Upload
icca-marisa
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 pbl tiroid
1/43
Satya Kesumawardani
1102013268
Sasaran Belajar
LO.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopis Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskopis Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
LO.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi dan Biokimia Kelenjar Tiroid
2.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi dan Metabolisme Kelenjar Tiroid
2.2 Memahami dan Menjelaskan intesis dan ekres Tiroid
2.! Memahami dan Menjelaskan Faal "ormon Tiroid
2.# Memahami dan Menjelaskan $egulasi "ormon Tiroid
2.% Memahami dan Menjelaskan Peranan &odium
2.' Memahami dan Menjelaskan Biosintesis T! dan T#
2.( Memahami dan Menjelaskan "ubungan Tiroid dengan Kelenjar )ndokrin lainn*a
2.+ Memahami dan Menjelaskan Perubahan "ipo,ungsi dan "iper,ungsi Tiroid
LO.! Memahami dan Menjelaskan -iagnosis Kelainan Kelenjar Tiroid
LO !.1 Memahami dan Menjelaskan -e,inisi )tiologi dan Patogenesis Kelainan Kelenjar
Tiroid
LO !.2 Memahami dan Menjelaskan Klasi,ikasi Kelainan Kelenjar Tiroid
LO !.! Memahami dan Menjelaskan Mani,estasi Klinis Kelainan Kelenjar Tiroid
LO !.# Memahami dan Menjelaskan -iagnosis dan -iagnosis Banding Kelainan Kelenjar
Tiroid
LO !.% Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Kelainan Kelenjar Tiroid
LO !.' Memahami dan Menjelaskan Komplikasi dan Prognosis Kelainan Kelenjar Tiroid
LO.# Memahami dan Menjelaskan Peranan Penunjang Pada Kelainan Kelenjar Tiroid
LO #.1 Memahami dan Menjelaskan Laboratorium Pada Kelainan Kelenjar Tiroid
LO #.2 Memahami dan Menjelaskan $adiologi Pada Kelainan Kelenjar Tiroid
LO #.! Memahami dan Menjelaskan Aspirasi /arum "alus
LO.% Memahami dan Menjelaskan Farmakologi "ormon Tiroid
8/17/2019 pbl tiroid
2/43
LO %.1 Memahami dan Menjelaskan ),ek Farmakologi
LO %.2 Memahami dan Menjelaskan Farmakokinetik &ndikasi Kontraindikasi dan ),ek
samping
LO.' Memahami dan Menjelaskan Tindakan Pembedahan pada Kelainan Tiroid
LO '.1 Memahami dan Menjelaskan /enis &ndikasi dan $esiko pada Pembedahan Kelainan
Tiroid
LO.( Memahami dan Menjelaskan Mengatasi $asa 0emas dalam Menghadapi Tindakan Operasi
dalam *ariat &slam
8/17/2019 pbl tiroid
3/43
LO.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopis Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Glandula Thyroidea
•
Kelenjar tiroid adalah organ endokrin *ang terletak di leher manusia• Terletak di regio olli melekat pada trahea
• Terdiri dari dua lobus de3ter dan sinister
• &sthmus lobus *ang menghubungkan kedua lobus 4de3ter dan sinister5
• Kadang6kadang terdapat lobus p*ramidalis
• -iperdarahi A.th*roidea superior abang A.arotis e3terna abang dan a.th*roidea in,erior
abang dari trunus th*reoer7ialis abang dari a.subla7ia
• Fungsin*a ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon *ang terpenting ialah Th*ro3ine
4T#5 dan Triiodoth*ronine 4T!5. "ormon6hormon ini menga8ali metabolisme 4pengeluaran
tenaga5 manusia.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin tanpa dutus dan bersi,at bilobular 4mempun*ai dua lobus
*aitu kanan dan kiri5.etiap lobus berukutan %3!32 m berbentuk keruut.Batas6batas lobus
1. Anterolateral M. sternoh*oideus m. omoh*oideus m. sternoh*oideus dan pinggir anterior m.
sternoleidomastoideus
2. Posterolateral elubung arotis dengan a. arotis ommunis 7. jugularis interna dan n. 7agus
!. Medial Lar*n3 trahea phar*n3 dan oesophagus. -ekat dengan struktur6struktur ini adalah
m. rioth*roideus dan suplai sara,n*a n. lar*ngeus e3ternus. -i alur antara oesophagus dan
trahea terdapat n. lar*ngeus reurrens.
Pinggir posterior masing6masing lobus *ang bulat berhubungan di posterior dengan glandula
parath*roidea superior dan in,erior dan anastomosis antara a. th*roidea superior dan in,erior .
Kedua lobus ini dihubungkan oleh sebuah jaringan berbentuk jembatan *ang dinamakan
isthmus.Bila dua lobus disambungkan dengan isthmus maka kelenjar tiroid terlihat seperti dasi kupu6
kupu pada pria.&sthmus meluas melintasi garis tengah di depan inin trahea 2 ! dan #. Panjang dan
lebarn*a kira6kira 12% m dan biasan*a di anterior dari artilgo trahea 8alaupun terkadang lebih
tinggi atau rendah karena kedudukan dan ukurann*a berubah. ering terdapat lobus p*ramidalis *ang
menonjol ke atas dari isthmus biasan*a ke sebelah kiri garis tengah.ebuah pita ,ibrosa atau muskular
sering menghubungkan lobus p*ramidalis dengan os h*oideum.Batas6Batas &sthmus
1. Anterior M. sternoth*roideus m. sternoh*oideus 7. jugularis anterior ,asia dan kulit
2. Posterior 0inin trahea 2 ! dan #
Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin *ang paling ban*ak 7askularisasin*a.Berat kelenjar th*roid ber7ariasi antara 296!9 gr rata6rata 2% gr.Kelenjar th*roid memiliki posisi a3is 4punak5 pada
linea obli:ua artilaginis th*roidea dan memiliki basis 4dasar5 setinggi inin trahea ke6# atau ke6
%.Atau bisa disimpulkan bah8a kelenjar tiroid berada tepat diba8ah jakun pada pria.Fungsin*a sebagai
a*unan; gendongan kelenjar ke lar*n3 dan menegah jatuh; turunn*a kelenjar dari lar*n3 terutama
bila terjadi pembesaran kelenjar. Kelenjar ini dibungkus oleh 2 kapsul
1 Outer ,alse apsule Berasal dari lamina pretraheal ,asia er7ialis pro,unda *ang akan berlanjut
ke in,erior menjadi lapisan tipis *ang akan bergabung dengan lapisan ,ibrosa jantung pada bagian
anterior
2 &nner true apsule dibentuk oleh kondensasi jaringan ,ibroareolar kelenjar th*roidea.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin *ang mempun*ai 7askularisasi paling ban*ak karena
tiroid dile8ati di tempat 7ital *aitu di leher.
8/17/2019 pbl tiroid
4/43
8/17/2019 pbl tiroid
5/43
• Berbentuk bulat sebesar kaang kedelai ber8arna lebih gelap dibanding dengan glandula
th*roidea
• Terdiri dari gld.parath*roidea superior dan gld.parath*roidea in,erior. Kelenjar paratiroid
4kelenjar anak gondok5 terletak disetiap sisi kelenjar tiroid *ang terdapat di dalam leher
kelenjar ini berjumlah # buah *ang bersusun berpasangan *ang menghasilkan hormon tiroksin
• Masing6masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid kelenjar ini menghasilkan
hormon *ang ber,ungsi mengatur kadar kalsium dan ,os,or di dalam tubuh
• Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah
• Mengatur metabolisme ,os,or
• Mengatur kadar kalsium darah
•
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskopis Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher depan di ba8ah laring. &ni adalah kelenjar tunggal *ang terdiridari lobus kiri dan kanan *ang besar dihubungkan oleh isthmus di tengah. ebagian besar sel jaringan
atau organ endokrin tersusun dalam bentuk pipa 4korda5 atau kelompok dan men*impan produk
sekretorikn*a di dalam sitoplasman*a. Kelenjar tiroid adalah organ endokrin *ang unik karena sel6
seln*a tersusun menjadi struktur bulat *aitu ,olikel 4,olliulus5. etiap ,olikel dikelilingi oleh serat
retikular dan suatu an*aman kapiler *ang memudahkan hormon tiroid masuk ke dalam aliran darah.
)potel ,olikel dapat berupa epitel selapis gepeng kuboid atau kolumnar rendah bergantung pada
keadaan akti7itas kelenjar tiroid.
Folikel adalah unit struktural dan ,ungsional kelenjar tiroid. el6sel *ang mengelilingi ,olikel
*aitu sel ,olikular 4th*ro*tus T5 juga disebut ellula prinipalis men*intesis melepaskan danmen*impan produkn*a d luar sitoplasma atau ekstraselular di lumen ,olikel sebagai substansi
gelatinosa *aitu koloid 4olloidum5. Koloid terdiri atas tiroglobulin suatu glikoprotein beriodin *ang
merupakan bentuk simpanan hormon tiroid *ang tidak akti,.
elain sel ,olikular kelenjar tiroid juga mengandung sel para,olikular 4th*rotus 05 terpulas
puat *ang lebih besar. el6sel ini ditemukan di tepi epitel ,olikel atau di dalam ,olikel. /ika sel
para,olikular terletak di dalam suatu ,olikel sel ini biasan*a berpisah dari lumen ,olikel oleh sel6sel
,olikular disekitarn*a.
Fungsi sekretorik sel ,olikular *ang berperan dalam pembentukan hormon tiroid di kelenjar tiroid dikendalikan oleh th*roid6stimulating hormone 4T"5 *ang dilepaskan dari adenohipo,isis.
&odida adalah unsur penting untuk menghasilkan hormon tiroid akti, triiodotironin 4T!5 dan
tetraiodotironin atau tiroksin 4T#5 *ang dibebaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar tiroid. "ormon
tiroid dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan meningkatkan metabolisme pertumbuhan
di,erensiasi dan perkembangan sel di seluruh tubuh. -an juga meningkatkan laju metabolisme protein
karbohidrat dan lemak.
el para,olikular men*intesis dan men*ekresi hormon kalsitonin 4tirokalsitonin5 ke dalam
kapiler. Fungsi utama kalsitonin adalah menurunkan kadar kalsium darah di dalam tubuh. "al ini
terjadi dengan mengurangi jumlah osteoklas di tulang menghambat resopsi tulang dan dengan
demikian pelepasan kalsium berkurang. Kalsitonin juga meningkatkan ekskresi ion kalsium dan ,os,at
8/17/2019 pbl tiroid
6/43
dari ginjal ke dalam urine. Pembentukan dan pelepasan kalsitonin oleh sel para,olikular han*a
bergantung pada kadar kalsium darah dan sama sekali tidak bergantung pada hormon kelenjar pituitari.
Kelenjar Paratiroid
Mamalia umumn*a memiliki empat kelenjar paratiroid. Kelenjar6kelenjar o7al keil ini
terdapat di permukaan posterior kelenjar tiroid tetapi terpisah dari kelenjar tiroid oleh kapsula jaringan
ikat *ang tipis. Kelenjar paratiroid biasan*a terdapat di kutub superior dan satu di kutub in,erior setiap
lobus kelenjar tiroid. Berbeda dengan kelenjar tiroid sel6sel paratiroid tersusun dalam bentuk pita
4korda5 atau kelompok dikelilingi oleh ban*ak an*aman kapiler.
Terdapat dua jenis sel di kelenjar paratiroid sel prinsipalis atau hie, ell 4parath*ro*tus
prinipalis5 ,ungsional dan sel oksi,il 4parath*ro*tus o3*philius5. el oksi,il lebih besar ditemukan
tunggal atau dalam kelompok keil dan jumlahn*a lebih sedikit daripada sel prinsipalis. Pada sediaan
histologik rutin sel ini terpulas sangat asido,ilik. Kadang6kadang ,olikel terisi koloid *ang keil
mungkin terlihat di kelenjar paratiroid.
el prinsipalis atau hie, ell 4parath*ro*tus prinipalis5 kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon paratiroid 4parathormon5. Fungsi utama hormon ini adalah mempertahankan kadar kalsium
*ang sesuai dalam airan tubuh ekstraseluler. "al ini dilakukan dengan menaikkan kadar kalsium
dalam darah. ),ek ini berla8anan terhadap e,ek kalsitonin *ang dihasilkan oleh sel para,olikular di
kelenjar tiroid.
