi pada keuntungan saja melainkan

wajib memperhatikan kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan. Dimana masalah

pengelolaan lingkungan telah menjadi isu penting dalam keunggulan bersaing

perusahaan, terutama yang berorientasi ekspor. Kemampuan perusahaan dalam

mengelola lingkungannya menjadi pertimbangan penting dalam negosiasi bisnis.

Produk-produk yang dapat merusak lingkungan tidak diminati, bahkan dicegah masuk

ke beberapa Negara tertentu.

Sehingga muncul ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang

lebih dikenal corporate social responsibility. Konsep awal tanggung jawab sosial

(social responsibility) dari suatu perusahaan secara eksplisit baru dikemukakan oleh

Howard R. Bowen (Carroll, 1999) melalui karyanya yang diberi judul “Social

Responsibilities of the Businessmen”. Bowen memberikan rumusan tanggungjawab

sosial, sebagai berikut : “it refers to the obligations of businessmen to persue those

policies, to make those decisions, or to follow those lines of action which are desireable

in terms of the objectives and values of our societ”. Definisi tanggung jawab sosial yang

diberikan oleh Bowen telah memberi landasan awal bagi pengenalan kewajiban pelaku

bisnis untuk menetapkan tujuan bisnis yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai

masyarakat (Solihin;2015:15-16).

Sebagai instrumen pengelolaan lingkungan, audit lingkungan bersifat voluntary

atau sukarela, bukan wajib seperti pada AMDAL. Karena bersifat sukarela, sampai saat

ini baru beberapa perusahaan yang telah melakukan audit lingkungan. Audit lingkungan

merupakan tool manajemen perusahaan untuk mengelola kegiatannya agar tidak

menimbulkan masalah lingkungan, baik secara intern perusahaan maupun secara ekstern

di luar arena perusahaan. Audit tanggung jawab lingkungan merupakan salah satu upaya

proaktif perusahaan untuk perlindungan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab

yang akan membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan terhadap

lingkungan dan pada akhirnya dapat meningkatkan citra positif perusahaan.

PT. Caltesys Indonesia sebagai perusahaan nasional di bidang jasa kalibrasi yang

memiliki beberapa laboratorium yang menggunakan bahan kimia, tentu ada dampak

yang terjadi atas kegiatan tersebut. Seperti contoh pada tahun 2016, mesin Sirkulating

Bath yang terdapat di Lab. Suhu meledak karena kelalaian pegawai. Hal ini, sangat

berbahaya untuk karyawan karena terdapat cairan visco yang dapat menganggu

Page 3: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

346

pernapasan serta luapan panasnya mesin bisa membuat kulit melepuh. Karena kejadian

tersebut, membuat peneliti ingin tahu bagaimana PT. Caltesys Indonesia menerapkan

corporate social responsibility dan audit tanggung jawab lingkungan pada

perusahaannya. Meskipun, penelitian mengenai Corporate Social Responsibilty atau

tanggung jawab sosial perusahaaan telah banyak dilakukan. Namun peneliti masih ingin

mendalami implikasi CSR pada PT. Caltesys Indonesia. Dan karena masih sedikitnya

penelitian mengenai audit tanggung jawab lingkungan, maka peneliti ingin mengetahui

perkembangan terbaru audit tanggung jawab lingkungan yang telah diterapkan oleh

perusahaan.

LANDASAN TEORI

Pengertian Audit Lingkungan (Environment Audit)

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 1994, Audit

lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik,

terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi

sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan mefasilitasi kontrol manajemen

terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian

pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan

tentang pengelolaan lingkungan.

Audit Lingkungan menurut A.H Millichamp yang dialihbahasakan Amin

Widjaja Tunggal (2000:228) adalah sebagai berikut : “Audit lingkungan merupakan

suatu penilaian yang sistematis, didokumentasikan, objektif mengenai bagaimana

baiknya organisasi, manajemen, dan peralatan berprestasi dengan tujuan untuk memberi

kontribusi mengamankan lingkungan dengan memudahkan pengendalian manajemen

dari praktik-praktik lingkungan, dan menilai ketaatan terhadap kebijakan perusahaan

yang termasuk memenuhi persyaratan peraturan dan standar-standar yang berlaku.”

Pengertian audit lingkungan menurut The International Chamber (ICC) (1998)

yang dialih bahasakan oleh Amin Widjaja Tunggal (2000:230) adalah sebagai berikut:

“Audit Lingkungan merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi antara sistem

operasi usaha dengan keadaan sekitarnya. Ini termasuk emisi/pengeluaran udara, tanah,

dan air, kendala legal, pengaruh dari komunitas sekitarnya, tanaman-tanaman dan

ekologi, dan persepsi umum mengenai perusahaan yang beroperasi dalam area lokal.

