Upload
herman-jambak
View
318
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
8/14/2019 Adat di Minangkabau
1/32
Kompilasi ABS SBK
Kompilasi ABS SBK
Mukadimah
Visi propinsi Sumatera Barat adalah ingin menjadikan masyarakat Sumatera Barat
sejahtera dunia akhirat. Visi tersebut akan sulit dicapai bila tidak dirumuskan misi yang jelas,
tujuan yang akan dicapai, dan sasaran yang hendak diraih, serta cara yang akan ditempuhuntuk mewujudkan tujuan tersebut secara tepat. Berhasilnya teknik pencapaian tujuan
dimaksud, di antaranya adalah pemahaman masyarakat dan para ninik mamak pemangku adat
Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan sehari-hari. Ninik mamak
sebagai pemimpin masyarakat adat Minangkabau sebagian besar berada di propinsi Sumatera
Barat kini, sedang menghadapi perubahan besar, sebagai akibat dari proses globalisasi dan
dunia informasi.
Minangkabau sejak dahulu hingga sekarang, tatanan kehidupan masyarakatnya sangat
ideal karena didasari nilai-nilai, norma-norma adat dan agama Islam yang menyeluruh, dalam
satu ungkapan adat berbunyiAdat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Adat dan syarak di Minangkabau merupakan benteng kehidupan dunia akhirat yangdisebutkan dalam petatah adat kesudahan adat ka balairung, kasudahan syarak ka akhirat.1
Mamangan ini menyiratkan teguhnya benteng orang Minangkabau yang terkandung di dalam
adat dan kokohnya perisai Islam yang di pagar oleh syarak.
Fenomena sekarang terlihat norma lama yang luhur mulai agak memudar, sementara
tatanan baru belum pula terbentuk. Nilai-nilai kehidupan pada mulanya bersifat kebersamaan
di masa sekarang agak cendrung bersifat individual. Nilai-nilai kehidupan selama ini tumbuh di
nagari, sekarang kecendrungan masyarakat lebih suka hidup di perkotaan. Pada masa doeloe
norma kehidupan berpegang kepada budi dan rasa malu, sekarang cenderung mulai
meninggalkan sifat tenggang rasa, dan fenomena seperti itu sering menjadikan adat
Minangkabau yang mempunyai banyak sekali nilai-nilai ideal itu, mulai jadi bahan cercaan.
Nilai-nilai universal dalam masyarakat Minangkabau berkaitan dengan nilai-nilai adat dan
syarak dapat dikategorikan ke dalam 6 kelompok, yaitu: (1) nilai-nilai ketuhanan, (2) nilai-nilai
kemanusiaan, (3) nilai-nilai persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah / kesatuan dan persatuan,
(4) nilai musyawarah dan demokrasi, (5) raso pareso / akhlak / budi pekerti, (6) gotong royong
/ sosial kemasyarakatan.
Keenam nilai-nilai tersebut sangat dipahami oleh para ninik mamak pemangku adat
Minangkabau dan menjadi prilakunya sehari-hari, karena ninik mamak adalah suri teladan bagi
anak kemenakannya.
Fenomena terjadi akhir-akhir ini sosok ninik mamak kurang dihargai oleh kemanakannya.
Anak kemenakan seolah-olah tidak ambil pusing lagi dengan ninik mamaknya. Terkadang
perkataan ninik mamak sering tidak diacuhkan oleh kemanakannya. Bahkan kehadiran ninik
mamak di tengah-tengah anak kemanakannya seolah-olah tidak diperlukan lagi.
Saat ini terjadi krisis kepercayaan terhadap ninik mamak oleh anak kemenakan. Ninik
mamak seharusnya memegang kendali dan menentukan dalam pembentukan kepribadian
anak kemenakan. Penyebab terjadinya krisis kepercayaan di kalangan anak kemenakan
terhadap ninik mamak saat ini di antaranya adalah karena kurangnya pemahaman Ninik
Mamak Pemangku Adat Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan syarak. Jika masalah ini
dibiarkan terus menerus, maka tidak mustahil masyarakat Minangkabau yang dikenal
masyarakat beradat, mungkin hanya akan tinggal kenangan, dan hanya menjadi sebuah
catatan sejarah bahwa dulu masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi adatnya yang
kokoh dipagari oleh nilai-nilai agama atau syarak.
Adat di Minangkabau
8/14/2019 Adat di Minangkabau
2/32
Kompilasi ABS SBK
Orang Minangkabau terkenal dengan adatnya yang kuat. Adat sangat penting dalam
kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu dalam petatah Minangkabau diungkapkan, hiduik di
kanduang adat. Maka, ada empat tingkatan adat di Minangkabau.
1. Adat Nan Sabana Adat
Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang berlaku tetap di alam, tidak pernah
berubah oleh keadaan tempat dan waktu. Kenyataan itu mengandung nilai-nilai, norma, dan
hukum. Di dalam ungkapan Minangkabau dinyatakan sebagai adat nan indak lakang dek
paneh, indak lapuak dek hujan, diasak indak layua, dibubuik indak mati2 atau adat babuhua
mati.3Adat nan sabana adat bersumber dari alam.
Pada hakikatnya, adat ini ialah kelaziman yang terjadi sesuai dengan kehendak Allah.
Maka, adat Minangkabau tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Hal itu melahirkan konsep
dasar pelaksanaan adat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, yakni adat basandi
syarak, syarak basandi kitabullah dan syarak mangato, adat mamakai.4Dari konsep itu lahir
pulalah falsafah dasar orang Minangkabau yakni alam takambang jadi guru.5
Adat nan sabana adat menempati kedudukan tertinggi dari empat jenis adat di
Minangkabau, sebagai landasan utama dari norma, hukum, dan aturan-aturan masyarakatMinangkabau. Semua hukum adat, ketentuan adat, norma kemasyarakatan, dan peraturan-
peraturan yang berlaku di Minangkabau bersumber dari adat nan sabana adat.
2. Adat Nan Diadatkan
Adat nan diadatkan adalah adat buatan yang dirancang, dan disusun oleh nenek moyang
orang Minangkabau untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Aturan yang berupa adat
nan diadatkan disampaikan dalam petatah dan petitih, mamangan, pantun, dan ungkapan
bahasa yang berkias hikmah.
Orang Minangkabau mempercayai dua orang tokoh sebagai perancang, perencana, dan
penyusun adat nan diadatkan, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan DatuakKatumangguangan.
Inti dari adat nan diadatkan yang dirancang Datuak Parpatiah Nan Sabatang ialah
demokrasi, berdaulat kepada rakyat, dan mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Sedangkan adat yang disusun Datuak Katumangguangan intinya melaksanakan pemerintahan
yang berdaulat ke atas, otokrasi namun tidak sewenang-wenang. Sepintas, kedua konsep adat
itu berlawanan. Namun dalam pelaksanaannya kedua konsep itu bertemu, membaur, dan
saling mengisi. Gabungan keduanya melahirkan demokrasi yang khas di Minangkabau.
Diungkapkan dalam ajaran Minangkabau sebagai berikut:
Bajanjang naiak, batanggo turun.
Naiak dari janjang nan di bawah, turun dari tanggo nan di ateh.Titiak dari langik, tabasuik dari bumi.6
Penggabungan kedua sistem ini ibarat hubungan legislatif dan eksekutif di sistem
pemerintahan saat ini.
3. Adat Nan Taradat
Adat nan taradat adalah ketentuan adat yang disusun di nagari untuk melaksanakan adat
nan sabana adat dan adat nan diadatkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan nagarinya.
Adat ini disusun oleh para tokoh dan pemuka masyarakat nagari melalui musyawarah dan
mufakat. Dari pengertian itu lahirlah istilah adat salingka nagari.
Adat nan taradat disebut juga adat babuhua sentak, artinya dapat diperbaiki, diubah, dan
diganti. Fungsi utamanya sebagai peraturan pelaksanaan dari adat Minangkabau. Contoh
t l i d l b t k l t di t l d
8/14/2019 Adat di Minangkabau
3/32
Kompilasi ABS SBK
perkawinan, yang selalu dipagari oleh ketentuan agama, di mana syarak mangato adaik
mamakaikan.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan aturan adat yang dibuat dengan mufakat niniak mamak dalam
suatu nagari. Peraturan ini menampung segala kemauan anak nagari yang sesuai menurut
alua jo patuik, patuik jo mungkin. Aspirasi yang disalurkan ke dalam adat istiadat ialah aspirasi
yang sesuai dengan adat jo limbago, manuruik barih jo balabeh, manuruik ukuran cupak jo
gantang, manuruik alua jo patuik.
Ada dua proses terbentuknya adat istiadat. Pertama, berdasarkan usul dari anak nagari,
anak kemenakan, dan masyarakat setempat. Kedua, berdasarkan fenomena atau gejala yang
tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Ini diungkapkan dalam kato pusako:
Tumbuah bak padi digaro, tumbuah bak bijo disiang.
Elok dipakai, buruak dibuang.
Elok dipakai jo mufakat, buruak dibuang jo rundiangan.7
Adat istiadat umumnya tampak dalam bentuk kesenangan anak nagari seperti kesenian,langgam dan tari, dan olahraga.
FFILOSOFIILOSOFI HHIDUPIDUPDIDI MMINANGKABAUINANGKABAUBERSUMBERBERSUMBERDARIDARIALAMALAM
Alam takambang jadi guru dan diberi ruh oleh Islam. Konsep ABS-SBK adalah kristalisasi
ajaran hukum alam yang bersumber dari Islam. Yang diperlukan sekarang adalah pemantapan
dan pengamalan. Maka, prinsip-prinsip ABS-SBK harus masuk ke dalam seluruh kehidupan
secara komprehensif.
Dengan perpaduan yang baik, kebudayaan Minangkabau akan berlaku universal. Langkah
sekarang adalah, menjabarkan ajaran ABS-SBK, secara sistematis dan terprogram ke dalam
berbagai sistem kehidupan. Dimulai dalam pelaksanaan pemerintahan di tingkat Nagari,seperti, kebersamaan, gotong royong, sahino samalu, kekerabatan, dan penghormatan
sesama, atau barek sapikue ringan sajinijing, yang menjadi kekuatan di dalam incorporated
social responsibility.
Kekusutan dalam masyarakat Minangkabau, khususnya di tingkat Nagari-nagari dapat
diatasi dengan komunikasi dengan generasi muda. Persoalan prilaku harus mendapatkan porsi
yang besar, selain persoalan kelembagaan. Prilaku orang Minang terutama generasi muda
sangat mengkhawatirkan.
Selain lemahnya komunikasi, masalah yang muncul di Nagari adalah rapuhnya
solidaritas. Diperlukan sosialisasi nilai-nilai budaya Minangkabau. Selanjutnya, membentuk
kembali struktur masyarakat adat di Nagari-nagari.
Sebagai masyarakat beradat dengan pegangan adat bersendi syariat dan syariat yang
bersendikan Kitabullah, maka kaedah-kaedah adat itu memberikan pula pelajaran-pelajaran
antara lain,
1. Mengutamakan prinsip hidup seimbang.
Ketahuilah bahwa nimat Allah, sangat banyak.