Pelepasan hormon paratiroid merangsang proli,erasi dan meningkatkan akti7itas osteoklas ditulang. Akti7itas ini melepaskan lebih ban*ak kalsium dari tulang ke dalam aliran darah dengan
demikian memperthankan kadar kalsium *ang sesuai. -engan meningkatn*a kadar kalsium dalam
darah produksi hormon paratiroid lebih lanjut terhambat.
"ormon paratiroid juga memengaruhi ginjal dan usus. Tubulus kontortus distal ginjal
memingkatkan reabsorbsi kalsium dari ,iltrat glomerulus dan mengeliminasi ion ,os,at natrium dan
kalium di dalam urine. "ormon paratiroid juga memengaruhi ginjal untuk membentuk hormon
kalsitriol bentuk akti, 7itamin - men*ebabkan peningkatan absorbsi kalsium dari saluran penernaan
ke dalam aliran darah.
ekresi dan pelepasan hormon paratiroid terutama bergantung pada konsentrasi kalsium dalam
darah dan bukan pada hormon hipo,isis. Karena hormon paratiroid mempertahankan kadar kalsium
darah *ang optimal kelenjar paratiroid penting untuk kehidupan.
8/17/2019 pbl tiroid
7/43
Fungsi sel oksi,il belum diketahui sampai sekarang.
LO.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi dan Biokimia Kelenjar Tiroid
2.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi dan Metabolisme "ormon Tiroid
Kelenjar tiroid *ang terletak tepat di ba8ah kedua sisi laring dan terletak di sebelah anterior
trakea mensekresi dua maam hormon *ang bermakna *akni tiroksin dan triiodotironin *ang
biasan*a disebut T# dan T! *ang sangat mempengaruhi keepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini
juga mensekresikan hormon kalsitonin *ang snagat berguna untuk metabolisme kalsium.
Ee! "ormon Tiroid#
• ),ek pada laju metabolisme dan produksi panas
"ormon tiroid meningkatkan laju metabolisme basal keseluruhan tubuh. "ormon ini merupakan
regulator terpenting laju konsumsi oksigen dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat. ),ek
metabolik hormon tiroid berkaitan erat dengan e,ek kalorigenik 4penghasil panas5. Peningkatan
akti7itas metabolik men*ebabkan peningkatan produksi panas.
• ),ek pada metabolisme antara
),ek hormon tiroid pada bahan bakar metabolik memiliki ban*ak aspek hormon ini tidak saja dapat
mempengaruhi pembentukan dan pengurain karbohidrat lemak dan protein tetapi hormon ini dalam
jumlah sedikit atau ban*ak dapat juga menimbulkan e,ek *ang sebalikn*a. ebagai ontoh perubahan
glukosa menjadi glikogen bentuk simpanan glukosa dipermudah oleh hormon tiroid dalam jumlah
keil tetapi kebalikann*a pemeahan glikogen menjadi glukosa terjadi pada jumlah hormon *ang
tinggi. -emikian juga hormon tiroid dalam jumlah adekuat penting untuk sintesis protein *ang
dibutuhkan bagi pertumbuhan normal tubuh namun pada dosis tinggi misaln*a pada hipersekresi
tiroid hormon tiroid enderung men*ebabkan penguraian protein.
• ),ek simpatomimetik
etiap e,ek *ang serupa dengan *ang ditimbulkan oleh sara, simpatis dikenal dengan e,ek
simpatomimetik. "ormon tiroid meningkatkan responsi7itas sel sasaran terhadap katekolamin
4epine,rin dan norepine,rin5 pemba8a pesan kimia8i *ang digunakan oleh sistem sara, simpatis dan
medula adrenal. "ormon tiroid melaksanakan e,ek permisi, ini dengan men*ebabkan proli,erasi
8/17/2019 pbl tiroid
8/43
reseptor sel sasaran spesi,ik katekolamin. Karena pengaruh ini ban*ak dari e,ek *ang diamati ketika
sekresi hormon tiroid meningkat adalh serupa dengan *ang men*ertai pengakti,an sara, simpatis.
• ),ek pada sistem kardio7askular
Melalui e,ek meningkatkan kepekaan jantung terhadap katekolamin dalam darah hormon tiroid
meningkatkan keepatan jantung dan kekuatan kontraksi sehingga urah jantung meningkat. elain itusebagi respons terhadap beban panas *ang dihasilkan oleh e,ek kalorigenik hormon tiroid terjadi
7asodilatasi peri,er untuk memba8a kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk dikeluarkan ke
lingkungan.
• ),ek pada pertumbuhan dan sistem sara,
"ormon tiroid penting bagi pertumbuhan normal karena e,ekn*a pada hormon pertumbuhan 4>"5 dan
&>F61. "ormon tiroid tidak saja merangsang sekresi >" dan meningkatkan produksi &>F61 oleh hati
tetapi juga mendorong e,ek >" dan &>F61 pada sintesis protein struktural baru dan pada pertumbuhan
tulang. Anak dengan de,isiensi tiroid mengalami hambatan pertumbuhan *ang dapat dipulihkandengan terapi sulih tiroid. ?amun tidak seperti kelebihan >" kelebihan hormon tiroid tidak
men*ebabkan pertumbuhan *ang berlebihan.
"ormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal sistem sara, khususn*a p suatu e,ek
*ang terganggu pada anak dengan de,isiensi tiroid sejak lahir. "ormon tiroid juga esensial untuk
akti7itas normal P pada orang de8asa.
$eta%olisme "ormon Tiroid
Kira6kira @! persen hormon6hormon akti, merabolisme *ang disekresikan oleh kelenjar tiroid
adalah tiroksin dan ( persen adalah triiodotironin. Akan tetapi hampir semua tiroksi akhirn*a akan
diubah menjadi triiodotironin di dalam jaringan sehingga seara ,ungsional keduan*a penting. eara
kualitati, ,ungsi kedua hormon sama tetapi keduan*a berbeda dalam keepatan dan intensitas
kerjan*a. Triiodotironin kira6kira empat kali lebih kuat daripada tiroksin namun jumlahn*a di dalam
darah jauh lebih sedikit dan keberadaann*a di dalam darah jauh lebih singkat daripada tiroksin.
Kelenjar tiroid terdiri atas ban*ak sekali ,olikel6,olikel *ang tertutup *ang dipenuhi dengan
bahan sekretorik *ang disebut koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid *ang mengeluarkan
hormonn*a ke bagian ,olikel itu. unsur utama dari koloid adalah glikoprotein tiroglobulin besar *ang
mengandung hormon tiroid di dalam molekul6molekuln*a. Begitu hormon *ang disekresikan sudah
masuk ke dalam ,olikel hormon itu harus diabsorbsi kembali melalui epitel ,olikel ke dalam darah
sebelum dapat ber,ungsi dalam tubuh. etiap menitn*a jumlah aliran darah di dalam kelenjar tiroid
kira6kira lima kali lebih besar daripada berat kelenjar tiroid itu sendiri *ang merupakan suplai darah
*ang sama ban*akn*a dengan bagian lain dalam tubuh keualo korteks adrenal.
aktu paruh T# di plasma ' hari T! 2#6!9 jam. T# endogen akan kon7ersi le8at proses
monode*odinisasi menjadi T!. /aringan *ang mampu mengon7ersi hati ginjal jantung dan hipo,isis.
-alam proses kon7ersi terbentuk juga rT! 4re7ersed T! !!% triiodotironin5 *ang seara metabolik
tidak akti, tetapi mengatur metabolik seara seluler. Ada ! maam de*odinase
1. -& kon7ersi T# C T! di peri,er 4tidak berubah saat hamil52. - && kon7ersi T# C T! di loal 4terjadi di plasenta otak P dan penting untuk pertahanan T!
lokal5
8/17/2019 pbl tiroid
9/43
!. - &&& kon7ersi T# menjadi rT! dan T! C T2 4terjadi di plasenta sehingga hormone ibu ke ,etus
menurun5
Penurunan kon7ersi bisa pada saat ,etal restriksi kalori pen*akit hati pen*akit sistemik berat
de,isiensi selenium pengaruh obat 4propiltiourasil glukokortikoid propranolol amiodaron atau bahan
kontras seperti asam *opanoat dan natrium ipodas5
2.2 Memahami dan Menjelaskan intesis dan ekresi "ormon Tiroid
Sintesis "ormon Tiroid
Pom&a 'odida (Tra&&in) 'odida*
Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pengangkutan iodida dari dari darah ke dalam sel6
sel dan ,olikel kelenjar tiroid. Membran basal sel tiroid mempun*ai kemampuan *ang spesi,ik untuk
memompakan iodida seara akti, ke bagian dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodida
4iodida trapping5.
Tiro)lo%ulin dan Proses Kimia Pem%entu!an Tiro!sin dan Triiodotironin
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin oleh sel6sel tiroid. el6sel kelenjar tiroid merupakan sel kelenjar
khas *ang men*ekresi protein. $etikulum endoplasma dan alat golgi mensisntesis dan men*ekresi
molekul glikoprotein besar *ang disebut tiroglobulin ke dalam ,olikel. etiap molekul tiroglobulin
mengandung (9 asam amino tirosin dan tiroglobulin merupakan substrat utama *ang bergabung
dengan iodida untuk membentuk hormon tiroid *ang terbentuk di dalam molekul tiroglobulin.
"ormon tiroksin dan triiodotironin dibentuk dari asam amino tirosin *ang merupakan sisa bagian dari
molekul tiroglobulin selama sintesis hormon tiroid dan bahkan sesudahn*a sebagai hormon *ang
disimpan di dalam koloid ,olikular. elain mensekresi tiroglobulin di dalam sel6sel kelenjar jugamempersiapkan iodium enDim dan bahan6bahan lain *ang dipelrukan untuk sintesisi hormon tiroid.
Oksidasi ion iodida. Tahap pertama *ang terpenting dalam pembentukan hormon tiroid adalah
perubahan ion iodida menjadi bentuk iodium *ang teroksidasi baik iodium a8al 4nasent iodine5 4&o5
atau &!6 *ang selanjutn*a mampu langsung berikatan dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi
iodium ini ditingkatkan oleh enDim peroksidase dan pen*ertan*a hidrogen peroksidase *ang
men*ediakan suatu sistem *ang kuat *ang mampu mengoksidasi iodida. )nDim peroksidase terletak di
bagian apikal membran sel atau melekat pada membran sel sehingga menempatkan iodium *ang
teroksidasi tadi di dalam sel tepat pada tempat molekul tiroglobulin mula6mula dikeluarkan dari alat
>olgi dan kemudian melalui membran masuk ke dalam koloid pen*impanan. Bila sistem peroksidaseini terhambat atau seara herediter tidak terdapat di dalam sel maka keepatan pembentukan hormon
tiroid turun sampai nol.
Proses iodinasi tirosin dan pembentukan hormon tiroid6Eproses organi,ikasitiroglobulin. Pengikatan
iodium dengan molekul tiroglobulin disebut organi,ikasi tiroglobulin. Bahkan se8aktu masih dalam
bentuk molekul iodium *ang sudah teroksidasi itu akan berikatan langsung tetapi seara lambat
dengan asam amino tirosin tetapi di dalam sel6sel tiroid iodium *ang teroksidasi itu berasosiasi
dengan enDim iodinase sehingga proses di atas dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit.
Oelh karena itu dengan keepatan *ang hampir sama dengan keepatan pelepasan molekul
tiroglobulin dari alat >olgi atau seperti 8aktu disekresikan melalui bagian apikal membran sel ke
dalam ,olikel. &odium akan berikatan dengan kira6kira seperenam bagian dari asam amino tirosin *ang
ada di dalam molekul tiroglobulin.
8/17/2019 pbl tiroid
10/43
Tirosin mula6mula diiodisasi menjadi monoiodotirosin dan selanjutn*a menjadi diodotirosin.
Kemudian selama beberapa menit beberapa jam dan bahkan beberapa hari berikutn*a makin lama
semakin ban*ak sisa diiodotirosin *ang saling bergandengan 4oupling5 satu sama lainn*a. "asil dari
reaksi penggandengan ini adalah terbentukn*a molekul tiroksin *ang tetap merupakan bagian dari
molekul tiroglobulin. Atau dapat juga terjadi penggandengan satu molekul monoiodotirosin dengan
satu molekul diiodotirosin sehingga terbentuk triiodotironin *ang merupakan kira6kira satuperlimadari hormon *ang disimpan.
Pen*impanan tiroglobulin. esudah disintesis hormon tiroid akan memulai perjalanann*a setiap
molekul tiroglobulin mengandung 1 sampai ! molekul tiroksin dan rata6rata terdapat 1 molekul
triiodotironin untuk setiap 1# molekul tiroksin. -alam bentuk ini hormon tiroid disimpan di dalam
,olikel dalam jumlah *ang ukup untuk mensuplai tubuh dengan kebutuhan tubuh *ang normal
terhadap hormon tiroid selama 2 sampai ! bulan. Oleh karena itu seluruh jumlah *ang disimpan itu
sudah ukup untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh untuk satu sampai tiga bulan laman*a. Oleh
karena itu bila sintesis hormon itorid itu berhenti e,ek akibat de,isiensi hormon tersebut belum
tampak untuk beberapa bulan.
Se!resi "ormon Tiroid
Pele&asan tiro!sin dan triiodotironin dari !elenjar tiroid
Tiroglobulin tidak dilepaskan ke dalam darah *ang bersirkulasi dalam jumlah *ang bermakna malahan
pada mulan*a tiroksin dan triiodotironin dipeah dari molekul tiroglobulin dan selanjutn*a hormon
bebas ini dilepaskan. Proses ini berlangsung sebagai berikut Permukaan apikal sel6sel tiroid
menjulurkan pseudopodia mengelilingi sebagian keil koloid sehingga terbentuk 7esikel pinositik *ang
masuk ke bagian apeks dari sel6sel tiroid. Kemudian lisosom segera bergabung dengan 7esikel67esikel
ini untuk membentuk 7esikel67esikel digesti, *ang mengandung enDim6enDim penernaan *ang berasal
dari lisosom *ang sudah berampur dengan bahan koloid tadi. Proteinase *ang ada di antara enDim6
enDim ini akan menernakan molekul6molekul tiroglobulin dan akan melepaskan tiroksin dan
triiodotironin *ang selanjutn*a akan berdi,usi mele8ati bagian basal dari sel6sel tiroid ke pembuluh6
pembuluh kapiler disekelilingn*a. /adi dengan demikian hormon tiroid dilepaskan ke dalam darah.
Kira6kira tiga perempat dari tirosin *ang telah diiodinasi di dalam tiroglobulin tidak akan pernah
menjadi hormon tiroid tetapi akan tetap sebagai monoiodotirosin atau diiodotirosin. elama terjadin*a
proses penernaan molekul6molekul tiroglobulin untuk melepaskan tiroksin dan triiodotironin tirosin
*ang sudah mengalami iodinasi ini juga dilepaskan dari sel6sel tiroid. Akan tetapi tirosin tidak disekresikan ke dalam darah. ebalikn*a dengan bantuan enDim deiodinase iodium dilepaskan dari
tirosin sehingga akhirn*a membuat semua iodium ini ukup tersedia di dalam kelenjar kembali untuk
membentuk hormon tiroid tambahan.
Keepatan sekresi tiroksin dan tiiodotironin harian. Kira6kira @! persen dari hormon tiroid *ang
dilepaskan oleh kelenjar tiroid biasan*a adalah tiroksin dan han*a ( persen adalah triiodotironin. Akan
tetapi selama beberapa hari berikutn*a sebagian besar tiroksin seara perlahan dideiodinasi untuk
membentuk triiodotironin tambahan. Oleh karena itu hormon *ang akhirn*a diangkat dan
dipergunakan oleh jaringan terutama adalah triiodotironin dengan jumlah kira6kira !% mikrogram
perhari.
etelah dikeluarkan ke dalam darah molekul6molekul hormon tiroid *ang sangat lipo,ilik 4tak
larut dalam air5 berikatan dengan beberapa protein plasma. ebagian besar T! dan T# diangkut oleh
8/17/2019 pbl tiroid
11/43
th*ro3ine6binding globulin 4TB> globulin pengikat tiroksin5 suatu protein plasma *ang seara
selekti, berikatan han*a dengan hormon tiroid. Kurang dari 91G T# dan kurang dari 1G T! tetap
berada dalam bentuk bebas 4tak terikat5. "an*a bentuk bebas dari keseluruhan hormon tiroid *ang
memiliki akses ke reseptor sel sasaran dan menimbulkan e,ek.
2.! Memahami dan Menjelaskan Faal "ormon Tiroid
Pen)an)!utan Tiro!sin dan Triiodotirosin !e +arin)an
etelah dikeluarkan ke dalam darah hormon tiroid *ang sangat lipo,ilik seara epat berikatan dengan
beberapa protein plasma. Kurang dari 1G T! dan kurang dari 91G T# tetap
berada dalam bentuk tidak terikat 4bebas5. Keadaan ini memang luar biasa mengingat bah8a
han*a hormon bebas dari keseluruhan hormon tiroid memiliki akses ke sel sasaran dan mampu
menimbulkan suatu e,ek.
Terdapat ! protein plasma *ang penting dalam pengikatan hormon tiroid
1. TB> 4Th*ro3ine6Binding >lobulin5 *ang seara selekti, mengikat %%G T# dan '%G T! *ang ada di
dalam darah.
2. Albumin *ang seara nonselekti, mengikat ban*ak hormone lipo,ilik termasuk 19G dari T# dan
!%G dari T!.!. TBPA 4Th*ro3ine6Binding Prealbumin5 *ang mengikat sisa !%G T#.
-i dalam darah sekitar @9G hormon tiroid dalam bentuk T# 8alaupun T! memiliki akti7itas
biologis sekitar empat kali lebih poten daripada T#. ?amun sebagian besar T# *ang disekresikan
kemudian dirubah menjadi T! atau diakti,kan melalui proses pengeluaran satu *odium di hati dan
ginjal. ekitar +9G T! dalam darah berasal dari sekresi T# *ang mengalami proses pengeluaran
*odium di jaringan peri,er. -engan demikian T! adalah bentuk hormon tiroid *ang seara biologis
akti, di tingkat sel.
4her8ood L. 2991
$e!anisme Kerja
"ormon tiroid masuk ke dalam sel dan T! berikatan dengan reseptor tiroid 4th*roid reseptor T$5 di
inti. T# juga dapat berikatan tetapi tidak terlalu erat. Kompleks hormon6reseptor kemudian berikatan
dengan -?A melalui Din ,ingers dan meningkatkan atau menurunkan ekspresi berbagai gen berbeda
*ang mengode enDim *ang mengatur ,ungsi sel. -engan demikian reseptor untuk hormon tiroid di inti
sel adalah anggota dari super,amili ,aktor transkripsi inti peka6hormon. 4>anong. 299+5
2.# Memahami dan Menjelaskan $egulasi "ormon Tiroid
Th*roid6stimulating hormone 4T"5 hormon tropik tiroid dari hipo,isis anterior adalah
regulator ,isiologik terpenting sekresi hormon tiroid. "ampir setiap tahap dalam sintesis dan pelepasan
hormon tiroid dirangsang oleh T".
elain meningkatkan sekresi hormon tiroid T" juga mempertahankan integritas struktural
kelenjar tiroid. Tanpa adan*a T" tiroid mengalami atro,i dan mengeluarkan hormon dalam jumlah
sangat rendah. ebalikn*a kelenjar mengalami hipertro,i dan hiperplasia sebagai respons terhadap
T" *ang berlebihan.
Th*rotropin6releasing hormon 4T$"5 hipotalamus melalui e,ek tropikn*a Emen*alakan
sekresi T" oleh hipo,isis anterior sementara hormon tiroid melalui mekanisme umpan balik negati,
Ememadamkan sekresi T" dengan menghambat hipo,isis anterior. Mekanisme antara hormon tiroid
san T" ini enderung mempertahankan kestabilan sekresi hormon tiroid.
8/17/2019 pbl tiroid
12/43
Hmpan balik negati, antara tiroid dan hipo,isis anterior melaksanakan regulasi kadar hormon
tiroid bebas sehari6hari sementara hipotalamus memerantarai pen*esuaian jangka panjang. Tidak
seperti keban*akan sistem hormon lainn*a hormon6hormon di aksis tiroid pada orang de8asa tidak
mengalami perubahan sekresi *ang mendadak dan lebar. ekresi hormon tiroid *ang relati, tetap sesuai
dengan respons lambat dan berkepanjangan *ang diinduksi oleh hormon iniI peningkatan atau
penurunan mendadak kadar hormon tiroid tidak memiliki man,aat adapti,.
atu6satun*a ,aktor *ang diketahui meningkatkan sekresi T$" 4dan karenan*a sekresi T"
dan hormon tiroid5 adalah pajanan ke uaa dingin pada ba*i baru lahir suatu mekanisme *ang sangat
adapti,. Para ilmu8an berpikir baha8a peningkatan drastis sekresi hormon tiroid *ang menghasilkan
panas membantu mempertahankan suhu tubuh se8aktu penurunan mendadak suhu lingkungan saat
lahir ketika ba*i keluar dari tubuh ibun*a *ang hangat ke udara lingkungan lebih dingin. $espon T"
serupa terhadap pajanan dingin tidak terjadi pada orang de8asa.
Berbagai jenis stres menghambat sekresi T" dan hormon tiroid mungkin melalui pengaruh
sara, pada hipotalamus meskipun makna adapti, inhibisi ini masih belum jelas.
2.% Memahami dan Menjelaskan Peranan &odium
Kelenjar th*roid membutuhkan iodine untuk membuat hormone th*roid. "ormone ini
mengatur pertumbuhan dan metabolism tubuh dan penting dalam perkembangan otak ba*i dan anak
keil. Tanpa iodine *ang ukup kelenjar th*roid tidak dapat memproduksi hormone *ang ukup dan
dapat men*ebabkan masalah *ang serius.
Kelainan de,isiensi iodine dapat terjadi di semua usia tetapi ba*i *ang paling berisiko. Ba*i*ang kadar iodinen*a tidak terukupi akan mengalami gangguan intelektual dan perkembangan ,isik.
Kadang retardasi mental 4kretinism5 berkembang mengikuti de,isiensi iodine selama masa
perkembangan a8al. &odine dapat men*ebabkan bengkak pada kelenjar th*roid 4>oiter5 kondisin*a
8/17/2019 pbl tiroid
13/43
disebut dengan h*potiroid5. 0iri h*poth*roid adalah lelah den*ut jantung lemah kulit kering n*eri
otot dan sendi depresi konstipasi.
Pembesaran th*roid atau >oiter merupakan salah satu tanda a8al de,isiensi iodine *ang dapat
dilihat. Th*roid membesar sebagai respon dari stimulasi T" *ang persisten. ),ek dari de,isiensi
iodine menurut masa perkembangan
a. Perkembangan prenatal
-e,isiensi iodine pada ,etus disebabkan oleh de,isiensi iodine pada ibu. ),ek *ang paling berbaha*a adalah h*poth*roidisme kongenital. "*poth*roidisme kongenital berat dapat
menjadi kondisi kretinisme dan berakhir menjadi retadarsi mental *ang ire7ersibel.
b. Ba*i baru lahir dan balita
Masa balita adalah masa pertumbuhan dan perkembangan otak. Kurangn*a hormone
th*roid *ang bergantung pada intake iodine sangat esensial bagi perkembangan otak
normal. Meskipun tidak terdapat h*poth*roidisme kongenital de,isiensi iodine selama
masa balita dapat menghasilkan perkembangan otak *ang abnormal dan lama6lama dapat
merusak perkembangan intelektual
. Anak6anak dan -e8asa muda
-e,isiensi &odine pada masa anak dan de8asa berhubungan dengan goiter. Anak sekolah
dalam lingkungan *ang de,isiensi iodine menunjukkan tempat sekolah *ang buruk &J *angrendah dan keadaan belajar *ang tidak bagus.
d. -e8asa
-e,isiensi iodine pada de8asa dapat men*ebabkan goiter dan h*poth*roidisme. >ejalan*a
adalah gangguan ,ungsi mental lemas naik berat badan tidak tahan dingin dan konstipasi.
e. Masa kehamilan dan men*usui
Kebutuhan iodine meningkat pada masa kehamilan dan men*usui. -apat men*ebabkan
keguguran dan kelainan saat melahirkan. -e,isiensi iodine berat selama kehamilan dapat
men*ebabkan h*poth*roidisme *ang kongenital dan de,iit neurokogniti,. -e,isiensi iodine
pada ibu men*usui dapat men*ebabkan kurangn*a kadar iodine pada anakn*a dan
men*ebabkan de,isiensi iodine.
