Upload
yonyutami
View
20
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penedekatan pembelajaran
Citation preview
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah menjadi tuntunan dan kebutuhan bagi seorang pendidik untuk selalu
mengembangkan profesionalismenya menjadi seorang guru. Salah satu wujud profesional
pendidik adalah bagaiman ia mampu melaksanakan proses pembelajaran secara baik sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, efektif dan efisien. Untuk mencapai proses
pembelajaran yang baik, tentu harus didukung dengan pengetahuan dan pemahaman terkait
dengan teori dan konsep pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tuntunan dan
kebutuhan jaman. Banyak pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru di sekolah, namun
beberapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih bersifat techer oriented. Guru
cenderung hanya memberikan atau memindahkan informasi sebanyak-banyaknya kepada
siswa, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat saja, membuat rangkuman materi,
kemudian mengerjakan soal-soal pada LKS. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi pasif,
tidak kreatif dan tidak inovatif dan sangat merugikan siswa karena siswa hanya
memperoleh pengetahuan terbatas dari penjelasan guru dan materi dibuku, siswa tidak
dapat mengembangkan potensi di dalam dirinya sehingga hasil belajar yang dicapai tidak
optimal. Berdasarkan problematika di atas, maka model pembelajaran PAIKEM merupakan
model pembelajaran alternative untuk mengatasi kendala di atas. Model pembelajaran
PAIKEM adalah model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
yang diberikan kepada siswa secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam
suasana yang tidak membosankan siswa. Maka disinilah pentingnya dibahas mengenai
pendekatan pembelajaran PAIKEM agar peserta didik mampu mengalami pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan masalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian pendekatan PAIKEM?
2. Apa sajakah hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM?
3. Apa makna dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan?
4. Apa sajakah karakteristik dari PAIKEM?
5. Apa prinsip-prinsip dari PAIKEM?
6. Bagaimana penerapan PAIKEM dalam pembelajaran?
7. Apa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran PAIKEM?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian pendekatan PAIKEM.
2. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM.
3. Mengetahui makna dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
4. Mengetahui karakteristik PAIKEM
5. Mengetahui prinsip-prinsip dari PAIKEM
6. Mengetahui penerapan PAIKEM dalam proses pembelajaran
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran PAIKEM
2
BAB II. PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Model PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar
dalam membangun pengetahuannya. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan
hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi
yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Inovatif dimaksudkan bahwa pembelajaran PAIKEM bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan
dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak
akan ada lagi siswa yang pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri
bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya
mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian
orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau
mengandalkan kemampuan penglihatan, auditori atau kemampuan mendengar, dan
kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi
otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya
membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif menyiratkan bahwa
pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasil belajar yang
telah dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam, karkteristik efektif dari pembelajaran
ini mengacu kepada penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan hasil belajarnya.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya
(“time on task”) tinggi.
3
Secara garis besar, PAIKEM dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik
dan menyediakan ‘pojok baca’
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai
aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif
dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Di antaranya keterampilan
membelajarkan atau keterampilan mengajar. Keterampilan-keterampilan yang harus
dimiliki seorang guru seperti keterampilan bertanya, memeberi penguatan, menggunakan
variasi, membuka dan menutup pelajaran serta keterampilan lainnya. Jika semua
keterampilan tersebut diterapkan dengan baik oleh pendidik maka suasana belajar yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan pun akan tercipta. (Mulyasa, 2011:69).
2.2 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Kedua sifat
tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya pola pikir kritis dan
kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita olah
sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat tersebut. Suasana pembelajaran
dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan
4
yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan
merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.
b. Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak
dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda
sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih
dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat
kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak
akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk
seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun
demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat
individunya berkembang.
2.3 Makna Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
Pembelajaran Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan salah
satu pembelajaran yang ideal karena dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM,
siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam proses pembelajaran dengan pendekatan
dilingkungan sekitar mereka.
1. Aktif
Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran tetapi
merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk menoptimalkan proses pembelajaran.
5
Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan
suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa
sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif, terjadi
dialog interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber
belajar lainnya.
Pembelajaran aktif adalah pada saat peserta didik aktif, terlibat dan peduli akan
pendidikan mereka sendiri. La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012 : 98-99), Pengembangan
pembelajaran ini menganggap bahwa belajar merupakan proses aktif merangkai
pemahaman untuk memperoleh pemahaman baru. Teori belajar kontruktifisme merupakan
titik berangkat pembelajaran ini. Sedangkan menurut Agus N. Cahyo (2012:137), belajar
aktif merupakan strategi belajar yang diartikan sebagai proses belajar belajar mengajar
yang mengunakan berbagai metode yang melibatkan pada keaktifan siswa dan melibatkan
berbagai potensi siswa baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan
psikomotor secara optimal.
2. Inovatif
Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru.