Dan jika kamu menghitung-hitung nimat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi maha Penyayang(QS.16, AnNahl : 18).
Hukum Islam menghendaki keseimbangan antara perkembangan hidup rohani danperkembangan jasmani ; "Sesungguhnya jiwamu (rohani-mu) berhak atas kamu (supaya kamu
pelihara) dan badanmu (jasmanimu) pun berhak atasmu supaya kamu pelihara" (Hadist)
8/14/2019 Adat di Minangkabau
4/32
Kompilasi ABS SBK
Keseimbangan tampak jelas dalam menjaga kemakmuran di ranah ini, Rumah gadang
gajah maharam, Lumbuang baririk di halaman, Rangkiang tujuah sajaja, Sabuah si bayau-bayau,
Panenggang anak dagang lalu, Sabuah si Tinjau lauik, Birawati lumbuang nan banyak, Makanan
anak kamanakan. Manjilih ditapi aie, Mardeso di paruik kanyang.
Hal ini seiring dengan bimbingan hadist Rasul SAW, "Berbuatlah untuk hidup akhiratmu
seolah-olah kamu akan mati besok dan berbuatlah untuk hidup duniamu, seolah-olah akan hidup
selama-lamanya" (Hadist).
2. Kesadaran kepada luasnya bumi Allah.
Dianjurkan, jangan tetap tinggal terkurung dalam lingkungan yang kecil.8 Diajarkan,
bahwa Allah SWT telah menjadikan bumi mudah untuk digunakan. Maka, berjalanlah di atas
permukaan bumi, makanlah dari rezekiNya, kepadaNya lah tempat kamu kembali.
"Maka berpencarlah kamu di atas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di samping itu)
banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapai kejayaan". (QS.62, Al Jumu'ah : 10).
Karatau madang dihulu babuah babungo balun. Marantau buyuang dahulu dirumah paguno
balun. Ditanamkan pentingnya kehati-hatian Ingek sa-balun kanai, Kulimek sa-balun abih, Ingek-
ingek nan ka-pai, Agak-agak nan ka-tingga.
3. Mencari nafkah dengan "usaha sendiri".
Memiliki jati diri, self help, mandiri dengan modal tulang delapan kerat, dengan cara yang
amat sederhana sekalipun, "lebih terhormat", daripada meminta-minta dan menjadi beban orang
lain.
Arahan syarak menyebutkan, "Kamu ambil seutas tali, dan dengan itu kamu pergi kehutanbelukar mencari kayu bakar untuk dijual pencukupan nafkah bagi keluargamu, itu adalah lebih
baik bagimu dari pada berkeliling meminta-minta". (Hadist).
Membiarkan diri hidup dalam kemiskinan dengan tidak berusaha adalah salah. "Kefakiran
(kemiskinan) membawa orang kepada kekufuran (keingkaran)" (Hadist).
4. Tawakkal dan bekerja dengan tidak boros.
Kerja merupakan unsur utama produksi untuk memenuhi hak hidup, hak keluarga, dan
masyarakat guna mendorong fungsi produksi dalam mengoptimalkan sumberdaya insani yang
mengacu full employment.
Syarak (agama Islam) menghargai kerja sebelum menghargai produknya, sehingga
aktivitas produksi yang padat karya lebih disenangi daripada padat modal, karena model inilebih memberdayakan produsen. Menjadi pengemis sangat dibenci. Mencari dan berproduksi
selalu diiringkan dengan tawakal.
Tawakkal bukan berarti "hanya menyerahkan nasib", dengan tidak berbuat apa-apa,
menunggu datangnya rezki dan takdir, tanpa mau berusaha, atau bersikap fatalis, adalah satu
kesalahan besar. Jangan kamu menadahkan tangan dan berharap, "Wahai Tuhanku, berilah aku
rezeki, berilah aku rezeki", sedang kamu tidak berikhtiar apa-apa. Langit tidak menurunkan
hujan emas ataupun perak.9 Dan, "Bertawakkallah kamu, seperti burung itu bertawakkal". Tak
ada kebun tempat ia bertanam, tak ada pasar tempat ia berdagang. Tetapi tak kurang, setiap
pagi dia terbang meninggalkan sarangnya dalam keadaan lapar, dan setiap sore dia kembali
dalam keadaan "kenyang".10
5. Kesadaran kepada ruang dan waktu,
8/14/2019 Adat di Minangkabau
5/32
Kompilasi ABS SBK
Dorongan berproduksi dan menghasilkan sesuai syarak (Islam) memiliki nilai tambah
dengan adanya fungsi sosial.
Produksi yang Islami lebih mempertimbangkan keperluan (needs) orang banyak,
dibanding dengan mendapatkan keinginan (wants), yang menjadi kesenangan bagi orang
berdaya beli kuat.
Agama Islam membangkitkan kesadaran kepada ruang dan waktu (space and time
consciousness), kepada peredaran bumi, bulan dan matahari, yang menyebabkan pertukaran
malam dan siang, dan pertukaran musim, yang memudahkan perhitungan bulan dan tahun.
Menyia-nyiakan waktu, dengan pasti akan merugi. Maka, kehidupan mesti diisi dengan
amal berguna.11
-- dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari
penghidupan (QS.78, An Naba' : 10-11).
Malam itu disebut sebagai pakaian, karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai aian
menutupi tubuh manusia.
6. Harus pandai mengendalikan diri.Jangan melewati batas, dan berlebihan. Jangan boros.
"Wahai Bani Adam, ailah perhiasanmu, pada tiap-tiap (kamu pergi) ke masjid (melakukan
ibadah); dan makanlah dan minumlah, dan jangan melampaui batas; sesungguhnya Dia tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas". (QS..7, Al A'raf : 31)
Manusia diharuskan berusaha membanting tulang dan memeras otak, untuk mengambil
sebanyak-banyak faedah dari alam sekelilingnya, dan menikmatinya sambil mensyukurinya.
Tuntutan syari (syarak mangato adaik mamakai) adalah, beribadah kepada Ilahi.
Manusia harus menjaga diri dari perbuatan yang melanggar batas-batas kepatutan dankepantasan, agar jangan terbawa hanyut oleh materi dan hawa nafsu yang merusak. Satu
bentuk persembahan manusia kepada Maha Pencipta, yang menghendaki keseimbangan
antara kemajuan di bidang rohani dan jasmani. Sikap hidup (attitude towards life) yang
demikian, menjadi sumber motivasi bagi kegiatan di bidang ekonomi.
Tujuan terutama untuk keperluan-keperluan jasmani (material needs). Hasil nyata
tergantung kepada dalam dangkalnya sikap hidup tersebut berurat dalam jiwa, serta tingkat
kecerdasan yang dicapai, dan keadaan umum di mana mereka berada.
Yang perlu dijaga ialah supaya dalam segala sesuatu harus pandai mengendalikan diri,
agar jangan melewati batas, dan berlebihan.
Ka lauik riak mahampeh, Ka karang rancam ma-aruih, Ka pantai ombak mamacah. Jiko
mangauik kameh-kameh, Jiko mencancang, putuih putuih, Lah salasai mangko-nyo sudah.
Artinya bekerja sepenuh hati, dengan mengerahkan semua potensi yang ada, tidak
menyisakan kelalaian ataupun ke-engganan. Tidak berhenti sebelum sampai, dan tidak
berakhir sebelum benar-benar sudah.
Adat Basandi Syarak
Sebelum Islam masuk ke Minangkabau, orang Minang memanfaatkan alam sebagai
sumber ajarannya. Mereka menggali nilai-nilai yang diberikan alam. Ini diungkapkan dalam
filsafat orang Minangkabau alam takambang jadi guru.
Ketika agama Islam masuk, adat di Minangkabau secara hakikinya tidak bertentangandengan ajaran syarak dalam agama Islam, karena alam yang telah dijadikan pedoman hidup
masyarakat Minangkabau adalah ciptaan Allah semata. Itulah sebabnya ketika Islam masuk
8/14/2019 Adat di Minangkabau
6/32
Kompilasi ABS SBK
langsung diterima oleh orang Minangkabau. Maka, kalaupun dalam sejarah, timbulnya Perang
Paderi tidak semata karena disebabkan pertentangan kaum adat dan kaum agama (Islam),
akan tetapi karena pemurnian ajaran syarak di dalam pelaksanaan adat semata, sebagai akibat
dari amar makruf nahi munkar. Akan tetapi pemerintahan kolonial Belanda, memakai peristiwa
ini sebagai alat politik adu domba.
Namun pada tahun 1811 penguasa adat di Minangkabau, yakni Sultan Begagarsyah
mempermaklumkan perang bahu membahu antara seluruh masyarakat anak nagari di
Minangkabau, melawan pemerintahan kolonial Belanda. Kaum adat dan kaum agama
menyatukan pendapat dalam pertemuan pangulu tigo luhak beserta para ulamanya.
Pertemuan ini melahirkan Piagam Bukik Marapalam yang menegaskan bahwa antara adat dan
Islam tidak bertentangan.
Adat bapaneh, syarak balinduang.
Syarak mangato, adat mamakai.
Adat bapaneh, syarak balinduang maksudnya adat bagaikan tubuh, agama sebagai jiwa.
Antara tubuh dan jiwa tidak bisa dipisahkan. Syarak mangato, adat mamakai maksudnya
syarak memberikan hukum dan syariat, adat mengamalkan apa yang difatwakan agama.
Kesimpulan piagam ini lazim disebut adat jo syarak sanda-manyanda, kemudian lebih dikenallagi dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
Kelarasan di Minangkabau
Laras (lareh) adalah dasar pemerintahan menurut adat Minangkabau. Kelarasan adalah
sistem pemerintahan menurut adat Minangkabau. Ada dua kelarasan di Minangkabau, yaitu
Kelarasan Bodi Caniago dan Kelarasan Koto Piliang.
Bodi Caniago Koto Piliang
Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak
Parpatiah Nan Sabatang
Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak
Katumangguangan
Berdaulat pada rakyat, diungkapkan:
putuih rundiangan dek sakato
rancak rundiangan disapakati
kato surang dibulek-i
kato basamo kato mufakat
saukua mako manjadi, sasuai mako takanak
tuah dek sakato, mulonyo rundiangdimufakati
di lahia lah samo nyato, di batin buliah
diliek-i
Berpusat pada pimpinan, diungkapkan:
nan babarih nan bapaek
nan baukua nan bacoreng
titiak dari ateh, turun dari tanggo
tabujua lalu, tabalintang patah
Semboyannya mambasuik dari bumi Semboyannya titiak dari ateh
Bersifat demokratis Bersifat otokratis
Pengambilan keputusan mengutamakan kata
mufakat. Keputusan diambil berdasarkan
kesepakatan bersama, bukan hanya berasaldari pimpinan saja, akan tetapi
masyarakatnya ikut dilibatkan.
