37
Luka tak Kunjung Sembuh pada Tungkai Akibat Gangguan Aliran Darah Dwi Kartika [email protected] 102012035 E9 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Telp. 021- 56942061 Abstrak Jantung merupakan organ tunggal yang sangat vital dan penting bagi kehidupan manusia. tanpa jantung manusia tidak dapat hidup. Berbicara mengenai jantung sangat berkaitan erat dengan sistem sirkulasi yang melibatkan darah dan pembuluh darah. Jantung bertugas memompa darah, dimana darah adalah media pengangkutan zat – zat yang diperlukan tubuh dan pembuluh darah sebagai salurannya. Adanya gangguan pada aliran darah dapat menganggu sirkulasi dan menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh manusia. Pada skenario seorang bapak 50 tahun menderita luka yang tidak sembuh - sembuh pada ibu jari kaki sejak 1 bulan yang lalu. Hal ini terjadi akibat adaanya gangguan yang tidak seharusnya. Oleh karena itu pada makalah akan dibahas mengenai hal – hal yang berkaitan dengan kardiovaskuler. Kata kunci: Jantung, Sirkulasi darah, Darah, Pembuluh darah. Abstract The heart is a single organ that is vital and essential to human life. Without the heart human can not live. Speaking of the heart are intimately associated with the circulatory system that involves blood and blood vessels. The heart is responsible for pumping blood, in which blood is a medium transport substances needed by the body and blood vessels as a channel. A disturbance in blood flow may interfere with circulation and cause some disruption in the human body. In the scenario of a father 50 years suffered a wound that does not heal on a thumb drive since 1 month ago. This happens due to interference. Therefore the paper will discuss the matter - issues related to cardiovascular. Key words: Heart, Blood Circulation, Blood, Blood vessels. 1

Makalah PBL Blok 8 Skena 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah ini berisikan tentang lupa pada tungkai yang tidak kunjung sembuh sehingga mengganggu aliran darah

Citation preview

Luka tak Kunjung Sembuh pada Tungkai Akibat Gangguan Aliran Darah

Dwi Kartika

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Telp. 021-56942061

AbstrakJantung merupakan organ tunggal yang sangat vital dan penting bagi kehidupan manusia. tanpa jantung manusia tidak dapat hidup. Berbicara mengenai jantung sangat berkaitan erat dengan sistem sirkulasi yang melibatkan darah dan pembuluh darah. Jantung bertugas memompa darah, dimana darah adalah media pengangkutan zat zat yang diperlukan tubuh dan pembuluh darah sebagai salurannya. Adanya gangguan pada aliran darah dapat menganggu sirkulasi dan menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh manusia. Pada skenario seorang bapak 50 tahun menderita luka yang tidak sembuh - sembuh pada ibu jari kaki sejak 1 bulan yang lalu. Hal ini terjadi akibat adaanya gangguan yang tidak seharusnya. Oleh karena itu pada makalah akan dibahas mengenai hal hal yang berkaitan dengan kardiovaskuler.Kata kunci: Jantung, Sirkulasi darah, Darah, Pembuluh darah.

AbstractThe heart is a single organ that is vital and essential to human life. Without the heart human can not live. Speaking of the heart are intimately associated with the circulatory system that involves blood and blood vessels. The heart is responsible for pumping blood, in which blood is a medium transport substances needed by the body and blood vessels as a channel. A disturbance in blood flow may interfere with circulation and cause some disruption in the human body. In the scenario of a father 50 years suffered a wound that does not heal on a thumb drive since 1 month ago. This happens due to interference. Therefore the paper will discuss the matter - issues related to cardiovascular.Key words: Heart, Blood Circulation, Blood, Blood vessels.

Pendahuluan

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan venaDalam mekanismenya sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap - tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.Dalam memahami sistem sirkulasi, kita perlu memahami anatomi fisiologi yang ada pada arteri dan vena yang tidak lain dan bukan adalah sebagai media penyaluran (saluran) darah yang membawa zat zat bagi tubuh tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler.

Pembahasan

Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ - organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.Hewan multisel memerlukan mekanisme distribusi oksigen, materi nutritif, hormon dan molekul pensinyal lain ke jaringan dan untuk mengumpulkan darinya karbon dioksida dan produk limbah metabolik lain untuk diangkut ke organ ekskretoris untuk dikeluarkan. Pada vertebra, fungsi esensial ini dilaksanakan oleh sistem vaskuler darah yang terdiri atas sebuah pompa berotot yaitu jantung dan dua sistem pembuluh darah, yaitu sirkulasi pulmonal dan sistemik.

Sistem Pembuluh darahSistem pembuluh darah mamalia terdiri dari jantung, arteri besar, arteriol, kapiler, venula dan vena. Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru paru untuk pertukaran gas.Sistem sirkulasi darah dibagi menjadi 2 macam:1. Peredaran darah pulmonalMenyalurkan darah dari jantung ke paru paru dan dari paru paru ke jantung2. Peredaran darah sistemikMenyalurkan darah ke seluruh organ atau jaringan tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung

Secara MikroskopisDilihat secara mikroskopis atau dalam histologi, susunan umum pembuluh darah terdiri dari:1. Tunika Intima Endotel (epitel selapis gepeng) Subendotel (jaringan ikat areolar)2. Tunika Media Jumlah jaringan ikat padat bervariasi) Otot polos3. Tunika Adventisia Jaringan ikat Serat saraf, pembuluh limf Vasa vasorum

Sel endotelSel endotel pembuluh darah adalah lapisan sel gepeng yang melapisi permukaan dalam pembuluh darah, dan berhubungan langsung dengan darah dan produk darah lainnya yang mengalir di dalamnya. Sel endotel sangat lambat berganti baru dan jarang terlihat sedang membelah. Antara sel endotel yang satu dengan lainnya dihubungkan dengan junctional complexes. Sel endotel berperan dalam mensekresi faktor faktor yang mencegah pembekuan darah dan mensekresi faktor faktor yang memelihara tonus otot polos pembuluh darah.

