17
STUDI KASUS I PENCEMARAN AIR SUNGAI OLEH LIMBAH RUMAH TANGGA (Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri) I. Pendahuluan Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga. Gambar 1 Limbah Rumah Tangga Pencemaran sungai yang terjadi di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri ini termasuk pencemaran air yang disebabkan

PENCEMARAN LIMBAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENCEMARAN LIMBAH

STUDI KASUS I

PENCEMARAN AIR SUNGAI OLEH LIMBAH RUMAH TANGGA

(Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri)

I. Pendahuluan

Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah

industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat

dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan

asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat

kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke

badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols),

adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah

tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat

elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan

deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.

Gambar 1 Limbah Rumah Tangga

Pencemaran sungai yang terjadi di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota

Kediri ini termasuk pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga.

Pencemaran air bisa terjadi dimana saja apabila manusia tidak memiliki kepedulian yang

besar terhadap lingkungan. Penyebabnya adalah pembuangan sampah yang sembarangan

baik itu sampah basah, kering, alami ataupun bahan kimia. Kurangnya pendidikan dan

pengetahuan masyarakat mengenai kebersihan lingkungan hidup menjadi penyebab

terjadinya pencemaran air.

II. Penyebab Pencemaran Limbah

Penyebab terjadinya pencemaran air di sungai yang terdapat pada Kelurahan Bangsal,

Kecamatan Pesantren, Kota Kediri adalah kurangnya pengetahuan, pendidikan dan

kesadaran dari masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan hidup disekitar mereka

Page 2: PENCEMARAN LIMBAH

sehingga mereka seenaknya membuang sampah sembarangan di sungai. Sumber limbah

rumah tangga tersebut dapat berupa limbah organik (berdasarkan pengertian secara kimiawi

limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur Karbon (C), sehingga

meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia seperti tinja

(feaces) bepungsi mengandung mikroba potogen, air seni (urine) umumnya mengandung

Nitrogen dan Posfor) sisa makanan (sisa-sisa sayuran, wortel, kol, bayam, salada dan lain-

lain) kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas dan lain-lain.), dan limbah

anorganik, (berdasarkan pengertian secara kimawi, limbah yang tidak mengandung unsur

karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas dan almunium dari

kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk anorganik (misalnya yang

mengandung unsure nitrogen dan fospor)).

Tidak hanya masyarakat menengah ke atas yang memiliki pendidikan yang tinggi juga

sering kali bersikap egois saat membuang sampah sembarangan. Mereka tidak memikirkan

dampak buruk yang akan terjadi kelak apabila sampah- sampah tersebut tertimbun, menjadi

penyakit, bahkan menenggelamkan kita semua dalam lautan dan gunungan sampah seperti

yang pernah terjadi di beberapa tempat penampungan sampah beberapa tahun yang lalu di

Indonesia. Hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk ditanggulangi karena kebersihan

bukan datang secare tiba- tiba, melainkan datang dari kesadaran umat manusia untuk

senantiasa menjaga alam dan lingkungan hidup agar terjaga kelestariannya. Masyarakat

Indonesia harus terlebih dahulu disadarkan secara moral dan spiritual untuk memelihara

alam yang kita tinggal ini dengan baik.

III. Dampak - Dampak Pencemaran Limbah

Beberapa dampak yang dirasakan warga Kelurahan Bangsal, Kecamatan

Pesantren, Kota Kediri akibat pencemaran air pada sungai tersebut adalah sebagai

berikut :

a Timbunan sampah dalam jumlah besar akan menimbulkan pemandangan yang tidak

sedap, kotor, dan kumuh dan bisa mempengaruhi psikis penduduk sekitar

Gambar 2 Timbunan Sampah

Page 3: PENCEMARAN LIMBAH

b Pembuangan sampah organik maupun yang anorganik yang dibuang kesungai terus-

menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir.

Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetiap

musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi

ujian apabila kita tidak mengelolanya dengan benar.

Gambar 3 Daerah sekitar sungai

c Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar

dan kemudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan

menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk

memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat

banyak.

Gambar 4 Sungai terletak disekitar rumah penduduk

d Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah tercemar

maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan

kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan

drastis pada pH air.