Pengambilan keputusan berpedoman pada
kebijaksanaan dari atas. Segala bentuk
keputusan datangnya dari atas. Masyarakattinggal menerima apa yang telah ditetapkan.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
7/32
Kompilasi ABS SBK
Penggantian gelar pusaka secara hiduik
bakarelaan, artinya penghulu bisa diganti
jika sudah tidak mampu lagi melaksanakan
tugasnya
Penggantian gelar pusaka secara mati
batungkek budi, artinya penghulu baru bisa
diganti jika sudah meninggal
Pewarisan gelar disebut gadang bagilia,artinya gelar penghulu boleh digilirkan pada
kaum mereka walau bukan saparuik, asalkan
melalui musyawarah adat
Pewarisan gelar disebutpatah tumbuahhilang baganti, artinya gelar penghulu harus
tetap di pihak mereka yang saparuik
(sekeluarga).
Rumah gadang lantainya rata saja dari ujung
sampai pangkal
Rumah gadang mempunyai anjung pada
lantai kiri dan kanan
Menurut tambo, daerah kebesarannya:
Tanjuang Nan Ampek
1. Tanjuang Alam
2. Tanjuang Sungayang
3. Tanjuang Barulak
4. Tanjuang Bingkuang
Lubuak Nan Tigo
1. Lubuak Sikarah
2. Lubuak Simauang
3. Lubuak Sipunai
Susunan kebesaran ini dinamakan Lareh Nan
Bunta.
Menurut tambo, daerah kebesarannya:
Langgam Nan Tujuah
1. Singkarak Saningbaka
2. Sulik Aia Tanjuang Balik
3. Padang Gantiang
4. Saruaso
5. Labutan Sungai Jambu
6. Batipuah
7. Simawang Bukik Kanduang
Basa Ampek Balai
1. Sungai Tarab
2. Saruaso
3. Padang Gantiang
4. Sumaniak
Susunan kebesaran ini dinamakan Lareh Nan
Panjang.
Kekuasaan penghulu sama di nagari, disebut
pucuak tagerai.
Penghulunya bertingkat-tingkat, disebut
pucuak bulek, urek tunggang. Tingkatannya
adalah panghulu pucuak, panghulu kaampek
suku, dan panghulu andiko.
NNAGARIAGARISEBAGAISEBAGAI RREPUBLIKEPUBLIK--REPUBLIKREPUBLIKKKECILECIL.
Nagari-nagari di Minangkabau telah memenuhi unsur-unsur suatu negara. Unsur-unsur
Nagari adalah suku (masyarakat/rakyat), wilayah, dan penghulu (pemerintahan), serta
kedaulatan (adaik salingka nagari).
Walaupun, struktur Nagari yang sebenarnya itu, sudah tidak ditemukan lagi saat ini,
namun Pemerintahan Nagari, harus berupaya untuk membangun kembali struktur Nagari ini.
Menghidupkan suasana berpemerintahan Nagari yang di ikat dalam satu PERDA tentang
Pemerintahan Nagari mesti ditindak-lanjuti dengan ;
a) Membangun kembali masyarakat adat Minangkabau, dengan cara mengeluarkan
peraturan bagi tiap suku untuk melengkapi kembali perangkat-perangkatnya.
b) Memilih Wali Nagari yang memiliki kekuasaan sebagai penghulu adat di Nagaritersebut, dengan kualifikasi keilmuan, kejujuran, kesetiaan kepada negara, serta
k hli d l i t h
8/14/2019 Adat di Minangkabau
8/32
Kompilasi ABS SBK
c) Melahirkan peraturan Nagari, ada kewajiban bagi para perantau untuk membantu
mengembangkan kampung halamannya melalui sumbangan, bantuan, pemikiran dan
lain, termasuk penguatan perangkat pemerintahan Nagari.
Perlu dipahami, bahwa sesungguhnya nagari di Minangkabau (Sumatera Barat) seakan
sebuah republik kecil, ada wilayah (ulayat/pusako), ada rakyat (suku), ada pemerintahan (sako,
penghulu), ada kedaulatan (adaik salingka nagari), yang memiliki sistim demokrasi murni,
pemerintahan sendiri, asset sendiri, wilayah sendiri, perangkat masyarakat sendiri, sumberpenghasilan sendiri, bahkan hukum dan norma-norma adat sendiri.
Nagari tumbuh dengan konsep tata ruang yang jelas.
Nagari di Minangkabau Ba-balerong (balai adat) tempat musyawarah, ba-surau (musajik)
tempat beribadah, ba-gelanggang lapangan tempat rang mudo bermain, ba-tapian tempat
mandi, ba-pandam pekuburan, ba-sawah bapamatang, ba-ladang babintalak, ba-korong
bakampung, Basasok bajarami, Bapandam bapakuburan, Balabuah batapian, Barumah
batanggo, Bakorong bakampuang, Basawah baladang, Babalai bamusajik, sesuai dengan
istilah-istilah yang lazim dan mungkin berbeda penyebutannya pada setiap nagari.
Nagari di Minangkabau berada di dalam konsep tata ruang yang jelas. Ba-balai(balairuang atau balai-balai adat) tempat musyawarah dan menetapkan hukum dan aturan ;
Balairuang tampek manghukum,
ba-aie janieh basayak landai,
aie janiah ikan-nyo jinak,
hukum adie katonyo bana,
dandam agiae kasumaik putuih,
hukum jatuah sangketo sudah.
Ba-musajik atau ba-surau tempat beribadah,
Musajik tampek ba ibadah,
tampek balapa ba maana,
tampek balaja al Quran 30 juz,
tampek mangaji sah jo batal12,
Artinya ada pusat pembinaan ummat untuk menjalin hubungan masyarakatyang baik
(hablum-minan-naas) dan terjamin pemeliharaan ibadah dengan Khalik (hablum minallah).
Adanya balairuang dan musajik (surau) menjadi lambang utama terlaksananya hukum -- kedua
lembaga balairung dan mesjid ini merupakan dua badan hukum yang disebut dalam
pepatah : Camin nan tidak kabuah, palito nan tidak padam13di dalam pemahaman adat
basandi syara, syara basandi Kitabullah., syara mangato adat nan kawi syara nan lazim.
Kedua lembaga ini balai adat dan surau keberadaannya tidak dapat dipisah dan dibeda-
bedakan.
Pariangan manjadi tampuak tangkai,
Pagarruyuang pusek Tanah Data,
Tigo Luhak rang mangatokan.
Adat jo syara jiko bacarai,
bakeh bagantuang nan lah sakah,
tampek bapijak nan lah taban.
Apabila kedua sarana ini berperan sempurna, maka di kelilingnya tampil kehidupan
masyarakatyang berakhlaq perangai terpuji dan mulia (akhlaqul-karimah) itu.
Tasindorong jajak manurun,tatukiak jajak mandaki,
adaik jo syara kok tasusun
8/14/2019 Adat di Minangkabau
9/32
Kompilasi ABS SBK
bumi sanang padi manjadi.
Konsep tata-ruang ini adalah salah satu kekayaan budaya yang sangat berharga di nagari
dan bukti idealisme nilai budaya di Minangkabau, termasuk di dalam mengelola kekayaan alam
dan pemanfaatan tanah ulayat.
Nan lorong tanami tabu, Nan tunggang tanami bambu, Nan gurun buek kaparak, Nan
bancah jadikan sawah, Nan munggu pandam pakuburan, Nan gauang katabek ikan, Nan
padang kubangan kabau, Nan rawang ranangan itiak.
Tata ruang dalam masyarakat yang jelas itu memberikan posisi kepada peran pengatur,
pemelihara dan pendukung sistim banagari yang telah disepakati terdiri dari orang ampek
jinih, yakni ninik mamak14, alim ulama15, cerdik pandai16, urang mudo17, bundo kanduang18.
Dengan demikian, terlihat bahwa nagari di Minangkabau tidak hanya sebatas pengertian
ulayat hukum adat namun yang lebih mengedepan dan paling utama adalah wilayah
kesepakatan antar berbagai komponen masyarakat didalam nagari itu. Spiritnya adalah
a) kebersamaan (sa-ciok bak ayam sa-danciang bak basi), ditemukan dalam pepatahAnggang jo kekek cari makan, Tabang ka pantai kaduo nyo, Panjang jo singkek pa
uleh kan, mako nyo sampai nan di cito.
b) keterpaduan (barek sa-pikua ringan sa-jinjiang) atau Adat hiduik tolongmanolong, Adat mati janguak man janguak, Adat isi bari mam-bari, Adat tidak
salang ma-nyalang. Basalang tenggang, artinya saling meringankan dengan
kesediaan memberikan pinjaman atau dukungan terhadap kehidupan dan Karajo
baiak ba-imbau-an, Karajo buruak bahambau-an.
c) musyawarah (bulek aie dek pambuluah, bulek kato dek mupakat), dalam kerangkaSenteng ba-bilai, Singkek ba-uleh, Ba-tuka ba-anjak, Barubah ba-sapo
d) keimanan kepada Allah SWT sebagai pengikat spirit tersebut dengan menjiwaisunnatullah dalam setiap gerak melalui pengenalan kepada alam keliling.
Panggiriak pisau sirauik, Patungkek batang lintabuang, Satitiak jadikan lauik,
Sakapa jadikan gunuang, Alam takambang jadikan guru .
e) kecintaan ke nagari adalah perekat yang sudah dibentuk oleh perjalanan waktudan pengalaman sejarah 19.
Menjaga dari pada melewati batas-batas yang patut dan pantas, jangan terbawa hanyut
materi dan hawa nafsu yang merusak. Suatu bentuk persembahan manusia kepada Maha
Pencipta, menghendaki keseimbangan antara kemajuan dibidang rohani dan jasmani. Jiko
mangaji dari alif, Jiko babilang dari aso, Jiko naiak dari janjang, Jiko turun dari tango.
Pemahaman Adat Minangkabau Terhadap Nilai-Nilai ABSSBK.
Nilai-nilai Adat Basandi Syarak di kelompokkan menjadi enam kelompok yaitu:
(1) Nilai ketuhanan Yang Maha Esa,
(2) Nilai kemanusiaan,
(3) Nilai persatuan dan kesatuan,
(4) Nilai demokrasi dan musyawarah,
(5) Nilai budi pekerti dan raso pareso,
(6) Nilai sosial kemasyarakatan.