ArteriDarah diangkut dari jantung ke jalinan kapiler dalam jaringan oleh arteri. Mereka ini adalah sistem pembuluh yang luas yang dimulai dari aorta dan arteri pulmoner, yang berturut turut keluar dari ventrikel kiri dan kanan jantung. sambil menjauhi jantung mereka bercabang cabang, dengan demikian menghasilkan banyak sekali arteri dengan kaliber yang progresif mengecil. Arteri merupakan serangkaian pembuluh eferen yang makin mengecil sewaktu bercabang, dan berfungsi untuk mengangkut darah, dengan nutrient dan oksigen menuju ke jaringan. Arteri di bagi menjadi arteri kecil (arteriol), arteri sedang (Muskular), arteri besar (Elastis).3Arteri berfungsi sebagai saluran transit cepat ke organ, karena arteri memiliki jari-jari yang besar sehingga tidak banyak menimbulkan resistensi dalam aliran. Arteri juga berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk menghasilkan gaya pendorong bagi darah ketika jantung dalam keadaan relaksasi. Gaya pendorong bagi aliran darah yang terus menerus ke organ sewaktu relaksasi jantung ini dihasilkan oleh sifat elastic diding arteri. Jaringan ikat arteri mengandung 2 jenis serat dalam jumlah banyak, yakni serat kolagen dan serat elastin.Serat kolagen menghasilkan kekuatan tensile terhadap tekanan pendorong yang tinggi dari drah yang disemprotkan oleh jantung.Serat elastin memberi dinding arteri elastisitas sehingga arteri berperilaku seperti balon.Sewaktu jantung memompa darah kedalam arteri sewaktu sistol ventrikel, lebih banyak darah masuk ke arteri dari jantung daripada yang keluar ke pembuluh-pembuluh kecil di hilir, karena pembuluh - pembuluh kecil memiliki resistensi yang tinggi. Elastisitas arteri, memungkinkan pembuluh ini mengembang untuk sementara agar darah yang disemprotkan oleh jantung dapat tertampung.Ketika jantung melemas dan berhenti memompa darah kedalam arteri, dinding arteri yang teregang secara pasif mengecil (recoil). Recoil ini mendorong darah yang tadi terkumpul di arteri, masuk kedalam pembuluh-pembuluh kecil di hilir.Pembuluh arteri dapat digolongkan menjadi 3 golongan: Arteri besar/ elastik (arteria elastotypica) yang terutama terdiri atas serat elastin, arteri medium/ muskular (arteria myotypica) yang memiliki banyak unsur otot dan arteriol (arteriola) yaitu pembuluh darah arteri yang paling kecil. Arteri yang keluar dari jantung untuk menyalurkan darah yang mengandung oksigen membentuk percabangan yang progresif. Diameter lumen arteri secara berangsur mengecil setiap kali bercabang, sampai terbentuk pembuluh terkecil, yaitu kapiler (vas capillare).

Secara mikroskopis setiap arteri memperlihatkan pola tata bentuk yang umum. Dinding arteri pada umumnya terdiri atas tiga lapis atau tunika:a. Tunika intima yang terdiri atas selapis sel endotel di sebelah dalam, di luarnya diliputi oleh lapisan subendotel yang merupakan jaringan ikat fibroelastis yang halus; dan yang paling luar (merupakan batas antara tunika intima dengan tunika berikutnya) berupa sabuk serat elastis yang disebut membran/tunika elastikainterna yang mungkin tidak terdapat pada pembuluh lain.b. Tunika media, terutama terdiri dari sel otot polos yang tersusun melingkar. Serat-serat elastin dan kolagen dalam jumlah yang beragam terselip di antarasel-sel otot polos.c. Tunika adventisia, terutama terdiri atas jaringan ikat yang kebanyakan unsurnya tersusun sejajar sumbu panjang pembuluh (memanjang). Berbatasan dengan tunika media mungkin terdapat tunika elastika eksterna yang terlihat jelas.

Arteri besar / elastik (arteria elastotypica)Arteri besar / elastik adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh dan mencangkup trunkus pulmonalis dan aorta serta cabang cabangnya utamannya, arteri brakiosefalika, karotis komunis, subklavia, vertebralis, pulmonalis dan iliaka komunis. Dinding pembuluh ini terutama terdiri atas serat jaringan ikat elastik. Serat ini memberi kelenturan dan daya regang sewaktu darah mengalir. Arteri besar berfungsi menyalurkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, meredam tekanan yang disebabkan sistol jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus / tidak terhentak hentak. Arteri besar berdiameter lebih dari 1cm atau rata rata 2,5cm. Tebal dinding arteri besar / elastik rata rata 2mm. Arteri besar bercabang cabang dan menjadi arteri berukuran sedang atau medium / muskular (arteria myotypica). Terdapat 3 lapisan pada dinding arteri yaitu Tunika Intima, Tunika Media dan Tunika Adventisia.Lamina intima lebih tebal dibandingkan dengan lapisan intima di arteri sedang. Lamina elastika interna meskipun ada tidak terlihat jelas karena serupa dengan lamina-lamina elastika di lapisan media.3Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang berlubang-lubang dan tersusun melingkar, yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya usia (pada neonates berjumlah 40, pada orang dewasa berjumlah 70). Diantara lamina-lamina elastis terdapat sel-sel otot polos, serat retikulin, proteoglikan, dan glikoprotein. Tunika adventisia relatif kurang berkembang. Lamina elastis membantu fungsi penting yaitu agar influx darah lebih merata.3Arteri besar mempunyai fungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan sistole jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus atau tidak terhentak-hentak, disebut conducting arteries. Contoh arteri inominata, subclavia, arteri carotis communis, arteri iliaka.3Arteri terbesar disebut aorta. Aorta berasal dari ventrikel kiri jantung, pangkal aorta: aorta asenden ke arcus aorta lalu ke aorta desendens (aorta torakalis di rongga dada danaorta abdominalis di rongga perut) lalu berakhir sebagai a. iliaca komunis sinistradan dextra di rongga panggul.Arkus aorta mempunyai 3 cabang utama: Anonima ( bercabang: a. karotis komunis dextra dan a. subclavia dextra) Carotis Comunis sinistra Subclavia sinistraSetiap a. carotis komunis bercabang menjadi a. carotis eksterna (menuju ke leher,wajah, mulut dan rahang) dan a. carotis interna (ke otak).2Arteri sedang / muskular (arteria myotypica)Arteri sedang ini merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri. Mencakup arteri branchial, arteri femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan cabang-cabangnya. Ukuran cabangnya sampai sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang elastin dan lebih banyak otot polosnya. Arteri ini dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan mengontraksi atau merelaksasikan sel-sel otot polos tunika media. Diameternya 0,5 mm 1cm, rata-rata 0,4 mm, tebal dinding 1 mm. Tunika elastika interna dan eksterna tampak jelas, terutama tunika elastika interna karena lapisan ini merupakan komponen terluar dari tunika interna.3Tunica intimanya lebih tipis daripada arteri besar namun sama susunannya. Umumnya dikatakan endotel menempel langsung pada membrana elastica interna. Pada percabangan arteri coronaria terdapat penebalan tunica intima yang disebut musculo elastic cushion. Dalam tunica intima terdapat monosit yang dapat berubah menjadi fibroblas atau makrofag.Tunica media membrana elastica interna tampak berkelok - kelok karena kontraksinya otot - otot polos di tunica media sebelum pembuatan sediaan. Terdiri atas lapisan otot polos yang tersusun konsentris. Tunika media dapat terdiri atas lapisan - lapisan sel otot polos sampai 40 lapisan. Sel-sel ini berbaur dengan lamina - lamina elastis (tergantung ukuran pembuluh) maupun serat-serat retikulin dan proteoglikan, yang dihasilkan serabut otot polos dalam jumlah yang bervariasi. Lamina elastika eksterna, yaitu komponen terakhir dari tunika media, hanya terdapat pada arteri muskular yang lebih besar.Di sebelah luar terdapat membrana elastica eksterna yang lebih tipis dari membrana elastica interna. Tunika Adventisia terdiri atas jaringan ikat kira-kira tebalnya sama dengan tebal tunika medianya. Kandungan kolagen yang lebih tinggi dngan fibroblas. Serat elastik terkonsentrasi di lamina elastika eksterna. Arteri sedang mempunyai fungsi untuk membagi darah ke organ yang membutuhkannya (distributing arteries). Contoh pada arteri brakhialis, arteri ulnaris, dan arteri femoralis. Tunica adventitia Terkadang lebih tebal dari tunica media dan mengandung fibroblas, berkas-berkas kolagen yang tersusun memanjang.

