Adat di Minangkabau

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    1/32

    Kompilasi ABS SBK

    Kompilasi ABS SBK

    Mukadimah

    Visi propinsi Sumatera Barat adalah ingin menjadikan masyarakat Sumatera Barat

    sejahtera dunia akhirat. Visi tersebut akan sulit dicapai bila tidak dirumuskan misi yang jelas,

    tujuan yang akan dicapai, dan sasaran yang hendak diraih, serta cara yang akan ditempuhuntuk mewujudkan tujuan tersebut secara tepat. Berhasilnya teknik pencapaian tujuan

    dimaksud, di antaranya adalah pemahaman masyarakat dan para ninik mamak pemangku adat

    Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan sehari-hari. Ninik mamak

    sebagai pemimpin masyarakat adat Minangkabau sebagian besar berada di propinsi Sumatera

    Barat kini, sedang menghadapi perubahan besar, sebagai akibat dari proses globalisasi dan

    dunia informasi.

    Minangkabau sejak dahulu hingga sekarang, tatanan kehidupan masyarakatnya sangat

    ideal karena didasari nilai-nilai, norma-norma adat dan agama Islam yang menyeluruh, dalam

    satu ungkapan adat berbunyiAdat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

    Adat dan syarak di Minangkabau merupakan benteng kehidupan dunia akhirat yangdisebutkan dalam petatah adat kesudahan adat ka balairung, kasudahan syarak ka akhirat.1

    Mamangan ini menyiratkan teguhnya benteng orang Minangkabau yang terkandung di dalam

    adat dan kokohnya perisai Islam yang di pagar oleh syarak.

    Fenomena sekarang terlihat norma lama yang luhur mulai agak memudar, sementara

    tatanan baru belum pula terbentuk. Nilai-nilai kehidupan pada mulanya bersifat kebersamaan

    di masa sekarang agak cendrung bersifat individual. Nilai-nilai kehidupan selama ini tumbuh di

    nagari, sekarang kecendrungan masyarakat lebih suka hidup di perkotaan. Pada masa doeloe

    norma kehidupan berpegang kepada budi dan rasa malu, sekarang cenderung mulai

    meninggalkan sifat tenggang rasa, dan fenomena seperti itu sering menjadikan adat

    Minangkabau yang mempunyai banyak sekali nilai-nilai ideal itu, mulai jadi bahan cercaan.

    Nilai-nilai universal dalam masyarakat Minangkabau berkaitan dengan nilai-nilai adat dan

    syarak dapat dikategorikan ke dalam 6 kelompok, yaitu: (1) nilai-nilai ketuhanan, (2) nilai-nilai

    kemanusiaan, (3) nilai-nilai persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah / kesatuan dan persatuan,

    (4) nilai musyawarah dan demokrasi, (5) raso pareso / akhlak / budi pekerti, (6) gotong royong

    / sosial kemasyarakatan.

    Keenam nilai-nilai tersebut sangat dipahami oleh para ninik mamak pemangku adat

    Minangkabau dan menjadi prilakunya sehari-hari, karena ninik mamak adalah suri teladan bagi

    anak kemenakannya.

    Fenomena terjadi akhir-akhir ini sosok ninik mamak kurang dihargai oleh kemanakannya.

    Anak kemenakan seolah-olah tidak ambil pusing lagi dengan ninik mamaknya. Terkadang

    perkataan ninik mamak sering tidak diacuhkan oleh kemanakannya. Bahkan kehadiran ninik

    mamak di tengah-tengah anak kemanakannya seolah-olah tidak diperlukan lagi.

    Saat ini terjadi krisis kepercayaan terhadap ninik mamak oleh anak kemenakan. Ninik

    mamak seharusnya memegang kendali dan menentukan dalam pembentukan kepribadian

    anak kemenakan. Penyebab terjadinya krisis kepercayaan di kalangan anak kemenakan

    terhadap ninik mamak saat ini di antaranya adalah karena kurangnya pemahaman Ninik

    Mamak Pemangku Adat Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan syarak. Jika masalah ini

    dibiarkan terus menerus, maka tidak mustahil masyarakat Minangkabau yang dikenal

    masyarakat beradat, mungkin hanya akan tinggal kenangan, dan hanya menjadi sebuah

    catatan sejarah bahwa dulu masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi adatnya yang

    kokoh dipagari oleh nilai-nilai agama atau syarak.

    Adat di Minangkabau

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    2/32

    Kompilasi ABS SBK

    Orang Minangkabau terkenal dengan adatnya yang kuat. Adat sangat penting dalam

    kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu dalam petatah Minangkabau diungkapkan, hiduik di

    kanduang adat. Maka, ada empat tingkatan adat di Minangkabau.

    1. Adat Nan Sabana Adat

    Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang berlaku tetap di alam, tidak pernah

    berubah oleh keadaan tempat dan waktu. Kenyataan itu mengandung nilai-nilai, norma, dan

    hukum. Di dalam ungkapan Minangkabau dinyatakan sebagai adat nan indak lakang dek

    paneh, indak lapuak dek hujan, diasak indak layua, dibubuik indak mati2 atau adat babuhua

    mati.3Adat nan sabana adat bersumber dari alam.

    Pada hakikatnya, adat ini ialah kelaziman yang terjadi sesuai dengan kehendak Allah.

    Maka, adat Minangkabau tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Hal itu melahirkan konsep

    dasar pelaksanaan adat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, yakni adat basandi

    syarak, syarak basandi kitabullah dan syarak mangato, adat mamakai.4Dari konsep itu lahir

    pulalah falsafah dasar orang Minangkabau yakni alam takambang jadi guru.5

    Adat nan sabana adat menempati kedudukan tertinggi dari empat jenis adat di

    Minangkabau, sebagai landasan utama dari norma, hukum, dan aturan-aturan masyarakatMinangkabau. Semua hukum adat, ketentuan adat, norma kemasyarakatan, dan peraturan-

    peraturan yang berlaku di Minangkabau bersumber dari adat nan sabana adat.

    2. Adat Nan Diadatkan

    Adat nan diadatkan adalah adat buatan yang dirancang, dan disusun oleh nenek moyang

    orang Minangkabau untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Aturan yang berupa adat

    nan diadatkan disampaikan dalam petatah dan petitih, mamangan, pantun, dan ungkapan

    bahasa yang berkias hikmah.

    Orang Minangkabau mempercayai dua orang tokoh sebagai perancang, perencana, dan

    penyusun adat nan diadatkan, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan DatuakKatumangguangan.

    Inti dari adat nan diadatkan yang dirancang Datuak Parpatiah Nan Sabatang ialah

    demokrasi, berdaulat kepada rakyat, dan mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

    Sedangkan adat yang disusun Datuak Katumangguangan intinya melaksanakan pemerintahan

    yang berdaulat ke atas, otokrasi namun tidak sewenang-wenang. Sepintas, kedua konsep adat

    itu berlawanan. Namun dalam pelaksanaannya kedua konsep itu bertemu, membaur, dan

    saling mengisi. Gabungan keduanya melahirkan demokrasi yang khas di Minangkabau.

    Diungkapkan dalam ajaran Minangkabau sebagai berikut:

    Bajanjang naiak, batanggo turun.

    Naiak dari janjang nan di bawah, turun dari tanggo nan di ateh.Titiak dari langik, tabasuik dari bumi.6

    Penggabungan kedua sistem ini ibarat hubungan legislatif dan eksekutif di sistem

    pemerintahan saat ini.

    3. Adat Nan Taradat

    Adat nan taradat adalah ketentuan adat yang disusun di nagari untuk melaksanakan adat

    nan sabana adat dan adat nan diadatkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan nagarinya.

    Adat ini disusun oleh para tokoh dan pemuka masyarakat nagari melalui musyawarah dan

    mufakat. Dari pengertian itu lahirlah istilah adat salingka nagari.

    Adat nan taradat disebut juga adat babuhua sentak, artinya dapat diperbaiki, diubah, dan

    diganti. Fungsi utamanya sebagai peraturan pelaksanaan dari adat Minangkabau. Contoh

    t l i d l b t k l t di t l d

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    3/32

    Kompilasi ABS SBK

    perkawinan, yang selalu dipagari oleh ketentuan agama, di mana syarak mangato adaik

    mamakaikan.

    4. Adat Istiadat

    Adat istiadat merupakan aturan adat yang dibuat dengan mufakat niniak mamak dalam

    suatu nagari. Peraturan ini menampung segala kemauan anak nagari yang sesuai menurut

    alua jo patuik, patuik jo mungkin. Aspirasi yang disalurkan ke dalam adat istiadat ialah aspirasi

    yang sesuai dengan adat jo limbago, manuruik barih jo balabeh, manuruik ukuran cupak jo

    gantang, manuruik alua jo patuik.

    Ada dua proses terbentuknya adat istiadat. Pertama, berdasarkan usul dari anak nagari,

    anak kemenakan, dan masyarakat setempat. Kedua, berdasarkan fenomena atau gejala yang

    tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Ini diungkapkan dalam kato pusako:

    Tumbuah bak padi digaro, tumbuah bak bijo disiang.

    Elok dipakai, buruak dibuang.

    Elok dipakai jo mufakat, buruak dibuang jo rundiangan.7

    Adat istiadat umumnya tampak dalam bentuk kesenangan anak nagari seperti kesenian,langgam dan tari, dan olahraga.

    FFILOSOFIILOSOFI HHIDUPIDUPDIDI MMINANGKABAUINANGKABAUBERSUMBERBERSUMBERDARIDARIALAMALAM

    Alam takambang jadi guru dan diberi ruh oleh Islam. Konsep ABS-SBK adalah kristalisasi

    ajaran hukum alam yang bersumber dari Islam. Yang diperlukan sekarang adalah pemantapan

    dan pengamalan. Maka, prinsip-prinsip ABS-SBK harus masuk ke dalam seluruh kehidupan

    secara komprehensif.

    Dengan perpaduan yang baik, kebudayaan Minangkabau akan berlaku universal. Langkah

    sekarang adalah, menjabarkan ajaran ABS-SBK, secara sistematis dan terprogram ke dalam

    berbagai sistem kehidupan. Dimulai dalam pelaksanaan pemerintahan di tingkat Nagari,seperti, kebersamaan, gotong royong, sahino samalu, kekerabatan, dan penghormatan

    sesama, atau barek sapikue ringan sajinijing, yang menjadi kekuatan di dalam incorporated

    social responsibility.

    Kekusutan dalam masyarakat Minangkabau, khususnya di tingkat Nagari-nagari dapat

    diatasi dengan komunikasi dengan generasi muda. Persoalan prilaku harus mendapatkan porsi

    yang besar, selain persoalan kelembagaan. Prilaku orang Minang terutama generasi muda

    sangat mengkhawatirkan.

    Selain lemahnya komunikasi, masalah yang muncul di Nagari adalah rapuhnya

    solidaritas. Diperlukan sosialisasi nilai-nilai budaya Minangkabau. Selanjutnya, membentuk

    kembali struktur masyarakat adat di Nagari-nagari.

    Sebagai masyarakat beradat dengan pegangan adat bersendi syariat dan syariat yang

    bersendikan Kitabullah, maka kaedah-kaedah adat itu memberikan pula pelajaran-pelajaran

    antara lain,

    1. Mengutamakan prinsip hidup seimbang.

    Ketahuilah bahwa nimat Allah, sangat banyak.

