107
PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada KJKS/UJKS Koperasi Kab. Pati) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam r Oleh: AHMAD ZAINURI 072411061 JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

  • Upload
    vothu

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada KJKS/UJKS Koperasi Kab. Pati)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam

r

Oleh:

AHMAD ZAINURI 072411061

JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2011

Page 2: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

ii

Page 3: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

iii

KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka Telp./Fax. (024) 7601291. 7615387 Semarang 50185

PENGESAHAN Nama : Ahmad Zainuri NIM : 052411020 Fakultas/Jurusan : Ekonomi Islam Judul Skripsi : Pengaruh Etika Kerja dan Kepemimpinan Islam

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada KJKS/UJKS Koperasi Kab. Pati).

Telah Dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus, pada tanggal :

28 Juni 2011 Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana (Strata Satu/S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam. Semarang, Juni 2011

Dewan Penguji

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang Drs. H. Djohan Masruhan, M.M. NIP. 19510510 198203 1 002 Penguji I, H. Ade Yusuf Mujaddid, M.Ag Ari Kristin P, S.E., M.Si NIP. 19670119 199803 1 002 NIP. 19790512 200501 2 004 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Djohan Masruhan, M.M. NIP. 19510510 198203 1 002

Page 4: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

iv

ABSTRAK

Etika kerja dan kepemimpinan Islam merupakan nilai-nilai untuk membentuk kepribadian seseorang yang baik dalam bekerja dan dianjurkan dalam Syari’at Islam. Penerapannya tidak terbatas dalam suatu lembaga termasuk di dalam KJKS/UJKS yang merupakan suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam bentuk aktivitas pembiayaan yang berdasarkan dengan prinsip Syari’ah. Dalam penelitian terdahulu disebutkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh etika kerja dan kepemimpinan Islam yang diterapkan di dalamnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah etika kerja dan kapemimpinan yang Islami memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. . Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana pengaruh etika kerja dan kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati dan seberapa besar pengaruhnya.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mana terdapat dua variabel yaitu etika kerja dan kepemimpinan Islam sebagai variabel bebas (independent) dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat (dependent), dengan mengguanakan sumber data di antaranya data primer, sekunder, populasi dan sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, menyebar angket (kuesioner) kepada sejumlah responden dan dokumentasi data atau variabel yang berupa catatan-catatan, buku dan sebagainya. Serta menggunakan alat ukur berupa validitas dan reabilitas untuk melihat kevalidan hasil penelitian dan reliabel dalam Crombach Alpha, selanjutnya mengguanakan metode analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial dan simultan, yaitu variabel etika kerja dan kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan, dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji T yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat. Uji simulasi (uji F) yaitu digunankan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. Dan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dari hasil penelitian tersebut, dilihat secara parsial dengan uji T bahwa etika kerja Islam tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati dengan nilai t hitung sebesar 1,074, sedangkan variabel kepemimpianan Islam berpengaruh signifikan dengan nilai t hitung sebesar 3,477. Selanjutnaya dalam uji pengaruh secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa etika kerja dan kepemimpinan Islam berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai F hitung sebesar 8,566. Dan secara koefisien determinan menunjukkan bahwa variasi perubahan variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas etika kerja dan kepemimpinan Islam sebesar 25,1%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak terutama dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Page 5: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang

telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 14 Juni 2011

Deklarator,

Ahmad Zainuri NIM. 072411061

Page 6: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

vi

MOTTO

”Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

( Q.S. Al-Insyiroh: 5-6)

Page 7: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkanku, atas segala kasih

sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putranya.

2. Adikku tercinta Siti Nur Ayni dan kakakku Mas Muh. Soleh, kalian

penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi dan menjalani hidup ini.

3. Pak Dhe dan Bu Dhe-ku semua yang rajin memberi wejangan dan nasehat

kepada penulis, dan tak henti-hentinya penulis mengharapakan do’a restu dari

panjenengan semua.

4. KH. Mudawam Fadlullah (Alm) dan Hj. Tohirotun (Mbah Tun) sekeluarga

yang selalu meniupkan api semangat dalam diri penulis dan selalu penulis

harapkan barokah ilmunya.

5. Keluarga besar Pondok Pesantren Miftahussa’adah wabil khusus KH. M.

Subkhi Abadi dan Ibu Nyai Mulyati sekeluarga yang penulis tunggu barokah

dan manfaat ilmunya.

6. Ustadz Salman Al-Farisi, Mas Imam Muttaqin, Ustadz Sami’un Siddiq, Pak

Hartono, Ibu Wari Hastuti, dan semua guru-guruku dari kecil sampai

sekarang. Semoga ilmu yang diajarkan bermanfaat bagi penulis.

7. Sahabat dan saudara-saudaraku di Pon-Pes Miftahussa’adah Putra (Achmad

Wahib, Salam Qodim, Pulung, Ikhsan, Edi, Baskoro, Saifudin, Jendon, Arlon,

Umam, Ivo, Habib, Lek Soleh, Masorin, Jhon Sarmin, Pak Ali, Pak Arip) dan

santri putri (Bu lurah, Mbak Tri, Muna, Indah, Nely, Fitri, Isti, Ulya,

Khamim, Kunti, Lina, Laela, Uswah, Mita,)

8. Teman-teman Prodi Ekonomi Islam angkatan 2007, khusunya paket EIB ’07

yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku Baihaqi, Habib, Fajri, Kasan, Sa’ad, Alaik, Faqih, Picus,

Mihek, Mbak Pi’ah, Lek Rani, Malik, Yuyun, Iza, Firoh, terima kasih atas

dukungan dan do’anya.

Page 8: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

viii

10. Agus Triyani terima kasih atas semua bantuan, dukungan dan motivasinya,

kepadamu penulis berbagi suka dan duka sehingga beban tak terasa.

11. Almamaterku dan Pengelola Prodi Ekonomi Islam IAIN Walisongo

Semarang.

12. Tim KKN ke-56 Posko 44 dan Bapak Ibu Kepala Desa Gonoharjo (Bapak

Yudi dan Ibu Mutiah) yang selalu mengharap keberhasilan penulis.

13. Tak ada yang penulis persembahkan selain kata terima kasih yang sebesar-

besarnya. Skripsi ini merupakan salah satu wujud dari terima kasihku untuk

semuanya.

Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendo’akan

dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu

memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada

semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

Page 9: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

ix

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT

yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

dan maghfiroh-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kehadirat Nabi Agung Muhammad

SAW, keluarga dan para sahabat dan para pengikut beliau, dengan harapan

semoga kita mendapat syafa’at di hari akhir nanti.

Kepada semua pihak yang membantu kelancaran dalam penulisan skripsi

ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tinginya, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur

Fatoni, M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.

4. Bapak Drs. H. Djohan Masruhan, M.M selaku Dosen Pembimbing I, serta

Bapak Rustam DKAH, M.Ag selaku Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap civitas akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang,

para dosen, karyawan beserta staf-stafnya.

6. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkanku, atas segala kasih

sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putranya.

7. KH. Mudawam Fadlullah (Alm) dan Hj. Tohirrotun (Mbah Tun) sekeluarga

yang selalu meniupkan api semangat dalam diri penulis dan penulis harapkan

barokah ilmunya.

8. KH. Subkhi Abadi selaku pengasuh Pon-Pes Miftahussa’adah yang telah

menuntun saya, sehingga dapat lancar dalam segala urusan, khususnya dalam

penulisan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

x

9. Semua sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi

ini.

Teriring do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dari

semuanya dengan sebaik-baik balasan. Akhirnya penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun demikian, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada

umumnya.

Semarang, 14 Juni 2011

Penulis,

AHMAD ZAINURI Nim: 072411061

Page 11: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... iv

HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... v

HALAMAN MOTTO ............................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xiv

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 8

1.3.1 Tujuan penelitian ...................................................... 8

1.3.2 Manfaat penelitian..................................................... 8

1.4 Sistematika Penulisan......................................................... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KJKS dan UJKS................................................................. 11

2.2 Kerangka Teori .................................................................. 13

2.2.1 Etika Kerja Islam..................................................... 13

2.2.2 Kepemimpinan Islam .............................................. 23

2.2.3 Kinerja Karyawan.................................................... 31

2.3 Penelitian Terdahulu .......................................................... 33

2.4 Kerangka Berpikir .............................................................. 34

2.5 Hipotesa............................................................................. 36

Page 12: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

xii

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 37

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 37

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................ 38

3.3.1 Wawancara ............................................................. 38

3.3.2 Kuesioner (angket) ................................................. 38

3.3.3 Dokumentasi ........................................................... 40

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran Data........................... 40

3.4.1 Etika Kerja Islam .................................................... 41

3.4.2 Kepemimpinan Islam .............................................. 42

3.4.3 Kenerja Karyawan ................................................... 44

3.5 Teknis Analisis Data .......................................................... 44

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas ..................................... 45

3.5.2 Uji Asumsi Klasik .................................................. 45

3.5.2.1 Uji Normalitas............................................. 45

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas .................................... 46

3.5.2.3 Uji Heteroskidastisitas................................. 46

3.5.2.4 Uji Autokorelasi.......................................... 46

3.6 Analisis Regresi Berganda.................................................. 47

3.6.1 Uji T........................................................................ 47

3.6.2 Uji F ........................................................................ 48

3.6.3 Uji Koefisien Determinasi ....................................... 50

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data Penelitian dan Responden.......................... 52

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian......................................... 52

4.1.2 Deskripsi Data Responden....................................... 53

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian ........................................... 60

4.2.1 Variabel Etika Kerja Islam....................................... 60

4.2.2 Variabel Kepemimpinan Islam................................. 64

4.2.3 Variabel Kinerja Karyawan...................................... 65

Page 13: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

xiii

4.3 Uji Validitas dan Reabilitas ................................................ 68

4.3.1 Uji Validitas ............................................................ 68

4.3.2 Uji Reabilitas........................................................... 70

4.4 Hasil Analisis Data............................................................. 71

4.4.1.1 Uji Asumsi Klasik.................................................. 71

4.4.1.1.1 Uji Normalitas ....................................... 71

4.4.1.1.2 Uji Multikolinieritas............................... 73

4.4.1.1.3 Uji Heteroskidastisitas ........................... 74

4.4.1.1.4 Uji Autokorelasi..................................... 76

4.4.1.2 Persamaan Linier Regresi Berganda....................... 77

4.4.1.3 Pengujian Hipotesis .............................................. 79

4.4.1.3.1 Uji T ..................................................... 79

4.4.1.3.2 Uji F ..................................................... 81

4.4.1.4 Koefisien Determinasi............................................ 82

4.5 Pembahasan ....................................................................... 84

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................ 89

5.2 Saran-saran ........................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Tanggapan Responden.

Lampiran 2 : Tabel Deskripsi Responden.

Lampiran 3 : Tabel Analisis Deskriptif Prosentase Per-Variabel.

Lampiran 4 : Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen.

Lampiran 5 : Tabel Hasil Uji Reabilitas Instrumen.

Lampiran 6 : Tabel Residual Variabel Etika Kerja Islam, Kepemimpinan Islam,

dan Kinerja Karyawan.

Lampiran 7 : Angket Penelitian

Lampiran 8 : Surat Izin Riset

Page 15: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk Allah yang

paling mulia.1 Untuk membedakan dengan makhluk lainnya, manusia

dikaruniai akal dan hati nurani yang mempunyai kemampuan untuk

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Di samping itu, Allah

juga mengaruniakan kepada manusia suatu pedoman etika moral yang

lengkap dalam bentuk Al-Qur’an. Salah satu fungsinya adalah sebagai Al-

Furqon, yang di dalamnya kebaikan dan keburukan bisa dilihat dengan

jelas dan transparan.

Manusia diperintahkan untuk berperilaku sesuai dengan etika

moral, guideline (petunjuk) yang ada di dalam Al-Qur’an.2 Termasuk di

dalam bisnis pun juga harus memperhatikan etika sesuai dengan Syari’at

Islam.

Tidak seperti pandangan kaum Liberalis, yang beranggapan bahwa

setiap urusan bisnis tidak dikenal adanya etika sebagai kerangka acuan,

sehingga dalam pandangan mereka bahwa kegiatan bisnis adalah amoral.3

Mereka menganggap bisnis adalah bisnis, tidak ada hubungannya dengan

1 Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dan Tujuan,

Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h. 318. 2 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustak Al-Kautsar, h. 27. 3 Kuat Ismanto, Manajemen Syari’ah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan

Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, h. 41.

Page 16: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

2

etika.4 Interpretasi hukum di dalamnya didasarkan pada nilai-nilai standar

kontemporer yang seringkali berbeda-beda, sementara dalam masyarakat

Islam, nilai-nilai dan standar tersebut dituntun oleh ajaran Syari’at dan

kumpulan fatwa fiqih.5

Dalam konsep Ekonomi Islam6, meskipun manusia memiliki

peranan yang penting sebagai pelaku ekonomi, mereka tetap menjadikan

prinsip moral dalam sumber hukum sebagai etika bisnis, sebagai basis

yang harus dipegang dan dijalankan seseorang atau kelompok dalam

melakukan aktivitasnya.7

Etika dibutuhkan dalam bekerja ketika manusia mulai menyadari

bahwa kemajuan di bidang bisnis telah menyebabkan manusia semakin

tersisih dari nilai-nilai kemanusiaannya (humanistik).8 Dalam persaingan

bisnis yang ketat, perusahaan yang unggul bukan hanya perusahaan yang

memiliki kriteria bisnis manajerial yang baik, melainkan juga perusahaan

yang mempunyai etika bisnis yang baik.

Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang mempunyai arti

kebiasaan (custom) atau karakter (character). Dalam pemaknaannya

4 A. Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan Dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998,

h. 55. 5 Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004, h. 5 6 Ekonomi Islam merupakan ilmu tentang hukum-hukum Syari’at aplikatif yang diambil

dari dalil-dalil yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan cara membelanjakan harta.

7 A. Sonny Keraf , op.cit, h. 41. 8 Redi Panuju, Etika Bisnis Tinjauan Empiris dan Kiat Mengembangkan Bisnis Sehat,

Jakarta: PT Grasindo, 1995, h. 7.