Arteri kecil / arteriolArteri kecil atau arteriol merupakan segmen sirkulasi yang secara fisiologis penting karena merupakan unsur utama tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah. Mempunyai diameter antara 200 mm sampai 40 mm.Merupakan sebuah arteri yang umumnya mempunyai diameter kurang dari 0,5 mm dan memiliki lumen yang relatif sempit. Rata-rata mempunyai tebal 20 m. Lapisan subendotel tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat lamina elastika interna, dan tunika media umumnya terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos yang melingkar, tidak ada lamina elastika eksterna. Di atas arteriol terdapat arteri kecil dengan tunika media yang lebih berkembang, dan lumennya lebih besar daripada lumen arteriol. Arteri kecil mempunyai sampai 8 lapis otot polos pada tunika media. Pada arteriol dan arteri kecil, tunika adventisianya sangat tipis.Arteriol atau arteri kecil merupakan kunci yang mengontrol jumlah aliran darah. Arteriol mempunyai fungsi mendistribusikan darah ke jaringan organ-organ dalam dan mengontrol aliran darah ke dalam kapiler.Tunica intima terdiri atas endotel utuh yang menempel langsung pada membrana elastica interna dan lapis subendotel ysng sangat tipis terdiri atas serat retikuler dan elastin.Tunica media terdiri atas susunan sel-sel otot polos yang konsentris. Pada arteriol yang besar kadang-kadang terdapat membrana elastica eksterna tipis.Tunica adventitia merupakan lapisan yang sangat tipis. Tersusun dari serat kolagen dan sedikit fibroblas. Pada pembuluh daerah peralihan antara arteriol dan kapiler disebut metarteriol, otot polos tidak membentuk lapis utuh, namun sel-sel otot polos, yang melingkari tabung endotel seluruhnya, terpisah satu dari lainnya.

Gambar 1. Dari kiri - kanan. Arteri besar, arteri sedang dan arteri kecil( sumber: www.google.com )

VenaSetelah melalui anyaman kapiler, darah akan dikembalikan menuju jantung melalui vena. Vena merupakan suatu pembuluh darah yang membawa darah dengan tekanan rendah kembali jantung. Vena lebih banyak dari arteri dan lumennya lebih besar, maka sistem vena berkapasitas jauh lebih besar dari sistem arteri dinding vena jauh lebih tipis, lebih lemas, dan tidak seelastis arteri. Jadi pada sediaan histolodik, vena biasanya kolpas dan memiliki lumen mirip celah . Beberapa vena mempunyai katup untuk mencegah aliran darah balik. Vena di bedakan menjadi tiga kategori yaitu vena kecil, vena sedang, dan vena besarSemakin mendekati jantung, pembuluhnya akan berubah semakin membesar. Karena vena lebih banyak dari arteri dan lumennya lebih besar, maka sistem vena berkapasitas jauh lebih besar dari sistem arteri. Darah di dalam vena bertekanan sepersepuluh dari tekanan arteri dan karena itu harusmenampung volume darah lebih besar daripada sistem arteri. Diameter lumen vena umumnya lebih besar daripada arteri, tetapi dindingnya jauh lebih tipis yang terutama disebabkan oleh berkurangnya unsur otot dan elastinnya. Vena kurang elastis dari pada arteri yang didampinginya sehingga pada sediaan selalu terdapat kolaps atau memipih mirip celah. Pembuluh vena digolongkan atas tiga golongan:a. Venulab. Vena kecil dan sedangc. Vena besar

Gambar 2. Dari kiri - kanan. Venula, vena kecil, vena besar.( sumber: www.google.com )

Kapiler kapiler menyatu untuk membentuk pembuluh darah yang lebih besar yaitu venula, venula biasanya menyertai arteriol. Darah vena mula mula mengalir ke dalam venula postcapillaris kemudian ke dalam vena yang semakin besar.Banyak vena kecil dan vena sedang terutama pada ekstremitas bawah dilengkapi dengan katup yang mencegah aliran balik ke perifer. Katup ini berupa lipatan berbentuk bulan sabit atau kantung akibat lipatan tunika intima setempat. Mereka biasanya terdapat berpasangan menonjol ke dalam lumen dengan tepi bebasnya menghadap ke arah jantung. Kedua permukaannya dilapisi endotel dan pada sisi yang menghadap aliran darah jaringan ikat subendotel mengandung jalinan serat elastin.Karena rendahnya tekanan darah di vena, aliran darah ke jantung di vena berjalan lambat dan bahkan dapat mengalir balik. Adanya katup di vena membantu aliran darah vena dengan mencegah aliran balik darah. Ketika darah mengalir menuju jantung, tekanan di vena mendorong katup terbuka. Ketika darah mulai mengalir balik, daun katup menutup lumen dan mencegah aliran balik darah. Darah vena di antara katup di ektermitas mengalir ke arah jantung akibat kontraksi otot yang mengelilingi vena. Katup tidak terdapat pada vena di SSP, vena kava inferior dan superior dan vena visera.Dinding vena seperti dinding arteri, juga terdiri dari 3 lapisan atau tunika. Namun lapisan otot ototnya jauh lebih tipis. Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan stratum subendotheliale. Di vena besar, tunika media tipis dan otot polosnya bercampur dengan serat jaringan ikat. Di vena besar, tunika adventisia adalah lapisan paling tebal dan paling berkembang di antara ketiga tunika. Berkas longitudinal serat otot polos sering ditemukan di lapisan jaringan ikat ini.

Vena besarGolongan vena ini adalah : v. Cava inferior, v. Linealis, v. Portae, v. Messentrica superior, v. Iliaca externa, v. Renalis, dan v. Azygos.Tunica Intima pada sebelah dalamnya dilapisi oleh sel-sel endotel seperti pembuluh darah lainnya. Dalam tunica intima terdapat jaringan pengikat dengan serabut - serabut elastis. Di bagian luar serabut - serabut elastis tersebut membentuk anyaman. Tunika intima vena besar berkembang baik, tunika intima sama seperti vena sedang yang umumnya memiliki lapisan subendotel.Pada tunika media perkembangannya kurang sempurna, biasanya sangat tipis kadang tidak ada. Bila ada, struktur histologis mirip dengan vena sedang terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang.. Tunika medianya lebih tipis, dengan beberapa lapisan sel otot polos dan sejumlah jaringan ikat. Tunika adventisia beberapa kali lebih tebal daripada tunika medianya. Terdiri atas jaringan ikat dengan serat kolagen tersusun longitudinal. Terdapat berkas otot polos yang sangat mencolok dan tersusun longitudinal.Tunica adventitiaMerupakan jaring an utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali lipat dari tunica medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang memanjang dengan anyaman serabut elastis. Selain itu juga mengandung jaringan pengikat dengan serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang.1

Vena sedangPada umumnya vena ini berukuran 2 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya : v. Subcutanea, v. Visceralis, dan sebagainya.Tunica intima Sangat tipis, kalau ada strukturnya sama dengan vena besar terdiri atas endotel, lamina basalnya dan sel-sel retikuler terkait. Kadang-kadang diluarnya terdapat anyaman serat elastin dengan kepadatan sedang, namun tidak jelas ada elastika interna. Dengan tunica media dibatasi oleh anyaman serabut elastis.Tunica media Lebih tipis dibandingkan arteri yang didampinginya. Terdiri atas serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang dan beberapa fibroblas.Tunica adventitia Lebih tebal dari tunica medianya dan merupakan jaringan pengikat longgar dengan berkas-berkas serabut kolagen dan anyaman serabut elastis. Kadang terdapat serabut otot polos yang longitudinal pada perbatasan dengan tunica medianya.

Venula dan Vena kecilKapiler berlanjut menjadi pasca kapiler berukuran sedikit lebih besar. Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15 20 mikron yang disebut venula. Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh anyaman serabut retikuler dan fibroblas. Venula juga berperan dalam pertukaran zat tetapi tidak semua pertukaran antara darah dan jaringan berlangsung di kapiler. Venul pasca kapiler juga ikut serat dalam fungsi ini. Sesungguhnya dinding mereka bahkan lebih permiabel.Pada venul berdiameter 50 m, selsel otot polos melingkarnya tersusun agak terpisah, namun celah pemisah ini makin kecil dengan membesarnya pembuluh itu. Pada venul yang lebih besar dan vena kecil, otot polos ini membentuk lapis yang dapat di katakan utuh, namun sel-selnya berbentuk kurang teratur d terpisah lebih jauh dari pada arteriol.

KapilerKapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan. Pembuluh darah kapiler berasal dari bahasa Latin capillaris.Kapiler darah berdiameter sekitar 9-12 m yang cukup besar untuk di lalui unsur sel darah dengan leluasa. Pada organ dalam keadaan ini berfungsi minimal, banyak di antara kapilernya menyempit sehingga sedikit atau tidak ada darah yang melaluinya. Normalnya hanya 25 % dari dasar kapiler total tubuh yang terbuka, namun oleh peningkatan akifitas fisiologik, pembuluh itu membuka dan aliran melaluinya pulih kembali untuk memenuhi kebutuhan pertukaran metabolit ang meningkat.1Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya difusi jaringan, kapiler bergabung membentuk venule dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.Dinding kapiler berupa epithel pipih selapis yang tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen , carbon dioksida bisa berdifusi serta air, zat zat terlarut berupa protein, glukosa dan lemak dapat mengalir melewatinya secara osmosis dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.Lumennya hanya dapat di lalui oleh satu ertitrosit saja. Pada potongan melintang kapiler kecil tampak lumenya di kelilingi oelh sel endotel, dan pada kapiler yang lebih besar dinding itu mungkin di bentuk oelh dua atau tiga sel. Sel endotel pada umumnya menonjol ke dalam lumen, dan sel perisitnya lebih menonjol ke luar lumen. Fungsi dari kapiler darah yaitu sebgai tempat pertukran zat di jaringan. Fungsi kapiler adalah penghubung arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat, absorbsi nutrisi pada usus, filtrasi pada ginjal dan absorbsi sekret kelenjar.Kapiler darah terdiri dari tiga jenis: Kapiler viseral / fenestrated capillary (berpori / bertingkap), biasanya terdapat di pankreas, usus kecil, kelenjar endokrin, ginjal. Kapiler tipe muskular / continous capillary ( kapiler sempurna / utuh ), biasanya terdapat pada otot, jaringan ikasaraf dan jaringan ikat. Sel endotelnya membentuk lapis utuh sekitar lumen kapiler Sinusoid, bentuknya bervariasi dan biasanya menyesuaikan diri dengan ruang di antara lembaran epitel dan korda dari organ yang di suplay. Bentuk bangunannya berbentuk rongga dan biasanya di gunakan untuk pembukuh darah berdinding tipis dengan lumen relatif besar di bandingkan dengan kapiler dan di lalui oleh darah dan cairan limf. Biasanya terdapat pada korteks adrenal, hepar, dan lien.

Katup VenaTidak hanya jantung yang mempunyai katub, vena juga mempunyai katub. Banyak vena berukuran sedang memiliki katup yang mencegah darah mengalir menjauhi jantung. Masing - masing dari dua lembaran katup semilunar yang berhadapan adalah lipatan tipis intima, yang bagian dalamnya diperkuat lapisan tipis kolagen dan jalinan serat elastin yang menyatu dengan serat elastin yang menyatu dengan yang di intima dinding pembunuh. Pada sisi yang mengarah ke pembuluh, sel - sel endotel memanjang melintang, sedangkan pada sisi lain, sumbu panjang sel adalah memanjang.Ruang antara katup dan pembuluh di sebut sinus katup. Tepat di atas lengkung perlekatan daun katup, dinding vena lebih tipis dan agak melebar. Tepian bebas katup mengarah ke arah aliran darah. Bila darah mengalir ke jantung, daun katup merapat ke dinding pembuluh, namun jika kontraksi otot sekitar menekan vena, tepian daun katup saling mendekat, mencegah aliran balik. Katup banyak terdapat dalam vena tungkai bawah yang memudahkan aliran vena dengan membantu mengatasi gaya berat pada kolom darah. Selain untuk mengatasi gaya berat sehingga darah tidak dapat mengalir kembali ke arah arteri, katup vena juag berfungsi sebagai pompa dan mencegah agar kekuatan kontraksi otot rangka tidak menimbulkan tekanan balik ke kapiler darah. Katup tidak terdapat pada vena kecil atau vena sangat sangat besar.Vasokontriksi vena dan kompresi vena eksternal mendoron darah ke jantung. Darah hanya dapat terdorong maju karena vena-vena besar dilengkapi oleh katup-katup satu arah yang berjarak 2-4 cm satu sama lain. Katup ini memungkinkan darah mengalir maju menuju jantung tetapi menghambatnya balik ke jaringan.Katup-katup vena ini juga berfungsi untuk melawan efek gravitasi pada posisi tegak dengan membantu meminimalkan aliran balik darah yang cenderung terjadi ketika seseorang berdiri dan secara temporer menunjang bagian bagian dari kolom darah ketika otot rangka melemas.Bila tidak ada katup dalam vena, efek tekanan hidrostatik akan menyebabkan tekanan vena di kaki selalu sebesar kira-kira +90mmHg pada seorang dewasa yang berdiri. Akan tetapi, setiap kali seseorang menggerakan tungki ia menegangkan ototnya dan menekan vena dibagian otot atau sekitarnya, dan ini memeras darah keluar dari vena. Katup vena, diatur sedemikan rupa agar hanya mengalir ke jantung.Katup-katup pada system vena seringkali menjadi tidak mampu berfungsi atau kadang-kadang malah rusak.Hal ini terutama terjadi bila vena teregang terlalu berlebihan akibat tekanan vena yang tinggi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, seperti yang terjadi pada seseorang yang berdiri terlalu lama. Peregangan vena akan meningkatkan luas penampang, tetapi tidak meningkatkan ukuran daun katup. Karena itu, daun katup tidak lagi menutup rapat. Bila ini terjadi, tekanan vena di tungkai akan terus meningkat akibat kegagalan pompa vena. Hal ini selanjutnya, akan meningkatkan ukuran vena dan akhirnya merusak keseluruhan fungsi katup.

Aliran DarahSistem sirkulasi darah pada manusia sangatlah penting. Aliran darah pada tubuh pasti memiliki jalur sendiri. Jantung mendapatkan perdarahan dari a. cornaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae. A. coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun hampir vertical di dalam sulcus atrioventriculare dextra, dan pada pinggir inferior jantung pembuluh ini melanjut ke posterior sepanjang sulcus atrioventricularis untuk beranastomosis dengan a. coronaria sinistra di dalam sulcus interventricularis posterior. Sedangkan a. coronaria sinistra, yang biasanya lebih besar dibandingkan dengan a. coronaria dextra, mendarahi sebagian besar jantung. Arteri ini berasal dari posterior kiri sinus aortae aorta ascendens dan kemudian berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan juga auricula sinistra. Lalu pembuluh ini berjalan pada sulcus atrioventricularis dan kemudian bercabang dua menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus.4Secara sederhana, aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik tertentu di sirkulasi dalam satuan waktu tertentu. Biasanya aliran darah dinyatakan dalam mililiter atau liter per menit. Aliran darah total pada sirkulasi orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah sekitar 5000 ml/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena ini merupakan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam satuan waktu tertentu.Bila darah mengalir dengan kecepatan tetap melalui pembuluh darah yng panjang dan licin, darah mengalir dalam aliran streamline, dengan setiap lapisan darah tetap berjarak sama dari dinding. Demikian pula, bagian sentral dari darah berada di bagian tengah pembuluh. Tipe aliran ini disebut aliran laminar. Aliran laminar berlawanan dengan aliran turbulen, dimana darah mengalir ke semua arah dalam pembuluh dan secara kontinyu bercampur didalam pembuluh. Bila timbul aliran laminar, kecepatan aliran ditengah pembuluh jauh lebih besar daripada yang kearah dinding luar. Ketika kecepatan aliran darah menjadi terlalu besar, sewaktu melewati obstruksi di pembuluh, sewaktu aliran berbelok tajam, atau sewaktu mengalir melalui permukaan kasar, aliran dapat menjadi aliran turbulen. Aliran turbulen berarti bahwa darah mengalir melintang di pembuluh maupun sepanjang pembuluh, biasanya membentuk pusaran dalam darah yang disebut aliran eddy. Bila terdapat aliran eddy, darah mengalir dengan tahanan yang jauh lebih besar daripada bila mengalir laminar, karena aliran eddy menambah besar seluruh gesekan aliran dalam pembuluh.Aliran darah melalui pembuluh darah bergantung pada gradien tekanan dan resistensi vascular.Laju aliran darah melalui suatu pembuluh berbanding lurus dengan gradien tekanan dan berbanding terbalik dengan resistensi vascular.5Gradien tekanan adalah perbedaan tekanan antara awal dan akhir suatu pembuluh.Darah mengalir dari daerah dengan tekanan lebih tinggi kedaerah dengan tekanan lebih rendah mengikuti penurunan gradien tekanan. Kontraksi jantung menimbulkan tekanan pada darah, yaitu gaya dorong utama bagi aliran melalui suatu pembuluh. Karena gesekan (resistensi), tekanan turun sewaktu darah menyusuri panjang pembuluh.Karena itu, tekanan lebih tinggi diawal daripada di akhir pembuluh.Semakin besar gradien tekanan yang mendorong darah melalui suatu pembuluh, semakin besar pula laju alirannya.Faktor lain yang mempengaruhi laju aliran melalui suatu pembuluh ialah resistensi , yaitu ukuran tahanan atau oposisi terhadap aliran darah yang melalui suatu pembuluh, akibat gesekan antara cairan yang bergerak dan dinding vascular yang diam. Seiring dengan meningkatnya resisteni, darah menjadi semakin sulit melewati pembuluh sehingga laju aliran berkurang. Karena itu, jika pembuluh membentuk resistensi yang lebih besar, maka jantung harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat.Resistensi pada aliran darah sipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kekentalan (viskositas) darah, panjang pembuluh,dan jari-jari pembuluh. Semakin kental darah, maka resistensi akan semakin besar pula. Semakin luas permukaan pembuluh yang berkontak dengan darah, maka akan semakin besar resistensinya. Luas permukaan ditentukan oleh panjang pembuluh dan jari-jari pembuluh.Karena panjang pembuluh tidak berubah, maka hal ini bukan merupakan variable dalam control resistensi vascular.Karena itu, penentu utama dari resistensi vascular adalah jari-jari pembuluh. Cairan akan lebih mudah mengalir didalam pembuluh yang jari-jarinya besar, daripada yang kecil. Selain itu, perubahan kecil dalam jari-jari pembuluh menyebabkan perubahan nyata pada aliran karena resistensi berbanding terbalik dengan pangkat empat jari-jari.Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran melalui suatu pembuluh diintegrasikan dalam hukum Poiseuille.Laju aliran = Pr48LAnyaman pohon vascular terdiri dari arteri, arterio, kapiler, venula, dan vena.Sirkulasi sistemik dan pulmonal masing-masing terdiri dari system pembuluh yang tertutup.Pada sirkulasi sistemik, arteri yang membawa darah dari jantung ke organ, bercabang membentuk pembuluh pembuluh darah yang makin kecil dengan berbagai cabang menyalurkan darah ke berbagai tubuh.Ketika mencapai organ yang didarahinya, arteri kecil bercabang-cabang membentuk banyak arteriol.Arteriol kemudian bercabang-cabang didalam organ menjadi kapiler, pembuluh terkecil, tempat terjadinya pertukaran antara darah dengan sel disekitarnya.Kapiler - kapiler menyatu kembali membentuk venula kecil, yang lebih lanjut menyatu membentuk vena kecil yang keluar dari organ.Vena - vena kecil secara progresif menyatu untuk membentuk vena besar yang pada akhirnya mengalirkan isinya ke jantung.Arteriol, kapiler, dan venula secara kolektif disebut mikrosirkulasi, karena pembuluh-pembuluh ini hanya dapat dilihat melalui mikroskop.