    Dan jika kamu menghitung-hitung nimat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan

    jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi maha Penyayang(QS.16, AnNahl : 18).

    Hukum Islam menghendaki keseimbangan antara perkembangan hidup rohani danperkembangan jasmani ; "Sesungguhnya jiwamu (rohani-mu) berhak atas kamu (supaya kamu

    pelihara) dan badanmu (jasmanimu) pun berhak atasmu supaya kamu pelihara" (Hadist)

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    4/32

    Kompilasi ABS SBK

    Keseimbangan tampak jelas dalam menjaga kemakmuran di ranah ini, Rumah gadang

    gajah maharam, Lumbuang baririk di halaman, Rangkiang tujuah sajaja, Sabuah si bayau-bayau,

    Panenggang anak dagang lalu, Sabuah si Tinjau lauik, Birawati lumbuang nan banyak, Makanan

    anak kamanakan. Manjilih ditapi aie, Mardeso di paruik kanyang.

    Hal ini seiring dengan bimbingan hadist Rasul SAW, "Berbuatlah untuk hidup akhiratmu

    seolah-olah kamu akan mati besok dan berbuatlah untuk hidup duniamu, seolah-olah akan hidup

    selama-lamanya" (Hadist).

    2. Kesadaran kepada luasnya bumi Allah.

    Dianjurkan, jangan tetap tinggal terkurung dalam lingkungan yang kecil.8 Diajarkan,

    bahwa Allah SWT telah menjadikan bumi mudah untuk digunakan. Maka, berjalanlah di atas

    permukaan bumi, makanlah dari rezekiNya, kepadaNya lah tempat kamu kembali.

    "Maka berpencarlah kamu di atas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di samping itu)

    banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapai kejayaan". (QS.62, Al Jumu'ah : 10).

    Karatau madang dihulu babuah babungo balun. Marantau buyuang dahulu dirumah paguno

    balun. Ditanamkan pentingnya kehati-hatian Ingek sa-balun kanai, Kulimek sa-balun abih, Ingek-

    ingek nan ka-pai, Agak-agak nan ka-tingga.

    3. Mencari nafkah dengan "usaha sendiri".

    Memiliki jati diri, self help, mandiri dengan modal tulang delapan kerat, dengan cara yang

    amat sederhana sekalipun, "lebih terhormat", daripada meminta-minta dan menjadi beban orang

    lain.

    Arahan syarak menyebutkan, "Kamu ambil seutas tali, dan dengan itu kamu pergi kehutanbelukar mencari kayu bakar untuk dijual pencukupan nafkah bagi keluargamu, itu adalah lebih

    baik bagimu dari pada berkeliling meminta-minta". (Hadist).

    Membiarkan diri hidup dalam kemiskinan dengan tidak berusaha adalah salah. "Kefakiran

    (kemiskinan) membawa orang kepada kekufuran (keingkaran)" (Hadist).

    4. Tawakkal dan bekerja dengan tidak boros.

    Kerja merupakan unsur utama produksi untuk memenuhi hak hidup, hak keluarga, dan

    masyarakat guna mendorong fungsi produksi dalam mengoptimalkan sumberdaya insani yang

    mengacu full employment.

    Syarak (agama Islam) menghargai kerja sebelum menghargai produknya, sehingga

    aktivitas produksi yang padat karya lebih disenangi daripada padat modal, karena model inilebih memberdayakan produsen. Menjadi pengemis sangat dibenci. Mencari dan berproduksi

    selalu diiringkan dengan tawakal.

    Tawakkal bukan berarti "hanya menyerahkan nasib", dengan tidak berbuat apa-apa,

    menunggu datangnya rezki dan takdir, tanpa mau berusaha, atau bersikap fatalis, adalah satu

    kesalahan besar. Jangan kamu menadahkan tangan dan berharap, "Wahai Tuhanku, berilah aku

    rezeki, berilah aku rezeki", sedang kamu tidak berikhtiar apa-apa. Langit tidak menurunkan

    hujan emas ataupun perak.9 Dan, "Bertawakkallah kamu, seperti burung itu bertawakkal". Tak

    ada kebun tempat ia bertanam, tak ada pasar tempat ia berdagang. Tetapi tak kurang, setiap

    pagi dia terbang meninggalkan sarangnya dalam keadaan lapar, dan setiap sore dia kembali

    dalam keadaan "kenyang".10

    5. Kesadaran kepada ruang dan waktu,

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    5/32

    Kompilasi ABS SBK

    Dorongan berproduksi dan menghasilkan sesuai syarak (Islam) memiliki nilai tambah

    dengan adanya fungsi sosial.

    Produksi yang Islami lebih mempertimbangkan keperluan (needs) orang banyak,

    dibanding dengan mendapatkan keinginan (wants), yang menjadi kesenangan bagi orang

    berdaya beli kuat.

    Agama Islam membangkitkan kesadaran kepada ruang dan waktu (space and time

    consciousness), kepada peredaran bumi, bulan dan matahari, yang menyebabkan pertukaran

    malam dan siang, dan pertukaran musim, yang memudahkan perhitungan bulan dan tahun.

    Menyia-nyiakan waktu, dengan pasti akan merugi. Maka, kehidupan mesti diisi dengan

    amal berguna.11

    -- dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari

    penghidupan (QS.78, An Naba' : 10-11).

    Malam itu disebut sebagai pakaian, karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai aian

    menutupi tubuh manusia.

    6. Harus pandai mengendalikan diri.Jangan melewati batas, dan berlebihan. Jangan boros.

    "Wahai Bani Adam, ailah perhiasanmu, pada tiap-tiap (kamu pergi) ke masjid (melakukan

    ibadah); dan makanlah dan minumlah, dan jangan melampaui batas; sesungguhnya Dia tidak

    menyukai orang-orang yang melampaui batas". (QS..7, Al A'raf : 31)

    Manusia diharuskan berusaha membanting tulang dan memeras otak, untuk mengambil

    sebanyak-banyak faedah dari alam sekelilingnya, dan menikmatinya sambil mensyukurinya.

    Tuntutan syari (syarak mangato adaik mamakai) adalah, beribadah kepada Ilahi.

    Manusia harus menjaga diri dari perbuatan yang melanggar batas-batas kepatutan dankepantasan, agar jangan terbawa hanyut oleh materi dan hawa nafsu yang merusak. Satu

    bentuk persembahan manusia kepada Maha Pencipta, yang menghendaki keseimbangan

    antara kemajuan di bidang rohani dan jasmani. Sikap hidup (attitude towards life) yang

    demikian, menjadi sumber motivasi bagi kegiatan di bidang ekonomi.

    Tujuan terutama untuk keperluan-keperluan jasmani (material needs). Hasil nyata

    tergantung kepada dalam dangkalnya sikap hidup tersebut berurat dalam jiwa, serta tingkat

    kecerdasan yang dicapai, dan keadaan umum di mana mereka berada.

    Yang perlu dijaga ialah supaya dalam segala sesuatu harus pandai mengendalikan diri,

    agar jangan melewati batas, dan berlebihan.

    Ka lauik riak mahampeh, Ka karang rancam ma-aruih, Ka pantai ombak mamacah. Jiko

    mangauik kameh-kameh, Jiko mencancang, putuih putuih, Lah salasai mangko-nyo sudah.

    Artinya bekerja sepenuh hati, dengan mengerahkan semua potensi yang ada, tidak

    menyisakan kelalaian ataupun ke-engganan. Tidak berhenti sebelum sampai, dan tidak

    berakhir sebelum benar-benar sudah.

    Adat Basandi Syarak

    Sebelum Islam masuk ke Minangkabau, orang Minang memanfaatkan alam sebagai

    sumber ajarannya. Mereka menggali nilai-nilai yang diberikan alam. Ini diungkapkan dalam

    filsafat orang Minangkabau alam takambang jadi guru.

    Ketika agama Islam masuk, adat di Minangkabau secara hakikinya tidak bertentangandengan ajaran syarak dalam agama Islam, karena alam yang telah dijadikan pedoman hidup

    masyarakat Minangkabau adalah ciptaan Allah semata. Itulah sebabnya ketika Islam masuk

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    6/32

    Kompilasi ABS SBK

    langsung diterima oleh orang Minangkabau. Maka, kalaupun dalam sejarah, timbulnya Perang

    Paderi tidak semata karena disebabkan pertentangan kaum adat dan kaum agama (Islam),

    akan tetapi karena pemurnian ajaran syarak di dalam pelaksanaan adat semata, sebagai akibat

    dari amar makruf nahi munkar. Akan tetapi pemerintahan kolonial Belanda, memakai peristiwa

    ini sebagai alat politik adu domba.

    Namun pada tahun 1811 penguasa adat di Minangkabau, yakni Sultan Begagarsyah

    mempermaklumkan perang bahu membahu antara seluruh masyarakat anak nagari di

    Minangkabau, melawan pemerintahan kolonial Belanda. Kaum adat dan kaum agama

    menyatukan pendapat dalam pertemuan pangulu tigo luhak beserta para ulamanya.

    Pertemuan ini melahirkan Piagam Bukik Marapalam yang menegaskan bahwa antara adat dan

    Islam tidak bertentangan.

    Adat bapaneh, syarak balinduang.

    Syarak mangato, adat mamakai.

    Adat bapaneh, syarak balinduang maksudnya adat bagaikan tubuh, agama sebagai jiwa.

    Antara tubuh dan jiwa tidak bisa dipisahkan. Syarak mangato, adat mamakai maksudnya

    syarak memberikan hukum dan syariat, adat mengamalkan apa yang difatwakan agama.

    Kesimpulan piagam ini lazim disebut adat jo syarak sanda-manyanda, kemudian lebih dikenallagi dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

    Kelarasan di Minangkabau

    Laras (lareh) adalah dasar pemerintahan menurut adat Minangkabau. Kelarasan adalah

    sistem pemerintahan menurut adat Minangkabau. Ada dua kelarasan di Minangkabau, yaitu

    Kelarasan Bodi Caniago dan Kelarasan Koto Piliang.

    Bodi Caniago Koto Piliang

    Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak

    Parpatiah Nan Sabatang

    Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak

    Katumangguangan

    Berdaulat pada rakyat, diungkapkan:

    putuih rundiangan dek sakato

    rancak rundiangan disapakati

    kato surang dibulek-i

    kato basamo kato mufakat

    saukua mako manjadi, sasuai mako takanak

    tuah dek sakato, mulonyo rundiangdimufakati

    di lahia lah samo nyato, di batin buliah

    diliek-i

    Berpusat pada pimpinan, diungkapkan:

    nan babarih nan bapaek

    nan baukua nan bacoreng

    titiak dari ateh, turun dari tanggo

    tabujua lalu, tabalintang patah

    Semboyannya mambasuik dari bumi Semboyannya titiak dari ateh

    Bersifat demokratis Bersifat otokratis

    Pengambilan keputusan mengutamakan kata

    mufakat. Keputusan diambil berdasarkan

    kesepakatan bersama, bukan hanya berasaldari pimpinan saja, akan tetapi

    masyarakatnya ikut dilibatkan.

    Pengambilan keputusan berpedoman pada

    kebijaksanaan dari atas. Segala bentuk

    keputusan datangnya dari atas. Masyarakattinggal menerima apa yang telah ditetapkan.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    7/32

    Kompilasi ABS SBK

    Penggantian gelar pusaka secara hiduik

    bakarelaan, artinya penghulu bisa diganti

    jika sudah tidak mampu lagi melaksanakan

    tugasnya

    Penggantian gelar pusaka secara mati

    batungkek budi, artinya penghulu baru bisa

    diganti jika sudah meninggal

    Pewarisan gelar disebut gadang bagilia,artinya gelar penghulu boleh digilirkan pada

    kaum mereka walau bukan saparuik, asalkan

    melalui musyawarah adat

    Pewarisan gelar disebutpatah tumbuahhilang baganti, artinya gelar penghulu harus

    tetap di pihak mereka yang saparuik

    (sekeluarga).

    Rumah gadang lantainya rata saja dari ujung

    sampai pangkal

    Rumah gadang mempunyai anjung pada

    lantai kiri dan kanan

    Menurut tambo, daerah kebesarannya:

    Tanjuang Nan Ampek

    1. Tanjuang Alam

    2. Tanjuang Sungayang

    3. Tanjuang Barulak

    4. Tanjuang Bingkuang

    Lubuak Nan Tigo

    1. Lubuak Sikarah

    2. Lubuak Simauang

    3. Lubuak Sipunai

    Susunan kebesaran ini dinamakan Lareh Nan

    Bunta.

    Menurut tambo, daerah kebesarannya:

    Langgam Nan Tujuah

    1. Singkarak Saningbaka

    2. Sulik Aia Tanjuang Balik

    3. Padang Gantiang

    4. Saruaso

    5. Labutan Sungai Jambu

    6. Batipuah

    7. Simawang Bukik Kanduang

    Basa Ampek Balai

    1. Sungai Tarab

    2. Saruaso

    3. Padang Gantiang

    4. Sumaniak

    Susunan kebesaran ini dinamakan Lareh Nan

    Panjang.

    Kekuasaan penghulu sama di nagari, disebut

    pucuak tagerai.

    Penghulunya bertingkat-tingkat, disebut

    pucuak bulek, urek tunggang. Tingkatannya

    adalah panghulu pucuak, panghulu kaampek

    suku, dan panghulu andiko.

    NNAGARIAGARISEBAGAISEBAGAI RREPUBLIKEPUBLIK--REPUBLIKREPUBLIKKKECILECIL.

    Nagari-nagari di Minangkabau telah memenuhi unsur-unsur suatu negara. Unsur-unsur

    Nagari adalah suku (masyarakat/rakyat), wilayah, dan penghulu (pemerintahan), serta

    kedaulatan (adaik salingka nagari).

    Walaupun, struktur Nagari yang sebenarnya itu, sudah tidak ditemukan lagi saat ini,

    namun Pemerintahan Nagari, harus berupaya untuk membangun kembali struktur Nagari ini.

    Menghidupkan suasana berpemerintahan Nagari yang di ikat dalam satu PERDA tentang

    Pemerintahan Nagari mesti ditindak-lanjuti dengan ;

    a) Membangun kembali masyarakat adat Minangkabau, dengan cara mengeluarkan

    peraturan bagi tiap suku untuk melengkapi kembali perangkat-perangkatnya.

    b) Memilih Wali Nagari yang memiliki kekuasaan sebagai penghulu adat di Nagaritersebut, dengan kualifikasi keilmuan, kejujuran, kesetiaan kepada negara, serta

    k hli d l i t h

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    8/32

    Kompilasi ABS SBK

    c) Melahirkan peraturan Nagari, ada kewajiban bagi para perantau untuk membantu

    mengembangkan kampung halamannya melalui sumbangan, bantuan, pemikiran dan

    lain, termasuk penguatan perangkat pemerintahan Nagari.

    Perlu dipahami, bahwa sesungguhnya nagari di Minangkabau (Sumatera Barat) seakan

    sebuah republik kecil, ada wilayah (ulayat/pusako), ada rakyat (suku), ada pemerintahan (sako,

    penghulu), ada kedaulatan (adaik salingka nagari), yang memiliki sistim demokrasi murni,

    pemerintahan sendiri, asset sendiri, wilayah sendiri, perangkat masyarakat sendiri, sumberpenghasilan sendiri, bahkan hukum dan norma-norma adat sendiri.

    Nagari tumbuh dengan konsep tata ruang yang jelas.

    Nagari di Minangkabau Ba-balerong (balai adat) tempat musyawarah, ba-surau (musajik)

    tempat beribadah, ba-gelanggang lapangan tempat rang mudo bermain, ba-tapian tempat

    mandi, ba-pandam pekuburan, ba-sawah bapamatang, ba-ladang babintalak, ba-korong

    bakampung, Basasok bajarami, Bapandam bapakuburan, Balabuah batapian, Barumah

    batanggo, Bakorong bakampuang, Basawah baladang, Babalai bamusajik, sesuai dengan

    istilah-istilah yang lazim dan mungkin berbeda penyebutannya pada setiap nagari.

    Nagari di Minangkabau berada di dalam konsep tata ruang yang jelas. Ba-balai(balairuang atau balai-balai adat) tempat musyawarah dan menetapkan hukum dan aturan ;

    Balairuang tampek manghukum,

    ba-aie janieh basayak landai,

    aie janiah ikan-nyo jinak,

    hukum adie katonyo bana,

    dandam agiae kasumaik putuih,

    hukum jatuah sangketo sudah.

    Ba-musajik atau ba-surau tempat beribadah,

    Musajik tampek ba ibadah,

    tampek balapa ba maana,

    tampek balaja al Quran 30 juz,

    tampek mangaji sah jo batal12,

    Artinya ada pusat pembinaan ummat untuk menjalin hubungan masyarakatyang baik

    (hablum-minan-naas) dan terjamin pemeliharaan ibadah dengan Khalik (hablum minallah).

    Adanya balairuang dan musajik (surau) menjadi lambang utama terlaksananya hukum -- kedua

    lembaga balairung dan mesjid ini merupakan dua badan hukum yang disebut dalam

    pepatah : Camin nan tidak kabuah, palito nan tidak padam13di dalam pemahaman adat

    basandi syara, syara basandi Kitabullah., syara mangato adat nan kawi syara nan lazim.

    Kedua lembaga ini balai adat dan surau keberadaannya tidak dapat dipisah dan dibeda-

    bedakan.

    Pariangan manjadi tampuak tangkai,

    Pagarruyuang pusek Tanah Data,

    Tigo Luhak rang mangatokan.

    Adat jo syara jiko bacarai,

    bakeh bagantuang nan lah sakah,

    tampek bapijak nan lah taban.

    Apabila kedua sarana ini berperan sempurna, maka di kelilingnya tampil kehidupan

    masyarakatyang berakhlaq perangai terpuji dan mulia (akhlaqul-karimah) itu.

    Tasindorong jajak manurun,tatukiak jajak mandaki,

    adaik jo syara kok tasusun

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    9/32

    Kompilasi ABS SBK

    bumi sanang padi manjadi.

    Konsep tata-ruang ini adalah salah satu kekayaan budaya yang sangat berharga di nagari

    dan bukti idealisme nilai budaya di Minangkabau, termasuk di dalam mengelola kekayaan alam

    dan pemanfaatan tanah ulayat.

    Nan lorong tanami tabu, Nan tunggang tanami bambu, Nan gurun buek kaparak, Nan

    bancah jadikan sawah, Nan munggu pandam pakuburan, Nan gauang katabek ikan, Nan

    padang kubangan kabau, Nan rawang ranangan itiak.

    Tata ruang dalam masyarakat yang jelas itu memberikan posisi kepada peran pengatur,

    pemelihara dan pendukung sistim banagari yang telah disepakati terdiri dari orang ampek

    jinih, yakni ninik mamak14, alim ulama15, cerdik pandai16, urang mudo17, bundo kanduang18.

    Dengan demikian, terlihat bahwa nagari di Minangkabau tidak hanya sebatas pengertian

    ulayat hukum adat namun yang lebih mengedepan dan paling utama adalah wilayah

    kesepakatan antar berbagai komponen masyarakat didalam nagari itu. Spiritnya adalah

    a) kebersamaan (sa-ciok bak ayam sa-danciang bak basi), ditemukan dalam pepatahAnggang jo kekek cari makan, Tabang ka pantai kaduo nyo, Panjang jo singkek pa

    uleh kan, mako nyo sampai nan di cito.

    b) keterpaduan (barek sa-pikua ringan sa-jinjiang) atau Adat hiduik tolongmanolong, Adat mati janguak man janguak, Adat isi bari mam-bari, Adat tidak

    salang ma-nyalang. Basalang tenggang, artinya saling meringankan dengan

    kesediaan memberikan pinjaman atau dukungan terhadap kehidupan dan Karajo

    baiak ba-imbau-an, Karajo buruak bahambau-an.

    c) musyawarah (bulek aie dek pambuluah, bulek kato dek mupakat), dalam kerangkaSenteng ba-bilai, Singkek ba-uleh, Ba-tuka ba-anjak, Barubah ba-sapo

    d) keimanan kepada Allah SWT sebagai pengikat spirit tersebut dengan menjiwaisunnatullah dalam setiap gerak melalui pengenalan kepada alam keliling.

    Panggiriak pisau sirauik, Patungkek batang lintabuang, Satitiak jadikan lauik,

    Sakapa jadikan gunuang, Alam takambang jadikan guru .

    e) kecintaan ke nagari adalah perekat yang sudah dibentuk oleh perjalanan waktudan pengalaman sejarah 19.

    Menjaga dari pada melewati batas-batas yang patut dan pantas, jangan terbawa hanyut

    materi dan hawa nafsu yang merusak. Suatu bentuk persembahan manusia kepada Maha

    Pencipta, menghendaki keseimbangan antara kemajuan dibidang rohani dan jasmani. Jiko

    mangaji dari alif, Jiko babilang dari aso, Jiko naiak dari janjang, Jiko turun dari tango.

    Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai-Nilai ABSSBK.

    Nilai-nilai Adat Basandi Syarak di kelompokkan menjadi enam kelompok yaitu:

    (1) Nilai ketuhanan Yang Maha Esa,

    (2) Nilai kemanusiaan,

    (3) Nilai persatuan dan kesatuan,

    (4) Nilai demokrasi dan musyawarah,

    (5) Nilai budi pekerti dan raso pareso,

    (6) Nilai sosial kemasyarakatan.