Pembelajaran inovatif ini lebih mengarah kepada siswa. Hamzah B. Uno dan Nurdin
Mohamad (2011:11), pembelajaran inovatif juga merupakan pembelajaran yang mendorong
aktifitas belajar. Dalam pembelajaran yang inovatif ini guru tidak hanya tergantung pada
materi pembelajaran yang ada pada buku tetapi dapat menimplementasikan hal-hal baru
yang sangat cocok dan relefan dengan masalah yang sedang dipelajari oleh siswa.
Demikian pula siswa, melalui aktifitas belajar inovatif ini, siswa dapat menemukan caranya
sendiri untuk memperdalam hal-hal yang mereka pelajari.
3. Kreatif
La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:99), Pembelajara PAIKEM juga dirancang
untuk mampu mengembangkan kreatifitas.pendidik haruslah memberi ruang yang cukup
bagi prakarsa, inisiatif, dan kreatifitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat minat
dan pengembangan fisik serta psikologisnya. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad
6
(2011:12-13), pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini pada dasarnya
mengembangkan belahan otak kanan yang dalam teori Hemosfir disebut bahwa belahan
otak anak terdiri dari belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri sifatnya konvergen
dengan ciri utamanya berpikir linear dan teratur , sementara belahan otak kanan sifatnya
diferegen dengan ciri utamanya berpikir konstruktif dan kreatif.
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:154), mengemukakan kreativitas
adalah :
1.Kretif sering digambarkan dengan kemampuan berpikir kritis dan banyak ide dan gagasan
2.Orang kreatif melihat hal yang sama, tetapi melalui cara berpikir yang beda.
3.Kemampuan menggambungkan sesuatu yang belum perna tergabung sebelumnya.
4.Kemampuan untuk menemukan atau mendapatkan ide dan pemecahan baru.
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:13), hasil penelitian para pakar
psikologi pendidikan dan ahli-ahli instruksional menemukan bahwa belahan otak kanan
anak belum banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Kurikulum di Indonesia belum
menyentuh bagaimana menggali potensi siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
banyak bersifat kontruktif dengan menekankan pada garapan domain kognitif. Hal ini dapat
terlihat dari sistem pendidikan kita yang masi banyak menggunakan hafalan dan ukuran
keberhasilan siswa ditentukan bagaimana kemampuan siswa menentukan jawaban atau
memilih pilihan jawaban yang paling objektif dari masalah yang dihadapkan pada siswa.
Sementara domain menciptakan sesuatusetelah belajar belum menjadi tujuan pembelajaran.
Dengan demikian pembelajaran kreatif menghedaki guru harus kreatif, dan siswa dapat
mengembangkan kreatifitasnya.
4. Efektif
Menurut Yusuf Hadi Miarso(1993) dalam Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad,
(2011:173-174) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan
belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan
yang tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dua hal
penting yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan guru untuk
7
mebelajarkan siswanya. Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Hamzah B. Uno dan
Nurdin Mohamad (2011:174-190), mengidentifikasih 7 indikator yang dapat menunjukan
pembelajaran yang efektif.
1) Pengorganisasian materi yang baik
Pengorganisasian adalah bagaimana cara mengurutkan materi yang akan
disampaiokan secara logis dan teratur, sehingga dapat dilihat kaitan antara topik yang satu
dan topik yang lainnya selama pertemuan berlangsung. Pengorganisasian materi terdiri
dari:
a) Perincian materi
b) Urutan materi dari yang mudah ke yang sukar
c) Kaitannya dengan tujuan.
2) Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mencakup penyajian yang jelas,
kelancaran berbicara, interprestasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh, kemudian wicara
yang baik (nada, intonasi, ekspresi), dan kemampuan untuk mendengar
3) Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran
Seorang guru harus mampu menghubungkan materi yang diajarkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki para siswanya, mampu mengaitkan materi dengan
pengembangan yang sedang terjadi sehingga proses belajar mengajar menjadi “hidup”. Hal
yang tatkalah pentingnya adalah seorang guru harus dapat mengambil manfaat dari hasil
penelitian yang relevan untuk dikembangkan sebagai bagian dari materi pembelajaran.
4) Sikap positif terhadap siswa
Sikap positif terhadap siswa dapat dicerminkan dalam beberapa cara, antara lain:
a) Apakah guru memberi bantuan, jika siswanya mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang di berikan?
b) Apakah guru mendorong para siswanya untuk mengajukan pertanyaan atau
memberi tanggapan?
c) Apakah guru menyadari dan peduli apa yang dipelajari oleh siswanya diluar jam
pelajaran?
d) Apakah guru menyadari dan peduli dengan apa yang dipelajari siswanya?