Dasar pikiran yang berhubungan dengan nilai-nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
kesatuan dan persatuan, musyawarah dan demokrasi, serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan diantaranya adalah :
8/14/2019 Adat di Minangkabau
10/32
Kompilasi ABS SBK
1. NILAI-NILAI KETUHANAN YANG MAHA ESA
Nilai-nilai ketuhanan dalam adat dikategorikan dalam bidal yang meliputi:
a. Si Amat mandi di luhak, parigi bapaga bilah, samo dipaga kaduonyo, adat basandisyarak, syarak basandi kitabbullah, sanda manyanda kaduonyo.
menjaga adat yang Islami
b. Pangulu tagak di pintu adat, malin tagak di pintu syarak, manti tagak di pintususah, dubalang tagak di pintu mati.
pembagian tugas yang baik, sesuai fungsi masing-masing, mestibekerja dengan professional.
c. Indak dapek sarimpang padi, batuang dibalah ka paraku, indak dapek bakandakhati, kandak Allah nan balaku.
selalu berusaha, dinamis, tidak berputus asa, (rencana di tanganmanusia keputusan di tangan Allah SWT).
d. Limbago jalan batampuah, itu nan hutang ninik mamak, sarugo dek iman taguah,narako dek laku awak.
kuat beramal karya yang baik, jauhi maksiyat.
e. Jiko bilal alah maimbau, sado karajo dibarantian, sumbahyang bakaum kito daulu.
menghidupkan surau, menjaga ibadah masyarakat, jamaahyang kuat dan memajukan pendidikan agama dengan baik,
f. Jiko urang Islam indak bazakat, harato kumuah diri sansaro.
zakat kekuatan membangun umat, menghindar dari harta yang kotor,menjauhi korupsi.
g. Kasudahan adat ka balairung, kasudahan dunia ka akhirat, salah ka Tuhan mintataubat, salah ka manusia minta maaf.
(menyesali kesahalan, mohon ampunan atas kesahalan, dan berjanjitidak akan melakukan lagi)
h. Tadorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki. Adat jo syarak kok tasusun, bumisanang padi manjadi.
menjaga pelaksanaan adat dan agama selalu berjalan seiring.
Nilai-nilai Adat dalam Syarak
Nilai-nilai ketuhanan dalam syarak meliputi beberapa aspek nilai di antaranya ;
a. Mengabdi hanya kepada Allah
Allah Swt. berfirman:
57 (:
Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya merekamenyembah-Ku(adz-Zariyat: 56)
5 (:
Pada hal tidak diperintahkan mereka, melainkan supaya mereka menyembahAllah dengan mengikhlaskan agama karena-Nya dengan menjauhi kesesatan, dan(supaya) mereka mendirikan shalat dan memberi zakat, karena yang demikian itulahagama yang lurus. (al-Bayinah: 5)
b. Tunduk dan patuh hanya kepada Allah.
All h b fi
8/14/2019 Adat di Minangkabau
11/32
Kompilasi ABS SBK
:) 20
Wahai ummat yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlahkamu berpaling dari padanya, padahal kamu mendengar. (al-Anfal: 20)
:) 6
Karena siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka itu adalah besertaummat yang Allah beri nikmat atasnya, dari Nabi-Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihindan alangkah baiknya mereka ini sebagai sahabat karib. (an-Nisa: 69)
c. Berserah diri kepada ketentuan Allah.
Allah berfirman:
:) 216
Mungkin kamu benci kepada sesuatu, padahal ia itu satu kebaikan bagi kamu, danmungkin kamu suka akan sesuatu tapi ia tidak baik kamu, dan Allah itu MahaMengetahui dan kamu tidak mengetahuinya. (al-Baqarah: 216)
:) 157
Yang apabila terjadi terhadap mereka suatu kesusahan, mereka berkata:Sesungguhnya kami ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akankembali. (al-Baqarah: 156)
d. Bersyukur kepada Allah
Allah berfirman
:) 7Dan (ingatlah) tatkala Tuhan kamu memberi tahu jika kamu berterima kasih niscayaAku akan tambah nikmat bagi kamu, bila kamu tidak bersyukur akan nikmat makaazab-Ku itu sangat pedih. (Ibrahim: 6-7)
e. Ikhlas menerima keputusan Allah.
59 (:
Dan alangkah baiknya jika mereka ridha dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya berikankepada mereka, sambil mereka berkata: cukuplah Allah bagi kami, sesungguhnya Allahdan rasul-Nya akan beri kepada kamu karunia-Nya, sesungguhnya kami mencintaiAllah. (al-Taubah: 59)
)
Allah telah menentukan kepastian/ketetapan terhadap semua makhluk-Nya sebelumAllah menciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. (HR. Muslim)
f. Penuh harap kepada Allah
Allah berfirman:
: ) 28
Dan jika engkau berpaling dari mereka, karena mengharapkan (menunggu) rahmatdari Tuhanmu, yang engkau harapkan, maka berkatalah kepada mereka dengan ucapanyang lemah lembut. (bani Israil: 28)
:) 5
Siapa saja yang mengharapkan pertemuan (dengan) Allah, maka sesungguhnya waktu(perjanjian) Allah akan datang, dan Dia yang Mendengar, yang Mengetahui. (al-Ankabut: 5)
:) 218
8/14/2019 Adat di Minangkabau
12/32
Kompilasi ABS SBK
Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras (berjihad) dijalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmat Allah dan Allah itu Pengampun,Penyayang. (al-Baqarah: 218)
g. Takut dengan rasa tunduk dan patuh
)18:
Sesungguhnya ummat yang memakmurkan masjid Allah ummat yang beriman kepadaAllah dan hari kemudian dan mendirikan shalat dan membayarkan zakat. Maka Allahlahyang lebih berhak kamu takuti, jika memang kamu ummat yang beriman. (al-Taubah:13
:) 44
Janganlah kamu takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku (Allah) dan janganlahkamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah (sedikit). (al-Maidah: 44)
:) 28
Tidak ada yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya kecuali ulama (berilmu).
(Fathir: 28)
h. Takut terhadap siksaan Allah
Allah Berfirman:
:) 103
Sesungguhnya di dalam itu ada tanda bagi orang yang takut kepada azab akhirat:ialah hari yang dikumpulkan padanya manusia dan ialah hari yang akan disaksikan.(Hud: 103)
:) 16
(Mereka adalah) seperti syetan tatkala berkata kepada mereka: kufurlah setelahmanusia itu kufur, ia berkata: Aku berlepas diri dari padamu, karenasesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan bagi alam semesta. (al-Hasyr: 16
i. Berdoa memohon pertolongan Allah.
Allah berfirman:
:) 186
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, maka katakanlahbahwa Aku dekat (hampir), Aku akan
:) 60
Dan telah berkata Tuhan kamu: berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doauntukmu. (al-mukmin: 60)
:) 180
Dan bagi Allah nama-nama yang baik, oleh karena itu berdoalah kepada-Nya denganmenyebut nama-nama itu. (al-Araf: 180)
106 ) :
Jangan kamu berdoa kepada selain Allah, yang tidak bisa memberi manfaat kepadamudan tidak bisa memudarakan (membahayakan). (Yunus: 106)
j. Cinta dengan penuh harap kepada Allah.
Allah berfirman:
:) 7-8
8/14/2019 Adat di Minangkabau
13/32
Kompilasi ABS SBK
Lantaran itu, apabila kamu telah selesai mengerjakan sesuatu tugas maka kerjakanlahtugas baru dengan baik. Dan kepada Tuhanmu maka hendaklah kamu berharap denganrasa cinta. (al-Insyirah: 7-8)
:) 32
Mudah-mudahan Tuhan kita mengganti untuk kita (kebun) yang lebih baik dari padaitu. Sesungguhnya kepada Tuhan kitalah kita berpegang baik. (al-Qarim: 32)
Dalam adat diungkapkan indak dapek salendang pagi, ambiak galah ka paraku, indakdapek bakandak hati, kandak Allah juo nan balaku.
Bahwa bimbingan syarak berlaku dalam adat, disebutkan: kasudahan dunia ka akhirat,kasudahan adat ka balairung, syarak ka ganti nyawa, adat ka ganti tubuah.
2. NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
Nilai-nilai kemanusiaan ini dinyatakan dalam adat meliputi:
a) Duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak sahamparan, tagak sapamatang.
menjaga kesetaraan dalam bermasyarakat.
b) Sasakik sasanang, sahino samalu, sabarek sapikua.
peduli dan solidaritas mesti dipelihara.
c) Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan.
setia kawan, dengan pengertian membagi berita baik kepadasemua orang.
d) Nan ketek dikasihi, nan samo gadang lawan baiyo, nan tuo dihormati. Nan bungkuak katangkai bajak, nan luruih ka tangkai sapu, satampok ka papan tuai, nan ketek ka pasaksuntiang, panarahan ka kayu api.
santun dan hormat terhadap orang yang lebih tua,memungsikan semua elemen masyarakat yang ada.
e) Kok gadang jan malendo, panjang jan malindih, cadiak jan manjua.
berbuat sesuai dengan aturan yang berlaku, cerdik tidakmemakan lawan.
f) Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan lumpuah pangajuik ayam,nan binguang pangakok karajo, nan cadiak lawan baiyo, nan pandai tampek batanyo,nan tahu tampek baguru, nan kayo tampek batenggang, nan bagak ka parik pagadalam nagari.
memberikan tugas sesuai dengan kemampuan, menghargai sesama.
Nilai-nilai kemanusiaan dinyatakan dalam syarak:
a. Kewajiban untuk menghargai persamaan (egaliter)
Allah berfirman:
: . 13
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialahorang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha mengenal. (al-Hujurat: 12)
b. Menghormati persamaan manusia lain.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
14/32
Kompilasi ABS SBK
Sabda rasulullah
)
Tidaklah termasuk muslim apabila bersikap penohok, pelaknat, sikap kejam danpencaci (HR. Tirmidzi)
c. Mencintai sesama saudara muslim
) Tidaklah dikatakan seorang muslim, sehingga dia menyenangi apa yang disenangi olehsaudaranya, sebagaimana dia menyenangi apa yang disenanginya (HR. Bukari Muslim)
d. Pandai berterima kasih
Sabda rasulullah
)
Tidak dapat bersukur kepada Allah orang yang tidak pernah berterima kasih ataskebaikan orang lain (HR. Abu Daud dan Ahmad
e. Memenuhi janji
Allah berfirman
:) 91
Dan penuhilah janji-janji tatkala kamu berjanji, dan janganlah kamu mengingkari itusebab kamu telah menjadikan Allah sebagai pemelihara. Sesungguhnya Allah MahaMengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Nahl: 91).
f. Tidak boleh mengejek dan meremehkan orang lain
Firman Allah:
:) 11
Janganlah kamu mengejek atau merendahkan diri orang lain, saudara atau teman
dekatmu dengan membicarakan kekurangan atau membuka aib dan cacatnya, ataumenjulukinya sampai menyakitkan hatinya, sesungguhnya perbuatan demikian adalahsikap yang tercela.
g. Tidak mencari kesalahan
Allah berfirman:
:) 12
Dan janganlah mengumpat atau menceritakan kesalahan sebagian dari kamu terhadapsebagian yang lain, sukakah kamu memakan daging saudaramu yang sudah menjadibangkai, sedangkan kamu membencinya (al-Hujurat: 12)
h. Bergaul baik dengan menjaga persaudaraan dan persatuan
Allah berfirman
:) 10.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antarakedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat(al-Hujurat: 10).
i. Tidak boleh sombong
19 ) :Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong (Lukman: 18)
3. NILAI-NILAI PERSATUANDAN KESATUAN
Nil i il i t d k t d l d t
8/14/2019 Adat di Minangkabau
15/32
8/14/2019 Adat di Minangkabau
16/32
Kompilasi ABS SBK
mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itukarena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasanyang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas (QS.Ali Imran: 112).