Page 17: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

3

berarti karakter istimewa, sentimen, tabiat moral, atau keyakinan yang

membimbing seseorang, kelompok, atau institusi.9

Etika merupakan seperangkat nilai tentang baik, benar, buruk, dan

salah yang berdasarkan prinsip-prinsip moralitas, khususnya dalam

perilaku dan tindakan. Sehingga etika merupakan salah satu faktor penting

bagi terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik.10

Etika kerja adalah acuan yang dipakai oleh suatu individu atau

perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya,

agar kegiatan yang mereka lakukan tidak merugikan individu atau lembaga

yang lain.11 Di dalam Lembaga Keuangan yang berbasis Syari’ah, acuan

yang digunakan dalam menerapkan etika kerja adalah berdasarkan Al-

Qur’an dan Hadits.

Sistem etika kerja Islam berbeda dengan paham kaum mikro

ekonomi yang menekankan pada efisiensi penggunanaan sumber daya

untuk memuaskan kebutuhan dan berupaya memaksimalkan keuntungan

dengan mengesampingkan kebutuhan untuk mempertimbangkan persoalan

etis. Sedangkan dalam etika bisnis Islam, maksimalisasi keuntungan

bukanlah tujuan tertinggi ataupun satu-satunya prinsip etis bekerja dalam

Islam12 sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

9 Faisal Badroen, et. al, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2006, h. 4-5. 10 Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007, h. 63-64. 11 Bambang Rudito dan Melia Famiola, Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan di Indonesia, Bandung: Rekayasa Sains, 2007, h. 6. 12 Rafik Issa Beekum, op. cit, h. 19

Page 18: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

4

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”13 ( Q.S. Al-Kahfi: 46)

Kepemimpinan adalah proses menggerakkan grup dalam arah yang

sama tanpa paksaan.14 Soehardi Sigit dalam bukunya Teori Kepemimpinan

dalam Manajemen, mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu

hubungan yang di dalamnya antara orang dan pemimpin saling

mempengaruhi agar mau bekerjasama berbagi tugas untuk mencapai

keinginan sang pemimpin.15

Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai usaha mengarahkan,

membimbing, dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran dan kegiatannya

tidak menyimpang dari tugas pokok bidangnya masing-masing.16

Kepemimpinan Islam adalah kegiatan menuntun, membimbing,

memandu dan menunjukkan jalan yang diridhoi Allah SWT. Jadi orientasi

utama dalam kepemimpinan islam adalah keridhaan Allah.17 Penerapan

kepemimpinan Islam diperlukan dalam suatu organisasi, agar para

pemimpin organisasi dapat menjalankan tugas yang diembannya dengan

baik, selalu memberikan motivasi spiritualitas pada bawahannya sehingga

13 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 300 14 Ari Retno Habsari, Terobosan Kepemimpinan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2008, h.

3 15 Ainur Rahim Fakih dan Iip Wijayanto, Kepemimpinan Islam, Yogyakarta: UI Press,

2001, h. 3. 16 Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta:

Gajahmada University Press, 2006, h. 11-12 17 Ibid, h. 7.

Page 19: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

5

tujuan keberhasilan tidak hanya didasarkan pada materi, tetapi juga

memperhatikan aspek religialitas.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa yang diperlukan oleh

dunia bisnis adalah mengembangkan makin banyak pemimpin. Ada

pendapat yang mengatakan bahwa organisasi bisnis dewasa ini tidak

memiliki cukup banyak pemimpin yang tangguh (underled) tetapi

sebaliknya, terlalu banyak manager (over managed).18

Pada penelitian ini, penulis menerapkan pengaruh etika kerja dan

kepemimpianan Islam terhadap kinerja karyawan pada Lembaga-Lembaga

Keuangan Syari’ah yang ada di wilayah kabupaten Pati, yang umumnya

masih berbentuk Koperasi yang memakai sistem Syari’ah. Berdasarkan

data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, ada

beberapa kinerja koperasi yang diantaranya mengalami peningkatan yang

berarti, ada pula yang tidak mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

18 Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2002, h. 65.

Page 20: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

6

Tabel 1.1

Data KJKS/UJKS Koperasi Kabupaten Pati

Sumber : Data sekunder, Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Pati, 2011

No Nama KJKS/UJKS

Jumlah Anggota

Piutang (Rp Juta)

SHU (Rp Juta)

Asset (Rp Juta)

Volume Usaha

(Rp Juta)

1 KJKS FASTABIQ 10.222 31,337,567.00 335,587.00 43,296,068.00 43,648,287.00

2 KJKS AL FATH 3.218 1,749,850.00 99,581.00 2,359,120.00 2,298,250.00

3 KJKS TAYU ABADI 1269 789,098.00 58,900.00 890,765.00 1,098,976.00

4 KJKS MADANI 457 476,200.00 356,908.00 543,098.00 789,120.00

5 KJKS KARUNIA LESTARI 78 58,098.00 5,098.00 78,567.00 109,789.00

6 KJKS MINA MADANI 30 - - 22,800.00 -

7 KJKS BMT AL FATTAH 29 - -

19,789.00 -

8 KSU AR ROHMAH 2489

534,900.00 46,978.00

787,340.00

956,890.00

9

KSU RORMATUL UMMAH 1434

456,786.00 35,980.00

678,956.00

895,890.00

10 KSU AMANAH UMAH 2451

765,450.00 78,690.00

890,760.00

1,098,897.00

11 KSU HARAPAN UMMAT 3489

1,456,795.00 100,998.00

1,678,906.00

2,567,098.00

12 KSU BINA UMMAT 1345

675,908.00 87,968.00

876,989.00

1,232,673.00

13 KSU SINOM PERDOPO 2432

2,456,897.00 76,898.00

2,546,908.00

3,454,789.00

14 KSU MEKAR SARI 1654

987,678.00 45,768.00

1,123,450.00

1,432,564.00

15 KOPONTREN YAUMI FATIMAH 23322

18,715,018.00 472,021.00

34,499,809.00

26,280,234.00

16 KUD BAHAGIA 6570 4,657,906.00 123,465.00

5,435,786.00

6,786,098.00

17 KSU BAWON SYARIAH 1342

567,907.00 45,890.00

678,903.00

786,908.00

18 KSU AL HIKMAH 2315 1,567,980.00 90,878.00

1,678,980.00

2,456,784.00

19 KOPONTREN MUWAHIDUN 2156

1,768,567.00 134,289.00

1,976,980.00

2,567,890.00

20

KOPONTREN BINA SEJAHTERA 578

112,365.00 4,567.00

129,325.00

198,787.00

21 KSU SYARIF HIDAYATULLAH 2359

1,432,789.00 250,670.00

1,657,896.00

2,907,645.00

Page 21: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

7

Pada tabel 1.1 menunjukkan tingkat kesehatan kinerja keuangan

KJKS/UJKS di wilayah kabupaten Pati dengan perbandingan penilaian

dari jumlah piutang, SHU, asset, dan volume usaha memiliki rata-rata

yang baik (cukup sehat). Di dalam penelitian terdahulu mengatakan bahwa

sebagian besar kinerja KJKS dan UJKS cukup sehat, karena dipengaruhi

beberapa faktor antara lain: modal, aktiva, provitabilitas, efisiensi dan

likuiditasnya. Selain itu kinerja juga dipengaruhi oleh etika kerja dan

kepemimpinan yang Islami, mengingat Lembaga Keuangan Syari’ah

memiliki kerangka dasar atau aturan main yang dasar hukumnya

berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.19

Dari uraian latar belakang di atas, penulis mengadakan suatu

penelitian yang berjudul “PENGARUH ETIKA KERJA DAN

KEPEMIMPINAN ISLAM TERHADAP KINERJA KARYAWAN”.

Dan studi penelitian ini dilakasanakan di KJKS/UJKS wilayah Kabupaten

Pati.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah etika kerja dan kepemimpinan yang Islami berpengaruh

terhadap peningkatan kinerja karyawan ?

19 Rahman El-Junusi, dkk (2004), Pengaruh Religiusitas, Etika Kerja Islam dan Individual

Rank Terhadap Kinerja Lembaga Keuangan Syari’ah (Studi pada BMT di Jawa Tengah), Jurnal Penelitian, h. 2

Page 22: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

8

2. Seberapa besar nilai prosentase kontribusi (R Square) pengaruh etika

kerja dan kepemimpinan yang Islami terhadap peningkatan kinerja

karyawan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah,

1. Untuk mengetahui apakah etika kerja dan kepemimpinan yang

Islami berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar nilai prosentase kontribusi (R

Square) pengaruh etika kerja dan kepemimpinan yang Islami

terhadap peningkatan kinerja karyawan.

1.3.2 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberi

pengetahuan, sumber masukan untuk mengembangkan konsep

tentang hal-hal yang mempengaruhi kinerja karyawan yang penting

dalam pencapaian output dalam sebuah organisasi atau tujuan

perusahaan.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah:

Bab I : Berisi pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan skripsi

secara keseluruhan. Pendahuluan pada bab pertama ini

Page 23: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

9

didasarkan pada bahasan masih secara umum. Bab ini nantinya

terdiri dari:

1. Latar belakang masalah.

2. Rumusan masalah.

3. Tujuan dan manfaat penelitian, dan

4. Sistematika penulisan.

Bab II : Akan dipaparkan mengenai:

1. KJKS dan UJKS

2. Kerangka teori.

3. Penelitian terdahulu

4. Kerangka berpikir, dan

5. Hipotesis.

Bab III: Karena penelitian ini berupa penelitian lapangan, maka akan

penulis paparkan mengenai metode penelitian yaitu:

1. Sumber dan jenis data.

2. Populasi dan sampel.

3. Metode pengumpulan data.

4. Variabel penelitian dan pengukuran data, dan

5. Metode analisis data.

Bab IV: Setelah pembahasan yang mendalam pada landasan teori dan

perolehan data yang dicari, kemudian penulis memaparkan:

1. Secara analisis data kuantitatif, sejalan dengan pokok

permasalahan yang telah penulis jelaskan sebelumnya.

Page 24: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

10

2. Pembahasan dari analisis data kuantitatif, sejalan dengan

pokok permasalahan yang telah penulis jelaskan sebelumnya.

Bab V : Pada bab ini berisikan:

1. Kesimpulan.

2. Saran-saran

3. Penutup.

Page 25: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan

Syari’ah (UJKS)

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah unit koperasi yang

kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan

sesuai dengan pola bagi hasil (syariah). Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS)

adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha pembiayaan, investasi,

simpanan dengan pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan

koperasi yang bersangkutan.20

Keluarnya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang

Petunjuk Pelaksanaaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah

merupakan realisasi atas keperdulian pemerintah untuk berperan memberikan

payung hukum atas kenyataan yang tumbuh subur dalam masyarakat ekonomi

Indonesia terutama dalam lingkungan Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah. Berdasarkan ketentuan yang disebut Koperasi Jasa Keuangan

Syari’ah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang

pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (Syari’ah).

Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat digolongkan

20http://esharianomics.com/esharianomics/koperasi/koperasi-syariah/kjks-dan-ujks/dipos-

kan oleh KPRI KIPAS di 07:33

Page 26: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

12

dalam KJKS, mempunyai payung Hukum dan legal kegiatan operasionalnya

asal saja memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.21

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu

yang isinya berintikan bayt al-maal wat-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara

lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonominya.22

BMT merupakan lembaga ekonomi masyarakat yang bertujuan untuk

mendukung kegiatan usaha ekonomi rakyat bawah dan kecil, yang dijalankan

berdasarkan syari’at Islam. BMT berintikan dua kegiatan usaha yang

mencakup baitul maal dan baitul tamwil.23

BMT sebagai Baitul Maal (rumah harta) menerima titipan dana zakat,

infak, dan sedekah dan mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan

peraturan dan amanahnya. Sedangkan BMT sebagai Baitul Tamwil (rumah

pengembangan harta), melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha

produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha

mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.24 Dengan demikian, selain

menghimpun dana dari masyarakat, melalui investasi/ tabungan, kegiatan

21Ibid,http://esharianomics.com/esharianomics/koperasi/koperasi-syariah/kjks-dan-ujks/ 22 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Kencana, 2009. h.

448 23http://ymbhonline.org/index.php?option=com_content&view=article&id=46:pengertian

-bmt&catid=38:pengertian-bmt&Itemid=37, diposkan Minggu, 04 August 2008 15:11 24 Andri Soemitra, op. cit,h. 447

Page 27: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

13

Baitul Tamwil adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi

dalam meningkatkan kualitas ekonomi umat, terutama pengusaha kecil.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Etika Kerja Islam

Etika berasal dari bahasa Yunani, ethikos yang mempunyai

beragam arti; pertama, sebagai analisis konsep-konsep mengenai apa

yang harus, mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar-salah, wajib,

tanggung jawab, dan lain-lain. Kedua, pencarian ke dalam watak

moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, pencarian kehidupan

yang baik secara moral.25 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,

etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)26

Etika pada umumnya didefinisikan sebagai suatu usaha yang

sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman

moral individual dan sosial sehingga, dapat menetapkan aturan untuk

mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk

dapat dijadikan sasaran dalam hidup.27

Menurut Hamzah Ya’kub, etika ialah ilmu yang menyelidiki

mana yang baik dan mana yang buruk dan memperlihatkan amal

perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.

Menurut Herman Soewardi, etika dapat dijelaskan dengan membedakan

25 Kuat Ismanto, Manajemen Syari’ah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan

Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, h. 41. 26 Nur Kholis, Etos Kerja Islami, diambil dari: http://nurkholis77.staff.uii. ac.id/etos-

kerja-isl ami/ 27 O.P. Simorangkir, Etika Bisnis, Jabatan dan Perbankan, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2003, h. 3

Page 28: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

14

dengan tiga arti, yaitu (1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang

buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), (2) kumpulan

asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) nilai mengenai benar

dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.28

Etika menurut Frans Magins Suseno merupakan filsafat yang

merefleksikan ajaran-ajaran moral, yang bersifat rasional, kritis,

sistematis, mendasar dan normatif. Berarti tidak sekedar melaporkan

pandangan-pandangan moral, melainkan menyelidiki pandangan moral

yang seharusnya.29

Triyuwono mengemukakan etika terekspresikan dalam bentuk

Syari’ah, yang terdiri dari Al Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.

