40
8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 1/40 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai-Nilai ABSSBK. Nilai-nilai Adat Basandi Syarak di kelompokkan menjadi enam kelompok yaitu: 1) Nilai ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Nilai kemanusiaan, 3) Nilai persatuan dan kesatuan, 4) Nilai demokrasi dan musyawarah, 5) Nilai budi pekerti dan raso pareso, 6) Nilai sosial kemasyarakatan. Dasar pikiran yang berhubungan dengan nilai-nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan dan persatuan, musyawarah dan demokrasi, serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan di antaranya adalah : 1. NILAI-NILAI ETUHANAN ANG MAHA ESA Nilai-nilai ketuhanan dalam adat dikategorikan dalam bidal yang meliputi: a. Si Amat mandi di luhak, parigi bapaga bilah, samo dipaga kaduonyo, adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah, sanda manyanda kaduonyo. “ menjaga adat yang Islami” b. Pangulu tagak di pintu adat, malin tagak di pintu syarak, manti tagak di pintu susah, dubalang tagak di pintu mati. “ pembagian tugas yang baik, sesuai fungsi masing- masing, mesti bekerja dengan professional.” c. Indak dapek sarimpang padi, batuang dibalah ka paraku, indak dapek bakandak hati, kandak Allah nan balaku. “selalu berusaha, dinamis, tidak berputus asa, (rencana di tangan manusia keputusan di tangan Allah SWT).” d. Limbago jalan batampuah, itu nan hutang ninik mamak, sarugo dek iman taguah, narako dek laku awak.

Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 1/40

Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai-Nilai

ABSSBK.

Nilai-nilai Adat Basandi Syarak di kelompokkan menjadi enam

kelompok yaitu:1) Nilai ketuhanan Yang Maha Esa,

2) Nilai kemanusiaan,

3) Nilai persatuan dan kesatuan,

4) Nilai demokrasi dan musyawarah,

5) Nilai budi pekerti dan raso pareso,

6) Nilai sosial kemasyarakatan.

Dasar pikiran yang berhubungan dengan nilai-nilai, yaitu nilaiketuhanan, kemanusiaan, kesatuan dan persatuan, musyawarah dan

demokrasi, serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan di antaranya

adalah :

1. NILAI-NILAI K ETUHANAN Y ANG MAHA ESA

Nilai-nilai ketuhanan dalam adat dikategorikan dalam bidal yang

meliputi:

a. Si Amat mandi di luhak, parigi bapaga bilah, samo dipagakaduonyo, adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah,sanda manyanda kaduonyo.

“ menjaga adat yang Islami”

b. Pangulu tagak di pintu adat, malin tagak di pintu syarak,manti tagak di pintu susah, dubalang tagak di pintu mati.

“ pembagian tugas yang baik, sesuai fungsi masing-masing, mesti bekerja dengan professional.”

c. Indak dapek sarimpang padi, batuang dibalah ka paraku,

indak dapek bakandak hati, kandak Allah nan balaku.

“selalu berusaha, dinamis, tidak berputus asa,(rencana di tangan manusia keputusan ditangan Allah SWT).”

d. Limbago jalan batampuah, itu nan hutang ninik mamak,sarugo dek iman taguah, narako dek laku awak.

Page 2: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 2/40

“kuat beramal karya yang baik, jauhi maksiyat.”

e. Jiko bilal alah maimbau, sado karajo dibarantian, sumbahyangbakaum kito daulu.

“menghidupkan surau, menjaga ibadah

masyarakat, jamaah yang kuat danmemajukan pendidikan agama dengan baik,”

f. Jiko urang Islam indak bazakat, harato kumuah diri sansaro.

“zakat kekuatan membangun umat, menghindar dariharta yang kotor, menjauhi korupsi.”

g. Kasudahan adat ka balairung, kasudahan dunia ka akhirat,salah ka Tuhan minta taubat, salah ka manusia minta maaf.

“(menyesali kesahalan, mohon ampunan ataskesahalan, dan berjanji tidak akan melakukan lagi)”

h. Tadorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki. Adat josyarak kok tasusun, bumi sanang padi manjadi.

“ menjaga pelaksanaan adat dan agama selaluberjalan seiring”.

Nilai-nilai Adat dalam Syarak 

Nilai-nilai ketuhanan dalam syarak meliputi beberapa aspek

nilai di antaranya ;

a. Mengabdi hanya kepada AllahAllah Swt. berfirman:

 ))57الذرت:  وم خقت الج واس ا ليعبدون

“Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia, melainkansupaya mereka menyembah-Ku” (adz-Zariyat: 56)

 وم ام اليعبدوا ا مصي له الد حفء وقا الص وؤا الذ ولك القية ))5البية:

“Pada hal tidak diperintahkan mereka, melainkan supaya

mereka menyembah Allah dengan mengikhlaskan agama karena-Nyadengan menjauhi kesesatan, dan (supaya) mereka mendirikan shalat dan memberi zakat, karena yang demikian itulah agama yang lurus”.(al-Bayinah: 5)

b. Tunduk dan patuh hanya kepada Allah.

Allah berfirman:

:فا) نع او ه الو هلرو ا اعيطا اما ذلا  20(

Page 3: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 3/40

“Wahai ummat yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berpaling dari padanya, padahal kamumendengar”. (al-Anfal: 20)

 وم ا وال ولئك م الذ اع ا ي م البيي والصدقي والشداء:لا) قير كئلوا حو يلصلاو 6(

“Karena siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka ituadalah beserta ummat yang Allah beri nikmat atasnya, dari Nabi-Nabi,Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin dan alangkah baiknya mereka inisebagai sahabat karib”. (an-Nisa: 69)

c. Berserah diri kepada ketentuan Allah.

Allah berfirman:

 وى ان ا يئ خيل وى ان با يئ و ل وا ع وا عن:قبلا)216( 

“ Mungkin kamu benci kepada sesuatu, padahal ia itu satu kebaikanbagi kamu, dan mungkin kamu suka akan sesuatu tapi ia tidak baik kamu, dan Allah itu Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahuinya”. (al-Baqarah: 216)

))157البق :الذ إا ا مصيبة لا ا ا وا اليه راعن

“Yang apabila terjadi terhadap mereka suatu kesusahan, merekaberkata: Sesungguhnya kami ini milik Allah dan sesungguhnyakepada-Nyalah kami akan kembali”. (al-Baqarah: 156)

d. Bersyukur kepada Allah

Allah berfirman

))7ااي :واا أن ر لئ زد ولئ ف ان ذاى لشدد“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan kamu memberi tahu jika kamu berterimakasih niscaya Aku akan tambah nikmat bagi kamu, bila kamu tidak bersyukur akan nikmat maka azab-Ku itu sangat pedih”. (Ibrahim: 6-7)

e. Ikhlas menerima keputusan Allah.

ا ىلإ ا هلرو هض م ا يؤي ا بح الو هلرو ا ا م ار ا لو  ))59الة:  راغبن

“Dan alangkah baiknya jika mereka ridha dengan apa yang Allah danRasul-Nya berikan kepada mereka, sambil mereka berkata: cukuplah Allah bagi kami, sesungguhnya Allah dan rasul-Nya akan beri kepadakamu karunia-Nya, sesungguhnya kami mencintai Allah”. (al-Taubah:59)

قم ا  لا  (م اور) ه لا ي راو الا نا ب  

“Allah telah menentukan kepastian/ketetapan terhadap semua

Page 4: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 4/40

makhluk-Nya sebelum Allah menciptakan langit dan bumi 50.000tahun”. (HR. Muslim)

f. Penuh harap kepada Allah

Allah berfirman:

( ااي  :م ع اعء رحة م رك ق ل ميرا وا28( 

“Dan jika engkau berpaling dari mereka, karena mengharapkan(menunggu) rahmat dari Tuhanmu, yang engkau harapkan, makaberkatalah kepada mereka dengan ucapan yang lemah lembut”. (baniIsra’il: 28)

ي يلا و ار ا ا ن ا ءقل ا ن م  :بعلا)5(

“Siapa saja yang mengharapkan pertemuan (dengan) Allah, makasesungguhnya waktu (perjanjian) Allah akan datang, dan Dia yang

Mendengar, yang Mengetahui”. (al-Ankabut: 5)

 وا غفرا ان الذ اما والذ وا ودوا ى بي ا اولئك ن رحتيحر  :قبلا)218( 

“Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerjakeras (berjihad) di jalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharaprahmat Allah dan Allah itu Pengampun, Penyayang”. (al-Baqarah: 218)

g. Takut dengan rasa tunduk dan patuh

ا دم ع ام ا يلاو م صلا او خ لا ىاو ا ى لو 

ادلا م ا نا كئلوا ىع :ةا)18( “Sesungguhnya ummat yang memakmurkan masjid Allah ummat 

 yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dan mendirikan shalat dan membayarkan zakat. Maka Allahlah yang lebih berhak kamutakuti, jika memang kamu ummat yang beriman”. (al-Taubah: 13

)  44ث ي) الد  :أ  شا ال واخشن وشوا

“Janganlah kamu takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku(Allah) dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga yangmurah (sedikit)”. (al-Maidah: 44)

:ط) … اعلا ب م ا ىش ما28(“Tidak ada yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya kecualiulama (berilmu)”. (Fathir: 28)

h. Takut terhadap siksaan Allah

Allah Berfirman:

خا اذ خ ل ة كل نا:) … شم كلو لا هل ج كل 

Page 5: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 5/40

103( 

“Sesungguhnya di dalam itu ada tanda bagi orang yang takut kepadaazab akhirat: ialah hari yang dikumpulkan padanya manusia dan ialahhari yang akan disaksikan”. (Hud: 103)

ل ا يشلا  ر ا خا ىا كم ء ا ف فا ن  :شلا) … يلعلا16( 

“ )Mereka adalah) seperti syetan tatkala berkata kepada mereka:kufurlah setelah manusia itu kufur, ia berkata: Aku berlepas diridari padamu, karena sesungguhnya aku takut kepada AllahTuhan bagi alam semesta”. (al-Hasyr: 16(

i. Berdo’a memohon pertolongan Allah.