4. Nilai-nilai Demokrasi dan Musyawarah
Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah dalam adat meliputi beberapaaspek
a. Bulek aia ka pambuluah, bulek kato ka mufakek, bulek dapek digolongkan, pipiahbuliah dilayangkan.
Taat pada kesepakatan hasil musyawarah
b. Kato nan banyak dari bawah, banyak indak buliah dibuang, saketek indak buliahdisimpan.
Peranan masyarakat berpatisipasi, mulai dari lapisanterendah, kedudukannya sama dalam hukum
d. Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka
mufakek, mufakek barajo ka nan bana, bana badiri sandirinya, manuruik alua jopatuik. taati hukum dan aturan yang berlaku
e. Pikia palito hati, tanang hulu bicaro, aniang saribu aka, dek saba bana mandating sebelum berbuat lakukan penelitian dan kaji segalakemungkinan, sebab dan akibat dari satu perbuatan
f. Suri tagantuang batanuni, luak taganang nan basawuak, kayu batakuakbarabahkan, janji babuek batapati.
tetapi janji, lakukan sesuatu menurut patut dan pantas
g. Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik, kato surangbabulati, kato basamo dipaiyokan
bina kerukunan bersama
h. Baiyo-iyo jo adiak, batido-tido jo kakak, elok diambiak jo mufakek, buruak dibuangjo etongan.
teguhkan persaudaraan, kembangkan dialog
i. Sabalik bapaga kawek, randah tak dapek dilangkahi, tinggi tak dapek dipanjek. hidup mesti berperaturan, tidak boleh berbuat seenak diri sendiri
j. Galugua buah galugua, tumbuah sarumpun jo puluik-puluik, badampiang jobatang jarak, basilang kayu dalam tungku, sinan nasi nasi mangko masak.
tidak perlu cemas ubtuk berbeda pendapat, perbedaan tidakmenimbulkan perselisihan, di sini terdapat dinamika hidup
k. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takana, nan bana kato saiyo, nan rajo
kato mufakek permusyawaratan perwakilan, teguh melaksanakan kesepakatan
Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah di dalam syarak meliputi beberapa aspek yang
jelas dalam tata cara melaksanakan musyawarah serta perilaku ini, akan menguatkan
pelaksanaan ABS-SBK, di antaranya ;
Firman Allah SWT
159. ) :
Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah ia menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, danbermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
8/14/2019 Adat di Minangkabau
17/32
Kompilasi ABS SBK
membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. Ali Imran: 159).
Firman Allah SWT
:) 38.
Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, danmereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka(QS. Al-Syura: 38).
Sabda Rasulullah SAW
Tidak akan gagal orang yang mengerjakan istikharah dan tidak pula menyesal orangyang melakukan musyawarah
Sabda Rasulullah
Orang-orang yang melakukan musyawarah akan tentram (aman)
5. NILAI-NILAI AKHLAK / BUDI PEKERTI
Nilai-nilai budi pekerti / akhlak dalam adat meliputi:
a. Nan kuriak kundi, nan merah sago, nan bayiak budi, nan indah baso
Budi pekerti dan bahasa sopan santun diperlukan
b. Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakali lancuang ka ujian, salamohiduik urang tak picayo
c. Batanyo lapeh arak, barundiang sudah makan
d. Raso dibaok nayiak, pareso dibaok turun
memikirkan akibat sebelum berbuat
e. Sulaman manjalo todak, naiak sampan turun parahu, punyo padoman ambo tidak,angin bakisa ambo tau
selalu mempergunakan akal sehat sebelum berbuat
f. Bajalan paliharo kaki, bakato paliharo lidah
hati-hati selalu
g. Pisang ameh baok balayia, masak sabuah di dalam peti, utang ameh dapek dibayia,utang budi dibaok mati.
selalu berbuat baik, hidup dengan berjasa dan pandaimembalas jasa
h. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak Datuak Tumangguang, jikok hiduik indak babudi,duduak tagak ka mari tangguang.
tidak melupakan tata kerama bergaul menurut adat dan agama
Nilai-nilai budi pekerti dan akhlak dalam syarak sangat banyak ditemukan:
Firman Allah SWT
:)256Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalanyang benar dari pada jalan yang sesat Karena itu barang siapa yang ingkar kepada
8/14/2019 Adat di Minangkabau
18/32
Kompilasi ABS SBK
Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepadabuhul tali tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagiMaha Mengetahui. (QS. al-Baqarah: 256)
Firman Allah SWT
2 ) :
Dialah yang menciptakan kamu, maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramuada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Taghabun:2)
Firman Allah SWT
:)
286.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Iamendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (darikejahatan) yang dikerjakannya, (mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkaubebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepadaorang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepadakami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami danrahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir(QS. Al-Baqarah: 286).
Sabda Rasulullah SAW
)
Permudahlah jangan mempersulit dan gembirakanlah jangan menakut-nakuti (HR.Bukari).
6. NILAI-NILAI SOSIAL KEMASYARAKATAN
Nilai-nilai sosial kemasyarakatan adat dan syarak meliputi antara lain
a. Nan buto pahambuih lasuang, nan lumpuah pengajuik ayam, nan pakak palatuihbadia
fungsi ham asasi manusia
b. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, nan barek makanan bahu, nan ringanmakanan jinjiang.
suka bergotong royong, memelihara kerja sama
c. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kaba buruakbahambauan.
sifat tolong menolong
d. Bungka ameh manahan asah, ameh batua manahan uji, kato batua manahan sudi,hukum batuah manahan bandiang.
kualitas, ekonomi, professional, menegakkan nilai-nilai keadilan
e. Nan tak untuak jan diambiak, nan bakeh yo diunyi, turuik alua nan luruih,tampuah jalan nan pasa
menjaga keseimbangn antara hak dan kewajiban
f. Sawahlah diagiah pamatang, ladanglah diagiah bamintalak, lah tantu hinggo jo
batehnya, lah tahu rueh jo buku
mematuhi aturan yang ada
8/14/2019 Adat di Minangkabau
19/32
Kompilasi ABS SBK
g. Ketek taraja-raja, gadang tarubah tidak, lah tuo jadi parangai. Pendidikan di rumah tangga tentang perilaku dan budipekerti
sangat penting. Menanamkan perilaku bertanggung jawabsejak kecil
h. Kato sapatah dipikiri, jalan salangkah ma adok suruik
Hati-hati dalam berucap dan bertindak memikirkan hal yangakan disampaikan sebelum berbicara
i. Syarak mangato, adat mamakai, syarak mandaki, adat manurun
Ketetapan syarak dipakai dalam adat, perjalanan adatpenghulu seiring dengan ulama
j. Sasakik sasanang, sahino samalu, nan ado samo dimakan, kok indak samoditahan, barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Ka bukik samo mandaki, kalurah samo manurun, tatilungkuik samo makan tanah, talilantang samo makanangin.
Rasa kebersamaan, gotong royong wajib ditumbuhkan di tengah
masyarakat Minangkabau (Sumbar), menggerakkan potensi morilmateril, untuk membangun nagari, dan menghapus kemiskinan
Nilai-nilai sosial kemasyarakatan dalam syarak sebagai berikut:
a. Saling tolong menolong
Firman Allah SWT
:) 2
Saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolongmenolong berbuat dosa dan permusuhan (QS. Al-Maidah: 2).
Sabda Rasulullah SAW
)
Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR. Bukari)
Sabda Rasulullah
)
Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan tidakmenghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi).
Sabda Rasulullah
Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah cara menolongnya
b. Tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat (jamaah)
)
Kamu harus hidup dalam jamaah siapa saja yang mengasingkan diri dari jamaah, diaakan menyendiri masuk ke dalam api neraka (HR. Tirmizi).
c. Waspada dan menjaga keselamatan bersama
Allah berfirman
:) 25.
Takutlah kamu kepada fitnah yang tidak hanya menimpa kepada orang yang zalim saja(QS. al-Anfal: 25)
Allah SWT berfirman
8/14/2019 Adat di Minangkabau
20/32
Kompilasi ABS SBK
:) 3
Saling menasehatilah tentang kebenaran dan saling menasehatilah dengan kesabaran(al-Ashr: 3)
Sabda Rasulullah SAW
)
Jika kamu dimintai nasehat oleh salah seorang saudaramu, maka berikanlah nasehatmukepadanya (HR. Bukhari)
Sabda Rasulullah SAW:
: :
Agama itu nasehat, kemudian ditanyakan kepada beliau, bagi siapa nasehat itu?Rasulullah menjawab: bagi Allah, bagi kitab-kitabnya, bagi rasulnya, bagi parapemimpin muslim, dan jamaah pada umumnya (HR. Muslim)
d. Berlomba mencapai kebaikan
Allah SWT berfirman
:) 146
Dan saling berlombalah kamu untuk berbuat kebaikan di mana kamu berada (QS. al-Baqarah: 146)
Sabda Rasulullah SAW
)
Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah selaluperbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat terhapus kesalahan tersebut, danpergaulilah manusia dengan selalu bersikap ikhlas (terpuji). (HR. Hakim dan Tarmizi).
e. Tidak boleh mencela dan menghina
Allah SWT berfirman
:) 11.
Wahai umat yang beriman, janganlah hendaknya terjadi suatu kaum menghina kaumyang lainnya, boleh jadi yang dihina ternyata lebih baik keadaannya daripada yangmenghina. Demikian juga janganlah para wanita itu menghina kelompok wanita yanglainnya, karena boleh jadi wanita yang dicela itu lebih baik dari yang mencela.Janganlah saling mencerca dan janganlah berolok-olok dengan sebutan-sebutan yang
jelek. Seburuk-buruk sebutan fasik sesudah orang itu beriman (al-Hujurat: 11).
f. Menepati janji
Firman Allah SWT:
:) 1
Wahai umat yang beriman, penuhilah selalu janji-janjimu (QS. al-Maidah: 1)
Firman Allah SWT:
: 177
Dan orang-orang yang selalu menyempurnakan janji-janjinya, jika ia membuat
perjanjian (QS. al-Baqarah: 177)
g Bersikap adil
8/14/2019 Adat di Minangkabau
21/32
8/14/2019 Adat di Minangkabau
22/32
Kompilasi ABS SBK
i. Tidak boleh bermarahan.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya (sesama muslim) lebih daritiga hari (HR. Bukari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Muwatha dan Ahmad).
Allah SWT berfirman:
:)8
Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yang lurus karena Allahdan menjadi saksi dan janganlah kebencian atas suatu kaum menyebabkan kamu tidakadil. Berlaku adillah kamu, karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian).Bertakwalah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahuiterhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8).
Allah SWT berfirman:
:) 199.
Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulandengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka).
HHUBUNGANUBUNGAN KKERABATERABATDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU BERLANGSUNGBERLANGSUNGHARMONISHARMONISDANDANTERJAGATERJAGABAIKBAIK..
Hal tersebut terjadi karena perasaan kekeluargaan dan perasaan malu kalau tidak
membina hubungan dengan keluarganya dengan baik. Seseorang akan dihargai oleh sukunya
atau keluarganya apabila ia berhasil menyatu dengan kaumnya dan tidak membuat malu
kaummya.
Hubungan kekerabatan masyarakat Minangkabau yang kompleks senantiasa dijaga
dengan baik oleh ninik mamak dan penghulu di Nagari. Seseorang akan dianggap ada apabila
ia berhasil menjadi sosok yang diperlukan di kaumnya dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kelompoknya. Nilai-nilai ideal dalam kehidupan yang mesti dihidupkan terus
dalam menata kehidupan bernagari, antara lain adalah,
1) rasa memiliki bersama,
2) kesadaran terhadap hak milik,
3) kesadaran terhadap suatu ikatan,
4) kesediaan untuk pengabdian,
5) dampak positif dari satu ikatan perkawinan, seperti mengurangi sifat-sifat buruk
turunan serta mempererat mata rantai antar kaum.
Pembangunan Nagari-nagari harus memakai pola keseimbangan dan pemerataan.
Peningkatan usaha ekonomi masyarakat Nagari dipacu dengan mengkaji potensi Nagari.
Pemberdayaan koperasi syariah di nagari menjadi semakin strategis untuk mendukung
peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan
pendapatan bagi masyarakat di nagari, terutama keluarga miskin.
Dalam rangka peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan mendukung
peningkatan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah, maka penguatan usaha koperasi
diutamakan untuk mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin, di nagari-
nagari antaranya ;
a) memperluas jangkauan dan kapasitas pelayanan lembaga koperasi dalam
pola syariah (bagi hasil),
8/14/2019 Adat di Minangkabau
23/32
8/14/2019 Adat di Minangkabau
24/32
Kompilasi ABS SBK
Lah masak padi 'rang singkarak, masaknyo batangkai-tangkai, satangkai jarang nan
mudo, Kabek sabalik buhus sintak, Jaranglah urang nan ma-ungkai, Tibo nan punyo rarak
sajo.
Artinya diperlukan orang-orang yang ahli dibidangnya untuk menatap setiap perubahan
peradaban yang tengah berlaku. Hal ini perlu dipahami supaya jangan tersua seperti kata
orang ibarat mengajar kuda memakan dedak.
Masyarakat nagari sesungguhnya tidak terdiri dari satu keturunan (suku) saja tetapi
terdiri dari beberapa suku yang pada asal muasalnya berdatangan dari berbagai daerah asal di
sekeliling ranah bundo.
Sungguhpun berbeda, namun mereka dapat bersatu dalam satu kaedah hinggok
mancangkam tabang basitumpu atau hinggokmencari suku dan tabang mencari ibu.
Hiyu bali balanak bali, ikan panjang bali dahulu.
Ibu cari dunsanak cari, induak samang cari dahulu.
Yang datang dihargai dan masyarakat yang menanti sangat pula di hormati.
Dima bumi di pijak, di sinan langik di junjuang,
di situ adaik bapakai.
Disini tampak satu bentuk perilaku duduk samo randah tagak samo tinggi, sebagai
prinsip egaliterdi Minangkabau.
NNAGARIAGARI,, SATUSATUSISTEMSISTEMPEMERINTAHANPEMERINTAHANTERENDAHTERENDAH,, DALAMDALAMSTRUKTURSTRUKTURMASYARAKATMASYARAKAT MMINANGKABAUINANGKABAU,
Sifatnya multi dimensi dan multi fungsi. Nagari mempunyai aspek formal dan informal.
Secara formal dia adalah bahagian yang integral dari pemerintahan nasional. Secara informal
dia adalah unit kesatuan adat dan budaya Minangkabau.
Wilayah Nagari adalah suatu aset dalam pemerintahan Nagari. Pemerintahan Nagari
harus fokus menyiasati babaliak ka Nagari sebagai suatu sistim berpemerintahan dan
melaksanakan kehidupan anak Nagari dalam tatanan adaik basandi syarak, syarak basandi
Kitabullah. Analisis Nagari yang paling utama adalah pemerintahan. Bagaimana Nagari diatur
dan dibangun.
Nagari adalah plural, bukan single, perbedaan sistem Nagari tersebut membuat setiap
Nagari mempunyai dinamika tersendiri. Dari sisi adatnya, adaik salingka nagari.
KKONSEPONSEP PPEMERINTAHANEMERINTAHANHARUSHARUSMAMPUMAMPUMENAUNGIMENAUNGIMASYARAKATMASYARAKAT.
Pemerintahan Nagari dibingkai undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Implementasinya di tingkat Kabupaten, ada Perda tentang Pemerintahan Nagari. Dalam
pelaksanaan pemerintahan di tingkat Nagari, hubungan harus berdasarkan adat.
Maka, adat harus benar-benar dikuasai oleh semua aparat pemerintahan Nagari. Adat
tidak semata sebagai kekayaan sains (ilmu pengetahuan) ke-Minangkabau-an. Adat harus
dapat dilaksanakan dalam kehidupan dan hubungan bermasyarakat.
Termasuk dalam sosialisasi kebijakan pemerintahan, sesuai dengan perkembangan
zaman dan pemanfaatan teknologi yang maju, seperti musyawarah dalam perwujudan
demokrasi, penyediaan peluang bagi semua anak Nagari sebagai perwujudan dari hak asasi
manusia.
HHAKIKATAKIKATBERPEMERINTAHANBERPEMERINTAHAN NNAGARIAGARIADALAHADALAHMEMATUHIMEMATUHI UUNDANGNDANG-U-UNDANGNDANG NNEGARAEGARA.
Pemerintahan Nagari dapat menghidupkan jati diri kehidupan beradat di Nagari.
Kebanggaan orang dalam banagari adalah lahirnya kepeloporan dalam berbagai bidang.
Nagari itu dinamis, senantiasa berubah, dan wajib di antisipasi dengan musyawarah anak
Nagari yang dikuatkan oleh Wali Nagari. Setiap pemekaran, berpedoman kepada pandangan
adat dalam Nagari. Nilai kepemimpinan Wali Nagari adalah putra terbaik dan penghulu.
Pemilihannya dengan mengindahkan kesetaraan dan keterwakilan.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
25/32
Kompilasi ABS SBK
Nilai kesetaraaan dan keterwakilan dari ninik mamak, alim ulama,cadiak pandai dan
tokoh tokoh adat di dalam Nagari, mesti diperhitungkan dengan cermat. Urusan Nagari
adalah urusan bersama seluruh warga masyarakat Nagari. Bukan hanya urusan yang muda-
muda atau urusan yang tua-tua. Bukan pula urusan ninik mamak semata.
Kerjasama antara generasi, muda dan tua, cerdik dan pandai, sangat diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi Nagari.
AA.. BBADANADAN MMUSYAWARAHUSYAWARAH NNAGARIAGARI,, DIPILIHDIPILIH AANAKNAK NNAGARIAGARI,,
Semestinya menjadi perwujudan dari tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan.
Implementasinya, terlihat dalam pemahaman adat. Nagari, akan menjadi pelopor di dalam
melaksanakan adat Minangkabau yang berfalsafah Adaik basandi Syarak, Syarak basandi
Kitabullah.
BAMUS Nagari adalah bentuk perwujudan dari prinsip demokrasi dalam berpemerintahan,
semacam badan legislatif tingkat Nagari, untuk melaksanakan pemerintahan Nagari bersama-
sama Wali Nagari (Kepala Nagari). Maka, yang akan duduk di dalam BAMUS Nagari, semestinya
hanya beragama Islam. Karena, tidak dapat disebut Minangkabau jika tidak beragama dengan
Islam. Keberadaan BAMUS menjadi bagian upaya mengembalikan unsur adat ke hakikatnya.
Mengaktualisasikan fungsi dan peran tungku tigo sajarangan, melalui keteladanan,terutama dalam pelaksananan agama dan adat. Satu bentuk otonomi penuh pada Nagari untuk
mengatur rumah tangga Nagari dengan berpedoman pada peraturan yang ada.
Wali Nagari bersama tokoh masyarakat dalam BAMUS akan menyusun program-program
pembangunan Nagari
b. KKEBERADAANEBERADAAN KKERAPATANERAPATAN AADATDAT NNAGARIAGARI MMENDUDUKIENDUDUKIPOSOSIPOSOSIYANGYANGJELASJELAS..
KAN di tingkat Nagari adalah badan otonom yang ditetapkan oleh anak Nagari, terikat
kaum dalam Nagari, dan memegang asal usul serta kewenangan ulayat Nagari. Keanggotaan
KAN seluruhnya terdiri dari penghulu di Nagari, bagian dari tungku tigo sajarangan, dimuliakan
oleh anak Nagari, disebut nan gadang basa batuah.
Pertanyaannya, apakah semua anggota KAN terikat dengan LKAAM (satu organisasimasyarakat yang berjenjang dari tingkat provinsi)?
Apakah KAN menjadi bagian dari BAMUS Nagari atau berdiri sendiri ?. Jalan terbaik adalah
menjadikan KAN sebagai bagian dari BAMUS Nagari. Sewajarnya, tampak nyata hubungan
antara adat dan pemerintahan di tingkat Nagari. Saling topang menopang dan serasi. Melalui
BAMUS Nagari, diharapkan dapat menggerakkan kembali peran dan fungsi ninik mamak, yang
selama ini tidak optimal berperan membangun Nagari, yang disebabkan :
Kurangnya figure penghulu dan pemangku adat yang sudah banyak merantau.
Kurangnya pengkaderan ninik mamak untuk memimpin Nagari.
Semestinya, BAMUS Nagari menjadi upaya mambangkik batang tarandam di tengah
pesatnya kemajuan bidang teknologi. Masalah asal usul dari keanggotaan BAMUS di Nagari,adalah hal yang perlu dipertimbangkan. Termasuk menginventarisir asset, dan permasalahan
Nagari dengan data base Nagari.
Kalau bisa dipertajam, inilah prinsip demokrasi yang murni dan otoritas masyarakat yang
sangat independen.
Langkah Penting adalah,
1. Menguasai informasi substansial
2. Mendukung pemerintahan yang menerapkan low-enforcment
3. Memperkuat kesatuan dan Persatuan di nagari-nagari
4. Muaranya adalah ketahanan masyarakat dan ketahanan diri.
Dimulai dengan apa yang ada. Yang ada ialah kekayaan alam dan potensi yang
terpendam dalam unsur manusia. Selangkah demi selangkah. Karena itu masyarakat
8/14/2019 Adat di Minangkabau
26/32
Kompilasi ABS SBK
Minangkabau yang beradat dan beragama selalu dalam hidupnya diingatkan untuk mengenang
hidup sebelum mati dan hidup sesudah hidup ini (dibalik mati) itu. Sesuai dengan peringatan
Ilahi.
bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS.13, Ar Radu : 11).
