Upload
elizabethpurba
View
227
Download
1
Embed Size (px)
DAFTAR ISI
Halaman.
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.1 struktur pernapasan............................................................................... 3
2.2 fungsi pernapasan................................................................................. 11
2.3 mekanisme pernapasan......................................................................... 12
2.4 test kapasitas paru................................................................................. 13
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 17
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakangManusia atau mahluk hidup lain memerlukan udara untuk bernafas karena
manusia dikatakan masih hidup apabila manusia bernafas. fungsi utama pernafasan
adalah untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan
mengeleminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel-sel. Sel-sel tubuh memerlukan pasokan
O2 untuk menunjang reaksi-reaksi kimia yang menghasilkan energi. CO2 yang
dihasilkan oleh reaksi-reaksi tersebut harus dieliminasi dari tubuh dengan kecepatan
yang sama dengan pembentukkannya agar tidak terjadi fluktasi yang berbahaya
karena CO2 menghasilkan asam karbonat.Pernafasan melibatkan keseluruhan proses
yang menyebabkan pergerakan pasif O2 dari atmosfer ke jaringan untuk menunjang
metabolisme sel, serta pergerakan pasif CO2 selanjutnya yang merupakan produk sisa
metabolisme dari jaringan ke atmosfer. Sistem pernafasan ikut berperan dalam
homeostasis dengan mempertukarkan O2 dan CO2 antara atmosfer dan darah. Darah
mengangkut O2 dan CO2 antara sistem pernafasan dan jaringan. Sistem pernafasan
terdiri atas organ pertukaran gas dan suatu pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi paru
ini terdiri atas dinding dada, otot pernafasan, jaras serta saraf yang menghubungkan
pusat pernafasan dengan otot pernafasan. Manusia bernafas sebanyak 6 liter udara
permenit ( 1 liter = 10-3m3 ).secara kebetulan volume ini sama besar dengan volume
darah yang dipompa oleh jantung tiap menit. Pria bernafas 12 kali permenit saat
beristirahat , wanita 20 kali per menit dan anak-anak bernafas sekitar 60 kali per
menit. Faktor usia juga mempengaruhi tingkat pernafasan. Perokok berat juga dapat
mengalami gangguan pada pernapasan.
1.2 Tujuan Mengetahui fungsi pernafasan
Mengetahui struktur makro dan mikro respirasi
Mengetahui mekanisme pernafasan
Mengetahui test fungsi pada paru.
.
- 2 -
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR PERNAPASAN Struktur secara Makro
1. Hidung
berbentuk piramid, pangkalnya berkesinambungan dengan dahi dan ujungnya
bebasnya disebut puncak hidung. Kearah inferior hidung memiliki 2 pintu
masuk berbentuk bulat panjang, yakni nares yang dipisahkan oleh septum nasi.
Permukaan infero-lateral hidung berakhir sebagai alae nasi yang bulat. Kearah
medial permukaan lateral ini berlanjut pada dorsum nasi yang tengah.
Penyangga hidung terdiri dari tulang dan tulang-tulang rawan hialin. Rangka
bagian tulang terdiri atas os nasale, processus frontalis maxilllae dan bagian
nasal ossis frontalis. Rangka tulang rawan terdiri dari cartilago septi nasi,
cartilago nasi lateralis dan cartilago ala nasi major dan minor, yang bersama-
sama dengan tulang disekatnya saling di hubungkan. Keterbukaan bagian atas
hidung dipertahankan oleh os nasale dan processus frontalis maxillae dan di
bagian bawah oleh tulang-tulang rawannya. Otot yang melapisi hidung
merupakan bagian dari otot wajah otot hidung tersusun dari M nasalis dan M
depressor septi nasi. Pendarahan hidung bagian luar disuplai oleh cabang-
cabang A facialis, A dorsalis nasi cabang, A ophthalamica dan A infraorbitalis
cabang A maxilla interna. Pembuluh baliknya menuju V facialis dan V
opthalamica.1
2. faring
faring adalah sebuah pipa sebuah pipa musculomembranosa panjang 12-14
cm, membentang dari bassis cranii sampai setinggi cervikal 6 atau tepi bawah
cartilago cricoidea. Paling lebar dibagian superior, berukuran 3,5 cm disebelah
kaudal dilanjutkan dengan oesophagus. Pada batas faring dengan oesophagus
lebarnya menjadi sekitar 1,5 co. Rempat ini merupakan bagian tersempit
saluran pencernaan, selain appendix vermiformis. Disebelah cranial faring
dibatasi oleh bagian posterior coorpus ossis sphenoidalis. Dan pars bassilaris
- 3 -
ossis occipitalis. Disebalah dorsal dan lateral faring terdapat jaringan
penyambung longgar yang menepati spatium peripharyngeal. Disebelah
dorsal, jaringan penyambung longgar tersebut memisahkan faring dari fascia
alaris. Disebelah ventral, faring terbuka kedalam rongga hidung, mulut dan
laring. Dengan demikian dinding anterior tidak sempurna. Spatium pharyngeal
terdiri atas 2 bagian yakni spatium parapharyngeale dan spatium
retropharyngeal.