Didasarkan pada sifat keadilan, Etika Syari’ah bagi umat Islam

berfungsi sebagai sumber untuk membedakan mana yang benar (haq)

dan yang buruk (bathil). Dengan menggunakan Syari’ah, bukan hanya

membawa individu lebih dekat dengan Tuhan, tetapi juga memfasilitasi

terbentuknya masyarakat secara adil yang di dalamnya tercakup

individu dimana mampu merealisasikan potensinya dan kesejahteraan

yang diperuntukkan bagi semua umat.30

Etika merupakan alasan-alasan rasional tentang semua

tindakan manusia dalam semua aspek kehidupannya. Sementara itu

28Ibid, http://nurkholis77.staff.uii.ac.id/etos-kerja-islami/ 29 Redi Panuju, Etika Bisnis Tinjauan Empiris dan Kiat Mengembangkan Bisnis Sehat,

Jakarta: PT Grasindo, 1995, h. 2. 30 Sri wahyuni, (2007), Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Terhadap

Hubungan Antara Etika Kerja Islam dengan Sikap Terhadap Perubahan Organisasi, Jurnal Skripsi. h. 8.

Page 29: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

15

etika kerja Islam muncul ke permukaan, dengan landasan bahwa Islam

adalah agama yang sempurna. Islam merupakan kumpulan aturan-

aturan ajaran (doktrin) dan nilai-nilai yang dapat menghantarkan

manusia dalam kehidupannya menuju tujuan kebahagiaan hidup baik di

dunia maupun di akhirat.31 Etika juga termasuk bidang ilmu yang

bersifat normatif, karena berperan menentukan apa yang harus

dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu.32

Etika adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar dan

salah yang berdasarkan prinsip-prinsip moralitas, khususnya dalam

perilaku dan tindakan. Sehingga etika salah satu faktor penting bagi

terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik.33 Menurut

Imam Ghozali dalam bukunya Ihya’ Ulumuddin mendefinisikan etika

sebagai sifat yang tetap dalam jiwa, yang dari padanya timbul

perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak membutuhkan pikiran.34

Dari beberapa pengertian di atas, definisi operasional etika

adalah sebagai alat yang digunakan untuk menilai (mengukur) baik atau

buruk suatu tindakan yang dilakukan seseorang, berdasarkan akal

pikiran (rasional). Etika yang Islami tidak hanya menggunakan rasio

dalam menilai perbuatan, tetapi juga didasarkan pada Al-Qur’an dan

Hadits. Sehingga tindakan yang dinilai Etika Islam adalah berdasarkan

akal pikiran yang sesuai dengan ajaran Syari’at Islam.

31 Ibid, h. 9. 32 Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004, h. 3 33 Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007, h. 63-64. 34Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 171

Page 30: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

16

Istilah lain yang terkait dengan etika adalah etos. Kata etos

berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap,

kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Etos dibentuk

oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang

diyakininya.35

Dari definisi tersebut, ada hal yang membedakan antara etos

dan etika. Etos sangat terkait kepada kerja keras, ketekunan, loyalitas,

komunikasi, cara pengambilan keputusan, sikap, perilaku, dedikasi, dan

disiplin tinggi untuk menciptakan nilai tambah organisasi Sedangkan

etika sangat terkait dengan etos kerja yang memperhatikan aspek moral,

etika, keadilan, dan integritas dalam menciptakan nilai tambah

organisasi.36 Sehingga dalam penelitian ini penulis menggunakan istilah

etika, karena ruang lingkup dari etika mencakup aspek-aspek yang

menilai tindakan baik atau buruk dalam aktivitas manusia.

Pengertian kerja dalam Islam dapat dibagi dalam dua bagian.

Pertama, kerja dalam arti luas (umum), yakni semua bentuk usaha yang

dilakukan manusia, baik dalam hal materi atau non materi, intelektual

atau fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan

atau akhirat. Jadi dalam pandangan Islam pengertian kerja sangat luas,

mencakup seluruh pengerahan potensi yang dimiliki oleh manusia.37

35Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h.

l5. 36http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com/2011/04/07/perbedaan-antara-etos-kerja-

dengan-etika-kerja/ 37 Abi Ummu Salmiyah, Etika Kerja dalam Islam, diambil dari : http://spesialistorch.com

Page 31: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

17

Kedua, kerja dalam arti sempit (khusus), yakni memenuhi

tuntutan hidup manusia berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal

(sandang, pangan dan papan) yang merupakan kewajiban bagi setiap

orang yang harus ditunaikannya, untuk menentukan tingkatan

derajatnya, baik di mata manusia, maupun dimata Allah SWT. Dalam

melakukan setiap pekerjaan, aspek etika merupakan hal mendasar yang

harus selalu diperhatikan. Seperti bekerja dengan baik, didasari iman

dan taqwa, sikap baik budi, jujur dan amanah, kuat, kesesuaian upah,

tidak menipu, tidak merampas, tidak mengabaikan sesuatu, tidak

semena-mena (proporsional), ahli dan professional, serta tidak

melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan hukum Allah atau

Syariat Islam (Al-Quran dan Hadits).38

Pekerjaan merupakan sebuah tugas yang menyerupai

kewajiban yang dilakukan oleh individu saat dibutuhkan.39 Di sisi lain

makna bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-

sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset, pikir dan dzikirnya untuk

mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba

Allah yang harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya

sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khairu ummah).40

Etika kerja merupakan acuan yang dipakai oleh suatu individu

atau perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas

38 Ibid, http://spesialis-torch.com 39 Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif: Pendekatan Al-Qur’an dan Sains, Jakarta:

Gema Insani Press, 1997, h. 21 40 Toto Tasmara,op. cit, h. l5.

Page 32: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

18

bisnisnya, agar kegiatan yang mereka lakukan tidak merugikan individu

atau lembaga yang lain.41 Dan di dalam Lembaga Keuangan yang

berbasis Syari’ah acuan yang digunakan dalam menerapkan etika

kerjanya adalah berdasarkan Al Qur’an dan Hadits.

Etika kerja yang Islami adalah serangkaian aktiviatas bisnis

dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan

hartanya (barang/jasa), namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan

pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram.42 Etika kerja

dalam Syari’at Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai

dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak

perlu ada kehawatiran, sebab sudah diyakini sebagai suatu yang baik

dan benar.43

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori etika kerja

Islam yang dikemukakan oleh Dr. Mustaq Ahmad, karena substansi

ajaran etika dan ajaran Syari’at Islam yang diterapkan di dalamnya

dijelaskan secara spesifik dan mudah difahami. Oleh kerenanya, ada

beberapa parameter kunci sistem etika bisnis dalam islam, diantaranya

dapat dirangkum sebagai berikut:44

a. Berbagai tindakan dan keputusan disebut etis bergantung pada niat

individu yang melakukannya.

41 Bambang Rudito dan Melia Famiola, Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan di Indonesia, Bandung: Rekayasa Sains, 2007, h. 6. 42 Muhammad dan Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam,

Yogyakarta: BPFE, 2004, h. 57 43 Ali Hasan, op. cit, h. 171 44 Kuat Ismanto, Manajemen Syari’ah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan

Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, h. 41-42.

Page 33: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

19

b. Niat baik yang diikuti tindakan yang baik akan dihitung sebagai

ibadah

c. Islam memberikan kebebasan kepada individu untuk percaya dan

bertindak berdasarkan keinginannya, namun tidak dalam hal

tanggung jawab dan keadilan.

d. Keputusan yang menguntungkan kelompok mayoritas ataupun

minoritas tidak secara langsung berarti bersifat etis dalam dirinya,

sebab etika bukanlah permainan mengenai jumlah.

e. Islam mennggunakan pendekatan terbuka terhadap etika, bukan

sebagai sistem yang tertutup, dan berorientasi pada diri sendiri; sikap

egois tidak mendapatkan tempat dalam ajaran Islam.

Di dalam bukunya yang berjudul Etika Bisnis dalam Islam, Dr.

Mustaq Ahmad mengatakan bahwa seorang pelaku bisnis diharuskan

untuk berperilaku dalam bisnis mereka sesuai dengan apa yang

dianjurkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pada batasan ini beliau

merangkum tata krama perilaku bisnis itu ke dalam tiga garis besar,

yaitu: 1. Murah hati, 2. Motivasi untuk berbakti dan 3. Ingat Allah dan

Prioritas utama-Nya.45

1) Murah hati

Murah hati dalam pengertian senantiasa bersikap ramah

tamah, sopan santun, murah senyum, suka mengalah namun tetap

penuh tanggung jawab. Sikap seperti itulah yang nanti akan menjadi

45 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001, h. 109.

Page 34: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

20

magnet tersendiri bagi seorang pebisnis atau pedagang yang akan

dapat menarik pembeli (pelanggan).46

Sopan santun adalah pondasi dasar dan inti dari kebaikan

tingkah laku. Sifat ini sangat dihargai dengan nilai yang tinggi, dan

mencakup semua sisi hidup manusia. Allah memerintahkan orang

Muslim untuk selalu rendah hati dan bersikap lemah lembut,47

sebagaimana di dalam firman-Nya,

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu48. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”49 (QS. Ali Imron: 159)

2) Motivasi untuk berbakti

Di dalam aktivitas bisnis, seorang muslim hendaknya berniat

untuk memberikan pengabdian yang diharapkan oleh masyarakatnya

dan manusia secara keseluruhan. Aktivitasnya jangan semata-mata

ditunjukkan untuk “mengasah kapaknya sendiri” dan tidak juga

46 Johan Arifin, op. cit, h. 107. 47 Ali Hasan, op. cit, h. 189 48 Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik,

ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. 49 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 76

Page 35: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

21

semata-mata untuk memenuhi peti simpanannya. Etika bisnis Al-

Qur’an mengharuskan pelakunya untuk memberikan perhatian pada

kepentingan orang lain, yang karena alasan tertentu tidak mampu

melindungi dan memproteksi kepentingan dirinya sendiri.50 Allah

SWT berfirman:

Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui”51( (QS. Al-Baqoroh:280)

3) Ingat Allah dan Prioritas utama-Nya

Seorang Muslim diperintahkan untuk selalu mengingat Allah,

bahkan dalam suasana sedang sibuk dalam aktivitas mereka. Dia

hendaknya sadar penuh dan responsif terhadap prioritas-prioritas

yang telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta. Kesadaran akan

Allah ini, hendaknya menjadi sebuah kekuatan pemicu (driving

force) dalam segala tindakannya.52

Semua kegiatan bisnis hendaknya selaras dengan moralitas

dan nilai-nilai utama yang digariskan oleh Al-Qur’an. Kaum

Muslimin diperintahkan untuk mencari kebahagiaan akhirat dengan

cara menggunakan nikmat yang telah Allah karuniakan padanya

50 Mustaq Ahmad, op. cit, h. 112-113 51 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 93 52 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 187

Page 36: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

22

dengan jalan yang sebaik-baiknya.53 Walaupun Islam menyatakan

bahwasannya berbisnis merupakan pekerjaan halal, namun pada

tataran yang sama Islam juga mengingatkan secara eksplisit

bahwasannya semua kegiatan bisnis jangan sampai menghalangi

mereka untuk selalu ingat pada Allah dan melanggar rambu-rambu

perintah-Nya, karena tujuan manusia diciptakan hanya untuk tunduk

kepada Allah,54 sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ra’du

ayat 36:

Artinya: Orang-orang yang Telah kami berikan Kitab kepada mereka55 bergembira dengan Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya Aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya Aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali"56. (QS. Ar ra’d:36)

2.2.2 Kepemimpinan Islam

Dalam sejarah kehidupan manusia, telah muncul konsepsi

tentang kepemimpinan. Bagaimana Nabi Adam memimpin Hawa dan

keturunannya di dunia setelah diusir dari surga. Begitu juga sejak awal

53 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, Sidoarjo: Kelompok Masmedia Buana Pustaka,

2009, h. 20 54 Ibid, h. 22. 55 yaitu orang-orang Yahudi yang Telah masuk agama Islam seperti Abdullah bin salam

dan orang-orang Nasara yang Telah memeluk agama Islam. 56 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 255

Page 37: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

23

kemunculan Islam, Nabi Muhammad selain sebagai seorang utusan

Rasul yang menyampaikan ajaran-ajaran agama tetapi juga seorang

kepala Negara dan kepala rumah tangga. Paling tidak dalam catatan-

catatan sejarah kenabian yang terdokumentasikan dalam hadits-hadits

yang tetap terjaga dan masih bisa dikonsumsi sampai saat ini.57

Mengenai kepemimpinan, Rasul SAW bersabda:

عن ابن عمر رضي اللھ عنھما أن رسول اللھ صلى اللھ علیھ وسلم یقول كلكم راع وكلكم مسئول عن رعیتھ الإمام راع

ئول عن رعیتھ والرجل راع في أھلھ وھو مسئول عن ومسرعیتھ والمرأة راعیة في بیت زوجھا ومسئولة عن رعیتھا والخادم راع في مال سیده ومسئول عن رعیتھ وكلكم راع

ئول عن رعیتھومسArtinya :Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolaharta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“ (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal yang paling mendasar yang dapat diambil dari hadits di

atas adalah bahwa dalam level apapun, manusia adalah pemimpin

termasuk bagi dirinya sendiri. Setiap perbuatan dan tindakan memiliki

resiko yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap orang adalah

pemimpin meskipun pada saat yang sama setiap orang membutuhkan

57http://nazhroul.wordpress.com/2010/05/21/beberapa-hadits-tentang-kepemimpinan-

dalam-kitab-riyadhus-shalihin/

Page 38: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

24

pemimpin ketika ia harus berhadapan untuk menciptakan solusi hidup

di mana kemampuan, keahlian, dan kekuatannya dibatasi oleh sekat

yang ia ciptakan sendiri dalam posisinya sebagai bagian dari

komunitas.58

Istilah kepemimpinan secara etimologi (asal kata) menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata dasar “pimpin”.