2.' Memahami dan Menjelaskan Biosintesis T! dan T#
Biosinteis hormon tiroid dimulai dengan pengambilan unsur *odium dari plasma dan berakhir dengansekresi ke darah menmpuh beberapa langkah *akni trapping oksidasi dan *odinisasi oupling
pen*impanan de*odinisasi proteolisis dan sekresi hormone. Langkah6langkah sintesis hormon tiroid
8/17/2019 pbl tiroid
14/43
1. Tahap pengambilan *odium dari plasma 4trapping5
Tahap ini merupakan tahap pengambilan *odium dari plasma *ang merupakan transport akti,
berhubungan dengan ?a K ATP6ase melalui ?a6&odine s*mporter 4?&5 *ang terletak di membran
basalis sel ,olikel. Proses ini dipiu oleh T" sehingga mampu meningkatkan konsentrasi *odium
intrasel lebih tinggi disbanding kadar ekstrasel. -ab dipengaruhi juga oleh tersedian*a *odium dan
akti7itas tiroid.
Beberapa anion menghambat pompa *odium dengan urutan paling kuat Pertehnetate 4TO#5 ?O2 dan Br. Ada bahan lain *ang menghambat *aitu 0?
6 4tiosanat5 dan 0lO#6 4perklorat5. Perklorat
sering digunakan untuk diagnosis de,ek *odinisasi *ang bersi,at kongenital
2. Oksidasi dan odisasi 4Organi,ikasi5
Proses ini terjadi di apeks *ang melibatkan iodide Tg 4tiroglobulin5 TPO 4tiroperoksidase atau
biasa disebut protein kuni5 dan "2O2 4h*drogen peroksida5. Produksi "2O2 membutuhkan kalsium
?A-P" dan ?A-P" oksidase.
&ntraseluler iodine mengalami proses okisdasi oleh "2O2 dan TPO dan selanjutn*a bergabung
dengan residu t*rosil 4*odinasi t*rosil5 *ang merupakan residu Tg membentuk monoiodotirosin 4M&T5
dan -iiodotirosine 4-&T5 dengan perantaraan enDim TPO. 1 M&T dan 1 -&T akan membentuk grupdiiodo,enil -&T dan M&T akseptor dan menghasilkan T!. edangkan 2 -&T akan membentuk grup
diiodo,enil -&T donor dan -&T akseptor *ang menghasilkan T#. Kedua proses tadi dibantu oleh
diphen*l ether link.
!. Proses 0oupling
etelah proses trapping tiroglobulin akan dikembalikan ke ekstrasel *aitu lumen ,olikel tiroid
*ang akan dikeluarkan apabila dibutuhkan. ehingga T! dan T# han*a sepertiga dari *odium *ang ada
dan M&T dan -&T dua per tiga dari *odium *ang ada.elanjutn*a hormon tiroid *ang sudah selesai
dibentuk ini dibentuk dalam th*roglobuline dilumen ,olikel tiroid.
#. ProteolisisBila diperlukan dengan stimulasi T" terjadi proteolisis Tg untuk melepaskan hormon tiroid
ke dalam sirkulasi bebas. Proteolisis Tg melepaskan hormon tiroid dalam bentuk T! dan T# kedalam
sirkulasi bebas sedangkan Tg6M&T dan Tg6-&T mengalami de*odinasi kembali dan iodidan*a masuk
kembali ke simpanan *odium intratiroid sebagai adangan *odium. ebagian besar hormon *ang
disekresikan dalam bentuk T# 4199nmol;hari5 sejumlah keil dalam bentuk T! 4%nmol;hari5.Kelenjar
tiroid juga mensekresi alsitonin *ang diproduksi oleh sel 0.
>angguan sintesis hormon tiroid merupakan pen*ebab *ang jarang untuk terjadin*a
hipotiroidisme kongenital. Kelainan paling sering disebabkan adan*a mutasi resesi, pada TPO atau Tg
tetapi dapat pula terjadi gangguan pada T"6$ ?& pendrin dan hidrogen peroksidase. Karena
adan*a gangguan biosintesis kelenjar tidak mampu memproduksi hormon sehingga menimbulkan
peningkatan T" dan pembesaran struma.T" mengatur ,ungsi kelanjar tiroid melalui T"6$ suatu reseptor transmembran >6 protein6
oupled 4 >P0$5 sehingga mengakti,kan aden*l*l *lase sehingga meningkatkan produksi *li
AMP. Berbagai gro8th ,ator *ang diproduksi oleh kelenjar tiroid juga mempengaruhi sintesis hormon
tiroid termasuk insulin like gro8th ,ator 4 &>F615 epidermal gro8th ,ator trans,orming gro8th
,ator 4T>F6 5 endotelin dan berbagai sitokin. itokin dan interleukin 4 &L5 tertentu dihasilkan dan
berhubungan dengan pen*akit tiroid autoimun sedangkan *ang lain berhubungan dengan apoptosis.
Adan*a de,isiensi iodin akan meningkatkan aliran darah tiroid dan mempengaruhi ?& untuk
melakukan pengambilan lebih e,ekti,.
2.( Memahami dan Menjelaskan "ubungan Tiroid dengan Kelenjar )ndokrin lainn*a
• Kardio7askular T! akan menstimulasi transkripsi retikulum sarkoplasma 0a2ATPase
sehingga meningkatan 8aktu relaksasi diastolik depolarisasi dan repolarisasi A sehingga
8/17/2019 pbl tiroid
15/43
meningkatkan den*ut jantung. "ormon tiroid juga akan meningkatan sensiti7itas adrenergik
menurunkan resistensi 7askular.
• impatis "ormon tiroid akan meningkatkan respeptor adrenergik pada jantung dan otot
skeletal jaringan lemak dan lim,osit serta meningkatkan sensiti7itas katekolamin.
• >astrointestinal "ormon tiroid akan meningkatkan motilitas usus dan terkadang
men*ebabkan diare
• keletal "ormon tiroid akan menstimulasi turn o7er tulang meningkatkan resorpsi tulang
serta pembentukann*a. ehingga pada hipertiroidisme bisa terjadi osteopenia dan pada
hiperkalsemia terjadi hiperkalsiuria
• ?euromuskular Pada hipertiroidisme akan terjadi peningkatan turn o7er dan hilangn*a protein
pada otot sehingga terjadi miopati proksimal. Terjadi pula peningkatan kontraksi dan relaksasi
otot sehingga terjadi hiperre,leksia.
• )ndokrin "ormon tiroid mempengaruhi produksi respon dan bersihan berbagi hormon. Pada
anak dengan hipotiroidisme akan terjadi gangguan hormon pertumbuhan menghambat
puberitas dengan menganggu >n$". "ipotiroidisme dapat menimbulkan hiperprolaktinemia.
Pada hipertiroidisme terjadi peningkatan aromatisasi androgen menjadi estrogen sehinggadapat terjadi ginekomastia.
• Pertumbuhan >" 4gro8th hormone5 dan &>F61 4omatomedin mirip insulin5 akan
men*ebabkan pertumbuhan tulang dan protein strutural baru. Bila >" terhambat maka harus
terapi sulih tiroid namun bila berlebihan masih tidak masalah
2.+ Memahami dan Menjelaskan Perubahan "ipo,ungsi dan "iper,ungsi Tiroid
Kelainan ,ungsi tiroid adalah salah satu gangguan endokrin *ang paling sering ditemukan.
Kelainan ini tergolong ke dalam dua kategori utama hipotiroidisme dan hipertiroidisme *ang masing6
masing menerminkan de,isiensi dan kelebihan sekresi hormon tiroid.
"i&otiroidisme
• "ipotiroidisme dapat terjadi karena kegagalan primer kelenjar tiroid itu sendiri sekunder
karena de,isiensi T$" T" atau keduan*a atau karena kurangn*a asupan iodium dari
makanan.
• "ipotiroidisme akibat kegagalan hipotalamus atau hipo,isis anterior tidak akan disertai oleh
gondok karena kelenjar tiroid tidak akan dirangsang seara adekuat apalagi dirangsang seara
berlebihan.
• Pada hipotiroidisme *ang disebabkan oleh kegagalan kelenjar tiroid atau kekurangan iodiumgondok terjadi karena kadar hormon tiroid dalam darah sedemikian rendah sehingga tidak
terdapat inhibisi umpan balik negati, di hipo,isis anterior dan karenan*a sekresi T"
meningkat. T" bekerja pada tiroid untuk meningkatkan ukuran dan jumlah sel ,olikel dan
untuk meningkatkan laju sekresin*a. /ika sel tiroid tidak dapat mengeluarkan hormon karena
kurangn*a enDim esensial atau iodium maka seberapapun jumlah T" tidak akan mampu
menginduksi sel6sel ini untuk mengeluarkan T! dan T#. ?amun T" tetap dapat men*ebabkan
hipertro,i dan hiperplasia tiroid dengan konsekuensi terjadin*a pembesaran paradoks kelenjar
4*aitugondok5 meskipun produksi kelenjar tetap kurang.
"i&ertiroidisme
• ekresi T" *ang berlebihan akibat de,ek hipotalamus atau hipo,isis anterior akan jelas
disertai oleh gondok dan sekresi berlebihan T! dan T# karena stimulasi pertumbuhan tiroid
8/17/2019 pbl tiroid
16/43
*ang berlebihan. Karena kelenjar tiroid dalam situasi ini juga mampu berespons terhadap
kelebihan T" disertai peningkatan sekresi hormon maka pada gondok ini terjadi
hipertiroidisme.
• Pada pen*akit >ra7es terjadi gondok dengan hipersekresi karena LAT mendorong
pertumbuhan tiroid sekaligus meningkatkan sekresi hormon tiroid. Karena tinggin*a T! dan T#
menghambat hipo,isis anterior maka sekresi T" itu sendiri rendah pada semua kasus dimana
terjadi gondok kada T" meninggi dan berperan langsung men*ebabkan pertumbuhan
berlebihan tiroid.
• "ipertiroidisme *ang terjadi karena akti7itas berlebihan tiroid tanpa o7erstimulasi misaln*a
karena tumor tiroid *ang tak terkendali tidak disertai oleh gondok. ekresi spontan T! dan T#
dalam jumlah berlebihan akan emnekan T" sehingga tidak ada sin*al stimulatorik *ang
mendorong pertumbuhan tiroid.
LO.! Memahami dan Menjelaskan -iagnosis Kelainan Kelenjar Tiroid
LO !.1 Memahami dan Menjelaskan -e,inisi )tiologi dan Patogenesis Kelainan Kelenjar
Tiroid
,einisi
1. "ipotiroid adalah suatu pen*akit *ang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis
hipotalamus6hipo,isis6tiroid6end organ dengan akibat terjadin*a de,isiensi hormon tiroid
ataupun gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid.
2. "ipertiroid adalah kelainan berlebih dari sintesis dan sekresi hormone tiroid oleh kelenjar tiroid
*ang dapat mengakibatkan kondisi hipermetabolik 4th*roto3iosis5. Bentuk *ang hipertiroidisme
*ang paling sering adalah >ra7e disease Plummer -isease dan adenoma to3i.
!. truma adalah pembesaran kelenjar gondok *ang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar
gondok *ang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah ban*ak.
Etiolo)i
"i&otiroidisme#
• "ipotiroid primer
− -idapat Tiroiditis "ashimoto de,isiensi &odium bahan goitogenik sitokin 4&?F6gama
&L625 tiroiditis in,iltrati, 4amiloidosis hemokromatosis sarkoidosis struma6$iedel
skleroderma5
− Kongenital kelainan transportasi iodium 4?& atau mutasi pendrin5 de,isiensi
dehalogenasiiodotirosin de,isiensi TPO gangguan sintesis tiroglobulin agenesis atau
displasi kelnjar tiroid kelainan reseptor T"5
• "ipotiroid sementara 4transient5 terjadi setelah tiroiditis subakut atau tiroiditis post6partum
• "ipotiroid konsumti, terjadi kerusakan *ang epat akibat adan*a ekspresi -! *ang berlebihan
pada hemangioma atau hemangioendotelioma
• >angguan deiodinasi dari T# menjadi T! akibat adan*a kelainan se:uene6binding protein 2
4BP625
• Kerusakan kelenjar tiroid karena obat akibat pemberian inhibitor tirosin6kinase 4missubunit5
• "ipotiroid sentral
− -idapat kelainan hipo,isis atau hipotalamus pemberian retinoid N6reseptor agonis
4be3arotene5− Kongenital de,isiensi T" atau kelainan struktur T" kelainan reseptor T"
• "ormon tiroid resisten kelainan reseptor hormon tiroid.
1. aktu kejadian
8/17/2019 pbl tiroid
17/43
a. Kongenital
Agenesis ataudisgenesis kelenjar tiroid atau gangguan sintesis hormon tiroid. -isgenesis kelenjar
tiroid berhubungan dengan mutasi pada gen PAN + dan th*roid transription ,ator 1 dan 2
b. Akuisital
Tiroiditis autoimun *ang sering disebut tiroiditas "ashimoto.Peran autoimun pada pen*akit ini
didukung adan*a gambaran in,iltrasi lim,osit pada kelenjar tiroid dan adan*a antibodi tiroiddalam sirkulasi darah. "ipotiroid akuisital juga dapatdisebabkan oleh jejas pada kelenjar tiroid
sebelumn*a oleh karena operasi atau radiasi 4misaln*a radioterapi eksternal pada penderita head
and nek aner terapi *odium radioakti, pada tirotoksikosis paparan *odium radioakti, *ang
tidak disengaja
2. -is,ungsi organ *ang terjadi
a. Primer
-e,ek pada kelenjar tiroid itu sendiri *ang berakibat penurunan sintesis dan sekresi hormon tiroid
b. entral
Berhubungan dengan pen*akit pen*akit *ang mempengaruhi produksi hormone th*rotropin
releasing hormone 4T$"5 oleh hipothalamus atau produksi tirotropin4T"5 oleh hipo,isis
b.1 ekunder bila kelainann*a terjadi di hipo,isis
b.2 Tersier bila kelainann*a terjadi di hipotalamus
!. /angka 8aktu
a. Transient
Penggunaan obat obatan *ang mempengaruhi produksi hormon tiroid 4mis amiodaron lithium
inter,eron5. "ipotiroid transient juga ditemukan pada dua kondisi peradangan *aitu tiroiditis
subakut 4deJuer7ains th*roiditis5 dan tiroiditis lim,ositik 4tiroiditis post partum5 b. Permanent
#. >ejala *ang terjadi
a. Bergejala;klinis
b. Tanpa gejala ; subklinis
Kondisi di mana kadar serum T# dan T! dalam batas normal tetapi ada kegagalan tiroid ringan
*angditandai dengan peningkatan kadar T". Kondisi ini sering juga disebut sebagai hipotiroid
kompensata hipotiroid tahap a8al hipotiroid laten hipotiroid ringan hipotiroid simptomatik
minimal atau hipotiroid preklinik
"i&ertiroidisme#
-apat dibedakan berdasarkan pen*ebabn*a terbagi menjadi 2*aitu
1. "ipertiroid Primer Terjadin*a hipertiroid karena berasal dari kelenjar tiroid itusendiri ontohn*a
a. >ra7es disease
b. Funtioning adenoma
. To3i multinodular goiter
d. Tiroiditis
2. "ipertiroid ekunder /ika pen*ebab hipertiroid berasal dari luar kelenjar tiroidontohn*a
a. Tumor hipo,isis b. Pemberian hormone tiroid dalam jumlah besar
. Pemasukan iodium berlebihan
8/17/2019 pbl tiroid
18/43
ST-$/
1.truma non to3i nodusa
Pen*ebab paling ban*ak dari struma non to3i adalah kekurangan iodium. Akan tetapi pasien
dengan pembentukan struma *ang sporadis pen*ebabn*a belum diketahui. truma non to3i
disebabkan oleh beberapa hal *aitu
a. Kekurangan iodium Pembentukan struma terjadi pada di,esiensi sedang *odium *ang kurang
dari %9 mg;d. edangkan de,isiensi berat iodium adalah kurang dari 2% mg;d dihubungkan dengan
h*poth*roidism dan retinism.
b. Kelebihan *odium jarang dan pada umumn*a terjadi pada pree3isting pen*akit tiroid autoimun
. >oitrogen
6 Obat Prop*lthiourail litium phen*lbutaDone aminoglutethimide e3petorants *ang
mengandung *odium
6 Agen lingkungan Phenoli dan phthalate ester deri7ati7e dan resorinol berasal dari tambang batu
dan batubara.
6 Makanan a*ur6Ma*ur jenis Brassia 4 misaln*a kubis lobak ina brussels keambah5 padi6 padian millet singkong dan goitrin dalam rumput liar.
d.-ishormonogenesis Kerusakan dalam jalur bios*ntheti hormon kelejar tiroid
e.$i8a*at radiasi kepala dan leher $i8a*at radiasi selama masa kanak6kanak mengakibatkan
nodul benigna dan maligna
2.truma ?on To3i -i,,usa
a.-e,isiensi &odium
b.Autoimmun th*roiditis "ashimoto oatau postpartum th*roiditis
.Kelebihan iodium 4e,ek ol,,60haiko,,5 dengan penurunan pelepasan hormon tiroid.
d.timulasi reseptor T" dari tumor hipo,isis
e.&nborn errors metabolisme *ang men*ebabkan kerusakan dalam bios*nthesis hormon tiroid.
,.Terpapar radiasi
g.Pen*akit deposisi
h.$esistensi hormon tiroid
i.Tiroiditis ubakut 4de Juer7ain th*roiditis5
j.ilent th*roiditis
k.Agen6agen in,eksi
l.uppurati, Akut baterial
m.Kronik m*obateria ,ungal dan pen*akit granulomatosa parasit
n.Keganasan Tiroid
!.truma To3i ?odusa
a.-e,isiensi iodium *ang mengakibatkan penurunan le7el T#
b.Akti7asi reseptor T"
.Mutasi somatik reseptor T" dan Protein >α
d.Mediator6mediator pertumbuhan termasuk )ndothelin61 4)T615 insulin like gro8th ,ator61
epidermal gro8th ,ator dan ,ibroblast gro8th ,ator
#.truma To3i -i,,usa
ang termasuk dalam struma to3i di,usa adalah gra7e desease *ang merupakan pen*akit autoimun
*ang masih belum diketahui pen*ebab pastin*a
8/17/2019 pbl tiroid
19/43
Struma T
odusa
Struma T
,iusa
Struma T
odusa
Struma T ,iusa
>ejala Tidak ada Tidak ada "ipertiroidisme "ipertiroidisme
Batas
nodul
/elas Tidak jelas /elas Tidak jelas
Konsistens
i
Ken*al keras Ken*al lembek Ken*al keras Ken*al lembek
)tiologi -e,isiensi *odium >enetik "ipersekresi
tiroid
Autoimun sistemik
Pen*akit ?eoplasma )ndemi goiter
>ra7ida
Tirotoksikosis
sekunder
>ra7e
Tirotoksikosis
primer
Pato)enesis
"i&otiroid
"'PT'-','S$E
1. "ipotiroidisme sentral 4"5
Keluhan klinis tidak han*a karena desakan tumor gangguan 7isus sakit kepala tetapi juga karena
produksi hormon *ang berlebih pen*akit 0ushing hormon pertumbuhan akromegali prolaktin
galaktorea pada 8anita dan impotensi pada pria5.Hrutan kegagalan hormon akibat desakan tumor
hipo,isis lobus anterior adalah gonadotropin A0T" hormon hipo,isis lain dan T".
2. "ipotiroidisme Primer 4"P5
"ipogenesis atau agenesis kelenjar tiroid."ormon berkurang akibat anatomi kelenjar./arangditemukan tetapi merupakan etiologi terban*ak dari hipotiroidisme kongenital di negara
barat.Hmumn*a ditemukan pada program skrining massal. Kerusakan tiroid dapat terjadi karena
a. Pasaoperasi
trumektomi dapat parsial 4hemistrumektomi atau lebih keil5 subtotal atau total. Tanpa kelainan
lain strumektomi parsial jarang men*ebabkan hipotiroidisme. trumektomi subtotal M. >ra7es
sering menjadi hipotiroidisme dan #9G mengalamin*a dalam 19 tahun baik karena jumlah
jaringan dibuang tetapi juga akibat proses autoimun *ang mendasarin*a.
b. Pasaradiasi
Pemberian $A& 4$adioati7e iodine5 pada hipertiroidisme men*ebabkan lebih dari #96%9G
pasien menjadi hipotiroidisme dalam 19 tahun. Tetapi pemberian $A& pada nodus toksik han*amen*ebabkan hipotiroidisme sebesar %G. /uga dapat terjadi pada radiasi eksternal di usia 29
tahun %2G 29 tahun dan '(G 2' tahun pasaradiasi namun tergantung juga dari dosis radiasi.
. Tiroiditis autoimun
-isini terjadi in,lamasi akibat proses autoimun di mana berperan antibodi antitiroid *aitu
antibodi terhadap ,raksi tiroglobulin 4antibodi6antitiroglobulin Atg6Ab5. Kerusakan *ang luas
dapat men*ebabkan hipotiroidisme. Faktor predisposisi meliputi toksin *odium hormon
4estrogen meningkatkan respon imun androgen dan supresi kortikosteroid5 stres mengubah
interaksi sistem imun dengan neuroendokrin. Pada kasus tiroiditis6atro,is gejala klinisn*a
menolok. "ipotiroidisme *ang terjadi akibat tiroiditis "ashimoto tidak permanen.
d. Tiroiditis ubakut4-e Juer7ain5 ?*eri di kelenjar;sekitar demam menggigil. Akibat nekrosis jaringan hormon merembes masuk
sirkulasi dan terjadi tirotoksikosis 4bukan hipertiroidisme5. Pen*embuhan didahului dengan
hipotiroidisme sepintas.
8/17/2019 pbl tiroid
20/43
P a d a a w a l p e n y a k i t ,
m e k a n i s m e k o m p e n s a s i
m e m p e r t a h a n k a n k a d a r
P a d a a w a l p e n y a k i t ,
m e k a n i s m e k o m p e n s a s i
m e m p e r t a h a n k a n k a d a r
P e n u r u n a n p r o d u k s i T 4
m e n y e b a b k a n p e n i n g k a t a n
s e k r e s i T S H o l e h h i p o f s i s
P e n u r u n a n p r o d u k s i T 4
m e n y e b a b k a n p e n i n g k a t a n
s e k r e s i T S H o l e h h i p o f s i s
e. -ishormogenesi
Ada de,ek pada enDim *ang berperan pada langkah6langkah proses hormogenesis. Keadaan ini
diturunkan bersi,at resesi,. Apabila de,ek berat maka kasus sudah dapat ditemukan pada skrining
hipotiroidisme neonatal namun pada de,ek ringan baru pada usia lanjut.
,. Karsinoma. Kerusakan tiroid karena karsinoma primer atau sekunder amat jarang.
"i&ertiroidisme
Pen*ebab hipertiroidisme biasan*a adalah pen*akit gra7es goiter toksika. Pada keban*akan penderita
hipertiroidisme kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normaln*a disertai dengan
ban*ak hiperplasia dan lipatan6lipatan sel6sel ,olikel ke dalam ,olikel sehingga jumlah sel6sel ini lebih
meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar./uga setiap sel meningkatkan
keepatan sekresin*a beberapa kali lipat dengan keepatan %61% kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme kosentrasi T" plasma menurun karena ada sesuatu *ang Emen*erupai
T" Biasan*a bahan 6bahan ini adalah antibodi immunoglobulin *ang disebut T& 4Th*roid
timulating &mmunoglobulin5 *ang berikatan dengan reseptor membran *ang sama dengan reseptor
*ang mengikat T". Bahan bahan tersebut merangsang akti7asi AMP dalam sel dengan hasil
akhirn*a adalah hipertiroidisme.Karena itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi T" menurun
sedangkan konsentrasi T& meningkat. Bahan ini mempun*ai e,ek perangsangan *ang panjang pada
kelenjar tiroid *akni selama 12 jam berbeda dengan e,ek T" *ang han*a berlangsung satu jam.
8/17/2019 pbl tiroid
21/43
Tinggin*a sekresi hormon tiroid *ang disebabkan oleh T& selanjutn*a juga menekan pembentukan
T" oleh kelenjar hipo,isis anterior.
Pada hipertiroidisme kelenjar tiroid Edipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas
sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut sel6sel sekretori kelenjar tiroid membesar.>ejala klinis
pasien *ang sering berkeringat dan suka ha8a dingin termasuk akibat dari si,at hormon tiroid *ang
kalorigenik akibat peningkatan laju metabolisme tubuh *ang diatas normal. Bahkan akibat prosesmetabolisme *ang men*impang ini terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur.
),ek pada kepekaan sinaps sara, *ang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini
men*ebabkan terjadin*a tremor otot *ang halus dengan ,rekuensi 1961% kali perdetik sehingga
penderita mengalami gemetar tangan *ang abnormal.?adi *ang takikardi atau diatas normal juga
merupakan salah satu e,ek hormon tiroid pada sistem kardio7askuler. )ksopthalmus *ang terjadi
merupakan reaksi in,lamasi autoimun *ang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot6otot
ekstraokuler akibatn*a bola mata terdesak keluar.
Struma
>angguan pada jalur T$"6T" hormon tiroid ini men*ebabkan perubahan dalam struktur dan
,ungsi kelenjar tiroid gondok. $angsangan T" reseptor tiroid oleh T" T"6$esepor Antibodi atau
T" reseptor agonis seperti horioni gonadotropin akan men*ebabkan struma di,,usa. /ika suatu
kelompok keil sel tiroid sel in,lamasi atau sel maligna metastase ke kelenjar tiroid akan
men*ebabkan struma.
-e,esiensi dalam sintesis atau uptake hormon tiroid akan men*ebabkan peningkatan produksi T".
Peningkatan T" men*ebabkan peningkatan jumlah dan hiperplasi sel kelenjar t*roid untuk
menormalisir le7el hormon tiroid. /ika proses ini terus menerus akan terbentuk struma. Pen*ebab
de,isiensi hormon tiroid termasuk inborn error sintesis hormon tiroid de,isiensi iodida dan goitrogen.
truma mungkin bisa diakibatkan oleh sejumlah reseptor agonis T". ang termasuk stimulator reseptor T" adalah reseptor antibodi T" kelenjar hipo,ise *ang resisten terhadap hormon tiroid
adenoma di hipotalamus atau di kelenjar hipo,ise dan tumor *ang memproduksi human horioni
gonadotropin
LO !.2 Memahami dan Menjelaskan Klasi,ikasi Kelainan Kelenjar Tiroid
8/17/2019 pbl tiroid
22/43
LO !.! Memahami dan Menjelaskan Mani,estasi Klinis Kelainan Kelenjar Tiroid
"i&otiroidisme
>ejala Merasa lelah dan lemah kulit kering tidak tahan terhadap suhu dingin rambut rontok sulit
berkonsentrasi epat lupa dan terkadang disertai gangguan mental depresi konstipasi BB bertambah
dengan na,su makan *ang berkurang sesak suara *ang memberat menoragi parestesia atralgi
ganggaun pendengaran gangguan haid.
Tanda Lambat bergerak lambat berbiara kulit kering dan kasar ujung ekstremitas *ang dingin
bengkak pada 8ajah kaki dan tangan 4m*3edema5 botak bradikardia edema non pitting hipore,leksi
relaksasi tendon terlambat sindrom 0arpal tunnel e,usi rongga tubuh.
"i&ertiroidisme
Tirotoksikosis hiperakti7itas iritabilitas dis,oria tidak tahan terhadap udara panas berkeringat
berlebihan palpitasi lelah penurunan berat badan 4namun na,su makan meningkat5 diare poliuria
oligomenorea dan penurunan libido.
1. Penurunan berat badan
alah satu e,ek dari hormon tiroid adalah berpengaruh terhadap laju metabolisme.&nimengakibatkan
peningkatan konsumsi bahan bakar daripada pen*impanan bahanbakar. Terjadi penurunan simpanan
lemak dan peniutan otot akibat penguraian proteinkarena tubuh membakar bahan bakar dengan
keepatan *ang abnormal sehingga8alaupun pasien ban*ak makan tapi badan akan tetap kurus.
Pasien jugaakan ban*akberkeringat 8alaupun tidak terpapar sinar matahari karena peningkatan
metabolisme.Kemungkinan diare karena terjadi peningkatan motilitas usus.
2. )3ophtalmus
Kondisi dimana bola mata menonjol keluar.Tanpa ada alasan *ang terlalu jelasdibelakang matatertimbun karbohidrat kompleks *ang menahan air.$etensi airan dibelakang mata mendorong bola
mata kedepan sehingga mata menonjol keluar daritulang orbita.Kondisi seperti ini rentan terjadi
ulkus kornea *ang dapat mengakibatkankebutaan.
Gambar
8/17/2019 pbl tiroid
23/43
!. Tremor
Frekuensi tremor antara 196%93;menit hal ini karena e,ek
hormone tiroid pada s*stemsimpatis.
#. Takikardi
Kisaran nadi antara @9 dan 199 kali permenit tekanan darah
sistolik 4bukan diastoli5meningkat. alah satu ,ungsi darihormon tiroid *ang diproduksi oleh kelenjar tiroid *aituadalah
untuk mengatur kerja pada sistem kardio7askuler."ormon
tiroid ini ber,ungsiuntuk meningkatkan keepatan den*ut dan
kekuatan kontraksi jantung sehingga urah jantung
meningkat.Mungkin terjadi ,ibrilasi atrium dan dekompensasi
jantung dalambentuk gagal jantung kongesti, terutama pada pasien lansia.
%. Pembesaran tiroid
Pada hipertiroid kelenjar tiroid di paksa mengsekresikan hingga diluar batas sehinggauntuk
memenuhi kebutuhan sel6sel kelenjar tiroid membesar dan menekan area trakeadan eso,agus
sehingga terjadi gangguan respirasi menelan dan sesak na,as juga bisadisebabkan oleh kelemahan
otot6otot perna,asan *ang dapat men*ebabkan dipsneadan edema.
'. >elisah 4peka rangsang berlebihan dengan emosional5 mudah marah ketakutan tidakdapat duduk
dengan tenang
(. Toleransi terhadap panas buruk dan ban*ak berkeringat kulit kemerahan dan mudahmenjadi
lunakhangat dan lembab. Terdapat lubbing ,inger *ang disebut plumer nail.
+. >angguan reproduksi dan menstruasi
@. Pasien lansia mungkin mengeluhkan kulit kering gatal6gatal men*ebar
Struma
1. Klien tidak mempun*ai keluhan karena tidak ada hipo atau hipertirodisme.
2. Peningkatan metabolisme karena klien hiperakti, dengan meningkatn*a den*ut nadi.
!. Peningkatan simpatis seperti I jantung menjadi berdebar6debar gelisah berkeringattidak tahan
uaa dingin diare gemetar dan kelelahan.
#. Pembesaran pada leher *ang dapat mengganggu nilai penampilan
%. $asa terekik di tenggorokan kadang disertai n*eri karena trahea dan eso,agustertekan jaringan
*ang membesar.
'. uara serak karena terdapat timbunan seret dan obstruksi pita suara(. Kesulitan menelan karena tertekann*a saluran esophagus
+. Foto,obia
LO !.# Memahami dan Menjelaskan -iagnosis dan -iagnosis Banding Kelainan Kelenjar
Tiroid
,'/GS'S
1. /namnesis
-itan*akan apakah ada mani,estasi klinis dari *ang tertera diatas obat atau terapi apa *ang sudah pernah dilakukan. -an apakah pernah terjadi pen*akit *ang sama pada keluarga
&ndeks a*ne
o. Gejala an) Baru Tim%ul ,an /tau Bertam%ah Berat ilai
8/17/2019 pbl tiroid
24/43
1. esak saat kerja 1
2. Berdebar 2
!. Kelelahan !
#. uka udara panas 6%
%. uka udara dingin %
'. Keringat berlebihan !
(. >ugup 2+. ?a,su makan naik !
@. ?a,su makan turun 6!
19. Berat badan naik 6!
11. Berat badan turun !
2. Pemeri!saan isi!
a. &nspeksi
&nspeksi dilakukan oleh pemeriksa *ang berada di depan penderita *ang berada pada posisi duduk
dengan kepala sedikit ,leksi atau leher sedikit terbuka. /ika terdapat pembengkakan atau nodul perlu
diperhatikan beberapa komponen *aitu lokasi ukuran jumlah nodul bentuk 4di,,us atau noduler keil5 gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan pembengkakan.
b. Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk leher dalam posisi
,leksi.Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari kedua
tangan pada tengkuk penderita.
o Tanda /da Tida!
1. T*roid Teraba ! 6!
2. Bising T*roid 2 62
!. )3optalmus 2 6
#. Kelopak Mata Tertinggal >erak Bola Mata 1 6%. "iperkinetik # 62
'. Tremor /ari 1 6
(. Tangan Panas 2 62
+. Tangan Basah 1 61
@ Fibrilasi Atrial # 6
19. ?adi Teratur
+9 3;menit
+96@9 3;menit
Q@9 3;menit
6
6
!
6!
6
6
&nterpretasi hasil
"ipertiroid R 29
)utiroid 11 6 1+
"ipotiroid 11
3. Pemeri!saan 4a%oratorium
tatus ,ungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantaraan tes6tes ,ungsi hormone tiroid.
Tes6tes berikut ini sekarang digunakan untuk mendiagnosis pen*akit tiroid
a. Kadar Tiroksin dan tri*odotironin serum diukur dengan radioligand assa*. Pengukurantermasuk hormon terikat dan hormon *ang bebas.Kadar normal tiroksin adalah # sampai 11 mg;dlI
untuk tri*odotironin kadarn*a berkisar dari +9 sampai 1'9 mg; dl. Tiroksin bebas serum mengukur
kadar tiroksin dalam sirkulasi *ang seara metabolik akti,.
8/17/2019 pbl tiroid
25/43
b. Kadar T" plasma dapat diukur dengan assa* radioimunometrikI nilai normal dengan assa*
generasi ketiga berkisar dari 992 hingga %9 mH;ml. Kadar T" plasma sensiti, dan dapat
dipera*a sebagai indikator ,ungsi tiroid. Terdapat kadar *ang tinggi pada pasien dengan
hipotiroidisme primer *aitu pasien *ang memiliki kadar tiroksin rendah akibat timbal balik
peningkatan pelepasan T" hipo,isis. ebalikn*a kadar akan berada di ba8ah normal pada pasien
dengan peningkatan autonom pada ,ungsi tiroid 4pen*akit >ra7es hiper,ungsi nodul tiroid5 atau pada pasien *ang menerima dosis penekan hormon tiroid eksogen. -engan adan*a assa*
radioimunometrik *ang sangat sensiti, terhadap T" uji ini sendiri dapat digunakan pada a8al
penilaian pasien *ang diduga memiliki pen*akit tiroid.
. Beberapa uji dapat digunakan untuk mengukur respons metabolik terhadap kadar hormon tiroid
dalam sirkulasi namun uji6uji ini tidak digunakan seara rutin dalam menilai ,ungsi tiroid seara
klinis. Hji6uji ini terdiri dari laju metabolisme basal 4BM$5 *ang mengukur jumlah penggunaan
oksigen pada keadaan istirahatI kadar kolesterol serumI dan tanda respons re,leks tendon Ahilles.
Pada pasien dengan hipotiroidisme BM$ menurun dan kadar kolesterol serumn*a tinggi.$e,leks
tendon Ahilles memperlihatkan relaksasi *ang lambat. Keadaan sebalikn*a ditemukan pada pasien
dengan hipertiroid.
d. Tes ambilan *odium radioakti, 4$A& 5 digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid
dalam menangkap dan mengubah *odida. Pasien menerima dosis $A& *ang akan ditangkap oleh
tiroid dan dipekatkan setelah mele8ati 2# jam. Kemudian radioakti7itas *ang ada dalam kelenjar
tiroid tersebut dihitung. ?ormaln*a jumlah radioakti, *ang diambil berkisar dari 19G hingga!%G
dari dosis pemberian. Pada hipertiroidisme nilain*a tinggi dan akan rendah bila kelenjar tiroid
ditekan.
"asil Pemeri!saan 4a%oratorium
"ipotiroid
• T! dan T# serum rendah
• T" meningkat pada hipotiroid primer
• T" rendah pada hipotiroid sekunder
- Kegagalan hipo,isis respon T" terhadap T$" mendatar
- Pen*akit hipotalamus T" dan T$" meningkat
• Titer autoantibod* tiroid tinggi pada Q +9G kasus
• Peningkatan kolesterol
• Pembesaran jantung pada sinar N dada
• )K> menunjukkan sinus bradikardi rendahn*a 7oltase kompleks J$S gelombang T datar atau
in7ersi
"ipertiroid
T" serum menurun
Tiroksin bebas T# dan T! serum T! resin atau T# uptake ,ree th*ro3ine inde3 semua meningkat
Ambilan odium radioakti, oleh kelenjar tiroid meningkat
Basal metaboli rate 4BM$5 meningkat
Kadar kolesterol serum menurun
"ormo
n
?ormal "ipotiroidisme "ipertiroidisme
Primer entral ubklinis Primer entral
T! '9611+ mg;dl ↓ ↑ ? ↑ ↓T# #%mg;dl ↓ ↑ ? ↑ ↓T" 9#6%%
m&H;l
↑ ↓ ↑ ↓ ↑
8/17/2019 pbl tiroid
26/43
5. Pemeri!saan Penunjan)
a. Foto $ontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah
menekan atau men*umbat trakea 4jalan na,as5.
b. Hltrasonogra,i 4H>5
Alat ini akan ditempelkan di depan leher dan gambaran
gondok akan tampak di la*ar T dapat
memperlihatkan ukuran gondok dan kemungkinan adan*a
kista;nodul *ang mungkin tidak terdeteksi 8aktu
pemeriksaan leher. Kelainan6kelainan *ang dapat
didiagnosis dengan H> antara lain kista adenoma dan
kemungkinan karsinoma.
. idikan 4an5 tiroid
0aran*a dengan men*untikan sejumlahsubstansi radioakti, bernama tehnetium6@@m
dan *odium12%;*odium1!1 ke dalam pembuluh
darah. etengah jam kemudian berbaring di
ba8ah suatu kamera anggih tertentu selama
beberapa menit. "asil pemeriksaan dengan radioisotop
adalah teraan ukuran bentuk lokasi dan *ang utama adalh
,ungsi bagian6bagian tiroid.
G am%ar3.5
Gam%ar 3.
,'/GS'S B/,'G
"&POT&$O&-
Mongolisme dimana terdapat epikantus makroglosi retardasi motorik dan mental Kariot*ping
trisomi 21 dan tanpa miksedema
"&P)$T&$O&-
- Ansietas neurosis gangguan jantung anemia pen*akit saluran penernaan tuberulosis m*asthenia
kelainan musular sindroma menopause pheoromositoma primar* ophthalmophat* sangatlah sulitdibadakan dengan pen*akit hipertiroid apalagi pada pasien dengan pembesaran kelenjar tiroid *ang
minimal pasien dapat merasakan n*eri pada saat tiroid melepaskan hormon tiroid. Pada kondisi ini
Gam%ar 3.2
Gam%ar 3.3
8/17/2019 pbl tiroid
27/43
dapat sembuh dengan sendirin*a atau dengan obat anti tiroid pengobatan dengan tindakan bedah dan
radio akti, iodine tidaklah diperlukan.
- Ansietas neurosis merupakan gejala *ang sulit dibedakan dengan hipertiroid. Pada ansietas biasan*a
,ati:ue tidak hilang pada istirahat telapak tangan berkeringat den*ut jantung pada 8aktu tidur
normal dan tes lab ,ungsi tiroid normal.
- /ika pada pendeita hipertiroid ,ati:ue dapat hilang pada saat istirahat telapak tangan hangat dan
berkeringat takikardia pada 8aktu tidur dan tes ,ungsi tiroid abnormal.- Pen*akit organi nontiroid juga sulit dibedakan dengan hipertiroidism harus dibedakan seara garis
besar dari kejadian6kejadian *ang spesi,ik pada s*stem organ *ang terlibat dan juga dengan tes
,ungsi tiroid.
- >ejala6gejala seperti e3ophthalmus atau ophthalmoplegia harus diperiksa oleh ophthalmologi H>
0T san M$& san dan pemeriksaan neurologis.
T$HMA
Tumor lain di mediastinum anterior seperti timoma lim,oma tumor dermoid dan keganasan paru.
LO !.% Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Kelainan Kelenjar Tiroid
"POT"$O&-
Obat Th*roid
1. Le7oth*ro3ine 4s*nthroid Le7o3*l Le7othroid Hnithroid Tirosint5
Mild "*poth*roidism
1.( mg;kg or 199612% mg PO :-a*I not to e3eed !99 mg;da*
70 years (or 0 yr with 9: disease*
• Hsual initial dose 2%6%9 mg;da*
• Ma* adjust dose b* 12.%62% mg :'6+eek
70 years with 9: disease
• Hsual initial dose 12.%62% mg PO :-a*
• Ma* adjust dose b* 12.%62% mg :#6'8eeks until patient beomes euth*roid and serum T"
onentration normaliDedI adjustments :'6+8eeks also used
• -ose range 199612% mg PO :-a*
e7ere "*poth*roidism
&nitial 12.%62% mg PO :-a*
Adjust dose b* 2% mg;da* :26#eek P$?
ublinial "*poth*roidism
&nitial 1 mg;kg PO :-a* ma* be ade:uate O$
♥ ),ek samping Angina petoris Arthralgia
http://opencalc%28%27/calculator/dosing/weight-dosing','Mild%20Hypothyroidism','Adult','1.7%20mcg/kg%20or%20100-125%20mcg%20PO%20qDay;%20not%20to%20exceed%20300%20mcg/day');http://opencalc%28%27/calculator/dosing/weight-dosing','Subclinical%20Hypothyroidism','Adult','Initial:%201%20mcg/kg%20PO%20qDay%20may%20be%20adequate,%20OR');http://opencalc%28%27/calculator/dosing/weight-dosing','Subclinical%20Hypothyroidism','Adult','Initial:%201%20mcg/kg%20PO%20qDay%20may%20be%20adequate,%20OR');http://opencalc%28%27/calculator/dosing/weight-dosing','Mild%20Hypothyroidism','Adult','1.7%20mcg/kg%20or%20100-125%20mcg%20PO%20qDay;%20not%20to%20exceed%20300%20mcg/day');
8/17/2019 pbl tiroid
28/43
0ongesti7e heart ,ailure
Flushing
&nreased pulse
M*oardial in,artion
Palpitations
Arrh*thmias
0ramps
-iarrhea
?er7ousness
An3iet*
0hoking sensation
)motional labilit*
"eadahe
"eat intolerane
&nsomnia
M*asthenia
Pseudomotor erebri
Alopeia
eight loss
&n,ertilit*
-*spnea
Fe7er
Tah*ardia
Tremor
-ereased bone mineral densit*
8/17/2019 pbl tiroid
29/43
♥ Kontraindikasi "ipersensiti7itas pada hormone tiroid M& akut th*roto3iosisinsu,isiensi adrenal *ang tidak teratasi
♥ 0ara kerja sintetik T# hormone tiroid meningkatkan laju metabolism basalmeningkatkan utilisasi dan mobilisasi pen*impanan glikogen memiu gluoneogenesis
stimulasi sintesis protein berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan
♥ Absorpsi #96+9G di >&T 4per Oral5 bioa7aibilitas '#G 4tidak puasa5 dan (@6+1G4puasa5 peak plasma time 26#jam per oral
♥ nset; hy&othyroidism
• &nitial response !6% da*s 4PO5I '6+ hr 4&
8/17/2019 pbl tiroid
30/43
!. Th*roid desiated
"*poth*roidism
• Mild initial 1%6!9 mg PO :-a* ma* inrease b* 1% mg;da* :26!eeks 4or !9
mg;da* :!9-a*s5
• M*3edema start 1% mg PO :-a* T")? a,ter 2 8eeks !9 mg PO :-a* T")? a,ter
2 8eeks '9 mg PO :-a*
• Maintentane '96129 mg PO :-a*
• Administration sebelum makan
♥ !ek samping " Ta#hy#ardia, $lope#ia, %yalgia, $rrhythmias,
&er'ousness, Tremor, (iarrhea, kram
♥ )* " hipersensiti'itas, $%* un#ompli#ated by hypothyroidism, untreated
thyroto+i#osis, untreated adrenal insu#ien#y
♥ Mekanisme aksi ?atural th*roid hormone dari he8anI meningkatkan laju metabolism basal meningkatkan utilisasi dan mobilisasi pen*impanan glikogen memiu
gluoneogenesis stimulasi sintesis protein berperan dalam perkembangan dan
pertumbuhan
♥ ) ".nset" *nitial e/e#t" 3hr, 0ioa'ailability" 41-12, Protein 0ound"
55, %etabolism" Hepati#6 also in kidney and intestinal walls,%etabolites" 7e'othyro+ine 8T49, liothyronine 8T39, re'erse
triiodothyronine 8rT39
♥ )3retion Hrine 4major5 ,ees 4partiall*5
♥ Time to peak
• T# 26# hr
• T! 26! da*s
"al,6Li,e
• T# '6( da*s 4euth*roid5I !6# da*s 4h*perth*roid5I @619 4h*poth*roid5
• T! 2.% da*s
"P)$T"$O&-
Agen antith*roid untuk menghambat sintesis T! dan T#
1. MethimaDole 4north*3 tapaDole5
♥ "*perth*roidism
8/17/2019 pbl tiroid
31/43
• Mild 1% mg;da* PO di7ided :+hr initiall*
• Moderate !96#9 mg;da* PO di7ided :+hr initiall*
•
e7ere '9 mg;da* PO di7ided :+hr initiall*
• Maintenane %61% mg;da* PO di7ided :+hr
♥ ) Agranulo*tosis Alopeia Aplasti anemia -ermatologi reations 4eg rash
pruritus skin pigmentation5 "epatoto3iit* Leuko*tolasti 7asulitis ?euritis
Pol*arthritis Pruritus ali7ar* gland s8elling kin pigmentation Thrombo*topenia
Hrtiaria ranulopenia Leukopenia Thrombo*topenia
♥ K& hipersensiti7itas
♥ 0ara kerja Turunan thiourea *ang menghambar organi,ikasi iodidine di dalam kelenjar
tiroid. memblok oksidasi iodine sehingga menghambat sintesis hormone obat
menghambat T# berubah menjadi T!. Biasan*a setelah ,ungsi tiroid membaik dosis obat
diturunkan menjadi %961%9mg;hari pada dosis *ang terpisah jika tidak maka pasien akan
menjadi hipotiroid
8/17/2019 pbl tiroid
32/43
♥ FK absorpsi (%G durasi 1262#jam T1;2 U 162jam 4meningkat pada )$-5 Protein
Bound +96+%G 0onentration 42996#99 mg single dose5 '6@ mg;mL Peak plasma time
162 hr Peak plasma onentration 42996#99 mg single dose5 '6@ mg;mL
♥ Metabolisme li7er menjadi gluuronide onjugates inorgani sul,ates sul,ur metabolites
♥ Total bod* learane ( L;hr
♥ )kskresi Hrine 4!%G5
!. Potassium &odida 4K& Th*roade Th*rohield iOAT5
♥ -igunakan 19hari sebelum th*roidetom* atau selama krisis th*roto3iosis karena kadar tinggi iodine pada sel ,olikular tiroid *ang sementara menghambat sintesis dan sekresi
hormone tiroid
♥ ) Arrh*thmia kin rash >astrointestinal irritation or bleeding -iarrhea Paresthesia
8elling or nek or throat >oiter "*poth*roidism "*perth*roidism M*3edema
Th*roid adenoma Allergi reations 4,e7er rash5 L*mph node s8elling ali7ar* gland
s8elling;tenderness
♥ K& &odine sensiti7it* "*perth*roidism gagal s*stem respirasi
♥ 0ara kerja )3petorant 4iodine membantu meningkatkan sekresi respirasi dan
menurunkan 7iskositas5 "*perth*roidism 4menekan sintesis hormone tiroid5
♥ FK -istribution igni,iant e3traellular distribution 8ith most aumulation in th*roid
gland Onset Therapeuti e,,ets in h*perth*roidism obser7ed 8ithin 2# hr Ma3imum
e,,et A,ter 1961% da*s o, therap* -uration o, e,,et Therapeuti e,,et ma* persist up to
' 8eeks a,ter hroni administrationI 2# hr ,or radioati7e iodine e3posure
♥ Metabolism tidak diketahui
♥ )3retion $enal
#. odium &odida 1!1& 4&odotope "ion5
&odine radioakti, disetujui oleh F-A sebagai terapi untuk hipertiroidisme pada
de8asa. -apat juga digunakan dengan pemeriksaan ambian radioakti, untuk menge7aluasi
,ungsi tiroid. Agen ini sangat epat diabsorbsi tiroid. Tidak ada organ atau jaringan tubuhlain *ang mampu men*erap iodine radioakti,.
8/17/2019 pbl tiroid
33/43
8/17/2019 pbl tiroid
34/43
Merupakan eksaserbasi akut semua gejala tirotoksikosis dan dapat
men*ebabkan kematian.Terkadang krisis tiroid dapat ringan dan nampak sebagai reaksi ,ebris
pasa tiroidektomi namun keban*akan kasus terjadi dalam bentuk *ang lebih berat.Terjadi
pasa operasi terapi iodin radioakti, atau partus pada pasien tirotoksikosis tidak terkontrol
diabetes tak terkontrol trauma in,eksi akut reaksi obat *ang berat atau in,ark miokard.
>ejala hipermetabolisme *ang menonjol dan respons adrenergik berlebihan.Febris dari !+ sampai #1V0 419619'VF5 ,lushing dan keringat berlebihan.Takikardi berat
hingga ,ibrilasi atrium tekanan nadi tinggi dan terkadang gagal jantung.>ejala P seperti
agitasi berat gelisah delirium dan koma.>ejala >&T seperti nausea muntah diare dan
ikterus.Akibat *ang ,atal berhubungan dengan gagal jantung dan s*ok.
>ejala *ang paling menonjol adalah hiperpireksia *ang jauh lebih berat dari tanda6
tanda lain serta hasil lab berupa peningkatan T# FT# dan T! serum serta kadar T" *ang
tersupresi.
2. Aritmia akibat kontraksi otot jantung tidak teratur dan serangan jantung
. !. Pada kehamilan meliputi morbiditas dan mortalitas pada ibu janin dan ba*i baru
lahir.Pada ibu dapat diinduksi hipertensi pada kehamilan pre6eklamsia gagal jantung
danpersalinan preterm. Pada janin dan neonatus dapat terjadi kelahiran mati
goiterhipertiroiditis dan hipotiroiditis
ST-$/
1. >angguan menelan atau berna,as
2. >angguan jantung baik berupa gangguan irama hingga pn*akit jantung kongesti,
4 jantung tidak mampu memompa darah keseluruh tubuh5
!. Osteoporosis terjadi peningkatan proses pen*erapan tulang sehingga tulang
menjadirapuh keropos dan mudah patah.Pembengkakan pada leher depan seara bertahap
membesar dan membentuk benjolanbiasan*a tidak sakit penekanan pada esophagus dan
trakea.
P-GS'S
"'PT'-',
Perjalanan miksedema *ang tidak diobati men*ebabkan penurunan keadaanseara lambat *ang akhirn*a menjadi koma miksedema dan kematian.?amun denganterapi
sesuai prognosis jangka panjang sangat menggembirakan.Karena 8aktuparuh tiroksin *ang
panjang 4( hari5 diperlukan 8aktu untuk menapaikeseimbangan pada suatu dosis *ang
tetap. /adi perlu untuk memantau FT# atauFT#& dan kadar T" setiap #6' minggu sampai
suatu keseimbangan normalterapai. etelah itu FT# dan T" dapat dipantau sekali
setahun.-osis T# harusditingkatkan kira6kira 2%G selama kehamilan dan laktasi. Pasien lebih
tuamemetabolisir T# lebih lambat dan dosis akan diturunkan sesuai dengan umur .
Pada suatu 8aktu angka mortalitas koma miksedema menapai kira6
kira+9G.Prognosis telah sangat membaik dengan diketahuin*a pentingn*a respirasi*ang
dibantu seara mekanis dan penggunaan le7otiroksin intra7ena.Pada saatini hasiln*a
mungkin tergantung pada seberapa baikn*a masalah pen*akit dasar dapat dikelola.
8/17/2019 pbl tiroid
35/43
8/17/2019 pbl tiroid
36/43
LO #.2 Memahami dan Menjelaskan $adiologi Pada Kelainan Kelenjar Tiroid
a. &maging tudies
Foto $ontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau men*umbattrakea 4jalan na,as5.
Hltrasonogra,*
Bagus untuk menentukan ukuran jumlah dan karakteristik sonogra,i nodul tetapi
tidak akurat untuk mengukur 7olume besar goiter. "asil *ang menurigakan termasuk
h*poehogeneit* mikrokalsi,ikasi makrokalsi,ikasi 7askularisasi intranodular
dimensi panjang dan lebar dan batas tidak jelas merupakan tanda bagi klinisi agar
nodul dibiopsi karena dapat berupa keganasan.
0T san dan M$&
Pemeriksaan ini mahal tetapi bagus untuk mengetahui apakah goiter men*ebar ke
organ lain.
intigra,i tiroid
Tidak seara rutin mengindikasi ukuran goiter keuali 8aspada akan hemiagenesis
tiroid atau kadar T" tertekan dengan hipertiroidisme. Area panas menunjukkan
adan*a lesi jinak.
0ontoh tehnetium6@@m 4@@m T5 th*roid sans.
8/17/2019 pbl tiroid
37/43
Technetium-99m (99mTc) thyroid scan of a large, nontoxic
multinodular goiter. Multiple cold and hot nodules are observed in the enlarged thyroid gland. The
hite arro indicates sternal notch mar!er. "reas of autonomy ithexcess thyroid hormone secretion in a large nodular goiter. This technetium-99m (99mTc) thyroidscan shos hot and cold nodules in a multinodular goiter. "lthough the patient#s thyroid-stimulatinghormone level had become progressively suppressed, it as ithin the reference range, at $.%m&'m (reference range $.*-*.* m&'m).
b. Tes ,ungsi paru jika terdapat penekaan trakea. Karakteristikn*a adalah dapat dideteksi
aliran 7olume pada pasien goiter. Laringoskopi langsung dapat digunakan juga untuk
mengetahui penekanan trakea.
+elief of tracheal compression after subtotal thyroidectomy of
large, obstructive, nontoxic multinodular goiter. (") aryngoscopy demonstrating critical trachealnarroing before thyroidectomy () laryngoscopy shoing idened patent trachea after thyroidectomy.
. ,ine6needle aspiration biops*
jika pasien goiter tanpa hipertiroid atau tanpa hot;old nodule san harus diperiksa
,ine6needle aspiration biops* sebagai prosedur diagnosti pertama. &ndikasi klinis untuk
biops* adalah hasil sonogra,i *ang menurigakan seperti asimetri dan;atau pertumbuhan
nodul atau lobus kelenjar tiroid epat atau adenopath* unilateral. eara umum pasien
dengan goiter nonto3i dengan pertumbuhna lambat ,ine6needle aspiration biops* tidak
perlu dilakukan keuali sonogra,i nodul menurigakan.
LO #.! Memahami dan Menjelaskan Aspirasi /arum "alus
Biopsi Aspirasi /arum "alus
8/17/2019 pbl tiroid
38/43
-ilakukan khusus pada keadaan *ang menurigakan suatu keganasan.Biopsi aspirasi
jarum tidak n*eri hampir tidak men*ebabkan baha*a pen*ebaran sel6sel
ganas.Kerugian pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negati, palsu karena lokasi
biopsi kurang tepat.elain itu teknik biopsi kurang benar dan pembuatan preparat
*ang kurang baik atau positi, palsu karena salah intrepertasi oleh ahli sitologi.
LO.% Memahami dan Menjelaskan Farmakologi "ormon Tiroid
LO %.1 Memahami dan Menjelaskan ),ek Farmakologi
Prinsip terapi hipotiroidisme adalah meningkatkan kadar hormon tiroid serum
dengan ekstrak hormon tiroksin 4Le7otiroksin5 sehingga kadar T" akan turun dan goiter
mengeil.
Prinsip terapi hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid *ang
berlebihan dengan ara menekan produksi 4obat antitiroid5 atau merusak jaringan
tiroid 4*odium radioakti, tiroidektomi subtotal5.
1. "ormon Tiroksin
"ormon tiroksin digunakan sebagai terapi supresi, terhadap kadar th*rotropin.
-iharapkan dengan pemberian Le7oth*ro3ine 4T#5 kadar th*rotropin menapai 9! mH;L
sehingga pertumbuhan nodul akan terhenti atau menegah munuln*a nodul baru pada tiroid.
Le7otiroksin 4T#5 terdapat dalam bentuk murni stabil dan tidak mahal.Tiroid kering
tidak memuaskan karena isi hormonn*a *ang bermaam6maam dan Liotironin 4T!5
tidak memuaskan karena absorpsin*a epat dan 8aktu paruh singkat sehingga e,ekn*a
sementara.
aktu paruh le7otiroksin kira6kira ( hari jadi han*a perlu diberikan sekali
sehari. Preparat ini diabsorpsi dengan sempurna kadar dalam darah mudah dipantau denganara mengikuti FT#& atau FT# dan kadar T" serum.
Le7otiroksin sebaikn*a diminum pagi hari untuk menghindari insomnia *ang
timbul bila diminum malam hari. Bila nodul tidak mengeil sementara kadar ,T# sangat
rendah maka hentikan terapi dan ganti dengan terapi lain.
2. Terapi iodium radioakti,
Terapi dengan iodium radioakti, 4&61!15 dilakukan pada nodulth*roid autonom atau
nodul panas 4,ungsional5 baik dalam keadaan eutiroid maupun h*perth*roid. Tetapi
iodium radioakti, juga dapat diberikan pada struma multinodosa non6toksik terutama
bagi pasien *ang tidak bersedia di operasi atau mempun*ai resiko tinggi untuk
operasi. &odium radioakti, dapat mengurangi 7olume modul th*roid dan memperbaiki
keluhan dan gejala penekanan pada sebagian besar pasien. ang perlu diperhatikan
adalah kemungkinan terjadin*a th*roiditis radiasi 4jarang5 dan dis,ungsi th*roid
pasa6radiasi seperti hiperth*roidisme selintas dan hipoth*roidisme.
!. untikan ethanol perkutan
#. Terapi laser dengan tuntunan H>
%. Obser7asi bila *akin nodul tidak ganas
8/17/2019 pbl tiroid
39/43
LO %.2 Memahami dan Menjelaskan Farmakokinetik &ndikasi
Kontraindikasi dan ),ek samping
Tera&i arma!olo)is
1. Obat antitiroid
&ndikasi
• Merupakan lini pertama terapi hipertiroid
• Memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi *ang menetap pada pasien muda
dengan hipertiroid.
• Mengontrol tirotoksikosis sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan pada pasien
*ang mendapat *odium radioakti,.
• Persiapan tiroidektomi
• Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
• Pasien dengan krisis tiroid hipermetabolik berlebihan ,lushing gg. >&T gagal
jantung panas takikardia
2. "ormon Tiroksin 4Le7otiroksin5
Kontraindikasi pada usiaQ '9 tahun postmenopausal pasien dengan th*rotropin
rendah.
),ek amping hipertiroidism takikardia *ang men*ebabkan atrial ,ibrilation
osteoporosis.
!. Terapi iodium radioakti,
&ndikasi
• pasien umur !% tahun atau lebih
• hipertiroidisme *ang kambuh pasa operasi
• gagal menapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
• adenoma toksik goiter multinodular toksik
Komplikasi utama adalah hipotiroidism berikan terapi le7otiroksin 99% 6 92 mg;hari
#. untikan ethanol perkutan
Pen*untikan etanol pada jaringan th*roid akan men*ebabkan dehidrasi seluler
denaturasi protein dan nekrosis pada jaringan th*roid dan in,ark hemoragik akibat trombosis
7asular akan terjadi juga penurunan akti7itas enDim pada sel6sel *ang masih 7iable *ang
mengelilingi jaringan nekrotik. ?odul akan dikelilingi oleh reaksi granulomatosa dengan
multinuleated giant ell dan kemudian seara bertahap jaringan th*roid diganti dengan
jaringan parut granulomatosa. Terapi sklerosing dengan etanol dilakukan pada nodul jinak padat atau kistik
dengan men*untikkan larutan etanol 4alohol5 tidak ban*ak senter *ang melakukan hal ini
sear rutin karena tingkat keberhasilann*a tidak begitu tinggi dalam ' bulan ukuran nodul
bisa berkurang sebesar #%G. -i samping itudapat terjadi e,ek samping *ang serius terutama
bila dilakukan oleh operator *ang tidak berpengalaman. ),ek samping *ang mungkin terjadi
adalah rasa n*eri *ang hebat renbesan 4leakage5 alohol kejaringan ekstrath*roid juga ada
resiko tirotoksikosis dan poralisi pita suara
%. Terapi laser dengan tuntunan H>
'. Obser7asi bila *akin nodul tidak ganas
Obat antitiroid *ang sering digunakan
8/17/2019 pbl tiroid
40/43
%at
,osis awal
(m)>hari*
Pemeliharaan
(m)>hari*
KarbimaDol !96'9 %629
MetimaDol !96'9 %629
Propiltiourasil !996'99 %6299
a. Propiltiourasil 4PTH