    Dasar pikiran yang berhubungan dengan nilai-nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,

    kesatuan dan persatuan, musyawarah dan demokrasi, serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan diantaranya adalah :

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    10/32

    Kompilasi ABS SBK

    1. NILAI-NILAI KETUHANAN YANG MAHA ESA

    Nilai-nilai ketuhanan dalam adat dikategorikan dalam bidal yang meliputi:

    a. Si Amat mandi di luhak, parigi bapaga bilah, samo dipaga kaduonyo, adat basandisyarak, syarak basandi kitabbullah, sanda manyanda kaduonyo.

    menjaga adat yang Islami

    b. Pangulu tagak di pintu adat, malin tagak di pintu syarak, manti tagak di pintususah, dubalang tagak di pintu mati.

    pembagian tugas yang baik, sesuai fungsi masing-masing, mestibekerja dengan professional.

    c. Indak dapek sarimpang padi, batuang dibalah ka paraku, indak dapek bakandakhati, kandak Allah nan balaku.

    selalu berusaha, dinamis, tidak berputus asa, (rencana di tanganmanusia keputusan di tangan Allah SWT).

    d. Limbago jalan batampuah, itu nan hutang ninik mamak, sarugo dek iman taguah,narako dek laku awak.

    kuat beramal karya yang baik, jauhi maksiyat.

    e. Jiko bilal alah maimbau, sado karajo dibarantian, sumbahyang bakaum kito daulu.

    menghidupkan surau, menjaga ibadah masyarakat, jamaahyang kuat dan memajukan pendidikan agama dengan baik,

    f. Jiko urang Islam indak bazakat, harato kumuah diri sansaro.

    zakat kekuatan membangun umat, menghindar dari harta yang kotor,menjauhi korupsi.

    g. Kasudahan adat ka balairung, kasudahan dunia ka akhirat, salah ka Tuhan mintataubat, salah ka manusia minta maaf.

    (menyesali kesahalan, mohon ampunan atas kesahalan, dan berjanjitidak akan melakukan lagi)

    h. Tadorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki. Adat jo syarak kok tasusun, bumisanang padi manjadi.

    menjaga pelaksanaan adat dan agama selalu berjalan seiring.

    Nilai-nilai Adat dalam Syarak

    Nilai-nilai ketuhanan dalam syarak meliputi beberapa aspek nilai di antaranya ;

    a. Mengabdi hanya kepada Allah

    Allah Swt. berfirman:

    57 (:

    Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya merekamenyembah-Ku(adz-Zariyat: 56)

    5 (:

    Pada hal tidak diperintahkan mereka, melainkan supaya mereka menyembahAllah dengan mengikhlaskan agama karena-Nya dengan menjauhi kesesatan, dan(supaya) mereka mendirikan shalat dan memberi zakat, karena yang demikian itulahagama yang lurus. (al-Bayinah: 5)

    b. Tunduk dan patuh hanya kepada Allah.

    All h b fi

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    11/32

    Kompilasi ABS SBK

    :) 20

    Wahai ummat yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlahkamu berpaling dari padanya, padahal kamu mendengar. (al-Anfal: 20)

    :) 6

    Karena siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka itu adalah besertaummat yang Allah beri nikmat atasnya, dari Nabi-Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihindan alangkah baiknya mereka ini sebagai sahabat karib. (an-Nisa: 69)

    c. Berserah diri kepada ketentuan Allah.

    Allah berfirman:

    :) 216

    Mungkin kamu benci kepada sesuatu, padahal ia itu satu kebaikan bagi kamu, danmungkin kamu suka akan sesuatu tapi ia tidak baik kamu, dan Allah itu MahaMengetahui dan kamu tidak mengetahuinya. (al-Baqarah: 216)

    :) 157

    Yang apabila terjadi terhadap mereka suatu kesusahan, mereka berkata:Sesungguhnya kami ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akankembali. (al-Baqarah: 156)

    d. Bersyukur kepada Allah

    Allah berfirman

    :) 7Dan (ingatlah) tatkala Tuhan kamu memberi tahu jika kamu berterima kasih niscayaAku akan tambah nikmat bagi kamu, bila kamu tidak bersyukur akan nikmat makaazab-Ku itu sangat pedih. (Ibrahim: 6-7)

    e. Ikhlas menerima keputusan Allah.

    59 (:

    Dan alangkah baiknya jika mereka ridha dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya berikankepada mereka, sambil mereka berkata: cukuplah Allah bagi kami, sesungguhnya Allahdan rasul-Nya akan beri kepada kamu karunia-Nya, sesungguhnya kami mencintaiAllah. (al-Taubah: 59)

    )

    Allah telah menentukan kepastian/ketetapan terhadap semua makhluk-Nya sebelumAllah menciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. (HR. Muslim)

    f. Penuh harap kepada Allah

    Allah berfirman:

    : ) 28

    Dan jika engkau berpaling dari mereka, karena mengharapkan (menunggu) rahmatdari Tuhanmu, yang engkau harapkan, maka berkatalah kepada mereka dengan ucapanyang lemah lembut. (bani Israil: 28)

    :) 5

    Siapa saja yang mengharapkan pertemuan (dengan) Allah, maka sesungguhnya waktu(perjanjian) Allah akan datang, dan Dia yang Mendengar, yang Mengetahui. (al-Ankabut: 5)

    :) 218

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    12/32

    Kompilasi ABS SBK

    Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras (berjihad) dijalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmat Allah dan Allah itu Pengampun,Penyayang. (al-Baqarah: 218)

    g. Takut dengan rasa tunduk dan patuh

    )18:

    Sesungguhnya ummat yang memakmurkan masjid Allah ummat yang beriman kepadaAllah dan hari kemudian dan mendirikan shalat dan membayarkan zakat. Maka Allahlahyang lebih berhak kamu takuti, jika memang kamu ummat yang beriman. (al-Taubah:13

    :) 44

    Janganlah kamu takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku (Allah) dan janganlahkamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah (sedikit). (al-Maidah: 44)

    :) 28

    Tidak ada yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya kecuali ulama (berilmu).

    (Fathir: 28)

    h. Takut terhadap siksaan Allah

    Allah Berfirman:

    :) 103

    Sesungguhnya di dalam itu ada tanda bagi orang yang takut kepada azab akhirat:ialah hari yang dikumpulkan padanya manusia dan ialah hari yang akan disaksikan.(Hud: 103)

    :) 16

    (Mereka adalah) seperti syetan tatkala berkata kepada mereka: kufurlah setelahmanusia itu kufur, ia berkata: Aku berlepas diri dari padamu, karenasesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan bagi alam semesta. (al-Hasyr: 16

    i. Berdoa memohon pertolongan Allah.

    Allah berfirman:

    :) 186

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, maka katakanlahbahwa Aku dekat (hampir), Aku akan

    :) 60

    Dan telah berkata Tuhan kamu: berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doauntukmu. (al-mukmin: 60)

    :) 180

    Dan bagi Allah nama-nama yang baik, oleh karena itu berdoalah kepada-Nya denganmenyebut nama-nama itu. (al-Araf: 180)

    106 ) :

    Jangan kamu berdoa kepada selain Allah, yang tidak bisa memberi manfaat kepadamudan tidak bisa memudarakan (membahayakan). (Yunus: 106)

    j. Cinta dengan penuh harap kepada Allah.

    Allah berfirman:

    :) 7-8

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    13/32

    Kompilasi ABS SBK

    Lantaran itu, apabila kamu telah selesai mengerjakan sesuatu tugas maka kerjakanlahtugas baru dengan baik. Dan kepada Tuhanmu maka hendaklah kamu berharap denganrasa cinta. (al-Insyirah: 7-8)

    :) 32

    Mudah-mudahan Tuhan kita mengganti untuk kita (kebun) yang lebih baik dari padaitu. Sesungguhnya kepada Tuhan kitalah kita berpegang baik. (al-Qarim: 32)

    Dalam adat diungkapkan indak dapek salendang pagi, ambiak galah ka paraku, indakdapek bakandak hati, kandak Allah juo nan balaku.

    Bahwa bimbingan syarak berlaku dalam adat, disebutkan: kasudahan dunia ka akhirat,kasudahan adat ka balairung, syarak ka ganti nyawa, adat ka ganti tubuah.

    2. NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

    Nilai-nilai kemanusiaan ini dinyatakan dalam adat meliputi:

    a) Duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak sahamparan, tagak sapamatang.

    menjaga kesetaraan dalam bermasyarakat.

    b) Sasakik sasanang, sahino samalu, sabarek sapikua.

    peduli dan solidaritas mesti dipelihara.

    c) Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan.

    setia kawan, dengan pengertian membagi berita baik kepadasemua orang.

    d) Nan ketek dikasihi, nan samo gadang lawan baiyo, nan tuo dihormati. Nan bungkuak katangkai bajak, nan luruih ka tangkai sapu, satampok ka papan tuai, nan ketek ka pasaksuntiang, panarahan ka kayu api.

    santun dan hormat terhadap orang yang lebih tua,memungsikan semua elemen masyarakat yang ada.

    e) Kok gadang jan malendo, panjang jan malindih, cadiak jan manjua.

    berbuat sesuai dengan aturan yang berlaku, cerdik tidakmemakan lawan.

    f) Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan lumpuah pangajuik ayam,nan binguang pangakok karajo, nan cadiak lawan baiyo, nan pandai tampek batanyo,nan tahu tampek baguru, nan kayo tampek batenggang, nan bagak ka parik pagadalam nagari.

    memberikan tugas sesuai dengan kemampuan, menghargai sesama.

    Nilai-nilai kemanusiaan dinyatakan dalam syarak:

    a. Kewajiban untuk menghargai persamaan (egaliter)

    Allah berfirman:

    : . 13

    Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialahorang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi

    Maha mengenal. (al-Hujurat: 12)

    b. Menghormati persamaan manusia lain.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    14/32

    Kompilasi ABS SBK

    Sabda rasulullah

    )

    Tidaklah termasuk muslim apabila bersikap penohok, pelaknat, sikap kejam danpencaci (HR. Tirmidzi)

    c. Mencintai sesama saudara muslim

    ) Tidaklah dikatakan seorang muslim, sehingga dia menyenangi apa yang disenangi olehsaudaranya, sebagaimana dia menyenangi apa yang disenanginya (HR. Bukari Muslim)

    d. Pandai berterima kasih

    Sabda rasulullah

    )

    Tidak dapat bersukur kepada Allah orang yang tidak pernah berterima kasih ataskebaikan orang lain (HR. Abu Daud dan Ahmad

    e. Memenuhi janji

    Allah berfirman

    :) 91

    Dan penuhilah janji-janji tatkala kamu berjanji, dan janganlah kamu mengingkari itusebab kamu telah menjadikan Allah sebagai pemelihara. Sesungguhnya Allah MahaMengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Nahl: 91).

    f. Tidak boleh mengejek dan meremehkan orang lain

    Firman Allah:

    :) 11

    Janganlah kamu mengejek atau merendahkan diri orang lain, saudara atau teman

    dekatmu dengan membicarakan kekurangan atau membuka aib dan cacatnya, ataumenjulukinya sampai menyakitkan hatinya, sesungguhnya perbuatan demikian adalahsikap yang tercela.

    g. Tidak mencari kesalahan

    Allah berfirman:

    :) 12

    Dan janganlah mengumpat atau menceritakan kesalahan sebagian dari kamu terhadapsebagian yang lain, sukakah kamu memakan daging saudaramu yang sudah menjadibangkai, sedangkan kamu membencinya (al-Hujurat: 12)

    h. Bergaul baik dengan menjaga persaudaraan dan persatuan

    Allah berfirman

    :) 10.

    Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antarakedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat(al-Hujurat: 10).

    i. Tidak boleh sombong

    19 ) :Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong (Lukman: 18)

    3. NILAI-NILAI PERSATUANDAN KESATUAN

    Nil i il i t d k t d l d t

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    15/32

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    16/32

    Kompilasi ABS SBK

    mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itukarena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasanyang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas (QS.Ali Imran: 112).