8
5) Pemberian nilai yang adil
Keadilan dalam pemberian nilai tercermin dari adanya:
a) Kesesuaiaan soal tes dengan materi yang diajarkan merupakan salah satu
mengukur tolak keadilan.
b) Sikap konsisten terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
c) Usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan
d) Kejujuran siswa dalam memperoleh nilai
e) Pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa
6) Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang berfariasi merupakan salah satu petunjuk adanya
semangat dalam mengajar. Kegiatan pembelajaran seharusnya ditentukan berdasarkan
karasteristik siswa, karasteristik mata pelajaran, dan hambatan yang dihadapi. Karena
karasteristik yang berbeda, kendala yang berbeda menghendaki pendekatan yang berbeda
pula.
7) Hasil belajar siswa yang baik
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar adalah dengan
menetapkan indikator (petunjuk adanya perstasi tertentu) dikaitkan dengan prestasi yang
akan diukur. Contohnya untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menerapkan hidup
tentang pola sehat, dapat dilihat dari indikator dengan melihat siswa dapat memberikan
contoh dari kebiasaan hidup sehat.
5. Menyenangkan
La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:100), pembelajaran yang dilaksanakan harus
dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan.hal ini penting
karena belajar akan efektif jika pembelajarannya menyenangkan. Hamzah B. Uno dan
Nurdin Mohamad (2011:15), pembelajaran yang menyenangkan tentu tidak akan berjalan
hampa tanpa dibarengi dengan penyiapan suasana pembelajaran yang mendorong siswa
akan memperdalam apa yang dia pelajari. Dalam kaitan ini guru yang baik, sebagaimana
disebutkan bahwa peran guru sekarang inisangat efektif jika guru memposisikan dirinya
9
sebagai fasilitator belajar. Artinya guru menyediakan situasi atau suasana agar
pembelajaran itu berjalan dengan baik. Dalam kaitan ini, hal yang perlu disampaikan guru
adalah:
1) Media pembelajaran disampaikan dengan baik
2) Lingkungan belajar diseting sesuai objek materi yang dipelajari
3) Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karasteristik
4) Siswa diperlukan sebagai seorang yang perlu dilayani
Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan, ialah:
1) Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang (stress),
aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan sesuatu meskipun keliru
untuk mencapai keberhasilan yang tinggi
2) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan
3) Terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan
4)Adanya situasi belajar yang menantang (challenging) bagi peserta didik untuk
berpikir jauh ke depan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari
5) Adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa belajar bersama, dan
ketika ada humor, dorongan semangat, waktu istirahat, dan dukungan yang antusias
2.4 Karakteristik Pembelajaran PAIKEM
1. Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.
Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada sisa
dari pada hanya mendengarkan;
2. Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara
guru dan peserta didik;
3. Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi
arah.
4. Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan
kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk
mengetahui sejauhmana ketercapaian proses pembelajaran.
10
Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan
kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan.
Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab
dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi,
dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang
hayat.
2.5 Prinsip-Prinsip Paikem dalam Pembelajaran
1) Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensiyang diharapkan.
Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam
pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar
tersedia ruang dan waktu bagi peserta diddik belajar secara aktif dalam mencapai
kompetensinya.
2) Integral, agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh.
Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terintegrasi menjadi satu kesatuan.
3) Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap
peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar
yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu
memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta
didiknya.
4) Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan
pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang
ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan
yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi
berikutnya.
5) Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik
menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan
dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan
11
lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan
sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi
keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu
kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman
pemahaman dalam mengembangkan sesuatu. Kemampuan memecahkan masalah
adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan , kesulitan
maupun ancaman. Metode problem solving (pemecahan masalah bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
2.6 Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam
pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut;
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, da cocok bagi
siswa
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
cara belajar kelompok
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolahnya.
12
2.7 Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM
Kelebihan PAIKEM :
a. Dalam paikem siswa belajar bekerja sama
b. Paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
c. Paikem menghargai potensi semua siswa
d. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses
pembelajaran
e. Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya
f. Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas
g. Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal
h. Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
i. Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
j. Metode ini mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
k. Melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri
Kekurangan PAIKEM :
a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum
b. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukannya.
c. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran
ini bergantung pada image guru.
d. Membutuhkan dana, dalam pembelajaran PAIKEM sering kita memakai media sehingga
membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran
e. Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM guru dituntut untuk kerja extra dalam
pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang diinginkan
f. Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana
kelas yang kondusif dan menyenangkan.
13
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa PAIKEM adalah singkatan
dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif yang
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana
yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan
gagasan. Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan
oleh guru. Pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui penemuan-penemuan gagasan baru.
Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang
bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang tepat.
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dinikmati dengan baik oleh
siswa.
14
DAFTAR PUSTAKA
Iru, La dan La Ode Safiun Arihi. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi
dan Model-model Pembelajaran. Bantul: Multi Presindo
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Uno Hamza B dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
http://adrisadriadin.blogspot.co.id/2015/07/makalah-model-pembelajaran-paikem.html
15