Allah berfirman:

ى ى ب كلأ ااو ابجي ن اإ ادلا ي  امؤيلو ىل  ))186البق  :لع دون

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku,maka katakanlah bahwa Aku dekat (hampir), Aku akan …

ل جا ىا ر و  :مؤلا)60( 

“Dan telah berkata Tuhan kamu: berdoalah kepada-Ku, niscaya Akukabulkan doa untukmu”. (al-mukmin: 60)

ىلا ءا و  :اا)180( 

“Dan bagi Allah nama-nama yang baik, oleh karena itu berdo’alah

kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu”. (al-A’raf: 180)

ض و كعف م ا نو م د و  :س)106(

“Jangan kamu berdo’a kepada selain Allah, yang tidak bisa memberimanfaat kepadamu dan tidak bisa memudarakan (membahayakan)”.(Yunus: 106)

 j. Cinta dengan penuh harap kepada Allah.

Allah berfirman:

 ا  ص تغ إو غر كر ىل  :اشا)7-8( 

“Lantaran itu, apabila kamu telah selesai mengerjakan sesuatu tugasmaka kerjakanlah tugas baru dengan baik. Dan kepada Tuhanmumaka hendaklah kamu berharap dengan rasa cinta”. (al-Insyirah: 7-8)

ر ىم ايخ لدب ن إنبغار ر ىلإ   :قلا)32(

“Mudah-mudahan Tuhan kita mengganti untuk kita (kebun) yang lebihbaik dari pada itu. Sesungguhnya kepada Tuhan kitalah kita berpegangbaik”. (al-Qarim: 32)

Page 6: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 6/40

Dalam adat diungkapkan “indak dapek salendang pagi, ambiak galah ka paraku, indak dapek bakandak hati, kandak Allah juo nanbalaku”.

Bahwa bimbingan syarak berlaku dalam adat, disebutkan:“kasudahan dunia ka akhirat, kasudahan adat ka balairung, syarak kaganti nyawa, adat ka ganti tubuah”.

2. NILAI-NILAI K EMANUSIAAN

Nilai-nilai kemanusiaan ini dinyatakan dalam adat meliputi:

a) Duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak sahamparan,tagak sapamatang.

“menjaga kesetaraan dalam bermasyarakat.”

b) Sasakik sasanang, sahino samalu, sabarek sapikua.

”peduli dan solidaritas mesti dipelihara.”

c) Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan.

“setia kawan, dengan pengertian membagiberita baik kepada semua orang.”

d) Nan ketek dikasihi, nan samo gadang lawan baiyo, nan tuodihormati. Nan bungkuak ka tangkai bajak, nan luruih ka tangkaisapu, satampok ka papan tuai, nan ketek ka pasak suntiang,

 panarahan ka kayu api.“ santun dan hormat terhadap orang yang lebihtua, memungsikan semua elemen masyarakatyang ada.”

e) Kok gadang jan malendo, panjang jan malindih, cadiak janmanjua.

“berbuat sesuai dengan aturan yangberlaku, cerdik tidak memakan lawan.”

f) Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan

lumpuah pangajuik ayam, nan binguang pangakok karajo, nancadiak lawan baiyo, nan pandai tampek batanyo, nan tahutampek baguru, nan kayo tampek batenggang, nan bagak ka

 parik paga dalam nagari.

“memberikan tugas sesuai dengan kemampuan,menghargai sesama.”

Page 7: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 7/40

Nilai-nilai kemanusiaan dinyatakan dalam syarak :

a. Kewajiban untuk menghargai persamaan (egaliter)

Allah berfirman:

و م فخ إ لا   ن إ ارعل بو ع عو ى  ا د م  .يبخ ي ا ن إ ،ق  :اجلا13(

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang palingbertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagiMaha mengenal”. (al-Hujurat: 12)

b. Menghormati persamaan manusia lain.

Sabda rasulullahذبلا و حفلا و نعلا و نعل لا سيل  (ذملا اور)

Tidaklah termasuk muslim apabila bersikap penohok, pelaknat, sikapkejam dan pencaci (HR. Tirmidzi)

c. Mencintai sesama saudara muslim

مؤ دح  ىح هفل م هيخ  (مو ربلا اور)

Tidaklah dikatakan seorang muslim, sehingga dia menyenangi apa yang disenangi oleh saudaranya, sebagaimana dia menyenangi apa yang disenanginya (HR. Bukari Muslim)

d. Pandai berterima kasih

Sabda rasulullah

ا ش لا ش م (دحاو وا ا)

Tidak dapat bersukur kepada Allah orang yang tidak pernah berterimakasih atas kebaikan orang lain (HR. Abu Daud dan Ahmad

e. Memenuhi janji

Allah berfirman

و يف ي ا ع دو دي دع نا اضق و د اإ ا دع ا ا ن إ))91ال  :ع م فعن

Dan penuhilah janji-janji tatkala kamu berjanji, dan janganlah kamumengingkari itu sebab kamu telah menjadikan Allah sebagai pemelihara. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamukerjakan (al-Nahl: 91).

Page 8: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 8/40

f. Tidak boleh mengejek dan meremehkan orang lain

Firman Allah:

))11الجا  :ما م ى ن ا خيا م  الذ  أ

 Janganlah kamu mengejek atau merendahkan diri orang lain, saudaraatau teman dekatmu dengan membicarakan kekurangan ataumembuka aib dan cacatnya, atau menjulukinya sampai menyakitkanhatinya, sesungguhnya perbuatan demikian adalah sikap yang tercela.

g. Tidak mencari kesalahan

Allah berfirman:

ضع ضع و دح :اجلا) يم هيخ ل أ ن12(

Dan janganlah mengumpat atau menceritakan kesalahan sebagiandari kamu terhadap sebagian yang lain, sukakah kamu memakan

daging saudaramu yang sudah menjadi bangkai, sedangkan kamumembencinya (al-Hujurat: 12)

h. Bergaul baik dengan menjaga persaudaraan danpersatuan

Allah berfirman

).)10الجا  :ا ي خ واقا ا لع حن أإ خإ الؤمن

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itudamaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allahsupaya kamu mendapat rahmat (al-Hujurat: 10).

i. Tidak boleh sombong

 ) 19مح) … لقن: ر  ا و شى

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong(Lukman: 18)

3. NILAI-NILAI PERSATUAN DAN K ESATUAN

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam adat

a. Tagak kampuang paga kampuang, tagak suku paga suku,

tagak banagari paga nagari“ menjaga persatuan dan bersamamembangun nagari, sesuatu itu harusdimunculkan dari bawah. “

b. Satinggi-tinggi tabang bangau, kumbalinyo ka kubangan juo,hujan ameh di rantau urang, hujan batu di kampuang awak,kampuang halaman tatap dikana juo

Page 9: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 9/40

“ ada tempat kembali, semua akan kembali ke asal ”

c.  Jauh bajalan banyak diliek, lamo hiduik banyak dirasoi

“ cari pengalaman yang baik “

d. Malu tak dapek dibagi, suku tak dapek diasak, raso ayia ka

 pamatang, raso minyak ka kuali“ suku tidak dapat ditukar “

e. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kababuruak bahambauwan

“ selalu berbuat baik menyatu dengan lingkungan dimana berada “

f. Banabu-nabu bak cubadak, baruang-ruang bak durian, nantangkainyo hanya sabuah, nan batangnyo hanyo satu, saikek umpamo lidi, sarumpun umpamo sarai, satandan umpamo

 pinang, sakabek umpamo siriah.