Gambar 4 Sungai terletak disekitar daerah pertanian

Page 4: PENCEMARAN LIMBAH

e Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah

tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan

bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih

kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic

yang menghasilkan yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak

sedap lagi (lebih busuk) karena protein yang yang mengandung gugus amin itu akan

terurai menjadi gas ammonia.

f Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit,

potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus,

penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang

tidak tepat. Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.

g Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang

hidup pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan, Karena tidak jarang

plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak

dapat di cerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga

menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau

infeksi. Plastik terakumulasi karena tidak mudah terurai, plastik akan  photodegrade

(terurai oleh cahaya matahari) pada paparan sinar matahari, tetepi hanya dapat terjadi

dalam kondisi kering. Sedangkan dalam air plastik hanya akan terpecah menjadi

potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap tetep polimer, bahkan sampai ke Pe

tingkat molekuler. Ketika pertikel-pertikel plastik mengambang hingga seukuran

zooplankton dan di konsumsi oleh hewan lain yang lebih besar, dengan cara inilah

plastik kedalam rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini berakhir di perut

burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan beracun yang

digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai dan masuk ke lingkungan

ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berkaitan dengan air) dan menyebar di

permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh lebih mematikan di laut dari pada di

darat. Kontaminan hidrifobik juga dapat terakumulasi pada jarak lemak, sehingga racun

pelasti diketahui mengganggu system endokrin ketika di konsumsi, serta dapat

menekan system kekebalan tubuh atau menurun tingkat reproduksi.

h Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang

terbawa salah satu adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pupuk alam pertanian

maupun limbah dari perternakan dan manusia, salahsatu yang paling sering di temukan

adalah detergen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi

ledakan junlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk

fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan

mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetensi dalam mengkonsumsi

Page 5: PENCEMARAN LIMBAH

O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan

banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian

massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.

IV. Cara Pencegahan Pencemaran Limbah

Menurut kelompok kami , pencemaran air bisa terjadi dimana saja apabila manusia

tidak memiliki kepedulian yang besar terhadap lingkungan. Oleh sebab itu yang terpenting

adalah bisa memulainya dari diri sendiri, dan disebarkan kepada lingkungan keluarga dan

orang lain. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penccaraemaran air di

sungai karena limbah rumah tangga diantaranya :

1. Minimalisasi penggunaan barang-barang kimia apalagi jika barang tersebut mudah

mencemari air, seperti bahan bakar, sabun, deterjen, dan zat- zat lain yang berbahaya

bagi kesehatan.

2. Mengadakan kegiatan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran

terhadap pentingnya kelestarian alam.

3. Pengembangan teknologi untuk pengolahan limbah rumah tangga yang ramah

lingkungan

4. Pemerintah mengeluarkan program tentang kelestarian hidup di berbagai daerah yang

akan memotivasi masyarakat untuk saling menjaga kelestarian hidup mereka

5. Pentingnya kesadaran akan adanya air bersih untuk kelangsungan hidup manusia.

6. Penegakan hukum terhadap pencemar air

7. Menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang limbah rumah tangga di sungai.

V. Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah

Menurut kelompok kami, masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk

penanggulangan limbah rumah tangga di sungai tersebut yang efektif supaya tidak merusak

pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit

yakni dengan cara diantaranya:

a. Mengajak seluruh warga Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri untuk

membersihkan sungai tersebut dari sampah yang berasal dari limbah rumah tangga.

b. Melakukan penyulingan air dengan menggunakan bahan-bahan alam yang sederhana

seperti injuk, kerikil, dan tawas

c. Dengan cara di daur ulang

Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-rumah.

Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga

bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual

kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang

Page 6: PENCEMARAN LIMBAH

dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas,

radio tua, TV tua dan sepeda yang using.

d. Dengan cara pembakaran

Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan

usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat

misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya.

Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras,

membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber

energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.

e. Dengan cara pengomposan

Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah, menghasilkan

humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah. Limbah dapur seperti sisa

memasak di dapur bisa langsung diproses menjadi kompos. Caranya potong lebih kecil,

lalu tempatkan pada tong plastik, dengan bantuan EM4 yang bisa anda beli di toko

pertanian. Maka limbah rumah tangga tadi berubah nilai ekonomisnya menjadi

penyubur tanaman. Namun seperti sisa sayuran segar bisa lebih bernilai ekonomis

sebagai pakan ternak, seperti ternak jangkrik atau kelinci. Dan jauh lebih bermanfaat

daripada dibuang seenaknya di sungai atau dipinggir jalan, karena mencemari

lingkungan.

f. Pemisahan

Disini anda akan menentukan nilai ekonomis dari limbah rumah tangga. Cara

sederhana pilah antara sampah basah dan sampah kering. Sampah basah bisa secara

langsung diolah menjadi kompos, tapi jika anda jeli, sampah basah seperti sisa sayuran

segar bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Dan ini akan memiliki nilai lebih daripada

dijadikan kompos. Sedang sampah kering, pilah antara sampah plastik, kertas, botol,

dan bisa ditempatkan pada tempat yang berbeda, sebelum diolah lebih lanjut.

g. Dengan cara pembusukan

Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, akan ada energi organik

yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah,

dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari

mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran

secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-

gas dan senyawa beracun.