Audit lingkungan tidak berhenti pada ketaatan peaturan, akan tetapi audit lingkungan

Page 4: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

347

selain merupakan pelaksanaan hubungan publik mengenai penghijauan juga merupakan

pendekatan strategik total terhadap aktivitas organisasi.”

Pada Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 03

Tahun 2013 tentang audit lingkungan, menyebutkan bahwa “audit lingkungan hidup

adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/

atau kegiatan terhadap peraturan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh

pemerintah.” Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

audit lingkungan adalah suatu hasil evaluasi yang sistematis dan objektif dari bukti-

bukti yang dihasilkan untuk menilai ketaatan suatu kegiatan organisasi terhadap

peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan.

Dimana dalam audit lingkungan terdapat subkelompok audit tanggung jawab

lingkungan. Dalam hal ini audit tanggung jawab lingkungan merupakan pendahuluan

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kepatuhannya terhadap

ketentuan dan peraturan lingkungan yang berlaku (Bhayangkara, 2014:428). Audit

tanggung jawab lingkungan merupakan salah satu upaya proaktif perusahaan untuk

perlindungan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab yang akan membantu

meningkatkan kinerja operasional perusahaan terhadap lingkungan dan pada akhirnya

dapat meningkatkan citra positif perusahaan. Audit tanggung jawab lingkungan meliputi

(Bhayangkara, 2014:428),

a. Audit Kepatuhan (compliance audit) merupakan audit yang paling umum dilakukan

dalam audit lingkungan. Audit ini merupakan proses verifikasi terhadap tingkat

kemampuan fasilitas dalam memenuhi ketentuan undang-undang lingkungan,

peraturan, batas emisi, dan sebagainya,

b. Audit Kewajiban Risiko Operasional (operational risk audit) berkonsentrasi pada

kerusakan lingkungan sebagai konsekuensi dari aktivitas berbagai fungsi operasi.

Kepatuhan terhadap peraturan tidak dapat mengurangi kewajiban yang seharusnya

terhadap risiko operasional, dan

c. Audit Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (health and safety audit) merupakan bagian

audit keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi penilaian terhadap kecukupan alat

pengamanan kerja (alat keamanan kerja seperti sepatu, kacamata, helm, dan

sebagainya), keadaan darurat dan rencana penanganan bahaya. Pedoman manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja dan panduan auditnya disajikan secara terperinci.

Page 5: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

348

Corporate Social Responsibility

Konsep awal Corporate Social Responsibility berawal dari Howard R. Bowen

pada tahun 1953 dengan definisi jika Corporate Social Responsibility adalah suatu

kewajiban atau tanggung jawab sosial dari perusahaan berdasarkan kepada keselarasan

dengan tujuan objektif dan nilai–nilai dari suatu masyarakat. Fraderick mempunyai

pemahaman jika Corporate Social Responsibility dapat diartikan sebagai prinsip yang

menerangkan perusahaan harus dapat bertanggung jawab terhadap efek dari setiap

tindakan di dalam masyarakat maupun lingkungan.

Ismail Solihin menganggap jika Corporate Social Responsibility adalah salah

satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku

kepentingan (Stakeholders). Merrick Dodd mnganggap bahwa Corporate Social

Responsibility adalah suatu pengertian terhadap buruh, konsumen dan masyarakat pada

umumnya dihormati sebagai sikap yang pantas untuk diadopsi oleh pelaku bisnis. Salem

Sheikh berkata bahwa “Corporate Social Responsibility merupakan tanggung jawab

perusahaan, apakah bersifat sukarela atau berdasarkan undang – undang, dalam

pelaksanaan kewajiban sosial ekonomi di masyarakat”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan Corporate Social

Responsibility adalah bentuk tanggung jawab suatu perusahaan terhadap lingkungan

sekitar yang bersifat sukarela atau berdasarkan undang – undang sebagai dampak atas

kegiatan yang dilakukan.

MTODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan jasa kalibrasi yang berada di

Surabaya yaitu PT. Caltesys Indonesia. PT. Caltesys Indonesia berpusatkan di Jakarta

dan membuka cabang baru di Surabaya, pada tahun 2008. Alasan PT. Caltesys sebagai

objek penelitian adalah terjangkaunya tempat dan keinginan peneliti terhadap kegiatan

pada perusahaan kalibrasi. Populasi ditujukan pada karyawan tetap PT. Caltesys

Indonesia Cabang Surabaya yang berjumlah 52 orang.