    4. Nilai-nilai Demokrasi dan Musyawarah

    Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah dalam adat meliputi beberapaaspek

    a. Bulek aia ka pambuluah, bulek kato ka mufakek, bulek dapek digolongkan, pipiahbuliah dilayangkan.

    Taat pada kesepakatan hasil musyawarah

    b. Kato nan banyak dari bawah, banyak indak buliah dibuang, saketek indak buliahdisimpan.

    Peranan masyarakat berpatisipasi, mulai dari lapisanterendah, kedudukannya sama dalam hukum

    d. Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka

    mufakek, mufakek barajo ka nan bana, bana badiri sandirinya, manuruik alua jopatuik. taati hukum dan aturan yang berlaku

    e. Pikia palito hati, tanang hulu bicaro, aniang saribu aka, dek saba bana mandating sebelum berbuat lakukan penelitian dan kaji segalakemungkinan, sebab dan akibat dari satu perbuatan

    f. Suri tagantuang batanuni, luak taganang nan basawuak, kayu batakuakbarabahkan, janji babuek batapati.

    tetapi janji, lakukan sesuatu menurut patut dan pantas

    g. Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik, kato surangbabulati, kato basamo dipaiyokan

    bina kerukunan bersama

    h. Baiyo-iyo jo adiak, batido-tido jo kakak, elok diambiak jo mufakek, buruak dibuangjo etongan.

    teguhkan persaudaraan, kembangkan dialog

    i. Sabalik bapaga kawek, randah tak dapek dilangkahi, tinggi tak dapek dipanjek. hidup mesti berperaturan, tidak boleh berbuat seenak diri sendiri

    j. Galugua buah galugua, tumbuah sarumpun jo puluik-puluik, badampiang jobatang jarak, basilang kayu dalam tungku, sinan nasi nasi mangko masak.

    tidak perlu cemas ubtuk berbeda pendapat, perbedaan tidakmenimbulkan perselisihan, di sini terdapat dinamika hidup

    k. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takana, nan bana kato saiyo, nan rajo

    kato mufakek permusyawaratan perwakilan, teguh melaksanakan kesepakatan

    Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah di dalam syarak meliputi beberapa aspek yang

    jelas dalam tata cara melaksanakan musyawarah serta perilaku ini, akan menguatkan

    pelaksanaan ABS-SBK, di antaranya ;

    Firman Allah SWT

    159. ) :

    Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah ia menjauhkan diri dari

    sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, danbermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    17/32

    Kompilasi ABS SBK

    membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. Ali Imran: 159).

    Firman Allah SWT

    :) 38.

    Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, danmereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka(QS. Al-Syura: 38).

    Sabda Rasulullah SAW

    Tidak akan gagal orang yang mengerjakan istikharah dan tidak pula menyesal orangyang melakukan musyawarah

    Sabda Rasulullah

    Orang-orang yang melakukan musyawarah akan tentram (aman)

    5. NILAI-NILAI AKHLAK / BUDI PEKERTI

    Nilai-nilai budi pekerti / akhlak dalam adat meliputi:

    a. Nan kuriak kundi, nan merah sago, nan bayiak budi, nan indah baso

    Budi pekerti dan bahasa sopan santun diperlukan

    b. Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakali lancuang ka ujian, salamohiduik urang tak picayo

    c. Batanyo lapeh arak, barundiang sudah makan

    d. Raso dibaok nayiak, pareso dibaok turun

    memikirkan akibat sebelum berbuat

    e. Sulaman manjalo todak, naiak sampan turun parahu, punyo padoman ambo tidak,angin bakisa ambo tau

    selalu mempergunakan akal sehat sebelum berbuat

    f. Bajalan paliharo kaki, bakato paliharo lidah

    hati-hati selalu

    g. Pisang ameh baok balayia, masak sabuah di dalam peti, utang ameh dapek dibayia,utang budi dibaok mati.

    selalu berbuat baik, hidup dengan berjasa dan pandaimembalas jasa

    h. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak Datuak Tumangguang, jikok hiduik indak babudi,duduak tagak ka mari tangguang.

    tidak melupakan tata kerama bergaul menurut adat dan agama

    Nilai-nilai budi pekerti dan akhlak dalam syarak sangat banyak ditemukan:

    Firman Allah SWT

    :)256Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalanyang benar dari pada jalan yang sesat Karena itu barang siapa yang ingkar kepada

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    18/32

    Kompilasi ABS SBK

    Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepadabuhul tali tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagiMaha Mengetahui. (QS. al-Baqarah: 256)

    Firman Allah SWT

    2 ) :

    Dialah yang menciptakan kamu, maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramuada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Taghabun:2)

    Firman Allah SWT

    :)

    286.

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Iamendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (darikejahatan) yang dikerjakannya, (mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkau

    hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkaubebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepadaorang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepadakami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami danrahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir(QS. Al-Baqarah: 286).

    Sabda Rasulullah SAW

    )

    Permudahlah jangan mempersulit dan gembirakanlah jangan menakut-nakuti (HR.Bukari).

    6. NILAI-NILAI SOSIAL KEMASYARAKATAN

    Nilai-nilai sosial kemasyarakatan adat dan syarak meliputi antara lain

    a. Nan buto pahambuih lasuang, nan lumpuah pengajuik ayam, nan pakak palatuihbadia

    fungsi ham asasi manusia

    b. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, nan barek makanan bahu, nan ringanmakanan jinjiang.

    suka bergotong royong, memelihara kerja sama

    c. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kaba buruakbahambauan.

    sifat tolong menolong

    d. Bungka ameh manahan asah, ameh batua manahan uji, kato batua manahan sudi,hukum batuah manahan bandiang.

    kualitas, ekonomi, professional, menegakkan nilai-nilai keadilan

    e. Nan tak untuak jan diambiak, nan bakeh yo diunyi, turuik alua nan luruih,tampuah jalan nan pasa

    menjaga keseimbangn antara hak dan kewajiban

    f. Sawahlah diagiah pamatang, ladanglah diagiah bamintalak, lah tantu hinggo jo

    batehnya, lah tahu rueh jo buku

    mematuhi aturan yang ada

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    19/32

    Kompilasi ABS SBK

    g. Ketek taraja-raja, gadang tarubah tidak, lah tuo jadi parangai. Pendidikan di rumah tangga tentang perilaku dan budipekerti

    sangat penting. Menanamkan perilaku bertanggung jawabsejak kecil

    h. Kato sapatah dipikiri, jalan salangkah ma adok suruik

    Hati-hati dalam berucap dan bertindak memikirkan hal yangakan disampaikan sebelum berbicara

    i. Syarak mangato, adat mamakai, syarak mandaki, adat manurun

    Ketetapan syarak dipakai dalam adat, perjalanan adatpenghulu seiring dengan ulama

    j. Sasakik sasanang, sahino samalu, nan ado samo dimakan, kok indak samoditahan, barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Ka bukik samo mandaki, kalurah samo manurun, tatilungkuik samo makan tanah, talilantang samo makanangin.

    Rasa kebersamaan, gotong royong wajib ditumbuhkan di tengah

    masyarakat Minangkabau (Sumbar), menggerakkan potensi morilmateril, untuk membangun nagari, dan menghapus kemiskinan

    Nilai-nilai sosial kemasyarakatan dalam syarak sebagai berikut:

    a. Saling tolong menolong

    Firman Allah SWT

    :) 2

    Saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolongmenolong berbuat dosa dan permusuhan (QS. Al-Maidah: 2).

    Sabda Rasulullah SAW

    )

    Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR. Bukari)

    Sabda Rasulullah

    )

    Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan tidakmenghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi).

    Sabda Rasulullah

    Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah cara menolongnya

    b. Tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat (jamaah)

    )

    Kamu harus hidup dalam jamaah siapa saja yang mengasingkan diri dari jamaah, diaakan menyendiri masuk ke dalam api neraka (HR. Tirmizi).

    c. Waspada dan menjaga keselamatan bersama

    Allah berfirman

    :) 25.

    Takutlah kamu kepada fitnah yang tidak hanya menimpa kepada orang yang zalim saja(QS. al-Anfal: 25)

    Allah SWT berfirman

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    20/32

    Kompilasi ABS SBK

    :) 3

    Saling menasehatilah tentang kebenaran dan saling menasehatilah dengan kesabaran(al-Ashr: 3)

    Sabda Rasulullah SAW

    )

    Jika kamu dimintai nasehat oleh salah seorang saudaramu, maka berikanlah nasehatmukepadanya (HR. Bukhari)

    Sabda Rasulullah SAW:

    : :

    Agama itu nasehat, kemudian ditanyakan kepada beliau, bagi siapa nasehat itu?Rasulullah menjawab: bagi Allah, bagi kitab-kitabnya, bagi rasulnya, bagi parapemimpin muslim, dan jamaah pada umumnya (HR. Muslim)

    d. Berlomba mencapai kebaikan

    Allah SWT berfirman

    :) 146

    Dan saling berlombalah kamu untuk berbuat kebaikan di mana kamu berada (QS. al-Baqarah: 146)

    Sabda Rasulullah SAW

    )

    Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah selaluperbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat terhapus kesalahan tersebut, danpergaulilah manusia dengan selalu bersikap ikhlas (terpuji). (HR. Hakim dan Tarmizi).

    e. Tidak boleh mencela dan menghina

    Allah SWT berfirman

    :) 11.

    Wahai umat yang beriman, janganlah hendaknya terjadi suatu kaum menghina kaumyang lainnya, boleh jadi yang dihina ternyata lebih baik keadaannya daripada yangmenghina. Demikian juga janganlah para wanita itu menghina kelompok wanita yanglainnya, karena boleh jadi wanita yang dicela itu lebih baik dari yang mencela.Janganlah saling mencerca dan janganlah berolok-olok dengan sebutan-sebutan yang

    jelek. Seburuk-buruk sebutan fasik sesudah orang itu beriman (al-Hujurat: 11).

    f. Menepati janji

    Firman Allah SWT:

    :) 1

    Wahai umat yang beriman, penuhilah selalu janji-janjimu (QS. al-Maidah: 1)

    Firman Allah SWT:

    : 177

    Dan orang-orang yang selalu menyempurnakan janji-janjinya, jika ia membuat

    perjanjian (QS. al-Baqarah: 177)

    g Bersikap adil

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    21/32

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    22/32

    Kompilasi ABS SBK

    i. Tidak boleh bermarahan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya (sesama muslim) lebih daritiga hari (HR. Bukari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Muwatha dan Ahmad).

    Allah SWT berfirman:

    :)8

    Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yang lurus karena Allahdan menjadi saksi dan janganlah kebencian atas suatu kaum menyebabkan kamu tidakadil. Berlaku adillah kamu, karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian).Bertakwalah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahuiterhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8).

    Allah SWT berfirman:

    :) 199.

    Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulandengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka).

    HHUBUNGANUBUNGAN KKERABATERABATDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU BERLANGSUNGBERLANGSUNGHARMONISHARMONISDANDANTERJAGATERJAGABAIKBAIK..

    Hal tersebut terjadi karena perasaan kekeluargaan dan perasaan malu kalau tidak

    membina hubungan dengan keluarganya dengan baik. Seseorang akan dihargai oleh sukunya

    atau keluarganya apabila ia berhasil menyatu dengan kaumnya dan tidak membuat malu

    kaummya.

    Hubungan kekerabatan masyarakat Minangkabau yang kompleks senantiasa dijaga

    dengan baik oleh ninik mamak dan penghulu di Nagari. Seseorang akan dianggap ada apabila

    ia berhasil menjadi sosok yang diperlukan di kaumnya dan menjadi bagian yang tidak

    terpisahkan dari kelompoknya. Nilai-nilai ideal dalam kehidupan yang mesti dihidupkan terus

    dalam menata kehidupan bernagari, antara lain adalah,

    1) rasa memiliki bersama,

    2) kesadaran terhadap hak milik,

    3) kesadaran terhadap suatu ikatan,

    4) kesediaan untuk pengabdian,

    5) dampak positif dari satu ikatan perkawinan, seperti mengurangi sifat-sifat buruk

    turunan serta mempererat mata rantai antar kaum.

    Pembangunan Nagari-nagari harus memakai pola keseimbangan dan pemerataan.

    Peningkatan usaha ekonomi masyarakat Nagari dipacu dengan mengkaji potensi Nagari.

    Pemberdayaan koperasi syariah di nagari menjadi semakin strategis untuk mendukung

    peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan

    pendapatan bagi masyarakat di nagari, terutama keluarga miskin.

    Dalam rangka peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan mendukung

    peningkatan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah, maka penguatan usaha koperasi

    diutamakan untuk mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin, di nagari-

    nagari antaranya ;

    a) memperluas jangkauan dan kapasitas pelayanan lembaga koperasi dalam

    pola syariah (bagi hasil),

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    23/32

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    24/32

    Kompilasi ABS SBK

    Lah masak padi 'rang singkarak, masaknyo batangkai-tangkai, satangkai jarang nan

    mudo, Kabek sabalik buhus sintak, Jaranglah urang nan ma-ungkai, Tibo nan punyo rarak

    sajo.

    Artinya diperlukan orang-orang yang ahli dibidangnya untuk menatap setiap perubahan

    peradaban yang tengah berlaku. Hal ini perlu dipahami supaya jangan tersua seperti kata

    orang ibarat mengajar kuda memakan dedak.

    Masyarakat nagari sesungguhnya tidak terdiri dari satu keturunan (suku) saja tetapi

    terdiri dari beberapa suku yang pada asal muasalnya berdatangan dari berbagai daerah asal di

    sekeliling ranah bundo.

    Sungguhpun berbeda, namun mereka dapat bersatu dalam satu kaedah hinggok

    mancangkam tabang basitumpu atau hinggokmencari suku dan tabang mencari ibu.

    Hiyu bali balanak bali, ikan panjang bali dahulu.

    Ibu cari dunsanak cari, induak samang cari dahulu.

    Yang datang dihargai dan masyarakat yang menanti sangat pula di hormati.

    Dima bumi di pijak, di sinan langik di junjuang,

    di situ adaik bapakai.

    Disini tampak satu bentuk perilaku duduk samo randah tagak samo tinggi, sebagai

    prinsip egaliterdi Minangkabau.

    NNAGARIAGARI,, SATUSATUSISTEMSISTEMPEMERINTAHANPEMERINTAHANTERENDAHTERENDAH,, DALAMDALAMSTRUKTURSTRUKTURMASYARAKATMASYARAKAT MMINANGKABAUINANGKABAU,

    Sifatnya multi dimensi dan multi fungsi. Nagari mempunyai aspek formal dan informal.

    Secara formal dia adalah bahagian yang integral dari pemerintahan nasional. Secara informal

    dia adalah unit kesatuan adat dan budaya Minangkabau.

    Wilayah Nagari adalah suatu aset dalam pemerintahan Nagari. Pemerintahan Nagari

    harus fokus menyiasati babaliak ka Nagari sebagai suatu sistim berpemerintahan dan

    melaksanakan kehidupan anak Nagari dalam tatanan adaik basandi syarak, syarak basandi

    Kitabullah. Analisis Nagari yang paling utama adalah pemerintahan. Bagaimana Nagari diatur

    dan dibangun.

    Nagari adalah plural, bukan single, perbedaan sistem Nagari tersebut membuat setiap

    Nagari mempunyai dinamika tersendiri. Dari sisi adatnya, adaik salingka nagari.

    KKONSEPONSEP PPEMERINTAHANEMERINTAHANHARUSHARUSMAMPUMAMPUMENAUNGIMENAUNGIMASYARAKATMASYARAKAT.

    Pemerintahan Nagari dibingkai undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Implementasinya di tingkat Kabupaten, ada Perda tentang Pemerintahan Nagari. Dalam

    pelaksanaan pemerintahan di tingkat Nagari, hubungan harus berdasarkan adat.

    Maka, adat harus benar-benar dikuasai oleh semua aparat pemerintahan Nagari. Adat

    tidak semata sebagai kekayaan sains (ilmu pengetahuan) ke-Minangkabau-an. Adat harus

    dapat dilaksanakan dalam kehidupan dan hubungan bermasyarakat.

    Termasuk dalam sosialisasi kebijakan pemerintahan, sesuai dengan perkembangan

    zaman dan pemanfaatan teknologi yang maju, seperti musyawarah dalam perwujudan

    demokrasi, penyediaan peluang bagi semua anak Nagari sebagai perwujudan dari hak asasi

    manusia.

    HHAKIKATAKIKATBERPEMERINTAHANBERPEMERINTAHAN NNAGARIAGARIADALAHADALAHMEMATUHIMEMATUHI UUNDANGNDANG-U-UNDANGNDANG NNEGARAEGARA.

    Pemerintahan Nagari dapat menghidupkan jati diri kehidupan beradat di Nagari.

    Kebanggaan orang dalam banagari adalah lahirnya kepeloporan dalam berbagai bidang.

    Nagari itu dinamis, senantiasa berubah, dan wajib di antisipasi dengan musyawarah anak

    Nagari yang dikuatkan oleh Wali Nagari. Setiap pemekaran, berpedoman kepada pandangan

    adat dalam Nagari. Nilai kepemimpinan Wali Nagari adalah putra terbaik dan penghulu.

    Pemilihannya dengan mengindahkan kesetaraan dan keterwakilan.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    25/32

    Kompilasi ABS SBK

    Nilai kesetaraaan dan keterwakilan dari ninik mamak, alim ulama,cadiak pandai dan

    tokoh tokoh adat di dalam Nagari, mesti diperhitungkan dengan cermat. Urusan Nagari

    adalah urusan bersama seluruh warga masyarakat Nagari. Bukan hanya urusan yang muda-

    muda atau urusan yang tua-tua. Bukan pula urusan ninik mamak semata.

    Kerjasama antara generasi, muda dan tua, cerdik dan pandai, sangat diperlukan untuk

    menyelesaikan masalah yang dihadapi Nagari.

    AA.. BBADANADAN MMUSYAWARAHUSYAWARAH NNAGARIAGARI,, DIPILIHDIPILIH AANAKNAK NNAGARIAGARI,,

    Semestinya menjadi perwujudan dari tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan.

    Implementasinya, terlihat dalam pemahaman adat. Nagari, akan menjadi pelopor di dalam

    melaksanakan adat Minangkabau yang berfalsafah Adaik basandi Syarak, Syarak basandi

    Kitabullah.

    BAMUS Nagari adalah bentuk perwujudan dari prinsip demokrasi dalam berpemerintahan,

    semacam badan legislatif tingkat Nagari, untuk melaksanakan pemerintahan Nagari bersama-

    sama Wali Nagari (Kepala Nagari). Maka, yang akan duduk di dalam BAMUS Nagari, semestinya

    hanya beragama Islam. Karena, tidak dapat disebut Minangkabau jika tidak beragama dengan

    Islam. Keberadaan BAMUS menjadi bagian upaya mengembalikan unsur adat ke hakikatnya.

    Mengaktualisasikan fungsi dan peran tungku tigo sajarangan, melalui keteladanan,terutama dalam pelaksananan agama dan adat. Satu bentuk otonomi penuh pada Nagari untuk

    mengatur rumah tangga Nagari dengan berpedoman pada peraturan yang ada.

    Wali Nagari bersama tokoh masyarakat dalam BAMUS akan menyusun program-program

    pembangunan Nagari

    b. KKEBERADAANEBERADAAN KKERAPATANERAPATAN AADATDAT NNAGARIAGARI MMENDUDUKIENDUDUKIPOSOSIPOSOSIYANGYANGJELASJELAS..

    KAN di tingkat Nagari adalah badan otonom yang ditetapkan oleh anak Nagari, terikat

    kaum dalam Nagari, dan memegang asal usul serta kewenangan ulayat Nagari. Keanggotaan

    KAN seluruhnya terdiri dari penghulu di Nagari, bagian dari tungku tigo sajarangan, dimuliakan

    oleh anak Nagari, disebut nan gadang basa batuah.

    Pertanyaannya, apakah semua anggota KAN terikat dengan LKAAM (satu organisasimasyarakat yang berjenjang dari tingkat provinsi)?

    Apakah KAN menjadi bagian dari BAMUS Nagari atau berdiri sendiri ?. Jalan terbaik adalah

    menjadikan KAN sebagai bagian dari BAMUS Nagari. Sewajarnya, tampak nyata hubungan

    antara adat dan pemerintahan di tingkat Nagari. Saling topang menopang dan serasi. Melalui

    BAMUS Nagari, diharapkan dapat menggerakkan kembali peran dan fungsi ninik mamak, yang

    selama ini tidak optimal berperan membangun Nagari, yang disebabkan :

    Kurangnya figure penghulu dan pemangku adat yang sudah banyak merantau.

    Kurangnya pengkaderan ninik mamak untuk memimpin Nagari.

    Semestinya, BAMUS Nagari menjadi upaya mambangkik batang tarandam di tengah

    pesatnya kemajuan bidang teknologi. Masalah asal usul dari keanggotaan BAMUS di Nagari,adalah hal yang perlu dipertimbangkan. Termasuk menginventarisir asset, dan permasalahan

    Nagari dengan data base Nagari.

    Kalau bisa dipertajam, inilah prinsip demokrasi yang murni dan otoritas masyarakat yang

    sangat independen.

    Langkah Penting adalah,

    1. Menguasai informasi substansial

    2. Mendukung pemerintahan yang menerapkan low-enforcment

    3. Memperkuat kesatuan dan Persatuan di nagari-nagari

    4. Muaranya adalah ketahanan masyarakat dan ketahanan diri.

    Dimulai dengan apa yang ada. Yang ada ialah kekayaan alam dan potensi yang

    terpendam dalam unsur manusia. Selangkah demi selangkah. Karena itu masyarakat

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    26/32

    Kompilasi ABS SBK

    Minangkabau yang beradat dan beragama selalu dalam hidupnya diingatkan untuk mengenang

    hidup sebelum mati dan hidup sesudah hidup ini (dibalik mati) itu. Sesuai dengan peringatan

    Ilahi.

    bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan

    di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah

    keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

    Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

    menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS.13, Ar Radu : 11).

