2
Pendidikan kesehatan pasien traksi, menjelaskan kepada klien bahwa: 1. Kontraksi harus dipertahankan agar traksi tetap efektif 2. Traksi harus berkesinambungan agar reduksi dan imobilisasi fraktur efektif 3. Traksi kulit pelvis dan serviks sering digunakan untuk mengurangi spasme otot dan biasanya diberikan sebagai traksi intermiten 4. Traksi skelet tidak boleh terputus 5. Pemberat tidak boleh diambil kecuali bila traksi dimaksudkan intermitten 6. Setiap factor yang dapat mengurangi tarikan atau mengubah garis resultanta tarikan harus dihilangkan 7. Tubuh pasien harus dalam keadaan sejajar dengan pusat tempat tidur ketika traksi dipasang. 8. Tali tidak boleh macet 9. Pemberat harus tergantung bebas dan tidak boleh terletak pada tempat tidur atau lantai 10. Simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh menyentuh katrol atau kaki tempat tidur. 11. Selalu dikontrol dengan sinar roentgen ( Brunner & suddarth,2001 ). G. Prinsip Perawatan Traksi Adapun prinsip perawatan traksi sebagai berikut 1. Berikan tindakan kenyamanan ( contoh: sering ubah posisi, pijatan punggung ) dan aktivitas terapeutik 2. Berikan obat sesuai indikasi contoh analgesik relaksan otot. 3. Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi. 4. Beri penguatan pada balutan awal/ pengganti sesuai dengan indikasi, gunakan teknik aseptic dengan tepat.

Pendidikan Kesehatan Pasien Traksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Pendidikan kesehatan pasien traksi, menjelaskan kepada klien bahwa:1. Kontraksi harus dipertahankan agar traksi tetap efektif2. Traksi harus berkesinambungan agar reduksi dan imobilisasi fraktur efektif3. Traksi kulit pelvis dan serviks sering digunakan untuk mengurangi spasme otot dan biasanya diberikan sebagai traksi intermiten4. Traksi skelet tidak boleh terputus5. Pemberat tidak boleh diambil kecuali bila traksi dimaksudkan intermitten6. Setiap factor yang dapat mengurangi tarikan atau mengubah garis resultanta tarikan harus dihilangkan7. Tubuh pasien harus dalam keadaan sejajar dengan pusat tempat tidur ketika traksi dipasang.8. Tali tidak boleh macet9. Pemberat harus tergantung bebas dan tidak boleh terletak pada tempat tidur atau lantai10. Simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh menyentuh katrol atau kaki tempat tidur.11. Selalu dikontrol dengan sinar roentgen ( Brunner & suddarth,2001 ).

G. Prinsip Perawatan TraksiAdapun prinsip perawatan traksi sebagai berikut1. Berikan tindakan kenyamanan ( contoh: sering ubah posisi, pijatan punggung ) dan aktivitas terapeutik2. Berikan obat sesuai indikasi contoh analgesik relaksan otot.3. Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi.4. Beri penguatan pada balutan awal/ pengganti sesuai dengan indikasi, gunakan teknik aseptic dengan tepat.5. Pertahankan linen klien tetap kering, bebas keriput.6. Anjurkan klien menggunakan pakaian katun longgar.7. Dorong klien untuk menggunakan manajemen stress, contoh: bimbingan imajinasi, nafas dalam.8. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan9. Identifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh: edema, eritema