Struktur faring terdiri dari
Dari luar ke dalam faring mempunyai lapisan-lapisan yaitu
- tunica adventitia
Letak di permukaan luar lapisan otot lingkar faring, Mm. Constrictores faring.
Didaearah oropharyng fascia ini disebut fascia buccopharyngea, setelah
melekat pada pada raphe pterygomandibularis fascia ini melintas ke muka,
melewati raphe tersebut untuk berlanjut sebagai fascia buccinatoria yang
menutupi M buccinator. Disebelah luar fasci ini, yakni didalam spatium
peripharyngeale, terdapat jaringan ikat longgar.
- tunica/ lamina muscularis
- tunica/ membrana fibrosa
Tebal disebelah atas, terutama ditempat yang tidak ada lapisan otot, terletak
antara tunica mucosa dan tunica muscularis. Disebelah medial terletak
terhadap canalis caroticus, fascia pharingobasilaris ini melekat pada pars
basilaris ossis occipitalis dan pars petrosa ossis temporalis, melengkung di
caudal dan tuba auditiva, disebelah ventral melekat pada tepi posterior lamina
medialis processus pterygosidei dan raphe pterygomandibularis . sewaktu
turun lapis membrana fibrosa ini berkurang ketebalannya, tetapi bagian tengah
permukaan pasterior selaput ini diperkuat oleh pita fibrosa yang melekat pasa
tuberculum pharyngeum ossis occipitalis dan turun sebagai raphe faring.
Raphe ini merupakan tempat lekat Mm constrictores faring.
- tunica mucosa.
Mukosa faring bervariasi strukturnya dan dilanjutkan ke dalam tuba auditiva,
cavum nasi, mulut dan laring. Sebagian besar mukosa nasofaring bersilia dan
menyerupai mukosa rongga hidung. Selebihnya, serupa dengan epitel rongga
mulut yakni epitel squmosa bertingkat. Banyak kelenjar mukus ditemukan
- 4 -
disekitar ostium tuba auditivae; juga mukosa naso dan oropharinx berisi
banyak jaringan limfoid.
Faring terdiri dari 3 bagian yakni
- nasopharynx
- oropharynx
- laringopharynx1
3. laring
laring merupakan saluran udara yang bersifat sphicter dan juga organ
pembentuk suara, membentang antara lidah sampai trachea atau pada laki-laki
dewasa setinggi vetebra cervical 3 sampai 6, tetapi sedikit lebih tinggi pada
anak dan perempuan dewasa. Laring berada di antara pembuluh-
pembuluhbesar leher dan disebelah ventral tertutup olleh kulit dan fascia-
fascia dan otot-otot depresor lidah. Kearah atas laring terbuka ke dalam
laryngopharinx; dinding posterioar laring menjadi dinding anterior
laryngopharynx. Ke arah bawah, laring dilanjutkan sebagai trachea. Laring
laki-laki dewasa berukuran lebih besar oleh karena pertumbuhan pesat
menjelang pubertas; cartilago thyreoideanya berproyeksi lebih nyata ke arah
anterior di garis tengah.1
4. trachea
trachea merupakan sebuah pipa udara yang terbentuk dari tulang rawan dan
selaput fibro-muscular, panjangnya sekitar 10-11 cm, sebagai lanjutan dari
laring, membentang sertinggi cervical 6 sampai tepi atas vetebra thoracal 5.
ujung caudal trachea terbagi menjadi broncus principhalis dexter dan sinister.