    Tugas kembali kenagari, sesungguhnya adalah, menggali kembali potensi dan asset

    nagari, dengan memanggil potensi yang ada dalam unsur manusia di nagari.

    Kemudian observasinya dipertajam, daya pikirnya ditingkatkan, daya geraknya

    didinamiskan , daya ciptanya diperhalus, daya kemauannya dibangkitkan, dengan

    menumbuhkan atau mengembalikan kepercayaan kepada diri sendiri.

    Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua urai, Handak mulia tapek-i janji, Handakluruih rantangkan tali, Handak buliah kuat mancari, Handak namo tinggakan jaso, Handak

    pandai rajin balaja. Dek sakato mangkonyo ado, Dek sakutu mangkonyo maju, Dek ameh

    mangkonyo kameh, Dek padi mangkonyo manjadi.

    DDIPERLUKANIPERLUKANKERJAKERJAKERASKERAS,

    1. Meningkatkan Mutu SDM anak nagari,

    2. Memperkuat Potensi yang sudah ada melalui program utama,

    a. menumbuhkan SDM Negari yang sehat dengan gizi cukup,

    b. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (terutama terapan),

    c. mengokohkan pemahaman agama, sehingga anak negari menjadi sehat rohani,d. menjaga terlaksananya dengan baik norma-norma adat, sehingga anak nagari

    menjadi masyarakat beradat yang beragama (Islam).

    3. Menggali potensi SDA yang ada di nagari, yang diselaraskan dengan perkembangan

    global yang tengah berlaku,

    4. Memperkuat ketahanan ekonomi rakyat.

    5. Memperindah nagari dengan menumbuhkan percontohan-percontohan di nagari, yangtidak hanya bercirikan ekonomi tetapi indikator lebih utama kepada moral adat nan

    kuriak kundi, nan sirah sago, nan baik budi nan indah baso

    6. Mengefisienkan organisasi pemerintahan nagari dengan reposisi (dudukkan kembali

    komponen masyarakat pada posisinya sebagai subyek di nagari) dan refungsionisasi

    (pemeranan fungsi-fungsi elemen masyarakat).

    7. Memperkuat SDM bertujuan membentuk masyarakat beradat dan beragama sebagaisuatu identitas yang tidak dapat ditolak dalam kembali kenagari.

    Membangun kesejahteraan bertitik tolak pada pembinaan unsur manusianya.

    Dari menolong diri sendiri, kepada tolong-menolong, sebagai puncak budaya adat

    basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Dalam rangka pembagian pekerjaan, ber-ta'awun

    sesuai dengan anjuran Islam, "Bantu membantu, ta'awun, mutual help dalam rangka

    pembagian pekerjaan (division of labour) menurut keahlian masing-masing ini, akan

    mempercepat proses produksi, dan mempertinggi mutu, yang dihasilkan. Itulah taraf ihsan

    yang hendak di capai.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    27/32

    Kompilasi ABS SBK

    Satu konsepsi tata cara hidup, sistem sosial dalam "iklim adat basandi syara' syara'

    basandi Kitabullah", dalam rangka pembinan negara dan bangsa kita keseluruhannya. Yakni

    untuk melaksanakan Firman Ilahi;

    "Berbuat baiklah kamu (kepada sesama makhluk) sebagaimana Allah berbuat baik

    terhadapmu sendiri (yakni berbuat baik tanpa harapkan balasan). (QS.28, Al Qashash : 77)

    Kekuatan moral yang dimiliki, ialah menanamkan "nawaitu" dalam diri anak nagari,

    Latiak-latiak tabang ka Pinang, Hinggok di Pinang duo-duo, Satitiak aie dalam

    piriang, Sinan bamain ikan rayo.

    Teranglah sudah, bagi setiap orang yang secara serius ingin berjuang di bidang

    pembangunan masyarakat nagari pasti akan menemui disini iklim yang subur, bila pandai

    menggunakannya dengan tepat. Mengabaikan adat dan syarak ini, adalah satu kerugian, karena

    berarti mengabaikan satupartner"yang amat berguna" dalam pembangunan masyarakat nagari

    dan Negara.

    Pengamatan dalam Pengamalan Nilai-Nilai Adat Basandi Syarak

    Pauh IX, di Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat. Nagari Pauh IX penduduknya

    berasal dari pendatang dari daerah Saniang Baka dan Muaro Paneh. Di Nagari Pauh IX terdapat

    beberapa suku yaitu Koto, Sikumbang, Melayu, Tanjung, Jambak, Caniago, dan Guci.

    Kelengkapan NMPA Minangkabau yang ada disini adalah: penghulu, nan tuo, pandito adat

    (malin) dan rang basako (dubalang).

    Sistem pewarisan pemangku adat terjadi bila seorang penghulu meninggal dunia. Hal ini

    sesuai dengan mamangan yang berbunyi: Sileh baju tanah tasirah di kuburan. Pemikiran

    pengganti penghulu yang meninggal melalui sistem pewarisan yang disebut, gadang balega

    cayo batimbang, kalupuak pakai memakai malatakkan parmato di kapuaknyo. Ada juga

    dengan cara Iduik bakarilaan mati batungkek budi. Maksudnya jika usia tidak mengizinkan

    lagi maka dapat ditunjuk penggantinya melalui musyawarah kaum atau suku.

    Kanagarian Pariangan, di Kecamatan Pariangan, Kebupaten Tanah Datar,

    Propinsi Sumatera Barat. Nagari Pariangan mempunyai ninik mamak nan salapan dan

    suku nan salapan, adalah: 1) Datuk Sinaro, suku Piliang, 2) Datu Basar, suku Koto, 3) Datuk

    Tinaro, suku Dalimo Panjang, 5) Datu Kayo, suku Pisang, 6) Datuk Suri Dirajo, suku Dalimo

    Singkek, 7) Datuk Marajo Japang, suku Piliang Laweh, 8) Datuk Tan Bijo, suku Sikumbang. Di

    samping ninik mamak nan salapan sebagai pimpinan adat, ada Tuangku nan barampek

    sebagai pimpinan syarak, yaitu ; 1) Tuangku Piliang jo Malayu, Panjang jo Piliang, Laweh, dan

    4) Tuanku Dalimo Singkek jo Sikumbang. Sedangkan pimpinan tertinggi menurut adat dan

    syarak di kenagarian Pariangan adalah: Bandaro Kayo sebagai tampuak tangkai alamMinangkabau.

    Nilai-Nilai Ketuhanan. Pemahaman nilai-nilai ketuhanan masyarakat Nagari Pauh IX

    Padang masih tampak dalam penggunaan Masjid. Sebagian besar masyarakat Nagari Pauh IX

    beragama Islam. Masjid digunakan oleh masyarakat Nagari Pauh IX Padang untuk pelaksanaan

    ibadah sholat setiap waktu (Shubuh, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya). Jumlah mereka yang

    menggunakannya tidaklah banyak. Masjid di Nagari Pauh IX selain digunakan untuk ibadah

    sholat juga digunakan untuk pendidikan Islaminya masyarakat sekitarnya. Selain itu, di masjid

    juga digunakan untuk pelaksanaan MTQ dan Khatam Quran, dan untuk pelaksanaan ijab Qabul

    (nikah).

    Disamping masjid juga ada banyak mushalla, yang digunakan oleh sebagian besar

    masyarakat untuk pelaksanaan ibadah sholat lima waktu (wajib), sholat Tarwih saat bulan

    puasa. Hampir di setiap nagari di Pauh IX memiliki surau. Bahkan setiap komplek memilikinya.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    28/32

    Kompilasi ABS SBK

    Bila dibandingkan jumlahnya, mushalla lebih banyak daripada masjid. Selain tempat ibadah

    sholat, mushalla juga digunakan untuk pelaksanaan pendidikan Islami.

    Saat-saat situasi azan beberapa anggota masyarakat usia lanjut pergi ke masjid dan

    surau untuk melaksanakan ibadah sholat. Namun, jumlah jamaah yang paling banyak adalah

    saat sholat Magrib dan Isya.

    Pengamalan keagamaan dalam ABSSBK di Kenagarian Pariangan Tanah Datar, masih jauh dari harapan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang melaksanakan shalat

    berjamaah di masjid. Pada umumnya yang melaksanakan shalat berjamaah adalah kaum ibu

    yang sudah tua-tua. Sementara para remaja lebih senang nongkrong di kedai-kedai sekitar

    masjid saat azan berkumandang, sedang kaum bapak sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga

    mushalla-mushalla yang ada di Kanagarian Pariangan kurang dimanfaatkan untuk pembinaan

    pendidikan anak, bahkan ada mushalla yang tidak dimanfaatkan sama sekali. Akan tetapi

    dalam pembayaran zakat dan zakat fitrah masyarakat melaksanakan dengan sepenuhnya.

    Nilai-Nilai Kemanusiaan. Pemahaman masyarakat Nagari Pauh IX terhadap nilai-nilai

    kemanusiaan terlihat pada hari baik dan hari buruk. Filosofi adat yang berbunyi kaba bayiak

    bahimbauan, kaba buruak bahambauanmasih terlihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

    saat acara kematian, mereka selalu melakukan tagak payuang sebagai lambang duka.Masyarakat sekitarnya ikut mendatangi rumah yang ditimpa musibah (manjanguak). Hari

    berikutnya, masyarakat juga masih mendatangi rumah yang berduka untuk menyumbangkan

    kaji (mangaji di rumah yang kemalangan, yaitu membacakan yasin secara bersama-sama)

    sebagai rasa ikut membantu si almarhum melapangkan dari azab kubur. Dalam pesta kebaikan

    seperti baralek, di masyarakat Pauh IX Padang ditemukan nilai-nilai kemanusiaan seperti

    tetangga terdekat ikut membantu mamasak di rumah si Alek tanpa diperintahkan terlebih

    dahulu.

    Pengamalan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah masih dijumpai pengamalannya dalam

    masyarakat di Kanagarian Pariangan, namun tidak seerat pada masa lalu. Dahulu aspek

    kehidupan yang membutuhkan orang banyak selalu dikerjakan secara gotong royong, seperti

    dalam mengolah sawah, pembuatan rumah, perhelatan/upacara perkawinan, pembuatan

    masjid/mushalla. Sekarang lebih banyak dikerjakan secara sendiri-sendiri. Yang masih

    konsisten sampai sekarang dilaksanakan secara bersama adalah perhelatan/upacara

    perkawinan, sedangkan yang lainnya sudah dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Bahkan

    pembuatan masjid/mushalla tidak lagi dilaksanakan secara gotong royong.

    Nilai Ukhuwah Islamiyah/Kesatuan dan Persatuan. Nilai-nilai ukhuwah

    Islamiyah/Kesatuan dan Persatuan juga dapat dijumpai dalam masyarakat Pauh IX, seperti

    dalam alek buruak dan alek bayiak. Dalam alek buruak seperti, kedatangan mereka tanpa

    diundang terlebih dahulu. Dalam masyarakat Nagari Pauh IX juga ditemui nilai-nilai ukhuwah

    Islamiah/Kesatuan dan Persatuan seperti untuk membangun rumah. Di daerah ini juga ditemui

    sebuah kaum yang sangat menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan. Di dalam kaum,pekerjaan baik dan pekerjaan buruk selalu dikerjakan secara bersama.

