Pencegahan Hepatitis Virus2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pencegahan

Citation preview

TERAPIA. Tujuan terapi Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat penyakit liver tahap akhir dengan cara menghilangkan HCV/HBC Sasarannya meliputi meminimalisasi infeksi lainnya, normalisasi amino-transferase dan menghentikan replikasi DNAB. Pendekatan umum Penanganan infeksi HAV yang terutama adalah terapi suportif termasuk diet sehat, istirahat, mempertahankan imbangan cairan, menghindari obat hepatotoksik dan alcohol. Terapi obat tidak memperlihatkan manfaat yang jelasa) Hepatitis kronik Pengendalian virus hepatitik akut adalah yang utama. Tindakan-tindakan umum meliputi diet, istirahat, menjaga keseimbangan cairan dan menghindari obat-obat hepatotoksik da alcohol Pasien harus menghindari kelelahan, istirahat/tidur yang cukup mungkin diperlukan selama penyakit akut Pengendalian/penanganan meliputi pemantauan perkembangan penyakit liver kronis dan pencegahan penyebaran penyakit Sementara IFN (Interferon) telah dipelajari untuk pengobatan HBV dan HCV akut, sekarang ini IFN bukanlah standar perawatan untuk pengobatan virusb) Hepatitis fulminant Tidak ada pengobatan spesifik untuk kegagalan fulminant hati. Pengendalian hepatitis fulminant difokuskan pada deteksi, pencegahan komplikasi, dan pengobatan komplikasi yang agresif Tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien meliputi terapi pendukung yang intensif ditambah pemilihan dini untuk transplantasi hati. Tindakan-tindakan spesifik meliputi: Terapi H2 bloker untuk mencegah pendarahan gastrointestinal Terapi antibiotic digunakan untuk infeksi Pengendalian udem otak meliputi pemantauan tekanan intracranial dan pemberian manitol (0,3-1 g/kg BB sebagai pemberian larutan 20% lebih dari 20 menit)c) Hepatitis virus kronis Pasien-pasien yang harus diperhatikan selama pengobatan adalah yang HbsAg-nya positif selama lebih dari 6 bulan, dengan peningkatan serum aminotransferase yang menetap, terdeteksi tanda-tanda replikasi virus dalam serum dan tanda-tanda hepatitis kronis pada biopsi hati Strategi yang dilakukan meliputi penggunaan antiviral dan immunomodulatory agentd) Interferon Sekarang IFN adalah pilihan pengobatan untuk pasien-pasien tertentu dengan infeksi HBV/HCV Sekitar 33% dan 37% pasien merespon INF dengan hilangnya HbeAg dan HBvDNA. Prediksi respon sebelum pengobatan meliputi beban virus rendah dan ALT tinggi. Dalam hal ini, regimen IFN -2a atau -2b adalah pilihan yang rasional untuk pasien-pasien HBV kronik Resolusi viremia HBV dan IFN dihubungankan dengan eksaserbasi sementara hepatitis, yang ditandai dengan kenaikan level ALT serum selama bulan kedua atau ketiga terapi Respon IFN bertahan pada sekitar 90% pasien, sekurang-kurangnya 5 tahun setelah terapi dan manfaat langsung pada kelangsungan hidup terjadi pada pasien-pasien yang mempunyai respon-respon virology Penggunaan IFN tidak dianjurkan pada pasien dengan sirosis dekompensasi Laminavudin adalah alternative INF dan juga sangat bermanfaat pada pasien-pasien dengan beban virus rendah dan kadar ALT tinggi Lamivudin telah berhasil digunakan dengan pemberian 100 mg sehari peroral selama 52 minggu. Durasi optimal pengobatan tidak diketahui. Lamivudin mempunyai lebih sedikit efek yang tidak dinginkan dibanding IFN Rekomendasi pengobatan infeksi HCV kronis adalah kombinasi IFN (IFN -2b, 3 ui tiga kali seminggu) dan ribavirin (2 kali sehari: 1000 mg jika 75 kg dan 1200 mg jika 75 kg). Rate respon yang menetap dengan pengobatan ini adalah 35%-50% Jangka waktu kombinasi terapi HCV kronis sampai 6 bulan pada pasien yang terinfeksi HCV genotip 2-3 atau genotip 1 dan beban virus rendah dan 12 bulan dengan genotip 1 dan beban virus tinggi Terapi kombinasi dapat menyebabkan peningkatan terjadinya ruam, nausea, dispnea, faringitis, anoreksia, dan insomnia Efikasi pegylated-IFN sama dengan IFN dengan ribavirin dan efek samping sama dengan IFN tunggal Terapi harus dihentikan jika HCV RNA positif setelah 3 bulan terapi Efek samping IFN cukup sering, pasien harus diinformasikan sebelum pengobatan dimulai. Banyak efek samping yang berhubungan dengan dosis. Karena IFN dapat memperparah gangguan auto imun, maka penting untuk mengobati penyakit-penyakit auto imun sebelum memulai terapi. Efek samping IFN dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1. Efek samping dari IFN2 minggu pertama terapiHematologikNeuropsikiatrikAuto imunLain-lain