“ tidak boleh berpecah belah, jauhi silang sengketa “

g. elok di ambiak jo mupakat, buruak di buang jo etongan

“ utamakan musyawarah “

h. randah tak dapek dilangkahi tinggi tak dapek dipanjek .

“ keputusan musyawarah mengikat “

i. bersilang kayu dalam tungku sinan nasi mangko masak,

dengan tepat dan benar.“ perbedaan pendapat tidak boleh membawa

perpecahan “

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam syarat meliputi:

a. Bersatu tidak boleh bercerai-cerai

  الذ ما إ قا ا ح قه و إ و من. واصا يب ا يع أو ،اخإ هع بأ ي لأ ءاد إ ي ا تع اواو ،اف و 

ل ا يب كلذ ،م ذقأ رلا م فح ف ىنود عل ه  :نا ا)102-103.(

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allahdengan sebenar-benar takwa, dan jangan sekali-kali kamu matimelainkan dalam keadaan berserah diri kepada Allah dan berpegangteguhlah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamubercerai-cerai dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika

Page 10: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 10/40

kamu dulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatikamu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yangbersaudara (QS. Ali Imran; 102-103).

b. Orang yang beriman ibarat sebuat bangunan

Sabda Rasulullah sawضع هضع دش نيبل مؤل مؤل  (مو ربلا اور)

Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, bagi suatu bangunan yangmenopang satu bagian terhadap bagian lainnya (HR. Bukhri danMuslim.

Firman Allah SWT

إ ب م ا وحب م ال وأ ض م ا ت ي الذلة م ثقفا كل ،ح ي ءيا ا نقو ا أ نوف ا ا أ كل ،ةلا ي تو 

).)112ا ان: صا وا عدون

Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jikamereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tlai (perjanjian)dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allahdan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena merekakafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka danmelampaui batas (QS. Ali Imran: 112).

4. Nilai-nilai Demokrasi dan Musyawarah

Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah dalam adat

meliputi beberapa aspek 

a. Bulek aia ka pambuluah, bulek kato ka mufakek,bulek dapek digolongkan, pipiah buliah dilayangkan.

“Taat pada kesepakatan hasil musyawarah”

b. Kato nan banyak dari bawah, banyak indak buliahdibuang, saketek indak buliah disimpan.

“ Peranan masyarakat berpatisipasi, mulaidari lapisan terendah, kedudukannya samadalam hukum “

d. Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka mufakek, mufakek barajo ka nan bana,bana badiri sandirinya, manuruik alua jo patuik.

” taati hukum dan aturan yang berlaku “

e. Pikia palito hati, tanang hulu bicaro, aniang saribu aka, dek saba bana mandating

Page 11: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 11/40

“ sebelum berbuat lakukan penelitian dankaji segala kemungkinan, sebab dan akibatdari satu perbuatan “

f. Suri tagantuang batanuni, luak taganang nan basawuak,

kayu batakuak barabahkan, janji babuek batapati.“tetapi janji, lakukan sesuatu menurut patut danpantas “

g. Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik, kato surang babulati, kato basamo dipaiyokan“ bina kerukunan bersama “

h. Baiyo-iyo jo adiak, batido-tido jo kakak, elok diambiak jomufakek, buruak dibuang jo etongan.“ teguhkan persaudaraan, kembangkan dialog “

i. Sabalik bapaga kawek, randah tak dapek dilangkahi, tinggitak dapek dipanjek.“ hidup mesti berperaturan, tidak boleh berbuatseenak diri sendiri “

 j. Galugua buah galugua, tumbuah sarumpun jo puluik-puluik,badampiang jo batang jarak, basilang kayu dalam tungku,sinan nasi nasi mangko masak.“tidak perlu cemas untuk berbeda pendapat,perbedaan tidak menimbulkan perselisihan,di sini terdapat dinamika hidup”

k. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takana, nan banakato saiyo, nan rajo kato mufakek “ permusyawaratan perwakilan, teguh melaksanakankesepakatan “

Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah di dalam syarak meliputi

beberapa aspek yang jelas dalam tata cara melaksanakan

musyawarah serta perilaku ini, akan menguatkan pelaksanaan ABS-

SBK, di antaranya ;

Firman Allah SWT ،كلح م اضف قلا ظيغ ت لو ،ل تل ا م ةحر ب 

ما ى روو لفاو يلا ا نإ ،ا ى تما  ا)).159ان:

Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,tentulah ia menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah

Page 12: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 12/40

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlahdengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telahmembulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. AliImran: 159).

Firman Allah SWT

 ).)38الشر … :وم ر ي وم رز فقن

“…Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antaramereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kamiberikan kepada mereka” (QS. Al-Syura: 38).

Sabda Rasulullah SAW

  م خ م ار و د م اشر

Tidak akan gagal orang yang mengerjakan istikharah dan tidak pula

menyesal orang yang melakukan musyawarah

Sabda Rasulullah

ؤم رشلا

“Orang-orang yang melakukan musyawarah akan tentram (aman)” 

5. NILAI-NILAI AKHLAK / BUDI PEKERTI

Nilai-nilai budi pekerti / akhlak dalam adat meliputi:

a. Nan kuriak kundi, nan merah sago, nan bayiak budi, nan indahbaso

“Budi pekerti dan bahasa sopan santun diperlukan “

b. Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakalilancuang ka ujian, salamo hiduik urang tak picayo

“jangan pernah berbuat salah, selalu menjaga diri”

c. Batanyo lapeh arak, barundiang sudah makan

d. Raso dibaok nayiak, pareso dibaok turun

“memikirkan akibat sebelum berbuat”

e. Sulaman manjalo todak, naiak sampan turun parahu, punyo padoman ambo tidak, angin bakisa ambo tau

“ selalu mempergunakan akal sehat sebelum berbuat

Page 13: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 13/40

f. Bajalan paliharo kaki, bakato paliharo lidah

“hati-hati selalu”

g. Pisang ameh baok balayia, masak sabuah di dalam peti, utangameh dapek dibayia, utang budi dibaok mati.

“selalu berbuat baik, hidup dengan berjasadan pandai membalas jasa“

h. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak Datuak Tumangguang, jikok hiduik indak babudi, duduak tagak ka mari tangguang.

“ tidak melupakan tata kerama bergaul menurut adatdan agama “

Nilai-nilai budi pekerti dan akhlak dalam syarak sangat

banyak ditemukan:

Firman Allah SWT

 ك ا الد ،د بي الد م ال ،ف لغ وؤم قد إ إي ي او ،ل صفا ىقثلا وعل  :قبلا)256(

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnyatelah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itubarang siapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah,maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali tali yangamat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi

Maha Mengetahui. (QS. al-Baqarah: 256)

Firman Allah SWT

قخ ذلا  مو مؤم يص نع او :نلا)2(

Dialah yang menciptakan kamu, maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakan (QS. Al-Taghabun: 2)

Firman Allah SWT

 بت ،ر ؤخذ إ ن ي و ا ف إ وع ،ل م بت وي م ا

ر ،أخا،ه ل ةقط م و ر ،ب م ذلا ى هح ا إ ي و فلا قلا ى ص لم تا ،حراو ،لفغاو ، او :قبلا)286.( 

 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yangdiusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yangdikerjakannya, (mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkauhukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,

Page 14: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 14/40

 janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelumkami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilahkami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah

kami terhadap kaum kafir (QS. Al-Baqarah: 286).Sabda Rasulullah SAW

(روا البر)  وا و عوا وشوا و فوا

Permudahlah jangan mempersulit dan gembirakanlah jangan menakut-nakuti (HR. Bukari).

6. NILAI-NILAI SOSIAL K EMASYARAKATAN

Nilai-nilai sosial kemasyarakatan adat dan syarak meliputi antara

laina. Nan buto pahambuih lasuang, nan lumpuah pengajuik ayam,

nan pakak palatuih badia

“ fungsi ham asasi manusia “

b. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, nan barek makanan bahu, nan ringan makanan jinjiang.

“ suka bergotong royong, memelihara kerja sama “

c. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kaba

buruak bahambauan.“sifat tolong menolong “

d. Bungka ameh manahan asah, ameh batua manahan uji, katobatua manahan sudi, hukum batuah manahan bandiang.

“ kualitas, ekonomi, professional, menegakkan nilai-nilai keadilan “

e. Nan tak untuak jan diambiak, nan bakeh yo diunyi, turuik alua nan luruih, tampuah jalan nan pasa

“menjaga keseimbangn antara hak dan kewajiban “f. Sawahlah diagiah pamatang, ladanglah diagiah bamintalak,

lah tantu hinggo jo batehnya, lah tahu rueh jo buku

“mematuhi aturan yang ada “

g. Ketek taraja-raja, gadang tarubah tidak, lah tuo jadi parangai.

Page 15: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 15/40

“ Pendidikan di rumah tangga tentangperilaku dan budi pekerti

sangat penting. Menanamkan perilaku bertanggung jawab

sejak kecil ”

h. Kato sapatah dipikiri, jalan salangkah ma adok suruik 

  “ Hati-hati dalam berucap dan bertindak memikirkan hal yang akan disampaikansebelum berbicara “

i. Syarak mangato, adat mamakai, syarak mandaki, adat manurun

“ Ketetapan syarak dipakai dalam adat,perjalanan adat penghulu seiring dengan

ulama “ j. Sasakik sasanang, sahino samalu, nan ado samo dimakan,

kok indak samo ditahan, barek samo dipikua, ringan samodijinjiang. Ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun,tatilungkuik samo makan tanah, talilantang samo makanangin.

“ Rasa kebersamaan, gotong royong wajibditumbuhkan di tengah masyarakat Minangkabau(Sumbar), menggerakkan potensi moril materil,untuk membangun nagari, dan menghapuskemiskinan”

Nilai-nilai sosial kemasyarakatan dalam syarak sebagaiberikut:

a. Saling tolong menolong

Firman Allah SWT

:دلا) ناودعلاو ثا ى اوع و اقاو بلا ى اوع 2( 

Saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong berbuat dosa dan permusuhan (QS.Al-Maidah: 2).

Sabda Rasulullah SAW

مم و ل خا صا (ربلا اور)

Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR.Bukari)

Page 16: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 16/40

Sabda Rasulullah

(ذمو وا ا اور) يب ح ع لو ي ح ل م م سيل 

Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi mudadan tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi).

Sabda Rasulullah

ص كلذ ه م ج  

“Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah caramenolongnya”

b. Tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat(jama’ah)

(روا ميذ)  وي لجعة ذ ذ الر

Kamu harus hidup dalam jama’ah siapa saja yang mengasingkan diridari jama’ah, dia akan menyendiri masuk ke dalam api neraka (HR. Tirmizi).

c. Waspada dan menjaga keselamatan bersama

Allah berfirman

 ).)25اف  :وقا ة صيب الذ ا م خة

Takutlah kamu kepada fitnah yang tidak hanya menimpa kepadaorang yang zalim saja (QS. al-Anfal: 25)

Allah SWT berfirman

بصل او ل ااو  :صعلا)3(

Saling menasehatilah tentang kebenaran dan saling menasehatilahdengan kesabaran (al-Ashr: 3)

Sabda Rasulullah SAW

(روا البر) إا اص احد اخ ليص له

 Jika kamu dimintai nasehat oleh salah seorang saudaramu, makaberikanlah nasehatmu kepadanya (HR. Bukhari)

Sabda Rasulullah SAW:

م يلا ةمو هللو هلو :ق :ق ؟ل ئ ةيصلا دلا

 Agama itu nasehat, kemudian ditanyakan kepada beliau, bagi siapanasehat itu? Rasulullah menjawab: bagi Allah, bagi kitab-kitabnya, bagirasulnya, bagi para pemimpin muslim, dan jama’ah pada umumnya(HR. Muslim)

d. Berlomba mencapai kebaikan

Page 17: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 17/40

Allah SWT berfirman

:قبلا) … ايلا اقب 146( 

Dan saling berlombalah kamu untuk berbuat kebaikan di mana kamuberada (QS. al-Baqarah: 146)

Sabda Rasulullah SAW

لا اور) ح لا لخو ةلا ةئيلا باو ت م يح ا ا(ذملاو 

Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, daniringilah selalu perbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat terhapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan selalubersikap ikhlas (terpuji). (HR. Hakim dan Tarmizi).

e. Tidak boleh mencela dan menghina

Allah SWT berfirmanم ايخ ا نا ى م اما ذلا  

م ء و فا او و م ايخ نا ى ء او و ا سئ قل ).)11الجا  :وم ل ولئك النالف عد ان

Wahai umat yang beriman, janganlah hendaknya terjadi suatu kaummenghina kaum yang lainnya, boleh jadi yang dihina ternyata lebihbaik keadaannya daripada yang menghina. Demikian juga janganlah para wanita itu menghina kelompok wanita yang lainnya, karena boleh jadi wanita yang dicela itu lebih baik dari yang mencela. Janganlah

saling mencerca dan janganlah berolok-olok dengan sebutan-sebutan yang jelek. Seburuk-buruk sebutan fasik sesudah orang itu beriman (al-Hujurat: 11).

f. Menepati janji

Firman Allah SWT:

قعل اوا اما ذلا   :دلا)1(

Wahai umat yang beriman, penuhilah selalu janji-janjimu (QS. al-Maidah: 1)

Firman Allah SWT:

 )177البق  :والن عد إا دوا

Dan orang-orang yang selalu menyempurnakan janji-janjinya, jika iamembuat perjanjian (QS. al-Baqarah: 177)

g. Bersikap adil

Allah SWT berfirman:

Page 18: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 18/40

قل ر ما   :قبلا)29( 

Katakanlah: telah memerintahkan Tuhanku agar berbuat adil (QS. al-A’raf: 29)

Allah SWT berfirman:

  الذ اما ا امي داء لق و جم ن ى ا عدلا ادلا:دلا) نع يبخ ا نا قل ا 8.(

Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yanglurus karena Allah dan menjadi saksi, dan janganlah kebencian atassuatu kaum menyebabkan kamu tidak adil. Berlaku adilah kamu,karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian). Bertakwalahkamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahuiterhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8).

Allah SWT berfirman:

يجلا او عل مو فعلا ذخ :اا)199( Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulan dengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka). (QS. al-A’raf: 199)

Sabda Rasulullah SAW:

ح لا لخو ةلا ةئيلا باو ت م يح ا ا لا اور)(ذملاو 

Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, daniringilah selalu perbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat 

terhapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan selalubersikap ikhlas (terpuji) (HR. al-Hakim dan Tirmizi).

h. Tidak boleh bermusuh-musuhan

Rasulullah SAW bersabda:و اود :و هي ا ى ا ر : ه ا ىر ىا

اخا ا دب او اش و و اج و اضغب  .(هي فم)Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; janganlahkamu saling mendengki, saling membenci, saling mencari kesalahan yang lain, saling mengumpat dan jangan pula saling menipu. Tetapi jadilah kam hamba-hamba Allah penuh persaudaraan (HR. Bukhari dan

Muslim).

Sabda Rasulullah SAWف هلو ل لا ب  (مو ر اور) 

Mencerca seorang muslim adalah fasiq, dan membunuh seorangmuslim adalah kufur (HR. Bukhri dan Muslim)

Sabda Rasulullah SAW:

Page 19: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 19/40

مم و ل خا صا (ربلا اور)

Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR.Bukhari).

Sabda Rasulullah:

يب ح ع لو ي ح ل م م سيل  .(ذيمو وا ا اور)Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi mudadan tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi)

Sabda Rasulullah:

ص كلذ ه م ج  

Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah caramenolongnya.

Sabda Rasulullah:

(وا ا اور) هل ذ و ه لا خا لا 

Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya, karena itu tidak menganiaya saudaranya, tidak merendahkan derajatnya dan tidak menanggapinya sepele dan hina (HR. Abu Daud).

i. Tidak boleh bermarahan.

Rasulullah SAW bersabda:

ث خا ج نا ل  

Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya (sesamamuslim) lebih dari tiga hari (HR. Bukari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi,Muwatha’ dan Ahmad).

Allah SWT berfirman:

  الذ اما ا امي داء لق و ج م ن ى ا عدلا ادلا))8الد  :ا لق ان ا خي عن

Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yanglurus karena Allah dan menjadi saksi dan janganlah kebencian atas

suatu kaum menyebabkan kamu tidak adil. Berlaku adillah kamu,karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian). Bertakwalahkamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahuiterhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8).

Allah SWT berfirman:

يجلا او عل مو فعلا ذخ  :اا)199.( 

Page 20: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 20/40

Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulan dengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka).

Karena itu masyarakat Minangkabau yang beradat dan beragamaselalu dalam hidupnya diingatkan untuk mengenang hidup sebelum

mati dan hidup sesudah hidup ini (dibalik mati) itu. Sesuai dengan

peringatan Ilahi.

¼çms9 ×M»t7Ée)yèãB  .`ÏiB  Èû÷üt/  Ïm÷ y t  ô`ÏBur  ¾ÏmÏÿù=yz

¼çmtRqÝàxÿøts   ô`ÏB  Ì øBr&  «!$#  3  cÎ)  © !$#  w  ç Éi tóã  $tB

BQöqs)Î/  4Ó®Lym  (#rçÉitóã  $tB  öNÍkŦàÿRr'Î/  3  !#s Î)ur

y # u r&  ª!$#  5Qöqs)Î/  #[äþqß   xsù  ¨ttB  ¼çms9  4  $tBur  Oßgs9

`ÏiB ¾ÏmÏRrß `ÏB @A#ur“ bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

 Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila

 Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang

dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Dia.”  (QS.13, Ar Ra’du : 11).