Volume dan Tekanan pada JantungPertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sistem kapiler dapat diterangkan dengan teori difusi di mana molekul-molekul gas akan bergerak dari konsentrasi yang lebih besar ke konsentrasi yang lebih kecil sehingga konsentrasinya akan merata. Molekul-molekul tersebut akan saling bertumbukan.5Dalam pompa jantung, berlaku hukum starling yang menguraikan bahwa aliran fluida masuk dan keluar dari pembuluh darah kapiler. Gerakan zat cair melalui dinding kapiler merupakan hasil dari 2 jenis tekanan yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik. Tekanan hidrostatik memaksa zat cair dan oksigen keluar dari kapiler, sedangkan tekanan osmotik membawa zat cair dan karbondioksida masuk ke dalam kapiler. Volume darah yang dipompakan jantung umumnya sebesar 80cc dengan tekanan pada pulmonalis sebesar kurang lebih 25 mmHg dan tekanan pada sistemik sebesar kurang lebih 125 mmHg. Usaha yang dilakukan jantung merupakan hasil kali tekanan dengan volume.5Tegangan yang dialami pembuluh darah diakibatkan adanya tekanan. Besarnya tegangan ini bergantung pada tekanan dan diameter pembuluh darah. Prinsip Bernoulli dapat diterapkan dalam sistem sirkulasi ini. Prinsip ini didasarkan pada hukum kekekalan energi. Tekanan fluida merupakan bentuk dari energi potensial dan gerakan fluida merupakan bentuk dari energi kinetik. Kecepatan rata-rata darah meninggalkan jantung umumnya kurang lebih 30 cm/detik, maka energi kinetik untuk 1cc darah setara dengan berkurangnya energi potensial sebesar 450 erg atau tekanan darah sebesar 0,4 mmHg. Saat seseorang melakukan latihan fisik, maka kecepatan aliran darah akan meningkat yang mengakibatkan energi potensial jantung akan berkurang.5Kecepatan aliran darah dalam pembuluh darah sendiri tergantung pada tekanan, viskositas atau kekentalan darah, temperatur, oanjang dan diameter pembuluh darah. Temperatur semakin tinggi, maka viskositas darah sebaliknya akan semakin kecil, begitu sebaliknya semakin rendah temeratur maka viskositas darah akan semakin tinggi. Kecepatan aliran darah biasanya dihitung dengan menggunakan hukum Poisseuille.Pada umumnya, hampir di semua pembuluh darah terdapat aliran laminar. Akan tetapi, ketika darah mengalir cepat melewati katup-katup jantung atau ketika terjadi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, maka aliran darah yang tadinya laminar berubah menjadi aliran turbulen. Saat kecepatan aliran ditambah dengan mengurangi diameter pembuluh darah, maka akan dicapai kecepatan kritis dimana aliran laminer tadi berubah menjadi aliran turbulen. Buka dan tutup katup jantung berkontribusi terhadap suara jantung karena perubahan aliran darah ini akan menghasilkan vibrasi. Pada keadaan normal, frekuensi suara jantung berkisar antara 20-200 Hz dan unutk memperoleh informasi dari suara jantung dapat menggunakan stetoskop ataupun phonocardiography.5

HemostasisHemostasis berasal dari kata haima (darah) dan stasis (berhenti), merupakan prosesyang amat kompleks, berlangsung secara terus menerus dalam mencegeah kehilangandarah secara spontan, serta menghentikan pendarahan akibat kerusakan system pembuluhdarah. Setiap kerusakan endotel pembuluh darah merupakan rangsangan yang poten untukpembentukan bekuan darah. Proses yang terjadi secara local berfungsi untuk menutupkebocoran pembuluh darah, membatasi kehilangan darah yang berlebihan, dan memberikesempatan untuk perbaikan pembuluh darah. Bila pembuluh darah mengalami cedera atauruptur, hemostasis terjadi melalui beberapa cara : (1) konstriksi pembuluh darah, (2)pembentukan sumbat trombosit, (3) pembentukan bekuan darah dan (4) akhirnya terjadipertumbuhan jaringan fibrosa ke dalam bekuan darah untuk menutup lubang padapembuluh secara permanen.

Konstriksi Pembuluh DarahSegera setelah pembuluh darah terpotong atau ruptur, dinding pembuluh darah yangrusak itu sendiri menyebabkan otot polos dinding pembuluh berkontraksi; sehingga dengansegera aliran darah dari pembuluh yang ruptur akan berkurang. Kontraksi terjadi sebagaiakibat dari (1) spasme miogenik lokal, (2) faktor autakoid lokal yang berasal dari jaringanyang terkena trauma dan platelet darah, dan (3) berbagai refleks saraf. Refleks sarafdicetuskan oleh impuls saraf nyeri atau oleh impuls-impuls sensorik lain dari pembuluhdarah yang rusak atau dari jaringan yang berdekatan. Namun, vasokonstriksi yang lebih lagikemungkinan hasil dari kontraksi miogenik setempat pada pembuluh darah. Kontraksi initerjadi karena kerusakan pada dinding pembuluh darah. Untuk pembuluh darah yang kecil,platelet mengakibatkan sebagian besar vasokonstriksi dengan melepaskan sebuahsubstansi vasokonstriktor, tromboksan A2. Semakin berat kerusakan yang terjadi, semakin hebat spasmenya. Spasmepembuluh lokal ini dapat berlangsung beberapa menit bahkan beberapa jam, dan selama ituberlangsung proses pembentukan sumbat platelet dan pembekuan darah benar terbentuk dan distabilkan dengan fibrin. Selama beberapa jam, platelet kehilangantrombosit kehilangan integritas mereka, dan sumbatan muncul sebagai massa untai fibrin.Susunan ini terjadi tiap saat tiap hari dan melibatkan semua fase dari hemostasis, tapiplatelet adalah sentral dan semua fungsi dasar dari platelet ikut terlibat. Formasi fibrin terjadikarena platelet, disamping menempel pada subendothelium (adhesi) dan yang lain(agregasi), menyediakan permukaan untuk pembentukan factor koagulasi yang merupakanperan utama terhadap thrombin dan fibrin pada akhirnya. Jadi 4 fungsi utama platelet adalahadhesi, agregasi, sekresi, dan aktifitas proagulan

Pembentukan Sumbat PlateletBila luka pada pembuluh darah berukuran sangat kecil, setiap hari terbentuk banyak lubang yang sangat kecil di seluruh tubuh lubang itu biasanya ditutup oleh sumbat platelet,bukan oleh bekuan darah. Untuk memahami kejadian ini, penting untuk menguraikan dahulusifat-sifat dari platelet itu sendiri.

Mekanisme Sumbat TrombositTrombosit melakukan perbaikan terhadap pembuluh yang rusak didasarkan padabeberapa fungsi penting dari trombosit itu sendiri. Pada waktu trombosit bersinggungandengan permukaan pembuluh yang rusak, terutama dengan serabut kolagen di dindingpembuluh, sifat-sifat trombosit segera berubah secara drastis. Trombosit mulaimembengkak; bentuknya menjadi irregular dengan tonjolan-tonjolan yang mencuat daripermukaannya, protein kontraktilnya berkontraksi dengan kuat dan menyebabkan pelepasangranula yang mengandung berbagai faktor aktif, trombosit itu menjadi lengket sehinggamelekat pada kolagen dalam jaringan dan pada protein yang disebut faktor von Wildebrandyang bocor dari plasma menuju jaringan yang trauma; trombosit menyekresi sejumlah besarADP dan enzim-enzimnya membentuk tromboksan A2. ADP dan tromboksan kemudianmengaktifkan trombosit yang berdekatan dan karena sifat lengket dari trombosit tambahanini maka akan menyebabkannya melekat pada trombosit semula yang sudah aktif.Dengan demikian, pada setiap lokasi dinding pembuluh darah yang luka, dinding pembuluhyang rusak menimbulkan suatu siklus aktivasi trombosit yang jumlahnya terus meningkatyang menyebabkannya menarik lebih banyak lagi trombosit tambahan, sehinggamembentuk sumbat trombosit. Sumbat ini pada mulanya longgar, namun biasanya berhasilmenghalangi hilangnya darah bila luka di pembuluh ukurannya kecil. Setelah itu, selama proses pembekuan darah selanjutnya, benang-benang fibrin terbentuk. Benang fibrin inimelekat erat pada trombosit, sehingga terbentuklah sumbat yang kuat.

Pentingnya Mekanisme Trombosit untuk Penutupan LukaMekanisme sumbat trombosit sangat penting untuk menutup ruptur-ruptur kecil padapembuluh darah yang sangat kecil, yang terjadi ribuan kali setiap hari. Berbagai lubang kecilpada sel endotel itu sendiri seringkali ditutupi oleh trombosit yang sebenarnya bergabungdengan sel endotel untuk membentuk membran sel endotel tambahan. Orang yangmempunyai trombosit darah sedikit sekali, setiap hari mengalami ribuan perdarahan kecil dibawah kulit dan di seluruh jaringan bagian dalam; Pada orang normal hal ini tidak terjadi

Mekanisme Pembekuan DarahTeori DasarLebih dari 50 macam zat penting yang menyebabkan atau mempengaruhipembekuan darah telah ditemukan dalam darah dan jaringan. Beberapa diantaranyamempermudah terjadinya pembekuan, disebut prokoagulan dan yang lain menghambatpembekuan, disebut antikoagulan. Apakah pembekuan akan terjadi atau tidak bergantungpada keseimbangan antar kedua golongan zat ini. Pada aliran darah, dalam keadaannormal, antikoagulan lebih dominan sehingga darah tidak membeku saat bersirkulasi didalam pembuluh darah. Tetapi bila pembuluh darah mengalami ruptur, prokoagulan daridaerah yang rusak menjadi teraktivasi dan melebihi aktivitas antikoagulan, dan bekuan pun terbentuk

Perubahan Protrombin Menjadi TrombinPertama, aktivator protrombin terbentuk sebagai akibat rupturnya pembuluh darahatau sebagai akibat kerusakan pada zat-zat khusus dalam darah. Kedua, activator protrombin, dengan adanya ion Ca2+ dalam jumlah yang mencukupi akan menyebabkanperubahan protrombin menjadi trombin. Ketiga, trombin menyebabkan polimerisasi molekul-molekul fibrinogen menjadi benang-benang fibrin dalam waktu 10 sampai 15 detikberikutnya. Jadi, faktor yang membatasi kecepatan pembekuan darah biasanya adalahpembentukan aktivator protrombin dan bukan reaksi-reaksi berikutnya, karena langkah akhirbiasanya terjadi sangat cepat untuk mebentuk bekuan itu sendiri.Trombosit juga berperan penting dalam mengubah protrombin menjadi trombin,karena banyak protrombin mula-mula melekat pada reseptor protrombin pada trombosityang telah berikatan dengan jaringan yang rusak

Awal Proses Pembekuan : Pembentukan Aktivator ProtrombinMekanisme ini dimulai bila (1) terjadi trauma pada dinding pembuluh darah dan jaringan berdekatan, (2) trauma pada darah, (3) atau kontaknya darah dengan sel endotelyang rusak atau dengan kolagen dan unsur-unsur jaringan lainnya di luar pembuluh darah.Pada setiap kejadian tersebut, mekanisme ini akan menyebabkan pembentukan aktivatorprotrombin yang selanjutnya mengubah protrombin menjadi trombin dan menimbulkanseluruh langkah berikutnya.Aktivator protrombin biasanya dapat dibentuk melalui dua cara, walaupun, padakenyataannya, kedua cara ini saling berinteraksi secara konstan satu sama lain: (1)melalui jalur ekstrinsik yang dimulai dengan terjadinya trauma pada dinding pembuluh darah dan jaringan sekitarnya dan (2) melalui jalur intrinsik yang berawal di dalam darah sendiri.Pada kedua jalur itu, ekstrinsik maupun intrinsik, berbagai protein plasma yangberbeda yang disebut faktor-faktor pembekuan darah memegang peran yang utama.Sebagian besar faktor ini masih dalam bentuk enzim proteolitik yang inaktif. Bila berubahmenjadi aktif, kerja enzimatiknya akan menimbulkan proses pembekuan berupa reaksi-reaksi yang beruntun dan bertingkat.Sebagian besar faktor pembekuan ditandai dengan angka romawi. Untuk menyatakan bentuk faktor yang telah teraktivasi, huruf a ditambahkan setelah angka Romawi, contohnya faktor VIIIa menunjukkan faktor VIII dalam keadaan teraktivasi.