Trachea terletak hampir pada bagian sagital, tetapi biasanya bifurkasi trachea
sedikit berdesak kearah kanan oleh arcus aorrtae. Selama inspirasi dalam,
mungkin bifurkasi ini turun sampai setinggi vertebrae thoracal 6. betuk trachea
sedikit kurang silindrik, karena datar disebelah posterior. Cincin trachea
berjumlah 16-20, masing-masing sebagai cincin yang membentuk gambaran
huruf U, yang membatasi dinding 2/3 bagian anterior; disebelah dorsal pipa
trachea ini datar karena dindingdorsal cincin tulang rawan trachea tersebut
disempurnakan oleh jaringan fibro-elastik dan otot polos. Tulang rawan
bronchi ekstrapulmonal lebih pendek dan sempit dan kurang beraturan, tetapi
umumnyta serupa bentuk dan susunannya. Cincin pertama tulang rawan
trachea dihubungkan dengan tepi bawah cartilago cricoidea oleh lig.
- 5 -
Cricotrachale. Cincin terakhir tulang rawan trachea menebal dan melebar
ditengah dan tepi bawah yakni carina yang merupakan taju berbentuk kuku
segitiga yang melengkung ke bawah dan belakang diantara bronchi. Kearah
distal ketidak aturan lempeng-lempeng tulang rawan pada brnchi pulmonal ini
meningkat. Lempeng tulang rawan menghilang dipangkal bronchiolus. Trakea
dibagi menjadi 2 cabang utama yaitu brokus kanan dan bronkus kiri yang
masing-masing masuk ke paru kanan dan paru kiri. Didalam setiap paru,
bronkus terus bercabang-cabang menjadi saluran napas yang semakin sempit,
pendek dan banyak seperti percabangan pohon. Cabang terkecil dikenal
sebagai bronkiolus . diujung-ujung bronkiolus terkumpul alveolus, kantung
udara kesil tempat terjadi pertukaran gas-gas antara udara dan darah.1,3
5. paru-paru
sistem respirasi terdiri dari sepasang paru didalam rongga torak. Paru kanan
dibagi oleh fisura tranversa dan oblik menjadi 3 lobus yaitu atas, tengah dan
bawah.paru kiri mempunyai fisura oblik dan dua lobus. Pembuluh darah, saraf
dan sistem limfatik pada permukaan medialnya diakar paru atau hilus. Setiap
lobus dibagi menjadi sejumlah segmen bronkopulmonal yang berbentuk baji
dengan bagian apeks pada hilus dan bagian dasarnya pada permukaan paru.
Setiap paru dilapisi oleh membaran tipis yaitu pleura viseralis yang
bersambung dengan pleura parietalis, yang melapisi dinding dada, diafragma,
perikardium, dan mesiastinum.2
6. alveolus
tiap alveolus dikelilingi oleh pembuluh kapiler paru. Disebagian besar daerah,
udara dan darah dipisahkan hanya oleh epitel alveolus dan endotel kapiler
sehingga keduanya terpisah sejauh 0,5. manusia memiliki 300 juta alveolus,
dan luas permukaan total dinding alveolus yang berhubung dengan kapiler
dikedua paru adalah sekitar 70 m2.4
struktur secara mikro
hidung
• Organ yang berongga terdiri dari :
- Tulang
- Tulang rawan hialin
- Otot bercorak
- Jaringan ikat
- 6 -
• Kulit luar : - Epitel berlapis gepeng dengan
lapisan tanduk
- Rambut -rambut halus
- Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
Tunika mukosa terdiri dari epitel olfaktorius ,ada 4 macam sel :
1.Sel olfaktorius
• Terletak diantara sel basal dan sel penyokong
• Merupakan neuron bipolar dengan dendrit kepermukaan dan akson ke lamina
propria
• Ujung dendrit menggelembung disebut vesikula olfaktorius
• Dari permukaan keluar 6 – 8 silia olfaktorius
• Akson tak bermyelin dan bergabung dengan akson reseptor lain di lamina
propia membentuk Nervus Olfaktorius / N. II
2.Sel penyokong
• Bentuk sel silindris tinggi dengan bagian apex lebar dan bagian basal
menyempit
• Inti lonjong
• Pada permukaan terdapat mikrovili
• Sitoplasma mempunyai granula kuning kecoklatan