Page 7: PENCEMARAN LIMBAH

STUDI KASUS II

PENCEMARAN AIR DAN UDARA OLEH PABRIK GULA

(PG Djombang, desa Pulo kec. Jombang kab. Jombang)

I. Pendahuluan

Gula sebagai bahan perasa manis berasal dari olahan tebu. Banyak cara

pengolahan tebu sampai menjadi gula. Salah satunya adalah melalu beberapa proses dari

pabrik. PG Djombang Baru adalah salah satu pabrik gula yang ada di kabupaten Jombang.

PG Djombang baru terletak di tengah kabupaten jombang, tepatnya di desa Pulo

Kecamatan Jombang. Pabrik ini terletak di daerah pemukiman padat penduduk.

Gambar 1 Pabrik Gula Djombang Baru

Karena letaknya yang berada di daerah pemukiman penduduk yang padat, banyak

masalah yang terjadi. Salah satunya adalah pencemaran. Pencemaran yang dihasilkan

oleh PG Djombang Baru, diantaranya adalah pencemaran tanah, pencemaran air dan

pencemaran udara. Pencemaran tanah disebabkan oleh limbah berupa pucuk tebu, ampas

tebu, blotong, dsb. Pencemaran udara disebabkan oleh limbah berupa asap yang

dikeluarkan oleh cerobong pabrik hasil dari pengolahan tebu, sementara pencemaran air,

berasal dari limbah cair hasil dari pengolahan tebu menjadi gula. Pada makalah ini akan

hanya dibahas tentang pencemaran air dan pencemaran udara.

II. Penyebab Pencemaran Limbah

Menurut kelompok kami, penyebab pencemaran baik limbah cair maupun limbah

udara adalah sebagai berikut :

a. Pencemaran air :

1. Hasil dari pengolahan tebu menjadi gula. Limbah cair yang dihasilkan mengandung

tetes atau molasses (sisa sirup terakhir dari masakan / massecuite yang telah

Page 8: PENCEMARAN LIMBAH

dipisahkan gulanya melalui kristalisasi berulangkali sehingga tak mungkin lagi

menghasilkan gula dengan kristalisasi konvensional), sehingga menyebabkan air

bersuhu diatas normal dan mengandung senyawa lain sehingga air menjadi keruh

dan berbau tidak sedap.

2. Kurangnya tindakan dari pabrik untuk mengolah limbah terlebih dahulu sebelum

dibuang ke sungai.

3. Kurangnya upaya dari pemerintah daerah untuk menanggulangi pencemaran hasil

limbah tebu tersebut.

4. Aliran air yang kurang deras, sehingga limbah kebanyakan mengendap di sekitar

aliran sungai tersebut. Akibatnya bau sungai menjadi tidak sedap.

b. Pencemaran udara :

1. Hasil dari pengolahan tebu menjadi gula. Limbah gas yang dikeluarkan berupa asap

dan debu dimana asap tersebut bersumber dari gas cerobong ketel dan gas SO2 dari

cerobong reaktor pemurnian cara sulfitasi saat proses pembuatan gula.

2. Kurangnya tindakan dari pabrik untuk mengolah limbah terlebih dahulu sebelum

dibuang ke udara.

III. Dampak – Dampak Pencemaran Limbah

Menurut kelompok kami, dampak-dampak yang ditimbulkan dari pencemaran limbah

pabrik gula adalah sebagai berikut:

a. Pencemaran air :

1. Dari segi lingkungan, pencemaran limbah cair pabrik gula dapat merusak ekosistem

sungai. Suhu air yang diatas normal dan kandungan bahan kimia yang ada di limbah

tersebut dapat merusak ekosistem sungai tempat limbah tersebut mengalir.

Gambar 2 Limbah cair Pabrik Gula Djombang Baru

2. Dari segi kesehatan, pencemaran limbah cair sangat mengganggu. Air yang

dihasilkan limbah pabrik gula mengandung tetes sehingga air tidak jernih atau bersih

dan bau yang tidak sedap, pastinya banyak terdapat sumber penyakit yang dibawa

Page 9: PENCEMARAN LIMBAH

limbah tersebut karena walaupun masih mengandung gula, tetes sangat tidak layak

untuk dikonsumsi karena mengandung kotoran-kotoran bukan gula yang

membahayakan kesehatan.

Gambar 3 Sungai tercemar limbah Pabrik Gula Djombang Baru

3. Dari segi ekonomi, air yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mencuci, pengairan

sawah, dan lain-lain menjadi tidak bisa dimanfaatkan karena adanya limbah tersebut.

Gambar 4 Daerah sungai sekitar Pabrik Gula Djombang Baru

b. Pencemaran udara :

1. Dari segi lingkungan, pencemaran udara dari pabrik gula yang berupa asap dan

debu dapat mengganggu jarak jangkau pandang karena udara menjadi cukup gelap

karena pengaruh warna dari asap pabrik gula tersebut.