Tugas kembali kenagari, sesungguhnya adalah, menggali kembali potensi dan asset
nagari, dengan memanggil potensi yang ada dalam unsur manusia di nagari.
Kemudian observasinya dipertajam, daya pikirnya ditingkatkan, daya geraknya
didinamiskan , daya ciptanya diperhalus, daya kemauannya dibangkitkan, dengan
menumbuhkan atau mengembalikan kepercayaan kepada diri sendiri.
Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua urai, Handak mulia tapek-i janji, Handakluruih rantangkan tali, Handak buliah kuat mancari, Handak namo tinggakan jaso, Handak
pandai rajin balaja. Dek sakato mangkonyo ado, Dek sakutu mangkonyo maju, Dek ameh
mangkonyo kameh, Dek padi mangkonyo manjadi.
DDIPERLUKANIPERLUKANKERJAKERJAKERASKERAS,
1. Meningkatkan Mutu SDM anak nagari,
2. Memperkuat Potensi yang sudah ada melalui program utama,
a. menumbuhkan SDM Negari yang sehat dengan gizi cukup,
b. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (terutama terapan),
c. mengokohkan pemahaman agama, sehingga anak negari menjadi sehat rohani,d. menjaga terlaksananya dengan baik norma-norma adat, sehingga anak nagari
menjadi masyarakat beradat yang beragama (Islam).
3. Menggali potensi SDA yang ada di nagari, yang diselaraskan dengan perkembangan
global yang tengah berlaku,
4. Memperkuat ketahanan ekonomi rakyat.
5. Memperindah nagari dengan menumbuhkan percontohan-percontohan di nagari, yangtidak hanya bercirikan ekonomi tetapi indikator lebih utama kepada moral adat nan
kuriak kundi, nan sirah sago, nan baik budi nan indah baso
6. Mengefisienkan organisasi pemerintahan nagari dengan reposisi (dudukkan kembali
komponen masyarakat pada posisinya sebagai subyek di nagari) dan refungsionisasi
(pemeranan fungsi-fungsi elemen masyarakat).
7. Memperkuat SDM bertujuan membentuk masyarakat beradat dan beragama sebagaisuatu identitas yang tidak dapat ditolak dalam kembali kenagari.
Membangun kesejahteraan bertitik tolak pada pembinaan unsur manusianya.
Dari menolong diri sendiri, kepada tolong-menolong, sebagai puncak budaya adat
basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Dalam rangka pembagian pekerjaan, ber-ta'awun
sesuai dengan anjuran Islam, "Bantu membantu, ta'awun, mutual help dalam rangka
pembagian pekerjaan (division of labour) menurut keahlian masing-masing ini, akan
mempercepat proses produksi, dan mempertinggi mutu, yang dihasilkan. Itulah taraf ihsan
yang hendak di capai.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
27/32
Kompilasi ABS SBK
Satu konsepsi tata cara hidup, sistem sosial dalam "iklim adat basandi syara' syara'
basandi Kitabullah", dalam rangka pembinan negara dan bangsa kita keseluruhannya. Yakni
untuk melaksanakan Firman Ilahi;
"Berbuat baiklah kamu (kepada sesama makhluk) sebagaimana Allah berbuat baik
terhadapmu sendiri (yakni berbuat baik tanpa harapkan balasan). (QS.28, Al Qashash : 77)
Kekuatan moral yang dimiliki, ialah menanamkan "nawaitu" dalam diri anak nagari,
Latiak-latiak tabang ka Pinang, Hinggok di Pinang duo-duo, Satitiak aie dalam
piriang, Sinan bamain ikan rayo.
Teranglah sudah, bagi setiap orang yang secara serius ingin berjuang di bidang
pembangunan masyarakat nagari pasti akan menemui disini iklim yang subur, bila pandai
menggunakannya dengan tepat. Mengabaikan adat dan syarak ini, adalah satu kerugian, karena
berarti mengabaikan satupartner"yang amat berguna" dalam pembangunan masyarakat nagari
dan Negara.
Pengamatan dalam Pengamalan Nilai-Nilai Adat Basandi Syarak
Pauh IX, di Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat. Nagari Pauh IX penduduknya
berasal dari pendatang dari daerah Saniang Baka dan Muaro Paneh. Di Nagari Pauh IX terdapat
beberapa suku yaitu Koto, Sikumbang, Melayu, Tanjung, Jambak, Caniago, dan Guci.
Kelengkapan NMPA Minangkabau yang ada disini adalah: penghulu, nan tuo, pandito adat
(malin) dan rang basako (dubalang).
Sistem pewarisan pemangku adat terjadi bila seorang penghulu meninggal dunia. Hal ini
sesuai dengan mamangan yang berbunyi: Sileh baju tanah tasirah di kuburan. Pemikiran
pengganti penghulu yang meninggal melalui sistem pewarisan yang disebut, gadang balega
cayo batimbang, kalupuak pakai memakai malatakkan parmato di kapuaknyo. Ada juga
dengan cara Iduik bakarilaan mati batungkek budi. Maksudnya jika usia tidak mengizinkan
lagi maka dapat ditunjuk penggantinya melalui musyawarah kaum atau suku.
Kanagarian Pariangan, di Kecamatan Pariangan, Kebupaten Tanah Datar,
Propinsi Sumatera Barat. Nagari Pariangan mempunyai ninik mamak nan salapan dan
suku nan salapan, adalah: 1) Datuk Sinaro, suku Piliang, 2) Datu Basar, suku Koto, 3) Datuk
Tinaro, suku Dalimo Panjang, 5) Datu Kayo, suku Pisang, 6) Datuk Suri Dirajo, suku Dalimo
Singkek, 7) Datuk Marajo Japang, suku Piliang Laweh, 8) Datuk Tan Bijo, suku Sikumbang. Di
samping ninik mamak nan salapan sebagai pimpinan adat, ada Tuangku nan barampek
sebagai pimpinan syarak, yaitu ; 1) Tuangku Piliang jo Malayu, Panjang jo Piliang, Laweh, dan
4) Tuanku Dalimo Singkek jo Sikumbang. Sedangkan pimpinan tertinggi menurut adat dan
syarak di kenagarian Pariangan adalah: Bandaro Kayo sebagai tampuak tangkai alamMinangkabau.
Nilai-Nilai Ketuhanan. Pemahaman nilai-nilai ketuhanan masyarakat Nagari Pauh IX
Padang masih tampak dalam penggunaan Masjid. Sebagian besar masyarakat Nagari Pauh IX
beragama Islam. Masjid digunakan oleh masyarakat Nagari Pauh IX Padang untuk pelaksanaan
ibadah sholat setiap waktu (Shubuh, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya). Jumlah mereka yang
menggunakannya tidaklah banyak. Masjid di Nagari Pauh IX selain digunakan untuk ibadah
sholat juga digunakan untuk pendidikan Islaminya masyarakat sekitarnya. Selain itu, di masjid
juga digunakan untuk pelaksanaan MTQ dan Khatam Quran, dan untuk pelaksanaan ijab Qabul
(nikah).
Disamping masjid juga ada banyak mushalla, yang digunakan oleh sebagian besar
masyarakat untuk pelaksanaan ibadah sholat lima waktu (wajib), sholat Tarwih saat bulan
puasa. Hampir di setiap nagari di Pauh IX memiliki surau. Bahkan setiap komplek memilikinya.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
28/32
Kompilasi ABS SBK
Bila dibandingkan jumlahnya, mushalla lebih banyak daripada masjid. Selain tempat ibadah
sholat, mushalla juga digunakan untuk pelaksanaan pendidikan Islami.
Saat-saat situasi azan beberapa anggota masyarakat usia lanjut pergi ke masjid dan
surau untuk melaksanakan ibadah sholat. Namun, jumlah jamaah yang paling banyak adalah
saat sholat Magrib dan Isya.
Pengamalan keagamaan dalam ABSSBK di Kenagarian Pariangan Tanah Datar, masih jauh dari harapan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang melaksanakan shalat
berjamaah di masjid. Pada umumnya yang melaksanakan shalat berjamaah adalah kaum ibu
yang sudah tua-tua. Sementara para remaja lebih senang nongkrong di kedai-kedai sekitar
masjid saat azan berkumandang, sedang kaum bapak sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga
mushalla-mushalla yang ada di Kanagarian Pariangan kurang dimanfaatkan untuk pembinaan
pendidikan anak, bahkan ada mushalla yang tidak dimanfaatkan sama sekali. Akan tetapi
dalam pembayaran zakat dan zakat fitrah masyarakat melaksanakan dengan sepenuhnya.
Nilai-Nilai Kemanusiaan. Pemahaman masyarakat Nagari Pauh IX terhadap nilai-nilai
kemanusiaan terlihat pada hari baik dan hari buruk. Filosofi adat yang berbunyi kaba bayiak
bahimbauan, kaba buruak bahambauanmasih terlihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
saat acara kematian, mereka selalu melakukan tagak payuang sebagai lambang duka.Masyarakat sekitarnya ikut mendatangi rumah yang ditimpa musibah (manjanguak). Hari
berikutnya, masyarakat juga masih mendatangi rumah yang berduka untuk menyumbangkan
kaji (mangaji di rumah yang kemalangan, yaitu membacakan yasin secara bersama-sama)
sebagai rasa ikut membantu si almarhum melapangkan dari azab kubur. Dalam pesta kebaikan
seperti baralek, di masyarakat Pauh IX Padang ditemukan nilai-nilai kemanusiaan seperti
tetangga terdekat ikut membantu mamasak di rumah si Alek tanpa diperintahkan terlebih
dahulu.
Pengamalan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah masih dijumpai pengamalannya dalam
masyarakat di Kanagarian Pariangan, namun tidak seerat pada masa lalu. Dahulu aspek
kehidupan yang membutuhkan orang banyak selalu dikerjakan secara gotong royong, seperti
dalam mengolah sawah, pembuatan rumah, perhelatan/upacara perkawinan, pembuatan
masjid/mushalla. Sekarang lebih banyak dikerjakan secara sendiri-sendiri. Yang masih
konsisten sampai sekarang dilaksanakan secara bersama adalah perhelatan/upacara
perkawinan, sedangkan yang lainnya sudah dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Bahkan
pembuatan masjid/mushalla tidak lagi dilaksanakan secara gotong royong.
Nilai Ukhuwah Islamiyah/Kesatuan dan Persatuan. Nilai-nilai ukhuwah
Islamiyah/Kesatuan dan Persatuan juga dapat dijumpai dalam masyarakat Pauh IX, seperti
dalam alek buruak dan alek bayiak. Dalam alek buruak seperti, kedatangan mereka tanpa
diundang terlebih dahulu. Dalam masyarakat Nagari Pauh IX juga ditemui nilai-nilai ukhuwah
Islamiah/Kesatuan dan Persatuan seperti untuk membangun rumah. Di daerah ini juga ditemui
sebuah kaum yang sangat menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan. Di dalam kaum,pekerjaan baik dan pekerjaan buruk selalu dikerjakan secara bersama.
Pengamalan nilai-nilai kemanusiaan di Kenagarian Pariangan masih diamalkan oleh
masyarakat. Salah satu indikator pengamalan masyarakat adalah kaba baiak baimbauan,
kaba buruak baambauan. Setiap terjadi kematian salah seorang anggota masyarakat, maka
diumumkan dari masjid tentang peristiwa tersebut, maka masyarakat berduyun datang ke
rumah duka untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan jenazah. Begitu juga malam-malam
berikutnya, orang berkumpul di rumah duka untuk melaksanakan tadarusan.
Nilai Musyawarah dan Demokrasi. Nilai musyawarah yang dijumpai dalam
masyarakat Pauh IX seperti terlihat dalam pemberian gelar adat untuk marapulai dan atau
datuak, musyawarah dalam mencari hari baik bulan baik untuk pesta perkawinan. Nilai-nilai
musyawarah dan demokrasi tersebut terlihat saat ninik mamak dengan ninik mamak
berunding tentang apa gelar yang akan diturunkan kepada kemenakan (marapulai). Keputusan
8/14/2019 Adat di Minangkabau
29/32
Kompilasi ABS SBK
diambil ninik mamak berdasarkan filosofi bulek ayia ka pambuluah, bulek kato ka mufakat,
karajo bayiak elok dipacapek nak jan tumbuah di nan buruak.
Pengamalan nilai-nilai musyawarah/demokrasi yang membudaya di Kanagarian
Pariangan disebut dengan baiyo batido, salah satu bentuk sistem musyawarah di Nagari,
dalam berbagai aspek kehidupan seperti, mendirikan rumah baru, mencari jodoh anak
perempuan, melakukan perhelatan perkawinan dan sebagainya.
Nilai Raso Pareso/Akhlak/Budi Pekerti. Nilai-nilai yang berhubungan dengan raso
pareso/akhlak/budi pekerti yang dijumpai dalam masyarakat Nagari Pauh IX Padang adalah
semakin hilangnya identitas keminangkabauan, terutama rasa malu di dalam diri, seperti
berpakaian ketat, memperlihatkan aurat (anak gadis pergi sekolah atau ke pasar mengenakan
pakaian ketat dan celana pendek), main bola dan main domino dengan anak kemenakan. Hal
ini seperti terlihat di sebuah kedai di Pauh IX, kemenakan dan mamaknya satu meja domino.
Bahkan sama-sama mencari nomor buntut di kedai tersebut.
Nilai-nilai akhlak/budi pekerti dalam masyarakat Kanagarian Pariangan nampaknya
semakin kurang seperti juga masyarakat lain, masyarakat Kanagarian Pariangan mengalami
krisis identitas terutama di kalangan anak muda. Para remaja dalam berpakaian tidak lagi
mengikuti norma-norma agama dan adat, begitu juga dalam pergaulan, para remaja putribanyak yang berpakaian tidak menutup aurat. Remaja putra dan putri sering keluar malam
berdua-duan tanpa didampingi oleh muhrimnya.
Gotong Royong/Sosial Kemasyarakatan. Nilai-nilai gotong royong masih dijumpai
dalam masyarakat Nagari pauh IX, terutama dalam pembangunan masjid, mushalla dan
perbaikan/pemeliharaan jalan. Mereka melakukannya dengan hati ikhlas, bahkan kaum ibunya
ikut menyumbangkan nasi bungkus untuk pelaksanaan gotong royong tersebut.
Nilai-nilai sosil kemasyarakat yang diamalkan oleh masyarakat Pariangan dapat dilihat
dari aplikasi syarak mangato adat mamakai. Ini terbukti bahwa antara Ninik Mamak
Pemangku Adat, selalu bekerja sama dengan ulama dalam membangun dan membina
masyarakat. Tradisi-tradisi yang berlaku disana sulit untuk dibedakan apakah tradisi tersebutadat atau agama, karena tradisi tersebut disokong oleh Ninik Mamak dan ulama.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Pemerintah Sumatera Barat hendaknya menyediakan dana untuk peningkatan
pemahaman terhadap nilai-nilai adat basandi syarak dengan perencaanan yang tepat dengan
hasil yang berlipat.
Pemerintah Sumatera Barat hendaklah menempatkan nilai-nilai adat dan syarak sebagai
paradigma kultural landasan pembangunan di Sumatera Barat.
ABS-SBK hendaklah diimplementasikan dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat
Sumatera Barat. Untuk itu ABS-SBK perlu ditingkatkan pengkajiannya dengan menggunakanberbagai pendekatan seperti pendekatan empiris, normatif, historis dan integralistik.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
30/32
Kompilasi ABS SBK
DAFTAR BACAAN
Azyumardi Azra. 1999. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru.Jakarta: Logis.
Donal Ary, dkk. 1984. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, terjemahan Arief Farchan.Sutabaya. Usaaha Nasioanl.
Haroen,dkk. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Penerbit
I.H.Dt. Rajo Panghulu. 1984. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau.Bandung: CV. Remaja Karya.
M. Nasroen. 1971.Dasar Filsafat Adat Minangkabau.Jakarta: Bulan Bitang, 1971
M.R.M. Dt. Radjo Panghoeloe. 1969. Minangkabau: Sejarah Ringkas. Padang: t.p.
Muchtar Naim. 1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: UGM Press.
Masoed Abidin, H. Islam Dalam Pelukan Muhtadin MENTAWAI, DDII Pusat, Percetakan ABADI,Jakarta - 1997.
----------------------- , Dakwah Awal Abad, Pustaka Mimbar Minang, Padang - 2000.
----------------------- , Problematika Dakwah Hari Ini dan Esok, Pustaka Mimbar Minang, Padang 2001.
----------------------- , Suluah Bendang di Minangkabau, Pustaka Mimbar Minang, Padang.2002
----------------------- , Pernik Pernik Ramadhan, Pustaka Mimbar Minang, Padang 2003
----------------------- , Surau Kito, PPIM Sumbar, Padang 2004.
----------------------- , Silabus Surau, PPIM Sumbar, Padang 2004.
----------------------- , Adat jo Syarak di Minangkabau, PPIM Sumbar, Padang 2004.
----------------------- , Implementasi ABS-SBK, PPIM Sumbar, Padang 2004.
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat. 2001. Program Pembangunan Daerah Propinsi Sumatera
Barat Tahun 2001-2005. t.p.
Ramayulis. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Salmadanis, dkk,. 2003.Adat Basandi Syarak: Nilai dan Aplikasinya Menuju Kembali ke Nagaridan Surau. Jakarta: Kartina Insan Lestari.
8/14/2019 Adat di Minangkabau
31/32
1 Kesudahan adat, artinya keputusan adat itu berakhir pada musyawarah ninik mamak divalairung adat, sedangkan keputusan dari syarak atau agama baru akan dirasa akibatnya diakhirat nanti. Karena itu, adat yang mempedomani syarak niscaya akan terhindar dariperbuatan nista.
2 adat nan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, diasak indak layua, dibubuik indakmati, atau adat yang tidak lekang oleh panas, tidak lapuk karena hujan, di pindahkan tidaklayur, dicabut tidak akan mati, artinya adat tersebut hidup terus sesuai dengan keperluan
manusia, dan adat itu dapat dilaksanakan oleh orang Minangkabau walaupun di tanahperantauannya sendiri.
3 Adat berbuhul mati, adalah adat sebenar adat yang datangnya dari Allah Khaliqul Alam, sesuaidengan fiotrah manusia.
4 Maknanya, yang ditetapkan oleh syariat agama Islam, semestinya dipakaikan oleh adat diranah Minangkabau
5 Alam terkembang jadi guru telah menjadi filosofi adat di Minangkabau sejak pertama. Darimelihat alam sesungguhnya kita dapat mengenal kekuasaan Allah Khaliqul Alam ini.
6 Berjenjang naik bertangga turun, ada aturan yang mesti dilalui. Naik dimulai dari jenjang yangdi bawah, terjaga keteraturan, dan turun dari tangga yang di atas, artinya ada kaedah yangmesti dijaga baik. Secara hokum alam titik dari langit, yakni aturan syarak itu dating dari
wahyu, dan aturan adat tabusekdari bumi, menjadi perilaku masyarakat mulai dari lapisanpaling bawah
7 Tumbuah bak padi digaro, tumbuah bak bijo disiang. Elok dipakai, buruak dibuang. Elokdipakai jo mufakat, buruak dibuang jo rundiangan Tumbuh bagaikan padi yang di pelihara disawah, tumbuh bagaikan bijo (tampang) yang di jaga dan dipupuk disiangi. Maka adat itu akanberkembang dengan baik. Dalam perkembangan zaman maka adat itu berperinsip kepadamana yang elok dapat di pakai, mana yang buruk dapat dibuang. Akan tetapi menetapkan elokitu mesti dengan mufakat, mengahadirkan kebiasaan istiadat dan bimbingan agama Islam juga.Mana yang tudak baik, dapat dibuang melalui perundingan.
8 QS.4, An Nisak : 97.
9 Ucapan Khalifah Umar bin Khattab, yang ditujukan kepada seorang pemuda yang hanya
berdoa tanpa berusaha.10 Atsar dari Shahabat.
11 ibid. QS.16 : 17 dan QS.14,Ibrahim : 33.12 Memang di surau tidak ada yang dapat di cari benda-benda (materi), kecuali hanya bekal ilmu,
hikmah dan kepandaian-kepandaian untuk mengharungi hidup di dunia ini, dan dalammempersiapkan hidup di akhirat. Sebagai terungkap di dalam Peribahasa Minangkabau, bakbatandang ka surau, karena memang surau tak berdapur (Anas Nafis, 1996:464 -Surau-2).
13 Dt.Rajo Pengulu, Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarakdi Minangkabau, 1994 : 62.14 Penghulu pada setiap suku, yang sering juga disebut ninik mamak nan gadang basa batuah,
atau nan di amba gadang, nan di junjung tinggi, sebagai suatu legitimasi masyarakat nan dilewakan.
15 Bisa juga disebut dengan panggilan urang siak, tuanku, bilal, katib nagari atau imam suku, dll
dalam peran dan fungsinya sebagai urang surau pemimpin agama Islam. Gelaran ini lebihmenekankan kepada pemeranan fungsi ditengah denyut nadi kehidupan masyarakat (anaknagari).
16 Bisa saja terdiri dari anak nagari yang menjabat jabatan pemerintahan, para ilmuan, perguruantinggi, hartawan, dermawan.
17 Para remaja, angkatan muda, yang dijuluki dengan nan capek kaki ringan tangan, nan kadisuruah di sarayo.
18 Kalangan ibu-ibu, yang sesungguhnya ditangan mereka terletak garis keturunan dalam sistimmatrilinineal dan masih berlaku hingga saat ini.
19 Bukti kecintaan kenagari ini banyak terbaca dalam ungkapan-ungkapan pepatah hujan amehdirantau urang hujang batu dinagari awak, tatungkuik samo makan tanah tatilantang samo
8/14/2019 Adat di Minangkabau
32/32
mahiruik ambun.