Demam

Panas

Myalgia

Pusing

Malaise

Nausea

Gangguan pada saat tidur

Abdominal pain

Diare

Sakit kepala

Perubahan keinginan makanNeutropenia

Trombositopenia

Anemia

Iritabilitas

Labil akan mood

Depresi

Hipersekresi air mata

Delirium

Parestesiasis

Seizures psychosis

Peningkatan antibody

Peningkatan antibody

Hepatitis

Disfungsi tiroid

Tiroiditis

Artropati

Tipe 1 diabetes mellitus

Ekskresi dari psoriasis atau lichen

planus

ekskresi dari auto imun lain

pneumoniaFatig kronik

Infeksi

Rasa mengantuk meningkat

Requirement

Anemia

Kehilangan BB

MyalgiaLow-grade fever

Alopesia hipertrigliseridemia

Iritabilitas, depresi

Ansietas

Attention span deficites

e) Monitoring terapan Pada pasien-pasien dengan HBV kronis yang sedang menjalani pengobatan, HbeAg, HbsAg, dan HBVDNA harus diukur pada awal terapi, akhir terapi dan 6 bulan selanjutnya, ALT harus dipantau setiap bulannya Pasien yang menerima IFN harus dimonitor hitungan darah, lengkap dengan platelet, perminggunya selama 2 minggu, lalu per bulan. Test tiroid harus diperiksa saat awal dan setiap 3-6 bulan selama perawatan Pasien harus ditanya mengenai tingkat keaktifan, perubahan mood dan gejala Dosis IFN diturunkan 50% jika terjadi: pusing yang mempengaruhi rutinitas sehari-hari, mual dibarengi muntah (kadang-kadang), granulositopenia, ( 750/mm3) dengan atau trombositopenia ( 50000/mm3) IFN harus segera dihentikan jika terjadi kelelahan yang memerlukan tidur ( 500/mm3) atau trombositopenia ( 30000/mm3)f) Transplantasi hatiMerupakan pilihan untuk pasien dengan tahap akhir kronis penyakit hati yang ada virus sekunder

g) Pencegahan hepatitis virus Cara mencegah Hepatitis adalah dengan reduksi, edukasi, imunitas pasif dengan immunoglobulin (Igs) dan untuk hepatitis B, imunisasi aktif melalui program vaksinasi. Penyebaran HBV dan HCV dikurangi tapi bukan dimusnahkan, melalui mendeteksi atau memeriksa darah donor dan memeriksa HbsAg dan anti HCV.h) Pencegahan hepatitis A Penyebaran HAV dapat dikendalikan dengan baik dengan cara menghindari pemaparan. Cara paling penting untuk menghindari pemaparan adalah dengan teknik cuci tangan yang baik dan praktek hiegienis personel yang baik Strategi vaksinasi pada saat ini di Amerika adalah 1) anak-anak di daerah dengan prevalensi hepatitis A meningkat secara konsisten, 2) seseorang dalam kelompok beresiko akan mengalami, seperti yang mengalami penyakit hati kronik Vaksin HAV yang diberikan sebelum terpapar menunjukkan efikasi proteksi 94-100% dalam waktu 1 bulan sesudah vaksin primer. Bila boster diberikan 6 bulan kemudian, 100% penerima tingkat antibodinya meningkat Imunisasi diindikasikan pada individu berumur 2 tahun atau lebih yang infeksi hepatitis A meningkat. Kelompok yang seharusnya menerima vaksinasi dapat dilihat di tabel 1. Rekomendasi dosis dapat dilihat di tabel 2. Pencegahan HAV secara tradisional difokuskan pada menghindari paparan baik profilaksis dengan IG pre-terpapar maupun post-terpapar Dosis tunggal IG 0,02 ml/kg secara intramuscular (IM) direkomendasikan pepergiannya < 3 bulan. Untuk yang bepergian lama 0,06 ml/kg IM harus diberikan setiap 3-5 bulan. Dosis sama harus untuk anak dan dewasa Profilaksis IG post-terpapar paling bermanfaat di awal periode inkubasi dan tidak ada manfaat bila diberikan > 2 minggu sesudah terpapar. Dosis tunggal IG 0,02 ml/kg IM digunakan untuk profolaksis posr-terpapar hepatitis A Vaksin diketahui memberikan tingkat proteksi antibody untuk paling tidak 5-8 tahun Efek samping vaksin adalah reaksi ditempat suntikan dan sakit kepala

Tabel 2. Kelompok yang beresiko tinggi menderita hepatitis A dan rekomendasi untuk vaksinasi hepatitis A, sebelum paparan.

Anak-anak yang tinggal dinegara bagian, Negara atau komunitas yang tingkat hepatitis A 2 kali lipat dari rata-rata nasional ( 20 kasus per 100000 populasi)Anak-anak yang tinggal di Negara bagian, Negara komunitas yang tingkat hepatitis A lebih besar dari pada rata-rata nasional, tapi kurang dari 2 kali lipat rata-rata nasional harus dipertimbangkan untuk vaksinasi rutin ( 10 kasus tapi 20 kasus per 100000 populasi). Pada tahun 1987-1997, Negara bagian ini termasuk Missouri, Texas, Colorado, Arkansas, Montana, dan WyomingOrang yang bepergian atau bekerja dinegara bagian yang mempunyai tingkat endemik infeksi yang tinggi atau sedangaLaki-laki yang berhubungan seksual dengna laki-lakiPenggunaan obat ilegalOrang yang beresiko infeksi tinggi, contohnya orang yang bekerja dengan HAV penderita awal atau pengatur penelitian laboratoriumOrang yang memiliki kelainan clothing factorOrang yang memiliki penyakit hati kronis, misalnya orang dengan penyakit hati kronis y6ang disebabkan hepatitis B atau C orang yang menunggu transplantasi hati

a Bepergian ke Kanada, Eropa barat, Jepang, Australia atau Selandia Baru tidak beresiko besar terhadap HAV dari pada yang tinggal di USA.Tabel 3. Dosis yang direkomendasikan untuk Harvix dan VaqtavaksinUsiaDosisVol (ml)Jumlah dosisJadwal