Peneliti menggunakan teknik sampling non probabilitas Purposive Sampling,

dimana penentuan sampel berdasarkan pertimbangan yang tidak acak, subjektif.

Penentuan kriteria sampel ini diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan

speksifikasi dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya berpengaruh terhadap

Page 6: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

349

hasil analisa. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengambilan sampel

adalah sebagai berikut:

1. Telah bekerja minimal 1 tahun,

2. Lebih sering standby di kantor,

3. Mengerti prosedur yang diterapkan perusahaan,

4. Memahami kegiatan internal yang dilakukan di perusahaan,

5. Memiliki pengetahuan/wawasan yang cukup di bidangnya.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka peneliti akan mengambil sampel dari:

1. Top Management = 8 orang

2. Kepala per Laboratorium = 6 orang

3. Dan sisanya teknisi inlab, administrasi, dan marketing yang berjumlah 16 orang.

Jadi total besar sampel penelitian berjumlah 30 orang.

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dengan penyebaran

kuesioner dengan teknis analisis menggunakan uji regresi linier berganda. Karena

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan audit kepatuhan

yang dilakukan oleh PT. Caltesys Indonesia cukup tinggi. Dari hasil angket yang telah

diisi oleh para karyawan maupun karyawati PT. Caltesys Indonesia Cabang Surabaya

penerapan audit kepatuhan memperoleh grand mean sebesar 4.294. Hal ini dibuktikan

dengan observasi langsung oleh peneliti yang menunjukkan bahwa perusahaan selalu

berusaha untuk mematuhi peraturan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Dan apabila

melanggarnya, perusahaan dengan cepat memperbaikinya dan bersedia mengeluarkan

dana atas saksi yang dilanggarnya. Selain itu, perusahaan juga terus berusaha

mempertahankan sertifikasi yang telah didapatnya, salah satunya ISO 14001. Oleh

karena itu, penerapan audit kepatuhan yang dilakukan oleh suatu perusahaan memiliki

fungsi penting yang dapat memberikan citra positif suatu perusahaan ke konsumen

maupun pesaingnya.

Page 7: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

350

Audit Kewajiban Risiko Operasional

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan audit kewajiban

risiko operasional yang dilakukan oleh PT. Caltesys Indonesia cukup tinggi. Dari hasil

angket yang telah diisi oleh para karyawan maupun karyawati PT. Caltesys Indonesia

Cabang Surabaya penerapan audit kewajiban risiko operasional memperoleh grand

mean sebesar 4.040. Hal ini dibuktikan dengan observasi langsung oleh peneliti yang

menunjukkan bahwa perusahaan menerapkan SOP dalam operasionalnya. Selain itu,

perusahaan juga selalu berusaha untuk memperbaharui SOP demi meminimalis risiko

operasional yang dapat merugikan perusahaan. Audit kewajiban risiko operasional

merupakan audit yang penting didalam suatu perusahaan yang menjalankan operasional

kerja seperti jasa kalibrasi. Hal ini juga bisa meminimalis kecelakaan kerja yang

sebabkan oleh 4 faktor yaitu process, people, system, dan faktor eksternal.

Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan audit keselamatan

dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh PT. Caltesys Indonesia cukup tinggi. Dari

hasil angket yang telah diisi oleh para karyawan maupun karyawati PT. Caltesys

Indonesia Cabang Surabaya, penerapan audit keselamatan dan kesehatan kerja

memperoleh grand mean sebesar 4.283.

Hal ini dibuktikan dengan observasi langsung oleh peneliti yang menunjukkan

bahwa perusahaan dengan cukup baik telah menerapkan sistem K3. Pihak top

management juga memberikan pelatihan terhadap karyawan junior maupun senior.

Selain itu, perusahaan juga menyediakan perlengkapan safety untuk karyawan maupun

alat dan asuransi kesehatan maupun ketenagakerjaan kepada setiap karyawannya.

Corporate Social Responsibilty

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan corporate social

responsibility yang dilakukan oleh PT. Caltesys Indonesia cukup. Dari hasil angket

yang telah diisi oleh para karyawan maupun karyawati PT. Caltesys Indonesia Cabang

Surabaya, penerapan corporate social responsibility memperoleh grand mean sebesar

4.044. Hal ini dibuktikan dengan observasi langsung oleh peneliti yang menunjukkan

bahwa perusahaan selain memprioritaskan profit juga memperhatikan kesejahteraan

masyarakat sekitar. Dimana perusahaan telah menerapkan kegiatan corporate social

Page 8: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

351

responsibility seperti berbagi takjil, iuran memperingati HUT RI, pembangunan masjid

dan juga meminimalisir penggunaan bahan berbahaya.