Jalur Ekstrinsik sebagai Awal PembekuanMekanisme ekstrinsik sebagai awal pembentukan aktivasi protrombin dimulai dengandinding pembuluh darah atau jaringan ekstravaskular yang rusak yang kontak dengandarah. Kejadian ini menimbulkan langkah-langkah berikutnya:1. Pelepasan faktor jaringan. Jaringan yang luka melepaskan beberapa faktor yangdisebut faktor jaringan atau tromboplastin jaringan. Faktor ini terutama terdiri darifosfolipid dari membran jaringan ditambah kompleks lipoprotein yang terutamaberfungsi sebagai enzim proteolitik.2. Aktivasi Faktor X Peranan faktor VII dan faktor jaringan. Kompleks lipoprotein darifaktor jaringan selanjutnya bergabung dengan faktor VII dan bersamaan denganhadirnya ion kalsium, faktor ini bekerja sebagai enzim terhadap faktor X untukmembentuk faktor X yang teraktivasi (Xa)3. Efek dari faktor X yang teraktivasi (Xa) dalam membentuk aktivator protrombin peranan faktor V. Faktor X yang teraktivasi segera berikatan dengan fosfolipid jaringan yang merupakan bagian dari faktor jaringan, atau dengan fosfolipid tambahan yang dilepaskan dari trombosit, juga dengan faktor V, untuk membentuk suatu senyawa yang disebut aktivator protrombin. Dalam beberapa detik, dengana danya ion kalsium, senyawa itu memecah protrombin menjadi trombin, dan berlangsunglah proses pembekuan seperti yang telah dijelaskan di atas. Pada tahap permulaan, faktor V yang terdapat dalam kompleks aktivator protrombin bersifatinaktif, tetapi sekali proses pembekuan ini dimulai dan trombin mulai terbentuk, kerjaproteolitik dari trombin akan mengaktifkan faktor V. Faktor ini kemudian akan menjadiakselerator tambahan yang kuat dalam pengaktifan protrombin. Jadi, dalam kompleks aktivator protrombin akhir, faktor X yang teraktivasilah yang merupakanprotease sesungguhnya yang menyebabkan pemecahan protrombin untukmembentuk trombin. Faktor V yang teraktivasi sangat mempercepat kerja proteaseini, sedangkan fosfolipid trombosit bekerja sebagai alat pengangkut yangmempercepat proses tersebut. Perhatikan terutama umpan balik positif dari trombin,yang bekerja melalui faktor V, untuk mempercepat proses seluruhnya.

Jalur Intrinsik sebagai Awal PembekuanMekanisme kedua untuk awal pembentukan aktivator protrombin dan dengan demikian jugamerupakan awal dari proses pembekuan, dimulai dengan terjadinya trauma terhadap darahitu sendiri atau darah berkontak dengan kolagen pada dinding pembuluh darah yang rusak.Kemudian proses berlangsung kaskade.1. (1) Pengaktifan faktor XII dan (2) pelepasan fosfolipid trombosit oleh darah yangterkena trauma. Trauma terhadap darah atau berkontaknya darah dengan kolagendinding pembuluh darah akan mengubah dua faktor pembekuan penting dalamdarah. Faktor XII dan trombosit. Bila faktor XII terganggu, misalnya karena berkontakdengan kolagen atau dengan permukaan yang basah seperti gelas, ia akan berubahmenjadi bentuk molekul baru yaitu sebagai enzim proteolitik yang disebut faktor XIIyang teraktivasi. Pada saat yang bersamaan, trauma terhadap darah juga akanmerusak trombosit akibat bersentuhan dengan kolagen atau dengan permukaanbasah (atau rusak karena cara lain), dan ini akan melepaskan berbagai fosfolipidtrombosit yang mengandung lipoprotein, yang disebut faktor 3 trombosit, yang jugamemegang peranan dalam proses pembekuan selanjutnya.2. Pengaktifan Faktor XI. Faktor XII yang teraktivasi bekerja secara enzimatik terhadapfaktor XI dan juga mengaktifkannya. Ini merupakan langkah kedua dalam jalurintrinsik. Reaksi ini juga memerlukan kininogen HMW (berat molekul tinggi) dandipercepat oleh prekalikrein.3. Pengaktifan Faktor IX oleh faktor XI yang teraktivasi. Faktor XI yang teraktivasibekerja secara enzimatik terhadap faktor IX dan mengaktifkannya.4. Pengaktifan Faktor Xperanan faktor VIII. Faktor IX yang teraktivasi, yang bekerjasama dengan faktor VIII teraktivasi dan dengan fosfolipid trombosit dan faktor 3 daritrombosit yang rusak, mengaktifkan faktor X. Jelaslah bahwa bila faktor VIII atautrombosit kurang persediaannya, langkah ini akan terhambat. Faktor VIII adalahfaktor yang tidak dimiliki oleh pasien hemofilia klasik dan karena alasan itu disebutfaktor antihemofilia. Trombosit adalah faktor pembekuan yang tidak didapati padapenyakit perdarahan yang disebut trombositopenia.5. Kerja faktor X teraktivasi dalam pembentukan aktivator protrombinperanan faktorV. Langkah dalam jalur intrinsik ini pada prinsipnya sama dengan langkah terakhirdalam jalur ekstrinsik. Artinya, faktor X yang teraktivasi bergabung dengan faktor Vdan trombosit atau fosfolipid jaringan untuk membentuk suatu kompleks yang disebutaktivator protrombin. Aktivator protrombin dalam beberapa detik mengawalipemecahan protrombin menjadi trombin dan dengan demikian proses pembekuanselanjutnya dapat berlangsung seperti yang telah diuraikan.

DAFTAR PUSTAKA1. Sudoyo, dkk. Buku Ajar Penyakit Dalam Dalam FKUIG. Daniel Boon An Overview of Hemostasis Jakarta: EGC; 2007.p.113-202. Toxicol Pathol 1993 21: 170Kumar & Clark. Clinical Medicine.2005.USA:Elsevier

Penutup

KesimpulanSistem pernapasan pada manusia berkaitan erat dengan struktur pernapasan yang berjalan dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, sampai kepada alveous, yakni tempat pertukaran gas atau difusi gas. Proses pernapasan bergantung pada proses inspirasi dan ekspirasi paru-paru serta proses difusi sampai kepada penyerahan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan ke jaringan itu sendiri.Mekanisme pernapasan dan struktur pernapasan turut mempengaruhi sistem pernapasan. Apabila terjadi gangguan dalam mekanisme pernapasan ataupun kelainan pada struktur pernapasan dapat menyebabkan gangguan pula pada sistem pernapasan. Seperti sesak napas dan berbagai gangguan pernapasan lainnya. Batuk dan sesak napas yang diderita oleh laki-laki pada skenario disebabkan oleh gangguan pernapasan baik dalam mekanisme pernapasan maupun strukturnya.Pada skenario didapatkan bahwa seseorang laki - laki sesak karena faktor ketinggian yang diakibatkan tekanan atmosfer.

Daftar Pustaka

1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Ed 12. Jakarta: EGC; 2002. h.329-56.2. Eroschenko VP. Atlas histologi difore. Ed 11. Jakarta: EGC; 2010. h.179-97.3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar; teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2007.4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006. h. 83-4, 99-118.5. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed.2. Jakarta: EGC;2001.h.256-83.22