3.Sel basal
• Bentuk segitiga
• Inti lonjong
• Merupakan reserve cell / sel cadangan yang akan membentuk sel penyokong
dan mungkin menjadi sel olfaktorius
4.sel sikat
• Sel yang mempunyai mikrovili di bagian apikal
• Lamina propria:
- Mempunyai banyak vena
- Mengandung kelenjar terutama jenis
serosa / kelenjar Bowman,berperan untuk membasahi epitel dan silia ,dan juga
sebagai pelarut zat – zat kimia yang dalam bentuk bau / dapat melarutkan bau-
bauan.7
epiglotis
• Rangka terdiri dari T.R Elastis
- 7 -
• Mempunyai 2 permukaan :
*Permukaan lingual yang menghadap ke lidah
- epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
- merupakan bagian anterior yang paling sering
berkontak dengan akar lidah,pada waktu proses
menelan
- Lamina propria dibawahnya langsung melekat pada
perikondrium
- Ada kelenjar campur dan jaringan limfoid.7
Trachea
Trachea potongan melintang
Mukosa trakea dilapisi epitel bertingkat silindris, bersilia dan bersel goblet. Dalam
lamina propria terdapat kelenjar campur. Tulang rawan yang menjadi rangkanya
adalah tulang rawan hialin yang berbentuk C. Bagian trakea yang mengandung tulang
rawan ini disebut pars kartilagenia trachea. Celah pada huruf C ini ditutup oleh
jaringan ikat dengan kerangka jaringan otot polos. Bagian ini disebut pars
membranasea trachea. Dalam lamina propria juga terdapat kelenjar campur.
Disekeliling trakea, meliputi bagian luar trakea baik pars kartilagenia maupun pars
membranasea, terdapat selubung jaringan ikat jarang yang disebut tunika adventisia.6
- 8 -
Trakea potongan memanjang
Kerangka tulang rawan hialin disini terlihat hanya penggalan tulang rawan yang satu
sama lain dihubungkan oleh jaringan ikat.6
bronkus
• Bronkus ekstrapulmonal ---sama dengan trakea ,diameter lebih kecil
• Bronkus intrapulmonal :
- Mukosa membentuk lipatan longitudinal
- Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet
- Membrana basalis jelas
- Lamina propria :-jaringan ikat jarang
-serat elastis dan muskulus
polos spiral
- Noduli limfatisi
- Kel.Bronkialis ----kelj.campur
- Bentuk sferis
- Tulang rawan tidak beraturan
- Susunan muskulus seperti spiral.7
bronkiolus
• Diameter kira kira 1mm
• Tulang rawan -
• Epitel selapis torak + silia , sel goblet + / -
- 9 -
( bronkiolus besar epitel masih bertingkat torak )
• Lamina propria : - tipis
- kelenjar –
- Noduli limfatisi –
- Otot polos relatif banyak
d/p jaringan ikat
- serat elastin.7
Bronkiolus terminalis
• Diameter 0,3 mm
• Epitel selapis torak bersilia , sel goblet –
/ Epitel selapis torak rendah
• Diantara deretan sel ini ada sel clara :
- mikrovili +
- granula kasar
. Lamina propria : sangat tipis ---serat elastin
otot polos + / -
kelenjar –
Nn.ll –
Lapisan luarnya : - serat kolagen
- serat elastin
- pembuluh darah + limf
- saraf.7
Brokiolus respiratorius
• Bagian antara bag.konduksi dan bag.respirasi
• Pendek 1 – 4 mm ,diameter 0,5 mm
• Epitel torak rendah / Epitel selapis kubis ,
silia + / -, goblet –
• Diantara sel kubis terdapat sel clara
• Lamina propria : serat kolagen + serat elastin,otot.polos terputus-putus.7
- 10 -
alveolus
• Epitel selapis gepeng
• Pada dinding alveolus terdapat lubang lubang kecil berbentuk bulat / lonjong
disebut poros / stigma alveolaris
• Stigma ini penting apabila terjadi sumbatan di salah satu cabang bronkus /
bronkiolus karena udara dapat mengalir dari alveolus satu ke alveolus lain.7
2.2 FUNGSI PERNAFASANFungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan
oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel.