Dengan mendapat awalan me menjadi “memimpin” yang berarti

menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing. Perkataan memimpin

bermakna sebagai kegiatan, sedangkan yang melaksanakannya disebut

pemimpin. Bertolak dari kata pemimpin berkembang pula kata

kepemimpinan yang menunjukkan semua perihal dalam memimpin,

termasuk juga kegiatannya.59

Dari sisi lain secara empiris terlihat bahwa kepemimpinan

merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat, guna

mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.60 Rangkaian kegiatan

itu berwujud kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan

dan pikiran orang lain, agar bersedia melakukan sesuatu yang

diinginkan pemimpin dan terarah pada tujuan yang telah disepakati

bersama.61

58 http://oysi.blogspot.com/2010/09/beberapa-hadits-tentang-kepemimpinan.html 59 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1993, h. 28. 60 M. Manullang dan Marihot Manullang, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: BPFE, 2001, h. 141. 61 Hadari Nawawi, op. cit, h. 29.

Page 39: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

25

Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai usaha

mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi orang lain, agar

pikiran dan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas pokok bidangnya

masing-masing.62 Menurut Achmad Suyuti, yang dimaksud dengan

kepemimpinan adalah proses mengarahkan, membimbing, dan

mempengaruhi pikiran, perasaan, tindakan dan tingkah laku orang lain

untuk digerakkan ke arah tujuan tertentu. Sedangkan menurut Asmara,

kepemimpinan adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain

agar mereka memberikan kerjasamanya dalam mencapai tujuan yang

menurut pertimbangan mereka adalah perlu dan bermanfaat.63

Kepemimpinan adalah proses hubungan antar pribadi yang di

dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku

orang lain. Soehardi Sigit dalam bukunya Teori Kepemimpinan dalam

Manajemen, mengatakan bahwa kepemimpinan adalah hubungan di

mana di dalamnya antara orang dan pemimpin saling mempengaruhi

agar mau bekerjasama berbagi tugas untuk mencapai keinginan sang

pemimpin.64

Yang dimaksud kepemimpinan dalam konteks ini adalah

kepemimpinan yang Islami yaitu kegiatan menuntun, membimbing,

memandu dan menunjukkan jalan yang diridhoi Allah SWT. Jadi

62 Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta:

Gajahmada University Press, 2006, h. 11-12 63 Agus Asrofi,(2006) Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Intern Terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Jurnal Skripsi, h. 10. 64 Ainur Rahim Fakih dan Iip Wijayanto, Kepemimpinan Islam, Yogyakarta: UI Press,

2001, h.3.

Page 40: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

26

orientasi utama dalam kepemimpinan islam adalah keridhaan Allah.65

Penulis sependapat dengan teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh

Hadari Nawawi yang dikutip di dalam bukunya Ainur Rahim Fakih dan

Iip Wijayanto karena lebih sederhana dan kompleks.

Al-Qur’an sebagai pedoman utama bagi umat Islam

memberikan kriteria-kriteria tertentu sebagai landasan akhlak bagi

seorang pemimpin.66 Adapun kriteria tersebut antara lain:

a. Mencintai kebenaran

Seorang pemimpin yang beriman wajib berpegang teguh pada

kebenaran yang telah diturunkan Allah SWT. tanpa mengenal

kompromi apapun. Sebagai penegasan, Allah SWT. telah berfirman:

Artinya: “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu.. sebab itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu”67 (Q.S. Al-Baqoroh: 147)

Ahklak seorang pemimpin yang senantiasa istiqomah

berpijak di atas kebenaran ajaran islam akan membuatnya dihormati

dan dipatuhi di samping pada akhiratnya dia akan memetik

kebahagiaan. Oleh kerena itu, akhlak mencintai kebenaran tersebut

sangat penting. Karena dari sinilah akan membias begitu banyak

sikap kepemimpinan yang positif, diantaranya adalah keadilan dan

kejujuran. Adapun antara keadilan dan kejujuran itu sendiri telah

diperintahkan oleh Allah sebagai tindakan yang paling utama, yang

65 Hadari Nawawi, op. cit. h. 28. 66 Ainur Rahim Fakih dan Iip Wijayanto,op. cit, .h.39. 67 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 24

Page 41: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

27

wajib dilaksanakan oleh setiap pemimpin dalam memimipin

kaumnya.68

b. Dapat menjaga amanah dan kepercayaan orang lain

Jabatan (sebagai seorang pemimpin) adalah sebuah amanah

yang sangat besar dan harus dipertanggungjawabkan, tidak saja di

hadapan manusia yang memberikan amanah tersebut tetapi juga di

hadapan Allah SWT. Untuk itu seorang pemimpin harus benar-benar

menjaga amanah yang telah diberikan kepadanya, serta tidak

menyelewengkannya untuk kepentingan sendiri lainnya. Amanah

menjadi misi hidup seorang Muslim karena seorang Muslim hanya

dapat menjumpai Sang Maha Benar dalam keadaan ridho dan

diridhoi, yaitu bisa menepati amanat yang telah dipikulkan

kepadanya.69

Allah awt. berfirman:

Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya”70( Q.S. Al Mukminuun : 8)

Maka tanggung jawab moral seorang pemimpin haruslah

terus menerus terjaga sebagai modal dasar dan kontrol pribadi

terhadap kepemimpinannya. Dan akan berpengaruh terhadap

68 Ainur Rahim Fakih dan Iip Wijayanto,op. cit, .h.41. 69 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 17 70 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 342

Page 42: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

28

nuraninya selama masa-masa kepemimpinannya maupun telah

berlalu masa-masa kepemimpinannya.71

c. Ikhlas dan memiliki semangat pengabdian

Dalam menjalankan roda kepemimpinannya, hendaknya

seorang pemimpin mendasarinya denga rasa yang benar-benar

ikhlas. Jika memulai sebuah fase kepemimpinan dengan perasaan

yang tidak ikhlas, serta selalu mengharapkan tendensi-tendensi

tertentu, maka terjadilah kepemimpinan-kepemimpinan yang korup.

Untuk itu, kepemimpinan sebagai sebuah proses harus dijalani

dengan sepenuh hati dan mengembalikan imbalannya kepada Allah

SWT72.

Allah swt. berfirman:

Artinya: “..Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya"73 (QS. Al-Kahfi: 110)

Firman Allah di atas sebagai petunjuk bagi orang-orang

beriman dalam berbagai sektor kegiatan termasuk jabatan sebagai

pemimpin bahwa yang dilakukannya tidak akan sia-sia. Allah sendiri

71 Ainur Rahim Fakih dan Iip Wijayanto,op. cit, .h.43. 72 Ibid, h. 45 73 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 304

Page 43: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

29

yang nantinya akan membalas segala kebaikan yang dilakukan

sesuai dengan kadar yang telah ditentukan-Nya.

d. Baik dalam pergaulan masyarakat

Mengenai hal ini Allah berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara kerena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu mendapat rahmat.”74 (Al-Hujurat : 10)

Islam sangat mengutamakan persahabatan sebagai kegiatan

mu’amalah yang sangat dianjurkan, karena dengan terjalinnya ikatan

silaturahmi akan memeperkokoh bangunan sosial kemasyarakatan.

Bentuk ideal ini tentu saja akan sangat sulit direalisasikan jika

pemimpin setempat tidak cukup akomodatif. Untuk itu hubungan

silaturahim, saling bahu membahu dalam kebaikan, tolong menolong

dalam seluruh sektor kehidupan harus dimulai oleh pemimpin

terlebih dahulu karena ide-ide yang bereasal dari seorang pemimpin

sangat mudah ditangkap oleh masyarakatnya untuk menjadi bahan

renungan bersama.75

e. Bijaksana

Kebijaksanaan adalah pantulan dari akhlak yang kaya akan

iman dan diperlukan untuk menempatkan segala persoalan secara

tepat dan proporsional. Terlebih dalam memimpin masyarakat yang

majemuk, kebijaksanaan akan mampu memberikan rasa tentram bagi

74 Ibid, h. 516 75 Ainur Rahim Fakih dan Iip Wijayanto,op. cit, h.47

Page 44: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

30

berbagai kepentingan untuk disatukan dibawah satu visi bersama.

Keadilan merupakan sikap kebijaksanaan yang wajib dimiliki oleh

seorang pemimpin. Karena Islam dalam menegakkan hukum-

hukumnya didasarkan atas landasan keadilan di antara manusia.76

Allah swt. telah memerintahkan untuk berbuat adil dalam banyak

ayat di dalam Al-Qur’an, di antaranya,

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”77( Q.S. An-Nahl: 90)

Dengan bermodalkan kebijaksanaan dan hidayah dari Allah

dalam menganalisis dinamika kemasyarakatan yang ada, maka

diharapkan kepemimpinan yang ada dapat bergulir sesuai dengan

yang diinginkan tanpa harus merugikan kelompok-kelompok tertentu

untuk memberi keuntungan kepada kelompok yang lain.

2.2.3 Kinerja karyawan

Istilah kinerja berasal dari kata job performance dan actual

performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya

yang dicapai oleh seseorang.78 Kinerja dapat diartikan sebagai hasil

76Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dan Tujuan,

Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h. 308. 77 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h. 278 78 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas

Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 199.

Page 45: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

31

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

organisasi, sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.79

Byars (1984), mengartikan kinerja sebagai hasil dari usaha

seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan

dalam situasi tertentu. Jadi bisa dikatakan prestasi kerja merupakan

hasil keterikatan antara usaha, kemampuan dan persepsi tugas. Usaha

merupakan hasil motivasi yang menunjukkan jumlah energi (fisik atau

mental) yang digunakan oleh individu dalam menjalankan suatu tugas.80

Robbins (1996), mengatakan kinerja merupakan suatu hasil

yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu

yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Menurut Bacal (1999)

mendefinisikan dengan proses komunikasi yang berkesinambungan dan

dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan atasan

langsungnya.81

79 Suryadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE, 1999, h. 1-

2. 80 Ratna Kusumawati, “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan: (Studi Kasus pada RS Roemani Semarang),” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, III (November, 2008). h.152.

81 Surya Dharma, Manajemen Kinerja Falsafah, Teori dan Penerapannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, h.18.

Page 46: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

32

Kinerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam

studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum, kemudian

diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi:82

1. Kuantitas kerja, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode waktu yang telah ditentukan.

2. Kualitas kerja, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-

syarat kesesuaian dan kesiapannya

3. Pengetahuan tentang pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai

pekerjaan dan ketrampilan.

4. Pendapat atau pernyataan yang disampaikan, yaitu keaktifan

menyampaikan pendapat di dalam rapat.

5. Perencanaan kerja, yaitu kegiatan yang dirancang sebelum

melaksanakan aktifitas pekerjaannya.

2.3 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Suharto dan Budhi Cahyono yang berjudul “Pengaruh Budaya

Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber

Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah” menyatakan

ada pengaruh positif antara variabel independen dengan kinerja karyawan,

semuanya terbukti secara signifikan.

2. Jurnal penelitian dari Rahman El-Junusi, dkk (2004), dengan judul

“Pengaruh Religiusitas, Etika Kerja Islam dan Individual Rank Terhadap

Kinerja Lembaga Keuangan Syari’ah” (Studi pada BMT di Jawa Tengah)

82 Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah” Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005), h. 15.

Page 47: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

33

juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-

variabel yang diteliti.

3. Maya Puji Febriana dalam penelitian skripsinya yang berjudul ”Pengaruh

Etos Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan Bank Perkreditan Rakyat

Syari’ah Artha Mas Abadi Kabupaten Pati” menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Pengujian

dengan menggunakan analisis faktor, analisis regresi sederhana dengan uji

F dan koefisien determinasi.

4. Penelitian skripsi M. Zama’syari yang berjudul “Pengaruh Etos Kerja dan

Budaya Kerja Islam Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan” (Studi

pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati), menunjukkan bahwa etos

kerja dan budaya kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan dengan hasil Uji T dari etos kerja Islam sebesar 2,940 dan

budaya kerja sebesar 3,752.

5. Penelitian skripsi oleh Sri Wahyuni (2007) “Pengaruh Komitmen

Organisasi Dan Keterlibatan Kerja Terhadap Hubungan Antara Etika

Kerja Islam Dengan Sikap Terhadap Perubahan Organisasi” dengan

mengguanakan Uji Normalitas, Heteroskidastisitas dan Multukolinearitas,

menunjukkan diterimanya hipotesis-hipotesis yang diajukan.

2.4 Kerangka Berpikir

Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka

pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan

Page 48: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

34

untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar

H1

H3

H2

1.Murah Hati

2. Motivasi untuk Berbakti

3.Mengingat Allah

Etika Kerja Islam (X1)

1.Mencintai Kebenaran

2.Menjaga Amanah

3.Ikhlas

4.Baik dalam Pergaulan

5.Bijaksana

Kepemimpinan Islam (X2)

1. Kuantitas kerja

2. Kualitas kerja

3. Pengetahuan tentang pekerjaan

4. Pendapat yang disampaikan

5. Perencanaan kerja

Kinerja Karyawan (Y)

Page 49: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

35

2.5 Hipotesis

Hipotesis83 dalam penelitian ini adalah :

a) Ada pengaruh positif84 dan signifikan85 antara etika kerja Islam terhadap

kinerja karyawan.

b) Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan Islam terhadap

kinerja karyawan.

c) Ada pengaruh positif dan signifikan antara etika kerja Islam dan

kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan.

83 Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto , 2006: 71). 84 Berpengaruh positif apabila antara kedua variabel saling berpengaruh berbanding lurus

(tidak terbalik) 85 Dikatakan signifikan jika dalam uji T nilai t hitung > nilai t tabel, dan dalam uji F nilai

f hitung > f tabel.

Page 50: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan sumber data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena

data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan

dinalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri atas dua

variabel, yaitu etika kerja dan kepemimpinan Islam sebagai variabel bebas

(independent) dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat (dependent).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer86

dan data sekunder87. Data primer diperoleh penulis dari penyebaran angket

atau kuesioner kepada para responden, yaitu karyawan di KJKS/UJKS

wilayah kabupaten Pati yang terpilih sebagai sampel. Sedangkan sumber data

sekunder penulis dapatkan dari Kantor Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pati, dan berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan

baik jurnal ilmiah, penelitian terdahulu, majalah dan literatur yang

berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder dimaksudkan agar dapat

memberikan ilustrasi umum dan dapat mendukung hasil penelitian.

3.2 Populasi dan sampel

Populasi88 dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai atau karyawan

yang ada pada 21 KJKS/UJKS di wilayah kabupaten Pati. Karena jumlah

86 Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab

masalah risetnya 87 Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) 88 Populasi adalah seperangkat unit análisis yang lengkap yang sedang diteliti.

Page 51: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

37

populasi yang akan diteliti tidak teridentifikasi (unidentified), maka dalam

melakukan penelitian ini penulis mengambil sampel89 dari populasi yang ada

dengan menggunakan metode simple random sampling yaitu dengan

mengambil sebagian dari jumlah populasi obyek penelitian secara acak,90

sehingga memudahkan dalam mengambil data di lapangan.

3.3 Metode pengumpulan data

3.3.1 Wawancara

Pihak-pihak yang diwawancarai oleh penulis adalah pengurus

dan karyawan KJKS/UJKS di wilayah kabupaten Pati. Dan penulis juga

mendapatkan informasi-informasi lain tentang KJKS dan UJKS dari

wawancara dengan pengurus Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Pati.

3.3.2 Kuesioner (angket)

Kuesioer ini dimaksudkan untuk memperoleh data diskriptif

guna menguji hipotesis. Model kajian untuk memperoleh data

tersebut digunakan kuesioner yang bersifat tertutup yaitu pertanyaan

yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam

memberikan jawaban pada beberapa alternatif saja atau pada satu

jawaban saja. Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan

metode Likert Summated Ratings (LSR).91 Dengan alternatif pilihan

89 Sampel adalah sub dari perangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari. 90 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006, h. 116 91 Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu

penelitian.

Page 52: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

38

jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju, dengan ketentuan sabagai berikut:

Variabel Definisi Dimensi Skala

- Etika Kerja

Islam

Adalah akhlak

dalam

menjalankan

bisnis sesuai

dengan nilai-nilai

Islam

1. Murah hati

2. Motivasi untuk

berbakti

3. Ingat Allah dan

prioritas utama-

Nya

Likert

- Kepemimpinan

Islam

Adalah kegiatan

menuntun,

membimbing,

memandu dan

menunjukkan

jalan yang

diridhoi Allah

SWT.

1. Mencintai

kebenaran

2. Menjaga amanah

dan kepecayaan

orang lain

3. Ikhlas dan

memiliki

semangat

pengabdian

4. Baik dalam

pergaulan

masyarakat

5. Bijaksana

Likert

- Kinerja

karyawan

Adalah hasil kerja

yang dapat

dicapai oleh

seseorang atau

sekelompok

orang dalam

1. kualitas kerja

2. kuantitas kerja

3. pengetahuan

tentang

pekerjaan

4. pendapat atau

Likert

Page 53: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

39

organisasi, sesuai

wewenang dan

tanggung jawab

masing-masing,

dalam rangka

mencapai tujuan

organisasi

bersangkutan

secara legal, tidak

melanggar hukum

dan sesuai dengan

moral maupun

etika.

pernyataan

yang

disampaikan

5. perancanaan

kerja

3.3.3 Dokumentasi

Informasi lain tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan-

catatan, buku dan sebagainya yang diperoleh peneliti adalah dengan

dokumentasi. Di antaranya dokumentasi arsip-arsip dari Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati dan brosur-brosur yang di ambil

dari KJKS/UJKS yang diteliti.

3.4 Variabel penelitian dan pengukuran data

Di dalam penelitian ini ada tiga variabel yang digunakan yaitu dua

variabel bebas, X1 (etika kerja Islam) X2 (kepemimpinan Islam) dan satu

variabel terikat Y (kinerja karyawan). Dari masing-masing variabel tersebut

dapat diukur dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang dituangkan

dalam sebuah koesioner, sehingga lebih terarah dan sesuai dengan metode

yang digunakannya.

Page 54: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

40

3.4.1 Etika kerja Islam

Etika kerja islam yang diukur dengan kuesioner yang

menentukan fakta sesuai dengan teori yang dikemukakan Dr. Mustaq

Ahmad. Bahwa pelaku bisnis harus memiliki tata krama sebagai

berikut92:

a) Murah hati

Murah hati dalam pengertian senantiasa bersikap ramah tamah,

sopan santun, murah senyum, suka mengalah namun tetap penuh

tanggung jawab. Sikap seperti itulah yang nanti akan menjadi magnet

tersendiri bagi seorang pebisnis atau pedagang yang akan dapat menarik

pembeli (pelanggan).93

b) Motivasi untuk berbakti

Berniat untuk memberikan pengabdian yang diharapkan oleh

masyarakatnya dan manusia secara keseluruhan. Aktivitasnya jangan

semata-mata ditunjukkan untuk “mengasah kapaknya sendiri” dan tidak

juga semata-mata untuk memenuhi peti simpanannya.94

c) Ingat Allah dan prioritas utama-Nya

”Orang-orang yang Telah kami berikan Kitab kepada mereka95

bergembira dengan Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara

golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang

mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya Aku hanya

92 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001, h. 109. 93 Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007, h.107 94 Mustaq Ahmad, op. cit, h.113 95 Yaitu orang-orang Yahudi yang Telah masuk agama Islam seperti Abdullah bin salam

dan orang-orang Nasara yang Telah memeluk agama Islam.

Page 55: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

41

diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan

sesuatupun dengan Dia. hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan

hanya kepada-Nya aku kembali". (QS. Ar ra’d:36)

3.4.2 Kepemimpinan islam

Variabel kepemimpinan islam yang diukur dengan kuesioner

yang menentukan fakta sebagai berikut:

a. Mencintai kebenaran

“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu. Sebab itu janganlah kamu

termasuk orang-orang yang ragu” (Q.S. Al-Baqoroh: 147)

b. Menjaga amanah dan kepercayaan orang lain

Jabatan (sebagai seorang pemimpin) adalah sebuah amanah

yang sangat besar dan harus dipertanggungjawabkan, tidak saja di

hadapan manusia yang memberikan amanah tersebut tetapi juga di

hadapan Allah SWT. Untuk itu seorang pemimpin harus benar-benar

menjaga amanah yang telah diberikan kepadanya, serta tidak

menyelewengkannya untuk kepentingan sendiri lainnya.96

c. Ikhlas dan memiliki semangat pengabdian

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka

hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia

mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (QS.

Al-Kahfi: 110).

96 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 17

Page 56: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

42

d. Baik dalam pergaulan masyarakat

“Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara kerena itu

damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah

SWT supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat : 10)

e. Bijaksana

Kebijaksanaan adalah pantulan dari akhlak yang kaya akan

iman. Kebijaksanaan ini sangat diperlukan untuk menempatkan segala

persoalan secara tepat dan proporsional. Lebih-lebih dalam memimpin

masyarakat yang majemuk, kebijaksanaan akan mampu memberikan

rasa tentram bagi berbagai kepentingan untuk disatukan di bawah satu

visi bersama.97

3.4.3 Kinerja karyawan

Menurut Lopez (1982) dimensi variabel terikat atau dependen

yaitu kinerja karyawan dalam pengukurannya meliputi kriteria sebagai

berikut:98

1. Kuantitas kerja yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode waktu yang telah ditentukan.

2. Kualitas kerja yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-

syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Pengetahuan tentang pekerjaan yaitu luasnya pengetahuan

mengenai pekerjaan dan ketrampilan.

97 Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dan Tujuan,

Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h. 308. 98 Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah” Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005), h. 15.

Page 57: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

43

4. Pendapat atau pernyataan yang disampaikan yaitu keaktifan

menyampaikan pendapat di dalam rapat.

5. Perencanaan kerja yaitu kegiatan yang dirancang sebelum

melaksanakan aktifitas pekerjaannya.

3.5 Teknis analisis data

Di dalam penelitian ini ada beberapa analisis yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh etika kerja Islam dan kepemimpinan Islam terhadap

kinerja karyawan. Di antaranya yaitu menggunakan analisis:

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas

3.5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.99

3.5.1.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu.100

99 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Undip, 2005, h. 45

100 Ibid, h. 41

Page 58: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

44

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian

dengan model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya

terjadi kesalahan atau penyakit. Berikut ini macam-macam Uji asumsi

klasik:

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi

normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas data, dalam

penelitian ini hanya akan dideteksi melalui analisis grafik

yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPPS.101

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independent). Dalam regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel bebas.102

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam mode regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

101 Ibid, h. 110 102 Ibid, h. 91

Page 59: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

45

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas.103

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autukorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode T dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Model regresi yan baik adalah yang

bebas dari autokorelasi.104

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh suatu variabel

produktivitas dihubungkan dengan variabel etika kerja Islam dan

kepemimpinan Islam.

Y = a + b1x1 + b2x2+ e

Keterangan:

Y = kinerja karyawan

a = konstanta

x1 = etika kerja Islam

x2 = kepemimpinan Islam

b = koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y

jika satu unit perubahan pada variabel bebas (variabel X).

e = kesalahan prediksi.

103 Ibid, h. 105 104 Ibid, h. 95

Page 60: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

46

3.5.3.1 Uji T

Menunjukkan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien

regresi terhadap kenyataan yang ada.105 Langkah-langkah:

a. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif.

H0: β1 = β2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara

tingkat etika kerja dan kepemimpinan Islam terhadap

kinerja karyawan).

H1: β1 β2 β0 (ada pengaruh yang signifikan antara tingkat

etika kerja dan kepemimpinan Islam terhadap kinerja

karyawan).

b. Menentukan level of significant (α = 0, 05)

c. Kriteria pengujian

H0 diterima bila t-tabel < t-hitung < t-tabel

H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau t-hitung < - t-tabel

d. Perhitungan nilai T

Dimana:

Β = koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan

Sb1 = standar error koefisien regresi

e. Kesimpulan

Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dapat

diketahui pengaruh antara etika kerja dan kepemimpinan Islam

terhadap kinerja karyawan.

105 Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000,

h. 39

Page 61: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

47

3.5.3.2 Uji F

Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh

antara dua variabel bebas (etika kerja dan kepemimpinan

Islam) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan) secara

bersama-sama, sehingga bisa diketahui apakah dengan yang

sudah ada dapat diterima atau ditolak.106 Adapun kriteria

pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. H0: β1 = β2 = 0 artinya bahwa tingkat etika kerja dan

kepemimpinan islam secara bersama-sama tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

b. H1: β1≠ β2 ≠ β0 artinya bahwa tingkat etika kerja dan

kepemimpinan islam secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

c. Menentukan level of signifikan α = 0, 05

d. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai

berikut:

Ho = diterima apabila F-hitung < F-tabel

Ho = ditolak apabila F-hitung > F-tabel

e. Perhitungan nilai F

F =k) -(n R2) -(1 1)(k R2

Keterangan:

R = koefisien regresi linier berganda

106 Ibid, h. 42

Page 62: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

48

k = banyaknya variabel

n = ukuran variabel

f. Kesimpulan

Dengan membandingkan F hitung dan F tabel dapat

diketahui pengaruh tingkat etika kerja dan kepemimpinan

Islam terhadap kinerja karyawan.

3.5.3.3 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara

nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen. Secara umum koefisien determinan untuk data

silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang

besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk

data tuntun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai

koefisien determinasi yang tinggi. Untuk menjelaskan aplikasi

dengan menggunakan program SPSS.107

107 Ibid, h. 45-48.

Page 63: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

49

Untuk mengetahui persentase besarnya perubahan

variabel independen yang disebabkan oleh variabel dependen.

Koefisien determinasi ini di mana:

R2: koefisien determinasi

Y : kinerja karyawan

X1: etika kerja Islam

X2: kepemimpinan Islam

Page 64: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data Penelitian dan Responden

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dan peneliti

secara langsung melaksanakan observasi untuk memperoleh data-data

dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Perolehan data-

data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan penyebaran

angket kepada responden secara langsung. Namun demikian, sebelum

peneliti menyebarkan angket secara langsung kepada responden,

terlebih dahulu melakukan pra-riset kepada lembaga yang terkait guna

memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dan untuk

mendapatkan ijin dari lembaga yang peneliti teliti.

Pra-riset dilakukan di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Pati pada hari Senin tanggal 4 April 2011, dalam pra-riset

di sini peneliti memperoleh data KJKS/UJKS yang terdaftar di Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati yang berjumlah 21 KJKS/UJKS

dan mendapat surat izin dari Dinas tersebut untuk melaksanakan

penelitian di KJKS/KJKS di wilayah kabupaten Pati. Karena

keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penulis mengambil 11

KJKS/UJKS untuk diteliti, dengan pertimbangan data yang penulis

dapatkan dari Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati.

Page 65: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

51

Selanjutnya pada tanggal 11 Mei 2011 sampai dengan tanggal 19 mei

2011, peneliti menyebarkan angket tertutup kepada responden yang

berjumlah 70 responden dari 11 KJKS/KJKS di wilayah kabupaten

Pati. Pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden

ini bertujuan agar lebih efektif untuk meningkatkan respon rate

responden dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan selama 9

hari ini, dan karena adanya kerusakan atau ketidaklengkapan dalam

pengisian angket oleh responden, maka data yang dapat diolah

sebanyak 54 responden.

4.1.2 Deskripsi Responden

Karakteristik responden perlu disajikan dalam penelitian ini

guna untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang

dapat memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil

penelitian. Penyajian data deskriptif penelitian ini bertujuan agar dapat

dilihat profil dari data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel

yang digunakan dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti membagi

karateristik responden menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Jenis Kelamin

Deskripsi responden berdasar jenis kelamin dapat

diketahui sebagaimana dalam tabel 4.1 berikut:

Page 66: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

52

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Sex

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Laki-laki 30 55.6 55.6 55.6

Perempuan 24 44.4 44.4 100.0

Valid

Total 54 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa mayoritas responden

dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki. Sejumlah

30 responden atau 55,6% dari total responden adalah berjenis

kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 24 responden atau

44,4% adalah berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya,

berikut gambar porsi dari deskripsi responden dilihat dari jenis

kelamin yang dapat peneliti peroleh108:

108 Data pengolahan SPSS 1.8, 2011

Page 67: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

53

2. Usia Responden

Deskripsi responden dalam klasifikasi usia, peneliti

membaginya dalam empat jenis, diantaranya adalah responden

dengan usia dibawah 20 tahun, 21 tahun s/d 30 tahun, 31 tahun

s/d 40 tahun, dan responden yang berusia lebih dari 40 tahun.

Adapun deskripsi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada

Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Umur Responden

Age

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

< 20th 5 9.3 9.3 9.3

21 s/d 30th 36 66.7 66.7 75.9

31 s/d 40th 11 20.4 20.4 96.3

> 40th 2 3.7 3.7 100.0

Valid

Total 54 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah 2011

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa usia responden KJKS/UJKS

wilayah kabupaten Pati yang dijadikan sampel, yang usianya kurang

dari 20 tahun ada 5 orang yakni 9,3%. Dominasi usia kisaran antara

21 tahun s/d usia 30 tahun, tabel umur responden menunjukan

terdapat sebanyak 36 orang yakni 66,7%, responden berusia 31

tahun s/d 40 tahun sebanyak 11 orang yakni 10,4%, dan yang

usianya di atas 40 tahun hanya 2 orang yakni 3,7%. Untuk lebih

Page 68: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

54

jelasnya, berikut gambar porsi dari karateristik usia responden yang

dapat peneliti peroleh109:

3. Tingkat Pendidikan

Data tentang deskripsi responden dalam klasifikasi

tingkat pendidikan, peneliti membaginya dalam tiga kategori,

yaitu SMA, Diploma dan Sarjana. Adapun data mengenai

tingkat pendidikan responden yang diambil sebagai responden

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Tingkat Pendidikan Responden Grad

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

SMA 35 64.8 64.8 64.8

D3 11 20.4 20.4 85.2

Valid

S1 8 14.8 14.8 100.0

109 Data pengolahan SPSS 1.8, 2011.

Page 69: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

55

Grad

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

SMA 35 64.8 64.8 64.8

D3 11 20.4 20.4 85.2

S1 8 14.8 14.8 100.0

Total 54 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah 2011

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 di atas

memperlihatkan bahwa pendidikan responden dari karyawan

KJKS/UJKS kabupaten Pati yang dijadikan sebagai sampel

adalah pendidikan SMA atau sederajat sebanyak 35 orang atau

64,8%, pendidikan Diploma sebanyak 11 orang atau 20,4%, dan

penididikan S1 sebanyak 8 orang atau 14,8%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar berpendidikan SMA atau

sederajat yaitu sebanyak 64,8%. Untuk lebih jelasnya, berikut

gambar porsi dari deskripsi pendidikan responden yang dapat

peneliti peroleh110:

110 Data pengolahan SPSS 1.8, 2011

Page 70: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

56

4. Jabatan

Data tentang deskripsi responden dalam klasifikasi

jabatan, peneliti membaginya dalam 5 kategori, yaitu dibagian

keamanan, marketing, teller, administrasi, dan manager. Adapun

data mengenai jabatan responden yang diambil sebagai

responden adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Job

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Keamanan 1 1.9 1.9 1.9

Marketing 22 40.7 40.7 42.6

Teller 16 29.6 29.6 72.2

Admin 7 13.0 13.0 85.2

Valid

Manager 8 14.8 14.8 100.0

Page 71: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

57

Job

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Keamanan 1 1.9 1.9 1.9

Marketing 22 40.7 40.7 42.6

Teller 16 29.6 29.6 72.2

Admin 7 13.0 13.0 85.2

Manager 8 14.8 14.8 100.0

Total 54 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan pada table 4.4 dapat dijelaskan

bahwa responden karyawan KJKS/UJKS kabupaten pati yang

dijadikan sampel jabatan keamanan sebanyak 1 orang atau 1,9%,

jabatan marketing sebanyak 22 orang atau 40,7%, jabatan teller

atau kasir sebanyak 16 orang atau 29,6%, jabatan administrasi

sebanyak 7 orang atau 13,0%, dan jabatan manajer sebanyak 8

orang atau 14,8%. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar porsi

dari deskripsi jabatan responden yang dapat peneliti peroleh111:

111 Data pengolahan SPSS 1.8, 2011

Page 72: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

58

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini mengamati dua variabel bebas (independent variable)

yaitu variabel etika kerja Islami (X1) dan variabel kepemimpinan Islami

(X2). Dan mengamati satu variabel terikat (dependent variable) yaitu

variabel Y, kinerja karyawan.

4.2.1 Variabel Etika Kerja Islam (X1)

Definisi etika kerja Islam secara operasional adalah akhlak

dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam

variabel etika kerja Islam disini terdiri atas tiga indikator, di mana

untuk masing-masing indikator dalam variabel etika kerja Islam akan

diwakili oleh dua item pertanyaan.

1. Indikator Murah Hati

Definisi operasional dari indikator murah hati adalah karyawan

senantiasa melakukan pelayanan dengan senantiasa bersikap ramah

tamah, sopan santun, murah senyum, suka mengalah namun tetap

Page 73: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

59

penuh tanggung jawab. Dalam indikator produk di sini diwakili oleh

dua item pertanyaan.

Adapun hasil penelitian tentang tanggapan responden terhadap

indikator murah hati dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Murah hati

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

1 33 61,1 19 35,2 2 3,7 0 0 0 0 54 100

2 21 38,9 24 44,4 6 11,1 1 1,9 2 3,7 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

Dari tabel 4.5 di atas dapat dideskripsikan bahwa tanggapan

responden untuk indikator murah hati tergolong baik. Mayoritas

responden memberi jawaban setuju dan sangat setuju bahwa karyawan

dalam menjalankan pekerjaannya bersikap sopan dan tidak arogan

terhadap rekannya di sisi item pertanyaan.

Sebanyak 61,1% item pertanyaan pertama didominasi oleh

jawaban sangat setuju, 35,2% menjawab setuju, dan sisanya 3,7%

menjawab netral. Sedangkang pada item pertanyaan kedua mayoritas

responden menjawab setuju (44,4%), dalam urutan kedua jawaban

didominasi jawaban setuju (38,9%), kemudian 11,1% menjawab netral,

1,9% responden menjawab tidak setuju, sisanya 3,7% responden

menjawab sangat tidak setuju.

Page 74: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

60

2. Indikator Motivasi Berbakti

Definisi operasional indikator berbakti adalah karyawan

hendaknya berniat untuk memberikan pengabdian yang diharapkan

oleh masyarakatnya, dan memberikan perhatian pada kepentingan

orang lain, yang karena alasan tertentu tidak mampu melindungi dan

memproteksi kepentingan dirinya sendiri. Dalam indikator berbakti

di sini diwakili oleh dua item pertanyaan.

Adapun hasil penelitian tentang tanggapan responden terhadap

indikator karyawan lebih mementingkan kepentingan umum dan misi

pengabdian kepada masyarakat, dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Motivasi Berbakti

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

3 15 27,8 24 44,4 3 5,6 2 3,7 0 0 54 100

4 15 27,8 26 48,1 8 14,8 5 9,3 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

3. Indikator Ingat Kepada Allah

Definisi operasional dari indikator ingat kepada Allah adalah

karyawan tidak melalaikan kewajibannya kepada Allah meski dalam

menjalankan pekerjaan. Adapun hasil penelitian tentang tanggapan

responden terhadap indikator ingat kepada Allah dapat dilihat pada

Tabel 4.7 sebagai berikut:

Page 75: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

61

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Ingat kepada Allah

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % 5 29 53,7 22 40,7 2 3,7 1 1,9 0 0 54 100

6 19 35,2 26 48,1 6 11,1 3 5,6 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

Dari tabel 4.7 di atas dapat dideskripsikan bahwa tanggapan

responden untuk indikator ingat kepada Allah tergolong baik.

Mayoritas responden memberi jawaban setuju dan sangat setuju

bahwa karyawan dalam menjalankan pekerjaannya tidak pernah

melalaikan kewajibannya yaitu dengan sholat tepat pada waktunya di

sisi item pertanyaan. Sebanyak 53,7% item pertanyaan pertama

didominasi oleh jawaban sangat setuju. 40,7% responden menjawab

setuju, 3,7% menjawab netral dan sisanya 1,9% menjawab tidak setuju.

4.2.2 Variabel Kepemimpinan Islam (X2)

Definisi kepemimpinan Islam secara operasional adalah

kegiatan menuntun, membimbing, memandu dan menunjukkan jalan

yang diridhoi Allah SWT. Dalam variabel kepemimpinan Islam di sini

memiliki lima indikator, yaitu:

Page 76: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

62

1. Indikator Cinta Kebenaran

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Cinta Kebenaran

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

7 13 24,1 18 33,3 17 31,5 6 11,1 0 0 54 100

8 11 20,1 19 35,2 19 35,2 5 9,3 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

2. Indikator Amanah

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Amanah

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

9 10 18,5 28 51,9 16 29,6 0 0 0 0 54 100

10 12 22,2 23 42,6 15 27,8 4 7,4 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

3. Indikator Ikhlas Mengabdi

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Ikhlas Mengabdi

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

11 13 24,1 26 48,1 15 27,8 0 0 0 0 54 100

12 10 18,5 25 46,3 18 33,3 1 1,9 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

Page 77: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

63

4. Indikator Baik Dalam Bergaul

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Baik dalam Bergaul

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

13 12 22,2 3 5,6 4 7,4 8 14,8 0 0 54 100

14 11 20,4 21 38,9 18 33,3 4 7,4 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

5. Indikator Bijaksana

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Bijaksana

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

15 11 20,4 28 51,9 12 22,2 2 3,7 0 0 54 100

16 14 25,9 25 46,3 12 22,2 3 5,6 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

4.2.3 Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Definisi kinerja karyawan secara operasional adalah hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

organisasi, sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

Dalam variabel kinerja karyawan disini memiliki lima indikator, yaitu:

Page 78: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

64

1. Indikator Kuantitas Kerja

Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai

indikator kuantitas kerja dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kuantitas Kerja

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

17 9 16,7 32 59,3 10 18,5 3 5,6 0 0 54 100

18 9 16,7 33 61,1 10 18,5 2 3,7 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

2. Indikator Kualitas Kerja

Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai

indikator kualitas kerja dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kualitas Kerja

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

19 6 11,1 27 50 18 33,3 3 5,6 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

3. Indikator Pengetahuan tentang Pekerjaan

Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai

indikator pengetahuan tentang pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.15

sebagai berikut:

Page 79: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

65

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Pengetahuan tentang Pekerjaan

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

20 7 13 33 61,1 14 25,9 0 0 0 0 54 100

21 7 13 30 55,6 15 27,8 2 3,7 0 0 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

4. Indikator Pendapat yang Disampaikan

Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai

indikator pendapat yang disampaiakan dapat dilihat pada Tabel 4.16

sebagai berikut:

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Pendapat yang Disampaiakan

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

22 4 7,4 17 31,5 30 55,6 3 5,6 0 0 54 100

23 6 11,1 24 44,4 22 40,7 1 1,9 1 1,9 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

5. Indikator Perencanaan Pekerjaan

Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai

indikator perencanaan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.17 sebagai

berikut:

Page 80: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

66

Tabel 4.17

Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Perencanaan Pekerjaan

SS S N TS STS Total

Q

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

24 9 16,7 27 50 13 24,1 4 7,4 1 1,9 54 100

Sumber: data primer diolah 2011

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.1 Uji Validitas

Pengujian ini penting dilakukan guna mengetahui apakah

kuesioner yang ada dapat mengungkapkan data-data yang ada pada

variabel-variabel penelitian secara tepat. Dari hasil pengujian validitas

kuesioner yang terdapat dalam angket akan dapat diketahui sejauh mana

data yang terkumpul sesuai dengan variabel-variabel penelitian atau

tidak.112

Sebagai telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bahwa kriteria

daftar pertanyaan untuk masing-masing variabel dapat dikatakan valid

apabila nilai dari r hitung lebih besar atau samadengan nilai r tabel.

Untuk mengetahui r hitung peneliti menggunakan alat bantu SPSS for

Windows versi 18.0 sedangkan untuk mencari r tabel adalah dengan

mencarinya dalam tabel (terlampir) dengan harus mengetahui terlebih

dahulu nilai derajat kebebasannya. Derajat kebebasan (degree of

112 Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah” Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005), h. 22.

Page 81: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

67

freedom) dalam penelitian ini adalah df = n – k – 1. Dengan ketentuan n

(jumlah responden) adalah 54 responden dan k (variabel independen)

adalah 2 (etika kerja Islami dan kepemimpinan Islami) sehingga

besarnya df adalah 54 – 2 – 1 = 51 dengan alpha 0.05 (α=5%), didapat r

tabel 0,271.

Tabel 4.18

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item Corrected item total

Correlation ( ) Keterangan

q1 0,591 0,271 Valid

q2 0,476 0,271 Valid

q3 0,636 0,271 Valid

q4 0,707 0,271 Valid

q5 0,646 0,271 Valid

Etika Kerja

Islam

(X1)

q6 0,628 0,271 Valid

q7 0,808 0,271 Valid

q8 0,764 0,271 Valid

q9 0,651 0,271 Valid

q10 0,712 0,271 Valid

q11 0,774 0,271 Valid

q12 0,708 0,271 Valid

q13 0,738 0,271 Valid

q14 0,721 0,271 Valid

Kepemimpinan

Islam

(X2)

q15 0,684 0,271 Valid

Page 82: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

68

q16 0,778 0,271 Valid

q17 0,658 0,271 Valid

q18 0,703 0,271 Valid

q19 0,712 0,271 Valid

q20 0,679 0,271 Valid

q21 0,671 0,271 Valid

q22 0,686 0,271 Valid

q23 0,535 0,271 Valid

Kinerja

Karyawan

(Y)

q24 0,593 0,271 Valid

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2011

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai r hitung pada kolom

corrected item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r

hitung lebih besar dan positif dibanding r tabel untuk (df) = 51 dengan

probabilitas 5% dengan uji dua sisi didapat r tabel sebesar 0,271 selain

itu nilai r hitung, artinya masing-masing item pertanyaan dalam dua

variabel independen (etika kerja Islam dan kepemimpinan Islam) dan

satu variabel dependen (kinerja karyawan) adalah valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan internal consistency

atau derajat ketepatan jawaban. Untuk pengujian ini digunakan

Statistical Packaged for Social Sciences (SPSS) sebagai alternatif

pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah

jawaban tentang tanggapan responden. Untuk melakukan pengujian

reliabilitas penulis menggunakan program SPSS versi 18.0 dan dalam

Page 83: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

69

mengukur reliabilitas di sini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha

(α), yang mana suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki

Cronbach Alpha lebih dari 0,60 ( > 0,60).113

Hasil pengujian uji reliabilitas instrumen menggunakan alat

bantu olah statistik SPSS versi 18.0 for windows dapat diketahui

sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Reliability

Coefficients Alpha Keterangan

X 1

X2

Y

6 item

10 item

8 item

0,651

0,903

0,803

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber Data: output SPSS, 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel

memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), yang artinya

bahwa semua variabel X1, X2 dan Y adalah reliabel. Dengan demikian

pengolahan data dapat dilanjutkan ke jenjang selanjutnya.

4.4 Hasil Analisis Data

4.4.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal atau tidak.

113 Ibid, h. 22.

Page 84: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

70

Untuk pengujian normalitas data, dalam penelitian ini hanya akan

dideteksi melalui analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan

regresi dengan SPPS.114 Data yang normal ditandai dengan sebaran

titik-titik data diseputar garis diagonal.

Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Gambar

4.5 sebagai berikut::

Gambar 4.5

Normal Probability Plot

Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011

Merujuk pada teorinya Santoso (2001) yang menyatakan

bahwa: “Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

114 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:

Badan Penerbit Undip, 2005, h. 110

Page 85: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

71

normalitas, dan sebaliknya apabila data menyebar jauh dari garis

diagonal dan/atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi-asumsi normalitas”. Maka model

regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian

berdasarkan masukan variabel independen.115 Sedangkan dalam

Gambar 4.5 terlihat bahwa data yang digunakan menunjukkan

indikasi normal. Analisis dari grafik diatas terlihat titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal. Artinya data yang digunakan telah memenuhi

asumsi klasik dan dapat dikatakan data terdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah

tiap–tiap variabel bebas yaitu etika kerja Islam (X1) dan

kepemimpinan Islam (X2) saling berhubungan secara linier. Jika ada

kecenderungan adanya multikoloinier maka salah satu variabel

memiliki gejala multikolonier. Pengujian adanya multikolonier ini

dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF pada masing – masing

variabel bebasnya. Jika nilai VIF-nya lebih kecil dari 10 tidak ada

kecenderungan terjadi gejala multikolonier.116

Dari hasil pengujian SPSS diperoleh nilai korelasi antar

variabel kedua variabel bebas adalah sebagai berikut :

115 Santoso Singgih, SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex MediaKomputindo, 2002, h. 211.

116 Suharto dan Budhi Cahyono, Op.cit, h. 25

Page 86: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

72

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Collinearity Statistics Model

Tolerance VIF

(Constant)

Etika Kerja Islam .906 1.103

1

Kepemimpinan Islam .906 1.103

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel rangkuman nilai Tolerance dan VIF

menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada satu nilai Tolerance

variabel independen yang memenuhi nilai Tolerance yaitu kurang

dari 10 % (9,06%). Hal ini berarti bahwa dalam model regresi yang

dihasilkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.

3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homokedastis atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Homokedastis terjadi apabila varians dari

nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain konstan

(sama). Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas antar

nilai residual dari observasi dapat dilakukan dengan melihat grafik

scatterplot, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di

Page 87: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

73

atas dan di bawah sumbu 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi

heteroskedastisitas pada suatu model regresi.117

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS untuk variabel

kinerja karyawan (Y) adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6

Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011

Dari grafik scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang

jelas dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada

sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi yang

dihasilkan tidak mengandung heteroskedastisitas.

117 Ibid, h. 25

Page 88: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

74

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan periode t-1. Untuk mendeteksi terjadinya

autokorelasi atau tidak dalam suatu model regresi dilakukan dengan

melihat nilai statistic Durbin Watson (DW). Test pengambilan

keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai DW dengan

du dan dl pada tabel.118

Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan

menggunakan SPSS diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut.

Tabel 4.21

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Change Statistics Model

df1 df2 Durbin-Watson

1 2 51 1.395

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Islam, Etika Kerja Islam

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Pada tabel tersebut diatas, angka Durbin-Watson Test sebesar

1,395. Menurut Santoso patokan mendeteksi tidak adanya

autokorelasi yaitu jika angka D-W diantara -2 dan +2.119 Karena

angka D-W Test (1,395) terletak diantara -2 dan +2, maka diambil

keputusan bahwa model regresi ini tidak ada autokorelasi. Sehingga

118 Ibid, h. 26 119 Santoso Singgih, Op.cit, h. 218-219

Page 89: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

75

dapat dikatakan model regresi dalam penelitian ini layak untuk

memprediksi tingkat kinerja karyawan

4.4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Suatu model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih dari

satu variabel lain. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linier

ganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama

(serempak) antara variabel etika kerja Islam (X1) dan kepemimpinan

Islam (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

Dalam regresi linier berganda, persamaan regresinya adalah Y = a

+ b 1 X 1 + b 2 X 2 yang digunakan untuk melakukan analisis secara

simultan antara etika kerja Islam (X1) dan kepemimpinan Islam (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y).

Dengan menggunakan bantuan alat olah statistik SPSS for

Windows versi 18.0 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.22

Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model

B Std. Error Beta

(Constant) 14.199 4.511

Etika Kerja Islam .183 .170 .137

1

Kepemimpinan Islam .287 .083 .442

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Page 90: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

76

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel di atas

diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1 = 0,183, X2= 0,287 dan

konstanta sebesar 14,199 sehingga model persamaan regresi yang

diperoleh adalah:

Y = 14,199 + 0,183X1 + 0,287X2

Dimana :

Y = Variabel dependen (kinerja karyawan)

X1 = Variabel independen (etika kerja Islam)

X2 = Variabel independen (kepemimpinan Islam)

a. Nilai konstan ( Y ) sebesar 14,199 artinya jika variabel etika

kerja Islam (X1) dan variabel kepemimpinan Islam (X2) nilainya

adalah 0 (nol), maka variabel kinerja karyawan (Y) akan berada

pada angka 14,199.

b. Koefisien regresi X1 (etika kerja Islami) dari perhitungan linier

berganda didapat nilai coefficients (b1) = 0,183. Hal ini berarti

setiap ada peningkatan etika kerja Islam (X1) maka kinerja

karyawan (Y) juga akan meningkat dengan anggapan variabel

kepemimpinan Islam (X2) adalah konstan.

c. Koefisien regresi X2 (kepemimpinan Islam) dari perhitungan

linier berganda didapat nilai coefficients (b2) = 0,287. Hal ini

berarti setiap ada peningkatan kepemimpinan Islam (X2) maka

kinerja karyawan (Y) akan meningkat, dengan anggapan variabel

etika kerja Islami (X1) adalah konstan.

Page 91: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

77

4.4.3 Pengujian Hipotesis

1. Uji hipotesis secara parsial ( uji T )

Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial, digunakan uji Statistik T (uji T).

Apabila nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak dan H1

diterima, sebaliknya apabila nilai t hitung < nilai t tabel, maka H0

diterima dan H1 ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial

dapat dilihat pada Tabel 4.23 berikut ini:.

Tabel 4.23

Hasil Analisis Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 14.199 4.511 3.148 .003

Etika Kerja Islam .183 .170 .137 1.074 .288

Kepemimpinan Islam .287 .083 .442 3.477 .001

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Diketahui bahwa t tabel dalam penelitian ini untuk derajat

kebebasan df = 54 – 2 – 1 dengan signifikasi 5% adalah 2,007.

Sedangkan penghitungan t hitung sebagaimana terlihat dalam tabel

4.24 diatas, diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel etika kerja

Islam adalah 1,074 sedangkan nilai t tabel adalah 2,007 yang lebih

besar dibandingkan dengan t hitung (1,074 < 2,007). Kemudian nilai

Page 92: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

78

probabilitas untuk variabel etika kerja Islam terlihat lebih besar dari

0,05 ( 0,288 > 0,05) Artinya, pengaruh variabel etika kerja Islami

terhadap kinerja karyawan adalah tidak signifikan. Atau dengan kata

lain H1 yang berbunyi “Ada pengaruh positif dan signifikan antara

etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan” adalah ditolak.

Selanjutnya uji hipotesa (uji t) untuk variabel kepemimpinan

Islami terhadap variabel kinerja karyawan menunjukkan bahwa nilai

t hitung kepemimpinan Islam adalah sebesar 3,477 dengan

probabilitas 0,001 yang lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas

maksimal 0,05. Jika dibandingkan dengan t tabel, nilai t hitung dari

variabel kepemimpinan Islam adalah lebih besar (3,477 > 2,007)

yang artinya bahwa variabel kepemimpinan Islam secara signifikan

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini

sekaligus membuktikan bahwa hipotesa kedua yang berbunyi “Ada

pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan Islam terhadap

kinerja karyawan” adalah tidak dapat ditolak.

2. Uji hipotesis secara simultan ( uji F )

Uji hipotesis secara serentak atau simultan ( Uji F ) antara

variabel bebas etika kerja Islam (X1) dan kepemimpinan Islam (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y) pada KJKS/UJKS di wilayah

kabupaten Pati.

Page 93: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

79

Hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.24

Hasil Analisis Uji F (Secara Simultan)

ANOVAb

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 200.037 2 100.018 8.566 .001a

Residual 595.463 51 11.676

1

Total 795.500 53

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Islam, Etika Kerja Islam

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Tabel 4.24 menunjukkan bahwa F hitung sebesar 8,566

sedangkan nilai F tabel untuk df = 54 - 2 -1 = 51 dengan taraf

signifikan 5% adalah 3,18 dengan demikian nilai F hitung lebih besar

dengan nilai F tabel (8,566 > 3,18) dengan nilai probabilitas sebesar

0,001, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H3

diterima dan menolak Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh

positif antara etika kerja Islam (X1) dan kepemimpinan Islam (X2)

secara bersama- sama terhadap terhadap kinerja karyawan (Y) pada

pada KJKS/UJKS di wilayah kabupaten Pati.

4.4.4 Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas terhadap

Page 94: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

80

variabel terikat. Dari hasil perhitungan melalui alat ukur statistik

SPSS 18.0 for Windows didapatkan nilai koefisien determinasi

sebagai berikut :

Tabel 4.25

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .501a .251 .222 3.417

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Islam, Etika Kerja Islam

Penjelasan tabel 4.25 adalah sebagai berikut: nilai koefisien

determinasi yang dinotasikan dalam angka r square adalah sebesar

0,251, ini artinya bahwa variasi perubahan variabel kinerja

karyawan (Y) dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas etika kerja

Islam (X1) dan kepemimpinan Islam (X2) sebesar 25,1%. Jadi

besarnya pengaruh secara bersama-sama antara etika kerja Islam dan

kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan pada KJKS/UJKS di

wilayah kabupaten Pati adalah sebesar 25,1%, sedangkan sisanya

sebesar 74,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Sedangkan secara parsial, pengaruh antara variabel etika kerja

Islam (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) dan pengaruh

kepemimpinan Islam (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dapat

Page 95: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

81

dilakukan analisis secara parsial/uji determinasi secara parsial sebagai

berikut:

Tabel 4.26

Uji Koefisien Secara Parsial

Coefficientsa

Correlations Model

Zero-order Partial Part

(Constant)

Etika Kerja Islam .272 .149 .130

1

Kepemimpinan Islam .484 .438 .421

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Nilai koefisien korelasi parsial X1 = 0,149 dan X2 = 0,438

sehingga koefisien determinan untuk X1 = 14,9% dan X2= 43,8%

terhadap Y. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pengaruh etika

kerja Islam terhadap kinerja karyawan secara parsial sebesar 14,9%,

sedangkang pengaruh kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan

adalah sebesar 43,8%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain di luar penelitian ini. Di antaranya adalah gaji yang

diberikan, budaya kerja, komitmen karyawan dan lain sebagainya

seperti yang telah dijelaskan pada penelitian-penelitian terdahulu.

4.5 Pembahasan

Di dalam pembahasan ini penulis menguraikan fakta-fakta lapangan

yang sudah diuraian di atas kaitannya dengan menjawab rumusan masalah.

Page 96: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

82

Yaitu “Seberapa besar pengaruh etika kerja yang Islam dan kepemimpinan

yang Islami terhadap peningkatan kinerja karyawan” adalah sebagai berikut:

Persamaan regresi linier berganda dapat diketahui dengan melihat

angka koefisien regresi, dimana dalam penelitian ini diketahui besarnya

parameter standar koefisien regresi j variabel independen etika kerja Islam

(X1) dan kepemimpinan Islam (X2) dengan variabel dependen kinerja

karyawan (Y) secara berturut-turut sebesar 0.183 (X1) dan 0,287 (X2)

dengan konstanta sebesar 14,199 sehingga dapat diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = 14,199 + 0,183X1 + 0,287X2

Keterangan :

Y = Variabel dependen (kinerja karyawan)

X1 = Variabel independen (etika kerja Islam)

X2 = Variabel independen (kepemimpinan Islam)

Dengan demikian, terlihat jelas bahwa parameter koefisien regresi

untuk variabel etika kerja Islami dan kepemimpinan Islami adalah positif

terhadap kinerja karyawan, dengan demikian setiap terjadi peningkatan

kedua variabel independen tersebut diatas, maka variabel kinerja karyawan

juga akan mengalami kenaikan dengan catatan, kinerja karyawan konstan

pada angka 14,199. Nilai konstan (Y) sebesar 14,199 mengasumsikan

bahwa variabel etika kerja Islam (X1) dan variabel kepemimpinan Islam (X2)

jika nilainya adalah 0 (nol), maka variabel kinerja karyawan (Y) akan berada

pada angka 14,199 dan jika Koefisien regresi X1 (etika kerja Islam)

Page 97: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

83

mengalami peningkatan maka kinerja karyawan (Y) juga akan meningkat

dengan anggapan variabel kepemimpinan Islam (X2) adalah konstan.