Harvix2 18

18720 ELISA units

1440 ELISA units0,5

12

20, 6-12

0, 6-12

Vaqta2 17

1725 units

50 units0,5

12

20, 6-12

0, 6

i) Pencegaha hepatitis B Dua produk tersedia untuk mencegah infeksi hepatitis B: vaksin hepatitis B yang menimbulkan imunisasi aktif dan immunoglobulin hepatitis B (HBIG), yang menimbulkan imunitas pasif sementara Tujuan imunitas adalah melawan virus hepatitis termasuk pencegahan jangka pendek viremia yang dapat menyebabkan transmisi infeksi, penyakit klinis dan infeksi HBV kronikj) Immunoglobulin hepatitis B (HBIG) Merupakan profilaksis setelah pemaparan HBV, direkomendasikan untuk pemeparan terhadap bayi perinatal yang ibunya pembawa HBV, orang yang terpapar secara seksual terhadap yang HbsAg-nya positif, terpapar darah HbsAg positif perkutan atau permukosa, dan bayi yang terpapar oleh pengasuhnya terkena hepatitis B akut HBIG hanya digunakan untuk profolaksis setelah pemaparan. Dosis yang dianjurkan: 0,06 ml/kg secara IM. Panduan untuk penggunaan dapat dilihat pada tabel 3 dan 4.k) Vaksin hepatitis B Hepatitis B vaksin mengandung 5-40 g HbsAg protein per ml yang terserap kedalam aluminium per ml vaksin dengan timerosal ditambahkan sebagai pengawet. Efek samping: bengkak pada tempat infeksi, sakit kepala, lelah dan demam Dosis HbsAg untuk menimbulkan respon antibody yang diharapkan atau efek-efek perlindungan bervariasi antara dua vaksin yang tersedia (tabel 5) Daftar dari orang-orang yang seharusnya menerima vaksin HBV (tabel 6) Vaksin HBV diberikan sebagai rangkaian dari 3 dosis IM ke deltoid (anterolateral dibagian paha pada bayi yang baru lahir) diberikan lebih dari satu periode dalam sebulan. Respon anti-HBS yang cukup memadai dilihat dari 90% orang dewasa sehat dan 95% bayi-bayi dan anak-anak sehat Semua bayi yang baru lahir dari wanita yang terkena positif HbsAg sebaiknya divaksin dalam 12 jam dari kelahiran dengan vaksin HBV dan satu dosis HBIG Vaksin-vaksin hepatitis B adalah vaksin yang diinaktifkan dan dapat diberikan secara bersama dengan vaksin-vaksin lainnya Test setelah vaksinasi untuk kekebalan dan imunitas hanya penting untuk orang-orang yang memiliki resiko rendahnya respon antibody dan untuk yang memiliki resiko sangat tinggi untuk terpapar Yang tidak memberikan respon dan yang responnya tidak memadai sebaiknya segera divaksin ulang dengan satu atau dua injeksi vaksin dan kemudian setiap tahun atau 2 kali setelah itu Pasien-pasien hemodilitasis mengalami penurunan kecepatan seroconversion, penurunan antibody titer terhadap antigen permukaan dan dengan cepat kehilangan antibody setelah vaksinasi HBV. Pasien-pasien ini membutuhkan dosis vaksin yang lebih tinggi atau peningkatan dosis. Untuk pasien-pasien ini tersedia formulasi khusus Recombivax HB (40g/ml)

Tabel 4. Jadwal imunoprofilaksis yang direkomendasikan untuk mencegah transmisi infeksi HBV secara perinatal dan seksualPenerima vaksinImunoprofilaksis Waktu

Bayi yang baru lahir dari ibu yang positif HbsAg1 dosis vaksinHBIG (0,5 ml IM, pada tempat yang berbeda dari yang telah digunakan untuk vaksin)2 dan 3 dosis vaksinDalam 12 jam kelahiran Dalam 12 jam kelahiran

Jadwal biasa

Bayi yang baru lahir dari ibu yang negative HbsAg1* dosis vaksinHBIG (0,5 ml secara IM, pada tempat yang berbeda dari yang telah digunakan untuk vaksin)

2 dan 3* dosis vaksinDalam 12 jam kelahiran Jika ibu ditemukan positif terhadap HbsAg, segera mungkin diberikan dosis vaksin pada bayi baru lahir tidak boleh lebih dari 1 minggu setelah melahirkan Dosis biasa

Terpapar oleh hubungan sexHBIG (0,06 ml/kg secara IM, pada tempat yang berbeda dari yang telah digunakan untuk vaksin)1 dosis vaksin2 dan 3 dosis vaksinDosis tunggal dalam 14 hari dari kontak seksual

Pada saat pengobatan HBIGDosis biasa

*dosis pertama dari vaksin sama seperti dosis untuk bayi baru lahir dari ibu yang positif terhadap HbsAg. Jika si ibu positif HbsAg maka dosis dilanjutkan. Jika si ibu negative HbsAg, itu artinya dosis vaksin layak untuk bayi-bayi baru lahir dan anak-anak lainnya.