Fungsi tambahan daripernapasan yaitu
Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas.
Meningkatkan aliran balik vena
Berperan dalam memelihara keseimbangan asam dan basa normal
dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam yang dikeluarkan.
Memungkinkan kita berbicara, menyanyi dan vokalisasi lainnya.
Mempertahankan tubuh dari invasi bahan asing.
- 11 -
Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan atau menginaktifkan
berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru.4
2.3 MEKANISME PERNAFASANParu dan dinding dada merupakan struktur yang elastis. Pada keadaan normal,
hanya ditemukan selapis tipis cairan diantara paru dan dinding dada atau ruang
intraplura. Paru dengan mudah dapat bergeser sepanjang dinding dada, namun
sukar untuk dipisahkan dari dinding dada seperti halnya dua lempeng kaca
basah yang dapat digeser namun tidak dapat dipisahkan. Tekanan didalam
ruang antara paru dan dinding dada bersifat subatmosferik. Pada saat lahir,
jaringan paru mengembang sehimgga teregang dan pada akhir ekspirasi
tenang. Kecenderungan daya recoil jaringan paru untuk menjauhi dinding dada
diimbangi oleh daya recoil dinding dada kearah yang berlawanan. Kika
dinding dada dibuka, paru akan kolaps dan bila dinding kehilangan
elastisitasnya dada akan mengembang menyerupai gentong atau yang disebut
barel shaped.
Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot inspirasi akan meningkatkan
volume intratoraks. Tekanan intrapleura dibagian bassis paru akan turun dari
nilai normal sekitar -2,5 mmHg pada awal inspirasi, menjadi -6
mmHg.jaringan paru ini akan semakin teregang,. Tekanan didalam saluran
udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir ke dalam paru.pada
akhir inspirasi, daya recoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke
kedudukan ekspirasi, sampai mencapai keseimbangan kembali antara daya
recoil dindindg dada dan jaringan paru. Tekanan saluran udara menjadi sedikit
lebih sedikit dan udara mengalir meninggalkan paru. Selama pernapasan
tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi
otot untuk menurunkan volume intratoraks. Namun pada awal ekspirasi sedikit
kontraksi otot inspirasi terjadi. Kontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya
recoil paru dan memperlambat ekspirasi paru. Pada inspirasi kuat, tekanan
intrapleura turun mencapai-30 mmHg sehingga pengembangan jaringan paru
menjadi lebih besar. Bila ventilasi meningkat, derajat pengempesan jaringan
paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot ekspierasi yang menurunkan
volume intraroraks.3
Struktur saluran pernapasan
- 12 -
Udara nafas masuk lubang hidung /mulut Ke Faring, Laring, Trakea
Trakea
Bronkus primer
Kanan Kiri
Paru Kanan
Bronkus Kecil
Bronkiolus
Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus respiratorius
Duktus Alveolaris
Sakus Alveolaris
Alveolus
2.4 TEST KAPASITAS PARUAlat yang digunakan dalam pengukuran kapasitas paru ini yaitu spirometer.
Spirometer adalah alat untuk mengukur volume udara yang dihirup dan di
hembuskan. Alat ini terdiri dari sebuah tong berisi udara yang terapung pada
sebuah wadah berisi air.
Tidal volume. Volume udara yang masuk atau keluar paru selama satu kali
bernafas. Nilai rata-rata pada keadaan istirahat = 500 ml
- 13 -
Volume cadangan inspirasi ( IRV ). Volume tambahan yang dapat secara
maksimal dihirup melebihi tidal volume istirahat. VCI dihasilkan oleh
konstraksi maksimum diafragma, otot antariga eksternal dan otot inspirasi
tambahan. Nilai rata-ratanya = 3000 ml
Kapasitas inspirasi. Volume maksimum udara yang dapat dihirup pada akhir
ekspirasi normal tenang. Nilai rata-ratanya = 3500 ml.