PEMBAHASAN

Pengaruh audit kepatuhan terhadap penerapan corporate social responsibility

Berdasarkan uji statistik t, uji statistik t variabel independen audit kepatuhan,

memperlihatkan bahwa variabel audit kepatuhan memiliki nilai signifikansi sebesar

0.049 kurang dari nilai alpha 0.05 (0.049˂0.05). Untuk itu dapat dikatakan bahwa Ha

diterima dan Ho ditolak yang berarti “Audit Kepatuhan berpengaruh positif terhadap

Corporate Social Responsibility pada PT. Caltesys Indonesia Cabang Surabaya”.

Hasil ini sejalan dengan teori yang ada di dalam Ikatan Akuntan Indonesia hal 801.9

bahwa “Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak, dan bantuan yang berlaku bagi

(nama entitas) merupakan tanggung jawab manajemen. Sebagai bagian dari

pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji

material, kami melaksanakan pengujian terhadap kepatuhan (nama entitas) terhadap

pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak dan persyaratan bantuan.”

Dan selaras dengan tujuan audit lingkungan menurut W. Lee Kuhre dalam

buku “ISO 14001 Environmental Auditing” (1996:6) yaitu meningkatkan kepatuhan

terhadap peraturan yang berlaku. Dimana kepatuhan suatu entitas terhadap peraturan

yang berlaku akan mempengaruhi keberlangsungan suatu entitas tersebut. Selain itu,

juga memperoleh feedback positif dari konsumen maupun masyarakat sekitar.

Pengaruh audit kewajiban risiko operasional terhadap penerapan corporate social

responsibility

Berdasarkan uji statistik t, uji statistik t variabel independen audit kewajiban

risiko operasional kerja, memperlihatkan bahwa variabel audit kewajiban risiko

operasional memiliki nilai signifikansi sebesar 0.452 lebih dari nilai alpha 0.05

(0.452>0.05). Untuk itu dapat dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti

“Audit Kewajiban Risiko Operasional tidak berpengaruh positif terhadap Corporate

Social Responsibility pada PT. Caltesys Indonesia Cabang Surabaya”.

Hasil ini tidak sejalan dengan hipotesis awal peneliti yang menduga adanya

pengaruh audit kewajiban risiko operasional terhadap penerapan corporate social

responsibility dengan didukung oleh penelitian yang dilakukan Febrina (2011) yang

Page 9: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

352

menyatakan bahwa operational risk management unit bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan manajemen risiko untuk kelompok risiko operasional yang mencakup

risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan.

Dalam pelaksanaannya risiko operasional dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat

dari level rendah sampai level manajemen. Perbedaan penelitian ini terjadi karena:

a. Perbedaan objek penelitian, sehingga penerapan risiko operasional juga berbeda.

b. Karakteristik responden yang dimulai masa kerja minimal 1 tahun. Hal ini

mempengaruhi hasil dari penelitian yang kurang paham terhadap SOP yang

diterapkan.

Pengaruh audit keselamatan dan kesehatan kerja terhadap penerapan corporate

social responsibility

Berdasarkan uji statistik t, uji statistik t variabel independen audit keselamatan

dan kesehatan kerja, memperlihatkan bahwa variabel audit keselamatan dan kesehatan

kerja memiliki nilai signifikansi sebesar 0.016 kurang dari nilai alpha 0.05

(0.016<0.05). Untuk itu dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti

“Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh positif terhadap Corporate

Social Responsibility pada PT. Caltesys Indonesia Cabang Surabaya”.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibisono (2001) bahwa

perlindungan dan jaminan karyawan merupakan hal mutlak yang menjadi tolak ukur

bagi perusahaan dalam menghargai karyawan yang merupakan salah satu kompenen

utama tanggung jawab sosial perusahaan. Dan penelitian yang dilakukan oleh Riantiwi

(2012) bahwa tingginya tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan dan

kesehatan kerja dapat meminimalisir masalah yang timbul akibat kegiatan operasional.

Dimana tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

dalam kegiatan operasionalnya sangat diperlukan, selain dapat meminimalisir masalah

yang timbul, juga dapat meminimalisir pengeluaran akibat kegiatan operasional.

SIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis signifikansi

pengaruh faktor-faktor audit tanggung jawab lingkungan terhadap penerapan corporate

social responsibility, yaitu pengaruh audit kepatuhan terhadap penerapan corporate

social responsibility, pengaruh audit kewajiban risiko operasional terhadap penerapan

Page 10: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

353

corporate social responsibility, dan pengaruh audit keselamatan dan kesehatan kerja

terhadap penerapan corporate social responsibility. Metode penelitian yang digunakan

yaitu hipotesis.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil uji statistik t variabel independen audit kepatuhan (X1) yang diukur oleh

corporate social responsibility (Y) secara parsial diperoleh nilai signifikansi sebesar

0.049. Artinya nilai signifikansi 0.049 kurang dari nilai alpha 0.05 (0.049˂0.05).

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa audit kepatuhan berpengaruh positif terhadap

corporate social responsibility pada PT. Caltesys Indonesia cabang Surabaya.

2. Hasil uji statistik t variabel independen audit kewajiban risiko operasional (X2) yang

diukur oleh corporate social responsibility (Y) secara parsial diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0.452. Artinya nilai signifikansi 0.452 lebih dari nilai alpha 0.05

(0.452>0.05). Untuk itu dapat disimpulkan bahwa audit kewajiban risiko

operasional tidak berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility pada

PT. Caltesys Indonesia cabang Surabaya. Hasil penelitian ini menolak hasil

penelitian Febrina (2011) bahwa operational risk management unit bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan manajemen risiko untuk kelompok risiko operasional

yang mencakup risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan

risiko kepatuhan. Dalam pelaksanaannya risiko operasional dilakukan oleh berbagai

pihak yang terlibat dari level rendah sampai level manajemen. Perbedaan penelitian

ini terjadi karena:

a. Perbedaan objek penelitian, sehingga penerapan risiko operasional juga berbeda.

b. Karakteristik responden yang dimulai masa kerja minimal 1 tahun. Hal ini

mempengaruhi hasil dari penelitian yang kurang paham terhadap SOP yang

diterapkan.

3. Hasil uji statistik t variabel independen audit audit keselamatan dan kesehatan kerja

(X3) yang diukur oleh corporate social responsibility (Y) secara parsial diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0.016. Artinya nilai signifikansi 0.016 kurang dari nilai

alpha 0.05 (0.016<0.05). Untuk itu dapat disimpulkan bahwa audit keselamatan dan

kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility pada

PT. Caltesys Indonesia cabang Surabaya.

Page 11: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

354

SARAN

1. Sebaiknya pihak manajemen lebih sering melakukan pelatihan untuk teknisi junior

maupun senior, agar dapat mencegah terjadinya risiko operasional yang disebabkan

oleh kelalaian karyawan. Selain itu, pihak manajemen juga lebih sering mengadakan

sosialisasi tentang risiko operasional kepada karyawan baru maupun lama tentang

bagaimana SOP yang diterapkan maupun pembaharuan SOP yang telah disetujui

oleh pihak manajemen.

2. Penerapan kegiatan corporate social responsibility yang telah diterapkan oleh pihak

Manajemen PT. Caltesys Indonesia cabang Surabaya sudah baik, namun harus lebih

ditingkatkan agar masyarakat lebih merasakan dampak positif dari kegiatan

corporate social responsibility yang diterapkan perusahaan.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor audit tanggung jawab

lingkungan yang berpengaruh terhadap corporate social responsibility. Hal ini

dikarenakan dalam penelitian ini 3 variabel yang digunakan hanya mampu

menjelaskan 53.1% pengaruh corporate social responsibility. Dan mencari ruang

lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam penelitian ini.

Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak daripada sampel dalam penelitian

ini, agar dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai pengaruh

faktor-faktor audit tanggung jawab lingkungan terhadap corporate social

responsibility.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, dkk, 2001.Auditing dan Pelayanan Verifikasi Edisi Kesembilan Pendekatan

Terpadu Jilid 2.Jakarta:Gramedia.

Ahmadi, Thaariq:2013 http://ahmadi09.blogspot.co.id/2013/02/audit-kepatuhan.html

tanggal 14 maret 2017 jam 9.13pm.

Angggraini, Fitria, 2008. Analisis Pengaruh Auditor Internal Terhadap Peningkatan

Pengendalian Intern dan Kinerja Perusahaan. Skripsi tidak diterbitkan: Jakarta:

FE Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Fandeli, dkk, 2006. Audit Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Page 12: PENGARUH FAKTOR-FAKTOR AUDIT TANGGUNG JAWAB …

355

Hadi, Sudarto P, 2014.Bunga Rampai Manajemen Lingkungan.Yogyakarta: Thafa

Media.

Hery, 2013.Auditing Pemeriksaan Akuntansi I. Jakarta: Buku Seru.

Solihin, Ismail, 2015.Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability.

Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung

:Alfabeta.

Sukrisno, Agoes dan Hoesada, Jan, 2015.Bunga Rampai Auditing edisi 2. Yogyakarta:

Thafa Media.