Tabel 5. Rekomendasi profilaksis hepatitis B setelah terpapar secara perkutan atau permukosal Status vaksin untuk orang yang telah terpaparPerawatan berdasarkan status HbsAg sumber

HbsAg-positifHbsAg-negatifTidak diketahui

Tidak divaksinHBIG (1 dosis dari 0,06 ml/kg secara IM) ditambah inisiasi vaksin*Inisiasi vaksinaInisiasi vaksina

Sudah divaksin tetapi ada responTest orang yang terpapar untuk level anti-HBsJika adekuat, tidak ada pengobatanJika tidak adekuat atau titer tidak diketahui, 1 vaccine booster doseTidak ada perawatanTidak ada perawatan

Sudah divaksin tapi tidak ada responHBIG (2 dosis selama bagian 1 bulan) atau HBIG dosis 1, ditambah dosis untuk vaksinTidak ada perawatan

Sudah divaksin tetapi respon tidak diketahuiTest anti-HBS level terhadap orang yang terpaparJika adekuatb, 1 dosis HBIG ditambah 1 dosis vaksin boosterJika adekuat tanpa perawatanJika adekuat, tetapi tidak diketahuiJika titer tidak diketahui, 1 dosis booster vaksinTidak ada perawatanTest anti-HBS level terhadap orang yang terpapar Jika inadekuatb, dosis booster vaksinJika adekuat, tidak ada perawatan

a dosis vaksin diberikan di tabel 5. b anti-HBS yang adekuat 10 mUI/ml dari radioimunoassei atau enzim imunoassei

Tabel 6. Rekomendasi dosis dan jadwal vaksin HB yang sudah dilisensiVaksin

Dosis Recombivax HBag (ml)Dosis Engerix-Ba,b g (ml)Dosis Comvaxcg (ml)

Bayi dan ibu yang positif HbsAg5 (0,5)10 (0,5)Tidak diindikasikan

Semua bayi yang baru lahir, anak-anak 19 tahun5 (0,5)d10 (0,5)5 (0,5e)

Orang dewasa berusia 20 tahun10 (1)20 (1)Tidak diindikasikan

Pasien-pasien yang dialysis dan immunocrompomised lainnya 40 (1)f40 ()g,hTidak diindikasikan

a jadwal penggunaan: bayi baru lahir 3 dosis diberikan saat lahir, saat 1-2 bulan, dan pada usia 6-18 bulan; atau untuk bayi baru lahir, dengan imunisasi rutin lainnya pada usia 1-2 bulan, 4 bulan dan 6-18 bulan. Untuk anak-anak dan dewasa: diberikan tiga dosis pada usia 0, 2 dan 6 bulan atau 0, 2, dan 4 bulan.b jadwal alternative lain yang dibenarkan: 4 dosis, satu diberikan pada usia 0, 1, 2, dan interval 12 bulanc mengandung 5g/0,5 ml HbsAg dan 75 g Hemophilus influenza fragmen kapsul polisakarida yang dimurnikan dikonjugasikan dengan 125 g Neisseria meningitis protein kompleks membrane luard jadwal alternative untuk 2 dosis dapat digunakan pada remaja usia 11 hingga 15 tahun. Jika jadwal 2 dosis digunakan, dosis orang dewasa (0,1 ml mengandung 10g HbsAg) diatur dengan dosis kedua yang diberikan 4 hingga 6 bulan setelah dosis pertamae biasanya diberikan pada usia 2, 4, 12, hingga 15 bulan. Convax tidak digunakan bilaman memberikan untuk remajaf formulasi khusus untuk pasien dialysisg dua dosis 1,0 ml diberikan pada tempat yang berbedah jadwal 4 dosis direkomendasikan pada interval 0, 1, 2 dan 6 bulan