Satu konsepsi tata cara hidup, sistem sosial dalam "iklim adat

basandi syara' syara' basandi Kitabullah", dalam rangka pembinan

negara dan bangsa keseluruhannya, semata untuk melaksanakan

Firman Ilahi;

Æ÷tGö/$#ur !$yJ Ïù  9 t #? uä ª!$# u # ¤ !$ $# notÅzFy$# ( wur

[Ys?  y7t7 ÅÁtR  ÆÏB  $u÷R 9$#  (  `Å¡ômr&ur  !$yJ2  z`|¡ômr&

ª!$# øs9Î) ( wur Æ÷ö7s? y $ |¡xÿø9$#  Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ)  © !$#

w  =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# "Berbuat baiklah kamu (kepada sesama makhluk) sebagaimana Allah berbuat 

baik terhadapmu sendiri (yakni berbuat baik tanpa harapkan balasan). (QS.28, Al

Qashash : 77)

Kekuatan moral yang dimiliki, ialah menanamkan "nawaitu" dalam

diri anak nagari,

Page 21: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 21/40

“Latiak-latiak tabang ka Pinang, Hinggok di Pinang duo-duo,

Satitiak aie dalam piriang, Sinan bamain ikan rayo.” 

Ketahuilah bahwa ni’mat Allah, sangat banyak.

bÎ)ur  (#rãès?  spyJ÷èÏR  «!$#  w  !$ydqÝÁøtéB  3  cÎ)  © !$#Öqàÿtós9 ÒOÏm§

“Dan jika kamu menghitung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak dapat 

menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi

maha Penyayang” (QS.16, An Nahl : 18).

Hukum Islam menghendaki keseimbangan antara perkembangan

hidup rohani dan perkembangan jasmani ; "Sesungguhnya jiwamu

(rohani-mu) berhak atas kamu (supaya kamu pelihara) dan badanmu

(jasmanimu) pun berhak atasmu supaya kamu pelihara" (Hadist).

Keseimbangan tampak jelas dalam menjaga kemakmuran di ranah

ini, “Rumah gadang gajah maharam, Lumbuang baririk di halaman,

Rangkiang tujuah sajaja, Sabuah si bayau-bayau, Panenggang anak 

dagang lalu, Sabuah si Tinjau lauik, Birawati lumbuang nan banyak,

Makanan anak kamanakan. Manjilih ditapi aie, Mardeso di paruik 

kanyang.

Hal ini seiring dengan bimbingan hadist Rasul SAW, "Berbuatlah

untuk hidup akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok dan

berbuatlah untuk hidup duniamu, seolah-olah akan hidup selama-lamanya" (Hadist).

Dianjurkan, jangan tetap tinggal terkurung dalam lingkungan yang

kecil.1 

Diajarkan, bahwa Allah SWT telah menjadikan bumi mudah untuk

digunakan. Maka, berjalanlah di atas permukaan bumi, makanlah dari

rezekiNya, kepadaNya lah tempat kamu kembali.

)#rãϱtFR$$sù  Îû  ÇÚöF{$#  (#qäótGö/$#ur  `ÏB  È@ôÒsù  «!$#

(#rãä.ø$#ur  © !$# #ZÏWx. ö/ä3¯=yè©9 tbqßsÎ=øÿè? "Maka berpencarlah kamu di atas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di

samping itu) banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapai kejayaan".

(QS.62, Al Jumu'ah : 10).

Karatau madang dihulu babuah babungo balun. Marantau buyuang

dahulu dirumah paguno balun. Ditanamkan pentingnya kehati-hatian

Page 22: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 22/40

“Ingek sa-balun kanai, Kulimek sa-balun abih, Ingek-ingek nan ka-pai,

 Agak-agak nan ka-tingga”.

Agama Islam membangkitkan kesadaran kepada ruang dan waktu

(space and time consciousness), kepada peredaran bumi, bulan dan

matahari, yang menyebabkan pertukaran malam dan siang, danpertukaran musim, yang memudahkan perhitungan bulan dan tahun.

Menyia-nyiakan waktu, dengan pasti akan merugi. Maka,

kehidupan mesti diisi dengan amal berguna.2 

$uZù=yèy_ur @ø©9$# $U $ t7Ï9 -- $uZù=yèy_ur u $ pk¨]9$#

$V©$yètB 

”  dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk 

mencari penghidupan ” (QS.78, An Naba' : 10-11).

Malam itu disebut sebagai pakaian, karena malam itu gelap

menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.

 Jangan melewati batas, dan berlebihan. Jangan boros.

ûÓÍ_t6»t  tPy # uä  (#räè{  ö/ä3tGt^Π yZÏã  Èe@ä.

7Éfó¡tB  (#qè=à2ur  (#qç/uõ°$#ur  wur  (#þqèùÎô£è@  4  ¼çm¯RÎ)

w =Ïtä tûüÏùÎô£ßJø9$# 

"Wahai Bani Adam, ailah perhiasanmu, pada tiap-tiap (kamu pergi) ke masjid 

(melakukan ibadah); dan makanlah dan minumlah, dan jangan melampaui batas;

sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (QS..7, AlA'raf : 31)

Manusia diharuskan berusaha membanting tulang dan memeras

otak, untuk mengambil sebanyak-banyak faedah dari alam

sekelilingnya, dan menikmatinya sambil mensyukurinya. Tuntutan

syar’i (syarak mangato adaik mamakai) adalah, beribadah kepada

Ilahi.

A. PENGERTIAN ‘URF DAN ‘ADAT

Ahli fiqh telah lama merangkum di dalam kajian mereka, pembahasan

tentang tradisi manusia dan posisinya dalam syari’at Islam. Istilah yang mereka

pergunakan untuk itu berkisar anatara ‘urf  dan ‘adat. Dua term itu dianggap

memiliki makna yang sama dalam pemahaman sebagian fuqaha’ , namun ada yang

melihatnya sebagai dua kata yang berbeda.

Page 23: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 23/40

 Terlepas dari perbedaan pendapat dalam melihat makna kata ‘urf dan ‘adat,

Ahli fiqh telah merumuskan definisi ‘urf  dalam posisinya sebagai suatu alternatif 

dalil dalam melahirkan hukum Islam. Majlis Majma’ al-Fiqh al-Islamiy mendefinisikan

‘urf 

 

Segala yang dibiasakan oleh manusia dan mereka jadikan sebagai cara kehidupan

baik dalam bentuk ucapan, tindakan maupun sesuatu yang mesti ditinggalkan,

dimana adakalanya dipandang benar oleh syara’ dan adakalanya dipandang tidak 

benar. 

Dari definisi di atas, dapat difahami bahwa ‘urf  atau yang dikenal olehmasyarakat sebagai adat bukan hanya sekedar pepatah atau peribahasa. Dalam

tinjauan hukum Islam, adat yang dipandang sebagai adat bukan hanya dalam

tataran filosofis. Namun Fiqh Islam melihatnya dalam suatu keutuhan tradisi baik

dari sisi falsafah maupun dari sisi penerapan falsafah itu.

Klasifikasi mu’tabar  dan ghairu mu’tabar  atau shahih dan fasid  yang telah

digariskan oleh fuqaha` berdasarkan petunjuk Al-Qur̀ an dan Sunnah Rasulullah

saw, menjadi landasan kuat dalam menilai adat apapun yang ditemukan dalam

masyarakat muslim tanpa mempersoalkan apakah kemunculan adat itu setelah

diterimanya hidayah Islam atau belum.

Adat yang dipandang tidak benar dalam syari’at Islam merupakan sesuatu

yang harus ditinggalkan seorang muslim sebagai konsekwensi kebenaran

syahadatnya. Apabila seorang muslim berkeberatan meninggikan ketentuan Allah

swt dari segala ciptaan nenek moyang yang diwarisinya secara turun temurun,

tentu keyakinannya akan kesempurnaan Allah swt dan kesempurnaan syari’at yang

diturunkannya menjadi ternoda.

B. ADAT MINANGKABAU

Masyarakat Minangkabau dengan segala kelapangan berfikirnya, sangat

Page 24: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 24/40

sangat mengerti dengan adat sebagaimana penjelasan di atas. Suatu langkah awal

telah dicanangkan melalui semboyan   Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi

Kitabullah. Syara’ Mangato Adat Mamakai. Ini merupakan pernyataan tulus

masyarakat Minang untuk menerima Islam secara utuh(Kaffah).

Langkah awal yang baik apabila tidak dilanjutkan, tentu hanya akan menjadi

kebanggaan kenangan. Dan tidak jarang dijumpai langkah awal dianggap sebagai

langkah akhir. Pencanangan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Syara’

Mangato Adat Mamakai merupakan landasan perjuangan bersama masyarakat

Minang dalam memasuki Islam secara kaffah. Kenyataan seperti di atas perlu

disadari dan tidak ada lagi dari masyarakat minang yang menganggap ini

merupakan akhir dari suatu proses ketundukan kepada Allah.

