10
Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelenjar paratiroid adalah salah satu hormon yang penting dalam kelngsungan hidup manusia.kelenjar ini terletak di dalam leher.kelenjar ini  berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan  parahormon dan para tiroksin.masing-masing melekat pada ba gian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon y ang b erfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Beberapa masalah yang ditimbulkan karena abnormalitas hormon  paratiroid adalah hiperparatiroidisme, hipoparatiroidisme. Hipoprtiroidisme terjadi karena kekurangan kalsium di dalam satu darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadan yang disebut tetani dengan gejala khas kejang khususnyavpada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus. Gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium. Hiperparatiroidisme.biasanya ada sangkut pautnya dengan (tumor) kelenjar.keseimbangan distribusi kalsium terganggu,kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah.akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian keropos yang disebut osteomeilitis fibrosis sistika karena terbentuk kristal pada tulang.kalsium diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana morfologi kelenjar paratiroid? 1.2.2 Apa efek fisiologis dari hormon paratiroid? 1.2.3 Bagaimana sintesis dan pengendalian sekresi hormon paratiroid? 1.2.4 Apa saja fungsi hormon paratiroid? 1.2.5 Bagaimana peran kalsium terhadap hormon paratiroid? 1.2.6 Bagaimana regulasi metabolisme kalsium?

Paratiroid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kelenjar paratiroid

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKelenjar paratiroid adalah salah satu hormon yang penting dalam kelngsungan hidup manusia.kelenjar ini terletak di dalam leher.kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan parahormon dan para tiroksin.masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Beberapa masalah yang ditimbulkan karena abnormalitas hormon paratiroid adalah hiperparatiroidisme, hipoparatiroidisme. Hipoprtiroidisme terjadi karena kekurangan kalsium di dalam satu darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadan yang disebut tetani dengan gejala khas kejang khususnyavpada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus. Gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.Hiperparatiroidisme.biasanya ada sangkut pautnya dengan (tumor) kelenjar.keseimbangan distribusi kalsium terganggu,kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah.akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian keropos yang disebut osteomeilitis fibrosis sistika karena terbentuk kristal pada tulang.kalsium diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana morfologi kelenjar paratiroid?1.2.2 Apa efek fisiologis dari hormon paratiroid?1.2.3 Bagaimana sintesis dan pengendalian sekresi hormon paratiroid? 1.2.4 Apa saja fungsi hormon paratiroid?1.2.5 Bagaimana peran kalsium terhadap hormon paratiroid?1.2.6 Bagaimana regulasi metabolisme kalsium?1.2.7 Bagaimana kerja fisiologis hormon paratiroid?1.2.8 Bagaimana patofisiologi hormon paratiroid?

1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui morfologi kelenjar paratiroid.1.3.2 Untuk mengetahui efek fisiologis kelenjar paratiroid.1.3.3 Untuk mengetahui sintesis dan pengendalian sekresi hormon paratiroid.1.3.4 Untuk mengetahui fungsi hormon paratiroid.1.3.5 Untuk mengetahui peran kalsium terhadap hormon paratiroid.1.3.6 Untuk mengetahui regulasi metabolisme kalsium.1.3.7 Untuk mengetahui kerja fisiologis hormon paratiroid.1.3.8 Untuk mengetahui patofisiologi hormon paratiroid.

1.4 Manfaat1.4.1 Mahasiswa mengetahui morfologi kelenjar paratiroid.1.4.2 Mahasiswa mengetahui efek fisiologis kelenjar paratiroid.1.4.3 Mahasiswa mampu menjelaskan sistesis dan pengendalian sekresi hormon paratiroid.1.4.4 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi hormon paratiroid.1.4.5 Mahasisw mampu menjelaskan peran kalsium terhadap hormon paratiroid.1.4.6 Mahasiswa mmpu menjelaskan regulasi metabolisme kalsium.1.4.7 Mahasiswa mampu mengetahui kerja fisiologis hormon paratiroid.1.4.8 Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi hormon paratiroid.

Page | 10

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Morfologi Kelenjar Paratiroida. Kelenjar paratiroid dalah empat organ kecil, masing-masing berukuran sebesar biji apel, terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan pisahkan dari kelenjar tiroid oleh kapsul-kapsul jaringan ikat.b. Dari sisi histologi, ada dua jenis sel salam kelenjar paratiroid: sel utama, yang mensekresi hormon pratiroid (PTH), dan sel oksifilik, yng merupakan tahap perkembngan sel chief.