Selanjutnya jika kepemimpinan Islam (X2) mengalami peningkatan, maka

kinerja karyawan (Y) akan meningkat, dengan anggapan variabel etika kerja

Islam (X1) adalah konstan.

Pengaruh secara parsial dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien

korelasi parsial yang terangkum dalam tabel 4.26 diatas, dimana koefisien

determinan untuk X1 adalah sebesar 14,9% dan X2 adalah 43,8% terhadap

Y. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pengaruh etika kerja Islam

terhadap kinerja karyawan secara parsial sebesar 14,9%, sedangkan

pengaruh kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan adalah sebesar

43,8%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar

penelitian ini.

Kontribusi variabel etika kerja Islam dan kepemimpinan Islam dalam

upaya mempengarui variabel kinerja karyawan secara simultan (bersama-

sama) dapat diwakili oleh besarnya koefisien determinasi. Sebagaimana

sudah diuraikan diatas, bahwa nilai koefisien determinasi yang dinotasikan

dalam angka (R square) adalah sebesar 0,251, yang artinya besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan

adalah sebesar 25,1%, sisanya sebesar 74,9% dipengarui faktor lain yang

tidak diteliti.

Dalam penelitian ini berarti kinerja karyawan hanya 25% dipengaruhi

oleh etika kerja dan kepemimpinan yang Islami, dan sisanya 74,9%

Page 98: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

84

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Di antaranya adalah gaji yang diberikan,

budaya kerja, komitmen karyawan dan lain sebagainya seperti yang telah

dijelaskan pada penelitian-penelitian terdahulu.

Besarnya kontribusi masing-masing variabel independen tersebut

diatas baik secara parsial maupun parsial masih perlu dianalisa lebih lanjut

guna mengetahui apakah hasilnya dapat diterima atau tidak. Dan untuk

mengetahui diperlukan uji hipotesa. Diketahui dalam menguji hipotesa

secara parsial, diperlukan uji T, sedangkan untuk menguji hipotesa secara

simultan diperlukan uji F.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, hasil penghitungan uji T,

diketahui nilai t hitung untuk variabel etika kerja Islam adalah lebih kecil

dibandingkan dengan nilai t tabel (1,074 < 2,007), ini artinya uji parsial yang

menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan tidak dapat diterima, yang mana secara otomatis menolak hipotesa

1 yang telah diajukan oleh peneliti. Pengujian hipotesa secara parsial untuk

variabel kepemimpinan kerja Islami terlihat bahwa nilai t hitungnya lebih

besar dibandingkan dengan t tabel (3,477 > 2,007), artinya bahwa variabel

kepemimpinan Islami dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel kinerja karyawan, yang mana ini secara otomatis hipotesa kedua

yang diajukan peneliti tidak dapat ditolak.

Etika kerja Islam pada penelitian ini tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan dikarenakan di dalam indikator-indikatornya

terdapat pertanyaan yang menyangkut emosional dan aspek religi, sehingga

Page 99: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

85

dalam menjawabnya sulit untuk diukur dengan menggunakan angka. Di sisi

lain indikator-indikator dari variabel dalam penelitian ini belum pernah

diteliti sebelumnya. Sedangkan di dalam penelitian terdahulu yang

menggunakan dedikasi kerja, kreatif dan kerja keras sebagai indikator dari

etika kerja Islam menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan.

Diterimanya hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa

kepemimpinan Islam memiliki andil yang signifikan dalam meningkatkan

kinerja karyawan. Sifat-sifat kepemimpinan yang Islami diperlukan seorang

pimpinan atau manajer dalam menggerakkan bawahannya dalam rangka

untuk meningkatkan produktivitas. Sejalan dengan kepemimpinan yang

dilaksanakan Nabi dengan penerapan sifat-sifat yang terpuji, di antaranya

cinta kebenaran, dapat menjaga amanah, ikhlas, dan bijaksana sesuai dengan

indikator kepemimpinan Islam di dalam penelitian ini.

Dalam upaya untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara

simultan, uji F diperlukan. Dibahasan sebelumnya telah diuraikan bahwa

nilai F hitung lebih besar dengan F tabel (8,566 > 3,18) ini artinya, secara

tegas bahwa secara serempak variabel independen (etika kerja Islam dan

kepemimpinan Islam) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen (kinerja karyawan). Atau dengan kata lain, hipotesa ketiga yang

diajukan peneliti adalah dapat diterima.

Page 100: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

86

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

beberapa hal sesuai dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Dari hipotesis pertama bahwa hasil analisis penerapan etika kerja Islam

menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara etika kerja

Islam dengan kinerja karyawan pada KJKS/UJKS di wilayah kabupaten

Pati. Terbukti dari uji parsial masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen menggunakan uji T, sebagaimana terlihat dalam tabel

4.24, diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel etika kerja Islam adalah

1,074 sedangkan nilai t tabel adalah 2,007 yang lebih besar dibandingkan

dengan t hitung (1,074 < 2,007). Kemudian nilai probabilitas untuk

variabel etika kerja Islam terlihat lebih besar dari 0,05 ( 0,288 > 0,05).

Atau dengan kata lain H1 yang berbunyi “Ada pengaruh positif dan

signifikan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan” adalah

ditolak.

2. Dari hipotesis kedua bahwa hasil analisis penerapan kepemimpinan Islam

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kepemimpianan

Islam dengan kinerja karyawan pada KJKS/UJKS di wilayah kabupaten

Pati. Ditunjukkan dengan nilai t hitung kepemimpinan Islam adalah

sebesar 3,477 dengan probabilitas 0,001 yang lebih kecil dibandingkan

Page 101: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

87

nilai probabilitas maksimal 0,05. Jika dibandingkan dengan t-tabel, nilai t

hitung dari variabel kepemimpinan Islam adalah lebih besar (3,477 >

2,007) yang artinya bahwa variabel kepemimpinan Islam secara signifikan

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan.

Hal ini sekaligus membuktikan bahwa hipotesa kedua yang berbunyi “Ada

pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan Islam terhadap

kinerja karyawan” adalah diterima (tidak dapat ditolak).

3. Dari hipotesis ketiga bahwa hasil analisis penerapan secara simultan

variabel etika kerja Islam dan kepemimpinan Islam mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada KJKS/UJKS di

wilayah kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4.24 bahwa F

hitung sebesar 8,566 dengan taraf signifikan 5% adalah 3,18 dengan

demikian nilai F hitung lebih besar dengan nilai F tabel (8,566 > 3,18)

dengan nilai probabilitas sebesar 0,001, karena nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05.

Jadi dapat dikatakan bahwa hipotesa ketiga yang berbunyi “ada pengaruh

positif dan signifikan antara etika kerja Islam dan kepemimpinan Islam

terhadap kinerja karyawan” adalah diterima.

4. Pengaruh secara parsial dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien

korelasi parsial yang terangkum dalam tabel 4.26, dimana koefisien

determinan untuk etika kerja Islam adalah sebesar 14,9% dan

kepemimpinan Islam adalah 43,8% terhadap kinerja karyawan. Hasil ini

memberikan gambaran bahwa pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja

Page 102: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

88

karyawan secara parsial sebesar 14,9%, sedangkan pengaruh

kepemimpinan Islam terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 43,8%.

Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Nilai koefisien determinasi yang dinotasikan dalam angka (R square)

adalah sebesar 0,251, yang artinya besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan adalah sebesar 25,1%, sisanya

sebesar 74,9% dipengarui faktor lain yang tidak diteliti.

5. Persamaan regresi linier berganda dapat diketahui dengan melihat angka

koefisien regresi, dimana dalam penelitian ini diketahui besarnya

parameter standar koefisien regresi j variabel independen etika kerja

Islam (X1) dan kepemimpinan Islam (X2) dengan variabel dependen

kinerja karyawan (Y) secara berturut-turut sebesar 0.183 (X1) dan 0,287

(X2) dengan konstanta sebesar 14,199 sehingga dapat diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = 14,199 + 0,183X1 + 0,287X2

Dengan demikian, terlihat jelas bahwa parameter koefisien regresi

untuk variabel etika kerja Islami dan kepemimpinan Islami adalah positif

terhadap kinerja karyawan, dengan demikian setiap terjadi peningkatan

kedua variabel independen tersebut diatas, maka variabel kinerja karyawan

juga akan mengalami kenaikan dengan catatan, kinerja karyawan konstan

pada angka 14,199.

Nilai konstan (Y) sebesar 14,199 mengasumsikan bahwa variabel

etika kerja Islam (X1) dan variabel kepemimpinan Islam (X2) jika nilainya

Page 103: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

89

adalah 0 (nol), maka variabel kinerja karyawan (Y) akan berada pada

angka 14,199 dan jika Koefisien regresi X1 (etika kerja Islam) mengalami

peningkatan maka kinerja karyawan (Y) juga akan meningkat dengan

anggapan variabel kepemimpinan Islam (X2) adalah konstan. Selanjutnya

jika kepemimpinan Islam (X2) mengalami peningkatan, maka kinerja

karyawan (Y) akan meningkat, dengan anggapan variabel etika kerja Islam

(X1) adalah konstan.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,

penulis memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan

KJKS/UJKS di wilayah kabupaten Pati, sebagai berikut:

1. Bagi KJKS/UJKS di wilayah kabupaten Pati diharapkan lebih

mengingkatkan etika kerja karyawan, profesionalisme kerja, fasilitas dan

sebagainya, karena hal-hal tersebut memiliki andil dalam meningkatkan

kualitas kinerja dan loyalitas karyawan.

2. Idealisme produk dan kinerja yang berdasarkan operasional Syari’at Islam

harus terus dipertahankan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, karena hal

tersebut yang membedakannya dengan Lembaga Keuangan Konvensional.

3. Bagi Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Pati untuk mendata semua

KJKS/UJKS yang ada di wilayah kabupaten Pati lengkap dengan jumlah

karyawan di dalamnya, agar mempermudah dalam penelitian.

Page 104: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001.

Ali , Al-Jumanatul, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005.

At-Tariqi, Abdullah Abdul Husain, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dan Tujuan, Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.

Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Arifin, Johan, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007.

Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Asrofi, Agus, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Intern Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, (Jurnal Skripsi), 2006.

Badroen, Faisal, et. al, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2006.

Beekum, Rafik Issa, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004.

Buchori,, Nur S, Koperasi Syariah, Sidoarjo: Kelompok Masmedia Buana Pustaka, 2009.

Fakih, Ainur Rahim dan Iip Wijayanto, Kepemimpinan Islam, Yogyakarta: UI Press, 2001.

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Undip, 2002.

Habsari , Ari Retno, Terobosan Kepemimpinan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2008.

Hasan, Ali, Manajemen Bisnis Syari’ah Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Page 105: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

91

Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002.

Ismanto, Kuat, Manajemen Syari’ah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.

Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis Tuntutan Dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Kusumawati, Ratna, “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan: (Studi Kasus pada RS Roemani Semarang),” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, III (November, 2008).

Manullang, M, dan Marihot Manullang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 2001.

Muhammad dan Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam, Yogyakarta: BPFE, 2004

Mujahidin , Akhmad, Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Mursi, Abdul Hamid, SDM yang Produktif: Pendekatan Al-Qur’an dan Sains, Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993.

Nawawi, Hadari dan M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta: Gajahmada University Press, 2006.

Panuju , Redi, Etika Bisnis Tinjauan Empiris dan Kiat Mengembangkan Bisnis Sehat, Jakarta: PT Grasindo, 1995.

Prawirosentono, Suryadi, Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE, 1999.

Rudito, Bambang dan Melia Famiola, Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Bandung: Rekayasa Sains, 2007.

Sarwono,Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Siagian, Sondang P, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Page 106: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

92

Simorangkir , O.P, Etika Bisnis, Jabatan dan Perbankan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.

Singgih, Santoso, SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,2002.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.

Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah” Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005).

Tasmara, Toto, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Wahyuni, Sri, Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Terhadap Hubungan Antara Etika Kerja Islam dengan Sikap Terhadap Perubahan Organisasi, (Jurnal Skripsi), 2007.

Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

http://esharianomics.com/esharianomics/koperasi/koperasi-syariah/kjks-dan-ujks/

http://nurkholis77.staff.uii. ac.id/etos-kerja-isl ami/

http://spesialistorch.comhttp://ymbhonline.org/index.php?option=com_content&view=article&id=46:pengertian-bmt&catid=38:pengertian-bmt&Itemid=37

Page 107: PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/102/jtptiain-gdl-ahmad... · dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

93

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini :

1. Nama Lengkap : AHMAD ZAINURI

2. NIM : 072411061

3. Tempat / Tanggal Lahir : Pati, 22 Januari 1990

4. Nama Orang Tua : Warjo

5. Alamat Asal : Desa Sejomulyo RT.11/RW.02

Kecamatan Juwana Kabupaten Pati

6. Alamat sekarang : Ponpes Miftahussa’adah, Mijen Semarang

7. Alamat Email : [email protected]

8. Riwayat Pendidikan Formal :

a. SDN 02 Sejomulyo tahun 2001

b. MTs Roudlatul Ma’arif Juwana tahun 2004

c. MA Nahjatus Sholihin Kragan-Rembang tahun 2007

d. IAIN Walisongo Semarang 2011

9. Riwayat Pendidikan Non-Formal :

a. Ponpes Nahjatus Sholihin Kragan-Rembang lulus Tahun 2007

b. Madrasah Diniyyah Nahjatus Sholihin Kragan-Rembang lulus Tahun

2007

c. Pondok Pesantren Miftahussa’adah Mijen Semarang

Penulis,

AHMAD ZAINURI NIM: 072411061