21
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 1 PENGARUH ELEMEN-ELEMEN PERIKLANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MERK PASTA GIGI PEPSODENT Oleh : 1. Mohammad Bukhori *), 2. Teguh Widodo **) ABSTRACT This study aims to determine the influence of the variable Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action by partial or simultaneously. Data was collected by distributing questionnaires, research respondents in 98 samples of consumer loyalty to the brand Pepsodent toothpaste in Madiun County District Wungu. Using a Likert scale, respondents' answers processed by multiple regression analysis, t test, F test, and test determination. Based on the results of t test analysis found that the sub variable attention (X1) with t to 2212, interest (X2) with t to 2310, desire "(X3) with t to 2974, conviction (X4) with t to 2130, and the action (X4 ) with t count 2131. From the known value of F test F count 51 269 (sig.F = 0.000) Attention variable (X1), Interest (X2), Desire (X3), Conviction (X4), and Action (X5) simultaneously significantly influence the variable Consumer Loyalty Pepsodent Toothpaste Brands in Madiun County District Wungu. From R2 value indicates a value of 0736 or 73.6%, meaning that the variable Consumer Loyalty At Pepsodent Toothpaste Brand influenced by 73.6% by sub Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3), Conviction (X4), and Action (X5 ), while the remaining 26.4% is explained by other variables beyond the 5 sub independent variables studied. Pepsodent Toothpaste Ads should pay more attention to Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action and do not forget the other factors to consider and improve all components of the Ad Pepsodent Toothpaste, which can affect the Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action on Consumer Loyalty In Pepsodent Toothpaste Brand in Madiun County District Wungu. So that will affect the Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action. Keywords: Attention, Interest, Desire, Conviction, Action, Consumer Loyalty Dosen Manajemen STIE ASIA Malang Latar Belakang Masalah

Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent, M. Bukhori & Teguh widodo stie asia malang

Citation preview

Page 1: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 1

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN PERIKLANAN TERHADAP LOYALITASKONSUMEN PADA MERK PASTA GIGI PEPSODENT

Oleh :

1. Mohammad Bukhori *), 2. Teguh Widodo **)

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of the variable Attention, Interest, Desire,Conviction, and Action by partial or simultaneously. Data was collected by distributingquestionnaires, research respondents in 98 samples of consumer loyalty to the brandPepsodent toothpaste in Madiun County District Wungu. Using a Likert scale, respondents'answers processed by multiple regression analysis, t test, F test, and test determination. Basedon the results of t test analysis found that the sub variable attention (X1) with t to 2212,interest (X2) with t to 2310, desire "(X3) with t to 2974, conviction (X4) with t to 2130, andthe action (X4 ) with t count 2131. From the known value of F test F count 51 269 (sig.F =0.000) Attention variable (X1), Interest (X2), Desire (X3), Conviction (X4), and Action (X5)simultaneously significantly influence the variable Consumer Loyalty Pepsodent ToothpasteBrands in Madiun County District Wungu. From R2 value indicates a value of 0736 or73.6%, meaning that the variable Consumer Loyalty At Pepsodent Toothpaste Brandinfluenced by 73.6% by sub Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3), Conviction (X4), andAction (X5 ), while the remaining 26.4% is explained by other variables beyond the 5 subindependent variables studied.

Pepsodent Toothpaste Ads should pay more attention to Attention, Interest, Desire,Conviction, and Action and do not forget the other factors to consider and improve allcomponents of the Ad Pepsodent Toothpaste, which can affect the Attention, Interest, Desire,Conviction, and Action on Consumer Loyalty In Pepsodent Toothpaste Brand in MadiunCounty District Wungu. So that will affect the Attention, Interest, Desire, Conviction, andAction.