Kata adat berasal dari bahasa Sangskerta, dibentuk dari kata “a” dan “dato”.

“ A” artinya tidak. “Dato” artinya sesuatu yang bersifat kebendaan. Jadi “adat ” pada

hakikatnya adalah segala sesuatu yang tidak bersifat kebendaan. Hal ini merupakan

lanjutan dari kesempurnaan hidup, di mana nilai kehidupan tidak terpaku kepada

nilai-nilai benda atau kekayaan yang dimiliki.

Menurut latar belakang sejarahnya, kesadaran tentang adat muncul

semasa masyarakat hidup makmur, penduduk sedikit sedangkan kekayaan

alam berlimpah ruah. Pada saat itu manusia sampai kepada kesadaran akan

adat, yakni kesadaran bahwa nilai sesuatu bukan diukur dengan benda.

Selagi manusia masih diperhamba harta-benda, pada saat itu pula manusia

dapat dikatakan belum beradat.

Adat Minangkabau terbentuk sejak orang Minang mengenal pandangan

hidup yang berpangkal pada budi. Budi dihayati berdasarkan pengamatan

yang berguru kepada alam takambang, artinya berdasarkan ketentuan-

ketentuan yang nyata yang terlihat pada alam semesta. Alam memberi

contoh dan inspirasi kepada umat manusia tentang budi, yang ikhlas

memberi tanpa mengharap balas. Matahari dan bulan misalnya, memberi

contoh dalam menerangi alam, tanpa mengharap balasan dari manusia atas

nikmat terang yang diberikannya.

Page 25: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 25/40

Bagi orang Minangkabau, adat adalah sebagian dari jiwanya. Segala

perbuatan baik harus disertai dengan kata-kata adat; berkata beradat,

duduk beradat, berjalan beradat, makan-minum beradat dan bergaul

beradat. Mereka yang tidak mengindahkannya, dikatakan tidak beradat.

Di Minangkabau, adat itu awalnya tunggal. Tetapi mengingat terjadi

perkembangan di tengah masyarakat, maka untuk meresponi

perkembangan tersebut adat yang tunggal itu dikembangkan menjadi

empat, yakni : Adat Nan Sabana Adat, Adat nan Diadatkan, Adat nan

 Teradat, dan Adat-istiadat.

Pertama, Adat Nan Sabana Adat, adalah aturan pokok dan falsafah yang

mendasari kehidupan suku Minang yang berlaku turun temurun tanpa terpengaruhtempat, waktu dan keadaan sebagaimana dikiaskan dalam kata-kata adat: Nan tak 

lakang oleh panas, Nan tak lapuk oleh hujan. Di antara Adat nan sabana Adat 

tersebut adalah aturan Syara’ (agama Islam), berdasarkan al-Qur’an al Karim dan

hadits Nabi saw., serta hukum adat yang dilegitimasi oleh hukum Islam atau hukum

Islam yang dalam pelaksanaannya mengikuti keadaan dan perkembangan

kehidupan masyarakat. Dari sumber-sumber inilah diambil prinsip adat, yang

dikenal dengan ungkapan Adat bersendi Syara’, Syara’ bersendi Kitabullah.

Dalam perkembangan pengamalan prinsip tersebut, muncul pepatah

mengiringinya: Syara’ mengata, adat memakai, artinya landasan suatu pekerjaan

itu diambilkan dari syara’, dari Al-Qur’an dan Sunnah. Lalu dipakai atau

dibudayakan di tengah masyarakat menurut ketentuan adat. Dalam pemaparan

Syara’ dan Adat kepada masyarakat, dikenal ungkapan, Syara’ bertelanjang, adat 

bersesamping, maksudnya: apa yang dikatakan oleh Syara’ bersifat tegas dan

terang, akan tetapi setelah diamalkan dalam bentuk adat, ia diatur dalam prosedur

sebaik-baiknya. Sedangkan dalam upaya pembudayaannya dikenal pepatah,  Adat  yang kawi, Syara’ yang lazim, maksudnya, adat tidaklah berdiri kokoh kalau tidak

di-kawi-kan (berasal dari kata qawwiyun = kuat). Syara’ tidak akan berjalan kalau

tidak dilazimkan (diwajibkan).

Perlu dicatat bahwa   Adat bersendi Syara’, Syarak bersendi Kitabullah ini

Page 26: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 26/40

adalah merupakan   periode ketiga dalam hubungan adat dan agama Islam di

Minangkabau, yakni setelah terjadi Perjanjian Bukit Marapalam (sekitar l833)

mengakhiri perseteruan antara kaum Paderi dengan kaum Adat.

Pada   periode pertama, menurut Amir Syarifuddin, adat dan hukum Islamberjalan sendiri-sendiri dalam batasan yang tidak saling mempengaruhi, yang

dimunculkan dalam pepatah adat,   Adat bersendi Alur dan Patut, dan Syara’ 

bersendi Dalil. Hal ini terjadi pada masa awal Islam di Minangkabau, di mana

dominasi adat begitu kuat dan Islam belum lagi masuk dalam sistem masyarakat.

Periode Kedua, adalah periode adat dan Islam telah masuk dalam sistem

sosial masyarakat, namun pengaruh Islam belum kuat. Pada waktu ini nilai-nilai

moral yang dibawa Islam sejalan dengan adat Minangkabau, sehingga melahirkanpepatah adat,   Adat bersendi Syara’, Syara’ bersendi Adat. Baru pada Periode

Ketiga, setelah perjanjian Bukit Marapalam, ditetapkan   Adat bersendi Syara’,

Syarak bersendi Kitabullah.

Kedua, Adat nan Diadatkan, adalah  hukum-hukum adat yang diterima

dari Datuk Katumanggungan dan Datuk Parpatih nan Sabatang, yang pokoknya

adalah : Cupak nan dua, Kato nan empat, Nagari nan empat dan Undang-undang

nan empat. Adapun yang dimaksud Cupak nan dua, adalah cupak usali dan cupak

buatan, (lebih lanjut tentang Cupak nan duo, lihat entri Cupak ).

Kato Nan Empat  disebut juga Kato Adat, yaitu: Kato Pusako, Kato Mufakat,

Kato Dahulu ditepati dan Kato Kemudian Kato dicari. Yang dikatakan Kato Pusako,

adalah : Kato Rajo malimpahkan, kato panghulu manyalasaikan, kato malim kato

hakekat, kato manti kato manghubung, kato dubalang kato mandareh, kato rang

banyak kato babaluak  (Kata raja Kata mendelegasikan, Kata penghulu Kata untuk

menyelesaikan masalah, Kata alim-ulama Kata hikmah, Kata manti Kata

menghubungkan, Kata dubalang bernada keras, Kata orang banyak beragampendapat).

Selanjutnya Kato Dahulu ditepati, artinya suatu kata yang sudah disepakati

harus ditepati. Kato kemudian Kato dicari, adalah sesuatu yang belum ada

permufakatannya, atau telah ada kemufakatannya, tapi tidak cocok lagi dengan

Page 27: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 27/40

kondisi yang berkembang, lalu dicarikan kemufakatan baru.

Nagari nan Empat : pertama dusun, kedua taratak , ketiga koto, keempat

nagari. Sedangkan Undang-ndang nan Empat adalah ; Undang-Undang Nagari,

Undang-Undang dalam Nagari, Undang-Undang Orang Luhak dan Undang-Undang

nan Dua Puluh.

Undang-Undang Nagari, pada prinsipnya memuat dasar-dasar kekeluargaan

dan persyaratan suatu nagari sehingga dianggap syah ia menjadi nagari. Menurut

Datuk Sangguno Dirajo, nagari sekurang-kurangnya harus memiliki lima syarat:

1.Balabuah, jalan tempat orang keluar masuk dalam negari,

2.Batapian, tempat penduduk mengambil air, mandi dan buang air,

3.Babalai, tempat penghulu duduk dan memperkatakan adat,

4.Bamusajik , tempat orang bersidang Jumat dalam negari menurut

syara’,

5.Bagalanggang, suatu tanah lapang pamedanan yang dijadikan oleh

anak negari, tempat berkumpul pagi dan petang.

Undang-Undang dalam nagari, merupakan etika perhubungan anak dalam

nagari, yang terangkum dalam untaian kata-kata adat berikut:

Salah cencang memberi pampas, salah bunuh memberi diat, salah makan

memuntahkan, Salah ambil mengembalikan, salah kepada Allah minta taubat, gawa

mengubah, cabul membuang, adil yang dipakai, berbenturan berbayaran,

bersalahan yang berpatut, gaib berkalam Allah, berebut diketengahkan, suarang

diagih sekutu dibelah, mengambil mengembalikan, meminjam mengantarkan,

utang dibayar piutang diteriama, jauh berhimbauan dekat bertarikan.