    Pengamalan nilai-nilai kemanusiaan di Kenagarian Pariangan masih diamalkan oleh

    masyarakat. Salah satu indikator pengamalan masyarakat adalah kaba baiak baimbauan,

    kaba buruak baambauan. Setiap terjadi kematian salah seorang anggota masyarakat, maka

    diumumkan dari masjid tentang peristiwa tersebut, maka masyarakat berduyun datang ke

    rumah duka untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan jenazah. Begitu juga malam-malam

    berikutnya, orang berkumpul di rumah duka untuk melaksanakan tadarusan.

    Nilai Musyawarah dan Demokrasi. Nilai musyawarah yang dijumpai dalam

    masyarakat Pauh IX seperti terlihat dalam pemberian gelar adat untuk marapulai dan atau

    datuak, musyawarah dalam mencari hari baik bulan baik untuk pesta perkawinan. Nilai-nilai

    musyawarah dan demokrasi tersebut terlihat saat ninik mamak dengan ninik mamak

    berunding tentang apa gelar yang akan diturunkan kepada kemenakan (marapulai). Keputusan

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    29/32

    Kompilasi ABS SBK

    diambil ninik mamak berdasarkan filosofi bulek ayia ka pambuluah, bulek kato ka mufakat,

    karajo bayiak elok dipacapek nak jan tumbuah di nan buruak.

    Pengamalan nilai-nilai musyawarah/demokrasi yang membudaya di Kanagarian

    Pariangan disebut dengan baiyo batido, salah satu bentuk sistem musyawarah di Nagari,

    dalam berbagai aspek kehidupan seperti, mendirikan rumah baru, mencari jodoh anak

    perempuan, melakukan perhelatan perkawinan dan sebagainya.

    Nilai Raso Pareso/Akhlak/Budi Pekerti. Nilai-nilai yang berhubungan dengan raso

    pareso/akhlak/budi pekerti yang dijumpai dalam masyarakat Nagari Pauh IX Padang adalah

    semakin hilangnya identitas keminangkabauan, terutama rasa malu di dalam diri, seperti

    berpakaian ketat, memperlihatkan aurat (anak gadis pergi sekolah atau ke pasar mengenakan

    pakaian ketat dan celana pendek), main bola dan main domino dengan anak kemenakan. Hal

    ini seperti terlihat di sebuah kedai di Pauh IX, kemenakan dan mamaknya satu meja domino.

    Bahkan sama-sama mencari nomor buntut di kedai tersebut.

    Nilai-nilai akhlak/budi pekerti dalam masyarakat Kanagarian Pariangan nampaknya

    semakin kurang seperti juga masyarakat lain, masyarakat Kanagarian Pariangan mengalami

    krisis identitas terutama di kalangan anak muda. Para remaja dalam berpakaian tidak lagi

    mengikuti norma-norma agama dan adat, begitu juga dalam pergaulan, para remaja putribanyak yang berpakaian tidak menutup aurat. Remaja putra dan putri sering keluar malam

    berdua-duan tanpa didampingi oleh muhrimnya.

    Gotong Royong/Sosial Kemasyarakatan. Nilai-nilai gotong royong masih dijumpai

    dalam masyarakat Nagari pauh IX, terutama dalam pembangunan masjid, mushalla dan

    perbaikan/pemeliharaan jalan. Mereka melakukannya dengan hati ikhlas, bahkan kaum ibunya

    ikut menyumbangkan nasi bungkus untuk pelaksanaan gotong royong tersebut.

    Nilai-nilai sosil kemasyarakat yang diamalkan oleh masyarakat Pariangan dapat dilihat

    dari aplikasi syarak mangato adat mamakai. Ini terbukti bahwa antara Ninik Mamak

    Pemangku Adat, selalu bekerja sama dengan ulama dalam membangun dan membina

    masyarakat. Tradisi-tradisi yang berlaku disana sulit untuk dibedakan apakah tradisi tersebutadat atau agama, karena tradisi tersebut disokong oleh Ninik Mamak dan ulama.

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    Pemerintah Sumatera Barat hendaknya menyediakan dana untuk peningkatan

    pemahaman terhadap nilai-nilai adat basandi syarak dengan perencaanan yang tepat dengan

    hasil yang berlipat.

    Pemerintah Sumatera Barat hendaklah menempatkan nilai-nilai adat dan syarak sebagai

    paradigma kultural landasan pembangunan di Sumatera Barat.

    ABS-SBK hendaklah diimplementasikan dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat

    Sumatera Barat. Untuk itu ABS-SBK perlu ditingkatkan pengkajiannya dengan menggunakanberbagai pendekatan seperti pendekatan empiris, normatif, historis dan integralistik.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    30/32

    Kompilasi ABS SBK

    DAFTAR BACAAN

    Azyumardi Azra. 1999. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru.Jakarta: Logis.

    Donal Ary, dkk. 1984. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, terjemahan Arief Farchan.Sutabaya. Usaaha Nasioanl.

    Haroen,dkk. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Penerbit

    I.H.Dt. Rajo Panghulu. 1984. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau.Bandung: CV. Remaja Karya.

    M. Nasroen. 1971.Dasar Filsafat Adat Minangkabau.Jakarta: Bulan Bitang, 1971

    M.R.M. Dt. Radjo Panghoeloe. 1969. Minangkabau: Sejarah Ringkas. Padang: t.p.

    Muchtar Naim. 1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: UGM Press.

    Masoed Abidin, H. Islam Dalam Pelukan Muhtadin MENTAWAI, DDII Pusat, Percetakan ABADI,Jakarta - 1997.

    ----------------------- , Dakwah Awal Abad, Pustaka Mimbar Minang, Padang - 2000.

    ----------------------- , Problematika Dakwah Hari Ini dan Esok, Pustaka Mimbar Minang, Padang 2001.

    ----------------------- , Suluah Bendang di Minangkabau, Pustaka Mimbar Minang, Padang.2002

    ----------------------- , Pernik Pernik Ramadhan, Pustaka Mimbar Minang, Padang 2003

    ----------------------- , Surau Kito, PPIM Sumbar, Padang 2004.

    ----------------------- , Silabus Surau, PPIM Sumbar, Padang 2004.

    ----------------------- , Adat jo Syarak di Minangkabau, PPIM Sumbar, Padang 2004.

    ----------------------- , Implementasi ABS-SBK, PPIM Sumbar, Padang 2004.

    Pemerintah Propinsi Sumatera Barat. 2001. Program Pembangunan Daerah Propinsi Sumatera

    Barat Tahun 2001-2005. t.p.

    Ramayulis. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

    Salmadanis, dkk,. 2003.Adat Basandi Syarak: Nilai dan Aplikasinya Menuju Kembali ke Nagaridan Surau. Jakarta: Kartina Insan Lestari.

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    31/32

    1 Kesudahan adat, artinya keputusan adat itu berakhir pada musyawarah ninik mamak divalairung adat, sedangkan keputusan dari syarak atau agama baru akan dirasa akibatnya diakhirat nanti. Karena itu, adat yang mempedomani syarak niscaya akan terhindar dariperbuatan nista.

    2 adat nan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, diasak indak layua, dibubuik indakmati, atau adat yang tidak lekang oleh panas, tidak lapuk karena hujan, di pindahkan tidaklayur, dicabut tidak akan mati, artinya adat tersebut hidup terus sesuai dengan keperluan

    manusia, dan adat itu dapat dilaksanakan oleh orang Minangkabau walaupun di tanahperantauannya sendiri.

    3 Adat berbuhul mati, adalah adat sebenar adat yang datangnya dari Allah Khaliqul Alam, sesuaidengan fiotrah manusia.

    4 Maknanya, yang ditetapkan oleh syariat agama Islam, semestinya dipakaikan oleh adat diranah Minangkabau

    5 Alam terkembang jadi guru telah menjadi filosofi adat di Minangkabau sejak pertama. Darimelihat alam sesungguhnya kita dapat mengenal kekuasaan Allah Khaliqul Alam ini.

    6 Berjenjang naik bertangga turun, ada aturan yang mesti dilalui. Naik dimulai dari jenjang yangdi bawah, terjaga keteraturan, dan turun dari tangga yang di atas, artinya ada kaedah yangmesti dijaga baik. Secara hokum alam titik dari langit, yakni aturan syarak itu dating dari

    wahyu, dan aturan adat tabusekdari bumi, menjadi perilaku masyarakat mulai dari lapisanpaling bawah

    7 Tumbuah bak padi digaro, tumbuah bak bijo disiang. Elok dipakai, buruak dibuang. Elokdipakai jo mufakat, buruak dibuang jo rundiangan Tumbuh bagaikan padi yang di pelihara disawah, tumbuh bagaikan bijo (tampang) yang di jaga dan dipupuk disiangi. Maka adat itu akanberkembang dengan baik. Dalam perkembangan zaman maka adat itu berperinsip kepadamana yang elok dapat di pakai, mana yang buruk dapat dibuang. Akan tetapi menetapkan elokitu mesti dengan mufakat, mengahadirkan kebiasaan istiadat dan bimbingan agama Islam juga.Mana yang tudak baik, dapat dibuang melalui perundingan.

    8 QS.4, An Nisak : 97.

    9 Ucapan Khalifah Umar bin Khattab, yang ditujukan kepada seorang pemuda yang hanya

    berdoa tanpa berusaha.10 Atsar dari Shahabat.

    11 ibid. QS.16 : 17 dan QS.14,Ibrahim : 33.12 Memang di surau tidak ada yang dapat di cari benda-benda (materi), kecuali hanya bekal ilmu,

    hikmah dan kepandaian-kepandaian untuk mengharungi hidup di dunia ini, dan dalammempersiapkan hidup di akhirat. Sebagai terungkap di dalam Peribahasa Minangkabau, bakbatandang ka surau, karena memang surau tak berdapur (Anas Nafis, 1996:464 -Surau-2).

    13 Dt.Rajo Pengulu, Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarakdi Minangkabau, 1994 : 62.14 Penghulu pada setiap suku, yang sering juga disebut ninik mamak nan gadang basa batuah,

    atau nan di amba gadang, nan di junjung tinggi, sebagai suatu legitimasi masyarakat nan dilewakan.

    15 Bisa juga disebut dengan panggilan urang siak, tuanku, bilal, katib nagari atau imam suku, dll

    dalam peran dan fungsinya sebagai urang surau pemimpin agama Islam. Gelaran ini lebihmenekankan kepada pemeranan fungsi ditengah denyut nadi kehidupan masyarakat (anaknagari).

    16 Bisa saja terdiri dari anak nagari yang menjabat jabatan pemerintahan, para ilmuan, perguruantinggi, hartawan, dermawan.

    17 Para remaja, angkatan muda, yang dijuluki dengan nan capek kaki ringan tangan, nan kadisuruah di sarayo.

    18 Kalangan ibu-ibu, yang sesungguhnya ditangan mereka terletak garis keturunan dalam sistimmatrilinineal dan masih berlaku hingga saat ini.

    19 Bukti kecintaan kenagari ini banyak terbaca dalam ungkapan-ungkapan pepatah hujan amehdirantau urang hujang batu dinagari awak, tatungkuik samo makan tanah tatilantang samo

  • 8/14/2019 Adat di Minangkabau

    32/32

    mahiruik ambun.