2.2 Efek Fisiologis Hormon Paratiroid1. PTH mengendalikan keseimbangan kalsium dan fotsat dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium dan penukaran kadar fosfat darah.a. Ion kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, kogulasi darah, konsentrasi otot, permeabilitas membran sel, dan kemampuan eksibilitas neuromuskular yang normal.b. Ion fosfat sangat penting untuk metabolisme selular, sistem buffer asam basa tubuh, juga sebagai kompponen nukleotida dan membran sel.2. PTH peningkatan kadar kalsium darah melalui tiga mekanisme a. PTH menstimulsi aktivitas osteoklas (sel penghancur tulang), sehingga menyebabkan pengeluaran kalsium dari tulang ke cairan ekstrseluler.b. PTH secra tidak langsung meningkatkan absorbsi kalsium intistinal dan mengurangi kehilangan kalsium dalam feses. Hormon ini berfungsi untuk mengaktivasi vitamin D yang dipeelukan untuk mengabsorbi kalsium dari makanan. c. PTH menstimulsi reabsorbsi kalsium dari tubulus ginjal untuk menganti fosfor, sehingga menurunkan kehilangan ion kalsium dalam urin dan meningkatkan kadar kalsium darah

2.3 Fungsi Kelenjar Paratiroid a. Mengatur metabolisme forsfor.b. Memelihra konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma.c. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjald. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinee. Jika kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam daarahf. Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membran sel.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sintesis dan Pengendalian Sekresi Hormon Paratiroid Gen PTH terletak di lengan pendek kromosom 11. PTH matur merupakan polipeptida yang terdiri dari 84 asam amino, merupakan hasil pembelahan dari pro-PTH yang terdiri dari 90 asam amino, yang merupakan hasil pembelahan dari prepro-PTH yang terdir dari 115 asam amino . pembelahan pro-PTH menjadi PTH terjadi sekitar 15 menit setelah pro PTH sampai di apparatus golgi. Pro-PTH ini dikemas dengan fesikel dan dilepaskan melalui eksositosis.Sekresi PTH dikontrol oleh kalsium plasma sehingga terdapat hubungan terbalik antar kalsium plasma dan PTH. Sel chief paratiroid memiliki situs yang mengenali kalsium dan second messenger nya adalah cAMP. PTH mengalami pembelahan di sirkulasi, hati, ginjal dan salah satu fragmennya dalam sirkulasi (1 34) tetap aktif secar biologis.Terjadi melalui sistem pengendalian umpan balik dengan konsentrasi ion kalsium dalam darah. 1. Penurunan kadar kalsium darah menyebabkaan peningkatan sekresi PTH. Saat kadar kalsium darah meningkat, sekresi PTH menurun. 2. Kalsitonin (tirokalsitonin), diproduksi oleh sel prafolikular kelenjar tiroid, berantagonis lngsung dengan PTH dn menurunkan kadar kalsium darah.a. Kalsitonik akan dilepas oleh kelenjar tiroid jika kadar kalsium darah sangat tinggi.b. Kalsitonin menghambat efek PTH terhadap reabsorbsi kalsium dari tulang dan menstimulasi aaktivitas osteoblas, sehingga mengkibatkan ambilan kalsium oleh tulang.

3.2 Peran Kalsium Terhadap Hormon ParatiroidKalsium bersifat esesnsiaal untuk : pertumbuhan tulang, pembekuan darah, mempertahankaan potensial transmembraan, replikasi sel, koupling stimulus kontraksi stimulus sekresi, dan proses second messenger. Kalsium dalam sirkulasi dan ekstraselular, pada orang dewasa dipertahankan pada 2,2 2,6 mmol/L. Kesetimbangan ini dicaapaai terutama dalam ginjal dan saluran cerna, dan dengan pertukaran antara tulang dan cairan ekstraselular. Sekitar separuh ion yang bersirkulasi berada dalam keadaan bebas dan sisanya terikat dengan albumin plasma. Kesetimbangan kalsium dalam sirkulasi terganggu oleh abnormalitas protein, gangguan asam basa, dan perubahan konsentrasi albumin plasma. Tulang merupakan pool kalsium terbesar, pool yang lebih kecil berada di jaringaan lunak, dan yang lebih kecil lagi adalah cairan adalah cairan ekstraseluer. Anak memiliki keseimbangan kalsium positif, dan pada usia 18 tahun akan memiliki sekitar 1 Kg kalsium.

3.3 Regulasi Metabolisme Kalsium Regulasi ini pada prinsipnya diatur oleh tiga hormone : hormone paratiroid (PTH) dari kelenjar paratiroid yang meningkatkan konsentrasi kalsium dalam sirkulasi ; kalsitonin dari sel paravolikular tiroid yang menurunkan kalsium; dan 1,25 - dihidroksi vitamin D3, suatu metabolit vitamin D, yang meningkatkan ion kalsium dalam sirkulasi.Kelenjar paratiroid terdapat pada semua vertebrata darat. Pada manusia, terdapat empat kelenjar paratiroid yang tertanam di setiap katup kelenjar tiroid dan terdiri dari adiposity dan sel chief yang mensitesis hormone. Terdapat sel lain yaitu sel oksifil yang jumlahnya meningkat setelah pubertas dan fungsinya belum dketahui. Hormone paratiroid disebut juga parathormon (PTH).