Adapun Undang-undang luhak adalah merupakan pakai segala raja dan

penghulu di alam Minangkabau, yang terangkum dalam kata-kata adat

berikut:

Luhak yang perpenghulu, rantau yang mempunyai raja, tegak yang tidak 

tersundak,

Page 28: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 28/40

Melenggang yang tidak terpampas, terbujur lalu terbelintang patah, begitu

 per-

mainan segala penghulu

Sedangkan Undang-Undang nan Dua Puluh, diklasifikasikan atas dua

bagian, yakni: Undang-Undang nan Delapan untuk menyatakan

perbuatan kejahatan, dan Undang-Undang nan Dua Belas untuk

menyatakan tanda bukti melanggar undang-undang. Yang termasuk

Undang-undang yang delapan adalah:

l. Tikam–bunuh (menikam dengan senjata tajam hingga melukai,bunuh mengakibatkan korban mati)

2. Upas–racun (upas memberi racun tapi tidak mati, racun mengakibatkanmati).

3. Samun–sakar (samun mengambil barang orang dengan kekerasan, tapi

tidak membunuh. Sakar, merampas dengan membunuh korban)

4. Siar–bakar (membakar ladang, rumah tidak hangus semua, bakar sampai

hangus semua)

5. Maling–curi (maling, mengambil barang di rumah orang malam hari, curi

mengambil barang orang siang hari)

6. Rebut–rampas (rebut mengambil barang orang dengan menariknya secara

kekerasan. Rampas mengambil barang orang dengan menodong / bahkan

membunuhnya)

7. Dago–dagi (dago membantah adat yang biasa, dagi membatah adatyang kawi sampai membuat kekacauan)

8. Sumbang–salah (Sumbang, perbuatan yang menyalahi pandangan umum,

umpanya berduaan perempuan dengan laki-laki. Salah, perbuatan

berduaan dengan perempuan yang melangar adat / agama, umpamanya

tertangkap berzina).

Selanjutnya Undang-undang Dua Belas dibagi dua. Undang-undang Pertama,

Menjadi induk bagi yang kedua. Bagian pertama ialah: (1) Terlelah terkejar, (2)

 Tercencang teretas, (3) Terlecut terpukul, (4) Putus tali, (5) Tambang ciak, (6)

Enggang lalu antah jatuh, itulah tanda bukti namanya.

Page 29: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 29/40

Bagian kedua ialah: (1) Siang bersuluh matahari, Bergelanggang mata orang

banyak, (2) Berjalan bergegas-gegas, (3) Pulang-pergi berbasah-basah, (4)

Menjual murah-murah, (5) Dibawa pikat dibawa langau (lalat), (6) Terbayang

tertebar, cenderung mata orang dalam negeri, semuanya adalah tanda bukti.

Barang siapa melalui atau melanggar pekerjaan demikian; “aniaya” namanya.

Sedangkan yang dilalui atau yang terlanggar “teraniaya” namanya. Orang

yang menganiaya itu menjadi lawan orang banyak dalam negeri.

Ketiga, Adat nan Teradatkan, Adalah kebiasaan yang boleh ditambah atau

dikurangi, dan boleh juga ditinggalkan, jadi dapat berubah-ubah berdasarkan

permufakatan para penghulu dalam suatu suku atau nagari atau suatu luhak.

Karena itu bisa terjadi lain nagari lain adatnya, lain padang lain belalangnya,lain lubuk lain ikannya. Di sinilah berlaku ungkapan, cupak nan sapanjang

batuang, adat nan salingka nagari. Bagi mereka yang pindah nagari atau

merantau, berlaku ketentuan : di mana sumur digali di situ ranting dipatahkan,

di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung, di mana negeri dihuni di sana

adat dipakai

Contoh lain nagari lain adatnya : ada beberapa suku yang anggotanya tidak

boleh kawin-mengawini, seperti suku Jambak, Patapang, Sumpu dan Kuti

Anyie, tidak boleh kawin dengan salah satu suku yang empat itu. Jika orang-

orang suku itu akan kawin, harus di luar suku yang empat tersebut. Sebaliknya

ada pula orang dalam satu suku boleh saling kawin-mengawini, seperti orang

suku Sumagek, boleh kawin dengan orang sama-sama suku Sumagek. Namun

dalam hal-hal yang menyangkut dengan penghulu dan pewarisan, berlaku nan

sabana adat. Oleh sebab itu Adat nan Teradatkan tidak boleh berlawanan

dengan Nan sabana Adat.

Keempat, Adat Istiadat,  adalah suatu kelaziman dalam suatu nagari, baik

antara sesama masyarakat, antara orang perorang, di mana orang yang

berhak meminta akan haknya, seperti : alam diperintah raja, Agama diperintah

malin, nagari di perintah penghulu. Kampung diperintah tua kampung, rumah

Page 30: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 30/40

diperintah mamak, isteri seperintah suami. Tegasnya, memberikan legitimasi

kepada orang sesuai dengan fungsi dan keberadaannya masing-masing.

Semua harus sesuai prosudur dan pembahagian kerjanya, namun

tetap dalam suatu kerangka kerjasama yang utuh. Inilah suatu prinsipyang sangat membantu orang Minang bisa menerima keadaan sosial

politik yang berkembang, karena adat-istiadat yang sudah menjadi

kultur baginya telah menempatkan orang sesuai fungsi dan posisinya

masing.

Adat istiadat merupakan satu sistem sosial kemasyarakatan yang

dikembangkan sesuai dengan masa, tempat dan aturan sosial yang berlaku di

zamannya, ia tidak tetap seperti itu saja dari masa ke masa. Sebagaimana

kata pepatah: “Sekali aie gadang, sekali tapian baralih. Sakali musim batuka,

sakali caro baganti” ( Sekali air besar/banjir/meluap, sekali tepian beranjak/

bergeser. Sekali musim bertukar, sekali cara berganti). Dapat juga dikatakan

Adat Istiadat itu adalah kreasi budaya masyarakat Minang yang dapat berubah

sesuai keadaan dan tempat serta perkembangan yang terjadi, namun

semuanya dalam batasan Adat nan Sabana Adat.

A. ADAT BASANDI SYARAK 

Adat bagi masyarakat telah terbentuk sejak orang Minang

mengenal dirinya dalam bentukan masyarakat, yang dimulai dari

Taratak, Koto dan Nagari. Adat pada tahap awal ini disandarkan

atau didasarkan pada apa yang disebut “adat berdasarkan alur dan

 patut ”, alur bersandarkan patut dan mungkin”. “ Alur ” artinya jalan

yang benar, “Patut dan mungkin” artinya yang layak, senonoh,

baik, pantas, selaras. “Patut ” merupakan perkiraan keadaan

( etimasi ) pertimbangan rasa dan daya pikir atau nalar.

Berkelindannya adat dengan agama Islam telah berlangsung sejak

Islam itu menjadi pegangan hidup bagi orang minang disamping

adatnya sendiri. Sejalannya dua pandangan hidup ini sangat

Page 31: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 31/40

munkin sekali terjadi, karena Islam sebagi ajaran yang sempurna

membawa tatanan tentang apa yang harus diyakini oleh

pemeluknya yang disebut aqidah dan tatanan yang harus dilakukan

(diamalkan) yang disebut dengan syari’ah atau syara’. Yang

berhubungan dengan aqidah, khususnya masalah ketuhanan tidak

 jelas ujudnya dalam adat Minangkabau, hanya sekadar falsafah

alam nyata saja. Tidak ditemukan bagaimana ajaran adat minang

tentang kehidupan setelah kematian atau kehidupan alam akhirat.

Maka dalam pepatah adat disebutkan: Si Amat mandi ke luhak,Luak 

 perigi paga bilah, Bilah bapilah kasadonyo,Adat basandi syara’ 

Syara’ basandi kitabulallah,Sanda manyanda kaduonyo. Pinang

masak bungo bakarang , Timpo-batimpo saleronyo, Jatuh baserak 

daun sungkai,Tiang tagak sandi datang, Kokoh mangokoh

kaduonyo, Adat jo syara’ takkan bacarai.

Prinsipnya ajaran adat lebih memberikan panduan pada tatanan

bagaimana orang harus menjalani kehidupan dialam nyata ini.

Ajaran adat Minangkabau lebih memberikan bimbingan tentang

moralitas bagi masyarakatnya. Seperti yang dapat dipahami dari

pepatah adat: Gajah mati meninggakan gading, Harimau mati

maninggakan balang, Manusia mati maninggakan jaso.

Disamping itu ajaran Islam yang bersifat kemasyarakatan banyak

sekali sesuai dengan semangat adat Minang, maka tidak perlu

adanya perseteruan antara adat dan agama sebagai contoh dapat

ditemukan pada pepatah adat : Ado kato mandaki, koto manurun,

kato malereang, kato mandata. Artinya ada kata yang mesti

ditempatkan pada kondisi siapa lawan bicara, jika dengan anak

kecil disebut kata menurun, mestilah dengan cara lemah lembut,

sedangkan dengan orang lebih besar kato mandaki haruslah

dengan penuh hormat dan sopan santun, dengan orang yang sama

besar mak disebut kata mendatar artinya saling menghargai, kata

Page 32: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 32/40

melereng adalah bahasa sindiran bagi orang yang hubungan

kekerabatan dalam bentuk ipar-bisan.

Ajaran adat basyandi syarak pada hakikatnya dirumuskan dalam

satu sistem yang mudah, sederhana namun memiliki makna yangdalam mendasar. Sistem itu diungkap dalam satu konvensi

(kesepakatan umum) yang dikenal dengan tahu di Nan Ampek,

yaitu:

1. Adat terdiri atas empat jenis:

a. Adat nan sabana adat (Prinsip dasar adat, yaitu

Ajarah Islam)

 b. Adat nan diadatkan (Pelaksanaan adat hasil

kesepakatan)

c. Adat nan teradat (kebiasaan yang berlaku

daaerah setempat)

d. Adat istiadat (sistim seni, budaya dan

peradaban)

2. Nagari terdiri atas empat dasar:

a.  Taratak ( lingkungan yang dihuni satu keluarga

sa-paruik)

 b. Dusun( lingkungan yang dihuni satu keluarga

sa-jurai)

c. Koto ( lingkungan yang dihuni satu suku)

d. Nagari ( lingkungan yang dihuni beberapasuku)

3. Kato-kato adat sebagai dasar hukum adat ada empat macam:

a. Kato pusako (konsep dasar adat Minangkabau

yang ada dalam bahasa)

Page 33: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 33/40

 b. Kato mufakat (keputusan yang diambil dalam

satu permusyawaratan)

c. Kato dahulu patapati (janji yang sudah

disetujui harus dipenuhi)

d. Kato kamudian kato bacari (perubahan harus disepakati

bersama)

4. Undang-undang terdiri atas empat macam:

a. Undang-undang luhak (peraturan mengikat

seluruh alam Minangkabau)

 b. Undang-undang nagari (perauran pokok tentang seluruh

nagari)

c. Undang-undang dalam nagari (paraturan pada nagari

tertentu)

d. Undang-undang Duo Puluah( peraturan pidana adat)

5. Hukum adat ada empat macam:

a. Hukum ilmu ( hukum berdasarkan fakta ilmiah dan

alamiah)

 b. Hukum bainah (hukum yang dtegakkan berdasarkan

sumpah)

c. Hukum kurenah(hukum yang ditetapkan berdasarkan

indikasi)

d. Hukum perdamaian (hukum yang didasarkan peramaian)

6. Cupak terdiri atas empat macam:

a. Cupak asli (usali)

 b. Cupak buatan

c. Cupak tiruan

Page 34: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 34/40

d. Cupak nan piawai.

7. Asal suku di Minangkabau ada empat:

a. Bodi

 b. Caniago

c. Koto

d. Piliang.

8. Hakikat ajaran adat Minangkabau ada empat macam:

a. Raso

 b. Pariso

c. Malu

d. Sopan

9. Sifat seorang pimpinan dalam adat Minangkabau empat macam:

a. Bana

 b. Cadiak

c. Dipercaya lahir batin

d. Pandai bicara.

10. Tugas pimpinan dalam masyarakat ada empat macam:

a. Manuruik alua nan lurui

 b. Manuruik jalan nan pasa

c. Mamaliharo anak-kamanakan

d. Mempunyai tangan/memelihara harta pusaka.

11. Larangan bagi pimpinan ada empat macam:

a. Mamakai cabua sio-sio

 b. Maninggakan siddiq dan tabliq

Page 35: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 35/40

c. Mahariak mahantam tanah

d. Bataratak bakato asiang.

12. Ilmu terdiri atas empat macam:

a.  Tahu pada diri

 b.  Tahu pada orang

c.  Tahu pada alam

d.  Tahu pada Allah SWT.

13. Paham terdiri atas empat macam:

a. Wakatu bungo kambang

 b. Wakatu angin lunak

c. Wakatu parantaraan

d. Wakatu tampek tumbuah.

14. Asal kebenaran ada empat macam:

a. Dari dalil kato Allah

 b. Dari hadits kato Nabi

c. Dari kato pusako

d. Dari kato mufakat.

15. Penerbitan kebenaran/cara berpikir ada empat macam:

a. Pikia palito hati

 b. Nanang ulu bicaro

c. Aniang saribu aka

d. Sabar bana mandatang.

16. Yang menjauhkan sifat kebenaran ada empat macam:

a. Dek takuik sarato malu

Page 36: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 36/40

 b. Dek kasiah sarato sayang

c. Dek labo sarato rugi

d. Dek puji sarato sanjuang.

17. Yang menghilangkan kebenaran ada empat macam:

a. Dek banyak kato-kato

 b. Dek kurenah kato-kato

c. Dek simanih kato-kato

d. Dek lengah kato-kato.

18. Jalan yang akan dilalui dalam pergaulan ada empat macam:

a.  Jalan mandata

 b.  Jalan mandaki

c.  Jalan manurun

d.  Jalan malereang.

19. Jalan dunia menurut adat Minangkabau ada empat macam:

a. Ba-adat

 b. Balimbago

c. Bacupak

d. Bagantang.

20. Jalan untuk mencapai akhirat yang baik ada empat macam:

a. Beriman

 b. Bertauhid

c. Islam

d. Berma’rifat.

e.

Page 37: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 37/40

D. POKOK-POKOK ADAT

1. Makna Adat

2. Nilai-Nilai dasar ABS-SBK.

3. Empirik (Alam Takambang Jadi Guru).

4. Egaliter.( Di dahulukan salangkah).

1. 5.Musyawarah.

2. (Bulek kato jo mufakat)).

5. Kekerabatan (Materilinial/garis ibu).

6. Komunal.( Duduk surang basampik).

7. Fungsional (Nan Buto Pahambuih lasung).

8. Etika Sosial (Batanyo Lapeh Arak).

9. Arif bijaksana (Alun takilek dan taraso).10.Piawai(Kato Bajawek Gayung Basambuik).

11.Silogisme (Lantai ditembak hidung kanai).

12.Hermenutika (Membaca yang tersirat).

13.Imanjener ( Spekulasi Berfikir).

14.Inovatif ( Sekali air gadang).

15.Kreatif(Usang-usang diperbaharui).

16.Dinamis (Karatau Madang dihulu).

17. Apresiatif(Ingo basicakam,tabang basitumbu).

18. Adaptasi(Dimana langit dijunjug).

19. Merantau (Induk Samang cari dahulu).

E. STRUKTUR

DEMOGRAFI:TARATAK, DUSUN, KOTO,NAGARI DAN ALAM.

KEKERABATAN: SAPARUIK, SAJURAI, SAKAUM, SASUKU, SA

NAGARI, SA ALAM

WILAYAH BUDAYA: KALARASAN BUDI CHANIAGO, KALARASAN

KOTO PILIANG.

Page 38: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 38/40

KEPEMIMPINAN, URANG 4 JENIS, PENGHULU, MANTI, MALIN DAN

DUBALANG. TUNGKU TIGO SAJARANGAN (NINIKMAMAK, ALIM

ULAMA CARDIK PANDAI.

URANG JENIS NAN 4, IMAM, KHATIB, BILAL DAN QADHI.

POLITIK: DAERAH ASLI(DAREK), PINGGIRAN (RANTAU)

F. PRINSIP DASAR ADAT

ADAT SA SUKU, MEMELIHARA SISTIM SOSIAL

SAKO, MEMILIKI HAK GELAR ADAT

PUSAKO, HAK PENGUASAN HARTA PUSAKA

FALSAFAH, ALAM TAKAMBANG JADI GURU

NORMA, ALUA, PATUIK, MALU JO SOPAN

BUDAYA, RUMAH GADANG, LUMBUNG, KESEJAHTERAAN

AGAMA, SURAU, AGAMA, ADAT, KEPATUTAN

 TAPIAN, SARANA JALAN DAN SUMBER HIDUP.

PANDAM PAKUBURAN, KEMATIAN DAN ADATNYA.

B. Hubungan Sosial

MATRILIAL, MAMAK, ETEK, MANDE, KEMANAKAN,

PATRILINIAL, BAKO, ANAK PISANG, ANAK MAMAK, ETEK.

 TALI BUDI, SA SUKU, SUKU MALAKOK,

INGOK MANCAKAM, TABANG BASITUMPU.

MENGISI ADAIK JO LIMBAGO.

Page 39: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 39/40

DAGING DI LAPAH, DARAH DI CACAH, SAHINO, SA MULIA.

Page 40: Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

8/14/2019 Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai

http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap-nilai 40/40

1 QS.4, An Nisak : 97.

2 QS.16 : 17 dan QS.14,Ibrahim : 33.