Gambar 5 Pencemaran udara sekitar Pabrik Gula Djombang Baru

Page 10: PENCEMARAN LIMBAH

2. Dari segi kesehatan, asap dan debu dapat menyebabkan sejumlah penyakit

pernafasan seperti infeksi saluran pernafasan dan juga dapat menyebabkan iritasi

mata karena terdapat butiran-butiran debu yang dapat terjangkit pada masyarakat

yang tinggal di sekitar pabrik.

Gambar 5 Cerobong udara Pabrik Gula Djombang Baru

IV. Cara Pencegahan Pencemaran Limbah

Menurut kelompok kami, baik pencemaran air maupun pencemaran udara bisa terjadi

dimana saja apabila manusia tidak memiliki kepedulian yang besar terhadap lingkungan.

Oleh sebab itu yang terpenting adalah bisa memulainya dari diri sendiri, dan disebarkan

kepada lingkungan keluarga dan orang lain. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

mencegah pencemaran air dan udara dari limbah pabrik gula diantaranya :

a. Pencemaran air :

1. Mengefisiensikan pemakaian air dan penangkap minyak (oil trap) serta pembuatan

bak penangkap abu bagasse.

2. Pihak pabrik gula sebaiknya melakukan pengembangan teknologi untuk pengolahan

limbah cair yang lebih ramah lingkungan.

3. Pemerintah mengeluarkan aturan tentang standarisasi pengolahan-pengolahan

limbah untuk tiap-tiap pabrik-pabrik produksi seperti pabrik gula.

4. Pentingnya kesadaran akan adanya air bersih untuk kelangsungan hidup manusia.

b. Pencemaran udara :

1. Pabrik gula dapat mengelola asap dan debu dengan jalan memisahkan partikel

padatanya yang berada di asap. Nantinya partikel-partikel ini dalam jumlah yang

cukup, bisa diolah menjadi pupuk. Karenanya suatu pabrik gula seharusnya

dilengkapai dengan alat-alat pemisah debu untuk memisahkan debu dari alirah gas

buang.

2. Untuk jalan keluar asap (cerobong) di beri semacam filter yang sanggup mengikat

logam berat dengan proses eletrolisis

V. Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah

Page 11: PENCEMARAN LIMBAH

Menurut kelompok kami, masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk

penanggulangan limbah pabrik gula yang efektif supaya tidak merusak pada lingkungan dan

menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara

diantaranya:

a. Pencemaran air :

1. penanganan setelah limbah keluar dari pabrik, melalui Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL)

2. Limbah dari pabrik gula yaitu tetes, sebagian besar untuk industri fermentasi seperti

alcohol, pabrik MSG, pabrik pakan ternak dll. Karena tetes kaya akan karbohidrat

yang mudah larut (48-68)%, kandungan mineral yang cukup dan disukai ternak

karena baunya manis.

b. Pencemaran udara :

1. Limbah gas cerobong, khususnya gas CO2, dapat dimanfaatkan kembali untuk

keperluan pemurnian nira sebagai pengganti gas SO2 atau dimanfaatkan dalam

pemurnian defekasi remelt karbonatasi. Dengan proses tersebut, di samping dapat

mengurangi cemaran lingkungan, juga  dapat memproduksi gula mutu tinggi

sehingga dapat mengatasi masalah pergulaan nasional yang sedang mengalami

kendala dalam persaingan global.

Page 12: PENCEMARAN LIMBAH

MAKALAH REKAYASA LINGKUNGAN

“Pencemaran Limbah”

PERIODE SEMESTER GANJIL 2012/2013

Disusun Oleh:

Athif Naufal A. 115060700111019

Norma Fatmawati 115060700111024

Nisa Isrofi 115060700111030

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2012

Page 13: PENCEMARAN LIMBAH

DAFTAR ISI

STUDI KASUS I

PENCEMARAN AIR SUNGAI OLEH LIMBAH RUMAH TANGGA

(Kelurahan bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri)

I. Pendahuluan............................................................................................................. 1

II. Penyebab pencemaran Limbah............................................................................... 1

III. Dampak - Dampak Pencemaran Limbah................................................................ 2

IV. Cara Pencegahan Pencemaran Limbah................................................................. 5

V. Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah.......................................................... 5

STUDI KASUS II

PENCEMARAN AIR DAN UDARA OLEH PABRIK GULA

(PG Djombang, desa Pulo kec Jombang kab. Jombang)

I. Pendahuluan............................................................................................................. 7

II. Penyebab pencemaran Limbah............................................................................... 7

III. Dampak - Dampak Pencemaran Limbah................................................................ 8

IV. Cara Pencegahan Pencemaran Limbah................................................................. 10

V. Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah.......................................................... 11