Volume cadangan ekspirasi. Volume tambahan udara yang dapat secara aktif
dikeluarkan oleh konsteraksi maksium melebihi udara yang dikeluarkan secara
pasif pada akhir tidal volume bisa. Nilai rata-ratanya= 1000 ml.
Volume residual. Volume minimum udara yang tersisa di paru bahkan setelah
ekspirasi maksimum. Nilai rata-ratanya = 1200 ml. Volume residual tidak
dapat diukur secara langsung dengan spirometer karena volume udara ini tidak
keluar masuk paru. Namun volume ini dapat diukur secara tidak langsung
melalui teknik-teknik dilusi-gas berupa penghirupan gas pelacak yang
berbahaya dalam jumlah tertentu misalnya helium.
Kapasitas residual fungsional. Volume udara diparu pada akhir ekspirasi
pasir normal. Nilai rata-ratanya = 2200 ml.
Kapasitas vital. Volume maksimum udara yang dapat dikeluarkan selama
satu kali bernafas setelah inspirasi maksimum., subyyek mula-mula
melakukan inspirasi maksimum, kemudian melakukan ekspirasi maksimum.
Kapasitas vital mencerminkan perubahan volume maksimum yang dapat
terjadi didalam paru. Volume ini jarang dpakai karena konstraksi otot
maksimum yang terlibat menimbulkan kelelahan, tetapi bermanfaat untuk
menilai kapasitas fungsional paru. Nilai rata-ratanya = 4500 ml.
Kapasitas paru total. Volume udara maksimal yang dapat ditampung oleh
paru. Nilai rata-ratanya 5700 ml.
Volume ekspirasi paksa dalam satu detik. Volume udara diekspirasi selama
detik pertama ekspirasi pada penentuan kapasitas vital. Biasanya dalam
keadaan normal 80 % udara yang dapat dipaksa keluar dari paru yang
mengembang maksimum dikeluarkan dalam 1 detik pertama. Pengukuran ini
memberikan idikasi laju aliran udara maksimum yang dapat terjadi di paru.4,5
- 14 -
- 15 -
BAB III
PENUTUP
Pada penapasan manusia, terdapat struktur makro maupun mikro yang
berperan dalam proses pernapasan. Pada mekanisme pernapasan, ekspirasi dan
inspirasi sangat berperan. Pada saat inspirasi, manusia mengambil oksigan dan
pada saat inspirasi manusia mengeluarkan karbondioksida. Fungsi dari
pernapasan antara lain untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel
tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel. Fungsi tambahan dari
pernapasan dari pernapasan juga ada antara lain memungkinkan kita berbicara,
menyanyi dan vokalisasi lainnya, serta meningkatkan aliran balik vena. Test
fungsi paru juga sangat penting untuk mengetahui atau mengukur volume
udara yang dihirup dan di hembuskan. Alat yang dapat digunakan dalam test
kapasitas paru yaitu spirometri. Pernapasan juga dapat mengalami gangguan
akibat dari pengaruh rokok antara lain dapat menyebabkan kesulitan bernapas
atau asma dan batuk berdahak. Jadi kita harus menjaga kesehatan kita
terutama kesehatan pada saluran pernapasan agar kita dapat terhindar dari
gangguan pernapasan.
- 16 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan. Edisi ke-1. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
2. Ward J, Leach RM, Wiener CM. At a glance sistem respirasi. Edisi ke-2. jakarta: Erlangga; 2006.
3. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2003.
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. edisi 2. Jakarta: EGC; 2001.
5. Cameron JR, skofronick JG, Grant RM. Fisika tubuh manusia. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung seto; 2006.
6. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Histologi. Edisi ke-2. Jakarta: Universitas Trisakti; 2009.
7. Burkit HG, Young B, Heath JW. Histologi fungsional. Edisi ke-3. jakarta: EGC; 1995.
- 17 -
TUGAS MANDIRI
PROBLEM BASED LEARNING
BLOK 7
RESPIRASI
NAMA : Claudia Merdiasi
NIM : 10 – 2009 – 060
KELOMPOK : D-1
TUTOR : dr. Friska
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JAKARTA 2010
- 18 -
- 19 -