Keywords: Attention, Interest, Desire, Conviction, Action, Consumer Loyalty

Dosen Manajemen STIE ASIA Malang

Latar Belakang Masalah

Page 2: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 2

Perkembangan pasar global menyebabkan persaingan di bidang industri semakin

ketat dan menantang sehingga diperlukan strategi khusus untuk menghadapinya. Dalam era

perdagangan bebas persaingan bisnis yang kompetitif akan memacu suatu perusahaan untuk

berfikir kreatif dan inovatif agar memberikan differensiasi serta keunggulan bagi

perusahaannya dibandingkan dengan para pesaingnya. Penerapan strategi pemasaran yang

tepat dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat digunakan

untuk mempertahankan perusahaan dalam kondisi persaingan.

Ketika konsumen menjatuhkan pilihan pada suatu merk untuk menjadikannya

sebagai konsumsi, ada serangkaian proses pemenuhan informasi yang terjadi dan terus

menerus tetap berlangsung dipikiran konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi

ketidaksadaran yaitu pada saat konsumen sama sekali tidak mengetahui merk tersebut.

Kemudian berlanjut ke kondisi sadar yaitu jika ada informasi yang menarik, berlanjut pada

minat taraf tertentu dan ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya mencoba. Apabila

informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang dibutuhkannya, maka

akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen akan mengadopsi.

Perusahaan dituntut untuk mempertahankan pelanggannya, dimana perusahaan sadar

bahwa biaya untuk menarik satu pelanggan baru, bisa lima kali dari biaya mempertahankan

pelanggan yang ada. Bagi sebagian besar perusahaan, iklan menjadi suatu pilihan yang

menarik, dimana kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di

pasar.

Iklan sendiri adalah suatu komponen dalam bauran promosi, dimana promosi sendiri

termasuk dalam komponen promotional mix. Iklan dapat digunakan untuk memberikan

informasi suatu produk kepada konsumen juga dipandang sebagai hiburan dan media

komunikasi yang efektif. Iklan cukup berpengaruh dalam menciptakan dan memelihara

pengetahuan atau informasi suatu merk produk.

Banyaknya stasiun televisi swasta di Indonesia seperti RCTI, INDOSIAR, SCTV,

TRANS TV, MNC TV, TV ONE, GLOBAL TV, TRANS 7 dan beberapa stasiun televisi

Page 3: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 3

yang lain berdampak pada perkembangan dan kemajuan periklanan. Dewasa ini

perkembangan iklan di televisi sangatlah cepat, dimana setiap hari acara di televisi dipenuhi

dengan tayangan iklan. Iklan harus menarik perhatian agar menimbulkan niat dan rasa ingin

tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, sehinggga akan menggerakkan keinginan

untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan juga harus dapat menyakinkan bahwa

produk yang ditawarkan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen

tidak ragu dan tetap percaya sehingga akan melakukan tindakan pembelian.

Dalam pembuatan iklan dan pemilihan media yang akan digunakan harus

memperhatikan faktor stimulus dan respon. Dimana ketika iklan dibuat, diharapkan adanya

respon dari konsumen yang melihatnya dan terbujuk untuk mengkonsumsi. Media iklan di

Indonesia yang berpengaruh besar adalah media televisi dibanding media lain (radio, surat

kabar, majalah). Iklan di media televisi selain dapat dilihat dan didengar juga dapat dinikmati

semua konsumen di seluruh wilayah yang luas sehingga dapat menjadi suatu hiburan.

Periklanan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu

produk. Di mana dalam menghasilkan iklan yang baik, maka suatu perusahaan dituntut untuk

menjalankan elemen-elemen periklanan yang meliputi AIDCA (Kasali, 1995:83) antara lain :

perhatian (attention) dimana tanggapan responden dilihat dari perhatian mereka untuk

menyaksikan tayangan iklan. Bila iklan berhasil merebut perhatian dari pemirsa, maka secara

runtut pemirsa dapat melalui tahap lain yaitu minat (interest); setelah perhatian sudah dapat

direbut, persoalan yang dihadapi yaitu bagaimana agar konsumen dapat berminat dan rasa

ingin tahu berlanjutan. Maka dari itu pemirsa dirangsang agar membaca dan mengikuti

pesan-pesan yang disampaikan melalui kata-kata atau kalimat-kalimat pembuka yang dapat

merangsang untuk tahu lebih lanjut, keinginan (desire); iklan harus berhasil menggerakkan

keinginan orang untuk memiliki, memakai dan menikmati produk yang diiklankan, rasa

percaya (conviction); untuk menimbulkan rasa percaya dari calon pembeli, suatu iklan dapat

ditunjang dengan beberapa kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagikan percontohan

secara gratis, hasil pengujian dari departemen kesehatan, departemen perindustrian, lembaga

swadaya masyarakat dan laboratorium swasta terkemuka atau perguruan tinggi, tindakan

Page 4: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 4

(action); sebuah reaksi yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu produk iklan

merupakan tujuan akhir yang diharapkan oleh perusahan. Keberhasilan suatu produk dapat

diterima oleh pasar konsumen diantaranya dilihat melalui program periklanan yang kreatif.

Pesan-pesan iklan yang baik dan persuasif dapat digunakan untuk menciptakan dan

mempertahankan loyalitas konsumen.

Loyalitas konsumen adalah orang yang melakukan pembelian berulang secara

teratur, membeli antarlini, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing-pesaing (Griffin Jill, 2005:31). Salah satunya adalah iklan

dalam media televisi pasta gigi pepsodent dari PT Unilever. Pepsodent adalah merk

terkemuka di sebagian besar negara Asia dengan Indonesia dan India sebagai pasar terbesar.

Keberadaan PT. Unilever di lebih dari 50 negara di seluruh dunia, produk-produk PT.

Unilever termasuk disini pasta gigi pepsodent menjangkau 4 triliun orang, atau sama dengan

70% dari populasi dunia. Unilever Oral Care menyokong lebih dari 40 program peningkatan

kesehatan gigi dan mulut di berbagai negara di seluruh dunia ([email protected], 2010).

Pada tahun 2005 Pepsodent merupakan satu-satunya merk pasta gigi yang diakui oleh FDI (

Federasi Gigi Dunia), di samping asosiasi dokter gigi di dalam negeri (www.unilever.com,

2010). Kerjasama dengan FDI sebagai World Dental Federation dijalankan dalam rangka

meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dalam skala global ([email protected], 2010). Di

Indonesia pepsodent merupakan pasta gigi tertua yang pertama kali meluncurkan dengan

pasta gigi berflorida yaitu pada tahun 1980 - an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang

secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui

program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis (www.unilever.com, 2010). Untuk

menjaga agar produknya tetap relevan di masyarakat dan menjaga loyalitas konsumen

ditengah iklim persaingan antar produk pasta gigi yang semakin ketat, PT. Unilever

mengusung tema ayah dan anak yang berbagi tips dan trik tentang bagaimana membuat

suasana menyikat gigi menjadi menyenangkan dengan simbol iklan yang bertajuk “Sikat gigi

pagi + malam bersama ayah Adi & Dika”. Isi iklan akan mengajak pemirsa menyaksikan

petualangan Ayah Adi dalam mengunakan trik-trik komedi untuk mengajari anaknya Dika

Page 5: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 5

menyikat gigi, terutama di malam hari. Hasil survei hanya sekitar 34% dari masyarakat

Indonesia yang memiliki kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur (www.unilever, 2010).

Target yang ingin dicapai dengan tema Sikat gigi pagi + malam adalah membantu para orang

tua mengubah suasana menyikat gigi yang menjengkelkan menjadi menyenangkan serta sarat

dengan pengetahuan yang menambah pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat melalui kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari kebiasaan mencegah gigi

berlubang. ([email protected], 2010).

Berdasarkan uraian di atas itulah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh elemen – elemen periklanan terhadap loyalitas konsumen pada merk pasta

gigi Pepsodent di Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Perumusan Masalah

Melihat masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis dapat merumuskanmasalah sebagai berikut :

1. Apakah elemen-elemen dalam periklanan yaitu: perhatian (attention), minat (interest),

keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan (action) konsumen produk

pasta gigi Pepsodent mempunyai pengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen ?

2. Apakah elemen-elemen dalam periklanan yaitu: perhatian (attention), minat (interest),

keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan (action) konsumen produk

pasta gigi Pepsodent mempunyai pengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen ?

3. Manakah dari elemen perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), rasa

percaya (conviction), dan tindakan (action) konsumen produk pasta gigi Pepsodent yang

paling berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan ilmiah ini adalah :1. Untuk mengetahui pengaruh elemen – elemen periklanan yaitu: perhatian (attention),

minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan (action)

Page 6: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 6

secara simultan terhadap loyalitas konsumen pada merk pasta gigi Pepsodent di

Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui pengaruh elemen – elemen periklanan yaitu: perhatian (attention),

minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan (action)

secara parsial terhadap loyalitas konsumen pada merk pasta gigi Pepsodent di Kelurahan

Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

3. Untuk mengetahui pengaruh elemen – elemen periklanan yaitu: perhatian (attention),

minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan (action) yang

paling berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada merk pasta gigi Pepsodent di

Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Landasan Teori

1. Periklanana. Pengertian periklanan

Beberapa pengertian mengenai periklanan yang dikemukakan oleh beberapa ahli

antara lain sebagai berikut :

1) Periklanan sebagai komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi

dan produk - produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media

bersifat massal, seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan

langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum (Lee&Johnson, 2007: 3).

Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa periklanan adalah

suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang, dan jasa yang dibiayai oleh

sponsor yang bertujuan untuk penjualan.

b. Fungsi Periklanan

Menurut Kotler (2001), fungsi periklanan adalah :

1)Pembentukan citra organisasi jangka panjang

2)Pembentukan merk tertentu jangka panjang

3)Penyebaran informasi tentang adanya obral

4)Mengenai pelayanan tertentu atau peristiwa khas

Page 7: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 7

5)Anjuran atas suatu maksud tertentu.

c. Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan dapat digolongkan berdasarkan sasarannya yaitu (Kotler,

2002:659) :

1) Periklanan informatif diadakan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis

produk, tujuannnya adalah untuk membentuk permintaan pertama.

2) Periklanan persuasif penting untuk dilakukan dalam tahap persaingan, tujuannya

adalah membentuk permintaan selektif atas suatu merk tertentu. Pada umumnya,

iklan yang bersifat persuasive ini digunakan untuk merk yang siklus

kehidupannya pada tahap pertumbuhan. Beberapa periklanan persuasif telah

beralih ke jenis periklanan perbandingan “comparative advertising” yang

membuat perbandingan eksplisit antara atribut-atribut dari dua atau lebih merk.

3) Iklan pengingat sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk jenis

iklan ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising), yang bertujuan untuk

meyakinkan pembeli yang sudah ada bahwa mereka telah melakukan pilihan yang

benar.

d. Pendekatan 5 M

Dalam pengembangan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu mulai

dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian mengambil lima

keputusan utama dalam pembuatan program periklanan, yang disebut lima M yaitu

(Purnama, 2001) :

1) Mission : Apakah tujuan periklanan ?

2) Money : Berapa banyak uang dapat dibelanjakan?

3) Message : Pesan apa yang harus disampaikan ?

4) Media : Media apa yang akan digunakan ?

5) Meassurement : Bagaimana mengevaluasi hasilnya ?

e. Elemen-Elemen Pembuatan Iklan

Untuk menghasilkan iklan yang baik, harus memperhatikan elemen-elemen dalam

sebuah rumus yang dikenal dengan AIDCA, yang terdiri dari :

Page 8: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 8

1) Perhatian (attention)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya. Beberapa penulis iklan

mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli,

seperti :

a) Menggunakan headline yang mengarahkan

b) Menggunakan slogan yang mudah diingat

c) Menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (bila harga

merupakan unsur penting dalam mempengaruhi orang untuk membeli)

d) Menggunakan tampilan gambar dan warna yang menarik

e) Menonjolkan selling point suatu produk

f) Menggambarkan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa

paragraf pendek

g) Menggunakan huruf tebal untuk menonjolkan kata-kata yang menjual.

2) Minat (interest)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi

sekarang adalah bagaimana agar calon pembeli berminat dan ingin tahu lebih

jauh. Calon pembeli harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-

pesan yang disampaikan, hal ini dapat melalui kata-kata atau kalimat yang

merangsang orang untuk lebih tahu lebih lanjut.

3) Keinginan (desire)

Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-

kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan

keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Keinginan

mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

4) Rasa Percaya (conviction)

Setelah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli, maka meyakinkan

pembeli akan produk yang ditawarkan harus dilakukan agar tidak ada keraguan

akan produk yang akan dibeli. Untuk menimbulkan rasa percaya pada diri calon

pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang dengan kegiatan testimonial atau

Page 9: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 9

pembuktian, membagi-bagikan percontohan secara gratis, dan menyodorkan

pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta hasil pengujian

oleh pihak ketiga, misalnya: hasil pengujian dari Departemen Kesehatan,

Departemen Perindustrian, lembaga swadaya masyarakat, dan laboratorium

swasta terkemuka, atau perguruan tinggi.

5) Tindakan (Action)

Upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin

melakukan suatu tindakan pembelian. Bujukan yang dianjurkan berupa harapan

agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat,

mengambil percontoh, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya

menyimpan dalam ingatan calon pembeli sebagai catatan untuk membelinya

kelak (Kasali, 1995:83).

Gambar 1

Pengaruh Jangka Panjang Iklan

Sumber: Kasali, 1995

f. Model Hierarki Efek Dalam Periklanan

Hierarki efek menyiratkan bahwa bila periklanan ingin sukses, ia harus

menggerakkan konsumen dari satu tujuan ke tujuan berikutnya, seperti orang naik

tangga selangkah demi selangkah hingga mencapai puncak.

Page 10: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 10

Walaupun bermacam-macam model hierarki efek telah diformulasikan,

seluruhnya berdasarkan atas ide bahwa iklan menggerakkan orang-orang dari satu

tahap yang awalnya tidak sadar akan suatu merk hingga akhirnya mereka membeli

merk tersebut. Hierarki dalam Gambar.2 menuju suatu langkah lebih jauh dengan

membangun loyalitas merk sebagai tahapan puncak pada tangga efek-efek periklanan.

Gambar 2

Model Hierarki Cara Kerja Periklanan

Sumber: Shimp, 2003

Pengukuran Loyalitas

Page 11: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 11

Pengukuran loyalitas dapat diukur melalui beberapa macam cara antara lain

(Shiffman dan Kanuk, 1987:259) :

Tabel .1Evolusi Loyalitas Pelanggan

TahapanPelanggan

Suspect/Prospek

PembeliPertama-kali

PelangganBerulang

Klien Penganjur

ProfitabilitasPelanggan

Sedikit Lebih Paling Besar

TujuanPemasaran /Penjualan

Ketertarikan Transaksi Membangunhubungan

Hubunganyang lebihluas

Hubungan yangmenyebar

Strategipemasaran /penjualan

ManfaatPenjualan

Memberikanmanfaat yangdijanjikan

Menyediakanpeningkatannilai melaluipelayanan dandukungan

Lebih padapenyediaannilai daripadapenyediaanproduk danjasa

Menyediakannilai danmendapatkanklien yangpenjualanuntuk anda

Biayapemasaran /penjualan

Lebih Kurang

Pengetahuanmengenaipreferensimembelipelanggan

Sedikit Lebih Paling besar

Sumber: Grifin J, 2005

Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

Page 12: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 12

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum

jawaban yang empirik (Sugiyono, 2009: 64).

Menurut Umar (2003: 168) hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai

suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntut / mengarahkan

penyelidikan selanjutnya.

Ada dua tipe hipotesis :

1. Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua

variabel atau lebih atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.

2. Hipotesis Nihil/Nol (H0) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara

dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis 1

H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh elemen perhatian, minat, keinginan, rasa percaya,

tindakan secara simultan terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent

Ha : Diduga ada pengaruh elemen perhatian, minat, keinginan, rasa percaya, tindakan

secara simultan terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

2) Hipotesis 2

H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh elemen perhatian, minat, keinginan, rasa percaya,

tindakan secara parsial terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

Ha : Diduga ada pengaruh elemen perhatian, minat, keinginan, rasa percaya, tindakan

secara parsial terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

3) Hipotesis 3

H0 : Diduga rasa percaya (conviction) tidak menjadi elemen yang paling berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

Ha : Diduga rasa percaya (conviction) menjadi elemen yang paling berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

Metode Penelitian

Page 13: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 13

Penelitian ini digunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang berguna untuk

menganalisa hubungan – hubungan antar variabel satu dengan yang lainnya atau bagaimana

suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Sifat hubungan – hubungan yang mungkin

terjadi diantara variabel – variabel ini adalah asimetris, yaitu hubungan yang terjadi akibat

dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (Umar, 2005:106). Berdasarkan uarian

tersebut, maka desain riset kausal mengarah pada terjadinya hubungan sebab akibat antara

variabel attention, interest, desire, conviction, dan action terhadap loyalitas konsumen pada

merk pasta gigi Pepsodent.

a. Pada penelitian ini populasinya adalah masyarakat Kelurahan Wungu, Kecamatan

Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang menggunakan pasta gigi Pepsodent.

Jumlah penduduk Kelurahan Wungu adalah 4234 jiwa, terdiri dari : jumlah penduduk

laki-laki 2221 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 2013 jiwa.

b. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2009:81). Berkaitan dengan penentuan sampel apabila populasi kurang dari

100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi,

selanjutnya jika populasi besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih

(Riduwan & Kuncoro, 2008:49). Memperhatikan uraian tersebut, karena jumlah populasi

lebih dari 100 orang, maka besarnya jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin

(Riduwan & Kuncoro, 2008:49) sebagai berikut :

dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Presisi/persen kelonggaran ketidaktelitian

Berdasarkan rumus tersebut, dengan presisi sebesar 10% maka diperoleh jumlah sampel

sebagai berikut :

Page 14: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 14

9869,9734,43

423411,0.4234

42341. 22

dNNn sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

yaitu pemilihan sampel yang berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap

mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya

(Umar, 2005:92).

Adapun yang dijadikan sampel penelitian ini harus memenuhi karakteristik sebagai

berikut :

1) Menggunakan pasta gigi Pepsodent white ukuran 75 gram minimal 3 kali

pembelian.

2) Pernah melihat iklan pasta gigi Pepsodent versi “Sikat gigi pagi + malam bersama

ayah Adi & Dika” di televisi.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil pengolahan data dengan bantuan Sofware SPPS versi 17 sebagai berikut :

Page 15: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 15

Tabel. 2

Hasil Regresi Linier Berganda Metode OLS

Variabel

Koefisien

Regresi

StandartError t-hitung Probabilitas

Konstanta 0,462 0,599 0,771 0,443

Perhatian (X1) 0,235 0,106 2,212 0,029

Minat (X2) 0,317 0,137 2,310 0,023

Keinginan (X3) 0,412 0,138 2,974 0,004

Rasa Percaya (X4) 0,324 0,154 2,103 0,038

Tindakan (X5) 0,249 0,117 2,131 0,036

R2 : 0,736

Adjusted R2 : 0,722

F-statistik : 51,296

N : 98

Sumber : Hasil Regresi Linier Berganda, 2011.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 17.00 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier Berganda

sebagai berikut :

Y = 0,462 + 0,235X1 + 0,317X2 + 0,412X3 + 0,324X4 + 0,249X5 + 0,496

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh variabel perhatian (X1), minat

(X2), keinginan (X3), rasa percaya (X4), dan tindakan (X5) terhadap loyalitas

konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y). Adapun arti dari koefisien regresi tersebut

adalah:

Page 16: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 16

1) Konstanta (b0) = 0,462

Artinya apabila variabel perhatian (X1), minat (X2), keinginan (X3), rasa percaya

(X4), dan tindakan (X5), maka loyalitas konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y)

sama dengan nol (tidak ada perubahan) sebesar 0,462.

2) Koefisien regresi perhatian (b1) = 0,235

Koefisien regresi positif (searah) artinya, jika perhatian (X1) meningkat, maka

loyalitas konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y) akan meningkat dan sebaliknya,

dengan asumsi variabel X2, X3, X4, dan X5 konstan.

3) Koefisien regresi minat (b2) = 0,317

Koefisien regresi positif (searah) artinya, jika minat (X2) meningkat, maka

loyalitas konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y) akan meningkat dan sebaliknya,

dengan asumsi variabel X1, X3, X4, dan X5 konstan.

4) Koefisien regresi keinginan (b3) = 0,412

Koefisien regresi positif (searah) artinya, jika keinginan (X3) meningkat, maka

loyalitas konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y) akan meningkat dan sebaliknya,

dengan asumsi variabel X1, X2, X4, dan X5 konstan.

5) Koefisien regresi rasa percaya (b4) = 0,324

Koefisien regresi positif (searah) artinya, jika rasa percaya (X4) meningkat,

maka loyalitas konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y) akan meningkat dan

sebaliknya, dengan asumsi variabel X1, X2, X3, dan X5 konstan.

6) Koefisien regresi tindakan (b5) = 0,249

Koefisien regresi positif (searah) artinya, jika tindakan (X5) meningkat, maka

loyalitas konsumen Pasta Gigi Pepsodent (Y) akan meningkat dan sebaliknya,

dengan asumsi variabel X1, X2, X3, dan X4 konstan.

7) Error Term (e) = 0,496

Page 17: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 17

Artinya setiap peningkatan (penambahan) akan loyalitas konsumen pada merk

pasta gigi Pepsodent (Y) selain dipengaruhi oleh kecenderungan meningkat atau

menurunnya variabel attention, interest, desire, conviction, dan action ternyata

dipengaruhi oleh variabel lain yang ikut mempengaruhi loyalitas konsumen

pada merk pasta gigi Pepsodent sebesar 0,496 variabel lain yang dimaksudkan

adalah variabel lain yang belum dibahas dalam penelitian ini. Misalnya variabel

keputusan pembelian.

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilhat bagaimana pengaruh variabel attention

(X1), interest (X2), desire (X3), conviction (X4), dan action (X5) terhadap loyalitas

konsumen pada merk pasta gigi Pepsodent. Pengaruh positif menunjukkan bahwa variabel

attention (X1), interest (X2), desire (X3), conviction (X4), dan action (X5) akan searah

dengan perubahan variabel loyalitas konsumen pada merk pasta gigi Pepsodent. Sedangkan

error term termasuk dalam variabel lain yang juga mempengaruhi loyalitas konsumen pada

merk pasta gigi Pepsodent, namun belum ikut dibahas atau disinggung kepastiannya dalam

penelitian sebagai pengaruh loyalitas konsumen pada merk pasta gigi Pepsodent.

Implikasi Hasil Penelitian

Pengembangan strategi pemasaran mengimplikasikan bahwa pemasar, seharusnya

tidak menerapkan strategi pemasaran yang sama sepanjang waktu. Persaingan yang

semaikn ketat menuntut para pelaku industri untuk dapat menyusun serangkaian stategi

jitu agar produk yang ditawarkan sukses di pasaran dan akhirnya tentu akan kembali pada

profit yang dihasilkan.

Dari hasil pengujian hipotesis didapatkan hasil bahwa secara langsung variabel

AIDCA (perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya

(conviction), dan tindakan (action)) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen

pasta gigi Pepsodent. Dengan melihat hasil penelitian ini, maka variabel – variabel

AIDCA perlu direkomendasikan ke bagian marketing perusahaan karena memiliki tugas

untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu

Page 18: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 18

yang bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan penjualan produk. Hal ini

adalah peran marketing di bidang riset dan pengembangan, apabila perusahaan membuat

iklan berikutnya diharapkan perusahaan memperhatikan variabel – variabel AIDCA yang

bisa dilihat indikator – indikator tersebut. Dengan demikian variabel AIDCA (perhatian

(attention), minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan

(action)) dalam iklan Pepsodent “Sikat gigi pagi + malam bersama ayah Adi dan Dika” di

televisi harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan karena faktor tersebut mempengaruhi

loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya (conviction),

dan tindakan (action) berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen pada

merek pasta gigi Pepsodent di Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten

Madiun, Jawa Timur.

2. Perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), rasa percaya (conviction),

dan tindakan (action) berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen pada

merek pasta gigi Pepsodent di Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten

Madiun, Jawa Timur.

3. Rasa percaya (conviction) paling berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada

merek pasta gigi Pepsodent di Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten

Madiun, Jawa Timur.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :

Page 19: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 19

1. Sehubungan dengan variabel rasa percaya yang nilai koefisien betanya terhadap

loyalitas konsumen yang paling besar (dominan) pada kosumen Merek Pasta Gigi

“Pepsodent”, maka disarankan pihak perusahaan Pasta Gigi “Pepsodent” perlu lebih

meningkatkan mutu (kualitas) pasta gigi Pepsodent dan iklan televisi pasta gigi

Pepsodent disampaikan dengan jujur bahwa iklan Pepsodent versi “Sika gigi pagi +

malam bersama Ayah Adi & Dika” tidak dilebih – lebihkan karena iklan itu hanya

memberi pesan agar masyarakat peduli dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Dengan demikian, maka loyalitas konsumen kosumen Merek Pasta Gigi “Pepsodent”

akan lebih mengalami peningkatan.

2. Perlu dipertimbangkan memasukkan variabel – variabel lain yang dapat

mempengaruhi loyalitas konsumen seperti : keputusan pembelian, kepuasan dan

ketidakpuasan konsumen.

3. Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan subyek yang lebih luas tidak hanya

masyarakat Kelurahan Wungu Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi RevisiV, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ferida Emiria, Alchemy Kreative Communications, 2010, Pepsodent Menyikat gigi pagi +malam, (Email : [email protected] diakses tanggal 20 November 2010)

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, UniversitasDiponegoro, Semarang.

Grifin J, 2005, Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan KesetiaanPelanggan, Erlangga, Jakarta.

Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen.BPFE. Yogyakarta

Istijanto, 2010, Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mengukur Stress, KepuasanKerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja & Aspek Kerja Karyawan Lainnya,Gramedia Utama Pustaka, Jakarta.

Page 20: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 20

Kasali Rhenald, 1995, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,Cetakan Keempat, Pustaka Grafiti, Jakarta.

Kotler Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Prenhalindo, Jakarta.

Kotler Philip, dan Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kedelapan,Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi 11, Jilid I & II, Terjemahan BenjaminMolan dan Bambang Sarwiji, Indeks, Jakarta.

Lee, M & Johnson, C, 2007, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global,Edisi 1, Cetakan ke-2, Prenanda Media Group. Jakarta.

Riduwan & Kuncoro, E.A, 2007, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (PathAnalysis), Alfabeta, Bandung.

Sarwono, Jonathan, 2007, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Schiffman, Leon G, Leslie Lazar Kanuk 1987, Consumer Behavior, Third Edition, NewJersey Prentice Hall, Inc.

Shimp Terence A, 2003, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu,Jilid 1, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta.

Suhandang, K, 2005, Periklanan Manajemen, Kiat, dan Strategi. Penerbit Nusantara,Bandung.

Sumarwan, U. 2003, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran,Ghalia Indonesia, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi.Cetakan kedelapan belas. PT Pustaka LP3ES. Jakarta.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitattif dan R&D, Cetakan keenam,Alfabeta, Bandung.

Sutrisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Ketiga, Rosda,Bandung.

Suyanto, 2004, Aplikasi Design Grafis Untuk Periklanan, Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, Husein, 2005, Metode penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Page 21: Pengaruh Elemen-elemen Periklanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Merk Pasta Gigi Pepsodent

Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 21