Semua bayi yang baru lahir melalui vaksinasi rutinAnak usia 11-12 tahun yang belum divaksinasiAnak-anak yang berusia 11 tahun yang tidak divaksinasi atau yang tinggal pada keluarga, imigran generasi pertama dari Negara-negara dimana memiliki endemic HBV yang tinggiPara pekerja dibidang kesehatan dan keselamatan umum yang pekerjaannya mudah terpapar kedalam darahOrang yang terinfeksi HIVPengguna obat-obat injeksiOrang heteroseksual yang memiliki lebih dari satu patner seks dalam 6 bulan atau memiliki penyakit seksualPria yang homoseksual dan biseksual secara aktif Pasien hemodialisaPenerima produk-produk yang berhubungan dengan darah, contoh: pasien hemophiliaKlien atau staf dari institusi keterbelakangan mentalTerpapar dengan orang yang HbsAg positif atau yang terinfeksi HBV akut, baik anggota keluarga, pasangan seks, atau melalui darahKontak dengan keluarga yang berasal dari Negara-negara dimana endemic HBV tinggiPopulasi dimana endemic HBV tinggi (missal: di Alaska)Penduduk yang tinggal didaerah yang fasilitasnya masih sedang diperbaiki dalam waktu yang lama Orang yang sering bepergian kedaerah-daerah atau Negara-negara yang memiliki tingkat endemic HBV tinggi selama lebih dari 6 bulan dan yang kontak dengan populasi local, juga orang yang sering bepergian dalam waktu yang singkat dan memiliki kontak dengan darah atau kontak secara seksual dengan orang-orang yang tinggal didaerah yang memiliki resiko sedang hingga tinggiBayi yang baru lahir yang tidak divaksinasi dengan usia dibawah 12 bulan yang terkena infeksi HBV akut Tabel 7. Kelompok yang direkomendasikan menerima vaksinasi hepatitis B

l) Pencegahan hepatitis C Tidak ada vaksin HCV yang tersedia pada saat ini Rekomendasi yang umum untuk mencegah HCV adalah tindakan umum untuk mencegah blod-borne dan pemeriksaan anti-HCV pada darah, organ dan jaringan donor Interferon AIndikasi : hepatitis B kronik, hepatitis C kronikDosis :a. hepatitis B kronik Interferon -2aSC/IM; 4,5 x 106 unit 3 x seminggu. Jika terjadi toleransi dan tidak menimbulkan respon setelah 1 bulan, secara bertahap naikkan dosis sampai dosis maksimum 18 x 106 unit 3 x seminggu. Pertahankan dosis minimum terapi selama 4-6 bulan kecuali dalam keadaan intoleran Interferon -2bSC; 3 x 106 unit 3 x seminggu. Tindakan dosis 5-10 x 106 unit 3 x seminggu setelah 1 bulan jika terjadi toleransi pada dosis lebih rendah dan tidak berefek. Pertahankan dosis minimum terapi selama 4-6 bulan kecualidalam keadaan intoleran

b. hepatitis C kronikGunakan bersama Ribavirin (kecuali kontraindikasi. Kombinasi Interferon dengan Ribavirin lebih efektif. Interferon -2a dan -2bSC, 3 x 106 unit 3 x seminggu selama 12 minggu. Lakukan tes Hepatitis C RNA dan jika pasien memberikan respon, lanjutkan selama 6-12 bulan Peginteferon -2aSC, 180 g 1 x semingguPeginteferon -2bSC, 0,5 g/kg (1 g/kg digunakan untuk infeksi genotip 1) 1 x semingguSediaan beredar : Intron A (Schering Pluogh), interferon alfa 2b, vial 2 ml 3 MIU, 5 MIU, 10 MIU, 30 MIU. Alternative (farenheit), injeksi interferon alfa 6 juta UI/ml LamivudineIndikasi : Hepatitis B kronikDosis : dewasa, anak 12 tahun: 100 mg 1 x sehari. Anak usia 2-11 tahun: 3 mg/kg 1 x sehari (maksimum 100 mg/hari)Efek samping: diare, nyeri perut, ruam, malaise, neuropati, jarang pankreatik, lelah, demam, anemia, neuropenia, trombositopeniaInterasi obat : trimetropin menyebabkan peningkatan kadar lamivudine dalam plasmaPerhatian : pancreatitis, kerusakan ginjal berat, penderita sirosis berat, hamil dan laktasi Ribavirin dengan InterferonUntuk hepatitis C kronik pada pasien penyakit liver 18 tahun yang mengalami kegagalan dengan monoterapi menggunakan interferon -2a dan -2b Ribavirin dengan Peginterferon -2a dan -2bIndikasi: untuk hepatitis C kronik pada pasien 18 tahun yang mengalami relaps setelah mendapat terapi dengan interferon Kontraindikasi: wanita hamil dan suami dari ibu hamil, pasangan yang berencana memiliki anak kandung, mempunyai reaksi alergi terhadap Ribavirin, penyakit jantung berat 6 bulan yang lalu, haemoglobinopati, hepatitis autoimun, sirosis hati yang tidak terkompensasi, penyakit tiroid, adanya penyakit atau riwayat kondisi psikiatrik berat, terutama depresi, keinginan atau ada upaya bunuh diriPerhatian: wanita subur dan pria harus menggunakan kontrasepsi efektif selama terapi 6 bulan sesudahnya, tes hamil harus dilakukan tiap 6 bulan selama terapi. Lakukan tes darah lengkap secara berkala sejak awal terapi Riwayat penyakit paru atau diabetes mellitus yang cenderung ketoasidosis, gangguan pembekuan darah atau mielosupresi berat. Tes daya visual dianjurkan sebelum terapi pada pasien diabetes mellitus atau hipertensi. Monitor fungsi jantung pada pasien dengan riwayat penyakit jantung kongesif, miokard infark, dan gangguan aritmia. Dapat menimbulkan kekambuhan penyakit psoriasisEfek samping: hemolisis, anemia, meutropenia, mulut kering, hiperhidrosis, asthenia, lemah, demam, sakit kepala, gejala menyerupai flu, kekakuan, berat badan menurun, gangguan GI, artralgia, mialgia, insomnia, somnolen, batuk, dispnea, faringitis, alopesia, depresiInteraksi obat: Zidovudine, StavudineDosis: 1. Ribavirin dengan Interferon -2bInterferon -2b : 3 x 106 unit SC 3 x seminggu dan ribavirin per hari berdasarkan berat badan: < 75 kg, Ribavirin 400 mg pagi dan 600 mg sore hari 75 kg, Ribavirin 600 mg pagi dan sore hari2. Ribavirin dengan peginterferon -2aPeginterferon -2a : 180 g SC 1 x seminggu dengan Ribavirin per hari berdasarkan berat badan dan genotip HCV Genotip 1, < 75 kg, 400 mg pagi dan 600 mg malam hari 75 kg, 600 mg pagi dan malam hari Genotip 2 dan 3, 400 mg pagi dan malam hari3. Ribavirin dengan peginterferon -2bPeginterferon -2a : 1,5 g/kg SC 1 x seminggu dan Ribavirin berdasarkan berat badan < 65 kg, SC Peginterferon -2b 100 g 1 x seminggu, oral Ribavirin 400 mg pagi dan malam hari 65 - 80 kg, SC Peginterferon -2b 120 g 1 x seminggu, oral Ribavirin 400 mg pagi dan 600 mg malam hari 80-85 kg, SC Peginterferon -2b 150 g 1 x seminggu, oral Ribavirin 400 mg pagi dan 600 mg malam hari 85 kg, SC Peginterferon -2b 150g 1 x seminggu, oral Ribavirin 600 mg pagi dan 600 mg malam hari