3.4 Kerja Fisiologis Homon Paratiroid1. Tulang PTH bekerja pada tulang untuk melepaskan kalsium, ortofosfat, magnesium, sitrat, hidroksiprolin, dan osteokalsin, yang membentuk 1 -28% dari seluruh protein tulang dan memiliki afinitas tinggi terhadap kalsium. Karena itu PTH memiliki efek resorbtif pada tulang yang bekerja langsung pada osteoblast, lalu menstimulasi aktifitas osteoplast. Osteoblast mensintesi kolagen, tempat kalsium fosfa mengendap menjadi Kristal hidroksiapatit. Tulang mengalami demineralisasi oleh sel osteoclast yang melepaskan asam dialuronat dan asam fosfatase, yang dapat melarurtkan kalsium fosfat.

2. Traktus Gastro Intestinal. PTH menstimulasi ambilan kalsium dari GIT (gastro intestinal tract), traktus gastro intestinal melalui kerja secara tidak langsung pada metabolisme vitamin D.

3. GinjalPTH meningkatkan sekresi fosfat di urine melalui kerja secara langsung pada tubulus proksimal ginjal. Hal ini menstimulasi resorbsi kalsium tulang karena hormone ini memacu ionisai kalsium melalui reduksi pada produk solubilitas (Ca2+) x (PO43-). Selain itu, PTH menghambat reabsorbsi bikarbonat, menstimulasi asidosis metabolic yang memungkinkan ionisasi kalsium, reabsorbsi kalsium dari tulang, dan disosiasi kalsium dari lokasi pengikatan protein plasma.3.5 Patofisiologi Hormon Paratiroid1. Hipersekresi (hiperpratiridisme) adalah kasus yang jarang, tetapi dapat diakibatkan oleh tumor paratiroid. Hipersekresi mnegakibatkan peningkatan aktivitas osteoklas, resorbsi tulang dan dekalsifikasi, serta kelemahan tulang. Sebagian besar pasien dengan hiperparatiroidisme primer ternyata memiliki adenoma paratirpoid jinak. Yang lebih jarang, terjadi hyperplasia empat kelenjar paratiroid atau (yang sangat jarang) karsinoma paratiroid. Pada pasien dengan adenoma paratiroid soliter, kadang-kadang tata laksana konservatif dengan pemantauan kalsium dapat dilakukan, terutama pada pasien usia lanjut. Namun secara umum, terapi bedah untuk pengangkatan disarankan untuk mencegah timbulnya penyakit tulang jangka panjang. Hiperparatiroidisme sekuner terjadi setelah hipoksemia berkepanjangan, biasanya terjadi pada gagal ginjal kronik.

2. Hiposekresi (hipoparatiroidisme) mengakibattkan penurunan kadar kalsium darah dan peningkatan iritbilitas sistem neuromuskular. Jika hipersekresi berlebihan dapat menyebabkan tetanus (kejang otot rangka), yang berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Hipotiroidisme menyebabkan hipokalsemia. Hipoparatiroidisme primer merupakan kondisi auto imun yang jarang terjadi; hipoparatiroidisme lebih sering terjadi setelah pembedahan tiroid dan kerusakan kelenjar paratiroid yang tidak disengaja.

3. Hiperkalsemia merupakan gangguan endokrin yang umum terjadi. Sebagian besar (97%) merupakan akibat hiperparatiroidisme primer atau hiprkalsemia yang berhubungan dengan keganasan. Hiperkalsemia dapat disebabkan sarkoidosis, gagal ginjal yang tidak ditangani, tirotoksitosis, meminum susu, alkali, atau vitamin D secara berlebihan, atau imobilisasi berkepanjangan, namun semua ini jarang terjadi. Gejala hiperkalssemia meliputi poliuria, polidipsia, nyeri tukang, nyeri abdomen akibat batu ginjal, dan depresi. Bukti radiologis resorbsi tulang dapat dilihat terutama pada faalang terminal.

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan Kelenjar paratiroid dalah empat organ kecil, masing-masing berukuran sebesar biji apel, terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan pisahkan dari kelenjar tiroid oleh kapsul-kapsul jaringan ikat. PTH mengendalikan keseimbangan kalsium dan fotsat dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium dan penukaran kadar fosfat darah.Ion kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, kogulasi darah, konsentrasi otot, permeabilitas membran sel, dan kemampuan eksibilitas neuromuskular yang normal.

4.2 Saran Diharapkan dalam penerapan materi hormon paratiroid dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa. Perlu dilakukan penelitian khusus tentang pengaruh abnormalitas hormon paratiroid dan manfaatnya serta perlu dukungan dari institusi pendidikan keperawatan.

Daftar Pustaka Wood, Diana & Greenstein, Ben. 2007. At a Glance: Sistem Endokrin Edisi Kedua. Jakarta: EMS

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC