7
TUGAS INHAL PARASITOLOGI Demodex folliculorum Disusun oleh Erika Vinariyanti G0012072 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PARASITOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

parasit

Citation preview

TUGAS INHAL PARASITOLOGIDemodex folliculorum

Disusun olehErika VinariyantiG0012072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET2014

Demodex folliculorum A. MORFOLOGI Demodex tidak dapat dilihat melalui mata telanjang seperti kutu, kerana ukurannya yang sangat kecil, biasanya berukuran antara 300 mikrometer, panjang 50 mikrometer dan lebar (0,3 mm dan 0,4 mm).Parasit ini mempunyai panjang tubuh semi transparan yang terdiri dari dua segmen yang menyatu serta mempunyai abdomen dengan garis-garis transversal. Bagian anterior ada gnothosoma (mulut) untuk memakan sel kulit, hormone dan minyak (sebum) yang terakumulasi dalam folikel rambut dan posodoma (4 pasang kaki pendek) yang melekat pada segmen tubuh pertama. Sistem pencernaan sangat efisien dan menghasilkan sedikit limbah sehingga tidak memiliki lubang ekskretoris. Tungau ini dapat meninggalkan folikel rambut dan dengan perlahan lahanberjalan-jalan di kulit, pada kecepatan sekitar 8 16 cm/jam, terutama di malam hari,mereka mencoba untuk menghindari cahaya.

Gambar 1. Demodex folliculorum dan Demodex yang ditemukan dalam folikel rambut Demodex folliculorum betina agak lebih pendek dan membulat daripada jantan. Baik jantan dan betina tungau Demodex memiliki pembukaan genital, dan pembuahan internalB. DAUR HIDUPPerkawinan berlangsung di folikel pembukaan, dan telur diletakkan di dalam folikel rambut atau kelenjar sebasea. Selepas mengawan di sekitar permukaan kulit kepala, ia akan kembali ke liang rambut untuk membiak kira-kira 25 telur. Larva berkaki enam menetas setelah 3-4 hari, dan kemudian membutuhkan waktu sekitar tujuh hari untuk berkembang menjadi dewasa.

Gambar 2. Siklus hidupC. CARA INFEKSITungau dapat ditularkan melalui kontak rambut, bulu mata, kelenjar sebasea di hidung dan dapat juga melalui bantal atau pakaian yang di gunakan oleh orang yang terinfeksi Demodex. Namun demodex tidak menular antar spesies yang berbeda.D. PATOGENESISParasit ini hidup di folikel rambut dan kelenjar keringat lokasi utama di kulit wajah, pipi,dahi, bulu mata berperan sebagai parasit permanen dan menyerang ketika sistem imun lemah akibat oleh atau penyakit.BlefaritisDengan blepharitis demodex, tungau mikroskopis (Demodex folliculorum) dan bahan limbah mereka dapat menyebabkan penyumbatan folikel pada akar bulu mata, dan dalam beberapa kasus mungkin berhubungan dengan perkembangan kondisi kulit seperti rosacea dan blepharitis. Demodex folliculorum, masuk ke akar bulumata dan mengkonsumsi sel epitel pada folikel rambutsehingga distensi folikular, yang dapat berkontribusi untuk bulu mata salah arah. Micro-abrasi yang disebabkan oleh cakar tungau yang dapat menginduksi hiperplasiaepitel dan hyperkeratinisasi reaktif sekitar pangkal bulu mata, membentuk ketombe silinder. RosaseaBacillus oleronius merangsang respon sistem kekebalan tubuh, merangsang banyak sel T proliferasi, dan kemudian menginduksi respon inflamasi, sebagai papula dan pustula. Bakteri Bacillus ditemukan dalam tungau Demodex menghasilkan antigen yang dapat bertanggung jawab untuk peradangan jaringan yang terkaitdengan papulopustular rosacea.Hair lossPeran Demodex folliculorum pada orang dengan pola kebotakan adalah kelenjar sebaceous dari folikel rambut yang terkena dampak alopesia menjadi lebih besar dan lebih aktif, memproduksi minyak pada tingkat yang lebih cepat, dibawah pengaruh dihidrotestosteron (DHT). Minyak bergabung dengan sel-sel mati dari folikel rambut untuk membuat sebum. Sebum merupakan sumber yang kaya nutrisi dan ini adalah makanan yang Demodex folliculorum makan. Pasokan makanan minyak meningkat dalam folikel rambut yang paling terpengaruh oleh pola kebotakan ini folikel rambut sehingga dapat menampung lebih banyak parasit Demodex folliculorum. Daripada parasit menyebabkan pola alopecia, mereka hanya mengambil keuntungan dari makanan yang meningkat. Infeksi parasit merupakan konsekuensi dari pola kebotakan bukan penyebab rambut rontok.E. PENGOBATANPengobatan demodisiosis pada kulit dapat dilakukan dengan olesan salep linden atau salepyang mengandung sulfur. Pengobatan lainnya dengan penggunaan asam salisilat, metronidazol, krotamiton,oral metronidazole, oral ivermektin dan topical permethrin, dan oral atau topical retinoid.Papula pada wajah dapat disembuhkan setelah pengobatan dengan metronidazol secara sistemikdan topical selama tiga minggu, dan dengan terapi prednisolon dosis rendah secara oral.F. PENCEGAHANMenjaga kebersihan tubuh, dan lingkungan serta tidak bertukar barang dengan penderita.DAFTAR PUSTAKAGandahusada,S., Herry D.I,Wita Pribadi, 2006, Parasitologi Kedokteran, Edisi ketiga, Jakarta:balai pennebit FKUI.Prianto, Juni. dkk. 2006. ATLAS PARASITOLOGI KEDOKTERAN. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama